Arsitektur management E- Business

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Arsitektur management E- Business"

Transkripsi

1 MODUL PERKULIAHAN Arsitektur management E- Business Dasar E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract Memberikan pengenalan dasar tentang e-business dan teknologi yang mendukung e-business. Kompetensi Mampu memahami dan mengetahui apa yang di maksud dengan fundamental dan model serta konstruksi dari e-business.

2 E-Business dan Dunia Maya Fenomena ebusiness tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang. Konsep baru yang berkembang karena kemajuan teknologi informasi dan berbagai paradigma bisnis baru ini dianggap sebagai kunci sukses perusahaan-perusahaan di era informasi dan di masa-masa mendatang. Secara ringkas, Mohan Sawhney mendefinisikan ebusiness sebagai: The use of electronic networks and associated technologies to enable, improve, enhance, transform, or invent a business process or business system to create superior value for current or potential customers. Secara prinsip definisi tersebut jelas memperlihatkan bagaimana teknologi elektronik dan digital berfungsi sebagai medium tercapainya proses dan sistem bisnis (pertukaran barang atau jasa) yang jauh lebih baik dibandingkan dengan cara-cara konvensional, terutama dilihat dari manfaat yang dapat dirasakan oleh mereka yang berkepentingan (stakeholders). Seperti halnya pepatah yang mengatakan banyak jalan menuju Roma, ebusiness merupakan salah satu jalan yang dimaksud untuk menuju kepada the creation of wealth bagi sebuah perusahaan (harap diperhatikan bahwa ebusiness bukanlah merupakan tujuan, atau Roma yang dimaksud dalam pepatah terkait). Dengan kata lain, cakupan atau spektrum ebusiness dapat sangat luas wilayahnya tergantung dari masin-masing orang melihat definisi dari kata bisnis itu sendiri. Untuk dapat menangkap dimensi ruang lingkup pengertian ebusiness, cara yang kerap dipakai adalah dengan menggunakan prinsip 4W (What, Who, Where, dan Why). 2 Arsitektur management E-Business

3 Dimensi WHAT Banyak orang mempertukarkan istilah ebusiness dengan ecommerce. Secara prinsip, pengertian ebusiness jauh lebih luas dibandingkan dengan ecommerce; bahkan secara filosofis, ecommerce merupakan bagian dari ebusiness. Jika ecommerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, ebusiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya. Adanya internet telah memungkinkan perusahaan untuk menjalin komunikasi langsung maupun tidak langsung dengan berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar entiti (pelanggan, mitra, pesaing, pemerintah, dsb.) yang ada di dunia maya; karena sifat komunikasi tersebut merupakan bagian dari sebuah sistem bisnis, maka dapat dimengerti luasnya pengertian dari ebusiness. 3 Arsitektur management E-Business

4 Dimensi WHO Siapa saja yang terlibat di dalam ebusiness? Seperti yang tersirat dalam definisinya, semua pihak atau entiti yang melakukan interaksi dalam sebuah sistem bisnis atau serangkaian proses bisnis (business process) merupakan pihak-pihak yang berkepentingan dalam ruang lingkup ebusiness. Paling tidak ada tujuh (A sampai G) klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan ebusiness, masingmasing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe ecommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import; atau D-to-D yang menghubungkan antara dua peralatan canggih teknologi informasi seperti antara PDA dengan Handphone; atau B-to-F yang menghubungkan sebuah perusahaan penjual barangbarang kebutuhan rumah tangga dengan berbagai keluarga; dan lain sebagainya. Dimensi WHERE idak sedikit awam yang mempertanyakan dimana sebenarnya kegiatan bisnis dapat dilakukan dalam ebusiness. Jawabannya sangat singkat dan mudah, yaitu dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan yang bersangkutan, maka di dalam ebusiness, interaksi dapat dilakukan melalui berbagai kanal akses. Di rumah, seorang Ibu dapat menggunakan telepon atau webtv untuk berkomunikasi dengan perusahaan penjual produk atau jasa; di kantor, seorang karyawan dapat menggunakan perlengkapan komputer atau fax; di mobil, seorang mahasiswa dapat menggunakan handphone atau PDA-nya; di lokasi keramaian seperti mall, toko-toko, atau pasar, masyarakat dapat memanfaatkan ATM, Warnet, atau Kios-Kios Telekomunikasi (Wartel) untuk melakukan hal yang sama. Dengan kata lain, istilah dimana saja untuk melakukan hubungan dengan siapa saja bukanlah sekedar semboyan yang muluk, tetapi telah menjadi kenyataan di dalam implementasi ebusiness. Dimensi WHY Pertanyaan terakhir yang kerap menghantui para pelaku bisnis tradisional adalah mengapa para praktisi bisnis di seluruh dunia sepakat untuk mengimplementasikan ebusiness sesegera mungkin sebagai model bisnis di masa mendatang. Penerapan konsep ebusiness secara efektif tidak saja menguntungkan perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat (cost cutting), tetapi justru memberikan kesempatan perusahaan untuk meningkatkan level pendapatannya (revenue generation) secara langsung maupun tidak langsung. Dengan mengimplementasikan ebusiness, 4 Arsitektur management E-Business

5 perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat. Disamping itu, terbukti telah banyak perusahaan yang melakukan transformasi bisnis (perubahan bisnis inti) setelah melihat besarnya peluang bisnis baru di dalam menerapkan konsep ebusiness. Yang tidak kalah menariknya adalah, bahwa dengan menerapkan konsep jejaring (internetworking), sebuah perusahaan berskala kecil dan menengah dapat dengan mudah bekerja sama dengan perusahaan raksasa untuk menawarkan berbagai produk dan jasa kepada pelanggan. Dan tidak jarang pula teradapat sebuah perusahaan berskala kecil (dilihat dari jumlah karyawannya) yang pendapatannya dapat melebihi perusahaan menengah maupun besar karena strategi efektif mereka dalam menerapkan ebusiness. Jika teknologi elektronik dan digital sudah diketemukan beberapa puluh tahun yang lalu, mengapa baru booming belakangan ini? Jawabannya adalah karena baru setelah tahun 1990-an inilah teknologi internet berkembang dengan pesatnya. Secara tidak terduga, jaringan internet yang tadinya hanya diperuntukkan bagi lembagalembaga penelitian semacam perguruan tinggi ternyata berkembang dan meluas 5 Arsitektur management E-Business

6 penggunaannya di kalangan bisnis dan masyarakat. Akibatnya adalah terhubungkannya beratus-ratus juta manusia (dan terus bertambah) ke dalam sebuah arena jaringan yang sering dinamakan sebagai dunia maya (virtual world) tersebut. Dikatakan sebagai dunia maya karena arena ini tidak dapat dijamah atau diraih secara fisik karena terbentuk dari koneksi hubungan digital antar berbagai teknologi informasi (komputer dan telekomuniasi). Disamping itu, dunia maya tidak memiliki batas-batas geografis (borderless) seperti halnya planet bumi yang terbagi atas beberapa negara. E-Business Type Costumer to Costumer (C2C) Singkatan dari perdagangan consumer-to-consumer; yaitu, perdagangan tanpa perantara. Contoh yang paling nyata adalah Lelang berbasis web. Tempat yang cukup besar untuk kegiatan tersebut (contohnya, ebay dan Classifieds2000) cepat digunakan oleh konsumen yang berpartisipasi secara aktif dan teratur sehingga mereka menjadi bentuk usaha kecil bagi lingkungan tersebut. C2C merupakan perdagangan elektronik consumer to consumer. Internet telah memfasilitasi jenis baru dari C2C meskipun penting untuk dicatat bahwa jenis perdagangan ini dalam bentuk barter, pasar loak, dan sejenisnya telah ada sejak zaman dahulu. Khususnya, kebanyakan contoh C2C yang sangat sukses menggunakan internet, sebenarnya menggunakan perusahaan perantara dan berarti tidak harus murni contoh dari C2C 6 Arsitektur management E-Business

7 Business to Business (B2B) B2B merupakan singkatan dari "business-to-business," sebagai bentuk kegiatan transaksi bisnis dengan pelaku bisnis lain. Istilah ini paling sering digunakan dalam kegiatan e -commerce dan iklan, ketika Anda menargetkan pelaku bisnis sebagai lawan konsumen. Di internet, B2B (business-to-business), adalah tindakan pertukaran produk, layanan atau informasi diantara pelaku bisnis. B2B adalah e-commerce diantara pelaku bisnis. Komunikasi B2B menggunakan XML over HTTP B2B Transaksi elektronik Business-to-business (B2B) biasanya mengambil bentuk proses otomatisasi diantara rekan dagang dan dilakukan dalam intensitas yang lebih tinggi daripada aplikasi business-to-consumer (B2C) applications. Business to Administration (B2A) Singkatan dari business-to-administration, atau juga dikenal sebagai e-government. B2A adalah konsep dimana lembaga pemerintah dan pengusaha dapat menggunakan website terpusat untuk melakukan kegiatan bisnis dan saling berinteraksi dengan lebih efisien daripada jika dilakukan di luar web. FindLaw adalah contoh dari sebuah web yang menawarkan layanan B2A sebuah tempat untuk mencari dokumen persidangan, formulir pajak, dan berkas-berkas untuk beragam jenis pemerintah lokal maupun pusat Tujuan dan manfaat implementasi dari e-business Tujuan implementasi e-business adalah mendukung efisiensi dan integritas pengolahan data sumber daya manusia, keuangan, supply chain management / Logistic management. Selain itu juga berfungsi sebagai sarana komunikasi dan informasi bagi public dan stakeholder lainnya. Dengan berbasiskan internet, system ini dapat diakses di mana saja sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan. Manfaat implementasi e-business adalah : Meningkatkan kerja operasional perusahaan, Meningkatkan peluang akses ke pasar, pemasok, dan pendanaan yang sangat luas. Meningkatkan efisiensi perusahaan Mempermudah pengelolaan asset perusahaan Meningkatkan kualitas layanan terhadap pelanggan Meningkatkan komunikasi seluruh stakeholder Mengatasi kesenjangan digital Media mempromosikan kompetensi perusahaan Memperlancar kegiatan ekonomi 7 Arsitektur management E-Business

8 Memperlancar transaksi bisnis Sarana penyebaran informasi secara luas Dll. Manfaat Lain Bagi Organisasi Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan internasional, sehingga dapat menjangkau pelanggan yang cukup luas, memilih pemasok terbaik, dan menjalin mitra bisnis yang paling sesuai. Menekan biaya dokumentasi.prosedur, penyimpanan dokumen berbasis kertas Dapat mengcreate produk baru dengan cepat Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi manajement rantai nilai yang prosesnya berawal dari pesanan pelanggan dan menggunakan teknik just in time dalam system stock order Memungkinkan perusahaan untuk menekankan mass customization terhadap produk dan jasa Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang proses bisnis Menekan biaya telekomunikasi Pencitraan perusahaan akan meningkat Layanan pelanggan lebih baik Biaya - biaya transportasi semakin murah Menemukan mitra bisnis yang baru dan lebih sesuai. Bagi Konsumen Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi setiap saat 24 jam dan dari seluruh tempat Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak kepada konsumen Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa yang lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja dibanyak tempat dengan waktu yang cepat Dalam produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman produk secara cepat dan real time Memungkinkan pelanggan memperoleh informasi relevan dan rinci dalam satuan detik Memungkinkan pelanggan berinteraksi dangan pelanggan lainnya dalam electronic communities dan saling bertukar informasi Memfasilitasi kompetisi yang mengarah pada diskon substansial bagi pelanggan. 8 Arsitektur management E-Business

9 Bagi Masyarakat Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah dan lebih jarang bepergian untuk berbelanja, sehingga kemacetan dan polusi udara dapat berkurang Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga lebih murah, sehingga mudah terjangkau oleh banyak masyarakat Memungkinkan masyarakat di Negara berkembang dan kawasan pedalaman menikmati produk dan jasa yang relative langka di tempat tinggalnya. Faktor-faktor penyebab kegagalan E-business Penerapan e-business tidak diikuti change management Tidak profesionalnya vendor tekhnologi informasiyang menjadi mitra bisnis Buruknya infrastruktur komunikasi Tidak selarasnya strategi TI dengan strategi perusahaan Adanya masalah keamanan dalam berinteraksi Kurangnya dukungan financial Belum adanya peraturan yang mendukung dan melindungi pihak-pihak yang berinteraksi [eyberlaw] Menggunakan target jangka pendek sebagai pijakan investasi e-business 9 Arsitektur management E-Business

10 Daftar Pustaka DR Indrajit Eko Richardus, Konsep dan Strategi E-Business, APTIKOM, 2002 Teodora Bakardjieva, Prof. Dr, E-business tecnology and network, varna free university BUSINESS.pdf 10 Arsitektur management E-Business

11 MODUL PERKULIAHAN Arsitektur management E- Business E-Business dan E-Commere Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract Memberikan pengetahuan tentang perbedaan dari e-business dan e- commerce dan megetahui kegiatan dari e-commerce. Kompetensi Memahami perbedaan antara e- commerce dengan e-business dan jenis-jenis e-commerce Mengenali pengendali dikedua tipe dari E-Commerce.

12 Dunia Elektronik Commerce Gedung Putih pada bulan Juli tahun 1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah revolusi industri baru yang akan berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan dengan fenomena maraknya bisnis secara elektronik/digital dengan menggunakan internet sebagai medium bertransaksi. Metode bertransaksi ini kemudian lebih dikenal sebagai istilah E-Commerce. Definisi dari E-Commerce sendiri sangat beragam, tergantung dari perspektif atau kacamata yang memanfaatkannya. Association for Electronic Commerce secara sederhana mendifinisikan E-Commerce sebagai mekanisme bisnis secara elektronis. CommerceNet, sebuah konsorsium industri, memberikan definisi yang lebih lengkap, yaitu penggunaan jejaring komputer (komputer yang saling terhubung) sebagai sarana penciptaan relasi bisnis. Tidak puas dengan definisi tersebut, CommerceNet menambahkan bahwa di dalam Ecommerce terjadi proses pembelian dan penjualan jasa atau produk antara dua belah pihak melalui internet atau pertukaran dan distribusi informasi antar dua pihak di dalam satu perusahaan dengan menggunakan intranet. Sementara Amir Hartman dalam bukunya Net- Ready (Hartman, 2000) secara lebih terperinci lagi mendefinisikan E-Commerce sebagai suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B-to-B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B-to-C). Beberapa kalangan akademisi pun sepakat mendefinisikan E- Commerce sebagai salah satu cara memperbaiki kinerja dan mekanisme pertukaran barang, jasa, informasi, dan pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi berbasis jaringan peralatan digital. Terlepas dari berbagai jenis definisi yang ditawarkan dan dipergunakan oleh berbagai kalangan, terdapat kesamaan dari masing-masing definisi, dimana E-Commerce memiliki karakteristik sebagai berikut: Terjadinya transaksi antara dua belah pihak; Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi; dan Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut. Dari karakteristik di atas terlihat jelas, bahwa pada dasarnya E-Commerce merupakan dampak dari berkembangnya teknologi informasi dan telekomunikasi, sehingga secara 2 Arsitektur management E-Business

13 signifikan merubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini adalah terkait dengan mekanisme dagang. Semakin meningkatnya komunitas bisnis yang mempergunakan internet dalam melakukan aktivitasnya seharihari secara tidak langsung telah menciptakan sebuah domain dunia baru yang kerap diistilahkan sebagai cyberspace atau dunia maya. Berbeda dengan dunia nyata (real world), cyberspace memiliki karakteristik yang unik dimana seorang manusia dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja di dunia ini sejauh yang bersangkutan terhubung ke internet. Hilangnya batasan dunia yang memungkinkan seseorang berkomunikasi dengan orang lain secara efisien dan efektif ini secara langsung merubah cara perusahaan dalam melakukan bisnis dengan perusahaan lain atau konsumen. Peter Fingar mengungkapkan bahwa pada prinsipnya E-Commerce menyediakan infrastruktur bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi proses bisnis internal menuju lingkungan eksternal tanpa harus menghadapi rintangan waktu dan ruang (time and space) yang selama ini menjadi isu utama. Peluang untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi lain tersebut harus dimanfaatkan karena dewasa ini persaingan sesungguhnya terletak pada bagaimana sebuah perusahaan dapat memanfaatkan E-Commerce untuk meningkatkan kinerja dalam bisnis inti yang digelutinya. Jika dilihat secara seksama, pada dasarnya ada 4 (empat) jenis relasi dalam dunia bisnis yang biasa dijalin oleh sebuah perusahaan (Fingar, 2000): 1. Relasi dengan pemasok (supplier); 2. Relasi dengan distributor; 3. Relasi dengan rekanan (partner); dan 4. Relasi dengan konsumen (customer). Berdasarkan bisnis intinya, masing-masing perusahaan memiliki urutan proses utamanya sendiri-sendiri (core processes), dimana pada berbagai titik sub-proses, terjadi interaksi antara perusahaan dengan salah satu entity relasi di atas. Jika dahulu kebanyakan relasi hanya dapat terjalin secara one-to-one relationship karena alasan efisiensi, maka dengan adanya E-Commerce, hubungan antar perusahaan dengan entiti eksternal lainnya dapat dilakukan secara many-to-many relationship dengan lebih cepat, lebih baik, dan lebih murah. 3 Arsitektur management E-Business

14 Tiga jenis jaringan teknologi informasi biasanya dibangun pada sebuah perusahaan, yaitu: internet, intranet, dan ekstranet. Internet merupakan jaringan komputer yang dapat menghubungkan perusahaan dengan domain publik, seperti individu, komunitas, institusi, dan organisasi. Jalur ini merupakan jalur termurah yang dapat digunakan perusahaan untuk menjalin komunikasi efektif dengan konsumen. Mulai dari tukar menukar data dan informasi sampai dengan transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan cepat dan murah melalui internet. Jenis Ecommerce yang cocok memakai jalur internet ini adalah B-to-C. Intranet merupakan infrastruktur jaringan komputer yang menghubungkan semua sumber daya manusia, baik manajmen maupun staf, dalam sebuah perusahaan sehingga dengan mudah mereka dapat saling berkomunikasi untuk menunjang aktivitas bisnis seharihari. Aplikasi-aplikasi yang berhubungan dengan komunikasi, kolaborasi, dan kooperasi biasanya diimplementasikan di dalam sistem intranet ini. Sementara Ekstranet merupakan sebuah infrastruktur jaringan yang menghubungkan perusahaan dengan para pemasok dan rekanan bisnisnya. Jika dahulu 4 Arsitektur management E-Business

15 teknologi EDI (Electronic Data Interchange) banyak dipergunakan untuk keperluan ini, tipe E-Commerce B-to-B merupakan pilihan tepat untuk membangun sistem ekstranet di perusahaan. Pada akhirnya, E-Commerce bukanlah sekedar mekanisme penjualan barang atau jasa melalui medium internet, tetapi lebih pada sebuah transformasi bisnis yang merubah cara-cara perusahaan dalam melakukan aktivitas usahanya sehari-hari. Perubahan mendasar dan redefinisi ulang terhadap bisnis inti perusahaan sering kali harus dilakukan sehubungan dengan fenomena ini, karena berbagai paradigma baru telah mengubur prinsipprinsip manajemen konvensional yang jika masih terus dilaksanakan akan justru menjadi hal yang merugikan perusahaan (disadvantage). Mekanisme Elektronik Commerce Dalam Dunia Bisnis Mempelajari E-Commerce sebenarnya cukup mudah, karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan. Yang membedakannya adalah dilibatkannya teknologi computer dan telekomunikasi secara intensif sebagai sarana untuk melakukan dua hal utama (Kosiur, 1997): Mengolah data mentah menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan bersama oleh para pelaku bisnis dan konsumen; dan Mendistribusikan data atau informasi tersebut secara cepat dan efisien ke seluruh komponen bisnis yang membutuhkan. Dari beragam jenis aplikasi E-Commerce yang ada, secara prinsip mekanisme kerjanya kurang lebih sama, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini. 5 Arsitektur management E-Business

16 Ada dua hal utama yang biasa dilakukan oleh konsumen (Customers) di dunia maya (arena transaksi yang terbentuk karena adanya jaringan internet). Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang diiklankan oleh perusahaan terkait melalui website-nya (Online Ads). Kedua adalah mencari data atau informasi tertentu yang dibutuhkan sehubungan dengan proses transaksi bisnis atau dagang (jual beli) yang akan dilakukan. Jika tertarik dengan produk atau jasa yang ditawarkan, konsumen dapat melakukan transaksi perdagangan dengan dua cara. Cara pertama adalah secara konvensional (Standard Orders) seperti yang selama ini dilakukan, baik melalui telepon, faks, atau langsung datang ke tempat penjualan produk atau jasa terkait. Cara kedua adalah melakukan pemesanan secara elektronik (Online Orders), yaitu dengan menggunakan perangkat komputer yang dapat ditemukan dimana saja (rumah, sekolah, tempat kerja, warnet, dsb.). Berdasarkan pesanan tersebut, penjual produk atau jasa akan mendistribusikan barangnya kepada konsumen melalui dua jalur (Distribution). Bagi perusahaan yang melibatkan barang secara fisik, perusahaan akan mengirimkannya melalui kurir ke tempat pemesan berada. Yang menarik adalah jalur kedua, dimana disediakan bagi produk atau jasa yang dapat digitisasi (diubah menjadi sinyal digital). Produk-produk yang berbentuk semacam teks, gambar, video, dan audio secara fisik tidak perlu lagi dikirimkan, namun dapat disampaikan melalui jalur internet. Contohnya adalah electronic newspapers, digital library, virtual school, dan lain sebagainya. Selanjutnya, melalui internet dapat dilakukan pula aktivitas pasca pembelian, yaitu pelayanan purna jual (Electronic Customer Support). Proses ini dapat dilakukan melalui jalur konvensional, seperti telepon, ataupun jalur internet, seperti , tele conference, chatting, dan lain-lain. Diharapkan dari interaksi tersebut di atas, konsumen dapat datang kembali dan melakukan pembelian produk atau jasa di kemudian hari (Follow-On Sales). Secara strategis, ada tiga domain besar yang membentuk komunitas E-Commerce, yaitu: proses, institusi, dan teknologi. Seperti telah dijelaskan di atas, proses yang terjadi di dalam perdagangan elektronik kurang lebih sama. Elemen pertama adalah proses. Proses yang berkaitan dengan produk atau jasa fisik, biasanya akan melalui rantai nilai (value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Michael Porter: Proses utama terdiri dari: inbound logistics, production, outbound logistics and distribution, sales and marketing, dan services; dan Proses penunjang terdiri dari: procurement, firm infrastructure, dan technology. 6 Arsitektur management E-Business

17 Sementara proses yang melibatkan produk atau jasa digital, akan mengikuti rantai nilai virtual (virtual value chain) seperti yang diperkenalkan oleh Indrajit Singha, yang meliputi rangkaian aktivitas: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan distributing. Elemen kedua adalah institusi. Salah satu prinsip yang dipegang dalam E- Commerce adalah diterapkannya asas jejaring (inter-networking), dimana dikatakan bahwa untuk sukses, sebuah perusahaan E-Commerce harus bekerja sama dengan berbagai institusi-institusi yang ada (perusahaan tidak dapat berdiri sendiri). Sebuah perusahaan dotcom misalnya, dalam menjalankan prinsip-prinsip perdagangan elektronik harus bekerja sama dengan pemasok (supplier), pemilik barang (merchant), penyedia jasa pembayaran (bank), bahkan konsumen (customers). Kerjasama yang dimaksud di sini akan mencapai tingkat efektivitas dan efisiensi yang diinginkan dengan cara melakukannya secara otomatis (melibatkan teknologi komputer dan telekomunikasi). Elemen ketiga adalah teknologi informasi. Pada akhirnya secara operasional, faktor infrastruktur teknologi akan sangat menentukan tingkat kinerja bisnis E-Commerce yang diinginkan. Ada tiga jenis tulang punggung teknologi informasi yang biasa dipergunakan dalam konteks perdagangan elektronik: intranet, ekstranet, dan internet. Intranet merupakan 7 Arsitektur management E-Business

18 infrastruktur teknologi informasi yang merupakan pengembangan dari teknologi lama semacam LAN (Local Area Network) dan WAN (Wide Area Network). Prinsip dasar dari intranet adalah dihubungkannya setiap sumber daya manusia (manajemen, staf, dan karyawan) di dalam sebuah perusahaan. Dengan adanya jalur komunikasi yang efisien (secara elektronis), diharapkan proses kolaborasi dan kooperasi dapat dilakukan secara efektif, sehingga meningkatkan kinerja perusahaan dalam hal pengambilan keputusan. Setelah sistem intranet terinstalasi dengan baik, infrastruktur berikut yang dapat dibangun adalah ekstranet. Ekstranet tidak lebih dari penggabungan dua atau lebih intranet karena adanya hubungan kerja sama bisnis antara dua atau lebih lembaga. Contohnya adalah sebuah perusahaan yang membangun interface dengan sistem perusahaan rekanannya (pemasok, distributor, agen, dsb.). Format ekstranet inilah yang menjadi cikal bakal terjadinya tipe E-Commerce B-to-B (Business-to-Business). Infrastruktur terakhir yang dewasa ini menjadi primadona dalam perdagangan elektronik adalah menghubungkan sistem yang ada dengan public domain, yang dalam hal ini diwakili oleh teknologi internet. Internet adalah gerbang masuk ke dunia maya, dimana produsen dapat dengan mudah menjalin hubungan langsung dengan seluruh calon pelanggan di seluruh dunia. Di sinilah tipe perdagangan E-Commerce B-to-C (Business-to-Consumers) dan C-to-C (Consumersto-Consumers) dapat diimplementasikan secara penuh. Empat Tipe Aplikasi E-Commerce Dilihat dari jenisnya, E-Commerce kerap dibagi menjadi dua kategori, yaitu B-to-B dan B-to-C. Prinsip pembagian ini dilandasi pada jenis institusi atau komunitas yang melakukan interaksi perdagangan dua arah. Jika dilihat dari perspektif lain, yaitu berdasarkan jenis aplikasi yang dipergunakan, E-Commerce dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) tipe: I-Market, Customer Care, Vendors Management, dan Extended Supply Chain (Fingar, 2000). 8 Arsitektur management E-Business

