BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda-beda pada diri masingmasing.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda-beda pada diri masingmasing."

Transkripsi

1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis Usaha Kecil Pengertian usaha kecil menimbulkan pandangan yang berbeda-beda pada diri masingmasing. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksudka dalam undang-undang ini. (Bab 1 pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008) Keriteria usah kecil dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2008 adalah: 1. Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp (dua milyar lima ratus juta rupiah). Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), usaha kecil identik dengan industri kecil dan industri rumah tangga. BPS mengklasifikasikan industri berdasrakan jumlah pekerjanya, yaitu: 1. industri rumah tangga dengan pekerja 1-4 orang; 2. industri kecil dengan pekerja 5-19 orang; 3. industri menengah dengan pekerja orang; 4. industri besar dengan pekerja 100 orang atau lebih.

2 Pengelolaan atau katagori usaha-usaha di suatu negara mempunyai tujuan strategis, antara lain dikaitkan dengan standat kuantitatif tertentu, serta seberapa jauh dapat dimasukkan ke dalam jenis-jenis usaha atau bisnis. Tujuan pengelompokan usaha dapat disebutkan beragan dan pada intinya mencakup empat macam tujuan, yaitu sebagai berikut: a. untuk keperluan analisis yang dikaitkan dengan ilmu pengetahuan (teoritis) b. untuk keperluan penentuan kebijakan-kebijakan pemerintah c. untuk menyakini pemilik modal atau wirausaha tentang posisi perusahaannya. d. Untuk pertimbangan badan tertentu berkaitan dengan anti sipasi kinerja perusahaan Lingkungan internal Lingkungan internal perusahaan perlu dianalisis untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada didalam perusahaan. Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya (resources) (Wheelen and Hunger 2003 : ). Sumberdaya adalah aset yang merupakan bahan baku bagi produksi barang dan jasa organisasi. Aset ini dapat meliputi keahlian seseorang, kemampuan, dan bakat manajerial seperti aset keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional. Peter (1992 : 52) menjelaskan bahwa : A frim s resoursces constitute its strengths and weaknesses. Tyey include human resources (The experience, capabilities, knowledge, skills, and judgment of all the frim s employees) organizational resources ( the frim s systems and processes, including its strategies, structure, culture, puchasing/materials management, production/operations, financial base, research and development, marketing, information system, and control system), and physical resources (plant and equipment, geographic locaations, access to raw materials, distribution network, and technology).

3 Menurut (Peter 1992 : 52), lingkungan internal perusahaan merupakan sumberdaya perusahaan yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sumberdaya perusahaan ini meliputi sumberdaya manusia (human resources) seperti pengalaman (experiences), kemampuan (capabilities), pengetahuan (knowledge), keahlian (skill), dan pertimbangan (judgment) dari seluruh pegawai perusahaan, sumberdaya perusahaan (organizational resources) seperti proses dan sistem perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur, budaya, manajemen pembelian material, produksi/operasi, keuangan, riset dan pengembangan, pemasaran, sistem informasi, dan sistem pengendalian), dan sumber daya fisik seperti (pabrik dan peralatan, lokasi geografis, akses terhadap material, jaringan distibusi dan tegnologi). Jika perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumberdaya tersebut maka, ketiga sumberdaya di atas memberikan perusahaan sustained competitive advantage Lingkungan eksternal Peluang dan ancaman sebahagian berada diluar kendali organisasi sehingga disebut Eksternal. Peluang dan ancaman eksternal (External opportunities and threats) mengacu pada ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, hukum, pemerintah, tegnologi, serta trend kompetisi dan kejadian yang secara signifikan dapat menguntungkan atau membahayakan organisasi di masa depan, (David 2008 : 13-14) Faktor eksternal tidak menunjukkan semua faktor yang mungkin mempengaruhi suatu bisnis akan tetapi ditujukan untuk mengidentifikasi variable kunci yang menawarkan respon yang dapat dijalankan. Perusahaan harus dapat merespon secara agresif atau defensif terhadap faktor-faktor tersebut dengan memformulasikan strategi yang mengambil keuntungan dari peluang eksternal atau meminimalkan pengaruh dari ancaman potensial (David, 2008 : 53-54).

