LIRIK LAGU ISMAIL MARZUKI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART. Tugas Akhir Karya Seni (TAKS)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LIRIK LAGU ISMAIL MARZUKI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART. Tugas Akhir Karya Seni (TAKS)"

Transkripsi

1 LIRIK LAGU ISMAIL MARZUKI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART Tugas Akhir Karya Seni (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Abi Thoyib Norcahyo PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016

2 LIRIK LAGU ISMAIL MARZUKI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART Tugas Akhir Karya Seni (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Abi Thoyib Norcahyo PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA DAN KERAJINAN FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JANUARI 2016

3 ii

4 PERNYATAAN iii

5 MOTTO Narima ing pandum. (menerima apapun yang diberikan) iv

6 PERSEMBAHAN Tugas Akhir Karya Seni ini penulis persembahkan kepada: Kedua orang yang paling berarti dalam hidup saya, bapak Tulus dan Ibu Poniyati. v

7 KATA PENGANTAR Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT sehingga Tugas Akhir Karya Seni yang merupakan sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikaan Seni Rupa ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa dicurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak yang telah banyak terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir Karya Seni ini. Untuk itu penulis sampaikan terimakasih kepada Dekan FBS UNY Dr. Widyastuti Purbani, M.A., Ketua jurusan Pendidikan Seni Rupa sekaligus dosen Pembimbing Akademik Dwi Retno Sri Amabarwati, S.Sn, M.Sn., beserta keluarga besar Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni UNY yang telah memberikan pelayanan kepada penulis. Rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan kepada pembimbing dosen Tugas Akhir Karya Seni Drs. Sigit Wahyu Nugroho, M.Si., yang penuh kesabaran, kearifan, dan bijaksanaan telah memberikan bimbingan, arahan, dan dorongan yang tak henti-hentinya di sela-sela kesibukannya. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis dan teman sejawat jurusan pendidikan seni rupa, handai tolan yang tidak dapat penulis sebutkan satu demi satu yang telah memberikan dukungan moral, materi, dan dorongan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan baik. Semoga segala bantuan dan amal baik yang telah diberikan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa. penulis menyadari tulisan ini jauh dari sempurna, namun dengan penuh harap semoga bermanfaat bagi penulis pribadi khususnya dan pengembangan jurusan Pendidikan Seni Rupa di UNY. Yogyakarta, 11 Januari 2016 Penulis, Abi Thoyib Norcahyo vi

8 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PERYATAAN... HALAMAM MOTTO..... HALAMAM PERSEMBAHAN.... KATA PENGANTAR..... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... ABSTRAK... halaman i ii iii iv v vi vii x xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Identifikasi Masalah.. 3 C. Pembatasan Masalah D. Perumusan Masalah.. 4 E. Tujuan... 5 F. Manfaat. 5 BAB II KAJIAN SUMBER DAN METODE PENCIPTAN A. Kajian Sumber Pengertian Seni Lukis Pop Art Dalam Seni Rupa 7 3. Stuktur Seni Rupa (Lukis)... 8 B. Ideoplastis Ide Tema (Subject Matter) Konsep Emosi.. 11 C. Fisioplastis vii

9 1. Bentuk (Form) a. Garis. 14 b. Warna.. 15 c. Bidang (Shape) Prinsip Penyusunan Dalam Seni Rupa a. Harmoni (Selaras) b. Kontras. 17 c. Repitisi (Irama) 18 d. Kesatuan (Unity) 18 e. Keseimbangan (Balance) 19 f. Kesederhanaan (Simplicity) 20 g. Aksentuasi (Emphasis). 20 h. Proporsi.. 20 D. Lirik Lagu Ismail Marzuki E. Metode Penciptaan Observasi Tahap Improvisasi Visualisasi 23 F. Pendekatan Penciptaan G. Karya Inspirasi Roy Lichtenstein Wedha Abdul Rasyid.. 28 H. Alat, Bahan, Dan Teknik Seni Lukis Alat Bahan Teknik BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL PENCIPTAAN A. Konsep Visualisasi B. Tema Visualisasi C. Proses Dan Teknik Visualisasi viii

10 1. Bahan.. 38 a. Kanvas.. 38 b. Kertas 39 c. Cat Alat. 40 a. Kuas.. 40 b. Kain Lap. 40 c. Pensil.. 40 d. Penghapus.. 40 e. Tempat Air Teknik Penciptaan. 41 D. Tahap Visualisasi Sketsa Proses Pewarnaan Finishing (Penyelesaian). 44 E. Bentuk Lukisan Deskripsi Lukisan Sabda Alam Deskripsi Lukisan Patah Cincin Deskripsi Lukisan Wanita Deskripsi Lukisan Sarinah En Jind Uit De Desa Deskripsi Lukisan Ratna Juwita Deskripsi Lukisan Juwita Malam Deskripsi Lukisan Kopral Djono Deskripsi Lukisan Slendang Sutra Deskripsi Lukisan Aryati Deskripsi Lukisan Melati Di Tapal Batas.. 63 BAB IV PENUTUP Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA ix

11 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 : Cat Akrilik Gambar 2 : Kanvas Gambar 3 : Alat Gambar 4 : Proses Sketsa Pada Kertas Gambar 5 : Proses Melanjutkan Sketsa Pada Kertas Gambar 6 : Contoh Pewarnaan Objek Figur Wanita.. 44 Gambar 7 : Sabda Alam Gambar 8 : Patah Cincin Gambar 9 : Wanita Gambar 10 : Sarinah Jind Uit de Desa (Sarinah Anak Desa) Gambar 11 : Ratna Juwita Gambar 12 : Juwita Malam Gambar 13 : Kopral Djono Gambar 14 : Selendang Sutra Gambar 15 : Aryati Gambar 16 : Melati Di Tapal Batas x

12 LIRIK LAGU ISMAIL MARZUKI SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART Oleh : Abi Thoyib Norcahyo NIM : ABSTRAK Penulisan ini bertujuan untuk mendiskripsikan tema, konsep, proses, dan bentuk lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki sebagai inspirasi penciptaan lukisan bergaya pop art sehingga pembaca dapat mengetahui proses penciptaan karya lukis yang dihasilkan oleh penulis. Metode penciptaan dilakukan dengan observasi yaitu dengan cara membaca lirik dan mendengarkan lagu Ismail Marzuki, dilanjutkan dengan improvisasi yaitu membuat sketsa alternatif pada kertas dan dipindahkan pada kanvas, dan terakhir dengan visualisasi yaitu pewarnaan dan penyempurnaan bentuk lukisan. Penciptaan karya lukis ini berdasarkan pendekatan ilustratif pop art, melalui penyusunan unsur-unsur seni rupa dengan menggunakan prinsip yang diterapkan dalam karya lukis.pengolahan bentuk dari objek figur wanita, lettering, serta benda-benda yang terdapat pada kehidupan sehari-hari melalui proses ilustrasi hasil pemahaman dari lirik lagu Ismail Marzuki. Dari pembahasan maka dapat disimpulkan : 1) Konsep penciptaan visualisasi tentang persamaan wanita pada masa lalu yang dihubungkan dengan wanita masa sekarang dengan repesentasi menggunakan bentuk yang datar atau flat tidak bervolume dan penggunaan teknik Wedha Pop Art Potrait secara manual guna menyamarkan sensualitasnya dalam bentuk lukisan yang datar. 2) Tema yang diangkat yaitu lirik lagu Ismail Marzuki yang bertemakan tentang wanita. 3) Teknik yang digunakan pada setiap penciptaan karya dengan pendekatan pop art menggunakan teknik WPAP manual, lettering, dan teknik plakat dengan bahan yang digunakan meliputi : pensil, penghapus, kertas, kanvas, cat akrilik, kuas, dan tempat air. 4) Bentuk lukisan yang diciptakan adalah ilustratif dengan penggayaan pop art yang dihasilkan sebanyak 10 karya lukis dengan tahun pembuatan pada tahun 2015 dengan judul antar lain : Sabda Alam, Patah Cincin, Wanita, Sarinah En Jind Uit De Desa, Ratna Juwita, Juwita Malam, Kopral Djono, Selendang Sutra, Aryati, dan Melati Di Tapal Batas. Kesemuanya dengan ukuran yang bervariasi. xi

13 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pop art atau Popular art adalah sebuah perkembangan seni yang di pengaruhi oleh budaya popular yang terjadi di masyarakat. Pada akhir tahun an seorang kritikus asal Inggris Lowrance Alloway beranggapan bahwa pop art menggambarkan apa yang ia lihat sebagai perubahan sikap kontemporer pada subjek dan teknik seni, bukannya berisi muatan langka seperti bible, motos, atau legenda yang secara tradisional sering menjadi subjek seni murni namun dalam pop art yang menjadi inspirasi adalah budaya gaya hidup, Pop art di desain berdasarkan dari masyarakat dan untuk masyarakat. Tiap aliran memiliki ciri khas tersendiri dari gerakan para senimannya, sedangkan pada gerakan pop art sendiri berusaha mengakomodasi berbagai citra dan budaya massa seperti iklan, berita, komik, produk, dan lain sebagainya (Dr. Oei Hong Djien: 2007). Setiap situasi, ruang, dan waktu akan memberikan pengaruh pada penciptaan karya pelukis dan zamannya yang lebih khususnya pada bentuk pop art sendiri dalam senirupa penuh warna-warna cerah, kontras, dan simple. Seperti lukisan Roy Licthenstein dengan tema komik, Collage dari Richad Hamilton, Wedha Abdul Rasyid dengan tokoh-tokoh populer, dan masih banyak lagi bentuk karya yang cukup berbeda dari aliran seni lukis sebelumnya. Di sisi lain, sosok Ismail Marzuki lekat dengan pamornya sebagai komponis besar Indonesia yang telah menciptakan karya-karya musik legendaris. 1

14 2 Selama masa perjuangan Indonesia melawan penjajah, pria kelahiran 5 november 1914 itu tak jarang membuat lagu yang membangkitkan semangat kemerdekaan bangsa. Atas jasanya, Ismail Marzuki dinobatkan sebagai salah seorang pahlawan nasional. Tutup usia pada tahun 1958, karya-karya Ismail Marzuki tidak pernah hilang di telan masa seperti Indonesia Pusaka, Halo-halo Bandung, sepasang Mata Bola, Gugur Bunga, Rindu Lukisan dan lain sebagainya. Setiap lagu Ismail Marzuki sendiri mewakili kondisi Indonesia pada sekitaran tahun 1930-an hingga 1940-an yang kemudian beliau tuangkan dalam lirik ciptaannya (Leksono: 2014). Lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki difokuskan pada lirik lagu yang bertemakan tentang wanita karena seperti lirik lagu Ismail Marzuki yang tidak lekang oleh zaman terkait dengan beberapa persamaan hal baik permasalahan sosial, percintaan, dan fashion realita wanita yang ada di zaman sekarang. Keindahan yang lahir dari sebuah nyanyian di dukung dengan hadirnya lirik yang di lantunkan lewat nada harmonis, sama halnya dengan karya pada seni rupa. Ismail Marzuki adalah seorang komponis besar Indonesia yang liriknya dapat menjadi sebuah inspirasi penciptaan karya seni rupa khususnya seni lukis. Pemilihan tema untuk diangkat dalam karya seni lukis berkaitan dengan lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita ini memberikan inspirasi penciptaan dalam berkarya seni lukis. Dalam bentuk lukisan di tampilkan visualisasi tersebut berupa karya yang datar dan lepas dari masing-masing objek seperti figur wanita yang di gambarkan menggunakan gaya ilustratif dan pewarnaan pada figur wanita dengan teknik WPAP atau Wedha Pop Art Potrait versi manual dan latar belakang

15 3 yang dominan datar dengan warna yang berbeda dari tiap karya. Pemilihan latar belakang yang datar dan lettering dari penggalan lirik lagu di pilih untuk memberikan fokus gambar sehingga makna dan ceritanya mampu tersampaikan dengan mudah. Dengan demikian dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan seni rupa pada umumnya dan sebagai proses berkesenian pribadi pada khususnya. B. IDENTIFIKASI MASALAH Berdasarkan uraian di atas, maka dapat di identifikasi beberapa masalah yang terkait, antara lain: 1. Popular art merupakan salah satu gaya dalam aliran seni lukis. 2. Lagu-lagu popular dari Ismail Marzuki tentang wanita tidak hilang ditelan masa. 3. Tema lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita menjadi sumber inspirasi dalam penciptaan lukisan bergaya pop art. 4. Visualisasi bentuk lukisan dan teknik penciptaan karya lukis dengan tema lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita. C. PEMBATASAN MASALAH Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka masalah di batasi pada lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita sebagai tema penciptaan karya seni untuk kemudian di visualisasikan dalam karya seni lukis pop art.

