LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR GLUKOSA
|
|
- Veronika Tedjo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM PENENTUAN KADAR GLUKOSA NAMA : NURHAJRAH NIM : H KELOMPOK : II (DUA) HARI / TGL. PERC. : KAMIS / 07 APRIL 2011 ASISTEN : YUSTIN LABORATORIUM BIOKIMIA JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap hari tubuh kita memerlukan energi untuk menunjang aktivitas yang kita kerjakan. Energi yang diperlukan ini kita peroleh dari bahan makanan yang kita makan. Pada umumnya bahan makanan itu mengandung tiga kelompok utama, yaitu karbohidrat, protein dan lipid atau lemak. Dari ketiga unsur utama tersebut karbohidrat merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan yang sangat penting karena merupakan sumber tenaga bagi kegiatan kita sehari-hari. Sebagian besar zat-zat alam merupakan golongan karbohidrat, dimana fungsinya sebagai bahan baku atau bahan sumber energi. Karbohidrat adalah persenyawaan antara karbon, hidrogen, dan oksigen yang terbentuk di alam dengan rumus umum Cn(H 2 O) n. Dengan rumus empiris tersebut, senyawa ini dapat diduga sebagai hidrat dari karbon, sehingga disebut karbohidrat. Glukosa adalah karbohidrat sederhana yang paling banyak diperlukan dalam tubuh manusia. Glukosa merupakan salah satu jenis karbohidrat penting dan termasuk dalam kelompok gula reduksi. Glukosa dapat mereduksi ion kupri menjadi kupro sehingga reaksi ini dapat digunakan sebagai dasar di dalam penentuan glukosa dan dilakukan dengan berbagai metode antara lain : Luff Schroll, Munson-Walker, Lane-Eynon dan Somogy-Nelson. Berdasarkan hal tersebut di atas maka dilakukanlah percobaan ini, yaitu penentuan kadar glukosa dengan menggunakan metode Somogy-Nelson.
3 1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan Maksud Percobaan Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari teknik penentuan kadar glukosa dalam suatu sampel dengan metode Somogy- Nelson Tujuan Percobaan Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk menentukan kadar glukosa dalam sampel melalui metode Somogy-Nelson dengan menggunakan spektronik 20D Prinsip Percobaan Penentuan kadar glukosa didasarkan dari hasil reduksi ion kupri oleh glukosa dalam suasana basa dengan menggunakan arsenomolibdat yang memberikan warna biru dan absorbansinya diukur dengan spektronik 20D+ pada panjang gelombang tertentu.
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Karbohidrat didefinisikan secara tepat sebagai senyawa dengan rumus molekul C n (H 2 O) n. Namun, kata karbohidrat umumnya digunakan dalam pengertian lebih terbatas untuk menunjukkan zat yang terdiri atas polihidroksi aldehida dan keton serta turunannya. Gula yang kita kenal dengan sebutan sakarida, umumnya diperlukan sebagai karbohidrat khas. Monosakarida adalah karbohidrat yang biasanya memiliki tiga sampai sembilan atom karbon (Pine, dkk., 1988). Karbohidrat ini merupakan sumber kalori atau mikronutrien utama bagi organisme heterotroph. Sebagian lagi sebagai bahan utama sandang (misalnya serta kapas). Industri (rami, rosela), bahan bangunan (kayu, bambu) atau bahan baker (kayu baker, seresah). Disamping sebagai sumber utama biokalori dalam bahan makanan, beberapa jenis karbohidrat dan turunannya (derivatnya) memegang peranan penting dalam teknologi makanan misalnya gum (Arabic, karaya, guar) sebagai bahan pengental atau CMC (carboxymethylcellulose) sebagai bahan penstabil dan banyak lagi sebagai bahan pemanis (sukrosa, glukosa, fruktosa) (Sudarmadji, 1996). Berdasarkan jumlah monomer pembentuk suatu karbohidrat maka dapat dibagi atas tiga golongan besar yaitu monosakarida, disakarida dan polisakarida. Istilah sakarida berasal dari bahasa latin dan mengacu pada rasa manis senyawa karbohidrat sederhana. Monosakarida adalah karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi senyawa yang lebih sederhana (Tim Dosen Kimia, 2009).
5 Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri dari beberapa jenis atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana adalah gliseraldehida dan dihidroksiaseton (Poedjiadi, 1994). Salah satu monosakarida yang amat penting adalah glukosa atau sering dikenal dengan dekstrosa. Glukosa adalah gula yang mempunyai enam atom karbon dan dengan demikian disebut heksosa. Karbohidrat lima karbon dikenal sebagai pentosa dan selanjutnya. Kenyataan bahwa gugus karbonil adalah sebuah aldehida yang ditunjukkan dengan menggolongkan glukosa sebagai aldoheksosa. Monosakarida yang amat penting yaitu D-glukosa sering dikenal sebagai dektrosa. CHO H OH HO H H OH H OH CH 2 OH D - glukosa Rumus proyeksi Fischer adalah cara umum untuk menggambarkan molekul monosakarida. Proyeksinya biasa digambar dengan sebuah rantai karbon vertikal dan gugus karbonil paling dekat dengan puncak (Pine, dkk., 1988). Glukosa adalah suatu heksosa dan sering disebut dekstrosa karena sifat dapat memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam, glukosa terdapat dalam
6 buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara mg tiap ml darah. Glukosa darah ini bertambah setelah kita makan-makanan sumber karbohidrat, namun kirakira dua jam setelah itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada orang yang menderita diabetes mellitus atau kencing manis, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml darah (Poedjiadi, 1994). Monosakarida segera mereduksi senyawa-senyawa pengoksidasi seperti fersianida, hydrogen peroksida, atau ion kupri (Cu 2+ ). Pada reaksi seperti ini, gula dioksidasi pada gugus karbonil, dan senyawa pengoksidasi menjadi tereduksi. Glukosa dan gula-gula lain yang mampu mereduksi senyawa pengoksidasi disebut gula pereduksi. Sifat ini berguna dalam analisa gula. Dengan mengukur jumlah dari senyawa pengoksidasi yang tereduksi oleh suatu larutan gula tertentu. Dapat dilakukan pendugaan konsentrasi gula. Dengan cara ini, darah dan air seni dapat dianalisa kandungan gulanya pada diagnosa diabetes mellitus. Penderita penyakit ini menunjukan tingkat gula darah yang tinggi secara Abnormal, dan pengeluaran gula pada air seni yang berlebih (Lehninger, 1982). Penentuan monosakarida yang dihasilkan dapat dilakukan dengan metoda oksidasi dengan kupri. Metoda ini didasarkan pada peristiwa terduksinya kuprioksida menjadi kupro-oksida karena adanya gula reduksi. Reagen yang digunakan merupakan campuran kupri sulfat, Na-karbonat, dan asam sitrat atau campuran kupri sulfat dengan K-Na-Tartrat. K-Na-Tartrat berfungsi sebagai pencegah terjadinya pengendapan kupri oksida yang ada dalam reagen. Pada kedua macam reagen tersebut yang berfungsi sebagai oksidator adalah kuprooksida dan mengendap berwarna merah bata. Jumlah endapan kuprooksida ekivalen dengan
