FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU!!"#$%&'(&)#+'#%,"()- * * * * BAB III TINJAUAN KHUSUS

Transkripsi

1 !"#$%&'(&)#+'#%,"()- BAB III TINJAUAN KHUSUS 3.1. Pengertian Tema Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk.( Arsitektur adalah seni mendesain bangunan yang baik, bangunan yang atraktif, terencana dengan baik, dan terbangun dengan baik, dan keduanya sesuai dan berarti untuk kalangan masyarakat.( Ben, 1993) Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam gerakan tubuh tidak saja badan atau ucapan (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Jadi Arsitektur perilaku dapat diartikan sebagai seni mendesain bangunan yang atraktif, terencana dan terbangun dengan baik dengan mempertimbangkan segala aspek dari tanggapan atau reaksi dari manusia itu sendiri menurut pola pikir atau persepsi manusia selaku pemakai 3.2. Dasar-dasar Arsitektur Perilaku Menurut Irwin Altman informasi lingkungan perilaku memiliki 3 komponen pokok yaitu: a) Fenomena lingkungan perilaku Fenomena ini menunjuk pada pola-pola perilaku pribadi yang berkaitan dengan lingkungan fisik yang ada terkait dengan perilaku interpersonal manusia atau perilaku personal manusia (Laurens,Joyce Marchella,2005). Perilaku interpersonal tersebut meliputi: "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,!,/!

2 !"#$%&'(&)#+'#%,"()- a) Ruang personal (personal space) berupa domain kecil sejauh jangkauan manusia yang dimiliki setiap orang. b) Teritorialitas (territoriality) yaitu kecenderungan untuk menguasai daerah yang lebih luas bagi penggunaan oleh seseorang atau sekelompok pemakai atau bagi fungsi tertentu. c) Kesesakan dan kepadatan yaitu keadaan apabila ruang fisik yang tersedia sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah penggunanya. d) Privasi sebagai usaha untuk mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan social manusia. b) Kelompok pemakai Kelompok pemakai dapat dibagi dengan tiga pendekatan, yaitu: a) Kelompok pemakai berdasarkan perkembangan manusia adalah hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan manusia semenjak lahir sampai usia lanjut. b) Kelompok pemakai berdasarkan kelompok aktivitas tertentu adalah berkaitan dengan seting atau latar. Misalnya seting pendidikan, seting perkantoran, seting perumahan. c) Kelompok pemakai berdasarkan kelompok dengan karakteristih tertentu adalah pengelompokkan-pengelompokkan individu berdasarkan pada karakter atau sifat-sifat tertentu Dalam hal kelompok pemakai, digunakan kelompok pemakai berdasarkan perkembangan manusia. Yaitu perkembangan anak pada periode kanak-kanak awal dan kanak-kanak akhir. c) Seting komponen terakhir yaitu tempat terjadinya aktivitas, tempat terjadinya segala perilaku yang terjadi. Fasilitas pendidikan ini tentu saja menggunakan sekolah sebagai seting. Aspek Arsitektur Perilaku Ruang Ruang adalah system lingkungan binaan terkecil yang sangat penting, terutama karena sebagian besar waktu manusia modern sekarang ini "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,!,1!

3 !"#$%&'(&)#+'#%,"()- dihabiskan di dalamnya. Dalam kaitannya dengan manusia,, hal paling penting dari pengaruh ruang terhadap perilaku manusia adalah fungsi atau pemakaian dari ruang tersebut.fungsi ruang ditentukan oleh system yang lebih besar. Sesuai fungsinya, ruang-ruang diharapkan mempunyai bentuk, perabot, dan kondisi ruang tertentu.(setiawan. B, Haryadi.) o Ukuran dan Bentuk Merupakan variable tetap atau fleksibel sebagai pembentuk ruang. Variable tetap jika ukuran dan bentuknya tidak dapat diubah dan variable fleksibel jika ukuran dan bentuknya dapat diubah. Pada perancangan ruang ukuran dan bentuk disesuaikan dengan fungsi yang akan diwadahi, sehingga perilaku pemakai yang terjadi adalah seperti yang diharapkan. o Perabot dan Penataannya. Sebagai variable yang tak tergantung dari ruang, dapat mempengaruhi persepsi dan penilaian orang terhadap ukuran ruang. Seperti juga ruang atau bangunan, perabot dibuat untuk memenuhi tujuan fungsional dan mempengaruhi perilaku pemakainnya. Bentuk-bentuk penataan perabot seyogyanya dipilih sesuai sifat dan kegiatan yang ada di ruang tersebut. o Warna Ruang Warna ruang memiliki peranan penting dalam mewujudkan suasana dan mendukung terwujudnya perilaku-perilaku tertentu. Pengaruh warna pada perilaku tidak selalu sama antara orang satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh umur, jenis kelamin, latar belakang budaya, atau kondisi mental. o Suara, Temperatur dan Pencahayaan Unsur lingkungan ini juga mempengaruhi kondisi ruang dan perilaku pemakainya. Temperature berkaitan dengan kenyamanan pemakai ruang. Pencahayaan dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang dan untuk segi estetika. Sementara kualitas cahaya dalam suatu ruang akan berakibat tidak berjalannya kegiatan dalam ruang tersebut dengan baik. "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,!,2!