16 4 D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat di rumuskan permasalahan yang berkaitan dengan penciptaan karya, yaitu: 1. Bagaimana konsep penciptaan lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita. 2. Bagaimana tema penciptaan lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita. 3. Bagaimana teknik bentuk lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki. 4. Bagaimana penciptaan bentuk lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki. E. TUJUAN Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan ini adalah : 1. Mendiskripsikan konsep dan tema penciptaan lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita. 2. Mendiskripsikan proses visualisasi, teknik, dan bahan serta bentuk lukisan yang terinspirasi dari lirik lagu Ismail Marzuki.

17 5 F. MANFAAT Manfaat teoritis: 1. Menambah wawasan tentang konsep penciptaan seni lukis. 2. Menambah pengetahuan tentang penciptaan seni lukis khususnya pop art. Manfaat praktis: 1. Bagi penulis bermanfaat sebagai sarana pembelajaran dalam proses berkesenian dan sebagai sarana pengkomunikasian ide-ide yang dimiliki. 2. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta adalah sebagai tambahan referensi dan sumber kajian terutama untuk mahasiswa seni rupa. 3. Bagi masyarakat, besar harapan penulis agar tulisan ini dapat di jadikan sebagai bahan pembelajaran, referensi dan sumber pengetahuan dunia seni rupa khususnya seni lukis dan mengetahui perkembangan seni lukis sampai saat ini.

18 BAB II KAJIAN SUMBER DAN METODE PENCIPTAAN A. KAJIAN SUMBER 1. PENGERTIAN SENI LUKIS Seni lukis merupakan salah satu cabang seni rupa yang termasuk dalam seni murni (fine art). Dharsono Sony Kartika (2004) berpendapat bahwa: Seni lukis dapat dikatakan sebagai suatu ungkapan pengalaman estetik seseorang yang dituangkan dalam bidang dua dimensi (dwi matra), dengan menggunakan medium rupa, yaitu garis, warna, tekstur, shape dan sebagainya. Medium rupa dapat dijangkau melalui berbagai macam jenis material seperti tinta, cat/pigmen, tanah liat, semen dan berbagai aplikasi yang memberi kemungkinan untuk mewujudkan medium rupa. Seni lukis pada dasarnya merupakan bahasa ungkap dari pengalaman artistik maupun ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi, maupun ilustrasi dari kondisi subjektif seseorang (Susanto: 2011). Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya seni lukis merupakan bentuk ekspresi atas representasi dari pengalaman dan penangkapan suatu gagasan pribadi dan dalam eksekusinya dengan menggunakan medium rupa dua dimensi atau dwi matra. 2. POP ART DALAM SENI RUPA Pop art berasal dari kata Popular art. Pop art adalah aliran seni yang memanfaatkan simbol-simbol dan gaya visual yang berasal dari 6

19 7 media massa yang populer seperti koran, televisi, iklan dan lain-lain. Pop art sebuah perkembangan seni yang dipengaruhi oleh gejala-gejala budaya populer yang terjadi di masyarakat. Pop art diawali di London pertengahan tahun 1950-an oleh kelompok independen dan tokoh intelektual (Susanto: 2011). Pop art hadir mengingatkan kita pada seni realitas (bukan realisme). Mengingatkan pada lingkungan dan sesuatu hal yang akrab dengan kita namun sudah kita lupakan atau tidak dianggap. Pop Art mempopulerkan kepada masyarakat akan sesuatu yang berguna dan telah lama terlupakan seperti: sisi lingkungan yang kumuh, polusi pabrik yang menghantui kematian, kehidupan masyarakat kecil yang terlupakan, sejarah yang terlupakan dan hal-hal yang sedang terlupakan mereka ingatkan kembali melalui bentuk karya seni (Kartika: 2004) Sebelum pop art ada, seni adalah milik orang-orang kaya, pintar, media, dan para seniman itu sendiri. Mereka menerjemahkan keindahan sesuai dengan teori-teori ideal mereka yang cenderung filosofis dan rumit. Lalu lahirlah abstrak ekspresionisme. Seperti namanya, keindahan suatu karya abstrak ekspresionisme tidak bisa dinikmati tanpa kita perlu berpikir, mencerna, dan dianggap tidak memberikan sumbangan pada masyarakat. Para seniman pop art walaupun mereka itu memiliki persamaan-persamaan, namun perbedaannya juga cukup besar baik hal pemilihan objek maupun presentasinya seperti Roy Lichtensien dengan tema-tema komik pada lukisannya.

20 8 Di Indonesia pop art bisa jadi mulai dikenal pada tahun 1970-an ketika munculnya Gerakan Seni Rupa Baru. Gerakan ini menampakkan adanya kegairahan baru untuk melahirkan karya-karya yang serba baru dan tidak ketinggalan zaman, sehingga tidak mengherankan apabila karya Gerakan Seni Rupa Baru melahirkan karya yang aneh-aneh seperti karya Pop Art (Harsono: 1979). Melalui pengintisarian bentuk dan makna, juga penciptaan lewat stilisasi bentuk atau pengolahan terhadap bentuk dan iramanya, pengkristalisasian ide-ide simbolis dan menjadikan simbolsimbol tersebut sebagai lambang pada seni lukis. Sehingga dari beberapa pembahasan tersebut mengenai pop art dapat disimpulkan bahwa pop art berasal dari kata Popular art dan aliran ini lebih menyondong pada simbolisme popular atau benda-benda keseharian karena pop art mengingatkan pada seni realitas yang menyinggung pada kehidupan sosial seluruh kalangan masyarakat karena sebelumnya seni hanyalah miliki kalangan atas dan orang berpendidikan saja. Salah satu tokohnya adalah Roy Lichtensien yang dalam karyanya bertemakan komik. Di Indonesia sendiri karya pop art lebih dirasa familiar semenjak era Gerakan Seni Rupa Baru. 3. STRUKTUR SENI RUPA (LUKIS) Seni lukis merupakan perpaduan antara ide, konsep dan tema yang bersifat rohani atau yang disebut ideoplastis dengan fisikoplastis berupa elemen atau unsur visual seperti garis, bidang, warna, ruang, tesktur serta penyusunan elemen atau unsur visual seperti kesatuan, keseimbangan,

21 9 proporsi, dan kontras. Semua itu melebur membentuk satu kesatuan membentuk satu kesatuan menjadi lukisan. Untuk lebih jelasnya di bawah ini ditampilkan table tentang struktur seni lukis. Ideoplastis Tabel Struktur Seni Lukis Fisikoplastis Konsep, tema, ide, imajinasi Bentuk visual seperti: titik, garis, bidang, warna, dan tekstur, bentuk, ruang. Prinsip-prinsip penyusunan seperti: irama, kesatuan, keseimbangan, harmoni, point of interest, repetisi dan proporsi, kontras. B. IDEOPLASTIS Faktor Ideoplastis dimana faktor ini lebih bersifat rohaniah sebagai dasar penciptaan seni lukis, tidak bisa dilihat secara fisik dengan mata normal, faktor ini meliputi : 1. Ide Ide adalah rancangan, cita-cita, atau gagasan yang tersusun di dalam pikiran (Kamus Besar Bahsa Indonesia: 1995). Pokok isi yang dibicarakan oleh perupa melalui karya-karyanya, ide atau pokok isi merupakan sesuatu yang hendak diketengahkan. Dalam hal ini banyak hal yang dapat dipakai sebagai ide, pada umumnya mencangkup benda, alam, peristiwa, proses teknis, dan pengalaman pribadi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ide merupakan pokok isi dari suatu gagasan dalam

22 10 jangka waktu yang tidak menentu terhadap respon yang disengaja maupun tidak pada hal tertentu. 2. Tema (Subject Matter) Tema adalah pokok pikiran dasar; dasar cerita (yang dipercakapkan, dipakai sebagai dasar mengarang, mengubah sajak, dsb). Dalam menciptakan karya seni lukis, tema dapat digunakan untuk menyamakan pandangan (persepsi) serta mempermudah pelukis dalam menuangkan ide ke dalam karya dengan menggunakan elemen-elemen visual (unsur seni rupa) seperti garis, warna, tekstur dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1995). Sedangkan pendapat Kartika sendiri tentang tema adalah tema pokok atau subject matter adalah rangsang cipta seniman dalam usahanya untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Bentuk yang menyenangkan adalah bentuk yang dapat memberikan konsumsi batin manusia secara utuh, dan perasaan keindahan. Kita dapat menangkap harmoni bentuk yang disajikan serta mampu merasakan lewat sensitivitasnya (Kartika: 2004). Jadi dalam setiap kaya seni tentunya terdapat subject matter, yaitu pokok pikiran yang digunakan untuk menciptakan bentuk-bentuk, serta dapat memberikan konsumsi batin dimana hal tersebut dapat dirasakan lewat sensitivitasnya. 3. Konsep Pokok pertama atau utama yang mendasari keseluruhan pemikiran. Konsep biasanya hanya ada dalam pikiran atau kadang-kadang tertulis

23 11 secara singkat. Pembentukan konsep merupakan konkretisasi indera, suatu proses pelik yang mencangkup penerapan metode, pengenalan seperti perbandingan, analisis, abstraksi, idealisasi dan bentuk-bentuk deduksi yang pelik. Keberhasilan konsep tergantung pada ketepatan pemantulan realitas objektif didalamnya. Konsep sangat berarti dalam berkarya seni. Ia dapat lahir sebelum, bersamaan, maupun setelah pengerjaan sebuah karya seni. Konsep dapat menjadi pembatas berpikir kreator maupun penikmat dalam melihat dan mengapresiasi karya seni. Sehingga kreator maupun penikmat memiliki presepsi dan kerangka berpikir yang sejajar (Susanto: 2011) Dalam penciptaan Lukisan ini tentunya terdapat konsep atau dasar pemikiran yang sangat penting. Konsep pada umumnya dapat datang sebelum atau bersamaan. Konsep juga bisa berperan sebagai pembatas berpikir kreator maupun penikmat seni. Berikut pembahasan mengenai pengertian konsep (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 2008), Konsep adalah ide tau pengertian yang diabstrakkan secara konkret. Sehingga konsep dalam seni lukis adalah pokok pikiran utama yang mendasari pemikiran secara keseluruhan. Konsep sangat penting dalam berkarya seni karena jika sebuah konsep berhasil, maka akan terjadi persepsi dan kerangka berpikir yang sejajar antara kreator dan penikmat sehingga konsep dapat dipahami meskipun secara visual dan menjadikan konsep sebagai sesuatu yang penting dalam sebuah karya. 4. Emosi

