BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjaun Teoritis Deviden Deviden secara umum diartikan sebagai pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Besarnya deviden dan tata cara pembayarannya diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan bentuk dividen yang dibayarkan, deviden dapat dibedakan atas 2 jenis yaitu : (Ang, 1997) 1. Deviden Tunai Dividen tunai merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai. Nilai suatu dividen sesuai dengan nilai tunai yang diberikan. Tujuan emiten untuk memberikan dividen dalam bentuk tunai adalah untuk memacu kinerja saham di bursa efek, yang juga merupakan return kepada para pemegang saham. 2. Dividen Saham Dividen saham merupakan dividen yang dibayarkan dalam bentuk saham dengan proporsi tertentu. Dividen yang diberikan dalam bentuk saham, di samping tujuan yang sama dengan dividen tunai juga bertujuan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham di bursa efek. Di samping itu pemberian dividen dalam bentuk saham kadang-kadang juga diberikan karena memperhatikan likuiditas keuangan perusahaan. Direksi menilai bahwa likuiditas keuangan perusahaan tidak memungkinkan pembayaran dividen dalam bentuk tunai sehingga diputuskan dibayarkan dalam bentuk saham baru (dividen saham). 19

2 2.1.2 Kebijakan Deviden Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan perusahaan. Secara definisi kebijakan deviden adalah kebijakan untuk menentukan berapa laba yang harus dibayarkan (deviden) kepada pemegang saham dan berapa banyak yang harus ditanam kembali (laba ditahan). Deviden adalah pendapatan bagi pemegang saham yang dibayarkan setiap akhir periode sesuai dengan persentasenya. Persentase dari laba yang akan dibagikan sebagai deviden kepada pemegang saham disebut sebagai Deviden Payout Ratio (DPR). Riyanto (2001) mendefinisikan kebijakan dividen sebagai politik yang bersangkutan dengan penentuan pembagian pendapatan (earning) antara penggunaan pendapatan untuk dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau untuk digunakan di dalam perusahaan (laba ditahan). Menurut Sundjaja dan Barlian (2003) kebijakan dividen adalah rencana tindakan yang harus diikuti dalam membuat keputusan dividen antara lain: 1. Apakah laba yang diperoleh seharusnya dibagikan atau tidak. 2. Apakah laba dibagikan dengan konsekuensi harus mengeluarkan saham baru. Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen adalah kebijakan pembagian pendapatan yang harus diikuti dengan keputusan dividen (dibagikan/ditahan). 20

3 Teori-Teori Kebijakan Deviden Ada banyak teori yang menjelaskan tentang deviden. (Hartono, 2011) mengemukakan beberapa teori tentang deviden, yaitu : A. Dividend Irrelevance Theory (Dividen Tidak Relevan) Teori ini memandang bahwa kebijakan deviden tidak mempunyai pengaruh terhadap harga saham perusahaan maupun terhadap biaya modalnya. B. Teori bird in the hand Satu burung di tangan lebih berharga dari seribu burung di udara. Teori ini berpendapat bahwa ekuitas atau nilai perusahaan akan turun apabila rasio pembayaran deviden dinaikkan, sehingga sesungguhnya investor jauh lebih menghargai pendapatan yang diharapkan dari deviden daripada pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal, dengan kata lain investor lebih menyukai deviden kas daripada laba ditahan. C. Teori Preferensi Pajak Ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak yang beranggapan bahwa investor mungkin lebih menyukai pembagian dividen yang rendah dari pada yang tinggi, yaitu: - Keuntungan modal dikenakan tarif pajak lebih rendah dari pada pendapatan dividen. 21

4 - Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai saham terjual, sehingga ada efek nilai waktu - Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak ada pajak keuntungan modal yang terutang. Karena keuntungan-keuntungan pajak ini, sebagian investor lebih suka perusahaan yang menahan sebagian besar laba perusahaan dan akan mau membayar lebih tinggi untuk perusahaan yang pembagian dividennya lebih rendah daripada untuk perusahaan sejenis yang pembagian dividennya tinggi. Meskipun tiga konsep tersebut dianggap sebagai teori-teori utama mengenai kebijakan dividen, perkembangan ilmu keuangan modern memunculkan pendekatan baru yang lebih relevan dan lebih mampu menjelaskan kebijakan dividen dalam dunia bisnis praktis, yaitu signalling theory. Pengumuman dividen diyakini mempunyai informasi dan membawa sinyal tentang laba bersih saat ini dan potensi perusahaan di masa mendatang Prosedur Pembagian Deviden Pengumuman pembagian deviden merupakan hal yang dinanti-natikan oleh pemegang saham, khususnya pemegang saham jangka panjang (long term investing) seperti investor besar, pemilik perusahaan, pengelola reksadana, atau investor profesional yang tidak terlalu dipengaruhi oleh naik turunnya harga saham. Mereka menganggap bahwa pembagian deviden merupakan bentuk komitmen terbaik perusahaan kepada pemegang saham yang loyal. Pembagian deviden setidaknya memberikan kepastian kepada pemegang saham, bahwa 22

