BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR. yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian"

Transkripsi

1 48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PAKAR 3.1 Analisis Sistem Pakar Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari para pakar, serta buku tentang penyakit demam berdarah yang ada. Seorang pakar adalah seseorang yang ahli dalam bidang tertentu dan mempunyai pengetahuan atau keahlian khusus yang tidak dikuasai dan dimiliki oleh kebanyakan oleh orang lain sehingga dapat memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh kebanyakan orang atau dapat memecahkan masalah dengan cara yang lebih efisien (Giarratano dan Riley, 1998, p2). Oleh karena itu ruang lingkup pembahasan penyakit demam berdarah tidak akan menyimpang dari pengetahuan dari para pakar. Dalam mendiagnosa berbagai penyakit demam berdarah, seorang dokter (seorang pakar) harus memahami dengan baik penyebab dan ciri dari penyakit demam berdarah tersebut, sehingga dapat menyimpulkan suatu kesimpulan yang akurat serta dapat menentukan cara untuk mengobati penyakit demam berdarah yang diderita pasien. Tidak semua penyakit dapat disimpulkan secara tepat oleh sistem pakar, oleh karena itu sistem pakar ini digunakan sebagai alat bantu dalam mendiagnosa gejala awal terhadap penyakit demam berdarah.

2 Analisis Pendiagnosaan Penyakit Demam Berdarah Dalam menganalisa penyakit, dilakukan berbagai tahap antara lain : a. Anamnesis Anamnesis adalah tahap konsultasi dan merupakan tahapan awal dalam pendiagnosaan penyakit yang dilakukan oleh dokter. Pada tahap ini dokter akan mendapatkan informasi dari pasien antara lain keluhan utama yang diderita dari pasien, keluhan lain yang menyertai keluhan utama serta riwayat kesehatan pasien sehingga jika terdapat hal yang ingin disampaikan dari dokter kepada pasien dapat mudah untuk menghubungi si pasien atau keluarga pasien. Informasi-informasi yang diperoleh ini akan bermanfaat bagi dokter dalam mendiagnosa penyakit yang diderita oleh pasien. b. Pemeriksaan medis secara fisik Pemeriksaan secara fisik dapat dibagi menjadi beberapa tahap sebagai berikut : 1) Inspeksi : merupakan tahapan pemeriksaan dalam melihat kelainan kulit yang diderita oleh pasien. Dilihat apakah kulit pasien timbul bercak-bercak atau bintik-bintik merah. 2) Palpasi : merupakan tahapan pemeriksaan yang meraba permukaan kulit pasien. 3) Perkusi : merupakan tahapan pemeriksaan yang melakukan pengetukan pada bagian tubuh dari pasien. Untuk mengetahui respon dari bagian tubuh yang diketuk.

3 50 4) Auskultasi : tahapan dalam mendengar dan mengukur denyut jantung pasien. c Diagnosa Penyakit Setelah dokter mendengar dan memeriksa keadaan pasien, maka dokter akan menarik suatu kesimpulan atau hasil pemikirannya. Kesimpulan atau hasil pemikiran dokter (seorang pakar) ini disebut juga dengan diagnosa penyakit. d. Test Laboratorium Salah satu yang terpenting dalam mendiagnosa demam berdarah pada pasien adalah melakukan test laboratorium. Salah satu yang terpenting dalam test laboratorium dalam dermatologi adalah mengambil spesimen sampel darah pasien untuk menentukan secara pasti apakah pasien tersebut terkena demam berdarah. Test laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan : - Trombosit - Hematokrit - Dengeue Blot : IgM anti Dengue dan IgG anti Dengue. Pada umumnya pemeriksaan Dengue Blot tidak diutamakan karena biaya pemeriksaan yang mahal oleh karena itu test laboratorium hanya pada trombosit dan hematokrit.

4 Diagnosa Penyakit Yang Memiliki Kesamaan Ciri Dengan Demam Berdarah Dalam mendiagnosa penyakit demam berdarah terdapat gejala-gejala penyakit yang memiliki kesamaan ciri dengan penyakit lain sehingga terdapat kesalahan pendiagnosaan awal penyakit demam berdarah, penyakit-penyakit tersebut antara lain : a Demam Campak (Rubela) Rubela atau dikenal juga dengan nama campak jerman adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus Rubella.Virus Rubella pada umumnya menginfeksi tubuh melalui pernapasan seperti hidung dan tenggorokan. Anak-anak biasanya sembuh lebih cepat dibandingkan orang dewasa.virus ini menular lewat udara. Rubela juga biasanya ditularkan oleh ibu kepada bayinya, oleh karena itu disarankan untuk melakukan tes Rubela sebelum hamil. Bayi yang terkena virus Rubela selama di dalam kandungan beresiko cacat. Gejala-gejala umum penyakit dari demam campak (rubela) ditandai dengan demam diatas 38 derajad Celcius, kecapaian, pilek, batuk, pembengkakan pada kelenjar getah bening, mata terasa nyeri, muncul bintikbintik merah di seluruh tubuh, kulit kering, sakit pada persendian, sakit kepala dan hilang nafsu makan. b. Diare Diare merupakan penyakit dimana penderita mengalami buang air besar yang sering dan berair. Kondisi ini dapat merupakan gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), penyakit dari makanan atau kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada

5 52 beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. c. Leukemia Leukemia merujuk kepada satu kelompok penyakit darah yang ditandai dengan kanker pada jaringan-jaringan yang memproduksi darah. Leukemia adalah kanker yang paling banyak menimpa anak-anak. Leukemia merupakan salah satu penyakit yang mematikan, ditandai oleh penampakan sampel darah yang putih (leuko). Leukemia dibagi secara klinikal dan patologikal kepada bentuk akut (mendadak) dan kronik (kronis): Leukemia akut : terjadi jika sel darah muda yang dihasilkan banyak sehingga menyebabkan tulang sumsum gagal menghasilkan sel darah dewasa. Terjadi pada anak-anak dan remaja. Jika tidak dirawat segera, pasien dapat meninggal dalam waktu beberapa bulan ataupun minggu. Leukemia kronik : terjadi jika banyak sel darah dewasa yang tidak normal. Penyakit ini berlangsung dalam tempo waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Biasanya terjadi pada orang tua, tapi tidak mustahil pada remaja atau anak-anak. Leukemia dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis sel tak normal yang paling banyak dijumpai dalam darah: 1) Jika sel limfoid yang terjangkiti, disebut sebagai leukemia limfosit. 2) Jika sel mieloid yang terjangkit, disebut sebagai leukemia mielogenus.

6 53 Berdasarkan dua jenis kategori, terdapat empat jenis utama leukemia: a) Leukemia Limfosit Akut (ALL), pada umumnya menjangkiti anakanak. b) Leukemia Mielogenus Akut (AML), pada umumnya menjangkiti orang dewasa dari pada anak-anak. c) Leukemia Limfosit Kronik (CLL), pada umumnya menjangkiti orang tua yang berumur lebih dari 55 tahun, dapat juga menjangkiti orang muda. d) Leukemia Mielogenus Kronik (CML), biasanya menjangkiti orang dewasa. d. Malaria Malaria merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa, Plasmodium (salah satu Apicomplexa) dan penularan vektor untuk parasit manusia adalah nyamuk Anopheles. Gejala dari malaria termasuk demam, menggigil, arthralgia (sakit persendian), muntah-muntah, anemia, dan convulsion. Dan mungkin juga rasa tingle di kulit terutama malaria yang disebabkan oleh P. falciparum. Komplikasi malaria termasuk koma dan kematian bila tak terawat, anak kecil lebih mungkin berakibat fatal e. Radang Lambung dan Usus Merupakan salah satu penyakit yang berupa peradangan atau infeksi pada lambung dan usus. Peradangan yang terjadi dapat menyebabkan pendarahan (hemorrhagic gastritis). Pada penderita radang lambung dan usus akut, sering mengeluhkan adanya suatu gejala dengan perasaan lambung tak enak, kram perut, indigesti, nafsu makan berkurang, mual dan muntah. Gejala-

7 54 gejala tersebut akan berlangsung dalam beberapa jam hingga beberapa hari. Gejala-gejala umum dari radang lambung dan usus adalah antar lain buang air besar berair, mual dan sering muntah, perut terasa nyeri, pedih (kembung dan sesak) pada bagian atas perut (ulu hati), nafsu makan menurun secara drastis, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, demam, sakit perut, dan sakit kepala. f. Hepatitis A Merupakan penyakit menular yang memiliki gejala-gejala demam, lemah, letih, dan lesu. Demam yang terjadi adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, TBC, dll. g. Typhus Thypus merupakan penyakit infeksi yang ditularkan oleh kutu/caplak dengan gejala panas tinggi selama 2 minggu atau lebih, ruam, dan sakit di beberapa bagian tubuh, sakit kepala, sakit punggung. h. Influenza Influenza merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh infeksi pada hidung, tenggorokan dan lambung yang disebabkan oleh virus Influenza. Influenza memiliki gejala-gejala yaitu demam, sakit kepala, lelah, batuk kering (tanpa dahak), sakit tenggorokan, hidung berlendir, sakit pada otot, susah bernapas, sering berkeringat. Berdasarkan jenis-jenis penyakit yang disebutkan diatas, merupakan jenis penyakit yang memiliki kesamaan gejala-gejala penyakit dengan demam berdarah. Sehingga diperlukan analisis pendiagnosaan penyakit pada pasien

8 55 terlebih dahulu untuk mengetahui apakah pasien terkena demam berdarah atau terkena penyakit lain yang memiliki kesamaan gejala dengan demam berdarah. 3.2 Perancangan Sistem Pakar Dalam perancangan sistem pakar harus memperhatikan beberapa faktor antar lain akuisisi pengetahuan, representasi pengetahuan, tabel keputusan, pohon keputusan (Decision Tree), perancangan basis pengetahuan, perancangan data dan perancangan layar Akuisisi Pengetahuan Dalam perancangan prototipe sistem pakar ini, terlebih dahulu melakukan proses akuisisi pengetahuan terhadap seorang pakar. Pakar yang dimaksudkan adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam yang melakukan praktek di Siloam Hospital, Jakarta Barat. Dalam proses ini dilakukan wawancara mengenai bagaimana mendiagnosa penyakit demam berdarah dan beberapa penyakit lainnya berdasarkan gejala-gejala dan keluhan dari pasien. Pendiagnosaan dibuat menyerupai alur diagnosa seorang pakar dan juga diberikan rekomendasi mengenai daftar pustaka tentang penyakit pada lambung dari pakar tersebut Representasi Pengetahuan Dalam representasi pengetahuan ini dilakukan perbandinganperbandingan dari informasi yang diperoleh dari para pakar. Untuk membantu pengembangan prototipe sistem pakar ini, maka pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tabel keputusan selanjutnya direpresentasikan menjadi bentuk

9 56 diagram pohon keputusan. Proses representasi pengetahuan dari bentuk tabel keputusan menjadi diagram pohon keputusan berikut dengan nilai faktor kepastiannya dilakukan dengan bantuan pakar. Hal ini dilakukan agar pohon keputusan yang dibentuk sesuai dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter. Gejala-gejala yang terdapat dalam tabel keputusan tidak semuanya digunakan dalam pohon keputusan, hanya gejala-gejala yang membedakan saja yang digunakan. Dengan adanya diagram pohon keputusan beserta nilai certainty factor (CF) tesebut maka kita dapat menggunakannya dalam membentuk aturanaturan dalam tahapan perancangan prototipe sistem pakar. a. Tabel Keputusan Untuk mempermudah pembentukan aturan yang akan dijadikan basis pengetahuan prototipe sistem pakar ini, maka dibentuklah tabel keputusan. Pembentukan tabel keputusan menghubungkan antara gejala-gejala klinis dengan nama penyakit. Pada tabel keputusan 3.1 dibawah ini, gejala-gejala klinis yang dimasukan dalam tabel adalah gejala-gejala umum dari penyakit. Kemudian dari gejala-gejala umum yang ada di lakukan penilaian dengan memberikan tanda silang (X) kepada penyakit yang memiliki gejala tersebut. Dari hasil tabel keputusan ini maka dapat di buat pohon keputusan berdasarkan gejala klinis yang lebih khusus atau spesifik.

10 57 Gejala Klinis Gejala Penyakit DemamCampak (Rubla) Diare Leukemia Malaria Radang Lambung dan Usus Hepatitis A Typhus Influenza Demam Berdarah Dengue Alergi 1. Demam X X X X X X X 2. Kecapaian X X 3. Pilek (Hidung berlendir) X X X 4. Batuk X X X 5. Pembengkakan pada kelenjar getah bening X 6. Mata terasa nyeri X 7. Muncul bintik-bintik merah X X X 8. Kulit kering X 9. Sakit pada persendian X X X X 10. Sakit kepala X X X X X 11. Hilang nafsu makan X X 12. Buang air besar X X 13. Sakit perut(mulas) X X 14. Muntah X X 15. Penampakan sampel darah yang putih X 16. Sel darah yang tidak normal X 17. Anemia X 18. Convulsion X 19. Lemah, letih, dan lesu X X X X X 20. Sakit Punggung X X 21. Sakit pada otot X X 22. Trombositpena / µl X 23. Berkeringat X 24. Anoreksia X 25. Pendarahan X 26. Hepatomologi X 27. Kegagalan sirkulasi X 28. Muka Tampak Kemerahan X X 29. Mual X X X Tabel 3.1 Tabel Keputusan Gejala-Gejala Klinis

11 58 b. Pohon Keputusan Setelah dilakukan perancangan tabel keputusan, selanjutnya dilakukan perancangan pohon keputusan yang dapat membantu dalam mengklasifikasikan penyakit berdasarkan ciri-cirinya dan juga dapat membantu dalam pembuatan aturan (rule). Berikut ini adalah pohon keputusan yang dirancang berdasarkan tabel keputusan yang telah dibuat. Anemia More information needed Buang Air Besar Malaria Diare Bintik Merah DBD, CF = 0.3 Demam Campak, CF = 0.3 Alergi, CF = 0.3 Muntah Radang Lambung dan Usus Gambar 3.1 Denah Pohon 1 Pada Denah Pohon 1 gejala utamanya adalah bintik merah. Jika gejala penyakit yang terkena adalah bintik merah maka terdapat 3 kemungkinan penyakit yang diderita yaitu, penyakit Demam Berdarah Dengue CF = 0.3, faktor kepastian terkena penyakit Demam Campak adalah 0.3 dan faktor kepastian dia terkena Alergi adalah 0.3. Jika tidak terdapat bintik merah tetapi terdapat gejala buang air besar dan muntah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Radang Lambung dan Usus. Diare jika tidak terdapat gejala muntah. Jika tidak terdapat gejala bintik merah dan buang air besar tetapi terdapat gejala

12 59 anemia maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Malaria dan jika tidak terdapat gejala anemia maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. Muka Merah More information needed Alergi CF = 0.4 Demam Bintik Merah Letih Lemah Lesu Typhus Hepatitis A Buang Air Besar Pembengkakan Kelenjar Getah Bening DBD CF = 0.3 Alergi Demam Campak Hilang Nafsu Makan Radang Lambung CF = 0.1 Diare CF = 0.4 Gmabar 3.2 Denah Pohon 2 Pada denah pohon 2 gejala utamanya adalah buang air besar. Jika gejala penyakit yang diderita adalah buang air besar dan hilang nafsu makan maka kemungkinan terkena penyakit Diare CF = 0.4. Jika tidak terdapat gejala hilang nafsu makan maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Radang Lambung dan Usus CF = 0.1. Jika tidak terdapat gejala buang air besar, terdapat gejala bintik merah, dan pembengkakan kelenjar getah bening maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Demam Campak dan jika tidak terdapat gejala pembengkakan kelenjar getah bening maka kemungkinan penyakit yang diderita

13 60 oleh pasien adalah Demam Berdarah Dengue CF = 0.3, dan Alergi. Jika gejala yang diderita tidak terdapat buang air besar dan bintik merah tetapi terdapat gejala demam dan letih, lemah, dan lesu maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Hepatitis A, jika tidak terdapat gejala letih, lemah dan lesu maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Typhus. Jika tidak terdapat gejala buang air besar, bintik merah dan demam tetapi terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi CF = 0.4 sedangkan jika tidak terdapat muka merah maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. More information needed Hepatitis A Demam Muka Merah Alergi, DBD, Penampakan Sel Darah Putih Batuk Demam Campak Pilek Leukimia CF = 0.3 Influenza CF = 0.4 Gambar 3.3 Denah Pohon 3 Pada denah pohon 3 gejala utamanya adalah penampakan sel darah putih. Jika terdapat gejala penyakit tersebut maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Leukemia CF = 0.3. Jika tidak terdapat gejala penampakan sel darah putih tetapi terdapat demam, batuk dan pilek maka kemungkinan penyakit yang diderita

14 61 adalah Influenza CF = 0.5 dan jika tidak terdapat gejala pilek maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Demam Campak. Jika tidak terdapat gejala batuk tetapi terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi, Demam Berdarah Dengue. Sedangkan jika tidak terdapat gejala muka merah maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Hepatitis A. Jika tidak terdapat gejala demam maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. Buang Air Besar More information needed Sakit Kepala Diare Alergi, Demam Alergi, Sakit pada Persendian Typhus Muntah Malaria CF = 0.1 Gambar 3.4 Denah Pohon 4 Pada denah pohon 4 gejala utamanya adalah demam. Jika terdapat gejala demam, sakit pada persendian, dan muntah maka penyakit yang diderita adalah Malaria CF = 0.1, jika tidak terdapat gejala muntah maka penyakit yang diderita adalah Typhus. Jika tidak terdapat gejala sakit pada persendian maka penyakit yang diderita adalah Alergi. Jika tidak terdapat gejala demam tetapi terdapat gejala sakit kepala maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Alergi. Jika tidak terdapat sakit kepala tetapi terdapat gejala buang

15 62 air besar maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Diare sedangkan jika tidak terdapat gejala buang air besar maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita. Buang Air Besar More information needed Diare CF = 0.3 Demam Sakit pada Otot Typhus Kecapaian DBD CF = 0.1 Sakit Punggung Infuenza CF = 0.1 Sakit pada Persendian Influenza CF = 0.1 Typhus CF = 0.1 Gambar 3.5 Denah Pohon 5 Pada denah pohon 5 gejala utamanya adalah demam. Jika terdapat gejala demam, sakit punggung, sakit pada persendian maka kemungkinan penyakit yang diderita Typhus CF = 0.1 dan jika tidak terdapat gejala sakit pada persendian maka kemungkinan penyakit yang diderita Influenza CF = 0.1. Jika tidak terdapat gejala sakit punggung tetapi terdapat gejala sakit pada otot dan kecapaian maka kemungkinan penyakit yang diderita Influenza CF = 0,1 dan jika tidak terdapat gejala kecapaian maka penyakit yang diderita Demam Berdarah Dengue CF = 0.1.

16 63 Jika tidak terdapat gejala sakit pada otot maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Typhus. Jika tidak terdapat gejala demam, tetapi terdapat gejala buang air besar maka kemungkinan penyakit yang diderita adalah Diare CF = 0.3 dan jika tidak terdapat gejala buang air besar maka dibutuhkan informasi lain untuk menentukan jenis penyakit yang diderita Perancangan Basis Pengetahuan Pengetahuan dan pengembangan yang diperoleh mengenai demam berdarah didapatkan melalui studi kepustakaan, dan wawancara dengan para pakar untuk mendapatkan knowledge atau pengetahuan tentang penyakit demam berdarah. Knowledge yang diperoleh direpresentasikan kedalam bentuk decision table dan decision tree. Decision tersebut kemudian dilakukan evaluasi terhadap pakar sehingga didapat knowledge yang sesuai dengan topik yang dikembangkan Perancangan Data Dalam perancangan data ini digunakan Microsoft Access untuk memasukan data kepakaran yang ada dan ditampilkan berupa table seperti di bawah ini : Nama Field Tipe Data Keterangan IdPertanyaan Number Indeks urutan pertanyaan Pertanyaan Memo Pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada user Picture Text Tampilan gambar Height Number Tinggi gambar Width Number Lebar gambar Pesan Memo Informasi mengenai seputar demam berdarah Tabel 3.2 Master Pertanyaan

17 64 Pada tabel 3.2 Terdapat 6 field data yaitu IdPertanyaan dengan tipe data number, pertanyaan dengan tipe data memo, picture dengan tipe data text, height, width dengan tipe data number, dan pesan dengan tipe data memo. IdPertanyaan berisi indeks urutan pertanyaan, pertanyaan berisikan pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan kepada user, picture berisi tampilan gambar, height merupakan tinggi gambar yang dikehendaki, width merupakan lebar gambar yang dikehendaki dan pesan merupakan informasi mengenai seputar demam berdarah Nama Field Tipe Data Keterangan IdPertanyaan Number Indeks urutan pertanyaan IdJawaban Number Indeks urutan jawaban Jawaban Text Jawaban yang dipilih ya atau tidak Result Number Urutan pertanyaan yang akan ditampilkan berikutnya berdasarkan jawaban pertanyaan yang dipilih sebelumnya CF Number Nilai dari faktor kepastian Tabel 3.3 Master Jawaban Pada tabel 3.3 terdapat 4 field data yaitu IdPertanyaan dengan tipe data number, IdJawaban dengan tipe data number, jawaban dengan tipe data text dan result dengan tipe data number. IdPertanyaan merupakan indeks urutan pertanyaan, IdJawaban merupakan indeks urutan jawaban, jawaban merupakan pilihan jawaban ya atau tidak dan result merupakan urutan pertanyaan yang akan ditampilkan berikutnya berdasarkan jawaban pertanyaan yang dipilih sebelumnya.

18 65 NamaField Tipe Data Keterangan Nilai CF 1 Number Range CF awal Nilai CF 2 Number Range CF akhir Saran Memo Tindakan yang harus dilakukan berdasarkan nilai CF Tabel 3.4 Master Saran Pada tabel 3.4 terdapat 3 field data yaitu Nilai CF 1 dengan tipe data number, nilai CF 2 dengan tipe data number, dan saran dengan tipe data memo. Nilai CF 1 merupakan range CF awal, nilai CF 2 merupakan nilai range CF akhir dan saran merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh pasien berdasarkan nilai CF yang ada Perancangan Layar Dalam pembuatan program dengan menggunakan VB (Visual Basic) versi 6 penulis menggunakan beberapa tampilan layar. Tampilan layar tersebut terdiri dari layar pembuka, layar biodata pasien, layar konsultasi, dan layar hasil. Macam-macam tampilan layar program adalah : a. Rancangan Layar Pembuka Logo Gambar Kata Pengantar Tentang Demam Berdarah Ok Gambar 3.6 Rancangan Layar Pembuka

19 66 Gambar 3.6 merupakan layar pertama dari perancangan sistem pakar. Logo merupakan logo binus dan logo prototipe sistem. Gambar merupakan gambar-gambar yang berhubungan dengan demam berdarah sehingga program akan terlihat lebih menarik. Kata pengantar tentang demam berdarah merupakan keterangan singkat tentang penyakit demam berdarah.tombol OK untuk melanjutkan ke menu layar biodata pasien b. Rancangan Layar Biodata Pasien Logo Nama Pasien Gambar Umur Pasien OK EXIT Gambar 3.7 Rancangan Layar Biodata Pasien Gambar 3.7 merupakan rancangan layar biodata pasien. Logo berisi logo binus dan logo prototipe sistem pakar. Gambar merupakan gambar tentang kesehatan. Kolom nama pasien digunakan untuk memasukkan nama pasien yang hanya dapat diinput berupa huruf saja. Sedangkan kolom umur pasien digunakan untuk memasukan umur pasien dan hanya dapat diinput berupa angka saja dengan range Kemudian tombol OK digunakan untuk menuju menu diagnosa penyakit dan tombol EXIT untuk keluar dari menu tersebut.

20 67 c. Rancangan Layar Konsultasi Logo Pertanyaan : Gambar o o ya tidak Prev Next Exit Gambar 3.8 Rancangan Layar Konsultasi Rancangan layar konsultasi (Gambar 3.8) merupakan sarana bagi pemakai (user) untuk memulai konsultasi dan mendiagnosa penyakit demam berdarah. Untuk memudahkan user maka pendiagnosaan sistem pakar ini dibuat dalam bentuk mengajukan pertanyaan satu persatu, sehingga untuk mencapai hasil analisis pemakai (user) hanya perlu menjawab pertanyaan dipilih berdasarkan rule rule yang dipilih oleh sistem pakar berdasarkan pengetahuan dan pengalaman dari seorang pakar yang dirancang dalam basis knowledge. Logo berisi logo binus dan logo protipe sistem. Gambar merupakan gambar tentang seputar penyakit demam berdarah dengue, kolom pertanyaan berisi pertanyaan yang diajukan dan terdapat pilihan jawaban ya dan tidak. Tombol NEXT untuk menuju kepertanyaan berikutnya dan tombol PREV untuk ke pertanyaan sebelumnya. Tombol EXIT untuk keluar dari menu.

21 68 d. Rancangan Layar Hasil Logo Nama Pasien : Umur Pasien : Kemungkinan Penyakit : Saran Tindakan Selanjutnya : Ok Gambar 3.9 Rancangan Layar Hasil Rancangan layar hasil (Gambar 3.9) merupakan menu hasil dari pendiagnosaan penyakit yang merupakan kemungkinan penyakit demam berdarah, saran tindakan selanjutnya. Terdapat nama pasien, umur pasien berdasarkan data yang diinput pada menu biodata pasien kemudian kemungkinan penyakit yang diderita berdasarkan nilai CF yang diperoleh dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kemudian saran tindakan selanjutnya.

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 2 PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENDAHULUAN Seorang ibu akan membawa anaknya ke fasilitas kesehatan jika ada suatu masalah atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Kerangka Berpikir Pneumonia merupakan penyakit mematikan yang kurang ditanggapi serius oleh masyarakat, padahal penyakit ini selalu berada pada daftar 10 penyakit terbesar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Tunjauan Pustaka Tabel 2.1 Perbandingan Tinjauan Pustaka NO Penulis Objek Metode Hasil Penelitian Perbandingan dengan Penelitian Sebelumnya 1 Christine Natalia

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 69 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pakar Spesifikasi sistem (hardware dan software) sangat perlu diperhatikan agar prototipe sistem pakar dapat berjalan dengan baik. Seiring dengan

Lebih terperinci

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN

PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN PENILAIAN DAN KLASIFIKASI ANAK SAKIT UMUR 2 BULAN SAMPAI 5 TAHUN Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. dan E (jarang) sering muncul sebagai kejadian luar biasa, ditularkan secara fecal BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Penyakit Hepatitis Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A, B, C, D, dan E. Hepatitis

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE 17 BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. BAHAN Sampel penelitian diambil dari medical record (catatan medis) rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta pada tanggal 13-16 Desember 2005. Sampel terdiri dari data pasien

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN DEMAM CHIKUNGUNYA Oleh DEDEH SUHARTINI A. PENGERTIAN Chikungunya berasal dari bahasa Shawill artinya berubah bentuk atau bungkuk, postur penderita memang kebanyakan membungkuk

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA

PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 8 No. 1 Edisi Februari 2013 20 PENERAPAN METODE CERTAINTY FACTOR DALAM MENDETEKSI DINI PENYAKIT TROPIS PADA BALITA Septya Maharani Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR

PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR PENYAKIT-PENYAKIT DITULARKAN VEKTOR dr. I NYOMAN PUTRA Kepala Bidang Upaya Kesehatan dan Lintas Wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok DEMAM BERDARAH DENGUE (DHF) Definisi Merupakan penyakit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan penduduk salah satunya adalah menanggulangi penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD), mulai dari tindakan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2005/2006

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2005/2006 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap 2005/2006 Sistem Pakar Untuk Mendiagnosa Penyakit Demam Berdarah ALEXANDRE LAUSE 0600618351 ERIK WIRYAWAN DARSA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penyakit demam berdarah adalah penyakit menular yang di sebabkan oleh virus dengue dan di tularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegeypti. Penyakit ini dapat menyerang

Lebih terperinci

Mengenal Penyakit Kelainan Darah

Mengenal Penyakit Kelainan Darah Mengenal Penyakit Kelainan Darah Ilustrasi penyakit kelainan darah Anemia sel sabit merupakan penyakit kelainan darah yang serius. Disebut sel sabit karena bentuk sel darah merah menyerupai bulan sabit.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak. IV.1.1 Tampilan Menu Utama Tampilan ini

Lebih terperinci

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54

Kanker Darah Pada Anak Wednesday, 06 November :54 Leukemia adalah kondisi sel-sel darah putih yang lebih banyak daripada sel darah merah tapi sel-sel darah putih ini bersifat abnormal. Leukemia terjadi karena proses pembentukan sel darahnya tidak normal.

Lebih terperinci

Etiology dan Faktor Resiko

Etiology dan Faktor Resiko Etiology dan Faktor Resiko Fakta Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis C (HCV). Virus hepatitis C merupakan virus RNA yang berukuran kecil, bersampul, berantai tunggal, dengan sense positif Karena

Lebih terperinci

APA ITU TB(TUBERCULOSIS)

APA ITU TB(TUBERCULOSIS) APA ITU TB(TUBERCULOSIS) TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tubercolusis. Penyakit Tuberkolusis bukanlah hal baru, secara umum kita sudah mengenal penyakit ini. TB bukanlah

Lebih terperinci

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio

Penyebab, gejala dan cara mencegah polio Friday, 04 March :26. Pengertian Polio Pengertian Polio Polio atau poliomyelitis adalah penyakit virus yang sangat mudah menular dan menyerang sistem saraf. Pada kondisi penyakit yang bertambah parah, bisa menyebabkan kesulitan 1 / 5 bernapas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Dalam Dan Penyobatannya Menggunakan Obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana diagnosa digantikan oleh sebuah sistem pakar, maka sistem pakar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Sistem pakar menirukan perilaku seorang pakar dalam menangani suatu persoalan. Pada suatu kasus seorang pasien mendatangi dokter untuk memeriksa badannya yang mengalami

Lebih terperinci

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C)

MACAM-MACAM PENYAKIT. Nama : Ardian Nugraheni ( C) Nifariani ( C) Nama : Ardian Nugraheni (23111307C) Nifariani (23111311C) MACAM-MACAM PENYAKIT A. Penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) 1) Pengertian Terjadinya penyakit demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. pencarian-pencarian materi pendukung yang penulis lakukan melalui internet. Seorang BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan Dalam mengembangkan sistem pakar ini diperlukan pengetahuan dan informasi yang diperoleh dari beberapa sumber, yaitu dari seorang pakar, dan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DHF (Dengue Haemorraghic Fever) pada masyarakat awam sering disebut sebagai demam berdarah. Menurut para ahli, demam berdarah dengue disebut sebagai penyakit (terutama

Lebih terperinci

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare.

Gejala Penyakit CAMPAK Hari 1-3 : Demam tinggi. Mata merah dan sakit bila kena cahaya. Anak batuk pilek Mungkin dengan muntah atau diare. PENYAKIT CAMPAK Apakah setiap bintik-bintik merah yang muncul di seluruh tubuh pada anak balita merupakan campak? Banyak para orangtua salah mengira gejala campak. Salah perkiraan ini tak jarang menimbulkan

Lebih terperinci

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Mengapa disebut sebagai flu babi? Flu H1N1 Apa itu flu H1N1 (Flu babi)? Flu H1N1 (seringkali disebut dengan flu babi) merupakan virus influenza baru yang menyebabkan sakit pada manusia. Virus ini menyebar dari orang ke orang, diperkirakan

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID

ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sekarang ini banyak sekali keinginan individu untuk dapat memiliki

BAB III DATA DAN PERANCANGAN SISTEM. Sekarang ini banyak sekali keinginan individu untuk dapat memiliki 38 BAB III DATA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Penyakit Demam Berdarah dan Tipus Sekarang ini banyak sekali keinginan individu untuk dapat memiliki berbagai kepuasan dalam hidup, baik dalam hal materi untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1.Analisa Masalah Berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan untuk menanggulangi penyakit seperti gejala-gejala, nilai akurasi di data, namun tanpa peran serta

Lebih terperinci

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME

APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME Media Informatika, Vol. 5, No. 2, Desember 2007, 87-98 ISSN: 0854-4743 APLIKASI DIAGNOSIS PENYAKIT HEPATITIS UNTUK MOBILE DEVICES MENGGUNAKAN J2ME Chandra Putra Pradana, Sri Kusumadewi Jurusan Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada 4.1 Hasil penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Paguyaman kabupaten Boalemo pada tanggal 22 Oktober- 8 November, pada penelitian ini peneliti menggunakan

Lebih terperinci

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN

Penyakit Leukimia TUGAS 1. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah. Editor : LUPIYANAH G1C D4 ANALIS KESEHATAN Penyakit Leukimia TUGAS 1 Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Browsing Informasi Ilmiah Editor : LUPIYANAH G1C015041 D4 ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Tempat Sasaran Waktu : Imunisasi Campak : Pentingnya Imunisasi Campak bagi bayi : Puskesmas : Masyarakat : 09.00-09.35 WIB Hari dan Tanggal

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Pakar Mendiagnosa Perkembangan Dan Kesehatan Pada Anak yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1

Lebih terperinci

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa,

NYAMUK SI PEMBAWA PENYAKIT Selasa, PLEASE READ!!!! Sumber: http://bhell.multiply.com/reviews/item/13 Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang mengandung virus dengue dapat menyebabkan demam berdarah dengue (DBD) yang ditandai dengan

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor)

Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan Metode CF (Certainty Factor) Jurnal Komputer Terapan Vol. 2, No. 2, November 2016, 159-168 159 Jurnal Politeknik Caltex Riau http://jurnal.pcr.ac.id Aplikasi Sistem Pakar untuk Mendiagnosa Gangguan Pernafasan pada Anak Menggunakan

Lebih terperinci

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia

Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Metode Tsukamoto untuk Mendiagnosa Penyakit Infeksi pada Manusia Irmalia Suryani Faradisa dan Putri Sari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Nasional Malang E-mail: faradyza@gmail.com Abstrak Gejala

Lebih terperinci

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Leukemia. Leukemia / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Leukemia Leukemia merupakan kanker yang terjadi pada sumsum tulang dan sel-sel darah putih. Leukemia merupakan salah satu dari sepuluh kanker pembunuh teratas di Hong Kong, dengan sekitar 400 kasus baru

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 50 Desa Lenek Kec. Aikmel PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR DINAS KESEHATAN PUSKESMAS LENEK Jln. Raya Mataram Lb. Lombok KM. 0 Desa Lenek Kec. Aikmel EVALUASI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS LENEK 06 GASTROENTERITIS AKUT. Konsistensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada orang dewasa, sakit kepala parah adalah gejala yang paling umum meningitis - terjadi di hampir 90% dari kasus meningitis bakteri, diikuti oleh kaku kuduk

Lebih terperinci

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu

Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Kesehatan Anak - Aneka penyakit anak yg perlu diketahui semua ortu Fakta tentang penyakit Anak Sementara vaksin telah membuat beberapa penyakit masa kanak-kanak yang langka, yang lain masih banyak fakta

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF. oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong arbovirus (Arthropodborne BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) 1. Penyebab timbulnya penyakit DHF Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Definisi Imunisasi Imunisasi adalah suatu upaya untuk mendapatkan kekebalan terhadap suatu penyakit dengan cara memasukkan kuman atau produk kuman yang sudah dilemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi tropik sistemik, yang disebabkan oleh Salmonella typhi (S.typhi), bersifat endemis, dan masih merupakan masalah kesehatan masyarakat

Lebih terperinci

SATIN Sains dan Teknologi Informasi

SATIN Sains dan Teknologi Informasi SATIN - Sains dan Teknologi Informasi, Vol. 2, No. 1, Juni 2016 SATIN Sains dan Teknologi Informasi journal homepage : http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id Diagnosis Kanker Darah pada Anak menggunakan Inferensi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. mengetahui penyakit yang diderita. - Pasien kesulitan jika ingin mencari racikan obat tradisional BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Permasalahan 3.1.1 Identifikasi Masalah yang dihadapi - Pasien memerlukan banyak waktu, biaya dan tenaga hanya untuk mengetahui penyakit yang diderita - Obat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan suatu penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue. Virus ini ditransmisikan melalui cucukan nyamuk dari genus Aedes,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem Pakar Untuk Diagnosa Penyakit yang Disebabkan oleh Nyamuk Dengan Metode Forward Chaining ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit herpes merupakan penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama di negara negara berkembang termasuk Indonesia. Herpes merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas

BAB I PENDAHULUAN. akut, TBC, diare dan malaria (pidato pengukuhan guru besar fakultas BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di negara yang sedang berkembang, khususnya di puskesmas sangat sulit dijumpai tenaga ahli kesehatan (spesialis), padahal orang tua sangat membutuhkan dokter spesialis

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KANDUNGAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Aida Indriani, S.Kom, M.Kom 1), Yusni Amaliah, S.Kom 2) 1) Teknik Informatika STMIK PPKIA Tarakan 2) Sistem

Lebih terperinci

PENYAKIT MENULAR. Website:

PENYAKIT MENULAR. Website: PENYAKIT MENULAR Penyakit Menular Penyakit menular memberikan Informasi insiden, period prevalence dan prevalensi penyakit secara klinis dengan/tanpa informasi laboratorium yang digali melalui kuisioner.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) PENYULUHAN KESEHATAN DEMAM BERDARAH DENGUE Cabang Ilmu : Kuliah Kerja Nyata Topik : Pengenalan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Hari/Tanggal : Jumat, 17 Januari 2014

Lebih terperinci

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9

Kanker Paru-Paru. (Terima kasih kepada Dr SH LO, Konsultan, Departemen Onkologi Klinis, Rumah Sakit Tuen Mun, Cluster Barat New Territories) 26/9 Kanker Paru-Paru Kanker paru-paru merupakan kanker pembunuh nomor satu di Hong Kong. Ada lebih dari 4.000 kasus baru kanker paru-paru dan sekitar 3.600 kematian yang diakibatkan oleh penyakit ini setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 85 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.I. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Hasil rancangan sistem pakar mendiagnosa penyakit kucing yang telah selesai di buat dimana tampilan hasil terdiri dari dua bagian yaitu tampilan untuk pengguna dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keunggulan manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya, dengan kecerdasannya ini manusia dapat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Lebih terperinci

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI 1 BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI TUGAS I Disusun untuk memenuhi tugas praktikum brosing artikel dari internet HaloSehat.com Editor SHOBIBA TURROHMAH NIM: G0C015075 PROGRAM DIPLOMA III ANALIS KESEHATAN FAKULTAS

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Immunitas Niken Andalasari Sistem Imunitas Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh

Lebih terperinci

riwayat personal-sosial

riwayat personal-sosial KASUS OSCE PEDIATRIK 1. (Gizi Buruk) Seorang ibu membawa anaknya laki-laki berusia 9 bulan ke puskesmas karena kha2atir berat badannya tidak bisa naik. Ibu pasien juga khawatir karena anaknya belum bisa

Lebih terperinci

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati

Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Hepatitis C: Bom Waktu didalam Hati Apa hati itu? Hati adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Berat sekitar 1,5-3 kg pada orang dewasa. Apa saja fungsi hati? Membuat bahan yang diperlukan tubuh u/

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini penulis akan membahas mengenai perancangan sistem pakar diagnosa penyakit pada Kanker Rahim dengan menggunakan metode certainty Factor yang meliputi analisa

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT REGULER Waspadai Penyakit Infeksi Pada Musim Kemarau Oleh : Dra.LilisSuryani.,M.Kes (NIK: 173013/NIDN 0510026801) FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.

BAB I PENDAHULUAN. Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan. BAB I PENDAHULUAN Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring

Lebih terperinci

Perancangan Prediksi Keputusan Medis Untuk Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Jaringan Syaraf Tiruan

Perancangan Prediksi Keputusan Medis Untuk Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Jaringan Syaraf Tiruan Konferensi asional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Perancangan Prediksi Keputusan Medis Untuk Penyakit Demam Berdarah Dengue Dengan Jaringan Syaraf Tiruan i Komang Sri Julyantari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

Jurnal Riset Sains dan Teknologi Volume 1 No. 1 Maret 2017

Jurnal Riset Sains dan Teknologi Volume 1 No. 1 Maret 2017 Jurnal Riset Sains dan Teknologi Volume 1 No. 1 Maret 2017 e-issn 2549-9750 IMPLEMENTASI CERTAINTY FACTOR PADA DIAGNOSA PENYAKIT INFEKSI TROPIS Certainty Factor Implementation on Tropical Infection Disease

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. untuk membantu seorang pakar/ahli dalam mendiagnosa berbagai macam 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat, pada bidang kedokteran saat ini juga telah memanfatkan teknologi untuk membantu peningkatan pelayanan yang lebih

Lebih terperinci

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1

Mengapa Kita Batuk? Mengapa Kita Batuk ~ 1 Mengapa Kita Batuk? Batuk adalah refleks fisiologis. Artinya, ini adalah refleks yang normal. Sebenarnya batuk ini berfungsi untuk membersihkan tenggorokan dan saluran napas. Atau dengan kata lain refleks

Lebih terperinci

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved

Kanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kesehatan di Indonesia saat ini dihadapkan pada dua masalah, di satu pihak penyakit menular masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang belum

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan oleh beberapa jenis virus yang menyerang dan menyebabkan peradangan serta merusak sel-sel organ hati manusia.

Lebih terperinci

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B

ETIOLOGI : 1. Ada 5 kategori virus yang menjadi agen penyebab: Virus Hepatitis A (HAV) Virus Hepatitis B (VHB) Virus Hepatitis C (CV) / Non A Non B HEPATITIS REJO PENGERTIAN: Hepatitis adalah inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus dan reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan kimia ETIOLOGI : 1. Ada 5

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI DAN MULUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING Sukarno Bahat Nauli 1) Anthoni Septian 2) Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Satya Negara

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2. Parotitis. Diare. Apendisitis. Konstipasi SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 4. SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIALatihan Soal 4.2 1. Kelainan yang terjadi karena ada sisa makanan di usus buntu, sehingga lama kelamaan terjadi peradangan adalah... Parotitis

Lebih terperinci

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android

Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Sistem Pakar Diagnosa Lambung dengan Metode Forward Chaining Berbasis Android Joko S Dwi Raharjo 1, Damdam Damiyana 2, Miftach Hidayatullah 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Alamat. Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI SISWA SMA SAMPOERNA (SAMPOERNA ACADEMY BOARDING SCHOOL) Nama Alamat No Telp : : : HP Tempat/ Tanggal Lahir: Jenis Kelamin Tinggi/Berat Badan : : cm/ kg 1. Apakah sebelumnya

Lebih terperinci

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6

MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6 MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 6 TINDAK LANJUT Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketersediaan dokter ahli dan tenaga medis relatif masih kurang khususnya di daerah-daerah pelosok dan terpencil. Hal ini membuat masyarakat mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan

FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA. Alamat. T/T Lahir Jenis Kelamin Tinggi / Berat Badan FORMULIR INFORMASI KESEHATAN PRIBADI PESERTA NATURE EXPLORER TRAINING 2016 (NET2016) Nama : Alamat : : T/T Lahir : Jenis Kelamin : Tinggi / Berat Badan : cm / kg Apakah sebelumnya Anda pernah sakit dalam

Lebih terperinci

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru 1.1 Pengertian Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronis

Lebih terperinci

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus:

Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit. Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II. Catatan Fasilitator. Rangkuman Kasus: Pelayanan Kesehatan Anak di Rumah Sakit Bab 4 Batuk dan Kesulitan Bernapas Kasus II Catatan Fasilitator Rangkuman Kasus: Agus, bayi laki-laki berusia 16 bulan dibawa ke Rumah Sakit Kabupaten dari sebuah

Lebih terperinci

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT INFEKSI VIRUS PADA ANAK MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR Heri, Helfi Nasution, Helen Sasty Pratiwi Program Studi Teknik Infornatika Universitas Tanjungpura e-mail: heri.afung@gmail.com

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK

SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) ABSTRAK SISTEM PAKAR PENDIAGNOSA PENYAKIT ANAK MENGGUNAKAN CERTAINTY FACTOR (CF) Luther A. Latumakulita 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado 95115 e-mail: alexalatu@gmail.com

Lebih terperinci

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi:

Dehidrasi. Gejala Dehidrasi: Penyebab Dehidrasi: Dehidrasi Pengertian, Gejala, Penyebab, Pengobatan, Pencegahan Pengertian: Dehidrasi adalah kondisi ketika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang didapatkan, sehingga keseimbangan gula-garam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pakar adalah suatu cabang kecerdasan buatan yang menggunakan pengetahuan-pengetahuan khusus yang dimiliki oleh seorang ahli untuk menyelesaikan suatu masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan parasit Plasmodium yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Malaria masih menjadi masalah kesehatan di daerah tropis dan sub tropis terutama Asia dan Afrika dengan angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi (Patel

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III AALISIS SISTEM 3.1 Analisis Sistem Pakar Dari Pengetahuan seorang ahli menjadikan suatu basis data pengetahuan untuk menyusun suatu sistem pakar atas fakta fakta yang diperoleh. Dan dengan bantuan

Lebih terperinci

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman :

TATALAKSANA MALARIA. No. Dokumen. : No. Revisi : Tanggal Terbit. Halaman : Revisi Halaman Kepala 1. Pengertian Malaria adalah suatu infeksi penyakit akut maupun kronik yang disebakan oleh parasit Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya bentuk aseksual

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS CURUG TANGERANG Pengantar : Dengan hormat, nama saya Ade Atik, mahasiswa

Lebih terperinci

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA

PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA PENALARAN BERBASIS KASUS UNTUK DETEKSI DINI PENYAKIT LEUKEMIA Agus Sasmito Aribowo 1), Siti Khomsah 2) 1) Jurusan Teknik Informatika UPN "Veteran" Yogyakarta Jl. Babarsari no 2 Tambakbayan 55281 Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 13 BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP PENELITIAN 3.1. Kerangka Teori Virus Dengue Lingkungan Vektor (Nyamuk) Host (Manusia) Faktor Demografis Jenis Kelamin Umur Demam Berdarah Dengue (DBD) Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem Dalam melakukan implementasi pada aplikasi diperangkat desktop komputer, perlu diperhatikan perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan. Spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Seseorang yang ingin memeriksa kesehatannya cenderung untuk berkonsultasi ke dokter ahli, namun terkadang hal ini dapat menyulitkan seseorang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit cacar air dan campak mungkin sudah tidak asing lagi dan merupakan penyakit yang mendunia. Penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang dapat menyerang

Lebih terperinci

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH

DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH DIAGNOSA PENYAKIT JANTUNG DENGAN METODE PENELUSURAN FORWARD CHAINNING-DEPTH FIRST SEARCH Putri Kurnia Handayani Jurusan Sistem Informasi Universitas Muria Kudus PO BOX 53 Gondangmanis Kudus e-mail : pu3_kurnia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem Pakar adalah salah satu cabang dari kecerdasan buatan yang membuat penggunaan secara luas knowledge yang khusus untuk penyelesaian masalah tingkat manusia

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 )

BAB I KONSEP DASAR. Berdarah Dengue (DBD). (Aziz Alimul, 2006: 123). oleh nyamuk spesies Aedes (IKA- FKUI, 2005: 607 ) BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian DHF adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue, sejenis virus yang tergolong arbovirus dan masuk ke tubuh penderita melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti betina.

Lebih terperinci

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan

cita-cita UUD Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan cita-cita UUD 1945. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia saat ini mempunyai beban ganda (double burden). Penyakit menular masih merupakan masalah, sementara penyakit degeneratif juga muncul sebagai

Lebih terperinci