24 12 Emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat. Keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan, dan kemarahan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1995). Emosi sedikit banyaknya memberikan kontribusi terhadap konsep dan ide dari seseorang atas respon primer dari indera manusia atau perasaan mengenai suatu hal tertentu. C. FISIOPLASTIS Faktor Fisioplastis sendiri lebih bersifat fisik dalam arti seni lukisnya itu sendiri yang meliputi hal-hal yang menyangkut masalah teknis, termasuk organisasi elemen-elemen visual yang terkandung dalam unsur seni rupa dan perinsip seni rupa (Darsono : 2014) Sedangkan menurut Riski Agung (2013) elemen fisioplastis berupa penerapan estetis menyangkut unsur-unsur rupa, bentuk, garis, warna, ruang, cahaya, dan volume. Sehingga dapat disimpulkan bahwa fisioplastis bersifat fisik secara visual yang mana meliputi bentuk, garis, warna, ruang, dan volume. 1. BENTUK (FORM) Menurut Dharsono Sony Kartika (2004) bentuk atau form adalah totalitas dari karya seni dan merupakan organisasi atau suatu kesatuan (komposisi) dari unsur-unsur pendukung karya. Ada dua macam bentuk: visual form yaitu bentuk fisik dari sebuah karya seni dan special form

25 13 yaitu bentuk yang tercipta karena adanya hubungan timbal balik antara nilai-nilai yang dipancarkan oleh fenomena bentuk fisiknya terhadap tanggapan kesadaran emosionalnya. Sedangkan bentuk yang dilihat secara umum dalam karya seni rupa, dalam bentuk sendiri bermakna memiliki dimensi tertentu.dimensi tertentu diantaranya dua dimensi (dwimatra) dan tiga dimensi (trimatra). Bentuk sendiri dalam sebuah karya tidak selalu ditampilkan apa adanya seperti bentuk yang sudah ada. Dalam pengolahan objek akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang seniman. Perubahan wujud tersebut antara lain : 1. Stilisasi Merupakan cara penggambaran untuk mencapai bentuk keindahan dengan cara menggayakan objek dan atau benda yang digambar, yaitu dengan cara menggayakan setiap kontur pada objek atau benda tersebut. 2. Distorsi Penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara menyangatkan wujud-wujud tertentu pada benda atau objek yang digambar. 3. Transformasi Penggambaran bentuk yang menekankan pada pencapaian karakter, dengan cara memindahkan (trans = pindah) wujud atau figur dari objek lain keobjek yang digambar.

26 14 4. Disformasi Merupakan penggambaran bentuk yang menekankan pada interpretasi karakter, dengan cara mengubah bentuk objek dengan cara mengubah bentuk objek tersebut dengan hanya sebagian yang dianggap mewakili atau pengambilan unsur tertentu yang mewakili karakter hasil interpretasi yang sifatnya sangat hakiki. Sehingga dapat disimpulkan dalam perubahan wujud pada bentuk ini dapat dibedakan menjadi empat jenis yaitu stilisasi, distorsi, transformasi, dan disformasi dimana dapat digunakan dan diidentifikasi sesuai gubahan bentuk dari perwujudan bentuk aslinya. a. Garis Garis adalah perpaduan sejumlah titik yang sejajar dan sama besar, memiliki dimensi memanjang dan punya arah, bisa pendek, panjang, halus, tebal, berombak, melengkung, lurus dan lain-lain. Karena dimensinya yang berbeda-beda maka garis tidak memiliki ukuran yang ditandai oleh sentimeter tetapi ukuran yang bersifat nisbi, yakni panjangpendek, tinggi-rendah, besar-kecil, dan tebal-tipis. Garis sangat dominan sebagai unsur karya seni dan dapat disejajarkan dengan peranan warna.penggunaan garis secara matang dan benar dapat pula membentuk kesan tekstur nada dan nuansa ruang seperti volume. Dalam seni lukis garis dapat pula dibentuk dari perpaduan dua warna (Susanto: 2011). Kehadiran garis bukan hanya sebagai garis tetapi kadang sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis atau lebih tepatnya disebut

27 15 goresan. Goresan atau garis yang dibuat seniman akan memberikan kesan psikologis yang berbeda pada setiap garis yang dihadirkan sehingga dari kesan yang berbeda garis mempunyai karakter yang berbeda pada setiap goresan yang lahir dari seniman (Kartika: 2004). Sehingga dapat disimpulkan bahwa garis adalah kumpulan titik sama panjang dan mempunyai dimensi yang tidak menentu, sangat dominan pada sebuah karya, kadang menjadi simbol emosi orang yang membuatnya, dan dalam karya seni lukis sendiri garis dapat membuat bidang sendiri meskipun garis dapat terbentuk dalam pertemuan dua warna yang kontras b. Warna Warna sebagai getaran atau gelombang yang diterima indra penglihat manusia yang berasal dari pancaran cahaya melalui sebuah benda dan jenis warna adalah dua menurut pembentukannya yaitu warna cahaya atau spektrum dan warna pigmen (Susanto: 2011). Warna merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan sebuah karya lukis.warna juga dapat digunakan tidak demi bentuk tapi demi warna itu sendiri, untuk mengungkapkan kemungkinankemungkinan keindahannya serta digunakan untuk berbagai pengekspresian rasa secara psikologis (Kartika: 2004) Maka bisa disimpulkan bahwa warna merupakan pigmen yang dipantulkan cahaya dari suatu benda yang diterima indera penglihatan manusia.warna menjadi unsur yang komunikatif dibanding unsur-unsur

28 16 seni rupa yang lain. Dengan warna seniman dapat mempertegas bentukbentuk, suasana dan memberi macam-macam kesan seperti kesan riang, gembira, sedih, gelap, terang, damai, tenang, mencekam, dan lain-lain. c. Bidang (shape) Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda, atau gelap terang pada arsiran atau karena adanya tekstur (Dharsono Sony Kartika: 2004). Lebih lanjut mengenai bidang, jika bidang dikumpulkan dan disusun dapat terbentuk ruang.ruang merupakan istilah yang dikaitkan dengan bidang dan keluasan, yang kemudian muncul istilah dwimatra dan trimatra (Mikke Susanto: 2011). Dari beberapa pendapat diatas, bisa disimpulkan warna adalah suatu bidang yang dihasilkan dari bentuk garis atau pertemuan dari warna lain yang menghasilkan bidang secara visual. Dalam seni rupa orang sering mengaitkan ruang adalah bidang yang memilki batas atau limit, walaupun kadang-kadang ruang bersifat tidak berbatas dan dan tidak terjamah. Ruang juga dapat diartikan secara fisik adalah rongga yang yang berbatas maupun yang tidak berbatas. 2. PRINSIP PENYUSUNAN DALAM SENI RUPA Sebuah karya seni rupa dapat dihasilkan dengan menyusun unsurunsur seni rupa dengan menggunakan dasar-dasar penyusunan prinsip seni

29 17 rupa/desain maupun hukum penyusunan asas seni rupa atau desain. Prinsip dan asas seni rupa meliputi: a. Harmoni (selaras) Harmoni atau selaras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda dekat. Jika unsur-unsur estetika dipadu secara berdampingan maka akantimbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian/harmoni (Dharsono Sony Kartika: 2004). Harmoni atau keselarasan adalah tatanan ragawi yang merupakan produk transformasi atau pemberdayagunaan ide-ide dan potensi-potensi bahan dan teknik tertentu dengan berpedoman pada aturan-aturan yang ideal (Mikke Susanto: 2002). Dari beberapa pendapat di atas bahwa harmoni adalah kesesuaian antara unsur-unsur dalam satu komposisi.kesesuaian atau keselarasan itu didapat oleh perbedaan yang dekat oleh setiap unsur yang terpadu secara berdampingan dalam kombinasi tertentu.harmoni juga bisa ditimbulkan dari adanya kesatuan yang mengandung kekuatan rasa yang ditimbulkan karena adanya kombinasi unsur-unsur yang selaras antara lain rasa tenang, gembira, sedih, haru dan sebagainya. b. Kontras Kontras adalah perbedaan mencolok dan tegas antara elemenelemen dalam sebuah tanda yang ada pada sebuah komposisi atau desain. Kontras dapat dimunculkan menggunakan warna, bentuk,tekstur, ukuran dan ketajaman. Kontras digunakan untuk memberi ketegasan dan

30 18 mengandung oposisi-oposisi seperti gelap-terang, cerah-buram, kasarhalus, besar-kecil dan lain-lain. Dalam hal ini kontras dapat pula memberi peluang munculnya tanda-tanda yang dipakai sebagai tampilan utama maupun pendukung dalam sebuah karya (Mikke Susanto: 2011) Maka, Kontras yang digunakan dalam karya lukisan penulis menggunakan warna dan bentuk yang berbeda mencolok, misalnya penggunaan warna cerah berdampingandengan warna gelap. c. Repetisi (Irama) Irama dalam seni rupa menyangkut persoalan warna, komposisi, garis, maupun lainya. Rhythm atau ritme (irama) adalah urutan atau perulangan yang teratur dari sebuah elemen atau unsur-unsur dalam karya lainnya. Ritme terdiri dari bermacam-macam jenis, seperti repetitif, alternatif, progesif, dan flowing atau ritme yang memperlihatkan gerak berkelanjutan (Susanto: 2011). Dengan kata lain repetisi menjadi salah satu jenis atau bagian dari pembentuk irama. Repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni juga pengulangan bentuk-bentuk, teknik atau objek karya seni. d. Kesatuan (unity) Kesatuan merupakan salah satu unsur dan pedoman dalam berkarya seni (azas-azas desain). Unity merupakan kesatuan yang diciptakan lewat

31 19 sub-azaz dominasi dan subdominasi (yang utama dan kurang utama) dan komponen dalam suatu komposisi karya seni (Susanto: 2011) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yang dicapai dalam suatu susunan atau komposisi diantara hubungan unsur pendukung karya, sehingga secara keseluruhan menampilkan kesan tanggapan secara utuh (Kartika: 2004). Bisa disimpulkan bahwa kesatuan merupakan keutuhan secara menyeluruh dalam komposisi yang memberikan kesan tanggapan terhadap setiap unsur pendukung menjadi sesuatu yang satu padu. Dengan kata lain karya yang memiliki kesatuan yang baik setiap unsur akan mewakili sifat unsur secara keseluruhan. e. Keseimbangan (balance) Keseimbangan dalam penyusunan adalah keadaan atau kesamaan antara kekuatan yang saling berhadapan dan menimbulkan adanya kesan seimbang secara visual ataupun intensitas kekaryaan. Bobot visual ditentukan oleh ukuran, wujud, warna, tekstur, dan kehadiran semua unsur dipertimbangkan dan memperhatikan keseimbangan (Kartika: 2004). Keseimbangan, persesuaian materi-materi dari ukuran berat dan memberi tekanan pada stabilitas suatu komposisi karya seni (Susanto: 2011). Sehingga keseimbangan merupakan kesamaan dari pertimbangan berat tekanan secara visual yang memberikan kesan seimbang.

