BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
|
|
- Yandi Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mempelajari perilaku karyawan dalam organisasi merupakan hal yang penting untuk membina dan mempertahankan kesetiaan karyawan terhadap organisasi. Salah satu hal penting yang dapat menumbuhkan kesetiaan karyawan adalah keadilan organisasi. Keadilan organisasional mengacu pada persepsi karyawan terhadap keadilan yang diterima di tempat kerja (Zainuddin dan Isa, 2011). Persepsi tersebut dipengaruhi oleh penilaian pribadi dan bersifat subjektif tergantung pada pengalaman yang didapat dari masing-masing individu. Keadilan dalam lingkungan kerja merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh karyawan. Keadilan dapat memberikan motivasi kepada karyawan untuk memberikan usaha terbaiknya demi kemajuan organisasi. Pandangan tradisional mengenai keadilan dalam organisasi seperti teori ekuitas (Adams, 1965 dalam Greenberg, 1986), terfokus pada hubungan rasio keluaran yang dihasilkan karyawan terhadap masukan dengan membandingkan standar-standar sebagai dasar menilai keadilan dalam suatu hubungan. Menurut Kreitner dan Kinicki (2010), keadilan organisasional terdiri dari tiga komponen yang berbeda, yaitu: distributif, prosedural, dan interaksional. Keadilan distributif merefleksikan bentuk keadilan bagaimana sumber daya dan penghargaan dialokasikan atau didistribusikan. Keadilan prosedural didefinisikan sebagai bentuk keadilan dari prosedur dan proses yang digunakan untuk membuat suatu 1
2 alokasi keputusan. Sedangkan keadilan interaksional berhubungan dengan perasaan yang dirasakan seseorang apakah sudah diperlakukan adil disaat implementasi prosedur. Perlakuan adil antarpribadi yang dimaksud adalah para manajer berkata dengan jujur dan memperlakukan orang lain dengan sopan dan hormat. Persepsi positif atas keadilan distributif dan prosedural dapat dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan ide dan gagasan dalam suatu keputusan yang dapat mempengaruhi mereka. Sholihin dan Pike (2009) melakukan penelitian mengenai model hubungan antara keadilan prosedural (keadilan dalam prosedur evaluasi kinerja) dan kepuasan kinerja dengan keadilan distributif, komitmen organisasional dan kepercayaan atasan sebagai variabel intervening. Penelitian tersebut juga menguji hubungan antara variabel keadilan distributif dan kepercayaan atasan dengan komitmen organisasional. Hasil dari penelitian tersebut menguatkan hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Lau et. al (2008) dengan sampel yang berbeda. Penelitian tersebut menemukan bahwa hubungan antara keadilan dalam prosedur evaluasi kinerja dan kepuasan kerja secara keseluruhan dimediasi oleh keadilan distributif, kepercayaan, dan komitmen organisasional. Sholihin dan Pike (2009) juga menemukan bahwa terdapat hubungan tidak langsung antara keadilan distributif dengan kinerja melalui komitmen organisasional. Penelitian lain mengenai pengaruh persepsi keadilan dan komitmen pencapaian tujuan terhadap kinerja manajer dalam menyusun anggaran dilakukan oleh Wentzel (2002). Wentzel (2002) mendapatkan hasil bahwa terdapat 2
3 hubungan tidak langsung antara persepsi keadilan dan kinerja manajer dengan dimediasi oleh komitmen pencapaian tujuan. Zainuddin dan Isa (2011) juga melakukan penelitian terkait dengan persepsi keadilan yang menguji pengaruh keadilan organisasional dan motivasi dalam hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial. Dalam penelitiannya ditemukan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran memiliki hubungan positif dengan kinerja manajerial. Dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran maka kinerja manajerial semakin meningkat jika dibandingkan dengan tanpa adanya partisipasi. Penyusunan anggaran memiliki peranan yang penting dalam suatu organisasi. Setiap aktifitas organisasi didasarkan atas anggaran yang telah ditetapkan, melalui anggaran manajemen dapat menilai kinerja dari para karyawannya. Menurut Hansen dan Mowen (2004), setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari perencanaan dan pengendalian yang diberikan oleh anggaran. Perencanaan dan pengendalian merupakan dua hal yang saling berhubungan. Perencanaan adalah pandangan ke depan untuk melihat tindakan apa yang seharusnya dilakukan agar dapat mewujudkan tujuan-tujuan tertentu. Pengendalian adalah melihat ke belakang, memutuskan apakah yang sebenarnya telah terjadi dan membandingkannya dengan hasil yang direncanakan sebelumnya. Berbicara mengenai perencanaan dan pengendalian organisasi, penganggaran merupakan salah satu bentuk perencanaan yang dilakukan untuk mengendalikan organisasi. Pada umumnya sistem penganggaran dibuat untuk jangka waktu satu tahun untuk mengantar organisasi pada kondisi tertentu yang 3
