BAB II KAJIAN PUSTAKA. keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend. gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli.
|
|
- Adi Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dividend Pengertian Dividend Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan bagi investor yaitu keuntungan berupa dividend dan capital gain. Capital gain diperoleh dari selisih harga jual dan harga beli. Sedangkan dividend adalah pembagian keuntungan yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemegang saham. Indrayoga (2008) menyatakan bahwa dividend merupakan bagian keuntungan perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Jumlah dividend yang akan dibagikan diusulkan oleh dewan direksi dan disetujui di dalam rapat umum pemegang saham (RUPS). Dividend payout ratio adalah persentase dari pendanaan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai cash dividend (Riyanto, 2001). Semakin tinggi dividend payout ratio, maka semakin kecil porsi dana yang tersedia untuk ditanamkan kembali ke perusahaan sebagai laba ditahan. Dividend payout ratio yang ditentukan perusahaan untuk membayar dividend kepada pemegang saham setiap tahunnya dilakukan berdasarkan besar kecilnya laba bersih setelah pajak.
2 Jenis Dividend Menurut Sundjaja dan Barlin (2010) dalam Pasadena (2013), terdapat 4 jenis dividend, yaitu: 1. Dividend tunai (kas) Dividend tunai ini dibagikan oleh perusahaan dalam bentuk uang tunai. Adapun pengertian dividend tunai adalah sumber dari arus kas untuk pemegang saham yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan saat ini dan akan datang. 2. Dividend saham Dividend saham adalah pembayaran dividend dalam bentuk saham. Sering kali dividend saham ini digunakan sebagai pengganti dividend tunai. 3. Property dividend Property dividend merupakan dividend yang dibagikan dalam bentuk aktiva lain selain kas atau saham, misalnya aktiva tetap dan suratsurat berharga. 4. Liquiditing dividend Liquiditing dividend adalah dividend yang diberikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan. Dividend yang dibagikan adalah selisih nilai realisasi aset perusahaan dikurangi dengan semua kewajibannya.
3 Teori Kebijakan Dividend Ada tiga teori tentang kebijakan dividend (Brigham dan Huston, 2001), yaitu : 1. Dividend irrelevance theory Dividend irrelevance theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa kebijakan dividend tidak mempunyai pengaruh, baik terhadap peusahaan maupun biaya modalnya. Teori tersebut menyatakan bahwa nilai perusahaan hanya tergantung pada pendapatan yang dihasilkan oleh aktivanya bukan pada bagaimana pendapatan itu dibagi antara dividend dan laba yang ditahan. 2. Bird in the hand theory Myron Gordon dan John Litner berpendapat bahwa keuntungan yang diisyaratkan akan meningkat sebagai akibat penurunan pembayaran dividend. Investor akan merasa lebih aman untuk memperoleh pendapatan dividend daripada capital gain. 3. Tax preference theory Tax preference theory adalah suatu teori yang menyatakan bahwa karena adanya pajak terhadap keuntungan dividend dan capital gain maka para investor lebih menyukai capital gain karena dapat menunda pembayaran pajak.
4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividend Dalam menetapkan kebijakan dividend perusahaan terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi. Menurut Indrayoga (2008), faktor-faktor tersebut diantaranya : 1. Investasi Perusahaan yang memiliki prospek baik dapat diihat dari banyaknya peluang dalam melakukan investasi. Peluang investasi tersebut akan mempengaruhi pembayaran dividend. Sehingga perusahaan akan cenderung melakukan pembayaran dividend dalam jumlah yang kecil agar proporsi internal equity yang akan digunakan untuk mendanai investasi lebih besar. Sebaliknya, bagi perusahaan yang kurang memiliki peluang investasi maka akan tersedia dana yang cukup banyak untuk membayar dividend. 2. Likuiditas Faktor penting dalam menentukan kebijakan dividend adalah posisi kas atau likuiditas suatu perusahaan. Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan membayar kewajiban jangka pendek karena dividend merupakan cash outflow maka semakin kuat posisi likuiditas perusahaan semakin besar juga kemampuan perusahaan untuk membayar dividend. 3. Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (profit). Laba inilah yang menjadi dasar pembagian dividend
5 13 perusahaan. Laba tersebut dapat ditahan sebagai laba ditahan dan dapat dibagi sebagai dividend. 4. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan memungkinkan adanya kebutuhan dana yang lebih besar untuk membiayai pertumbuhannya. Pemenuhan dana tersebut dapat menyebabkan perusahaan menahan laba dan tidak membagikan dividend. Hal ini mengindikasikan bahwa pertumbuhan perusahaan akan memperbesar kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Namun pertumbuhan perusahaan akan diiringi dengan kebutuhan dana yang besar sehingga akan meningkatkan porsi pendapatan yang akan ditahan. 5. Ukuran Perusahaan Salah satu faktor penting dalam menentukan dividend payout ratio adalah ukuran perusahaan. Semakin mapan perusahaan akan menjadikan dividend payout ratio perusahaan semakin tinggi. Perusahaan yang lebih besar cenderung mempunyai akses yang lebih mudah dalam pasar modal. Sehingga mempunyai kemampuan mengumpulkan dana dalam waktu singkat. Hal ini akan mengurangi ketergantungan terhadap pemenuhan dana dari dalam perusahaan, akibatnya perusahaan mampu memberikan dividend payout ratio yang lebih tinggi.
6 Penelitian Terdahulu Suharli dan Oktorina (2005) melakukan penelitian yang berjudul Memprediksi tingkat pengembalian investasi pada equity securities melalui rasio profitabilitas, likuiditas dan hutang pada perusahaan publik di Jakarta. Periode penelitian dilakukan tahun dengan populasi seluruh perusahaan Indonesia yang listing di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tingkat pengembalian berupa dividend bagi investor dapat diprediksi melalui rasio profitabilitas, likuiditas dan leverage perusahaan. Dalam penelitian Indaryoga (2008) yang berjudul Analisis pengaruh investasi, likuiditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap dividend payout ratio pada perusahaan yang listing di Bursa Efek Jakarta. Periode yang digunakan adalah tahun , dengan 22 perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan sampel. Variabel independen yang digunakan adalah rasio investasi, current ratio, return on investment, revenue growth rate dan log natural of sales dengan variabel dependen dividend payout ratio. Dari penelitian tersebut terbukti rasio investasi, return on investment dan revenue growth rate berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Khasanah (2009) melakukan penelitiannya yang berjudul Analisis pengaruh investasi, likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividend payout ratio pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index. Periode yang digunakan dalam
7 15 penelitian tersebut adalah periode tahun Variabel independen yang digunakan dalam penenelitian adalah invest, quick ratio, return on equity dan size. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa hanya variabel quick ratio yang bepengaruh terhadap dividend payout ratio. Pada penelitian Marpaung dan Hardianto (2009) yang berjudul Pengaruh profitabilitas dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividend : studi empirik pada emiten pembentuk indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah cash ratio, return on assets, growth, size dan debt to equity ratio serta dividend payout ratio sebagai variabel dependen. Penelitian tersebut dapat membuktikan bahwa variabel return on assets, firm size dan debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Rahmawati (2011) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh current ratio, return on assets (ROA), kebijakan hutang dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividend dengan menggunakan regresi logistik. Menggunakan periode penelitian selama tiga tahun dimulai tahun 2007 hingga 2009 dengan populasi perusahan-perusahaan dari non keuangan yang terdaftar di BEI. Variabel independen yang digunakan adalah current ratio, return on assets (ROA), debt to total asset ratio (DAR) dan firm size. Sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah dividend payout ratio. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa
8 16 variabel current ratio dan return on assets (ROA) tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividend, sedangkan varibel kebijakan hutang yang diukur menggunakan debt to total asset ratio (DAR) dan ukuran perusahaan yang diukur menggunakan firm size berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividend. Penelitian yang dilakukan Ayu (2013) berjudul Pengaruh profitabilitas, investment opportunity set, leverage dan growth terhadap kebijakan dividend. Periode yang digunakan adalah tahun , dengan jumlah sampel 86 perusahaan. Variabel independen yang digunakan adalah return on assets, sales growth, debt to equity ratio dan total assets growth terhadap dividend payout ratio sebagai variabel dependen. Dari hasil penelitian tersebut hanya return on assets yang berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio. Marietta dan Sampurno (2013) melakukan penelitian yang berjudul Analisis pengaruh cash ratio, return on assets, growth, firm size, debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio : (studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun ). Penelitian dilakukan dengan data sebanyak 108. Variabel dependen yang digunakan adalah dividend payout ratio serta return on assets, cash ratio, debt to equity ratio, growth dan size sebagai variabel independen. Penelitian tersebut memberi kesimpulan bahwa variabel return on assets, size dan debt to equity ratio berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio, variabel cash ratio berpengaruh positif tidak
9 17 signifikan terhadap dividend payout ratio sedangkan variabel growth berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian yang dilakukan Pasadena (2013) berjudul Pengaruh likuiditas, leverage, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividend pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Periode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah tahun , dengan total 124 perusahaan sebagai sampel. Variabel independen yang digunakan adalah current ratio, debt to equity ratio, return on investment dan size serta dividend payout ratio sebagai variabel dependen. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa hanya return on invesment yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Penelitian Rizaldi (2013) yang berjudul Analisis faktor-fakor yang mempengaruhi kebijakan dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun Sampel dalam penelitian tersebut sebanyak 32 perusahaan untuk setiap tahunnya sehingga jumlah keseluruhan data observasi sebanyak 128 selama tahun Variabel dependen yang digunakan adalah dividend payout ratio, sedangkan variabel independen yang digunakan antara lain investasi, likuditas, profitabilitas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan. Hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa hanya variabel pertumbuhan perusahaan yang berpengaruh terhadap dividend payout ratio.
10 18 Wiyatno (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Faktor-faktor yang mempengaruhi dividend payout ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Variabel independen yang digunakan adalah return on assets (ROA), current ratio, debt to equity ratio terhadap dividend payout ratio sebagai variabel dependen. Data yang digunakan sebagai sampel sebanyak 30 perusahaan manufaktur, dengan kesimpulan bahwa variabel return on assets (ROA) dan current ratio berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio sedangkan variabel debt to equity ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap dividend payout ratio. 2.3 Hubungan Variabel (Hipoteis) Investasi Berpengaruh Negatif terhadap Dividend Payout Ratio Pada dasarnya investasi bertujuan untuk mengembangkan perusahaan (Rizaldi, 2013). Apabila perusahaan dalam kondisi baik maka pihak manajemen akan cenderung melakukan investasi dibanding membagikan dividend (Ayu, 2013). Dana yang seharusnya digunakan untuk membayar dividend kepada pemegang saham akan digunakan untuk melakukan investasi. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Indrayoga (2008), investasi mempunyai pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Adanya hubungan yang negatif, berarti investasi dan dividend payout ratio menunjukkan hubungan yang berlawanan arah. Investasi yang semakin
11 19 meningkat mengakibatkan dividend payout ratio semakin menurun begitu pula sebaliknya. Namun, Khasanah (2009) dalam penelitiannya menyatakan bahwa investasi tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio. Sehingga penurunan atau peningkatan investasi selama periode penelitian tidak berpengaruh terhadap besarnya dividend yang dibagi. Hal ini disebabkan karena perusahaan menerapkan kebijakan pemberian dividend stabil. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H1 : Investasi berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio Likuiditas Berpengaruh Positif terhadap Dividend Payout Ratio Likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban keuangan jangka pendek tepat waktu (Pasadena, 2013). Semakin besar likuiditas, maka perusahaan mempunyai dana likuid yang cukup besar, sehingga perusahaan dapat membayarkan dividend secepatnya dalam jumlah yang maksimal. Karena semakin kuat posisi likuiditas perusahaan, berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar rasio dividend. Dalam penelitian Suharli dan Oktorina (2005), menyimpulkan bahwa semakin tinggi likuiditas maka dividend yang dibagikan semakin
12 20 besar pula. Faktor likuiditas dapat digunakan untuk memprediksi tingkat pengembalian investasi berupa dividend bagi investor. Wiyatno (2013) dalam penelitiannya menggunakan current ratio sebagai rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan. Semakin tinggi current ratio menunjukkan semakin tinggi perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Tingginya current ratio juga menunjukkan keyakian investor terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividend yang dijanjikan. Dengan kata lain, ada pengaruh positif antara current ratio terhadap kebijakan dividend. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H2 : Likuiditas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio Profitabilitas Berpengaruh Positif terhadap Dividend Payout Ratio Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba (Suharli dan Oktorina, 2005). Setiap perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja perusahaannya dalam rangka meningkatkan produktivitas perusahaan. Selain itu perusahaan harus dapat mengadakan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan operasional usaha perusahaannya. Peningkatan produktivitas dan dilakukannya program efektivitas dan efisiensi merupakan langkah yang diambil perusahaan dalam rangka memperoleh keuntungan. Karena semakin besar
13 21 profitabilitas atau laba dengan asumsi kebutuhan perusahaan tetap, maka semakin besar sisa laba yang dapat dibagikan untuk rasio dividend. Pengaruh positif profitabilitas terhadap dividend payout ratio dinyatakan dalam beberapa penelitian terdahulu, diantaranya pada penelitian yang dilakukan oleh Suharli dan Oktorina (2005) yang menyatakan bahwa profitabilitas investee dapat memprediksi atau mempengaruhi kebijakan dividend suatu perusahaan. Perusahaan yang memiliki stabilitas keuntungan dapat menetapkan tingkat pembayaran dividend dengan yakin dan mensinyalkan kualitas keuntungan perusahaan. Oleh karena itu, semakin tinggi rasio profitabilitas maka semakin besar dividend yang dibagikan kepada investor. Marpaung dan Hardianto (2009) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. Semakin tinggi laba suatu perusahaan maka semakin tinggi pula aliran kas dalam perusahaan sehingga perusahaan dapat membayar dividend yang lebih tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H3 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio.
14 Pertumbuhan Perusahaan Berpengaruh Negatif terhadap Diviend Payout Ratio Pertumbuhan perusahaan merupakan gambaran tolak ukur perusahaan. Ketika pertumbuhan suatu perusahaan meningkat maka akan menimbulkan kebutuhan dana yang lebih besar. Untuk membiayai pertumbuhan dimasa yang akan datang perusahaan biasanya lebih senang menahan labanya dari pada dibayarkan sebagai dividend kepada para pemegang saham (Marpaung dan Hardianto, 2009). Hasil penelitian Indrayoga (2008), membuktikan bahwa pertumbuhan perusahaan mempunyai pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Oleh karena itu, adanya hubungan yang negatif ini berarti bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan perusahaan maka semakin rendah dividiend payout ratio. Hal senada juga terdapat dalam penelitian Rizaldi (2013) yang mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pertumbuhan suatu perusahaan maka akan semakin besar tingkat kebutuhan dana untuk melakukan ekspansi. Sehingga semakin memungkinkan perusahaan menahan keuntungan dan tidak membayarkannya sebagai dividend. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H4: Pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif terhadap dividend payout ratio.
15 Ukuran Perusahaan Berpengaruh Positif terhadap Dividend Payout Ratio Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan besar yang sudah mapan memiliki akses yang mudah menuju pasar modal, sedangkan perusahaan baru dan kecil akan memiliki kesulitan dalam akses ke pasar modal (Pasadena, 2013). Kemudahan akses ke pasar modal dapat menunjukkan fleksibilitas dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh dana yang besar sehingga perusahaan mampu memiliki rasio pembayaran dividend yang lebih tinggi daripada perusahaan kecil. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Marietta dan Sampurno (2013) dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Perusahaan dengan ukuran yang relatif besar lebih memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba yang besar sehingga dapat membayar dividend kepada investor. Selain itu, perusahaan besar merupakan salah satu aspek dasar dalam melakukan investasi dikarenakan mudahnya akses informasi yang didapat di pasar modal sehingga akan memudahkan investor untuk menanamkan modalnya. Selain itu, penelitian Rahmawati (2011) menyatakan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividend payout ratio. Tujuan pembayaran dividend yang tinggi bagi
16 24 perusahaan dengan ukuran yang relatif besar adalah untuk menjaga reputasi perusahaan dimata investor potensial dan investor aktual. Berdasarkan uraian diatas maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut : H5 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap dividend payout ratio. 2.4 Kerangka Berfikir Berdasarkan uraian di atas maka dapat diperoleh kerangka konseptual penelitian, adalah sebagai berikut : Investasi Likuiditas Profitabilitas Dividend Payout Ratio Pertumbuhan Perusahaan Ukuran Perusahaan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Teori Yang Relevan Dengan Kebijakan Deviden Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham. Selain dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand)
BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka 1. Landasan Teori a. Teori burung di tangan (Bird in the Hand) Teori the bird in the hand dikemukakan oleh Gordon (1959) dan Lintner
Lebih terperinciII TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang
II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aktvitas investasi yang dilakukan investor dihadapkan pada berbagai macam resiko yang seringkali sulit diprediksi oleh para investor. Untuk mengurangi resiko tersebut
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.
Lebih terperinciBAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
A. Tinjauan Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Penelitian mengenai kebijakan dividen sudah pernah dilakukan sebelumnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2013) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketika menanamkan modal di perusahaan emiten, pemegang saham mempunyai harapan akan mendapatkan keuntungan dari modal yang ditanamkannya itu. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selisih antara harga beli dan harga jual saham, sedangkan yield merupakan cash. biasanya dalam bentuk deviden (Jones, 2002:124).
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pasar modal memiliki peranan penting dalam memfasilitasi kegiatan perekonomian suatu negara. Pasar modal memberikan sarana utama dalam mempertemukan investor sebagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sartono (2008: 281) kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Menurut Sartono (2008: 281) dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan
13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Teori 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Tandelin (2010) pasar modal itu sendiri adalah pertemuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara, pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi, sebab pasar modal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel pengembalian yang akan menentukan nilai saham bagi pemilik dan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Dividen Dividen merupakan aliran tunai bersih bebas yang didistribusikan perusahaan kepada pemilik saham. Dividen tunai yang diharapkan merupakan variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan bidang keuangan yang dijalankan perusahaan harus selaras dan serasi dengan tujuan maksimalisasi keuntungan yang merupakan tujuan utama dari perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah semua individu atau unit-unit yang menjadi objek penelitian. Dari kumpulan individu atau unit-unit tersebut akan digunakan untuk membuat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dan juga mengalami kerugian dalam aktivitasnya. Laba yang diperoleh perusahaan ada dalam dua bentuk yaitu diinvestasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh return (tingkat pengembalian) sebesar besarnya. Return tersebut
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelian saham merupakan salah satu alternatifinvestasi yang sangat menarik. Ekpetasi dari para pemegang saham terhadap investasinya adalah memperoleh return
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian ini mengambil topik tentang analisis faktor - faktor yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen telah di lakukan oleh: 1. Penelitian Budi Hardiatmo dan Daljono (2013) Penelitian
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI. (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN HARGA SAHAM TERHADAP JUMLAH DIVIDEN TUNAI (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan dalam menjalankan usahanya selain untuk memperoleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menjalankan usahanya selain untuk memperoleh laba juga untuk meningkatkan nilai perusahaan demi kemakmuran investornya. Nilai perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat dan sangat kompetitif. Terbukti jika perusahaan tidak dapat menghadapi tantangan ini sangat banyak perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dijadikan sebagai acuan penelitian ini, yaitu : 1. Kadek dan Luh (2016) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014 dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dividend merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama.kebijakan dividen sangat penting karena menyangkut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen merupakan bagian dari laba yang tersedia bagi para pemegang saham biasa (earning available for common stakeholders) yang dibagikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan sebuah keputusan investasi. Karena hal ini mempunyai dampak
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesat atau ketatnya persaingan perekonomian di Indonesia membuat perusahaan perusahaan di Indonesia harus lebih selektif dan efektif dalam pengambilan sebuah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2014). Stice et al (2005) dalam Suharli (2007) mengartikan dividen sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Dividen Dividen merupakan laba yang dibagikan pada pemegang saham sebagai dividen atau sebagai pembiayaan investasi di masa depan (Mawarni dan Ratnardi,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitability (Profitabilitas) 2.1.1 Pengertian Profitability (Profitabilitas) Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Dividend Payout Ratio (DPR) Dividen merupakan pembagian sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan kepada pemegang saham, atas persetujuan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Dividen Adapun Pengertian dividen menurut Zaki Baridwan (2004:434) menyatakan bahwa : Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya teknologi dan pengetahuan dari tahun ke tahun mendorong masyarakat saat ini untuk terus kreatif, inovatif serta mampu bersaing secara global untuk meciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi dalam suatu perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting agar perusahaan dapat menjalankan kegiatan usahanya. Namun, aktivitas investasi merupakan aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menjalankan kegiatan bisnisnya, perusahaan memiliki beberapa tujuan diantaranya adalah kelangsungan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Bab ini akan menguraikan dan membahas mengenai tinjauan pustaka yang relevan dengan topik penelitian. Beberapa penelitian terdahulu yang dijadikan bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Likuiditas Perusahaan Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang dibayarkan sehingga semakin kuat posisi likuiditas perusahaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Tingkat pertumbuhan perusahaan akan menunjukkan sampai seberapa besar perusahaan akan menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling (1976)
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Keagenan (Agency Theory) Teori keagenan menjelaskan hubungan antara pemegang saham sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen. Jensen dan Meckling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kondisi ekonomi dan politik dalam suatu negara. Informasi yang diperoleh dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.6 Latar Belakang Masalah. Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.6 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan yang sangat dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi lebih produktif dan juga mendatangkan manfaat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan adalah memberi keuntungan yang maksimal kepada pemiliknya (pemegang saham). Para pemegang saham perusahaan akan memeroleh pembagian keuntungan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang. atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi
28 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return. (tingkat pengembalian) tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh return sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return (tingkat pengembalian) tersebut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Signalling Theory (Teori Sinyal) Teori ini menyatakan bahwa terdapat ketidakasimetrisan informasi antara manajer dan investor. Masih terdapatnya perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran pasar modal mempunyai pengaruh yang penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik berupa pendapatan dividen (dividend yield) maupun pendapatan dari selisih
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu mencari pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan memperoleh pendapatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pajak. Menurut Bastian dan Suhardjono (2006), net profit margin adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Net Profit Margin Net Profit Margin adalah rasio yang digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Menurut Bastian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penelitian Terdahulu Sebagai acuan dan pedoman untuk penelitian ini, terdapat beberapa penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini, antara lain sebagai berikut: 1. Nurhayati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agar tercapainya tiga tujuan utama yaitu kesinambungan hidup (going concern),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang cukup untuk membiayai segala kegiatan operasionalnya. Untuk dapat menjalankan usahanya suatu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1) Bird In The Hand Theory Teori bird in the hand adalah salah satu teori dalam kebijakan dividen, teori ini dikembangkan oleh Myron Gordon (1956) dan John Lintner
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. mempengaruhi pengembalian investasi pada equity securities pada perusahaan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan faktor yang mempengaruhi pengembalian investasi pada equity securities pada perusahaan manufaktur di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah lembar
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Kebijakan Dividen Dividen merupakan pembagian pendapatan kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini sudah sangat banyak orang yang tertarik ataupun ingin mencoba untuk menginvestasikan dana mereka ke pasar modal. Investasi merupakan suatu kegiatan penanaman
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : perusahaan. Teori MM berpendapat bahwa nilai suatu perusahaan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1 Teori Kebijakan Dividen Menurut preferensi investor ada tiga teori yang mendasari kebijakan dividen (Brigham dan Houston 2011:211), yaitu : 1. Teori Dividen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dividen Dividen menurut Riyanto (2008:265) adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebijakan dividend merupakan fungsi yang tidak dapat dipisahkan dari kebijakan pendanaan perusahaan, secara khusus pembelanjaan interen perusahaan dan sekaligus sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengetahui tingkat perkembangan pasar modal dan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi merupakan salah satu pilihan langkah dalam menanamkan modal untuk memperoleh penghasilan yang lebih besar di masa yang akan datang. Pada dasarnya dana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi utama pasar modal adalah sebagai sarana untuk memobilisasi dana yang bersumber dari masyarakat ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sumber dana yang diperoleh suatu perusahaan merupakan hasil dari operasional yang berwujud keuntungan. Suatu perusahaan yang sudah mendapatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berupa capital gain ataupun dividend yield. Capital gain dapat diperoleh jika
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi saham mempunyai daya tarik bagi investor karena dengan investasi berupa saham, investor mempunyai harapan untuk memperoleh keuntungan berupa capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal dan industri-industri sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Dividen Menurut Baridwan (2004) Dividen merupakan sebagian dari laba yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang dalam menjalankan usahanya membutuhkan dana yang cukup besar, sehubungan dengan hal ini perusahaan senantiasa dihadapkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan sangat penting, karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al, 1996). Semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi untuk jangka
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan kemakmuran pemegang saham, khususnya pemegang saham yang berinvestasi untuk jangka panjang. Terdapat
Lebih terperinciBAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
BAB II VARIABEL YANG MEMPENGARUH DIVIDEND PAYOUT RATIO DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Definisi Dividen Baridwan (2004: 430-431) mengemukakan dividen merupakan pembagian laba kepada pemegang saham yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah organisasi didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan memberikan modal usaha dalam bentuk saham yang digunakan untuk menjalakan aktivitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dividen merupakan bentuk pengembalian (return) diluar capital gain yang diberikan kepada para pemegang saham yang menanamkan modalnya di perusahaan. Namun, peranan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah diteliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Sub bab ini, menjelaskan tentang penelitian-penelitian terdahulu yang telah diteliti sebelumnya. Berikut merupakan penelitian-penelitian terdahulu yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagian besar masyarakat beransumsi bahwa untuk mengukur keberhasilan perusahaan dapat didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth pemegang saham. Investor lebih menyukai untuk mendapatkan tingkat pengembalian investasinya semakin tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan iklim di dunia bisnis yang pesat dewasa ini, kelangsungan untuk mempertahankan hidup perusahaan semakin beraneka ragam. Kondisi ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Kebijakan dividen pada perusahaan-perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebijakan dividen pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan yang akan ditahan sebagai bagian dari
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. tersebut. Nilai perusahaan lazim diindikasikan dengan Price to Book Value
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Nilai Perusahaan Setiap perusahaan memiliki tujuan untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan cara meningkatkan nilai perusahaan (Keown, 2004:3).
Lebih terperinciBAB II. Tinjauan Pustaka. baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para pemegang saham suatu
BAB II Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Tujuan Pembagian Dividen dividen adalah suatu bentuk pembayaran yang dilakukan oleh perusahaan baik dalam bentuk kas maupun saham kepada para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan ukurannya. Perusahaan yang terbilang kecil cenderung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan akan membutuhkan dana untuk kebutuhan perusahaan sesuai dengan ukurannya. Perusahaan yang terbilang kecil cenderung membutuhkan modal yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rasio pembayaran dividen atau dividend payout ratio merupakan persentase laba perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham secara tunai dan menentukan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan perekonomian saat ini, perusahaan manufaktur dituntut untuk mampu bersaing dalam persaingan industri. Perusahaan harus dapat tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha bagi perusahaan yang sudah Go Public semakin meningkat, tidak hanya dalam satu sektor industri melainkan juga terjadi antara sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perusahaan dituntut untuk dapat mengelola keuntungan atau laba yang diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya laba yang diperoleh perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULAN. Investasi dapat dilakukan dalam bentuk investasi pada aspek fisik (real asset)
1 BAB I PENDAHULAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki biasanya berjangka panjang dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bursa Efek Indonesia memegang peranan penting sebagai pelaku pasar modal di Indonesia karena berfungsi sebagai perantara bagi pihak yang memiliki kelebihan dana (investor)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan memaksa pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efektif dan efesien. Perusahaan yang dapat bekerja dengan efektif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Likuiditas, Leverage, Pertumbuhan, Jaminan Dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen dalam perusahaan merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan dividen ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan banyak cara, salah satunya dengan mengetahui tingkat perkembangan dunia pasar modal dan industri-industri
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. suatu hal yang dapat menunjukkan trend negatif dalam pergerakan saham
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko dan ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang perlu dipertimbangkan perusahaan dalam melakukan kebijaakn
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Tujuan para investor yang ingin menginvestasikan dananya di pasar modal adalah untuk memperoleh pendapatan tambahan berupa dividen atau capital gain. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepercayaan investor terhadap perusahaan yang sudah go public merupakan faktor terpenting sebelum para investor menanamkan sejumlah modalnya. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebijakan dividen merupakan kebijakan dalam menentukan penggunaan laba yang diperoleh perusahaan, yaitu apakah laba tersebut akan dibagikan kepada pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi yang meningkat dalam suatu periode, menuntut pihak manajemen perusahaan untuk dapat bekerja lebih efisien. Hal tersebut bertujuan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah integrasi ekonomi. ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN.
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) adalah sebuah integrasi ekonomi ASEAN dalam menghadapi perdagangan bebas antarnegara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi negara Indonesia telah berkembang, hal tersebut ditandai dengan tumbuhnya industri-industri sekuritas di pasar modal. Pasar modal merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tujuan akhir dari investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana ke dalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan dan memperoleh pendapatan (income)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karena bagi para investor dividen merupakan return (tingkat pengembalian) atas
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu daya tarik berinvestasi bagi investor dalam pasar primer maupun pasar sekunder adalah dividen. Dividen merupakan salah satu faktor yang akan
Lebih terperincilokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai
A. Tinjauan Teoritis 1. Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan size. Pertumbuhan perusahaan pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
Lebih terperinci