BAB 1 PENDAHULUAN. tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang

Transkripsi

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi seperti sekarang ini teknologi informasi merupakan pilihan utama organisasi guna menciptakan sistem informasi suatu organisasi yang tangguh dan mampu melahirkan keunggulan kompetitif di tengah persaingan yang semakin ketat (Sagung dan Wijana, 2009). Teknologi informasi dapat memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi dengan cepat, tepat, relevan dan akurat. Suatu pekerjaan dapat terselesaikan dengan lebih cepat dan dapat menghasilkan output yang relevan dan akurat terutama dalam hal pemrosesan dan pengolahan data yang berhubungan dengan kegiatan organisasi (Retriana, 2013). Selain itu, TI dapat meningkatkan kelincahan (agility) perusahaan (Lu dan Ramamurthy., 2011). Oleh sebab itu tidak jarang perusahaan melakukan investasi TI dalam jumlah yang sangat besar. Menurut Prahalad (2002) dan Lu dan Ramamurthy (2011) dalam lingkungan bisnis yang tidak stabil, perusahaan harus gesit dan mampu menangani perubahan yang esktrim, bertahan hidup dalam ancaman apapun dan memanfaatkan peluang bisnis yang akan muncul. Perkembangan teknologi informasi saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis (McLeod, 1997). Penelitian Leavitt dan Whistler (1958) telah memperkirakan bahwa teknologi informasi menyebabkan perubahan mendasar di dalam organisasi dan

2 masyarakat. Perkiraan Leavitt dan Whistler (1958) tersebut, saat ini telah menjadi kenyataan yang dibuktikan oleh penelitian Alpar dan Kim (1990), Barua, Kriebel dan Mukhopadhyay (1995) dan Brynjolfsson dan Hitt (1996). Penelitian tersebut memberikan bukti empiris bahwa investasi di bidang teknologi informasi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kinerja perusahaan. Dilain hal, tidak jarang ditemukan bahwa TI juga dapat menghambat bahkan menghentikan kelincahan organisasi. Hal tersebut digunakan untuk melihat kontradiksi kegunaan kelincahan TI yang dapat meningkatkan atau menghambat organisasi (Lu dan Ramamurthy., 2011). Seddon et al (1999) dalam Papenhausen dan Einstein (2006) berpendapat bahwa manfaat dan kesuksesan sistem informasi adalah bersifat kontekstual, yang artinya bahwa suatu proyek bisa dianggap sebagai suatu kesuksesan oleh beberapa stakeholder dan kegagalan oleh orang lain, tergantung pada persyaratan mereka yang berbeda-beda. Flak dan Dertz (2005) mengatakan bahwa beberapa faktor yang diperlukan dalam kesuksesan kinerja adalah (1) komitmen top manajemen dan kepemimpinan, (2) partisipasi pegawai dan manajer menengah, (3) budaya kinerja yang baik, (4) pelatihan dan p endidikan, (5) membuatnya relatif sederhana, mudah digunakan dan dipahami, dan (6) kejelasan visi, strategi dan hasil. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Carmona & Gronlund (2003) bahwa faktor-faktor seperti (1) kepemimpinan manajemen, (2) teknologi informasi, (3) struktur organisasi, akan mempengaruhi kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan selalu menjadi ukuran keberhasilan kegiatan perusahaan sehingga diperlukan metode yang dapat mengukur kinerja tersebut

3 (Kaplan dan Norton, 1996). Pentingnya pengukuran kinerja secara tepat, menurut Keats & Hitt (1988) dikarenakan kinerja merupakan sebuah konsep yang sulit, baik definisi dan pengukurannya. Beal (2000) dan Li & Simerly (1998) mengatakan bahwa pengukuran kinerja merupakan sesuatu yang komplek dan merupakan tantangan besar bagi para peneliti karena sebagai sebuah konstruk, kinerja bersifat multidimensional. Oleh karena itu, pengukuran kinerja dengan menggunakan dimensi pengukuran tunggal tidak mampu memberikan pemahaman yang komprehensif. Perusahaan berinvestasi dalam teknologi informasi untuk mengejar kecepatan dan inovasi dalam pasar bisnis yang berlangsung terus menerus. Kecepatan perusahaan untuk bersikap sama dengan kelincahan organisasi. Dove 2001; Goldman, et al., 1995; Lu dan Ramamurthy., 2011, menyatakan bahwa kelincahan organisasi adalah kemampuan perusahaan untuk mengatasi perubahan yang berjalan secara cepat, tidak pasti dan berkembang di lingkungan yang berubah secara terus menerus. Setiap organisasi menuntut kelincahan organisasi ( organizational agility) dalam anggaran fasilitas teknologi yang diberikan oleh organisasi tersebut. Sehingga penelitian ini ingin meneliti hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi dengan kinerja dalam suatu organisasi. Studi ini menginvestigasi bahwa kelincahan organisasi dan anggaran teknologi dapat meningkatkan tingkat kinerja divisi organisasi. Penelitian ini penting karena untuk mengetahui apakah kapabilitas teknologi informasi dapat mempengaruhi kinerja divisi organisasi, dengan variabel organizational agility