32 20 f. Kesederhanaan (simplicity) Kesederhanaan mencangkup beberapa aspek, diantaranya kesederhanaan unsur, kesederhanaan struktur, dan kesederhanaan teknik (Kartika: 2004). Kesederhanaan unsur artinya unsur-unsur dalam desain atau komposisi hendaklah sederhana, sebab unsur yang terlalu rumit sering menjadi bentuk yang mencolok dan penyendiri, asing atau terlepas sehingga sulit diikat dalam kesatuan keseluruhan. Kesederhanaan struktur artinya suatu komposisi yang baik dapat dicapai melalui penerapan struktur yang sederhana, dalam artinya sesuai dengan pola, fungsi atau efek yang dikehendaki.kesederhanaan teknik artinya sesuatu komposisi jika mungkin dapat dicapai dengan teknik yang sederhana. g. Aksentuasi (emphasis) Aksentuasimerupakan pembeda bagian dari satu ungkapan bahasa rupa agar tidak berkesan monoton dan membosankan (Susanto: 2011). Aksen dapat dibuat dengan warna kontras, bentuk berbeda atau irama yang berbeda dari keseluruhan ungkapan. h. Proporsi Proporsi mengacu kepada hubungan antara bagian dari suatu desain dan hubungan antara bagian dan keseluruhan. Proporsiberhubungan erat dengan balance (keseimbangan), rhythm (irama,harmoni) dan unity (kesatuan). Proporsi dipakai pula sebagai salah

33 21 satu pertimbangan untuk mengukur dan menilai keindahan artistik suatu karya seni (Susanto: 2011). Proporsi dan skala mengacu kapada hubungan antara bagian dari suatu desain dan bagian antara bagian dengan keseluruhan (Dharsono: 2007). Proporsi merupakan perbandingan antara bagian-bagian dalam satu bentuk yang serasi.proporsi berhubungan erat dengan keseimbangan, ritme, dan kesatuan. Keragaman proporsi pada sebuah karya maka akan terlihat lebih dinamis, kreatif dan juga alternatif. D. LIRIK LAGU ISMAIL MARZUKI Lirik sendiri dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) diartikan sebagai karya sastra (puisi) yang berisi curahan perasaan pribadi atau bisa juga didefinisikan sebagai susunan kata sebuah nyanyian. Lirik adalah puisi yang pendek yang mengekspresikan emosi, lirik lagu juga merupakan karya puisi yang dinyanyikan. Sedangkan Pradopo (2000) menyimpulkan bahwa puisi memiliki unsur-unsur berupa emosi, imajinasi, pemikiran, ide, nada, irama, kesan panca indera, susunan kata, kata-kata kiasan, kepadatan dan perasaan pengarang semua hal tersebut terungkap dalam media bahasa. Puisi itu sendiri menurut Subagio Sastrowardojo dalam Prinsipprinsip Kritik Sastra merupakan inti pernyataan sastra, Demikianlah menurut sejarahnya, pernyataan sastra pada semua bangsa dimulai dengan

34 22 puisi, bahkan pada permulaan masa perkembangan itu, satu-satunya pernyataan sastra yang dipandang kesusastraan ialah puisi (Pradopo: 2007). Lirik atau puisi adalah seni yang cenderung menyederhanakan deskripsi dengan menangkap inti permasalahan yang ingin diungkapkan, dinyatakan, dicita-citakan dan sebagainya (Bahari: 2008) Kesederhanaan lirik adalah harmoni yang menjadi kekuatan lagulagu ciptaan Ismail Marzuki sehingga mampu menembus dimensi waktu (Majalah rolling Stone edisi Februari 2014). Meski bukan lulusan sekolah atau konservatorium musik, bisa dikatakan Ismail memiliki semua unsur yang diperlukan untuk melahirkan lagu-lagu hits: mulai dari bakat, minat yang besar, pergaulan dengan pemusik dan grup musik, totalitas dalam hidup (konsistensi), serta sense of mission berupa keinginan untuk menyumbangkan sesuatu bagi bangsanya yang sedang berjuang untuk meraih dan mempertahankan kemerdekaan (Leksono: 2014). Lirik lagu Ismail Marzuki cenderung menceritakan yang ia lihat di sekitarnya, terkait dengan nasib bangsanya, terkait dengan roman mudamudi, terkait dengan fenomena sosial, menjadi ilham untuk tema lagulagunya termasuk lagu yang bertemakan perempuan. Salah satu kepiawaian Ismail Marzuki adalah menciptakan lagu yang familiar untuk telinga orang awan sekalipun. Lagu dan liriknya baik pada zaman dahulu hingga zaman sekarang tetap bisa dinikmati oleh

35 23 semua orang baik awam maupun pecinta musik yang cukup serius (Abimanyu: 2014) E. METODE PENCIPTAAN 1. Observasi Observasi merupakan langkah awal sebelum memulai menciptakan lukisan. Observasi dilakukan untuk mencari, mengamati, dan mengetahui lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita yang diangkat sebagai objek lukisan. Penulis menggunakan media smartphone untuk mendownload lagu dan melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan tema karya dari berbagai sumber. 2. Tahap Improvisasi Tahap ini dapat disebut sebagai tahap pembuatan sketsa alternatif, dimana dibuat banyak sketsa yang berkaitan dengan tema maupun konsep setiap karya. Pembuatan sketsa alternatif ini memberikan banyak peluang untuk mengolah komposisi, anatomi yang sesuai gaya tubuh (gesture), dan ekspresi dari objek atau figur. Sketsa pada kertas yang sudah siap dipindahkan ke dalam kanvas. Sketsa berdasarkan pada komposisi yang harmonis, anatomi yang tepat berdasarkan gaya tubuh (gesture) yang ingin ditampilkan, ekspresi wajah yang diinginkan, hingga teknik pewarnaannya yang sesuai. Semua dipertimbangkan sesuai dengan kedalaman cerita yang ingin disampaikan. 3. Visualisasi

36 24 Dalam visualisasi digunakan pendekatan-pendekatan terkait penggunaan teori dan teknik yang berhubungan dengan masalah yang diangkat (dalam teori) atau kecenderungan yang dipakai (dalam praktek karya). Pada karya luki sini penulis menggunakan pendekatan pop art. Penggunaan pendekatan pop art karena cerita yang disajikan dalam karya mengenai wanita yang terinspirasi oleh lirik lagu populer Ismail marzuki. Selain itu karya-karya ditampilkan secara sederhana yang terinspirasi dari karya-karya pop art yang telah ada sebelumnya. Secara gaya penggambaran objek, digunakan gaya penggambaran ilustratif yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan pendekatan pop art. Kemudian juga digunakan berbagai inspirasi karya lukis seperti lukisan WPAP dan lettering. F. PENDEKATAN PENCIPTAAN Ilustrasi dapat diartikan sebagai gambar untuk membantu memperjelas isi buku dan karangan, sedangkan mengilustrasikan berarti memberi ilustrasi atau bersifat menjelaskan dengan wujud gambar (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1995). Seni ilustrasi pernaskahan merupakan salah satu bentuk seni yang telah muncul dan berkembang sejak lama. Seni ini diperkirakan telah muncul sejak abad ke-8, merupakan hiasan yang ditemukan pada prasasti batu dan logam. Seni ini mengalami perkembangan yang pesat sejak kedatangan agama Islam. Hal ini terjadi sebab penyebaran agam Islam juga bersamaan dengan meluasnya aksara

37 25 arab dan penggunaan kertas pada abad ke-13. Selanjutnya, seni ilustrasi pernaskahan juga dipengaruhi oleh unsur-unsur kesenian Barat (Saidi: 2008). Idealisme merupakan aliran yang mementingkan khayal atau fantasi untuk menunjukkan keindahan dan kesempurnaan sungguhpun tidak sesuai dengan kenyataan (Kamus Besar Bahasa Indonesia: 1995).Hal ini menunjukkan dalam penerapan idealisme dalam karya merupakan murni rekaan dari seniman dan kebenarannya menurut seniman itu sendiri. Dari idealisme itulah maka setiap seniman memiliki karakter dalam mengungkapkan ide atau gagasan dalam karyanya. Karakter (ciri khas) dari seorang seniman dapat terlihat dari fisik karya. Berkaitan dengan hal tersebut seperti pendapat yang diutarakan oleh Jakob Sumardjo (2000) bahwa nilai yang bisa ditemukan dalam karya seni ada dua yaitu nilai bentuk (indrawi) dan nilai isi (dibalik yang indrawi), dalam artian ketika nilai bentuk dicapai akan selalu diiringi munculnya penilaian terhadap nilai non fisik yang ada dibalik karya tersebut walaupun hal tersebut bersifat subyektif. Seni penulisan huruf atau kata yang biasa disebut lettering. Dipakai pada karya seni, misalnya naskah bergambar (Susanto: 2012). Dieksekusi gambar dengan tangan dan dengan peralatan gambar seperti pensil, drawing pen, brush pen, dan masih banyak lagi. Dalam pengolahan objek sendiri maka akan terjadi perubahan wujud sesuai dengan selera maupun latar belakang sang seniman (Kartika: 2004).

38 26 Pada seni rupa penggunaan sifat garis dan warna dalam penciptaan bentuk merupakan dasar penciptaan seni lukis para seniman Indonesia (kusnadi: 1977). Hal itulah yang merangsang untuk menciptakan atau mengekspresikan imajinasi atau khayalan penulis dalam karya seni lukis pop art dua dimensional karena memang landasan karya ilustratif yang cukup membangun pola pengkaryaan penulis sendiri yaitu bagaimana mengilustrasikan sebuah kalimat dan menggayakan beberapa kaya melalui lirik lagu. G. Karya inspirasi 1. Roy Lichtenstein Roy Licthenstein atau nama lengkapnya ketika lahir Roy Fox Lichtenstein terlahir pada tanggal 27 Oktober 1923 dan wafat pada 29 September Sebagian pekerjaannya dipengaruhi oleh bentuk iklaniklan terkenal dan buku komik. Menurutnya, pop art bukanlah American Painting, namun hanyalah industri lukisan saja. Salah satu karya lukisan Roy Lichtestein menggambarkan pesawat tempur menembakkan roket ke sebuah pesawat musuh, dengan ledakan merah dan kuning. Gaya kartun diperkuat dengan penggunaan huruf "Whaam!" Dan kotak caption "i pressed the fire control.. and a head of me rockets blazed through the sky.. (dalam bahasa Indonesia berarti : Aku menekan pengendalian kebakaran... dan di depanku roket menyala di

39 27 langit...")denganukuran 170X 400cm. Whaam! mengikuti tema berbasis komik strip dari beberapa lukisan sebelumnya dan dibuat antara tahun 1962 dan Ini adalah salah satu dari dua lukisan-perang bertema besar terkenalnya. Dan saat ini tersimpan sebagai salah satu koleksi benda seni Tate Gallery London (Ade Kusrianto: 2011) Roy Lichtestein Whaam! Go for Barouque Ukuran 107cm x 167cm 1967

40 28 2. Wedha Abdul Rasyid Wedha Abdul Rasyid adalah seniman dari indonesia. Lahir di Pekalongan pada tanggal 10 Maret Dikenal sebagai pencipta aliran WPAP (Wedha Pop Art Potrait) atau dulunya ia sebut FMB (Foto Marak Berkotak), atas jasanya ini ia di juluki bapak ilustrasi Indonesia. Ia berprofesi sebagi ilustrator sejak dekade 1970-an, mulai 1977, ketika begabung dengan majalah Hai, ia banyak membuat ilustrasi seperti karya fiksi Lupus. Pada tahun 1990, Wedha kemudian merencanakan cara baru untuk menggambar ilustrasi wajah. Hal ini dilakukan karena penurunan daya pengelihatannya karena usia yang telah mencapai 40 tahun sehingga sulit untuk menggambar wajah dalam bentuk yang realistis dan detail. Wedha kemudian mencoba ilustrasi bergaya kubisme untuk gambarnya. Gaya ini kemudian tumbuh dan semakin populer sebagai bagian dari gaya pop art. Secara teknik, WPAP mempunyai ciri khas tertentu dalam penggambaran objek, dimana dalam WPAP penonton akan menemukan bidang berkotak-kotak dan penuh dengan warna-warni antar bidang tanpa menghilangkan karakter objek atau model yang digambar. Dalam WPAP tidak ada bidang lengkung sebab itulah WPAP mempunyai ciri khas tertentu yang membuat WPAP mempunyai keunikan tersendiri dalam segi teknik pembuatan(majalah desain grafis Concept edisi April 2007)

41 29 Wedha Abdul rasyid Potret Diri H. ALAT, BAHAN DAN TEKNIK SENI LUKIS 1. Alat Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), alat adalah benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu.dalam berkarya seni lukis, alat disebut juga media (sesuatu yang dapat membuat tanda goresan), dapat berupa kuas, pensil, penghapus, ballpoint, palet, pisau palet, dan lain-lain. 2. Bahan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), bahan merupakan barang yang akan dibuat menjadi satu benda tertentu. Dalam berkarya seni lukis bahan dapat berupa kertas, kanvas, cat, tinta, dan lain-lain.