5 investasi uang dan waktu yang telah mereka korbankan selama ini kepada perusahaan telah berada di jalan yang benar. Setidaknya lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan mereka meletakkan kekayaan mereka di instrumen investasi lain seperti deposito, surat utang (obligasi), properti atau emas. Pada umumnya prosedur pengumuman saham dimulai dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tentang kebijakan pembagian deviden, diikuti dengan pengumuman resmi pembagian deviden, pencatatan pegang saham yang berhak menerima deviden, dan pembayaran deviden. 1. Tanggal pengumuman deviden (announcement date) Tanggal pengumuman dividen merupakan tanggal resmi pengumuman oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. 2. Tanggal cum deviden (Cum-dIvidend date) Adalah tanggal terakhir perdagangan saham dimana pemegang saham masih berhak atas deviden periode berjalan. Biasanya dengan jangka waktu empat hari sebelum tanggal pencatatan pemegang saham. Misalnya, tanggal 19 Juli 2013 adalah tanggal terakhir pemegang saham berhak atas deviden kas PT. ABC sebesar Rp. 40/lembar. Tuan A membeli saham PT. ABC pada tanggal 18 Juli 2013 sebanyak lembar. Atas Pembelian tersebut Tuan A tetap berhak atas deviden kas sebesar Rp ,- dipotong pajak meskipun Tuan A segera menjual sahamnya pada tanggal 19 Juli Tanggal ex-dividend (ex-dividend date) 23

6 Adalah tanggal pada saat hak atas deviden periode berjalan dilepaskan dari sahamnya. Biasanya dengan jangka waktu 3 (tiga) hari kerja sebelum tanggal pencatatan pemegang saham atau 1 (satu) hari kerja setelah tanggal cum dividend date. 4. Tanggal pencatatan pemegang saham (holder of record date) Adalah tanggal dimana seorang harus terdaftar sebagai pemegang saham perusahaan publik atau emiten, sehingga ia mempunyai hak memperoleh deviden yang diperuntukkan bagi pemegang saham. 5. Tanggal pembayaran deviden (dividend payment) Tanggal pembayaran adalah tanggal dimana Deviden kas benar-benar dibayarkan kepada investor Saham Saham (common stock) merupakan bukti penyertaan kepemilikan pada suatu perusahaan, apakah itu perseroan terbatas atau perusahaan publik. Hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) biasanya sebanding dengan jumlah kepemilikan saham dalam perusahaan. Secara umum, berinvestasi dalam saham memungkinkan untuk diperolehnya return yang lebih tinggi dibandingkan dengan obligasi, walaupun untuk itu risiko yang dikandung juga lebih tinggi. Menurut Tatang (2011), kepemilikan atas suatu perusahaan dalam bentuk saham merupakan residual atau sisa, artinya pemegang saham akan menerima apa yang tersisa setelah semua klaim dipenuhi oleh perusahaan. Karena saham merupakan residual claims, saham tidak memiliki masa berlaku yang pasti, 24

7 sehingga pemegang saham dapat terus memiliki saham tersebut sampai yang bersangkutan merasa perlu untuk menjualnya suatu saat kelak Nilai saham berdasarkan fungsinya Menurut Ang (1997) nilai dari suatu saham berdasarkan fungsinya dapat dibagi atas tiga jenis yaitu: 1. Per Value (Nilai Nominal) Adalah nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk pencatatan akuntansi dan tidak dipergunakan untuk mengukur sesuatu. 2. Base Price (Harga Dasar) Merupakan harga yang dipergunakan di dalam perhitungan harga indeks saham yang akan berubah sesuai dengan aksi emiten. 3. Market Price (Harga Pasar) Merupakan harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung. Jika pasar bursa efek sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya (closing price). Dengan demikian harga pasar inilah yang akan menyatakan naik turunnya saham. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi harga saham menurut Husnan (2003) adalah sebagai berikut : 1. Harapan investor 25

8 Harapan investor terhadap tingkat keuntungan deviden untuk masa yang akan datang. Jika pendapatan atau deviden suatu saham stabil maka harga saham cenderung stabil. Sebaliknya, jika pendapatan atau deviden suatu saham berfluktuasi maka harga saham tersebut cenderung berfluktuasi pula. 2. Tingkat pendapatan perusahaan. Tingkat pendapatan perusahaan yang tercermin dari Earning Per Share (EPS) terkait erat dengan peningkatan harga saham. Apabila fluktuasi EPS makin tinggi maka makin tinggi pula perubahan harga pasarnya. 3. Kondisi perekonomian. Kondisi perekonomian saat ini salah satunya dipengaruhi oleh kondisi masa lalu. Apabila kondisi perekonomian stabil, maka investor optimis terhadap kondisi perekonomian yang akan datang sehingga harga saham cenderung stabil dan sebaliknya. Setiap investor di pasar modal, baik investor individual maupun institusi, harus membekali diri dengan kemampuan yang cukup dalam menganalisis harga saham. Kecukupan bekal analisis tersebut akan dapat mengurangi resiko dan mengoptimalkan return harapan karena dengan analisis yang baik investor dapat mendeteksi saham-saham yang layak untuk dipilih sebagai sarana investasi. Menurut Tatang (2011), setidaknya ada dua analisis investasi atas saham yang paling umum diketahui, yaitu analisis fundamental (fundamental analysis) dan analisa teknikal (technical analisys). Dalam analisis fundamental, investor 26

9 mencoba menghitung nilai dari suatu asset, sedangkan dalam analisis teknikal menekankan pada data pergerakan harga saham. Dalam hal ini, investor mencoba untuk mengetahui bagaimana perilaku harga di masa lalu yang mana berdasarkan pengetahuan perilaku harga tersebut investor mencoba menduga kemungkinan perilaku harga di masa yang akan datang dengan menekankan pada pola datanya. Namun sejauh ini dari beberapa alat analisis investasi yang ada, tidak satupun ada yang berani secara eksplisit mengkalim bahwa alat analisis investasi tertentu lebih baik daripada yang lain Return Saham Selain alat analisis fundamental dan teknikal, alat analisis lain yang juga sering digunakan dalam mengevaluasi kelayakan saham adalah analisis return (return analysis). Return adalah tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemodal atas suatu investasi yang dilakukannya. Ang (1997) menyatakan bahwa tanpa adanya keuntungan yang dapat dinikmati dari suatu investasi, tentunya pemodal tidak mau repot-repot melakukan investasi yang pada akhirnya tidak ada hasilnya. Menurut Ang (1997), komponen suatu return terdiri dari dua jenis yaitu: 1. Current Income Adalah keuntungan yang diperoleh melalui pembayaran yang bersifat periodik seperti pembayaran bunga deposito, bunga obligasi, dividen dan sebagainya. Disebut sebagai pendapatan lancar, maksudnya adalah keuntungan yang diterima biasanya dalam bentuk kas, sehingga dapat diuangkan secara cepat. 27

10 2. Capital Gain Adalah keuntungan yang diterima karena adanya selisih antara harga jual dan harga beli suatu investasi. Capital gain ini sangat tergantung dari harga pasar instrumen investasi yang besangkutan, yang berarti instrumen investasi tersebut harus diperdagangkan maka akan timbul perubahan nilai instrumen investasi Return Realisasi Jogiyanto (2003) menjelaskan bahwa return dapat berupa return realisasi (yang sudah terjadi) dan return ekspektasi (yang belum terjadi) tetapi diharapkan akan terjadi di masa mendatang. Return realisasi merupakan return yang telah terjadi, dihitung berdasarkan data historis. Secara sistematis actual return dapat dirumuskan sebagai berikut : Dimana, = R it P it P it-1 = tingkat keuntungan saham i pada periode t = harga penutupan saham i pada periode t = harga penutupan saham i pada periode sebelumnya Return Ekspektasi Tatang (2011) menjelaskan bahwa return ekspektasi merupakan suatu gambaran atas kemungkinan hasil investasi yang dikaitkan dengan probabilitas setiap hasil (keluaran atau output) yang diterima. 28

11 Model ekspektasi dapat dibentuk dengan menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Square ) dengan persamaan : dimana : E(R it ) = α i + β i R mt + ε it E(R it ) = return ekspektasi sekuritas ke-i pada periode estimasi t αi βi = intercept, independen terhadap Rmt = slope, resiko sistematis, dependen terhadap R mt R mt = return pasar, yang dihitung dengan rumus : R mt = (IHSG t - IHSG t-1 ) IHSG t-1 ε it = kesalahan residu sekuritas i pada periode estimasi ke t Abnormal Return Abnormal return adalah selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya dengan tingkat keuntungan yang diharapkan. Tatang (2011) mengartikan Abnormal return adalah kelebihan dari return yang sesungguhnya atas return yang diharapkan. Brown dan Warner (1985) dalam Nurlaili (2012), Abnormal return dapat dihitung melalui Market Adjusted Model dengan rumus : Dimana, AR it = R it R mt ARit Rit Rmt = abnormal return saham i pada hari ke t = actual return saham i pada hari ke t = return pasar. 29

12 Average Abnormal Return (AAR) Pengujian adanya abnormal return tidak dilakukan pada tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji rata-rata abnormal return seluruh sekuritas secara cross-section untuk tiap-tiap hari dalam periode peristiwa (Jogiyanto, 2005). Rata-rata abnormal return merupakan jumlah total abnormal return yang dibagi dengan jumlah total keseluruhan sekuritas, dihitung berdasarkan rata-rata aritmatika sebagai berikut : Dimana, = AAR t AR it k = average abnormal return pada hari ke t = abnormal return pada sekuritas ke-i pada hari ke-t = jumlah sekuritas pada event window Cummulative Average Abnormal Return (CAAR) CAAR atau akumulasi rata-rata Abnormal Return merupakan penjumlahan rata-rata abnormal return hari sebelumnya dengan rata-rata abnormal return sesudahnya (Jogiyanto, 2005). Jika terdapat k buah sekuritas, maka CAAR dapat dihitung sebagai berikut : Dimana, CAAR t CAR it k = = Jumlah AAR pada hari ke-t = CAR pada perusahaan i pada hari ke-t = Jumlah perusahaan k dalam event windows 30

13 2.1.5 Volume Perdagangan Saham Menurut Husnan (2005), volume perdagangan saham merupakan rasio antara jumlah lembar saham yang diperdagangkan pada waktu tertentu terhadap jumlah saham yang beredar pada waktu tertentu. Jumlah saham yang diterbitkan tercermin dalam jumlah lembar saham saat perusahaan tersebut melakukan emisi saham. Volume perdagangan saham dipergunakan untuk mengukur apakah para pemodal individu mengetahui informasi yang dikeluarkan perusahaan dan menggunakanya dalam pembelian atau penjualan saham sehingga akan mendapatkan keuntungan di atas normal. Volume perdagangan merupakan suatu indikator likuiditas saham atas suatu informasi yang ada dalam pasar modal. Kegiatan perdagangan saham diukur dengan menggunakan indikator Trading Volume Activity (aktivitas volume perdagangan). Menurut Murphy (1986) dalam Nurlaili (2012) ada dua macam hubungan antara harga dan volume perdagangan saham. Kedua macam hubungan itu adalah sebagai berikut : a. Volume memperkuat pola harga saham (volume as confirmation in price patterns). Volume mengukur intensitas di belakang pergerakan harga. Volume yang besar mencerminkan derajat intensitas dan tekanan yang tinggi. Dengan memonitor tingkat volume bersama-sama dengan reaksi harga, analis dapat lebih mengukur tekanan pembelian atau penjualan di belakang pergerakan pasar. Informasi volume dapat digunakan untuk memperkuat atau menegaskan 31

