PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU DISLEKSIA: BUKAN BODOH, BUKAN MALAS, TAPI BERBAKAT

Transkripsi

1 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL PUBLIKASI BUKU DISLEKSIA: BUKAN BODOH, BUKAN MALAS, TAPI BERBAKAT Erica Jl. U No. 21, Kemanggisan, Jakarta Barat erica.phoo@gmail.com Dosen Pembimbing: Hanny Wijaya, S.Sn ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, ialah untuk membuat publikasi sebuah buku yang bertema ilmu pengetahuan namun dikemas dengan visual yang menarik serta bahasa yang ringan sehingga isi buku dapat tersampaikan secara tepat sasaran. METODE PENELITIAN, yang digunakan adalah pengumpulan data, studi desain, dan analisis pasar. Metode pengumpulan data berupa membagi kuesioner dan wawancara dengan narasumber yang terpercaya di bidangnya. ANALISIS, sulitnya mengumpulkan data memang memungkinkan untuk memperlambat proses kerja, namun di waktu yang sama justru sekaligus mampu menjadi kekuatan karena masih cukup jarangnya pembahasan mengenai tema ini di Indonesia. HASIL YANG INGIN DICAPAI, adalah sebuah buku ilmu pengetahuan di bidang ilmu pengetahuan (tentang suatu penyakit/kelainan) dengan visual yang dapat menarik target pasar dengan maksimal. KESIMPULAN yang didapat adalah diharapkan buku ini dapat memberi ilmu baru yang menambah wawasan serta memperluas cara pandang masyarakat Indonesia. Kata kunci: Buku, Pengetahuan, Menyenangkan, Psikologi, Disleksia. ABSTRACT RESEARCH OBJECTIVES To make the publication of a science book which packed with an interesting visual and design, with mild language so that the contents of the book can be delivered well to target.

2 METHODS Conduct field surveys, interaction with resource persons, data collection, study design, book references, and market analysis. Data collection methods such as questionnaires and interviews with trusted human resources in the field. ANALYSIS This topic is actually still unknown for many people in Indonesia, so it is very hard to collect trusted data and resources in Indonesia. But although the difficulty of collecting data is indeed make the work process harder, at the same time it is also able to be a power of the book, as it is still quite rare discussion. THE RESULTS ACHIEVED Publication of a science book (about a disorder) with a visual appeal to get the maximum amount of target market, which was divided into 4 sections: what, why, how, and who, related to the topic. CONCLUSION This book is providing new knowledge that adds insight and broaden perspectives of Indonesian society, with fun visual appeal, bright color, and mild language, so it could be read by all of adult people. Keywords: Book, Knowledge, Fun, Psychology, Dyslexia.

3 PENDAHULUAN Sekolah merupakan hal yang sangat esensial dalam kehidupan manusia. Klisenya, kalau mau pandai, manusia harus bersekolah. Dan itu menjadi sesuatu yang mutlak: semua anak-anak harus berada di bangku sekolah, agar dapat menjadi generasi muda penerus bangsa yang cerdas dan hebat kelak. Akan tetapi, dalam proses belajar di sekolah, tiap anak pun memiliki kemampuan belajar yang berbedabeda. Ada yang memang cepat dalam menangkap pelajaran yang disampaikan gurunya, ada pula yang sulit berkonsentrasi dalam mendengarkan guru, ada juga yang harus diulang dua sampai tiga kali baru mengerti pelajaran tersebut. Namun sayangnya seringkali orangtua menuntut hasil yang sama baiknya dari mereka semua. Jika memang ini hanya mengenai konsentrasi dan tidak, atau rajin dan tidak, atau mau belajar atau tidak, mungkin akan terdengar lebih mudah, asal orangtua mampu membimbing anaknya dengan lebih sabar. Akan tetapi bagaimana jika nilai anak kurang baik karena ia mengalami gangguan dyslexia? Dyslexia adalah sebuah kondisi ketidakmampuan belajar pada seseorang yang disebabkan oleh kesulitan pada orang tersebut dalam melakukan aktivitas membaca dan menulis. Anak-anak yang mengalami masalah ini jelas akan sangat terganggu proses belajarnya. Orangtua dan guru pun berkewajiban untuk membimbingnya dengan lebih sabar lagi. Di samping itu, yang juga sangat disayangkan adalah kebutuhan masyarakat akan informasi dari buku sekarang ini sudah mulai berkurang, lantaran sudah begitu mudah dan cepatnya informasi didapat dari media elektronik, seperti internet. Padahal, di masa semodern ini, siapapun sudah bisa menulis dan mempublikasikannya sendiri ke internet, sehingga keakuratan dan kesesuaian artikel-artikel yang terdapat di internet dengan fakta dan pengetahuan yang sebenarnya pun juga semakin berkurang. Maka dari itu, buku pun sampai sekarang masih sangatlah penting, apalagi dalam kasus disleksia ini, belum ada buku yang secara khusus membahas disleksia dalam Bahasa Indonesia. METODE PENELITIAN Adapun sumber data yang akan digunakan untuk proyek tugas akhir ini berasal dari media elektronik, wawancara dengan narasumber terkait, survei terhadap target audience, serta wawancara dengan orangtua penderita disleksia. HASIL DAN BAHASAN Buku Desain Ukuran buku adalah 15 x 21 cm (vertikal), dengan pertimbangan cukup mudah dibawa kemanamana, terutama oleh orangtua, dan nyaman dipegang tangan. Untuk material halaman isi menggunakan kombinasi kertas fine white dengan gramatur 170gr dan kertas mika. Jenis binding yang digunakan adalah dengan teknik jahit agar desain spread tidak terpotong. Jenis cover yang digunakan buku ini adalah hard cover untuk menjaga daya tahan buku dan memperlihatkan sisi kokoh dalam segi binding. Grid System Gambar 1. Grid System yang digunakan.

4 Grid yang digunakan adalah modular grid 3 kolom untuk satu halaman, mengingat cukup kecilnya ruang dalam sebuah halaman 15 x 21 cm. Tipografi Gambar 2. Typeface Cover. Typeface yang digunakan untuk cover adalah buatan penulis sendiri, untuk menunjukkan kekuatan anakanak sekaligus kerumitan dan segala bentuk kompleksitas yang mereka alami sebagai penderita disleksia. Selain itu, sama seperti elemen yang digunakan dalam buku, garis yang dibuat dalam typeface ini juga pengembangan bentuk dan garis geometris. Sedangkan penulis menggunakan font Gotham sebagai headline dan bodytext untuk menunjukkan kesan rapi dan ramah dari bentuknya, serta sederhana dan nyaman untuk dibaca.

5 Gambar 3. Gotham (Family Font: Light, Regular, Book, Bold) Gambar 4. Mensch (Family Font: Regular, Italic, Bold, Bold Italic) Penulis menggunakan font Mensch untuk halaman divider dan beberapa quotes selain karena rapi dan tampak tegas, font ini juga tampak cocok dengan image youth, kuat, namun menyenangkan. Berikut adalah beberapa font yang digunakan penulis pada halaman quotes atau halaman yang bertujuan untuk mengistirahatkan mata dan otak pembaca. Mayoritas merupakan decorative font, karena memiliki kesan kreatif dan menyenangkan, serta tidak membosankan. Gambar 5. Sullivan (Family Font: Regular, Italic, Bold, Bold Italic) Gambar 6. Letter Gothic MT Std (Family Font: Regular, Oblique, Bold, Bold Oblique)

6 Gambar 7. Channel Gambar 8. Operating Instructions Gambar 9. Drawing Guides Gambar 10. SkarpaLT Gambar 11. NeoRetroDraw Gambar 12. Museo Gambar 13. Delicious (Family Font: Roman, Italic, Bold, Bold Italic)

7 Cover Gambar 14. Cover Buku Untuk tetap memberi kesan dewasa namun tetap ceria, penulis menggunakan elemen-elemen elemen elemen geometris dengan kombinasi beberapa warna pada background dalam cover buku, berdasarkan pemikiran bahwa anak-anak anak pada masa kecilnya diajari bentuk-bentuk bentuk bentuk dasar dari garis atau bangun ruang yang seperti demikian, lalu penulis kembangkan agar sesuai dengan target pasar buku. Walau berbicara mengenai kompleksitas akan penglihatan huruf, penulis tetap tidak menggunakan kombinasi huruf-huruf huruf sebagai background background cover dengan pertimbangan bahwa mood yang akan terjadi pun akan berubah. Konsep warna yang diusung penulis sejak awal adalah warna-warni, warna warni, dan penulis menghindari kemungkinan terjadinya mood yang lebih kekanakkan apabila mengombinasikan text as image dengan beberapa warna. Selain itu, poster-poster poster poster mengenai disleksia seringkali dikaitkan dengan huruf, padahal tidak semua hal harus divisualisasikan secara harafiah. Ada banyak cara untuk menciptakan kreativitas dan rasa ingin tahu target market yang lebih bih besar, yang penulis wujudkan salah satunya dalam bentuk demikian. Jenis cover yang digunakan adalah hardcover,, sehingga buku lebih kuat dan tidak cepat rusak. Buku dilengkapi dengan slipcase yang didesain interaktif dengan cover yang berguna sebagai ddaya tarik, sekaligus sebagai pelindung tambahan untuk buku itu sendiri. Gambar 15. Back Cover.

8 Divider Elemen divider pada buku, sama seperti cover, merupakan pengembangan dari elemen-elemen elemen elemen geometris. Menggunakan warna hitam pada nackground agar kontras dengan isi buku dan cukup menonjol sebagai divider. Selain itu, warna hitam sendiri memiliki makna kuat, tegas, sekaligus berani: sifat sifat-sifat yang harus dimiliki dalam perjuangan penderita disleksia. Gambar 16. Contoh halaman divider bab 1. Gambar 17. Contoh halaman divider bab 2. Isi Buku Selain menggunakan prinsip layout, isi buku ini juga penulis penuhi dengan berbagai ilustrasi agar tidak membosankan dan terasa menyenangkan namun tetap dapat dinikmati kalangan dewasa.

9 layout isi. Gambar 18. Contoh Gambar 19. Contoh layout isi. Gambar 20. Contoh layout isi. Gambar 21. Contoh layout isi.

10 Gambar 22. Contoh layout isi. Gambar 23. Contoh layout isi. Gambar 24. Contoh layout isi. SIMPULAN DAN SARAN Seringkali ada banyak hal yang terjadi yang tidak sejalan dengan kemauan kita, namun masih juga kita paksakan, hanya karena keegoisan diri sendiri. Memang tidak menjadi masalah jika hasilnya bagus dan tidak merugikan pihak manapun, akan tetapi lain ceritanya jika ada pihak-pihak tertentu yang merasa tersudutkan akibat keegoisan kita. Seperti dalam kasus disleksia pada umumnya misalnya. Banyak sekali anak disleksia yang dianggap bodoh dan malas lantaran karena orangtua sering melihat dari satu sudut pandang saja: anak-anak lain bisa, berarti anak saya pasti juga bisa. Kalau saja mereka mau mencoba melihat dari sudut pandang yang lain juga: anak ini mungkin mempunyai masalah yang berbeda dari anak lainnya. Maka dari itu, dengan dibuatnya buku ini, harapannya adalah agar masyarakat luas makin mampu dan mau belajar untuk melihat dunia lebih luas lagi, lebih dalam lagi. Semoga buku tentang disleksia ini mampu menambah wawasan masyarakat luas, terutama tentang kesadaran adanya masalah disleksia yang berada semakin dekat dengan lingkungan kita. Mungkin penulis masih belum mengerti betul seratus persen tentang seluk beluk masalah psikologi dan penyakit disleksia ini sepaham para ahlinya sendiri, akan tetapi jika dapat diberi kesempatan untuk memberi saran, bagi para orangtua yang memiliki anak yang terdeteksi disleksia, diharapkan tidak perlu lagi berkecil hati, apalagi sampai memaksakan kehendak pada anak. Anak disleksia--sekali lagi--bukan anak yang bodoh, dan malas, akan tetapi justru sangat berbakat, dan butuh dimotivasi agar dapat menggali potensinya dengan maksimal.

11 REFERENSI Buku Fanu, J.L. (2008). Deteksi Dini Masalah-Masalah Psikologi Anak. Jogjakarta: Think Jogjakarta Alwi, Hasan. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Rustan, Surianto. (2009). Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Fawcett-Tang, R. (2004). New Book Design (Paperback). London: Laurence King Publishing Ltd Safanayong, Yongky. (2006). Desain Komunikasi Visual Terpadu. Jakarta: ARTE INTERMEDIA Knight, Carolyn & Glaser, Jessica. (2005). Graphic Designer's Guide to Effective Visual Communication: Creating Hierarchies with Type, Image, and Color. Hove: RotoVision SA Stone, T.L. (2008). Color Design Workbook: A Real World Guide to Using Color in Graphic Design. UK: Rockport Publishers Sihombing, Danton. (2001). Tipografi Dalam Desain Grafis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Artikel Internet Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas, 2012, Disleksia. Retrieved September 4, 2012 from Permanasari, Indira Mereka (Tetap) Anak Pintar... Retrieved September 4, 2012 from Pipik, Team Indigrow Mengajarkan Anak Dyslexia Keterampilan Hidup Sehari-hari. Retrieved January 20, 2010 from RIWAYAT PENULIS Erica lahir di kota Jakarta pada tanggal 19 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual peminatan New Media pada tahun Penulis juga pernah melaksanakan kerja praktek sebagai Junior Creative Designer di Spacesym Factory.