BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Transkripsi

1 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan PT. Coca cola Amatil Indonesia Medan Merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi minuman ringan. Penerapan pengawasan pada PT. Coca cola Amatil Indonesia Medan terbagi kedalam pengawasan atas ketersediaan bahan baku, pengawasan pada saat proses produksi dan pengawasan kualitas produksi. Ketiga pengawasan tersebut dilakukan oleh bagian quality control dan dibantu oleh beberapa mandor lapangan. Ukuran yang mengidentifikasi adanya quality control dari produk diantaranya adalah reject full food yaitu penyimpangan yang didasarkan atas kapasitas/isi dari produk breakpage full food yaitu penyimpangan yang didasarkan atas botol pecah akibat proses produksi. Kedua penyimpangan tersebut sebagai indikasi kualitas atau mutu dari produksi yang dihasilkan oleh perusahaan. Semakin besar kerusakan atau penyimpangan maka semakin kurang kualitas produk yang dihasilkan perusahaan. Permasalahan yang tertera diatas berpengaruh pada pemilihan produk yang akan dibeli oleh konsumen baik itu distributor atau pun perusahaan rekanan. Untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap konsumen PT Coca cola, penulis berusaha merancang sebuah system penunjang keputusan yang dapat 47

2 48 membantu konsumen PT. Coca cola dalam memilih produk yang ada diperusahaan. Dalam tahap pengembangan sistem informasi, analisa sistem merupakan hal yang harus dilakukan sebelum proses perancangan sistem. Pada proses analisa sistem terdapat 3 (tiga) langkah analisa yang harus dilakukan yaitu analisa input, analisa proses dan analisa output. Adapun analisa sistem yang berjalan sebagai berikut : III.1.1 Input Adapun input / variabel yang sering digunakan dalam menentukan outlet terlaris dalam penjualan Product coca cola adalah dengan mengambil data data penjualan ( jumlah distribusi product ) dan data data order product ( jumlah permintaan product ) pada setiap outlet. Tabel berikut merupakan inputan dalam menentukan outlet terlaris dalam penjualan product PT. Coca cola : Tabel III.1 Input Sistem Kode Outlet Nama Outlet Permintaan Distribusi OT-001 UD.Makmur OT-002 UD. Berkah OT-003 UD. Maju Jaya OT-004 UD. Serba Usaha OT-005 Lotte Mart

3 49 III.1.2 Proses PT. Coca Cola ada sebuah perusahaan swasta yang bergerak dalam industri minuman kaleng atau Botol. Perusahaan PT. Coca Cola sudah memiliki sistem sendiri dalam penjualan productnya. Namun, Konsumen tidak pernah disajikan alat bantu dalam menemukan produk yang potensial untuk dipasarkan. Dalam penangan Order pesanan pun PT. Coca cola masih menggunakan sistem semi komputerisasi yaitu dengan mencatat laporan pesanan pada form order. Dibawah ini flow of diagram dari proses pemesanan product hingga persetujuan pemesanan. Bag. Marketting Bag. Gudang Menager Mulai Rekap Pesanan Laporan Pembagian Pesanan Pemesanan Product Penginputan data ke system Persetujuan & arsip Menuliskan Pesanan ke Rekap Pesanan Laporan Pembagian Pesanan Stop Rekap Pesanan Gambar III.1 Proses Sistem yang berjalan

4 Output Data output adalah merupakan data laporan yang menunjukkan bukti-bukti pengolahan data yang telah dilakukan dalam bentuk laporan-laporan yang akan ditujukan kepada pihak yang membutuhkannya. Adapun bentuk bentuk laporan dari sistem yang berjalan adalah sebagai berikut : NO Nama Konsumen Order kemasan Jumlah 1 UD. Makmur Coca Cola Can Cases Fanta RGB Ades RGB 2 UD. Berkah MMP Orange PET Nutriboost PET 3 UD.Maju jaya Coca Cola RGB Ades PET Nutriboost Gambar III.2. Hasil Output III.2. Evaluasi Sistem PT. Coca Cola merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi minuman ringan yang telah berdiri selama puluhan tahun. Dalam memberikan pelayanan terhadap konsumen, PT. Coca cola hanya memberikan data distribusi product coca cola saja atau hanya menggunakan satu variabel. Hal ini masih dianggap kurang efektif bagi komsumen dalam memilih product product coca cola. Untuk itu, penulis mencoba memberikan beberapa variabel kepada konsumen terhadap pemilihan product coca cola.

5 51 Dalam hal ini penulis menggunakan 2 Variabel yaitu Jumlah Distribusi, Jumlah Permintaan. Kedua variabel yang penulis sebutkan di implementasikan dalam suatu Aplikasi Penunjang Keputusan dalam hal Pemilihan Outlet Terlaris dalam penjualan Product Coca Cola dengan menggunakan Metode Fuzzy. Metode fuzzy merupakan metode yang banyak digunakan untuk penentuan keputusan dimana dengan metode ini hasil keluaran tidak harus bernilai 1 ataupun 0. Namun, keputusan bisa diputuskan dengan nilai diantara 0 1. Adapun Tujuan dibuatnya sistem ini adalah untuk membantu PT. Coca cola dalam menentukan outlet yang penjualannya terlaris dalam menjual product PT. Coca cola. III.3 Perancangan Sistem Dalam perancangan sistem ini penyusun menguraikan usulan-usulan mengenai perbaikan sistem yang sedang berjalan dimana pada bab sebelumnya telah ditemukan beberapa permasalahan yang memerlukan penanganan yang dapat mengatasinya dan secara keseluruhan dapat menciptakan kinerja sistem dengan didukung oleh komputer. Pada perancangan sistem ini penyusun berusaha mengoptimalkan penggunaan komputer sebagai alat bantu untuk pengolahan data yang akan dilakukan meliputi dua tahap yaitu : perancangan sistem secara global dan perancangan sistem secara detail.

6 52 III Desain Sistem Secara Global Adapun perancangan dari sistem yang diusulkan atau yang akan dirancang, dalam tahap ini menggunakan Unified Modeling Language berupa Use Case Diagram dan Class Diagram III Use Case Diagram Rancangan Aplikasi ini akan dibentuk menggunakan use case diagram. Dibawah ini merupakan use case diagram Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Product Terlaris Pada PT. Coca Cola. Gambar III.3 Use Case Sistem Penunjang Keputusan

7 53 III Class Diagram Gambar III.4 dibawah ini adalah class diagram dari Sistem Penunjang Keputusan Pemilihan Product Terlaris PT. Coca Cola. Gambar III.4 Class Diagram Sistem Penunjang Keputusan III Sequence Diagram 1. Sequence Diagram Untuk User Login Gambar III.5 Sequence Diagram Login

8 54 Pada tahap ini seorang aktor memulai aplikasi dengan membuka form login. Setelah itu, form login mengambil data pengguna dari database lalu mencocokkan data - data dengan username dan password yang dimasukkan oleh aktor. 2. Sequence Diagram Input Data Product Gambar III.6 Sequence Diagram Input Product Seorang aktor melakukan entry data barang dimana Proses dimulai dengan memasukkan data data barang pada form barang. Setelah selesai, form akan menyimpan data data barang ke dalam database dan database akan memberi konfirmasi status proses penyimpanan.

9 55 3. Sequence Diagram Penentuan Product PT. Coca Cola Gambar III.7 Sequence Diagram Proses Penentuan Product Pada proses penentuan product Pada PT. Coca cola seorang Aktor memasukkan kriteria untuk penentuan terlebih dahulu. Setelah itu form mengambil data dari database setelah itu sistem akan melakuka proses penentuan product coca cola dengan menggunakan metode fuzzy. Hasil penentuan akan ditampilkan ke pada aktor. III.3.2. Desain Sistem Secara Detail Perancangan secara detail terdiri dari perancangan database, perancangan output dan perancangan input. III Perancangan Output Perancangan output adalah berupa informasi-informasi solusi yang diberikan oleh sistem terhadap pengguna yang menggunakan Sistem Penentuan Keputusan ini

10 56 1. Tampilan Form Home Home Barang Outlet Proses About Keluar Gambar III.8 Form Home Pada tampilan form Home ini yang dapat dilihat pada gambar III.8 diatas akan menampilkan judul aplikasi beserta logo aplikasi dan juga menampilkan nama pembuat Aplikasi Penunjang Keputusan. 2. Form Barang Home Barang Outlet Proses About Keluar Kode_Barang Nama_Barang Komposisi Harga Jual Gambar III.9 Form Barang Pada gambar III.9 diatas merupakan gambar design form barang. Pada Form barang nantinya akan menampilkan informasi barang berupa daftar barang.

11 57 3. Form Outlet Home Barang Outlet Proses About Keluar Kode Outlet Nama Outlet Alamat Gambar III.10 Form Barang Pada gambar III.10 diatas merupakan gambar design form outlet. Pada Form outlet nantinya akan menampilkan informasi outlet berupa daftar outlet yang menjual product PT. Coca cola. 4. Form Proses Home Barang Outlet Proses About Keluar Jlh Produksi Kode_Product Nama_Outlet Product Jlh Permintaan Proses Print Gambar III.11 Form Proses

12 58 Pada gambar III.11 diatas terlihat design dari form proses. Pada form ini nantinya manager melakukan proses penentuan keputusan outlet terlaris terhadap Outlet Outlet yang menjual product coca cola. III Perancangan Input Perancangan input adalah tahapan yang cukup penting dalam merancang sebuah sistem, karena dengan adanya desain input maka akan mempermudah dalam penginputan data. Proses penginputan data pada perancangan sistem ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 1. Tampilan Form Input Data Barang Kode Product Nama Product Komposisi Jumlah Produksi Harga Product Load Simpan Keluar Gambar III.12 Input Data Barang Pada tampilan diatas merupakan design dari Input data barang. Pada form data barang berisikan info data tentang kode barang, nama barang, komposisi, harga jual, jumlah produksi.

13 59 2. Tampilan Form Input Data Outlet Kode Outlet Nama Outlet Alamat Load Product + - Simpan Keluar Gambar III.13 Form Outlet Pada gambar III.13 diatas merupakan gambaran design dari form Outlet yang mana pada aplikasi nantinya data data outlet seperti kode outlet, nama dan alamat serta logo dan product yang dijual diinput di form ini. III Perancangan Database Perancangan database yang terdiri dari kamus data, perancangan tabel dan relasi antar tabel. Tabel berfungsi sebagai suatu database yang berguna untuk melakukan penyimpanan data. Adapun bentuk tabel terdiri dari nama-nama field. Rancangan tabel berisi bentuk tipe data serta ukuran yang digunakan untuk namanama field.

14 60 III Tabel Pada sebuah aplikasi, Database memiliki fungsi yang sangat penting untuk menyimpan data data yang akan digunkaan. Database merupakan penyimpanan yang bersifat parmanen dan dapat dikelola lebih baik dari pada menggunakan file. Apalagi database memiliki aplikasi Relational Database Management System (RDMS) yang dapat membantu Database dalam memfilter data yang tersimpan. Berikut ini adalah rancangan tabel yang dibuat sebagai tempat penampungan atau penyimpanan data Sistem Penentuan Keputusan untuk Menentukan Outlet Terlaris atas Penjualan product pada PT. Coca Cola yang terdiri dari berberapa table yaitu : Table III.2 Tabel Produk Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Kode Product Varchar 6 Primery key nama Product varchar 50 Not null Komposisi Varchar 50 Not null Jumlah_Produksi Int Not null harga_product Money Not null Jumlah_produksi Int Not null jumlah_permintaan Int Not null Tabel III.2 Merupakan gambaran tabel product yang nantinya akan diimplementasikan pada SQL Server. Dengan adanya tabel ini perancang sistem dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi yang akan dibuat.