19 I-Market Internet Market (I-Market) didefinisikan sebagai suatu tempat atau arena di dunia maya dimana calon pembeli dan penjual saling bertemu untuk melakukan transaksi secara elektronis melalui medium internet. Dari definisi tersebut terlihat bahwa tipe bisnis yang terjadi adalah B-to-C karena sebagai penjual produk atau jasa, perusahaan berusaha menghubungkan dirinya dengan I-Market yang notabene merupakan komunitas para pengguna internet yang ada di seluruh dunia. Prinsip yang dipegang dalam tipe ini adalah perusahaan menyediakan berbagai informasi lengkap mengenai seluruh produk atau jasa yang ditawarkan melalui internet, dengan harapan bahwa ada calon pelanggan yang pada akhirnya melakukan pemesanan atau pembelian terhadap produk atau jasa tersebut (order). Customer Care Tipe aplikasi E-Commerce kedua adalah suatu usaha dari perusahaan untuk menjalin hubungan interaktif dengan pelanggan atau konsumen yang telah dimilikinya. Jika pada waktu terdahulu perusahaan biasanya menyediakan nomor telepon bebas pulsa (toll free) sebagai sarana yang dapat dipergunakan pelanggan untuk bertanya, berdiskusi, atau menyampaikan keluhan sehubungan dengan produk atau jasa yang telah atau akan dibelinya. Nomor telepon ini pada dasarnya dihubungkan dengan pusat informasi perusahaan atau call center. Dengan berkembangnya internet, maka dengan mudah konsumen dapat berhubungan dengan customer service perusahaan selama 24 jam melalui situs terkait. Tengoklah beberapa pelayanan yang biasa ditawarkan melalui situs seperti: FAQ (Frequently Asked Questions), real time chatting, customer info changes, dan lain sebagainya. Prinsip utama yang diharapkan oleh perusahaan dengan mengimplementasikan E-Commerce jenis ini adalah untuk memberikan pelayanan (supports and services) yang prima sehingga mempertinggi atau meningkatkan loyalitas konsumen. Seperti halnya dengan I-Market, sebagian besar aplikasi yang dipergunakan bersifat B-to-C. Vendors Management Hakekat dari sebuah bisnis adalah melakukan transformasi bahan mentah menjadi sebuah produk atau jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Dengan kata lain, mayoritas perusahaan pastilah memiliki pemasok (supplier) bahan mentah tersebut. Disamping itu, berbagai aktivitas penunjang seperti proses administrasi, pengelolaan SDM, dan lain sebagainya kerap membutuhkan beragam barang yang harus dibeli dari perusahaan lain. Proses pembelian yang berlangsung secara kontinyu dan berulang secara periodik tersebut pada dasarnya memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap pengeluaran total perusahaan (cost center). Penerapan aplikasi E-Commerce untuk menghubungkan perusahaan dengan para vendor pemasok berbagai kebutuhan bisnis seharihari dapat menekan biaya total yang 9 Arsitektur management E-Business

20 dikeluarkan untuk aktivitas pengadaan dan pembelian barang. Dengan dimanfaatkannya aplikasi E-Commerce jenis ini, perusahaan dapat melakukan eliminasi berbagai proses yang tidak perlu, mengintegrasi beberapa proses yang dapat sekaligus dilakukan, menyederhanakan proses yang berbelit-belit, dan mengotomatisasikan proses-proses manual yang memakan waktu dan biaya. Sehingga prinsip yang dijalankan dalam implementasi aplikasi E-Commerce ini adalah perusahaan melakukan proses pemesanan, pengadaan, dan pembeliaan bahan-bahan yang dibutuhkan dari berbagai pemasok dan vendor melalui internet, dan para rekanan ini akan mengirimkannya kepada perusahaan sesuai dengan kebutuhan. Tipe B-to-B merupakan platform transaksi yang diterapkan dalam tipe E-Commerce ini. Extended Supply Chain Supply Chain adalah urutan proses atau aktivitas yang dijalankan perusahaan mulai dari bahan mentah (raw materials) dibeli sampai dengan produk jadi ditawarkan kepada calon konsumen. Proses generik yang biasa dilakukan dalam supply chain adalah: pengadaan bahan mentah, penyimpanan bahan mentah, produksi atau operasi bahan mentah menjadi bahan baku/jadi, penyimpanan bahan baku/jadi, distribusi, pemasaran dan penjualan, serta pelayanan purna jual. Tidak seperti pada perusahaan konvensional dimana proses dari hulu ke hilir ini dilakukan secara penuh dan menyeluruh oleh perusahaan, untuk dapat berkompetisi di era globalisasi seperti saat ini, perusahaan harus menjalin kerja sama dengan rekanan bisnis yang lain (collaboration to compete). Kunci dari kerja sama ini adalah untuk menciptakan suatu produk atau jasa yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat dari yang ditawarkan para kompetitor. Tentu saja untuk dapat menciptakan produk atau jasa yang demikian, proses penciptaan produk atau jasa di internal perusahaan harus dilakukan pula secara murah, baik, dan cepat. Di sinilah prinsip penggunaan E-Commerce dipergunakan, yaitu untuk melakukan optimisasi supply chain perusahaan dengan cara menjalin hubungan dengan seluruh rekanan atau pihak-pihak lain yang terlibat langsung dalam proses penciptaan produk atau jasa melalui jalur elektronis semacam internet. Jelas terlihat bahwa seperti halnya tipe E-Commerce Vendor Management, prinsip B-to-B merupakan platform yang diterapkan dalam pengembangan E-Commerce terkait. 10 Arsitektur management E-Business

21 Daftar Pustaka DR Indrajit Eko Richardus, Electronic Commerce Strategi dan konsep bisnis di dunia maya, APTIKOM, Arsitektur management E-Business

22 MODUL PERKULIAHAN Arsitektur management E- Business E-Business dan E-Commere Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract Memberikan pengetahuan tentang Sistem arsitektur aplikasi e- busines. Kompetensi Mempunyai wawasan yang lebih baik bagaimana suatu organisasi yang siap melakukan proses e- business.

23 Ruang Lingkup E-Commerce Salah satu subset terpenting dan terbesar dari e-business adalah e-commerce, dimana berbagai aktivitas transaksi jual beli dilakukan melalui medium internet. Karena sangat lebarnya spektrum proses dari transaksi jual beli yang ada, sangat sulit menentukan ruang lingkup atau batasan dari domain e-commerce. Salah satu cara yang dapat dipergunakan untuk dapat mengerti batasan-batasan dari sebuah e-commerce adalah dengan mencoba mengkaji dan melihat fenomena bisnis tersebut dari berbagai dimensi, seperti yang dijelaskan berikut ini. Teknologi Kontributor terbesar yang memungkinkan terjadinya e-commerce adalah teknologi informasi, dalam hal ini perkembangan pesat teknologi komputer dan telekomunikasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa arena jual beli di dunia maya terbentuk karena terhubungnya berjuta-juta komputer ke dalam sebuah jaringan raksasa (internet). Dari sisi ini e-commerce dapat dipandang sebagai sebuah prosedur atau mekanisme berdagang (jual beli) di internet dimana pembeli dan penjual dipertemukan di sebuah dunia maya yang terdiri dari sekian banyak komputer. Marketing dan New Consumer Processes Dari segi pemasaran, e-commerce sering dilihat sebagai sebuah kanal atau cara baru untuk berhubungan dengan pelanggan. Melalui e-commerce jangkauan sebuah perusahaan menjadi semakin luas karena yang bersangkutan dapat memasarkan produk dan jasanya ke seluruh dunia tanpa memperhatikan batasan-batasan geografis. Dengan cara yang sama pula sebuah perusahaan dapat langsung berhubungan dengan endcomsumers-nya. Economic E-commerce merupakan sebuah pemicu terbentuknya prinsip ekonomi baru yang lebih dikenal dengan ekonomi digital (digital economy). Di dalam konsep ekonomi ini, semua sumber daya yang dapat didigitalisasikan menjadi tak terbatas jumlahnya (bukan merupakan scarce of resources ) dan berpotensi menjadi public goods yang dapat dimiliki oleh siapa saja dengan bebas. Di dalam konsep ekonomi ini pula informasi dan knowledge menjadi sumber daya penentu sukses tidaknya para pelaku ekonomi melakukan aktivitasnya. Beragam model bisnis (business model) pun diperkenalkan di dalam konsep ekonomi baru ini yang belum pernah dijumpai sebelumnya. Dari segi produksi, selain physical value chain, 2 Arsitektur management E-Business

24 diperkenalkan pula konsep virtual value chain yang sangat menentukan proses penciptaan produk dan jasa di dunia maya. Electronic Linkage Di suatu sisi yang lain, banyak orang melihat e-commerce sebagai sebuah mekanisme hubungan secara elektronis antara satu entiti dengan entiti lainnya. Dengan adanya e-commerce, maka dua buah divisi dapat bekerja sama secara efisien melalui pertukaran data elektronis; demikian juga antara dua buah kelompok berbeda seperti misalnya antara kantor pemerintah dengan masyarakatnya; atau mungkin antara pelanggan dengan perusahaan-perusahaan tertentu. Information Value Adding Di dalam e-commerce, bahan baku yang paling penting adalah informasi. Sehubungan dengan hal ini, proses pertambahan nilai (value adding processes) menjadi kunci terselenggaranya sebuah mekanisme ecommerce. Konsep ini dikuatkan dengan teori virtual value chain yang menggambarkan bagaimana proses pertambahan nilai diberlakukan terhadap informasi, yaitu melalui langkah-langkah proses: gathering, organizing, selecting, synthesizing, dan distributing. Market-Making E-commerce dikatakan sebagai market-making karena keberadaannya secara langsung telah membentuk sebuah pasar perdagangan tersendiri yang mempertemukan berjuta-juta penjual dan pembeli di sebuah pasar digital maya (e-market). Di pasar maya ini terjadi perdagangan secara terbuka dan bebas, karena masing-masing penjual dan pembeli dapat bertemu secara efisien tanpa perantara. E-market juga disinyalir sebagai arena perdagangan yang paling efisien karena kecenderungannya untuk selalu mencari bentukbentuk perdagangan yang berorientasi kepada pembeli (customer oriented), disamping struktur persaingan antar penjual produk dan jasa yang hampir berada dalam suasana perfect competition. Service Infrastructure Konsep e-commerce ternyata tidak hanya membuahkan mekanisme transaksi jual beli semata, namun ternyata banyak sekali jasa-jasa baru yang diperlukan sebagai sarana pendukung aktivitas jual beli produk tersebut. Katakanlah jasa dari institusi keuangan untuk menawarkan cara pembayaran secara elektronik, jasa dari vendor aplikasi yang menawarkan cara melakukan transaksi secara aman (secure), jasa dari ISP 3 Arsitektur management E-Business

25 (internet service provider) yang menawarkan cara mengakses internet dengan cepat dan murah, jasa perusahaan hosting yang menawarkan perangkat penyimpan data maupun situs perusahaan yang bersangkutan, dan lain-lain. Legal, Privacy, dan Public Policy Sisi terakhir dalam melihat e-commerce adalah mencoba memandangnya dari unsurunsur semacam hukum, peraturan, kebijakan, proses, dan prosedur yang diberlakukan. Secara tidak langsung terlihat bahwa interaksi perdagangan elektronis yang telah mengikis batas-batas ruang dan waktu mau tidak mau mendatangkan tantangan baru bagi pemerintah dan masyarakat dalam mencoba membuat regulasi tertentu agar di satu pihak terbentuk lingkungan bisnis yang kondusif, sementara di pihak lain hak-hak individu maupun masyarakat dapat terjaga dengan baik. Berdasarkan kedelapan perspektif tersebut di atas dapat digambarkan lima domain yang membatasi ruang lingkup dari e-commerce, yaitu masing-masing sebagai sarana untuk: Enterprise Management, yang berarti menghubungkan divisi-divisi yang ada di dalam perusahaan dengan cara mengalirkan informasi dari satu tempat ke tempat lainnya melalui medium elektronik/digital (flow of information); Linking with Suppliers, yang berarti menghubungkan sebuah perusahaan dengan satu atau keseluruhan mitra bisnisnya secara elektronik agar proses pemesanan dan/atau pengadaan bahan mentah/baku produksi dapat dilakukan seefisien mungkin; Linking with Distributors/Retailer, yang berarti menghubungkan perusahaan dengan para distritributor, wholesaler, maupun retailer yang bertanggung jawab untuk menyebarkan produk dari perusahaan ke tangan pelanggan; Interface with Consumers, yang berarti menghubungkan perusahaan dengan calon pembelinya secara langsung (end-consumers) tanpa melalui perantara atau broker; dan Global E-Commerce Infrastructure, yang berarti menghubungkan perusahaan dengan pihakpihak pendukung lain semacam vendor, ISP, lembaga keuangan, penyedia jasa infrastruktur, dan lain-lain karena merekalah yang merupakan institusi pendukung dapat terselenggaranya rangkaian proses transaksi e-commmerce secara utuh. 4 Arsitektur management E-Business

26 Model Arsitektur Aplikasi E-Business Di dalam menerapkan konsep e-business, peranan aplikasi sangatlah penting dan krusial. Beragamnya kebutuhan untuk melayani pelanggan memaksa perusahaan untuk membeli dan mengembangkan berbagai aplikasi bisnis maupun teknis. Sehubungan dengan hal tersebut, memiliki arsitektur aplikasi e-business yang handal akan sangat menentukan kinerja perusahaan dalam menghasilkan produk dan jasa yang dapat memuaskan pelanggan. Bagaimana konsep sebuah arsitektur e-business yang baik? Kebanyakan perusahaan di masa lalu biasanya mengembangkan aplikasi berdasarkan fungsi-fungsi yang ada di perusahaan (berbasis struktur organisasi yang dianut). Contohnya adalah aplikasi keuangan, aplikasi pemasaran, aplikasi sumber daya manusia, aplikasi pengadaan, aplikasi manufaktur, dan lain sebagainya. Ketika perusahaan hendak mengintegrasikan berbagai aplikasi ini untuk mengimplementasikan konsep e- 5 Arsitektur management E-Business

27 business, yang biasa dilakukan oleh manajemen adalah menghubungkan satu aplikasi dengan lainnya sesuai dengan urut-urutan proses. Karena masing-masing aplikasi pada mulanya dibangun sendirisendiri, maka untuk menghubungkannya biasanya dikembangkan beberapa program antarmuka (interface) agar output dari sebuah aplikasi dapat dibaca sebagai input dari aplikasi lainnya. Konsep arsitektur sekuensial semacam ini memiliki kelemahan mendasar, yaitu pada aspek kecepatan dan reliabilitas. Proses transformasi pada modul interface jelas membutuhkan waktu tersendiri sehingga semakin banyak dibutuhkan modul interface pada sebuah rangkaian proses akan semakin memperlambat kinerja aplikasi (throughput). Padahal untuk menerapkan e-business, banyak sekali rangkaian proses yang harus menghubungkan antara bagian backoffice perusahaan dengan para pelanggan secara langsung. Masalah reliabilitas timbul karena sebuah data atau informasi harus melalui begitu banyak titik aplikasi (termasuk modul interface) yang bekerja berdasarkan mekanisme IPO (Input-Proses-Output). Distorsi terhadap data maupun informasi sangat besar potensinya terjadi di masing-masing titik aplikasi yang ada. Untuk mengatasi permasalahan ini ditawarkanlah sebuah konsep arsitektur baru yang merubah prinsip sekuensial ke dalam apa yang dinamakan sebagai prinsip sinkronisasi. Untuk meningkatkan reliabilitas data/informasi sambil meningkatkan kecepatan proses, diperlukan sebuah aplikasi besar yang akan mensinkronisasikan mekanisme IPO masing-masing unit dengan cara memusatkan data dan proses pada sebuah titik. Aplikasi berbasis ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan salah satu contoh perangkat lunak yang dibangun untuk mengatasi permasalahan ini. Berbagai rangkaian proses 6 Arsitektur management E-Business

28 (business processes) yang dibutuhkan perusahaan tidak lagi dipetakan berdasarkan fungsifungsi aplikasi yang ada pada masing-masing unit, tetapi dipetakan pada modul atau entiti yang ada dan telah tersedia pada aplikasi ERP. Dilihat dari segi kecepatan, arsitektur semacam ini jelah lebih baik dibandingkan dengan sekuensial karena data/informasi yang dibutuhkan tidak harus berjalan melalui beberapa titik aplikasi melainkan langsung diambil dari sebuah titik. Konsep sinkronisasi juga menawarkan tingkat reliabilitas yang tinggi karena data/informasi yang dibutuhkan berasal dari satu sumber yang telah dikoordinasikan dengan data/informasi dari berbagai aplikasi di tiap-tiap unit (misalnya dengan menggunakan konsep replikasi, datawarehouse, buffer, dan lain sebagainya). Konsep sinkronisasi di atas cukup baik dipergunakan untuk keperluan internal perusahaan yang ingin mulai menerapkan konsep e-business sederhana. Sesuai dengan evolusi berikutnya dari pengembangan ebusiness, biasanya perusahaan akan berkembang dan ingin menghubungkan sistem internalnya dengan sistem aplikasi mitra-mitra bisnisnya. Secara natural yang biasanya terjadi pada situasi ini adalah dua pihak yang berkepentingan akan membuat modul aplikasi interface sebagai jalan keluarnya. Tentu saja fenomena sekuensial akan terjadi kembali di sini, hanya saja skalanya menjadi lebih besar (antar perusahaan, bukan antar unit di dalam perusahaan). Berdasarkan konsep supply chain management dan/atau deman chain management, terlihat jelas bahwa di dalam dunia maya, produk atau jasa harus melalui beberapa perusahaan dulu sebelum yang bersangkutan dapat sampai ke tanah konsumen (end users). Dengan kata lain, factor kecepatan dan realibilitas kembali akan menjadi pertanyaan besar sejalan dengan banyaknya titik-titik perusahaan yang harus dilalui. Untuk memecahkan masalah ini, sebuah konsep sinkronisasi yang dinamakan sebagai Metaprise Applications diperkenalkan. Konsep arsitektur metaprise ini berpegang pada dibutuhkannya sebuah hub untuk melakukan sinkronisasi akan data dan proses yang terjadi pada masing-masing aplikasi perusahaan (enterprise application). Dewasa ini banyak sekali dapat ditemukan di dunia maya perusahaan-perusahaan yang menawarkan jasanya sebagai hub tersebut dengan mekanisme outsourcing. Perusahaan-perusahaan besar yang memiliki brand product yang kuat biasanya mempercayakan distribusi produknya di dunia maya melalui perusahaan hub ini untuk jaminan kecepatan dan keamanan. Alasan lain adalah untuk mengurangi rumitnya atau kompleksnya sebuah perusahaan dalam membangun aplikasi jika yang bersangkutan ingin menghubungkan seluruh rangkaian proses dari hulu ke hilir. Disamping itu perusahaan tidak harus pula memikirkan permasalahan standarisasi data dan aplikasi maupun hal-hal lainnya (seperti sistem operasi,sistem database, dan lain-lain). 7 Arsitektur management E-Business

29 Strategi Bertahan di Dunia Maya Banyak orang lupa bahwa melakukan bisnis di dunia maya (e-business) sama sekali berbeda dengan menjalankannya di dunia nyata, terutama bagi mereka yang menjual produk atau jasa yang dapat didigitalisasikan (perusahaan dotcom murni). Ada dua hal utama yang menyebabkan hal tersebut, yaitu: 1. Dari berbagai mekanisme, strategi, cara, skenario, kebijakan, teknik, dan sumber daya yang ada, banyak sekali yang dapat dengan mudah ditiru oleh para pesaing dalam waktu yang relatif singkat; dan 2. Tidak semua hal yang ada di dalam e-business memiliki tingkat atau platform pertumbuhan yang sama, dalam arti kata sangat sulit untuk mendapatkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif (competitive advantage). Untuk menyusun strategi agar dapat paling tidak dapat bertahan di lingkungan persaingan yang sangat ketat, paling tidak ada tujuh modal utama (entiti) yang harus diperhatikan oleh perusahaan sehubungan dengan dua hal tersebut di atas, yaitu masingmasing: 1. Products and Services; 2. Market Access; 3. Solutions; 4. Ideas and Expertise; 5. Attitude and Behaviors; 6. Capabilities and Relationships; dan 7. The Capacity to Learn. 8 Arsitektur management E-Business

30 Dari kedelapan entiti tersebut, produk dan jasa merupakan hal yang paling mudah ditiru oleh para pesaing. Hal ini disebabkan karena untuk jenis produk dan jasa yang dapat didigitalisasikan, yang dibutuhkan para pesaing adalah membuat atau mengembangkan produk dan jasa yang sama karena selain mudah untuk diproduksi, biayanyapun tergolong sangat murah (misalnya biaya duplikasi, biaya penyimpanan, dan biaya distribusi). Karena bahan mentah dari jenis produk dan jasa ini adalah bit-bit digital (sinyal digital), maka kesempatan untuk membuat atau menambah value terhadap produk dan jasa yang adapun sangat sulit (alasan lain adalah karena dengan mudahnya orang lain dapat menduplikasi produk dan jasa yang ada tanpa ada karakteristik yang hilang, atau identik). Demikian pula halnya dengan kesempatan mengakses beragam pasar yang ada di dunia maya. Seperti diketahui bersama, lingkungan di dunia maya telah menerapkan konsep perdagangan bebas dan terbuka karena setiap individu dapat bertemu dengan individu siapapun di dunia maya tanpa ada entiti atau organisasi lain yang menghalanginya. Disamping itu, masing-masing individu atau organasisasi tidak terlampau sulit untuk dapat masuk ke pasar atau industri yang ada di dunia maya, karena yang mereka butuhkan pada dasarnya adalah koneksi ke internet beserta seperangkat hardware dan software yang sederhana. Melihat hal ini, tidak ada keunggulan kompetitif yang dapat diraih sehubungan dengan aspek penguasaan terhadap akses ke pasar virtual. 9 Arsitektur management E-Business

31 Solusi atau pemecahan masalah terhadap berbagai problema yang ada merupakan hal yang kerap menimpa para pelanggan, dan disanalah perusahaan datang untuk menawarkan produk dan/atau jasanya. Dan adalah tanggung jawab manajemen untuk dapat selalu mencari peluang dan fokus pada pendefinisian masalah yang ada di pasar (para calon pelanggan yang potensial). Kemampuan perusahaan untuk melakukan hal ini akan sangat bergantung pada kreativitas dan inovasi manajemen dan karyawannya. Semakin tinggi kemampuan, kompetensi, dan keahlian sumber daya manusia perusahaan dalam menemukan dan menawarkan solusi kepada pelanggan, semakin tinggi tingkat keunggulan kompetitif yang dimiliki. Disamping itu, hal tersebut sangat sulit diimitasi atau ditiru oleh para pesaing karena semua knowledge yang ada berada di kepala (otak) masing-masing individu. Pada akhirnya, tingkatan yang lebih tinggi lagi adalah jika disamping ide, perusahaan juga memiliki sejumlah ahli (expert) di bidang yang bersangkutan, karena ide tidak memiliki arti apa-apa jika tidak ada orang yang sanggup mengejawantahkannya secara operasional. Tentu saja selain sulit dicari, dibutuhkan sumber daya finansial yang tidak kecil untuk merekrut ahli yang handal di bidangnya. Oleh karena itu, barangsiapa memiliki tenaga ahli yang baik, akan sulit bagi pesaingnya untuk melakukan hal-hal yang keluar dari ide maupun inovasi para ahli terkait. Memiliki sumber daya manusia yang handal, terutama jika dilihat dari aspek intelektualitas, kompetensi, dan keahlian, belum tentu merupakan value yang berarti bagi perusahaan jika tidak didampingi dengan sikap dan perilaku profesional dari individu-individu tersebut. Harap diperhatikan bahwa di dalam dunia ebusiness, tingkat prosentase perpindahan sumber daya manusia dari satu perusahaan ke perusahaan lain sangatlah tinggi; dalam arti kata, perusahaan akan sangat mudah kehilangan aset sumber daya manusianya yang sangat berharga. Sehubungan dengan hal ini, maka sikap profesionalitas yang dipadu dengan jiwa entrepreneurship merupakan suatu kombinasi yang ideal untuk dapat membentuk suatu kekuatan yang sulit ditiru oleh para pesaing. Perpaduan ini pula yang sanggup meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan dan membuatnya tumbuh dengan pesat. Hal selanjutnya yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan adalah bagaimana kapabilitas manajemen dalam menjalin relasi pada jejaring perusahaan yang ada di dunia maya (internetworking). Hubungan ini sangatlah penting karena kecenderungan berlakunya hukum zero sum game di dunia maya yang membuat jika perusahaan tidak dapat memiliki mitra bisnis yang handal, akan sulit baginya untuk dapat bertahan. Relasi juga berarti adanya format take and give yang saling menguntungkan berbagai pihak yang berkolaborasi (aliansi), karena tanpa adanya kolaborasi yang kuat, akan sangat sulit dapat mengalahkan para pemain besar (ingat fenomena collaboration to compete ). 10 Arsitektur management E-Business

32 Pada akhirnya, hal yang terpenting yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan adalah kemampuannya untuk belajar secara cepat. Belajar dari fenomena bisnis 24/7 yang terjadi di dunia maya, belajar dari kesalahan yang dilakukan perusahaan maupun orang lain, belajar memahami kebutuhan pelanggan, belajar mengkaji perilaku pasar virtual, belajar teknik meningkatkan perusahaan secara signifikan, belajar membagi dan mengelola pengetahuan dan informasi dengan orang lain, dan lain sebagainya. Kemampuan ini sangatlah sulit kalau tidak mustahil untuk ditiru oleh perusahaan lain, karena telah melebur dan menjadi budaya perusahaan. Hal ini pula yang akan menjadi modal utama bagi perusahaan untuk dapat mengembangkan usahanya secara cepat, menuju pada visi dan misi yang dicanangkan. Daftar Pustaka DR Indrajit Eko Richardus, Electronic Commerce Strategi dan konsep bisnis di dunia maya, APTIKOM, Arsitektur management E-Business

33 MODUL PERKULIAHAN Arsitektur management E- Business Prilaku pelanggan dalam membeli Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract Memahami tentang prilaku pelanggan dalam membeli barang. Kompetensi Output yang dihasilkan setiap mahasiswa diharapkan mampu untuk melihat pasar saat ini dalam menentukan trand jual beli barang dalam memanfaatkan teknologi portal.

