BAB 3 OBYEK PENELITIAN. pengelola real estate terpadu dan terdiversifikasi yang berkedudukan di

Transkripsi

1 1 BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Agung Podomoro Land Sebagai perusahaan publik terkemuka, pemilik, pengembang dan pengelola real estate terpadu dan terdiversifikasi yang berkedudukan di Indonesia, APL dikenal dengan proyek-proyeknya yang terkemuka. Proyek kami dirancang oleh perusahaan yang memiliki reputasi internasional dan dibangun oleh perusahaan konstruksi yang berpengalaman dan berkualifikasi tinggi. Kami adalah bagian dari Grup Agung Podomoro (APG) yang didirikan padatahun Dahulu kami dikenal sebagai PT Tiara Metropolitan Jaya, anggota APG, sebelum berganti nama menjadi Agung Podomoro Land pada bulan Agustus Proyek-proyek kami dikenal ikonik sehingga kami dikenal sebagai developer yang berhasil meraih banyak penghargaan. Sejumlah penghargaan yang telah kami terima antara lain dari FIABCI, International Real Estate Federation, Euromoney dansejumlah publikasi properti terkemuka. Kami memiliki model bisnis yang terpadu dalam pengembangan superblok, mixed-use, gedung bertingkat tinggi, yang dapat memberikan manfaat skala ekonomi dan efisiensi biaya, serta pendapatan sewa berulang selain pendapatan dari penjualanproperti. Kami yakin bahwa kami akan mendapatkan keuntungan yang signifikan dari portofolio proyek proyek kami yang berlokasi strategis di Jakarta dan Bandung, kota-kota dengan 35

2 2 pertumbuhan yang cepat dan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Portofolio kami meliputi proyek-proyek yang tumbuh cepat, dan kami memiliki reputasi membangun dengan cepat dan penyelesaian tahap akhir berkualitas tinggi. Sebagai anggota dewan Green Building kami berkomitmen untuk pembangunan yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan hemat energi Sejarah Agung Podomoro Leaning & Recruitment Center Pengembang PT Agung Podomoro Land Tbk bekerja sama dengan Universitas Tarumanegara membuka Agung Podomoro learning & Recruitment Center guna mempersiapkan sumber daya manusia untuk membawa bisnis properti perseroan itu maju dan berkelanjutan. Agung Podomoro learning & recruitment centre merupakan sarana baru bagi Agung Podomoro untuk memajukan generasi muda dengan fasilitas perpustakaan dan tenaga pengajar dari dosen Universitas Tarumanegara dan beberapa lembaga pendidikan lainnya. Dunia industri properti membutuhkan tenaga terdidik yang profesional. Dengan program ini, tenaga pengajar dapat membantu karyawan-karyawan yang sedang dalam proses pelatihan-pelatihan. Sehingga menjadi profesional, aktif, inovatif dan mengembangkan perusahaan serta memajukan bangsa, yang bisa berkontribusi kedepannya untuk tenaga surveyor. Bangunan ini terdiri dari beberapa ruangan kelas, sebagai layaknya fasilitas pendidikan, dan penunjangnya seperti perpustakaan dengan ruangan pengelolanya.

3 3 Dengan tagline The House of Knowledge kelak akan bersinergi dengan Agung Podomoro Recruitment Centre, where the great career starts akan menjadi the power of now bagi Agung Podomoro untuk lebih menempatkan dirinya sebagai pemain unggul di industrinya. Dalam program pertamanya di Indonesia, QS GTP (Quantity Surveyor Graduate Trainee Program), pihak Untar membantu mempersiapkan sebagian tenaga pengajarnya, kurikulum serta modulnya sampai dengan quality assurance-nya. Sementara pesertanya adalah hasil on hire campus, para sarjana teknik yang lulus rangkaian seleksi ketat recruitment centre APL pada kampus-kampus ternama di Indonesia, dan pula sejumlah karyawan internal yang direkomendasikan oleh pimpinan divisinya atau unitnya. 1. Visi Terus bertumbuh menjadi pengembang terpadu dalam bisnis properti dan berkomitmen penuh untuk memberikan nilai yang optimal bagi pelanggan, rekan usaha, pemegang saham dan masyarakat. 2. Misi 1. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan perumahan dan area komersial yang berkualitas 2. Mengoptimalkan pengembalian investasi dari rekan usaha dan pemegang saham

