BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 OBYEK PENELITIAN. Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan"

Transkripsi

1 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Media Sejarah TV One TV One, yang dikenal dengan gaya penulisan tvone, (sebelumnya bernama Lativi) adalah sebuah stasiun televisi swasta Indonesia. Stasiun televisi ini didirikan pada tanggal 9 Agustus 2002 oleh pengusaha Abdul Latief. Pada saat itu, konsep penyusunan acaranya adalah banyak menonjolkan masalah yang berbau klenik, erotisme, berita kriminalitas dan beberapa hiburan ringan lainnya. Sejak tahun 2006, sebagian sahamnya juga dimiliki oleh Grup Bakrie yang juga memiliki stasiun televisi ANTV. Pada tanggal 14 Februari 2008, Lativi secara resmi berganti nama menjadi TV One. Di hari yang sama, mulai pukul 19:30 WIB, TV One untuk pertama kalinya mengudara. Peresmian TV One dapat dibilang bersejarah karena dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, yaitu Susilo Bambang Yudhoyono, dan TV One mendapatkan kehormatan untuk menjadi stasiun televisi pertama yang diresmikan dari Istana Presiden Republik Indonesia. Sejak peresmian tersebut, Abdul Latief tidak lagi berada dalam kepemilikan saham TV One. Komposisi kepemilikan saham TV One terdiri dari PT Visi Media Asia Tbk sebesar 49%, PT Redal Semesta 31%, Good Response Ltd 10%, dan Promise Result Ltd 10%. Direktur Utama TV One saat ini adalah Ardiansyah Bakrie. TV One bertujuan untuk secara progresif menginspirasi masyarakat Indonesia yang berusia 15 tahun ke atas agar berpikiran maju dan melakukan perbaikan diri bagi diri sendiri serta masyarakat melalui program-program News dan Sports. 58

2 59 Mengklasifikasikan program-programnya dalam kategori seperti NewsOne, SportOne, InfoOne, TalkshowOne, BangOne, dan RealityOne, TV One membuktikan keseriusannya dalam menerapkan strategi tersebut dengan menampilkan format-format yang inovatif dalam hal pemberitaan dan penyajian program. Hal ini pula yang menjadi alasan dibalik slogan TV One, yaitu Memang Beda. Kategori NewsOne terdiri dari program berita, seperti Kabar Pagi, Kabar Siang, Kabar Petang, Kabar Malam, dan Kabar Terkini. Kategori RealityOne terdiri dari program realitas dengan bentuk liputan, seperti Menyingkap Tabir, Zona Merah, dan Tokoh. InfoOne merupakan kategori yang meliputi program-program informasi dan pengetahuan umum, seperti Telusur, Jendela Usaha, dan Bang One Show. TalkshowOne, seperti namanya, merupakan kategori program-program talkshow, misalnya Radio Show, Apa Kabar Indonesia, dan Indonesia Lawyers Club. SportOne merupakan kategori sports atau olahraga, dalam bentuk program Kabar Arena. BangOne merupakan kategori khusus yang meliputi program Kabar Bang One, yang berperan sebagai maskot TV One Struktur Organisasi TV One Dalam menjalankan perusahaannya, TV One memiliki beberapa figur penting yang akan memegang posisi dan fungsi yang spesifik.

3 60 Chief Executive Officer Ardiansyah Bakrie Editor In Chief (PEMRED) Karni Ilyas Vice Editor in Chief (WAPEMRED) Sulaeman Sakib Chief Sales & Marketing Officer Gunawan Wibisono Chief Finance & Legal Officer Firman Syarif Gambar 3.1 Dewan Direksi TV One Sumber: Visi dan Misi TV One Visi Visi TV One adalah mencerdaskan semua lapisan masyarakat yang pada akhirnya memajukan bangsa Misi Misi TV One dapat dibagi menjadi tiga poin, yaitu: 1. Menjadi stasiun TV Berita dan Olahraga nomor satu. 2. Menayangkan program News & Sport yang secara progresif mendidik pemirsa untuk berpikiran maju, positif, dan cerdas.

4 61 3. Memilih program News & Sport yang informatif dan inovatif dalam penyajian dan kemasan Logo TV One Logo TV One sudah sempat beberapa kali mengalami perubahan dari tahun ke tahun, dengan alasan peremajaan dan modernisasi. Gambar 3.2 Logo TV One (2012 sekarang) Sumber: Logo ini sendiri dibuat dengan beberapa makna tertentu di baliknya. 1. Warna merah dan putih melambangkan Indonesia. 2. Lingkaran dengan angka 1 di dalamnya merupakan simbol persatuan. 3. Penggunaan kalimat berbahasa Inggris, One, menunjukkan kesiapan TV One dalam kancah pertelevisian global. Mudah dipahami oleh mitra kerja TV One yang berada di luar negeri serta mencerminkan optimism kebangsaan, sebagai bangsa Indonesia yang ingin maju. 3.2 Gambaran Program Indonesia Lawyers Club adalah sebuah program talk show atau program yang menghadirkan perbincangan antara host Karni Ilyas dengan berbagai narasumber yang datang dari berbagai jenis kalangan. Topik yang diangkat pada umumnya adalah isu politik atau hukum yang sedang hangat di masyarakat, dengan fokus utama pada pembahasan masalah lewat kacamata praktisi hukum di Indonesia. Selain narasumber

5 62 khusus, ada juga proses pertukaran pendapat antara anggota Jakarta Lawyers Club yang juga menjadi audiens dalam program ini, selain audiens yang berasal dari kalangan awam. Tujuan umum dari program ini, seperti dikutip dari situs TV One ( adalah pembelajaran hukum bagi para pemirsanya. Program Indonesia Lawyers Club ditayangkan setiap hari Selasa, pukul 19:30-22:30 WIB. TV One menayangkan re-run episode yang diputar hari Selasa pada hari Minggu di minggu yang sama, pukul 19:00-22:00 WIB. 3.3 Gambaran Objek Penelitian Sejarah Binus University Pada awalnya, Binus University adalah sebuah lembaga pendidikan komputer berjangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern Computer Course. Berkat landasan yang kuat, visi yang jelas, dan dedikasi tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. Pada tanggal 1 Juli 1981, karena banyaknya peminat dan pesatnya pertumbuhan, lembaga pendidikan komputer ini berkembang menjadi Akademi Teknik Komputer (ATK) dengan jurusan Manajemen Informatika dan Teknologi Informasi. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 13 Juli 1984, ATK mendapat status Terdaftar dan berubah menjadi Akademi Manajemen Informatika dan Komputer (AMIK) Jakarta. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1985, dibuka jurusan Komputerisasi Akuntansi, dan pada tanggal 21 September 1985, AMIK Jakarta berganti nama menjadi AMIK Bina Nusantara.

6 63 Berkat makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan tenaga-tenaga andal dalam bidang teknologi informasi, pada tanggal 1 Juli 1986, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Bina Nusantara didirikan dengan Program Strata-1 (S1) jurusan Manajemen Informatika dan Teknik Informatika. Bersamaan dengan itu juga dibuka jurusan Teknik Komputer (S1). Pada tanggal 9 November 1987, AMIK Bina Nusantara dilebur ke dalam STMIK Bina Nusantara sehingga terbentuk sebuah lembaga yang menyelenggarakan Program Diploma III (DIII) dan Strata-1 (S1). STMIK Bina Nusantara berhasil memperoleh status "Disamakan" untuk semua jurusan dan jenjang pada tanggal 18 Maret 1992, dan pada tanggal 10 Mei 1993 mendapat kepercayaan untuk membuka Program Magister Manajemen Sistem Informasi, salah satu Program Pascasarjana pertama di Indonesia di bidang tersebut. Pada tanggal 8 Agustus 1996, Binus University berdiri dan secara sah diakui oleh pemerintah. STMIK Bina Nusantara kemudian melebur ke dalam Binus University pada tanggal 20 Desember Sejak saat itu, Binus University berkembang pesat dan saat ini telah memiliki tujuh fakultas, yaitu Faculty of Economy and Communication, Faculty of Engineering, School of Design, School of Computer Science, School of Information System, School of Business and Management, dan Faculty of Humanities. Selain itu, Binus University juga memiliki program double degree untuk beberapa jurusan tertentu.

7 Sejarah Marketing Communication Binus University Pertama kali didirikan pada tahun 2007, jurusan Marketing Communication atau Komunikasi Pemasaran sudah memasuki tahun keempat berjalan di Binus University. Secara umum, visi dan misi dari jurusan MarComm adalah: 1. Visi Menjadi pemimpin dalam departemen Komunikasi Pemasaran di era digital, dengan menghadirkan para profesional yang siap menghadapi tantangan global dengan kualitas nilai lokal dan teknologi informasi. 2. Misi a. Mengenali dan menghargai talenta-talenta yang kreatif dan memiliki nilai lebih b. Mendidik mahasiswa dalam kemampuan dasar, pengetahuan, dan riset praktek dalam bidang broadcasting dan public relations. c. Menyediakan proses pendidikan yang baik dan pendayagunaan dalam kehidupan nyata secara langsung atau praktek kerja. d. Mempersiapkan mahasiswa untuk menempati posisi strategis dalam industri jasa untuk tingkatan yang lebih lanjut di dunia broadcasting dan public relations. e. Meningkatkan kualitas hidup komunitas global secara umum. Selain visi dan misi di atas, jurusan MarComm juga memiliki tujuan dari pembuatan program ini. Tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mempersiapkan fondasi yang kuat bagi mahasiswa, baik dari segi pengetahuan teori maupun praktek, dalam bidang broadcasting dan public