34 Consumer Behavior: Arti dan Mengapa Penting salam Komunikasi Pemasaran Yang dimaksud dengan consumer behavior (arti perilaku konsumen): Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy their needs. (perilaku yang diperlihatkan konsumen saat mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan) Shiffman dan Kanuk (2000) Faktor-faktor yang Mempengaruhi Consumer Behavior Sebuah test yang melibatkan seorang balita yang baru bangun tidur. Kira-kira dari ketiga benda, mana yang lebih dulu dipilih (empeng, tumbler berisi susu, pentungan)? Mulanya sang ayah mengira si balita akan memilih tumbler berisi susu, karena berasumsi bahwa setelah tidur beberapa jam maka si balita akan merasa haus dan lapar. Pada kenyataanya si balita justru mengambil empeng dan pentungan, setelah itu justru pergi dan tidak melirik tumbler susu tersebut. 2 Arsitektur management E-Business

35 Consumers are Unpredictable. Best you can do is to know them better!! Test ini memperlihatkan bagaimana si balita keinginan dan tindakannya bisa sangat tidak terduga, sama halnya dengan konsumen. Si ayah pun menyediakan 3 opsi benda tersebut bukan tanpa alasan tapi berdasarkan asumsi-asumsi yang ia susun berdasarkan pengetahuannya tentang si balita. Demikian pula dalam komunikasi pemasaran kita penting untuk mengenali dan mengetahui lebih dalam perihal konsumen kita. Memang konsumen sangat tidak terduga namun dengan mengenali konsumen maka setidaknya kita bisa menawarkan opsi-opsi yang paling mendekati keinginan konsumen. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen: Budaya: adalah kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah laku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya. 3 Arsitektur management E-Business

36 Beberapa strategi pemasaran bisa dilakukan berkenaan dengan pemahaman budaya suatu masyarakat. Dengan memahami budaya suatu masyarakat, pemasar dapat merencanakan strategi pemasaran pada penciptaan produk, segmentasi dan promosi. Pengaruh budaya sangat alami dan otomatis sehingga pengaruhnya terhadap perilaku sering diterima begitu saja. Misalnya, di budaya yang membiasakan menggosok gigi dua kali sehari dengan pasta gigi akan merasa bahwa itu kebiasaan yang baik bila dibandingkan dengan budaya yang tidak mengajarkan menggosok gigi dua kali sehari. Konsumen melihat diri mereka sendiri dan bereaksi terhadap lingkungan mereka berdasarkan cultural framework yang mereka miliki. Setiap individu mempersepsi dunia dengan kacamata budaya mereka sendiri. Budaya ada untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Budaya memberikan petunjuk, dan pedoman dalam menyelesaikan masalah dengan menyediakan metode tried-and-true dalam memuaskan kebutuhan fisiologis, personal dan sosial. Misalnya: Budaya memberikan peraturan dan standar mengenai kapan. Kapan waktu kita makan, dan apa yang harus dimakan tiap jam-jam makan. Sub Budaya: Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya sub-budaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Terdapat enam dimensi nilai budaya pada berbagai budaya yang berbeda (McCarty & Hattwick: 1992) sebagai berikut: Individual versus kolektif Maskulinitas/feminitas Orientasi waktu Menghindari ketidakpastian Orientasi aktivitas Hubungan dengan alam 4 Arsitektur management E-Business

37 Kelas Sosial: adalah pelapisan sosial yang terjadi pada masyarakat (divisi masyarakat yang relatif permanen dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku yang serupa) Variabel yang membentuk kelas sosial dapat berupa: 1. Ekonomi : Pekerjaan, Pendapatan, dan Kekayaan 2. Interaksi : Prestis pribadi, Asosiasi, Sosialisasi 3. Politik : Kekuasaan, Kesadaran kelas, dan Mobilitas /suksesi. Keluarga: Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan pengaruh suami, istri dan anak-anak pada pembelian berbagai produk dan jasa. Peran & Status: Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam masyarakat Konsep Nilai Merek Berdasarkan Aaker (1996: 95), terbagi menjadi 3 nilai yg dijanjikan sebuah merek, yaitu nilai fungsional, nilai emosional dan nilai ekspresi diri. Sementara berdasarkan Temporal (2000: 25) hanya terdapat 2 nilai suatu merek, yaitu nilai rasional dan nilai emosional. Nilai Fungsional Merek Nilai yg paling mudah dilihat adalah nilai fungsional, yaitu nilai yg diperoleh dari atribut produk yg memberikan kegunaan (utility) fungsional kepada konsumen. Nilai ini 5 Arsitektur management E-Business

38 berkaitan langsung dengan fungsi yg diberikan oleh produk atau layanan kepada konsumen. Jika memiliki keunggulan secara fungsional, maka sebuah merek mendominasi kategori. Contoh: Karena diproses dengan dua kali penyaringan, Filma adalah minyak goreng paling jernih. Dengan kandungan kalsium tinggi, Calsimex mencegah pengeroposan tulang. Nilai Emosional Merek Bila konsumen mengalami perasaan positif (positive feeling) pada saat membeli atau menggunakan suatu merek, maka merek tersebut memberikan nilai emosional. Pada intinya nilai emosional berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan positif apa yg akan dialami konsumen pada saat membeli produk. Contoh: Aman dalam Volvo Pribadi yg sukses dalam BMW Sehat kalau minum Aqua Kuat dan Berani kalau minum M-150. Nilai Ekspresi Diri Merek Aaker (1996: 101) mengakui bahwa nilai ekspresi diri merupakan bagian dari nilai emosi. Kalau nilai emosional berkaitan dengan perasaan positif (misalnya nyaman, bahagia, bangga), maka ekspresi diri berbicara tentang bagaimana saya di mata orang lain maupun diri saya sendiri. Nilai emosional berpusat pada diri sendiri, maka nilai ekpresi diri berpusat pada publik. Contoh: Maskulin diekspresikan oleh Marlboro Ceria diekspresikan oleh Fanta Berjiwa petualang diekspresikan oleh Djarum 6 Arsitektur management E-Business

39 Piramida Nilai Davis Davis (2000: 55-72) dalam Simamora mengatakan bahwa keseluruhan asosiasi terhadap merek dapat dipadatkan menjadi 3 bagian: fitur dan atribut manfaat keyakinan dan nilai. Bagi Davis, fitur dan atribut merupakan faktor dasar yg harus dipenuhi setiap merek (function benefits). Manfaat merek (Davis) terdiri dari manfaat fungsional dan emosional. Pengertiannya sama dengan pendapat Aaker Keyakinan & Nilai (Davis) berkaitan dengan kebanggaan, kemantapan diri, keyakinan, dan kebahagiaan yg dipenuhi atau dijanjikan oleh merek. Apabila sudah memiliki asosiasi di tingkat ke-3, menurut Davis sebuah merek akan menikmati loyalitas konsumen yg tinggi. Rational & Emotional Approach Pemasaran rasional merupakan strategi pemasaran yang dirancang berdasarkan motivasi konsumen dalam memilih produk karena alasan rasional (Kartajaya,2004:12) Andreani (2007:2) berpendapat bahwa dengan berpikir (think) dapat merangsang kemampuan intelektual dan kreativitas seseorang. Schmitt dalam Rini (2009:3) perusahaan berusaha 7 Arsitektur management E-Business

40 untuk menantang konsumen, dengan cara memberikan problem-solving experiences, dan mendorong pelanggan untuk berinteraksi secara kognitif dan/atau secara kreatif dengan perusahaan atau produk. Iklan pikiran biasanya lebih bersifat tradisional, menggunakan lebih banyak informasi tekstual, dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawabkan Menurut Schmitt cara yang baik untuk membuat think campaign berhasil adalah: (1) menciptakan sebuah kejutan yang dihadirkan baik dalam bentuk visual, verbal ataupun konseptual, (2) berusaha untuk memikat pelanggan dan (3) memberikan sedikit provokasi. Pembelian yang didasari motivasi emosional terjadi pada saat proses penyeleksian barang atau jasa, didasari oleh alasan yang subjektif dan pribadi, seperti misalnya kebanggaan, ketakutan, afeksi atau status. Pemasaran emosional merupakan strategi pemasaran yang dirancang berdasarkan keinginan membeli konsumen untuk dapat mengekspresikan emosi dan perasaanya (Kertajaya, 2004). Menurut Schmitt dalam Rini (2009:3): dua hal yang harus diperhatikan dan dipahami, yaitu: a. Suasana hati (moods), merupakan affective yang tidak spesifik. Suasana hati dapat dibangkitkan dengan cara memberikan stimuli yang spesifik. Suasana hati merupakan keadaan afektif yang positif atau negatif. Suasana hati seringkali mempunyai dampak yang kuat terhadap apa yang diingat konsumen dan merek apa yang mereka pilih. b. Emosi (emotion), lebih kuat dibandingkan suasana hati dan merupakan pernyataan afektif dari stimulus yang spesifik, misalnya marah, irihati, dan cinta. Emosi-emosi tersebut selalu disebabkan oleh sesuatu atau seseorang (orang, peristiwa, perusahaan, produk, atau komunikasi). Portal dalam Peranan consumer Behavior Portal menyediakan kombinasi out of the box (di luar kotak) dan pengaturan fungsionalitas sesuai keinginan yang memungkinkan user untuk menemukan, mengatur, mengkategorikan, dan menggunakan isi dan aplikasi-aplikasi. Walau tidak 8 Arsitektur management E-Business

41 semua portal mempunyai feature (keistimewaan) tersebut, hal ini menggambarkan pandangan tingkat tinggi dari elemen-elemen yang bisa dibuat sebagai solusi portal. Taksonomi (taxonomy) Walau taksonomi dapat didefinisikan sebagai direktori isi (konten) untuk sebuah informasi perusahaan yang tak terstruktur, ini bisa dikelompokkan sesuai isi dan dipresentasikan kepada user dengan berbagai cara. Baik substansi dan tingkah laku dari direktori yang ditetapkan sebagai taksonomi untuk sebuah perusahaan. Daftar bertakik, pohon klasifikasi dan hirarki adalah cara lain menggambarkan struktur taksonomi, bagaimanapun jua, hal ini akan memberi kita cara untuk mengorganisasikan isi ke dalam struktur yang mudah dibrowse oleh pengguna portal. Direktori Direktori portal adalah organisasi dari isi dalam struktur dan hirarki kategori. Direktori merupakan implementasi dari taksonomi (pengklasifikasian) portal perusahaan. Browse atau navigasi dokumen Feature ini memungkinkan pengguna portal untuk mencari isi dengan menelusuri struktur direktori. Search (pencarian) Bagian fundamental dari implementasi portal adalah kemampuannya mencari (search), dengan mengindeks atau merujuk isi perusahaan dari sistem penyimpanan yang beraneka ragam dan memungkinkan pengguna untuk mencari dan memperoleh isi didasarkan kriteria pilihan. Pencarian melintasi banyak portal yang beraneka dan aplikasi terintegrasi yang direferensikan sebagai kumpulan atau pencarian jaringan. Dalam skenario ini, pengguna dapat menspesifikasikan kriteria pencarian sekali, tetapi memperoleh links dari isi yang berkaitan dari bermacam-macam sumber data yang menjadi sasaran pencarian. Manajemen isi (konten) Manajemen isi adalah proses penciptaaan, kontribusi, pemunculan kembali, persetujuan, publikasi, pengiriman, dan pemeliharaan konten yang terintegrasi dengan melalui portal atau website lain. Manajemen isi biasanya berbentuk teks dan grafis yang bisa dilihat dari web 9 Arsitektur management E-Business

42 browser. Manajemen dokumen Manajemen dokumen sama dengan manajemen konten, meskipun ini didasarkan pada kontrol dan manajemen dokumen perusahaan (berbeda dari halaman web) yang disimpan dalam file elektronik, termasuk image hasil scan dari kertas dokumen. Ini juga termasuk pengecekan dokumen masuk dan keluar untuk memastikan kontrol versi. Pengaturan end user Pengaturan yang didasarkan pada kemampuan portal untuk memungkinkan penggunannya mengatur penampilan mereka sendiri (pada atribute interface look and feel). Pengaturan umumnya mengakomodasikan penampilan dari pola warna, modul, dan lay out dari modul dan konten dari halaman portal. Personalisasi Personalisasi portal dapat dilihat pada berbagai tingkatan. Setiap pengguna dapat mempunyai setting untuk setiap fungsi portal yang dapat mereka gunakan. Sebuah komunitas, atau kelompok pengguna, dapat mempunyai setting tersendiri dan setting tersebut dapat diluncurkan ke level organisasi. Portal menyediakan kerangka bagi penggunanya untuk menyimpan setting dan menyesuaikan isinya seperti apa yang mereka ingin lihat. Penemu ahli (Expert locator) Dalam rangka menolong pengguna mencari informasi yang penting bagi mereka, sebuah portal bisa sangat berguna dalam menemukan ahli dalam suatu organisasi. Ini merupakan perluasan konsep dari pengetahuan perusahaan untuk memasukkan orang dan keahliannya masingmasing. Dalam beberapa kasus, keahlian (skill) ini tercermin dari fungsi pekerjaan dan tipe informasi yang mereka tangani. Dalam kasus yang lain keahlian ini bersifat eksplisit. Kolaborasi (kerja sama) Sebuah solusi EIP (Enterprise Information Portals) dapat menjadi alat kolaborasi yang sangat kuat. Fungsi kolaborasi memungkinkan kelompok pengguna bekerja bersama untuk berbagi ide dan menyelesaikan kerja sebagai tim. Kolaborasi menyertakan interaksi elektronik 10 Arsitektur management E-Business

43 diantara pengguna dalam lokasi fisik yang berbeda dalam waktu nyata (real time) syncronous dan dalam waktu berbeda asyncronous. Forum kolaborasi berupa pesan instan (instan messaging) chat, ruang kerja tim, dan forum diskusi, sharing document, papan elektronik, konferensi virtual, dan konferensi video. Business intellegence Sebagian besar portal perusahaan dapat berfungsi sebagai universal front-end untuk komponen yang berbeda dari solusi business intelegence, membantu penggunanya membuat keputusan bisnis yang lebih baik. BI memasukkan pelaporan perusahaan, laporan ad hoc (khusus), analisis OLAP dan multidimensi, dan laporan pengecualian. Alerts - Alerts adalah pemberitahuan adanya event atau perubahan yang didasarkan pada satu atau lebih kondisi yang melibatkan informasi tunggal atau beragam atau sumber aplikasi. Pemberitahuan ini dapat dikirim ke portal sebagai mekanisme lain seperti atau peralatan wireless. Alerts biasanya mengakomodasikan keinginan pengguna individual, diantaranya mekanisme pengiriman dan format, kondisi yang memicu alerts, dan frekuensi pemberitahuan. Langganan/Apa berita terbaru? Beberapa portal (dan webste lain dan aplikasi-aplikasi lain) memungkinkan individual untuk mendaftar pada topik yang menarik atau berlangganan subscribe pada sebagian komponen atau berdasar kategori isi (konten). Portal akan memberitahukan pelanggan ketika isi berubah atau isi yang baru ditambahkan. Workflow (aliran kerja) Aliran kerja didasarkan pada manajemen elektronik efisien dari proses bisnis, termasuk peranan, tugas, template, penilaian, penyetujuan, dan prosedur kenaikan. Dalam portal, sistem workflow ini diselenggarakan dan dintegrasikan untuk meningkatkan interaksi antar komponen modul portal yang berbeda yang melalui aliran proses bisnis. Dalam hal ini, pemberitahuan mengingatkan bahwa tahapan atau tugas dari workflow (aliran kerja) telah ditentukan sudah dikirim ke portal kepada penggunanya. Single Sign-on. Kemampuan untuk melihat informasi dari berbagai 11 Arsitektur management E-Business

44 macam sistem, berbagai macam format, yang ditampilkan dalam satu halaman dengan harapan memberikan manfaat besar pada komunitas pengguna portal. Hasil ini secara signifikan akan mengurangi training dan orientasi pekerja, sebagai penghematan waktu dari pengguna yang dapat memonitor dan update beraneka ragam sistem melalui tampilan web tunggal dari perusahaan. Semenjak sistem yang berbeda menyusun sebuah halaman portal bisa diamankan dengan user login yang berbeda, solusi single sign- on memfasilitasi navigasi diantara sistem dalam pola otentifikasi tunggal. Daftar Pustaka Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu Buana 2013 Kartika Cherry, SIP, M.Si, Strategic Brand Communication, Overview consumer behavior dalam komunikasi pemasaran, modul Universitas Mercu Buana Arsitektur management E-Business

45 MODUL PERKULIAHAN Manajemen Arsitektur E- Business Sistem Keamanan Komunikasi Dalam E-Commerce Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract Mengetahui hal-hal apa saja yang harus diketahui dalam mengamankan website e-commerce. Kompetensi Output yang dihasilkan mahasiswa mengetahui langkah-langkah dalam mempertahankan e-commerce.

46 Pendahuluan Konsep Dasar Keamanan e-commerce Secure Socket Layer Informasi yang dikirim melalui Internet biasanya menggunakan seperangkat aturan yang disebut TCP / IP (Transmission Control Protocol / Internet Protocol). Informasi ini dibagi menjadi paket-paket dan bernomor secara berurutan. Masing-masing paket dikirim melalui rute yang berbeda. PKI dan SSL menggunakan sertifikat digital untuk memastikan privasi dan otentikasi. Prosedur adalah seperti client mengirimkan pesan ke server, yang menjawab dengan sertifikat digital. Menggunakan PKI, server dan client bernegosiasi untuk membuat sesi kunci, yang merupakan kunci rahasia simetris khusus diciptakan untuk transmisi tertentu. Setelah sesi kunci sepakat, komunikasi berlanjut dengan sesi ini kunci dan sertifikat digital. PCI, SET, Firewalls and Kerberos : PCI, SET, Firewall dan Kerberos Standar enkripsi yang digunakan e-commerce saat ini adalah SET (Secure Electronic Transaction). Selain digunakan untuk pembayaran dengan credit card, SET juga digunakan untuk pembayaran dengan smartcard. Dengan menggunakan SET, kerahasiaan informasi customer (berupa nama dan nomor kartunya) bisa terjaga dengan baik. SET juga bisa menjaga autotentifikasi atau identitas penjual dan customer, sehingga tidak bisa disalahgunakan oleh sembarang orang. SET menggunakan suatu kriptografi khusus bernama asymmetric cryptography untuk menjamin keamanan transaksi. Asymmetric cryptography ini juga disebut dengan nama Public-key Cryptography. Enkripsi ini menggunakan dua kunci/key (yaitu kode), satu kunci digunakan untuk meng-enkripsi data, dan kunci lainnya untuk men-dekripsi data tersebut. Kedua kunci tersebut terhubung secara matematis dengan rumus tertentu, sehingga data yang telah di-enkripsi oleh suatu kunci hanya bisa di-dekripsi dengan menggunakan kunci pasangannya. Rincian kartu kredit dapat dikirim secara aman dengan SSL, tetapi sekali tersimpan di server mereka rentan terhadap luar hacking ke server dan jaringan yang menyertainya. Kartu PCI (peripheral component interconnect: hardware) sering ditambahkan untuk perlindungan, oleh karena itu, atau pendekatan lain sama sekali diterapkan: SET (Secure Electronic Transaction). Dikembangkan oleh Visa dan Mastercard, SET menggunakan PKI untuk privasi, dan sertifikat digital untuk autentikasi yang tiga pihak: pedagang, nasabah dan bank. Lebih penting lagi, informasi yang sensitif tidak dilihat oleh para pedagang, dan tidak disimpan di server pedagang. Firewall (perangkat lunak / perangkat keras) melindungi server, jaringan dan individu PC dari serangan virus dan hacker. Tidak kalah pentingnya adalah perlindungan dari kejahatan atau kecerobohan dalam sistem, dan banyak perusahaan yang menggunakan protokol Kerberos, yang menggunakan kriptografi kunci rahasia simetrik untuk membatasi akses ke karyawan yang berwenang. 2 Arsitektur management E-Business

47 Tujuan-tujuan Sistem Keamanan Informasi: 1. Confidentially: menjamin apakah informasi yang dikirim tersebut tidak dapat dibuka atau tidak dapat diketahui oleh orang lain yang tidak berhak. 2. Integrity: menjamin konsistensi data tersebut apakah masih utuh sesuai aslinya atau tidak, sehingga upaya orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan penduplikatan dan perusakan data bisa dihindari. 3. Availability: menjamin pengguna yang sah agar dapat mengakses informasi dan sumber miliknya sendiri. 4. Legitimate Use: menjamin kepastian bahwa sumber tidak digunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. 5. Sistem Keamanan Informasi Merupakan penerapan teknologi untuk mencapai tujuan-tujuan keamanan system informasi dengan menggunakan bidang-bidang utama yaitu: Sistem Keamanan Komunikasi (Communications security) merupakan perlindungan terhadap informasi ketika di kirim dari sebuah sistem ke sistem lainnya. Keamanan Komputer (Computer security) adalah perlindungan terhadap sistem informasi komputer itu sendiri. Keamanan secara fisik seperti pengamanan oleh penjaga keamanan, pintu yang terkunci, sistem control fisik lainnya, dan sebagainya. Keamanan Personal meliputi kepribadian orang-orang yang mengoperasikan atau memilki hubungan langsung dengan sistem tersebut. Keamanan administrative contohnya mengadakan control terhadap perangkat-perangkat lunak yang digunakan, mengecek kembali semua kejadian-kejadian yang telah diperiksa sebelumnya dan sebagainya. Keamanan media yang digunakan meliputi pengontrolan terhadap media penyimpanan yang ada dan menjamin bahwa media penyimpanan yang mengandung informasi sensitive tersebut tidak mudah hilang begitu saja. Konsep Dasar e-commerce: Security Policy (Kebijaksanaan keamanan yang digunakan) merupakan satu set aturan yang diterapkan pada semua 3 Arsitektur management E-Business

48 kegiatan-kegiatan pengamanan dalam security domain. Security domain merupakan satu set sistem komunikasi dan computer yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan. Authorization (Otorisasi) berupa pemberian kekuatan secara hukum untuk melakukan segala aktifitasnya Accountability (kemampuan dapat diakses) memberikan akses ke personal security. A Threat(ancaman yang tidak diinginkan) merupakan kemungkinan-kemungkinan munculnya seseorang, sesuatu atau kejadian yang bisa membahayakan aset berharga khususnya hal-hal yang berhubungan dengan confidentiality, integrity, availability dan legitimate use. An Attack(serangan yang merupakan realisasi dari ancaman), pada system jaringan computer ada dua macam attack, yaitu passive attack dan active attack. Safeguards(pengamanan) meliputi control fisik, mekanisme, kebijaksanaan dan prosedur yang melindungi informasi berharga dari ancaman-ancaman yang mungkin timbul setiap saat. Vulnerabilities(lubang-lubang kemaan yang bisa ditembus) Risk(resiko kerugian) merupakan perkiraan nilai kerugian yang ditimbulkan oleh kemungkinan adanya attack yang sukses. Risk Analysis(analisa kerugian) merupakan proses yang menghasilkan keputusan apakah pengeluaran yang dilakukan terhadap safeguards benar-benar bisa menjamin tingkat keamanan yang diinginkan. Threats(ancaman): System Penetration: orang-orang yang tidak berhak, mendapatkan akses ke sistem computer dan diperbolehkan melakukan segalanya. Authorization Violation: Ancaman berupa pelanggaran atau penayalahgunaan wewenang legal yang dimiliki oleh seseoarang yang berhak. 4 Arsitektur management E-Business

49 Planting: Ancaman yang terencana misalnya Trojan horse yang masuk secara diam-diam yang akan melakukan penyerangan pada waktu yang telah ditentukan. Communications Monitoring: penyerang dapat melakukan monitoring semua informasi rahasia. Communications Tampering: penyerang mengubah informasi transaksi di tengah jalan pada sebuah jaringan komunikasi dan dapat mengganti sistem server dengan yang palsu. Denial of Service (DoS): Penolakan service terhadap client yang berhak. Repudiation: Penolakan terhadap sebuah aktivitas transaksi atau sebuah komunikasi yang terjadi dikarenakan sesuatu yang bersifat senagja, kecelakaan ataupun kesalahan teknis lainnya. Safeguards: Yang dilakukan safeguards yaitu: Mencegah munculnya threats (ancaman) sebelum benarbenar terealisasi Meminimalisasikan kemungkinan terjadinya ancaman tersebut. Mengurangi akibat yang timbul karena ancaman yang sudah terealisasi. Security service safe guards: Authentication Service: memberikan kepastian identitas pengguna. a. Entity authentication: contohnya password. b. Data origin authentication: membuktikan sah tidaknya identitas dalam bentuk pesan tertulis. Access Control Services: melindungi semua fasilitas dan sumber-sumber yang ada dari akses-akses yang tidak berhak. - Confidentiality Service: memberikan perlindungan terhadap informasi yang berusaha disingkap oleh orang lain yang tidak berhak. 5 Arsitektur management E-Business

50 Data Integrity Srevice: perlindungan terhadap ancaman yang dapat mengubah data item seandainya ini terjadi di dalam lingkungan security policy. Non-Repudiation Service: melindungi user melawan ancaman yang berasal dari user berhak lainnya seperti kesalahan penolakan ketika transaksi atau komunikasi sedang terjadi Sistem keamanan di dalam dunia komputer mulai menjadi perhatian serius para peneliti dan praktisi teknologi informasi semenjak diketemukannya teknologi jaringan komputer. Yang menjadi pemicu berkembangnya isu di bidang ini adalah karena adanya fenomena pengiriman data melalui media transmisi (darat, laut, dan udara) yang mudah dicuri oleh mereka yang tidak berhak. Data mentah dari sebuah komputer yang dikirimkan ke komputer lain pada dasarnya rawan terhadap interfensi dari pihak ketiga, sehingga diperlukan suatu strategi khusus agar paling tidak dua hal terjadi (Kosiur, 1997): 1. Data yang dikirimkan tidak dapat secara fisik diambil oleh pihak lain yang tidak berhak; atau 2. Data yang dikirimkan dapat diambil secara fisik, namun yang bersangkutan tidak dapat membacanya. Secara prinsip, pencapaian obyektif kedua lebih mudah dibandingkan dengan yang pertama, karena untuk dapat memproteksi data secara fisik memerlukan teknologi dan biaya yang teramat besar. Prinsip yang kedua sebenarnya sudah lama berkembang dalam dunia ilmu pengetahuan pada umumnya, yaitu ketika diperkenalkan ilmu sandi (menyamarkan data asli atau data yang sebenarnya ke dalam bentuk lain dengan menggunakan metoda pemetaan tertentu), seperti yang diajarkan di kalangan kepanduan (pramuka) atau militer. Di dalam dunia komputer, teknik penyadian tersebut dinamakan sebagai encryption dan decryption. Encryption adalah proses pengkodean data mentah menjadi data samaran dengan teknik pemetaan tertentu, sementara decryption adalah proses pemetaan kembali dari data samaran menjadi data aslinya. Mekanisme penyandian yang terjadi di dalam dunia internet adalah sebagai berikut. Katakanlah dua orang yang berbeda lokasi ingin melakukan pertukaran dokumen melalui internet. Si pengirim dan si penerima masing-masing memiliki sebuah kunci (misalnya sebuah password ) yang akan dipergunakan sebagai variabel dalam melakukan pemetaan. Berdasarkan rumus atau formula pemetaan tertentu (misalnya rumus 6 Arsitektur management E-Business

51 matematika sederhana), teks dokumen asli akan diacak atau dienkripsi menjadi sebuah teks yang baru (cipher text). Teks yang tidak dapat dibaca ini kemudian barulah dikirimkan ke penerima melalui jalur internet. Untuk dapat membacanya, si penerima akan menggunakan kunci yang sama untuk mendekripsikan pesan yang ada. Dengan adanya mekanisme ini, si pengirim dan si penerima dapat melakukan komunikasi secara aman tanpa rasa takut pesannya terbaca oleh mereka yang mencurinya sepanjang jalur komunikasi. Kelemahan dari sistem ini adalah sebagai berikut: Karena kunci yang dipergunakan sama, berarti masing-masing orang harus memiliki kunci yang berbeda jika ingin berkomunikasi dengan orang lain, yang tentu saja akan sangat repot mengingatnya; Jika secara kebetulan dua atau lebih orang memiliki kunci yang sama, maka yang bersangkutan dapat mencuri dan mendeskripsikan pesan orang lain; dan Masalah autentifikasi juga akan menjadi isu utama, karena si penerima belum tentu yakin bahwa si pengirim adalah orang yang sesungguhnya, karena mungkin saja orang lain yang secara sengaja mengetahui kunci enkripsi si pengirim mencoba mengirimkan dokumen atas nama orang lain. 7 Arsitektur management E-Business

52 Terlepas dari kekurangan-kekurangan di atas, mekanisme symmetric encryption ini masih cukup baik dipergunakan untuk sebuah jaringan komputer sederhana, dimana data atau informasi yang dikirim tidak memiliki tingkat kerahasiaan yang tinggi. Aplikasinya dalam dunia internet atau E-Commerce misalnya dipergunakan untuk pengiriman dokumen-dokumen standar (brosur, pengumuman, dsb.) baik melalui maupun attachment. Mekanisme penyandian lainnya yang lebih baik adalah dengan menggunakan metode public-key cryptography seperti yang digambarkan di berikut ini. Dalam sistem ini, setiap orang yang akan melakukan komunikasi via internet akan diberikan sebuah kunci (disebut sebagai public key ) yang diketahui oleh semua orang secara terbuka. Jika seseorang ingin mengirimkan sebuah pesan, maka yang bersangkutan diharapkan untuk terlebih dahulu melihat daftar public key (kunci publik) dan mencari tahu kunci publik si penerima. Kunci inilah yang akan menjadi variabel enkripsi terhadap dokumen atau teks asli tersebut, sebelum dokumen samaran (acak) yang ada dikirimkan melalui internet. Pesan ini baru akan dapat dideskripsikan dengan sebuah private key yang hanya diketahui oleh si penerima. Tanpa adanya private key tersebut, mustahil seseorang dapat melakukan deskripsi terhadap pesan atau dokumen yang ada. Dengan kata lain, setiap orang yang ingin berkomunikasi akan memiliki sepasang kunci: 1. Kunci yang diketahui oleh umum (public key) dan 2. Kunci yang hanya diketahui secara pribadi (private key). Dengan adanya sistem semacam ini, maka kekurangan-kekurangan pada metoda symmetric encryption dapat teratasi: Setiap orang hanya perlu mengingat kunci pribadinya, karena kunci untuk 8 Arsitektur management E-Business

53 berkomunikasi ke orang-orang lain dapat dengan mudah ditemukan pada daftar kunci; Algoritma pemetaan bekerja berdasarkan pasangan kunci, sehingga walaupun seseorang memiliki salah satu kunci yang sama, namun jika pasangan kuncinya berbeda, tidak akan dapat dipergunakan untuk mendeskripsikan pesan orang lain; Dengan sendirinya problem autentifikasi akan terselesaikan karena yang bersangkutan pasti akan menggunakan kunci yang benar (bukan kunci orang lain) agar dapat dibaca oleh mereka yang memiliki pasangan kuncinya. Mekanisme penyandian di atas biasa pula dipergunakan dalam dunia E-Commerce untuk menjaga kerahasiaan sebuah data, misalnya: Data nomor kartu kredit yang hanya boleh diketahui oleh si pengirim dan bank atau lembaga keuangan tertentu; Nomor identifikasi pengguna (user id) dan password yang hanya boleh diketahui oleh konsumen dan perusahaan penyedia jasa E- Commerce; Mengirimkan daftar pelanggan beserta rincian profilnya yang secara prinsip merupakan milik perusahaan yang tidak boleh dilihat para saingan bisnis; Melakukan download dokumen atau produk digital lainnya yang hanya dapat dibaca oleh mereka yang secara sah telah membeli; dan lain sebagainya. Satu-satunya kelemahan sistem ini adalah implementasinya secara teknis yang memakan waktu cukup lama untuk melakukan pengkodean dengan kunci publik. Berbagai teknik baru telah diperkenalkan di dunia pengamanan data sebagai alternatif untuk melakukan komunikasi secara lebih cepat sekaligus aman. 9 Arsitektur management E-Business

54 Daftar Pustaka Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu Buana 2013 Koleksi Tulisan dan Pemikiran E-Commerce Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya, Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA, Elex Media Komputindo Seluk Beluk E-Commerce, Andi Sunarto, GaraIlmu Seputar Keamanan E-Commerce keamanan-e-commerce.html 10 Arsitektur management E-Business

55 MODUL PERKULIAHAN Arsitektur Manajemen E- Business Enkripsi Data Dalam Mengamankan E-commerce Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract Mengetahui hal-hal apa saja yang harus diketahui dalam mengamankan website e-commerce. Kompetensi Output yang dihasilkan mahasiswa mengetahui langkah-langkah dalam mempertahankan e-commerce. Memperkenalkan jenis-jenis enkripsi

56 Pendahuluan Permasalahan keamanan transaksi dalam perdagangan secara online hanya dapat di atasi dengan menggunakan perlindungan kemananan yang seusia. Solusi permasalahan yang terkait dengan kemanan online dapat diatasi dengan menggunakan kriptografi yang telah bertahun tahun dipelajari oleh peneliti baik yang dilakukan oleh pihak akademik maupun militer.kriptografi menyediakan enkripsi dan mekanisme tanda tangan secara digital utuk menjamin kerahasiaan data elektrnik, hak kepemilikan atas keaslian, perlindungan terhadap integritas dan tidak adanya pegingkaran terhadap sebah dokumen elektronik yang telah dibuat. Konsep Dasar Kriptografi Kriptografi, sebagai batu bata utama untuk keamanan e-commerce : ilmu yang mempelajari bagaimana membuat suatu pesan yang dikirim pengirim dapat disampaikan kepada penerima dengan aman. Sifat-sifat dalam kriptografi meliputi : 1. kerahasiaan (confidential) dari pesan dijamin dengan melakukan enkripsi (penyandian), sehingga pesan yang telah disandikan itu tidak dapat dibaca oleh orang-orang yang tidak berhak. 2. Keutuhan (integrity) dari pesan, sehingga saat pesan itu dikirimkan tidak ada yang bisa mengutak-atik ditengah jalan. Sebagai contoh, dalam suatu transaksi pembayaran, sang pengirim pesan berkepentingan agar nilai cek digital sebesar Rp ,- tidak diubah orang lain menjadi Rp ,- ditengah jalan. 3. Jaminan atas identitas dan keabsahan (authenticity) jati diri dari pihakpihak yang melakukan transaksi. Sekedar ilustrasi, dari sisi konsumen, harus ada jaminan bahwa adalah benar benar ticket office milik ibu dibyo di Cikini. Sebaliknya, seorang pedagang di internet 2 Arsitektur management E-Business

57 juga perlu mengetahui apakah seorang konsumen yang sedang berbelanja di websitenya benar-benar menggunakan kartu kredit miliknya sendiri. 4. Transaksi dapat dijadikan barang bukti yang tidak bisa disangkal (non repudiation) jika terjadi sengketa atau perselisihan pada transaksi elektronik yang telah terjadi. Dalam kriptografi, ada dua proses utama : 1. Enkripsi (encryption) : yakni proses untuk mengubah pesan asli (plain text) menjadi pesan yang tersandikan atau pesan yang terrahasiakan (cipher text) 2. Dekripsi (decryption) : yakni proses mengubah pesan yang tersandikan (cipher text) kembali menjadi pesan pada bentuk aslinya (plain text). o o o o Key Plain text Cipher text Plain text Proses enkripsi dan dekripsi Proses enkripsi dan dekripsi mengunakan kunci (key). Jadi meskipun penyerang (hacker) mengetahui secara tepat algoritma enkripsi dan dekripsinya, namun jika penyerang itu tidak memiliki kunci yang tepat, maka penyerang itu tidak bisa menjebol saluran komunikasi antara pengirim dan penerima 2. Kriptografi Kunci Simetrik Ini adalah jenis kriptografi yang paling umum dipergunakan. Kunci untuk membuat pesan yang disandikan sama dengan kunci untuk membuka pesan yang disandikan itu. Jadi pengirim pesan dan penerima pesan harus memiliki kunci yang sama persis. Siapapun yang memiliki kunci tersebut termasuk pihak-pihak yang tidak diinginkan dapat membuat dan membongkar rahasia 3 Arsitektur management E-Business

58 cipher text. Problem yang paling jelas disini terkadang bukanlan masalah Encryption dan Decryption pengiriman ciphertextnya, melainkan masalah bagaimana meyampaikan kunci simetris rahasia tersebut kepada pihak yang diinginkan. Dengan kata lain ada masalah pendistribusian kunci rahasia. Contoh : algoritma kunci Simetris yang terkenal adalah DES (data encryption standart), TripleDES, IDEA, Blowfish, Twofish, AES (advanced encryption standard ) dan RC Kriptografi kunci publik / kunci asimetrik Teknik kriptografi kunci publik mencoba menjawab permasalahan pendistribusian kunci pada teknologi kriptografi kunci simetrik. Dalam kriptografi kunci publik, setiap pihak memiliki sepasang kunci : 1. Sebuah kunci publik yang didistribusikan kepada umum/ khalayak ramai. 2. Sebuah kunci privat yang harus disimpan dengan rahasia dan tidak boleh diketahui orang lain. Dalam ilustrasi yang akan dijabarkan nanti, guna mempermudah penjelasan kita akan menggunakan beberapa nama ganti orang yakni Anto, Badu, Chandra dan Deni untuk mempresentasikan pihak-pihak yang melakukan transaksi. Ada dua kegunaan mendasar dari setiap pasangan kunci privat : 1. Membungkus pesan sehingga kerahasiaannya terjamin. Siapapun Anto, Chandra dan Deni dapat mengirim pesan rahasia kepada Badu dengan cara mengenkripsi pesan asli (plain text) dengan kunci publik milik Badu. Karena yang memiliki pasangan kunci Enkripsi dan Dekripsi. Maka tentu yang bisa membuka pesan rahasia hanyalah Badu. 2. Menandatangani pesan untuk menjaga keotentikan pesan. Jika Anto hendak menandatangani suatu pesan, maka Anto akan menggunakan kunci privatnya untuk membuat tanda tangan digital. Semua orang 4 Arsitektur management E-Business

59 lainnya (Badu, Chandra, Deni) bisa memeriksa tanda tangan itu jika memiliki kunci publik Anto. 4. Fungsi Hash Satu Arah Fungsi hash berguna untuk menjaga keutuhan (integrity) dari pesan yang dikirimkan. Bagaimana jika Anto mengirimkan surat pembayaran kepada Badu sebesar 1 juta rupiah, namun ditengah jalan Maman (yang ternyata berhasil membobol sandi entah dengan cara apa) membubuhkan angka 0 lagi dibelakangnya sehingga menjadi 10 juta rupiah? Dimana dari pesan tersebut harus utuh, tidak diubah-ubah oleh siapapun, bahkan bukan hanya oleh Maman, namun juga termasuk oleh Anto, Badu dan gangguan pada transmisi pesan (noise). Hal ini dapat dilakukan dengan fungsi hash satu arah (one way hash function ), yang terkadang disebut sidik jari (fingerprint), hash, message integrity check, atau manipulation detection code. Saat Anto hendak mengirimkan pesannya, dia harus membuat sidik jari dari pesan yang akan dikirim untuk Badu. Pesan (yang besarnya dapat bervariasi) yang akan di hash disebut pre-image, sedangkan outputnya yang memiliki ukurannya tetap, disebut hash value (nilai hush). Kemudian, melalui saluran komunikasi yang aman, dia mengirimkan sidik jarinya kepada Badu. Setelah Badu menerima pesan si Anto tidak peduli lewat saluran komunikasi yang mana, Badu kemudian juga membuat sidik jari dari pesan yang telah diterimanya dari Anto. Kemudian Badu membandingkan sidik jari yang dibuatnya dengan sidik jari yang diterimanya dari Anto. Jika kedua sidik jari itu identik, maka Badu dapat yakin bahwa pesan itu tidak diubah-ubah sejak dibuatkan sidik jari yang diterima dari Badu. Jika pesan pembayaran 1 juta rupiah itu diubah menjadi 10 juta rupiah, tentunya akan menghasilkan nilai Hash yang berbeda. 5. Membuat sidik jari pesan 5 Arsitektur management E-Business

60 Untuk membuat sidik jari tersebut tidak dapat diketahui oleh siapapun, sehingga siapapun tidak dapat memeriksa keutuhan dokumen atau pesan tertentu. Tak ada algoritma rahasia dan umumnya tak ada pula kunci rahasia. Jaminan dari keamanan sidik jari berangkat dari kenyataan bahwa hampir tidak ada dua preimage yang memiliki hash value yang sama. Inilah yang disebut dengan sifat collision free dari suatu fungsi hash yang baik. Selain itu, sangat sulit untuk membuat suatu pre-image jika hanya diketahui hash valuenya saja. Contoh algoritma fungsi hash satu arah adalah MD-4, MD-5 dan SHA. Message authentication code (MAC) adalah satu variasi dari fungsi hash satu arah, hanya saja selain pre-image, sebuah kunci rahasia juga menjadi input bagi fungsi MAC. 6. Tanda Tangan digital Badu memang dapat merasa yakin bahwa sidik jari yang datang bersama pesan yang diterimanya memang berkorelasi. Namun bagaimana Badu dapat merasa yakin bahwa pesan itu berasal dari Anto? Bisa saja saat dikirimkan oleh Anto melalui saluran komunikasi yang tidak aman, pesan tersebut diambil oleh Maman. Maman kemudian mengganti isi pesan tadi, dan membuat lagi sidik jari dari pesan yang baru diubahnya itu. Lalu, Maman mengirimkan lagi pesan beserta sidik jarinya itu kepada Badu, seolah-olah dari Anto. Untuk mencegah pemalsuan, Anto membubuhkan tanda tangannya pada pesan tersebut. Dalam dunia elektronik, Anto membubuhkan tanda tangan digital pada pesan yang akan dikirimkan untuk Badu, sehingga Badu dapat merasa yakin bahwa pesan itu memang dikirim Anto. Sifat yang diinginkan dari tanda tangan digital diantaranya adalah : 1. Tanda tangan asli (otentik), tidak mudah ditulis/ ditiru oleh orang lain. Pesan dan tanda tangan pesan tersebut juga dapat menjadi barang bukti sehingga penandatangan tidak bisa menyangkal bahwa dulu ia tidak pernah menandatanganinya. 6 Arsitektur management E-Business

61 2. Tanda tangan itu hanya sah untuk dokumen (pesan) itu saja. Tanda tangan itu tidak bisa dipindahkan dari suatu dokumen ke dokumen lainnya.ini juga berarti bahwa jika dokumen itu diubah, maka tanda tangan digital dari pesan tersebut tidak sah lagi. 3. Tanda tangan itu dapat diperiksa dengan mudah. 4. Tanda tangan itu dapat diperiksa oleh pihak-pihak yang belum pernah bertemu dengan penandatangan. 5. Tanda tangan itu juga sah untuk kopi dari dokumen yang sama persis. Meskipun ada banyak skenario, ada baiknya kita perhatikan salah satu skenario yang cukup umum dalam penggunaan tanda tangan digital. Tanda tangan digital memanfaatkan fungsi hash satu arah untuk menjamin bahwa tanda tangan itu hanya berlaku untuk dokumen yang bersangkutan saja. Bukan dokumen tersebut secara keseluruhan yang ditandatangani, namun biasanya yang ditandatangani adalah sidik jari dari dokumen itu beserta time stamp-nya dengan menggunakan kunci privat. Time stamp berguna untuk berguna untuk menentukan waktu pengesahan dokumen. 7. Pembuatan tanda tangan digital Keabsahan tanda tangan digital itu dapat diperiksa oleh Badu. Pertama-tama Badu membuat lagi sidik jari dari pesan yang diterimanya. Lalu Badu mendekripsi tanda atangan digital Anto untuk mendapatkan sidik jari yang asli. Badu lantas membandingkan kedua sidik jari tersebut. Jika kedua sidik jari tersebut sama, maka dapat diyakini bahwa pesan tersebut ditandatangani oleh Anto. Enkripsi Sidik Jari Kunci Privat Anto 7 Arsitektur management E-Business

62 Tanda tangan Digital Anto 8. Panjang kunci dan keamanannya Pembobolan kunci mungkin saja terjadi. Besar kecilnya kemungkinan ini ditentukan oleh panjangnya kunci. Semakin panjang kunci semakin sulit pula untuk membobolnya dengan brute force attack. 9. Key Backup & Recovery Tujuan dari adanya kriptografi adalah memberikan proteksi kerahasiaan pada data. Dengan kritografi kunci publik, kerahasiaan terjamin karena kunci privat yang dipergunakan untuk proses deskripsi digital, hanya diketahui oleh pemilik kunci privat yang sah. Ada beberapa hal yang bisa memaksa kunci privat juga diback up oleh pihak ketiga yang dipercaya (trusted third party/ TTP ), misalnya : kunci privatnya yang ada dalam harddisk, secara tidak sengaja sengaja terhapus, smart card yang dipergunakannya hilang atau rusak, ada pegawai kantor yang mengenskripsi data-data penting perusahaan menggunakan kunci publiknya, sehingga saat pegawai kantor berhenti bekerja, perusahaan tidak bisa membuka data-data penting tersebut. Perlu dicatat,bahwa yang dibackup oleh TTP hanya private descrition key (kunci privat yang dipergunakan untuk mendeskripsi pesan), bukan private signing key,( kunci yang dipergunakan untuk membuat tanda tangan). Hal ini disebabkan karena kalau yang di backup adalah pivate signing key, maka dikuatirkan terjadi pemalsuan tanda tangan. Dalam kasus dimana private signing key-nya hilang, maka terpaksalah sertifikat yang berkaitan dibatalkan (di-revoke). 10. Time Stamping Dalam bisnis, waktu terjadinya kesepakatan, kontrak atau pembuatan surat amatlah penting. Oleh karena itu, diperlukan suatu mekanisme khusus untuk 8 Arsitektur management E-Business

63 menyediakan `waktu yang terpercaya dalam infrastruktur kunci publik. Artinya, waktu tersebut tidak didapatkan dari `clock setiap komputer, namun didapatkan dari satu sumber yang dipercaya. Penyedia jasa sumber `waktu yang dipercaya, juga termasuk kategori TTP. Waktu yang disediakan oleh time stamp server,tidaklah harus tepat sekali, karena yang paling penting adalah waktu `relatif dari suatu kejadian lain. Misalnya suatu transaksi purchase order terjadi sebelum transaksi payment. Meskipun demikian, memang lebih bagus kalau waktu yang bersumber dari time stamp server mendekati waktu resmi (dari Badan Meteorologi dan Geofisika/BMG). Perdagangan melalui internet tidak hanya penjual dan pembeli tetapi banyak peran yang ikut dalam terwujudnya e-commerce. Seperti : Jasa pengiriman atau pos, jasa jaringan perbankan internasional, Web Server ( Penyedia Web site ). Jaminan yang diberikan Toko online bergantung pada perjanjian kerjasama antara toko dan jasa pengiriman, Dalam hal ini kita harus hati-hati dalam memilih atau mengakses online-shop pada saat membeli barang maupun jasa. Pengiriman barang dari gudang perusahaan sampai ke pembeli bukan suatu hal yang sederhana, karena pengiriman lintas negara harus mengikuti aturan bea-cukai di negara pengirim maupun penerima. Oleh sebab itu jasa pengiriman barang ini menjadi sangat vital, karena membutuhkan jasa pengiriman yang cepat dan aman. Seringkali cyber shop memberikan jaminan baik dalam hal produknya dan pengirimannya karena Pelayanan yang diberikan tidak jauh berbeda toko yang offline. Dan pelayanan terhadap konsumen merupakan hal yang terpenting dalam mencari pelanggan. Empat aspek utama berkomunikasi online dengan aman adalah sebagai berikut : 1. Menjaga kerahasiaan data. Transaksi yang dilakukan secara elektronik telah dienkripsi dengan menggunakan sistem kriptografi 9 Arsitektur management E-Business

64 yang canggih sehingga pihak pihak yang tidak berwenang tidak dapat membuka dan membaca isi transaksi 2. Integritas data. Pihak yang tidak memiliki ha katas data bias mengubah atau merusak data tanpa terdeteksi 3. Tidak ada pengingkaran terhadap dokumen yang telah dibuat oleh pengirim jika transaksi tersebut dikirim dengan tanda tangan digital. Pengamanan data pada e-commerce : 1. Metode pengamanan dalam jaringan menggunkan teknologi Secure Socket Layer (SSL) 2. Teknologi sertfikat digital yang memungkinkan klien mengetahui apakah halaman situs yang di aksesnya itu asli atau palsu 3. Dari sisi server adalah tersedianya teknologi SSL, Digital Certficate, enkrispi data, dan sebagainya. Dari sisi klien adalah kesiapn clien atau browser untuk menandingi kemampuan server. Pendukung keamanan E-commerce : 1. Digital Signature DS merupakan tanda tangan digital merupakan bentuk tiruan tanda tangan konvensional ke dalam bentuk digital. Akan tetapi ini bukan file scan tanda tanan dikertas. Sebuatan ini sebenarnya merupakan konsep. Di dunia nyata, tanda tangan digital adalah rangkaian byte byte yang jika diperiksa bias digunakan untuk memeriksa apakah sebuah dokumen digital, termasuk e- benar benar berasal dari orang tertentu atau tidak. 10 Arsitektur management E-Business

65 2. Protokol Kriptografi PK merupakan sebuah protocol yang menggunakan kriptografi dengan melibatkan sejumlah algoritma kriptografi. Sifat sifat dari PK adalah sebagai berikut : 1. Protokol memiliki urutan dari awal hingga akhir 2. Setiap langkah harus dilaksanakan secara berurutan 3. Diperlukan dua pihak atau lebih untuk melaksanakan protocol 4. Protocol harus mencapai sebuah hasil 3. Jenis protocol kriptografi a. Arbritated protocol b. Adjudicated protocol c. Self-enforcing protocol 11 Arsitektur management E-Business

66 Daftar Pustaka [1]. Konsep Keamanan E-Commerce, Riya Widayanti, S.Kom, MMSI, Universitas Esa Unggul [2]. Seluk Beluk E-Commerce Bagi Pemula Untuk Menjual Produknya Melalui Internet, Andi Sunarto, SEI, Graha Ilmu [3]. Koleksi Tulisan dan Pemikiran E-Commerce Kiat dan Strategi Bisnis di Dunia Maya, Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA, Elex Media Komputindo 12 Arsitektur management E-Business

67 MODUL PERKULIAHAN Arsitektur management E- Business E-Commerce Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Andi Nugroho, ST,.Mkom Abstract E-commerce merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan seseorang berjualan tanpa harus bertemu langsung antara penjual dengan pembeli. Kompetensi Output yang dihasilkan setiap mahasiswa dapat mengenal sebuah teknologi yang disebut dengan E- commerce yang memanfaatkan media internet sebagai sarana untuk melakukan transaksi.