4 4 3. Menjadi perusahaan pengembang yang mampu memberikan nilai lebih bagi para karyawan 4. Berperan aktif untuk mendukung program pemerintah dalam rangka mendorong pembangunan perkotaan dan dalam meningkatkan indeks pengembangan manusia. 3. Nilai-Nilai Perusahaan 1. Harmoni: keharmonisan dalam bekerja dengan pelanggan, rekan usaha, pemegang saham dan masyarakat 2. Tangguh: gigih memberikan usaha yang optimal 3. Mutu: menjaga mutu dalam setiap tahap pengembangan 4. Ramah Lingkungan: memperhatikan aspek lingkungan hidup dalam usaha pengembanganny

5 5

6 6 3.2 Metodologi Penelitian Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia (Catherine Marshal dalam Sarwono, 2006:193). Definisi tersebut menunjukkan beberapa kata kunci dalam riset kualitatif, yaitu : proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif oleh karena itu dalam melaksanakan penelitian, peneliti lebih berfokus pada proses daripada hasil akhir. (Sarwono, 2006:193) Metode Pengumpulan Data 1. Wawancara Jenis wawancara yang digunakan peneliti yaitu wawancara semi terstruktur. Wawancara semi terstruktur atau wawancara terfokus sering digunakan dalam riset kualitatif. Pertanyaan-pertanyaan terkandung dalam panduan wawancara dengan fokus pada permasalahan atau area topik yang akan dibahas, beserta alur-alur penelitian yang harus diikuti. Urutan pertanyaan tidaklah sama untuk tiap partisipan, sebab ini bergantung pada proses tiap wawancara dan tanggapan masing-masing individu. (Kasali, 2006: 266) Wawancara ini dilakukan di kantor Agung Podomoro Learning & RecruitmentCentreoleh pihakyang berkompeten dalam bidang bersangkutan. 2. Observasi

7 7 Kegiatan observasi meliputi melakukan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku, obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal yang lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti melakukan pengumpulan data melalui survey lapangan dan pengumpulan data saat program training learning and recruitment berlangsung.peneliti melakukan observasi di perusahaan Agung Podomoro Learning & Recruitment Center dengan bekerjasebagaikaryawanmagang pada perusahaan tersebut. Peneliti menjadi pengamat langsung dan melihat bagaimana proses bekerja setiap harinya, kegiatan-kegiatan yang dilakukan, bagaimana kinerja dari para karyawan dan mengamati bagaimana proses komunikasi internal yang terjadi dalam perusahaan tersebut sehinnga memudahkan peneliti melakukan proses observasi. 3. Studi Pustaka Peneliti melakukan pengumpulan data melalui beberapa referensi seperti journal, dan data-data yang peneliti dapatkan dari perusahaan, buku-buku perpustakaan, dan website perusahaan, agar mendapatkan teori-teori yang cocok, yang mendukung dan dapat di guanakan dalam teori umum dan teori khusus pada penelitian ini Narasumber 1. Narasumber Internal a. Suhardi, selaku Manager dalam Learning Center.

8 8 Penulis memilih beliau karena beliau menjabat sebagai manager Learning Center yang dapat menjadi kunci informasi penting yang memiliki kredibilitas. Peneliti ingin menegetahui informasi mengenai training (porgram QS-GTP). b. Frangky Tanex, selaku HR Support pada Agung Podomoro HR. Penulis memilih beliau untuk diwawancarai karena beliau berkerja di bagian HRD yang berlokasi di APL tower, sehingga dapat memudahkan peneliti untuk mendapatkan informasi mengenai hubungan antara Learning & Recruitment Center terhadap PT. Agung Podomoro Land, Tbk. c. Nur Ayu Rifqiyaty, selaku Officer pada HR. Peneliti memilih beliau untuk mengetahui komunikasi organisasi dari bawah ke atas dan untuk mendapatkan informasi dalam Recruitment Center Validitas Validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan kenyataan, dan apakah penjelasan yang di berikan tentang dunia memang sesuai dengan yang sebenarnya ada atau tejadi. Validitas penelitian ada dua jenis : 1. Validitas Internal Validitas internal merupakan ukuran kebenaran data yang diperoleh dengan instrumen, yakni apakah instrumen itu sungguh-sungguh mengukur variabel yang sebenarmya. Bila ternyata tidak, data yang diperoleh tidak sesuai dengan kebenaran seperti yang diharuskan dalam penelitian, dan dengan sendirinya hasil penelitian tidak dapat dipercaya. Dalam penelitian

9 9 kualitatif, validitas internal menggambarkan konsep peneliti dengan konsep yang ada pada partisipan. (Ardianto, 2010 : 195) Untuk menganalisi makna data dalam konteksnya, dapat dilakukan dengan cara member check atau validasi (pengesahan) informan. Member check dapat dilakukan dengan beberapa cara, termasuk meminta responden untuk membaca intepretasi tertulis peneliti mengenai bukti-bukti yang telah dikumpulkan peneliti. Selain itu juga bisa dengan menggunakan pendapat peneliti pada para responden mengenai kesan dan temuan riset peneliti menyangkut organisasi, industri, atau aktivitas mereka. Tujuannya untuk mencari konfirmasi, bahwa interpretasi data peneliti dikuatkan dengan pendapat para partisipan riset anda. 2. Validitas Eksternal Validitas eksternal berkenaan dengan generalisasi, yakni sampai manakah generalisasi yang dirumuskan berlaku bagi kasus-kasus lain di luar penelitian. Bila ternyata generalisasi yang di temukan dalam penelitian dapat digunakan oleh misalnya seorang guru di tempat lain dan situasi lain, berarti hasil penelitian mempunyai validitas eksternal. (Ardianto, 2009 : 195) Penelitian ini belum memiliki validitas eksternal, dikarenakan bila di lakukan penelitian yang sama dengan metode yang sama, maka belum tentu memberikan hasil yang sama pula, sebab situasi dan kondisi selama penelitian selalu berubah-ubah.

10 Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauhmana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat ukur dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif konsisten, alat ukur tersebut reliabel. Dengan kata lain, reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. (Adianto, 2010 : 190) Reliabilitas penelitian kualitatif ini belum dapat di buktikan, karena bagi penelitian kualitatif, situasi dalam kehidupan yang nyata tidak dapat diulangi. Setiap situasi pada hakikatnya unik dan tidak dapat direkonstruksi seperti semula. Setiap peneliti memberi laporan menurut bahasa dan jalan pikiran sendiri-sendiri. Demikian pula dalam pengumpulan data, pencatatan hasil observasi dan wawancara terkandung unsur individualistik. (Nasution, dalam Ardianto, 2010 : 196) Metode Analisa Data Menurut Patton, teknikanalisis data adalah proses kategori urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar, ia membedakannya dengan penafsiran yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. (Moleong, 2007:280) Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analsis dan secara umum yang dibagi menjadi tiga langkah yaitu :

11 11 1. Reduksi Data Data-data penelitian yang telah dikumpulkan selanjutnya direduksi. Reduksi merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar dari catatancatatan tertulis di lapangan. Reduksi data yaitu memilah-milah data yang tidak beraturan menjadi potongan-potongan yang lebih teratur dengan mengoding, menyusunnya menjadi kategori (memoing), dan merangkumnya menjadi pola dan susunan yang sederhana. (Kasali, 2006:369) 2. Interpretasi Setelah melakukan reduksi data langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti yaitu interpretasi data dimana peneliti mendapatkan makna dan pemahaman terhadap kata-kata dan tindakan para partisipan riset, dengan memunculkan konsep dan teori (atau teori berdasarkan generalisasi) yang menjelaskan temuan anda. Kemudian, komunikasikan makna temuan anda pada yang lain melalui laporan tertulis. (Kasali, 2008:369) Dalam pelaksanaan penelitian, penyajian-penyajian data merupakan suatu cara utama bagi analisis kualitatif yang valid. 3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi Data-data dari hasil penelitian setelah direduksi, disajikan langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil dari data-data yang telah didapatkan dari laporan penelitian selanjutnya digabungkan dan disimpulkan serta diuji kebenarannya. Penarikan kesimpulan

12 12 merupakan bagian dari suatu kegiatan dari konfigurasi yang utuh sehingga kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung.