BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA"

Transkripsi

1 BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada sub bab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh dari hasil analisis solusi bisnis. Rencana implementasi pada proyek akhir ini difokuskan pada skala Bandung karena adanya keterbatasan waktu dan sumber daya. Dengan penelitian yang lebih lanjut maka tidak menutup kemungkinan jika rencana implementasi ini dikembangkan untuk skala yang lebih besar. Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa atribut yang dapat dimanfaatkan oleh PT Ultrajaya dalam mengedukasi mahasiswi mengenai manfaat susu cair guna mencegah osteoporosis adalah atribut pembuktian secara langsung, pendapat ahli, dan pengalaman orang lain. Rencana implementasi yang diuraikan akan mencakup ketiga atribut tersebut dan terbagi atas dua bagian besar yaitu ATL (above the line) dan BTL (below the line). Komunikasi melalui kegiatan ATL dalam proses edukasi ini akan dilakukan terlebih dahulu. Kegiatan ATL dalam hal ini bertujuan untuk menciptakan awareness dan keingintahuan akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Namun proses edukasi terhadap mahasiswi ini akan lebih difokuskan pada kegiatan BTL karena melalui kegiatan BTL akan terjadi interaksi secara langsung dengan target edukasi sehingga lebih efektif. Jadi komunikasi ATL di sini berfungsi sebagai penunjang dari kegiatan BTL. Sedangkan tujuan dari kegiatan BTL ini adalah untuk memfasilitasi mahasiswi agar dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap dan dapat memperoleh kontak langsung dengan para ahli yang memang dapat membentuk kepercayaannya terhadap produk susu. Selain itu, kegiatan ini juga dapat 87

2 memberikan pengalaman tersendiri bagi para mahasiswi karena dapat melihat secara langsung proses pembuktian akan tingginya kandungan kalsium dalam susu cair. Pada sub bab selanjutnya akan diuraikan mengenai implementasi dari edukasi mengenai manfaat susu cair guna mencegah osteoporosis Above the Line Implementasi kegiatan ATL ini akan menggunakan beberapa media. Pemilihan media yang akan digunakan dalam mengedukasi mahasiswi akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis ini didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan berikut : 1. Lingkup proyek akhir ini adalah kota Bandung, oleh karena itu dipilih media yang implementasinya berada pada skala lokal. 2. Target audience pada edukasi ini adalah mahasiswi, oleh karena itu dipilih media yang secara spesifik dapat mengekspos target audience tersebut. 3. Penggunaan media berdasarkan pada hasil research yang dapat dilihat pada Bab 2 serta studi literatur. Media yang dapat digunakan dalam kegiatan ATL ini adalah banner, internet, dan majalah kampus. Adapun penjelasan dari masing-masing media tersebut yaitu: A. Banner Pemilihan banner sebagai salah satu media edukasi ini berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : - Penempatan banner sangat fleksibel sehingga dapat menyasar target audience yang spesifik dengan tepat. Dalam hal ini, target audience edukasi adalah mahasiswi sehingga penempatan banner ini dapat dilakukan di dalam lingkungan kampus yang sering dilalui mahasiswi, sehingga peluang untuk dilihat dan dibaca mahasiswi pun besar. - Banner ini dapat memuat fakta yang lebih rinci dan juga gambar untuk menarik minat mahasiswi untuk membaca pesan yang dicantumkan. 88

3 Berdasarkan alasan di atas dapat dilihat bahwa banner ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi mahasiswi. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Pada penggunaan banner ini dapat memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan berupa pendapat ahli. Pada banner dapat diusung tema Strong Bones with Ultra Milk, Why Not?. Perlu diperhatikan bahwa banner harus didesain dengan gambar ataupun warna yang menarik serta tidak terlalu padat oleh tulisan-tulisan. Hal itu bertujuan untuk menarik minat mahasiswi dalam membaca informasi dalam banner. Pada banner dapat dicantumkan fakta singkat seputar osteoporosis guna mendukung tema yang ada. Banner dalam hal ini dapat dilengkapi dengan foto dari ahli (ahli gizi atau dokter tulang) maupun gambar yang menarik dan sesuai dengan tema yang ada. Mengingat informasi yang tercantum dalam banner ini terbatas, maka pada banner dapat dicantumkan alamat website PT Ultrajaya. Pada website tersebut mahasiswi dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap. Jadi pemasangan banner ini bertujuan untuk menciptakan awareness akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Berikut adalah salah satu bentuk contoh banner yang berkaitan dengan manfaat susu dalam mencegah osteoporosis. 89

4 Gambar 4.1. Contoh Banner Tempat Pelaksanaan Banner ini dapat diletakkan di dalam lingkungan kampus-kampus yang ada di kota Bandung. B. Internet Media internet dipilih sebagai salah satu media edukasi mahasiswi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Adapun pertimbanganpertimbangannya yaitu : - Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25, dapat dilihat bahwa 16% responden memanfaatkan waktu luangnya dengan surfing internet. - Informasi yang dicantumkan dalam media internet dapat lebih lengkap dan rinci. 90

