BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak luar, baik berupa penyertaan modal dari investor, pinjaman

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak luar, baik berupa penyertaan modal dari investor, pinjaman"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi ini semakin banyaknya perusahaan berkembang. Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin berkembangnya perusahaan, semakin tidak terelakkan pula perusahaan tersebut dalam kebutuhannya terhadap dana dari pihak luar, baik berupa penyertaan modal dari investor, pinjaman dari kreditur, dan lainnya. Atas kebutuhan tersebut, sebagai pertanggungjawaban, pembuatan laporan keuangan tidak lagi dibuat hanya untuk kebutuhan internal perusahaan saja, melainkan juga untuk kebutuhan pihak eksternal ( Dwiyanti, 2014). Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan setiap laporan keuangan perusahaan, yang disusun dengan sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan melalui pengauditan oleh akuntan publik yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Keberadaan KAP sangat dibutuhkan oleh perusahaan, karena tugas KAP untuk mengaudit laporan keuangan yang telah dilakukan oleh para auditor perusahaan. Semakin banyak perusahaan yang go public di indonesia sehingga banyak pula kantor akuntan publik (KAP) yang beroperasi( Susan dan Trisnawati, 2011). Kantor akuntan publik memiliki peran yang sangat penting terhadaap perusahaan,terutama dalam pengauditan suatu laporan keuangan yang 1

2 2 dbutuhkan oleh pihak yang berkepentingan seperti pemilik perusahaan, investor, kreditur pemerintah dan masyarakat. Pentingnya peran akuntan publik membuat kebutuhan akan jasa dari akuntan publik semakin banyak dibutuhkan, terlebih lagi dengan perkembangan perusahaan publik ( Sulistiarini, 2012). Indonesia merupakan salah satu Negara yang memberlakukan adanya pergantian KAP secara wajib. Pemerintah telah mengatur kewajiban pergantian KAP tersebut dengan dikeluarkannya Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 tentang Jasa Akuntan Publik (pasal 2) sebagai perubahan atas Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002. Peraturan ini membahas mengenai pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP) paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Kemudian peraturan tersebut disempurnakan dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Perubahan yang dilakukan adalah, pertama, pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan suatu entitas dapat dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik paling lama 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik 3 (tiga) tahun buku berturutturut (pasal 3 ayat 1). Kedua, akuntan publik dan Kantor Akuntan Publik dapat menerima kembali penugasan audit umum untuk klien setelah 1 (satu)

3 3 tahun buku tidak memberikan jasa audit umum atas laporan keuangan klien yang sama (pasal 3 ayat 2 dan 3). Pergantian auditor bisa terjadi karena adanya peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk melakukan rotasi KAP ( mandatory) dan juga karena keinginan dari perusahaan yang melakukan pergantian secara sukarela diluar peraturan yang berlaku (voluntary), Wea dan Murdiawati (2015). Pergantian secara sukarela dilakukan apabila klien mengganti auditornya, ketika tidak ada peraturan yang mewajibkan untuk melakukan pergantian auditor. Seperti yang telah diketahui ada beberapa perusahaan yang mengganti auditor secara sukarela seperti perusahaan di indonesia seperti PT. Ades pada tahun 2006 menggunakan jasa KAP (siddharta siddharta wijaya) kemudian pada tahun 2008 berganti KAP menjadi (Hendarwinata Gani dan Hidajat) pada tahun 2010 PT. Ades kembali berganti KAP menjadi (Jhon Malonda Astika dan rekan), dalam selang waktu lima tahun PT. Ades telah berganti KAP sebanyak tiga kali. PT. Argo Pantes pada tahun 2006 menggunakan KAP (Paul Hadiwinata,Hidajat,Arsono) pada tahun 2008 berganti KAP menjadi ( Rama Wendra) kemudian pada tahun 2010 PT.Argo Pantes kembali mengganti KAP menjadi (Anwar dan Rekan). PT. Davomas pada tahun 2006 menggunakan KAP (Tanubrata Sutanto, Sibarani), kemudian pada tahun 2007 berganti KAP menjadi (Kanaka Puradiredja, Robert Yogi, Suhartono) pada tahun 2008 kembali

4 4 berganti KAP (Albert Silalahi Drs dan Rekan) dan pada tahun 2009 PT. Davomas berganti KAP menjadi (Tanubrata Susanto, Fahmi dan Rekan). Ketiga perusahaan tersebut melakukan auditor switching secara Voluntary karena berganti KAP dalam kurun waktu kurang dari enam tahun. Ada dua kemungkinan yang terjadi pada pergantian sukarela ini yaitu apabila auditor mengundurkan diri dari penugasanya atau klien mengganti auditor untuk jasa yang telah diberikan. Jika suatu perusahaan mengganti KAP secara sukarela maka perlu dipertanyakan hal-hal apa saja yang menyebabkan perusahaan melakukan pergantian KAP( Susan dan Trisnawati 2011). Faktor yang mempengaruhi Auditor Switching adalah pergantian Manajemen. Pergantian manajemen mengakibatkan terjadinya pergantian kantor akuntan publik karena manajemen memiliki harapan yang kuat untuk lebih dapat bekerja sama sehingga mendapatkan opini seperti yang diharapkan manajemen ( Damayanti, 2007). Finansial Distress juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi Auditor Switching. finansial distress atau perusahaan yang sedang mengalami kesulitan keuangan memiliki dorongan yang sangat kuat untuk melakukan pergantian auditor. Hal tersebut dapat disebabkan karena kondisi perusahaan klien yang terancam bangkrut cenderung meningkatkan evaluasi subjektifitas dan kehati-hatian auditor sehingga dalam kondisi perusahaan akan cenderung melakukan Auditor Switching ( Kurniati, 2014).

5 5 Presentase Perubahan ROA (Return on Asset) merupakan faktor selanjutnya. Presentase Perubahan ROA merupakan salah satu proksi dari reputasi klien atau client reputation ( Mardiyah, 2002 dalam wijayani dan Januarti, 2011). Selain itu Perubahan ROA juga dapat digunakan sebagai indikator prospek dalam bisnis dari perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai ROA maka semakin efektif mengelola aset yang dimiliki perusahaan sehingga prospek bisnis perusahaan bagus. Selain itu perubahan ROA juga dapat digunakan sebagai indikator kondisi keuangan perusahaan ( Wea dan Murdiawati, 2015). Perusahaan yang memiliki nilai ROA rendah cenderug untuk mengganti auditornya karena mengalami penurunan kinerja sehingga prospek bisnisnya menurun. Faktor lain yang mempengaruhi pergantian auditor adalah ukuran klien. (Kurniaty, 2014) menemukan bahwa ukuran perusahaan klien memiliki hubungan yang negatif terhadap Auditor Switching sehingga mengindikasikan bahwa klien yang total asetnya kecil lebih sering untuk melakukan auditor switching. Sedangakan perusahaan klien yang lebih besar cenderung tidak akan melakukan pergantian auditor. Ukuran KAP merupakan faktor selanjutnya yang mempengaruhi auditor switching. KAP yang besar mempunyai kemampuan yang lebih baik dalam melakukan audit dibandingkan KAP kecil, sehingga mampu menghasilkan kualitas audit yang lebih tinggi ( Wibowo dan Hilda, 2009). KAP yang besar biasanya memiliki reputasi yang sangat bagus. Reputasi dari KAP yang mengaudit laporan keuangan perusahaan memiliki pengaruh

6 6 yang penting terhadap tingkat kepercayaan investor akan laporan keuangan yang dihasilkan oleh pihak manajemen. Faktor lain yang menyebabkan perusahaan melakukan auditor switching adalah opini audit. Opini audit adalah hasil atau pendapat yang diberikan oleh seorang auditor atau KAP terhadap laporan keuangan perusahaan klien yang sudah diaudit ( Wea dan Murdiawati, 2105). Jika opini yang diberikan oleh auditor tersebut membuat manajer perusahaan menjadi tidak puas, maka bisa saja manajemen memutuskan untuk megganti auditornya. Beberapa penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan auditor switching. Penelitian pertama yang dilakukan oleh Wea dan Murdiawati (2015) dengan menggunakan variabel pergantian manajemen, finansial distress, ukuran KAP, ukuran klien, presentase perubahan ROA dan oponi audit, dengan hasil penelitian yang menyebutkan bahwa variabel pergantian manajemen, finansial distress, ukuran KAP dan ukuran klien berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan pada variabel presentase perubahan ROA dan opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Fitriani (2014) membuktikan bahwa variabel finansial distress, pertumbuhan perusahaan klien berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan variabel pergantian manajemen, ukuran klien dan opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Astrini dan Muid (2014) membuktikan bahwa variabel audit tenur berpengaruh terhadap pergantian

7 7 auditor switching, sedangkan variabel pergantian manajemen, finansial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Juliantari dan Rasmini (2013) melakukan penelitian dengan variabel ukuran KAP dan pertumbuhan perusahaan klien terbukti berpengaruh terhadap auditor switching sedangkan variabel pergantian manajemen dan opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Penelitian yang dilakukan oleh Putri dan Desmiyawati (2012) bahwa variabel ukuran KAP, ukuran klien dan opini audit terbukti berpengaruh terhadap auditor switching, variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Ada perbedaan hasil penelitian antara peneliti satu dengan yang lain yang berkaitan dengan auditor switching. Wea dan Murdiawati (2015), menemukan untuk variabel pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching. Hal ini bertentangan dengan temuan Fitriani (2014), Astrini (2014), Juliantari (2013) menemukan bahwa perusahaan yang melakukan pergantian manajemen tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Pengujian terhadap variabel finansial distress yang telah dilakukan oleh Wea dan Muridiawati (2015), Fitriani (2014) yang membuktikan bahwa variabel finansial distress berpengaruh signifikan terhadap auditor switching. Hal ini tidak didukung oleh hasil penelitian Astrini (2014) yang membuktikan bahwa finansial distress tidak berpengaruh terhadap auditor switching.

8 8 Juliantari dan Rasmini (2013), Putri dan desmiyawati (2012) membuktikan bahwa variabel ukuran KAP berpengaruh terhadap Auditor Switching. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wea dan Murdiawati (2015) yang menemukan bahwa ukuran KAP mempengaruhi perusahaan untuk melakukan auditor switching. Penelitian yang dilakukan oleh Wea dan Murdiawati (2015), Putri dan Desmiyawati (2012) membuktikan bahwa variabel ukuran klien berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Fitriani (2014) yang menemukan bahwa ukuran klien tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Pada penelitian Wea dan Murdiawati(2015), Fitriani (2014), Astriani dan Muid (2014), Juliantari dan Rasmini (2013), menemukan bukti empiris bahwa variabel opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan pada penelitian Putri dan Desmiawati (2012), menemukan bahwa variabel opini audit berpengaruh terhadap pergantian auditor switching. Fitriani (2014), Juliantari dan Rasmini (2013) pada penelitinanya membuktikan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching, sedangkan pada penelitian Putri dan Desmiawati (2012) menemukan hasil yang berbeda bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap auditor switching. Penelitin ini mengacu pada penelitian yang dilakukan Wea dan Murdiawati (2015). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

9 9 dilakukan oleh Wea dan Murdiawati (2015) adalah menambah variabel penelitian dan memperbarui periode tahun penelitian. Pada penelitian Wea dan Murdiawati (2015) variabel yang digunakan adalah pergantian manajemen, finansial distress, ukuran KAP, Presentase Perubahan ROA, ukuran klien, opini audit. Sedangkan pada penelitian ini menambahkan satu variabel yaitu pertumbuhan perusahaan klien. Penambahan variabel tersebut dikarenakan saran dari penelitian sebelumnya untuk menambah variabel untuk mengetahui faktor-faktor lain yang juga bisa mempengaruhi auditor switching secara voluntary. Banyak perusahaan yang bermasalah yang menyebabkan perusahaan tersebut melakukan auditor switching. Perusahaan yang akan diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Alesan memilih perusahaan manufaktur karena perusahaan manufaktur adalah salah satu perusahaan yang mempunyai peluang investasi yang sangat besar ( Nurtanio, 2006 dalam Divianto, 2011). Perusahaan yang besar tentunya diaudit oleh KAP yang baik. Hal ini menyebabkan perusahaan manufaktur untuk cenderung mengganti KAP dengan KAP yang reputasinya besar. Berdasarkan latar belakang diatas, maka judul penelitian ini adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Melakukan Auditor Switching Secara Voluntary (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode ).

10 Rumusan Masalah Semakin banyak perusahaan yang go public, maka semakin banyak pula perusahaan yang akan mrnggunakan jasa audit yang mempunyai reputasi bagus. Hal ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan profesi akuntan publik, sehingga semakin banyak pula Akuntan Publik (KAP) yang beroperasi ( Susan dan Trisnawati 2011). Dengan adanya banyak kator akuntan publik saat ini. Perusahaan pun mempunya pilihan untuk tetap menggunakan KAP yang sama atau melakukan pergantian KAP (Divianto, 2011). Dari latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor manajemen pergantian, finansial distress, ukuran KAP, Presentase Perubahan ROA, ukuran klien, opini audit, dan pertumbahan perusahaan klien. Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary? 2. Apakah finansial Distres berpengaruh terhadap keputusan perusahaan a untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary? 3. Apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary?

11 11 4. Apakah peresentase perubahan ROA berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary? 5. Apakah ukuran klien berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary? 6. Apakah opini audit berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary? 7. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap keputusan perusahaan untuk melakukan Auditor Switching secara voluntary? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Memperoleh bukti empiris apakah pergantian manajemen berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 2. Memperoleh bukti empiris apakah finansial distress berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 3. Memperoleh bukti empiris apakah ukuran KAP berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 4. Memperoleh bukti empiris apakah presentase perubahan ROA berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

12 12 5. Memperoleh bukti empiris apakah ukuran klien berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 6. Memperoleh bukti empiris apakah opini audit berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 7. Memperoleh bukti empiris apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. 1.4 Kegunaan penelitian Hasil kegunaan penelitian ini diharapkan mampu memberikan maanfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 1. Aspek Praktis a. Bagi Profesi Akuntan Publik menjadi bahan informasi untuk profesi akuntan publik tentang praktik perpindahan KAP yang dilakukan oleh perusahaan. b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran terhadap manajemen perusahaan atas faktor-faktor yang penting untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas Auditor Switching suatu perusahaan. 2. Aspek Akademis

13 13 a. Bagi akademis hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan wawasan terhadap pengembangan tentang Auditor Switching secara voluntary. b. Bagi Peneliti Selanjutnya Penelitian ini dapat dijadikan sebagai refrensi dan informasi untuk kemungkinan penelitian yang akan dilakukan selanjutnya tentang Auditor Switching secara volunta

14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Oprasional Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sebuah atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik keseimpulan. Sugiono (2009). a. Variabel dependen atau yang sering disebut variabel out put Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti.melalui analisis terhadap variabel terikat adalah mungkin untuk menemukan jawaban atas suatu masalah. Dalam penelitian ini variabelnya: Auditor switching secara Voluntary b. Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat. Apabila setiap unit kenaikan variable bebas diikuti oleh kenaikan variabel terikat maka variabel bebas mempengaruhi variabel terikat secara. Demikian juga sebaliknya, apabila setiap unit penurunan variabel bebas diikuti oleh penurunan variabel terikat maka variable bebas mempengaruhi secara. Dalam penelitian ini variabelnya yaitu: pergantian manajemen, finansial distress, ukuran KAP, prosentase perubahan ROA, ukuran klien, opini audit, dan pertumbuhan perusahaan. 43

15 Definisi Operasional Definisi oprasional adalah penentuan conctruct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi oprasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan oleh peneliti dalam mengopertasi-onalisasikan countruct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran countruct yang lebih baik ( indriantoro dan supono,1999) dalam Mahardika (2015). Dan definisi oprasional dalam penelitian ini sebagai berikut: Auditor Switching Auditor switching dapat diartikan sebagai pergantian kantor akuntan publik atau pergantian akuntan publik. Auditor switching dalam penelitian ini merupakan pergantian kantor akuntan publik yang dilakukan oleh perusahaan (klien) ( Wea dan Murdiawati, 2015). Variabel ini adalah variabel dummy jika perusahaan melakukan pergantian kantor akuntan publik ( auditor switching) secara voluntary makan diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan tidak melakukan pergantian kantor akuntan publik (auditor switching) maka diberikan nilai Pergantian Manajemen Pergantian manajemen merupakan pergantian direktur utama atau CEO ( Chief Executive Oviccer) yang dilakukan oleh perusahaan.variabel pergantian manajemen menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan

16 45 mengganti direktur utama maka diberikan nilai 1 dan jika perusahaan tidak mengganti direktur utama maka diberikan nilai Finansial Distress Finansial distress adalah kondisi perusahaan yang sedang dalam keadaan kesulitan keuangan. Dalam penelitian ini variabel finansial distress diproksikan dengan rasio DER ( Debt to Equity Ratio). Adapun cara menghitungnya: DER= Variabel finansial distress menggunakan variabel dummy. Jika perusahaan klien memiliki rasio DER di atas 100%, maka diberikan nilai 1, sedangkan jika perusahaan klien memiliki rasio DER di bawah 100% maka diberikan nilai Ukuran KAP Ukuran KAP dalam penelitian ini merupakan besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4. Variabel ukuran KAP ini menggunakan Variabel Dummy. Jika perusahaan diaudit oleh KAP Big 4 maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan tidak diaudit oleh KAP Big 4 maka diberikan nilai Presentase Perubahan ROA Presentase perubahan ROA ( Return On Asset) merupakan salah stu indikator dari keuangan perusahaan untuk melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai presentase perubahan ROA maka yang

17 46 dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan. Adapun cara menghitung sebagai berikut: Keterangan: Presentase Perubahan ROA periode t ROAt= ROA pada periode t ROAt-1= ROA pada periode t Ukuran Klien Ukuran klien merupakan besar atau kecilnya suatu perusahaan yang dilihat berdasarkan total aset perusahaan. Bila perusahaan memiliki total aset yang besar maka ukuran perusahaan juga besar begitupun sebaliknya. Variabel ukuran klien dalam penelitian ini dihitung berdasarkan logititma natural atas total asset perusahaan yang menjadi sampel perusahaan (Arezoo et. All 2011) dalam (Wea dan Murdiawati, 2015) Opini Audit Opini audit adalah hasil atau pendapat yang diberikan oleh seseorang auditor atas laporan keuangan yang telah diaudit. Jika perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai 1. Sedangkan jika perusahaan menerima opini selain opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) maka diberikan nilai Pertumbuhan Perusahaan

18 47 Dalam penelitian ini pertumbuhan perusahaan difokuskan pada rasio pertumbuhan penjualan. Karena penjualan merupakan kegiatan oprasional utama perusahaan klien. Rasio pertumbuhan penjualan mengukur seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonominya, baik dalam industrinya maupun dalam kegiatan ekonomi secara keseluruhan ( Weston dan Copeland, 1992) dalam ( Putri dan Desmiawati, 2013). Adapun cara menghitungnya dapat dirumuskan sebagai berikut: pertumbuhan dalam penjualan periode t(sekarang)dari periode t 1(tahun lalu) St= penjualan bersih pada periode t St-1=penjualan bersih pada periode t-1 Ringkasan definisi oprasional dari masing-masing variabel dapat dilihat dari tabel berikut: Tabel 3.1 Definisi oprasional variabel No Nama Variabel Definisi Variabel Indikator Sumber 1 Auditor Switching 2 Pergantian manajemen 3 Finansial distress Pergantian kantor akuntan publik oleh perusahaan. Pergantian direksinya terutama disebabkan oleh keputusan rapat umum pemegang saham maupun direksi yang berhenti sendiri Menurunya keuangan suatu Dummy, 1 jika perusahaan klien mengganti auditorny, 0= jika perusahaan klien tidak mengganti auditornya Dummy,1=jika terdapat pergantian direksi diperusahaan klien, 0=jika tidak terdapat pergantian direksi diperusahaan. Dummy, 1=jika perusahaan klien memiliki rasio DER diatas 100%, Wea dan Murdiawati (2015) Wea dan Murdiawati (2015) Wea dan Murdiawati

19 48 perusahaan 4 Ukuran KAP Besar kecilnya KAP yang dibedakan dalam dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan KAP Big 4 dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big 4 5 Presentase Perubahan ROA Dihitung dengan membagi selisih antra ROA tahun tertentu dan tahun sebelumnya dengan ROA tahun sebelumnya itu kemudian mengalikannya dengan 100% 6 Ukuran Klien Ukuran perusahaan yang diukur berdasarkan total aset 7 Opini audit hasil atau pendapat yang diberikan oleh seseorang auditor atas laporan keuangan. 0=jika perusahaan klien memiliki rasio DER dibawah 100% Dummy, 1=jika perusahaan diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan Big 4, 0=jika perusahaan klien tidak diaudit oleh KAP yang berafiliasi dengan Big 4 Presentase Perubahan ROA periode t ROAt= ROA pada periode t ROAt-1= ROA pada periode t-1 Logaritma Natural atas total aset perusahaan Dummy,1=jika perusahaan menerima opini wajar tanpa pengecualian (unqualified), 0=jika perusahaan menerima selain opini wajar tanpa pengecualian (unqualified) (2015) Wea dan Murdiawati (2015) Wea dan Murdiawati (2015) Wea dan Murdiawati (2015) Wea dan Murdiawati (2015) 8 Pertumbuhan perusahaan Pertumbuhan perusahaan di ukur dari rasio penjualan pertumbuhan dalam penjualan St= penjualan bersih pada periode t St-1=penjualan bersih pada periode t-1 Putri dan Desmiawati (2013)

20 Objek Penelitian, Unit Sampel, Populasi, dan Penentuan Sampel Objek Penelitian dan Unit Sampel Objek penelitian adalah suatu sasaran atau titik perhatian dalam suatu penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai dengan tahun Penelitian ini memilih objek manufaktur sebagai sampel karena perusahaan manufaktur sendiri memiliki operasi tinggi serta merupakan sektor terbesar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan unit sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI Populasi dan Penentuan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk ditarik keseimpulanya. (Sugiono, 2009). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 sampai Sampel merupakan bagian dari populasi atau sama dengan elemen populasi. Objek penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penentuan perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yang dipilih berdasarkan kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut-turut pada tahun yang laporan keuanganya telah diaudit.

21 50 2. Perusahaan tersebut telah melakukan pergantian KAP minimal dua kali dalam periode Laporan keuangan perusahaan menampilkan informasi keuangan secara lengkap berupa laba bersih, total aset, total hutang ekuitas, informasi nama CEO, opini audit dan nama KAP yang mengaudit. 3.3 Jenis dan Sumber Data Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data sekunder.data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung, melalui media perantara.data dalam penelitian ini yaitu berupa laporn perusahaan manufaktur tahun 2010 sampai Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan laporan tahunan dari masing-masing perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3.4 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi.dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder dari dokumendokemen yang sudah ada. Sumber yang digunakan yaitu laporan keuangan auditan perusahaan sampel. 3.5 Metode Analisis Statistik Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menghasilkan gambaran dari data yang telah terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini

22 51 adalah regresi logistik. Alasan menggunkan regresi logistik karena variabel dependenya bersifat dummy Uji Asumsi Klasik uji asumsi klasik dilakukan untuk memastikan bahwa sampel yang diteliti terbebas dari gangguan mutikolinearitas, auto kolerasi, heterokedastistas dan normalitas. Dalam penelitian ini hanya menggunakan uji multikolinearitas karena dalam regresi logistik sudah ada model goodness of fit test Uji Multikolinearritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Untuk mendeteksi adanya masalah multikolonieritas adalah dengan memperhatikan (Ghozali, 2012) : 1. Nilai R² yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independen. Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi ( umumnya di atas 0.90), maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas. Tidak adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berartti bebas

23 52 dari multikolonieritas. Multikolonieritas dapat disebabkan karena adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen. 3. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari (1) nilai toleransi dan lawanya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainya. Jika nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Model regresi yang baik tidak terdapat masalah multikolinieritas atau adanya hubungan korelasi diantara variabel - variabel independennya Analisis Regresi Logistik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis logistic regression. Yaitu dengan melihat pengaruh pergantian manajemen, finansial distress, ukuran KAP, presentase perubahan ROA, ukuran klien, opini audit dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap auditor switching secara voluntary pada perusahaan manufaktur. Adapun model regresi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: SWITCH=b0+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5+b6X6+b7X7+e Keterangan SWITCH b0 b1-b7 :Auditor Switching :Konstanta :Koefisien Regresi

24 53 X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 e :Pergantian Manajemen :Finansial Distress :Ukuran KAP :Presentase Perubahan ROA :Ukuran Klien :Opini Audit :Pertumbuhan Perusahaaan :Residual Eror langkah-langkah dalam pengujian regresi logistik sebagai berikut: a. Menilai Keseluruhan Model (Overall Model Fit) Penilaian overall model fit adalah penilaian model secara keseluruhan dengan tujuan untuk mengetahui apakah model yang dihasilkan telah fit dengan data. Hipotesis untuk menilai model fit adalah H0: Model yang dihipotesiskan fit dengan data HA: Model yang dihipotesiskan tidak fit dengan data Dari hipotesis ini bisa dijelaskan bahwa tidak akan menolak hipotesis nol agar model fit dengan data. Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi likelihood. Likelihood L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan aliternatif, L ditransformasikan menjadi - 2LogL. Penurunan likelihood (-2LL) menunjukan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipetiskan fit dengan data. ( Agusrianda, 2014).

25 54 b. Koefisien Determinasi (Cox dan Snell s R square/ Nagelke R square) Nagelkerke s R squere merupakan modifikasi dari koefisien cox dan sneel untuk memastikan bahwa nilainya berfariasi dari 0 (nol) sampai 1 (satu). Hal ini dilakukan dengan cara membagi nilai cox dan snell s dengan nilai maksimumnya. Nilai nagelkerke s R2 dapat diinterpetasikan seperti nilai R2 pada multiple regression. Nilai yang kecil berarti variabelvariabel independen dalam dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berati variabel-variabel independenya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen ( Agusrianda, 2014). c. Menguji Kelayakan Model Regresi Penilaian kelayakan model regresi logistik menggunakan hosmer and lameshow s godness of fit test. Hosmer and lameshow s godness of fit test menguji hipotesis nol bahwa data empiris cocok atau sesuai dengan model ( tidak ada perbedaan antara model dengan data sehingga model dapat dikatakan fit). Jika nilai hosmer and lameshow s godness of fit test sama dengan kurang dari 0.05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti ada perbedaan signifikasi antara model dengan nilai observasinya sehingga godness fit model tidak baik karena model tidak dapat memprediksi nilai observasinya. Jika nilai Hosmer and lameshow s godness of fit test lebih besar dari 0.05 maka hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berarti model dapat mampu memprediksi nilai observasinya atau dikatakan model dapat diterima (Agusrianda,2014).

26 55 d. Pengujian Hipotesis Penelitian Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis wald test dengan nilai signifikan level 5%. Untuk menguji apakah ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Criteria pengujian hipotesis yaitu 1. Signifikan level >0,05: hal tersebut berarti terima H0 dan H1. 2. Signifikan level <0,05: hal tersebut berarti tolak H0 dan H1.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif kausal. Penelitian asosiatif kausal berguna untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2013-2015. Pemilihan perusahaan manufaktur disebabkan karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan,

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang digunakan oleh beberapa pihak untuk mengambil keputusan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public mempunyai kewajiban untuk melaporkan laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu alat tanggung jawab dari aktivitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

BAB III METODE PENELITIAN. Djarwanto, 2012: 93). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi atau universe adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuansatuan)/individu-individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penyusunan penelitian ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan data dari perusahaan-perusahaan yang saham-sahamnya memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan manufaktur yang termasuk dalam BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun 2013-2015 yang laporan keuangannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Fokus Penelitian Fokus penelitian ini dilakukan di perusahaan perbankan yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009-2013 yang dapat diakses melalui www.idx.co.id

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 56 BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Obyek Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengambilan sampel yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010- BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2010-2015. Data yang diteliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode 2011-2015. Data yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan

BAB I PENDAHULUAN. manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan wajib menyampaikan laporan keuangan karena kinerja manajemen suatu perusahaan dapat di tunjukkan melalui penyajian laporan keuangan. Laporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan pertambangan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia. Dalam menentukan sampel dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat.

BAB I. Pendahuluan. Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam. perusahaan, investor, kreditur, pemerintah, dan masyarakat. BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu media terpenting dalam mengkomunikasikan fakta-fakta mengenai perusahaan dan sebagai dasar untuk dapat menentukan atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Laporan keuangan perusahaan adalah salah satu sarana mengkomunikasikan kondisi keuangan perusahaan terhadap stakeholdersnya, baik internal stakeholders maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham yang berisi tentang informasi akuntansi yang dapat digunakan

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham yang berisi tentang informasi akuntansi yang dapat digunakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari laporan keuangan adalah sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban perusahaan atas sumberdaya yang telah dipercayakan oleh pemegang saham

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pertumbuhan klien, financial distress, audit tenure, dan opini audit, audit terhadap BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Jenis penelititan ini berupa studi empiris yang melakukan pengujian hipotesis mengenai pengaruh ukuran KAP, ukuran perusahaan klien, tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Independensi merupakan kunci utama bagi profesi akuntan publik. Independensi ini mutlak harus ada pada diri auditor ketika ia melakukan audit. Sikap independensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian

BAB III METODE PENELITIAN. PT Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id), IDX Statistics Book, Indonesian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik dokumentasi dari data-data yang dipublikasikan oleh perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015. B. Jenis Data Jenis data pada penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan peruahaan. Untuk. opini audit yang berkualitas bagi masyarakat luas.

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak agen, yaitu manajer sebagai pengelola keuangan peruahaan. Untuk. opini audit yang berkualitas bagi masyarakat luas. BAB I PENDAHULUAN Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai latar belakang penelitian dalam menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pergantian Kantor Akuntan Publik (selanjutnya disebut KAP). Selain

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap auditor 39 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, financial distress dan opini audit going concern terhadap

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui

BAB III. Metode Penelitian. publik tahun yang diperoleh dengan cara mendownload melalui BAB III Metode Penelitian A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini meggunakan data sekunder berupa laporan keuangan auditan perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar sebagai perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada

BAB I PENDAHULUAN. maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang berkepentingan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntan publik adalah pihak independen yang dianggap mampu menjembatani permasalahan kepentingan antara pihak prinsipal (pemegang saham) dengan pihak agen, yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2012. Pemilihan sampel dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sampai dengan tahun 2015 berdasarkan metode purposive sampling pada. TABEL 4. 1 Prosedur Pengambilan Sampel BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Sampel pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang berturut-turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu untuk penyusunan penelitian ini kurang lebih berkisar 6 bulan (Januari 2017 Juni 2017). Kemudian, karena objek penelitian ini adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar

BAB I PENDAHULUAN. mengkomunikasikan faktor-faktor mengenai perusahaan dan sebagai dasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Timbul dan berkembangnya profesi akuntan publik sangat dipengaruhi oleh perkembangan perusahaan pada umumnya. Semakin banyak perusahaan publik, semakin banyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas,

BAB III METODE PENELITIAN. hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan pada variabel Profitabilitas, 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang lebih menekankan pada pengujian teori-teori melalui variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib

BAB I PENDAHULUAN. Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengelola perusahaan go public sebagai manajemen yang wajib menyampaikan laporan keuangan dan disusun sesuai Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah di

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN MELAKUKAN AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012) Naskah Publikasi Disusun dan Diajukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang

BAB III METODE PENELITIAN. laporan auditan perusahaan jasa sub sektor property dan real estate yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder atau data yang diambil dari pihak kedua.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak periode tahun 2013-2014. B. Jenis Data Data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan quantitative research (penelitian kuantitatif) dengan penekanan pada pengujian teori melalui variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) data yang diambil merupakan data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan 20 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Sumber Data Sumber data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah data sekunder, dan diperoleh dari: 1. Situs Bursa Efek Indonesia: www.idx.co.id 2. Buku-buku atau artikel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian dalam skripsi ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008-2010 yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdirinya sebuah perusahaan diikuti dengan harapan dapat menghasilkan keuntungan, sehingga nantinya perusahaan dapat bertumbuh dengan baik. Salah satu indikator

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan melakukan pengujian hipotesis terhadap pengaruh variabel independen yaitu reputasi auditor, disclosure,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan melakukan auditor switching. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah perusahaan dagang dan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2012 sampai

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah di perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bergerak dalam bidang manufaktur. Perusahaan yang terdaftar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah emiten aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) bidang manufaktur, yang pada tahun 2010 berjumlah 172 perusahaan. Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan

BAB I PENDAHULUAN. (Bapepam). Namun semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik ini juga. menimbulkan sebuah pilihan yang dilematis, karena Kantor Akuntan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini perusahaan terbuka atau yang sering disebut dengan istilah perusahaan go public semakin banyak. Akibatnya berpengaruh terhadap berkembangnya profesi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi dan aktivitas perusahaan yang dilakukan serta kebijakan-kebijakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi tentang suatu perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan tersebut. Informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun Sampel dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2015. Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sarana untuk memenuhi akuntabilitas yang dituntut oleh para pihak yang berkepentingan (stakeholders) guna menyediakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Lokasi penelitian untuk memperoleh data seluruh laporan keuangan dari populasi penelitian ini, dilakukan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI)

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau idx.com dan website masing-masing perusahaan. Objek dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahanperusahaan manufakur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mulai tahun 2008-2012. Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilakukan pada bulan September 2015. Penelitian dilakukan dengan mengambil data perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Populasi adalah obyek atau subyek yang merupakan bagian dari wilayah generalisasi yang mempunyai karakteristik dan kualitas

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. KAP, dan ukuran klien terhadap auditor switching. Dalam penelitian. ini terdapat 6 variabel yang diuji pengaruhnya terhadap auditor

BAB V PENUTUP. KAP, dan ukuran klien terhadap auditor switching. Dalam penelitian. ini terdapat 6 variabel yang diuji pengaruhnya terhadap auditor BAB V PENUTUP A. Simpulan Penelitian ini meneliti tentang pengaruh pergantian manajemen, opini audit, financial distress, persentase perubahan ROA, ukuran KAP, dan ukuran klien terhadap auditor switching.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak instansi lain ( Supranto,1991). Data sekunder yang 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Teknik Pengumpulan Data 3.1.1 Jenis Data Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Peneliti melakukan penelitian pada bulan Desember 2010. Dalam penyusunan skripsi ini, peneliti melakukan penelitian di Pojok Bursa Universitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan tentang variabel penelitian, masing-masing definisi dari objek penelitian, dan model penelitian yang terdiri atas jenis dan sumber data, populasi dan sampel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar sebagai perusahaan publik tahun 2010-2013. Selain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2017. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang terdaftar dalam Bursa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi, sehingga auditor akan melaporkan apa yang ditemukannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Auditor dalam menjalankan tugasnya harus mempunyai sikap independensi. Sikap independen bermakna bahwa auditor tidak mudah dipengaruhi, sehingga auditor akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2014. Teknik pengampilan sampel dilakukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang

PENDAHULUAN. Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun karena AEC mensyaratkan adanya penghapusan aturan-aturan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dengan dibentuknya ASEAN Economic Community (AEC) pada tahun 2015 ini, persaingan dunia usaha akan semakin ketat karena arus perdagangan barang dan jasa semakin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Pada sampel penelitian yang digunakan yaitu seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sekaran dan Bougie (2013: 240) menjelaskan definisi populasi sebagai keseluruhan orang, kejadian, atau benda yang berada dalam suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 POPULASI DAN SAMPEL Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan)/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Subagyo dan Djarwanto, 2012: 93).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengawas Pasar Modal (Bapepam) (Susan dan Trisnawati, 2011). Di dalam. mendapatkan laporan keuangan yang dapat dipercaya. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 KERANGKA PENELITIAN VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN KUALITAS AUDIT (X1) OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA (X2) OPINI AUDITOR TENTANG GOING CONCERN (Y) PREDIKSI KEBANGKRUTAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjembatani benturan kepentingan antara pihak principal (pemegang saham)

BAB I PENDAHULUAN. menjembatani benturan kepentingan antara pihak principal (pemegang saham) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Akuntan publik mempunyai peranan penting bagi suatu perusahaan, terutama dalam mengaudit laporan keuangan yang di butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel dan Data Penelitian Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah perusahaan go public sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Metode yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian 3.1.1 Populasi Penelitian Populasi adalah kumpulan darimana sampel yang dipilih (Cochran : 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja pada sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. kinerja pada sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan memiliki peran penting dalam pengukuran dan penilaian kinerja pada sebuah perusahaan. Setiap perusahaan yang go public diwajibkan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun

BAB I PENDAHULUAN. target yang diinginkan baik secara artificial (melalui metode akuntan si) maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perataan laba dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang dilakukan manajemen untuk mengurangi fluktuasi laba yang dilaporkan agar sesuai dengan target yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Bagian ini akan menjelaskan variabel-variabel yang digunakan, pengukuran dari tiap-tiap variabel, populasi dan sampel

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING SECARA VOLUNTARY (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2015) Disusun sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan maupun pihak eksternal perusahaan. Pihak-pihak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan perusahaan sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak sebagai sarana pengambilan keputusan baik untuk pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Pada Jurusan Akuntansi FakultasEkonomi UNP Kediri FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN BERPINDAH KANTOR AKUNTAN PUBLIK PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang berada di situs web www.idx.com. BEI dipilih sebagai

Lebih terperinci

MARGARETHA MEI EVITA SARI

MARGARETHA MEI EVITA SARI Pengaruh Audit Tenure, Ukuran KAP dan Ukuran Perusahaan terhadap Kualitas Audit pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013. SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching.

ABSTRAK. Kata kunci: financial distress, opini audit, pertumbuhan perusahaan, auditor switching. Judul : Financial Distress Sebagai Pemoderasi Pengaruh Opini Audit dan Pertumbuhan Perusahaan Pada Auditor Switching. Nama : Ni Wayan Wulan Tisna NIM : 1306305028 ABSTRAK Auditor yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS

ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS ANALISIS PENGARUH PERGANTIAN MANAJEMEN, KEPEMILIKAN PUBLIK, FINANCIAL DISTRESS DAN UKURAN KAP TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN 1.1. Sampel dan Data Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar pada tahun 2008-2012 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX TAHUN 2011-2015 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN 51 BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dengan mempertimbangkan manfaat dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan, maka penelitian ini merupakan tipe penelitian yang membahas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini masuk ke dalam jenis penelitian asosiatif yaitu penelitian yang menjelaskan hubungan sebab akibat antara dua atau lebih variabel sehingga suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2013-2015 yang per 10 Agustus 2016 berjumlah 143 perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN. untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur di bidang industri dasar dan kimia yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam periode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang

BAB III METODE PENELITIAN. Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Objek pada penelitian ini adalah perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2014. B. Teknik Sampling Sampel dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif analisis, yaitu dengan cara memusatkan diri pada masalah yang aktual, mengumpulkan data yang relevan,

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING

PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING PENGARUH UKURAN KAP, OPINI AUDIT, DAN PROFITABILITAS TERHADAP AUDITOR SWITCHING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015) Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan sektor non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan menerbitkan obligasi yang diperingkat

Lebih terperinci

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor.

pengerjaan audit sehingga audit fee yang didapatkannya akan semakin kecil. dalam laporan keuangan terlambat didapat oleh investor. perusahaan akan mendapatkan ketidakpastian akan hasil auditnya. Jika perusahaan mengalami lag cukup lama pada periode sebelumnya maka auditor akan mendapatkan audit fee yang lebih kecil karena auditor

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2012

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat

BAB III METODE PENELITIAN. secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sumber Data Dalam penelitian ini penulis menggunakan data sekunder karena data diperoleh secara tidak langsung atau melalui media perantara, Sumber-sumber data dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Objek penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Periode waktu yang dipilih

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah mengambil data 120 laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tiga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Pada penelitian ini menggunakan tigavariabel independen dan satu variabel dependen.variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian untuk penulisan skripsi ini berlangsung pada 1 Maret 2016 s.d selesai yang dilakukan di Jakarta. B. Desain penelitian Penelitian ini

Lebih terperinci

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi strata I pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN DI INDONESIA UNTUK MELAKUKAN PERGANTIAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2014) PUBLIKASI ILMIAH

Lebih terperinci