7 banyaknya gula reduksi yang ada. Selain dengan cara tersebut, dapat juga dengan menentukan kelebihan kuprioksida yang ada dalam larutan sebelum dan sesudah direaksikan dengan gula reduksi (Sudarmadji, 1996). Berbagai cara analisa dapat dilakukan terhadap karbohidrat untuk memenuhi berbagai keperluan. Dalam ilmu dan teknologi pangan, analisa karbohidrat yang biasa dilakukan misalnya penentuan jumlahnya secara kuantitatif dalam rangka menentukan komposisi suatu bahan makanan, penentuan sifat fisis atau kimiawinya dalam kaitannya dengan pembentukan kekentalan, kelekatan, stabilitas larutan, dan tekstur hasil olahannya (Sudarmadji, 1996). Banyak cara yang dapat digunakan untuk menentukan banyaknya karbohidrat dalam suatu bahan yaitu antara lain dengan cara kimiawi, cara fisik, cara enzimatik atau biokimiawi dan cara kromatografi. Penentuan karbohidrat yang termasuk polisakarida maupun oligosakarida memerlukan perlakuan pendahuluan yaitu hidrolisa terlebih dahulu sehingga diperoleh monosakarida. Untuk keperluan ini, maka bahan dihidrolisa dengan asam atau enzim pada suatu keadaan yang tertentu (Sudarmadji, 1996). Penentuan gula pereduksi selama ini dilakukan dengan metode pengukuran konvensional seperti metode osmometri, polarimetri, dan refraktometri maupun berdasarkan reaksi gugus fungsional dari senyawa sakarida tersebut (seperti metode Luff-Schrool, Seliwanoff, Nelson-Somogy dan lain-lain). Hasil analisisnya adalah kadar gula pereduksi total dan tidak dapat menentukan gula pereduksi secara individual (Ratnayani, dkk., 2008). Metode Somogy-Nelson didasarkan pada hasil reduksi ion kupri oleh glukosa (gula reduksi) dalam suasana basa dengan arsenomolibdat yang
8 memberikan warna biru (molybdenium blue). Intensitas warna yang terbentuk bergantung pada konsentrasi glukosa. Absorbansi diukur pada panjang gelombang tertentu dengan spektrofotometer. Dengan menggunakan larutan standar maka konsentrasi glukosa dapat diketahui (Patong, 2011). Salah satu alat yang dapat mengukur absorban dari larutan yang berwarna adalah spektrofotometer. Teknik spektrofotometri telah lama digunakan sebagai suatu teknik yang handal untuk deteksi, identifikasi, dan pengukuran kadar senyawa kimia dalam suatu larutan. Spektrum cahaya yang dapat terlihat oleh mata terentang antara 400 nm sampai 800 nm. Pada teknik spektrofotometri, cahaya dari sumber cahaya diuraikan dengan menggunaka prisma sehingga diperoleh cahaya monokromatis yang diserap oleh zat yang akan diperiksa. Cahaya monokromatis merupakan cahaya satu warna dengan satu panjang gelombang, sehingga cahaya yang diserap oleh larutan berwarna dapat diukur. Hubungan antara konsentrasi dengan cahaya yang diserap dinyatakan dalam hukum Beer-Lambert. Hukum Beer-Lambert menyatakan pengurangan intensitas cahaya monokromatis yang melalui suatu larutan berwarna berlangsung secara eksponensial dan bergantung pada panjang larutan yang dilalui cahaya dan kadar zat dalam larutan (Soewoto, 2001). Hukum Beer-Lambert menghasilkan persamaan sebagai berikut (Soewoto, 2001): I log = - kcl Io
9 Dengan, Io I k c l = intensitas cahaya masuk = intensitas cahaya keluar = konstanta yang didasarkan pada sifat-sifat zat dalam larutan = konsentrasi zat tersebut = panjang larutan yang dilalui cahaya Perbandingan I/Io disebut sebagai transmisi sinar (T) dan dinyatakan dalam persen (%). Serapan (Absorbance) = A atau disebut juga kerapatan optik (optical density) = OD, merupakan istilah yang lebih sering digunakan dan berasal dari persamaan (Soewoto, 2001) : A = - log T Jadi, A = K c l Pada alat spektrofotometer yang lebih canggih, sinar yang datang benarbenar diusahakan berupa sinar monokromatis dengan cara membuat kontainer larutan (kuvet) yang sedemikian rupa, sehingga tidak ada sinar yang tertahan. Jika jalur sinar pada setiap bagian kuvet itu sama, maka nilai k untuk berbagai senyawa dalam berbagai larutan dan berbagai panjang gelombang dapat dihitung (Soewoto, 2001).
10 BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan sampel M-150, larutan Nelson A 15,38 ml dan Nelson B 0,62 ml, glukosa monohidrat, arsenomolibdat, akuades, spiritus, aluminium foil, tissue roll, korek, sabun dan kertas label. 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi, rak tabung, sikat tabung, pipet tetes, pipet skala 0,2 ml, pipet skala 5 ml, pipet skala 10 ml, gelas kimia 100 ml, labu ukur 10 ml, statif, klem, buret 50 ml, bulb, filler pipet, gegep, kaki tiga, pembakar spiritus, labu semprot, spektronik 20D Prosedur Kerja Pembuatan Larutan Induk Ditimbang 10 mg glukosa monohidrat dan dilarutkan dalam labu ukur 10 ml dengan akuades sampai tanda batas. Sehingga diperoleh larutan induk 1 mg/ml Pembuatan Larutan Standar Dipipet larutan induk ke dalam masing-masing tabung reaksi sebanyak 0,02 ml; 0,04 ml; 0,06 ml; 0,08 ml; 0,10 ml dan 0,12 ml. Kemudian ditambahkan aquades masing-masing 0,98 ml; 0,96 ml; 0,94 ml; 0,92 ml; 0,90 ml, dan 0,88 ml. Tiap larutan dalam tabung dihomogenkan.
11 Tabel 1. Data Pembuatan Larutan Standar No. M Larutan Standar V Larutan Induk (ml) V H 2 O (ml) V total (ml) 1. 0,02 0,02 0, ,04 0,04 0, ,06 0,06 0, ,08 0,08 0, ,10 0,10 0, ,12 0,12 0, Preparasi Sampel Pada pembuatan larutan sampel digunakan faktor pengenceran sebanyak kali. Pada tahap pertama dilakukan pengenceran 100 kali, yaitu sampel dibuat dengan mengambil 0,01 ml larutan sampel (M 150) dan dimasukkan dalam tabung reaksi lalu ditambahkan akuades sebanyak 0,99 ml kemudian dikocok. Dilanjutkan pada tahap kedua, dilakukan lagi pengenceran 100 kali, yaitu dipipet sebanyak 0,01 larutan sampel tadi kemudian ditambahkan lagi akuades sebanyak 0,99 ml kemudian dikocok Pembuatan Pereaksi Larutan Nelson A dan Larutan Nelson B dibuat dengan perbandingan 25 : 1. Dipipet larutan Nelson A sebanyak 15,38 ml ke dalam gelas ukur dan ditambahkan 0,62 ml larutan Nelson B kemudian dihomogenkan.
12 3.3.5 Penentuan Kadar Glukosa Masing-masing larutan standar, sampel, dan blanko ditambahkan 1 ml pereaksi Nelson, kemudian dipanaskan ± 20 menit lalu didinginkan. Ditambahkan reagen arsenomolibdat sebanyak 1 ml. Setelah itu ditambahkan akuades sebanyak 7 ml dan dikocok. Ditambahkan lagi 10 ml akuades ke dalam setiap tabung kemudian dikocok. Hal ini dilakukan karena warna yang ditimbulkan masih sangat pekat. Diukur absorban pada panjang gelombang maksimum 670 nm dengan menggunakan spektronik 20D+.
13 DAFTAR PUSTAKA Lehninger, A. L., 1982, Dasar-dasar Biokimia diterjemahkan oleh Maggy Thenawijaya, Penerbit Erlangga, Jakarta. Patong, A. R., 2011, Penuntun dan Laporan Praktikum Biokimia, Universitas Hasanuddin, Makassar. Pine, S. H., J. B. Hendrickson, D. J. Cram, dan G. S. Hammond, 1988, Kimia Organik 2 edisi keempat diterjemahkan oleh Hamid, A., ITB, Bandung. Poedjiadi, A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia, UI-Press, Jakarta. Ratnayani, K., N. M. A. Dwi Adhi S., dan I G. A. M. A. S. Gitadewi, Penentuan Kadar Glukosa dan Fruktosa pada Madu Randu dan Madu Kelengkeng dengan Metode Kromotografi Cair Kinerja Tinggi, Jurnal Kimia (online), 2 (2), 77-86, ( diakses tanggal 06 April 2011, pukul 21:38). Soewoto, H. M., Sadikin, M. V., Kurniati, S. I., Wanandi, D., Retno, P., Abadi, A., Retnoprijati, I. P., Harahap, S. A., dan Jusman, 2001, Biokimia Eksperimen Laboratorium, Widya Medika, Jakarta. Sudarmadji, 1996, Analisa Bahan Makanan, Liberty, Yogyakarta. Tim Dosen Kimia, 2009, Kimia Dasar, UPT MKU Universitas Hasanuddin, Makassar.
14 LEMBAR PENGESAHAN Makassar, 14 April 2011 Asisten Praktikan (Yustin) (Nurhajrah)
15 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada percobaan penentuan kadar glukosa ini dilakukan dengan menggunakan metode Somogy-Nelson. Metode ini didasarkan pada hasil reduksi ion kupri oleh glukosa (gula reduksi) dalam suasana basa dengan reagen arsenomolibdat yang memberikan warna biru (molybdenum blue). Selanjutnya diukur absorbansinya pada panjang gelombang tertentu dengan menggunakan spektrofotometer. Pada percobaan ini absorban yang diukur yaitu pada larutan sampel, blanko, dan larutan standar. Tabel. 2 Data Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Panjang Gelombang ( ) (nm) Absorban 650 0, , , , ,008
16 Absorban Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat grafik sebagai berikut : Grafik. 1 Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Panjang gelombang (nm) Jadi, panjang gelombang maksimum adalah 670 nm. Tabel 3. Data Penentuan Kadar Glukosa pada = 760 nm Konsentrasi Larutan Contoh Absorban 0,02 0,008 0,04 0,588 0,06 1,026 0,08 1,276 Sampel 1,026
17 Absorban Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dibuat grafik sebagai berikut : Grafik. 2 Penentuan Kadar Glukosa y = 21.21x R² = Konsentrasi larutan Berdasarkan grafik hubungan konsentrasi dan absorbansi, diperoleh persamaan garis y = 21,21x 0,336, sehingga kadar glukosa dalam sampel M 150 dapat dihitung : y = 21,21x 0,336 1,026 = 21,21x 0,336 21,21x = 1, ,336 x = 1, ,336 21,21 x = 0,064 mg/ml Jadi, kadar glukosa dalam sampel M 150 = x. fp = 0, = 640 mg/ml Pada percobaan ini, penentuan kadar glukosa dalam sampel dilakukan dengan metode Somogy-Nelson. Deret standar yang digunakan yaitu pada konsentrasi 0,02 M; 0,04 M; 0,06 M; 0,08 M; 0,10 M dan 0,12 M. Sampel yang dianalisa diberikan pengenceran sebanyak kali.