5 Berdasarkan alasan di atas dapat dilihat bahwa media internet ini dapat digunakan sebagai salah satu media edukasi mahasiswi. Adapun proses implementasinya adalah sebagai berikut : Bentuk Pelaksanaan Media edukasi melalui internet ini akan memberikan informasi yang lebih lengkap dan rinci. Pada media internet, salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi yang dapat dimanfaatkan adalah pendapat ahli gizi ataupun dokter tulang. Ahli gizi atau dokter tulang dalam hal ini dapat memberikan penjelasan atau fakta-fakta seputar osteoporosis, terutama manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Diharapkan melalui informasi yang terdapat dalam website maka mahasiswi memiliki pemahaman yang benar seputar osteoporosis. Website ini dapat pula dilengkapi fasilitas khusus dimana mahasiswi dapat memberikan komentar, berbagi pendapat ataupun bertanya kepada ahli gizi atau dokter tulang. Website semacam ini lebih dikenal dengan istilah blog. Tempat Pelaksanaan Guna menghindari adanya tambahan biaya yang terlalu tinggi maka edukasi melalui media ini dilaksanakan pada corporate website yang telah dimiliki oleh PT Ultrajaya. C. Majalah kampus Berdasarkan hasil kuesioner yang dapat dilihat pada Gambar 2.25, responden yang mengisi waktu luangnya dengan membaca majalah ada 13%. Terdapat berbagai pilihan majalah yang dapat digunakan dalam proses edukasi mahasiswi. Namun, mengingat skala proyek akhir ini di Bandung dan target audience-nya adalah mahasiswi maka dipilihlah majalah kampus. Pemilihan majalah kampus tersebut berdasarkan pertimbangan sebagai berikut : - Serupa dengan banner, majalah kampus ini dipublikasikan di dalam lingkungan kampus sehingga lebih dapat menyasar target audience yang spesifik dengan tepat. 91

6 - Informasi mengenai osteoporosis dalam majalah kampus dapat lebih rinci daripada dalam banner. Bentuk Pelaksanaan Pada media majalah kampus ini, atribut pembentuk kepercayaan yang dapat dimanfaatkan adalah pendapat ahli. Pesan edukasi dapat disampaikan dalam bentuk ulasan ahli, baik itu ahli gizi maupun dokter tulang. Dalam ulasan tersebut dapat dijelaskan secara terperinci mengenai fakta-fakta seputar osteoporosis. Berdasarkan ulasan tersebut diharapkan mahasiswi memiliki pemahaman bahwa kandungan kalsium dalam susu cair dapat mencegah osteoporosis. Selain itu ulasan yang terdapat dalam majalah kampus ini bertujuan untuk menjawab rasa ingin tahu mahasiswi apabila mahasiswi tersebut tidak dapat mengakses informasi dari website PT Ultrajaya. Gambar 4.2. Contoh Ulasan dalam Majalah Kampus / Majalah Dinding 92

7 Tempat Pelaksanaan Pemilihan media majalah kampus ini secara otomatis menunjukkan bahwa tempat pelaksanaannya yaitu di kampus-kampus yang ada di Bandung. Pada kampus-kampus yang tidak memiliki majalah kampus maka dapat diganti dengan pemanfaatan majalah dinding Below The Line Kegiatan BTL yang dapat dilakukan dalam mengedukasi mahasiswi mengenai manfaat susu cair guna mencegah osteoporosis, yaitu Ultra Road to Campus. Adapun bentuk, tempat, dan waktu pelaksanaan dari kegiatan BTL ini yaitu : Bentuk Pelaksanaan Pada acara Ultra Road to Campus, PT Ultrajaya mendatangi kampuskampus yang ada di kota Bandung. Ultra Road to Campus ini harus memiliki acara yang menarik, namun juga dapat memberikan pengetahuan yang benar kepada mahasiswi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Adapun tema yang dapat diusung dalam hal ini yaitu Healthy and Strong Bones with Ultra Milk. Acara utama yang dapat dilakukan dalam Ultra Road to Campus ini berupa talk show. Adapun pertimbangan dalam pemilihan acara talk show ini adalah : - Adanya komunikasi dua arah Mahasiswi dalam talk show ini dapat berinteraksi secara langsung dengan ahli gizi ataupun dokter tulang. Diharapkan dari interaksi secara langsung ini mahasiswi dapat memiliki pemahaman yang benar khususnya mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Acara talk show ini berarti memanfaatkan salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi yaitu pendapat ahli. - Menghindari kejenuhan Jika mahasiswi terlibat secara langsung maka mereka tidak akan jenuh. Sedangkan jika mahasiswi hanya duduk mendengarkan penjelasan dari ahli, kemungkinan besar mereka akan merasa jenuh dan belum tentu informasi yang disampaikan akan diingat. 93

8 Pada Ultra Road to Campus ini tidak semata-mata diadakan talk show, namun dapat dilengkapi dengan berbagai kegiatan lain. Adapun rangkaian acara pada Ultra Road to Campus ini yaitu : - Aerobik bersama Acara aerobik ini dipilih karena osteoporosis bukan saja berkaitan dengan kandungan kalsium namun berkaitan pula dengan olahraga yang teratur. Hal ini dapat dilihat pada Bab 3 tentang faktor-faktor penyebab osteoporosis. Jadi acara ini digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan pengetahuan yang benar mengenai osteoporosis. Kepercayaan mahasiswi kepada PT Ultrajaya diharapkan dapat meningkat jika PT Ultrajaya memberikan pengetahuan yang sebenar-benarnya (tidak semata-mata menjual brand). - Acara minum susu bersama Pada acara ini PT Ultrajaya selaku pihak penyelenggara dapat membagikan susu Ultra secara gratis. Acara ini dapat dilakukan setelah acara aerobik bersama. Tujuan dari acara ini adalah sebagai langkah nyata dalam menghimbau mahasiswi agar segera memulai minum susu cair sejak dini, jangan sampai menyesal di kemudian hari ketika menderita osteoporosis. - Pemeriksaan kepadatan tulang (bone density test) Bone density test ini diberikan kepada mahasiswi secara gratis. Pada bone density test ini, mahasiswi dapat memeriksa apakah mereka memiliki tulang yang kuat, memiliki resiko osteoporosis atau tidak. Selama ini produsen susu bubuk telah aktif dalam mengedukasi bahwa wanita memiliki resiko osteoporosis yang lebih tinggi daripada pria. Adanya edukasi mengenai osteoporosis tersebut memungkinkan mahasiswi memiliki sedikit pengertian mengenai apa itu osteoporosis. Berdasarkan edukasi yang dilakukan oleh produsen 94

9 susu bubuk, mahasiswi juga memiliki keingintahuan ataupun ketakutan akan osteoporosis. Jadi PT Ultrajaya dapat memanfaatkan bone density test ini sebagai magnet bagi mahasiswi yang penasaran dan memiliki ketakutan akan osteoporosis untuk datang ke acara Ultra Road to Campus. - Talk show Pada sesi acara talk show ini, pertama-tama ahli gizi atau dokter tulang memberikan informasi seputar osteoporosis, terutama mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Kemudian dilanjutkan dengan Tanya jawab antara mahasiswi dengan ahli gizi atau dokter tulang. - Pembuktian langsung Pembuktian langsung ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa susu memiliki kandungan kalsium yang tinggi. Pembuktian langsung dapat dilakukan oleh lembaga-lembaga penelitian, seperti LIPI. Pembuktian ini perlu dilakukan mengingat bahwa salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi adalah pembuktian langsung. Namun seperti telah disebutkan sebelumnya pada Bab 3 bahwa pembuktian langsung ini tidak dapat terlepas dari atribut pendapat ahli. Oleh karena itu pembuktian ini disatukan dengan talk show, dimana ada ahli yang dapat memberikan penjelasan lebih lanjut. - Testimony dari mantan atlit wanita Atribut pembentuk kepercayaan lainnya yaitu pengalaman orang lain. Pengalaman orang lain dalam hal ini hendak disampaikan melalui testimony dari mantan atlit wanita. Mantan atlit wanita dalam hal ini akan melakukan bone density test di hadapan seluruh peserta. Kemudian mantan atlit wanita dapat memberikan kesaksian mengenai pengalamannya minum susu dan manfaatnya terhadap 95

10 kekuatan tulangnya dimana telah terbukti sebelumnya melalui bone density test. Pemilihan atlit ini berdasarkan pertimbangan bahwa atlit identik dengan orang-orang yang memiliki pola hidup yang sehat dan tubuh yang kuat. Dimana tubuh yang kuat disini dapat juga digunakan untuk menunjukan tulang yang kuat. Selain itu mengingat usia rawan osteoporosis adalah 30 tahunan (masa puncak pembentukan tulang) maka dipilihlah mantan atlit. - Pembagian hadiah/gimmicks Pembagian gimmicks ini dapat disertai dengan kuis kecil seputar osteoporosis. Tujuan dari pembagian gimmicks ini adalah untuk lebih melibatkan peserta dalam acara Ultra Road to Campus. Rangkaian acara pada Ultra Road to Campus ini disusun mulai dari acara-acara yang bersifat santai (aerobik bersama, minum susu bersama, dan bone density test), kemudian masuk ke acara yang lebih serius (talk show, pembuktian langsung, dan testimony), dan ditutup dengan acara yang santai (pembagian gimmicks). Rangkaian acaranya dapat dilihat pada Gambar 4.3. Jadi dapat dilihat bahwa acara Ultra Road to Campus ini telah memanfaatkan ketiga atribut pembentuk kepercayaan, yaitu pembuktian secara langsung, pendapat ahli, dan pengalaman orang lain. Gambar 4.3. Rangkaian Acara Ultra Road to Campus 96

11 Tempat Pelaksanaan Tempat pelaksanaan Ultra Road to Show ini tentu saja adalah kampuskampus di Bandung. Secara garis besar kegiatan edukasi ini dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.1. Kegiatan Edukasi Jenis Kegiatan Objektif Media/Cara ATL Meningkatkan awareness/ keingintahuan Banner, mahasiswi bahwa susu cair dapat mencegah Internet, osteoporosis Majalah Kampus / Majalah Dinding BTL Untuk membentuk persepsi baru mahasiswi bahwa susu dapat mencegah osteoporosis, dengan memanfaatkan atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi Event Healhty and Strong Bones with Ultra Milk Waktu Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL yang telah dijelaskan di atas, akan diadakan pada waktu yang berdekatan agar kedua kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain sehingga rencana edukasi mahasiswi untuk mengubah persepsi tentang manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis dapat berhasil. Rencana pelaksanaan masing-masing kegiatan tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Timeline Pelaksanaan Kegiatan ATL dan BTL No Kegiatan 1 Banner 2 Internet 3 Print Ad 4 BTL Minggu ke Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa seluruh kegiatan edukasi ini akan berlangsung selama 2 bulan. Kegitan edukasi ini diawali dengan kegiatan 97

12 ATL yang bertujuan untuk menciptakan awareness dan menimbulkan rasa ingin tahu dari mahasiswa akan manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Kegiatan ATL akan diawali dengan pemasangan pesan edukasi dalam media banner dan internet. Media banner dan internet dilaksanakan secara terus menerus selama delapan minggu hingga kegiatan BTL selesai. Pada proses edukasi ini, pemasangan print ad berupa majalah kampus/majalah dinding akan dilaksanakan pada minggu ke-5 (awal bulan kedua). Hal ini dimaksudkan agar awareness tentang manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis terbentuk terlebih dahulu, sehingga mahasiswi dapat memahami isi ulasan pada print ad. Selain itu edukasi melalui media print ad juga bertujuan untuk mengekspos mahasiswi yang belum mendapatkan informasi dari website. Akan tetapi, melakukan kegiatan ATL tersebut saja tidak cukup karena mahasiswi tidak mendapatkan kontak langsung untuk menjawab rasa keingintahuannya. Oleh karena itu, ketika kegiatan ATL telah berlangsung selama 6 minggu, kegiatan BTL mulai diadakan secara berturut-turut dengan melakukan road show ke empat universitas terkenal di kota Bandung yaitu Institut Teknologi Bandung, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Padjajaran, dan Universitas Kristen Maranatha. Kegiatan BTL ini diperkirakan akan selesai dalam waktu dua minggu. Berkaitan dengan waktu pelaksanaan kegiatan BTL, PT Ultrajaya sebaiknya memperhatikan : - Event-event lain yang diselenggarakan di Bandung Dalam hal ini PT Ultrajaya perlu mencari informasi lebih lanjut mengenai event-event yang akan dilakukan di kota Bandung. Agar Ultra Road to Show ini lebih efektif maka waktu penyelenggaran event ini jangan disamakan dengan event lain. - Kesepakatan dengan kampus Mengingat acara ini dilakukan di kampus maka waktunya bergantung pada persetujuan yang diperoleh dari kampus-kampus tersebut. 98

13 Jika kedua hal tersebut telah diperhatikan, penyelenggaraan kegiatan BTL ini dapat diawali pada tanggal 20 Oktober, dimana bertepatan dengan diperingati-nya Hari Osteoporosis Dunia Kebutuhan Sumber Daya Berdasarkan aktivitas BTL dan ATL yang telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, maka sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah : Ahli gizi Ahli gizi merupakan sumber daya manusia yang dibutuhkan PT Ultrajaya mengingat salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi akan produk susu adalah pendapat ahli. Sehingga, ahli gizi dalam edukasi ini akan terlibat dalam penyampaian fakta-fakta seputar osteoporosis dan diharapkan pada akhirnya mahasiswi memiliki pemahaman yang benar mengenai osteoporosis. Ahli gizi yang dipilih untuk proses edukasi ini merupakan ahli gizi yang namanya telah dikenal oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswi. Dokter tulang Dokter tulang dalam hal ini memiliki tugas dan tanggung jawab yang serupa seperti ahli gizi. Dokter tulang yang dipilih untuk terlibat dalam proses edukasi ini adalah dokter tulang yang telah berpengalaman dan ternama, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan mahasiswi. Mantan atlit wanita Penggunaan mantan atlit wanita dalam edukasi ini karena salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi akan produk susu adalah pengalaman orang lain. Mantan atlit wanita dalam hal ini terlibat dalam memberikan testimony mengenai pengalamannya selama minum susu cair dan pengaruhnya terhadap kekuatan tulangnya. Adapun mantan atlit wanita yang dipilih dalam edukasi ini adalah atlit wanita yang telah dikenal luas, berprestasi, sejak kecil minum susu cair, berumur 30 tahunan ke atas, dan hingga kini memiliki tulang yang kuat. Pemilihan atlit ini berdasarkan pertimbangan bahwa atlit identik dengan orang-orang yang memiliki pola hidup yang sehat dan tubuh yang kuat. Dimana tubuh yang kuat disini 99

14 dapat juga digunakan untuk menunjukan tulang yang kuat. Selain itu mengingat usia rawan osteoporosis adalah 30 tahunan (masa puncak pembentukan tulang) maka dipilihlah mantan atlit. Lembaga Penelitian Pembuktian langsung akan kandungan kalsium yang tinggi dalam susu cair dibuktikan oleh peneliti dari lembaga penelitian. Pembuktian langsung ini akan dilakukan dalam acara Ultra Road to Campus. Peneliti dari lembaga penelitian ini merupakan sumber daya manusia yang dibutuhkan PT Ultrajaya mengingat salah satu atribut pembentuk kepercayaan mahasiswi akan produk susu adalah pembuktian langsung. Selain sumber daya manusia yang telah disebutkan di atas, edukasi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis ini dapat terselenggara apabila ada dukungan dari pihak-pihak lain seperti : Perguruan tinggi di Bandung Dukungan dari pihak perguruan tinggi ini sangat dibutuhkan mengingat kegiatan ATL akan dilakukan di lingkungan kampus, seperti pemasangan banner dan pemanfaatan majalah kampus. Selain itu, kegiatan BTL pun akan diselenggarakan di lingkungan kampus. Dukungan atau kerjasama yang baik dengan pihak perguruan tinggi ini akan turut menunjang kesuksesan proses edukasi yang dilakukan PT Ultrajaya. Tetra Pak Indonesia (Tetra Pak) Tetra Pak dalam hal ini dapat diajak bekerjasama untuk mengedukasi mahasiswi. Kerjasama ini mungkin untuk dilaksanakan mengingat Tetra Pak merupakan salah satu supplier PT Ultrajaya. Kerjasama ini tentunya mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak, PT Ultrajaya dapat memperoleh bantuan dana dari Tetra Pak. Sedangkan bagi Tetra Pak kerjasama ini merupakan suatu bentuk investasi karena dengan meningkatnya penjualan susu ULTRA maka penjualan Tetra Pak pun akan meningkat. Selain itu, PT Ultrajaya dan Tetra Pak memiliki visi yang sama untuk memberikan pemahaman yang benar seputar susu cair. Hal ini 100

15 dapat dilihat dari kegiatan Tetra Pak selama ini yang aktif dalam kampanye minum susu cair. 4.3 Pengukuran Efektifitas Pelaksanaan Masing-masing kegiatan ATL dan BTL yang dilakukan dievaluasi untuk mengetahui efektifitas dari kedua kegiatan tersebut. Evaluasi ini dibagi menjadi dua bagian yaitu evaluasi mengenai pesan yang disampaikan dan evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan. Evaluasi tersebut dapat dilihat sebagai berikut : 1. Evaluasi mengenai pesan yang disampaikan Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui pesan apakah yang ditangkap oleh mahasiswi, apakah pesan yang ditangkap oleh mahasiswi tersebut sesuai dengan tujuan pesan yang telah dirancang untuk proses edukasi. Evaluasi ini hanya dilakukan terhadap kegiatan ATL dengan media banner sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan. Proses evaluasi ini dilaksanakan dengan FGD dimana respondennya adalah para mahasiswi. FGD ini tentunya akan membahas mengenai pesan pada iklan yang akan dipasang di media banner. 2. Evaluasi mengenai efektivitas kegiatan yang dilakukan Evaluasi ini akan dilakukan untuk mengukur efektivitas kegiatan ATL dan BTL. Evaluasi tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang akan dibagi menjadi dua tahap yaitu : Sebelum kegiatan tersebut dilaksanakan Evaluasi akan kegiatan ATL dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi mahasiswi mengenai manfaat susu cair dalam mencegah osteoporosis. Sedangkan pada evaluasi untuk kegiatan BTL hanya dilakukan untuk mengetahui awareness dan persepsi. Setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan Evaluasi ini akan dilaksanakan satu minggu setelah kedua kegiatan tersebut selesai dilaksanakan agar terdapat tenggang waktu untuk mengantisipasi terjadinya bias. Pada kegiatan ATL evaluasi ini berfungsi 101

16 untuk mengetahui awareness dan persepsi. Sedangkan pada kegiatan BTL hanya persepsinya saja.. Karena pengukuran tersebut terdiri dari dua tahap, maka pengukuran ini akan dilakukan terhadap responden yang sama agar dapat diketahui perubahan awareness dan persepsinya. Selain itu pengukuran untuk kegiatan ATL dan BTL dilakukan secara terpisah, dimana untuk pengukuran kegiatan ATL menggunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL tetapi tidak terekspos oleh kegiatan BTL. Sebaliknya, untuk pengukuran BTL digunakan responden mahasiswi yang telah terekspos oleh kegiatan ATL dan BTL. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui efektivitas dari masing-masing kegiatan tersebut. Untuk mengukur efektifitas pelaksanaan dari kegiatan ATL dan BTL, maka halhal yang perlu ditanyakan adalah : 1. Apakah Anda pernah mendengar mengenai osteoporosis? 2. Darimana Anda mendengar mengenai osteoporosis? 3. Seberapa besar pengertian Anda mengenai osteoporosis? 4. Informasi dari mana yang membuat Anda mengerti mengenai osteoporosis? 5. Menurut Anda, apakah susu cair dapat mencegah osteoporosis? 6. Darimana Anda mengetahui bahwa susu cair dapat mencegah osteoporosis? 7. Seberapa besar keyakinan Anda bahwa susu cair dapat mencegah osteoporosis? 8. Informasi dari mana yang membuat Anda membuat Anda mengerti bahwa susu cair dapat mencegah osteoporosis? 9. Menurut Anda, apakah susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 10. Darimana Anda mengetahui bahwa susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 11. Seberapa besar keyakinan Anda bahwa susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 12. Informasi dari mana yang membuat Anda yakin bahwa susu Ultra dapat mencegah osteoporosis? 102

17 Langkah-langkah implementasi yang telah diuraikan di atas dapat dilihat pada Gambar 4.4. Apabila dari hasil evaluasi menunjukkan terjadi perubahan awareness dan persepsi di kalangan mahasiswi terhadap kandungan bahan pengawet di dalam susu cair UHT maka konsep kegiatan ATL dan BTL di atas dapat diimplementasikan lebih lanjut untuk skala yang lebih besar. Untuk implementasi dalam skala yang lebih besar, perlu terlebih dahulu menanyakan mengenai aktivitas dan media habit dari para mahasiswi. Hal-hal yang perlu ditanyakan antara lain : 1. Apakah yang Anda lakukan pada waktu luang? 2. Stasiun televisi apa yang sering Anda tonton? 3. Jenis acara yang sering Anda tonton? 4. Jam berapa Anda biasanya menonton televisi? 5. Radio apa yang sering Anda dengar? 6. Jam berapa Anda biasanya mendengarkan radio? 7. Jenis acara apa yang sering Anda dengarkan? 8. Surat kabar apa yang sering Anda baca? 9. Hari apa saja Anda membaca surat kabar? 10. Bagian mana dari surat kabar yang biasanya Anda baca? 11. Majalah apa yang sering Anda baca? 12. Tabloid apa yang sering Anda baca? 13. Situs internet apa yang sering anda kunjungi? 14. Search engine apa yang sering anda gunakan? 15. Urutkan media berdasarkan tingkat keseringan Anda menggunakannya? 103

18 104

19 Gambar 4.4. Langkah-Langkah Implementasi

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Rencana implementasi solusi bisnis yang akan dibahas pada sub bab ini akan difokuskan pada skala Bandung saja. Hal ini dikarenakan

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Pada subbab ini akan dibahas mengenai implementasi dari solusi bisnis yang telah diperoleh pada bab sebelumnya. Pada proyek

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1 Rencana Implemetasi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan bahwa terdapat tiga buah atribut yang dapat digunakan untuk mengedukasi mahasiswi mengenai

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB III SOLUSI BISNIS BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan di Bab II, dapat disimpulkan bahwa permasalahan bagi PT Ultrajaya pada saat ini adalah minimnya pengetahuan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI MANFAAT SUSU ULTRA DALAM MENCEGAH OSTEOPOROSIS PROYEK AKHIR Oleh : MICHAELLA NIM : 29105308 Program Magister

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI KANDUNGAN GIZI SUSU ULTRA PROYEK AKHIR Oleh : IRMA SARI HADIATMA NIM : 29105306 Program Magister Administrasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bagian ini merupakan bagian akhir dari laporan penelitian. Pada bab ini, penulis akan menyimpulkan hasil penelitian yang telah dibahas di bab-bab sebelumnya dengan berdasarkan

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI BAHAN PENGAWET DI DALAM SUSU ULTRA PROYEK AKHIR Oleh : VOLRIC ISTIAWAN NIM : 29105357 Program Magister Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini,

BAB I PENDAHULUAN. Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan zaman dan teknologi yang ada pada saat ini, membuat komunikasi menjadi lebih mudah dan beragam, mulai dari bentuk komunikasi satu arah

Lebih terperinci

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN

STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN STRATEGI DAN TAKTIK KOMUNIKASI PEMASARAN PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY Tbk. UNTUK EDUKASI MENGENAI PENGARUH MINUM SUSU ULTRA TERHADAP BERAT BADAN PROYEK AKHIR Oleh : Roy Hassyim NIM : 29105318 Program Magister

Lebih terperinci

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm

Modul ke: IMC 2. Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Fakultas Fikom. Program Studi Adv & Marcomm Modul ke: 12 Eppstian Fakultas Fikom IMC 2 Merumuskan Tujuan Media (Penentuan Tujuan Media, Pemilihan Media Primer dan Sekunder) Syah As ari, M.Si Program Studi Adv & Marcomm Strategi Pemilihan Media Syarat

Lebih terperinci

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang membutuhkan, namun sebagian besar orang dari semua kalangan diseluruh dunia. Teknologi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual. Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual. Semester Genap tahun 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Desain Komunikasi Visual. Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual. Semester Genap tahun 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Desain Komunikasi Visual Tugas Akhir Sarjana Desain Komunikasi Visual Semester Genap tahun 2007 PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL UNTUK MENUNJANG KAMPANYE MINUM SUSU UNTUK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam

BAB I PENDAHULUAN. konsumen makin kritis dalam memilih produk. Agar dapat unggul dalam Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era teknologi dan persaingan pasar yang makin ketat sekarang ini, berbagai informasi dan terbukanya peluang untuk mengakses informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Globalisasi membuat setiap SDM Indonesia dituntut untuk dapat bersaing dengan SDM dari negara lain. Tiga faktor dasar penunjang terbentuknya sumber daya manusia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan persaingan di dunia usaha yang semakin kompleks, dinamis, dan serba tidak pasti, perusahaan pun dituntut untuk dapat melakukan inovasi dalam mempromosikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain

BAB V PEMBAHASAN. pembuktian atas hipotesis yang diangkat dalam penelitian. Dengan kata lain 80 BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan implikasi dan interpretasi dari hasil analisis data yang telah disajikan pada bab sebelumnya. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan kausalitas yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, siaran televisi dipandang sebagai salah satu media informasi dan hiburan yang memiliki banyak sekali penonton, tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita

BAB I PENDAHULUAN. berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya hidup sehat merupakan sebuah konsep kehidupan dengan mengutamakan berbagai kegiatan hidup yang berbasis pada langkah-langkah sehat. Jika tubuh kita sehat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan Cikal bakal berdirinya Kelompok Kompas Grameda (KKG) diawali dengan diterbitkannya Majalah Intisari pada tahun 1963. Dua tahun kemudian, tepatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya

Lebih terperinci

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

MODUL. Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA Pertemuan 13 MODUL Copywriting (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani POKOK BAHASAN Below The Line DESKRIPSI Dalam pokok bahasan ini akan dibahas mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi ini, makna nasionalisme semakin pudar di generasi masyarakat Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit masyarakat Indonesia pada akhirnya hanya memiliki

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI

BAB III STRATEGI KOMUNIKASI BAB III STRATEGI KOMUNIKASI 3.1 Analisa Perancangan ini menggunakan data objektif yang diperoleh melalui pengambilan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui metode wawancara narasumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam aktifitas promosi di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh praktek dan jenis-jenis promosi yang ada di negara lain, khususnya negara-negara yang telah maju perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Obyek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Kampanye sosial merupakan suatu gerakan yang dilakukan untuk mengubah perilaku sesuatu yang berkenaan dengan kelompok masyarakat melalui pengembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Tabloid NOVA merupakan tabloid wanita yang memiliki kompetensi sangat baik dan memiliki market share terbesar dibandingkan dengan para kompetitornya serta

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv ABSTRAKSI... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge 85 BAB IV ANALISIS DATA A. Temuan Penelitian 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge Manajemen Player s Pool n Lounge menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu beberapa

Lebih terperinci

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita

3.1.1 Profil Target Audience Website Koran Tangerang Ekspres. 1. Masyarakat kalangan menengah dan kalangan Atas. 2. Jenis Kelamin : Pria & Wanita BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1. Strategi Komunikasi Secara umum komunikasi berarti penyampaian pesan atau informasi, pernyataan yang dilakukan seorang (komunikator) kepada orang lain

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan peristiwa sosial dan terjadi ketika manusia berinteraksi dengan manusia lainnya. Komunikasi merupakan realita pokok kehidupan manusia. Menurut

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR. DAFTAR ISI DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. i iii v vi I. PENDAHULUAN Latar Belakang.. 1 Identifikasi Masalah.. 4 Perumusan Masalah. 6 Tujuan Penelitian.. 7 Manfaat Penelitian 7

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang disajikan pada bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan mengenai bagaimana praktik promosi produk wisata XT Square

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam lingkup pendidikan suatu pembelajaran materi yang diajarkan oleh pengajar di sebuah universitas memang sangat dibutuhkan untuk memberikan pengetahuan serta pendidikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda sehingga harus tetap bugar secara fisik dan mental untuk bisa menghadapinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran adalah kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun produk karena produk ataupun jasa yang ditawarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya periklanan adalah bagian dari kehidupan industri modern, dan hanya bisa ditemukan di Negara-negara maju atau Negara-negara yang tengah mengalami perkembangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 5.1.1. Kesimpulan Analisis Regresi Sederhana Berdasarkan model di atas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Kontak dan atensi konsumen terhadap iklan banner memiliki

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penjualan sepeda motor tiga tahun terakhir menunjukan tren yang cenderung stagnan dengan peta persaingan yang sama. Sementara data belanja iklan dikuasai oleh dua merek yaitu

Lebih terperinci

Retno Murti

Retno Murti Retno Murti 3407100067 Jumlah Kendaraan di Surabaya 3500000 3000000 3122901 2500000 2000000 1500000 1000000 500000 0 211890 6841 553429 Mobil beban (trailer) Truk Sepeda Motor Mobil Pribadi 300 258 250

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per

BAB I PENDAHULUAN. sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka kematian ibu (AKI) dan anak di Indonesia masih cukup tinggi sesuai hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 yaitu 373 per 100.000 kelahiran hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Makan merupakan kegiatan mengkonsumsi makanan dengan memasukkan makanan ke dalam mulut dan menelannya, sebagai sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tari merupakan ekspresi jiwa manusia yang diubah oleh imajinasi dan diberi media gerak sehingga menjadi bentuk gerak yang simbolisasinya sebagai ungkapan dari si pencipta.

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU

KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU KUESIONER PENGARUH PEMBAWA ACARA RADIO SHOW TV ONE TERHADAP MINAT MENONTON MAHASISWA FISIP USU NO KUESIONER :. No. Coding DEPARTEMEN : 1. Ilmu Komunikasi 2. Antropologi Sosial 3. Ilmu Administrasi Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak - anak seringkali mengkonsumsi makanan tanpa mengetahui fungsi dari makanan itu sendiri, apakah berdampak baik, atau berdampak buruk bagi kesehatan mereka. Kebiasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obesitas bukan merupakan penyakit namun keberadaannya bisa menimbulkan banyak penyakit. Orang yang mengalami obesitas mempunyai timbunan lemak lebih banyak dari berat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang sehingga

Lebih terperinci

B. Keterbatasan penelitian

B. Keterbatasan penelitian BAB V PENUTUP Sebuah agensi iklan pasti didalamnya memiliki perbedaan atau keunikan bila dibandingkan dengan agensi iklan lainnya. Meskipun secara keseluruhan tujuan dari agensi iklan adalah untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola?

KUESIONER. Dengan memberikan tanda ( ) pada jawaban yang anda pilih. Apakah Anda pernah melihat atau mendengar iklan Coca Cola? 62 Lampiran 1 KUESIONER Bersama ini saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini. Adapun kuesioner ini merupakan survey tentang Analisis Efektifitas Iklan Coca Cola yang

Lebih terperinci

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan ABSTRAK Potensi yang besar pasar produk sabun wajah dan kesuksesan merek Vitalis pada produk-produk perawatan tubuh mendorong KAPM untuk turut mengambil bagian di segmen sabun pembersih wajah ini dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi seperti sekarang ini, dunia bisnis semakin lama semakin memerlukan perhatian yang lebih, terutama dalam menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian Manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan selalu ingin berkomunikasi dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya. Sebagai makhluk sosial, manusia harus taat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan serta kesehatan anak bisa diperoleh salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Pemenuhan zat gizi dan juga nutrisi sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi era globalisasi menuntut semua sektor bisnis harus memiliki strategi agar dapat bersaing dengan para pesaing lainnya. Salah satunya dengan memperkenalkan

Lebih terperinci

1.1.2 Tentang Acara Hari Susu Anak Sekolah Sedunia Peringatan Hari Susu Anak Sekolah Sedunia yang diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Septe

1.1.2 Tentang Acara Hari Susu Anak Sekolah Sedunia Peringatan Hari Susu Anak Sekolah Sedunia yang diperingati setiap hari Rabu terakhir di bulan Septe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Tentang Susu Sekolah Konsumsi susu di Indonesia masih sangat rendah jika dibandingkan dengan negara Asia lainnya (India, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam),

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang perubahan media habit seseorang dalam mengkonsumsi koran dan media online di era teknologi informasi, serta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan biaya Promosi dapat mempengaruhi tingkat penjualan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Penerapan biaya Promosi dapat mempengaruhi tingkat penjualan pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Penerapan biaya Promosi dapat mempengaruhi tingkat penjualan pada PT. Ultrajaya Milk Industry Tbk. Dari hasil perhitungan penelitian diperoleh perhitungan statistik

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL DALAM MENDUKUNG KAMPANYE IT S BREAKFAST TIME UNTUK MENGINGATKAN KEMBALI PENTINGNYA SARAPAN PAGI Silviana, Inda Ariesta, S.Sn Universitas Bina Nusantara, Jurusan Desain Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang tidak dapat kita lepaskan dari kehidupan kita sehari hari. Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada titik berjaya di sekitar tahun Pada saat itu layar tancap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Layar tancap merupakan hiburan bagi masyarakat Indonesia di era penjajahan sampai pada titik berjaya di sekitar tahun 1970. Pada saat itu layar tancap merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat dibutuhkan informasi yang cepat dan metode analisis yang akurat. Terlebih lagi pada kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. secara berbeda.usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status sosio-ekonomi, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Media massa adalah sarana yang membawa pesan. Media massa utama adalah buku, majalah, koran, televisi, radio, rekaman, film, dan web. Kebanyakan ahli teori menganggap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengumpulan data primer dan sekunder yang telah peneliti lakukan dalam pelaksanaan program kampanye Tanya Saya oleh Humas BPJS Ketenagakerjaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian dari bauran komunikasi pemasaran atau bauran promosi adalah periklanan. Periklanan merupakan suatu bentuk presentasi non personal dan promosi

Lebih terperinci

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I LATAR BELAKANG MASALAH BAB I LATAR BELAKANG MASALAH 1.1 Latar Belakang Jajanan anak semakin variatif, dan menarik di pasaran., para produsen jajanan rumahan dengan kreatif menawarkan jajanan yang terlihat enak, murah, dan mengenyangkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan pada penelitian yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai berikut: 1. Pada pasar anak remaja seperti siswa-siswi

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Data Penelitian Didalam kuesioner yang disebarkan kepada responden, terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertanyaan pertama terdiri dari 12 pertanyaan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan di segala bidang semakin meningkat. Perubahan gaya hidup pun sudah tidak dapat terelakkan lagi. Tuntutan ekonomi semakin tinggi dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Strategi Digital Marketing

BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN. 1. Strategi Digital Marketing BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN 1. Strategi Digital Marketing Dalam pembuatan strategi digital marketing dalam membangun brand image Extra Joss Blend, Chalkboard Asia sebagai agency yang bertanggung jawab

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh manusia. Konsumsi Susu pada saat remaja terutama dimaksudkan untuk memperkuat tulang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang

BAB I PENDAHULUAN. massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini sangat pesat sekali perkembangan dunia informasi dan media massa di indonesia. Dalam kehidupan manusia, informasi menjadi hal yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA 4.1. Rencana Implementasi Implementasi solusi bisnis berikut yang telah diperoleh dari solusi bisnis, akan diterapkan untuk wilayah Bandung, Bekasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam situasi yang kompetitif seperti saat ini. Banyak pelaku bisnis maupun

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dalam situasi yang kompetitif seperti saat ini. Banyak pelaku bisnis maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi merupakan salah satu unsur penting dalam melakukan suatu usaha bisnis dalam situasi yang kompetitif seperti saat ini. Banyak pelaku bisnis maupun konsumen

Lebih terperinci

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program

Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi. Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai. Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Lampiran 1 Kuesioner penelitian Korelasi Tingkat Pemahaman Dengan Motivasi Menonton Remaja, di Perumahan Cikande Permai Blok O Rt 01 Rw 08 Serang Banten, Terhadap Program Acara Kick Andy di MetroTV Responden

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan

Lebih terperinci

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Di bawah ini akan disajikan penilaian-penilaian terhadap data penelitian yang terdapat

BAB 4. HASIL dan ANALISIS PENELITIAN. Di bawah ini akan disajikan penilaian-penilaian terhadap data penelitian yang terdapat BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 4.1 Analisis Hasil Kuesioner Di bawah ini akan disajikan penilaian-penilaian terhadap data penelitian yang terdapat dalam kuesioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk

BAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didunia bisnis di era ini terjadi begitu ketat, dimana banyak pelaku-pelaku bisnis bermunculan dengan produk baru atau membuat dan mengembangkan produk yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang semakin membaik mendorong timbulnya laju persaingan di dalam dunia usaha. Hal ini dapat kita lihat dengan semakin banyaknya

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Kampanye

BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN. Gambar 5.1 Logo Kampanye BAB 5 HASIL PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Kampanye Gambar 5.1 Logo Kampanye Dalam kampanye launching sub-brand kosmetik dari The Body Shop Indonesia ini, mengajak wanita Indonesia untuk merayakan kecantkannya.

Lebih terperinci

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju

BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA. remaja masa kini yang kian kompleks, yang bertujuan akhir untuk mengatasi laju BAB II INFORMASI TENTANG GENERASI BERENCANA Dalam Bab II ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Program Generasi Berencana (GenRe) di Indonesia dan di Kabupaten Banjarnegara. Mengingat GenRe merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Siapa yang tidak mengenal fashion di dunia ini. Sejak lahir fashion atau mode sudah ada dalam diri setiap insan. Mode berbusana atau fashion pada dasarnya tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, perekonomian di Indonesia semakin berkembang dan penuh dengan persaingan. Sebuah perusahaan yang dapat bertahan dalam kompetisi seperti ini

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL KAMPANYE MENINGKATKAN AWARENESS WEBSITE IBU DAN MAMA DJOJOWAGONO, SARA MARGARETHA NIM : 1501183661 Telp : 08170071081 Email : sararetha@gmail.com Alamat : Jl Tatelu Jaga 3

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan

BAB I PENDAHULUAN. jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Industri deterjen pada saat ini serasa penuh sesak dengan semakin banyaknya jumlah pemain dilihat dari munculnya berbagai merek baru yang menawarkan berbagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Media massa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesanpesan dari sumber kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual.

BAB I PENDAHULUAN. Penyampaian isi pesan seolah olah langsung antara komunikator dan. karena jelas terdengar dan terlihat secara visual. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi sebagai alat komunikasi yang sifatnya istimewa dibanding alat komunikasi lainnya seperti radio, surat kabar, majalah, buku dan sebagainya. Televisi

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Konsep Visual 5.1.1 Visual Menggunakan visual dengan fotografi yang memakai tema suasana. Di setiap foto terlihat bagaimana seorang anak yang begitu fokus dan mengutamakan

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1. Penyajian Data Penelitian 4.1.1. Pemilihan Responden Pada bab yang ke empat dari skripsi yang di buat oleh penulis, penulis melakukan wawancara mendalam (deep interview) dengan

Lebih terperinci

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI

BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI BAB IV MEDIA DAN TEKNIK PRODUKSI Untuk mencapai tujuan, Kampanye ini harus memperhatikan dari segala aspek, mulai dari konsep visual, strategi pemilihan media dan juga teknis memproduksinya.dalam produksinya,

Lebih terperinci