42 30 3. Teknik Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001), teknik adalah cara membuat/melakukan sesuatu, metode/sistem mengerjakan sesuatu. Umumnya dalam seni lukis teknik berkarya dibagi dua, yaitu teknik basah dan teknik kering.teknik basah merupakan cara melukis menggunakan medium yang bersifat basah atau dengan pelarut air dan minyak cair. Seperti: cat air, cat minyak, cat poster, tempera, dan tinta. Teknik kering merupakan cara melukis dengan bahan kering, tanpa harus dilarutkan dengan medium air atau minyak sudah dapat digunakan. Seperti :charcoal (arang gambar), pensil, arang, dan lain-lain. Secara khusus, teknik melukis ada dua kategori, Mikke Susanto (2003) menjelaskan yaitu kategori teknik konvensional dan teknik yang bersifat pribadi atau non konvensional. Teknik transparan, opaque, kerok, hisap, adalah beberapa teknik konvesional dalam melukis, sedangkan diluar itu biasanya tergolong pribadi atau non konvensional.

43 BAB III PEMBAHASAN DAN HASIL PENCIPTAAN A. Konsep Visualisasi Konsep representasi dalam memvisualisasikan lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki secara ilustratif pop art dengan maksud untuk memperjelas penggambaran yang terdapat dalam tiap lirik lagu Ismail Marzuki. Dimana lagu yang bersifat audio atau dapat dirasakan dengan mendengarkan menggunakan telinga dan lirik lagu kemudian divisualkan menjadi karya lukisan.visualisasi lirik menjadi sebuah ide awal dalam berkarya seni lukis, mulai dari mendengarkan lagu, membaca liriknya dan kemudian memahaminya. Berbagai tema menarik dari lirik tersebut memberikan gagasan untuk memvisualkannya dengan pencapaian ilustratif. Dengan menciptakan pengolahan objek manusia dipadukan dengan penyusunan lettering yang bebas dalam penggayaan bentuknya, pengolahan teknik WPAP manual pada bidang geometris dengan warna-warna kontras pada figur manusia khususnya wanita yang akan digambarkan dengan maksud untuk menyamarkan bentuk vulgar atau unsur sensual dalam bentuk dekoratif agar lukisan dapat diterima khalayak umum serta mempertimbangkan prinsip-prinsip dasar seni rupa. B. Tema Visualisasi Populernya figur wanita adalah figur indah yang menarik untuk dijadikan inspirasi dalam penciptaan sebuah karya seni begitupun adanya daya tarik tersendiri 31

44 32 bagi penikmatnya. Pada setiap karya lukisan, lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita dipilih penulis sebagai tema. Dari 193 lirik lagu yang diciptakan Ismail Marzuki, melalui pertimbangan setiap lagu mewakili setiap keadaanya tersendiri dan didasari atas kebutuhan berkarya seni rupa maka dipilihlah 10 lirik lagu tentang wanita yang memberi inspirasi untuk diangkat dalam karya seni lukis dengan gaya pop art. Sepuluh lirik lagu yang divisualisasikan pada lukisan diantaranya Sabda Alam, Patah Cincin, Wanita, Sarinah En Jind Uit De (Sarinah Anak Desa), Ratna Juwita, Juwita Malam, Kopral Jono, Selendang Sutra, Aryati, dan Melati Di Tapal Batas. Adapun kesepuluh lirik dari lagu Ismail Marzuki yang bertemakan wanita sebagai berikut sebagai berikut : 1) Sabda Alam Diciptakan alam pria dan wanita Dua makhluk asuhan dewata Ditakdirkan bahwa pria berkuasa Adapun wanita lemah lembut manja Wanita dijajah pria sejak dulu Dijadikan perhiasan sangkar madu Namun ada kala pria tak berdaya Tekluk lutut disudut kerling wanita (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 2) Patah Cincin Jauh di sana, di lembah raya Dekat titian di tepian sawah

45 33 Namun kasihku tidak setia Pergi ke kota entah kemana Kata nan manis diulang-ulang Cincin diberi kupakai sayang Namun kasihku tidak setia Patah cincin putusnya asmara (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 3) Wanita Seindah mawar, semungil hati Dikau cemerlang wanita Semerbak wangi, sejinak merpati Dikau senandung di cita Gerak gayamu ringan memikat hati muda teruna Mekar bersinar menyilaukan mata Halus wanita bak sutra dewangga Senyummu meruntuhkan mahkota (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 4) Sarinah En Jind Uit De (Sarinah Anak Desa), Lagu ini adalah lagu pertama yang diciptakan oleh Ismail Marzuki dengan lirik yang ditulis menggunakan bahasa Belanda. Sarinah en kind uit de desa

46 34 Zij stampte haar padi tot bras En zoong daar bij en hell aardig liedje Voor kromo die lacht in het gras Zij tooide haar konde met bloemen Geplukt uit God vrije natuur Dan lachte en bloosde Sarinah En kromo geraakte vol vuur Sarinah.. Sarinah.. Kind uit de desa bent jij voor mij Sarinah.. sarinah.. Kind uit de desa bent jij Terjemahan dalam bahasa Indonesia : Sarinah anak desa Ia menumbuk padinya menjadi beras Sambil menyanyikan lagu amat indah Untuk si dia yang bersantai diatas rumput Ia menghiasi kondenya dengan bunga Yang ia ambil dari alam bebas sekitar Lalu tertawalah sarinah sambil tersipu malu Da hati si dia berkobar-kobar Sarinah.. Sarinah.. Engkau adalah anak desa bagiku Sarinah.. Sarinah.. Engkau adalah anak dari desa (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 5) Ratna Juwita Tampak molek juwita, Oo pujaan dewata Laksana permata, berkilau cahayanya Murni wangi bagai raksamala Dengan hiasan dewangga, menggugah darah pujangga Untuk melukisnya, dengan pucuk penanya Oh ratna indah juwita (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014)

47 35 6) Juwita Malam Engkau gemilang malam cemerlang Bagaikan bintang timur yang sedang mengambang Tak jemu-jemu mata memandang Aku namakan dikau juwita malam Sinar matamu menari-nari Masuk kedalam jantung kalbu Aku terpikat masuk perangkap Apadaya asmara sudah melekat Juwita malam siapa gerangan tuan Juwita malam dari bulankah tuan Kereta kita segera tiba Diajati negara kita kan berpisah Berilah nama alamat serta Esok lusa boleh berjumpa pula (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 7) Kopral Jono Oo kopral jono, gadis mana yang tak kenal akan dikau Oo kopral jono, gadis mana yang tak rindu akan dikau Gayamu yang perkasa, mirip banget panglima Ramah tamahmu membikin gila hati wanita oo.. oo.. kopral jono 4X

48 36 Oo kopral jono, dikau buah tutur gadis dan remaja Oo kopral jono, dikau sensasi gadis gunung dan kota Aksimu bung very good, seperti mas robinhood Dengan jambulmu semua gadis bertekuk lutut oo.. oo.. kopral jono 4X (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 8) Selendang Sutra Selendang sutra, tanda mata darimu Telah kuterima, mulai di saat itu Selendang sutra, mulai saat itu Turut serentak, di dalam hatiku Ketika lenganku terluka parah Selendang sutramu turut berjasa Selendang sutra, kini pembalut luka Cabik semata, tercapai tujuannya (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 9) Aryati Aryati, dikau mawar asuhan rembulan Aryati, dikau gemilang seni pujaan Dosakah hamba mimpi berhasih dengan tuan

49 37 Ujung jarimu kucium mesra tadi malam Dosakah hamba memuja dikau dalam mimpi Hanya dalam mimpi.. Aryati, dikau mawar di taman khayalku Tak mungkin tuan terpetik daku Walaupun demikian nasibku Namun aku bahagia seribu satu malam (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014) 10) Melati Di Tapal Batas Engkau gadis muda jelita, bagai sekuntum melati Engkau sumbangkan jiwa raga, di tapal batas bekasi Engkau dinamakan Srikandi, pendekar putri sejati Engkau turut jejak pemuda, turut mengawal ading Oh Pendekar putri yang cantik Dengarlah panggilan ibu Sawahading rindu menanti Akan sumbangkan baktimu Duhai putri muda remaja, suntingan ading halaman Kembali kepangkuan bunda, berbakti kita diadding (Ninok Leksono dalam buku Seabad Ismail Marzuki Senandung Melintas Zaman: 2014)

50 38 Lirik lagu karya Ismail Marzuki tersebut ditulis pada kisaran tahun Penulis menarik tema wanita yang terkandung dari lirik lagu tersebut pada kehidupan budaya masa kini dimana wanita pada masa kini lebih modern baik dari segi gaya hidup hingga cara bersosialisasi dari pada wanita masa lalu dan wanita masa kini yang lebih berani mengekspresikan diri seperti yang bisa disaksikan pada media sosial. Selain itu, mengolah sekaligus memadukan persamaan hal yang terkandung dalam lirik lagu ciptaan Ismail Marzuki dimasa dulu dengan penggayaan masa sekarang atau menggunakan penggayaan popular art. C. Proses dan teknik visualisasi Dalam penciptaan sebuah karya seni rupa mutlak diperlukan adanya bahan, alat serta teknik untuk mengelolanya sedemikian rupa agar tercipta sebuah karya.keseluruhan karya yang disajikan menggunakan bahan-bahan dan teknik yang biasa digunakan untuk melukis secara konvensional meliputi: 1. Bahan a. Kanvas Dalam penciptaan karya digunakan kanvas mentah, kemudian dilapisi dengan campuran cat tembok putih dan lem kayu hingga menutup seluruh pori-pori kain.hal ini dilakukan untuk menghindari pemakaian cat yang merembes hingga ke bagian belakang, untuk mempermudah penggunaan teknik plakat.

51 39 b. Kertas Kertas digunakan untuk membuat sketsa-sketsa awal dan eksplorasi figur wanita dan lettring penggalan lirik. c. Cat Cat yang digunakan adalah cat akrilik dengan pelarut air. Medium ini dipilih karena sifatnya yang dapat dilarutkan dengan air, cepat kering, dan cenderung pekat sehingga sesuai untuk pewarnaan yang menggunakan teknik pelakat. Gambar 1: Cat akrilik Gambar 2: Kanvas

52 40 2. Alat a. Kuas Kuas yang digunakan adalah kuas cat air dengan berbagai ukuran dan bentuk. Kuas dengan ujung berbentuk runcing digunakan untuk membuat outline dan menjangkau daerah-daerah yang sempit. Sedangkan yang berbentuk rata digunakan untuk membuat blok warna dengan jangkauan daerah yang lebih luas. b. Kain Lap Kain lap merupakan perangkat yang tidak bisa ditinggalkan selama proses melukis karena sisa cat yang berada pada kuas berisiko mengganggu saat menggunakan warna yang baru. c. Pensil Pensil digunakan pada saat pembuatan sketsa.membuat sketsa menggunakan pensil lebih menghemat waktu dibandingkan jika menggunakan cat secara langsung pada permukaan kertas karena sifatnya yang yang kering dan dapat dihapus jika terjadi kesalahan. d. Penghapus Penghapus digunakan setelah penebalkan menggunakan balpoin, tujuan agar rapidan bersih.

53 41 e. Tempat air Bisa menggunakan benda yang bisa menampung air.berperan untuk membersihkan kuas setelah digunakan untuk mengecat satu warna. Gambar 3: Alat 3. Teknik Penciptaan Teknik mutlak diperlukan dalam penciptaan sebuah karya, penguasaan bahan dan alat merupakan salah satu faktor penting yang harus dikuasai dalam berkarya agar dapat dicapai visualisasi yang sesuai dengan yang diinginkan.adapun dalam teknik penciptaan, dengan menerapkan beberapa hal yang menjadi tenik pembuatan serta proses penciptaan karya penulis, diantaranya adalah: 1) Menentukan objek dari beberapa penggal lirik lagu Ismail Marzuki tentang wanita. 2) Menyiapkan alat dan bahan.

54 42 3) Membuat sketsa obyek pada kertas dengan pensil. 4) Memindah sketsa objek pada kertas pada kanvas dengan membuat sketsa ulang sesuai sketsa pada kertas. 5) Membuat outline pada figur wanita 6) Memberikan warna-warna pada objek lukisan. 7) Membuat lettering langsung pada kanvas. 8) Melakukan finishing. D. Tahapan Visualisasi a. Sketsa Gambar 4 dan 5: Proses sketsa pada kertas dan di dilanjutkan sketsa pada kanvas Dalam proses ini penulis mengatur komposisi, gestur, dan proporsi objek figur wanitadan letteringyang sesuai dengan lirik yang lagu Ismail

55 43 Marzuki yang akan diangkat menjadi sebuah tema lukisan guna meningkatkan rasa dan kualitas lukisan tanpa keluar dari makna lirik lagu tersebut. b. Proses Pewarnaan Setelah sketsa dilanjutkan pewarnaan mengunakan cat akrilik dan warna yang digunakan meliputi warna kontras, primer, panas, dan dingin. Pewarnaan sendiri bagi penulis adalah proses yang cukup penting dalam menyusun warna-warna pada lukisan khususnya warna yang digunakan dalam teknik WPAP manual, background, dan warna pada figur objek. Teknik WPAP manual diterapkan hanya pada bagian kulit figur wanita dan khusus pada teknik WPAP manual dibagi menjadi kelompok warna depan, tengah, dan kelompok warna belakang. Pengelompokan ini didasari adanya perbedaan panjang gelombang dan frekuensi setiap warna yang terpantul kemata. Sedangkan pewarnaan pada warna figur objek dan warna background dengan cara intuisi dari improvisasi pada lirik lagu Ismail Marzuki. Penulis mengutamakan peran warna dalam senirupa hal ini didasari oleh objek yang mewakili simbol dari setiap kata dalam lirik.garis hitam atau outline sengaja dihadirkan oleh penulis pada figur wanita dalam lukisan dengan maksud memberi ketegasan dan menguatkan karakter dari objek pada lukisan.

56 44 Gambar 6: Contoh Pewarnaan objek figur wanita c. Finishing (Penyelesaian) Finishing atau penyelesaian yaitu tahap pengerjaan secara mendetail pada keseluruhan lukisan. Meneliti tiap sudut bentuk dalam kerapian bentuk visual yang diinginkan. Selain itu finishing juga dikerjakan meliputi pengerjaan obyek lettering dari pemilihan penggalan lirik lagu Ismail Marzuki yang dianggap ikut mewakili tema yang diangkat dalam lukisan. Lettering dengan berbagai gaya yang dibuat berdasarkan intuisi saja sehingga setiap objek mempunyai kekayaan bentuk dan warna yang berbeda-beda sekaligus memperhitungkan keharmonisan keseluruhan warna pada objek.

57 45 d. Bentuk Lukisan 1. Deskripsi lukisan Sabda Alam Gambar 7: Sabda Alam Cat Akrilik di atas Kanvas 100x120 cm 2015 Karya dengan judul Sabda Alam ini dilukiskan dengan teknik plakat pada media kanvas dengan ukuran 100 x 120 centimeter yang menampilkan sebagai center point adalah proporsi figur wanita hamil dalam lukisan tersebut

58 46 digambarkan menghadap kiri bidang kanvas dengan mengenakan kostum boxing untuk wanita, pada kostum sendiri dominan garis atau kontur warna hitam, putih, dan merah. Dengan rembut panjang yang lurus digambarkan perpaduan garis atau kontur dengan warna hitam dan putih. Tubuh wanita digambarkan dengan pengolahan teknik WPAP manual dengan aksentuasi warna-warna yang saling kontras satu dengan yang lainnya. Selain ditampilkan objek utama, objek pendamping juga ditampilkan sekaligus mendapatkan komposisi keseimbangan atau balance dan proprsi visual lukisan yang menjadikan kesatuan. Figur pria pada bagian kanan bidang kanvas digambarkan dengan garis-garis atau kontur hitam dan putih pada seluruh kostumnya yang digambarkan dengan kontur biru dan putih. Sedangkan pada sisi kiri kanvas digambarkan bunga matahari secara simbolik dengan kontur hitam yang digambarkan secara repetisi menjadi kelopak bunga dengan teknik plakat berwarna kuning dan pada bagian tengah bunga digambarkan dengan garis atau kontur berwarna kuning dan oranye. Dengan pertimbangan komposisi keseimbangan dan pertimbngan bentuk sesuai lirik yang dibawakan maka pada bagian sisi kiri bawah terdapat lettering yang bertuliskan dijadikan perhiasan dengan pewarnaan merah muda dan dibagian kanan bawah bidang kanvas dengan pertimbangan proposi komposisi, keseimbangan, dan bentuk yang sama dengan lettering sebelumnya adalah lettering bertuliskan sangkar madu dengan warna kuning. Latar belakang lukisan dilukisan dengan pemilihan bentuk secara

59 47 sederhana dengan menggunakan warna hijau tua yang selaras dengan figur pendamping dalam bentuk flat dan polos mengisi keseluruhan bidang kanvas yang masih dalam perannya sebagai latar belakang. 2. Deskripsi lukisan Patah Cincin Gambar 8 :Patah Cincin Cat akrilik diatas kanvas 100x140 cm 2015

60 48 Digambarkan figur wanita sebagai center point dengan setengah badan pada sisi tengah bagian bawah bidang kanvas dengan posisi termenung dengan tangan kanan menyangga dagu menggunakan tangan kanannya. Dengan judul yang sama dengan lagu inspirasinya yaitu Patah Cincin dilukiskan pada media kanvas dengan ukuran 100 x 140 cm menggunakan teknik plakat. Khusus pada penggambaran badandengan teknik WPAP manual dengan aksentuasi penuh warna-warna kontras satu dengan lainnya, begitu pula pakaian berlengan panjang yang digunakan didominasi warna kuning dan penggambaran gradasi pada lekukan baju dengan warna diantaranya oranye muda dan kontur hitam yang bertujuan mempertegas. Pada rambut digambarkan dengan garis atau kontur berwarna hitam dan putih dan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan maka teknik yang dipakai adalah penerapan salah satu prinsip seni rupa yaitu pengulangan.selanjutnya, pada figur atau objek pendamping dibelakang objek utama digambarkan secara ilustratif dengan kesederhanaangaris atau kontur hitam dengan warna yang digunakan adalah warna hitam, sepasang pria dan wanita dalam keadaan sedang bercengkrama pada seting interior ruang yaitu dalam kamar tidur dan perbaduan harmonis dengan latar belakang yang menggunakan warna ungu magentayang datar, sedangkan pada sisi kiri dan kanan bidang kanvas diantara kedua bahu objek utama ditampilkan lettering yang bertuliskan namun kekasih tidak setia secara berirama menggunakan warna kuning. Kesatuan didapatkan dari proporsi keseimbangan objek-objek tersebut.

61 49 3. Deskripsi Lukisan Wanita Gambar 9:Wanita Cat akrilik diatas kanvas 100 x 110 cm 2015

62 50 Dilukisan dengan teknik plakat pada kanvas berukuran 100 x 110 centimeter sebuah figur dengan proporsi wanita tersenyum pada bagian tengah bidang kanvas dengan pose sedang membawa senjata api berjenis AK47 dengan posisi berdiri santai memakai kacamata hitam berframe merah dan senyuman yang lebar sumringah menjadi bagian center point pada lukisan ini. Rambut panjang berombak dengan belahan sebelah kiri pada figur wanita yang digambarkan dengan garis atau kontur hitam dan putih dengan berpola irama sedangkan pada bagian tubuh sendiri khusus dengan menggunakan teknik WPAP manual dari aksentuasi warna-warna kontras anatar satu dengan yang lainnya, mengenakan perhiasan gelang dan cincin yang digambarkan secara ilustratif dan simbolik dengan warna kuning, coklat, dan putih. Begitu pula dengan kostum yang dikenakan yaitu kostum bikini glamour dengan warna kuning, putih, coklat, dan merah marun. Dengan pertimbangan penyusunan prinsip seni rupa dalam komposisi dan keseimbangan atau balance maka pada bagian sisi kiri dan kanan bidang kanvas atau pada sisi kiri dan kanan diantara berdirinya objek utama terdapat lettering dengan tulisan gerak gayamu memikat hati dengan prinsipirama dengan menggunakan warna kuning sertaoutlineberwarna ungu, proporsi lettering juga untuk menunjang unsur kesimbangan. Latar belakang lukisan sendiri secara sederhana dengan penggayaan pengulangan progresif spiral dengan pewarnaan lingkaran hitam dan penggunaan warna hijau tua pada lingkaran berikutnya.

63 51 4. Deskripsi lukisan Sarinah en jind uit de desa (Sarinah anak desa) Gambar 10 : Sarinah En Jind Uit De Desa (Sarinah Anak Desa) Cat akrilik diatas kanvas 100x110 cm 2015

64 52 Lukisan dengan ukuran 100 x 110 centimeter pada media kanvas ini berjudul Sarinah En Jind Uit De Desa(Sarinah Anak Desa). Kesederhanaan pada latar belakang berwarna kuning polos yang memenuhi seluruh bidang kanvas sebagai latar belakang atau background dengan keseimbangan objek utama pada sisi tengah bidang kanvas yang menjadi center pointproporsi figur yang menggambarkan sesosok wanita penjual jamu gendong yang dilukiskan dengan ilustratif dan lukitnya digambarkan dengan dengan teknik WPAP manual dengan aksentuasi warna-warna kontras satu dengan yang lainnya. Keseluruhan bentuk lukisan menggunakan teknik plakat kecuali figur wanita yang menggunakan teknik WPAP manual dimana lebih mempertegas fungsinya sebagai objek utama. Objek wanita digambarkan mengenakan baju adat jawa yaitu sebuah kebaya dan pada bagian bawahan yang dikenakan digambarkan dengan penggayaan dekoratif dengan warna cerah yang kontras tentunya. Komposisi lettering yang berirama dengan penggayaan yang sederhana bertuliskan En Kromo gerkte vol vour.. sarinah.. sarinah.. pada sisi atas kanan bidang kanvas dengan dominasi keseluruhan warna tulisan adalah dengan memakai warna oranye. Digambarkan selendang untuk mambawa tempat botol dengan warna biru dan pada proporsi botol kemasan air mineral berkapasitas 1,5 liter sengaja dinaikkan dari proporsi keranjang dengan maksud lebih memperjelas objek botol itu sendiri dari setiap warnanya masing-masing.

65 53 5. Deskripsi lukisan Ratna Juwita Gambar 11: Ratna Juwita Cat akrilik diatas kanvas 100x100 cm 2015 Karya dengan judul Ratna Juwita berukuran 100 X 100 cm yang dilukiskan diatas media kanvas. Latar belakang atau background sendiri

66 54 didominasi oleh warna merah dengan tambahan pengulangan dari garis yang membentuk objek lingkarandengan warna oranye sertaobjek yang lain dengan warna kuning pada garis dengan komposisi lingkaranpada bagian dalam yang lebih kecil. Objek utama sebagai center point yaitu figur wanita yang digambarkan secara ilustratif pada sisi tengah bagian bawah bidang kanvas ditampilakan setengah badan yang dilukiskan dengan teknik WPAP manual dengan aksentuasi warna-warna kontras. Keseluruhan bentuk lukisan menggunakan teknik plakat kecuali figur wanita yang menggunakan teknik WPAP manual dimana lebih mempertegas fungsinya sebagai objek utama. Nampak pada jemari tangan kirinya mengenakan perhiasan batu cincin yang digambarkan secara ilustratif menggunakan garis atau kontur dengan warna yang beda antara satu cincin dengan yang lainnya.rambut figur wanita dengan gaya rambut The Blunt Bob digambarkan dengan kontur dengan menggunakan warna hitam dan putih. Pada bagianlettering dihadirkan secara berirama dengan warna hitam putih bertuliskan Ratna Juwita pada bagian bawah bidang kanvas. Pada spiral, figur wanita, keseimbangan atau balance dari ruang kososng atau space yang dihadirkan dari kesederhanaan konsep,dan lettering dengan komposisi dan proporsi pada tengah bidang kanvas dan semakin kebawah pada tiap objeknya serta ditambah dengan latar belakang yang sederhana menajdikan sebuah kesatuan visual dalam karya tersebut.

67 55 6. Deskripsi lukisan Juwita Malam Gambar 12: Juwita Malam Cat akrilik diatas kanvas 100x110 cm 2015

68 56 Karya berukuran 100 x 110 centimeter yang dilukisan pada media kanvas dengan judul Juwita Malam menggunakan teknik plakat. Warna pada latar belakangatau background menggunakan warna biru tua dengan objek bulan purnama yang digambarkan secara ilustratif pada posisi kiri atas pada bidang kanvas dan sebagian objek tertutup wajah figur wanita khusus dengan mengunakan penggambaran teknik WPAP manual secara aksentuasi dengan warna-warna kontras satu dengan yang lainnya yang menjadikan center point pada bagian tengah bidang kanvas. Posisi figur wanita ialah sedang berdiri dengan wajah mengarah bagian kiri bidang kanvas dan mata mengarah kedepan sedangkan posisi tangan kirinya memegang erat tas yang dikenakan yang digambarkan dengan ilustartif dan mengunakan warna coklat dengan kontur atau garis hitam mempertegas objek dan garisnya. Figur wanita mengenakan baju long dress dengan ilustratif yang sederhana begitupun dengan tas yang dikenakan digambarkan dengan repetisi dari kontur. Penggayaan pada lettering dengan perpaduan warna merah muda dan merah sebagai outlinenya. Komposisi warna objek kereta dari perpaduan dua warna yang digambarkan secara ilustratif simbolik dan sederhana agar tidak menjadi center point meskipun peletakannya di depan figur utama. Pada bagian lettering dengan irama dan berwarna merah muda dengan outline merah bertuliskan Juwita Malam pada posisi letak mengapit figur utama pada konvas. Tiap objek masing-masing membentuk kesatuan dari keseimbangan letak komposisi dan proporsi objek.

69 57 7. Deskripsi lukisan Kopral Djono Gambar 13: Kopral Djono Cat akrilik diatas kanvas 100 x 110 cm 2015

70 58 Karya dengan judul Kopral Djono dilukisakan pada media kanvas dengan ukuran 100 X 110 centimeter mengunakan teknik plakat pada keseluruhan. Pada sisi kiri bawah bidang kanvas digambarkan dua figur wanita sebagai figur utama yang menjadi center point dengan penggambaran menggunakan teknik khusus yaitu teknik WPAP manual sebagai aksentuasi dengan warna-warna kontras anatara satu dengan yang lainnya, digambarkan secara ilustratif figur wanita pada posisi kiri bidang kanvas dengan penggayaan rambut mengombak digambarkan dengan kontur atau garis berwarna hitam dan putih mengenakan baju dengan warna merah yang digambarkan secara sederhana, ekspresi gembira dari raut wajah dengan tangan kanannya memegang dan sedang tersenyum sembari menjilat es krim bermotif army. Nampak figur wanita kedua dengan prespektif seakan lebihh jauh dari figur wanita didekatnya yang digambarkan dengan teknik WPAP manual juga secara aksentuasi dengan warna-warna kontras, kontur hitam dan putih membentuk rambut dan mengenakan kacamata berwarna hitam. Baju yang digambarkan secara sederhana atau simple dengan posisi tersenyum lebar sembari menjilat es krim yang dibawa dengan tangan kirinya. Latar belakang atau background dibuat polos dan sederhana pada keseluruhan bidang kanvas agar letteringyang dituliskan dikau sensasi gadis gunung dan kota nampak jelas dan mempermudah dalam penyampaiannya,bentuk berirama dengan kuning sebagai warna pokoknya. Proporsi komposisi pada tiap objek pada lukisan membentuk kesatuan dan harmoni.

71 59 8. Deskripsi lukisan Selendang Sutra Gambar 14:Selendang Sutra Cat akrilik diatas kanvas 100 x 110 cm 2015

72 60 Karya berikutnya dengan judul lukisan Selendang Sutra berukuran 100 X 110 cm dilukis pada media kanvas menggunakan teknik plakat. Figur wanita sebagai objek utama adalahcenter point pada sisi tengah bidang kanvas, figur digambarkan secara ilustratif dengan menggunakan teknik WPAP manual dan aksentuasi berwana kontras antara satu dengan yang lainya. Figur wanita digambarkan dalam pose berdiri dengan bibir yang tersenyum lebar dan pandangan matanya melihat kedepan sembari kedua tangan memegang erat selendang dengan penggambaran secara ilustratif menggunakan kontur atau garis berwarna hijau dengan garis penguat berwarna hitamyang dikalungkan menyilang dengan proporsi yang seimbang serta mengenakan baju berwarna merah muda dengan penggambaran yang simple dan polos dengan tambahan drawfery secara sederhana dan ilustratif, begitupun juga penggambaran pada rambut yang tidak panjang dengan kontur atau garis berwarna hitam dan putih secara pengulangan. Pada karya lukisan ini bagian lettering berada di sisi atas bidang kanvas dan pada bagian bawah bidang kanvas dengan betuliskan selendang sutra dengan warna kontras hijau muda dan hijau sedangkan pada bagian bawah terdapat penggayaan menetes dengan warna merah mudasecara berirama dan tanda mata dariku dengan bentuk penggayaan yang berbeda dari tipa suku kata pada kalimat tersebut dan berlatar belakang kontur lurus dengan warna kuning. Komposisi lettering seimbang dalam proporsi visual lukisan, kesederhanaan latar belakang dan keselarasan objek menjadi kesatuan dalam lukisan ini.

73 61 9. Deskripsi lukisan Aryati Gambar 15: Aryati Cat akrilik diatas kanvas 100 x 110 cm 2015

74 62 Karya dengan judul Aryati berukuran 110 X 100 centimeter ini dilukisan diatas media kanvas mengunakan teknik plakat. Latar belakang atau background dengan warna merah muda yang datar dan polos menampilkan kesederhanaan dan lebih memfokuskan objek dan lettering. Ditampilkan objek utama figur wanita yang menjadi centter point dengan ekspresi tersipu bahagia dalam penggambaran ilustratif dengan menggunakan teknik khusus yaitu teknik WPAP manual dan aksentuasi pada warna-warna yang saling kontras satu dengan yang lainnya. Untuk rambut panjang yang tergerai lepas digambarkan dengan garis atau kontur secara pengulangan yangmenggunakan pemilihan warna hitam dan warna putih. Selain itu pose figur wanita sembari mencium wangi bunga mawar yang dilukiskan secara simbolik dengan mata terpejam penuh senyuman bahagia dan ujung jari tangan kirinya memegang pipi sebelah kirinya. Figur wanita mengenakan baju untuk tidur berwarna merah dengan bandana berwarna merah yang digambarkan secara ilustratif. Selain itu, pada bagianlettering dengan penggayaan berbeda dari tiap kata penggalan lirik yang bertuliskan dosakah hambamimpi berkasih dengan tuan dengan dominan warna yang sama yaitu biru muda menjadikan irama tersendiri pada lettering tersebut. Keatuan dalam lukisan ini terwujud dalam ksederhanaan dan komposisi tiap objek yang digambarkan. Bagian space pada lukisan sengaja diberikan agar memberi kesan seimbang dan kesederhanaan. Sedangkan, warna-warna lettering dengan latar belakang menghasilkan kesan harmoni.

75 Deskripsi masalah Melati Di Tapal Batas Gambar 16: Melati Di Tapal Batas Cat akrilik diatas kanvas 100x110 cm 2015

Lirik Lagu Ismail Marzuki Sebagai Inspirasi Penciptaan Lukisan Pop Art JURNAL

Lirik Lagu Ismail Marzuki Sebagai Inspirasi Penciptaan Lukisan Pop Art JURNAL Lirik Lagu Ismail Marzuki Sebagai Inspirasi Penciptaan Lukisan Pop Art JURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Sebuah karya seni dapat terlihat dari dorongan perasaan pribadi pelukis. Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya. Hal itu di awali

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas. 68 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Menciptakan karya seni selalu di hubungkan dengan ekspresi pribadi senimannya, hal itu diawali dengan adanya dorongan perasaan untuk menciptakan sesuatu yang baru

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Serangga bersayap sisik ini biasanya memiliki sayap yang sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang bersayap indah, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis A. Pemilihan Ide Pengkaryaan BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN Lingkungan Pribadi Ide Lingkungan Sekitar Kontemplasi Stimulasi Sketsa Karya Proses Berkarya Apresiasi karya Karya Seni Bagan 3.1 Proses

Lebih terperinci

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Penciptaan 1. Pengertian Seni Pengertian mengenai seni, salah satunya adalah karya manusia yang mengkomunikasikan pengalaman-pengalaman batinnya, pengalaman batin itu disajikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 50 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Perwujudan Karya Seni Kemajuan yang tengah dialami oleh kaum feminis (perempuan) merupakan suatu titik puncak kejenuhan atas ideologi patriarki, penulis sendiri

Lebih terperinci

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan

Lebih terperinci

ATLET TINJU POPULER SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART. Tugas Akhir Karya Seni (TAKS)

ATLET TINJU POPULER SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART. Tugas Akhir Karya Seni (TAKS) ATLET TINJU POPULER SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN POP ART Tugas Akhir Karya Seni (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN 53 BAB III METODE PENCIPTAAN A. Ide atau Gagasan Beberapa faktor dapat mempengaruhi sebagian karya dari ide yang dihasilkan seorang seniman, faktor tersebut bisa datang dari dalam maupun luar yang menjadikan

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penciptaan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sebuah karya seni terlahir dari proses berfikir seorang seniman yang dituangkan ke dalam sebuah media dan menjadi identitas pencipta seni. WPAP (Wedha s

Lebih terperinci

BAB III GAGASAN BERKARYA

BAB III GAGASAN BERKARYA BAB III GAGASAN BERKARYA 3.1 Tafsiran Tema Karya untuk Tugas Akhir ini mempunyai tema besar Ibu, Kamu dan Jarak. Sebuah karya yang sangat personal dan dilatar belakangi dari pengalaman personal saya. Tema

