DAFTAR PUSTAKA. Hariyanto, Bambang(2014).Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java.Bandung:Informatika Bandung.

Transkripsi

1 DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Dharma Kasman(2013).KolaborasiDahsyat Android Dengan PHP danmysql.yogyakarta: PenerbitLokomedia. Dietel Paul and DietelHarvey(2012).Dietel Java How To Program 9ed. Penerbit:Prentice Hall. Hariyanto, Bambang(2014).Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java.Bandung:Informatika Bandung. Kadir, Abdul(2013).From Zero to A Pro - Pemrograman Aplikasi Android. Yogyakarta:Penerbit Andi Offset. Stark. Jonathan.(2012).Building Android Apps with HTML, CSS, andjavascript.penerbit: O'RIELLY. Sulhi, Samsudin Reza, (2012).Gurami Di Teras. Jakarta:Penerbit Penebar Swadaya

2 LAMPIRAN AKTIVITY_PENANGKARAN.XML <ScrollView xmlns:android=" xmlns:tools=" android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" tools:context=".tentang" > <LinearLayout android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" android:orientation="vertical" > <LinearLayout android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" android:orientation="vertical" > android:text="cara Penangkaran"/> android:text="jika kita bermain didaerah jawa barat, bogor misalnya, boleh dikatakan tidak ada yang tiak mengenal ikan gurami. Ikan ini banyak diproduksi untuk memenuhi permintaan yang terus mengalir. Sebut saja parung, sawangan, gunung sindur, dan ciampea menjadi daerah sentral produksi gurami. Namun, tetap saja produksi gurami di tingkat pembudidaya sampai saat ini masih relativ rendah dan belum mencukupi tingginya permintaan. Produksi yang ada juga sebagian merupakan hasil pemeliharaan dengan teknik sederhana/traditional. Hal itu karena pada umumnya pembudidaya menganggap gurami sebagai tabungan atau tanam lupa yang biasanaya dipanen untuk memenuhi kebutuhan pada momen-momen tertentu, misalnya hari raya."/>

3 android:text="dalam memelihara gurami, pakan yang diberikanpun hanya sebatas daun santé dan para pembudidaya beum menerapkan aspek yang lain berpengaruh langsung terhadap pertumbuhan seperti lingkungan, padat tebar, pakan, dan kualitas benih. Kondisi itulah yang menimbulkan paham yang berkembang dimasyarakat bahwa gurami merupakan ikan lambat tumbuh. "/> android:text=" Gurami merupakan ikan omnivora yang biasanya hidup dirawa, danau, dan sungai dengan suhu optimum derajat celcius pada kisaran ph7-8. Gurami mempunyai kecenderungan bersifat nocturnal (aktif dimalam hari) dan mempunyai pakan yang ada dipermukaan. ikan ini digolongankan kedalam ikan dataran rendah. Gurami dapat tumbuh secara optimal pada ketinggian kurang dari 300 m dpl. Sebenarnya, gurami lebih menyukai kolam tanah sebagai tempat pemiliharaan dengan dasar tidak terlalu berlumpur, akan tetapi, pemeliharaaan dikolam tembok dengan dasar tanah juga masih memungkinkan. Jika dilihat dari tingka lakunya, gurami lebih senang hidup diperairan tenang. Namun, gurami sangat peka terhadap cahaya, terutama pada malam hari dan perubaha kualitas air mendadak, terutama suhu air. Jadi, hindari penangkapan gurami pada saat hujan karena dapat megakibatkan stress. "/> android:text="gurami, Banyak Dicari "/>

