DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-7 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-7 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG"

Transkripsi

1 Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-7/II/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-7 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal : 21 Februari Waktu : WIB WIB 4. Tempat : R. Rapat Nusantara V 5. Pimpinan Rapat : 1. Muhammad Saleh (Ketua DPD RI) 2. GKR Hemas (Wakil Ketua DPD RI) 3. Prof. Dr. Farouk Muhammad (Wakil Ketua DPD RI) 6. Sekretaris Rapat : 1. Prof. Dr. Sudarsono Hardjosoekarto (Sekretaris Jenderal DPD RI) 2. Adam Bachtiar, S.H., M.H. (Plt. Wakil Sekretaris Jenderal DPD RI) 7. Panitera : Ir. Sefti Ramsiaty, MM. (Kepala Biro Persidangan I) 8. Acara : 9. Hadir : Orang 10. Tidak hadir : Orang 1. Laporan Pelaksanaan Tugas Alat Kelengkapan; 2. Pengesahan Keputusan DPD RI.

2 II. JALANNYA RAPAT: SIDANG DIBUKA PUKUL WIB PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Bismillahirahmanirrahim Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Dewan yang saya muliakan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT karena pada pagi hari ini kita bisa berkumpul melaksanakan Sidang Paripurna ke-7 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indnesia pada Masa Sidang III Tahun Sidang Sebelum memulai Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Daerah marilah kita menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kepada Anggota DPD serta seluruh hadirin dimohon untuk berdiri dan bersama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. PEMBICARA: PADUAN SUARA Hiduplah Indonesia raya Indonesia tanah airku. Tanah tumpah darahku. Disanalah aku berdiri. Jadi pandu ibuku. Indonesia kebangsaanku. Bangsa dan Tanah Airku. Marilah kita berseru. Indonesia bersatu. Hiduplah tanahku. Hiduplah negriku. Bangsaku Rakyatku semuanya. Bangunlah jiwanya. Bangunlah badannya. Untuk Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Tanahku negriku yang kucinta. Indonesia Raya. Merdeka Merdeka. Hiduplah Indonesia Raya. 1

3 PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Hadirin silakan duduk kembali. Dengan mengucapkan bismillahirahmanirrahim, Sidang Paripurna Ke-7 Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia ini kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETOK 1X Hadirin yang kami muliakan. Berdasarkan catatan hadir yang disampaikan oleh Sekretariat Jenderal, sampai saat ini telah hadir 25 orang Anggota DPD dan telah menandatangani daftar hadir, oleh karena Sidang Paripurna kali ini mengambil keputusan dan kita belum mencapai kuorum maka sidang ini saya skors selama 15 menit. KETOK 1X SIDANG DISKORS PUKUL WIB SKORS DICABUT PUKUL WIB Sidang Dewan yang kami muliakan. Berdasarkan catatan yang hadir sampai dengan saat ini adalah 40 orang dan ini juga belum kuorum maka kami tawarkan kepada hadirin apakah ini kita akan lanjut atau kita skors? PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT) Pimpinan. Terima kasih Pimpinan, saya ingin mengingatkan pimpinan berkaitan dengan Sidang Paripurna kita pada kesempatan pagi ini, tentu yang pertama untuk mempertimbangkan dan memperhatikan kehadiran anggota. Yang kedua berkaitan dengan kehadiran anggota kourum atau tidak kita bisa melihat bab 8 berkaitan dengan rapat-rapat atau jenis sidang dalam hal pengambilan keputusan. Di bab, di ayat 6 sangat jelas bahwa setiap keputusan sidang atau rapat, baik berdasarkan mufakat maupun berdasarkan suara terbanyak, jelas mengikat semua pihak yang terkait, tapi di luar itu yang paling penting karena sifatnya mengikat semua pihak yang terkait, harus diperhatikan secara serius Pasal 307 Ayat (1) setiap sidang atau rapat dapat mengambil keputusan apabila dihadiri lebih dari setengah atau 1/2 jumlah anggota sidang atau rapat. Nah, hingga hari ini kita belum bisa menghadirkan minimal setengah dari peserta sidang atau rapat sehingga diberi kesempatan sesuai tatib untuk dilaksanakan skors ya selama 2 kali sehingga saya mengusulkan skors berikutnya kita berikan waktu 2 jam, minimal ya, dikarenakan teman-teman lainnya dalam perjalanan. Pertama karena memang situasi Jakarta banjir, saya tidak tahu ini banjir karena sabotase ataukah memang banjir benaran. Yang kedua karena lalu lintas jalannya terganggu karena aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI, DPD RI, sehingga mengacu kepada Ayat (2) Pasal 307 apabila kuorum sebagaimana dimaksud Ayat (1) tidak terpenuhi, sidang atau rapat ditunda paling banyak 2 kali dengan tenggang waktu masing masing tidak lebih 24 jam. Artinya kita bisa menunda 24 jam 2

4 kemudian 23 jam, 20 jam tapi kita ambil langkah moderat saja, 2 jam diskors, terima kasih pimpinan. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Kami tawarkan apakah tidak lebih baik kalau kita lanjutkan dulu kepada agenda yang tidak mengambil keputusan? Setuju ya? Baik, berarti skors sudah saya cabut ya. KETOK 1X Sidang Dewan yang mulia sesuai dengan jadwal acara Sidang Paripurna hari ini mempunyai 2 agenda pokok yaitu pertama laporan tugas alat kelengkapan, yang kedua pengesahan keputusan DPR RI. Sebelum memasuki agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD dan pengesahan keputusan DPD kami menyampaikan belasungkawa atas wafatnya Ibu Sari Bonang, Sari Banong Baco, Ibu mertua, dari Bapak Bahar Ngitung, Anggota DPD RI Provinsi Sulawesi Selatan, semoga almarhumah khusnul khotimah, diampuni segala dosa-dosanya dan diterima semua amal ibadahnya, amin. Selanjutnya mari kita memasuki agenda laporan perkembangan pelaksanaan tugas alat kelengkapan DPD. Untuk urutan penyampaian, mengingat lebih banyak laporan alat kelengkapan yang tidak mengambil keputusan maka pada Sidang Paripurna ini kami persilakan terlebih dahulu alat kelengkapan yang materi laporannya tidak diambil keputusan dengan urutan sebagai berikut. Pertama dari Komite II ada? Komite II? Komite III, silakan, Bu. PEMBICARA: FAHIRA IDRIS, S.E, M.H. (WAKIL KETUA KOMITE III DPD RI) Bismillahirahmanirrahim. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada yang kami hormati pimpinan DPD RI, yang kami hormati pimpinan alat kelengkapan DPD RI, yang kami hormati sahabat-sahabat anggota DPD RI, serta hadirin yang berbahagia. Pada Sidang Paripurna yang mulia ini, perkenankanlah kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI sambil menunggu teman-teman yang datang. Pada Masa Sidang ini Komite III telah menetapkan prioritas pembahasan sebagaimana keputusan Sidang Pleno Komite III DPD RI pada tanggal 23 Januari 2017, yaitu pertama penyusunan Rancangan Undang-Undang tentang Sistem Pengupahan sebagai usul inisiatif Komite III DPD RI. Yang kedua, yaitu kita melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri. Dalam penyusunan pengawasan, kami telah melakukan beberapa kegiatan diantaranya RDP dan kunjungan kerja. Yang ketiga pengawasan atas pelaksanaan Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Pada Masa Sidang kali ini Komite III DPD RI memiliki perhatian terhadap perkembangan pariwisata di Indonesia mengingat potensi kepariwisataan yang dimiliki Indonesia pada saat ini sangat besar namun dalam kenyataannya kita masih tertinggal jauh dari negara-negara lain, termasuk negara-negara yang berada di kawasan regional. Oleh karena itu guna memperoleh informasi yang komprehensif terkait kepariwisataan, Komite III telah menyarankan juga kepada Pak Menteri saat itu hal-hal sebagai berikut. 3

