DIREKTORAT PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA

Transkripsi

1 DIREKTORAT PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA BERACUN DIREKTORAT JENDERAL PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN BAHAN BERACUN BERBAHAYA KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN LAPORAN PERJALANAN DINAS KUNJUNGAN DALAM RANGKA KONSULTASI PERHITUNGAN HIBAH SEWA PAKAI FASILITAS PENGOLAHAN PCBs Jakarta Timur DKI Jakarta 31 Mei 2017 oleh : Edward Nixon Pakpahan Aisyah Syafei Harri Gunawan Nina Romapurnamasari

2 I. Dasar Pelaksanaan/Sumber Dana 1. Peraturan Menteri RI Nomor Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2001 Tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Negara; 2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 18/Menlhkll/2015 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; 3. Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-22/PB/2013 Tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap; 4. Surat Tugas No. ST.292/PB3/PB3/PLB.1/5/2017 Tanggal 30 Mei II. Petugas yang Melakukan Perjalanan Dinas 1. Edward Nixon Pakpahan 2. Aisyah Syafei 3. Harri Gunawan 4. Nina Romapurnamasari III. Pelaksanaan Perjalanan Dinas Perjalanan Dinas berlangsung pada tanggal 31 Mei 2017 bertempat di Kantor Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan, Provinsi DKI Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk konsultasi perhitungan hibah sewa pakai fasilitas pengolahan PCBs. Agenda perjalanan dinas mencakup: A. Pertemuan Pertama: 1. Tim KLHK diterima oleh Ibu Heni (Kasi Pengelolaan Kekayaan Negara IB) dan Bapak Afrizal; 2. Bapak Nixon (Kasubdit Penanganan B3) menyampaikan tujuan dari kunjungan Tim KLHK adalah melakukan konsultasi perhitungan hibah sewa pakai fasilitas pengelolahan PCBs. Berdasarkan pertemuan sebelumnya antara Direktorat Pengelolaan B3 dengan unit-unit internal KLHK dan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara dan Sistem Informasi (DJKN Kemenkeu) maka dipilih mekanisme penerimaan hibah dengan menggunakan

3 opsi sewa karena prosesnya lebih mudah dari PSP dan sesuai dengan kebutuhan KLHK; 3. Pak Harri menjelaskan pada opsi rencana sewa BMN pada alat pemusnah PCBs diberikan asumsi nilai sewa senilai 1,3 Milyar dalam jangka waktu 2 tahun. Pada tahun kedua akan ada nilai penyusutan sebesar 10%; 4. Bu Heni memberikan informasi untuk penilaian hibah barang dengan nilai lebih dari 5 Milyar akan masuk ke Direktorat Penilaian (DJKN Kemenkeu); 5. Bu Heni mengarahkan agar Tim KLHK melakukan diskusi dengan Ibu Yeni di Direktorat Penilaian. Untuk pengajuan penilaian hibah Biro Umum KLHK harus membuat surat ke Direktorat Penilaian. Kemudian DJKN akan melakukan penilaian kewajaran dari perhitungan sewa yang diajukan. Selain itu juga perlu disiapkan SK Dirjen dalam pelaksanaan penilaian sewa hibah; 6. Bu Heni menambahkan bahwa penilaian hibah dengan mekanisme sewa lebih mudah; 7. Tim KLHK sudah menyiapkan data untuk harga alat dan nilai sewa sebagai bahan penilaian sewa ke DJKN. Nilai barang hibah sebesar 35 Milyar; 8. Dalam pelaksanaan hibah KLHK tidak akan melakukan tawar menawar dengan mitra swasta; 9. Bu Heni menjelaskan untuk informasi terkait prosedur pengajuan surat penilaian hibah dan informasi yang terkait dengan mekanisme sewa bisa dipelajari pada PMK 33 Tahun 2016 dan PMK 229 Tahun B. Pertemuan Kedua: 1. Tim KLHK diterima oleh Ibu Yeni (Direktorat Penilaian). 2. Bapak Nixon menginformasikan bahwa saat ini sedang dilaksanakan kerjasama antara KLHK dan UNIDO terkait pembangunan fasilitas pemusnahan PCBs dan sudah dilakukan pertemuan-pertemuan dengan unitunit internal KLHK termasuk dengan Direktorat Pengelolaan Kekayaan Negara (DJKN Kemenkeu). Setelah dilakukan diskusi dengan Bu Heni, diinformasikan bahwa untuk penilaian hibah dengan nilai lebih dari 5 Milyar akan masuk ke Direktorat Penilaian. 3. Bu Yeni menjelaskan ketentuan pelaksanaan penilaian hibah dengan cara sebagai berikut: a. Hibah harus dicatat pada SIMAK untuk dicatatkan sebagai BMN dan dilakukan BAST;

4 b. Apabila belum dicatatkan pada SIMAK BMN bisa dicatatkan pada PKML (dengan nilai hibah 0 5 Milyar); c. Untuk hibah dengan nilai lebih dari 5 Milyar akan dilakukan penilaian oleh Direktorat Penilaian; d. Untuk hibah di atas 5 Milyar setelah dicatat menjadi BMN akan dilakukan proses penetapan status kemudian proses pemanfaatan; e. Penilaian hibah dengan status sewa akan dilakukan dengan metode nilai pasar, biaya, dan nilai income. f. Untuk pelaksanaa penilaian BMN Direktorat Pengelolaan B3 perlu menyiapkan surat pengajuan dari Biro Umum KLHK kepada Direktorat Penilaian. g. Mekanisme penilaian ada 2 yaitu: 1) Pihak swasta mengajukan permohonan penilaian BMN kepada pihak pengelola (DJKN Kemenkeu) sebagai pemilik BMN. 2) Pihak dari kementerian atau lembaga mengajukan permohonan penilaian BMN kepada pengelola (DJKN Kemenkeu) sebagai pemilik BMN. h. Dikarenakan Tim KLHK yang mengajukan permohonan penilaian BMN, maka Tim KLHK juga harus menyiapkan SK Dirjen tentang ketentuan beserta rencana jadwal penilaian hibah. SK ini diharapkan bisa diterbitkan sebelum dilakukan survei oleh Tim Penilai. i. KLHK bisa menyiapkan 1 (satu) orang penilai dari internal KLHK sendiri. Nantinya tim penilai terdiri dari 3 orang. j. Dalam proses penilaian hibah harus dilengkapi dengan foto alat, nilai buku dan print SIMAK. (Sebelum dilakukan penilaian diharapkan foto alat bisa dikirmkan terlebih dahulu agar Tim Penilai Direktorat Penilaian bisa mengetahui nilai atau metode pada BMN tersebut). k. Proses penilaian akan dilaksanakan dalam 25 hari kerja sesuai dengan prosedur/sop di Direktorat Penilaian. l. Bu Yeni menjelaskan untuk informasi terkait prosedur penilaian BMN bisa dipelajari pada PMK 166 Tahun 2015.

5 V. Tindak Lanjut Tim KLHK akan segera melaksanakan proses penerimaan hibah sesuai dengan informasi dari Direktorat Penilaian (DJKN Kemenkeu) yaitu pencatatan SIMAK BMN dan BAST dan dilanjutkan dengan pengajuan surat permohonan penilaian dari Biro Umum KLHK kepada Direktorat Penilaian. Jakarta, 31 Mei 2017 Yang Melaporkan, 1. Edward Nixon Pakpahan ( ) 2. Aisyah Syafei ( ) 3. Harri Gunawan ( ) 4. Nina Romapurnamasari ( )