4 dan IT spending. Sehingga dapat memperkirakan pentingnya penggunaan teknologi informasi di masa yang akan datang oleh masing maisng divisi organisasi. 1.2 Perumusan Masalah Dilanthiet al. (2002) dan Cobboldet al. (2004) menyatakan bahwa kepemimpinan manajemen, teknologi informasi dan struktur organisasi yang bersinergi dengan baik sangat berperan dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Sama dengan penelitian Sambamurthy dan Zmud (1997) tentang IT Capability (Kapabilitas TI) dan penelitian Goldmanet al. (1995) tentang Organizational agility (Kelincahan Organisasional), hubungan antara kapabilitas teknologi informasi dengan kelincahan organisasional dalam kinerja organisasi. Oleh karena itu, studi ini merumuskan masalah mengenai hubungan antara kapabilitas teknologi informasi (TI) dengan kelincahan organisasi(organizational agility) dan anggaran TI (IT Spending) yang berpengaruh terhadap kinerja divisi organisasi. Competing Theory Structuration Theory Organizational Agility IT Capability (Poole dan (Goldman et al, 1995)(Sambaramurthy dan Van de Ven, 1989) Zmud, 1997) Gambar 1. Hubungan Penelitian Terdahulu Permasalahan tersebut didukung adanya implementasi anggaran teknologi informasi terhadap kinerja perusahaan. Dari struktur divisi organisasi, ditemukan

5 adanya sub bagian yang kurang mendukung, atau kurang sesuai kecepatan penggunaan teknologi dengan sistem yang digunakan divisi tersebut. 1.3 Pertanyaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pertanyaan penelitian ini adalah: 1. Apakah organizational agility dan IT Spending sebagai hubungan antara kapabilitas (capability) TI dengan kinerja divisi organisasi? 2. Apakah dampak yang diberikan oleh faktor kapabilitas TI dengan organizational agility? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menguji organizational agility dan IT Spending sebagai hubungan antara kapabilitas (capability) TI dengan kinerja divisi organisasi. Lebih jauh lagi, penelitian ini juga mengeksplorasi dampak yang diberikan oleh faktor kapabilitas TI dengan organizational agility. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian memiliki kontribusi terhadap kajian kapabilitas teknologi informasi, kelincahan organisasional, anggaran TI, dan kinerja divisi organisasi. a. Penelitian ini diharapkan memberikan kontribusi dan berguna bagi para akademisi dalam pengembangan teori IT capability dan organizational agility, khususnya bagi pengukuran kinerja divisi organisasi.

6 b. Penelitian ini juga berguna sebagai referensi bagi divisi-divisi PT Pertamina EP untuk mengetahui hubungan antara kapabilitas teknologi informasi denganorganizational agility dan IT spendingyang akan berpengaruh terhadap kinerja divisi organisasi. Sehingga penelitian ini mampu mengetahui pengaruh kelincahan organisasi dan IT Spending sebagai variabel yang menunjukkan proses moderasi ataukah mediasi dalam kaitannya dengan kapabilitas teknologi informasi dan kinerja divisi organisasi. 1.6 Sistematika Pembahasan BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini disajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika pembahasan BAB 2. TELAAH TEORITIS Pada bab ini disajikan tentang teori teori penelitian, model pemanfaatan teknologi informasi, faktor yang mempengaruhi pemanfaatan teknologi informasi, pengembangan hipotesis dan kerangka pemikiran teoritis. BAB 3. METODE PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang populasi dan prosedur penentuan sampel, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik analisis data.

7 BAB 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan tentang stastistik deskriptif, uji non response bias, pengujian hipotesis dan pembahasan. BAB 5. KESIMPULAN Pada bab ini disajikan kesimpulan haisl penelitian, implikasi dan keterbatasan.

8