ANALISIS INJEKSI SERBUK GRAFIT UNTUK MITIGASI DEGRADASI STRUKTUR TERAS SELAMA KECELAKAAN AIR INGRESS RGTT200K
|
|
- Shinta Jayadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 ANALISIS INJEKSI SERBUK GRAFIT UNTUK MITIGASI DEGRADASI STRUKTUR TERAS SELAMA KECELAKAAN AIR INGRESS RGTT200K Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan Nuklir BATAN ABSTRAK ANALISIS INJEKSI SERBUK GRAFIT UNTUK MITIGASI DEGRADASI STRUKTUR TERAS SELAMA KECELAKAAN AIR INGRESS RGTT200K. Reaktor Gas Temperatur Tinggi 200 MW termal Kogenerasi (RGTT200K) adalah perangkat nuklir yang merupakan reaktor daya nuklir generasi empat, dirancang untuk pembangkit listrik serta mampu menghasilkan energi termal temperatur tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri strategis nasional. Air ingress adalah peristiwa masuknya udara kedalam teras reaktor yang berpotensi menyebabkan degradasi struktur teras melalui proses oksidasi. Konsep mitigasi degradasi struktur teras dilakukan dengan menginjeksikan grafit untuk menangkap oksigen dalam udara sehingga tidak merusak struktur teras. Efektifitas injeksi grafit dianalisis menggunakan perangkat lunak ChemCAD. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang efektifitas serbuk grafit dalam mitigasi air ingress, yang akan digunakan sebagai dasar dalam pembuatan desain konseptual sistem keselamatan RGTT200K. Hasil analisis menunjukkan bahwa injeksi serbuk grafit dalam teras reaktor mampu dengan efektif memitigasi kecelakaan air ingress terparah dengan laju alir massa serbuk grafit sebesar 0,2943 kg/detik.degradasi grafit struktur teras reaktor dapat dicegah. Pada kondisi kecelakaan air ingress terparah terjadi peningkatan kuantitas gas pengotor CO dalam pendingin reaktor dengan laju alir massa sebesar kg/detik. Kata kunci : Mitigasi, struktur teras, air ingress, RGTT200K. ABTRACT GRAPHITE POWDER INJECTION ANALYSIS FOR MITIGATION CORE STRUCTURE DEGRADATION DURING AIR INGRESS ACCIDENT ON RGTT200K. High Temperature Gas Reactor 200 MW Thermal Cogeneration (RGTT200K) is a nuclear device is a four-generation nuclear power reactor, designed for power generation as well as capable of producing high-temperature thermal energy that can be utilized in a variety of national strategic industries. Water ingress is the event of air entry into the reactor core that could potentially lead to degradation of the structure of the core through the process of oxidation. Degradation mitigation concepts the core structure with the injection of graphite to capture oxygen in the air so as not to damage the structure of the core. Effectiveness of graphite injection were analyzed using the software ChemCAD. The purpose of this study was to obtain data on the effectiveness of graphite powder in mitigation water ingress, which will be used as the basis for the conceptual design of manufacturing systems RGTT200K safety. Results of the analysis showed that the injection of graphite powder in the reactor core is able to effectively mitigate severe air ingress accidents of with graphite powder mass flow rate of kg / sec. Degradasi graphite reactor core structure can be prevented. On the condition of the severe air ingress accident occur increases in the quantity of gas impurities with CO in the reactor coolant mass flow rate of kg / sec. Keywords: Mitigation, core structure, air ingress, RGTT200K. ISSN Buku I hal. 87
2 PENDAHULUAN Reaktor Gas Temperatur Tinggi 200 MW termal Kogenerasi (RGTT200K) adalah perangkat nuklir yang merupakan reaktor daya nuklir generasi empat, dirancang untuk pembangkit listrik serta mampu menghasilkan energi termal temperatur tinggi yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri strategis nasional [1]. Pendingin RGTT200K menggunakan gas helium murni yang beroperasi pada temperatur C dan tekanan 5 Mpa. Instalasi reaktor RGTT200K dibangun dengan sistem modul [2]. RGTT200K didesain dengan beberapa keunggulan diantaranya adalah mempunyai efisiensi termal relatif tinggi, mampu kogenerasi dengan produksi hidrogen atau industri yang menggunakan energi termal seperti gasifikasi batubara, desalinasi air, dan enhance oil recavery (EOR), serta menggunakan sistem keselamatan pasif tingkat tinggi yaitu mampu mengamankan segala kecelakaan reaktor tanpa bantuan manusia [3] Komponen utama teras RGTT200K yaitu moderator neutron, reflektor neutron, kelongsong elemen bahan bakar bola serta struktur bagian dalam teras didesain menggunakan bahan grafit. Grafit mempunyai beberapa keunggulan yaitu mempunyai kapasitas panas tinggi, relatif inert, dan sangat konduktif terhadap termal. Selain hal tersebut jika terjadi kenaikan temperatur pada teras reaktor (pada kondisi kecelakaan reaktor), maka kemampuan grafit untuk menyerap neutron akan semakin meningkat sehingga grafit secara neutronik mampu membangkitkan koefisien reaktifitas negatif pada reaktor yang berperan sebagai inhernt safety [4]. Selain hal tersebut grafit juga mempunyai kapasitas panas yang relatif tinggi sehingga struktur teras yang mayoritas terbuat dari grafit dapat terhindar dari pelelehan. Mengingat peran grafit dalam RGTT200K sangat strategis, maka integritas grafit harus selalu dapat dipertahankan pada kondisi kecelakaan apapun. Disintegrasi grafit sebagai material komponen utama teras akan berakibat pada turunnya tingkat keandalan dan keselamatan operasi reaktor. Injeksi serbuk grafit merupakan kandidat untuk mitigasi degradasi material komponen utama teras karena serbuk grafit akan bereaksi lebih dulu dengan oksigen dari udara. Dalam makalah ini dianalisis efektifitas injeksi serbuk grafit kedalam pendingin reaktor untuk mitigasi oksidasi material struktur teras selama kecelakaan air ingress dalam RGTT200K. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan data tentang efektifitas serbuk grafit dalam menurunkan kadar oksigen dalam pendingin reaktor yang masuk akibat kecelakaan air ingress. Implementasi data hasil penelitian ini digunakan untuk membuat desain konseptual sistem mitigasi oksidasi material struktur teras reaktor selama kecelakaan air ingress dalam RGTT200K menggunakan sistem injeksi serbuk grafit.. Analisis laju reaksi antara grafit dan oksigen dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ChemCAD. Validasi paket program ini pada aktual desain dan operasi plan baik itu proses, instrumentasi dan teknik kendali telah dilakukan [5]. Oleh karena itu model reaksi kimia Chemcad digunakan pada penelitian ini. Simulasi interaksi serbuk grafit dan oksigen dalam udara dipilih dengan kondisi temperatur C tekanan 1 atsmosfir sebagai data masukan dalam ChemCAD. Laju alir massa oksigen divariasi untuk mendapatkan optimasi fraksi serbuk grafit yang efektif untuk memitigasi kecelakaan air ingress. TEORI DAN TATA KERJA Kecelakaan air ingress pada RGTT200K adalah peristiwa masuknya udara yang mengandung oksigen, yang terjadi setelah pecahnya pipa pendingin yang diikuti dengan penurunan tekanan pendingin sehingga udara masuk kedalam pendingin reaktor. Masuknya udara kedalam pendingin reaktor dimulai dari adanya perbedaan temperatur dan massa molekuler antara helium pendingin reaktor dan udara luar, gradien densitas, kecelakaan, pipa pecah, air ingress, sehingga terjadi oksidasi grafit, dan pelemahan struktur grafit [4]. Rute penyebab terjadinya kecelakaan air ingress sampai degradasi struktur grafit pada RGTT200K seperti ditunjukkan pada Gambar 1 [6]. Degradasi struktur grafit terutama disebabkan oleh reaksi oksidasi internal dalam pori-pori grafit. Reaksi oksidasi antara oksigen dan grafit menyerang bagian dalam pori-pori struktur grafit sehingga akan melemahkan kekuatan mekanik grafit mengikuti persamaan reaksi berikut : 2C + O2 2CO (1) C + O2 CO2 (2) C + CO2 2CO (3) 2CO + O2 2CO2 (4) Buku I hal. 88 ISSN
3 1. Perbedaan temperatur 2. Perbedaan massa molekuler 3. Gradien densitas 4. Kecelakaan 5. Kegagalan pipa 6. Gradien densitas mendorong aliran 7. Air ingress 8. Panas teras 9. Konduktivitas tinggi 10. Kapasitas panas tinggi 11. Temperatur tinggi 12. Oksidasi 13. Degradasi struktur 14. Peningkatan beban 15. Pelemahan struktur grafit A = Menyebabkan B = Inisiasi C = Mempercepat D=Menjaga/mempertahankan Gambar 1. Rute penyebab terjadinya kecelakaan air ingress dan pelemahan struktur grafit pada RGTT200K Oksidasi internal grafit mulai terjadi pada temperatur relatif rendah yaitu antara C s/d C dimana laju oksidasi lambat dan dikendalikan oleh kenetika reaksi [7]. Ketika oksidasi internal dominan maka hanya densitas grafit yang menurun tanpa ada perubahan bentuk luar dan perubahan ukuran grafit. Peningkatan stres lokal yang disebabkan oleh oksidasi ekternal, dimana ini terjadi ketika laju oksidasi sangat tinggi dan proses ini dikendalikan (bergantung) oleh transfer massa (defusi) oksigen dalam aliran pendingin (diffusion controlled regime) hingga sampai pada permukaan struktur grafit. Perubahan oksidasi ekternal grafit akan terjadi jika ada perubahan yang disebabkan oleh penurunan lokal area, konsentrasi beban dan stress pada permukaan yang paling kecil. Secara umum, oksidasi grafit adalah didominasi oleh oksidasi eksternal pada temperatur lebih tinggi dari C. Sedangkan pada temperatur antara C C kedua mekanisme kegagalan grafit secara komplek bercampur bersama sama sehingga mempercepat degradasi grafit [8]. Seperti ditunjukkan pada pertengahan Gambar 1, terlihat bahwa pelemahan struktur grafit disebabkan oleh oksidasi dan temperatur tinggi. Penyebab kondisi ini berasal dari perbedaan temperatur dan massa molekul antara bagian dalam (helium pendingin reaktor) dan bagian luar dari tangki reaktor (udara). Ketika oksigen menjadi reaktan utama, maka oksidasi grafit tidak akan terjadi tanpa adanya air ingress. Laju oksidasi dan kegagalan struktur sangat diefektifkan / bergantung oleh kecepatan air ISSN Buku I hal. 89
4 ingress. Temperatur tinggi pada bagian dalam reaktor secara signifikan mempercepat oksidasi grafit karena reaksi oksidasi secara eksponensial meningkat dengan temperatur sesuai dengan model persamaan reaksi Arrhenius [9]. Laju oksidasi = k exp (-E/RT). PO 2 (2) k = Konstanta laju reaksi E = Energi aktifasi R = Tetapan gas universal T = Temperatur PO 2 = Tekanan parsial oksigen Laju air ingress bergantung oleh dua mekanisme fisika : yaitu defusi molekuler dan perbedaan densitas yang menggerakkan aliran. Seperti tersebut diatas, studi baru tentang air ingress setelah pipa pecah dan penurunan tekanan menunjukkan bahwa defusi molekuler dapat diabaikan terhadap perbedaan densitas yang menggerakan aliran.. Oleh sebab itu defusi molekuler tidak termasuk dalam rooting causes gambar 1.Perbedaan densitas yang menggerakkan aliran dalam postualsi kecelakaan air ingress RGTT200K dipicu oleh perbedaan densitas dari salah satu perbedaan massa molekuler atau perbedaan temperatur antara bagian dalam dan bagian luar reaktor. Pada mulanya aliran yang disebabkan oleh perbedaan densitas di bangkitkan oleh perbedaan massa molekuler antara helium (bagian dalam reaktor) dan udara (pada bagian luar reaktor). Setelah udara masuk/ mengisi bagian bawah tangki reaktor,maka perbedaan temperatur menjadi pemicu (driving force) utamanya [7]. Asumsi Kecelakaan Air Ingress Air ingress kedalam teras RGTT200K diasumsikan diawali dengan adanya penurunan tekanan pada sistem pendingin setelah terjadi pecahnya pipa saluran pendingin sehingga reaktor scram dan tekanan pendingin menjadi atmosfirik. Selanjutnya serangan air ingress diasumsikan dimulai dengan cepat pada 24 jam, 48jam atau 96 jam setelah penurunan tekanan [6]. Dalam kecelakaan ini total panas yang dihasilkan reaktor (setelah reaktor scram) adalah jumlah dari panas peluruhan produk fisi dan panas reaksi yang dihasilkan oleh reaksi kimia antara oksigen dan grafit. Sebagian besar dari panas yang dibangkitkan tersebut ditransfer dari teras ke RCCS (Reactor Cavity Cooling System), yang mengelilingi tangki reaktor, oleh konduksi dan radiasi didalam tangki reaktor serta oleh radiasi dan konveksi alam diluar tangki reaktor, sementara hanya sebagian dari total panas ditranfer oleh konvektif aliran udara. Dengan RCCS yang efektif maka temperatur teras tidak akan melebihi C [7]. Laju aliran udara yang masuk kedalam teras yang diasumsikan dari pipa pecah/retak kecil mulai ukuran 65 mm dengan laju 0.05 kg/s sampai dengan maksimal laju alir massa udara sebesar 1.4 kg/s [7]. Hasil interaksi antara oksigen yang terkandung dalam udara yang masuk kedalam teras melalui air ingress dianalisis menggunakan perangkat lunak ChemCAD dengan input data persamaan reaksi antara grafit dan oksigen, konstanta kecepatan reaksi, energi aktivasi, dan panas reaksi. Bahan dan peralatan Utama Bahan Bahan yang digunakan dalam analisis ini adalah data tentang karakteristik grafit, oksigen, serta persamaan reaksi antara grafit dan oksigen. Peralatan Utama Dalam menganalisis kebutuhan serbuk grafit untuk mitigasi degradasi struktur teras RGTT200K akibat kecelakaan air ingress, digunakan perangkat lunak ChemCAD. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil interaksi serbuk grafit dan oksigen dalam udara seperti pada Gambar 2. Gambar 2. Hasil interaksi serbuk grafit dan oksigen dalam udara. Simulasi interaksi serbuk grafit dan oksigen (air ingress/oksigen yang terkandung dalam udara sebesar 20%) menggunakan perangkat lunak ChemCad pada kondisi temperatur C dan tekanan 1 atsmosfir. Kondisi temperatur ini mensimulasikan kondisi temperatur pada kejadian kecelakaan air ingress terparah, dimana reaktor shutdown dan temperatur akan naik sampai maksimal C, dan tekanan pendingin seimbang dengan udara luar sebesar 1 atmosfer. Laju alir serbuk grafit 1 kg/s (pada kondisi ini dipilih jumlah grafit yang berlebih sehingga dapat berinteraksi dengan semua Buku I hal. 90 ISSN
5 oksigen) dan variasi laju aliran massa udara dalam reaksi ini diasumsikan dengan laju 0.05 kg/s (mensimulasikan kondisi laju alir massa oksigen pada saat kecelakaan air ingress yaitu 0,01 kg/s) sampai dengan 2,0 kg/s (atau setera laju alir massa oksigen 0,40 kg/s). Dari Gambar 2 dapat diketahui bahwa dengan kenaikan laju alir massa oksigen yang terbawa oleh air ingress dari 0,01 kg/s hingga 0,40 kg/s menimbulkan interaksi dengan serbuk grafit yang semakin efektif, hal ini ditengarai dengan menurunnya kuantitas grafit yang keluar dari reaktor yaitu mulai dari 0,9926 hingga 0, kg/s. Kondisi ini berarti bahwa jumlah grafit yang harus diinjeksikan untuk mengatasi air ingress (merupakan selisih dari grafit yang masuk kedalam reaktor dengan grafit yang keluar dari reaktor) meningkat dengan laju dari 0,0074 kg/s hingga 0,2943 kg/s. Selain hal tersebut juga diikuti dengan kenaikan laju alir massa gas CO sebagai hasil interaksi grafit dan oksigen yang keluar dari reaktor yaitu mulai dari 0,01714 kg/s hingga 0,68621 kg/s. Indikasi keefektifan yang lain adalah kuantitas luaran gas oksigen dari reaktor yang realtif sedikit, meskipun terjadi kenaikan kuantitas. Adanya gas oksigen yang tidak habis bereaksi tersebut juga berkontribusi dalam meningkatan gas pengotor dalam pendingin reaktor mulai dari 0, kg/s hingga 0, kg/s yang pada akhirnya juga harus dihilangkan. Sementara hasil reaksi gas CO 2 yang keluar dari reaktor terlihat relatif tidak terjadi kenaikan yang signifikan (hanya sedikit saja). Secara keseluruhan dapat diindikasikan bahwa injeksi serbuk grafit dalam teras reaktor mampu dengan efektif memitigasi kecelakaan air ingress terparah dengan laju alir massa serbuk grafit sebesar 0,2943 kg/detik. Degradasi grafit struktur teras reaktor dapat dicegah. Pada kondisi kecelakaan air ingress terparah terjadi peningkatan kuantitas gas pengotor CO dalam pendingin reaktor dengan laju alir massa sebesar kg/detik. KESIMPULAN Injeksi serbuk grafit dalam teras reaktor mampu dengan efektif memitigasi kecelakaan air ingress terparah dengan laju alir massa serbuk grafit sebesar 0,2943 kg/detik. Degradasi grafit struktur teras reaktor dapat dicegah. Pada kondisi kecelakaan air ingress terparah terjadi peningkatan kuantitas gas pengotor CO dalam pendingin reaktor dengan laju alir massa sebesar kg/detik. Untuk mitigasi degradasi struktur reaktor, injeksi serbuk grafit dapat diaplikasikan dalam desain konseptual sistem keselamatan RGTT200K. UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada khususnya Ir. Pancoko Marliadi, Drs. Ing. Djoko Irianto, Dedy Haryanto Amd, Ir Suwoto serta segenap staf BPR PTRKN BATAN pada umumnya, yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Anonim, RENSTRA PTRKN BATAN Anonim Introduction To The Pebble Bed Modular Reactor (PBMR) Document No ,Rev 1, Zuhair Studi Efek Fraksi Packing Triso Dalam Desain Kritikalitas RGTT200K, Prosiding Seminar Nasional TKPFN ke 17 di Yogyakarta, ISSN , Anonim Persyaratan Umum Disain SEN Kogenerasi PTRKN-BATAN John E Edwards Chemical Engineering In Practice Second Edition, Chamcad Publication 6. Y.M. Ferng, C.W. Chi CFD Investigating The Air Ingress Accident For a HTGR Simulation Of Graphite Corrosion Oxidation, Nuclear Engineering And Design , Taiwan, H. Haque Consequences Of Delayed Air Ingress Following A Depressurization Accident In A Hight Temperature Reactor Elservier, Nuclear Engineering And Design , Chang H. Oh. Eung Soo Kim Conseptual Study On Air Ingress Mitigation For VHTR Elsever, Nuclear Engineering And Design , Anonim GENERAL ATOMIC Graphite Design Handbook, DOE-HTGR-88111/Rev 0, /0, page 3-5,3-6, TANYA JAWAB Sudaryadi Untuk menjaga kestabilan posisi grafit agar tidak terdegradasi bagaimana cara mengantisipasinya? ISSN Buku I hal. 91
6 Apakah dapat direvitalisasi sendiri jika terjadi degradasi dan apakah kualitas grafit yang ada di pasaran sesuai? Agar grafit struktur reaktor tidak ikut terdegradasi maka injeksi grafit harus tepat/tidak berlebihan. Kalau terjadi degradasi struktur reactor maka jika melampaui keselamatan kritisnya harus diganti/revitalisasi. Grafit dipasaran yang nuklir grid sudah tersedia. Air Ingress terjadi pada kondisi pipa pendingin pecah/bocor sehingga udara masuk teras dan bereaksi dengan grafit sebagai struktur utama teras RGTT200K Sehingga kekuatan grafit terdegradasi karena korosi. Injeksi grafit menimbulkan efek samping yaitu jika tidak tepat penambahannya akan muncul sebagai debu karbon yang juga menimbulkan masalah baru dalam reaktor. Agus Nur Rachman Peristiwa Air Ingress terjadi pada kondisi seperti apa? Apakah ada efek samping dari penginjeksian grafit dalam teras reaktor? Buku I hal. 92 ISSN
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP DEGRADASI GRAFIT OLEH AIR INGRESS PADA TERAS RGTT200K.
ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP DEGRADASI GRAFIT OLEH AIR INGRESS PADA TERAS Sumijanto Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan PUSPIPTEK Gd 80 Serpong Tangsel 15310 Tlp: 021
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH WATER INGRESS TERHADAP PERTUMBUHAN GAS CO DAN H 2 DALAM PENDINGIN RGTT200K ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH WATER INGRESS TERHADAP PERTUMBUHAN GAS CO DAN H 2 DALAM PENDINGIN RGTT200K Sumijanto, Sriyono, Ign.Djoko Irianto, Arifal Pusat Teknologi Reaktor Dan Keselamatan Nuklir BATAN ABSTRAK ANALISIS
Lebih terperinciPEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM ABSTRAK
PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK MEMPEROLEH KINERJA YANG OPTIMUM Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN ABSTRAK PEMODELAN SISTEM KONVERSI ENERGI
Lebih terperinciOPTIMASI KINERJA IHX UNTUK SISTEM KOGENERASI RGTT200K
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Energi Nuklir 2014 Pontianak, 19 Juni 2014 OPTIMASI KINERJA IHX UNTUK SISTEM KOGENERASI RGTT200K Ign. Djoko Irianto, Sri Sudadiyo, Sukmanto Dibyo Pusat Teknologi dan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA PRECOOLER PADA SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK PROSES DESALINASI
ANALISIS KINERJA PRECOOLER PADA SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K UNTUK PROSES DESALINASI Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumsi energi listrik dunia dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam hal ini industri memegang peranan penting dalam kenaikan konsumsi listrik dunia. Di Indonesia,
Lebih terperinciANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K ABSTRAK ABSTRACT
ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS SUDU KOMPRESOR AKSIAL UNTUK SISTEM TURBIN HELIUM RGTT200K.
Lebih terperinciANALISIS KARAKTERISTIK TERMAL INTERMEDIATE HEAT EXCHANGER PADA RGTT200K
ANALISIS KARAKTERISTIK TERMAL INTERMEDIATE HEAT EXCHANGER PADA RGTT200K Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang 15310 Telp./Fax:
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH UKURAN BUTIR KARBON AKTIF TERHADAP ADSORPSI GAS N 2 DAN O 2 PADA KONDISI KRIOGENIK ABSTRAK
ANALISIS PENGARUH UKURAN BUTIR KARBON AKTIF TERHADAP ADSORPSI GAS N 2 DAN O 2 PADA KONDISI KRIOGENIK Rahayu Kusumastuti, Itjeu Karliana, Sriyono, Sumijanto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir
Lebih terperinciBAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi
BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR BAB III KARAKTERISTIK DESAIN HTTR DAN PENDINGIN Pb-Bi 3.1 Konfigurasi Teras Reaktor Spesifikasi utama dari HTTR diberikan pada tabel 3.1 di bawah ini. Reaktor terdiri
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT KESELAMATAN HIGH TEMPERATURE REACTOR 10 MW DITINJAU DARI NILAI SHUTDOWN MARGIN.
EVALUASI TINGKAT KESELAMATAN HIGH TEMPERATURE REACTOR 10 MW DITINJAU DARI NILAI SHUTDOWN MARGIN Rizki Budi Rahayu 1, Riyatun 1, Azizul Khakim 2 1 Prodi Fisika, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Lebih terperinciANALISIS KINERJA SISTEM KONVERSI ENERGI KOGENERASI RGTT200K UNTUK PRODUKSI HIDROGEN
PTNBR BATAN Bandung, 4 Juli 03 ANALISIS KINERJA SISTEM KNVERSI ENERGI KGENERASI RGTT00K UNTUK PRDUKSI HIDRGEN Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN) BATAN Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciAnalisis Neutronik pada Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) dengan Variasi Bahan Pendingin (He, CO 2, N 2 )
Analisis Neutronik pada Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) dengan Variasi Bahan Pendingin (He, CO 2, N 2 ) Riska*, Dian Fitriyani, Feriska Handayani Irka Jurusan Fisika Universitas Andalas *riska_fya@yahoo.com
Lebih terperinciREAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR)
REAKTOR GRAFIT BERPENDINGIN GAS (GAS COOLED REACTOR) RINGKASAN Reaktor Grafit Berpendingin Gas (Gas Cooled Reactor, GCR) adalah reaktor berbahan bakar uranium alam dengan moderator grafit dan berpendingin
Lebih terperinciKAJIAN DAMPAK GAS PENGOTOR PENDINGIN PRIMER TERHADAP INTEGRITAS MATERIAL STRUKTUR R G T T
KAJIAN DAMPAK GAS PENGOTOR PENDINGIN PRIMER TERHADAP INTEGRITAS MATERIAL STRUKTUR R G T T Oleh Sumijanto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN Sigma Epsilon ISSN 0853-9103 ABSTRAK KAJIAN
Lebih terperinciANALISIS TERMODINAMIKA UNTUK OPTIMASI SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K
ISSN 0-8 Ign. Djoko Irianto ANALISIS TERMODINAMIKA UNTUK OPTIMASI SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT00K Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa mendatang penggunaan bahan bakar berbasis minyak bumi harus dikurangi karena semakin menipisnya cadangan minyak bumi dan dampak
Lebih terperinciAnalisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR)
Bab 2 Analisis Termal Hidrolik Gas Cooled Fast Reactor (GCFR) 2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Prinsip kerja dari pembangkit listrik tenaga nuklir secara umum tidak berbeda dengan pembangkit listrik
Lebih terperinciPARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL
LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG BATASAN DAN KONDISI OPERASI REAKTOR NONDAYA PARAMETER YANG DIPERTIMBANGKAN SEBAGAI KONDISI BATAS UNTUK OPERASI NORMAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reaktor nuklir membutuhkan suatu sistem pendingin yang sangat penting dalam aspek keselamatan pada saat pengoperasian reaktor. Pada umumnya suatu reaktor menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat di dunia. Saat ini Indonesia merupakan negara dengan ekonomi terbesar ke 16 di dunia dan dalam
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Geometri Aqueous Homogeneous Reactor (AHR) Geometri AHR dibuat dengan menggunakan software Visual Editor (vised).
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah dilakukan dengan membuat simulasi AHR menggunakan software MCNPX. Analisis hasil dilakukan berdasarkan perhitungan terhadap nilai kritikalitas (k eff )
Lebih terperinciPERHITUNGAN REAKTIVITAS UMPAN BALIK AKIBAT KOMPAKSI BAHAN BAKAR DAN KEBOCORAN YANG DISEBABKAN OLEH GEMPA PADA HTR-10 DENGAN CODE MVP
PERHITUNGAN REAKTIVITAS UMPAN BALIK AKIBAT KOMPAKSI BAHAN BAKAR DAN KEBOCORAN YANG DISEBABKAN OLEH GEMPA PADA HTR-10 DENGAN CODE MVP Uswatun Chasanah 1, Riyatun 1, Azizul Khakim 2 1 Prodi Fisika, FMIPA,
Lebih terperinciREAKTOR PEMBIAK CEPAT
REAKTOR PEMBIAK CEPAT RINGKASAN Elemen bakar yang telah digunakan pada reaktor termal masih dapat digunakan lagi di reaktor pembiak cepat, dan oleh karenanya reaktor ini dikembangkan untuk menaikkan rasio
Lebih terperinciStudi Efek Geometri Terhadap Performa Bahan Bakar Pebble Bed Reactor
Studi Efek Geometri Terhadap Performa Bahan Bakar Pebble Bed Reactor Ginanjar 1,a), M. Nurul Subkhi 2,b), Dwi Irwanto,c) dan Topan Setiadipura,d) 1,2 Laboratorium Fisika Nuklir dan Energi, Kelompok Keilmuan
Lebih terperinciANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR. Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN
ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN KOMPRESOR Oleh Sri Sudadiyo Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN Sigma Epsilon ISSN 0853-9103 ABSTRAK ANALISIS PERFORMA UNTUK SISTEM TURBIN DAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Telah dilakukan beberapa riset reaktor nuklir diantaranya di Serpong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan listrik di Indonesia semakin meningkat, sedangkan bahan bakar fosil akan segera habis. Oleh karena itu dibutuhkan pembangkit listrik yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciANALISIS DESAIN ECCS TERHADAP FREKUENSI KERUSAKAN TERAS PADA PWR
ANALISIS DESAIN ECCS TERHADAP FREKUENSI KERUSAKAN TERAS PADA PWR D. T. Sony Tjahyani, Surip Widodo Bidang Pengkajian dan Analisis Keselamatan Reaktor Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH TEMPERATUR OKSIDASI KARBONMONOKSIDA PADA KONTROL INVENTORI HELIUM RGTT200K
Prosiding Seminar Nasional ke-18 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir Bandung, 29 September 2012 ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR OKSIDASI KARBONMONOKSIDA PADA KONTROL INVENTORI HELIUM RGTT200K
Lebih terperinciFENOMENA KOROSI PADA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR PENELITIAN
Sumijanto, dkk. ISSN 0216-3128 149 FENOMENA KOROSI PADA SISTEM PENDINGIN PRIMER REAKTOR PENELITIAN Sumijanto, Soedardjo S.A Pusat Pengembangan Teknologi Keselamatan Nuklir BATAN, Serpong ABSTRAK FENOMENA
Lebih terperinciMODUL 2 ANALISIS KESELAMATAN PLTN
MODUL 2 ANALISIS KESELAMATAN PLTN Muhammad Ilham, Annisa Khair, Mohamad Yusup, Praba Fitra Perdana, Nata Adriya, Rizki Budiman 121178, 12115, 121177, 121118, 12116, 12114 Program Studi Fisika, Institut
Lebih terperinciPENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI HIDROGEN DARI PERENGKAHAN AIR BERDASARKAN DISTRIBUSI KALOR RGTT-KOGENERASI ABSTRAK
PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI HIDROGEN DARI PERENGKAHAN AIR BERDASARKAN DISTRIBUSI KALOR RGTT-KOGENERASI Nurul Huda Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI HIDROGEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Semakin maraknya krisis energi yang disebabkan oleh menipisnya cadangan minyak bumi, gas dan batubara di Indonesia,membuat kita harus segera memikirkan
Lebih terperinciPENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS
PENGARUH JENIS MATERIAL REFLEKTOR TERHADAP FAKTOR KELIPATAN EFEKTIF REAKTOR TEMPERATUR TINGGI PROTEUS Disusun oleh : TEGUH RAHAYU M0209052 SKRIPSI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) didesain berdasarkan 3 (tiga) prinsip yaitu mampu dipadamkan dengan aman (safe shutdown), didinginkan serta mengungkung produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN di Bandung dan Reaktor Kartini yang berada di Yogyakarta. Ketiga reaktor
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan berkembangnya teknologi dan peradabaan manusia, kebutuhan terhadap energi mengalami peningkatan yang cukup tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan-kebutuhan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA TURBIN KOMPRESOR UNTUK DESAIN KONSEPTUAL UNIT KONVERSI DAYA RGTT200K
ANALISIS KINERJA TURBIN KOMPRESOR UNTUK DESAIN KONSEPTUAL UNIT KONVERSI DAYA RGTT200K Oleh Ign. Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS KINERJA TURBIN KOMPRESOR UNTUK
Lebih terperinciAnalisis Distribusi Suhu Aksial Teras Dan Penentuan k eff PLTN Pebble Bed Modular Reactor (PMBR) 10 MWE Menggunakan Metode MCNP 5
Berkala Fisika ISSN : 1410-9662 Vol. 12, No. 3, Juli 2010, hal 85-90 Analisis Distribusi Suhu Aksial Teras Dan Penentuan k eff PLTN Pebble Bed Modular Reactor (PMBR) 10 MWE Menggunakan Metode MCNP 5 Agung
Lebih terperinciPERHITUNGAN INTEGRAL RESONANSI PADA BAHAN BAKAR REAKTOR HTGR BERBENTUK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VSOP
PERHITUNGAN INTEGRAL RESONANSI PADA BAHAN BAKAR REAKTOR HTGR BERBENTUK BOLA DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM VSOP Elfrida Saragi PPIN BATAN Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan, Indonesia 15310 Email
Lebih terperinci2. Prinsip kerja dan Komponen Utama PLTN
PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) DAN JENIS-JENIS REAKTOR PLTN (Yopiter L.A.Titi, NRP:1114201016, PascaSarjana Fisika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh November (ITS Surabaya) 1. Pendahuluan Nuklir
Lebih terperinciDesain Reaktor Air Superkritis (Supercritical Cooled Water Reactor) dengan Menggunakan Bahan Bakar Uranium-horium Model Teras Silinder
JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 2016 Desain Reaktor Air Superkritis (Supercritical Cooled Water Reactor) dengan Menggunakan Bahan Bakar Uranium-horium Model Teras Silinder
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. hampir 50 persen dari kebutuhan, terutama energi minyak dan gas bumi.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah energi merupakan salah satu hal yang sedang hangat dibicarakan saat ini. Di Indonesia, ketergantungan kepada energi fosil masih cukup tinggi hampir 50 persen
Lebih terperinciREACTOR SAFETY SYSTEMS AND SAFETY CLASSIFICATION
REACTOR SAFETY SYSTEMS AND SAFETY CLASSIFICATION Puradwi I.W. Bidang Analisis Risiko dan Mitigasi Sistem P2TKN-BATAN NATIONAL BASIC PROFESSIONAL TRAINING COURSE ON NUCLEAR SAFETY PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Lebih terperinciANALISIS PROSES OKSIDASI H 2 DAN CO UNTUK DESAIN KONSEPTUAL SISTEM PEMURNIAN PENDINGIN PRIMER RGTT200K ABSTRAK
ANALISIS PROSES OKSIDASI H 2 DAN CO UNTUK DESAIN KONSEPTUAL SISTEM PEMURNIAN PENDINGIN PRIMER RGTT200K Oleh Sumijanto, Ign Djoko Irianto Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK ANALISIS
Lebih terperinciPENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati
PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2 Kadarusmanto, Purwadi, Endang Susilowati ABSTRAK PENENTUAN FRAKSI BAKAR PELAT ELEMEN BAKAR UJI DENGAN ORIGEN2. Elemen bakar merupakan salah
Lebih terperinciDefinisi PLTN. Komponen PLTN
Definisi PLTN PLTN adalah sebuah pembangkit daya thermal yang menggunakan satu atau beberapa reaktor nuklir sebagai sumber panasnya. Prinsip kerja sebuah PLTN hampir sama dengan sebuah Pembangkilt Listrik
Lebih terperinciREAKTOR NUKLIR. Sulistyani, M.Si.
REAKTOR NUKLIR Sulistyani, M.Si. Email: sulistyani@uny.ac.id Reaktor Nuklir Reaktor Nuklir pertama kali dibuat oleh Fermi tahun 1942. Reaktor nuklir dikelompokkanmenjadi reaktor penelitian dan reaktor
Lebih terperinciRISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK TERMOHIDRAULIK
RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK TERMOHIDRAULIK RINGKASAN Apabila ada sistem perpipaan reaktor pecah, sehingga pendingin reaktor mengalir keluar, maka kondisi ini disebut kecelakaan
Lebih terperinciPENGARUH DAYA TERHADAP UNJUK KERJA PIN BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR PADA KONDISI STEADY STATE
PENGARUH DAYA TERHADAP UNJUK KERJA PIN BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR PADA KONDISI STEADY STATE EDY SULISTYONO PUSAT TEKNOLOGI BAHAN BAKAR NUKLIR ( PTBN ), BATAN e-mail: edysulis@batan.go.id ABSTRAK PENGARUH
Lebih terperinciOPTIMASI LAJU ALIR MASSA DALAM PURIFIKASI PENDINGIN RGTT200K UNTUK PROSES KONVERSI KARBONMONOKSIDA
ISSN 1411 240X Optimasi Laju Alir Massa Dalam Purifikasi... (Sumijanto) OPTIMASI LAJU ALIR MASSA DALAM PURIFIKASI PENDINGIN RGTT200K UNTUK PROSES KONVERSI KARBONMONOKSIDA Sumijanto, Sriyono Pusat Teknologi
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN DESAIN SISTEM PROTEKSI KEBAKARAN DAN LEDAKAN INTERNAL PADA REAKTOR DAYA SISTEM DETEKSI DAN PEMADAMAN KEBAKARAN
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN)
TUGAS MAKALAH PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR (PLTN) Di Susun Oleh: 1. Nur imam (2014110005) 2. Satria Diguna (2014110006) 3. Boni Marianto (2014110011) 4. Ulia Rahman (2014110014) 5. Wahyu Hidayatul
Lebih terperinciKONSEP RANCANGAN SISTEM PEMURNIAN GAS PENDINGIN PRIMER PADA HIGH TEMPERATURE REACTOR (HTR)
KONSEP RANCANGAN SISTEM PEMURNIAN GAS PENDINGIN PRIMER PADA HIGH TEMPERATURE REACTOR (HTR) PIPING SUPRIATNA Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan Puspitek Serpong, Tangerang 15310,
Lebih terperincilogo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT
B.48 logo l RANCANG-BANGUN AKUISISI DATA DAN KONTROL UNTUK OPTIMASI PROSES PEMBUATAN GEL AMONIUM DIURANAT Ir. Moch. Setyadji, MT. Prof. Drs. Sahat Simbolon, M.Sc. Drs. Damunir Aryadi, ST. Wijiono, SP.
Lebih terperinci2. Reaktor cepat menjaga kesinambungan reaksi berantai tanpa memerlukan moderator neutron. 3. Reaktor subkritis menggunakan sumber neutron luar
- Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) merupakan stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. - PLTN dikelompokkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan energi yang sangat tinggi pada saat ini menimbulkan suatu pemikiran untuk mencari alternatif sumber energi yang dapat membantu mengurangi pemakaian bahan
Lebih terperinciDesain Reaktor Air Superkritis (Super Critical Water Reactor) dengan Bahan Bakar Thorium. Design of Supercritical Water Reactor with Thorium Fuel Cell
Jurnal ILMU DASAR, Vol.14 No. 1, Januari 2013: 1-6 1 Desain Reaktor Air Superkritis (Super Critical Water Reactor) dengan Bahan Bakar Thorium Design of Supercritical Water Reactor with Thorium Fuel Cell
Lebih terperinciPengaruh Variasi Temperatur Keluaran Molten Salt Reactor Terhadap Efisiensi Produksi Hidrogen dengan Sistem High Temperature Electrolysis (HTE)
Pengaruh Variasi Temperatur Keluaran Molten Salt Reactor Terhadap Efisiensi Produksi Hidrogen dengan Sistem High Temperature Electrolysis (HTE) Elsa Melfiana *, Andang Widi Harto,, Alexander Agung, * Program
Lebih terperinciBab 2 PENDEKATAN TERHADAP PERTAHANAN BERLAPIS
Bab 2 PENDEKATAN TERHADAP PERTAHANAN BERLAPIS 15. Pertahanan berlapis merupakan penerapan hierarkis berbagai lapisan peralatan dan prosedur untuk menjaga efektivitas penghalang fisik yang ditempatkan di
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH LAJU ALIR MASSA PENDINGIN TERHADAP KINERJA SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K
Prosidg Semar Nasional ke-18 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir Bandung, 29 September 2012 ANALISIS PENGARUH LAJU ALIR MASSA PENDINGIN TERHADAP KINERJA SISTEM KONVERSI ENERGI RGTT200K
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR... TAHUN... TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciKONSEP AWAL MODEL PEMISAHAN GAS PENGOTOR PENDINGIN PRIMER RGTT
Prosiding Seminar Nasional ke-17 Teknologi dan Keselamatan PLTN Serta Fasilitas Nuklir Yogyakarta, 01 Oktober 2011 KONSEP AWAL MODEL PEMISAHAN GAS PENGOTOR PENDINGIN PRIMER RGTT Itjeu Karliana, Ign Djoko
Lebih terperinciREAKTOR AIR BERAT KANADA (CANDU)
REAKTOR AIR BERAT KANADA (CANDU) RINGKASAN Setelah perang dunia kedua berakhir, Kanada mulai mengembangkan PLTN tipe reaktor air berat (air berat: D 2 O, D: deuterium) berbahan bakar uranium alam. Reaktor
Lebih terperinciBADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL 2012
BATAN B.41 ANALISIS KECELAKAAN PARAH REAKTOR DAYA PRESSURIZED WATER REACTOR MAJU BELAJAR DARI KEJADIAN FUKUSHIMA MENGGUNAKAN RELAP/SCDAPSIM 1. Ir. Surip Widodo, M.IT 2. Dipl.Ing. (FH) Andi Sofrany Ekariansyah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012),
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan semakin meningkatnya jumlah penduduk dunia yaitu sekitar 7 miliar pada tahun 2011 (Worldometers, 2012), maka peningkatan kebutuhan
Lebih terperinciDESAIN AWAL TURBIN UAP TIPE AKSIAL UNTUK KONSEP RGTT30 BERPENDINGIN HELIUM
ISSN 1411 240X Desain Awal Turbin Uap Tipe Aksial Untuk... (Sri Sudadiyo) DESAIN AWAL TURBIN UAP TIPE AKSIAL UNTUK KONSEP RGTT30 BERPENDINGIN HELIUM ABSTRAK Sri Sudadiyo, Jupiter Sitorus Pane PTKRN-BATAN,
Lebih terperinciPEMBANGKIT PENGENALAN (PLTN) L STR KTENAGANUKLTR
PENGENALAN (PLTN) PEMBANGKIT L STR KTENAGANUKLTR I _ Sampai saat ini nuklir khususnya zat radioaktif telah dipergunakan secara luas dalam berbagai bidang seperti industri, kesehatan, pertanian, peternakan,
Lebih terperinciB 040. Badan Tenaga Nuklir Nasional 2012
B 040 ANALISIS INTEGRITAS SISTIM PERPIPAAN PENDINGIN PRIMER REAKTOR AIR BERTEKANAN DALAM RANGKA PERSIAPAN PEMBANGUNAN PLTN PERTAMA DI INDONESIA Roziq Himawan Geni Rina Sunaryo Sri Nitiswati Yoyok Dwi Setyo
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI BAHAN PENDINGIN JENIS LOGAM CAIR TERHADAP KINERJA TERMALHIDROLIK PADA REAKTOR CEPAT
PENGARUH VARIASI BAHAN PENDINGIN JENIS LOGAM CAIR TERHADAP KINERJA TERMALHIDROLIK PADA REAKTOR CEPAT Nevi Haryani, Dian Fitriyani Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas e-mail: neviharya31@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan energi pada saat ini dan pada masa kedepannya sangatlah besar. Apabila energi yang digunakan ini selalu berasal dari penggunaan bahan bakar fosil tentunya
Lebih terperinciNomor 36, Tahun VII, April 2001
Nomor 36, Tahun VII, April 2001 Mengenal Proses Kerja dan Jenis-Jenis PLTN Di dalam inti atom tersimpan tenaga inti (nuklir) yang luar biasa besarnya. Tenaga nuklir itu hanya dapat dikeluarkan melalui
Lebih terperinci1 BAB I BAB I PENDAHULUAN
1 BAB I BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Zirkonium dioksida (ZrO 2 ) atau yang disebut dengan zirkonia adalah bahan keramik maju yang penting karena memiliki kekuatannya yang tinggi dan titik lebur
Lebih terperinciKARAKTERISASI PROSES PENANGKAPAN PENGOTOR N 2 DAN O 2 PADA KARBON AKTIF SISTEM PEMURNIAN RGTT200K ABSTRAK
KARAKTERISASI PROSES PENANGKAPAN PENGOTOR N 2 DAN O 2 PADA KARBON AKTIF SISTEM PEMURNIAN RGTT200K Itjeu Karliana, Sumijanto, Rahayu Kusumastuti, Sriyono Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir ABSTRAK
Lebih terperinciEVALUASI KESELAMATAN REAKTOR AIR MENDIDIH (BWR) DALAM PENGAWASAN REAKTOR DAYA
EVALUASI KESELAMATAN REAKTOR AIR MENDIDIH (BWR) DALAM PENGAWASAN REAKTOR DAYA Oleh: Budi Rohman Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir
Lebih terperinciReactor Safety System and Safety Classification BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Tujuan Keselamatan... 3 1.2. Fungsi Keselamatan Dasar... 3 1.3. Konsep Pertahanan Berlapis... 6 BAB II SISTEM KESELAMATAN REAKTOR DAYA PWR DAN BWR... 1 2.1. Pendahuluan...
Lebih terperinciDiterima editor 10 Agustus 2010 Disetujui untuk dipublikasi 28 September 2010
Vol. No. Oktober 00, Hal. - ISSN 0X Nomor : /AU/PMI/0/00 ANALISIS PARAMETER KINETIK DAN TRANSIEN TERAS KOMPAK REAKTOR G-GAS Iman Kuntoro ), Surian Pinem ), Tagor Malem Sembiring. Pusat Teknologi ahan Industri
Lebih terperinciDASAR ANALISIS KESELAMATAN
Modul 1 DASAR ANALISIS KESELAMATAN Anhar R. Antariksawan Bidang Analisis Risiko dan Mitigasi Kecelakaan (BARMiK) P2TKN BATAN anharra@centrin.net.id 20-10-03 antariksawan 1 Tujuan Mengetahui metodologi
Lebih terperinciOLEH : SHOLEHUL HADI ( ) DOSEN PEMBIMBING : Ir. SUDJUD DARSOPUSPITO, MT.
PENGARUH VARIASI PERBANDINGAN UDARA- BAHAN BAKAR TERHADAP KUALITAS API PADA GASIFIKASI REAKTOR DOWNDRAFT DENGAN SUPLAI BIOMASSA SERABUT KELAPA SECARA KONTINYU OLEH : SHOLEHUL HADI (2108 100 701) DOSEN
Lebih terperinciNUCLEAR CHEMISTRY & RADIOCHEMISTRY
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta Lecture Presentation NUCLEAR CHEMISTRY & RADIOCHEMISTRY By : NANIK DWI NURHAYATI, S,Si, M.Si Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan
Lebih terperinciREAKTOR AIR DIDIH (BOILING WATER REACTOR, BWR)
REAKTOR AIR DIDIH (BOILING WATER REACTOR, BWR) RINGKASAN Reaktor Air Didih adalah salah satu tipe reaktor nuklir yang digunakan dalam Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Reaktor tipe ini menggunakan
Lebih terperinciRISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR
RISET KECELAKAAN KEHILANGAN AIR PENDINGIN: KARAKTERISTIK BAHAN BAKAR RINGKASAN Meskipun terjadi kecelakaan kehilangan air pendingin ( Loss Of Coolant Accident, LOCA), seandainya bundel bahan bakar dapat
Lebih terperinciPenentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down
Berkala Fisika ISSN : 141-9662 Vol.9, No.1, Januari 26, hal 15-22 Penentuan Dosis Gamma Pada Fasilitas Iradiasi Reaktor Kartini Setelah Shut Down Risprapti Prasetyowati (1), M. Azam (1), K. Sofjan Firdausi
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA - 2 - KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI (PIE) 1.1. Lampiran ini menjelaskan definisi
Lebih terperinciPENGUJIAN IRADIASI KELONGSONG PIN PRTF DENGAN LAJU ALIR SEKUNDER 750 l/jam. Sutrisno, Saleh Hartaman, Asnul Sufmawan, Pardi dan Sapto Prayogo
PENGUJIAN IRADIASI KELONGSONG PIN PRTF DENGAN LAJU ALIR SEKUNDER 750 l/jam Sutrisno, Saleh Hartaman, Asnul Sufmawan, Pardi dan Sapto Prayogo ABSTRAK PENGUJIAN IRADIASI KELONGSONG PIN PRTF DENGAN LAJU ALIR
Lebih terperinciRISET PROSES PELELEHAN TERAS SAAT KECELAKAAN PARAH
RISET PROSES PELELEHAN TERAS SAAT KECELAKAAN PARAH RINGKASAN Kecelakaan yang terjadi pada reaktor Three Mile Island No.2 (TMI-2) di Amerika Serikat pada bulan Maret 1979, telah mengakibatkan sekitar separuh
Lebih terperinciANALISIS KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN PRIMER RSG-GAS MODA SATU JALUR
ANALISIS KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN PRIMER RSG-GAS MODA SATU JALUR Sukmanto Dibyo sukdibyo@batan.go.id Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir (PTRKN-BATAN) ABSTRAK ANALISIS KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN
Lebih terperinciEFEK FRAKSI PEBBLE DALAM PERHITUNGAN KOEFISIEN REAKTIVITAS DOPPLER RGTT200K
EFEK FRAKSI PEBBLE DALAM PERHITUNGAN KOEFISIEN REAKTIVITAS DOPPLER RGTT200K Hery Adrial Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek, Gedung No 80, Serpong, Tangerang 15310 heryadrial@yahoo.co.id
Lebih terperinciPengaruh Densitas Arus Listrik Terhadap Kinerja Sistem Elektrolisis Air Suhu Tinggi Menggunakan Molten Salt Nuclear Reactor (MSR)
Pengaruh Densitas Arus Listrik Terhadap Kinerja Sistem Elektrolisis Air Suhu Tinggi Menggunakan Molten Salt Nuclear Reactor (MSR) Andang Widi Harto 1), Arnoldus Lambertus Dipu 2), Alexander Agung 3) 1)
Lebih terperinciSigma Epsilon, ISSN
VALIDASI PROGRAM VSOP PADA PERHITUNGAN DISTRIBUSI TEMPERATUR BAHAN BAKAR RGTT200K KONDISI TUNAK Sudarmono Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir-BATAN ABSTRAK VALIDASI PROGRAM VSOP PADA PERHITUNGAN
Lebih terperinciKAJIAN PENGARUH KOROSI EROSI AKIBAT ADANYA PARTIKEL LADEN KARBON TERHADAP KESELAMATAN PENGOPERASIAN HTGR
ProsidingSeminarKeselamatanNuklir,5 6Agustus2009 KAJIANPENGARUHKOROSIEROSIAKIBATADANYAPARTIKEL LADENKARBONTERHADAPKESELAMATANPENGOPERASIAN HTGR Sriyono BidangPengembanganReaktor,PTRKN BATAN Email:zriyono@batan.go.id
Lebih terperinciAnalisis perpindahan panas solid material RGTT200K
Analisis perpindahan panas solid material RGTT200K Sudarmono Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir-BATAN Gedung 80, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang 15310 e-mail: smonomono2003@yahoo.com
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. -X52 sedangkan laju -X52. korosi tertinggi dimiliki oleh jaringan pipa 16 OD-Y 5
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini, hasil pengolahan data untuk analisis jaringan pipa bawah laut yang terkena korosi internal akan dibahas lebih lanjut. Pengaruh operasional pipa terhadap laju korosi dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Memperoleh energi yang terjangkau untuk rumah tangga dan industri adalah aktivitas utama pada masa ini dimana fisi nuklir memainkan peran yang sangat penting. Para
Lebih terperinciKonduksi Mantap 2-D. Shinta Rosalia Dewi
Konduksi Mantap 2-D Shinta Rosalia Dewi SILABUS Pendahuluan (Mekanisme perpindahan panas, konduksi, konveksi, radiasi) Pengenalan Konduksi (Hukum Fourier) Pengenalan Konduksi (Resistensi ermal) Konduksi
Lebih terperinciPENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR
PENGENALAN DAUR BAHAN BAKAR NUKLIR RINGKASAN Daur bahan bakar nuklir merupakan rangkaian proses yang terdiri dari penambangan bijih uranium, pemurnian, konversi, pengayaan uranium dan konversi ulang menjadi
Lebih terperinciANALISIS TRANSIEN AKIBAT KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN PADA TERAS SILISIDA RSG-GAS MENGGUNAKAN KODE EUREKA-2/RR
ANALISIS TRANSIEN AKIBAT KEHILANGAN ALIRAN PENDINGIN PADA TERAS SILISIDA RSG-GAS MENGGUNAKAN KODE EUREKA-2/RR Oleh Muh. Darwis Isnaini Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir - BATAN ABSTRAK ANALISIS
Lebih terperinciPEMILIHAN TEKNOLOGI PRODUKSI HIDROGEN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI NUKLIR
Pemilihan Teknologi Produksi Hidrogen dengan Memanfaatkan Energi Nuklir (Siti Alimah, Erlan Dewita) PEMILIHAN TEKNOLOGI PRODUKSI HIDROGEN DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI NUKLIR Siti Alimah, Erlan Dewita Pusat
Lebih terperinciREAKTOR PENDINGIN GAS MAJU
REAKTOR PENDINGIN GAS MAJU RINGKASAN Reaktor Pendingin Gas Maju (Advanced Gas-cooled Reactor, AGR) adalah reaktor berbahan bakar uranium dengan pengkayaan rendah, moderator grafit dan pendingin gas yang
Lebih terperinciEFEK IMPURITAS BORON PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR PEBBLE BED. Hery Adrial Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN
EFEK IMPURITAS BORON PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR PEBBLE BED Hery Adrial Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir - BATAN ABSTRAK EFEK IMPURITAS BORON PADA KERNEL BAHAN BAKAR HTGR PEBBLE BED. Boron
Lebih terperinci