PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU MAKNA PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK PERANAKAN TIONGHOA

Transkripsi

1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU MAKNA PERAYAAN TAHUN BARU IMLEK PERANAKAN TIONGHOA Ferdinand Franz Chalidonius Universitas Bina Nusantara Kalideres Indah Blok A no 03, Jakarta Barat ferdinandfranz93@gmail.com Drs. Merdy Kanto Batangtaris Danendro Adi, S.Sn., M.Arts. ABSTRACT This research to present a visual communication design exploration based on photography about the Chinese New Year mood. With research methods, among others : interact with his sources directly, the expert on Indonesia s Chinese and the search data from catalog books, but its also through the internet. Analysis of the data obtained showed that many young Indonesian Chinese who still do not understand about the meaning of the celebration of Chinese New Year. The result from this research is the creation of a book measuring 14.85x20.5 cm, content is about the story and meaning of Chinese New Year tradition that inspires to public. The conclusions of this thesis produces a visually inspiring book with photography and typography treatment in accordance with the characteristics of Chinese New Year that full decoration, full of people. (F) Keyword : Meaning, Decoration, Festival, Tradition, Reunion. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan sebuah informasi dengan eksplorasi desain komunikasi visual berbasis fotografi dari perayaan Tahun Baru Imlek. Dengan metode penelitian antara lain : dengan melakukan interaksi langsung pada narasumber pakar peranakan Tionghoa, selain itu juga mencari data melalui buku-buku, selain itu juga melalui jaringan internet. Dari data yang didapatkan menunjukkan bahwa masih banyak generasi muda peranakan Tionghoa yang tidak mengerti mengenai makna perayaan Tahun Baru Imlek. Hasil yang dicapai melalui penelitian ini adalah penciptaan sebuah buku berukuran x 20.5 cm. Berisikan kisah dan makna yang terkandung dalam perayaan Tahun Baru Imlek yang dapat memberikan inspirasi yang baik bagi masyarakat. Simpulan dari tugas akhir ini menghasilkan sebuah buku yang inspiratif secara visual dengan pengolahan fotografi dan tipografi yang sesuai dengan karakteristik Tahun Baru Imlek yang meriah, ramai dan penuh dekorasi. (F) Kata Kunci : Makna, Dekorasi, Perayaan, Tradisi, Reuni.

2 PENDAHULUAN Bangsa keturunan dari Tiongkok atau yang biasa disebut sebagai Tionghoa Peranakan mulai merantau masuk ke Negara Indonesia pada abad ke 7 dan mereka mulai menetap di wilayah Indonesia. Banyak sekali perayaan dan persembahyangan dalam tradisi dari Negara leluhur mereka yang dijalankan bagi orang Tionghoa Peranakan. Salah satu perayaan yang rutin dijalankan oleh orang Tionghoa ini adalah perayaan Tahun Baru Imlek. Tahun Baru Imlek merupakan perayaan terpenting orang Tionghoa. Perayaan Tahun Baru Imlek dimulai di hari pertama bulan pertama di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh di tanggal kelima belas (pada saat bulan purnama). Perayaan imlek ini selalu dirayakan bergantian tahun sesuai dengan penanggalan 12 shio. Namun seiring dengan perkembangan jaman, pemahaman mengenai makna perayaan Tahun Baru Imlek sekarang ini bagi orang Tionghoa mulai memudar, banyak orang Tionghoa Peranakan Indonesia khususnya kaum muda yang hanya merayakan tanpa mengerti makna dari perayaan itu sendiri. Hal ini juga disetujui oleh Seorang Budayawan Pemerhati Budaya Tionghoa di Indonesia khususnya Peranakan, David Kwa pada artikelnya David Kwa, Prihatin Generasi Muda Tionghoa" 15 Agustus 2012 di website Beliau mengatakan Sekarang dirinya masih seringkali menemukan ada pemahaman yang salah dari generasi muda mengenai sebuah tradisi. Banyak tradisi ke-tionghoan yang kemudian memudar. Hal ini tentunya sudah menjadi perhatian masyarakat yang berbudaya khususnya Tionghoa Peranakan untuk terus mengabadikan dan meneruskan makna dan tradisi Perayaan Tahun Baru Imlek ini ke generasi yang akan datang dan seterusnya. Kurangnya pemahaman generasi muda terhadap budaya leluhur itu menjadi penghambat utama upaya pelestarian budaya. Tentunya masih ada orangorang muda yang masih peduli dan memaknai perayaan Tahun Baru Imlek ini sebagaimana halnya perayaan Tahun Baru Imlek yang sesungguhnya. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah publikasi dengan kemasan visual yang menarik dan baik untuk mempersuasi target audience sehingga kaum muda bangsa Tionghoa Indonesia jaman sekarang ini dapat mengerti makna perayaan Tahun Baru Imlek ini dan dapat terus mewarisi makna perayaan Tahun Baru Imlek ini sampai kepada anak cucunya. METODE PENELITIAN Untuk menunjang penelitian guna merancang publikasi visual buku makna perayaan Tahun Baru Imlek, penulis menggunakan metode-metode seperti pengumpulan informasi dan data seperti survei/riset dan wawancara dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya dan sumber dari media cetak maupun digital untuk membantu memahami masalah. HASIL DAN BAHASAN Dari hasil penelitian dan hasil diskusi dengan narasumber, buku-buku mengenai perayaan Tahun Baru Imlek yang beredar sekarang ini kurang menarik bagi masyarakat kaum muda. Buku yang dengan tatanan layout manuscript kurang menarik untuk dijadikan sebagai buku informatif sehingga dalam perancangan visual buku ini akan dibuat sedinamis, semeriah mungkin sesuai dengan target audience. Gambar 1 : Logotype untuk judul buku

3 Logotype yang dipakai sebagai judul buku adalah hasil inspirasi dari cap cina yang sering digunakan untuk menuliskan nama seseorang. Warna merah yang digunakan menunjukkan warna keberuntungan bagi orang Tionghoa. Logotype dengan nama digunakan pada saat dimana media tersebut membutuhkan nama pengarang. Gambar 2 : Cover Buku Cover buku dibuat dengan menampilkan gambar lampion dimana pada perayaan Tahun Baru Imlek identik dengan lampion dari awal perayaan hingga pada hari ke 15 cap go meh, lampion selalu disertakan sebagai dekorasi dalam perayaan. Gambar 3 : Seal Buku Seal buku difungsikan untuk menjaga buku tertutup rapat dan tidak terbuka sehingga menghindari kerusakan pada halaman bagian dalam buku. Gambar 4 : Sistem Grid Grid yang digunakan adalah columm 8 grid sehingga peletakan gambar menjadi lebih mudah, bervariasi dan dinamis namun tetap rapi dan teratur mudah dibaca.

4 Beberapa visual halaman isi buku : Gambar 5 : Colophon Halaman kolofon berisi informasi dan keterangan mengenai penerbit, designer, penulis, fotografer dan informasi lainnya. Gambar 6 : Divider bab Pada halaman divider bab, digunakan typeface manual seakan di tulis dengan menggunakan brush kuas cina. Tiap divider bab disertakan juga dengan latar fotografi sesuai dengan pembahasan tiap bab. Gambar 7 : Halaman Isi full foto

5 Gambar 8 : Halaman awalan bab Gambar 9 : Halaman isi 1 Gambar 10 : Halaman isi 2

6 Gambar 11 : Halaman isi bonus pembatas buku Gambar 12 : Halaman isi 3 Penataan halaman dalam buku dilakukan dalam grid dan breaking grid sesuai dengan ekpresi yang ingin disampaikan agar penyampaian pesan lebih dinamis, layout di bikin penuh dekorasi sesuai dengan perayaan Tahun Baru Imlek juga yang penuh dengan dekorasi merah. Layout halaman dibikin semenarik mungkin, sedinamis mungkin namun tetap diperhatikan tingkat keterbacaan bagi target audience. Dalam perancangan visual buku ini menggunakan 2 jenis typeface dengan tingkat kontras huruf yang sedang sehingga tingkat keterbacaan jelas dan nyaman saat dibaca. Gambar 13 : Gillsans Family

7 Gambar 14 : Baskerville Family Dalam penyusunan visual digunakan juga teknik fotografi. Jenis fotografi menggunakan fotografi jurnalistik dan dokumenter. Foto dengan tampilan yang unik, objek yang menarik sehingga pembaca dapat merasakan cerita yang ingin disampaikan. Gambar 15 : Foto suasana jualan dekorasi Imlek Gambar 16 : Foto suasana sembahyang kelenteng

8 Gambar 17 : Foto dekorasi Tahun Baru Imlek Beberapa media yang digunakan dalam pengaplikasian sebagai media pendukung dan promosi : 1. Pembatas Buku Gambar 18 : Pembatas Buku Pembatas buku dengan menggunakan obyek salah satu yang menjadi utama dalam perayaan Tahun baru imlek yaitu angpao dimana selipan atas angpao dapat dijadikan sebagai pembatas halaman.

9 2. Poster Gambar 19 : Poster Poster digunakan untuk mempromosikan mengenai jadwal peluncuran buku dan juga informasi isi daripada buku yang akan diluncurkan. 3. Postcard Gambar 20 : Postcard Postcard berisi hal-hal yang berhubungan dengan Tahun Baru Imlek yang terdapat dalam buku dan berfungsi juga sebagai divider buku.

10 4. Packaging 5. Pin Gambar 21 : Packaging Packaging digunakan untuk melindungi buku yang ada di dalam agar tetap tertata rapi. Gambar 22 : Pin Media pendukung pin digunakan untuk sebagai promosi peluncuran buku, sebagai aksesoris. 6. X-Banner Gambar 23 : X-Banner X-Banner digunakan untuk media promosi buku dan juga pada saat peluncuran buku.

11 SIMPULAN DAN SARAN Buku memiliki fungsi sebagai penyampai informasi baik itu berupa pengetahuan, laporan ataupun cerita. Buku informatif mengenai perayaan Tahun Baru Imlek ini menghadirkan makna-makna yang terkandung dalam perayaan tersebut. Dengan adanya tahapan dalam setiap prosesi perayaan Tahun Baru Imlek menjadikan perayaan ini banyak sekali makna di dalamnya. Perancangan buku ini bertujuan untuk memberikan inspirasi kepada mereka dalam menjalani kehidupannya, dimana perayaan Tahun Baru Imlek terdapat banyak sekali makna-makna yang dapat kita ambil sebagai pengalaman baru bagi pembaca. Selain itu juga perancangan ini memberikan pengalaman baru bagi pembaca dalam menikmati sebuah buku yang dikemas dengan elemen visual yang jauh lebih menarik daripada buku sejenis lainnya. Tidak mudah untuk mentransformasi media dari teks mengenai prosesi tradisi perayaan Tahun Baru Imlek ke dalam sebuah komposisi grafis yang dilakukan oleh penulis. Sebuah upaya interpretasi yang mungkin memiliki resiko terlalu subjektif terhadap perayaan Tahun Baru Imlek tersebut sehingga menurut penulis membutuhkan penelitian yang lebih lanjut yang lebih rinci dalam mengartikannya dari makna sebuah perayaan yang tradisi untuk memvisualisasikannya ke dalam buku. REFERENSI Buku Adityawan, Arief dan Tim Litbang Concept, Tinjauan Desain Grafis dari Revolusi Industri hingga Indonesia Kini, Posmodernisme, Jakarta: PT Concept Media, A.S, Marcus. (2002). Hari Raya Tionghoa. Jakarta : PT. Suara Harapan Bangsa. Bromokusumo, Aji Chen. (2013). Peranakan Tionghoa dalam kuliner nusantara. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara. Lan, Nio Joe. (2013). Peradaban Tionghoa Selayang Pandang. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia. Pipes, Alan. (2008). Foundations of art + design. United kingdom : Laurence King Publishing Ltd. Rustan, Surianto. (2011). Huruf font tipografi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Rustan, Surianto. (2008). Layout dasar & Penerapannya. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama. Safanayong, Yongky. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta : Arte Intermedia Samara, Timothy. (2002). Making and Breaking the grid. United States of America : Rockport Publishers,Inc. Santosa, Iwan. (2012). Peranakan Tionghoa di Nusantara. Jakarta : PT. Kompas Media Nusantara. Sumber Internet Novelia, Monica Dian. (2015). Perayaan Imlek tak lengkap tanpa sajian makanan berikut ini, diakses 15 Mei 2015 dari Puryanto, Bambang. (2013). Makna Tahun Baru Imlek (Sincia), diakses 15 Mei 2015 dari Steven, Michael. (2013). Makna dan sejarah tahun baru imlek, diakses 24 Maret 2015 dari

12 Wikipedia. (2015). Tahun baru imlek, diakses 15 Mei 2015 dari RIWAYAT PENULIS Ferdinand Franz Chalidonius lahir di kota Tanjung Balai Karimun pada 06 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual pada tahun 2015.