4 diharapkan. Jika diumpamakan, organisasi tanpa anggaran bagaikan berjalan tanpa arah, artinya organisasi tidak memiliki tujuan untuk mencapai sesuatu. Peran manajemen dan karyawan dalam menyusun suatu anggaran sangatlah penting. Untuk menyusun anggaran yang efektif dan efisien dibutuhkan data yang akurat dan dapat diandalkan. Disinilah partisipasi karyawan dibutuhkan. Bagi organisasi yang memiliki lebih dari satu bisnis unit atau departemen, anggaran harus disusun bagi masing-masing bisnis unit atau departemen. Hal ini dikarenakan masing-masing bisnis unit atau departemen memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda. Partisipasi karyawan dalam memberikan data dan informasi akurat terkait dengan bisnis unit atau departemennya akan menghasilkan anggaran yang efektif dan efisien. Salah dalam penetapan anggaran akan berdampak pada kinerja organisasi secara keseluruhan. Menurut Anthony dan Govindarajan (2005), ada tiga pendekatan umum dalam penyusunan anggaran, yaitu pendekatan dari atas ke bawah (top down approach), pendekatan dari bawah ke atas (bottom up approach), dan pendekatan partisipasi. Dalam sistem penganggaran top-down, rencana dan jumlah anggaran telah ditetapkan oleh atasan sehingga bawahan/pelaksana hanya melakukan apa yang telah ditetapkan oleh anggaran tersebut. Penerapan sistem ini mengakibatkan kinerja pelaksana anggaran menjadi tidak efektif karena target yang diberikan terlalu menuntut namun sumber daya yang diberikan tidak mencukupi (overloaded). Pemegang kuasa anggaran kurang mengetahui potensi dan hambatan yang dimiliki oleh pelaksana anggaran sehingga memberikan target yang sangat menuntut dibandingkan dengan kemampuan bawahan/pelaksana 4
5 anggaran. Oleh karena itu, entitas mulai menerapkan sistem penganggaran yang dapat menanggulangi masalah di atas yakni sistem penganggaran partisipatif (participative budgeting). Melalui sistem ini, pelaksana anggaran dilibatkan dalam penyusunan anggaran yang menyangkut subbagiannya sehingga tercapai kesepakatan antara pemegang kuasa anggaran dan pelaksana anggaran mengenai anggaran tersebut (Omposunggu dan Bawono, 2007 dalam Nurcahyani, 2010). Nurcahyani (2010) melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh penganggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial dengan komitmen organisasional dan persepsi inovasi sebagai variable intervening pada organisasi sektor publik. Dalam penelitian tersebut didapat hasil bahwa partisipasi anggaran berpengaruh langsung terhadap kinerja manejerial. Artinya komitmen organisasional tidak memiliki hubungan dengan partisipasi anggaran dan kinerja manajerial. Hasil penelitian yang beragam mengenai hubungan antara penganggaran partisipatif, keadilan organisasional, motivasi dan kinerja manajerial mendorong peneliti untuk melakukan pengembangan atas penelitian yang sudah dilakukan. Peneliti melakukan modifikasi pengujian terhadap model atau kerangka yang telah dibuat oleh Zainuddin dan Isa (2011) (Gambar 1). Perbedaan kerangka penelitian yang dilakukan sekarang dengan Zainuddin dan Isa (2011) adalah peneliti memodifikasi dengan menjabarkan keadilan organisasional kedalam tiga komponen, yaitu keadilan distributif, keadilan prosedural, dan keadilan interaksional. Selain itu, peneliti juga memposisikan variabel motivasi sebagai variabel dependen. Dengan adanya partisipasi dari karyawan, prosedur dan 5
6 indikator evaluasi kinerja dapat lebih optimum karena disesuaikan dengan kemampuan dan potensi sumber daya yang dimiliki, selain itu juga ada kemungkinan bahwa dengan adanya partisipasi karyawan dalam menyusun anggaran dapat mempengaruhi motivasi karyawan dalam bekerja. Motivasi Penganggaran partisipatif Kinerja Manajerial Keadilan Organisasional Gambar 1. Model Zainuddin & Isa, Penelitian ini mengunakan subjek PT Darma Henwa Tbk. PT Darma Henwa Tbk adalah organisasi yang bergerak dibidang jasa kontraktor pertambangan batubara dan merupakan salah satu organisasi kontraktor pertambangan publik terbesar di Indonesia. PT Darma Henwa Tbk memiliki 4 proyek yang berlokasi di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Utara, dengan kantor pusat di kawasan Jakarta Selatan. Hal yang melatar belakangi peneliti memilih PT Darma Henwa Tbk sebagai sampel penelitian adalah persoalan yang timbul dalam perusahan. Sebagai organisasi publik, PT Darma Henwa Tbk. telah melaporkan laporan keuangan tahunannya kepada lembaga terkait. Dari laporan keuangan tersebut didapat bukti 6
7 bahwa organisasi mengalami kerugian yang cukup besar di tahun 2011 dan Penelusuran yang telah dilakukan peneliti mendapatkan bahwa kontributor utama penyebab kerugian ini berasal dari salah satu dari empat proyek yang dimiliki organisasi. Peneliti beranggapan ada kemungkinan salah satu penyebabnya adalah penetapan target atau anggaran produksi yang tidak sesuai dengan kemampuan sumber daya yang dimiliki, dengan pendekatan dari atas ke bawah dalam penyusunan anggaran hal tersbut mungkin saja terjadi, dan juga kemungkinan karena kurangnya keadilan menurut persepsi karyawan. Atas dasar tersebut peneliti akan menguji model yang telah diuji oleh Zainuddin dan Isa (2011) dengan menggunakan sampel karyawan PT Darma Henwa Tbk. untuk mendukung ataupun menolak hasil pengujian yang telah dilakukan sebelumnya. B. Rumusan Masalah Penelitian mengenai pengaruh persepsi keadilan dengan kinerja telah banyak dilakukan, diantaranya Sholihin dan Pike (2009) yang melakukan pengembangan terhadap model yang telah diuji oleh Lau et. al. (2008) mengenai hubungan antara keadilan prosedural dan kepuasan kerja melalui pengaruh keadilan distributif, komitmen organisasional, dan kepercayaan terhadap atasan. Penelitian yang dilakukan oleh Sholihin dan Pike (2009), menguji hubungan antara kedailan prosedural dan kinerja manajerial. Namun, literatur lain mengatakan bahwa terdapat hubungan antara partisipasi anggaran dan keadilan prosedural (Wentzel, 2002). Penelitian lainnya juga mendapatkan bahwa motivasi karyawan dapat mempengaruhi kinerja manajerial (Zainuddin dan Isa, 2011). 7
8 Peneliti menemukan bahwa model Zainuddin dan Isa dapat dijadikan dasar penelitian. Peneliti memodifikasi dengan menggunakan variabel penganggaran partisipatif sebagai faktor yang mempengaruhi kinerja manajerial dengan dimediasi oleh variabel keadilan organisasional dan motivasi. Peneliti mengembangkan dengan mengukur ketiga jenis keadilan, yaitu keadilan prosedural, keadilan distribusional, dan keadilan interaksional. Peneliti melakukan penelitian di PT Darma Henwa Tbk didasarkan oleh permasalahan yang timbul di organisasi. Pada laporan keuangan tahun 2011 dan 2012 organisasi mengalami kerugian yang sangat besar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dari laporan tersebut didapat bahwa kontribusi kerugian terbesar organisasi berasal dari salah satu lokasi proyek. Peneliti mengindikasikan bahwa salah satu penyebab kerugian tersebut adalah karena penetapan target atau anggaran yang tidak sesuai, terlalu tinggi dibandingkan dengan sumber daya yang dimiliki. Penetapan target atau anggaran yang terlalu tinggi mungkin dapat disebabkan tidak adanya keikutsertaan karyawan dalam penyusunan anggaran tersebut, hanya berdasarkan tuntutan dari atasan untuk mencapai target tertentu. Selain itu juga kurangnya komunikasi antara head of project dengan para karyawan menyebabkan karyawan kurang termotivasi untuk menjalankan pekerjaannya. C. Pertanyaan Penelitian Berdasarkan masalah yang terdapat pada penelitian ini, dirumuskan untuk pertanyaan penelitian sebagai berikut: 8
9 1. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan keadilan prosedural? 2. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan keadilan distributif? 3. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan keadilan interaksional? 4. Apakah terdapat hubungan antara keadilan prosedural dan motivasi karyawan? 5. Apakah terdapat hubungan antara keadilan distributif dan motivasi karyawan? 6. Apakah terdapat hubungan antara keadilan interaksional dan motivasi karyawan? 7. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan motivasi karyawan? 8. Apakah terdapat hubungan antara keadilan prosedural dan kinerja manajerial? 9. Apakah terdapat hubungan antara keadilan distributif dan kinerja manajerial? 10. Apakah terdapat hubungan antara keadilan interaksional dan kinerja manajerial? 11. Apakah terdapat hubungan antara motivasi karyawan dan kinerja manajerial? 9
10 12. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial? 13. Apakah terdapat hubungan antara partisipasi penyususnan anggaran dan kinerja manajerial melalui keadilan prosedural? 14. Apakah terdapat hubungan antara partisipasi penyususnan anggaran dan kinerja manajerial melalui keadilan distributif? 15. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial melalui keadilan interaksional? 16. Apakah terdapat hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial melalui motivasi? D. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk menguji hubungan antara penganggaran partisipatif dan keadilan prosedural 2. Untuk menguji hubungan antara penganggaran partisipatif dan keadilan distributif 3. Untuk menguji hubungan antara penganggaran partisipatif dan keadilan interaksional 4. Untuk menguji hubungan antara keadilan prosedural dan motivasi karyawan 10
11 5. Untuk menguji hubungan antara keadilan distributif dan motivasi karyawan 6. Untuk menguji hubungan antara keadilan interaksional dan motivasi karyawan 7. Untuk menguji hubungan antara penganggaran partisipatif dan motivasi karyawan 8. Untuk menguji hubungan antara keadilan prosedural dan kinerja manajerial 9. Untuk menguji hubungan antara keadilan distributif dan kinerja manajerial 10. Untuk menguji hubungan antara keadilan interaksional dan kinerja manajerial 11. Untuk menguji hubungan antara motivasi karyawan dan kinerja manajerial 12. Untuk menguji hubungan antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial 13. Untuk menguji hubungan tidak langsung antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial melalui keadilan prosedural 14. Untuk menguji hubungan tidak langsung antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial melalui keadilan distributif 15. Untuk menguji hubungan hubungan tidak langsung antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial melalui keadilan interaksional 11