18 Deret standar, sampel dan blanko diberi perlakuan sesuai dengan metode Somogy-Nelson. Setelah larutan standar, sampel, dan blanko dibuat, ditambahkan pereaksi Nelson sebanyak 1 ml, dimana penambahan pereaksi Nelson ini berguna sebagai pembawa ion kupri. Setelah ditambahkan pereaksi Nelson dipanaskan secara bersamaan selama ± 20 menit hal ini bertujuan agar ion kupri tereduksi oleh gula pereduksi (glukosa) sehingga menjadi ion kupro dalam suasana basa. Setelah pemanasan selama ± 20 menit, terbentuk endapan merah bata (Cu 2 O) yang warnanya semakin pekat sesuai dengan konsentrasi glukosa pada larutan. Semakin banyak glukosa maka semakin merah pula warnanya. Setelah itu larutan standar, sampel, dan blanko didinginkan dan ditambahkan arsenomolibdat masing-masing 1 ml, dimana arsenomolibdat ini berfungsi sebagai pembentuk kompleks yang berwarna biru. Setelah itu ditambahkan akuades sebanyak 7 ml. Karena warna yang ditimbulkan masih sangat pekat, maka ditambahkan lagi pada masing-masing tabung dengan 10 ml akuades. Selanjutnya, masing-masing larutan diukur absorbansinya pada spektronik 20D+ dengan menggunakan panjang gelombang maksimum yaitu 670 nm. Pengukuran absorbansi hanya sampai pada konsentrasi 0,08 M, karena pada konsentrasi 0,10 M, sprektonik 20D+ sudah tidak dapat terbaca, hal ini disebabkan karena warna dari larutan tersebut sudah sangat pekat. Dari data yang diperoleh, maka didapatkan kadar glukosa dalam sampel adalah 640 mg/ml.
19 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kadar glukosa dalam sampel adalah 640 mg/ml. 5.2 Saran Untuk laboratorium, agar peralatan yang akan digunakan pada saat praktikum diperiksa terlebih dahulu sebelum praktikum berlangsung. Untuk asisten, agar dalam memberi penjelasan jangan terlalu cepat agar praktikan dapat menyimaknya dengan baik sehingga dapat melakukan percobaan dengan benar.
20 LAMPIRAN Bagan Kerja 1. Pembuatan Larutan Induk Glukosa Hasil - Ditimbang sebanyak 0,01 gram - Dimasukkan kedalam labu ukur 10 ml - Ditambahkan akuades sampai tanda batas - Dihomogenkan 2. Pembuatan Larutan Standar 0,02 mg/ml Larutan Induk - Dipipet sebanyak 0,02 ml - Dimasukkan kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,98 ml akuades - Dihomogenkan Hasil 0,04 mg/ml Larutan Induk - Dipipet sebanyak 0,04 ml - Dimasukkan kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,96 ml akuades - Dihomogenkan Hasil
21 0,06 mg/ml Larutan Induk - Dipipet sebanyak 0,06 ml - Dimasukkan kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,94 ml akuades - Dihomogenkan Hasil 0,08 mg/ml Larutan Induk - Dipipet sebanyak 0,08 ml - Dimasukkan kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,92 ml akuades - Dihomogenkan Hasil 0,10 mg/ml Larutan Induk - Dipipet sebanyak 0,10 ml - Dimasukkan kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,90 ml akuades - Dihomogenkan Hasil
22 0,12 mg/ml Larutan Induk - Dipipet sebanyak 0,12 ml - Dimasukkan kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,88 ml akuades - Dihomogenkan Hasil 3. Preparasi Sampel Larutan Sampel (M-150) - Dipipet sebanyak 0,01 ml kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,99 ml akuades 1 ml larutan sampel - Dipipet sebanyak 0,01 ml kedalam tabung reaksi - Ditambahkan 0,99 ml akuades - Dihomogenkan 1 ml larutan sampel 4. Penentuan Kadar Glukosa Larutan Standar, Sampel, dan Blanko - Ditambahkan 1 ml pereaksi Nelson - Dipanaskan selama ± 20 menit - Didinginkan - Ditambahkan 1 ml arsenomolibdat - Ditambahkan 17 ml akuades - Diukur absorbannya pada panjang gelombang 670 nm menggunakan spektrofotometer Data
23 Perhitungan 1. Pembuatan Larutan Induk Dik: M Volume Mr. Glukosa monohidrat Mr. Glukosa = 1 mg/ml = 10 ml = 198 gr/mol = 180 gr/mol Dit: Massa glukosa monohidrat =...? Penyelesaian: M = r lukosa mg 1 mg/ml = x x mg = 11 mg/10 ml = 1,1 mg = 0,01 gram 2. Pembuatan Larutan Standar Dik: M 1 = 1 mg/ml M 2 : a. 0,02 mg/ml b. 0,04 mg/ml c. 0,06 mg/ml d. 0,08 mg/ml e. 0,010 mg/ml f. 0,012 mg/ml V 2 = 1 ml Dit: V 1 =...?
24 Penyelesaian: a. Konsentrasi glukosa 0,02 mg/ml V 1. M 1 = V 2. M 2 V 1. 1 mg/ml = 1 ml. 0,02 mg/ml V 1 = 0,02 ml V akuades = 1 ml 0,02 ml = 0,98 ml b. Konsentrasi glukosa 0,04 mg/ml V 1. M 1 = V 2. M 2 V 1. 1 mg/ml = 1 ml. 0,04 mg/ml V 1 = 0,04 ml V akuades = 1 ml 0,04 ml = 0,96 ml c. Konsentrasi glukosa 0,06 mg/ml V 1. M 1 = V 2. M 2 V 1. 1 mg/ml = 1 ml. 0,06 mg/ml V 1 = 0,06 ml V akuades = 1 ml 0,06 ml = 0,94 ml d. Konsentrasi glukosa 0,08 mg/ml V 1. M 1 = V 2. M 2 V 1. 1 mg/ml = 1 ml. 0,08 mg/ml V 1 = 0,08 ml
25 V akuades = 1 ml 0,08 ml = 0,92 ml e. Konsentrasi glukosa 0,10 mg/ml V 1. M 1 = V 2. M 2 V 1. 1 mg/ml = 1 ml. 0,10 mg/ml V 1 = 0,10 ml V akuades = 1 ml 0,10 ml = 0,99 ml f. Konsentrasi glukosa 0,12 mg/ml V 1. M 1 = V 2. M 2 V 1. 1 mg/ml = 1 ml. 0,12 mg/ml V 1 = 0,12 ml V akuades = 1 ml 0,12 ml = 0,88 ml 3. Preparasi Sampel Faktor Pengenceran kali 0,01 ml + 0,99 ml H 2 O 100 x 1 ml dipipet 100 x 0,01 ml + 0,99 ml H 2 O 1 ml
26 4. Penyiapan Larutan Nelson Larutan Nelson A : Larutan Nelson B 25 : 1 25 x 16 : 1 x ,38 : 0,62
27 Gambar
Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc
Analisa Karbohidrat Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Definisi Karbohidrat Turunan aldehida atau keton yang memiliki rumus umum (CH 2 O) n atau C n H 2n O n. Karbohidrat terbentuk dari sintesa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA. Penentuan Kadar Glukosa Darah
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA Penentuan Kadar Glukosa Darah Oleh : Kelompok 4 - Offering C Desy Ratna Sugiarti (130331614749) Rita Nurdiana (130331614740)* Sikya Hiswara (130331614743) Yuslim Nasru S. (130331614748)
Lebih terperinciUji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis
Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis Disarikan dari: Buku Petunjuk Praktikum Biokimia dan Enzimologi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya
Lebih terperinciA. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah. B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013
A. Judul Percobaan : Penentuan Kadar Glukosa Darah B. Mulai Percobaan : Senin, 11 November 2013 C. Selesai Percobaan : Senin, 11 November 2013 D. Tujuan : Menentukan kadar glukosa dalam darah. E. Dasar
Lebih terperincicincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan
HASIL DAN DATA PENGAMATAN 1. Uji molish warna cincin ungu pada batas larutan pati cincin ungu pada batas larutan arabinosa cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan
PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan Latar Belakang Tujuan: Menentukan kadar gula pereduksi dalam bahan pangan Prinsip: Berdasarkan
Lebih terperinciLAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA
LAPORAN RESMI PABRIKASI GULA I PENGARUH WAKTU TERHADAP KERUSAKAN MONOSAKARIDA NAMA :Dian Ratnasari PRODI :Teknik Kimia NIM: 12.01.4017 KAMPUS POLITEKNIK LPP Jln. LPP No 1A, Balapan, Yogyakarta 55222, Telp
Lebih terperincilaporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret
laporan praktikum penentuan kadar protein metode biuret V.1 HASIL PENGAMATAN 1. TELUR PUYUH BJ = 0,991 mg/ml r 2 = 0,98 VOLUME BSA ( ml) y = 0,0782x + 0,0023 KONSENTRASI ( X ) 0,1 0,125 0,010 0,2 0,25
Lebih terperinciSIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA
AARA I SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan praktikum : Mengidentifikasi jenis sakarida sesuai dengan jenis reaksinya 2. ari, tanggal praktikum : Sabtu, 29 Juni
Lebih terperinciI PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.
I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan. 1.1 Latar Belakang Percobaan Adalah uji untuk membuktikan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENGAMATAN I. Pengujian Secara Kualitatif 1. Uji Benedict 1 Glukosa Biru Muda Orange 2 Fruktosa Biru Muda Orange 3 Sukrosa Biru Muda Biru Muda 4 Maltosa Biru Muda Orange
Lebih terperinciUji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :
Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin Dasar teori : Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang kemudian
Lebih terperinciMenyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.
Pembahasan benedict Pada praktikum biokimia gizi tentang pemeriksaan kadar glukosa urine dengan metode benedict, kelompok kami menggunakan sampel urine fenti. Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui
Lebih terperinciKARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI)
Jurnal BIOKIMIA Praktikum ke-2, 2011 KARBOHIDRAT II (KARAKTERISTIK ZAT PATI) Riska Pridamaulia, Hafiz Alim, Eka Martya Widyowati, dan Maharani Intan Kartika Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA PANGAN KARBOHIDRAT II UJI MOORE Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Praktikum Biokimia Pangan Oleh : Nama : Kezia Christianty C NRP : 123020158 Kel/Meja : F/6 Asisten : Dian
Lebih terperinciANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih
ANALISIS KARBOHIDRAT Analisis Zat Gizi Teti Estiasih 1 Definisi Ada beberapa definisi Merupakan polihidroksialdehid atau polihidroksiketon Senyawa yang mengandung C, H, dan O dengan rumus empiris (CH2O)n,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk penelitian eksperimen karena dalam penelitian ini terdapat kontrol sebagai acuan antara
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI
K E L O M P O K 4 PENENTUAN KADAR PROTEIN SECARA SPEKTROFOTOMETRI L/O/G/O www.themegallery.com Pend. Kimia Rombel 3 1 2 Vepy Iandasari 46 Gustiyani Eka. S 48 3 4 Anggun Dwi Astiningsih 49 Nurul Anggi Ayuningtias
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH KELOMPOK 10. Randi Hadianta (G ) Yovita Sari (G ) Kurrataa yun (G ) DEPARTEMEN BIOKIMIA
PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH KELOMPOK 10 Randi Hadianta (G34090020) Yovita Sari (G34090028) Kurrataa yun (G34090105) DEPARTEMEN BIOKIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciHASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA HASIL KALI KELARUTAN (Ksp) NAMA : YUSI ANDA RIZKY NIM : H311 08 003 KELOMPOK : II (DUA) HARI/TGL PERC. : SENIN/08 MARET 2010 ASISTEN : FITRI JUNIANTI LABORATORIUM KIMIA FISIKA
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu/ 15 Mei 2013 Biokimia Umum Waktu : 08.00 s.d. 11.00 PJP :dr. Husnawati. Asisten : Andi Arya AC. Yayuk Kartika. Dhian Anugrah PS PENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si
KARBOHIDRAT Sulistyani, M.Si sulistyani@uny.ac.id KONSEP TEORI Karbohidrat merupakan senyawa yang terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen yang terdapat di alam. Karbohidarat berasal dari kata
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR GLUKOSA DALAM DARAH
Laporan Praktikum Hari/tanggal : Rabu/14 Mei 2014 Biokimia Umum Waktu : 14.00-17.00 WIB PJP : Rahadian Pratama, M.Si Asisten : Syahdan Sayidah Ulfah Ayu Kartika Hermanto Amar Husna PENENTUAN KADAR GLUKOSA
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Ade Sinaga Tujuan Praktikum : Teori 1. Mengetahui pembuatan
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT
ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT Analisis Kualitatif Karbohidrat dengan zat tertentu akan menghasilkan warna tertentu yg dapat dgunakan untuk analisis kualitatif. Beberapa reaksi yg lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 :
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - November 2011 : a) Proses Fermentasi di Laboratorium Biokimia Jurusan Biologi Fakultas Sains dan
Lebih terperinciUJI KARBOHIDRAT SECARA KUANTITATIF
UJI KARBOHIDRAT SECARA KUANTITATIF Analisa Karbohidrat Uji Kualitatif Uji Kuantitatif o o o o o o o o Uji Molisch Uji Seliwanoff Uji Anthrone Uji Benedict Uji Barfoed Uji Iodin Uji Pembentukan Osason Uji
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rencangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimen dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) disusun secara faktorial dengan 3 kali ulangan. Faktor
Lebih terperinciANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK ANALISIS DUA KOMPONEN TANPA PEMISAHAN Tanggal Praktikum : Jumat, Oktober 010 Tanggal Pengumpulan Laporan : Jumat, 9 Oktober 010 Disusun oleh Nama : Annisa Hijriani Nim
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan eksperimental. B. Tempat dan Waktu Tempat penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan
Lebih terperinciabc A abc a = koefisien ekstingsi (absorpsivitas molar) yakni tetap b = lebar kuvet (jarak tempuh optik)
I. NOMOR PERCOBAAN : 6 II. NAMA PERCOBAAN : Penentuan Kadar Protein Secara Biuret III. TUJUAN PERCOBAAN : Menentukan jumlah absorban protein secara biuret dalam spektroskopi IV. LANDASAN TEORI : Protein
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd
KARBOHIDRAT Putri Anjarsari, S.Si., M.Pd putri_anjarsari@uny.ac.id Biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam Dari namanya molekul yang terdiri dari carbon (C) dan hydrate (air H 2 O) Mempunyai rumus
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA Disusun oleh Nama : Gheady Wheland Faiz Muhammad NIM
Lebih terperinciANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT
LAPORAN PRATIKUM KIMIA PANGAN ANALISA KUALITATIF KARBOHIDRAT Disusun Oleh : KELOMPOK 6 GIZI NONREGULER M. Rifki Fahrian (12310075) M. Zefri (12310076) Najah Imtihani (12310077) Nia Indah Yurica (12310078)
Lebih terperinciKARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126
Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126 Program Studi : Pendidikan Tata Boga Pokok Bahasan : Karbohidrat Sub Pokok Bahasan : 1. Pengertian karbohidrat : hasil dari fotosintesis CO 2 dengan
Lebih terperinciKARBOHIDRAT I Uji Molisch, Benedict, Barfoed, dan Fermentasi
Laporan Praktikum Hari/Tanggal : Jumat, 25 September 2015 Struktur dan Fungsi Biomolekul Waktu : 08.00-11.00 WIB PJP : Inda Setyawati, STP, MSi Asisten : Listia Vidyawati MM Mayang Dewi MU Annisa Dhiya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM 2 PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : T.M. Reza Syahputra Dinno Rilando Hari / Tgl: Kamis / 24 Maret 2016 Tujuan Praktikum: 1. Mahasiswa/i dapat memahami pengertian dan fungsi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : 1. Irmayanti (157008011) 2. Binayanti Nainggolan (157008008) 3. Henny Gusvina Batubara (157008010) Tanggal Praktikum : 31 Maret 2016 Tujuan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II KLINIK NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL ASISTEN DOSEN PEMBIMBING : : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) UJI PROTEIN DINDA FARRAH DIBA 1. Dr. rer.nat
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK I PERCOBAAN VI TITRASI REDOKS O L E H: NAMA : HABRIN KIFLI HS STAMBUK : F1C1 15 034 KELOMPOK : V (LIMA) ASISTEN : SARTINI, S.Si LABORATORIUM KIMIA ANALITIK FAKULTAS MATEMATIKA
Lebih terperinciMATERI DAN METODE PENELITIAN
II. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian 1.1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah labu Erlenmeyer, 1.2. Bahan beaker glass, tabung
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II NAMA NIM KEL.PRAKTIKUM/KELAS JUDUL DOSEN PEMBIMBING : : : : : HASTI RIZKY WAHYUNI 08121006019 VII / A (GANJIL) PENETAPAN KADAR GULA DARAH 1. Dr. rer.nat Mardyanto, M.Si, Apt.
Lebih terperinciI. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter.
I. TUJUAN Menentukan konstanta kecepatan reaksi dengan menggunakan polarimeter. II. DASAR TEORI Menurut Soekardjo (2002), polarisasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Polarisasi konsentrasi yang disebabkan
Lebih terperinciKONVERSI ENZIMATIK (ENZ)
MODUL PRAKTIKUM LABORATORIUM INSTRUKSIONAL TEKNIK KIMIA KONVERSI ENZIMATIK (ENZ) Disusunoleh: Arti Murnandari Dr. Retno Gumilang Dewi Dr. Ardiyan Harimawan PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciUJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN
UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN Molisch Test Uji KH secara umum Uji Molisch dinamai sesuai penemunya yaitu Hans Molisch, seorang ahli botani dari Australia. Prosedur Kerja : a. Masukkan ke dalam
Lebih terperinciLaporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga
Tujuan Praktikum : Laporan Praktikum ph Meter dan Persiapan Larutan Penyangga Oleh : Ferry Prawira Gurusinga; Maya Anjelir Antika; Winda Kharunnisa Harahap Hari/Tanggal : Kamis / 10 Oktober 2013 1. Untuk
Lebih terperinciGugus Fungsi Senyawa Karbon
Gugus Fungsi Senyawa Karbon Gugus fungsi merupakan bagian aktif dari senyawa karbon yang menentukan sifat-sifat senyawa karbon. Gugus fungsi tersebut berupa ikatan karbon rangkap dua, ikatan karbon rangkap
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 2. : Magister Ilmu Biolmedik : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 2015
LAPORAN PRAKTIKUM NAMA PRAKTIKAN : Nini Chairani (14700801) Zakirullah Syafei (1470080) PRODI : Magister Ilmu Biolmedik JUDUL : ph meter, persiapan larutan penyangga Tanggal pelaksanaan : 10 Maret 015
Lebih terperinciLaporan Resmi Praktikum Kimia Fisika III Inversi Gula
I. JUDUL : Inversi Gula II. TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 14 Desember 2011 III. TUJUAN : Menentukan orde reaksi dari reaksi inversi gula menggunakan polarimeter IV. TINJAUAN PUSTAKA : Istilah laju atau kecepatan
Lebih terperinciI. DASAR TEORI Struktur benzil alkohol
JUDUL TUJUAN PERCBAAN IV : BENZIL ALKL : 1. Mempelajari kelarutan benzyl alkohol dalam berbagai pelarut. 2. Mengamati sifat dan reaksi oksidasi pada benzyl alkohol. ari/tanggal : Selasa, 2 November 2010
Lebih terperinciANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA ANALISA KUANTITATIF TERHADAP PROTEIN DAN ASAM AMINO Oleh: Nama : Ai Rikani NIM : 1147020004 Kelompok : II (Dua) Kelas : Biologi 3 - A Tanggal praktikum : 26 Oktober 2015 Tanggal
Lebih terperinciBab IV Hasil dan Pembahasan
Bab IV Hasil dan Pembahasan Penelitian ini didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan mampu merepresentasikan aktivitas hipoglikemik yang dimiliki buah tin (Ficus carica L.) melalui penurunan kadar glukosa
Lebih terperinciGRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK GRAVIMETRI PENENTUAN KADAR FOSFAT DALAM DETERJEN RINSO) NAMA : KARMILA (H311 09 289) FEBRIANTI R LANGAN (H311 10 279) KELOMPOK : VI (ENAM) HARI / TANGGAL : JUMAT / 22 MARET
Lebih terperinciPERCOBAAN 03 LAJU INVERSI GULA
PERCOBAAN 03 LAJU INVERSI GULA Nama : Sonny Caesar Octario NIM : 10509078 Tanggal Praktikum : 6 Oktober 2011 Tanggal Pengumpulan : 13 Oktober 2011 Asisten : Hendra Saputera Sasmaya LABORATORIUM KIMIA FISIK
Lebih terperinciA. Judul B. Tujuan C. Dasar Teori
PERCOBAAN III A. Judul : Penetapan Besi secara Spektrofotometri B. Tujuan : dapat menetapkan kandungan besi dalam suatu sampel dengan teknik kurva kalibrasi biasa dan teknik standar adisi. C. Dasar Teori
Lebih terperinciPENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A
PETUNJUK PRAKTIKUM PENYEHATAN MAKANAN MINUMAN A Cemaran Logam Berat dalam Makanan Cemaran Kimia non logam dalam Makanan Dosen CHOIRUL AMRI JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA 2016
Lebih terperinciLAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA. (Uji Pembentukan Emulsi Lipid)
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOKIMIA (Uji Pembentukan Emulsi Lipid) Disusun oleh: NAMA : LASINRANG ADITIA NIM : 60300112034 KELAS : BIOLOGI A KELOMPOK : IV (Empat) LABORATORIUM BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA HIDROLISIS AMILUM (PATI) Di Susun Oleh : Nama praktikan : Ainutajriani Nim : 14 3145 453 048 Kelas Kelompok : 1B : IV Dosen Pembimbing : Sulfiani, S.Si PROGRAM STUDI DIII ANALIS
Lebih terperinciLAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH
LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH Disusun oleh : Oleh: DEWI FIRDAUSI NUZULAH Nim. (133204005) PENDIDIKAN BIOLOGI A 2013 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI
Lebih terperinciPERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.
PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA. PENDAHULUAN Karbohidrat disebut juga sakarida. Karbohidrat
Lebih terperinciAsam laktat (%)= V1 N BE FP 100% V2 1000
7 Sebanyak 1 ml supernatan hasil fermentasi dilarutkan dengan akuades menjadi 25 ml di dalam labu Erlenmeyer. Larutan ditambahkan 2-3 tetes indikator phenolftalein lalu dititrasi dengan larutan NaOH.1131
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700811) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di
29 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa Universitas Lampung
Lebih terperinciPRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA
LAPORAN PRAKTIKUM : 2 PRAKTIKUM PH METER, PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA Nama : Sunarti NIM :147008015 Hari/ tgl: Selasa, 3 Maret 2015 Tujuan Praktikum: 1. Mengerti prnsip dasar tentang larutan buffer (penyangga)
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciKIMIA. Sesi BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT A. PENGGOLONGAN
KIMIA KELAS XII IPA - KURIKULUM GABUNGAN 21 Sesi NGAN BIOMOLEKUL L KARBOHIDRAT Karbohidrat adalah kelompok senyawa aldehid dan keton terpolihidroksilasi yang tersusun dari atom C, H, dan O. Karbohidrat
Lebih terperinci1. Dapat mengerti prinsip-prinsip dasar mengenai teknik spektrofotometri (yaitu prinsip dasar
LAPORAN PRAKTIKUM III PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) NAMA PRODI : IKA WARAZTUTY DAN IRA ASTUTI : MAGISTER ILMU BIOMEDIK TGL PRATIKUM : 17 MARET 2015 TUJUAN
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
MODUL PRAKTIKUM BIOKIMIA PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA I. PROTEIN A. REAKSI UJI PROTEIN 1. PENGENDAPAN PROTEIN OLEH GARAM-GARAM
Lebih terperinciLaporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga
Laporan Praktikum ph Meter, Persiapan Larutan Penyangga Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 4 Oktober 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Nunung Sri Mulyani Tujuan Praktikum: Agar Mahasiswa/i
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM IV METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : SERI RAYANI (78) T BARLIAN Tgl Praktikum : Oktober Tujuan Praktikum :. Memahami pengertian dan fungsi spektrofotometri.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak. Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010
LAPORAN PENELITIAN PRAKTIKUM KIMIA BAHAN MAKANAN Penentuan Asam Lemak Bebas, Angka Peroksida Suatu Minyak atau Lemak Oleh : YOZA FITRIADI/A1F007010 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN
Lebih terperinciBIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT
BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT 1 Karbohidrat Karbohidrat adalah biomolekul yang paling banyak terdapat di alam. Setiap tahunnya diperkirakan kira-kira 100 milyar ton CO2 dan H2O diubah kedalam molekul selulosa
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: ) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016
LAPORAN PRAKTIKUM 3 METABOLISME GLUKOSA TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI SISKA MULYANI (NIM: 157008009) HARI/TANGGAL PRAKTIKUM : KAMIS / 4 Agustus 2016 TEMPAT : LABORATORIUM TERPADU LANTAI 2 UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM
ACARA IV PERCOBAAN DASAR ALAT SPEKTROFOTOMETER SERAPAN ATOM A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM 1. Tujuan Praktikum a. Percobaan dasar spektrofotometri serapan atom. b. Penentuan konsentrasi sampel dengan alat spektrofotometri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat eksperimental yang dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL ) disusun secara faktorial dengan 3 kali ulangan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari Bulan Maret sampai Bulan Juni 2013. Pengujian aktivitas antioksidan, kadar vitamin C, dan kadar betakaroten buah pepaya
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK II PERCOBAAN IV PENENTUAN KOMPOSISI ION KOMPLEKS DISUSUN OLEH : NAMA : FEBRINA SULISTYORINI NIM : 09/281447/PA/12402 KELOMPOK : 3 (TIGA) JURUSAN : KIMIA FAKULTAS/PRODI
Lebih terperinciJURNAL PRAKTIKUM. KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri. Selasa, 10 Mei Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA
JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II Titrasi Permanganometri Selasa, 10 Mei 2014 Disusun Oleh : YASA ESA YASINTA 1112016200062 Kelompok : Ma wah shofwah Millah hanifah Savira aulia Widya fitriani PROGRAM
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Bab III Metodologi Penelitian Pembuatan larutan buffer menggunakan metode pencampuran antara asam lemah dengan basa konjugasinya. Selanjutnya larutan buffer yang sudah dibuat diuji kemampuannya dalam mempertahankan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C : PENDIDIKAN MIPA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR II PERCOBAAN II REAKSI ASAM BASA NAMA : OSU OHEOPUTRA. H STAMBUK : A1C4 07 017 KELOMPOK PROGRAM STUDI JURUSAN : II : PENDIDIKAN KIMIA : PENDIDIKAN MIPA ASISTEN PEMBIMBING
Lebih terperinciKimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~
Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~ By. Jaya Mahar Maligan Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2014 Metode Analisis
Lebih terperinciDAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN
DAFTAR PEREAKSI DAN LARUTAN Terkadang ketika di laboratorium, ada rasa ingin tahu bagaimana cara membuat pereaksi molisch, barfoed, seliwanoff dan sebagainya. Nah, disini saya mencoba menyajikan bagaimana
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV. : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)
LAPORAN PRAKTIKUM BIOMEDIK IV Nama : Amirul Hadi Ichwan Alamsyah Lubis Group : Pagi ( 08.00 12.00 Wib ) Judul Praktikum : Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) Tgl Praktikum
Lebih terperinciLaporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
Laporan Praktikum METABOLISME GLUKOSA, UREA DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Hari / Tanggal Praktikum : Kamis / 11 Oktober 2012 Nama Praktikan : Rica Vera Br. Tarigan dan Yulia Fitri Djaribun
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimen. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian penetapan konsentrasi ammonium dengan metode spektrofotometri
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1 Ilustrasi hukum Lambert Beer (Sabrina 2012) Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum lambert Beer, yaitu:
PENDAHULUAN Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorbans suatu sampel yang dinyatakan sebagai fungsi panjang gelombang. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada berbagai
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri)
LAPORAN PRAKTIKUM Metabolisme Glukosa, Urea dan Trigliserida (Teknik Spektrofotometri) Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 17 Oktober 2013 Nama Mahasiswa : 1. Nita Andriani Lubis 2. Maya Anjelir Antika Tujuan
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN PROTEIN (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : T.M. Reza Syahputra Henny Gusvina Batubara Tgl Praktikum : 14 April 2016 Tujuan Praktikum : 1. Mengerti prinsip-prinsip
Lebih terperinciADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III METODE PENELITIAN. penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di laboratorium Kimia Analitik dan laboratorium penelitian Departemen Kimia Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga, mulai
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI)
LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME GLUKOSA, UREA, DAN TRIGLISERIDA (TEKNIK SPEKTROFOTOMETRI) Nama : Mesrida Simarmata (147008011) Islah Wahyuni (14700824) Tanggal Praktikum : 17 Maret 2015 Tujuan Praktikum
Lebih terperinciANALISIS PROTEIN. Free Powerpoint Templates. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih Page 1
ANALISIS PROTEIN Page 1 PENDAHULUAN Merupakan polimer yang tersusun atas asam amino Ikatan antar asam amino adalah ikatan peptida Protein tersusun atas atom C, H, O, N, dan pada protein tertentu mengandung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Pembuatan minuman instan daun binahong dilakukan di Laboratorium Pangan dan Gizi, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Uji aktivitas
Lebih terperinciLampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah
30 LAMPIRAN 31 Lampiran 1. Kriteria penilaian beberapa sifat kimia tanah No. Sifat Tanah Sangat Rendah Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 1. C (%) < 1.00 1.00-2.00 2.01-3.00 3.01-5.00 > 5.0 2. N (%)
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pasca Panen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta pada bulan 18 Maret 2016 sampai
Lebih terperinciIII METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di
31 III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2014 bertempat di Laboratorium Kimia Fisik, Laboratorium Biomassa, Universitas
Lebih terperinciANALISIS KARBOHIDRAT Disusun untuk memenuhi tugas kimia analisa bahan makanan ANGGOTA KELOMPOK:
ANALISIS KARBOHIDRAT Disusun untuk memenuhi tugas kimia analisa bahan makanan ANGGOTA KELOMPOK: Erlaningtyas Hutami (125090201111001) Hikmah Yaumil (125090201111002) Dian EkaYanti (125090201111004) Fanny
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 sampai bulan Maret 2014 yang dilakukan di Laboratorium Kimia Organik Fakultas MIPA Unila, dan
Lebih terperinci