4 android:text="ikan gurami begitu melekat, terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah jawa barat. Bahkan kini gurami merupaka primadona ikan air tawar di Indonesia. Selain harganya relatif tinggi, rasaanya pun gurig disertai tekstur daging yang padat. Dari sifat biologinya, gurami bersifat omnivora, menyukai air yang tergenang, dantegolong ikan yang hidup didaerah rendah. Jenis ikan ini mdah dipelihara dalam wadah budi daya dan terkontrol dan cepat menyesuaikan diri terhadap pakan buatan." /> android:text="dibandingkan dengan jenis ikan air tawar lainnya, gurami dinggap memiliki keunggulan, baik dari segi harga maupun permintaan konsumen. Pemasaran produksi hasil budi daya gurami tidak seperti ikan tawar pada umumnya, yaitu pembudidayaan mencari pembeli /pedagang. Pada budi daya gurami, pembeli/pedagang yang umumnya mencari pembudidaya. Bahkan, banyak terjadi pedagang/pembeli tidak segan untuk inden atau memesan terlebih dahulu dengan memberikan uang muka kepada pembudidaya dengan harapan saat panen produksinya tidak dipasarkan ke pedagang lainnya. "/> android:text="lahan Sempit Pun Bisa" /> android:text=" Harus lahan luas. Pernyataan itu terucapkanoleh sebagaian besar orang ketika melakukan usaha dibidang perikanan. Pernyataan itu tidak selalu benar. usaha bisa dimulai dari lahan yang sempit dengan sarana yang simple. Penggunaan lahan laus biasaanya terkendala dengan besarnya biaya yang akan

5 dikeluarkan. Alangkah baiknya jika mulai uasaha dari tempat kecil dahulu seperti teras rumah. Selain bisa memanfaatkan lahan kosong yang ada, unsure pembelian lahan/sewa lahan menjadi tidak ada. Control pun mudah dilakukan setiap waktu sehingga resiko kegagalan usaha bisa diminimalkan.skala usaha pun disesuaikan dengan luas lahan yang ada."/> android:text="walaupun usaha bisa dilakukan dilahan sempit sekitar rumah, tetapi harus teteap perhatikan factor kenyamaan lingkungan, baik bagi penghuni rumah sendiri atau tetangga disekitar rumah. Jika ada lahan kosong atau ruang disikitar rumah memungkinkan untuk dijadikan sebagai usaha budi daya gurami maka rencanakanlah dengan matang terlebih dahulu. Tetnukan skla usaha dan segmen pemeliharaan serta sesuaikan dengan lahan/ruang yang tersedia." /> android:text="segmen Usaha Sebagai Usaha" /> android:text=" Pada umumnya usaha budi daya ikan tawar hanya memiliki dua segmen utam, yaitu pembinahan dan pembesarsan. Sebenarnya busi saya gurami juga sama. Namun, label ikanlambah tumbuh yang melekat pada gurami membuat usahanya terbagi menjadi beberapa segmen. Pembagian ke dalam beberapa segmen itulah menjadi solusi untuk menghapus label tersebut pada ikan gurami. "/>

6 android:text="pengelompokan segmen gurami didorong oleh waktu pemiliharaan untuk mencapai ukuran konsumsi relatif lama yaitu, mencapai bulan. Bagi sebagaian pembudidaya, waktun tersebut cukup lama. Jika tidak ada segmentasi usaha, modal para pelaku usaha budi daya gurami akan tertahan dan perputaran uang relatif lambat." /> android:text=" Segmen usaha yang ada pada budi daya gurami terjadi menjadi beberapa bagian, antara lain telur, kuku, silet/korek, bungkus rokok, dan konsumsi. Masing-masing segmen memiliki tingkat kesulitan yang berbeda dalam membudidayakannya. " /> android:text=" Untuk memulai usaha budi daya gurami di teras, bisa diawali dari lahan yang menganggur atau belum termanfaaatkan secara maksimal. Sebagai contoh, lahan pekarangan yang luasnya sekitar m² sudah dapat disulap sebagai tempat pembinahan, penetasan telur, atau pendederan benih gurami hingga ukuran tertentu yang sudah banyak dicari dipasar, misalnya benih ukuran tertentu kuku atau silet. Wadah pemiliharaannya pun relative simple, bisa menggunakan baskon yang ditata sedemikian rupa, membuat kolam terpal atau kolam tanah." /> </LinearLayout> </LinearLayout> </ScrollView>

7 PENANGKARAN_JAVA package com.example.skripsigout; import android.os.bundle; import android.app.activity; import android.view.menu; public class Penangkaran extends Activity protected void oncreate(bundle savedinstancestate) { super.oncreate(savedinstancestate); setcontentview(r.layout.activity_penangkaran);

8 public boolean oncreateoptionsmenu(menu menu) { // Inflate the menu; this adds items to the action bar if it is present. getmenuinflater().inflate(r.menu.penangkaran, menu); return true; } } AKTIVITY_PEMBIAKAN.XML <ScrollView xmlns:android=" xmlns:tools=" android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" android:paddingbottom="@dimen/activity_vertical_margin" android:paddingleft="@dimen/activity_horizontal_margin" android:paddingright="@dimen/activity_horizontal_margin" android:paddingtop="@dimen/activity_vertical_margin" tools:context=".tentang" > <LinearLayout android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" android:orientation="vertical" > <LinearLayout android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" android:orientation="vertical" > android:text="cara Pembiakan"/>

9 android:text="pemijahan ikan gurame adalah kegiatan menyatukan induk jantan yang sudah matang kelamin dan betina yang sudah matang gonad ke dalam satu kolam. Dengan disatukan keduanya, maka akan terjadi pemijahan. Pemijahan ikan gurame terjadi dengan sendirinya, atau dengan kata lain, ikan gurame akan memijah secara alami, bukan secara buatan."/> android:text="agar terjadi pemijahan, maka harus dilakukan persiapan. Persiapan pertama adalah kolam. Pada prinsipnya kolam pemijahan sama dengan kolam pemeliharaan induk, baik kontruksi, ukuran dan persyaratan lainnya. Persiapan kolamnya juga sama, mulai dari pengeringan perbaikan pematang, dan pengisian air. Hanya satu perbedaannya, yaitu pada kolam pemijahan diberi bahan pembuat sarang."/> android:text="bahan pembuat sarang ikan gurame bisa berupa ijuk, bisa juga berupa sabuk kelapa. Bila menggunakan ijuk, maka sebelum digunakan, ijuk harus disisir terlebih dahulu, agar bersih. Selain itu harus dipilih ijuk yang halus, agar sarang yang dibuatnya rapi. Demikian juga dengan sabuk kelapa, maka sabuk kelapa juga harus disisir terlebih dahulu. Namun sabuk kelapa itu sudah halus."/> android:text="bahan pembuat sarang diletakan pada rak (para) yang telah disiapkan sebelumnya. Rak dibuat dari anyaman belahan bambu yang berjarak 10 cm dan

10 berukuran panjang dan lebar kurang lebih satu meter. Pada tiap sudut diletakan pada empat buah tiang bambu yang ditancapkan pada dasar kolam. Bahan itu diletakan secara menyebar ke seluruh permukaan rak. Jaraknya 10 cm di atas permukaan air. Setelah bahan pembuat sarang sudah diletakan, persiapan belum selesai. Ada alat lain harus dipasang, yaitu sosog, suatu alat yang dibuat dari bambu berbentuk seperti keranjang sampah berdiameter 20 cm, tapi pada ujungnya bergagang. Sosog akan digunakan oleh ikan gurame sebagai tempat membuat sarang. Sosog dipasang 10 cm di bawah permukaan air. Selain sosog bisa juga keranjang sampah dengan berdiameter sama. "/> android:text="bila bahan pembuat sarang sudah diletakan dan sosog telah dipasang, berarti persiapan pemijahan sudah selesai. Kalau sudah begitu induk jantan dan betina bisa ditebar. Namun sebelumnya kedua jenis induk harus diseleksi agar induk-induk yang ditebar betul-betul siap. Untuk mengetahui kematangan induk dapat dilihat dari bibir bawah, warna tubuh, bentuk perut, dan gerakannya. Jantan yang sudah matang berbibir bawah memerah, warna seluruh tubuh juga memerah atu hitam terang, perut membentuk sudut tumpul, bersisik normal dan gerakannya lincah. Sedangkan betina yang matang telur perutnya membesar atau membulat, nampak sedikit benjolan, bersisik agak terbuka atau tidak normal, dan gerakannya lamban. Penebaran ini dilakukan pagi hari. Karena pada saat itu suhu air masih rendah. Padat tebar induk di kolam pemijahan 1 2 ekor/m2, dengan perbandingan antara jantan dan betina 1 : 4. Jadi untuk kolam yang luasnya 20 m2 dapat ditebar induk sebanyak 24 ekor, yang terdiri dari 4 ekor induk jantan dan 20 ekor induk betina. "/> android:text="selama pemijahan, induk harus diberi pakan tambahan. Tujuannya untuk mendapatkan telur yang berkualitas baik dan jumlah yang banyak. Karena dalam pemijahan ikan gurame tidak hanya untuk sekali pemanenan telur "/>

11 android:text="proses pemijahan "/> android:text=" Proses pemijahan ikan gurame berbeda dengan proses pemijahan ikan mas. Setelah ditebar, induk ikan mas bisa langsung memijah dan telurnya bisa dilihat. Sedangkan ikan gurame tidak, setelah ditebar, ikan gurame harus beradaptasi terlebih dahulu. Proses ini berjalan cukup lama, bisa sampai 2 minggu. Namun sambil beradaftasi biasanya mereka juga mencari pasangannya."/> android:text="setelah mendapatkan pasangan, maka jantan akan membuat sarang, yaitu dengan menarik bahan pembuat sarang, lalu membawanya ke sosog dan meletakannya di sana. Proses itu berlangsung berkali-kali hingga akhirnya sarang itu tersusun dengan rapi, seperti sarang burung tetapi dengan pintu di samping yang masih terbuka. Pembuatan sarang membutuhkan waktu minimal seminggu. Selesai membuat sarang, jantan akan mengajak betina untuk memijah."/> android:text=" Pemijahan dimulai sore hari, dimana suasana sudah tenang, kadang bisa sampai malam. Pada proses itu, induk betina akan mengeluarkan telur dari perutnya dan meletakan telur itu dalam sarang. Pada saat yang bersamaan induk jantan mengeluarkan sperma, hingga akhirnya terjadi pembuahan. (Pesan sponsor klik iklan) Dalam proses itu tidak semua telur mulus masuk ke dalam sarang, ada pula telur yang jatuh. Telur-telur yang jatuh akan dipungut oleh jantan dengan mulutnya dan diletakan kembali dalam sarang."/> </LinearLayout> </LinearLayout> </ScrollView>

12 PEMBIAKAN.JAVA package com.example.skripsigout; import android.os.bundle; import android.app.activity; import android.view.menu; public class Pembiakan extends Activity protected void oncreate(bundle savedinstancestate) { super.oncreate(savedinstancestate); setcontentview(r.layout.activity_pembiakan); public boolean oncreateoptionsmenu(menu menu) { // Inflate the menu; this adds items to the action bar if it is present. getmenuinflater().inflate(r.menu.pembiakan, menu);

13 return true; } } AKTIVITY_JENISGURAMI.XML <LinearLayout xmlns:android=" android:orientation="vertical" android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" > android:id = "@+id/name" android:layout_width = "fill_parent" android:layout_height= "wrap_content" android:text = "home" android:textstyle = "bold" android:gravity = "center" /> <ImageView android:id = "@+id/maiiin" android:src = "@drawable/ikan1" android:layout_width = "250dp" android:layout_height= "150dp" android:layout_gravity = "center" /> android:layout_width = "fill_parent" android:layout_height= "50dp" /> <ScrollView android:layout_width = "wrap_content" android:layout_height = "100dp" >

14 <LinearLayout android:layout_width = "fill_parent" android:layout_height= "100dp" android:orientation = "vertical" > android:id = "@+id/information" android:layout_width = "fill_parent" android:layout_height= "wrap_content" /> </LinearLayout> </ScrollView> android:layout_width = "fill_parent" android:layout_height= "50dp" /> <HorizontalScrollView android:layout_width = "wrap_content" android:layout_height= "100dp" > <LinearLayout android:layout_width = "wrap_content" android:layout_height= "wrap_content" android:orientation = "horizontal" > <ImageView android:id = "@+id/gas1" android:src = "@drawable/ikan1" android:layout_width = "100dp" android:layout_height= "75dp" /> <ImageView android:id = "@+id/gas2" android:src = "@drawable/ikan2" android:layout_width = "100dp" android:layout_height= "75dp" /> <ImageView android:id = "@+id/gas3" android:src = "@drawable/ikan3" android:layout_width = "100dp" android:layout_height= "75dp" /> <ImageView android:id = "@+id/gas4" android:src = "@drawable/ikan4" android:layout_width = "100dp" android:layout_height= "75dp"

15 /> <ImageView android:id = "@+id/gas5" android:src = "@drawable/ikan5" android:layout_width = "100dp" android:layout_height= "75dp" /> <ImageView android:id = "@+id/gas6" android:src = "@drawable/ikan6" android:layout_width = "100dp" android:layout_height= "75dp" /> </LinearLayout> </HorizontalScrollView> </LinearLayout> Jenisgurami.java package com.example.skripsigout; import android.app.activity; import android.os.bundle; import android.view.view; import android.view.view.onclicklistener; import android.widget.imageview; import android.widget.textview; public class JenisGurami extends Activity implements OnClickListener { ImageView Display; TextView information, name;

16 /** Called when the activity is first created. public void oncreate(bundle savedinstancestate) { super.oncreate(savedinstancestate); setcontentview(r.layout.activity_jenis_gurami); Display = (ImageView) findviewbyid(r.id.maiiin); ImageView ggs1 = (ImageView) findviewbyid(r.id.gas1); ImageView ggs2 = (ImageView) findviewbyid(r.id.gas2); ImageView ggs3 = (ImageView) findviewbyid(r.id.gas3); ImageView ggs4 = (ImageView) findviewbyid(r.id.gas4); ImageView ggs5 = (ImageView) findviewbyid(r.id.gas5); ImageView ggs6 = (ImageView) findviewbyid(r.id.gas6); information = (TextView) findviewbyid(r.id.information); name = (TextView) findviewbyid(r.id.name); ggs1.setonclicklistener(this); ggs2.setonclicklistener(this); ggs3.setonclicklistener(this); ggs4.setonclicklistener(this); ggs5.setonclicklistener(this); ggs6.setonclicklistener(this);

17 public void onclick(view v) { // TODO Auto-generated method stub String nama1 = "Gurami Kapas"; String nama2 = "Gurami Soang"; String nama3 = "Gurami Jepun"; String nama4 = "Gurami Bastar"; String nama5 = "Gurami Poselen"; String nama6 = "Gurami Paris"; String info1 = "gurami kapas warnanya putih keperakan kapas. sisiknya kasar dan basr. bobotnya mencapai 1,5 kg/ ekor. sementara itu, produksi telurna hanya 3000 butir sekali mijah."; String info2 = "gurami soang ini juga dikenal sebagai gurami jawa barat karena pada awalnya banyak terdapat dijawa barat, terutama di ciamis dan sekikatarnya. gurami jantan memiliki dahi yang menonjol dibandingkan betina semakin dewasa, bentuk dahi semakin menonjol ke atas seperti kepala angsa (soang-sunda). karena itulah, gurami jenis disebut gurami soang"; String info3 = "gurami jepun dikenal dengan nama gurami purwokerto. ukurannya tubuhnya lebih kecil, panjangnya maksimal 45 cm dengan bobot kg "; String info4 = "tubuhnya berwarna merah muda cearah dengan bagian bawah hitam dengan dengan sisisk kecil-kecil. produksi telurnya butir per periode bertelur"; String info5 = "tubuhnya berwarna merah muda cerah dengan bagian bawa tubuh putih. ikuran kepala relatif kecil. gurami poelen mampu menghasilkan telur butir sekali memijah"; String info6 = "tubuh gurami jenis ini berwarna dasar merah muda cerah mirip gurami bluesafir. kepalanya berwarna putih dan terdapat bintik atau totol hitam disikitar memijah "; switch (v.getid()) { case R.id.gas1: name.settext(string.valueof(nama1)); Display.setImageResource(R.drawable.ikan1); information.settext(string.valueof(info1));

18 break; case R.id.gas2: name.settext(string.valueof(nama2)); Display.setImageResource(R.drawable.ikan2); information.settext(string.valueof(info2)); break; case R.id.gas3: name.settext(string.valueof(nama3)); Display.setImageResource(R.drawable.ikan3); information.settext(string.valueof(info3)); break; case R.id.gas4: name.settext(string.valueof(nama4)); Display.setImageResource(R.drawable.ikan4); information.settext(string.valueof(info4)); break; case R.id.gas5: name.settext(string.valueof(nama5)); Display.setImageResource(R.drawable.ikan5); information.settext(string.valueof(info5)); break; case R.id.gas6: name.settext(string.valueof(nama6)); Display.setImageResource(R.drawable.ikan6); information.settext(string.valueof(info6));

19 break; } } } AKTIVITY_BUDGET.XML <RelativeLayout xmlns:android=" xmlns:tools=" android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" android:gravity="center_horizontal" android:paddingbottom="@dimen/activity_vertical_margin" android:paddingleft="@dimen/activity_horizontal_margin" android:paddingright="@dimen/activity_horizontal_margin" android:paddingtop="@dimen/activity_vertical_margin" tools:context=".mainactivity" > <TableLayout android:id="@+id/tablelayout1"

20 > <TableRow > android:text="bibit Gurami" /> <EditText android:layout_width="140dp" android:inputtype="numberdecimal" > </EditText> </TableRow> <TableRow > android:text="pakan" /> <EditText android:layout_width="140dp" android:inputtype="numberdecimal" > </EditText> </TableRow> <TableRow > android:text="obat" /> <EditText

21 android:layout_width="140dp" android:inputtype="numberdecimal" > </EditText> </TableRow> <Button android:text="modal Usaha" /> <TableRow > android:text="total" /> <EditText android:layout_width="140dp" android:inputtype="numberdecimal" /> </TableRow> </TableLayout> android:layout_centervertical="true" android:text="keterangan" android:textappearance="?android:attr/textappearancemedium" /> android:text="bibit Gurami Rp 2.000,00/ekor" android:textappearance="?android:attr/textappearancesmall" />

22 android:text="pakan Rp ,00/sak" android:textappearance="?android:attr/textappearancesmall" /> android:text="obat Rp ,00/1panenan" android:textappearance="?android:attr/textappearancesmall" /> </RelativeLayout>

23 BUDGET.JAVA package com.example.skripsigout; import android.os.bundle; import android.app.activity; import android.view.view; import android.view.view.onclicklistener; import android.widget.button; import android.view.menu; import android.widget.edittext; public class Budget extends Activity implements OnClickListener { private EditText pakan, bibit, obat, total; Double aa, ab, ac, pkn, bbt, obt, ttl; Button protected void oncreate(bundle savedinstancestate) { super.oncreate(savedinstancestate); setcontentview(r.layout.activity_budget); pakan = (EditText) findviewbyid(r.id.edittext2); bibit = (EditText) findviewbyid(r.id.edittext1); obat = (EditText) findviewbyid(r.id.edittext3); total = (EditText) findviewbyid(r.id.edittext4); this.proses = (Button) this.findviewbyid(r.id.proses);

24 this.proses.setonclicklistener(this); public boolean oncreateoptionsmenu(menu menu) { // Inflate the menu; this adds items to the action bar if it is present. getmenuinflater().inflate(r.menu.budget, menu); return true; } public void onclick(view v) { aa = Double.parseDouble(pakan.getText().toString()); ab = Double.parseDouble(bibit.getText().toString()); ac = Double.parseDouble(obat.getText().toString()); pkn = * aa ; bbt = 2000 * ab ; obt = * ac ; ttl = pkn + bbt + obt; total.settext(string.valueof(ttl)); } }

25 AKTIVITY_TIPS.XML <ScrollView xmlns:android=" xmlns:tools=" android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" tools:context=".tentang" > <LinearLayout android:layout_width="match_parent" android:layout_height="match_parent" android:orientation="vertical" > <LinearLayout android:layout_width="fill_parent" android:layout_height="fill_parent" android:orientation="vertical" > android:text="sebenarnya tidak sulit karena ikan gurame merupakan ikan air tawar yang mudah dipelihara di mana saja. Budidaya ikan ini memiliki potensi bisnis yang lumayan menggiurkan. Permintaan ikan gurame pada level restoran dan supermarket sangat tinggi dan stabil. Ditambah lagi tingkat konsumsi ikan gurame pada masyarakat menunjukan peningkatan. Tak ada salahnya Anda mencoba terjun bisnis di halaman rumah. Budidaya ikan gurame yang baik memerlukan lahan yang cukup luas agar bisa membikin beberapa kolam pembesaran. Uniknya sekarang sudah tak pakai kolam permanen, melainkan cukup menggunakan terpal plastik yang kedap air. Malahan kolam terpal dari segi biaya jauh lebih hemat dari pada membangun kolam permanen yang terbuat dari semen. Untuk lebih jelasnya berikut ulasan selengkapnya mengenai Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton untuk anda sekalian. "/>

26 android:text="persiapan Kolam Ikan Gurame :"/> android:text="pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Perssiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain. gambaran kolam : Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol sebanyak 2000 ekor Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 3 sak Pakan tambahan alami bias di berikan daun keladi dan daun kangkung"/> android:text="pembesaran ikan gurameh dapat dilakukan di kolam tanah maupun kolam permanen. Perssiapan kolam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan makanan yang alami dalam jumlah yang cukup seperti plangton dan lain-lain. gambaran kolam : Kolam ukuran 7 x 10 meter dengan kedalaman air 120 cm Ukuran bibit 5cm sebesar kuku jempol sebanyak 2000 ekor Pakan apung merek pf.1000 isi 10kg/sak. harga persak 130 ribu membutuhkan 3 sak Pakan tambahan alami bias di berikan daun keladi dan daun kangkung"/>

27 android:text="persiapan di Kolam Permanen/Terpal : "/> android:text="cara budidaya ikan gurami atau gurami dapat dilakukan dengan dua model jenis : Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan BetonMenggali tanah dengan kedalaman tentu dengan kedalaman 90cm, kemudian terpal dipasang pada tanah galian tersebut,memasang terpal pada permukaan tanah (tidak menggali tanah) yaitu dengan menggunakan bantuan rangka dari besi atau kayu. Kemudian terpal dirangkai menyerupai bak, beban terpal juga tidak terlalu berat sewaktu diberi air. cara kedua memudahkan kita melakukan penggantian dan pembersihan kolam. Kita juga bisa menyedot kotorankotoran kolam terpal dengan mudah. Kotoran ikan gurame juga harus di keluarkan dari kolam agar kesehatan dan kebersihan air tetap terjaga. Perhatian Konndisi Air Dan Teknis lainya : Hal yang harus diperhatikan : : Persiapan lahan Pemupukan lahan Persiapan awal tebar benih ikan Gurami Penebaran benih."/> android:text="cara Perawatan Lahan Ikan Gurami : "/>

28 android:text=" Keringkan kolam sebelum kolam di isi air Taburkan garam grasak untuk membasmi jamur saat penjemuran kolam Gemburkan tanah sebelum di isi air bila kolam tanah Cara Pemupukan Lahan Ikan Gurami Jemurlah pupuk kandang yang sudah di fermentasi mengunakan cairan gula dan ragi tape Setelah pupuk di jemur 2 hari masukan ke dalam karung Setelah pupuk di masukan karung lubangi karung mengunakan paku Setelah di lubangi barulah masukan kolam di beri pemberat batu Isi air sampai ketinggian 50cm dan berikan pupuk UREA satu sendok makan kedalam kolam Diamkan air selama 4 hari sebelum di tebar benih Cara Persiapan Penebaran Benih Ikan Gurami Siapkan ember untuk perendaman benih ikan sebelum di tebar Isi air ke dalam ember secukupnya ( usahakn air dari kolam yang akan di tebari benih Gurami ) Rendamlah benih ikan Guramih selama 15 menit untuk adaptasi dengan air kolam yang baru Cara Penebaran Benih Ikan Gurami Masukan benih yang sudah" /> android:text="pemilihan Bibit Ikan Gurameh : "/> android:text=" Tahap berikut dalam budidaya ikan ini adalah pengadaan bibit gurame. Ada dua sumber memperoleh bibit gurame yakni pembibitan sendiri atau beli dari peternak lainnya. Peternak senior biasanya mengawinkan sendiri indukan untuk memperoleh bibit kialitas unggul, tanpa harus membeli di balai perikanan. Tetapi bagi peternak pemula bisa membeli bibit gurame dari balai perikanan atau pedagang ikan. Bibit ideal siap tebar berukuran tiga jari orang dewasa. Kalau bibit terlampau kecil, dikhawatirkan tingkat kematian cukup tinggi karena sulit beradaptasi dengan kondisi air dalam kolam terpal. Jadi, dalam budidaya ikan ini disarankan pemilihan bibit. Pilihlah yang ukurannya gak besar sedikit. Jadi Anda tak usah menunggu masa panen terlampau lama. Setelah bibit ditebar di kolam terpal, di tahapan ini Anda harus serius memantau memperhatikan kondisi bibit gurame. Agar bibit tak mudah mati, beri pakan yang bergizi mengandung prebiotik." />

29 android:text="pendedaran/pemijahan Ikan Gurame :" /> android:text="setelah kolam terpal selesi dibuat langkah selanjutnya adalah mengisi kolam dengan ikan guramih, akan tetapi sebelum ikan guramih dimasukkan perlu dipastikan terlebih dahulu kolam dalam kondisi bersih dari penyakit dan zat-zat berbahaya. Terpal mengandung unsur kimia untuk pewarnaannya, maka sebelum dipasang perlu dicuci dan dibersihkan. Untuk membunuh patogen kolam yang telah terisi air ditaburi garam 2 ons/m3. Pastikan juga ikan guramih yang akan dibudidayakan tidak mengandung bibit penyakit. Jika ada guramih yang terkena penyakit perlu dikarantina terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam kolam."/> android:text="pemberian Pakan Ikan Gurame :"/> android:text="tahapan budidaya ikan gurame adalah pemberian pakan ikan. Pemberian pakan gurame ada tiga tahap yakni pakan untuk bibit, pakan untuk memacu pertumbuhan dan pakan untuk gurame indukan. Pakan untuk anakan sebaiknya diberi pellet yang ukurannya kecil-kecil, diselingi cacing darah agar cepat besar. Pakan gurame dewasa bisa diberi pellet dan daun keladi. Bisa juga dengan sayuran hijau seperti kangkung, selada dan kubis dan lain sebagainya. Pakan diberi dua kali

30 sehari, pagi hari dan sore hari, pemberian pakan sebaiknya selang-seling tak hanya satu jenis saja. Pagi sayuran nanti sore diganti pellet atau dedak. Pemberian pakan yang teratur bisa mempercepat pertumbuhan. "/> android:text="tahap Pemanenan Ikan Gurame : "/> android:text="panen merupakan tujuan akhir dari budidaya ikan gurame. Masa panen ikan gurame adalah 7-8 bulan, atau ketika bobot ikan mencapai 0,7 kg- 1 kg, ukuran itu ideal untuk dikonsumsi. Dari tebaran 1000 ekor bibit, diprediksi saat panen menghasilkan 200 kwintal. Bayangkan saja kalau 1kg ditingkat peternak dihargai ribu kalau dikalikan 200 kg bisa total nilai panen mencapai 6jt rupiah. Demikianlah informasi mengenai Cara Budidaya Ikan Gurame Di Kolam Terpal dan Beton untuk anda sekalian, kami harapkan informasi diatas dapat bermanafaat untuk anda. Kunjungi juga informasi kami yang lainya seperti Cara Mudah Ternak dan Budidaya Ayam Petelur Hasil Maksimal. Terimakasih"/> " /> </LinearLayout> </LinearLayout> </ScrollView>

31 TIPS.JAVA package com.example.skripsigout; import android.os.bundle; import android.app.activity; import android.view.menu; public class Tips extends Activity protected void oncreate(bundle savedinstancestate) { super.oncreate(savedinstancestate); setcontentview(r.layout.activity_tips);

32 public boolean oncreateoptionsmenu(menu menu) { // Inflate the menu; this adds items to the action bar if it is present. getmenuinflater().inflate(r.menu.tips, menu); return true; } }

33 CURICULUM VITAE Name : Fachrul Chairudin Place and date of bird : Tangerang, 17 Mei 1992 Sex : Laki-laki Nationality : Warga Negara Indonesia Marital Status : Belum Menikah ID Number : Pasport Number : - chairudin.fachrul@yahoo.com Religion : Islam Address : Gg.Jambu Buaran Indah Tangerang RT.06/05 Phone Number : / EDUCATION Elementary School : SDN cipondoh 02 Tangerang Secondary School : SMPN 10 Tangerang Senior High School : SMAN 13 Tangerang University : Universitas Mercu Buana Jakarta Degree Awarded : S1 Sarjana Sistem Informasi Faculty : Fakultas Ilmu Komputer Title of thesis : Aplikasi cara penangkaran ikan gurami berbasis android GPA : 3,12 SKILLS Language : English Score Toeic : 490 ORGANIZATION EXPERIENCE No. of Years Title Name of Organization Anggota sarana prasana HIMSISFO Ketua SPASI (seminar pameran akbar ) HIMSISFO Ketua Devsi Sarana Prasarana BEM Wakil Ketua Pengabdian Masyarakat BEM WORK EXPERIENCE No. of Years Position Employer Pegawai PT.Astari Niagra ACTIVITIES NATIONAL/INTERNATIONAL No. of Years Position Employer ACHIEVEMENT No. of Years Position Employer

34