4 !"#$%&'(&)#+'#%,"() Tinjauan Empiris! Panti Jompo Manusia usia lanjut merupakan periode terakhir dalam hidup manusia.pada saat ini keadaan fisiknya sudah jauh menurun, bahkan ia mungkin juga sudah pensiun. Bagi mereka yang biasa bekerja, masa pensiun merupakan cobaan yang cukup berat. Karena ini menimbulkan perasaan tidak berguna lagi. Mereka cenderung mempunyai hobi dan kelompok-kelompok yang sama seperti remaja dahulu. Implikasi desain: - Bangunan didesain dengan memperhatikan keamanan pengguna. - Menyediakan bantuan orientasi dengan cara mengembangkan kode warna tertentu, misalnya untuk membedakan ruang - Ukuran ruang yang cukup untuk berekreasi dan berinteraksi dengan yang lain 3.4. Keterkaitan Tema dengan Judul Tema yang dipilih untuk proyek Fasilitas Pendidikan anak usia dini & sekolah dasar terpadu ini adalah arsitektur perilaku. Arsitektur perilaku dipilih didasarkan pada perancangan sekolah untuk anak yang tidak hanya sebagai sarana untuk pembelajaran anak tetapi juga sarana kreatifitas anak. Kenyamanan seorang anak sangat berpengaruh pada proses pembelajarannya karena berpangaruh pada unsur psikologisnya. Maka untuk memberikan rasa nyaman pada anak, sarana pendidikan perlu dirancang sedekat mungkin dengan lingkungan anak dengan cara menganalisa ciri-ciri perilaku/karakteristik anak Karakteristik Anak Karakteristik Anak Usia 2-<6 Tahun Anak-anak usia 2-4 tahun menurut mempunyai ciri sebagai berikut; a. Mereka menyerap pengetahuan dan keterampilan berbahasa dengan cepat dan piawai dalam mengolah input dari lingkungannya. b. Mereka umumnya memiliki rentang perhatian yang pendek, "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,!,3!

5 !"#$%&'(&)#+'#%,"()- c. Menggambar garis silang d. Mengenal 2 atau 3 warna e. Mendengarkan cerita-cerita f. Bermain dengan anak lain Karakteristik anak usia prasekolah sebagai berikut: (Solehuddin,2000) Anak bersifat aktif dan energik Anak itu egosentris Anak memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal Anak bersifat eksploratif dan petualang Anak umumnya kaya dengan fantasi Anak masih mudah frustrasi Anak memiliki daya perhatian yang pendek Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman Anak usia prasekolah atau TK memiliki sejumlah ciri (Patmonodewo,2000). a. Anak prasekolah umumnya sangat aktif. b. Anak membutuhkan istirahat yang cukup. c. Anak usia prasekolah belum bisa melakukan aktivitas yang rumit. d. Sulit memfokuskan pandangan pada objek-objek yang kecil ukurannya sehingga koordinasi tangan dan matanya masih kurang sempurna. e. Walaupun tubuh anak ini lentur, tetapi tengkorak kepala yang me-lindungi otak masih lunak sehingga berbahaya jika terjadi benturan keras. f. Anggota kelompok bermain jumlahnnya kecil dan tidak terorganisir dengan baik. g. Anak usia prasekolah telah mulai mempunyai kesadaran terhadap perbedaan jenis kelamin dan peran sebagai anak laki-laki dan anak perempuan. h. Anak usia prasekolah cenderung mengekspresikan emosinya secara bebas dan terbuka. "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,! -.!

6 !"#$%&'(&)#+'#%,"() Karakteristik Anak Usia 6-<12 Tahun Karakteristik anak usia sekolah dasar secara umum sebagai berikut ( a. Mereka secara alamiah memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan tertarik akan dunia sekitar yang mengelilingi mereka sendiri. b. Mereka senang bermain dan lebih suka bergembira / riang c. Mereka suka mengatur dirinya untuk menangani berbagai hal, mengeksplorasi suatu situasi dan mencobakan usaha-usaha baru Masa usia sekolah dapat diperinci menjadi dua fase, yaitu : a. Masa kelas-kelas rendah sekolah dasar 6-9tahun: a) Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan kesehatan pertumbuhan jasmani dan prestasi sekolah. b) Adanya sikap yang cenderung untuk mematuhi peraturan-peraturan permainan yang tradisional. c) Membaca seperti mesin d) Anak wanita bermain dengan wanita dan anak laki-laki bermain dengan laki-laki b. Masa kelas-kelas tinggi sekolah dasar, 9-12tahun : a) Amat realistik, ingin tahu dan ingin belajar. b) Pada masa ini anak memandang nilai (angka rapor) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah. c) Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya, biasanya untuk dapat bermain bersama-sama. d) Kecepatan dan kehalusan aktivitas motorik meningkat e) Mencari teman secara aktif f) Menggambar senang menulis surat atau catatan tertentu g) Sangat tertarik pada bacaan, ilmu pengetahuan 3.6. Karakteristik Bangunan ditinjau dari Perilaku "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,! -,!

7 FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU ARSITEKTUR PERILAKU 3.6.Karakteristik Bangunan ditinjau dari Perilaku Tabel 3.1. Karakteristik bangunan ditinjau dari perilaku Tingkatan Usia 2-<4 tahun Ciri Motorik Implikasi desain Ciri Kognitif Implikasi desain Ciri Sosial- Emosional Aktif / sangat Ruang gerak yang Cara menggambar perlu adanya media untuk Mudah Sensitif enerjik lebih luas anak baru berupa anak mengekspresikan Mondar-mandir Furniture dengan coretan-coretan di coretan-coretannya. Duduk skala anak. Tinggi mana saja karena berbaring rata-rata sekitar 87.5 coretan adalah cm bahasanya Area yang bebas dari furniture dan hanya menggunakan karpet agar anak bebas melakukan apapun di lantai Kurang bisa menjaga diri sendiri Orang dewas Anak Furniture tak memiliki sudut tajam Merespon baik pada bentuk & visual yang mencolok Penggunaan warna-warna cerah dan bentuk-bentuk dasar pada ruang dan bangunan dapat merespon stimulus anak sering BAK/BAB secara spontan Implikasi desain Bangunan harus memberikan rasa nyaman pada anak, memperhitungkan skala anak misal dengan mempertimbangkan tinggi anak sekitar 87.5 cm, penggunaan warna yang memberikan rasa nyaman seperti Komposisi warna-warna hangat dengan intensitas rendah Toilet di setiap ruangan Anak sangat butuh istirahat Ruang istirahat yang dekat dengan ruang bermain karena anak akan merasa lelah setelah bermain bermain secara individu Ruangan untuk bermain dengan permainan yang sederhana SITI RAHMAWATI

8 FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU ARSITEKTUR PERILAKU 4-<6 tahun Aktif / sangat enerjik, sering berlari-larian Ruang gerak yang lebih luas Ruang dengan mempertimbangkan skala anak ( tinggi rata-rata: cm) Minat anak sudah mulai terlihat Ruang bermain dapat dibagi sesuai permaian yang menunjang kecerdasan anak tersebut Suka bermain dan sudah mengenal gender Area bermain di luar/ playground dan area bermain di dalam dengan tempat mainan laki-laki dan perempuan yang terpisah namun dalam area bermain bersama Suka sekali menggambar di mana saja Sudah mengerti sebab-akibat dan peduli tentang lingkungan Daya perhatian pendek Sulit memfokuskan pandangan pada objekobjek yang kecil ukurannya Suka sekali Bernyanyi, menari dan menggambar perlu ada media yang disediakan untuk anak menggambar pada dinding Disedikan tempat pembelajaran di luar ruangan Alur sirkulasi pada bangunan dirancang agar tidak membingungkan anak. Jika terjadi perlu adanya penunjuk arah bagi anak Menyediakan ruangruang untuk kegiatan seni seperti seni music, seni rupa dan seni tari Sudah mengenal teman dan berkelompok kecil Suka berpetualang Anak suka bercerita, mendengarkan dongeng dan berekspresi mengikuti cerita dan lagu serta berinteraksi Sudah dapat pergi ke toilet sendiri Bermain dalam satu ruangan dengan permainan yang menuntut kerja sama dan berinteraksi Membuat alur-alur sirkulasi yang menantang yang diterapkan pada bangunan seperti sebuah maze namun tetap memperhatikan keamanan anak Adanya ruang pertunjukan mini agar anak dapat mengekspresikan kreativitas mereka dan teman-temannya menontonnya. Sehingga di dalamnya terjadi interaksi dan sikap saling menghargai Letak toilet dekat dengan ruang-ruang agar mudah dalam pencapaian. Toilet juga mudah dikenali mana toilet pria dan wanita, penunjuk dapat berupa warna atau gambar SITI RAHMAWATI

9 FASILITAS PENDIDIKAN ANAK USIA DINI & SEKOLAH DASAR TERPADU ARSITEKTUR PERILAKU 6-<9 tahun Aktif/ enerjik dan sudah teratur Ruang-ruang yang lebih luas Ruang dengan mempertimbangkan skala anak ( tinggi rata-rata: 112 cm) Anak sudah bisa fokus Layout furniture ruang belajar dapat didesain mengarah atau focus ke tempat guru mengajar Senang bermain Melakukan permainan berkelompok Ruang bermain yang menyediakan permainan yang dapat merespon kembangkan kognitif dan fisik anak 9-<12 tahun Aktif/ enerjik dan sudah teratur, mengikuti peraturan Ruang-ruang yang lebih luas Ruang dengan mempertimbangkan skala anak ( tinggi rata-rata: 120 cm)! Anak sudah bisa focus dan berpikir logis Layout furniture ruang belajar dapat didesain mengarah atau focus ke tempat guru mengajar Melakukan permainan social atau berkelompok Selain area playground disediakan pula areaarea terbuka untuk bermain permainan social atau sekedar berkumpul Menyukai ilmu pengetahuan dan meneliti berbagai hal tentang lingkungannya Perlu adanya Ruang lab sains dan area pembelajaran terbuka yang dekat dengan alam Mempu bekerja sama dengan temantemannya Perlu ruang-ruang belajar yang yang mengarahkan mereka untuk bekerja sama dan berdiskusi SITI RAHMAWATI

10 !"#$%&'(&)#+'#%,"()- Ditinjau dari karakteristik dan perilaku anak dapat terlihat kebutuhankebutuhan ruang (lampiran) dan implikasi desain pada bangunan.! Penzoningan Setiap tingkatan anak memiliki sifat & perilaku yang berbeda-beda Penzoningan area-area siswa dibedakan menurut usia anak! Anak SD sudah bisa focus & menjaga dirinya sendiri! Anak KB & TK belum bisa menjaga dirinya sendiri! Bangunan SD di tempatkan di depan sebelum bangunan KB! Bangunan KB & TK ditempatkan jauh dari area luar tapak/ sirkulasi kendaraan! Anak sangat enerjik Berlari-larian! Disediakan plaza/area luar. Area dasar bangunan yang luas & bebas agar anak dapat bebas bergerak atau bermain! KB & TK: sudah mengenal teman & berkelompok kecil dengan teman sebaya SD: Senang berkumpul dengan teman-teman Area luar yang menghubungkan dengan semua tingkatan umur untuk digunakan! Jenis permainan pada tingkatan usia anak berbeda-beda! Area permainan anak dibedakan sesuai dengan jenis permainannya. Mulai dari KB dengan permainan sederhana sampai SD dengan permainan yang menantang! "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,! -4!

11 !"#$%&'(&)#+'#%,"()- Bentuk bangunan harus memiliki kesan terhadap persepsi anak-anak. Bentuk bangunan dapat diadaptasi dari bentuk-bentuk yang sangat dikenal anak-anak melalui permainannya seperti mainan balok, lego atau Rubik/puzzle Jarun Kindergarten and Nursery, Zagreb, Croatia! Youth Center and Sports by KOZ Architects in France Kindergarten Schukowitzgasse, Vienna, Austria Oslo International School, US Permainan Balok Kayu Unity Temple in Oak Park Four-Leaf Clover Kindergarten Barbapapa kindergarten, Italy Penggunaan warna-warna pada bangunan dan ruang-ruang dengan warnawarna cerah yang disukai oleh anak. Selain itu juga menggunakan warna yang bisa merangsang stimulus anak dengan warna-warna hangat. Ruang didesain dengan skala anak dan sirkulasi yang cukup besar karena anak sangat aktif berlarian serta ruang terbuka yang cukup luas sebagai areal berkumpul dan bermain. Kindergarten by cercadelcielo Cikal School Gambar 3.1. Contoh bangunan sekolah Fuji Kindergarten "#$#!%&'(&)&$#!!+,-./.,..0,! -/!