12 16. Untuk menguji hubungan tidak langsung antara penganggaran partisipatif dan kinerja manajerial melalui motivasi b. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini, penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat bagi akademisi Diharapkan penelitian ini dapat menjadi tambahan literatur yang berfungsi sebagai fondasi penelitian bagi akademisi yang tertarik untuk melakukan penelitian secara lebih lanjut di bidang ini. 2. Manfaat bagi praktisi Diharapkan penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi manajemen organisasi untuk mengembangkan sistem anggaran yang sudah ada. E. Ruang Lingkup Penellitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup masalah pembahasan mengenai hubungan antara beberapa variabel seperti: partisipasi anggaran, keadilan organisasional, dan motivasi karyawan atas realiasasi yang terdapat pada PT. Darma Henwa, Tbk. Penelitian ini hanya dilakukan pada satu perusahaan, PT Darma Henwa Tbk., dengan sampel para manajer, asisten manajer, supervisor, dan officer yang terkait dalam penyusunan anggaran perusahaan. 12
13 F. Sistematika Penulisan Penelitian ini disajikan dalam suatu sistematika yang jelas, teratur sehingga mudah untuk dikaji dengan harapan agar pengguna dapat terhindar dari kesulitan kejemuan, terbuangnya waktu pada waktu menelaahnya. Adapun sistematika penulisan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara singkat berkenaan dengan latar belakang dilakukannya penelitian ini, perumusan masalah, batasan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : KERANGKA TEORITIS & PERUMUSAN HIPOTESIS Dalam bab ini akan dijelaskan secara ringkas tentang tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu atas penelitian yang dilakukan oleh penulis. BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan secara singkat mengenai rancangan penelitian, variable dan pengukuran, definisi operasional variable, teknik pengumpulan data dan metode analisis data yang akan digunakan. BAB IV : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini menyajikan secara ringkas tentang deskripsi objek penelitian (penjelasan secara spesifik atas objek-objek yang diuji dalam penelitian ini) serta analisis dan pembahasan (berisi uraian mengenai 13
14 analisis atas hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya secara terperinci). BAB V : SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menjelaskan tentang simpulan (berisi simpulan atas seluruh hasil analisis penelitian serta pembahasannnya yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya), implikasi manajerial (berisi mengenai setiap potensi yang dapat dimanfaatkan oleh pihak manajemen PT Darma Henwa Tbk. terkait dengan hasil penelitian ini), keterbatasan penelitian (berisi hambatan-hambatan yang terjadi selama penelitian dan pemrosesan data berlangsung), dan saran (berisi saran-saran yang diharapkan bermanfaat bagi semua pihak terutama manajemen PT Darma Henwa Tbk. dan menjadi masukan untuk penelitian selanjutnya yang mungkin akan dilakukan dimasa yang akan datang). 14
BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Dalam kondisi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi seperti sekarang ini menuntut perusahaan untuk terus berkembang sehingga menyebabkan banyak perusahaan yang bersaing untuk menjadi yang terbaik.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja manajerial. Adanya partisipasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pengendalian manajemen yang menjamin tercapainya tujuan organisasi secara efektif dan efisien diperlukan setiap organisasi baik sektor publik maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penugasan pemerintah dibidang ketenaga listrikan dalam rangka menunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur merupakan perusahaan yang bertujuan untuk menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004:1), Setiap
Lebih terperincisuatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi digunakan dalam pengendalian disiapkan dalam rangka menjamin bahwa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Menurut Bastian (2006) kinerja adalah gambaran pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/ program/ kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran merupakan komponen utama dalam perencanaan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Anggaran merupakan implementasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah. Adanya sistem
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi Negara yang mampu mendukung kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggara
Lebih terperinciAgar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan. kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam
3 Agar anggaran itu tepat sasaran dan sesuai dengan tujuan, maka diperlukan kinerja yang baik antara atasan dan bawahan, pegawai dan pimpinan dalam penyusunan anggaran, karena proses penyusunan anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu. mempertahankan kelangsungan hidup serta mampu untuk maju dan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era global ini, hanya perusahaan yang mampu melakukan efisiensi, peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu mempertahankan kelangsungan hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2004), Setiap entitas pencari laba ataupun nirlaba bisa mendapatkan manfaat dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004), Setiap entitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tujuan pemerintah untuk menjadi tata pemerintahan yang baik ( Good Governance ).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja pemerintah daerah dalam memajukan pembangunan dalam berbagai bidang menjadi hal yang sangat penting bagi pemerintah daerah dalam mencapai tujuan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dipimpin oleh satu hierarki manajer, dengan chief exeutive officer (CEO) pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersamasama untuk mencapai tujuan bersama (dalam suatu organisasi bisnis tujuan utamanya adalah memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu komponen penting dalam perencanaan perusahaan adalah anggaran. Anggaran merupakan sebuah rencana tentang kegiatan di masa datang yang mengidentifikasikan
Lebih terperinciPENGARUH EVALUASI ANGGARAN DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL. (Studi Empiris pada pejabat eselon III dan IV
PENGARUH EVALUASI ANGGARAN DAN KEADILAN PROSEDURAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada pejabat eselon III dan IV di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Anggaran dalam dunia bisnis merupakan unsur utama dalam perencanan dan pengendalian perusahaan. Perencanaan berarti melihat ke masa depan dan menentukan tindak.an
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan inovatif dengan mempertimbangkan faktor-faktor ekstern organisasi yang. tujuan organisasi secara efektif dan efisien.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciPERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta)
1 PERANAN PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Survei pada BAPPEDA Surakarta) SKRIPSI Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan, hal itu merupakan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan implikasi globalisasi membuat semua jenis bidang usaha bersaing dengan ketat. Bagi perusahaan, hal itu merupakan suatu tantangan agar dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Agar dapat bersaing, koperasi harus melaksanakan fungsi-fungsi dalam manajemen,
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi sebagai suatu unit kesatuan yang terintegrasi, dengan tujuan menghasilkan laba dewasa ini dituntut untuk dapat bersaing dalam lingkungan bisnis. Agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saat ini. Perdagangan dunia menuntut perusahaan-perusahaan yang sudah ada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan perusahaan sangat dinamis di abad perdagangan bebas seperti saat ini. Perdagangan dunia menuntut perusahaan-perusahaan yang sudah ada untuk mampu terus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif mendorong perusahaan-perusahaan untuk memiliki suatu pengelolaan kinerja manajemen yang baik agar dapat bersaing dan
Lebih terperinciPENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING
PENGARUH PENGANGGARAN PARTISIPATIF TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN STRUKTUR ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING ( Survey Pada Rumah Sakit di Purwodadi Grobogan) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
12 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada saat ini dihadapkan pada banyaknya persaingan yang menyebabkan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan dana publik dan pelaksanaan program-program yang dibiayai. secara sistematis untuk satu periode.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian, Fungsi, dan Klasifikasi Anggaran Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan pelaksanaan
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Empiris pada Universitas Swasta di Surakarta) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perencanaan strategis perusahaan, penyusunan anggaran merupakan salah satu hal yang paling penting. Oleh karena itu, bawahan sebaiknya diikutsertakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan yang telah di rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia ekonomi,
Lebih terperinciPERAN ANGGARAN PARTISIPATIF
PERAN ANGGARAN PARTISIPATIF SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DALAM HUBUNGAN ANTARA KEADILAN PROSEDURAL DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi pada Pejabat Eselon III dan IV pada Pemerintah Daerah se-eks Karesidenan
Lebih terperinciPENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER
PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJER (Survey pada perusahaan penerbit dan percetakan di Klaten) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan komponen penting dalam sebuah organisasi, baik organisasi sektor swasta maupun organisasi sektor publik. Menurut Hansen dan Mowen (2004:1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang semakin kompleks dan di sisi lain industri perbankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia perbankan menghadapi berbagai masalah karena situasi perekonomian yang semakin kompleks dan di sisi lain industri perbankan memiliki regulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan dunia usaha yang berkembang akhir-akhir ini. Persaingan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan dalam proses perencaan dan pengendalian manajemen disebabkan adanya ketidakpastian lingkungan bisnis yang muncul akibat persaingan dunia usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam lingkungan persaingan global sekarang ini yang diliputi banyak ketidakpastian, maka perlu menciptakan kondisi ekonomi yang lebih fleksibel dan inovatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. masalah, menyeleksi serta mengimplementasikan proses adaptasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian yang meningkat dewasa ini menuntut perusahaan untuk memanfaatkan kemampuan yang ada semaksimal mungkin agar unggul dalam persaingan. Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran adalah laporan-laporan formal sumber daya-sumber daya keuangan yang disisihkan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu selama periode waktu yang ditetapkan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rendah. Kinerja organisasi sebagian besar dipengaruhi kinerja para pegawai,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lingkungan persaingan yang semakin tajam dan bersifat global menuntut organisasi meningkatkan mutu dan keunggulan daya saing yang dipengaruhi oleh dua faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi ini, perusahaan profit oriented maupun non-profit oriented dituntut untuk mampu bertahan hidup dan memposisikan pada posisi yang kompetitif.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Teori Keagenan (Agency Theory) Hubungan agensi muncul ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang sangat ketat dewasa ini, menuntut perusahaan untuk beroperasi seefisien mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu melaksanakan fungsinya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Panin Sekuritas merupakan salah satu Perusahaan Efek terkemuka yang hadir untuk menjawab kebutuhan investasi para Investor, baik perorangan, perusahaan swasta, maupun
Lebih terperinciterjadinya kegagalan dalam pelayanan. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisa
Hal yang mengejutkan bagi penulis dalam penelitian ini adalah kenyataan bahwa ternyata responden tidak menghendaki adanya kompensasi materiil atas terjadinya kegagalan dalam pelayanan. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan usaha yang semakin ketat dewasa ini menuntut perusahaan untuk beroperasi seefisien dan seefektif mungkin. Untuk itu pihak manajemen harus mampu melaksanakan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Anggaran Definisi Anggaran. Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu
7 BAB II DASAR TEORI 2.1. Anggaran 2.1.1. Definisi Anggaran Anggaran menurut Henry Simamora (1999) merupakan suatu rencana rinci yang memperlihatkan bagaimana sumber-sumber daya diharapkan akan diperoleh
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic
BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Anggaran Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodic yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam menghadapi pergeseran. Salah satu komponen penting
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Di dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat, agar bertahan hidup dan berkembang dengan baik maka, perusahaan harus bekerja secara efektif dan efisien.
Lebih terperinciPENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL
PENGARUH UMPAN BALIK ANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL ( Studi Empiris pada Pejabat Eselon III dan IV di Pemerintah Kabupaten Sukoharjo ) SKRIPSI Untuk Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anggaran partisipatif dengan kinerja manajerial. untuk beroperasi lebih efisien dan efektif. Untuk itu pihak manajemen harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh penyusunan anggaran partisipatif terhadap kinerja manajerial. Penelitian ini juga menguji pengaruh ketidakpastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dibiayai dari uang publik. Melalui anggaran, akan diketahui
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran merupakan salah satu elemen yang penting dalam sistem pengendalian pemerintah. Penganggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Perusahaan akan dapat hidup dan berkembang pesat jika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia perekonomian dari tahun ke tahun mengalami perkembangan pesat. Dalam dunia perekonomian ada berbagai macam bentuk badan usaha yang bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi persaingan yang semakin ketat merupakan tantangan dan peluang baru bagi negara-negara berkembang, seperti di Indonesia. Persaingan antar negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran adalah suatu rencana kuantitatif (satuan jumlah) periodik yang disusun berdasarkan program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era yang semakin modern menuntut perusahaan untuk berantisipasi pada suatu keadaan yang tidak menentu. Persaingan yang semakin ketat menuntut sebuah perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menggambarkan kondisi keuangan dari suatu organisasi yang meliputi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan, organisasi dan sektor publik memerlukan anggaran sebagai pedoman dalam melaksanakan aktivitasnya. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Pada latar belakang akan dijelaskan mengenai fenomena yang melatarbelakangi dilakukannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi perusahaan. Begitu juga dengan dinas-dinas yang bernaungan disektor
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dalam perkembangan Ekonomi Dewasa ini dimana dunia usaha tumbuh dengan pesat di indonesia, Pengusaha dituntut untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. organisasi nirlaba disebakan oleh organisasi ini berpengaruh pada
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Organisasi nirlaba kini mulai diperhitungkan masyarakat luas sebagai suatu instansi yang unggul dan memiliki profesionalitas karena bertujuan menjembatani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian adalah dua hal yang tak terpisahkan. Perencanaan melihat ke masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi terdiri dari kumpulan variabel untuk mencapai tujuan. Variabel tersebut dapat terdiri dari : sumber daya manusia, sumber daya modal dan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Laporan keuangan akan menjadi salah satu bahan penilaian yang penting, karena entitas ini bekerja berdasarkan sebuah anggaran dan realisasi anggaran tersebut tercantum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beberapa dekade terakhir. Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Huang dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian tentang partisipasi penyusunan anggaran telah banyak dilakukan dalam beberapa dekade terakhir. Contohnya, penelitian yang dilakukan oleh Huang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor swasta, anggaran merupakan bagian dari rahasia perusahaan yang tertutup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan anggaran merupakan suatu proses yang berbeda antara sektor swasta dengan sektor pemerintah, termasuk diantaranya pemerintah daerah. Pada sektor swasta, anggaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Misi Perjan Pegadaian tersebut adalah meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat golongan ekonomi menengah ke bawah melalui penyediaan dana berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan aspek transparansi dan akuntabilitas menjadi hal penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi sektor publik yang disertai adanya tuntutan demokratisasi menjadi suatu fenomena global termasuk di Indonesia, tuntutan demokratisasi ini menyebabkan
Lebih terperinciFARIDA NUR HIDAYATI B
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA APARAT PEMERINTAH DAERAH: BUDAYA ORGANISASI DAN KOMITMEN ORGANISASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Study kasus pada Dinas Sosnakertrans, Dinas Kesehatan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan adanya partisipasi dalam penyusunan anggaran diharapkan setiap. ditetapkan sebelumnya (Sardjito dan Muthaher, 2007).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran yang telah disusun memiliki peranan sebagai perencanaan dan sebagai kriteria kinerja, yaitu anggaran dipakai sebagai suatu sistem pengendalian untuk
Lebih terperinciKata Kunci :partisipasi penyusunan anggaran, budgetary slack, komitmen organisasi, etika
Judul : Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran pada Budgetary Slack dengan Komitmen Organisasi dan Etika sebagai Variabel Moderasi. Nama : Kadek Wisnu Perdana Nim : 1306305217 Abstrak Anggaran sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disfungisional terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi (Indriantoro dan
BAB I PENDAHULUAN A. Pendahuluan Anggaran merupakan rencana keuangan perusahaan yang digunakan sebagai pedoman untuk menilai kinerja, alat untuk memotivasi kinerja para anggota organisasi, alat untuk koordinasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi yang optimal tergantung dari bagaimana perusahaaan memanfaatkan faktor faktor produksi yang dimilikinya secara ekonomis, efektif dan effisien.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disamping itu, dalam menghadapi pesaing-pesaingnya perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya kemajuan teknologi informasi telah memicu terjadinya globalisasi. Globalisasi yang melanda seluruh sisi dunia mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. metode atau pendekatan ( Felisia, 2011). Ukuran yang digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja perusahaan merupakan salah satu indikator yang penting, tidak saja bagi perusahaan, tapi juga bagi investor. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maksimalisasi laba tetapi lebih kepada publik service orientif (Suhayati,2009).
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam hal pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah daerah menetapkan tujuan dan sasaran kemudian membuat rencana kegiatan untuk mencapai tujuan dan sasaran
Lebih terperinciPratama Ilham Safitrie B
PENGARUH PELIMPAHAN WEWENANG TERHADAP HUBUNGAN ANTARA KINERJA MANAJER DAN PARTISIPASI DALAM PENYUSUNAN ANGGARAN (Survey Pada Perusahaan Tekstil di Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pelaksanaan anggaran pada instansi vertikal diatur oleh Peraturan Menteri
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pelaksanaan anggaran pada instansi vertikal diatur oleh Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 171/PMK.02/2013. Peraturan Menteri tersebut menjelaskan
Lebih terperinciDESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL
0 DESENTRALISASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING DALAM HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN KINERJA MANAJERIAL (Studi Kasus Pada Rumah Sakit di Wilayah Surakarta) Diajukan
Lebih terperinci(Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah Kabupaten Klaten)
PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PELIMPAHAN WEWENANG, BUDAYA ORGANISASI, DAN LOCUS OF CONTROL SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Survey Pada Rumah Sakit Di Wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan sering diteliti dalam literatur akuntansi dan bisnis. Dalam akuntansi,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian organisasi merupakan fungsi manajemen yang penting dan sering diteliti dalam literatur akuntansi dan bisnis. Dalam akuntansi, sejumlah peneliti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses penyusunan penganggaran daerah dengan pendekatan kinerja dalam Kepmendagri memuat pedoman penyusunan rancangan APBD yang dilaksanakan oleh Tim Anggaran Eksekutif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis, pemilik dan manajemen perusahaan harus menentukan orang-orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman yang pesat telah menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di dalam lingkungan bisnis. Untuk dapat bertahan dan bersaing dalam lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang. Kinerja yang dicapai oleh organisasi pada dasarnya adalah prestasi para
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, era globalisasi telah menuntut adanya perubahan yang sangat cepat dan menyebabkan adanya pergeseran pemikiran yang kompleks disegala bidang. Kinerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internal karena menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntansi manajemen dalam suatu perusahaan dapat dikatakan sebagai akuntansi internal karena menghasilkan informasi untuk pengguna internal seperti manajer, eksekutif,
Lebih terperinci77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
77 BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap kinerja
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Perusahaan manufaktur atau jasa pada umumnya melakukan. penyusunan budget (anggaran perusahaan) untuk melakukan pengontrolan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan manufaktur atau jasa pada umumnya melakukan penyusunan budget (anggaran perusahaan) untuk melakukan pengontrolan terhadap kinerja dan produktivitas perusahaannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian-Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan partisipasi anggaran pertama kali dilakukan oleh Argyris (1957) (dikutip dari Brownell dan McInnes (1983). Penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta)
PENERAPAN ANGGARAN PARTISIPATIF PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA (Studi Pada Tiga Universitas Swasta Di Daerah Istimewa Yogyakarta) Yotan Parahita Anastasia Susty A. Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lingkungan usaha yang semakin maju dan penuh persaingan menuntut para pelaku organisasi mengelola usahanya secara efektif dan efisien agar mampu bersaing dan
Lebih terperinciNama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM : Abstrak
Judul : Komitmen Organisasi Dan Desentralisasi Sebagai Pemoderasi Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Pada Kinerja Manajerial PT. PLN (Persero) Distribusi Bali Nama : Ni Ketut Ayu Mike Ratnasari NIM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi Pemerintah Daerah merupakan lembaga yang menjalankan roda pemerintah yang sumber legitimasinya berasal dari masyarakat. Oleh karena itu, kepercayaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggara negara atas kepercayaan yang diamanatkan kepada mereka. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai organisasi sektor publik, pemerintah daerah dituntut agar memiliki kinerja yang berorientasi pada kepentingan masyarakat, dan mendorong pemerintah untuk senantiasa
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN PERSEPSI KEADILAN ANGGARAN DAN KOMITMEN TUJUAN ANGGARAN SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Kasus pada Universitas Diponegoro) ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Scief dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran merupakan sebuah alat bantu manajemen dalam menjalankan fungsi perencanaan, koordinasi, komunikasi dan pengendalian. Anggaran merupakan alat manajemen yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap perusahaan dituntut untuk dapat ikut serta dalam persaingan. Perkembangan bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis makin berkembang dan persaingan antar perusahaan pun semakin ketat, agar dapat bertahan hidup dan berkembang dengan baik dalam menghadapi pesaing-pesaing,
Lebih terperinciPENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD
PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN TINGKAT KESULITAN TARGET ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN SISTEM REWARD SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survey pada Perusahaan Manufaktur di Sukoharjo) SKRIPSI
Lebih terperinciRina Ismawati B
INTERAKSI INFORMASI ASIMETRI DAN GROUP COHESIVENESS DALAM HUBUNGAN PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN BUDGETARY SLACK (Study Empiris Pada PDAM Se-Eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga terdapat gambaran secara umum maksud dan arah penelitian yang akan dilakukan.
BAB I PENDAHULUAN Bab pertama ini membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, lingkup penelitian, dan manfaat penelitian. Dalam bab ini juga terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melaksanakan kegiatan organisasi secara lebih efektif dan efisien (Schief dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen yang digunakan sebagai alat perencanaan dan pengendalian agar dapat memudahkan melaksanakan kegiatan
Lebih terperinci(Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten)
PENGARUH PARTISIPASI DALAM PROSES PENYUSUNAN APBD BERBASIS ANGGARAN KINERJA TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Survei Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional membutuhkan penyusunan anggaran yang berguna untuk menjadi pedoman pengembangan perusahaan. Kegiatan operasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini dihadapkan pada persaingan yang dapat menyebabkan timbulnya suatu ketidakpastian lingkungan bisnis. Hal ini akan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin. meningkatnya aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan tumbuh dan berkembang seiring dengan semakin meningkatnya aktifitas yang dijalankan oleh perusahaan. Pertumbuhan dan perkembangan suatu perusahaan menuntut
Lebih terperinci