Lebih terperinci

III. PROSES PENCIPTAAN

III. PROSES PENCIPTAAN III. PROSES PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Dunia virtual dalam media sosial memang amat menarik untuk dibahas, hal ini pulalah yang membuat penulis melakukan sebuah pengamatan, perenungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan pemberontakan artistik terhadap standar umum seni di akhir abad ke 19 di Perancis. Daripada melukis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik. Sepanjang sejarah, manusia tidak terlepas dari seni. Karena seni adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seni lukis adalah karya seni rupa dua dimensional yang menampilkan citra visual melalui unsur titik, garis, bidang, tekstur, dan warna. Sebagai karya seni murni,

Lebih terperinci

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn Modul ke: Studio Desain 1 Fakultas 02FDSK Penjelasan mengenai kontrak perkuliahan yang didalamnya dijelaskan mengenai tata tertib, teknis, serta bahan untuk perkuliahan di Universitas Mercu Buana Denta

Lebih terperinci

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran

MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2. Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran MAKALAH PENDIDIKAN IPS SD 2 Penggunaan Media Grafis Bagan dalam Pembelajaran Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan IPS SD 2 yang dibimbing oleh Roby Zulkarnain Noer, M.Pd dan Mety Toding

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang

BAB I PENDAHULUAN. suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Puisi merupakan ungkapan perasaan yang dihayati oleh penyairnya ke dalam suatu bahasa. Puisi juga merupakan cara penyampaian tidak langsung seseorang terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya bahasa dipahami sebagai alat komunikasi dalam kehidupan masyarakat. Manusia dalam hidup bermasyarakat saling menyampaikan pikiran dan perasaannya. Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Gagasan atau ide merupakan hal yang harus dimiliki seorang pencipta karya seni dalam proses penciptaan karya seni. Subjektifitas dari seorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Ide dalam proses penciptaan karya seni dapat diperoleh dari hasil pengalaman pribadi maupun pengamatan lingkungan. Kemudian, melalui proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk karya sastra yang memiliki keindahan dalam bahasanya yaitu puisi. Waluyo (1991:3) mengatakan bahwa puisi adalah bentuk karya sastra yang paling tua.

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn 1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Kucing adalah hewan yang memiliki karakter yang unik dan menarik. Tingkah laku kucing yang ekspresif, dinamis, lincah, dan luwes menjadi daya

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan,

BAB I PENDAHULUAN. khalayak dengan menggunakan bahasa visual. Baik itu berupa tulisan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Desain komunikasi visual merupakan disiplin ilmu yang berperan dalam penyampaian informasi, ide, konsep, ajakan dan sebagainya kepada khalayak dengan menggunakan

Lebih terperinci

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali Kelompok lukisan yang secara utuh mengalami pembaharuan pada bidang tema, proporsi, anatomi plastis, pewarnaan, dan sinar bayangan dalam lukis Pita Maha Oleh: Drs. I Dewa Made Pastika a. Judul lukisan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan wahana komunikasi yang paling efektif bagi manusia dalam menjalin hubungan dengan dunia luar, hal ini berarti bahwa fungsi utama bahasa adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni

dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP 04) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMP N 1 Prambanan Klaten : Seni Budaya (Seni Rupa) : VIII G dan VIII H/ Satu : Menggambar Ilustrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. SIMPULAN Kesimpulan yang ditarik dari hasil penelitian ini adalah lukisan Tetet Cahyati yang bertema Bandung merupakan lukisan ekspresivisme-abstrak yang bersumber gagasan dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Tema kekerasan terhadap anak (child abuse) akan diwujudkan dalam suatu bentuk karya seni rupa. Perwujudan tema tersebut didukung dengan adanya

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X

BAB III METODE PENCIPTAAN. cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X BAB III METODE PENCIPTAAN A. Visualisasi Karya Karya lukis ini sebanyak 4 karya. Karya pertama berukuran 125 cm X 140 cm, karya ke dua berukuran 120 cm X 135 cm, karya ke tiga berukuran 100 cm X 50 cm,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa dan sastra memiliki hubungan yang erat. Kekuatan sastra berada pada kekuatan dan cara pengarang menggunakan bahasa. Melalui bahasa, seorang pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran manusia. Dalam musik terdapat lirik lagu dan alunan musik yang harmonis, dapat membawa seseorang

Lebih terperinci

TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) TEKNOLOGI GADGET SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS) Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: THREE GIRLS IN THE BEDROOM Judul : Three Girls in the Bedroom Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara: Pameran Seni Rupa dengan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA. Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk. Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer.

BAB IV TINJAUAN KARYA. Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk. Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer. BAB IV TINJAUAN KARYA A. Tinjauan Umum Karya Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Posisi Duduk Crossed Leg Sebagai Motif Batik Kontemporer. Pada pengerjaan karya Tugas Akhir ini penulis mengalami beberapa

Lebih terperinci

A. LATAR BELAKANG MASALAH

A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pada dasarnya manusia hidup di dunia harus memenuhi lima kebutuhan pokok untuk bertahan hidup, yaitu kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK SKRIPSI Usulan Penelitian untuk Skripsi S-1 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Diajukan Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Seni 1. Pengertian Seni Menurut Soedarso (1988: 16-17) bahwa kata seni berasal dari bahasa Sansekerta sani yang berarti pemujaan, palayanan, donasi, permintaan atau mata pencaharian

Lebih terperinci

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2017 DESKRIPSI KARYA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kegiatan interaksi. Dalam kegiatan interaksi tersebut pendidik atau guru, mendidik peserta didik untuk menuju perkembangan peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari kebudayaan. Usianya sudah cukup tua. Kehadiran hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena ia diciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam.

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan, maupun lingkungan kehidupan masyarakat. Alam dapat dikatakan. terpisahkan antara manusia dengan lingkungan alam. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Kenyataan seni selalu menyertai manusia sejak dari permulaan, tidak sedikit membangkitkan kesadaran untuk membawa seni ke dalam proporsi sewajarnya, di

Lebih terperinci

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk

SEJARAH DESAIN. Bentuk Dan Isi Modul 8. Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn. Modul ke: Fakultas Desain dan Seni Kreatif. Program Studi Desain Produk SEJARAH DESAIN Modul ke: Bentuk Dan Isi Modul 8 Fakultas Desain dan Seni Kreatif Udhi Marsudi, S.Sn. M.Sn Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id Bentuk Dan Isi Abstract Bentuk dan isi merupakan

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA A. Implementasi Teoritis Mengamati anak-anak baik dalam kehidupan dirumah ataupun diluar rumah, memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa kecil

Lebih terperinci

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

KOMSEP KARYA SENI. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: KOMSEP KARYA SENI Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP: 19750525 200112 1002 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGRI YOGYAKARTA 2013 0 A. Pendahuluan Saat ini kita dapat melihat

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Kegiatan Belajar 1 Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa Seorang seniman atau desainer (perancang) mengolah unsur-unsur seni rupa sesuai dengan keahlian dan kepekaan yang dimilikinya dalam mewujudkan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll. SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI 1. PEMBAGIAN BERDASARKAN DIMENSI Pengertian dimensi adalah ukuran yang meliputi panjang, lebar, dan tinggi. Karya seni rupa yang hanya memiliki panjang dan lebar disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Gaya bahasa menimbulkan efek keindahan dalam bentuk lisan maupun tulisan. Efek keindahan gaya bahasa berkaitan dengan selera pribadi pengarang dan kepekaannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin modern membuat arus globalisasi menjadi sangat cepat. Begitu pula dengan gaya hidup masyarakat yang juga mengikuti arus globalisasi

Lebih terperinci

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA

ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA ANALISIS GAYA BAHASA PADA LIRIK LAGU GRUP MUSIK WALI DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI DI SMA Oleh: Ulin Niswah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Adi_Jaddati@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. sisi-sisi kehidupan manusia dan memuat kebenaran-kebenaran kehidupan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan refleksi atau cerminan kondisi sosial masyarakat yang terjadi di dunia sehingga karya itu menggugah perasaan orang untuk berpikir tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan 33 BAB III METODE PENCIPTAAN Setiap orang pasti mempunyai kegelisahan terhadap suatu persoalan yang ada didalam dirinya ataupun dilingkungan sekitar, sehingga menumbuhkan gagasan untuk keluar dari kegelisahan

Lebih terperinci

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D. Bab 2 Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D) Peta Materi Pengertian Jenis Karya Berkarya Seni Rupa 3 D Simbol Karya Nilai Estetis Proses Berkarya 32 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 2

Lebih terperinci

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS

MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS MASA KANAK-KANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR MINAT UTAMA SENI GRAFIS Diajukan Untuk memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Seni Program Studi Seni

Lebih terperinci

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI DIPAMERKAN PADA PAMERAN SENIRUPA IKATAN KELUARGA ALUMNI SEKOLAH SENI RUPA INDONESIA 20-26 NOVEMBER 2011 DI TAMAN BUDAYA SURAKARTA SK DEKAN : 0614/UN.34.12/KP/2011

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilustrasi merupakan bentuk visual dari teks atau kalimat. Ilustrasi dapat memperjelas teks atau kalimat terutama bagi anak-anak yang belum bisa membaca. Dengan menggambarkan

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN 21 BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Langkah-Langkah Proses Berkarya Legenda yang dulu lahir dan tumbuh dalam masyarakat sendiri perlahan hilang atau dilupakan karena tak ada pola pewarisan yang

Lebih terperinci

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Berilah Tanda silang( X ), hurup a,b,c, dan d pada jawaban yang benar dibawah!

SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2017/2018. Berilah Tanda silang( X ), hurup a,b,c, dan d pada jawaban yang benar dibawah! PEMERINTAH PROVINSI BALI DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 TAMPAKSIRING Jl. DR. Ir. Soekarno, Desa Sanding, Kecamatan Tampaksiring Telp. (0361) 981 681 SOAL PENILAIAN AKHIR SEMESTER GANJIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Adi Khadafi, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Perkembangan dunia kesenirupaan saat ini sudah sangat pesat sekali dengan inovasi bahan dan media dari karya seni rupa yang sudah beragam dan kadang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu keterampilan yang berkaitan erat dengan keterampilan dasar terpenting pada manusia, yaitu berbahasa. Menurut Tarigan (1986:3), menulis

Lebih terperinci

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis

BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis BAB II Kaidah Estetika Dan Etika Seni Grafis A. Estetika Dalam Grafis Kata estetika berasal dari kata Yunani aesthesis yang berarti perasaan, selera perasaan atau taste. Dalam prosesnya Munro mengatakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Tato merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang layak untuk dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nurysta Tresna Sundi, 2014 Kajian Visual Desain Pada Kaos Pariwisata Pantai Pangandaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pangandaran merupakan salah satu Kabupaten yang baru terbentuk pada tahun 2012. Terbentuknya Kabupaten Pangandaran sebagai pemekaran dari kabupaten Ciamis-Jawa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada

BAB I PENDAHULUAN. penampilan serta identitas. Wajah merupakan salah satu bagian terpenting pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajah atau muka adalah bagian depan dari kepala pada manusia yang meliputi wilayah dari dahi hingga dagu. Wajah terutama digunakan untuk ekspresi wajah, penampilan

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 MODUL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena

BAB I PENDAHULUAN. estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan karya seni, sebagai karya seni yang mengandung unsur estetik dan keindahan di dalamnya. Sastra dan tata nilai kehidupan adalah dua fenomena sosial

Lebih terperinci

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS

2015 PENCIPTAAN KARAKTER SUPERHERO SEBAGAI SUMBER GAGASAN BERKARYA SENI LUKIS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Tokoh pahlawan atau superhero Indonesia sepertinya sudah lama sekali hilang di dunia perfilman dan media lainnya di tanah air. Tidak bisa dipungkiri, hal

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan

BAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan 305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis

Lebih terperinci