4 Lingkungan eksternal suatu perusahaan terdiri dari tiga kelompok faktor yang saling terkait satu dengan yang lainnya, Pearce dan Robinson (1987 : 57) satu, lingkungan jauh yang terdiri dari faktor-faktor yang berasal dari luar dan biasanya tidak memandang situasi operasional sebuah perusahaan, yaitu faktor ekonomi, sosial, politik, tegnologi, dan ekologi. Dua, faktor yang secara langsung pasar, pesaing, usaha subtitusi, dan kekuatan tawar menawar dari pembeli dan pemasok. Tiga, lingkungan operasional yang meliputi posisi persaingan, profil pelanggan, supplier, kreditor, dan pasar tenaga kerja. Selain lima kekuatan yang membentuk persaingan dalam industri menurut porter (1992 : 32), masih terdapat suatu faktro eksternal yang cukup penting yaitu faktor makro ekonomi, yaitu meliputi antara lain kredit, suku bunga, dan pajak. Menurut teori ekologi lingkungan eksternal organisasi adalah faktor penentu dalam pendirian, matinya dan berubahnya suatu organisasi. Meskipin organisasi diasumsikan enggan untuk berubah, namun disisi lain organisasi juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan eksternal, yang memungkinkan organisasi tersebut bisa bertahan hidup (Freeman 2003 : 34) Strategi David (2008 : 10) mengemukakan dalam bukunya, peninggalan militer yang kuat mendasari manajemen strategis. Istilah seperti tujuan, misi, kekuatan, dan kelemahan pertaman kali diformulasikan unutk mangatasi masalah dimedan perang. Menurut kamus Webster (New Wordl Dictionary), strategi adalah seni tentang perencanaan dan pengelolaan operasi militer skala besar, tentang pengarahan kekuatan ke posisi yang paling menguntungkan sebelum pertemuan sesungguhnya dengan musuh. Kata strategi berasal dari kata yunani strategos, yang mengacu pada jenderal militer dan dikombinasikan dengan stratus (pasukan militer) dan ago

5 (untuk mengarahkan atau memimpin) sejarah manajemen strategi berawal dari militer. Tujuan utama dari strategi bisnis dan militer adalah mendapatkan keunggulan kompetitif. Perbedaan fundamental antara strategi bisnis dan militer adalah bahwa strategi bisnis diformulasikan, diimplementasikan, dan di evaluasi dengan asumsi persaingan, sedangkan strategi militer berdasarkan pada asumsi konflik. Formulasi dan implementasi strategi yang baik dapat menghadapi kelebihan lawan dalam hal jumlah dan sumber daya, (David, 2008:11). David (2008 : 13-16) mengemukakan strategi adalah alat yang digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan, maka strategi memiliki beberapa sifat (Grant, 2002): pertama menyatu (unified), yaitu menyatukan bagian-bagian dalam perusahaan. kedua menyeluruh (comprehensive), mencakup seluruh aspek dalam perusahaan. ketiga integral (integrated), seluruh strategi akan sesuai dengan seluruh tingkatan perusahaan, bisnis, dan fungsional. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dalam menentukan dan mempertahankan, kelangsungan hidup dan pertumbuhan perusahaan. Dalam perkembangannya konsep mengenai strategi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan jangka panjang. Strategi adalah tindakan yang membutuhkan keputusan manajemen tingkat atas dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi mempengeruhi kemakmuran perusahaan dalam jangka panjang, dan berorientasi ke masa depan, (David, 2008 : 17). Strategi memiliki konsekuensi yang multifungsi dan multidimensi serta perlu mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal yang dihadapi perusahaan. David (2008 : 18) mengemukakan tidak ada organisasi yang memiliki sumber daya tak terbatas, penyusun strategi harus memutuskan alternatif strategi mana yang akan memberikan

6 keuntungan terbanyak. Keputusan formulasi strategi mengikat organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu jangka panjang. Porter, (1992 : 30) Mengaitkan strategi upaya organisasi untuk mencapai keunggulan bersaing, bahkan dikatakan bahwa strategi adalah alat penting dalam rangka mencapai keunggulan bersaing. Hal tersebut sejalan dengan tujuan strategi yaitu untuk mempertahankan atau mencapai suatu posisi keunggulan dibandingkan dengan pihak pesaing. Shindehutte dan Morris (2001) dalam Susilo (2009 : 28 ) mengemukakan bahwa strategi survival industri kecil tergantung pada tingkat adaptasinya. Menurut belso dan Martinez (2008) Penyesuaian amat cocok untuk industri kecil karena ketidakpastian dan resiko yang dihadapinya. Ketidakpastian bukan saja timbul karena lingkungannya tetapi juga dari kemampuannya menangkap kesempatan yang ada. Chakravarthy (1982) dan Bonk (1996 : 59) mengemukakan adaptasi mempengaruhi perubahan prilaku strateginya, menigkatkan kompetisinya, dan mendorong keselarasan organisasi dengan lingkungannya. Penyesuaian-penyesuaian perubahan atau peningkatan akan sejalan dengan operasi perusahaannya. Tingkat adaptasi yang timbul dan hasil adaptasi yang selalu bervariasi antara perusahaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Susilo dan Krinadewara (2007) terhadap responden yang merasakan dampak dari Gempa pada 2007 Yogyakarta, Gempa tersebut telah menghancurkan fasilitas produksi sehingga mereka (wirausaha) harus bekerja keras agar usahanya tetap mampu bertahan Daya Saing ( Competitive Advantage) Globalisasi merupakan suatu fenomena yang mendorong perusahaan di tingkat mikro ekonomi untuk meningkatkan efisiensi agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, maupun internasional. Dengan globalisasi yang menyatukan pasar dan kompetisi investasi internasional

7 meningkatkan tantangan sekaligus peluang bagi semua perusahaan baik kecil, menengah maupun besar. Untuk menghadapai globalisasi maka diperlukan daya saing yang kuat. Daya saing merupakan kemampuan perusahaan, industri, daerah, negara, atau antar daerah untuk menghasilkan faktor pendapatan dan faktor pekerjaan yang relatif tinggi dan berkesinambungan untuk menghadapi persaingan internasional. Peluang yang terbuka untuk mengembangkan usaha dalam perekonomian yang makin terbuka dan integrasi dengan ekonomi dunia hanya bias dimamfaatkan kalau dunia usaha kita memiliki daya saing. Daya saing dihasilkan oleh produktifitas dan efesiensi serta pertisipasi masyarakat yang seluas-luasnya dalam perekonomian. Produktifitas menyangkut kualitas sumber daya manusia dan pemamfaatan tegnologi, dan pengelolaan sumber daya alam secara tepat yang menjamin bukan hanya perekonomian tetapi juga kesinambungan.efesiansi berarti sedikitnya hambatan dan berfungsi dengna baik ekonomi sehingga mendorong biaya-biaya produksi menjadi serendah mungkin. Dengan analogi pengertian daya saing nasional menurut (Hit, et al dalam handriyani, 2011), maka daya saing usaha kecil adalah tingkat sampai sejauh mana suatu perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar, baik domestik maupun internasional, dalam memproduksi barang dan jasa, dengan tetap mempertahankan atau meningkatkan pendapatan perusahaan dan karyawan. porter (1998 : 18) mengemukakan suatu strategi dalam menghadapi persaingan yang dikenal sebagai strategi persaingan generic (generic competitive strategies). Strategi ini didasarkan atas analisis posisi sebuah perusahaan dalam industri, apakah keuntungan perusahaan berada di atas atau di bawah rata-rata industri. Sebuah perusahaan yang baik akan mempunyai tingkat pendapatan yang tinggi walaupun struktur industri kurang menguntungkan dan rata-rata

8 tingkat keuntungan industri adalah sedang. Jika demikian maka perusahaan itu mampu memciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustainable competitive advantage). Strategi Generik Poter memungkinkan organisasi untuk mendapatkan keunggulan kompetitif dari tiga dasar: kepemimpinan harga, memproduksi barang standar pada biaya perunit yang sangat rendah untuk konsumen yang sensitive terhadap harga. Diferensiasi, adalah strategi yang bertujuan kepada memproduksi barang dan jasa yang dianggap unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif terhadap harga. Fokus, memproduksi barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan sekelompok kecil pelanggan, David (2008: hal 247). Menurut Davidson et al (2002); Shanmugam and Bhaduri (2002) dalam Susilo, (2007 : 17) salah satu indikator perkembangan industri kecil adalah dengan melihat pertumbuhan usaha. Pertumbuhan usaha sendiri dapat dilihat dari: satu, pertumbuhan poduksi, dua, pertumbuhan penjualan, tiga, pertumbuhan pendapatan, dan empat, pertumbuhan laba. Agar dapat disusun strategi dan rekomendasi kebijakan yang tepat untuk mendorong pertumbuhan usaha industri kecil, maka diperlukan studi atau kajian identifikasi variable atau faktor yang menjadi penentu pertumbuhan usaha tersebut. Pertumbuhan usaha yang berkelanjutan dapat mendorong kemampuan daya saing. Poter (1996) dalam Wheelen dan Hunger (2003 : 119) lingkungan industri saat ini sangat cepat berubah ada beberapa hal yang berperan dalam mempercepat perubahan lingkungan itu. Lingkungan industri yang dimaksud adalah bargaining power pembeli, bargaining power penjual, masuknya pendatang baru yang potensial, adanya barang subtitusi, dan intensitas persaingan perusahaan dalam industri. Kelima faktor di atas dikenal dengan kekuatan bersaing dari poter.

9 Dari sudut pandang semua faktor diatas merupakan faktor yang berada diluar kendali perusahaan atau faktor eksternal. Semua faktor eksternal memberikan peluang dan ancaman atau tantangan bagi perusahaan untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan perusahaan. Faktor eksternal perusahaan diatas tidak dapat dikendalikan perusahan tanpa adanya strategi yang tepat dan sesuai dengan situasi perubahan lingkungan. Strategi yang dirumuskan perusahaan merupakan keahlian manajemen dalam mengelola perusahaan. Strategi sebenarnya merupakan aktivitas manajemen untuk memperkuat posisi organisasi. Tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajeman dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya. Percepatan perubahan yang menimbulkan ketidakpastian lingkungan bisnis eksternal, diduga akan berpengaruh terhadap rencana strategik yang sudah dirumuskan dan selanjutnya mempengaruhi daya saing produk. Berdasarkan uraian diatas, dengan demikian diperlukan adanya penelitian yang dapat menjadi acuan untuk menempatkan dan memadukan antara lingkungan bisnis internal, eksternal, dan strategi serta pengaruhnya terhadap daya saing usaha kecil menengah.

10 2.1.6 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu Sumber Topik Variabel yang diteliti Hasil Eka Hadriani (2011) Dinda Estika Maharani (2006) Didit Susanto (2013) PengaruhFaktor Internal, Eksternal, Enterprenuer skill, Trategi, dan Kinerja Terhadap Daya Saing UKM di Kabupaten Semarang. Analisis Pengaruh Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Perusahaan dalam Upaya Menciptakan Keunggulan Bersaing. Pengaruh Entrepreneurial Skill dan Strategi Terhadap Daya Saing UKM (Studi Pada Sentra Usaha Keripik Bandar Lampung) 1.Faktor Internal 2.Faktor eksternal 3.Faktor entrepreneur skill 4.Faktor strategi 5.Faktor kinerja Faktor manajerial Faktor lingkungan Faktor Kultur Organisasi Faktor Perencanaan stratejik Faktor Kinerja perusahaan Faktor Enterprenuer Skill Faktor Strategi antara Internal, Eksternal, variable Enterprenuer Skill, Strategi, dan kinerja perusahaan menunjukkan berpengaruh positif Terhadap Daya Saing UKM Dari hasil analisis diperoleh bahwa faktor manajerial, faktor lingkungan, dan kultur organisasi berpengaruh terhadap perencanaan stratejik yang kemudian mempengaruhi kinerja perusahaan dan pada akhirnya mempengaruhi keunggulan bersaing. Faktor Enterprenuer Skill, Strategi Diterima/Berpengaruh Positif Terhadap Daya Saing UKM. Lela Hindasah (2011) Siti Nur Barokah (2009) Strategi Survival dan Faktor-Faktro Penentu Strategi Survival Industri Kecil (studi Empiris Industri Gerabah Kasongan Bantul,Yogyakarta) Studi Tentang Faktor_Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Strategi Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan Pada KUKM Pengrajin Kulit Di Manding-Bantul. Faktor Hutang Faktor Lokasi Faktor Umur Industri Faktor Pelatihan Faktor Akses Faktor Pendidikan Faktor Eksport Faktor Bapak Angkat Faktor Promosi Kualitas Strategi Adaptasi Lingkungan Orientasi Kewirausahaan Kualitas Bersaing Semua faktor berpengaruh positif terhadap strategi survival, terkecuali Hutang yang berpengaruh Negatif terhadap strategi survival suatu industri. Dari hasil analisis data diketahui bahwa kinerja perusahaan dapat dicapai melalui kualitas strategi bersaing yang diupayakan melalui asset strategik yang berkualitas, adaptabilitas lingkungan, dan orientasi kewirausahaan.

11 Ade Raselawati (20110 Pengaruh Perkembangan Usaha Kecil Menengeh terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada sektor UKM di Indonesia. Tenaga kerja UKM Ekspor UKM Jumlah Unit UKM Investasi UKM Ekspor, Jumlah unit, Investasi berpengaruh signifikan terhadap Pertumbuhan terhadap pertumbuhan Ekonomi pada sektor UKM, sedangkan Tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor UKM 2.2 Kerangka Konseptual Penelitian ini merupakan penerapan model yang telah dikembangkan sebelumnya oleh Hadriani (2011) yang terdiri dari Internal, Eksternal, Enterprenuer skill, Strategi, dan faktor Kinerja. dalam Penelitian ini Peneliti menguji hanya tiga faktor, yaitu faktor seperti Faktor Internal, Eksternal dan strategi. Kerangka konseptual yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti yang digambarkan dalam skema berikut: Internal (X1) Eksternal (X2) Daya saing (Y) Strategi (X3) Gambar 1.1 kerangka konseptual Sumber: Hadriani (2011), Hindasah (2011), dan Susilo (2009) 2.3 Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang dikumpulkan (Sugiyono, 2007 : 36). Hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan baru berdasarkan tori-teori yang relevan, belum melalui fakta-fakta

12 empiris melalui pengumpulan data. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian hipotesa pada penelitian yang bersangkutan. Adapun hipotesis di penelitian ini adalah : 1. Faktor internal berpengaruh signifikan terhadap variabel daya saing. 2. Faktor eksternal terdapat pengaruh signifikan terhadap variabel daya saing. 3. Faktor strategi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel daya saing.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Eksistensi Usaha Mikro Kecil dan Menengah merupaka salah satu bahagian penting dari perekonomian suatu negara ataupun daerah. Peran UKM dalam mendorong percepatan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis dalam penelitian ini membahas tentang : konsep strategi, manajemen strategi, analisis faktor internal dan eksternal serta

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Perusahaan Manajemen meliputi perencanaan, pengarahan, pengorganisasian dan pengendalian atas keputusan-keputusan dan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007, p7), manajemen adalah proses pengoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Melalui fungsi transformasi sumberdaya manusia, iptek dan sosial, perguruan tinggi menempati posisi yang strategis dalam pembangunan masyarakat. Perkembangan masyarakat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Istilah startegi berasal dari kata Yunani, strategia (stratus = militer dan ag= memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seseorang

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan

BAB II URAIAN TEORITIS. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) untuk mempercepat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Analisis Usaha Keberhasilan usaha dapat dilihat dengan cara melakukan analisis pendapatan. Komponen yang digunakan adalah biaya investasi,

Lebih terperinci

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy

Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Resume Chapter 2: Charting a Company s Direction: Its Vision, Mission, Objectives, and Strategy Perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing diharuskan mampu dalam memahami perubahan struktur pasar dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan

PENDAHULUAN. penulisan. Pada latar belakang dibahas mengenai isu-isu yang berhubungan dengan PENDAHULUAN Pada bab I akan dijelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan. Pada latar belakang dibahas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu

BAB IV ANALISIS DATA. A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA. kompetitif sendiri, agar tidak kalah dalam persaingan global, baik itu BAB IV ANALISIS DATA A. Strategi Kompetitif Porter dalam Menghadapi ACFTA Diberlakukannya ACFTA sebagai sebuah perdagangan bebas, memaksa setiap industri atau perusahaan harus mempunyai keunggulan kompetitif

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen s 2.1.1 Pengertian Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa depan guna untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Strategis 2.1.1 Pengertian Strategi Pearce dan Robinson (2008, p2) menyatakan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang berskala besar, dengan berorientasi ke masa

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Volume 5. No : 3, 2017 1 STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TOKO FAJAR BARU Pricillia Wanandi Program Studi Manajemen Bisnis, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121 131, Surabaya E-mail: shiel_pricillia@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif dalam setiap aspek kehidupan manusia, misalnya kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, misalnya faktor ekonomi, sosial, politik, hukum, budaya, teknologi, dan lain-lain. Dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi industri kecil tersebut antara lain: tanah dan bangunan tempat usaha. c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. definisi industri kecil tersebut antara lain: tanah dan bangunan tempat usaha. c) Milik Warga Negara Indonesia (WNI) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Definisi Industri Kecil Sampai saat ini industri kecil memiliki berbagai macam definisi. Kriteria yang digunakan untuk mendefinisikan industri kecil pun beranekaragam, sehingga

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Strategi Strategi berasal dari bahasa Yunani kuno yang berarti seni berperang. Suatu strategi mempunyai dasar-dasar atau skema

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Menurut Robbins dan Coulter (2007:7) manajemen adalah suatu proses mengkoordinasikan aktivitas aktivitas pekerjaan, sehingga pekerjaan tersebut dapat terselesaikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Pengertian Manajemen Strategi Menurut Purnomo dan Zulkieflimansyah (2000 : 8), istilah strategi berasal dari bahasa Yunani strategos yang artinya memimpin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Strategi merupakan serangkaian komitmen dan tindakan yang terintegrasi dan terkoordinasi yang dirancang untuk mengeksploitasi kompetensi inti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang, terutama dalam sektor ekonomi yaitu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Kurang kokohnya perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN. teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan 22 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Penelitian ini menggunakan perencanaan strategi sebagai kerangka teoretik. Manajemen strategi didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Strategi Menurut Robbins dan Coulter (2014:266) Strategi adalah rencana untuk bagaimana sebuah organisasi akan akan melakukan apa yang harus dilakukan dalam bisnisnya,

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN 18 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Ada beberapa konsep pemikiran yang melandasi penelitian ini. Konsepkonsep pemikiran tersebut merupakan teori yang mendukung penelitian ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategi Manajemen strategi (strategic management) dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Daya Saing Konsep daya saing berhubungan dengan kemampuan meningkatkan posisi tawar (bargaining position) dalam memaksimalkan pencapaian tujuan (Tamba, 2004). Untuk meraih kesuksesan

Lebih terperinci

BAB 7 KONSEP STRATEGI

BAB 7 KONSEP STRATEGI BAB 7 KONSEP STRATEGI KONSEP STRATEGI Istilah strategi berasal dari kata Yunani strategeia (stratos = militer; dan ag = me mimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal. Konsep ini

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan

Lebih terperinci

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu:

Materi Minggu 3. Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) Menurut David (1999) dalam proses manajemen strategik ada tiga tahap, yaitu: M a n a j e m e n S t r a t e g i k 15 Materi Minggu 3 Model Deskriptif Manajemen Strategik (Bagian 1) 3.1 Proses Manajemen Strategik Manajemen strategik merupakan proses tiga tingkatan yang melibatkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil

II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil 6 II. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Industri Kecil Industri kecil menurut Biro Pusat Statistik (BPS, 1997) adalah sebuah perusahaan industri yang memiliki jumlah tenaga kerja 5-19 orang, termasuk pekerja yang

Lebih terperinci

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David

digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David 41 digunakan dalam identifikasi variabel lingkungan eksternal perusahaan. Lingkungan eksternal perusahaan secara teoritis dirumuskan oleh David (2006:104) sebagai identifikasi dan evaluasi trend dari kejadian

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Seiring dengan semakin banyaknya ketidakpastian yang membuat orang memerlukan strategi untuk menghadapi dan mengantisipasinya,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Manajemen Strategi Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dalam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi juga merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal

Lebih terperinci

PEMASARAN EKSPOR. PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE TUJUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM

PEMASARAN EKSPOR. PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE TUJUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM PEMASARAN EKSPOR PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU KE TUJUH BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM POKOK BAHASAN PENTINGNYA EKSPOR TEORI PROSES PENGEMBANGAN EKSPOR FACTOR PENDORONG PEMASARAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan

BAB V PENUTUP. Selanjutnya keterbatasan dan saran penelitian dijelaskan untuk perbaikan BAB V PENUTUP Bab ini menjelaskan simpulan hasil penelitian dan beberapa implikasi manajerial bagi para pembuat dan pengambil kebijakan untuk meningkatkan performa melalui peningkatan profitabilitas perusahaan.

Lebih terperinci

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS

MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS MATERI 1 ARTI PENTING PERENCANAAN STRATEGIS 1.1. Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis perusahaan adalah suatu rencana jangka panjang yang bersifat menyeluruh, memberikan rumusan ke mana

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perubahan paradigma dari persaingan global saat ini menjadi persaingan tinggi di antara perusahaan, akibatnya pengetahuan dan keterampilan karyawan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya jumlah kompetitior asing dan dalam negeri, organisasi diharapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan saat ini dapat dikatakan bahwa pada jaman sekarang perubahan sangat cepat terjadi, dimulai dari kemajuan teknologi, sistem perdagangan globalisasi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang dari dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Strategi Pemasaran 2.1.1 Pengertian Strategi Pemasaran Perusahaan tidak bisa terlepas dari hambatan-hambatan dalam memasarkan barang atau jasa yang dihasilkan, baik yang datang

Lebih terperinci

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF

PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF PERENCANAAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG EFEKTIF: STRATEGI MENCAPAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Disusun Oleh : Muhamad Wahyudin 125030207111110 Johanes Hartawan Silalahi 125030207111101 Arrahman 125030207111044 JURUSAN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Menurut Jauch dan Glueek dalam Rosita (2008), bahwa strategi merupakan rencana yang disatukan, menyeluruh serta terpadu yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan,

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan di masa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Ada pengkajian yang secara teoritis menjadi landasan teori yang di rumuskan lebih lanjut dalam perencanaan dan perumusan strategi bisnis. Jadi akan di jabarkan

Lebih terperinci

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics

Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Pengembangan Ekonomi Lokal Batik Tegalan: Pendekatan Swot Analisis Dan General Electrics Suliyanto 1 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto E-mail: suli_yanto@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica 2.2. One Village One Product (OVOP) 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Buah Carica Buah carica atau pepaya gunung merupakan rumpun buah pepaya yang hanya tumbuh di dataran tinggi. Di dunia, buah carica hanya tumbuh di tiga negara yaitu Amerika Latin,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usaha Kecil Menengah di Kota Tasikmalaya Departemen Perindustrian pada tahun 1991 mendefinisikan usaha kecil dan kerajinan sebagai kelompok perusahaan yang dimiliki penduduk

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan dikemukakan teori teori yang menggambarkan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari penulusuran teori-teori yang relevan dengan masalah penelitian. Adapun

Lebih terperinci

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB

PERENCANAAN STRATEGIS. Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB PERENCANAAN STRATEGIS Roedhy Poerwanto Departemen Agronomi & Hortikultura Faperta-IPB Audit External Visi & Misi Audit Internal Tujuan Jangka Panjang Strategi Implementasi Strategi Isu Manajemen Implementasi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

Manajemen Strategik: Gambaran Umum

Manajemen Strategik: Gambaran Umum Manajemen Strategik: Gambaran Umum Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.... Contoh

Lebih terperinci

KEUNGGULAN KOMPETITIF

KEUNGGULAN KOMPETITIF KEUNGGULAN KOMPETITIF PELUANG BISNIS Inovasi dan Eksploitasi Peluang produk baru jasa baru Teknik produksi baru Cara baru Alat baru untuk memberi informasi Cara baru hubungan dengan pelanggan Multiple

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar.

BAB I PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan unit usaha yang dikelola oleh kelompok masyarakat maupun keluarga. UKM mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. global (Nasution, 2015:17). Berubahnya lingkungan global telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan perusahaan selalu berubah. Dahulu perusahaan hanya bersaing pada tingkat regional dan nasional, sekarang mereka bersaing secara global (Nasution, 2015:17).

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar yang berlokasi di Jl. Kolonel Masturi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Manajemen Pemasaran 2.1.1 Strategi Strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka yang digunakan untuk mengukur efektivitas pengelolaan penerimaan daerah dari sumber-sumber kapasitas fiskal. Kapasitas fiskal dalam kajian ini dibatasi

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP

STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP STRATEGI PENGEMBANGAN PASAR (STUDI KOMPARATIF SENTRA BATIK TULIS AL-BAROKAH DAN SENTRA BATIK TULIS MELATI DI PAKANDANGAN BARAT KABUPATEN SUMENEP Endang Widyastuti 1 Hafidhah 2 1 Dosen Program Studi Manajemen,

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. UKM Saat ini, di Indonesia terdapat 41.301.263 (99,13%) usaha kecil (UK) dan 361.052 (0,86%) usaha menengah (UM). Kedua usaha tersebut atau dikenal sebagai Usaha Kecil Menengah

Lebih terperinci

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL CHAPTER 3: ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL LINGKUNGAN EKSTERNAL Lingkungan di luar perusahaan Sifat uncontrollable Identifikasi Peluang dan Ancaman Jenis: 1. Lingkungan Jauh 2. Lingkungan Dekat FUNGSI ALE

Lebih terperinci

ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL

ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL ANALISIS POSISI STRATEGIS USAHA KECIL MENENGAH (UKM) PERLOGAMAN DI KOTA TEGAL Oleh: Ary Yunanto 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto E-mail: aryyunanto_gk@yahoo.co.id Abstract

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal

PENDAHULUAN. dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan adalah suatu keadaan yang sangat sulit untuk diramalkan, diperkirakan dan dipastikan dimasa yang akan datang. Perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Pemasaran Menurut Parkinson (1991), pemasaran merupakan suatu cara berpikir baru tentang bagaimana perusahaan atau suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen 2.1.1 Definisi Manajemen Menurut Stephen P. Robins dan Mary Coulter (2012:9) manajemen adalah mengkoordinasikan dan mengawasi kegiatan kerja orang lain sehingga kegiatan

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perekonomian Indonesia selalu menarik untuk diteliti dan diperbincangkan. Negara kepulauan terbesar di dunia ini memiliki tantangan tersendiri dalam mengatur kegiatan ekonominya

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Konsep Strategi Strategi perusahaan menggambarkan arah perusahaan secara keseluruhan mengenai sikap perusahaan secara umum terhadap arah pertumbuhan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Strategi Strategi adalah alat yang memiliki skema untuk mencapai sasaran jangka panjang. Strategi adalah istilah yang diambil dari zaman

Lebih terperinci

BAB 1: Proses Manajemen Strategik

BAB 1: Proses Manajemen Strategik 1-1 BAB 1: Proses Manajemen Strategik Charles W. L. Hill Gareth R. Jones Dosen: Prof DR Ir Rudy C Tarumingkeng www.rudyct.com/about_me.htm 1-2 Pokok-pokok Tinjauan Perencanaan Strategik (Strategic Planning)

Lebih terperinci

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat.

dan kelembagaan yang kegiatannya saling terkait dan saling mendukung dalam peningkatan efisiensi, sehingga terwujudnya daya saing yang kuat. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi dan liberalisasi ekonomi telah membawa pembaruan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian, baik di dalam negeri maupun di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkatnya jumlah penjualan mobil dari tahun ke tahun. Dengan jumlah penduduk yang lebih dari 200 juta jiwa, para pelaku 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan industri otomotif di Indonesia dalam beberapa tahun ini berkembang dengan sangat pesat dan diperkirakan akan terus bertambah dalam beberapa

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Strategis Strategi merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan perusahaan. Strategi akan

Lebih terperinci

Advertising Project Management

Advertising Project Management Modul ke: Advertising Project Management Dinamika Lingkungan Organisasi Fakultas Komunikasi Berliani Ardha, SE, M.Si Program Studi Advertising & Marketing communication www.mercubuana.ac.id Analisa Lingkungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Strategi a. Konsep Strategi Strategi adalah suatu cara untuk mencapai tujuan perusahaan baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. Strategi dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan Profil Perusahaan Gambar 1.1 Ruang Produksi Pioncini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Perusahaan 1.1.1 Profil Perusahaan Pioncini merupakan salah satu dari sekian pengrajin Industri Kecil Menengah sepatu yang berada di daerah Cibaduyut Bandung.

Lebih terperinci

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya

Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya Bagaimana suatu perusahaan menggunakan sistem informasi untuk menunjang strategisnya Sistem informasi secara umum dapat diartikan sebagai kesatuan elemen-elemen yang saling berinteraksi secara sistematis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu. diambil dari beberapa pilihan strategi yang ada, dan siap 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Dan Penelitian Terdahulu 2.1.1. Landasan Teori Untuk mencapai sasaran dalam usahanya seorang manajer harus dapat menentukan strategi pemasaran yang paling

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perikanan merupakan salah satu bagian integral yang tidak terpisahkan dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. perikanan merupakan salah satu bagian integral yang tidak terpisahkan dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang, sedang giat melaksanakan pembangunan yang mencakup berbagai sektor, salah satunya adalah sektor pertanian.dari sektor ini subsektor

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Pengertian Strategi Menurut David (2009, p18) Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang hendak dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi telah membawa pembaharuan yang sangat cepat dan berdampak luas bagi perekonomian di dalam negeri maupun di dunia internasional. Dampak yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

BAB VI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM)

BAB VI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) BAB VI USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH (UMKM) TANTANGAN PEREKONOMIAN NASIONAL INTERNAL EKSTERNAL Yaitu, masalah-masalah yang muncul dari dalam negeri (faktor domestik), antara lain : krisis multidimensi

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi

BAB II KERANGKA TEORI. Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Strategi 2.1.1 Pengertian Strategi Menurut Anoraga (2000: 338), strategi adalah alat ukur sebuah organisasi dalam memilih tempat bisnis dan cara bagaimana berbisnis untuk bersaing.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Salah satu hal mendasar yang harus diperhatikan dalam kehidupan manusia adalah kesehatan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan pendapatan yang merata. Namun, dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pembangunan ekonomi tujuan utamanya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera dengan cara mencapai pertumbuhan ekonomi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota

BAB I PENDAHULUAN. Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Usaha kecil menengah (UKM) produksi tahu di industri tahu Kota Bandung saat ini jumlahnya sedang mengalami pola peningkatan (BPS, 2015). Para pengusaha tahu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Manajemen Strategik Manajemen strategik didefinisikan sebagai sekumpulan keputusan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar bebas di dunia. Khusus di kawasan ASEAN pada tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pasar bebas di dunia. Khusus di kawasan ASEAN pada tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi secara langsung telah berdampak terhadap percepatan perkembangan pasar bebas di dunia. Khusus di kawasan ASEAN pada tahun 2015 direncanakan berikutnya kesepakatan

Lebih terperinci