15 61 Table III.3 Tabel Outlet Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Kode Outlet Varchar 6 Primery key Nama Outlet varchar 50 Not null Alamat Varchar 50 Not null Gambar image Not null Tabel III.3 Merupakan gambaran tabel Outlet yang nantinya akan diimplementasikan pada SQL Server. Dengan adanya tabel ini perancang sistem dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi yang akan dibuat. Table III.4 Tabel Outlet History Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Kode Product Varchar 6 Primary key Kode Outlet varchar 6 Primary Key Permintaan Int Not null Distribusi Int Not null Tabel III.4 Merupakan gambaran tabel outlet history yang nantinya akan diimplementasikan pada SQL Server tabel ini berguna untuk menyimpan data data detail pembelian produk coca cola. Dengan adanya tabel ini perancang sistem dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi yang akan dibuat. Table III.5 Tabel Pengguna Nama Field Tipe Ukuran Keterangan Username Varchar 6 Primary Key Nama Varchar 30 Not null Password Char 32 Not null Tabel III.5 Merupakan gambaran tabel pengguna yang nantinya akan diimplementasikan pada SQL Server. Dengan adanya tabel ini perancang sistem dapat dengan mudah mengembangkan aplikasi yang akan dibuat.

16 62 III Normalisasi Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai didalam suatu organisasi. Tujuan normalisasi adalah menyempurnakan struktur table dengan : 1. Mengeliminasi adanya duplikasi informasi 2. Memudahkan pengubahan struktur table 3. Memperkecil pengaruh perubahan struktur database. Bentuk normalisasi yang serig digunakan adalah 1 st NF, 2 nd NF, 3 rd NF dan BCNF. Adapun normalisasi tabel dari sistem hanya 1 st NF yaitu sebagai berikut. Table III.6.Tabel Un normalisasi Kd Nm_Outlet Alamat Gambar Kd_produk Nm_produk permintaan Distribusi Outlet OT-01 UD. Medan P-001 Coca Cola Gambar1.jpg OT-01 Bahagia P-002 Sprite Toko OT-02 Medan Gambar2.jpg P-002 Sprite Bagus OT-03 Toko Amar Medan Gambar2.jpg P-001 Coca Cola Table III.7. Normalisasi 1NF Kd Outlet Nm_Outlet Alamat Gambar Kd_produk Nm_produk permintaan Distribusi OT-01 UD. Bahagia Medan Gambar1.jpg P-001 Coca Cola OT-01 UD. Bahagia Medan Gambar1.jpg P-002 Sprite OT-02 Toko Bagus Medan Gambar2.jpg P-002 Sprite OT-03 Toko Amar Medan Gambar2.jpg P-001 Coca Cola Tabel Outlet Table 3.8. Normalisasi 2NF Kd Outlet Nm_Outlet Alamat Gambar permintaan Distribusi OT-01 UD. Bahagia Medan Gambar1.jpg OT-01 UD. Bahagia Medan Gambar1.jpg OT-02 Toko Bagus Medan Gambar2.jpg OT-03 Toko Amar Medan Gambar2.jpg

17 63 Tabel Produk Kd_produk Nm_produk P-001 Coca Cola P-002 Sprite Tabel Outlet Kd Outlet Nm_Outlet Alamat Gambar OT-01 UD. Bahagia Medan Gambar1.jpg OT-02 Toko Bagus Medan Gambar2.jpg OT-03 Toko Amar Medan Gambar2.jpg Tabel Produk Kd_produk Nm_produk P-001 Coca Cola P-002 Sprite Table 3.9 Normalisasi 3NF Table 3.10.tabel produk Tabel Transaksi Table 3.11.Tabel Transaksi KD_Outlet Kd_product Permintaan Distribusi OT-01 P OT-01 P OT-02 P OT-03 P

18 Pengguna 64 III Entitas Relation Database Kode Product Harga Product Nama product Produk komposisi Jlh Produksi Jlh Permintaan username memesan name password Outlet memesan Kode Outlet Nama Outlet Alamat Gambar Outlet History Kode Outlet Kode product Permintaan Distribusi III Activity Diagram 1. Activity Diagram Untuk Login Gambar III.14 ERD Sistem Penentuan Gambar 3.13 dibawah ini menggambarkan diagram activity untuk login ke system penentuan Outlet terlaris atas Penjualan product Pada PT. Coca Cola

19 65 Gambar III.15 Diagram Activity Login 2. Diagram Activity Input Data Berikut ini gambar 3.14 merupakan diagram activity untuk input data. Gambar III.16 Diagram Activity Input Data