5 Yang pertama merealisasikan program realitas kerja kementerian pariwisata tahun 2017, diantaranya digital tourism, home stay atau rumah wisata dan aksesibilitas udara secara menyeluruh. Kedua, mendorong terbitnya produk hukum berupa instruksi presiden perihal partisipasi 19 kementerian atau lembaga untuk mengalokasikan anggaran bagi pembangunan kepariwisataan secara proporsional sehingga program pemerintah mendatangkan 15,000,000 wisatawan tercapai pada tahun Selanjutnya melakukan penguatan terhadap kurikulum, sertifikasi dan anggaran terhadap sekolah tinggi pariwisata STP dengan bekerja sama dengan kementerian terkait untuk penguatan mutu pekerja pariwisata. Yang selanjutnya, mendorong daerah destinasi di luar Bali dan Jakarta untuk menjadi pintu masuk kunjungan wisatawan dengan dukungan infrastruktur yang memadai. Selanjutnya, melakukan kerjasama dengan kementerian desa untuk memastikan terbentuknya badan usaha milik desa yang bergerak dibidang desa wisata dengan pendanaan yang berasal dari dana desa sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Selanjutnya mendorong kementerian pariwisata untuk mengembangkan wisata halal dengan memperhatikan potensi kearifan lokal dan terakhir melakukan kerjasama dengan kementerian terkait dan pemerintah daerah untuk meningkatkan fasilitas pendukung pariwisata yang meliputi diantaranya akomodasi, insfrastruktur dan promosi pariwisata. Yang keempat kami melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Maraknya penyebaran narkotika dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini semakin memperhatinkan. Komite III merasa perlu melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika sebagai salah satu bentuk dukungan DPD RI kepada pemerintah dalam setiap upaya pemberantasan narkoba. Dalam hal ini Komite III telah melaksanakan RDP dengan kepala BNN dimana salah satu kesepakatan yang paling penting ialah adanya kesamaan visi dan misi Komite III dengan BNN dalam upaya pemberantasan narkoba dan hal ini akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama antara DPD RI dengan BNN dalam bentuk MOU yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Pimpinan, Bapak Ibu Anggota DPD yang kami hormati, sidang dewan yang kami muliakan. Pada Masa Sidang ini juga Komite III melaksanakan serangkaian kegiatan pembahasan terhadap isu-isu aktual diantaranya kami mengadakan rapat kerja dengan menteri pendidikan dan kebudayaan dengan membahas program kerja kementerian pendidikan dan kebudayaan tahun 2017 dan persiapan pelaksanaan ujian nasional. Komite III mengharapkan kementerian pendidikan dan kebudayaan RI agar melakukan hal-hal sebagai berikut: A. Merealisasikan ketentuan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 tahun 2017 tentang penilaian hasil belajar oleh pemerintah dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan sebagai landasan hukum penyelenggaraan ujian nasional dengan mempertimbangkan tantangan: a. Keterbatasan sarana prasarana belajar dan infrastruktur pendukung di daerah, khususnya dalam penyelenggaraan ujar nasional berbasis komputer UNBK. b. Perbedaan kondisi geografis, mutu sekolah, dan kapasitas serta distribusi guru. c. Sinergitas penyelenggaraan UN baik pusat maupun daerah. B. Melakukan percepatan program pembinaan guru untuk menguasai substansi proses dan evaluasi pembelajaran sesuai standar nasional melalui revitalisasi musyawarah guru mata pelajaran, MGMP. C. Melakukan penguatan kebijakan terhadap kebudayaan, khususnya perlindungan dan pelestarian situs-situs cagar budaya dan museum sebagai aset budaya bangsa. D. Melakukan pembenahan dalam penyelenggaraan pendidikan dengan mengedepankan: 4

6 a. Keberpihakan pada kesetaraan perlakuan antara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah dan masyarakat atau swasta. b. Peningkatan mutu sekolah kejuruan baik sarana, prasarana, relevansi guru sesuai bidang studi dan daya serap lulusan di pasar kerja. c. Keberpihakan pemerintah pada guru di daerah 3T terdepan, terluar dan tertinggal dan guru tidak tetap dalam, artinya dalam hal status pembinaan kopetensi dan kesejahteraan. d. Penguatan alokasi anggaran dana alokasi umum DAU terkait pendidikan, paska penambahan kewenangan provinsi di bidang pendidikan. e. Validasi dan data dan distribusi program kartu Indonesia pintar agar tetap tepat sasaran tepat jumlah dan tepat waktu. f. Revitalisasi peran komite sekolah dan dewan pendidikan. Pimpinan, Bapak, Ibu Anggota DPD RI yang kami hormati, sidang dewan yang kami muliakan, demikianlah laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite III DPD RI. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, ada satu pantun dari kami. Jakarta habis Pilkada di guyur hujan begitu lebat, Marilah terus berkarya untuk DPD bertambah hebat. Terima kasih. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Komite IV silakan. PEMBICARA: Drs. H. A. BUDIONO, M.Ed (WAKIL KETUA KOMITE IV DPD RI) Bismillahirahmanirrahim. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semuanya. Yang terhormat pimpinan DPD RI, yang terhormat Anggota DPD RI, yang saya hormati Pak Sesjen beserta seluruh jajarannya. Terlebih dahulu marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga pada pagi hari ini kita bisa hadir dalam Sidang Paripurna dalam keadaan sehat walafiat. Kami sampaikan terima kasih atas kesempatan yang telah diberikan. Selanjutnya sesuai dengan jadwal rapat hari ini perkenankan kami menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan tugas Komite IV pada Masa Sidang ke-3 Tahun Sidang Pimpinan, anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang saya hormati. Pada Masa Sidang ini, Komite IV melakukan pembahasan terhadap: A. Fungsi legislasi berupa: 1. RUU Pajak Penghasilan; 2. RUU Pengelolaan Kekayaan Negara dan Daerah. B. Fungsi anggaran yaitu: 1. Revisi Undang-Undang APBN tahun anggaran 2017; 2. Rencana kerja pemerintah tahun C. Fungsi pengawasan, yaitu pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. 5

7 Pimpinan, anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati. Pertama, fungsi legislasi dilakukan oleh Komite IV melalui pembahasan RUU Pajak Penghasilan yang diawali dengan curah pendapat Anggota Komite IV yang kemudian dikembangkan melalui RDPU dengan beberapa pakar sekaligus merintis pembentukan tim ahli RUU. Komite IV melakukan kunjungan kerja dalam rangka inventarisasi materi, maaf intensi masalah, ada DIM RUU PBH tanggal 12 sampai 14 Februari 2017 ke provinsi Riau, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Utara. Seiring dengan itu, dalam pelaksanaan fungsi legislasi, Komite IV juga melakukan pembahasan RUU Pengelolaan Kekayaan Negara dan Daerah yang telah dimulai dengan brainstorming secara internal oleh Komite IV dan merintis pembentukan tim ahli melalui RDPU dengan beberapa pakar sesuai dengan mekanisme legislasi. Selanjutnya Komite IV melakukan daftar inventarisasi masalah atau DIM. RUU tersebut melalui kunjungan kerja pada tanggal 19 sampai 21 Februari 2017 ke provinsi Kepulauan Riau, Kalimantan Barat dan Papua. Kedua, fungsi anggaran dilakukan Komite IV dengan terlebih dahulu me-review Undang-Undang APBN tahun anggaran 2017 bersama pusat pengkajian dan informasi anggaran pusat dan daerah atau Budget Office sesuai dengan peraturan tata tertib DPD bahwa eksistensi fungsi anggaran berada di setiap komite maka sehubungan dengan itu Komite IV selalu mengikutsertakan Komite I, Komite II, dan Komite III melalui tim anggaran dalam berbagai pembahasan terkait fungsi anggaran, khususnya dalam rapat kerja dengan kementrian atau lembaga yaitu sebagai berikut: 1. Rapat kerja dengan menteri keuangan dalam rangka membahas APBN tahun 2017 dan proyeksi rencana kerja pemerintah RKP tahun Rapat dengar pendapat dengan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri guna membahas: a. Kebijakan dana transfer ke daerah dalam APBN tahun anggaran b. Mekanisme penetapan dan pengelolaan APBD 3. Rapat kerja dengan menteri perencanaan pembangunan nasional, kepala Bappenas guna pembahasan RKP tahun Rapat ini agendakan pada akhir masa sidang ini. Ketiga, fungsi pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak. Dilakukan sebagai lanjutan atas rangkaian pembahasan terdahulu dimana dilakukan RDP dengan kementerian lembaga yang memberikan kontribusi di PNBP terbesar dalam APBN Tahun Anggaran 2016, yaitu: 1. Kementerian Komunikasi dan Informatika 2. Kementerian Perhubungan 3. Kepolisian Republik Indonesia 4. Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia 5. Kementerian Agraria dan Tata Ruang Badan Pertanahan Nasional 6. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Masih terdapat kementerian yang dipandang perlu untuk diundang oleh Komite IV yaitu Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, untuk itu akan diagendakan RDP dengan kementerian tersebut guna membahas materi PNPB. Finalisasi materi hasil pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 Tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak akan dilakukan pada akhir masa sidang ini, sekaligus akan dilakukan perumusan awal rekomendasi terhadap rencana kerja pemerintah tahun Adapun terhadap fungsi legislasi yaitu RUU pajak penghasilan dan RUU pengelolaan keuangan negara dan daerah akan dilanjutkan pembahasannya pada sidang selanjutnya, maaf, pada masa sidang selanjutnya sesuai dengan mekanisme pembahasan RUU usul inisiatif DPD RI. 6

8 Pimpinan, Anggota dan hadirin Sidang Paripurna yang kami hormati. Kami menyampaikan pada Sidang Paripurna yang terhormat ini bahwa Komite IV baru saja menerima surat dari DPR tertanggal 13 Februari 2017 perihal permohonan pertimbangan calon anggota BPK RI. Surat ini dilampiri berkas calon anggota BPK sebanyak 28 dokumen, sesuai dengan pasal 14 Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang BPK maka pertimbangan DPD RI diberikan dalam jangka waktu paling lama 1 bulan terhitung sejak tanggal diterimanya surat permintaan pertimbangan dari pimpinan DPR. Sehubungan dengan itu Komite IV akan segera menindaklanjuti permintaan tersebut dengan mengadakan fit and proper test yang direncanakan pada akhir masa sidang ini. Melihat keterbatasan waktu maka Komite IV memandang perlu untuk memanfaatkan waktu seoptimal mungkin termasuk kemungkinan menggunakan alokasi waktu alat kelengkapan lainnya. Pimpinan, Anggota dan Hadirin Sidang Paripurna yang saya hormati. Demikian laporan pelaksanaan tugas Komite IV yang dapat kami sampaikan dalam Sidang Paripurna ini, kami atas nama Pimpinan dan Anggota Komite IV DPD RI mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan dukungan yang terhormat Pimpinan, Anggota Sekretariat Jenderal DPD RI, serta para staf ahli dan rekan-rekan insan media dalam pelaksanaan tugas Komite IV DPD RI. Demikian, terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Jakarta, 21 Februari 2017 Komite IV Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Ketua, Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M, Wakil Ketua Drs. H. Ghazali Abbas Adan, Wakil Ketua H. A. Budiono. Terima kasih PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Selanjutnya PPUU. PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H (WAKIL KETUA PPUU DPD RI) Yang terhormat Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, yang terhormat Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dan hadirin sekalian. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Om swastiastu. Hadirin yang kami hormati puji dan syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan hidayah-nya kepada kita semua sehingga sidang pada hari ini dapat kita laksanakan. Laporan yang kami mau sampaikan dari PPUU antara lain sebagai berikut. Pada Masa Sidang ke-3 Tahun Sidang ini PPUU telah membuat program dan kegiatan PPUU terutama dalam kaitan tugas PPUU dalam menyusun Rancangan Undang-Undang Inisatif dari DPD. Oleh karena itu PPUU menginisiasi untuk menyusun RUU tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 24 tahun Tentang Penanggulangan Bencana. Dalam kerangka penyusunan RUU dimaksud kami telah melakukan RDPU dengan NTB, Kementerian Sosial, Ikatan Ahli Geologi Indonesia dan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia dan LSM aliansi masyarakat untuk penguatan undang-undang penanggulangan bencana. Selain itu agenda terdekat yang kita lakukan adalah melakukan inventarisasi materi ke daerah guna mendapat masukan yang komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan daerah tentunya. Selain penyusunan RUU Inisiatif sebagaimana hasil rapat Panmus tanggal 23 januari 2017 yang lalu, bahwa PPUU dan BPKK diberi mandat untuk mengawali pembahasan RUU MD3 di DPR. Menindaklanjuti hal tersebut kami bersama BPKK telah 7

9 duduk bersama melakukan pembahasan dan menyepakati membentuk tim kerja RUU MD3 dan RUU DPD. Kami harapkan dukungan dari pimpinan dan seluruh Anggota DPD agar DPD dapat dilibatkan penuh dalam setiap pembahasan revisi Undang-Undang MD3 di DPR. Kami mohon juga agar Pimpinan DPD dapat segera mengagendakan rapat konsultasi dengan pimpinan DPR dan pimpinan MPR agar revisi kedua MD3 tidak hanya mengakomodir kepentingan politik semata, akan tetapi hasil putusan Mahkaman Konstitusi terkait peran legislasi DPD sesuai dengan amanat konstitusi dapat diakomodir. Sidang Paripurna yang kami hormati, perlu kami sampaikan bahwa pada tanggal 19 sampai tanggal 20 Februari 2017 kemarin 3 perwakilan Pimpinan Anggota dari PPUU mengikuti kunjungan kerja ke provinsi Sulawesi Utara bersama dengan Pansus RUU Wawasan Nusantara DPR RI. RUU Wawasan Nusantara tersebut merupakan RUU Inisiatif dari DPD untuk masuk dalam prolegnas prioritas RUU tahun Sehubungan dengan kegiatan pembahasan RUU dari DPD bersama dengan DPR dan pemerintah, kami mohon dukungan dari Pimpinan dan seluruh Anggota DPD agar di tahun 2017 RUU Wawasan Nusantara dapat ditetapkan menjadi undang-undang. Selain hal tersebut di atas, pada tanggal 2 Febuari 2017, kami juga melakukan rapat gabungan dengan komite, guna membahas RUU yang dibahas oleh komite pada tahun RUU dari Komite yang akan dibahas oleh Komite di tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. RUU dari Komite I a. RUU tentang Etika Penyelenggara Negara nomor urut 28 dalam long list prolegnas b. RUU tentang penyelenggaraan pemerintah di wilayah kepulauan nomor urut 30 dalam long list prolegnas c. RUU tentang perubahan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang otonomi khusus Papua nomor urut 16 dalam long list prolegnas RUU dari Komite II a. RUU tentang energi terbarukan, tidak ada long list prolegnas b. RUU tentang geologi nomor urut 99 dalam long list. 3. RUU dari Komite III a. RUU tentang sistem pengupahan nomor urut 125 long list. b. RUU tentang ketahanan keluarga nomor urut 110 dalam long list prolegnas. 4. RUU dari Komite IV a. RUU tentang pajak penghasilan nomor urut 141 dalam long list prolegnas. b. RUU tentang pengelolaan kekayaan negara nomor urut 143 dalam long list prolegnas. 5. RUU dari PPUUm RUU tentang penanggulangan bencana Nomor urut 180 dalam long list prolegnas Hadirin yang kami hormati demikianlah laporan dari PPUU untuk dapat ditindaklanjuti terutama agar pimpinan DPD bisa berkoordinasi ke Pimpinan DPR dan MPR dalam rangka merealisasikan Undang-Undang MD3 dilibatkan DPD RI. Sekian dan terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Mana tepuknya? Gak ada yang tepuk. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Terima kasih Pak Djasarmen, selanjutnya dari BK. Dari BK, oh, ya. 8

10 PEMBICARA: DEDI ISKANDAR BATUBARA, S.Sos., S.H., M.S.P. (WAKIL KETUA BK DPD RI) Bismillahirahmanirrahim. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang berbahagia, Bapak Ibu hadirin yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, seluruhnya yang yang kami hormati. Dalam Sidang Paripurna hari ini izinkan kami Badan Kehormatan menyampaikan hasil laporan perkembangan tugas Masa Sidang ke-3 Tahun Sidang yaitu pada Rapat Pleno ke-6 Badan Kehormatan tanggal 26 Januari 2017 telah memutuskan pelaksanaan putusan pemberhentian sementara anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Saudara Irman Gusman, S.E., M.B.A. Nomor Anggota B-9 berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 Pasal 313 Ayat (1) dan Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Tertib Pasal 30 Ayat (1) yang telah berstatus sebagai terdakwa. Bahwa jika Anggota DPD berstatus sebagai terdakwa sanksinya adalah pemberhentian sementara merujuk dalam Pasal 313 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 dan Peraturan DPD RI Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tata Tertib. Diantaranya berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 dan Pasal 313 Ayat (1) Anggota DPD diberhentikan sementara karena (a) menjadi terdakwa dalam perkara tindak pidana umum yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun atau menjadi terdakwa dalam perkara tindak pidana khusus. Selanjutnya berdasarkan Peraturan DPD RI Nomor 1 tahun 2016 tentang Tata Tertib Pasal 30 Ayat (1) Anggota diberhentikan sementara karena (a) menjadi terdakwa dalam perkara tindak pidana umum yang diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau lebih atau (b) menjadi terdakwa dalam perkara tindak pidana khusus. Sidang dewan yang mulia, berdasarkan hasil Rapat Pleno ke-6 Badan Kehormatan tanggal 26 Januari 2017 serta pasalpasal sebagaimana dimaksud tersebut maka pada Rapat Pleno ke-7 Badan Kehormatan tanggal 17 Februari 2017 menerbitkan Surat Keputusan Badan Kehormatan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pemberhentian Sementara Saudara Irman Gusman S.E., M.B.A. Nomor Anggota B-9 dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia yang memutuskan memberhentikan sementara Saudara Irman Gusman S.E., M.B.A. nomor anggota B-9 dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sampai dengan adanya putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Akan tetapi dalam hal saudara Irman Gusman, S.E., M.B.A. dinyatakan tidak terbukti melakukan tindak pidana sebagaimana dimaksud di atas berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, Saudara Irman Gusman S.E M.B.A akan diaktifkan kembali sebagai Anggota DPD RI dan direhabilitasi nama baiknya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Badan Kehormatan selama Masa Masa Sidang ke-3 Tahun Sidang telah menerima beberapa surat masuk melalui sekretariat kepada 3 orang anggota DPD terkait pelanggaran tata tertib dan kode etik oleh anggota DPD RI. Badan Kehormatan telah melakukan penelaahan dan pemeriksaan awal terhadap dugaan pelanggaran tata tertib dan kode etik tersebut dan Badan Kehormatan tidak menindaklanjutinya dikarenakan tidak adanya bukti yang kuat. Sidang dewan yang mulia, demikian laporan kami sampaikan leboh dan kurang mohon maaf. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 9

11 Jakarta, 21 Februari 2017, Pimpinan Badan Kehormatan, Ketua AM Fatwa ditandatangani, Wakil Ketua Lalu Suhaimi Ismi ditandatangani, Wakil Ketua Dedi Iskandar Batubara ditandatangani, terima kasih. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Selanjutnya dari BAP. PEMBICARA: H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI) Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi menjelang siang. Salam sejahtera bagi kita semua. Om Swastiastu. Laporan pelaksanaan tugas Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Yang kami hormati Ketua, Wakil Ketua Pimpinan Dewan Perwakilan Daerah, yang kami muliakan rekan-rekan para Pimpinan dan Anggota Alat Kelengkapan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, para penjabat dari Eselon I sampai Eselon terbawah, para pejabat fungsional dan struktural, hadirin-hadirat yang berbahagia. Satu, BAP, Badan Akuntan Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia melaksanakan tugas sesuai dengan tata tertib dan mengimplementasikan sebagai Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia telah melakukan agenda pertama, ternyata masyarakat sangat merindukan responsif kita secara cepat dan tepat apa yang dikeluhkan oleh masyarakat sehingga dirasakan kehadiran DPD betul-betul wakil daerah senafas dengan apa yang diharapkan oleh masyarakat di daerah. Oleh karena itu kami memproritaskan aspirasi pengaduan dari masyarakat. Selanjutnya mengenai tugas pokok dan fungsi tentang menindaklanjuti hasil temuan BPK yang terindikasi merugikan negara akan kami laksanakan pada bulan ini juga tetapi belum dapat dilaporkan hasilnya, cuma dilaporkan informasi di wilayah timur nanti Papua Barat, wilayah tengah Jawa Tengah, wilayah barat Kepulauan Riau. Tentang laporan hasil pengaduan masyarakat, pertama yang telah dituntaskan bersama dengan menteri agama tentang ijazah Sekolah Tinggi Agama Islam di Bengkulu, Curug yang selama ini 10 tahun menjadi persoalan, alhamdulillah, dengan hasil pertemuan di daerah dan dilakukan pertemuan di Jakarta di kantor DPD sehingga mendapatkan suatu kesepakatan bahwa ijazah tersebut diakui dan keraguannya itu diberi surat keterangan pendamping ijazah oleh kementrian agama. Ternyata persoalan yang ada persoalan komunikasi yang perlu kita intenskan dan memahami aturan-aturan yang berlaku ternyata masyarakat sangat merindukan kecepatan dan kecepatan dalam penyelesaian persoalan ini. Selanjutnya pengaduan masyarakat di Aceh, juga kita respon dengan cepat. Ada persoalan antara guru yang selama ini mendapat bantuan dari provinsi ternyata dengan Undang-Undang nomor 23, Undang-Undang Pemda ternyata belum memahami tentang bagaimana pelaksanaan hak-hak guru sehingga dengan demikian kita mediasi bersama sehingga para guru, pemda dan juga para anggota DPRA Aceh. Dengan demikian kita memberikan pemahaman tentang aturan dan undang-undang yang berlaku dan dicari solusi yang lebih efektif sehingga dengan demikian kita menyiapkan diri sebagai mediasi jika masih belum dipahami tentang keterangan kita di lapangan maka kita akan menyiapkan diri memediasi dengan instansi terkait, baik dengan Mendagri mau pun dengan Depdiknas. Selanjutnya masalah pengaduan masyarakat terhadap keinginan untuk membangun sarana kepentingan masyarakat yang memang di sana masih ada hubungan dengan Kodam 10

12 ternyata Pangdam memberikan perhatian yang sungguh-sungguh ternyata komunikasi juga yang menjadi persoalan. Pangdam bukan melarang membangun di atas tanah yang memang dirasakan miliknya, cuma Pangdam menginginkan bahwa prosedur dan aturan sehingga demikian kita telah memberikan notula rapat kepada masyarakat kepada Pemda walikota dan juga kepada PPN agar diproses sesuai dengan aturan yang berlaku, dengan limit waktu 1 bulan. Selanjutnya apa yang dirasakan oleh masyarakat di Lampung. Ternyata izin yang diberikan oleh Pemda kepada masyarakat untuk membuat usaha tambak udang ternyata dampaknya memberikan dampak negatif yang lebih besar daripada positif sehingga demikian kita berharap kepada Pemda untuk mengecek ulang dan mencari solusinya. Jika memang itu tidak bisa diselesaikan ditingkat provinsi maka kita menyiapkan diri selaku anggota Dewan Perwakilan Daerah yang menjadi wakil rakyat, wakil pemerintah dan wakil wilayah yang berada di daerah. Selanjutnya juga yang terkait masalah pemberlakuannya surat edaran menpan terhadap perguruan tinggi swasta, 11 perguruan tinggi swasta yang merasa dirugikan sehingga demikian kita telah mengkomunikasikan dengan menpan dengan mengkomunikasikan dengan menteri riset dan teknologi sehingga ternyata memang komunikasi ini kita harus tampil sebagai wakil rakyat, wakil pemerintah dan wakil daerah untuk mengkomunikasikan sehingga demikian menpan memahami apa yang dimaksud oleh perguruan tinggi swasta tersebut sehingga ada dua solusi. Pertama perguruan tinggi swasta yang berakreditasi C akan dibantu dengan berbagai cara untuk meningkatkan akreditasinya dan mengevaluasi PP tersebut sehingga tidak ada masyarakat, mahasiswa perguruan tinggi yang dirugikan oleh kebijakan pemerintah. Selanjutnya, mengenai pengaduan masyarakat yang sampai sekarang terhadap anak suku anak dalam. Ternyata SAD ini pemahamannya suku anak dalam ada pemahaman suku anak datang. Dengan demikian timbul persoalan maka kita mengklarifikasi mana sesungguhnya suku anak dalam, mana persoalannya hak-hak perusahaan PT. Asiatik sehingga demikian kita merekomendasikan kepada agrarian dan menteri agraria merespon akan melakukan ukur ulang mana sesungguhnya yang menjadi hak. Bapak dan Ibu kami mohon maaf bahwa BAP tampil sebagai lembaga DPD dan kami menyampaikan Dewan Perwakilan Daerah sehingga demikian yang kami lakukan adalah mengkomunikasikan aturan-aturan dan memberikan suatu informasi-infomasi yang clear dengan demikian Bapak persoalannya yang menjadi titik fokus bagi kami BAP. Dengan demikian seluruh anggota BAP yang terdiri dari alat kelengkapan yang ada di DPD, kami libatkan secara konkrit dan menghemat biaya yang memang sampai sekarang belum ada jawaban dari Pimpinan. Memang tim analisis tidak dibagi rata kepada anggota, betul-betul anggota yang hadir rapat menjadi tim analisis tapi kunker dibagi rata semua karena memang anggaran yang sangat sedikit. Lalu BAP berprinsip jangan anggaran yang menjadi masalah tetapi aspirasi masyarakat yang betul-betul kita lakukan. Demikian kami laporkan kepada Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang kami hormati. Dengan laporan ini jika terdapat kekurangan dan kelemahan kami mohon maaf yang sebesarbesarnya maka koordinasi nanti sesuai dengan Tatib yang baru akan dilakukan koordinasi kita. Koordinasi itu ada 2, koordinasi administratif mungkin dilakukan oleh kabag, komunikasi secara kelembagaan mungkin kita lakukan rapat bersama. Demikian Bapak Pimpinan dan Ibu pimpinan dan rekan-rekan semua, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita semua. Om shanti shanti shanti om. 11

13 PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Sidang dewan yang mulia kita sudah mendengarkan laporan dari alat kelengkapan dan komite dan sesuai dengan hasil rapat Panmus kemarin PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, SH., MM. (KETUA KOMITE II DPD RI) Pak Ketua.. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Silakan. PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, SH., MM. (KETUA KOMITE II DPD RI) Komite II Pak. Baik terima kasih. Assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatuh. Salam sejahtera bagi kita. Om swastiastu. Namo buddhaya. Horas. Nuwun sewu. Bapak Ketua, Bapak Wakil Ketua, Ibu Wakil Ketua, Sekjen, Bapak Ibu yang saya hormati, izinkan kami melaporkan perkembangan pelaksanaan Komite II DPD RI. Mohon maaf tadi Pak Ketua, karena selain terkena macet juga kami mengunjungi beberapa daerah yang terkena banjir khususnya di sekitar Grogol. Sekalian terima kasih perkembangan pelaksanaan tugas perkembangan pelaksanaan tugas yang dilaporkan komite dua pada sidang paripurna ke 7 hari ini mengenai pertama penyusunan RUU usul inisiatif DPD RI dan kedua pengawasan atas pelaksana Undang-undang dan ketiga lain lain. Pertama penyusunan RUU inisiatif DPD RI pada masa sidang ke tiga tahun sidang ini Komite II DPD RI telah melaksanakan beberapa kegiatan dalam rangka penyusunan RUU usul inisiatif. Adapun tahap yang dilaksanakan meliputi 1. RDPU dengan para pakar dan stakeholder yang terkait dengan substansi kedua RUU dimana guna penyeusunan daftar inventaris masalah terkait dengan terkait dengan hal-hal yang diatur dalam RUU yang dimaksud. Adapun RUU yang diusulkan sebagaimana kami mengetahui adalah pembentukan tim ahli penyusunan RUU tentang Geologi dan RUU tentang energi terbarukan. Perlu kami sampaikan bahwa undang-undang tentang Geologi ini sangat diperlukan karena Indonesia satu-satunya badan Geologi itu berada di bawah kementerian ESDM. Kalau di negara luar, negara asing bahwa badan Geologi itu berdiri sendiri. Bapak ibu kami sampaikan bahwa kemarin kita telah mendapat informasi contoh di Sumatera Utara terjadi gempa skala tinggi dan skala rendah lebih kurang sampai sekarang lebih kurang 300 dan ini menunjukan bahwa masalah Geologi ini sangat diperlukan karena ada 2 badan yaitu Badan Meterologi dan Geofisika dan Badan Vulkanologi yang terkait pencatatan akibat gunung berapi. Yang kedua RUU tentang energi terbarukan karena ini adalah tren dunia pada saat ini tentang habisnya dan rencana mix energi di Indonesia. Yang kedua pengawasan atas pelaksanaan undang-undang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam. Pada masa sidang ketiga tahun 2016/2017 Komite II melaksanakan pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang No. 4 tahun 2009 tentang pertambangan mineral dan batubara. Adapun tahap kegiatan yang sudah meliputi RDPU dengan para pakar stakeholder dan guna 12

14 menggali lebih dalam permasalahan yang meliputi pengolahan pertambangan minerba. b. kunjungan kerja ke provinsi Kalimantan Timur dan Sulawesi Tenggara guna melihat secara langsung tata kelola pertambangan di kedua provinsi. Perlu kami sampaikan pada pertemuan pada hari ini walaupun Komite II misalnya hanya mengawasi terkait Undang-undang minerba tetapi pada saat yang sama contoh di Kalimantan Timur Komite II mengadakan kunjungan melihat jalan tol Balikpapan Samarinda yang kedua mengadakan peninjauan ke bandara Samarinda baru dan ada juga yang meninjau kelistrikan. Hal yang sama juga dilakukan sewaktu mengadakan kunjungan ke Sulawesi tenggara bahwa kita di sana bertemu dengan pembangunan jalan pembangunan maksud saya pembangunan jembatan Teluk Kendari dan kedua mengadakan kunjungan dengan peninjauan jalan nasional di samping juga dengan bandara. Jadi perlu kami sampaikan kepada Pimpinan Bapak Ibu sekalian kalau Komite II mengadakan kunjungan terkait satu pengawas undang-undang biasanya itu kami dikaitkan dengan fasilitas publik yaitu PLN, Pelindo, Angkasa Pura, Bale besar, Bale jalan dan Bale sungai. Jadi suatu kegiatan, terima kasih tepuk tangannya, alangkah enak kalau semua tepuk tangan dan pada umumnya Komite II selalu bikin pahe, paket hemat jadi minimum ada kesepakatan kami 1 kegiatan meliputi 3 kegiatan sekaligus dan juga kami sampaikan salah satu kegiatan Komite II di Bali yaitu peninjauan jembatan merah dan Komite II sangat concern ini sehingga kita bisa mendapat applause daripada masyarakat. Bapak Ibu, tahapan selanjutnya kita akan melakukan uji pengawasan sebagaimana yang dimaksud Komite II akan melakukan finalisasi hasil pengawasan atas pelaksanaan undang-undang Nomor 4 tahun 2009 tentang pertambangan, mineral, dan batubara. Perlu kami sampaikan juga bahwa masa yang akan datang kami akan merencanakan bekerja sama dengan komite yang lain yaitu tentang pendanaan kerja sama pemerintah badan usaha, yaitu terkait dengan Perpres 38 Tahun Bagamana kita memahami dibutuhkan dana yang besar untuk pembangunan di luar dari pada APBN dan APBD. Yang kedua kita juga akan merencanakan akan membuat diskusi mengenai Perpres 18 tahun 2016 yaitu terkait waste to energi, sampah kepada energi bahwa terakhir ada putusan Mahkamah Agung itu dibatalkan dan ini kita akan eksplore lagi di masa mendatang dan terkait yang di Kolaka kemarin kita diterima baik oleh Antam dan ada beberapa masukan-masukan yang langsung ditangani nanti oleh Ibu Wa ode dan terkait juga kita akan membuat seminar nasional tentang pemanfaatan aspal buton yang sudah pernah dilaksanakan dan ini adalah aspirasi daerah yang disampaikan kepada kami, dan ini akan kita laksanakan bersama-sama dengan komite-komite yang lain. Bapak Ibu, demikian laporan pelaksanaan Komite II pada sidang paripurna ke tujuh, masa sidang ke 3 tahun 2016/2017 yang dapat kami sampaikan. Atas perhatian Pimpinan semua Anggota DPD kami ucapkan terima kasih. Atas nama Pimpinan Komite II, Bapak Aji Mirza, Ibu Anna Latuconsina dan 33 anggota DPD RI komite II yang saya hormati. Assalamu alaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita. Om shanti shanti shanti om. Horas. Nuwun sewu. Terima kasih. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Sidang Dewan yang mulia, selanjutnya sesuai dengan hasil rapat Panmus kemarin, ada permohonan pengagendaan pernyataan politik Anggota DPD RI terhadap pengaktifan kembali Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta yang diinisiasi Bapak DR 13

15 (HC) A.M Fatwa, Bapak Prof. Dr. Dailami Firdaus, dan Ibu Fahira Idris senator dari Provinsi DKI Jakarta kepada Bapak A. M Fatwa kami persilakan untuk menyampaikannya. PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI) Bismillahirahmanirrahim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara Ketua Sidang, Pimpinan DPD RI, dan rekan-rekan para senator, Sesjen dan staf, Sesjen dan staf, dan hadirin sekalian. Terima kasih atas kesempatan ini, izinkanlah saya membacakan garis besar apa yang sudah dikemukakan tadi sebagai pernyataan politik Anggota DPD RI terhadap pengaktifan kembali Basuki Tjahaja Purnama sebagai Gubernur DKI Jakarta yang bertentangan dengan Undang-Undang. Pembukaannya saya baca bahwa dalam rangka melaksanakan salah satu fungsi dan tugas konsitusional DPD RI yaitu melakukan pengawasan atas pelaksanaan Undang-undang mengenai otonomi daerah dan seterusnya dan sesuai ketentuan dalam pasal 22d ayat 3 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Undang-Undang Nomor 17/2014 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD bahwa terhadap masalah jabatan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Cahaya Purnama yang menjadi terdakwa sesuai dengan dakwaan jaksa kejaksaan negeri Jakarta utara register perkara nomor sekian tanggal 13 Desember 2016 kami anggota DPD RI yang bertandatangan di bawah ini menyampaikan pernyataan pendapat sebagai berikut; ini konsiderannya pertimbangannya ada sampai 7 yang banyak detail-detail masalah hukum yang membosankan untuk kalau dibacakan secara lengkap maka singkatnya saja bahwa dengan demikian ketentuan dalam Pasal 83 Undang- Undang Pemerintahan Daerah harus diartikan sebagai ancaman tertinggi untuk suatu tindak pidana yang disangkakan atau didakwakan kepada seorang kepala daerah, dalam hal ini Gubernur Provinsi DKI Jakarta. Bahwa selama gubernur provinsi DKI Jakarta belum diberhentikan sementara dengan surat keputusan Presiden akan menimbulkan kesimpangsiuran tafsir di tengah masyarakat tentang keabsahan, kesimpangsiuran tafsir di tengah masyarakat tentang keabsahan surat keputusan atau surat-surat lainnya yang mempunyai akibat hukum terhadap rakyat. Apakah sah atau tidak sah surat keputusan atau surat lainnya yang telah ditandatangani oleh seorang gubernur kepala daerah ya menurut pasal 83 Undang-undang pemerintahan daerah sudah berhenti sementara sehingga membuka kemungkinan digugat ke pengadilan oleh masyarakat yang merasa kepentingannya dirugikan akibat terbitnya suatu keputusan ataupun surat lainnya tersebut. Bahwa di samping Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah jelas didakwa dengan tindak pidana penjara 5 tahun dimaksud juga merupakan perbuatan memecah belah NKRI yang dalam kenyataannya bukan lagi dapat tapi telah memicu perselisihan antarkomponen bangsa bukan saja warga DKI Jakarta tapi masyarakat Indonesia secara umum akibat ucapan pidato Gubernur Provinsi DKI Jakarta yang menyebabkan dibawa ke depan Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Yang terakhir pertimbangannya bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 83 ayat 3 yang memberhentikan seorang gubernur kepala daerah adalah presiden bila presiden tidak memberhentikan sementara maka presiden dapat dikategorikan telah melanggar pasal 9 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ayat 1 yaitu sumpah jabatan Presiden yang telah bersumpah akan memegang teguh Undang-Undang Dasar dan menjalankan segala undang undang peraturan ya dengan selurus-lurusnya. Dalam hal ini dapat dikategorikan melanggar Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Pasal 83 tersebut terjadi maka perbuatan Presiden tersebut dapat dikatagorikan sebagai perbuatan tercela. Berdasarkan hal hal tersebut di atas kami para anggota DPD RI yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan pendapat. 1. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sudah seharusnya berhenti sementara sejak perkaranya diregister sebagai terdakwa 14

16 di Pengadilan Negeri Jakarta Utara. 2. Jika Presiden RI tidak mengeluarkan keputusan presiden untuk memberhentikan sementara Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama membuka peluang kepada masyarakat untuk menggugat keputusan atas surat-surat yang ditandatangani Gubernur DKI Jakarta yang telah berstatus berhenti sementara. Jakarta 20 Februari 2017, Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sudah bertandatangan 45 saya kira pimpinan saya sebenarnya saya sudah selesai kecuali kalau ada pertanyaan ya saya kira tidak ada pertanyaan, sudah jelas, sudah jelas bahwa saya merasa PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Pimpinan, saya mau tanya sedikit. Bukan tanya sebetulnya, saya Andre Garu NTT. Maksud saya proses hukum itu kan sementara berjalan. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Tolong agak dekat. PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Oh, kurang dekat Pak Ketua apa volumenya dikasih besar? PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI) Ini bikinan Tuhan sudah agak terganggu. PEMBICARA: bagus. Interupsi pimpinan. Saya kira sebelum dikomentari diselesaikan saja dahulu, lebih PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Oke, silakan. Diselesaikan dahulu kalau begitu. PEMBICARA: DR (HC) A. M. FATWA (KETUA BK DPD RI) Baik saya kembali ke tempat dulu ya. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Ini yang dimaksudkan ya bahwa ini adalah permohonan dari Anggota dan pernyataan ini bukan pernyataan lembaga tapi adalah pernyataan dari Anggota DPD RI ya dan ini sudah dibaca semua ya, sudah selesai sebenarnya urusannya, tidak ada yang perlu ditanggapi. Yang mau tanda tangan monggo, yang tidak ya monggo gitu tidak ada. Pak Fatwa tidak memaksa orang karena tangan pernyataan itu adalah pernyataan anggota yang dijamin maksudnya itu adalah hak Anggota ya mau atau tidak mau itu adalah haknya Anggota. 15

17 PEMBICARA: ADRIANUS GARU, S.E., M.Si. (NTT) Oke mungkin sedikit Pak Ketua saya mohon izin langsung. Jadi artinya kita dengan kacamata yang terang juga melihat karena proses ini kan di Provinsi DKI Jakarta dan kasus Pak Basuki Purnama ini masih dalam proses hukum. Jangan kita intervensi, jangan kita jadi serahkan sepenuhnya karena hukum adalah panglima di negeri ini artinya terlepas individu tetapi ini melekat anggota DPD saya berpendapat kalau ke 4 anggota DPD DKI yang melakukan itu silakan karena mereka adalah bagian mereka tetapi di luar itu karena sudah terbawa lembaga, nah ini juga menjadi soal ya karena sudah saya lihat komen di media juga sudah mengatasnamakan lembaga terlepas dari individu-individu yang melakukan tanda tangan. Kita hargai proses hukum. Apa pun keputusannya nanti pasti pengambil kebijakan di negeri ini khususnya di bidang hukum sudah ambil langkah-langkah terbaik. Saya pikir itu, terima kasih. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Baik terima kasih Pak Andre, PEMBICARA: GEDE PASEK SUARDIKA, S.H., M.H. (BALI) Pimpinan, pimpinan daftar, yang kami ingin menangggapi beberapa termasuk penjelasan dari beberapa alat kelengkapan dewan namun biar tidak terlalu terbuang yang terakhir saja dulu kami tanggapi, yang pertama kalau ini memang pernyataan sifatnya pribadi masing-masing anggota DPD saya kira kalimat awalnya tolong diperbaiki karena tadi mengatasnamakan lembaga DPD, itu satu, kalimat yang tadi dibacakan ya, itu satu. Yang kedua saya kira lembaga ini terlalu besar untuk mengurus satu pilkada begitu konsen sementara pilkada yang lain kita abaikan dengan banyak masalah yang ada, itu pendapat saya juga kan tidak apa-apa. Yang ketiga saya tertarik dengan justru hal-hal yang lebih substansial terhadap lembaga ini. Terus terang saja saya merasa sedih ketika kita sibuk urusan yang lain, urusan penguatan lembaga ini kita tidak ada yang memperhatikan. Pertama tentang pembahasan undang-undang MD3 lembaga ini seperti tidak ada sama sekali dan kita tidak konsen masalahnya juga dikembalikan lagi ke pimpinan bukan secara kelembagaan kita harus melakukan apa, dulu ketika revisi undang-undang MD3 itu sudah ada kesepakatan dengan Pansus waktu itu ketika DPD harus melakukan tindakan walk out karena gak dianggap oleh DPR lalu disepakati bahwa revisi berikutnya DPD akan dilibatkan dengan mengacu pada keputusan MK, ini jauh lebih substansial tentang DPD. Kita sibuk ngurus yang lain, ngurus diri sendiri kita gak mampu. Nah hari ini pembahasan undang-undang MD3 sama sekali kita gak dilibatkan, kan kita enjoy enjoy saja, ini membuat saya merasa sangat miris, kita sibuk urusan yang lain tapi urusan untuk yang paling substansial dan itu komulatif terbuka menurut UU 12 Tahun 2011 itu harus dijalankan itu kamar sebelah tidak memperhatikan sama sekali hal itu dan tidak menjadi salah satu agenda DIM pembahasan tentang perbaikan undang-undang MD3 dan di situ rohnya DPD. Kita tidak ada sama sekali untuk membicarakan soal itu bagaimana langkah kita karena itu justru saya usulkan daripada kita sibuk urusan yang sok kita ngurus yang lain tapi diri sendiri gak kita selesaikan, ini kalau memang DPR tidak bisa mengajak DPD sebagai sesama lembaga negara menuntaskan ini kita angkat saja ke sengketa antarlembaga negara. Kita lakukan gugatan ke MK untuk sengketa lembaga negara bukan untuk yudisial review, bukan untuk uji materiil soal undang-undang lagi. Kita angkat ke dalam tingkat sengketa, kenapa karena mereka sudah tidak menghormati keputusan MK. Ini saya kira yang perlu lebih substansial 16

18 kita ini sudah mau habis masa jabatan hanya lari poco-poco saja maju mundur, maju mundur enak dilihat tapi tidak ada hasil begitu. Jadi saya ingin mengajak lembaga ini untuk seriuslah itu yang satu. Yang kedua terkait dengan Undang-Undang penyelenggaraan Pemilu, kami merasakan juga itu ada upaya untuk tidak terlalu memperhatikan usul-usulan DPD beberapa kali rapat, bicara saja kita tidak diberikan ruang. Ini hal-hal yang serius ini, ini lembaga yang juga dipilih oleh rakyat dan jumlahnya lebih banyak kita dipilih dari pada sebelah tetapi kita dipandang sebelah mata dan kita biarkan itu. Tidak ada perlawanan apa pun dari kita. Jadi saya berharap lembaga DPD mari kita ada waktu lagi 2,5 tahun ini untuk penguatan ke arah lembaga betul-betul lembaga begitu loh agar kita bisa berjuang lebih banyak ke rakyat. Kalau hanya begini saya kira kurang. Jadi pimpinan ini masalah yang menurut saya sangat serius. 2 kali hal-hal yang prinsip kita diabaikan sementara RUU yang sudah harus menjadi Undang-Undang RUU tentang wawasan nusantara dan Undang- Undang ekonomi kreatif itu juga sudah ada pansusnya tidak dibahas-bahas sama kamar sebelah seakan apapun produk DPD itu tidak usah diuruslah, nanti DPD dapat nama, tambah kuat dan sebagainya dan kita tidak ada yang peduli loh, kita hanya perduli urusan Pilkada DKI oke lah itu penting tapi ini penting juga begitu loh dan tidak ada yang begitu serius mengurus ini. Jadi usulan kami adalah apa langkah kita agar memastikan 4 hal terkait dengan legislasi ini dengan tuntas. 1. Kapan RUU tentang wawasan nusatara selesai, kedua RUU tentang ekonomi kreatif kapan itu bisa selesai, yang kedua adalah tentang undang-undang MD3 yang kita tidak dilibatkan, yang ke empat adalah Undang-Undang tentang penyelenggaraan Pemilu. Kemarin konsinyering itu DPD tidak diajak karena katanya Pansus tidak mengajak DPD. Ini hal-hal seperti ini substansial, marwah harga diri lembaga. Bagi saya kalau memang petarung sejati, bertarunglah untuk disitu dulu sehingga kita bisa berikan warisan kepada DPD berikutnya penguatan DPD yang sejati. Itu usulan kami Pimpinan. Jadi harapan kami adalah ini dibahas lebih serius sehingga 6 bulan ke depan adalah perubahan di DPD tentang Undang-Undang ini. Terima kasih. PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (WAKIL KETUA PPUU DPD RI) Pimpinan pimpinan. PIMPINAN SIDANG: H. MOHAMMAD SALEH, S.E. (KETUA DPD RI) Saya tanggapi sebentar yang Pak Gede Pase. Atas pernyataan Pak Gede Pasek tadi tanggal berapa. Sebetulnya apa yang disampaikan oleh Pak Pasek kemarin kami sudah melakukan pembicaraan dengan Mahkamah Konstitusi, sudah melakukan pertemuan konsultasi antara DPD dengan Mahkamah Konstitusi dan dihadiri oleh hakim Mahkamah Konstitusi. Hasil pembicaraannya bahwa seelah ini akan diadakan pertemuan diusulkan pertemuan antara pertemuan konsultatif antar lembaga yaitu DPD, DPR, MK, dan Presiden. Nah ini untuk mem-follow up hasil yudisial review DPD kepada mahkamah konstitusi nah kemarin juga saya sebetulnya Pak Pasek secara informal yang bertemu dengan salah satu pimpinan DPR RI ya dia meminta DIM kita yang Undang-Undang MD3 gitu Pak kalau setahu saya DIM dari pemerintah juga belum ada yah MD3-nya. Ya Pak Djasarmen mungkin tahu ya, silakan Pak Djasarmen. 17

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG Nomor : DPD.220/SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG III TAHUN SIDANG 2013-2014 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Jumat

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-1/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-4 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-5 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-3/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-3 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS KOMITE III DPD RI DISAMPAIKAN PADA SIDANG PARIPURNA KE- 5 DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 Tanggal 20 Oktober 2017 JAKARTA

Lebih terperinci

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P

2018, No Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang P No.29, 2018 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6187) UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN DAERAH SEKRETARIAT JENDERAL ------------------ LAPORAN PELAKSANAAN TUGAS PANITIA AKUNTABILITAS PUBLIK DPD RI PADA SIDANG PARIPURNA KE-17 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA Jumat,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA DPD RI KE-5 MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO KESRA SERTA PARA MENTERI KABINET INDONESIA BERSATU II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA SILATURAHMI PIMPINAN DPR RI, DIDAMPINGI PIMPINAN KOMISI-KOMISI DAN BADAN-BADAN DPR RI DENGAN MENKO POLHUKAM, MENKO EKUIN DAN MENKO

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN

KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/DPD RI/I/ TENTANG HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH KEPUTUSAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 21/DPD RI/I/2013 2014 HASIL PENGAWASAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2013 PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor: RISALAHDPD/SIPUR-2/VIII/2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2017-2018 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273

Tanggal 26 Januari Disampaikan oleh: H. Firman Subagyo, SE.,MH. Wakil Ketua Badan Legislasi, A.273 LAPORAN BADAN LEGISLASI TENTANG PENETAPAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU PRIORITAS TAHUN 2016 DAN PERUBAHAN PROGRAM LEGISLASI NASIONAL RUU TAHUN 2015-2019 DALAM RAPAT PARIPURNA DPR RI Tanggal 26 Januari

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG Nomor : DPD./SP/13/2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-13 MASA SIDANG IV TAHUN SIDANG 2012-2013 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG Nomor : DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

KETERANGAN PRESIDEN ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG HUKUM ACARA PIDANA Jakarta, 6 Maret 2013 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam sejahtera bagi kita semua, Pertama-tama marilah kita

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, www.bpkp.go.id

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011

SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU. Kamis, 29 Desember 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN SUMPAH ANGGOTA DPR RI PENGGANTI ANTAR WAKTU Kamis, 29 Desember 2011 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2011 SAMBUTAN KETUA DPR RI PADA ACARA PENGUCAPAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA LUAR BIASA KE-6 MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ------- RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARAN RAKYAT,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIDOARJO NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SIDOARJO, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA SERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang : a. bahwa pembentukan

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN ANGGARAN 2015 SURABAYA, 13

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.805, 2015 DPR. Tata Tertib. Perubahan. PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/DPR RI/TAHUN 2009 TENTANG TATA TERTIB Menimbang : a. bahwa dalam rangka melaksanakan kehidupan kenegaraan yang demokratis konstitusional berdasarkan

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN PROVINSI JAMBI PIDATO KEPALA PERWAKILAN BPK RI PROVINSI JAMBI PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KOTA JAMBI TAHUN

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008

RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 63/PHPU.D-VI/2008 PERIHAL PERMOHONAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH, KABUPATEN

Lebih terperinci

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara

Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara Tugas dan Wewenang serta Dasar Hukum Lembaga Negara Bagan Lembaga Negara Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Tugas dan Wewenang MPR Berikut tugas dan wewenang dari Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI RANCAN RANCANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI ---------------------RANCAN------------ RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009

ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA ORASI KETUA DPR-RI PADA ACARA FORUM RAPAT KERJA NASIONAL MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) TAHUN 2009 DPR RI DAN ASPIRASI MASYARAKAT Minggu, 25 Oktober 2009

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT. dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PIDATO KETUA DPR Rl PADA RAPAT PAR1PURNA DPR-RI PEMBUKAAN MASA PERSIDAN(3AN I TAHUN SIDANX3 201D-2011 SENIN,16AGUSTUS2010 Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-1 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal

Lebih terperinci

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang

RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang RINGKASAN PERBAIKAN PERMOHONAN KEDUA Perkara Nomor 79/PUU-XII/2014 Tugas dan Wewenang DPD Sebagai Pembentuk Undang-Undang I. PEMOHON Dewan Perwakilan Daerah (DPD), dalam hal ini diwakili oleh Irman Gurman,

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 121/PUU-XII/2014 PERIHAL Pengujian Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua Sebagaimana

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG TATA TERTIB DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH SIDANG PARIPURNA KE-2 MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Selasa 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BERSAMA 1 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PERATURAN BERSAMA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH NOMOR 2 TAHUN 2010 NOMOR 03/DPD RI/IV/2009-2010 TENTANG SIDANG BERSAMA DEWAN

Lebih terperinci

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Copyright (C) 2000 BPHN UU 22/2003, SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH *14124 UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 13/PUU-X/2012 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN RI PERWAKILAN BPK-RI DI YOGYAKARTA SAMBUTAN ANGGOTA V PADA ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA (DIY)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI DALAM RANGKA PEMBAHASAN RUU TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI BADAN LEGISLASI DENGAN PIMPINAN KOMISI DAN PIMPINAN PANSUS DPR RI DALAM RANGKA EVALUASI PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2017 DAN

Lebih terperinci

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6

Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang Pasal 71. Bagian Ketiga Tugas dan Wewenang. Pasal 6 Persandingan UU Nomor 27 tahun 2009 tentang MD3 dan TATIB DPR Dalam kaitannya dengan pembahasan dan penetapan APBN, Peran DPD, Partisipasi Masyarakat, dan tata cara pelaksanaan rapat. UU NOMOR 27 TAHUN

Lebih terperinci

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014

Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kantor Presiden, tanggal 1 April 2014 Selasa, 01 April 2014 PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR PRESIDEN,

Lebih terperinci

RAKYAT REPUBLIK INDONESI

RAKYAT REPUBLIK INDONESI RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERWAKILAN PROVINSI BALI PIDATO KEPALA PERWAKILAN PROVINSI BALI PADA ACARA PENYERAHAN HASIL PEMERIKSAAN BPK RI ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM

Lebih terperinci

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN ANGGOTA V BPK RI DALAM ACARA PENYERAHAN LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM DAN MENTERI LUAR NEGERI ---------------------------------------------------

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.182, 2014 LEGISLATIF. MPR. DPR. DPD. DPRD. Kedudukan. Pencabutan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5568) UNDANG-UNDANG REPUBLIK

Lebih terperinci

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan :

TATA TERTIB DPR. Bab I Ketentuan Umum. Pasal 1. Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan : TATA TERTIB DPR 2009 Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 Dalam Peraturan Tata Tertib ini yang dimaksud dengan : 1. Dewan Perwakilan Rakyat, selanjutnya disingkat DPR, adalah Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT PLENO KE-1 PANSUS TATIB MASA SIDANG V TAHUN SIDANG 2015-2016 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Rabu

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2003 TENTANG SUSUNAN DAN KEDUDUKAN MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017

... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017 1... LAPORAN PELAKSANAAN RESES FRAKSI PARTAI AMANAT NASIONAL DPRD PROVINSI JAWA TENGAH MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2017 SEMARANG 2017 1 2 LAPORAN PELAKSANAAN RESES DPRD PROVINSI JAWA TENGAH FRAKSI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH, DAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009

PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN 2009 PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 02 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TEKNIS VERIFIKASI SYARAT CALON PENGGANTI ANTARWAKTU ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH PEMILIHAN UMUM TAHUN

Lebih terperinci

SAMBUTAN DALAM ACARA SEMINAR SEHARI HUT PERATUN KE- 26 DI HOTEL MERCURE ANCOL JAKARTA TANGGAL 26 JANUARI 2017

SAMBUTAN DALAM ACARA SEMINAR SEHARI HUT PERATUN KE- 26 DI HOTEL MERCURE ANCOL JAKARTA TANGGAL 26 JANUARI 2017 MAHKAMAH AGUNG RI KETUA KAMAR TATA USAHA NEGARA SAMBUTAN DALAM ACARA SEMINAR SEHARI HUT PERATUN KE- 26 DI HOTEL MERCURE ANCOL JAKARTA TANGGAL 26 JANUARI 2017 Bismillahirrahmanirrahim, Assalamualaikum Warahmatullahi

Lebih terperinci

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN

RANCANGAN KESIMPULAN/KEPUTUSAN RANCANGAN LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MPR RI, SEKJEN DPD RI DAN SEKRETARIS MAHKAMAH AGUNG RI --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM,

Lebih terperinci

LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016

LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016 LAPORAN PENYELENGGARAAN MUSRENBANG RKPD PROV.KALIMANTAN TIMUR TAHUN 2016 DALAM RANGKA PENYUSUNAN RKPD 2017 Samarinda, 4 April 2016 Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi dan Salam Sejahtera Untuk Kita Semua,

Lebih terperinci

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan

b. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT KOORDINASI BADAN LEGISLASI DPR RI DENGAN PIMPINAN KOMISI-KOMISI DAN PANSUS DALAM RANGKA EVALUASI PROLEGNAS RUU PRIORITAS TAHUN 2016 Tahun

Lebih terperinci

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN DAERAH,

Lebih terperinci

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD

PERTAMA: UNDANG-UNDANG TENTANG PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD PENDAPAT FRAKSI PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA TERHADAP PENJELASAN PEMERINTAH ATAS ; ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD, & PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN Disampaikan

Lebih terperinci

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera

Assalamu'alaikum Wr.Wb Salam Sejahtera DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KETUA BADAN LEGISLASI HASIL KONSULTASI PROGRAM LEGISLASI NASIONAL 2005-2009 DAN PRIORITAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TAHUN 2005 DALAM RAPAT PARIPURNA Tanggal

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung Tahun 2016 2 BUPATI

Lebih terperinci

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER

SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER SAMBUTAN PADA ACARA SERAH TERIMA JABATAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN PERWAKILAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT PADA TANGGAL 13 DESEMBER 2010 Yth. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat Yth. Gubernur

Lebih terperinci

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015

PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG SENIN, 16 NOVEMBER 2015 PIDATO KETUA DPR RI PADA RAPAT PARIPURNA DPR RI PEMBUKAAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2015-2016 SENIN, 16 NOVEMBER 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA 2015 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK

Lebih terperinci

NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG

NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ------------- NOTULEN RAPAT PLENO KE-2 PANITIA PERANCANG UNDANG-UNDANG DEWAN PERWAKILAN DAERAH MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2014-2015 1. Hari : Rabu 2. Tanggal

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH. Muchamad Ali Safa at DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Muchamad Ali Safa at DPRD Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah Unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah FUNGSI: Legislasi; Anggaran; Pengawasan; Representasi RAKYAT DI DAERAH

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian,

BUPATI WONOSOBO. selamat siang dan salam sejahtera bagi kita sekalian, BUPATI WONOSOBO SAMBUTAN BUPATI WONOSOBO DALAM RAPAT PARIPURNA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PENYAMPAIAN LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN BUPATI WONOSOBO TAHUN ANGGARAN 2013 Yang terhormat, Saudara Ketua,

Lebih terperinci

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua SAMBUTAN GUBERNUR JAMBI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RKPD PROVINSI JAMBI TAHUN 2018 Rabu, 5 April 2017 Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera

Lebih terperinci

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. KETUA RAPAT (H. SOETARDJO SOERJOGOERITNO, B.Sc.): Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Yang terhormat saudara Menteri Hukum dan HAM beserta jajarannya;

Lebih terperinci

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006

RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 irvanag MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NO. 027/SKLN-IV/2006 PERIHAL SENGKETA KEWENANGAN ANTAR LEMBAGA NEGARA ANTARA KETUA DAN WAKIL KETUA DPRD PROVINSI

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 151 TAHUN 2000 (151/2000) TENTANG TATACARA PEMILIHAN, PENGESAHAN, DAN PEMBERHENTIAN KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN)

(BIDANG HUKUM, PERUNDANG-UNDANGAN, HAM DAN KEAMANAN) LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT KOMISI III DPR RI DENGAN SEKJEN MAHKAMAH KONSTITUSI, SEKJEN KOMNAS HAM, SEKJEN DPD DAN KETUA LPSK --------------------------------------------------- (BIDANG HUKUM,

Lebih terperinci

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN.

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI KEMASYARAKATAN. No.261, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA HAK ASASI MANUSIA. Organisasi Kemasyarakatan. Pelaksanaan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5958) PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012

RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI. Kamis, 8 Maret 2012 RAPAT DENGAR PENDAPAT BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI DENGAN KOMISI II DEWAN PERWAKILAN RAKYAT RI Kamis, 8 Maret 2012 Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh; Selamat malam, salam sejahtera bagi kita

Lebih terperinci

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESI --------------------------------- LAPORAN SINGKAT RAPAT KERJA KOMISI III DPR RI DENGAN MENTERI HUKUM DAN HAM RI, MENTERI DALAM NEGERI DAN MENTERI PENDAYAGUNAAN

Lebih terperinci

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu.

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Shalom. Om Swastiastu. K E M E N T E R I A N D A L A M N E G E R I R E P U B L I K I N D O N E S I A DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM Jalan Medan Merdeka Utara Nomor 7 Jakarta 10110, Telp/Fax. 021-3849930/ 38140123

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA Nomor : 070 / PUU-II/2004 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA -------------------------- RISALAH PANEL HAKIM PEMERIKSAAN BUKTI TERTULIS PERKARA NOMOR 070/PUU-II/2004 PENGUJIAN UU NO. 26 TAHUN 2004 PASAL

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM

Lebih terperinci

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI TAPIN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN PRODUK HUKUM DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci