BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi

1 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV maka dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut: 1. Struktur audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja auditor di Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah dengan demikian hipotesis 1 didukung. Hasil ini didukung dengan koefisien regresi Struktur audit sebesar 0,339 (positif) dengan diperoleh t hitung sebesar sebesar 2,858 dan probabilitas kesalahan (p) = 0, Konflik peran mempunyai pengaruh dominan terhadap Kinerja auditor di Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah dengan demikian hipotesis 2 tidak didukung. 3. Ketidakjelasan peran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja auditor di Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah dengan demikian hipotesis 3 didukung. Hasil ini didukung dengan koefisien regresi Ketidakjelasan peran sebesar - 0,321 dengan koefisien diperoleh t hitung sebesar sebesar -3,102 dan p = 0,000 67

2 Implikasi teoritis Kesimpulan penelitian yang menunjukkan bahwa Variabel Struktur audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja auditor di Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah. Hasil ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Bamber et al (2002) yang menyatakan bahwa tanpa pengetahuan struktur audit yang baku, staf akuntan mempunyai kecenderungan kesulitan dalam menjalankan tugasnya berpengaruh terhadap kinerja. Kesulitan ini timbul sehubungan dengan beberapa faktor yang teridentifikasi dalam studi Bamber et al (2002). Penggunaan struktur audit dapat membantu auditor dalam melaksanakan tugasnya menjadi lebih baik sehingga dapat. meningkatkan kinerja auditor. Staf audit yang tidak memiliki pengetahuan tentang struktur audit yang baku cenderung mengalami kesulitan dalam menjalankan tugasnya. Hasil penelitian ini juga mempunyai kesimpulan yang sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Fanany dkk (2008) yang mempumyai kesimpulan sama yaitustruktur audit mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja auditor. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Konflik peran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Kinerja auditor. Hasil ini tidak mendukung teori yang dikemukakan oleh Arfan Ikhsan & Muhammad Ishak (2010) yang menyatakan bahwa konflik peran ( role conflict) timbul karena adanya dua perintah berbeda yang diterima 68

3 secara bersamaan dan pelaksanaan atas salah satu perintah saja akan mengakibatkan diabaikannya perintah yang lain. Konflik dapat terjadi antara auditor yang mempertahankan profesionalismenya dan pihak yang diaudit yang cenderung mempertahankan lembaga atau keinginannya. Kesimpulan penelitian yang menunjukkan bahwa Variabel ketidak jelasan peran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja auditor di Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah. Hasil ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Bamber et al (2002) yang menyatakan bahwa ketidakjelasan peran (role ambiguity) muncul Karena tidak cukupnya informasi yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tugas atau pekerjaan yang diberikan dengan cara yang memuaskan. Ketidakjelasan peran merupakan kesenjangan pemahaman, ketidakpastian, dan ketidakjelasan apa yang harus dilakukan seseorang individual dalam melakukan pekerjaannya. Hasil penelitian ini juga mempunyai kesimpulan yang sama dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh Fanany dkk (2008) dan Agustina (2009) yang mempumyai kesimpulan sama yaitu ketidak jelasan peran mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja auditor. Implikasi praktis Kinerja auditor banyak ditentukan oleh Struktur audit yang ada pada sitem. Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah memiliki kinerja yang baik ketika terperincinya prosedur pelaksanaan 69

4 audit dengan jelas, maupun keseringan dalam melakukan koordinasi kerja. Auditor juga mempunyai kinerja yang baik ketika didukung oleh penggunaan alat alat dan kebijakan audit yang komprehensif dan terintrigasi dan harus mengikuti keputusan yang telah ditetapkan oleh kantor. Konflik peran mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap Kinerja auditor. Hasil berbeda ini dikarenakan pada di Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah auditor sudah dapat membedakan antara hubungan diluar pekerjaan dan kewajiban dari pekerjaan itu sendiri. Auditor dalam bekerjanya sudah dapat menghadapi ketidakpastian tentang pekerjaan yang dia harapkan untuk melaksanakannya, bila berbagai permintaan pekerjaan saling bertentangan maka diharapkan untuk melakukan lebih dari kemampuannya. Keberhasilan kinerja auditor juga ditentukan oleh adanya informasi yang memadai yang diperlukan seseorang untuk menjalankan perannya dengan cara yang memuaskan sehingga auditor memiliki peran yang jelas. Ketidak jelasan peran juga akan berefek negatif pada kinerja auditor. Auditor Kantor BPK Palangka Raya Kalimantan Tengah dapat menurun kinerjanya ketika merasa kurang mengetahui dengan jelas apa yang diharapkan, merasa kurang yakin tentang wewenang yang saya miliki saat ini dan merasa kurang jelas mengenai pekerjaan / apa yang seharusnya. Perencanan kerja dan tujuan yang kurang jelas juga dapat berdampak negatif pada kinerja auditor. Auditor yang kurang dapat 70

5 membagi waktu dengan baik antara harus menyelesaikan penugasan di lapangan dengan menyelesaikan laporan yang diminta atasan maupun klien juga akan mengurangi kesuksesan kinerja auditor 71

6 5.2 Saran Berdasarkan hasil analisis pada Bab IV maka dapat ditarik beberapa simpulan, maka peneliti menyarankan sebagai berikut: 1. Auditor akan dapat mudah bekerja secara cepat dan tepat jika pemberian dalam pekerjaan sesuai dengan keahliannya, jika pun belum sesuai dengan kapabilitas auditor tersebut, maka perusahaan dapat memberikan training atau diklat supaya auditor mudah beradaptasi dengan pekerjaannya. 2. Perusahaan dapat menerapkan sistem promosi yang adil dan terbuka sehingga seluruh auditor dapat mengawasi dan mengevaluasi kinerja auditorbersama, siapa yang patut dan layak mendapatkan promosi harus sesuai dengan prestasi dan hasil kerja keras auditor tersebut. 3. Perusahaan harus memberikan kompensasi sesuai dengan hasil kerja auditornya. Jika memang auditor berprestasi atas hasil kerjanya, sudah semestinya perusahaan memberikan bonus/insentif yang setimbal dengan hasil usahanya. Jika pemberian bonus dijalankan secara baik,maka auditor lainpun akan bersemangat dan terstruktur audit untuk mendapatkan hasil kerja yang lebih baik lagi 72