14 pergerakan harga. Volume akan berkembang dalam arah kecendrungan (trend) harga yang ada. Dalam kecendrungan menaik (uptrend), volume akan lebih besar sebagaimana harga bergerak lebih tinggi, dan akan menurun bila harga menurun. Selama pola ini berlanjut, volume dikatakan sebagai konfirmasi atas trend harga. b. Volume mendahului harga (volume precedes price) Dengan memonitor harga dan volume secara bersamaan, sesungguhnya analis menggunakan dua alat yang berbeda untuk mengukur hal yang sama yaitu tekanan. Keadaan dimana harga-harga cenderung lebih tinggi dapat dilihat bahwa ada lebih banyak tekanan pembelian daripada penjualan. Analis percaya bahwa volume mendahului harga, berarti dampak dari tekanan pembelian dan penjualan akan terlihat dalam volume sebelum termanifestasi dalam harga Studi Peristiwa (Event Study) Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat (Jogiyanto, 2003). Efisiensi pasar bentuk semi-kuat menyatakan bahwa harga-harga surat berharga betul-betul menggambarkan informasi yang dipublikasikan. Hal ini menekankan pada kecepatan informasi yang diterima para pemodal, artinya 32

15 informasi tersebar dan diterima oleh para pemodal pada waktu yang hampir bersamaan, sehingga harga secara langsung dan cepat melakukan penyesuaian. 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu Berikut ini diuraikan penelitian terdahulu yang menganalisis pengaruh pengumuman dividen terhadap return saham yang menjadi referensi pada penelitian ini: 1. Soneta (2008) Penelitian yang dilakukan oleh Soneta pada tahun 2008 adalah Pengaruh Pengumuman Deviden terhadap perubahan harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta. Sampel Penelitian terdiri dari 7 saham dengan teknik pengambilan sampel menggunakan pendekatan Non Probability Sampling dengan metode Purpose Sampling. Model yang digunakan adalah uji beda rata-rata berpasangan (Paired Sample T-test). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa Pengumuman deviden mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham. 2. Nurlaili Nasution (2012) Penelitian yang dilakukan oleh Nurlaili pada tahun 2012 berjudul Pengaruh Pengumuman Deviden Kas terhadap harga dan volume penjualan saham pada perusahan properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia menggunakan 12 saham perusahaan properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai sampel. Variabel operasional dalam penelitian ini adalah volume perdagangan saham abnormal, expected return, abnormal return, actual return dan harga saham. Uji yang dilakukan adalah uji beda t test dengan sampel berhubungan 33

16 ( related sampel / paired sampel) dengan hasil penelitian yang menunjukkan tidak ditemukan perbedaan yang signifikan atas harga dan volume perdagangan sebelum dan sesudah pengumuman deviden kas. 3. Galih Anindhita (2010) Penelitian oleh Galih Anindhita pada tahun 2010 yang berjudul Analisis Reaksi dasar atas Pengumuman dividen sebelum dan sesudah ex-dividend date. (Studi Kasus pada Kelompok Cash Dividend Final Naik dan Turun pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Tahun ) dengan 29 saham sebagai sampel penelitian, terdiri dari kriteria pengambilan sampel penelitian yaitu perusahaan yang terdaftar di BEJ yang melakukan pembagian dividen tunai selama 4 tahun berturut-turut dari tahun 2003 hingga Deviden tersebut dikelompokkan atas deviden naik dan deviden turun. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pada pengumuman deviden naik, tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata harga saham sebelum dan sesudah pengumuman deviden, sedangkan pada kelompok deviden turun, investor cenderung bereaksi negatif. Berdasarkan uraian tersebut, berikut disajikan tabel penelitian terdahulu yang menjadi referensi penelitian ini. 34

17 Tabel 2.1 Matriks Penelitian Terdahulu Nama Soneta, 2008 Judul Pengaruh Pengumuman Deviden terhadap perubahan harga saham pada industri perbankan di Bursa Efek Jakarta Variabel yang digunakan - Ex-dividend date - Harga Saham Hasil Penelitian 1. Rata rata harga saham mengalami penurunan setelah exdividend date 2. pengumuman dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham Nurlaili Nasution, 2012 Pengaruh Pengumu man Deviden Kas terhadap harga dan volume penjualan saham pada perusahan properti yang terdaftar di bursa efek Indonesia - Volume Perdaganan Saham - Expected Return - Abnormal Return - Harga Saham - Tidak ada pengaruh signifikan rata-rata harga saham sebelum dan sesudah pengumuman dividen kas. - Tidak terdapat pengaruh signifikan rata-rata volume penjualan saham baik sebelum ma-upun sesudah pengumuman dividen kas - Tidak ada perbedaan harga dan volume penjualan saham baik sebelum maupun sesudah pengumuman dividen kas 35

18 Galih Anindhita, 2010 Analisis Reaksi - Ex-dividend date Pasar atas Pengumuman dividen - Anormal Return sebelum dan sesudah ex-dividend date. (Studi Kasus pada Kelompok Cash Dividend Final Naik dan Turun pada Perusahaanperusahaan yang Terdaftar di BEJ Tahun ) - Pada deviden naik, tidak ditemukan perbedaan harga saham yang signifikan sebelum atau sesudah exdividend date. - Pada deviden turun, investor memberi reaksi yang negatif. - Perilaku investor terhadap pengumuman dividen cenderung menganut Tax preference theory, dimana nampaknya investor justru tidak menyukai pembagian dividen tunai yang besar. 2.3 Kerangka Konseptual Penelitian Tanggal-tanggal penting di seputar pembagian deviden yang aktual menurut Sularso (2003) dimulai dengan tanggal pengumuman kas, cum date, tanggal ex-dividend date, record date dan tanggal pembayaran deviden. Tanggal ex-deviden (ex-dividend date) adalah tanggal pada saat hak atas deviden periode berjalan dilepaskan dari sahamnya. Kebanyakan investor pada waktu ex-dividend date akan berpikir bahwa pembagian deviden akan mempengaruhi harga dan volume perdagangan saham. Hal ini didasarkan pada beberapa pemikiran, dimana pada pemikiran pertama investor yang telah membeli saham hingga saat cum-dividend date akan segera 36

19 menjual sahamnya untuk memperoleh gain di satu sisi dan deviden di sisi yang lain, sementara Investor baru yang ingin memperoleh gain dari saham tersebut akan memilih untuk tidak membeli atau menunda membeli saham tersebut sampai harga saham tersebut relatif stabil. Banyaknya penawaran dan sedikit permintaan secara teori akan menurunkan harga saham. Pada pemikian kedua, investor melihat bahwa apabila perusahaan membayarkan deviden secara tunai kepada pemegang saham, hal ini akan mempengaruhi cash flow perusahaan yang dapat mengganggu operasional perusahaan. Kedua pemikiran tersebut akan menyebabkan penurunan harga saham sebanding dengan return yang telah hilang. Pengujian atas kandungan informasi dilakukan untuk melihat reaksi pasar di seputar ex-dividend date yang ditunjukkan dengan adanya perubahan harga saham dan volume penjualan saham. Reaksi perubahan harga saham biasanya dinilai dengan return saham, sedangkan volume perdagangan diukur dengan TVA (Trading Volume Activity). Berdasarkan uraian tersebut, yang menjadi kerangka konseptual penelitian ini adalah : Ex-Dividend date Rata-Rata Volume Perdagangan dan Harga Saham sebelum Ex-dividend date Rata-Rata Volume Perdagangan dan Harga Saham sesudah Ex-dividend date Gambar 2.1 Kerangka Konseptual 37

20 2.4 Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara atau suatu penelitian yang kebenarannya harus diuji secara empiris. Berdasarkan hasil penelitian yang mendukung penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : H1 = Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara volume perdagangan sebelum dan sesudah Ex-dividend date. H2 = Terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara harga saham sebelum dan sesudah pengumuman deviden kas Ex-dividend date. 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Kebijakan Dividen Menurut John E. Junarsin (http://cwma.or.id), ketika sebuah perusahaan memperoleh laba bersih (net income) dan tingkat cash flows pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham

BAB II LANDASAN TEORI. Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Dividen 2.1.1. Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada para pemegang saham sebanding dengan jumlah lembar yang dimiliki (Baridwan, 2004). Hanafi (2004)

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pembahasan yang dilakukan oleh peneliti ini merujuk penelitian-penelitian sebelumnya. Berikut ini adalah perbedaan antara penelitian terdahulu dan sekarang.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. investor institusi, akan mampu memperoleh return tidak normal (abnormal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Efisiensi Pasar Modal Konsep pasar efisien pertama kali dikemukakan dan dipopulerkan oleh Fama (1970). Suatu pasar dikatakan efisien

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dapat dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan yang baru

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. dalam ekuitas pemegang saham. Menurut Abdul Halim (2007 : 98), split stock BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham Menurut kamus investasi dan keuangan, peristiwa pemecahan saham merupakan cara yang dilakukan dengan tujuan untuk memecah jumlah saham

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para

II. TINJAUAN PUSTAKA. membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dimana para investor bertemu untuk menjual atau membeli surat-surat berharga. Pasar modal adalah suatu situasi dimana para pelakunya (penjual

Lebih terperinci

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi.

BAB II TINJUAN PUSTAKA. lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. antara pembeli dan penjual dengan resiko untung atau rugi. BAB II TINJUAN PUSTAKA 2.1 Pasar Modal Menurut Undang Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, Pasar Modal adalah kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. URAIAN TEORITIS 1. Saham a. Pengertian saham Menurut Darmadji dan Fakhrudin (2006) Saham dapat didefenisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan hukum

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS. Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan 8 BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS 2.1. Pasar Modal Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas Obyek atau Subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan

LANDASAN TEORI. Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan 9 II. LANDASAN TEORI 2.1. Stock Split Stock Split merupakan salah satu corporate action yang harus dipublikasikan kepada publik. Hal tersebut diatur dalam pasal 68 dan 86 tahun 1995 tentang Pasar Modal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat 24 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1. Tanggal

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah

METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional. Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah 22 III. METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional Stock Split adalah perubahan nilai nominal perlembar saham dengan menambah atau mengurangi jumlah saham yang beredar menjadi n

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kas maupun dalam bentuk lainnya. Dividen merupakan konsekuensi yang muncul 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Dividen Ross et al. (2008) mendefinisikan dividen sebagai bagian dari laba (earning) yang dibagikan oleh perusahaan kepada pemiliknya, baik dalam bentuk kas maupun dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS 22 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Basyori (2008) melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham. Sedangkan sampel penelitian ini perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. diakibatkan adanya informasi yang masuk ke pasar. Semakin cepat informasi baru yang BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pasar Efisien (Efficient Market Hypothesis) Pasar dikatakan efisien apabila harga sekuritas mencapai harga keseimbangan baru yang diakibatkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber sumber seperti uang dan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. direncanakan, yang di dalamnya menggunakan sumber sumber seperti uang dan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Investasi Investasi dapat didefinisikan sebagai kegiatan pengeluaran dana saat ini dimana pengembaliannya terjadi di waktu yang akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal Pasar modal (capital market) adalah suatu pasar dimana dana-dana jangka panjang baik hutang maupun modal sendiri diperdagangkan. Dana jangka

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. Teori Yang Relevan Dengan Kebijakan Deviden Menurut Brigham dan Houston (2001:14) menyebutkan ada tiga teori dari preferensi investor yaitu:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini akan dijabarkan beberapa teori yang menjadi landasan analisis penulis mengenai hubungan variabel- variabel dalam penelitian, yaitu : Stock split (pemecahan saham),

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap

BAB II URAIAN TEORITIS. Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap 37 BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rahayu (2006) melakukan penelitian dengan judul Reaksi Pasar Terhadap Peristiwa Stock Split yang Terjadi di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Dividen adalah pembagian laba yang diperoleh perusahaan kepada para pemegang saham yang sebanding dengan jumlah saham yang dimiliki.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Saham Saham (stock atau share) adalah surat berharga yang paling populer diantara surat berharga lainnya yang ada di pasar modal dan dikenal luas di dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi

BAB II LANDASAN TEORI. secara global. Salah satu jenis investasi adalah investasi saham. Investasi BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Investasi Tidak sedikit orang yang mau melakukan investasi karena kebutuhan hidup yang semakin meningkat, penurunan produktifitas serta ketidakstabilan situasi ekonomi secara

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Teori Sinyal Menurut Hendrianto (2012) Teori sinyal menjelaskan bahwa pemberian sinyal dilakukan oleh manajer untuk mengurangi asimetri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang

BAB I PENDAHULUAN. kecil (Akhmad dan Ramadyansari, 2013). Pasar modal merupakan fasilitas yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peranan penting sebagai salah satu sumber pembiayaan dana usaha di Indonesia, sedangkan disisi lain, pasar modal merupakan wahana investasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Harga Saham 1. Pengertian Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham menurut Anoraga (2006:57) didefinisikan sebagai surat berharga atas bukti penyertaan atau pemilikan individu maupun institusi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Andri Yuwono (2013), meneliti mengenai Reaksi pasar modal di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman peristiwa bencana banjir yang melanda daerah khusus

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan 13 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Teori 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro

SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro ANALISIS REAKSI PASAR ATAS PENGUMUMAN DIVIDEN SEBELUM DAN SESUDAH EX DIVIDEND DATE (Studi Kasus pada Kelompok Cash Dividend Final Naik dan Turun pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEJ Tahun 2004-2006)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan studi peritiwa (event study). Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar modal terhadap suatu peristiwa (event) yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pasar Modal Pasar modal menurut Husnan (2003:3) dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian 4. 1. 1 Event Study Penelitian ini merupakan event study yang menilai kejadian tertetu dalam hal ini adalah pengumuman pembagian saham. Pengumuan pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksplanatori, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji suatu teori atau hipotesis guna memperkuat atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investor untuk menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Tanpa BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Return Saham Salah satu faktor yang memotivasi investor dalam melakukan kegiatan investasi yaitu adanya return saham yang merupakan imbalan atas keberanian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang

BAB II LANDASAN TEORI. Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Efisiensi Pasar Pasar yang efisien adalah pasar di mana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia (Tandelilin, 2010:219). No one

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product

I. PENDAHULUAN. indonesia yang mengalami peningkatan antara lain nilai Gross Domestic Product I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LANDASAN TEORI 2.1.1 EFFICIENT MARKET THEORY (TEORI EFISIENSI PASAR) Pasar yang efisien adalah suatu pasar bursa dimana efek yang diperjualbelikan merefleksikan seluruh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Bidang keuangan, event study digunakan untuk meneliti dampak suatu peristiwa seperti pengumuman dividen, right issue, stock split maupun peristiwa lainnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Saham Dan Harga Saham 2.1.1.1 Saham Saham merupakan surat berharga jangka panjang yang diterbitkan perusahaan (emiten) ke publik untuk diperjualbelikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 Pemilihan Umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi Jabatan politik tertentu. Dalam Pemilu, para pemilih dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi

I. PENDAHULUAN. tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kinerja perekonomian Indonesia selama lima tahun terakhir menunjukkan tren pertumbuhan yang membaik. Hal ini dilihat dari beberapa indikator ekonomi indonesia yang mengalami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 45 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 DISAIN PENELITIAN 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian di dalam skripsi ini merupakan kombinasi antara penelitian menerangkan (explanatory research) dan penelitian deskriptif

Lebih terperinci

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen

KEBIJAKAN DIVIDEN. 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend. 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen KEBIJAKAN DIVIDEN 1. Pengertian Kebijakan Dividen 2. Teori Dividen 3. Bentuk Kebijakan Dividen 4. Stock Repurchase, Stock Split dan Stock Dividend 5. Kebijakan Dividen di Indonesia Pengertian Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang menjadi rujukan dalam penelitian ini diantaranya adalah : 1. Kt Mas Trisna, Lucy S Musmini dan Edy Sujana, 2014. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rasio Lancar (Current Ratio) Menurut Horne dan Wachowicz (1997:135), rasio likuiditas membandingkan kewajiban jangka pendek dengan sumber dana jangka pendek

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal adalah pasar dengan berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa di perjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa hidup yang singkat, biasanya kurang dari enam bulan. Right issue di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa hidup yang singkat, biasanya kurang dari enam bulan. Right issue di BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Right Issue 2.1.1 PengertianRight Issue Right merupakan efek turunan (derivatif) dari efek utama yang mempunyai masa hidup yang singkat, biasanya kurang dari enam bulan. Right

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Dividen 1. Pengertian Dividen Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam operasinya akan didistribusikan kepada pemegang saham dan sebagaian lagi akan ditahan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar

BAB I PENDAHULUAN. barometer kondisi perekonomian suatu negara. Hal ini didasarkan pada fungsi pasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal membawa peranan yang cukup penting dalam kegiatan perekonomian. Bahkan pasar modal dapat juga dipandang sebagai salah satu barometer kondisi perekonomian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Saham Saham merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling banyak diminati masyarakat saat ini. Menerbitkan saham merupakan salah

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Disain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non-ekperimental, dengan jenis deskriptif, dan komparatif. Dilihat dari pengendalian variabel, penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. suatu Negara dapat dilihat dan diukur melalui berbagai cara, salah satunya dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan serta kemajuan teknologi yang sangat pesat dapat memudahkan suatu perusahaan untuk berinvestasi di pasar modal, sebagaimana diketahui pasar modal

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS. keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan, baik dalam bentuk hutang BAB II KAJIAN TEORITIS DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1. Pasar Modal Menurut Husnan (2003) pasar modal adalah pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual-belikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pasar Modal Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan obligasi. Untuk menarik pembeli

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak

II. TINJAUAN PUSTAKA. Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan menyertakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling 25 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham a. Pengertian Saham Saham (stock) merupakan salah satu instrument pasar keuangan yang paling popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang

BAB I PENDAHULUAN. dana pada saat ini dengan tujuan memperoleh keuntungan di masa datang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap orang dihadapkan dalam berbagai pilihan dalam menentukan proporsi dana atau sumber daya yang mereka miliki untuk konsumsi saat ini dan di masa datang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal memiliki peran strategis terhadap perekonomian nasional sebagai wahana investasi bagi masyarakat dan sebagai wahana pembiayaan bagi perusahaan dengan menjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. saham yang beredar, sesuai dengan faktor pemecahnya (split factor). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pemecahan Saham (Stock Splits) 2.1.1.1 Pengertian Pemecahan Saham Menurut Abdul Halim (2007 : 98), stock split (pemecahan saham) adalah perubahan nilai

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA

ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA ANALISIS PENGARUH LABA DAN ARUS KAS TERHADAP KEBIJAKAN DEVIDEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG GO PUBLIC DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya setiap perusahaan didirikan bertujuan untuk memperoleh laba atas usaha yang dijalankannya dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Kendala yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Stock Return a. Pengertian Stock Return Menurut Jogianto (2003:109), return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi. Menurut Hardiningsih (2000:284),

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pasar modal (capital market) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang, seperti

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Indonesia Capital Market Electronic Library (ICaMEL). Populasi dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Tingkat Suku Bunga Acuan ( BI Rate) Tingkat suku bunga acuan atau BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Bursa Efek Indonesia bulan Mei Berdasarkan penelitian yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Pratama (2011), peneliti menganalisis data yang telah dikumpulkan berupa return dan abnormal return pada sampel saham LQ 45 yang terdaftar di Bursa

Lebih terperinci

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada

BABl PENDAHULUAN. Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada BABl PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan harus memiliki tujuan yang jelas. Ada beberapa hal yang mengemukakan tujuan dari berdirinya sebuah perusahaan. Tujuan yang pertama

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal A. Landasan Teori 1.Pasar Modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pasar modal mempunyai peranan penting dalam perekonomian terutama dalam pengalokasian dana masyarakat. Menurut Jogiyanto (2008), pasar modal merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitan ini, peneliti merujuk pada penelitian sebelumnya yang bermanfaat untuk dijadikan sebagai pembanding. Penelitian yang dijadikan rujukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan rujukan dari beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut: 1. Krisdumar Kabela dan Taufik Hidayat (2009) telah melakukan

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B

Skripsi. Disusun Oleh : Wahyu Widya Yanti B ANALISIS DAMPAK PENGUMUMAN RIGHT ISSUE TERHADAP RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA (Studi kasus pada perusahaan go public di BEI periode 2010-2013) Skripsi Diajukan untuk memenuhi tugas dan syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. investasi, investasi digolongkan menjadi dua, yaitu : menganggur, sedangkan investasi jangka panjang bertujuan untuk : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Teoritis 2.1.1.Investasi Pengertian investasi di dalam akuntansi meliputi semua penanaman dana perusahaan atau penyertaan perusahaan pada perusahaan lain, yang tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga Saham Saham adalah surat berharga yang menunjukkan kepemilikan atas perusahaan sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengumuman pembagian dividen. Pujiono (2002) dan Sularso (2003) dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengumuman pembagian dividen. Pujiono (2002) dan Sularso (2003) dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal memiliki peran penting sebagai lembaga pembiayaan bank dan lembaga pembiayaan non bank di Indonesia. Pasar modal sebagai lembaga pembiayaan telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal mempunyai peran penting bagi perekonomian negara. Pasar modal dewasa ini telah menjadi salah satu indikator perkembangan perekonomian sebuah negara. Dan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis)

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Teori 2.1.1 Teori Efisiensi Pasar (Efficiency Maket Hypotesis) Pasar efisien adalah jika pasar bereaksi dengan cepat dan akurat untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu sumber dana eksternal yang sering dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah yang besar untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan bertujuan memaksimumkan nilai perusahaannya. Bagi perusahaan yang sudah go public, nilai perusahaan tercermin dari harga

Lebih terperinci

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis

BAB 2. Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 10 BAB 2 Tinjauan Teoritis dan Perumusan Hipotesis 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pasar Modal a. Pengertian Pasar Modal Pengertian pasar modal secara umum adalah suatu tempat bertemunya para penjual dan pembeli

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP ABNORMAL RETURN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MEMPERHATIKAN UKURAN PERUSAHAAN PERIODE 2006-2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil data perusahaan yang dibutuhkan ataupun mengakses situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengambil data perusahaan yang dibutuhkan ataupun mengakses situs 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian dapat dilakukan di universitas mercu buana yang terdapat bursa efek online untuk mahasiswa sehingga dapat mengambil

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital gain. Capital gain BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Dividen a. Pengertian Dividen Investasi dalam bentuk saham akan memberikan dua jenis keuntungan kepada investor, yaitu keuntungan berupa dividen dan capital

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode

III. METODE PENELITIAN. Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian pada skripsi ini adalah emiten yang masuk dalam LQ 45 periode Februari Juli yaitu indeks yang terdiri dari 45 perusahaan yang tercatat yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari : 1) Tanggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam risiko dan ketidakpastian yang sering kali sulit di prediksi oleh para investor.

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan

II. LANDASAN TEORI. laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi perusahaan II. LANDASAN TEORI 2.1.Dividen 2.1.1 Pengertian Dividen Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan bagi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir, 2003). Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Return On assets (ROA) Return On Asset (ROA) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen dalam menghasilkan pendapatan dari pengelolaan aset (Kasmir,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian yang berjudul Perbedaan Abnormal Return dan Trading BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini menggunakan rujukan dari beberapa penelitian terdahulu sebagai berikut : 1. I Made Joni Suparsa dan Ni Made Dwi Ratnadi (2013) telah

Lebih terperinci

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM

DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM DAMPAK PENGUMUMAN PERUBAHAN DIVIDEN TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN VARIABILITAS TINGKAT KEUNTUNGAN SAHAM (Studi Empiris Pada Perusahaan Go Publik Yang Terdaftar di BEI) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dibidang keuangan, serta keseluruhan surat-surat berharga yang beredar. Dalam BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian pasar modal Secara umum, pasar modal adalah sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang

BAB II. Tinjauan Pustaka. memberikan tingkat return yang sesuai dengan tingkat return yang BAB II Tinjauan Pustaka A. Tinjauan Teoritis 1. Analisis Saham Seorang investor perlu melakukan analisis terlebih dahulu terhadap sahamsaham yang akan dipilihnya guna memprediksi apakah saham tersebut

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Landasan teori adalah landasan berpikir yang bersumber dari suatu teori yang sering diperlukan sebagai tuntunan untuk memecahkan berbagai permasalahan dalam sebuah

Lebih terperinci

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar

1BAB III METODE PENELITIAN. informasi yang dapat mempengaruhi atau memancing reaksi pasar. Reaksi pasar 1BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek yang akan dianalisis pada penelitian ini adalah efektifitas aksi korporasi. Sebuah aksi korporasi yang efektif akan memberikan sinyal kandungan informasi

Lebih terperinci

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang

II TINJAUAN PUSTAKA. Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kebijakan Dividen Kebijakan dividen (Dividend Policy) merupakan keputusan mengenai laba yang akan dibagikan kepada pemegang saham atau yang akan ditahan untuk investasi masa depan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Nilai Perusahaan Nilai perusahaan diciptakan oleh perusahaan melalui kegiatan perusahaan dari waktu ke waktu agar mencapai nilai perusahaan yang maksimum

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan merupakan bagian dari aktivitas manajemen yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen keuangan merupakan bagian dari aktivitas manajemen yang 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Keuangan Manajemen keuangan merupakan bagian dari aktivitas manajemen yang merupakan satu dari sekian fungsi terpenting suatu perusahaan, di mana manajemen keuangan

Lebih terperinci