8 65 relations yang nantinya akan digunakan dalam dunia radio, televisi, maupun hubungan masyarakat. 2. Mempersiapkan fondasi yang kuat bagi mahasiswa dalam kemampuan komunikasi agar dapat sukses di industry broadcasting dan public relations. 3. Mempersiapkan mahasiswa dengan kemampuan komunikasi, kewirausahaan, dan pengalaman kerja agar dapat sukses di pasar global. 4. Untuk mengadakan riset berbasis ICT di bidang broadcasting dan public relations. 5. Mempersiapkan mahasiswa agar dapat sukses di industry global dan untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas global secara umum. 3.4 Metode Penelitian Pada dasarnya, penelitian ilmiah banyak bergantung pada cara peneliti mengumpulkan fakta. Menurut para ahli, ada lima jenis metode penelitian, yaitu sebagai berikut (Rakhmat, 2009: 21-22, 27). 1. Metode historis bertujuan merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan objektif dengan mengumpulkan, menilai, memverifikasi, dan menyintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai kesimpulan yang dapat dipertahankan, seringkali dalam hubungan hipotesis tertentu. 2. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 3. Metode korelasional merupakan kelanjutan dari metode deskriptif. Definisinya serupa dengan metode deskriptif, tetapi dicoba dilakukan penelitian mengenai hubungan antara variabel-variabel. Hubungan yang dicari ini disebut korelasi.

9 66 4. Metode eksperimental adalah metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. Pada metode ini variabelvariabel dikontrol begitu rupa sehingga variabel luar yang mungkin mempengaruhi dapat disingkirkan. 5. Metode kuasi-eksperimental digunakan untuk mendekati kondisi eksperimental pada suatu situasi yang tidak memungkinkan manipulasi variabel. Selain kelima klasifikasi ini, bentuk penelitian juga dapat dibagi dalam dua pembagian besar khususnya dalam pendekatan dan cara pengumpulan data, yaitu secara kuantitatif atau kualitatif. Borg dan Gall (1989), seperti dikutip Sugiyono dalam buku Metode Penelitian Bisnis, menyatakan sebagai berikut: Many labels have been used to distinguish between traditional research methods and these new methods: positivistic versus post-positivistic research; scientific versus artistic research; confirmatory versus discovery-oriented research; quantitative versus interpretative research; quantitative versus qualitative research. The quantitativequalitative distinction seem most widely used. Both quantitative researchers and qualitative researchers go about inquiriy in different ways. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Sementara itu, penelitian dengan pendekatan kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat post-positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

10 67 objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adlaah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi (Sugiyono, 2009: 13-14). Dengan merujuk pada klasifikasi yang telah dijelaskan di atas, penelitian ini dapat dikategorikan sebagai penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini bermaksud untuk menjelaskan hubungan antara dua variabel, yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), yang akan diteliti lewat teknik pengambilan data secara kuantitatif. Dalam penelitian ini, variabel bebas yang dimaksud adalah tayangan Indonesia Lawyers Club yang ada di TV One, dan variabel terikat adalah kesadaran hukum mahasiswa Binus University jurusan Marketing Communication angkatan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian akan dilakukan mulai dari bulan Maret 2012 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian akan dilakukan di ketiga kampus Binus University, yaitu: 1. Kampus Anggrek Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Kebon Jeruk Jakarta Barat, DKI Jakarta 2. Kampus Syahdan Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah Jakarta Barat, DKI Jakarta

11 68 3. Kampus Kijang Jl. Kemanggisan Ilir III No. 45, Kemanggisan/Palmerah Jakarta Barat, DKI Jakarta Objek penelitian meliputi: 1. Fakultas Ekonomi dan Komunikasi Jurusan Marketing Communication Angkatan 2008, 2009, 2010, dan 2011 Binus University Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 115). Dalam penelitian kali ini, populasi yang dipilih adalah mahasiswa Binus University jurusan Marketing Communication angkatan 2008, 2009, 2010, dan Pemilihan populasi ini didasari oleh faktor pendidikan yang sifatnya relevan dengan topik dari penelitian, serta pertimbangan bahwa topik penelitian memiliki tingkat signifikansi yang penting bagi mahasiswa sebagai pelaku hukum. Selain itu, pemilihan populasi ini dilakukan dengan basis memperkaya referensi mengenai opini dan pengetahuan mahasiswa Binus University tentang kesadaran hukum. Berikut adalah jumlah populasi mahasiswa Binus University jurusan Marketing Communication, angkatan

12 69 Tabel 3.1 Populasi per Mei 2012 Angkatan Jumlah Mahasiswa TOTAL 1800 Sumber: Layanan Informasi Mahasiswa Binus University Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil harus benar-benar representatif atau mewakili (Sugiyono, 2009: 116). Berdasarkan data yang diperoleh, penelitian ini akan menggunakan rumus Taro Yamane dengan selang kepercayaan 90% dan presisi 10% untuk menentukan jumlah sampel dari populasi sebanyak 1800 orang. Perhitungannya adalah sebagai berikut. N 1800 n = sehingga dengan d sebesar 0.01 n = N.d (0.1) n = sehingga n = = 94,73 (dibulatkan 95) Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = Nilai presisi (10% atau 0.1) Teknik Penarikan Sampel Setelah menentukan jumlah sampel secara keseluruhan dengan menggunakan rumus Taro Yamane, peneliti akan menggunakan teknik penarikan sampel stratified proportionate random sampling atau pengambilan sampel acak terstrata

13 70 proporsional. Yang dimaksud dengan teknik ini adalah pembagian populasi menjadi beberapa strata tertentu, dengan pembagian berdasarkan tahun angkatan mahasiswa di Binus University. Hal ini dilakukan agar sampel lebih bersifat representatif dibandingkan pengambilan sampel secara lebih acak. Selain itu, pengambilan sampel secara proporsional menjamin jumlah yang, jika dibandingkan antara satu strata dengan yang lain, sama secara perbandingan dan dapat dikatakan representatif pula. Perhitungan sampel proporsional dilakukan sebagai berikut: N1 x n n1 = N Keterangan: n1 = Jumlah sampel angkatan tertentu N1 = Jumlah mahasiswa angkatan tertentu N = Jumlah populasi mahasiswa Dengan rumus ini, maka dapat diketahui jumlah sampel mahasiswa tiap angkatan sebagai berikut. Tabel 3.2 Sampel Per Angkatan Angkatan Jumlah Mahasiswa Penarikan Sampel 380 x x x x Sampel Akhir TOTAL

14 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan dua cara utama dalam mengumpulkan data. 1. Studi kepustakaan atau literatur, yaitu menggunakan referensi dan sumbersumber bacaan yang sifatnya relevan dengan topik penelitian. Sumber referensi dapat berasal dari buku, jurnal ilmiah, mauppun internet. 2. Kuesioner atau angket, yaitu sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, dalam penelitian ini adalah sampel yang telah ditentukan. Bentuk pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup, sehingga responden tinggal memilih saja dari beberapa pilihan jawaban yang sudah diberikan, sehingga lebih mudah untuk dijawab dan juga untuk dianalisa. Skala yang akan digunakan adalah skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial tertentu (Sugiyono, 2009: 132). Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif. Dalam penelitian ini, skala Likert yang digunakan terdiri atas lima poin, yaitu Sangat Setuju, Setuju, Netral/Ragu, Tidak Setuju, dan Sangat Tidak Setuju Uji Keabsahan Penelitian Agar data yang diperoleh dalam penelitian bersifat sahih, maka perlu dilakukan uji keabsahan dalam bentuk dua jenis, yaitu uji reliabilitas dan uji validitas. Berikut pembahasan kedua uji tersebut.

15 Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah tingkat keandalan. Instrumen dapat dikatakan reliabel jika hasil dari instrumen bersifat konsisten, dan stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas didefinisikan oleh Guilford dan Flutcher (Zulganef, 2006) sebagai proporsi varian yang benar (true variance) dari seperangkat alat pengukuran. Pengujian reliabilitas akan dilakukan dengan menggunakan software yang sama dengan software yang digunakan untuk menguji validitas, yaitu software SPSS. Sebelum data dapat diolah, terlebih dahulu perlu dilakukan uji reliabilitas pada instrumen penelitian yang digunakan, untuk memastikan bahwa instrumen penelitian yang digunakan, dalam penelitian ini berbentuk pertanyaan pada kuesioner, bersifat reliabel. Ini dimaksudkan agar jawaban responden terhadap pertanyaan stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas harus dilakukan pada dimensi terkecil kedua variabel, yaitu kelima sub-dimensi variabel tayangan Indonesia Lawyers Club sebagai variabel X dan tiga dimensi variabel kesadaran hukum sebagai variabel Y, sehingga ada delapan uji reliabilitas yang dilakukan. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science.

16 73 Tabel 3.3 Variabel X Sub-Dimensi Inhibitory Effect Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.4 Variabel X Sub-Dimensi Disinhibitory Effect Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.5 Variabel X Sub-Dimensi Vicarious Reinforcement Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.723 3

17 74 Tabel 3.6 Variabel X Sub-Dimensi Identifikasi Diri Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.7 Variabel X Sub-Dimensi Social Efficacy Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.8 Variabel Y Dimensi Pengetahuan Hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.660 3

18 75 Tabel 3.9 Variabel Y Dimensi Pemahaman Hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Tabel 3.10 Variabel Y Dimensi Sikap Hukum Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Interpretasi: instrumen dianggap reliabel jika nilai Cronbach s Alpha melebihi 0,6. Karena nilai dari masing-masing subdimensi dan dimensi pada kedua variabel melebihi angka 0,6, maka kedua variabel dianggap reliabel Uji Validitas Pada dasarnya, uji validitas berfungsi untuk menentukan valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dinyatakan valid jika dapat secara tepat mengukur apa yang hendak diukur. Kuesioner akan diuji validitasnya menggunakan software SPSS. Pengujian validitas akan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment untuk mendapatkan r

19 76 tabel dan r hitung, yang kemudian akan dibandingkan. Jika r hitung melebihi r tabel, maka item kuesioner dapat dianggap valid. Uji validitas akan dilakukan pada dua variabel, yaitu variabel tayangan Indonesia Lawyers Club sebagai variabel X dan variabel kesadaran hukum sebagai variabel Y dengan menggunakan program Statistic Package for Social Science. Tabel 3.11 Variabel X Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted V V V V V V V V V V V V V V V

20 77 Interpretasi: pertanyaan instrumen dianggap valid jika nilai sebuah pertanyaan pada kolom Corrected Item-Total Correlation melebihi angka 0,2017 (dibulatkan 0,202). Ini adalah nilai r tabel yang digunakan untuk df = 93, N = 95 (nilai r tabel dapat dilihat pada Lampiran 4). Karena nilai semua pertanyaan melebihi angka 0,202, maka semua pertanyaan pada variabel X dianggap valid. Tabel 3.12 Variabel Y Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted V V V V V V V V V V Interpretasi: pertanyaan instrumen dianggap valid jika nilai sebuah pertanyaan pada kolom Corrected Item-Total Correlation melebihi angka 0,2017 (dibulatkan 0,202). Karena nilai semua pertanyaan melebihi angka 0,202, maka semua pertanyaan pada variabel Y dianggap valid.

21 Teknik Analisis Data Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia. Misalnya akan menguji hipotesis hubungan antar dua variabel, bila datanya ordinal maka statistik yang digunakan adalah korelasi Spearman Rank, sedang bila datanya interval atau ratio digunakan korelasi Pearson Product Moment. Bila akan menguji signifikansi komparasi data dua sampel, datanya interval atau ratio digunakan t-test dua sampel, bila datanya nominal digunakan Chi Kuadrat. Selanjutnya, bila akan menguhi hipotesis komparatif lebih dari dua sampel, datanya interval, digunakan Analisis Varian (Sugiyono, 2009: 426). Untuk penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan ada dua, yaitu teknik analisa data univariat dan bivariat. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua teknik tersebut. 1. Analisis univariat adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel per variabel. Manfaat analisis ini adalah untuk menginformasikan suatu variabel tertentu dalam kondisi tertentu tanpa dikaitkan dengan variabel lain. Teknik analisis univariat yang digunakan dalam penelitian ini adalah distribusi frekuensi dengan menggunakan tabel tunggal. 2. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel. Manfaat analisis ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang dimaksud. Teknik analisis bivariat yang

22 79 digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal, mengingat penelitian menggunakan variabel bebas dan terikat, sehingga menciptakan hubungan sebab-akibat. Teknik yang akan digunakan adalah uji korelasi dengan rumus Pearson Product Moment, uji determinasi (R 2 ), dan uji t atau uji hipotesis. Peneliti akan menggunakan software Statistic Package for Social Science atau lebih dikenal dengan singkatan SPSS. Data yang telah dikumpulkan akan melalui beberapa tahapan sebelum akhirnya dijelaskan dalam bentuk kesimpulan linguistik, yaitu sebagai berikut. 1. Klasifikasi, yaitu penyortiran dan pembagian data mentah ke dalam kategorikategori lebih kecil, lebih tepatnya pembagian sesuai angkatan, untuk mempermudah proses penyuntingan. 2. Editing, yaitu proses pemeriksaan dan penyuntingan pada semua jawaban responden dalam proses kaji ulang keseluruhan kuesioner. 3. Tabulasi, yaitu proses input atau memasukkan keseluruhan data yang telah diklasifikasi dan disunting ke dalam SPSS, untuk kemudian dihitung dan dimasukkan ke dalam tabel tunggal. Seperti yang telah dibahas secara singkat dalam deskripsi kuesioner yang diberikan, skala yang akan digunakan adalah skala Likert. Dalam penelitian ini, berikut adalah detail dari penggunaan skala tersebut untuk mengukur sikap responden agar dapat diterjemahkan menjadi variabel yang terukur. Pilihan jawaban yang sudah disediakan akan diberikan skor sebagai berikut. 1. Sangat Setuju diberikan angka Setuju diberikan angka 4.

23 80 3. Netral/Ragu diberikan angka Tidak Setuju diberikan angka Sangat Tidak Setuju diberikan angka 1. Setelah semua jawaban responden diterjemahkan sesuai dengan angka yang berkorelasi dengan pilihan tersebut, maka dapat dilihat apakah ada hubungan antara kedua variabel yang ada dalam penelitian. Metode korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment, dengan indeks yang dilambangkan huruf r. Dengan menggunakan metode ini, dapat ditemukan apakah hipotesis yang telah dikemukakan, yaitu apakah terdapat pengaruh atau tidak dari program Indonesia Lawyers Club pada kesadaran hukum mahasiswa aktif Binus University jurusan Marketing Communication. Berikut adalah rumus dan keterangan dari metode korelasi Pearson. Gambar 3.3 Formula Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Keterangan: r = Korelasi Product Moment atau nilai hubungan n = Jumlah sampel x = Nilai variabel bebas y = Nilai variabel terikat x = Jumlah nilai variabel bebas y = Jumlah nilai variabel terikat ( x) 2 = Jumlah nilai variabel bebas dikuadratkan x 2 = Jumlah dari kuadrat nilai variabel bebas ( y) 2 = Jumlah nilai variabel terikat dikuadratkan y 2 = Jumlah dari kuadrat nilai variabel terikat

24 81 Kuat atau tidaknya hubungan antara kedua variabel akan ditentukan dari hasil perhitungan di atas, yang akan menghasilkan satu nilai. Dalam proses interpretasi nilai tersebut, besar koefisien korelasi Pearson adalah -1 < r < 1, dimana: 1. r = 1 (atau +1) menandakan adanya hubungan yang kuat antara X dan Y dan bersifat searah. 2. r = -1 menandakan adanya hubungan yang kuat antara X dan Y dan bersifat berlawanan arah. 3. r = 0 menandakan tidak ada atau sangat lemahnya hubungan antara X dan Y. Untuk dapat mengetahui intensitas dari hubungan antara X dan Y sesuai dengan koefisien korelasi Pearson, maka tabel pedoman berikut akan digunakan (Sugiyono, 2009: 250). Tabel 3.13 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi Pearson Product Moment Interval Koefisien Tingkat Hubungan Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat Analisis kemudian dapat dilanjutkan dengan menghitung koefisien determinasi, dengan cara mengkuadratkan koefisien yang ditemukan untuk mengetahui besarnya kontribusi hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat. 3.5 Kelemahan Penelitian Pada dasarnya, setiap penelitian memiliki kelemahan, termasuk penelitian ini. Berikut adalah beberapa hal yang menjadi kelemahan penelitian ini.

25 82 1. Relativitas konsep. Konsep kesadaran hukum yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian kali ini adalah teori yang digunakan dari sudut pandang segelintir ahli, dan karenanya tidak lantas dapat diaplikasikan pada semua kasus yang melibatkan kesadaran hukum. Pemahaman yang berbeda dari orang ke orang, khususnya ketika membahas ilmu sosial yang sifatnya subjektif, menjadi kelemahan dalam sebuah penelitian yang idealnya bersifat objektif. 2. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesadaran hukum pada mahasiswa. Banyaknya faktor ini tidak diteliti dan penelitian hanya berfokus pada tayangan Indonesia Lawyers Club di TV One saja, sehingga hasil yang didapatkan bisa jadi kecil atau tidak begitu signifikan. 3. Isu teknis (technical errors), khususnya karena pengolahan data dilakukan secara manual dan oleh satu orang, sehingga memungkinkan adanya kesalahan input dan output data.

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee

BAB 3 OBYEK PENELITIAN. objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif Coffee BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan Di sini peneliti akan menjabarkan mengenai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas talkshow informatif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Televisi sebagai produk teknologi maju, berkembang pesat sejalan dengan perkembangan zaman. Televisi itu sendiri telah banyak menyentuh kepentingan masyarakat. Seperti

Lebih terperinci

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA

PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA PENGARUH TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE TERHADAP KESADARAN HUKUM MAHASISWA Christopher Halim Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia Abstrak TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui apakah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN 4.1. KARAKTERISTIK RESPONDEN Unit analisis dalam penelitian ini adalah siswa siswi kelas XII SMA N 1 SALATIGA yang berjumlah 89 orang sebagai sampel penelitian. Untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di yang beralamatkan di Jl. Penghulu KH. Hasan Mustapa No. 23 kota Bandung Provinsi

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK PENELITIAN

BAB 3 OBJEK PENELITIAN BAB 3 OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Disini peneliti akan menjabarkan menganai organisasi perusahaan yang menjadi objek penelitian yang diambil. Penelitian ini membahas mengenai program

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah level of explanation yaitu penelitian deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Siregar (2013, p.15)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, metode penelitian survei. Metode ini adalah penelitian survei adalah Penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Bab III membahas mengenai lokasi, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Sesuai permasalahan yang diangkat pada penelitian ini, pendekatan penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, di mana menekankan pada empat hal yang dicari dari hubungan-hubugan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. antara Content, Accuracy, Format, Ease of Use, dan Timeliness dengan Satisfaction BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Penelitian ini diawali dengan mengetahui permasalahan objek penelitian yang akan diteliti, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan dan pengaruh antara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Berdasarkan judul penelitian, yaitu Pengaruh Program Merajut Asa TRANS7 terhadap Perubahan Sikap (Studi Pada Mahasiswa Universitas Bina Nusantara Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:7), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada awalnya BINUS University merupakan lembaga pendidikan computer jangka pendek yang diberi nama Modern Computer Course yang didirikan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini membahas tentang lokasi dan subjek populasi / sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara atau jalan yang di tempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan, memiliki langkah-langkah yang sistematis. Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian korelasional. Menurut Arikunto (1698), penelitian korelasional merupakan penelitian

Lebih terperinci

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.

Lokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89. BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan teknik pengambilan data yaitu kuesioner untuk mengukur data variabel x (kegiatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, komunikasi merupakan salah satu bagian yang sifatnya integral

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada hakikatnya, komunikasi merupakan salah satu bagian yang sifatnya integral BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya, komunikasi merupakan salah satu bagian yang sifatnya integral dalam kehidupan manusia yang bermasyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan

Lebih terperinci

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV

BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah perusahaan televisi swasta yang dimiliki oleh grup TRANS CORPORATION

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan oleh kekuatan-kekuatan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan objektif. Pendekatan objektif menganggap perilaku manusia disebabkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan, Jalan Hariang Banga Nomor 2 Tamansari Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan teoritis pada Bab II, maka langkah berikutnya pada Bab III ini adalah menguji

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Populasi 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia, Jalan Setiabudhi No.229 Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mengkaji suatu fenomena/gejala serta hubungannya terhadap variabel-variabel BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitaian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan

Lebih terperinci

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina

Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina L1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Responden yang terhormat, saya Gery Try Enasya, mahasiswa Universitas Bina Nusantara, jurusan Marketing Communication. Saya saat ini sedang dalam proses pengerjaan tugas akhir atau

Lebih terperinci

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

BAB III. Metodologi. a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat BAB III Metodologi 3.1 Jenis dan Desain Penelitian a. Jenis penelitian: asosiatif, yaitu suatu pertanyaan penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Bentuk hubungan asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam hal ini penelitian dipilih tentang implementasi SAP dalam menghasilkan laporan keuangan. Objek penelitian ini adalah PT Tri Swardana Utama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi penelitian Penelitian ini dilakukan di Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di jalan Dr. Setiabudhi

Lebih terperinci

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di `BAB III METODE PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasi, yaitu untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara keaktifan mengikuti layanan bimbingan kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang di dalamnya menjelaskan

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANG

BAB III PENDEKATAN LAPANG BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel 41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW

BAB III METODE PENELITIAN. dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). Objek penelitian adalah Mahasiswa Pendidikan Ekonomi FKIP UKSW BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, karena data penelitian berupa angkaangka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2008:13). 3.2 Objek Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang menekankan pada fenomenefenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai lokasi penelitian, populasi, sampel, desain penelitian, metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses pengembangan instrumen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang model adopsi internet oleh guru SMA Negeri. Karena itu, tipe penelitian ini termasuk pada penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang.

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. tinggi yang berkesinambungan, lembaga ini terus berkembang. 3.1 Latar Belakang Perusahaan BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BINUS UNIVERSITY pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri pada tanggal 21 Oktober 1974 dengan nama Modern

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, maka suatu penelitian memerlukan suatu metode penelitian. Menurut Sugiyono (2008:2) Metode penelitan pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif atau studi eksplorasi, karena bertujuan menggambarkan keadaan atau fenomena yang terjadi di lapangan. Menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah kesulitan belajar yang dihadapi siswa dalam mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas XI jurusan IPS

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu

BAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif masalah yang dibawa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pada penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini meliputi aspek-aspek penelitian. Aspek yang diteliti dalam penelitian terdiri atas iklim organisasi dan motivasi kerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain penelitian Untuk memperoleh hasil yang memuaskan sesuai dengan tujuan dan kegunaan penelitian diperlukan suatu metode penelitian yang benar-benar sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2009: 3) metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis

BAB III METODE PENELITIAN. seperangkat pengetahuan tentang langkah-langkah sistematik dan logis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian karya ilmiah, terlebih dahulu dipahami metodologi penelitian. Metodologi penelitian yang dimaksud merupakan seperangkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN Pada Bab III ini, peneliti akan menjelaskan bagian mengenai lokasi, subjek dan sampel penelitian, desain penelitian, metode penelitian, variavel penelitian, definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan bersifat kuantitatif, yaitu sebuah penelitian yang sarat akan nuansa angka-angka dalam teknik pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian dan Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Sebagai awal dalam bahasan ini, terlebih dahulu akan diulas tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif jenis korelasional, menggunakan metode exposed facto. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono (2009:115).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Fokus penelitian ini adalah Pengaruh Penggunaan Teknik Mind Mapping dan Motivasi Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner

Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner PERTEMUAN 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Suatu Kuesioner Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar (konstruk) pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang akan menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah Mahasiswa, Dosen, dan Operator SIAT Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun

BAB III METODE PENELITIAN. mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun karakteristik,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental design atau sering juga dikenal dengan istilah quasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PEMBERITAAN TV SWASTA (Studi Deskriptif Persepsi Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara terhadap Pemberitaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam melaksanakan suatu penelitian, tentunya akan diperlukan sejumlah data yang dapat membantu untuk membahas masalah dalam suatu penelitian tersebut.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini berlokasi di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi No. 299

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14)

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap data, serta penampilan datanya. Sebagaimana Sugiyono (2012: 14) BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dituntut untuk menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian

BAB III METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Desain Penelitian Penelitian ini didesain secara non-eksperimental dengan pendekatan kajian lapangan (field study), sebab peneliti tidak mengontrol secara langsung variabelvariabelnya,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu layanan akademik, kesiapan industri, dan efektivitas praktek kerja industri. Ketiga variabel tersebut dikelompokkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 39 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Dalam penelitian kuantitatif, yang diilandasi pada suatu asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan dan hubungan gejala bersifat kausal (sebab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran media massa sangat membantu masyarakat dalam memperoleh informasi-informasi yang dibutuhkan, sehingga media massa memiliki peran penting bagi masyarakat terutama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Metodologi 3.1.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Bahwa dalam penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tata cara tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Dalam suatu penelitian terdapat tata cara prosedur bertahap yang merupakan acuan peneliti dalam melakukan penelitian di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 1.1 Pendekatan Penelitian Penelitian adalah aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah untuk mendapatkan sesuatu yang objektif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian, penulis ingin mengetahui Daya tarik dan Kepuasan menonton Program acara Talkshow Show Imah di Trans TV terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini memakai pendekatan kuantitatif. Analisis data pada penelitian ini dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Data yang telah terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Kuantitatif Pendekatan merupakan salah satu aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu penelitian. Pendekatan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian merupakan suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data yang bersifat rasional, dapat diamati melalui panca indera dan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2008:8), metode penelitian kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitatif, yaitu pendekatan yang bersifat ilmiah yang dilakukan pada pengambilan keputusan (Kuncoro, 2007). Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Teknik Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode pada dasarnya merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu hasil menurut. Arikunto (2006, hlm. 160)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Analisis ini akan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011:8) metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.7 Desain Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode survei dengan cara menyebarkan kuesioner sebagai alat pengumpulan data

Lebih terperinci