JURNAL ILMIAH. Disusun oleh: Aloysius Gonzaga Putra

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JURNAL ILMIAH. Disusun oleh: Aloysius Gonzaga Putra"

Transkripsi

1 PERBANDINGAN REAKSI PASAR SAHAM ANTARA SAHAM BUMN DENGAN SAHAM BUMS SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN (SEKTOR PIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER) PADA TAHUN 2013 JURNAL ILMIAH Disusun oleh: Aloysius Gonzaga Putra JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

2

3 PERBANDINGAN REAKSI PASAR SAHAM ANTARA SAHAM BUMN DENGAN SAHAM BUMS SEBELUM DAN SETELAH PENGUMUMAN PEMBAGIAN DIVIDEN (SEKTOR PIMER, SEKUNDER, DAN TERSIER) PADA TAHUN 2013 Aloysius Gonzaga Putra Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya ABSTRAK Program privatisasi yang telah dilaksanakan pemerintah terhadap BUMN telah menunjukkan beberapa hasil positif. Hal ini dapat dilihat dari kinerja BUMN yang go public dan dicerminkan dari kenaikkan harga saham mereka. Bukan hanya BUMN saja yang mengalami kenaikkan harga saham setelah IPO di Bursa Efek Indonesia, namun demikian juga dengan BUMS. Penelitian ini akan menganalisis apakah terdapat perbedaan reaksi pasar terhadap informasi pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh BUMN dan BUMS. Dimana dividen sendiri dapat digunakan oleh manajer perusahaan untuk memberikan sinyal kepada investor tentang prospek perusahaannya di masa depan sesuai dengan signalling theory. Penelitian ini mengambil 6 saham sebagai sampel yang terdiri dari 3 saham perusahaan milik pemerintah yaitu; BBRI, PTBA, dan SMGR, dan 3 saham perusahaan milik swasta yaitu; BBCA, ITMG, dan UNVR. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study dengan alat analisis uji t dan uji paired sample t-test. Dari kedua uji tersebut diketahui bahwa pasar bereaksi negatif terhadap informasi pengumuman pembagian dividen baik yang dilakukan oleh perusahaan pemerintah maupun swasta yang tercermin dari adanya abnormal return negatif yang signifikan selama periode penelitian. Kata kunci: Pengumuman Dividen BUMN dan BUMS, Reaksi Pasar terhadap Dividen. A. PENDAHULUAN Banyaknya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa pasar modal Indonesia sudah berkembang dengan pesat. Apa lagi perusahaan milik Negara juga sudah go public membuat pasar modal menjadi salah satu lahan potensial untuk menarik investor dalam rangka pembangunan nasional. Listingnya perusahaan-perusahaan milik Negara ini juga akan membuat pasar modal Indonesia semakin hidup dan perusahaanperusahaan baik swasta maupun BUMN harus memperbaiki kinerja keuangan mereka dan memkasimalkan keuntungan mereka guna menarik minat investor. Ini menunjukkan bahwa kebijakan privatisasi BUMN yang dilakukan oleh pemerintah sudah tepat, selain membuat kinerja keuangan dan efisiensi BUMN semakin membaik juga membuat pasar modal Indonesia semakin berkembang. Tabel.1: Beberapa Perubahan Harga Saham BUMN yang Diprivatisasi No. Nama BUMN Harga Perdana Saham Harga Saham Per 19/1/2004 Selisih 1 PT. PGN, Tbk PT. Bank BRI, Tbk PT. Bank Mandiri, Tbk PT. Telkom, Tbk PT. Kimia Farma, Tbk PT. Batubara Bukit Asam, Tbk.

4 7 PT. Adhi Karya, Tbk Sumber: masterplan revitalisasi BUMN Dari tabel.1 di atas dapat dilihat bahwa harga saham BUMN yang telah diprivatisasi mengalami peningkatan. Berdasarkan fakta-fakta di atas, tentunya akan menarik untuk membandingkan bagaimana reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan BUMN dengan perusahaan swasta yang akan tercermin dari terjadinya abnormal return saham sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen. Informasi pembagian dividen ini bisa dianggap sebagai suatu peristiwa yang mengandung sebuah informasi tentang kinerja keuangan suatu perusahaan dan prospek perusahaan tersebut di masa depan. Perbandingan ini akhirnya nanti akan menggambarkan seberapa besarkah kepercayaan investor terhadap saham BUMN dan perusahaan swasta di Bursa Efek Indonesia. Oleh sebab itu, berdasarkan latar belakang di atas dan juga dari hasil dari beberapa penelitian serta fakta-fakta yang telah diungkapkan di atas, maka penulis tertarik untuk meneliti perbandingan pola pergerakan harga saham sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen antara saham BUMN dengan BUMS. Adapun judul yang diajukan dalam penelitian ini adalah Perbandingan Reaksi Pasar Saham antara Saham BUMN dengan Saham BUMS Sebelum dan Setelah Pengumuman Pembagian Dividen (Sektor Pimer, Sekunder, dan Tersier) pada Tahun Teori Efisiensi Pasar B. KAJIAN TEORI Di dalam pasar yang kompetitif, harga ekuilibrium suatu aktiva ditentukan oleh tawaran yang tersedia dan permintaan agregat. Harga keseimbangan ini mencerminkan konsensus bersama antara semua partisipan pasar tentang nilai dari aktiva tersebut berdasarkan informasi yang tersedia. Jika suatu informasi baru yang relevan masuk kedalam pasar yang berhubungan dengan suatu aktiva, informasi ini akan digunakan untuk menganalisis dan mengintepretasikan nilai dari aktiva bersangkutan. Bagaimana suatu pasar bereaksi terhadap suatu informasi untuk mencapai harga keseimbangan yang baru merupakan hal yang penting. Jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai harga keseimbangan baru yang sepenuhnya mencerminkan informasi yang tersedia, maka kondisi pasar seperti ini disebut dengan pasar efisien (Jogiyanto, 2013:547). Bentuk utama dari efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu informasi masa lalu, infromasi sekarang yang sedang dipublikasikan, dan informasi privat, sebagai berikut: 1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form). 2. Efisien dalam Bentuk Semi Kuat (semi strong). 3. Efisiensi Bentuk Kuat (strong form). Teori Dividen Dalam dunia keuangan, pada dasarnya terdapat tiga konsep tentang kebijakan dividen (John E. Junarsin dalam Anindhita 2010), yaitu: 1. Irrelevance theory. Teori ini menganggap bahwa kebijakan dividen tidak membawa dampak apa-apa bagi nilai perusahaan. Jadi, peningkatan atau penurunan dividen oleh perusahaan tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. 2. Bird-in-the-hand theory.teori ini berpendapat bahwa investor menyukai dividen karena kas di tangan lebih bernilai daripada kekayaan dalam bentuk lain. Konsekuensinya, harga saham perusahaan akan sangat

5 ditentukan oleh besarnya dividen yang dibagikan. Dengan demikian, semakin tinggi dividen yang dibagikan, semakin tinggi pula nilai perusahaan. 3. Tax preference theory. Menurut teori ini, investor tidak terlalu menyukai dividen karena dividen tidaklah tax deductible. Teori dividen yang relevan untuk digunakan dengan adanya pengumuman pembayaran dividen adalah signalling theory. Seperti yang dijelaskan oleh Doddy Setiawan dan Jogianto Hartono (2003:133) dalam Kurniawan (2010) bahwa manajer mengetahui prospek perusahaan di masa depan, sedangkan investor tidak. Manajer dapat menggunakan dividen, yang merupakan sinyal yang baik, untuk mengurangi kesenjangan informasi. Inilah salah satu penyebab kenapa pengumuman pembayaran dividen dapat mempengaruhi harga saham. Abnormal Return Secara umum abnormal return merupakan kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return yang diharapkan oleh investor. Menurut Jogiyanto (2013), abnormal return diartikan sebagai kelebihan dari return yang sesungguhnya terjadi terhadap return normal, dalam hal ini return normal adalah return yang diharapkan oleh investor. Perhitungan abnormal return dapat menggunakan formula: dimana: ARit Rit E(Rit) = abnormal return sekuritas i pada periode peristiwa ke-t = return sesungguhnya untuk sekuritas i pada period ke-t = return ekspektasi sekuritas i pada periode peristiwa ke-t Kerangka Pikir Terdapat abnormal return Reaksi Pasar Modal Event Study Terdapat abnormal return Tidak terdapat abnormal retun Tidak terdapat abnormal retun sebelum sumber: penulis 2015 setelah

6 C. METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk kedalam pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, turun ke lapangan, analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian data numerik. Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study. Menurut Tandelilin (2010), studi peristiwa (event study) menyelidiki respon pasar terhadap kandungan informasi dari suatu pengumuman atau publikasi peristiwa tertentu. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Wijaya (2013:19) dalam Asshodiqi (2015), data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber yang menerbitkan dan bersiap pakai. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data: 1. Harga penutupan saham harian selama periode penelitian 2. Harga penutupan harian Indeks Harga Saham Gabungan Secara ringkas sampel yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel.2: Sampel Penelitian Sektor Pemerintah Swasta Primer PTBA ITMG Sekunder SMGR UNVR Tersier BBRI BBCA Sumber: Penulis 2015 D. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk membandingkan reaksi pasar antara peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh BUMN dan BUMS, maka perlu dilakukan uji signifikansi terhadap rata-rata abnormal return untuk melihat apakah terdapat reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh BUMN dan BUMS. Menurut Jogiyanto (2013), pengujian statistik terhadap return tak normal mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi return tak normal yang ada di periode peristiwa. Signifikansi yang dimaksud adalah bahwa abnormal return tersebut secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan negatif untuk kabar buruk). Pengujian t (t test) dilakukan untuk maksud ini. Hasil dari uji signifikansi menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan reaksi yang ditunjukkan oleh pasar terhadap pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan milik pemerintah dengan pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan milik swasta yaitu pasar bereaksi negatif terhadap informasi pembagian dividen tersebut. Dari hasil tersebut dapat diketahui nampaknya perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut Tax preference theory, dimana nampaknya investor justru tidak menyukai pembagian dividen yang besar. Hal ini dikarenakan adanya beban pajak yang cukup besar dari dividen yang dibayarkan sehingga investor lebih menyukai capital gain dari pada dividen karena bisa menunda pembayaran pajak. Selain itu, ada anggapan bahwa kebijakan dividen dapat merugikan pertumbuhan perusahaan karena pendanaan perusahaan untuk operasional akan berkurang karena sebagian besar kas perusahaan diberikan dalam arus kas pendanaan. Hal ini dapat mengurangi aktivitas perusahaan dalam memperoleh laba di tahun berikutnya.

7 Hasil Uji Paired Sample t-test Sektor Primer Tabel.3: Hasil Paired t-test Sektor Primer Perusahaan Periode Sig. (2-tailed) Keterangan PTBA (BUMN) Sebelum-setelah Tidak signifikan ITMG (BUMS) Sebelum-setelah Tidak signifikan Tabel.3 menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan secara signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan setelah peristiwa pengumuman pembagian dividen yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan. Nilai sig. (2-tailed) dari PTBA sebesar (0.805 > 0.05) dan nilai sig. (2-tailed) dari ITMG sebesar (0.259 > 0.05). Sektor Sekunder Tabel.4: Hasil Paired t-test Sektor Sekunder Perusahaan Periode Sig. (2-tailed) Keterangan SMGR (BUMN) Sebelum-setelah Tidak signifikan UNVR (BUMS) Sebelum-setelah Tidak signifikan Tabel.4 menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan secara signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan setelah peristiwa pengumuman pembagian dividen yang ditunjukkan dengan nilai Sig. (2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan. Nilai sig. (2-tailed) dari SMGR sebesar (0.830 > 0.05) dan nilai sig. (2-tailed) dari UNVR sebesar (0.656 > 0.05). Sektor Tersier Tabel.5: Hasil Paired t-test Sektor Tersier Perusahaan Periode Sig. (2-tailed) Keterangan BBRI (BUMN) Sebelum-setelah Tidak signifikan BBCA (BUMS) Sebelum-setelah Tidak signifikan Tabel.5 menunjukkan bahwa tidak terdapat perubahan secara signifikan rata-rata abnormal return pada periode sebelum dan setelah peristiwa pengumuman pembagian dividen yang ditunjukkan dengan nilai Sig.(2-tailed) lebih besar dari tingkat signifikan yang ditentukan. Nilai sig.(2-tailed) dari BBRI sebesar (0.955 > 0.05) dan nilai sig. (2-tailed) dari BBCA sebesar (0.656 > 0.05). Secara umum, hasil dari uji beda menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara periode sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh perusahaan milik pemerintah dan

8 perusahaan milik swasta pada masing-masing sektor. Hasil ini bisa disebabkan karena investor lebih suka terhadap capital gain yaitu selisih antara harga beli saham dengan harga jual saham dan tidak terlalu memperdulikan dividen yang dibagikan oleh suatu perusahaan. Reaksi yang ditunjukkan oleh pasar terhadap informasi pembagian dividen ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Iwan Kurniawan (2009), Dedi Prananda (2006), Galih Anindhita (2010), dan Iwan Fadli Rohayadi (2010). Hal ini semakin memperkuat bahwa pengumuman pembagian dividen mengandung informasi bagi investor yang ditunjukkan dengan adanya reaksi pasar. Kesimpulan E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data, pengujian hipotesis, dan interpretasi hasil yang peneliti lakukan sebelumnya, maka kesimpulan yang dapat di ambil adalah: Pertama: secara umum selama 61 hari perdagangan saham reaksi pasar terhadap peristiwa pengumuman pembagian dividen yang dilakukan oleh saham BUMN dan BUMS adalah sama. Reaksi yang ditunjukan oleh pasar adalah negatif dimana reaksi ini hanya terjadi sesaat saja. Kedua: Tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return saham antara saham BUMN dan saham BUMS sebelum dan setelah pengumuman pembagian dividen pada sektor primer, sekunder, dan tersier. Ketiga: perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut tax preference theory, dimana nampaknya investor justru tidak menyukai pembagian dividen tunai yang besar. Hal ini disebabkan karena adanya beban pajak yang cukup besar dari dividen yang dibayarkan tersebut. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena adanya anggapan bahwa pembayaran dividen tunai yang besar akan mengurangi pertumbuhan perusahaan karena pendanaan untuk peluang investasi perusahaan yang menguntungkan di masa depan akan berkurang. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat peneliti berikan adalah sebagai berikut: Pertama: dengan adanya reaksi negatif investor terhadap pembayaran dividen tunai yang besar, hal ini bisa dijadikan acuan bagi manajer perusahaan untuk lebih fokus menggunakan kelebihan dana dari sisa laba untuk kegiatan investasi yang lebih menguntungkan di masa depan agar tingkat laba perusahaan semakin tinggi. Kedua: bagi investor di pasar modal, diharapkan dapat lebih cepat dan efisien dalam memanfaatkan setiap informasi yang dipublikasikan perusahaan agar dapat mendapatkan profit yang maksimal. Ketiga: penelitian hanya menggunakan abnormal return untuk mengukur reaksi pasar yang terjadi, diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan tambahan indikator lain agar dapat menggambarkan reaksi pasar yang terjadi lebih luas.

9 DAFTAR PUSTAKA Amellia, Rizky Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Anindhita, Galih Analisis Reaksi Pasar Atas Pengumuman Dividen Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro Apriani, Lisia Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Kenaikan/Penurunan Dividen. Solo: SNA VIII Basyori, Kurnia Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia Dewi, Suryani. Evaluasi Dampak Good Corporate Governance Badan Usaha Milik Negara Real Estate Bagi Masyarakat Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan Kabupaten Badung (Studi Kasus Pt Bali Tourism Development Corporation Nusa Dua Bali). Bali: Universitas Udayana Handoko, Dodi Analisis Pemikiran Syekh Taqiyuddin An-Nabhani tentang Privatisasi Aset-aset Publik. Tesis. Pekanbaru: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Haryanto, Dedi Pengaruh Faktor-faktor Keuangan Perusahaan terhadap Kebijakan Dividen. Palembang: STIE Musi Istanti, Sri Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham pada Perusahan LQ45. Potensio, Vol. 19 No. 1 Jogiyanto Teori Portofolio dan Analisis Investasi Edisi 8. Yogyakarta: BPFE Kurniawan, Iwan Reaksi Bursa Efek Indonesia sebagai Dampak Adanya Pengumuman Dividen. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Nurmala Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Harga Saham Perusahaan-perusahaan Otomotif Bursa Efek Jakarta (BEJ)/ Mandiri, Vol. 9 No. 1 Prananda, Dedi Analisis Reaksi Pengaruh Dividen Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Primadianti, Etika. 2010/ Reaksi Pasar Modal Terhadap Peristiwa Pengumuman Dividen Kas. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Putra, Lanisia dan Adwin Atmadja Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta. Vol. 8 No. 1 Rohayadi, Iwan Analisis Perbedaan Abnormal Return dan Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Ex- Dividend Date. Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya Sularso, Andi Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Perubahan Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudan Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Akuntansi dan Keluangan, Vol. 5 No. 1 Tandelilin, Eduardus Analisis Investasi dan Manajemen Protofolio. Yogyakarta: BPFE Ulah, Marisatul Perbandingan Kinerja Keuangan BUMN dan BUMS yang Masuk Jakarta Islamic Index. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga Wibawanto, Edhi Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham dan Volume Perdagangan Saham, Skripsi. Malang: Universitas Brawijaya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah perbedaan antara penelitian terdahulu dan sekarang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek)

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan pasar yang memperdagangkan surat berharga (efek) seperti saham dan obligasi. Pengembangan pasar modal merupakan komponen yang sangat penting dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya

BAB I PENDAHULUAN. tambahan tersebut dapat diperoleh dari investor yang menanamkan modalnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal adalah salah satu tempat di mana para investor menanamkan dananya dalam berbagai bentuk investasi. Selain itu pasar modal juga alternatif yang sangat diminati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan nilai perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan tercermin dari harga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. merger dan akuisisi. Merger merupakan salah satu strategi perusahaan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Merger dan Akuisisi. Kondisi perekonomian dengan persaingannya untuk mempertahankan bisnis perusahaan mendorong semakin aktifnya transaksi di pasar modal, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Intesitas transaksi setiap sekuritas di pasar modal berbeda - beda. Sebagian sekuritas memiliki frekuensi yang sangat tinggi dan aktif diperdagangkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Pasar Modal Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia investasi saham di Indonesia sudah sangat berkembang tiap tahunnya, dilihat dari banyaknya perusahaan-perusahaan yang berdiri dari skala kecil dan besar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kebijakan Dividen Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan memperoleh laba bersih (net income) dan tingkat cash flows pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia usaha di Indonesia berkembang cukup baik, ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan berkembang di negara ini, dari skala kecil sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. oleh manajer untuk menginformasikan prestasi prospek perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen merupakan salah satu informasi yang akan direspon oleh pasar. Menurut Kurnia (2008), pengumuman dividen dan pengumuman laba pada periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta

BAB I PENDAHULUAN. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan,

BAB I PENDAHULUAN. Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bermacam investasi ditawarkan dengan menjanjikan banyak keuntungan, tapi apakah kita juga dijanjikan mengenai risiko yang akan membebani. Pada kenyataannya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau

BAB I PENDAHULUAN. modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya apabila sebuah perusahaan memiliki kelebihan dana atau modal, maka manajer keuangan harus mengusahakan agar kelebihan dana atau modal tersebut

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak

I. PENDAHULUAN. Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pasar modal sebagai salah satu pilihan dalam melakukan invetasi telah banyak dikenal luas oleh masyarakat. Investasi dalam saham melalui pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dividen 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki (Baridwan, 2004). Hanafi (2004)

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY

REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY Adhe Raka Setiawan & Bandi Universitas Sebelas Maret Surakarta, Indonesia Email: adhe.raka@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Objek Penelitian Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian, yakni perusahaan yang terdaftar di LQ45 selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2014-2015

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami

Lebih terperinci

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI

DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI e-jurnal BINAR AKUNTANSI Vol. 1 No. 1, September 2012 ISSN 2303-1522 DAMPAK PERGANTIAN MENTERI KEUANGAN RI TAHUN 2010 TERHADAP ABNORMAL RETURN PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI Rica Syafitri Sirait,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu 27 BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang mengamati pengaruh suatu peristiwa/peraturan atau kebijakan pemerintah pada suatu periode tertentu terhadap

Lebih terperinci

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald

BAB I PEDAHULUAN. adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald 1 BAB I PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dapat dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya adalah perkembangan politik. Sebagai contoh, dengan terpilihnya Donald Trump sebagai presiden

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam setiap investasi terdapat dua kemungkinan yang diperoleh investor yaitu laba dan rugi. Setiap investor selalu berupaya mendapatkan laba atau profit dimana dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Jurnal Kajian Manajemen Bisnis Volume 4, Nomor 2, September 2015 PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH EX-DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEI Megawati

Lebih terperinci

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual

BAB II. Kajian Pustaka. perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual BAB II Kajian Pustaka 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Pasar Modal Menurut Jogiyanto (2014,29-30), pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan jangka panjang dengan menjual saham atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102).

I. PENDAHULUAN. terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan. (Miller dan Rock, 1985 dalam Kusuma, 2004: 102). I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengumuman dividen mempunyai arti bagi investor, oleh karena itu berpengaruh terhadap harga saham dan return saham. Pengumuman dividen juga merupakan dasar bagi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem

I. PENDAHULUAN. Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indikator dari perekonomian suatu negara dapat dilihat dari pergerakan sistem keuangan negara tersebut. Sistem keuangan adalah kumpulan dari beberapa pasar, institusi,

Lebih terperinci

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pengaruh Informasi Arus Kas dan Laba Akuntansi terhadap Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Al Azhar L Rofika Lilis Rohayati Abstrak Penelitian ini

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan

I. PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dengan biaya yang lebih murah. Di samping itu, para investor juga menggunakan pasar modal sebagai sarana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. mempunyai surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai

I. PENDAHULUAN. mempunyai surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah dan dan jangka panjang. Bertemunya pihak yang memerlukan modal jangka panjang dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Event Study Menurut Hartono (2014:623), studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Bahkan pasar modal dapat juga dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jangka menengah dan dan jangka panjang. Bertemunya pihak yang memerlukan modal

I. PENDAHULUAN. jangka menengah dan dan jangka panjang. Bertemunya pihak yang memerlukan modal I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah dan dan jangka panjang. Bertemunya pihak yang memerlukan modal jangka panjang dengan

Lebih terperinci

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjaun Teoritis 2.1.1 Deviden Deviden secara umum diartikan sebagai pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Besarnya deviden dan tata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan. investor dalam membuat keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. keuangannya, sehingga nilai perusahaan lebih mudah untuk diukur. Laporan. investor dalam membuat keputusan investasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan besar maupun perusahaan kecil tentu membutuhkan dana untuk kegiatan operasionalnya. Dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari dana sendiri, pinjaman maupun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. saham, volume perdagangan, dan abnormal return pada pengumuman dividen di

BAB V PENUTUP. saham, volume perdagangan, dan abnormal return pada pengumuman dividen di BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis reaksi pasar terhadap harga saham, volume perdagangan, dan abnormal return pada pengumuman dividen di perusahaan Manufaktur. Sampel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan going public atau perusahaan yang telah melakukan IPO (Initial Public Offering) memiliki sikap tersendiri dalam menghadapi pergerakan harga saham

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan

BAB I PENDAHULUAN. adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian negara. Dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dividen 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen merupakan bagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham yang sebanding dengan jumlah lembar saham yang dimilikinya (Baridwan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai masyarakat ekonomi, akhir-akhir ini kita mengetahui terdapat banyak perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia di mana hal ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar

BAB I PENDAHULUAN. surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian pasar BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam pasar yang efisien, informasi yang masuk ke pasar akan tercermin pada hargaharga surat berharga. Pasar akan memproses informasi yang relevan kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini karena pasar modal merupakan sarana yang dapat menggalang perolehan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang

BAB I PENDAHULUAN. mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal (Capital market) adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Investor selalu mempertimbangkan berbagai informasi yang ada untuk mengambil suatu keputusan investasi. Banyak informasi yang dapat digunakan oleh investor dalam

Lebih terperinci

PENGARUH EX-DIVIDEND DATE TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH EX-DIVIDEND DATE TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ARTIKEL ILMIAH PENGARUH EX-DIVIDEND DATE TERHADAP HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2012 ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Strata Satu Jurusan Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan

BAB I PENDAHULUAN. baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun pihak swasta. (Darmaji dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan pasar berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, dalam bentuk utang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk memperoleh modal. Bagi perusahaan go public, beberapa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Modal merupakan hal yang penting bagi perusahaan dalam mengembangkan kegiatan operasionalnya. Terdapat berbagai cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Hasil Penelitian Tedahulu Penelitian mengenai pasar modal akibat adanya suatu peristiwa non-ekonomi telah banyak dilakukan, antara lain penelitian yang dilakukan Wardani

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar

BAB 1 PENDAHULUAN. jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan cara menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Pasar modal harus bersifat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) JURNAL TELAAH & RISET AKUNTANSI Vol. 6 No. 1 Januari 2013 Hlm. 40-53 REAKSI PASAR TERHADAP PENGUMUMAN DIVIDEN KAS (Studi pada Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Iman Rafiyal Putra Muhammad

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen

BAB I PENDAHULUAN. invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat untuk memperjualbelikan berbagai invetasi keuangan jangka panjang seperti, saham, obligasi, instrumen-instrumen derivatif, dan lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah

BAB I PENDAHULUAN. modal juga dapat dijadikan indikator bagi perkembangan perekonomian sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal telah menjadi instrumen perekonomian yang penting bagi sebuah negara. Selain menjadi alternatif tempat untuk berinvestasi dan pembiayaan, pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan hal yang penting bagi investor dalam menetapkan keputusannya untuk berinvestasi. Hipotesis pasar modal efisien menyatakan bahwa pasar yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

BAB I PENDAHULUAN. saham, obligasi, warrant, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal merupakan sarana yang dimanfaatkan untuk berinvestasi. Dalam pasar modal terdapat berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti saham, obligasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja saham perusahaan BUMN dalam beberapa waktu terakhir mulai menurun. Ini sebagai dampak gejolak ekonomi global yang masih penuh dengan ketidakpastian. Bahkan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penawaran, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian. suatu negara. (Kamus Pasar Uang dan Modal: 1992)

BAB I PENDAHULUAN. penawaran, sehingga secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian. suatu negara. (Kamus Pasar Uang dan Modal: 1992) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian suatu negara dapat diketahui dengan menggunakan indikator-indikator tertentu. salah satu indikator yang dapat digunakan adalah aktivitas pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal sebagai suatu instrumen ekonomi tidak lepas dari berbagai pengaruh lingkungan, baik lingkungan ekonomi maupun lingkungan non ekonomi. Pengaruh lingkungan

Lebih terperinci

perilaku perubahan reaksi return saham LQ 45 dan sektor perdagangan, jasa dan

perilaku perubahan reaksi return saham LQ 45 dan sektor perdagangan, jasa dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini mengambil data dari Bursa Efek Jakarta. Untuk meneliti perilaku perubahan reaksi return saham LQ 45 dan sektor perdagangan, jasa dan investasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26).

BAB I PENDAHULUAN. alternatif investasi pada financial assets, sedangkan emiten sebagai pihak yang. memperjualbelikan sekuritas (Tandelilin, 2010:26). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia pasar modal, ada dua pihak yang memiliki kepentingan yaitu investor dan emiten. Investor sebagai pihak yang kelebihan dana dapat melakukan alternatif investasi

Lebih terperinci

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK

ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI. Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK ANALISIS REAKSI PASAR MODAL TERHADAP PERISTIWA PENERBITAN SUKUK DAN OBLIGASI KORPORASI Anggi Dian Pratiwi ABSTRAK Peristiwa pengumuman penerbitan sukuk dan obligasi adalah informasi menarik bagi investor

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Dividend 2.1.1.1 Pengertian Dividend Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend dan

Lebih terperinci

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ

PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI MENURUN DI BEJ Jurnal Keuangan dan Perbankan, Vol. 12, No.1 Januari 2008, hal. 56 65 Terakreditasi SK. No. 167/DIKTI/Kep/2007 PENGUJIAN EFISIENSI PASAR BENTUK SETENGAH KUAT TERHADAP PERISTIWA PENGUMUMAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal A. Landasan Teori 1.Pasar Modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar Modal merupakan merupakan pasar yang melakukan kegiatan memperjual-belikan instrumen keuangan jangka panjang, seperti surat utang (obligasi), ekuiti (saham),

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dengan penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Investasi Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan pasar modal yang semakin meningkat memberikan kemudahan bagi para pemodal (investor) dan pengusaha (perusahaan) untuk berinteraksi

Lebih terperinci

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

I Putu Gede Brahmaputra Waisnawa Suhadak R. Rustam Hidayat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN STOCK SPLIT OLEH PT. JAPFA COMFEED INDONESIA TBK. TAHUN 2013 (Studi Pada Perusahaan di Sektor Peternakan Yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2013) I Putu Gede Brahmaputra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. modal, para investor saham mengharapkan return dalam bentuk dividen maupun

BAB I PENDAHULUAN. modal, para investor saham mengharapkan return dalam bentuk dividen maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan penting untuk dapat memenuhi kebutuhan modal bagi dunia usaha agar tetap eksis dalam perekonomian global. Pasar modal menyediakan

Lebih terperinci

PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) PERBEDAAN RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) Hj. Kholilah Email : kholilah_se@gmail.com Ervita Safitri Email : ervitasafitri@gmail.com

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN

III.METODE PENELITIAN III.METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yaitu salah satu desain statistik yang popular di bidang keuangan yang menggambarkan sebuah teknik riset yang memungkinkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal menurut Husnan (2003:3) dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran penting dalam perekonomian suatu Negara karena pasar modal mempunyai fungsi ekonomi yaitu sebagai penyedia fasilitas yang mempertemukan dua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam dunia sebenarnya, hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperoleh dari investasi

Lebih terperinci

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EX-DIVIDEND DATE PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR

ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EX-DIVIDEND DATE PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR ANALISIS PERBEDAAN ABNORMAL RETURN SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN EX-DIVIDEND DATE PADA PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011-2016 YULIANI LARASATI, 20131111080 STIE INDONESIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu

BAB I PENDAHULUAN. pengembalian yang akan diperoleh (expected return) untuk suatu periode tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi di pasar modal yang dijadikan para investor dalam pengambilan keputusan berinvestasi adalah pengumuman dividen. Informasi ini terkait dengan prediksi manajemen

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Paparan Data Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Jakarta Islamic Index (JII) Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami

BAB I PENDAHULUAN. yang terdaftar di pasar modal sebanyak 573 emiten. Jumlah tersebut mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi peningkatan jumlah emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Dari data tahun 2012 menunjukan jumlah emiten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham untuk memperoleh pendapatan (dividen atau capital gain) di masa 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pembagian dividen merupakan suatu hal yang penting sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi, karena dividen dapat menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien

BAB I PENDAHULUAN. harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pasar modal yang efisien semua sekuritas diperjualbelikan pada harga pasar. Salah-satu karakteristik utama pasar modal yang efisien adalah bahwa informasi tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini perkembangan terasa begitu cepat, salah satunya pertumbuhan usaha yang semakin pesat, sehingga menyebabkan persaingan antar bidang usaha yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesat atau ketatnya persaingan perekonomian di Indonesia membuat perusahaan perusahaan di Indonesia harus lebih selektif dan efektif dalam pengambilan sebuah

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan untuk menguji teori residual dengan melihat reaksi pasar terhadap pengumuman pembagian dividen. Teori residual menekankan bahwa dividen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2010. Teknik pemilihan sampel

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE PENGARUH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2005-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Panagiotis (2010) meneliti tentang dampak terorisme terhadap harga saham perbankan di negara Yunani. Ada tiga peristiwa bom yang diteliti oleh Panagiotis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu alternatif memperoleh sumber dana yang dibutuhkan oleh perusahaan yang menghadapi kendala dalam masalah terbatasnya dana modal untuk mengembangkan

Lebih terperinci