20 66 Diagram Activity Edit Data Product Berikut ini diagram activity untuk edit data pada system penentuan Outlet Terlaris atas penjualan Product pada PT. Coca Cola. Gambar III.17 Diagram Activity Edit Data

21 67 Diagram Activity Hapus Data Product Berikut ini diagram activity untuk edit data pada system penentuan Outlet terlaris atas penjualan Product pada PT. Coca Cola. Gambar III.18 Diagram Activity Hapus Data 3. Diagram Activity Penentuan Product Gambar 3.19 Diagram Activity Penentuan Product

22 68 III Logika Program Adapun logika program yang penulis gunakan untuk melakukan penentuan Product pada PT. Coca Cola adalah dengan menggunakan algoritma fuzzy. Algoritma fuzzy memiliki beberapa fungsi keanggotaan. Namun pada kesempatan kali ini, penulis menggunakan 3 fungsi keanggotaan fuzzy dalam menentukan product pada PT. Coca Cola yaitu : 1. Fungsi Keanggotaan Kurva Linear 1 derajat keanggotaan 0 a domain Gambar 3.20 Grafik Keanggotaan Kurva Linier b keanggotaan : pada pengimplementasian metode fuzzy, kita membutuhkan beberapa fungsi keanggotaan untuk itu Fungsi kurva linier nantinya digunakan mencari nilai keanggotaan untuk kriteria nilai tertinggi.

23 69 Fungsi Keanggotaan kurva Segitiga 1 derajat keanggotaan 0 a b c domain Gambar 3.21 Grafik Keanggotaan Kurva Segitiga keanggotaan : pada pengimplementasian metode fuzzy, kita membutuhkan beberapa fungsi keanggotaan untuk itu Fungsi kurva segitiga nantinya digunakan mencari nilai keanggotaan untuk kriteria nilai sedang.

24 70 Fungsi Keanggotaan Kurva Bentuk Bahu Bahu Kiri Bahu Kanan 1 derajat keanggotaan 0 a b c d domain Gambar 3.22 Grafik Keanggotaan Kurva Bahu Keanggotaan : pada pengimplementasian metode fuzzy, kita membutuhkan beberapa fungsi keanggotaan untuk itu Fungsi kurva bahu nantinya digunakan mencari nilai keanggotaan untuk kriteria nilai terendah.

25 71 Cara mencari fungsi keanggotaan Seandainya ada pemesanan produk coca cola dengan detail produk adalah Fanta dengan jumlah permintaan 110 dan jumlah distribusi sebesar 100. Sehingga untuk mencari fungsi keanggotaan fuzzy dapat dilakukan dengan menerapkan ketiga kurva fungsi keanggotaan untuk mencari fungsi keanggotaan. Dibawah ini langkah mencari fungsi keanggotaan untuk permasalahan diatas : Permintaan 1 [x] Rendah Sedang Tinggi Permintaan Gambar 3.23 Grafik Keanggotaan Kurva Gabungan Dalam hal ini kita membagi jumlah permintaan kedalam tiga range yang dibatasi dengan menerapkan ketiga kurva keanggotaan sehingga menghasilkan tiga range yaitu rendah, sedang dan tinggi. Untuk mencari nilai keanggotaan pada ketiga range diatas dapat menerapkan rumus kurva keanggotaan sebagai berikut : 1. Range Rendah ( Kurva Bahu)

26 72 [ ] { Dengan memasukkan nilai permintaan diatas yang bernilai 110. Maka permintaan tersebut memenuhi syarat pertama yaitu 90 < x < 120 sehingga hasil kurva bernilai Range Sedang (Kurva Segitiga) [ ] { Dengan memasukkan nilai permintaan diatas yang bernilai 110. Maka permintaan tersebut memenuhi syarat pertama yaitu 100 < x < 120 sehingga hasil kurva bernilai Range Sedang ( Kurva Linear ) [ ] { Dengan memasukkan nilai permintaan diatas yang bernilai 110. Maka permintaan tersebut memenuhi syarat pertama yaitu x < 120 sehingga hasil kurva bernilai 0.