68 Definisi e-commerce E-Commerce termasuk salah satu istilah pada perdagangan elektronik yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat yaitu perdagangan web (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. E-com, atau Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaann sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat.selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E-Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop.Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online. Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar.selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari dewasa ini. Dalam era yang disebut information age ini, media 2 Arsitektur management E-Business

69 elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis, salah satu cara yang mulai dilirik adalah dengan menggunakan internet. Salah satu bentuk nyata bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu internet.walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai mengerti atas manfaat dari e-commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya. Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e- commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang (semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-commerce dengan EDI (electronik data interchange) dan seterusnya. Sebagai contoh, berikut ini adalah salah satu definisi dari e-commerce yang mendekati aktifitas dari e-commerce tersebut yang diambil dari sebuah buku Electronic Commerce, A Managerial Prespective (Turban, 2002): E-commerce is an emerging concept that describes the process of buying, selling, or exchanging products, services, and information via computer networks, including internet. Sehingga, jika kita lebih mendalami defenisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e- commerce dalam prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan produk, service dan informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet, sedangkan dalam prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi dalam mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow, dalamperspektif service dikatakan bahwa e-commerce merupakan suatu cara bagi perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu tetap meningkatkan kualitas dari produk/service dan kecepatan dalam distribusinya sedangkan yang terakhir dalam prespektif online, e-commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk/service dan informasi dengan menggunakan internet dan sarana pelayanan online lainnya. Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan 3 Arsitektur management E-Business

70 kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services. Dalam aplikasinya e-commerce dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu business to business (B2B) dan business to customer (B2C).Dalam perkembangannya B2B lebih pesat dibandingkan B2C. Business to business dalam e-commerce umumnya menggunakan mekanisme EDI (electronic data interchange). Tetapi karena begitu banyaknya standarisasi yang ada, dalam pelaksanaannya menyulitkan antara pebisnis untuk saling berinteraksi sehingga berkembanglah dewasa ini yang dinamakan Extensible Markup Language (XML) yang dikembangkan oleh World Wide Web Consortium (W3C).dalam XML ini tersimpan struktur dan jenis elemen data di dalam dokumennya yang berbentuk tags seperti HTML sehingga sangat efektif digunakan dalam system yang berbeda. Sehingga yang sebelumnya EDI menggunakan jaringan yang sering disebut VAN (value added network) dengan populernya jaringan internet mulai dikenal sebuah system yang disebut EDI over internet dan system lainnya yang sedang berkembang seperti electronic/internet procurement dan ERP (enterprise resource planning). Secara umum adapun aktifitas dari B2B ini seperti trading partners dan pertukaran data (data exchange) yang dilakukan secara rutin antara pebisnis. Sedangkan dalam business to customer (B2C) umumnya menggunakan internet dengan berbagai model pendekatan seperti electronic shopping mall atau dengan konsep portal.kedua-duanya menggunakan website sebagai basisnya.aktifitas electronic shopping mall lebih ke mempromosikan produk dan service yang ada dengan dukungan online catalog dan sebagainya.adapun contoh dari system ini seperti amazon ( dan netmarket ( dalam konsep portal lebih ke pelayanan yang lebih kompleks dimana electronic shopping mall juga termasuk didalamnya, dengan tetap berbasis website, di dalam portal ini juga terdapat pelayanan lainnya seperti , online database, news dan sebagainya. Adapun contoh dari sistem ini seperti netscape home ( dan yahoo( Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, 4 Arsitektur management E-Business

71 jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk: 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. 7. Mempermudah kegiatan perdagangan Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah: * dan Messaging * Content Management Systems * Dokumen, spreadsheet, database * Akunting dan sistem keuangan * Informasi pengiriman dan pemesanan * Pelaporan informasi dari klien dan enterprise * Sistem pembayaran domestik dan internasional * Newsgroup * On-line Shopping * Conferencing * Online Banking Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: ebay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal. Untuk di Indonesia, bisa dilihat tradeworld.com, bhineka.com, fastncheap.com, dll. e-commerce dapat didefinisikan dari beberapa perspektif: Komunikasi: penyampaian barang, jasa, layanan, informasi atau pembayaran melalui jaringan komputer atau perangkat elektronik lainnya Komersial (perdagangan): kemampuan untuk membeli dan menjual produk, jasa, layanan dan informasi di internet dan melalui layanan pembayaran online lainnya Proses bisnis: melakukan bisnis melalui jaringan elektronik dengan menggunakan informasi sebagai pengganti proses bisnis secara fisik 5 Arsitektur management E-Business

72 Layanan: sebuah alat bagi pemerintah, perusahaan, konsumen dan manajemen untuk mengurangi biaya layanan, meningkatkan kualitas layanan pelanggan dan mempercepat penyampaian layanan Pembelajaran: memungkinkan pembelajaran secara online pada sekolah, universitas dan organisasi lain (termasuk bisnis) Kolaborasi: kerangka kerja bagi kolaborasi inter dan intra organisasi Komunitas: penyediaan tempat berkumpul bagi anggota komunitas untuk belajar, bertransaksi dan berkolaborasi ecommerce: pertukaran antar pihak pihak (individu maupun organisasi) dengan perantaraan teknologi yang difasilitasi dengan aktivitas intra dan inter organisasi secara elektronik Kerangka Kerja ecommerce Penerapan ecommerce didukung oleh infrastruktur dan 5 (lima) area pendukung: Manusia (people) Kebijakan publik (public policy) Pemasaran dan iklan (marketing and advertising) Dukungan layanan (support services) Rekanan bisnis (business partnerships) Keuntungan ecommerce - Keuntungan bagi organisasi / perusahaan: Jangkauan global Pengurangan biaya Perbaikan rantai pasokan Perpanjangan waktu layanan: 24/7/365 Customization Time-to-market yang cepat 6 Arsitektur management E-Business

73 Biaya komunikasi yang lebih murah Proses pembelian yang lebih efisien Peningkatan relasi pelanggan Informasi perusahaan yang mutakhir (up-to-date) - Keuntungan bagi pelanggan: Dapat berada dibeberapa tempat sekaligus Lebih banyak produk dan jasa Harga produk dan jasa lebih murah Pengiriman yang lebih cepat Ketersediaan informasi Komunitas elektronik / maya Di beberapa negara tidak dikenakan pajak penjualan - Keuntungan bagi masyarakat: Telecommuting Meningkatkan standard hidup Ketersediaan layanan public Keterbatasan ecommerce - Keterbatasan teknis: Belum adanya standard kualitas, keamanan dan kehandalan yang diterima secara global Keterbatasan bandwith telekomunikasi Kesulitan integrasi aplikasi ecommerce dengan legacy systems Biaya akses (internet) yang masih relatif mahal Kebutuhan Web server atau infrastruktur lain yang bersifat khusus / istimewa - Keterbatasan non teknis: Biaya dan justifikasi Keamanan dan privasi (kebebasan pribadi / privacy) Penolakan dan ketidak percayaan pengguna 7 Arsitektur management E-Business

74 Keterbatasan touch and feel secara online Hambatan pada ecommerce - Keamanan - Kepercayaan dan resiko - Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas - Kurangnya model bisnis - Budaya - Organisasi - Kejahatan (fraud) - Akses internet yang lambat - Legalitas dan hokum Tantangan ecommerce di Indonesia - Infrastruktur telekomunikasi masih tertinggal - Biaya pulsa telepon yang mahal - Jangkauan ISP masih terbatas - Harga hardware komputer yang mahal Model-Model Bisnis E-Commerce Dari beberapa literatur dan iklan-iklan bisnis e-commerce di internet kita bisa melihat banyak model-model bisnis yang ditawarkan, dimulai dari model arisan berantai sampai bermain valas atau forex secara online. Empat contoh model bisnis e-commerce yang dapat digunakan adalah sebagai berikut (Arfans, 2011) : 1. Binis Affiliasi Model bisnis affiliasi adalah dimana kita menjual produk orang lain, bisnis ini dapat digunakan oleh yang tidak memiliki produk sendiri untuk dijual tetapi sangat ingin berbisnis di internet. Disini kita akan mendapatkan penghasilan melalui komisi hasil penjualan, biasanya berkisar antara 4% sampai 60% dari harga produk. 8 Arsitektur management E-Business

75 2. Binis Reseler Model bisnis reseler adalalah dimana pada prinsipnya hampir sama dengan model bisnis affiliasi, hanya saja untuk bisa bergabung dengan bisnis model ini terlebih dahulu diharuskan untuk membeli salah satu produk yang mereka miliki, baru setelah itu diijinkan untuk memasarkannya. Biasanya hasil yang bisa kita dapatkan dari bisnis model ini sebesar 20% sampai 50%. 3. Bisnis Pribadi (Menjual Produk Sendiri) Bila kedua model bisnis e-commerce di atas sumber penghasilan adalah dengan menjual produk-produk orang lain, dalam bisnis pribadi ini bisa menawarkan produk yang merupakan hasil karya kita sendiri. Karya di sini tidak hanya berbentuk benda hasil produksi saja, namun hasil dari keahlian kita juga bisa. Misalnya dalam membuat sebuah e-book tentang bagaimana cara menghemat listrik sampai 80% lalu anda memasarkannya melalui internet. 4. Publisher Model bisnis publisher ini sangat menarik, karena tidak menjual sebuah produk atau jasa sama sekali, tetapi hanya membuat sebuah situs/blog yang berisi informasi yang unik dan sedang dicari banyak orang, lalu anda bisa daftarkan situ/blog anda kesebuah perusahaan periklanan/advertising online. Jika situs/blog anda memenuhi syarat maka anda akan mendapat komisi dari setiap pengunjung yang datang ke situ/blog anda dan membaca iklan yang berasal dari perusahaan advertising tersebut. Contoh perusahaan advertising yang sudah sangat terkenal adalah google. Membuat Toko Online dengan E-Commerce Software Jika ingin membangun sebuah toko online dapat menggunakan E- Commerce Software dibawah ini (Anonymous) : 1. Magneto - Untuk pengguna juga sebagai admin, software ini memiliki beberapa fitur yang kuat untuk mendukung e-commerce. Hal ini memungkinkan beberapa toko untuk dikelola dari antarmuka admin tunggal. 9 Arsitektur management E-Business

76 2. Fortune3 - ini maju tetapi mudah menggunakan perangkat lunak dan layanan e-commerce memiliki semua fitur dan dukungan yang dibutuhkan untuk mengelola sebuah toko online yang sukses.. 10 Arsitektur management E-Business

77 3. OXID esales - ini open source e-commerce sistem siap untuk B2C, B2B dan skenario commerce social. 4. PrestaShop - Apa yang menarik paling adalah antarmuka itu ramping. Dengan open source Anda dapat membuat kesepakatan khusus seperti voucher hadiah, penurunan harga, produk tag. 11 Arsitektur management E-Business

78 5. oscommerce - t adalah salah satu gratis aplikasi e-commerce tertua yang menawarkan beberapa pilihan pemasaran dan mendukung sebagian besar sistem pembayaran. SEO friendly ini aplikasi dan multibahasa bekerja dengan PHP / MySQL. 6. Digistore - ini dikembangkan dari mesin oscommerce dengan perbaikan di ujung depan dan admin app. Ini menyediakan platform untuk menjual & virtual barang fisik. 12 Arsitektur management E-Business

79 7. OpenCart - ini PHP MySQL sistem shopping cart adalah aplikasi yang tampak sederhana namun memiliki semua harus-memiliki fitur. 8. Freeway - Aplikasi ini memiliki beberapa ide inovatif untuk menjual. Ini dapat digunakan untuk menjual sebuah pelajaran gitar atau menyewa lapangan tenis pada tanggal tertentu dan waktu.. 13 Arsitektur management E-Business

80 9. Cart Zen - Ini adalah gratis dan kompatibel keranjang belanja open source perangkat lunak. Dikembangkan oleh sekelompok pemilik toko programmer, desainer dan konsultan. 10. Ecommr - Aplikasi ini menawarkan website penyajian dan elemen desain antarmuka situs web e-commerce dengan cara dikategorikan. 14 Arsitektur management E-Business

81 11. Spree - lain e-commerce platform menggunakan Ruby on Rails. Spree memungkinkan perbaikan dan kustomisasi. Dengan Merchant Aktif plugin mendukung sebagian besar prosesor pembayaran. Menurut Zifan (2011), terdapat dua pilihan dalam membuat toko on line, dengan plugin wordpress E-commerce dengan Theme Thesis untuk WordPress yaitu: Dengan galeri gambar atau tampilan standar Daftar Pustaka 15 Arsitektur management E-Business

82 Sandiwarno Sulis, Konsep Portal dan Manajemen Konten, modul Universitas Mercu Buana Arsitektur management E-Business

83 MODUL PERKULIAHAN Technology Infrastructure, Web Development Process Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Abstract Modul ini berisi materi tentang Dasar dari langkah- langkah dalam membangun website, user experience, Proses Desain Arsitektur, dan Implementasi Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan infrastruktur teknologi, dan proses pengembangan web

84 2 Arsitektur management E-Business

85 Pendahuluan E-Commerce termasuk salah satu istilah pada perdagangan elektronik yang berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik merupakan aktivitas perdagangan yang memanfaatkan transaksi komersial, misalnya mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian secara elektronik. Kemudian berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat yaitu perdagangan web (pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Sehingga Antara pada era 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini. Electronic Commerce merupakan salah satu teknologi yang berkembang pesat dalam dunia bisnis dan per-internet-an. Penggunaan sistem E-commerce, sebenarnya dapat menguntungkan banyak pihak, baik pihak konsumen, maupun pihak produsen dan penjual (retailer). Misalnya bagi pihak konsumen, menggunakan E-Commerce dapat membuat waktu berbelanja menjadi singkat.selain itu, harga barang-barang yang dijual melalui E- Commerce biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga di toko, karena jalur distribusi dari produsen barang ke pihak penjual lebih singkat dibandingkan dengan toko konvensional. Di Indonesia, sistem E-commerce ini kurang populer, karena banyak pengguna internet yang masih meragukan keamanan sistem ini, dan kurangnya pengetahuan mereka mengenai apa itu E-Commerce yang sebenarnya. Sehingga sampai saat ini, web resmi yang telah menyelenggarakan e-commerce di Indonesia adalah RisTI Shop.Risti, yaitu Divisi Riset dan Teknologi Informasi milik PT. Telkom, menyediakan layanan e-commerce untuk penyediaan informasi produk peralatan telekomunikasi dan non-telekomunikasi. Web ini juga telah mendukung proses transaksi secara online. Selain RisTI, tampaknya belum ada web lain yang menyelenggarakan E-commerce di Indonesia. Padahal, untuk membuat sistem E-commerce, investasi yang dikeluarkan tidak terlalu besar.selain itu, lingkup pemasaran produknya bisa jauh lebih luas dan biaya penyelenggaraan serta promosi pada E-commerce juga lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya pada sitem toko konvensional. Perkembangan teknologi informasi menyebabkan terjadinya perubahan kultur kita sehari-hari dewasa ini. Dalam era yang disebut information age ini, media 3 Arsitektur management E-Business

86 elektronik menjadi salah satu media andalan untuk melakukan komunikasi dan bisnis, salah satu cara yang mulai dilirik adalah dengan menggunakan internet. Salah satu bentuk nyata bisnis yang memanfaatkan internet tersebut dinamakan e-commerce, yang merupakan perkembangan dari commerce dengan menggunakan media elektronik yaitu internet.walaupun masih banyak para pelaku bisnis yang belum mengenal betul tentang internet tersebut tetapi karena desakan bisnis yang semakin mengarah ke media ini, banyak para pelaku bisnis mulai menggunakan ini. Bagi pebisnis yang belum benar-benar mengerti akan menggunakan jasa outsourcing dalam aktifitas ini. Disini lain, pebisnis yang mulai mengerti atas manfaat dari e-commerce ini mulai membangun sebuah sistem untuk mengimplementasikan sistem ini dalam aktifitas perusahaannya. Adapun keuntungan utama yang didapat dengan menggunakan teknologi ini adalah open platform yang tidak tergantung kepada satu vendor tertentu, sehingga sistem e- commerce tersebut dapat dikembangkan dengan cepat tanpa terikat dengan satu vendor tertentu. Walapun hingga saat ini belum ada defenisi baku dari e-commerce, beberapa mengatakan bahwa e-commerce adalah website yang digunakan untuk berdagang (semacam storefront), di lain pihak ada menghubungan e-commerce dengan EDI (electronik data interchange) dan seterusnya. Jika kita lebih mendalami definisi diatas, dapatlah dikatakan bahwa e-commerce dalam prespektif komunikasi merupakan aktifitas pengiriman atau penjualan produk, service dan informasi atau pembayaran melalui jaringan computer atau internet, sedangkan dalam prespektif proses bisnis adalah suatu sistem yang menggunakan teknologi informasi dalam mewujudkan otomisasi transaksi bisnis dan work flow, dalamperspektif service dikatakan bahwa e-commerce merupakan suatu cara bagi perusahaan, konsumen dan manajemen untuk memangkas biaya yang ada, selama hal itu tetap meningkatkan kualitas dari produk/service dan kecepatan dalam distribusinya sedangkan yang terakhir dalam prespektif online, e-commerce menyediakan kesempatan untuk membeli dan menjual produk/service dan informasi dengan menggunakan internet dan sarana pelayanan online lainnya. Dengan melihat tujuan-tujuan di atas, dapat disimpulkan bahwa e-commerce merupakan sebuah sistem yang dibangun dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam berbisnis dengan memanfaatkan teknologi informasi untuk meningkatkan kualitas dari produk/service dan informasi serta mengurangi biaya-biaya yang tidak diperlukan sehingga harga dari produk/service dan informasi tersebut dapat ditekan sedemikian rupa tanpa mengurangi dari kualitas yang ada. Jenis-jenis E-Commerce Secara umum aktifitas dari e-commerce mencakup berbagai aktifitas mulai dari direct marketing, 4 Arsitektur management E-Business

87 search jobs, online banking, banking, e-government, e-purchasing, B2B exchanges, ccommerce, m-commerce, auctions, travel, online publishing dan consumer services. Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk: 1. Menyediakan harga kompetitif 2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah. 3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas. 4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon. 5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian. 6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain. 7. Mempermudah kegiatan perdagangan Proses Pengembangan Website Tujuan dari pengembangan website adalah untuk menyajikan fungsi dan konten melalui beberapa jenis interface visual. Tiga Kekuatan Eksternal untuk Mencapai Tujuan Waktu: Kapan deadline untuk proyek ini? Apakah deadline bersifat fleksibel atau dapat dinegosiasikan? Apakah website dapat dikembangkan secara bertahap, atau semua fitur yang diinginkan harus segera dibangun? Anggaran: Berapa banyak uang yang telah dialokasikan untuk proyek, dan angka itu berasal dari mana? Apakah dalam anggaran cukup untuk mempekerjakan staf tambahan jika batas waktu yang terlalu ketat? Dapatkah proyek di outsourcing, sebagian atau keseluruhan? Sumber Daya: 5 Arsitektur management E-Business

88 Apakah organisasi memiliki kombinasi keterampilan internal yang tepat untuk menyelesaikan proyek seperti yang ditentukan? Apakah skill yang ada mencukupi untuk pengerjaan proyek mengingat jadwal yang telah disusun? Apakah tersedia sumber daya untuk pengerjaan proyek, atau sumber daya yang dibutuhkan akan diambil dari proyek lain? Proses untuk Pengembangan Website Perumusan Strategi Pendefinisian User Experience Proses Desain Arsitektur Implementasi Uji Coba / Perbaikan Peluncuran (Launch) Proses untuk Membangun Website dari Nol Aspek Penting yang perlu diketahui : Pendefinisian tujuan bisnis yang baik untuk website Dukungan eksekutif Pendefinisian umum dari segmen audience Penyampaian Project Plan dengan jelas Definisi dan deskripsi yang ringkas dan jelas dari branding system yang relevan Sebuah analisis kompetitif untuk industri dan produk / layanan yang ditawarkan website Anggaran Pengembangan Sumber Daya Komite pengawas stakeholder dan eksekutif senior. 6 Arsitektur management E-Business

89 User Experience : Mengacu pada bagaimana pengguna mempersepsikan dan menginterpretasi website Spesifikasi Fungsional : Memberikan panduan yang sangat detil terhadap setiap halaman pada website Proses Manajemen Perubahan: kerangka kerja untuk mengidentifikasi masalah dalam proyek (misalnya, software bugs atau perubahan persyaratan website), memprioritaskan permasalahan, menetapkan tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan menelusuri perkembangan tugas sampai semua masalah diselesaikan Project Plan: memaparkan checkpoints, pencapaian, dan sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek. Area disiplin utama untuk pengembangan website yang sukses meliputi: Strategi bisnis keahlian Fungsional / Materi Pokok arsitektur informasi Pengembangan konten / penulisan Desain Visual Desain Antarmuka Arsitektur Teknis Administrasi Database Pemodelan Data Pengembangan Teknis Pengujian Quality Assurance 7 Arsitektur management E-Business

90 Project Plan ID Task Name Duration Mar 31, '02 Apr 28, '02 May 26, '02 Jun 23, '02 Jul 21, '02 Aug 18, '02 Sep 15, '02 Oct 13, '02 Nov 10, '02 Dec 8, '02 Jan 5, '03 Feb 2, ' Acme.com Version days? 2 User Experience Definition 70 days? 3 Audience Definition 45 days 4 ID initial audience groups 5 days 5 Brainstorm user intentions 5 days 6 Brainstorm features / functions to satisfy intentions 5 days 7 Test assumptions on intentions 5 days 8 Test assumptions on features / functions 5 days 9 Build user personea guides 10 days 10 Develop Functional Matrix 10 days 11 Develop Audience Definition Findings Document 10 days 12 Functional Definition 25 days 13 Create Functional Matrix 10 days 14 Process Flow s 5 days 15 Site Architecture 10 days 16 Nav Model 2 days 17 Directory Structure 2 days 18 Page inventory 2 days 19 Content Matrix 5 days 20 Page Schematics 10 days 21 Visual Definition 30 days? 22 Gather Interface Development Requirements 15 days 23 Develop Interface Findings Document 5 days? 24 Develop Visual Identity System 2 w ks 25 Develop Style Guide 2 w ks 26 Architecture Design Process 85 days 27 Technical Discovery and Definition 80 days 28 Existing Technology Discovery 10 days 29 Gather Technical Development Requirements 10 days 30 Development Environment Setup 1 w k 31 Live Environment Setup 1 w k 32 Implementation 45 days 33 Findings Validation 1 w k 34 Visual Design Development 2 w ks 35 Interface Development 4 w ks 36 Application Development 8 w ks 37 Testing 65 days 38 Unit Testing 8 w ks 39 Component Integration Testing 5 days 40 UI Integration Testing 5 days 41 Integration Testing 5 days 42 Systems Testing 5 days 43 Performance and Stress Testing 5 days 44 Go Live 5 days

91 Pengidentifikasian User Experience Dengan mengembangkan penawaran secara online melalui: Mengidentifikasi lingkup penawaran Mengidentifikasi proses keputusan konsumen Pemetaan penawaran untuk proses keputusan Hal-hal berikut dapat didefinisikan: Jenis Pengguna: Jenis-jenis pengguna berlainan yang akan menggunakan situs Keinginan Pengguna: Tugas apa yang ingin diselesaikan ketik mengunjungi website Kepribadian Pengguna: Hal ini bersifat fiktif, contoh pola dasar pengguna yang sebenarnya yang memungkinkan tim pengembangan untuk fokus pada pengumpulan kebutuhan inti dari pengguna dalam suatu kelompok Use case: Menjelaskan bagaimana pengguna dan sistem berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu, biasanya langkah-langkah panduan yang menjelaskan semua tindakan yang figunakan, dan apa yang dikembalikan oleh system. Proses Desain Arsitektur Pada tahap ini tim perlu untuk menghasilkan beberapa dokumen penting: Site Map: Biasanya hirarki website yang diusulkan dan meliputi semua halaman utama, atau template, yang dikembangkan. Memungkinkan tim pengembang untuk mengelompokkan konten secara logis ke area konten dan untuk memahami bagaimana berbagai jenis konten berhubungan dan nge-link ke satu sama lain Tantangannya adalah untuk mengembangkan sistem navigasi yang berarti bagi pengguna dan juga sesuai dengan desain visual dari website Halaman Skema: Gambar atau diagram sederhana yang berfungsi sebagai layout konseptual untuk setiap halaman pada website Skema memberikan informasi fungsi dan konten tertentu yang akan muncul pada halaman tertent

92 Contoh Site Map

93 Contoh Halaman Skema Penemuan Teknis Visi teknologi dipengaruhi oleh banyak unsur, termasuk diantaranya: Tujuan bisnis website Pengguna Pribadi (User personal) Teknologi yang ada Keahlian Internal Keinginan Pengguna Waktu dan budget Kunjungan terhadap website (Traffic) Persyaratan Uptime Persyaratan Keamanan Dokumen Ringkasan teknologi harus merinci berikut ini:

94 Sistem perusahaan yang ada, termasuk sistem back-end dan database yang relevan Bagaimana perbedaan website yang diusulkan dari para pesaing perusahaan Arsitektur teknis konseptual untuk mendukung website Analisis dan rekomendasi untuk komponen software yang akan digunakan selama proses pembangunan Implementasi Validasi Melakukan finalisasi desain visual website Membuat fungsi prototipe Tahap Pembangunan Proses pembangunan intinya beberapa langkah yang sangat sederhana: Desain infrastruktur teknis Desain komponen teknis sehingga mereka akan fleksibel dan dapat dikembangkan Membangun komponen (baik visual dan fungsional) yang akan membentuk website Mengintegrasikan komponen-komponen sehingga mereka bekerja seperti yang diharapkan Menguji komponen-komponen, baik secara individu maupun setelah mereka telah diintegrasikan Menyempurnakan sistem dan komponen berdasarkan tes pengujian Launch website Pengembangan lingkungan Memutuskan bahasa yang digunakan diarahkan oleh sejumlah faktor: Keterampilan yang tersedia Portabilitas Fitur skalabilitas / perusahaan Biaya Halaman Desain Halaman unik: adalah halaman yang memiliki desain yang berbeda dari halaman lain di situs Halaman Template: desain dan tata letak halaman ini diulang lebih dari sekali, biasanya pada bagian dari situs yang memiliki beberapa halaman dari isi yang serupa 12 Arsitektur management E-Business

95 Pengembangan Antar Muka Pemilihan teknologi yang mana untuk mengimplementasikan sebuah antarmuka adalah hal sulit karena tidak semua halaman memerlukan fungsi yang sama atau memberikan informasi yang sama Keberhasilan sebuah antarmuka ditentukan oleh apakah penggunanya berhasil dalam mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dan memahami informasi yang diberikan kepada mereka Pengembangan Aplikasi Pengembangan aplikasi Pembuatan aplikasi ini dibentuk oleh matriks fungsionalitas dan spesifikasi fungsional Tim ini menciptakan modul yang memenuhi semua kemampuan yang perlu dimiliki website Infrastruktur Teknologi Pada pembahasan ini akan memperhitungkan teknologi yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi Electronic Commerce. Teknologi merupakan bagian penting dari keseluruhan strategi organisasi untuk keberhasilan dalam jaringan ekonomi. Diskusi teknologi Electronic Commerce dimulai dengan melihat model berlapis dari teknologi Electronic Commerce. Berikutnya, mengkaji proses menggunakan Web untuk melakukan transaksi dan teknologi untuk memproses transaksi pada klien (browser) dan server Web. Infrastruktur Electronic Commerce Electronic commerce bergantung pada sejumlah teknologi yang berbeda. Teknologi ini bekerja dengan bersama-sama untuk menciptakan infrastruktur berlapis, terintegrasi yang memungkinkan pengembangan dan penyebaran aplikasi electronic commerce, seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah. Setiap lapisan dibangun di atas lapisan di bawahnya dan tidak dapat berfungsi tanpa itu. Electronic commerce applications Business services infrastructure Electronic publishing infrastructure Message distribution infrastructure 13 Arsitektur management E-Business

96 Global information infrastructure Gambar Infrastruktur Electonic Commerce 1. Lapisan Infrastruktur Informasi Global Lapisan Global Information Infrastructure (GII) adalah landasan perdagangan elektronik karena semua lalu lintas harus dikirimkan oleh satu atau lebih jaringan komunikasi dan protokol. GII terdiri dari infrastruktur informasi nasional (National Information Infrastructure - NII) untuk masing-masing negara, yang meliputi televisi dengan saluran kabel dan satelit, jaringan telepon, sistem komunikasi mobile, jaringan komputer, EDI, dan protokol Internet (TCP / IP). 2. Lapisan Message Distribution Infrastructure Lapisan Message Distribution Infrastructure terdiri dari protokol untuk mengirim dan menerima pesan. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan dari server ke klien menggunakan pertukaran data elektronik (EDI) GII atau NIL, (SMTP), File Transfer Protocol (FTP), dan Hypertext Transfer Protocol (HTTP) semuanya merupakan contoh protokol pengiriman pesan (messaging). Protocol SMTP digunakan untuk memindahkan pesan melalui Internet. Demikian pula, transfer file Web dari server ke browser bergantung pada protokol HTTP. Pesan dapat tidak diformat (seperti melalui SMTP) atau diformat (seperti pesanan pembelian melalui EDI). 3. Lapisan Electronic Publishing Infrastructure Lapisan Electronic Publishing Infrastructure memungkinkan organisasi untuk mempublikasikan berbagai teks dan multimedia melalui infrastruktur pendistribusian message. Web menawarkan contoh yang baik dari lapisan infrastruktur penerbitan elektronik. Mengingat bahwa Web memiliki tiga elemen kunci: Uniform Resource Locator (URL), yang secara unik mengidentifikasi setiap server Sebuah pesan yang terdiri dalam Hypertext Markup Language (HTML), yang memungkinkan untuk memberikan file teks ditambah berbagai tag format dan link hypertext File yang terkait dengan multimedia yang dihubungkan dengan pesan Lapisan electronic publishing didasarkan pada lapisan GII karena memerlukan lapisan kedua untuk menyampaikan pesan (message). Web juga memerlukan TCP/IP untuk bagian Internet dari lapisan GII. Selain itu, Web memerlukan metode yang dialamatkan (URL) untuk menemukan sumber dan penggunaan bahasa yang umum di seluruh jaringan 14 Arsitektur management E-Business

97 (HTML). Dalam beberapa kasus, seperti URL, standar ini dibangun di atas lapisan sebelumnya. 4. Lapisan Busines Service Infrastructure Lapisan infrastruktur layanan bisnis terdiri dari sejumlah proses bisnis yang umum digunakan oleh sebagian besar aplikasi perdagangan elektronik. Hampir setiap bisnis, misalnya, berusaha untuk menagih pembayaran untuk barang dan jasa yang dijualnya. Dengan demikian, lapisan layanan bisnis mendukung transmisi yang aman dari nomor kartu kredit antara pelanggan dan pedagang online. Secara umum, lapisan ini termasuk fasilitas untuk enkripsi dan otentikasi. 5. Lapisan Electronic Commerce Application Akhirnya, di atas semua lapisan lain terletak lapisan aplikasi dimana pelanggan berinteraksi. Transaksi berlangsung pada bagian dari infrastruktur perdagangan elektronik ini, dan web di mana Anda telah membeli produk atau membandingkan produk memiliki aplikasi electronic commerce. Aplikasi bisnis di Web melibatkan banyak pemrograman dalam berbagai bahasa komputer. Meskipun semua lapisan lainnya dari model ini berada di server, lapisan aplikasi merupakan contoh klasik dari model empat-tier client / server. Artinya, hal ini memerlukan browser pada komputer pelanggan untuk berkomunikasi dengan server Web, yang pada gilirannya berkomunikasi dengan server aplikasi dan server database. Untuk aplikasi yang sangat sederhana, database, aplikasi, dan server Web berada di satu dan komputer yang sama; untuk volume tinggi atau aplikasi yang kompleks, server database dan aplikasi berada pada komputer yang terpisah. Dalam kasus apapun, browser Web pada komputer klien berinteraksi dengan perangkat lunak server Web untuk menyelesaikan transaksi, seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah. 15 Arsitektur management E-Business

98 16 Arsitektur management E-Business

99 Daftar Pustaka 1. Jeffrey Rayport, Bernard Jaworski, Breakaway Solutions Inc Introduction to e- commerce. Mcgraw-Hill/Irwin. 2. Sandiwarno, Sulis Konsep Portal dan Manajemen Konten. modul Universitas Mercu Buana. 3. Keown, Patrick Information Technology and The Networked Technology.

100 MODUL PERKULIAHAN Using Next Generation Web in Construction e- Business Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Abstract Modul ini berisi materi tentang bagaimana menggunakan teknologi web generasi mendatang dalam konstruksi e-business Kompetensi Mahasiswa mampu menjelaskan bagaimana menggunakan teknologi web generasi mendatang dalam konstruksi e-business

101 Pendahuluan Teknologi informasi telah berkembang secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir dan kemajuan yang utama seperti pengembangan teknik komputasi dan teknologi komunikasi yang inovatif seperti internet dan teknologi nirkabel dianggap sebagai hal yang penting dalam mengatasi beberapa masalah yang melekat terkait dengan proyek-proyek konstruksi. Proyek konstruksi tim biasanya melibatkan berbagai bidang ilmu heterogen yang bekerja bersama dalam jangka waktu sementara untuk menyelesaikan fasilitas yang dibangun. Semakin anggota tim ini didistribusikan secara geografis dan melintasi batasbatas organisasi, dan membuat komunikasi kolaboratif menjadi lebih sulit. Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) yang ada telah melakukan banyak hal untuk mengatasi permasalahan ini dan menyediakan kolaborasi infrastruktur yang tepat disaat tidak memungkinkan pertemuan face to face, biaya yang mahal, sulit atau hanya akan merepotkan. Berkembangnya minat pada e-bisnis dan kerja sama berbasis Web mengarah kepada peningkatan pembangunan aplikasi Web. Selanjutnya, ICT di masa depan harus mampu memfasilitasi kolaborasi di mana-mana dan dengan keuntungan bahwa tim proyek konstruksi perlu untuk pengiriman proyek yang efektif. Dalam hal ini, penting bahwa ada ketentuan untuk sistem mobile dan nirkabel yang memungkinkan anggota tim proyek untuk memiliki akses terhadap informasi dan partisipan proyek kapan saja, di mana saja dan pada tingkat granularitas yang tepat. Dari sudut pandang metodologis, dukungan kerjasama untuk mitra proyek saat ini dilihat sebagai penyampaian 'sederhana' dari informasi yang relevan. Penyampaian informasi terutama bersifat statis dan tidak dapat memperhitungkan perubahan konteks pengguna. Seringkali, aplikasi yang dirancang untuk mendukung proses tertentu (misalnya manajemen proyek, penjaminan kualitas, kesehatan dan keselamatan, dll). Permasalahan yang terkait dengan kebutuhan pengguna, seperti kebutuhan untuk konten dinamis yang sintesis, penyediaan akses konteks yang sensitif dan real-time ke beberapa sumber informasi belum ditangani secara memadai. Teknologi yang berkembang seperti Semantic Web, Web Services dan Wi-Fi memiliki potensi untuk mengatasi kekurangan saat ICTs dalam hal mendukung anggota tim mobile project. Secara bersamaan, teknologi ini membuka kemungkinan baru untuk memanfaatkan kemampuan komputasi mobile dalam konstruksi. Relevansi Semantic Web dalam mendukung pekerja konstruksi seluler terletak pada kenyataan bahwa data persyaratan khas pekerja konstruksi untuk kegiatan baik waktu-kritis (misalnya Permintaan 2 Pemprograman Web Enterprise

102 Informasi, bekerja sama dengan mitra proyek) atau bagi mereka yang dapat memfasilitasi penyelesaian tugas (misalnya akses dengan gambar, jadwal dll.). Semantic Web menyediakan makna kontekstual dan teknologi Layanan Web yang memungkinkan pendaftaran dan penemuan layanan berdasarkan konteks pekerja. Bersama teknologi ini memiliki potensi untuk memfasilitasi proses bisnis konstruksi dengan memungkinkan pekerja mobile memiliki akses ke berbagai data dan kebutuhan layanan pada dasar. Semantic Web dapat membantu konstruksi organisasi untuk lebih baik mengelola pengetahuan mereka dan hal ini pada gilirannya memiliki efek positif pada aplikasi e-bisnis tetentu seperti supply chain management dan customer relationship management. Bab ini membahas potensi menggunakan Semantic Web dalam memfasilitasi pembangunan e- bisnis melalui integrasi layanan konstruksi. Pada mulanya mengulas tentang teknologi dan kemudian menjelaskan konteks pembangunan masa depan untuk integrasi dan penyebaran. Hal ini mengulas tentang teknologi Semantic Web sebagai solusi yang mungkin untuk mengatasi beberapa masalah fragmentasi industri konstruksi dan kemudian menggambarkan bagaimana teknologi Semantic Web dapat menawarkan manfaat untuk pembangunan e-bisnis. Pada mulanya hal ini akan mengulas tentang teknologi dan kemudian menjelaskan konteks pembangunan masa depan untuk integrasi dan penyebaran. Hal ini mengulas tentang teknologi Semantic Web sebagai solusi yang mungkin untuk mengatasi beberapa masalah fragmentasi industri konstruksi dan kemudian menggambarkan bagaimana teknologi Semantic Web dapat menawarkan manfaat untuk pembangunan e-bisnis. Konteks Pembangunan Industri konstruksi sangat berorientasi proyek secara alami, dan itu diatur pada skema dimana aktor yang terlibat dalam beberapa proyek pada waktu yang sama (Zarli et al dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Juga mengembangkan mekanisme untuk memanipulasi (capture, menyimpan, pencarian, mendapatkan kembali) pengetahuan yang dihasilkan selama proyek telah menarik sejak kesadaran bahwa orang dan pengetahuan adalah sumber daya strategis yang paling penting dari sebuah organisasi (Fruchter dalam J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Aktor yang terlibat dalam proyek yang sama kadangkadang ribuan mil terpisah dan berlatih metode kerja yang berbeda yang berkaitan dengan peran masing-masing dalam setiap proyek. Selain itu, sebagian besar proyek dapat dicirikan sebagai organisasi virtual yang hanya didirikan atas dasar kontrak sementara dan karena itu hanya memelihara hubungan bisnis jangka pendek. Semua faktor ini telah menciptakan kebutuhan untuk sumber daya tambahan yang diperlukan untuk mengelola setiap proyek dan informasi yang dihasilkan sebagai konsekuensi. 3 Pemprograman Web Enterprise

103 Proyek konstruksi telah lama menghadapi tantangan di bidang infrastruktur, logistik dan manajemen. Industri konstruksi di seluruh dunia telah menggunakan berbagai metode untuk mencoba dan menghasilkan bangunan berkualitas tinggi dalam jangka waktu yang singkat dan dengan biaya yang terjangkau. Kalay (dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008) menyatakan bahwa setelah bertahun-tahun melakukan penelitian, fakta yang diterima adalah bahwa kolaborasi yang efisien antara semua pihak yang berpartisipasi selama proses pembangunan suatu proyek tertentu adalah kunci utama untuk keberhasilan proyek. Komunikasi yang efektif adalah hal penting bagi keberhasilan dalam konstruksi (Anumba dan Evbuomwan dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Saling berbagi dan mentransfer pengetahuan adalah dua kegiatan utama dalam melakukan kolaborasi. Dixon (dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008) telah menunjukkan bahwa efisiensi kolaborasi dalam proyek dapat ditingkatkan dengan penciptaan lingkungan yang berbagi pengetahuan yang tepat. Teknologi Informasi dianggap sebagai cara yang populer untuk memungkinkan efisiensi komunikasi informasi dan transfer pengetahuan menggunakan media seperti Web. Mengintegrasikan perangkat teknologi informasi yang ada dengan fitur masing-masing, seperti co-editing, co-browsing dan Web conferencing, dalam rangka menciptakan lingkungan berbagi pengetahuan (sharing knowledge) yang efisien adalah karenanya kepentingan penelitian besar untuk meningkatkan kualitas dalam industri konstruksi (Ingirige et.al dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Meskipun teknologi informasi dan komunikasi (ICT) saat ini memungkinkan pembentukan tim proyek virtual yang dapat bekerja pada batasan geografis dan waktu melalui ruang kerja virtual, mengintegrasikan sumber informasi yang heterogen (terutama yang yang berisi informasi yang terstruktur lemah) tetap menjadi tugas yang sulit dalam sektor konstruksi. Kebutuhan Pada Web Semantik Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan beberapa solusi layanan web telah memberikan sebagian jawaban untuk masalah konstruksi industri. Penggunaan Layanan Web yang dapat meningkatkan kualitas kerjasama telah memotivasi evolusi teknologi dalam industri konstruksi sejak tahun 1990-an. Zhu dan Issa dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar (2008) menyatakan bahwa Web Services adalah media yang baik untuk menyimpan, mengolah dan memanipulasi sejumlah besar informasi yang dihasilkan selama proyek konstruksi. Keuntungan menggunakan layanan web (Web Services) dalam konteks konstruksi adalah untuk mengkomunikasikan secara efisien informasi dan pengetahuan yang representasi secara relevan dengan cepat, terlepas dari waktu dan kendala lokasi 4 Pemprograman Web Enterprise

104 geografis dan dalam format yang dapat diandalkan. Sejumlah proyek konstruksi didasarkan pada solusi kolaborasi proyek online dan komunitas baru dari anggota tim konstruksi virtual yang telah muncul (Anumba et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Beberapa upaya telah dimulai untuk pengembangan aplikasi berbasis web khususnya untuk manajemen proyek (Stouffs dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Tujuan dari aplikasi Web Services adalah untuk mengintegrasikan pengembangan teknologi berbasis Web menjadi konstruksi dengan tujuan untuk memudahkan proses manajemen proyek. Namun, aplikasi Web Services dalam tahap desain awal, seperti perencanaan dan desain dan Layanan konseptual Web yang melayani kebutuhan di tenaga kerja yang berada di lapangan dan mobile masih jarang. Seperti telah disebutkan, pertumbuhan Internet dan fenomena globalisasi telah mengakibatkan banyak organisasi dan tim proyek yang semakin terpisah secara geografis. Untuk mengatasi hal ini, organisasi memerlukan alat manajemen pengetahuan yang memungkinkan pemahaman yang lebih baik dari yang organisasi dan proyek yang didistribusikan - pengetahuan digital yang spesifik dan wadah yang sesuai, dengan demikian, memungkinkan kolaborasi yang efisien serta menangkap pengetahuan, representasi dan user disesuaikan akses. Sebagian besar alat manajemen pengetahuan saat ini yang ada memiliki keterbatasan seperti yang dijelaskan di bawah ini meskipun mereka dirancang untuk menangani operasi yang relevan dengan siklus hidup pengetahuan organisasi tertentu. Menurut Ding et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar (2008) beberapa keterbatasan sistem informasi manajemen saat ini adalah: Pencarian Informasi terutama berdasarkan pada pencarian kata kunci, yang dapat mengambil informasi yang tidak relevan karena istilah yang ambiguitas dan menghilangkan informasi relevan yang penting ketika disimpan dengan keyword yang berbeda. Upaya manual seperti browsing dan membaca tetap menjadi metode utama untuk mengekstrak informasi yang relevan dari representasi tekstual atau lainnya. Merawat informasi repositori yang besar dengan struktur informasi yang lemah tetap menjadi tugas berat dan memakan waktu. Salah satu metode yang mungkin untuk mengatasi keterbatasan ini adalah melalui pengembangan jasa pengiriman informasi push-based yang melengkapi layanan pull-based yang ada yang tersedia untuk pengguna. Dalam pengetahuan / lingkungan sharing document tertentu pengguna akhir harus mencari dokumen untuk melakukan tugas. Pengguna mungkin perlu untuk sharing document, menavigasi dan melakukan query terhadap dokumen database seperti yang ditunjukkan pada Gambar dibawah ini. Sistem sharing document saat terdiri dari satu set layanan pull (yaitu pengguna aktif mencari informasi). Apa yang diperlukan selain layanan 5 Pemprograman Web Enterprise

105 pull ini adalah layanan push untuk menyediakan dokumentasi yang diperlukan untuk pengguna akhir. Layanan Push based untuk memfasilitas manajemen informasi Semantic Web memungkinkan akses yang lebih besar tidak hanya untuk konten Web, tetapi juga untuk layanan di Web. Dengan menggunakan teknologi web semantic, pengguna dan software agent harus dapat menelusuri, dan memonitor sumber daya Web yang menawarkan layanan tertentu. Software agent adalah software yang berfungsi sebagai agen untuk pengguna atau program lain, bekerja secara mandiri dan berkesinambungan dalam lingkungan tertentu. Hal ini dihambat oleh proses dan agen lainnya, tetapi juga mampu belajar dari pengalaman dalam berfungsi dalam lingkungan selama jangka waktu yang panjang. Semantic Web meningkatkan utilitas dari Web Services dengan menyediakan semantik berbasis kemampuan yang menengahi, mengungkapkan bagaimana sesuati hal berhubungan satu sama lain dan dengan memungkinkan komposisi layanan baru yang dinamis. Hal ini akan memungkinkan mengakses secara cerdas untuk beraneka ragam, informasi yang didistribusikan, yang memungkinkan produk perangkat lunak untuk menengahi antara kebutuhan pengguna dan sumber informasi yang tersedia. Hal ini sangat penting dalam transaksi e-bisnis. Penggunaan Semantic Web tidak terbatas pada manajemen informasi di World Wide Web, Semantic Web adalah teknologi yang akan bekerja pada intranet internal perusahaan. Hal ini menciptakan kemungkinan bahwa Semantic Web akan memecahkan beberapa masalah yang terkait dengan arsitektur teknologi informasi saat ini seperti informasi yang berlebihan, stovepipe systems dan konten yang buruk: 6 Pemprograman Web Enterprise

106 Information overload: Information overload adalah masalah yang paling jelas. Saat ini, Internet memiliki lebih dari lima miliar halaman informasi dan lebih dari 300 juta pengguna. Dengan demikian, masalah ini telah berkembang lebih buruk dengan penyebaran Internet, dan instant messaging. Stovepipe systems: stovepipe system adalah di mana semua komponen dari sistem yang didesain untuk bekerja bersama-sama. Dengan demikian informasi hanya mengalir dalam saluran ini dan tidak dapat dibagi dengan sistem atau organisasi lainnya. Konten yang Kurang: Menyusun informasi dari sumber yang berbeda adalah masalah yang kronis di beberapa bidang pekerjaan. Semantic Web Konsep Utama Fasilitas untuk menempatkan mesin - data yang bisa dimengerti di Web menjadi prioritas utama bagi banyak komunitas seperti halnya dengan pembangunan e-business. World Wide Web Consortium (W3C) memiliki keyakinan lama bahwa Web dapat mencapai potensi penuh hanya jika hal itu menjadi tempat dimana data dapat dibagi dan diproses oleh alat otomatis serta oleh orang-orang. Konsep ini menjadi dasar dari Semantic Web. Semantic Web adalah visi: ide memiliki data pada Web yang didefinisikan dan dihubungkan dengan cara yang dapat digunakan oleh mesin bukan hanya untuk tujuan ditampilkan, tapi untuk otomatisasi, integrasi dan penggunaan kembali data di berbagai aplikasi (W3C dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Internet terkait dengan aplikasi yang paling populer, Web, menyediakan infrastruktur yang saling berhubungan yang biasa digunakan untuk memfasilitasi aksesibilitas sumber daya digital. Namun, teknologi Web memiliki kekurangan besar yang muncul dari protokol dan struktur sederhana yang mendasar. Web saat ini bekerja dengan baik karena memposting dan me-render semua jenis isi web tapi memberikan dukungan yang sangat terbatas untuk memproses mereka. Hal ini karena sebagian besar isi Web yang disimpan dalam potongan bahasa natural, yang membuat mereka sangat tergantung pada pengguna manusia selama pencarian, pengaksesan, ekstraksi, interpretasi dan pengolahan. Meningkatnya penggunaan Web juga telah meningkatkan kesulitan untuk memanipulasi jumlah meningkat informasi secara eksponensial. Menanggapi hal ini, visi dari Semantic Web telah dibuat oleh Tim Berners-Lee agar memungkinkan akses dan penggunaan informasi secara otomatis berdasarkan mesin dimana data semantik dapat diproses. Menurut W3C (2001), Semantic Web bukanlah Web yang terpisah tapi perluasan dari Web saat ini. Menggunakan informasi Semantic Web yang diberikan dengan jelas, memungkinkan komputer dan orang-orang untuk bekerja sama dengan lebih baik (Berners- Lee et al., dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). 7 Pemprograman Web Enterprise

107 Semantic Web harus memungkinkan akses yang lebih besar tidak hanya untuk konten, tetapi juga untuk layanan pada Web. Menggunakan teknologi Semantic Web, pengguna dan software agents harus dapat menelusuri, mengaktifkan, menyusun dan memonitor sumber daya Web yang menawarkan layanan tertentu dan memiliki sifat tertentu. Sebagaimana dijelaskan dari definisi di atas, konsep Semantic Web memiliki dua dimensi yang luas: 1. Semantik untuk penentuan isi: Semantic Web dapat digunakan untuk manajemen pengetahuan perusahaan dan membuat hubungan antara informasi perusahaan lebih cerdas dimana hal ini dimungkinkan melalui pengembangan ontologi tingkat perusahaan. 2. Semantik untuk orientasi pesan: Meningkatkan cara informasi dipertukarkan dan menyediakan model data formal untuk Web Services. Semantic Web harus memungkinkan pengguna untuk menemukan, memilih, mempekerjakan, menyusun dan memonitor layanan berbasis Web secara otomatis. Hal ini dimungkinkan dengan menggunakan layanan standar seperti SOAP, WSDL dan UDDI. Evolusi dari Semantic Web di sektor konstruksi Sebagian besar alat manajemen pengetahuan beredar saat ini yang digunakan di sektor konstruksi memiliki keterbatasan seperti yang dijelaskan di bawah ini meskipun mereka dirancang untuk menangani operasi yang relevan dengan siklus hidup pengetahuan organisasi tertentu. Informasi pencarian pada umumnya berdasarkan pada kata kunci pencarian, yang dapat mengambil informasi yang tidak relevan karena ambiguitas istilah dan menghilangkan informasi relevan yang penting ketika disimpan dengan kata kunci yang berbeda (Ding et al., 2003 dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar). Upaya manual seperti browsing dan membaca tetap menjadi metode utama untuk mengekstrak informasi yang relevan dari tekstual atau representasi lainnya. Konsep menggunakan meta-data untuk mengurangi kompleksitas dan meningkatkan pengaturan dari data yang disimpan dalam penyimpanan data telah dikenal sejak satu dekade terakhir (Lia et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Teknologi yang berkembang seperti Semantic Web yang menggunakan konsep ini untuk penyimpanan informasi memiliki potensi untuk menawarkan manajemen yang lebih baik dan distribusi data dan pengetahuan dalam sebuah proyek. 8 Pemprograman Web Enterprise

108 Penggunaan Semantic Web memungkinkan untuk interoperabilitas informasi dan data yang lebih baik, navigasi dan pemetaan yang cepat. Menurut Lia et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar (2008) Semantic Web akan memungkinkan pengembangan dari model inti bangunan sederhana yang membentuk dasar dari ruang kerja virtual yang kolaboratif sambil menangani redundansi dari sub-model yang mengganggu untuk menyimpan, mengakses, mengambil dan mentransfer selama pengambilan setiap informasi / data yang diinginkan. Dengan latar belakang ini bisa dikatakan bahwa perlu untuk melihat ke dalam keuntungan Semantic Web yang ditawarkan untuk memfasilitasi proses konstruksi dan juga untuk memenuhi tuntutan kerja mobile saat ini. Bagian berikutnya dari bab ini akan menyelidiki konsep Semantic Web dan mencoba untuk menjelaskannya dengan beberapa skenario / contoh. Teknologi Semantic Web mendukung pembuatan meta-model (Metamodels.com dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar, 2008). Menurut Draskic et al. dalam Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar (2008) Evbuomwan pengembangan meta-model dalam proses desain memiliki beberapa manfaat termasuk pengurangan kompleksitas sistem, penyediaan model yang fleksibilitas dan integrasi dari berbagai dan beraneka ragam database. Metamodel juga memfasilitasi interoperabilitas yang lebih baik dan fleksibilitas pertukaran data. Hal ini dapat dikatakan bahwa Semantic Web didukung meta-model yang dapat digunakan dalam industri konstruksi terutama untuk mengelola data dalam jumlah besar yang dihasilkan selama proses desain dan konstruksi. Memanfaatkan karakteristik intrinsik dari meta-data untuk membuat metamodel deskriptif sendiri dapat memecahkan masalah dari islands of information yang ada dalam industri konstruksi. Semantic Web dapat membantu organisasi termasuk dalam konstruksi untuk mengelola aset pengetahuannya yang lebih baik berbeda dengan metode yang kacau saat mengelola berbagai data bisnis yang dapat didukung oleh manajemen yang lebih baik dengan menggunakan aplikasi Semantic Web. Semantic Web juga mencakup aplikasi e- bisnis yang umum seperti Supply Chain Management dan Customer Relationship Management. Beberapa contoh penggunaan potensi Semantic Web di sektor konstruksi adalah: 9 Pemprograman Web Enterprise

109 1. Manajemen Pengetahuan: teknologi Semantic Web dapat digunakan untuk manajemen pengetahuan dengan organisasi konstruksi untuk membangun, mengelola, mendistribusikan dan mengevaluasi memori perusahaan dalam sebuah organisasi. Semantic Web ini terdiri dari Ontologi, sumber daya (seperti dokumen atau orang) dan penjelasan, mungkin dengan pemodelan beberapa sudut pandang. 2. Otomatisasi Supply chain: Dengan mengekspos layanan dalam format standar dan melalui format standar pertukaran data (XML) antara mitra proyek beberapa tugas dapat diotomatisasi membutuhkan intervensi manusia yang lebih sedikit. 3. Pembuatan ruang kerja virtual: Lokasi dan waktu interaksi yang independen dan kolaborasi di antara mitra proyek konstruksi pada tahap desain awal sangat mempengaruhi kualitas produk bangunan akhir. Sebuah cross-platform IT didukung ruang kerja virtual itu perlu. Semantic Web mendukung konsep ini. 4. Penggunaan on-site (di tempat): Teknologi Semantic Web dapat digunakan untuk otomatisasi. Arsitektur Semantic web Menurut World Wide Web Consortium (W3C), arsitektur dari semantic web terdiri dari beberapa Layer yang ditunjukkan oleh Gambar dibawah ini. 1. Layer Unicode dan URI 2. Layer XML, Namespace, skema XML 3. RDF dan RDF Schema 4. Ontology vocabulary 5. Logic 6. Proof 7. Trust 8. Digital Signature 10 Pemprograman Web Enterprise

110 Gambar Arsitektur Semantic web (Lee dalam Eka Puji Agustini, dan Andri. 2014) Ontologi Semantic web memanfaatkan ontologi untuk merepresentasikan basis pengetahuan dan sumberdaya web. Ontologi menghubungkan simbol-simbol yang dipahami manusia dengan bentuknya yang dapat diproses oleh mesin, dengan demikian ontologi menjadi jembatan antara manusia dan mesin. Beberapa manfaat menggunakan ontologi, yaitu: 1. Ontologi dapat membagi pemahaman atau definisi tentang konsep-konsep dalam sebuah domain (sharing informasi). 2. Ontologi menyediakan cara untuk menggunakan kembali domain pengetahuan (knowledge domain reusable). 3. Ontologi membuat asumsi eksplisit sebuah domain. (Davies, Studer, dan Warren dalam Eka Puji Agustini dan Andri, 2014) Ontologi bersama dengan bahasa deskripsi (seperti RDF Schema), menyediakan cara untuk mengkodekan pengetahuan dan semantik seperti machine-understand. Ontologi memungkinkan pemrosesan mesin otomatis dalam skala besar (Antoniou dan Harmelen dalam Eka Puji Agustini dan Andri, 2014). Model Ontologi Menurut Chandrasekaran dan Josehson dalam Azhari dan Sholichah (2006) ontologi merupakan teori tentang makna dari suatu obyek, properti dari suatu obyek, serta relasi obyek tersebut yang mungkin terjadi pada suatu domain pengetahuan. Ontologi sangat penting karena dapat digunakan menerangkan tentang struktur suatu disiplin ilmu. 11 Pemprograman Web Enterprise

111 Secara teknis sebuah ontologi direpresentasikan dalam bentuk classes, properties, slots, dan instans (Tijerino et. al dan Chandrasekaran dan Josehson dalam Azhari dan Sholichah, 2006). 1. Class, menerangkan konsep (atau makna) suatu domain. Class adalah kumpulan dari elemen dengan properti yang sama. Suatu class dapat mempunyai turunan subclass yang menerangkan konsep yang lebih spesifik. 2. Properti, menerangkan konsep nilai-nilai, status terukur yang mungkin ada untuk domain. 3. Slot, merupakan representasi dari kerangka pengetahuan atau relasi yang menerangkan properti dari kelas dan instant. 4. Instant, adalah individu yang telah dibuat (diciptakan). Instant dari sebuah subclass merupakan instant dari suatu superclass. Proses Pengembangan Ontologi Terdapat berbagai pendapat mengenai tahapan proses pengembangan sebuah model ontologi. Salah satunya menurut Chandrasekaran dan Josehson (1999) dan Tijerino (2003) dalam Azhari dan Sholichah (2006), tahapan yang dilakukan dalam proses pengembangan ontologi adalah: 1. Tahap Penentuan Domain Merupakan tahap awal proses digitalisasi pengetahuan yang dilakukan dengan cara menjawab beberapa pertanyaan seperti: Apa yang merupakan domain ontologi? Mengapa harus menggunakan ontologi? Apa jenis pertanyaan terhadap ontologi sehingga perlu menyediakan jawaban? Siapa akan menggunakan dan memelihara ontologi? 2. Tahap Penggunaan Ulang Tahap penggunaan kembali dan justifikasi dari ontologi yang telah dibangun. Hal ini dimungkinkan karena merupakan sebuah kebutuhan saat sistem harus berhubungan dengan aplikasi yang menyatu dengan ontologi. 3. Tahap Penyebutan Istilah-istilah pada Ontologi Tahap proses menentukan istilah-istilah yang digunakan untuk membuat pernyataan atau untuk menjelaskan hal yang sama. 4. Tahap Pendefinisian Kelas dan Hirarki Kelas Menciptakan beberapa definisi dari konsep dalam hirarki dan kemudian menguraikan properti dari konsep. Hirarki kelas direpresentasikan dengan relasi is-a : setiap kelas A adalah subkelas B jika setiap instant kelas A juga instant kelas B. 5. Tahap Pendefinisian Properti 12 Pemprograman Web Enterprise

112 Secara umum, ada beberapa jenis properti (sifat) obyek yang dapat menjadi slot dalam suatu ontologi. Properti Intrinsik (hakiki), seperti rasa dari anggur. Properti Ekstrinsik (karena keadaan luar), seperti nama anggur dan area (regional). Properti karena hubungan dengan individu yang lain, misalnya hubungan antara anggota individu dari suatu kelas dengan individu yang lain. 6. Tahap Pendefinisian Konstrain dan Slot Beberapa domain pengetahuan dapat memiliki memiliki slot bersyarat kardinalitas tunggal (satu nilai) atau dengan kardinalitas banyak (memiliki sejumlah nilai). Kardinalitas dari N berarti suatu slot mempunyai sedikitnya N nilai. Suatu slot juga dapat berupa string, boolean, enumerasi (simbolik), serta instant. 7. Tahap Pembuatan Instant Pendefinisian sebuah instant dari kelas dapat meliputi pememilihan kelas, pembuatan individu instant dari kelas, dan pengisian nilai slot. OWL OWL (Web Ontology Language) merupakan suatu bahasa ontologi yang digunakan untuk mendeskripsikan kelas-kelas, properti-properti dan relasi antar objek-objek dalam suatu cara yang dapat diinterpretasi oleh mesin. OWL merupakan sebuah vocabulary namun dengan tingkatan semantik yang lebih tinggi dibandingkan dengan RDF dan RDF Schema. a. Syntax OWL Sintaks dan semantic formal dari OWL diperlukan untuk membuat ontologi dapat dintepretasikan dan digunakan oleh agen perangkat lunak. OWL dibuat berdasarkan RDF dan RDF Schema yang berbasis XML. b. Header Dokumen OWL biasanya disebut juga OWL ontology, memiliki elemen root berupa tag rdf:rdf yang juga menspesifikasikan sejumlah namespace. c. Elemen Class OWL menyediakan konsep untuk mendefinisikan kelas beserta dengan batasan-batasan (constraints) dan aksiomanya (axiom). Kelas-kelas (classes) dalam dokumen OWL didefinisikan dengan menggunakan owl:class. d. Elemen Property Macam-macam property dalam OWL, yaitu: 1. Properti Object, properti ini berfungsi untuk menghubungkan antar satu object dengan object yang lain. 2. Properti Data type, properti ini merelasikan object dengan nilai dari data type. e. Metoda Pengembangan Ontologi 13 Pemprograman Web Enterprise

113 Saat ini terdapat beberapa metoda pengembangan ontologi yang umum digunakan antara lain: Skeletal method Toronto Virtual Enterprise (TOVE) method Methonlogy KACTUS, Metoda ini terbagi atas tiga fase: specification of application, preliminary ontology desing, dan refinement and structuring. Ontologi mendukung suatu sistem manajemen pengetahuan serta membuka kemungkinan untuk berpindah dari pandangan berorientasi dokumen ke arah pengetahuan yang saling terkait, dapat dikombinasikan, serta dapat dimanfaatkan kembali secara lebih fleksibel dan dinamis. Ontologi merupakan cara merepresentasikan pengetahuan tentang makna objek, properti dari suatu objek, serta relasi objek tersebut yang mungkin terjadi pada domain pengetahuan Semantic Web berdasarkan konstruksi e-business Semantic Web memiliki potensi besar untuk meningkatkan e-bisnis di sektor konstruksi. Hal ini diilustrasikan di sini melalui penjelasan rinci tentang dua skenario pembangunan e-bisnis. Skenario e-business 1: Manajemen dokumen proyek dan distribusi menggunakan aplikasi Web Semantik Overview Sejumlah besar dokumen dan gambar dihasilkan dalam siklus hidup proyek konstruksi. Dokumen-dokumen dan gambar tidak hanya dimiliki oleh semua mitra proyek (yang mungkin didistribusikan secara global) tetapi juga secara internal dalam organisasi yang membuatnya. Pertumbuhan yang cepat dalam volume informasi proyek sebagai akibat progress dari proyek membuat semakin sulit untuk menemukan, mengatur, dan memelihara akses informasi yang diperlukan oleh peserta proyek. Prosedur pengelolaan dokumen untuk persetujuan dan distribusi proses formal untuk gambar proyek melibatkan banyak pihak yang berbeda di lokasi yang berbeda. Biasanya konsultan (arsitek, teknisi, dll) menyiapkan dokumen / gambar dan meneruskan menggunakan fax, kurir untuk penggunaan website. Dokumen para konsultan diterima di site office dan biasanya pengontrol dokumen memberikan tanggal perjalanan document tersebut ketika diterima, menyimpan dokumen asli dan memberikan salinan kepada tim proyek / anggota tim di lokasi. Pada site office tertentu gambar akan dicatat, disalin dan didistribusikan ke rak tempat penyimpanan gambar. 14 Pemprograman Web Enterprise

114 Apabila ada versi baru dari gambar, maka gambar lama yang dikeluarkan akan digantikan dan dihapus dari rak. Ketika pekerjaan harus dilakukan, fotokopi gambar diberikan kepada koperasi dan mandor oleh site engineer. Hal ini tergantung teknisi website untuk memastikan bahwa semua orang menggunakan versi terbaru dan bahwa tidak ada yang bekerja menggunakan gambar yang sudah out of date. Kompleksitas dengan proses ini telah menjadi lebih jelas dengan munculnya desain dan kontrak yang dibangun pada desain proses dan konstruksi yang berjalan secara bersamaan. Skenario Penerapan Dalam skenario ini seperti yang ditunjukkan pada Gambar 10.4 (bayangkan pada tahap manajemen konstruksi atau fasilitas), teknisi website membutuhkan gambar tertentu atau ingin diberitahu tentang update untuk gambar. Menggunakan aplikasi Web Service Client, pekerja konstruksi yang mobile berinteraksi dengan database proyek melalui jaringan nirkabel (misalnya WLAN, GPRS / UMTS). Query ini dicatat dalam registri proyek. Database proyek ini akan bertindak sebagai repositori bersama untuk semua proyek - data yang berhubungan untuk dokumen proyek percontohan dan gambar yang dapat diakses oleh semua mitra proyek. Penjelasan Semantik menggunakan ontologi yang dikembangkan untuk semua dokumen dan gambar proyek dipertimbangkan dalam skenario ini. Penjelasan ini akan memfasilitasi pengindeksan dan pencarian. Untuk menunjukkan penggunaan Semantic Web untuk manajemen data proyek dan distribusi dalam konstruksi OntoShare, digunakan software prototipe Semantic web berbasis pengetahuan. Sistem ini telah dimodifikasi (untuk pengelolaan data dan struktur ontologis) dan disebut OntoWise. OntoWise menunjukkan informasi dan data sharing dalam proyek konstruksi menggunakan Semantic Web. 15 Pemprograman Web Enterprise

115 Skenario e-business 2: Semantic Web yang didukung sistem Manajemen Pengetahuan (Knowledge Management - KM) untuk kolaborasi konstruksi dan e- bisnis Tujuan utama dari sistem manajemen pengetahuan adalah untuk mendukung pengambilan keputusan secara lingkungan multi aktor dimana informasi diarsipkan dalam sumber-sumber yang heterogen. Sistem ini terutama dikembangkan untuk mengintegrasikan potongan informasi yang dihasilkan pada tahap perulangan desain awal, untuk memberikan pencarian semantik yang cepat dan tepat, dan untuk menangkap maksud dan alasan di balik keputusan yang dibuat terutama selama proses desain awal. Pemeriksaan data dalam domain industri dan tren penelitian menunjukkan bahwa penggunaan extranet proyek adalah mekanisme utama untuk memfasilitasi aliran informasi proyek dalam proyek-proyek kolaboratif di Britania Raya. Extranet proyek adalah mekanisme yang paling populer digunakan dalam kasus ini sebagai sarana untuk mengumpulkan informasi proyek yang relevan. Karakteristik modular dari jaringan ontologi, yang dapat diakses melalui URI yang ditentukan secara unik, memungkinkan informasi untuk didistribusikan. Seperti sistem yang memungkinkan hal-hal berikut ini: 1. Integrasi informasi yang didistribusikan dalam sumber-sumber yang heterogen tanpa menggunakan satu repositori pusat untuk mengurangi pengulangan beban kerja. 2. Penangkapan dan penyimpanan konten diskusi dimana desain pemikiran dan niat keputusan dikemas secara intrinsik. 3. Organisasi informasi yang ditangkap dengan agar dapat dibaca manusia dan mesin. 4. Kontekstualisasi informasi ditangkap di sebuah representasi yang mungkin meningkatkan efisiensi manusia dalam menafsirkan makna yang tersirat. 16 Pemprograman Web Enterprise

116 Dengan demikian, dengan memanfaatkan teknologi dari Semantic Web dan ontologi, dokumen desain konvensional dan gambar dapat ditingkatkan ke media yang terstruktur secara semantis dan dinamis. Implikasinya adalah bahwa media ini dapat menangani jumlah yang banyak desain informasi secara efektif dengan menghilangkan beban kerja ekstra, baik yang nyata maupun dipersepsikan, harus menggunakan aplikasi tambahan untuk menjalankan pengetahuan berorientasi proyek (atau informasi) dasar, seperti extranet proyek 17 Pemprograman Web Enterprise

117 Daftar Pustaka 1. Chimay J. Anumba dan Kirti Ruikar e-business in Construction. Blackwell Publishing. Singapore. 2. Eka Puji Agustini, dan Andri Perancangan Ontologi sebagai Meta Data Aplikasi Berbasis Web Semantik (Studi Kasus: Perpustakaan Universitas Bina Darma Palembang). Seminar Nasional Informasi dan Tren. 3. Azhari dan Minurita Sholichah Model Ontologi untuk informasi Jadwal Penerbangan Menggunakan Protégé. Jurnal Informatika Vol.7, No.1 Mei 2006: Pemprograman Web Enterprise

118 4. MODUL PERKULIAHAN XML & CSS Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komputer Sistem Informasi Abstract Modul ini berisi materi tentang HTML, XML, DTD, dan XSL Kompetensi Mahasiswa mampu membuat XML, CSS, dan menampilkan dalam IE Browser

119 Pendahuluan Kemajuan teknologi dan layanan Web terkait telah menyediakan lingkungan yang kaya untuk mengembangkan banyak sistem e-bisnis untuk pengadaan produk konstruksi untuk meningkatkan proses bisnis, untuk memotong biaya administrasi dan memberikan informasi yang lebih komprehensif. Saat ini, sistem e-bisnis yang dimiliki dan dioperasikan oleh berbagai pihak seperti produsen, pemasok, agen dan penyedia layanan aplikasi. XML adalah profil aplikasi SGML (ISO 8879). XML adalah profil dari standar ISO SGML, dan sebagian besar XML berasal dari SGML yang tidak berubah. Dari SGML dilengkapi pemisahan struktur logis dan fisik (elemen dan entitas), ketersediaan validasi berbasis grammar (DTD), pemisahan data dan metadata (elemen dan atribut), konten campuran, pemisahan pengolahan dari representasi (pengolahan instruksi), dan sintaks yang standar menggunakan angle-bracket (< dan >). Sistem e-business yang sudah ada untuk pengadaan Produk Konstruksi Sebuah sistem e-bisnis yang khas untuk pengadaan produk konstruksi terdiri dari sebuah katalog produk elektronik dan fungsi untuk melakukan transaksi online. Katalog produk elektronik dibagikan melalui Internet memungkinkan pelanggan untuk menelusuri representasi produk multimedia dan untuk mendapatkan informasi yang relevan mengenai produk (Timm dan Rosewitz dalam Chimay J. Anumba and Kirti Ruikar. 2008). Stanoevska- Slabeva dan Schmid (2000) mendefinisikan katalog produk Internet berbasis elektronik sebagai antarmuka multimedia interaktif antara pembeli dan penjual di Internet, yang mendukung representasi produk, pencarian dan klasifikasi dan memiliki antarmuka untuk layanan pasar lainnya seperti negosiasi, pemesanan dan pembayaran. Katalog produk elektronik berbasis internet juga dapat dilihat sebagai antarmuka front-end yang interaktif yang menyediakan informasi produk yang rahasia dan terstruktur, dan mendukung pencarian produk, perbandingan dan evaluasi, dan mungkin memiliki keterkaitan dengan layanan e-bisnis lainnya seperti penawaran, pemesanan dan pembayaran (Kong et al., 2001b). katalog produk berbasis web elektronik juga memanfaatkan Internet sebagai jaringan untuk transmisi informasi produk. Selain itu, menggunakan browser Web sebagai antarmuka frontend untuk mengakses informasi produk. 2 Pemprograman Web Enterprise

120 Arsitektur sistem e-bisnis untuk pengadaan produk konstruksi sistem e-bisnis untuk produk pengadaan konstruksi adalah aplikasi multi-tier, yang membagi fungsionalitas ke dalam tingkatan yang terpisah. Tingkatan ini dapat berada di komputer yang sama, tetapi mereka biasanya berada pada komputer yang terpisah. Gambar dibawah menunjukkan struktur dasar dari sebuah aplikasi berbasis Web 3-tier. Tiga tingkatan tersebut yaitu client tier, middle tier dan information tier. Information tier memelihara data yang berkaitan dengan aplikasi. Tier ini biasanya menyimpan data dalam sistem manajemen database relasional seperti Microsoft SQL Server. Informasi produk konstruksi yang terstruktur disimpan dalam tingkat ini. Informasi produk atau informasi terkait lainnya dapat disimpan dalam beberapa database, yang menyediakan data yang diperlukan untuk katalog produk elektronik. Middle tier bertindak sebagai perantara antara data pada information tier dan application client. Middle tier menerapkan logika bisnis, logika controller dan logika presentasi untuk mengontrol interaksi antara aplikasi klien dan aplikasi data. Kontroler logika memproses permintaan klien, seperti permintaan untuk melihat jenis tertentu dari konstruksi produk di katalog, dan mengambil data dari database. Presentation logic kemudian memproses data dari tingkat informasi dan menyajikan konten ke klien yang biasanya dalam bentuk dokumen hypertext markup language (HTML). Logika bisnis di middle tier memaksakan aturan bisnis dan memastikan bahwa data tersebut handal sebelum aplikasi server meng-update database atau menyajikan data ke pengguna. Aturan bisnis menentukan bagaimana klien dapat dan tidak dapat mengakses data aplikasi dan bagaimana proses data aplikasi. Misalnya informasi produk konstruksi di katalog elektronik mungkin hanya tersedia untuk anggota yang terdaftar, dan anggota tidak dapat melihat informasi satu sama lain. Juga, sebelum informasi produk konstruksi baru ditambahkan ke database, perlu untuk memvalidasi format informasi dan memastikan bahwa informasi ini disediakan oleh pengguna yang berwenang. Client tier adalah aplikasi user interface, pada umumnya merupakan browser Web seperti Microsoft Internet Explorer atau Firefox. Pengguna sistem e-bisnis berinteraksi secara 3 Pemprograman Web Enterprise

121 langsung dengan aplikasi melalui user interface pengguna, yang dalam standar format HTML sangat terbatas. Namun, dengan penambahan teknologi Java atau plug-in pihak ketiga lainnya dalam browser Web, ada cara yang tidak terbatas untuk membangun user interface. Client tier berinteraksi dengan middle tier untuk membuat permintaan dan untuk mengambil data dari information tier. Kemudian data tersebut ditampilkan kepada pengguna dimana data tersebut diambil dari middle tier. Perancangan three-tier memiliki banyak keuntungan lebih dari desain tradisional two-tier atau single-tier, yang meliputi: Kebutuhan hardware yang lebih murah. Pemeliharaan aplikasi terpusat dengan pengalihan logika bisnis bagi banyak pengguna akhir menjadi server aplikasi tunggal. Hal ini menghilangkan kekhawatiran distribusi software yang bermasalah dalam model tradisional two-tier client-server. Modularitas yang ditambahkan membuatnya lebih mudah untuk memodifikasi atau mengganti one tier tanpa mempengaruhi tingkatan lainnya. Load balancing lebih mudah dengan pemisahan inti logika bisnis dari fungsi database. Extensible Markup Language (XML) XML adalah meta-language (bahasa untuk mendeskripsikan bahasa lain) yang memungkinkan desainer untuk membuat tag yang disesuaikan sendiri untuk menyediakan fungsionalitas yang disediakan HTML. Keuntungan XML Beberapa keuntungan menggunakan XML pada Web Kesederhanaan XML adalah standar yang relatif sederhana, kurang dari 50 halaman. XML dirancang sebagai bahasa berbasis teks yang dapat dibaca manusia dan cukup jelas. Open Standard dan platform / vendor yang independen XML merupakan platform yang independen dan juga vendor yang independen, dan bentuk terbatas dari SGML, yang merupakan standar ISO. Ekstensibilitas Tidak seperti HTML, XML dapat dikembangkan memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan tag mereka sendiri. Reuse (penggunaan ulang) 4 Pemprograman Web Enterprise

122 juga memungkinkan libraries tag XML untuk dibangun sekali dan digunakan kembali oleh banyak aplikasi. Pemisahan konten dan presentasi XML memisahkan isi dokumen dari bagaimana dokumen akan disajikan (seperti dalam browser). Peningkatan load balancing Data dapat dikirim ke browser di desktop untuk komputasi lokal, offloading computation dari server dan dengan demikian mencapai load balancing yang lebih baik. offloading Computation merupakan perhitungan pembongkaran yang mengacu pada transfer tugas komputasi tertentu untuk platform eksternal, seperti cluster, grid, atau cloud. Dukungan untuk integrasi data dari berbagai sumber Kemampuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber yang heterogen sangat sulit dan memakan waktu. Namun, XML memungkinkan data dari sumber yang berbeda untuk dikombinasikan dengan lebih mudah. Software agents dapat digunakan untuk mengintegrasikan data dari database backend dan aplikasi lain, yang kemudian dapat dikirim ke klien atau server lain untuk diproses lebih lanjut. Software agent adalah software yang berfungsi sebagai agen untuk pengguna atau program lain, bekerja secara mandiri dan berkesinambungan dalam lingkungan tertentu. Hal ini dihambat oleh proses dan agen lainnya, tetapi juga mampu belajar dari pengalaman dalam berfungsi dalam lingkungan selama jangka waktu yang panjang. Kemampuan untuk menggambarkan data dari berbagai macam aplikasi Seperti XML yang dapat dikembangkan, dapat digunakan untuk menggambarkan data yang terdapat dalam berbagai macam aplikasi. Search engines yang lebih canggih Saat ini, Search engines bekerja pada informasi yang terkandung dalam meta-tag HTML atau kedekatan satu kata kunci terhadap yang lain. Dengan XML, Search engines akan dapat dengan sederhana mengurai tag deskripsi. Peluang baru Mungkin salah satu keuntungan besar dari XML adalah sejumlah besar peluang yang sekarang disajikan oleh teknologi baru ini. 5 Pemprograman Web Enterprise

123 Dokumen XML untuk menampilkan informasi produk konstruksi Pengolahan dokumen XML memerlukan program yang disebut XML parser, yang bertanggung jawab untuk memeriksa sintaks dokumen XML dan membuat data dokumen XML tersedia untuk aplikasi. Beberapa parser populer termasuk Microsoft MSXML, Xerces Apache Software Foundation dan IBM XML4J. Dokumen XML dapat mereferensi dokumen opsional yang menentukan bagaimana dokumen XML harus terstruktur. Dokumen-dokumen opsional disebut Document Type Definition (DTD) dan skema. DTD menyediakan sarana untuk memeriksa jenis dokumen XML dan dengan demikian menyatakan bahwa unsurunsur mengandung atribut dan pengaturan yang tepat. Document Type Definition (DTD) Document type definition atau sering disebut DTD, memungkinkan format yang unik untuk setiap dokumen xml. DTD berfungsi untuk mendefinisikan tipe dokumen XML. Seperti halnya deklarasi variable, deklarasi fungsi dan deklarasi tipe data pada bahasa pemrograman atau scripting untuk memastikan bahwa data yang diterima aplikasi itu adalah data yang valid. Dokumen XML harus memenuhi spesifikasi dalam Document Type Definition (DTD) untuk memastikan validitasnya. DTD adalah deklarasi tipe dokumen, berisi deklarasi yang mendefinisikan elemen, atribut dan fitur-fitur lain dokumen. DTD diletakkan dibagian prolog dokumen, dimulai dengan tulisan <!DOCTYPE Nama DTD>, dimana Nama menyatakan 6 Pemprograman Web Enterprise

124 nama elemen dokumen. DTD berisi simbol [ diikuti serangkaian deklarasi markup, diikuti dengan simbol ]. Deklarasi markup menjelaskan struktur logika dokumen, yaitu mendefinisikan elemen, atribut dan fitur lain dokumen. DTD boleh tidak ditulis, namun menyebakan dokumen XML tersebut tidak dapat diperiksa validitasnya. Deklarasi Internal DTD Jika DTD dinyatakan dalam file XML, harus dibungkus dalam definisi <!DOCTYPE>: DTD di atas ditafsirkan seperti ini:!doctype note mendefinisikan bahwa akar elemen dari dokumen ini adalah note!element note mendefinisikan bahwa unsur note harus berisi empat unsur: "to, from, heading, body"!element to mendefinisikan elemen to menjadi tipe "# PCDATA"!ELEMENT from mendefinisikan elemen from untuk menjadi tipe "# PCDATA"!ELEMENT heading mendefinisikan elemen heading menjadi tipe "# PCDATA"!ELEMENT body mendefinisikan elemen body menjadi tipe " "#PCDATA" Deklarasi DTD Eksternal Jika DTD dinyatakan dalam sebuah file eksternal, definisi <! DOCTYPE> harus berisi referensi ke file DTD: 7 Pemprograman Web Enterprise

125 Dokumen XML dengan referensi ke sebuah DTD Eksternal Dan ini adalah file "note.dtd", yang berisi DTD: Bahasa XSL XSL singkatan extensible Stylesheet Language. World Wide Web Consortium (W3C) mulai mengembangkan XSL karena ada kebutuhan untuk Stylesheet Language berbasis XML. CSS = Style Sheets untuk HTML HTML menggunakan tag yang telah ditetapkan. CSS digunakan untuk menambah style untuk elemen HTML. XSL = Style Sheets untuk XML XSL (extensible Stylesheet Language) adalah rekomendasi W3C formal yang telah dibuat khusus untuk mendefinisikan bagaimana data dokumen XML yang diberikan dan untuk menentukan bagaimana satu dokumen XML dapat diubah menjadi dokumen lain (W3C, 2001a). XML tidak menggunakan tag yang telah ditetapkan, dan oleh karena itu arti dari setiap tag tidak dipahami dengan baik. Elemen <table> bisa mengindikasikan sebuah tabel HTML, atau yang lain - dan browser tidak tahu bagaimana untuk menampilkannya! Jadi, XSL menggambarkan bagaimana elemen XML harus ditampilkan. 8 Pemprograman Web Enterprise

126 XSL Lebih dari Bahasa Style Sheet XSLT (XSL Transformations) merupakan bagian dari XSL (W3C, 2003a). XSLT menyediakan mekanisme untuk mengubah struktur XML menjadi struktur lain seperti XML, HTML, atau sejumlah format textbased lainnya (seperti SQL). Meskipun dapat digunakan untuk membuat tampilan output halaman Web, kemampuan utama XSLT adalah untuk mengubah struktur yang mendasari bukan hanya representasi media struktur-struktur, seperti halnya dengan CSS. XSL terdiri dari empat bagian: XSLT - bahasa untuk mengubah dokumen XML XPath - bahasa untuk menavigasi dalam dokumen XML XSL-FO bahasa mark-up XML untuk menata dokumen (dihentikan pada 2013) XQuery - bahasa untuk query dokumen XML XSLT - Transformation Deklarasi Style Sheet yang benar Elemen root yang menyatakan dokumen untuk menjadi stylesheet XSL adalah <xsl:stylesheet> atau <xsl:transform>. Note: <xsl:stylesheet> dan <xsl:transform> benar-benar identik dan juga dapat digunakan! Cara yang benar untuk menyatakan style sheet XSL menurut Rekomendasi W3C XSLT adalah: atau 9 Pemprograman Web Enterprise

127 Untuk mendapatkan akses ke elemen XSLT, atribut dan fitur, kita harus menyatakan namespace XSLT di bagian atas dokumen. xmlns:xsl=" mengarahkan ke namespace W3C XSLT. JIka menggunakan namespace tersebut, kalian juga harus menyertakan atribut version="1.0". Mulailah dengan Dokumen Material XML Mengubah dokumen XML berikut ("cdcatalog.xml") ke XHTML: Buat Style Sheet XSL Kemudian buat XSL Style Sheet ("cdcatalog.xsl") dengan template transformasi: 10 Pemprograman Web Enterprise

128 Hubungkan Style Sheet XSL ke Dokumen XML Tambahkan referensi style sheet XSL ke dokumen XML ("cdcatalog.xml"): Hasil My CD Collection Title Artist Empire Burlesque Bob Dylan XPath XPath (XML Path Language) adalah bahasa Query untuk memilih bagian - bagian (nodes) dari sebuah dokumen XML. XPath juga dapat digunakan untuk menghitung nilai (contoh : string, angka atau boolean) dari isi dari sebuah dokumen XML. XPath distandarisasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). Diagram XPath: 11 Pemprograman Web Enterprise

129 XSL-FO XSL Formatting Objects atau XSL-FO adalah sebuah bahasa markup XML untuk menata dokumen. XSL-FO adalah bagian dari XSL, sekelompok teknologi dari W3C yang dirancang untuk transformasi dan penataan data XML. Bagian-bagian XSL lainnya adalah XSLT dan XPath. Tidak seperti HTML dan XHTML, dokumen-dokumen XML tidak memiliki penataan default. XSL-FO adalah bahasa yang dapat digunakan untuk mengatur tata letak tertentu, warna, tipografi dsb, dokumen XML untuk digunakan dalam tampilan layar, cetakan, dan media lainnya. Dalam pengertian ini ia memiliki peran yang mirip dengan CSS, tapi lebih handal dan fleksibel, terutama berkaitan dengan (antara lain) pembagian halaman dan scrolling. Tidak seperti CSS, namun seperti XSLT, XSL-FO juga dinyatakan dalam bentuk XML. Hal ini meningkatkan fleksibilitasnya lebih lanjut, contohnya memungkinkan XSL-FO untuk digabungkan dengan XSLT dalam stylesheet yang sama bila diperlukan. XQuery Apa itu XQuery? XQuery adalah bahasa untuk query data XML XQuery untuk XML adalah seperti SQL untuk database XQuery dibangun di atas ekspresi XPath XQuery didukung oleh semua database utama XQuery adalah standar W3C Contoh: 12 Pemprograman Web Enterprise

130 CSS CSS adalah bahasa stylesheet yang menggambarkan penyajian dari dokumen HTML (atau XML). Contoh dari CSS: Menampilkan File XML dengan CSS Berikut merupakan contoh bagaimana menggunakan CSS untuk format dokumen XML. 13 Pemprograman Web Enterprise

131 Berikut merupakan file cd_katalog.css Hasil dari Katalog CD dengan file CSS: 14 Pemprograman Web Enterprise

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis

Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Mekanisme E-Commerce E dalam dunia bisnis Memahami E-Commerce sebenarnya tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana perdagangan atau bisnis selama ini dijalankan.. Yang membedakannya adalah dilibatkannya

Lebih terperinci

Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce

Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce E-Comm merce Proses Bisnis dalam Kerangka Sistem E-Commerce Mekanisme Bisnis Konsu umen Dua hal yang dilakukan konsume n dalam dunia perdagangan Pertama adalah melihat produk-produk atau jasa-jasa yang

Lebih terperinci

Menurut Lou Gerstner: Menurut Mohan Sawhney :

Menurut Lou Gerstner: Menurut Mohan Sawhney : DEFINISI E-BISNIS Menurut Lou Gerstner: Aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai medium komunikasi

Lebih terperinci

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e

Meka k n a is i me Ke K rj r a E-Commerc r e MekanismeKerja E-Commerce E-Commerce Mekanisme E-commerce Transaksi elektronik antara e-merchant (pihak yang menawarkan barang atau jasa melalui internet) dengan e-customer (pihak yang membeli barang atau

Lebih terperinci

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government KERANGKA E BUSINESS Definisi E-Business A. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan

Lebih terperinci

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e

P nge g rt r ia i n E-Com o m m e m rc r e PengertianE-Commerce E-Commerce Mengenal E-Commerce Perdagangan sebenarnya merupakan kegiatan yang dilakukan manusia sejak awal peradabannya. Sejalan dengan perkembangan manusia, cara dan sarana yang digunakan

Lebih terperinci

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU Sistem Informasi Korporat Terpadu Konsep manajemen supply chain memperlihatkan adanya proses ketergantungan antara berbagai perusahaan

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #11

Pembahasan Materi #11 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Konsep, Pengelolaan, Kolaborasi SCM Sistem Informasi Terpadu Tahapan Evolusi Pengembangan Aspek Pengembangan 6623 - Taufiqur Rachman 1 Konsep SCM 3 SCM Memperlihatkan

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya

Mekanisme EC. By Agus Irawan Universitas Serang Raya Mekanisme EC By Agus Irawan Universitas Serang Raya Intro Memahami E-commerce sebenarnya tidak terlalu sulit karena tidak jauh berbeda dengan memahami bagaimana konsep perdagangan secara umum. Yang membedakannya

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI SISTEM INFORMASI Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI E business Vs E commerce E Business E business merupakan aplikasi kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semi otomatis dengan menggunakan teknologi

Lebih terperinci

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Konsep E-Business Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom Deskripsi Membahas mengenai bisnis internal, kolaborasi berbagai bentuk e-bisnis, serta keterkaitan e-business dengan e-commerce berbagai bentuk application.

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI E-BISNIS

SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BISNIS SISTEM INFORMASI E-BUSINESS Tanpa dukungan Sistem Informasi yang tangguh, model E-Business sulit diwujudkan. Sistem Informasi akan membantu mengintegrasikan data, mempercepat

Lebih terperinci

Konsep Dasar. E-Commerce. Teguh Wiharko, ST

Konsep Dasar. E-Commerce. Teguh Wiharko, ST Introd duction Konsep Dasar E-Commerce Teguh Wiharko, ST Defi inisi Association of E-Comm merce mekanisme bisnis secara elektronis CommerceNet (konsorsi penggunaan jejaring kompu uter (komputer yang saling

Lebih terperinci

ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS

ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS MODUL 6 GANJAR PRAMUDYA WIJAYA - 41811120044 TUGAS KOMPUTER MASYARAKAT ELEKTRONIK KOMERSIL DAN BISNIS OVERVIEW Sektor bisnis tidak bisa terlepas dari bantuan komputerisasi

Lebih terperinci

Nama : Moh. Safiin NIM : : S1 - TI - 6F

Nama : Moh. Safiin NIM : : S1 - TI - 6F TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER ( E-bisnis ) disusun oleh : Nama : Moh. Safiin NIM : 08.11.2267 Kelas : S1 - TI - 6F JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE MANFAAT DAN KELEMAHAN E-COMMERCE NAMA : Teguh laksana NIM : 10.12.4883 KELAS : S1-SI-07 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 / 2012 ABSTRAK

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PEDOMAN dalam E-COMMERCE Nurrachman 10.12.4349 ECOMMERCE-03 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah karya syarat untuk menjadi ecommerce

Lebih terperinci

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE

SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE SILABUS. 1 PENGENALAN ELECTRONIC COMMERCE (E- COMMERCE) 2 MANFAAT, TANTANGAN E-COMMERCE & KLASIFIKASI MODEL BISNIS E COMMERCE KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada

Lebih terperinci

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE

PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE PENGENALAN DAN KONSEP E-COMMERCE Definisi Electronic Commerce (E-Commerce) secara umum merupakan kegiatan bisnis (perniagaan/perdagangan) atau jasa yang berhubungan erat dengan konsumen (Consumers), Manufaktur,

Lebih terperinci

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1

Dwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1 1.Pengertian E Market Place 2.Pertimbangan Bergabung g ke dalam E Market Place Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 KSI LANJUT SCM dan IT dalam SCM Peran Teknologi Informasi dalam Suatu SCM. Pentingnya Informasi dalam SCM. Penggunaan Informasi dalam Suatu SCM.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Pertemuan 13 2 SKS

E-COMMERCE. Pertemuan 13 2 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce E-COMMERCE Pertemuan

Lebih terperinci

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce

Silabus. 1 Pengenalan Electronic Commerce (E-Commerce) 2 Manfaat, Tantangan E-Commerce & Klasifikasi Model Bisnis E Commerce KONTRAK PERKULIAHAN Pertemuan 1-6 dilakukan dengan penyampaian materi kepada mahasiswa Pertemuan 7 diadakan QUIZ / review materi Pertemuan 8 diadakan UTS dimana materi diambil dari pertemuan 1-6 Setelah

Lebih terperinci

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

DASAR SISTEM DALAM BISNIS DASAR SISTEM DALAM BISNIS SISTEM INFORMASI Sistem adalah satu kesatuan komponen yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk mencapai seperangkat tujuan (O Brien dan Marakas

Lebih terperinci

MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH E-COMMERCE DISUSUN : ADHITYA SEPTYAN PUTRANTO NIM : 10.12.4585 JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Perkembangan teknologikomunikasi dan komputer menyebabkan terjadinya perubahan

Lebih terperinci

Capaian Pembelajaran

Capaian Pembelajaran Capaian Pembelajaran Mata kuliah : E-Commerce Semester : VI Jurusan : Manajemen Informatika Sks : 3 sks CAPAIAN PEMBELAJARAN : Mahasiswa memiliki pengetahuan dan wawasan bisnis yang dilakukan secara elektronik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada

BAB I PENDAHULUAN. keputusan untuk mengembangkan proyek ARPANET, dan hasil dari proyek. kemudahan-kemudahan yang ditawarkan oleh para produsen kepada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia globalisasi kemajuan teknologi yang semakin cepat, mendorong adanya pergeseran yang konvensional menjadi lebih canggih. Hal ini disebabkan karena

Lebih terperinci

KONSEP SISTEM INFORMASI

KONSEP SISTEM INFORMASI CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENGELOLAAN KAWASAN INDUSTRI DAN LOGISTIK. Oleh: Dasep Titof BAB I PENDAHULUAN

PENINGKATAN PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENGELOLAAN KAWASAN INDUSTRI DAN LOGISTIK. Oleh: Dasep Titof BAB I PENDAHULUAN PENINGKATAN PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DALAM PENGELOLAAN KAWASAN INDUSTRI DAN LOGISTIK Oleh: Dasep Titof BAB I PENDAHULUAN Bisnis PT. KBN adalah mengelola kawasan industri baik yang berstatus

Lebih terperinci

Perencanaan Sumber Daya

Perencanaan Sumber Daya MODUL PERKULIAHAN Perencanaan Sumber Daya E-Business Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Magister Teknik Resource Pascasarjana Industri Planning 11 Abstract - Electronic enterprise,

Lebih terperinci

NARA SUMBER : aan/

NARA SUMBER :  aan/ NARA SUMBER : http://jodie.ngeblogs.com/2010/04/13/peranan-it-dalam-organisasi-perusah aan/ Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054)

E-COMMERCE. Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : Kelas : E-COMMERCE5(SI054) E-COMMERCE Oleh: Nama : Ana Udayana NIM : 09.12.4207 Kelas : E-COMMERCE5(SI054) SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012/2013 ABSTRAK Karya ilmiah E-commerce ini berisi

Lebih terperinci

KONSEP E-BUSINESS. Ari Setiawan S1-TI-10

KONSEP E-BUSINESS. Ari Setiawan S1-TI-10 KONSEP E-BUSINESS Ari Setiawan 09.11.3270 S1-TI-10 TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFROMASI DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Kemajuan di bidang teknologi, komputer dan telekomunikasi

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK SISTEM BISNIS ELEKTRONIK Saat ini dunia perdagangan tidak lagi dibatasi dengan ruang dan waktu. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan

Lebih terperinci

PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam upaya memenangkan persaingan. Pembangunan Teknologi Informasi

Lebih terperinci

PENGENALAN E-COMMERCE

PENGENALAN E-COMMERCE BAB PENGENALAN E-COMMERCE TUJUAN: 1. Praktikan mengetahui peran E-commerce dalam bisnis modern 2. Praktikan bisa mendefinisikan arti E-Commerce 3. Praktikan dapat memahami manfaat E-Commerce 1.1. Mengapa

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Informasi menjadi dasar pelaksanaan proses rantai pasok dan dasar bagi manajer dalam membuat keputusan. Menurut cophra dan meindl(2007) informasi harus memiliki karakteristik:

Lebih terperinci

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya. Sejarah E-Commerce Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih terbatas pada perusahaan besar, lembaga

Lebih terperinci

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM : 10.11.3578 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2010/2011 ABSTRAK Di era globalisasi ini perkembangan

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning

Enterprise Resource Planning MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis

Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE

MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE MEMPELAJARI SEJARAH E-COMMERCE Abdul Rohim Kusuma Heri ochimrohim@rocketmail.com Abstrak Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan adanyaelectronic Found Transfer(EFT). Saat itu,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini perkembangan teknologi semakin pesat, terutama dalam bidang komputer. Hampir dapat dipastikan semua kegiatan manusia melibatkan komputer, seperti sekolah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.

Lebih terperinci

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce

Pengantar. Sekilas E-Bisnis. Fungsi E-Bisnis. Komponen-komponen E-Bisnis. Hubungan E-Bisnis dengan E-Commerce Pengantar Sekilas E-Bisnis E-bisnis menghubungkan semua karyawan, pelanggan, pemasok, dan stakeholders lainnya tanpa pandang wilayah geografis. E-bisnis pakai standar data elektronik umum dan otomatisasi

Lebih terperinci

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce

E-Commerce. A. Pengertian Electronic Commerce E-Commerce A. Pengertian Electronic Commerce Electronic Commerce atau perdagangan secara elektronik adalah perdagangan yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan telekomunikasi, terutama internet. Internet

Lebih terperinci

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2)

Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Elektronik Mekanisme Pasar E-Commerce (1/2) Pasar Memfasilitasi Pertukaran informasi barang layanan pembayaran Pasar membuat nilai ekonomi untuk pembeli penjual pasar intermediari masyarakat lebih

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE Manfaat dan Kelemahan E-Commerce Serta Solusinya. Nama : Arbiyan Tezar Kumbara Nim : Kelas 10 S1-SI 01

KARYA ILMIAH E-COMMERCE Manfaat dan Kelemahan E-Commerce Serta Solusinya. Nama : Arbiyan Tezar Kumbara Nim : Kelas 10 S1-SI 01 KARYA ILMIAH E-COMMERCE Manfaat dan Kelemahan E-Commerce Serta Solusinya Nama : Arbiyan Tezar Kumbara Nim : 10.12.4406 Kelas 10 S1-SI 01 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 Manfaat serta Kelemahan E-Commerce

Lebih terperinci

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran

Lebih terperinci

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56

Information Systems. Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif 16/10/2012 8:56 Information Systems for Competitive Advantage Sistem Informasi untuk Keuntungan Kompetitif Tujuan Mengetahui model sistem umum (general system) perusahaan Memahami model lingkungan delapan elemen (eightelements

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MAKALAH KELEBIHAN DAN KEKURANGAN E-COMERCE NAMA : Nury Kurnia Nurahdy NIM/Kelas : 09.12.4168/S1-SI-4H SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Pendahuluan Perkembangan

Lebih terperinci

E - COMMERCE. Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce

E - COMMERCE. Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce E - COMMERCE Prospek E Commerce Di Indonesia dan Dunia Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah E - Commerce Disusun oleh : Karina Maliasari (105020201111023) JURUSAN MANEJEMEN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN

BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN BAB II TELAAH KEPUSTAKAAN Dalam Bab ini akan dibahas teori-teori yang berhubungan dengan strategi rantai pasok yang diterapkan di perusahaan distribusi dan akan digunakan dalam menganalisis permasalahan

Lebih terperinci

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen MODUL PERKULIAHAN Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen Can IT contribute to competitive advantage? Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi Dan Bisnis Magister Akuntansi

Lebih terperinci

E-Business Dan Pendukungnya

E-Business Dan Pendukungnya E-Business Dan Pendukungnya Pengertian E-business E-business merupakan suatu istilah yang digunakan untuk memberi nama pada kegiatan bisnis yang dilakukan dengan memanfaatkan teknologi internet. Pendukung

Lebih terperinci

BAB III Landasan Teori

BAB III Landasan Teori BAB III Landasan Teori 3.1 Sistem Informasi Sistem Informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengelolaan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE

KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE KARYA ILMIAH E-COMMERCE PANDUAN BAGI PARA PEMULA E-COMMERCE NAMA : Budiawan Martha T NIM : 06.12.1997 ALAMAT BLOG: http:// duniaprotect.blogspot.com/ STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRACT E-dagang atau

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B

SISTEM INFORMASI BISNIS. Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B SISTEM INFORMASI BISNIS Infrastruktur, Integrasi dan Agensi Software di dalam B2B Definisi Ø Internet adalah kumpulan dari orang-orang yang menggunakan komputer secara berdiri sendiri namun terhubung antara

Lebih terperinci

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar KONSEP KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI DALAM BISNIS Teknologi informasi, termasuk sistem informasi berbasis internet, memainkan peranan penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis

Lebih terperinci

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN E-Marketing dalam Strategi Pemasaran Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ekonomi dan Bisnis Management 15, S.Sos, MM Abstract Membahas mengenai strategi pemasaran dengan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu

TEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu TEKNOLOGI INFORMASI adalah suatu teknologi yang berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi itu sendiri. Dengan demikian berdasarkan definisi tersebut, terlihat

Lebih terperinci

PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA I. PENDAHULUAN

PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA I. PENDAHULUAN PENERAPAN E-BUSINESS DI INDONESIA I. PENDAHULUAN A. Definisi e-business Fenomena e-business tidak dapat disangkal telah menjadi trend yang mewarnai aktivitas bisnis di negara-negara maju maupun berkembang.

Lebih terperinci

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke

Lebih terperinci

Teknik Informatika S1

Teknik Informatika S1 Teknik Informatika S1 Sistem Informasi Disusun Oleh: Egia Rosi Subhiyakto, M.Kom, M.CS Teknik Informatika UDINUS egia@dsn.dinus.ac.id +6285740278021 SILABUS MATA KULIAH 1. Pendahuluan 2. Data dan Informasi

Lebih terperinci

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI BAB 3 PENTINGNYA TEKNOLOGI INFORMASI A. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif adalah kemampuan perusahaan untuk memformulasi strategi pencapaian peluang profit melalui maksimisasi penerimaan dari

Lebih terperinci

Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manajemen Sistem Informasi Manajemen MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENJALANKAN PERDAGANGAN ELEKTRONIK ( E-COMMERCE) KELOMPOK 2 1. Endar Pradesi 7141220013 2. Melani Tanjung 7142220023 3. Jimmi J. Sianturi

Lebih terperinci

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI Tujuan Perkuliahan Memberikan pemahaman kepada mahasiswa secara global, keterkaitan materi perkuliahan interlink dengan materi perkuliahan lain Memberikan gambaran

Lebih terperinci

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE

E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE MAKALAH E-COMMERCE DAN STANDAR-STANDAR DALAM E-COMMERCE Dosen: M. Suyanto, Prof. Dr, M.M. Disusun oleh : Santoso Budi Utomo (09.12.4163) JURUSAN SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan

Bab I. Pendahuluan. Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Teknologi merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Dewasa ini dengan kemajuan teknologi yang pesat, hampir seluruh kehidupan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE

BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE BAB 11 E-BUSINESS DAN E-COMMERCE E-BUSINESS vs E-COMMERCE E-BUSINESS adalah proses bisnis yang dilaksanakan dengan memanfaatkan TI, terutama teknologi jaringan dan komunikasi, baik untuk proses internal

Lebih terperinci

E-Government Capacity Check

E-Government Capacity Check EKOJI999 Nomor 146, 1 Februari 2013 E-Government Capacity Check oleh Prof. Richardus Eko Indrajit - indrajit@post.harvard.edu Artikel ini merupakan satu dari 999 bunga rampai pemikiran Prof. Richardus

Lebih terperinci

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS. Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS. Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis Disusun Oleh : NOVIE WIRAWAN ARIEF W 10.21.0540 S1 TI TRANSFER SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Modul 1 Konsep E-Business & Ecommerce, Instalasi Xampp, dan Instalasi opencart_v

Modul 1 Konsep E-Business & Ecommerce, Instalasi Xampp, dan Instalasi opencart_v Universitas Al-Zaytun Indonesia Fakultas Teknologi Informasi Mata Kuliah E-Commerce Modul 1 Konsep E-Business & Ecommerce, Instalasi Xampp, dan Instalasi opencart_v1.4.9.3 A. Tujuan : 1. Praktikan dapat

Lebih terperinci

K m o pon o en Mark r e k t e d i i D unia i

K m o pon o en Mark r e k t e d i i D unia i KomponenMarket di Dunia Internet E-Commerce Aplikasi Intra-Organisasi Perdagangan Elektronik Alasan utama perkembangan luar biasa intranet: Mempermudah kerja berkumpulan Mereka membenarkan saling berhubungan

Lebih terperinci

disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : Kelas : S1-TI-6A

disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : Kelas : S1-TI-6A MAKALAH SISTEM INFORMASI E-BISNIS disusun oleh : Nama : RUDI HARTANTO NIM : 08.11.1880 Kelas : S1-TI-6A SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 Pembahasan E-Business

Lebih terperinci

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Nama : Sapto N. Setiawan Jurusan : 42SIB JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA. Penerapan electronic commerce (e-commerce) telah menjadikan hubungan bisnis yang sehat antara produsen

Lebih terperinci

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep

Electronic Commerce: Definisi dan Konsep E-Commerce 1 Electronic Commerce: Definisi dan Konsep Internet berkembang menjadi saluran distribusi global utama untuk produk, jasa, lapangan pekerjaan bidang manajerial dan profesional Dampaknya mengubah

Lebih terperinci

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT

Supply Chain Management. Tita Talitha,MT Supply Chain Management Tita Talitha,MT 1 Materi Introduction to Supply Chain management Strategi SCM dengan strategi Bisnis Logistics Network Configuration Strategi distribusi dan transportasi Inventory

Lebih terperinci

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE

TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE TUGAS UJIAN MID SEMESTER E-COMMERCE MANFAAT E-COMMERCE Aditya Romadona Putra 05.12.1396 Jurusan Sistem Informasi Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM 2011 Manfaat E-COMMERCE dan Kelemahannya

Lebih terperinci

Pendahuluan. MKK138 (e Bisnis) Pokok pembahasan: Objektif: Definisi e commerce dan e bisnis Faktor pendorong dan penghambat e bisnis Nilai e bisnis

Pendahuluan. MKK138 (e Bisnis) Pokok pembahasan: Objektif: Definisi e commerce dan e bisnis Faktor pendorong dan penghambat e bisnis Nilai e bisnis MKK138 (e Bisnis) 02 Konsep Dasar e Bisnis Pendahuluan Pokok pembahasan: Definisi e commerce dan e bisnis Faktor pendorong dan penghambat e bisnis Nilai e bisnis Objektif: Mahasiswa dapat menjelaskan definisi

Lebih terperinci

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat

Pemasar dapat menawarkan lebih banyak produk dan jasa dari sebelumnya. Pemasar dapat mengumpulkan informasi mengenai konsumennya dengan lebih cepat DIGITAL MARKETING Pendahuluan Teknologi saat ini telah mulai berubah atau berkembang dari offline menjadi online Konsumen lebih aktif mencari apa yang diinginkan menggunakan media online Konsumen dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

Perlunya Teknologi Informasi

Perlunya Teknologi Informasi Perlunya Teknologi Informasi Teknologi informasi diterapkan untuk pengelolaan informasi karena: Meningkatnya kompleksitas dari tugas manajemen Pengaruh ekonomi internasional Perlunya waktu tanggap yang

Lebih terperinci

Digital Marketing. Communication

Digital Marketing. Communication Digital Marketing Communication Modul ke: Model Komunikasi Pemasaran Pada Internet Fakultas Ilmu Komunikasi Andri Budiwidodo, S.Si., M.Ikom. Program Studi Advertising and Markerting Communication www.mercubuana.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce

Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Konsep & Perencanaan Model Bisnis E-Commerce Topik Definisi electronic commerce (EC) dan pengkategoriannya. Konsep dan struktur EC. Tipe-tipe transaksi melalui EC. Model-model bisnis EC. Manfaat EC bagi

Lebih terperinci

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM APLIKASI CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASISKAN TOKO-ONLINE Nama : Didik Susanto NIM : 08.11.2548 Kelas : S1-TI-6J JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH

Lebih terperinci

TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A ( )

TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A ( ) TUGAS E- BISNIS MARDHIKA RENT CAR OUTLET TITIS WAHYU MARDHIKA PUTRA S1 TI 6A (08.11.1941) JURUSAN TEHNIK INFORMATIKA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 PENDAHULUAN Agar dapat beroperasi bisnis harus berhubungan

Lebih terperinci

Dunia Electronic Commerce

Dunia Electronic Commerce Dunia Electronic Commerce Gedung Putih pada bulan Juli tahun 1997 mendeklarasikan telah terjadinya sebuah revolusi industri baru yang akan berdampak pada stabilitas ekonomi global, yaitu sejalan dengan

Lebih terperinci

Karya Ilmiah Manfaat dan Kelemahan E-COMMERCE

Karya Ilmiah Manfaat dan Kelemahan E-COMMERCE Karya Ilmiah Manfaat dan Kelemahan E-COMMERCE Prof. Dr. M.Suyanto, MM Di susun Oleh: Nama : Wely Tri Wibowo NIM : 10.12.5061 Kelas : S1 SI 08 STMIK AMIKOM Yogyakarta Jalan Ring Road Utara, Condong Catur,

Lebih terperinci

E-COMMERCE. Pertemuan 13 2 SKS

E-COMMERCE. Pertemuan 13 2 SKS Materi 1. Era Informasi 2. Strategi dan Peluang Yang Kompetitif 3. Database dan Database Warehouse 4. Desain Database 5. Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas 6. E-Commerce E-COMMERCE Pertemuan

Lebih terperinci

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software disusun oleh Satrya Nurrachman 09.11.2820 Kelas : E-Bisnis 2 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci