BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain metode potong lintang (cross-sectional)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain metode potong lintang (cross-sectional)"

Transkripsi

1 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian ini menggunakan desain metode potong lintang (cross-sectional) pada satu waktu yang dilakukan untuk mengetahui hubungan tekanan darah dengan fungsi kognitif pada remaja di desa Singkuang Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di SMP (Sekolah Menengah Pertama) di desa Singkuang Kec.Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal, Sumut dilaksanakan pada bulan April tahun Populasi dan Sampel Populasi terjangkau adalah semua remaja usia tahun yang menempuh pendidikan pada sekolah formal (SMP) di desa Singkuang kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Medan. Sampel adalah populasi terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan secara total sampling

2 3.4. Perkiraan Besar Sampel Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian kategorik tidak berpasangan, yaitu: n= dimana : n = jumlah sampel yang dibutuhkan Po = Proporsi gangguan kognitif pada remaja = 2,4% 8 Pa = Proporsi gangguan kognitif pada sampel penelitian = 12,4% Pa-Po = perbedaan yang bermakna yaitu 10% qo= 1 2,4% = 97,6% qa= 1 12,4% = 87,6% Zα: 1.94 (level of significance 5%) Zβ: 1,28 (power 90%) Pada penelitian ini ditetapkan yaitu : α = kesalahan tipe 1 = 0,05 (tingkat kepercayaan 99%) Zα = 1,94 β = kesalahan tipe 2 = 0,2 (power 90%) Zβ= 1,28 maka didapatkan sampel minimal sebanyak: n= 53 orang 46 30

3 3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Kriteria Inklusi 1. Semua remaja berusia tahun yang bersekolah saat dilakukan penelitian Kriteria Eksklusi 1.Remaja yang tidak bersedia ikut dalam penelitian 2. Remaja dengan hasil urinalisa abnormal 3.6. Persetujuan/ Informed Consent Semua sampel penelitian telah diminta persetujuan dari orang tua setelah dilakukan penjelasan terlebih dahulu. Formulir penjelasan terlampir dalam usulan penelitian ini Etika Penelitian Penelitian ini dimulai setelah disetujui oleh Komite Etik Penelitian Fakultas Kedokteran Cara Kerja 1. Sampel dipilih secara total sampling yang masuk ke dalam kriteria inklusi. 2. Orang tua dan remaja diberikan penjelasan dan informed consent yang menyatakan setuju mengikuti penelitian ini

4 3. Dilakukan pengukuran antropometri yang terdiri dari pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. Berat badan diukur dalam satuan kg, menggunakan timbangan merk Camry buatan Cina yang telah ditera sebelumnya dengan kapasitas 150 kg. Pencatatan dilakukan dalam kg dengan desimal (sensitif sampai 0.1 kg). Semua sampel penelitian ditimbang tanpa sepatu atau alas kaki, hanya pakaian minimal saja. 4. Tinggi badan diukur dalam satuan cm, menggunakan mikrotoise dengan ketepatan 0.5 cm dan memiliki penahan kepala bersudut 90 derajat. Pencatatan dilakukan dalam satuan cm. Tinggi badan di ukur pada posisi berdiri tegak lurus menghadap ke depan tanpa alas kaki, tumit dan bokong menempel pada dinding. Untuk melihat angka pada pengukuran tinggi badan, pembatas mikrotoise ditarik tegak lurus dan tepat di atas kepala, selanjutnya dinilai status antropometrinya. 5. Kemudian dilakukan pengukuran tekanan darah sebanyak 3 kali pada remaja dalam kondisi istirahat dan tenang, posisi duduk dengan menjejakkan kaki di lantai. Tekanan darah diukur dengan menggunakan sphygmomanometer air raksa merk Riester buatan Jerman dengan ukuran manset sesuai lingkar lengan dan panjang lengan atas. Metode pengukuran dengan cara auskultasi, menggunakan sfigmomanometer standar. Stetoskop diletakkan di lengan kiri tepatnya di atas arteri brakialis, proksimal dan medial dari fossa cubiti dan dibawah manset (+ 2 cm) lalu diukur tiga kali dengan interval 10 sampai 15 menit, kemudian 48 32

5 diambil rata-rata tekanan darah sistolik maupun tekanan darah diastolik. 6. Nilai sistolik dan diastolik dari hasil pengukuran tekanan darah disesuaikan dengan jenis kelamin, usia, tinggi badan yang di proyeksikan pada tabel The Fourth Task Force. 7. Semua remaja yang memenuhi kriteria inklusi akan dilakukan tes fungsi kognitif oleh psikolog dari FK UNAND Padang dengan menggunakan tes WISC-IV (Weschler Intelligent Scale for Children) yang terdiri dari komponen tes verbal, performance dan full scale Alur Penelitian 33 49

6 3.10. Identifikasi Variabel Variabel bebas Hipertensi Variabel tergantung Gangguan fungsi kognitif Skala Nominal Skala Nominal Variabel perancu Status Gizi Tingkat pengetahuan Skala Ordinal Ordinal Definisi Operasional 1. Tekanan Darah yaitu : tekanan pada pembuluh nadi dari peredaran darah sistolik dan diastolik secara sistemik di dalam tubuh manusia dengan satuan mmhg yang diukur menggunakan tensimeter. 2. Hipertensi : rerata tekanan darah sistolik dan atau tekanan darah diastolik yang berada persentil 95 sampai dengan 5 mmhg diatas persentil 99 menurut usia, jenis kelamin, dan tinggi badan yang diproyeksikan menggunakan tabel The Fourth Task Force. 11 a. Tekanan darah normal bila TD sistolik dan diastolik lebih kecil dari persentil ke-90 menurut jenis kelamin, umur dan tinggi badan

7 b. Prehipertensi bila rata-rata TD sistolik dan diastolik lebih besar atau sama dari persentil ke-90 tetapi kurang dari persentil ke-95 menurut jenis kelamin, umur dan tinggi badan. c. Hipertensi bila rata-rata TD sistolik dan atau diastolik lebih besar atau sama dari persentil ke-95 menurut jenis kelamin, umur, dan tinggi badan pada pengukuran tiga kali atau lebih berturut-turut. 2. Fungsi kognitif: aktivitas mental secara sadar seperti berpikir, mengingat, belajar dan menggunakan bahasa. Nilai fungsi kognitif diukur dengan tes Weschler yang terdiri dari subtes verbal, performance, dan full scale yang hasil tesnya dalam bentuk angka. 3. Status Gizi: ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk remaja yang diindikasikan oleh berat badan dan tinggi badan anak, berpedoman pada grafik WHO dan CDC. 4. Tingkat pengetahuan : hasil dari Tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu

8 3.12. Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan data yang terkumpul dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak komputer diolah dengan SPSS versi 19,0. Analisis data untuk mengetahui perbandingan antara dua variabel kategorik yang tidak berpasangan digunakan uji Chi-Square, dengan alternatifnya uji Fisher. Tingkat kemaknaan bila p< 0,05 dengan tingkat kepercayaan 95%

9 BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di desa Singkuang Kecamatan Muara Batang Gadis Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara bulan April 2016, terdapat 193 siswa SMPN 1 dengan rentang usia tahun,yang bersedia ikut dalam penelitian. Kami melakukan wawancara pada sampel penelitian, dan melakukan pengukuran tekanan darah serta tes fungsi kognitif Karakteristik Umum Sampel Penelitian Jumlah sampel yang diikutkan dalam penelitian sebanyak 193 remaja usia tahun, dengan rerata usia 14.0 tahun, rerata berat badan menurut tinggi badan sekitar %, rerata indeks massa tubuh 18.6 kg/m 2, terdiri dari lelaki 84 orang dan perempuan 109 orang. Status gizi terdiri dari 2 gizi buruk, 30 gizi kurang, 115 gizi baik, 27 overweight dan 19 obesitas. Tingkat pendidikan ayah terdiri dari 130 tamat SD, 39 tamat SMP, 23 tamat SMA, dan 1 orang tamat pendidikan diploma. Tingkat pendidikan ibu terdiri dari 101 tamat SD, 57 tamat SMP, 26 tamat SMA, 7 orang tamat diploma dan 2 orang sarjana. Pekerjaan ayah terdiri dari 17 orang tidak bekerja, 75 petani/ nelayan, 29 wiraswasta, 44 karyawan swasta, 27 PNS. Pekerjaan ibu terdiri dari 21 orang tidak bekerja/ ibu rumah tangga, 80 petani/ nelayan, 21 wiraswasta, 31 karyawan swasta, 40 PNS. Orang tua lelaki yang memiliki 53 37

10 penghasilan < sebanyak 35 orang, penghasilan sebanyak 86 orang dan penghasilan sebanyak 72 orang. Ibu dengan penghasilan < sebanyak 100 orang, sebanyak 68 orang, sebanyak 25 orang Perbedaan Kelompok Hipertensi dan Normotensi Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah pada 193 siswa SMP di Singkuang, terdapat 54 remaja hipertensi dan 139 remaja normotensi. Proporsi hipertensi pada siswa SMP di Singkuang sebesar 28%. Pada kelompok hipertensi maupun non-hipertensi, jenis kelamin (p=0.075),usia (p=0.099), status gizi (p=0.808), berat badan menurut tinggi badan (p=0.405), pendidikan ayah(p=0.39), pendidikan ibu (p=0.092), pekerjaan ayah (p=0.844), penghasilan ayah (p=0.503), dan penghasilan ibu (p=0.943), tidak berbeda bermakna antara dua kelompok tersebut.terdapat perbedaan indeks massa tubuh dan pekerjaan ibu antara kelompok hipertensi dan non-hipertensi (p=0.019; p=0.035). Perbedaan antara kelompok hipertensi dan non-hipertensi dapat dilihat pada tabel

11 Variabel Tabel 4.1.Karakteristik Subjek Penelitian Jenis kelamin, n Laki-Laki Perempuan Hipertensi ( persentil 90) Non-hipertensi (< persentil 90) Usia (Thn), rerata (SB) 13.7 (1.10) 14.1 (1.29) BB/ TB (%), rerata (SB) (15.66) (13.36) Status Gizi, n Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Overweight Obesitas Indeks Massa Tubuh (kg/m 2 ), rerata (SB) 19.1 (3.07) 18.4 (3.41) Pendidikan ayah, n SD SMP SMA D3 Pendidikan ibu, n SD SMP SMA D3 S1 Pekerjaan ayah PNS Karyawan Swasta Wiraswasta Petani/ Nelayan Tidak Bekerja Pekerjaan ibu PNS Karyawan Swasta Wiraswasta Petani/ Nelayan Tidak Bekerja Penghasilan ayah < Penghasilan ibu <

12 4.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan kognitif Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah pada semua sampel penelitian, kemudian dilakukan test fungsi kognitif yaitu tes WICS-IV (Wechsler Intelligence Scale for Children-IV). Pada pengukuran fungsi kognitif domain verbal, terdapat 65 sampel yang mengalami gangguan kognitif (kognitif domain verbal dibawah rerata remaja seusianya), dan 128 sampel memiliki kognitif domain verbal yang normal. Pada pengukuran kognitif domain performance, terdapat 65 sampel yang mengalami gangguan dan 128 sampel memiliki nilai kognitif domain performance yang normal. Hasil test kognitif secara keseluruhan menunjukkan, 67 sampel penelitian mengalami gangguan kognitif (nilai dibawah rerata) dan 126 sampel memiliki fungsi kognitif yang normal. Tidak dijumpai hubungan penurunan fungsi kognitif terhadap jenis kelamin (p=0.51), usia (0.696), berat badan menurut tinggi badan (p=0.512), status gizi (p=0.273), pendidikan ayah(p=0.883), pendidikan ibu (p=0.112), pekerjaan ayah (p=0.332), pekerjaan ibu (p=0.059), penghasilan ayah (p=0.117), dan penghasilan ibu (p=0.872). Terdapat hubungan antara indeks massa tubuh terhadap gangguan kognitif (p=0.048), dimana sampel penelitian yang mengalami gangguan kognitif memiliki indeks massa tubuh yang lebih tinggi dibandingkan sampel yang memiliki fungsi kognitif normal. Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan fungsi kognitif dapat dilihat pada tabel

13 Tabel 4.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi kognitif Variabel Kognitif domainfull Scale Terganggu Kognitif domainfull Scale Normal Jenis kelamin, n 0.51 Laki-Laki Perempuan Usia (Thn), rerata (SB) 14.1 (1.37) 14.0 (1.2) BB/ TB (%), rerata (SB) (15.28) (13.39) Status Gizi, n Gizi Buruk Gizi Kurang Gizi Baik Overweight Obesitas Indeks Massa Tubuh (kg/m 2 ), rerata (SB) Pendidikan ayah, n SD SMP SMA D3 Pendidikan ibu, n SD SMP SMA D3 S1 Pekerjaan ayah PNS Karyawan Swasta Wiraswasta Petani/ Nelayan Tidak Bekerja Pekerjaan ibu PNS Karyawan Swasta Wiraswasta Petani/ Nelayan Tidak Bekerja Penghasilan ayah < Penghasilan ibu < (3.03) 18.4 (3.46) p

14 4.4. Hubungan hipertensi terhadap gangguan fungsi kognitif Sebanyak 193 sampel penelitian, 67 remaja mengalami gangguan fungsi kognitif (nilai keseluruhan dibawah rerata), 126 remaja memiliki nilai kognitif yang normal, sehingga proporsi gangguan fungsi kognitif sebesar 34.7%. Terdapat hubungan antara hipertensi dengan gangguan kognitif domain verbal (p=0.008), 65 sampel penelitian yang mengalami gangguan kognitif domain verbal, 26 menderita hipertensi dan 39 tidak menderita hipertensi, sementara itu 128 sampel penelitian yang memiliki kognitif domain verbal normal, 28 menderita hipertensi dan 100 tidak menderita hipertensi. Hubungan hipertensi dengan gangguan kognitif domain verbal dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3. Hubungan hipertensi dengan gangguan kognitif domain verbal kognitif domain p RP IK 95% verbal Gangguan Normal Total Tekanan Darah Hipertensi Nonhipertensi Total Terdapat hubungan antara hipertensi dengan gangguan kognitif domain performance (p=0.021), 65 sampel penelitian yang mengalami gangguan kognitif domain performance, 25 menderita hipertensi dan 40 tidak 42 58

15 menderita hipertensi, sementara itu 128 sampel penelitian yang memiliki kognitif domain performance normal, 29 menderita hipertensi dan 99 tidak menderita hipertensi. Hubungan hipertensi dengan gangguan kognitif domain performance dapat dilihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hubungan hipertensi dengan gangguan kognitif domain Performance kognitif domain p RP IK 95% performance Gangguan Normal Total Tekanan Darah Hipertensi Nonhipertensi Total Terdapat hubungan antara hipertensi dengan gangguan kognitif keseluruhan (p=0.005), 67 sampel penelitian yang mengalami gangguan kognitif keseluruhan, 27 menderita hipertensi dan 40 tidak menderita hipertensi, sementara itu 126 sampel penelitian yang memiliki nilai kognitif keseluruhan normal, 29 menderita hipertensi dan 99 tidak menderita hipertensi. Hubungan hipertensi dengan gangguan kognitif keseluruhan dapat dilihat pada tabel

16 Tabel 4.5. Hubungan hipertensi dengan gangguan IQ Keseluruhan Kognitif p RP IK 95% keseluruhan Gangguan Normal Total Tekanan Darah Hipertensi Nonhipertensi Total Hipertensi meningkatkan risiko gangguan fungsi kognitif pada remaja sebesar satu setengah kali, pada domain verbal (RP=1.176 {IK= }), pada domain performance (RP=1.609 {IK= }), dan fungsi kognitif secara keseluruhan (RP=1.378 {IK= })

17 BAB 5 PEMBAHASAN Pada penelitian ini, hipertensi meningkatkan insiden gangguan fungsi kognitif pada remaja sebesar satu setengah kali, pada domain verbal (RP=1.176 {IK= }), pada domain performance (RP=1.609 {IK= }), dan fungsi kognitif secara keseluruhan (RP=1.378 {IK= }). Kami menggunakan tes WICS-IV (Wechsler Intelligence Scale for Children-IV) untuk menilai fungsi kognitif pada sampel penelitian. Hasil ini sama dengan penelitian di Amerika Serikat pada tahun oleh The National Health and Nutrition Examination Survey III, remaja dengan tekanan darah sistolik ataupun diastolik persentil 90 memiliki hasil tes kemampuan matematika yang lebih rendah dibandingkan remaja dengan tekanan darah < persentil Penilaian fungsi kognitif remaja dengan menggunakan Wechsler Intelligence Scale for Children, Revised (WISC-R) dan Wide Range Achievement Test, Revised (WRAT-R). Penelitian di Amerika tahun 2009 menunjukkan bahwa remaja dengan hipertensi dan obesitas memiliki gangguan eksekutif yang signifikan dibandingkan normotensi, dan remaja dengan hipertensi saja memiliki nilai internalisasi dan eksternalisasi yang lebih rendah. 52 Tools yang digunakan adalah form 61 45

18 Behavior Rating Inventory of Executive Function BRIEF yang diisi oleh orang tua dan fungsi internalisasi dan eksternalisasi menggunakan Child Behavior Checklist CBCL yang juga diisi oleh orang tua. Penelitian lain tahun 2009 di Amerika Serikat melaporkan bahwa remaja yang memiliki tekanan darah 90 persentil memiliki skor performance IQ WASI yang lebih rendah (92,4 vs 96,1; P=0,03), WASI Full Scale IQ (93,4 vs 97,0; P=0,04). Analisa multivariat menunjukkan hubungan skor IQ yang rendah dengan peningkatan tekanan darah memang bermakna (Peningkatan tekanan darah, β=-3,7, 95% CI: -7,3 sampai -0,06; Tekanan darah sistolik, β=-1,16, 95% CI: -2,1 sampai -0,21; Tekanan darah diastolik, β=-1,17, 95% CI: -1,8 sampai -,055). 54 Pemeriksan neurokognitif terdiri dari: penilaian fungsi intelektual dengan Wechsler Abbreviated Scales of Intelegence (WASI); penilaian pencapaian akademi dasar dengan Wechsler Individual Achievement Test-II-Abreviated (WIAT-II- A); regulasi perhatian dengan Conner s Continuous Performance Test-II (CPT-II) dan tingkat fungsi eksekutif dengan Behavior Rating Inventory of Executive Function (Parent BRIEF). Penelitian di Amerika Serikat tahun 2010 melaporkan bahwa remaja yang menderita hipertensi primer memiliki prevalensi gangguan belajar yang lebih tinggi dibandingkan normal, dan cenderung mengalami gangguan belajar (OR:4,1; 95% CI:1,8 9,4)

19 Hasil penelitian ini tidak sama dengan penelitian di Republik of Seychelles pada tahun menunjukkan tidak ditemukan perbedaan fungsi kognitif terhadap perbedaan tekanan darah sistolik, diastolik dan mean arterial pressure (MAP), tetapi penelitian ini tidak membandingkan antara peningkatan tekanan darah dengan tekanan darah yang normal. 6 Mereka menggunakan tools Cambridge Neurological Test Automated Battery (CANTAB), the Woodcock Johnson Test of Scholastic Achievement (WJTA),the Finger Tapping test (FT) dan the Kaufman Brief Intelligence Test (K-BIT). Bukti dari gangguan fungsi kognitif pada remaja dengan hipertensi masih merupakan hal baru. 48 Hipertensi pada remaja masih underdiagnosed dan pengaruhnya terhadap otak remaja masih belum diperhitungkan secara keseluruhan. 4 Kebanyakan data mengenai pengaruh hipertensi terhadap sistem saraf remaja berhubungan dengan ensefalopati hipertensi. 49 Autoregulasi serebral menjaga aliran darah serebral konstan bila tekanan rata-rata arteri dalam rentang mmhg. Pembuluh darah akan vasokonstriksi untuk memproteksi otak dari hiperperfusi. Jika tekanan darah sistemik melebihi kemampuan autoregulasi, peningkatan tekanan akan ditransmisikan kepembuluh darah distal yang menyebabkan kerusakan dinding vaskular karena stres mekanik. Efek ini akan merusak blood-brain barrier, menimbulkan ekstravasasi cairan dan produk darah. Kerusakan 63 47

20 endotel juga mengaktifkan kaskade koagulasi, dan menyebabkan iskemia jaringan. 4 Hipertensi mempengaruhi pembuluh darah besar dan kecil, menyebabkan stroke dan defisit kognitif. Gangguan pembuluh darah besar meningkatkan kejadian aterosklerosis, penebalan arteri dan perubahan dinding pembuluh darah yang menyebabkan lesi fokal pada otak, yang mengakibatkan kehilangan jaringan otak. Gangguan pembuluh darah kecil berupa remodelling vaskular, abnormalitas endotel dan gangguan regulasi aliran serebral. 4 Hipertensi kronis menyebabkan pengurangan daya ingat untuk memori jangka pendek, temper tantrum, gangguan tidur, kelelahan, dan kehilangan konsentrasi dan berkaitan dengan meningkatnya kejadian ADHD, ODD, depresi dan kecemasan, hal ini akan menimbulkan gangguan belajar dan akhirnya gangguan kognitif. 4,49 Penelitian di Hungaria tahun 2006 melaporkan bahwa remaja yang hipertensi memiliki kecepatan aliran darah yang lebih tinggi saat istirahat dan setelah tes hiperventilasi (sistolik dengan P <0,05, diastolik dengan P <0,001, rerata dengan P <0,001). Hal ini menunjukkan bahwa respon serebrovaskular pada remaja hipertensi lebih rendah dibandingkan normotensi. 55 Peningkatan kecepatan aliran darah arteri serebri media menurun pada remaja dengan white coat hypertension dan hipertensi (P<0,05 dan P<0,01), yang menunjukkan gangguan respon vasodilatasi pembuluh darah

21 Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi, yaitu indeks massa tubuh remaja dengan hipertensi lebih tinggi daripada non-hipertensi. Kejadian hipertensi meningkat pada remaja dengan obesitas, dan penelitian sebelumnya melaporkan bahwa obesitas merupakan faktor risiko hipertensi (OR=2.61). 1,3 Obesitas dan hipertensi meningkatkan kejadian gangguan fungsi eksekutif pada anak. 15 Proporsi hipertensi remaja pada penelitian ini sekitar 28%, hal ini lebih tinggi dari proporsi tekanan darah abnormal secara global yaitu sekitar 15.7%. 15 Perlu evaluasi yang lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang berperan terhadap tingginya kejadian hipertensi dan tatalaksana yang adekuat. Hipertensi pada remaja berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif dan kejadian hipertensi pada dewasa, dan tatalaksana yang adekuat akan memberikan perbaikan

22 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Pada penelitian ini didapati hubungan antara hipertensi dengan penurunan fungsi kognitif remaja, hipertensi meningkatkan kejadian penurunan fungsi kognitif sebesar satu setengah kali Saran Melalui penelitian ini, kami menyarankan agar tatalaksana hipertensi pada remaja mulai dari skrining hingga pengobatan agar rutin dilakukan di pusat pelayanan kesehatan, terutama Puskesmas. Diperlukan penelitian selanjutnya yang mengkaji faktor risiko hipertensi pada remaja dan peran pengobatan hipertensi terhadap luaran kognitif anak. Penelitian ini mengikutsertakan sampel remaja, sehingga kami menyarankan untuk dilakukan penelitian selanjutnya untuk usia anak

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan studi analitik potong lintang untuk mengetahui perbedaan rerata tekanan darah pada remaja berdasarkan tipe disomnia di Kecamatan

Lebih terperinci

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp.

Personil Penelitian. Nama : Kristina Ambarita. Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak. 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped), Sp. LAMPIRAN 1 Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Kristina Ambarita Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK-USU/RSUP. H. Adam Malik Medan 2. Pembimbing Penelitian 1. DR. dr. Oke Rina R, M.Ked(Ped),

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional, dimana variabel kualitas hidup lansia penderita hipertensi yang mengikuti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian belah lintang (Cross Sectional) dimana dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada waktu yang bersamaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode rancangan kasus kontrol (case control). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 27 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Endokrinologi dan Pediatri Sosial. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis. 1.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Fakultas Kedokteran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Fisiologi dan ilmu penyakit dalam 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian RW X, Kelurahan Padangsari, Kecamatan Banyumanik, Semarang pada bulan Januari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian N R2 K2. N : Penderita pasca stroke iskemik dengan hipertensi 51 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian : Observational : Cross sectional (belah lintang) Gambar 3. Rancang Bangun Penelitian R0 K1 R0 K2 R1 K1 R1 K2

Lebih terperinci

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas.

BAB 4 METODA PENELITIAN. Populasi terjangkau adalah murid SMP Domenico Savio dengan hipertensi dan obesitas. BAB 4 METODA PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam ruang lingkup Nefrologi Anak. 4.2. Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah belah lintang 4.3. Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta

III. METODE PENELITIAN. cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional.. Pengukuran variabel status gizi, penyakit hipertensi serta tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian fisiologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah keilmuan tentang fisika medis dan 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 35 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Anak, khusunya Endokrinologi dan Pediatri Sosial. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM

Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM Lampiran 1. Personil Penelitian 1. Ketua Penelitian Nama : Deasy Nediyanti Jabatan : Peserta PPDS Ilmu Kesehatan Remaja FK-USU/RSHAM 2. Pembimbing Penelitian 1. Dr.dr. Hj. Oke Rina Ramayani, SpA(K) 2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Anak Sub bagian Tumbuh Kembang Anak. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di

Lebih terperinci

BAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang)

BAB. 3. METODE PENELITIAN. : Cross sectional (belah lintang) BAB. 3. METODE PENELITIAN 3.1 Rancang Bangun Penelitian Jenis Penelitian Desain Penelitian : Observational : Cross sectional (belah lintang) Rancang Bangun Penelitian N K+ K- R+ R- R+ R- N : Penderita

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan dalam penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam dan Ilmu Gizi 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di area

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 41 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah observasional, dengan desain penelitian Cross Sectional (belah lintang) dimana antara variabel bebas dan terikat diukur pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2. Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan bertempat 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2016 dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Geriatri. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu kesehatan anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2. Ilmu gizi, khususnya bidang antropometri. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TPA/PAUD dan TK di wilayah kota Semarang pada

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di TPA/PAUD dan TK di wilayah kota Semarang pada 32 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Anak. Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di TPA/PAUD

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional. Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh musik instrumental dalam menurunkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian usia (geriatri). Penelitian ini mencakup disiplin ilmu penyakit dalam sub bagian lanjut 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di

Lebih terperinci

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan pendekatan potong lintang

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan pendekatan potong lintang BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain penelitian Penelitian ini merupakan uji diagnostik dengan pendekatan potong lintang untuk mengetahui nilai diagnostik rasio tekanan darah terhadap tinggi badan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Desain Penelitian Penelitian Faktor-faktor Risiko Hipertensi Pada Jamaah Pengajian Majelis Dzikir SBY Nurussalam Tahun 2008 dilakukan dengan menggunakan desain penelitian

Lebih terperinci

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek

sebanyak 23 subyek (50%). Tampak pada tabel 5 dibawah ini rerata usia subyek BAB 4 HASIL PENELITIAN Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Oktober 2011 sampai dengan Desember 2011 di instalasi rawat jalan Ilmu Penyakit Saraf RSUP Dr.Kariadi Semarang. Pengambilan subyek penelitian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP 3.1 Kerangka Teori Faktor risiko dan etiologi: - Faktor lingkungan - Faktor neurogenik - Faktor hormonal - Faktor genetik Overweight dan obesitas Body Mass Index

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Candiyasan dan SDN 1 Kertek di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SDN Candiyasan dan SDN 1 Kertek di 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak, khususnya Endrokrinologi dan Pediatri Sosial. 4.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Universitas Diponegoro Tembalang dan Lapangan Basket Pleburan, Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Fisiologi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian adalah Ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olahraga dan Fisiologi Respirasi. 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian

BAB IV METODE PENELITIAN. Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di poliklinik Penyakit Dalam sub bagian Reumatologi

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Ilmu Geriatri dan Ilmu Kesehatan Jiwa. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari one group with control design. Metode pendekatan yang akan digunakan 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian yaitu di SMP Al-Firdaus Mendungan Surakarta dan dilakukan pada bulan Febuari 2011. B. Metode Penelitian Jenis

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian 1) Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi dan penyakit metabolik. 2) Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah suatu penelitian potong lintang deskriptif untuk mengetahui prevalens dan analitik untuk faktor risiko konsumsi ASI terhadap obesitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta

BAB 1 PENDAHULUAN. serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Obesitas merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian yang serius karena termasuk peringkat kelima penyebab kematian di dunia.sekitar 2,8 juta orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain pada penelitian ini adalah penelitian korelasi yang menunjukkan hubungan antara tingkat kebugaran jasmani dengan tekanan darah sistolik pada mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data sekaligus pada satu waktu (Taufiqurahman, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan secara observasional analitik dengan metode cross sectional. Cross sectional merupakan metode penelitian dengan menghubungkan antara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian mengenai hubungan lama hemodialisis dengan kualitas hidup pasien penyakit ginjal kronik ini mencakup ilmu penyakit dalam. 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1. Lingkup Tempat Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Semarang. 3.1.2. Lingkup Waktu Penelitian dilakukan sejak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional, yaitu penelitian dengan mengamati hubungan antara faktor resiko

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Jenis penelitian dengan desain observational analitik dengan metode case control untuk menganalisis hipertensi dengan kejadian presbiakusis yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam waktu yang bersamaan (Sastroasmoro, 2008). Penelitian ini dilakukan di Unit Hemodialisis RSUD Dr. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observational analitik dengan pendekatan potong lintang, yaitu observasi dan pengukuran pada variabel bebas (faktor risiko)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross 31 III. METODE PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu studi observasional yang mencari hubungan antara variabel bebas

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran,

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Bidang Penelitian ini adalah penelitian bidang Pendidikan Kedokteran, khususnya bagian ilmu kesehatan anak divisi alergi & imunologi dan fisiologi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Waktu 1.1.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian di SMPN 8 Kota Gorontalo yang terletak di Jl. Madura Pulubala Kecamatan Kota Tengah. 1.1.2 Waktu penelitian Waktu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa.

BAB IV METODE PENILITIAN. Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa. BAB IV METODE PENILITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ilmu Penyakit Dalam, Ilmu Penyakit Saraf, dan Ilmu Penyakit Jiwa. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Klinik VCT RSUP dr. Kariadi Semarang pada bulan Maret-Juni2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dan Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan eksplanatory reseach dimana menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di RSUD RAA Soewondo Pati dan dilakukan. pada 1Maret 2016 sampai dengan bulan 1 April 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang ilmu kedokteran khususnya Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bagian Ilmu Kesehatan Anak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup bagian Ilmu Kesehatan Anak 33 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bagian Ilmu Kesehatan Anak 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini termasuk dalam lingkup penelitian bidang Ilmu Kesehatan Anak dan Ilmu Gizi, khususnya pengukuran status gizi antropometri. 4.2

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional analitik untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan status gizi ibu menyusui. 3.. Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian 4.1.1. Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Kardiologi. 4.1.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. awal Maret 2016 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. awal Maret 2016 sampai dengan jumlah sampel terpenuhi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak 3.2 Tempat dan waktu penelitian Penelitian akan dilakukan di ruang rekam medik RSUP Dr. Kariadi

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional untuk melihat gambaran secara deskriptif analisis mengenai faktor-faktor risiko penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. Penelitian ini dimulai sejak tanggal 28 Mei 2014 hingga 28 Juni 2014. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang lingkup penelitian Penelitian ini melingkupi bidang Anestesiologi. 4.2 Waktu dan tempat penelitian Tempat melaksanakan: Bagian rekam medis RSUP Dr.Kariadi Semarang.

Lebih terperinci

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik

BAB 5 PEMBAHASAN. Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik 74 BAB 5 PEMBAHASAN Telah dilakukan penelitian terhadap 65 orang responden pasca stroke iskemik dengan hipertensi terhadap retinopati hipertensi dan gangguan kognitif yang datang berobat ke poli penyakit

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi.

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. BAB IV METODE PENELITIAN 1.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Gizi. 1.2 Tempat dan waktu penelitian Tempat : Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa.

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang lingkup penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kedokteran Jiwa. 3.2 Tempat dan waktu penelitian 1) Tempat penelitian : Poli Rawat Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru.

BAB III METODE PENELITIAN. clearance disetujui sampai jumlah subjek penelitian terpenuhi. Populasi target penelitian ini adalah pasien kanker paru. 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup bidang Ilmu Penyakit Dalam sub bagian Onkologi Medik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi noneksperimental dengan rancangan penelitian cross sectional untuk menentukan hubungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung

III. METODE PENELITIAN. sekaligus dalam suatu waktu (Notoatmodjo, 2012). Penelitian dilakukan di posyandu lansia Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu jenis penelitian untuk mempelajari hubungan antara faktor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksplanatory research yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia pada saat ini menghadapi permasalahan ganda berupa kasus-kasus penyakit menular yang masih belum terselesaikan sekaligus peningkatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah ilmu kedokteran, khususnya Ilmu Psikiatri dan Ilmu Penyakit Dalam. 3.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 38 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian di bidang ilmu penyakit saraf dan genetika 3.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini mencakup penelitian bidang Ilmu Kedokteran, khususnya bagian ilmu Gizi Klinik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan

BAB I PENDAHULUAN. metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Diabetes mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 24 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup keilmuan penelitian ini meliputi bidang ilmu penyakit dalam dengan sub bidang geriatri dan endokrinologi serta bidang ilmu saraf dan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 4-5 Sekolah Dasar Negeri di 22 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak dan Fisiologi. 4.2 Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di Puskesmas Boyolali III, Puskesmas Ampel I, Puskesmas Ampel II, Puskesmas Sambi I, Puskesmas Andong, Puskesmas Selo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi. Pengumpulan data dilakukan di Puskesmas Rowosari, Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian 1. Ilmu Kesehatan Anak, khususnya bidang nutrisi 2. Ilmu Gizi, khususnya perhitungan asupan energi dan pengukuran status gizi antropometri 3.2 Tempat

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Dalam khususnya Gerontologi. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian 4.2.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013.

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian. Semarang pada bulan Maret sampai Mei 2013. 28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, dan Tenggorok Bedah Kepala dan Leher, dan bagian pulmonologi Ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Tidak Menular (PTM), merupakan penyakit kronis, tidak ditularkan dari orang ke orang. Empat jenis PTM utama menurut WHO adalah penyakit kardiovaskular

Lebih terperinci

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi).

BAB IV MEDOTE PENELITIAN. 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi). BAB IV MEDOTE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Penyakit Saraf (Neurologi). 4.2 Tempat dan Waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di SMF Neurologi RSUP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada beban ganda, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat karena masih

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler.

BAB 4 METODE PENELITIAN. Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah ilmu Fisiologi khususnya Fisiologi Olah Raga, Fisiologi Respirasi, dan Fisiologi Kardiovaskuler. 4.2 Tempat dan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional, yaitu peneliti mempelajari hubungan antara asupan energi, asupan

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional, dengan rancangan belah lintang (cross sectional) untuk mengetahui korelasi antara faktor-faktor yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan)

METODE PENELITIAN. cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel bebas yaitu perilaku makan pagi (sarapan) dan status

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode cross sectional, dimana data yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode cross sectional, dimana data yang III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan metode cross sectional, dimana data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. B. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Posyandu lansia desa Bibis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian ini dilakukan adalah RSUP Dr. Kariadi Semarang. 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian respirologi. Ruang lingkup penelitian ini adalah ilmu kesehatan anak, sub ilmu 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional, yaitu dengan menghubungkan variabel satu dengan variabel yang lain dalam waktu

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 15 BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Berdasarkan tujuan penelitian di atas maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah : Kelompok Vegetarian Kelompok Non-Vegetarian

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Status Gizi Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Pendapatan keluarga Jumlah anggota keluarga Langsung Tidak Langsung Biokimia Klinis Antropometri

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang.

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September sampai dengan. Desember 2013 di beberapa SMP yang ada di Semarang. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup disiplin ilmu dari penelitian ini adalah Ilmu Kesehatan Anak. 4.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada

Lebih terperinci

3 BAB III METODE PENELITIAN

3 BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup bidang Ilmu Kedokteran khususnya Ilmu Kesehatan Anak, Tumbuh Kembang. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan yang digunakan adalah case control untuk mempelajari hubungan obesitas

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran

BAB IV METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini mencakup Fisiologi dan Ilmu Kedokteran Olahraga. 4.2. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS ATAU RANCANGAN PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian yang menjelaskan hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang mampu menyadari berbagai keadaan aktivitas otak, salah satunya adalah kegiatan tidur. Tidur merupakan suatu keadaan bawah sadar saat seseorang dapat dibangunkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tekanan darah adalah tenaga pada dinding pembuluh darah arteri saat jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Tekanan darah normal pada anak dan remaja bervariasi karena

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 29 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji potong lintang atau cross sectional untuk menganalisa faktor faktor gaya hidup pada wanita peserta

Lebih terperinci