ALUR CSSD YANG BENAR DAN PENEMPATAN MESIN-MESIN STERILISASI. Oleh TRI ANDONO SETIYADI, ST, MM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ALUR CSSD YANG BENAR DAN PENEMPATAN MESIN-MESIN STERILISASI. Oleh TRI ANDONO SETIYADI, ST, MM"

Transkripsi

1 ALUR CSSD YANG BENAR DAN PENEMPATAN MESIN-MESIN STERILISASI Oleh TRI ANDONO SETIYADI, ST, MM Jakarta, Agustus 205

2 PENDAHULUAN Usaha-usaha pengendalian infeksi dan pencegahan infeksi nosokomial kini semakin marak dibicarakan di lingkungan rumah sakit. Ini disebabkan karena infeksi yang terjadi atau yang ada di rumah sakit berpotensi untuk membahayakan semua orang yang berada di lingkungan rumah sakit tersebut. Infeksi nosokomial merupakan masalah penting meningkat diseluruh dunia.(alvarado 2000). yang semakin Tingkat infeksi nosokomial terendah (%) terdapat dibeberapa negara Eropa dan Amerika sedangkan tingkat infeksi lebih dari 40% terjadi di Asia, Amerika Latin dan Sub-Sahara Afrika.(Lynch 997).

3 Meningkatnya kebutuhan pelayanan RS yang terjangkau dan berkualitas menyebabkan bertambahnya kebutuhan untuk peningkatan kinerja petugas dalam pelayanan standar.

4 CSSD (Central Sterile Supply Department) adalah unit layanan yang sangat strategis dalam upaya pencegahan infeksi, tempat dimana dilaksanakan proses sterilisasi dalam upaya pencegahan infeksi nosokomial, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian semua alat / instrumen yang memerlukan kondisi steril untuk pembedahan kedokteran dan lain-lain.

5 BEBERAPA ISTILAH CSSD. Autoclave : adalah suatu alat / mesin yang memakai uap bertekanan untuk sterilisasi. 2. Bioburden : adalah jumlah mikroorganisme pada benda terkontaminasi Infeksi Nosokomial : adalah infeksi yang diperoleh di rumah Dekontaminasi : adalah proses untuk menghancurkan / mengurangi sakit dimana tidak ada / tampak tanda atau gejala pada saat penderita masuk ke rumah sakit. mikroorganisme atau substansi lain yang berbahaya sehingga aman untuk penanganan lebih lanjut. Steril : adalah kondisi bebas dari semua mikroorganisme termasuk Disinfeksi : adalah proses inaktivasi mikroorganisme melalui sistem spora. termal (panas) atau kimia. Sterilisasi : adalah proses penghancuran semua mikroorganisme termasuk spora melalui cara fisika atau kimia.

6 TATA RUANG CSSD

7 Tujuan Penataan Ruang yang Terstandar :. Memaksimalkan Proses Sterilisasi Tercapainya tujuan pada setiap tahapan proses kerja 2. Memaksimalkan Hasil Sterilisasi Terjaminnya kualitas hasil sterilisasi 3. Keamanan Operator CSSD 4. Memutus mata rantai penyebaran kuman di lingkungan Rumah Sakit 5. Menjadikan CSSD sebagai suatu Instalasi yang mandiri

8 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan Alur dan Tata Ruang CSSD :. Pemahaman terhadap konsep layanan dan operasional CSSD 2. Pemahaman terhadap SOP/ Standar Opesioasan) 3. Pengetahuan terhadap perlengkapan standar CSSD 4. Wawasan teknologi terhadap Mesin-mesin Sterilisasi

9 Idealnya berada dekat dengan user (pengguna) terbanyak di Rumah Sakit

10 Alur Proses Kerja CSSD PENGUMPULAN PEMBERSIHAN PEMILAHAN PENGERINGAN PENGEMASAN/ PENYUSUNAN STERILISASI DISTRIBUSI PENYIMPANAN

11 Tata Ruang CSSD Terdiri dari 3 Zona Areaa : Unclean area : daerah untuk menerima barang kotor. Ruang tersendiri, lantai mudah dibersihkan, penerangan cukup, tersedia bak untuk desinfeksi. Tekanan udara negatif. Clean area : untuk mempersiapkan barang yang akan disetting, packing dan disterilkan. Ruang logistik, pelipatan&packing linen, pembuatan / packing kassa, packing sarung tangan, dll. Tekanan udara seimbang. Steril Area : untuk menyimpan alat atau barang yang sudah steril. Ruang bertekanan positif, aliran udara dari dalam keluar

12 Area Dekontaminasi

13 Area Dekontaminasi Re-usable Recycle equipment Automatic washing and storage Eye washing classification Detergent Manual and ultrasonic washing Transporting window Water treatment system Washer disinfector

14 Persyaratan Ruang Dekontaminasi : Ventilasi udara dihisap ke dalam Tekanan udara harus negatif, sehingga tidak mengkontaminasi ruangan lainnya Tidak diajurkan menggunakan kipas Angin Setidaknya sehari sekali dipel atau divakum basah Setidaknya sehari sekali membersihkan dan mendisinfeksi tempat cuci, meja kerja dan peralatan Secara teratur membersihkan rak-rak penyimpanan, dinding langit-langit, ventilasi AC, dll Prosedur kontrol terhadap binatang perusak (serangga, tikus, dll) Terletak di luar lalu lintas utama Rumah Sakit Dirancang sebagai area tertutup, secara fungsional terpisah dari area di sebelahnya, dengan ijin masuk terbatas. Pakaian/Alat Perlindungan Diri bekas pakai pada hari itu juga harus segera dikirim ke Laundry u/dicuci & didisinfeksi, kemudian dikirim kembali ke CSSD u/disterilisasi sebelum dipakai lagi

15 Area Bersih dan Area Packing Instrument packing Instrument checking Dressing packing

16 Area Bersih dan Area Packing Sterilized instrument Checking Different packing method: cloths, crepeing paper, poly-puch Laundry Steam sterilizer Dressing storage EO or H2O2

17 Persyaratan Ruang Bersih/R.Packing : Dianjurkan ada tempat penyimpanan barang tertutup Disediakan tempat (Meja Kerja) atau lokasi packing bahan seperti kain kassa, kapas, cotton swabs, sebagai persiapan proses sterilisasi Tekanan udara Netral / seimbangng

18 Ruang Simpan Barang Steril After sterilization After sterilization Unpacking disposable Special use Operating room lift Cart washing and storage Transporting

19 Persyaratan Ruang Steril : Akses ke ruang penyimpanan steril dilakukan oleh petugas pusat sterilisasi yang terlatih, bebas dari penyakit menular, dan menggunakan pakaian yang sesuai dengan persyaratan Lokasi ruang penyimpanan steril harus jauh dari lalu lintas utama dan jendela serta pintu sesedikit mungkin dan terisolasi Tekanan udara positif

20 Ruang Pendukung/Penunjang worker Change shoes Bath, change cloths Passageway Buffer room washing hands changing cloths

21 Ruang Penunjang. Ruang Administrasi 2. Ruang Kepala CSSD 3. Gudang 4. Locker 5. Toilet 6. Musholla 7. Pantry / Dapur 8. Ruang Meeting / Ruang Istirahat

22 Persyaratan Ruangan Umum Antara Lain : Kelembaban udara : % Temperatur ruangan : 8-22 oc Kebisingan : Max. 60 Db.A Pencahayaan : Min. 000 lux Dinding, lantai dan plafon licin ( cat epoxy, vinyl, cat minyak )

23 Instalasi Listrik -3 phase, genset dengan tegangan tinggi. Air bersih Air demineralisasi Steam, steam reducer, steam trap, dll. Limbah biasa, khusus Udara bertekanan, AC Hydrant, pemadam kebakaran.

24 Contoh Lay Out & Penempatan Mesin-Mesin CSSD dalam berbagai Tipe RS

25 Luas Bangunan CSSD 200 TT ± 30 m2 400 TT ± 200 m2 600 TT ± 350 m2 800 TT ± 400 m2 000 TT ± 450 m2 Menyesuaikan kemampuan RS

26 Sterilization Set Machine Automatic Washer Disinfector Autoclave Sterilizer Dry Heat Plasma Sterilizer Ultrasonic Washer Ethylene Oxide Sterilizer

27

28 Rumah Sakit Type A / A Plus ( TT) NO NAMA MESIN LTR. CHAMBER VOLUME JUMLAH (BH/SET) MESIN STEAM MESIN STEAM DRYHEAT M. DESINFEKTAN WASHER SET WASHER MANUAL BERBAGAI TYPE / UKURAN 6 M.CUCI HANDSCHOEN SET M. PENGERING SLANG, ETT DLL BERBAGAI TYPE / UKURAN 8 M. ETHYLENE OXIDE ULTRA SONIC WASHER 40-60

29 Rumah Sakit Type B / B Plus ( TT) NO NAMA MESIN LTR. CHAMBER VOLUME JUMLAH (BH/SET) MESIN STEAM MESIN STEAM DRYHEAT M. DESINFEKTAN WASHER BERBAGAI TYPE/UKURAN 5 SET WASHER MANUAL 6 M.CUCI HANDSCHOEN SET M. PENGERING SLANG, ETT DLL BERBAGAI TYPE/UKURAN 8 M. ETHYLENE OXIDE ULTRA SONIC WASHER 40-60

30 Rumah Sakit Type C ( TT) NO NAMA MESIN LTR. CHAMBER VOLUME JUMLAH (BH/SET) MESIN STEAM MESIN STEAM DRYHEAT M. DESINFEKTAN WASHER SET WASHER MANUAL BERBAGAI TYPE/UKURAN 6 M.CUCI HANDSCHOEN SET BERBAGAI TYPE/UKURAN M. PENGERING SLANG, ETT DLL 8 M. ETHYLENE OXIDE 9 ULTRA SONIC WASHER

31

32

33

34

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004.

Lembar Observasi. Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun sesuai dengan Kepmenkes No. 1204/Menkes/Per/X/2004. Lembar Observasi Hygiene Petugas Kesehatan BP 4 Medan Tahun 2012 Nama : Jenis Kelamin : Umur : Pendidikan : Lama Bekerja : Observasi ini merupakan jawaban tentang persyaratan Hygiene Petgugas Kesehatan

Lebih terperinci

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat BAB 1 PENDAHULUAN Setiap kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan atau meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi

LAMPIRAN. A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi LAMPIRAN A. Gambar Denah Tataletak Ruang Operasi 134 134 B. Kuisoner Pengguna Internal ASPEK PROSES NO PERNYATAAN YA TIDAK 1. Terdapat ruang pendaftaran melakukan pendataan pasien bedah dan penandatanggan

Lebih terperinci

TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI UNIT CSSD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI

TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI UNIT CSSD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI NOMOR : /SK/DIR/ /2016 TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI UNIT CSSD DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BLAMBANGAN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN

MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN MATERI KESEHATAN LINGKUNGAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN dr. Tutiek Rahayu,M.Kes tutik_rahayu@uny.ac.id TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN 1 syarat LOKASI KONSTRUKSI Terhindar dari Bahan Pencemar (Banjir, Udara) Bahan

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN No. TENTANG DESINFEKSI STERILISASI DIREKTUR RS. AIRLANGGA JOMBANG

SURAT KEPUTUSAN No. TENTANG DESINFEKSI STERILISASI DIREKTUR RS. AIRLANGGA JOMBANG SURAT KEPUTUSAN No. TENTANG DESINFEKSI STERILISASI DIREKTUR RS. AIRLANGGA JOMBANG MENIMBANG : a. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat

Lebih terperinci

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu.

a. Pintu masuk pasien pre dan pasca bedah berbeda. b. Pintu masuk pasien dan petugas berbeda. Pintu masuk dan keluar petugas melalui satu pintu. Kamar Operasi 1 A. PENGERTIAN Kamar operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). B.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Defenisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

Pedoman Teknis. Bangunan Rumah Sakit. Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD)

Pedoman Teknis. Bangunan Rumah Sakit. Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Instalasi Sterilisasi Sentral (CSSD) Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Kata Pengantar Bangunan

Lebih terperinci

Kebijakan-kebijakan CSSD:

Kebijakan-kebijakan CSSD: Kebijakan-kebijakan CSSD: 1. Pofesionalisme di dalam pelayanan sterilisasi: Kecepatan pelayanan pemprosesan, penyediaan barang-barang steril dengan mutu yang dapat dipertanggungjawabkan dan dikerjakan

Lebih terperinci

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN

PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN PENILAIAN PEMERIKSAAN KESEHATAN LINGKUNGAN HYGIENE SANITASI DI RUMAH MAKAN/RESTORAN Nama Rumah Makan/Restoran : Alamat : Nama Pengusaha : Jumlah Karyawan : Jumlah Penjamah Makanan : Nomor Izin Usaha :

Lebih terperinci

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS

MENCUCI INSTRUMEN BEDAH No.Dokumen No.Revisi Halaman. Tanggal Terbit Ditetapkan Oleh : Direktur RS MENCUCI INSTRUMEN BEDAH L KEPERAWATA N Agar instrumen bedah yang dipakai dapat dibersihkan dari bahan berbahaya pasien 1. Siapkan larutan chlorine 0.5% secukupnya. 2. Selesai melakukan operasi, prosedur

Lebih terperinci

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA

PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA PANDUAN LINEN DAN LAUNDRY DI RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA RUMAH SAKIT MULYASARI JAKARTA Jl. Raya Plumpang Jakarta Utara KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat Nya

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN PERILAKU HYGIENE PERAWAT DAN FASILITAS SANITASI DALAM PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PERDAGANGAN KABUPATEN SIMALUNGUN TAHUN 2012 1. DATA UMUM A.

Lebih terperinci

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI

PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI PANDUAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS CADASARI PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DINAS KESEHATAN UPT PUSKESMAS CADASARI Jl. Raya Serang Km. 5, Kec. Cadasari Kab. Pandeglang Banten DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dan non medik

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, rawat inap, pelayanan gawat darurat, pelayanan medik dan non medik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit sebagai sarana upaya perbaikan kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan sekaligus sebagai lembaga pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian, ternyata

Lebih terperinci

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200

PROSEDUR STANDAR Tanggal Terbit : / /200 PENGERTIAN : 1. Dekontaminasi adalah langkah awal untuk memproses benda mati agar lebih aman ditangani petugas sebelum dicuci. 2. Pembersihan adalah proses menghilangkan secara fisik seluruh kotoran, darah

Lebih terperinci

Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi atau Healthcare Associated Infections (HAIs) di rumah

Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya angka infeksi atau Healthcare Associated Infections (HAIs) di rumah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan salah satu mata rantai pelayanan kesehatan yang mempunyai fungsi utama sebagai tempat penyembuhan dan pemulihan penderita. Perkembangan

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS MONCEK PEMERINTAHAN KABUPATEN SUMENEP DINAS KESEHATAN PUSKESMAS MONCEK KECAMATAN LENTENG SUMENEP 0 DAFTAR ISI BAB I MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN... A DEFINISI... 2 B RUANG

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5

DAFTAR ISI. 1.1 Latar belakang Definisi Pengelolaan Linen...5 DAFTAR ISI 1.1 Latar belakang...1 1.2 Definisi...4 1.3 Pengelolaan Linen...5 i PEMROSESAN PERALATAN PASIEN DAN PENATALAKSANAAN LINEN Deskripsi : Konsep penting yang akan dipelajari dalam bab ini meliputi

Lebih terperinci

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL

REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL REFERENSI PENYUSUNAN GOOD MANUFACTURING PRACTICE (GMP) MANUAL Referensi Penyusunan GMP Manual Page 1 RUANG LINGKUP 1.1. Umum. GMP Manual ini menjelaskan mengenai persyaratan umum tatacara berproduksi yang

Lebih terperinci

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI - 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI A. BANGUNAN 1. Lokasi Lokasi jasaboga tidak berdekatan dengan sumber pencemaran seperti tempat sampah umum, WC umum, pabrik cat dan sumber pencemaran

Lebih terperinci

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG

PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG PEDOMAN MANAJEMEN RESIKO PUSKESMAS SAMBALIUNG PEMERINTAH KABUPATEN BERAU DINAS KESEHATAN PUSKESMAS SAMBALIUNG JL.Mangkubumi II Rt. VII Sambaliung DAFTAR ISI 0 BAB I MANAJEMEN RISIKO LINGKUNGAN... A DEFINISI...

Lebih terperinci

Kebijakan Kementerian Kesehatan Terhadap Pelayanan Sterilisasi di Rumah Sakit

Kebijakan Kementerian Kesehatan Terhadap Pelayanan Sterilisasi di Rumah Sakit SEMINAR & WORKSHOP CSSD Kebijakan Kementerian Kesehatan Terhadap Pelayanan Sterilisasi di Rumah Sakit Ir.Sodikin Sadek, Mkes Ka.sub.dit Sarana & Prasarana Kesehatan Direktorat Bina Pelayanan Penunjang

Lebih terperinci

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014

Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014 Disampaikan pada Pertemuan Ilmiah Tahunan Nasional Ikatan Perawat Dialisis Indonesia (IPDI) Palembang, 17 Oktober 2014 PENDAHULUAN KEWASPADAAN ISOLASI PELAKSANAAN PPI DI RS & FASILITAS PETUNJUK PPI UNTUK

Lebih terperinci

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU PANDUAN STERILISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KECAMATAN MANDAU BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Angka infeksi nasokomial terus meningkat mencapai sekitar 9 % atau lebih dari 1,4 juta pasien rawat inap

Lebih terperinci

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (sesi 2)

AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (sesi 2) KMA 43026 AUDIT LINGKUNGAN RUMAH SAKIT (sesi 2) Departemen Administrasi & Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Prof. Drh. Wiku Adisasmito, M.Sc., Ph.D. Contoh Audit Lingkungan

Lebih terperinci

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :.

PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran :. 2. Alamat :. b.. CONTOH FORMULIR RM.. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN. Nama rumah makan/restoran :.. Alamat :... NamaPengusaha/penanggungjawab :.. Jumlah karyawan :... orang. Jumlah penjamah

Lebih terperinci

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015

AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 AIR CONDITIONING (AC) Disiapkan Oleh: Muhammad Iqbal, ST., M.Sc Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Malikussaleh Tahun 2015 Defenisi Air Conditioning (AC) merupakan ilmu dan praktek untuk mengontrol

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu indikator keberhasilan dalam pelayanan rumah sakit adalah rendahnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah Sakit sebagai institusi penyedia pelayanan kesehatan berupaya untuk mencegah resiko terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah sakit. Salah satu

Lebih terperinci

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair :

Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Rumus untuk membuat larutan klorin 0,5% dari larutan konsentrat berbentuk cair : Jumlah bagian air = (% larutan konsentrat : % larutan yang diinginkan)- 1 Contoh : Untuk membuat larutan klorin 0,5% dari

Lebih terperinci

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015 APA ITU CPPOB? adalah cara produksi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. mencegah tercemarnya pangan

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit. operasional sementara nomer 503/0299a/DKS/2010. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Rumah Sakit. operasional sementara nomer 503/0299a/DKS/2010. Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Rumah Sakit Rumah sakit PKU Muhammadiyah Gamping merupakan pengembangan dari RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Ahmad Dahlan 20 Yogyakarta. Rumah sakit ini

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Program Ruang Tabel 6.1. Program ruang SMA Boarding Al-Adzkar kota Tangerang Selatan Ruang Jumlah (unit) Total (m 2 ) R.

Lebih terperinci

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan

Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah makanan Kuesioner ditujukan kepada karyawan pengolah A. Karakteristik Responden 1. Nama :. Umur :. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : B. Pertanyaan 1. Apakah ibu/bapak sebelum dan sesudah bekerja mengolah selalu

Lebih terperinci

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A

II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A II OBSERVASI. NO OBJEK PENGAMATAN. TOTAL SKOR MASING MASING SETIAP KANTIN BOBOT NILAI LOKASI & BANGUNAN SMA LOKASI : A LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN

Lebih terperinci

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran

Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran LAMPIRAN Lampiran 1. Aspek Penilaian GMP dalam Restoran No Parameter Bobot Nilai A Kondisi umum sekitar restoran 1 Lokasi 1 0 Jarak jasaboga minimal 500 m dari sumber pencemaran seperti tempat sampah umum,

Lebih terperinci

BAB II KEMAMPUAN PELAYANAN

BAB II KEMAMPUAN PELAYANAN BAB. I PENDAHULUAN Kamar operasi RSWS merupakan kamar operasi yang mempunyai Kemampuan Pelayanan yang lengkap meliputi berbagai jenis pembedahan mulai dari pembedahan khusus, besar dan sedang. Kemampuan

Lebih terperinci

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan Syarat kesehatan yang mengacu pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519/MENKES/SK/VI/2008 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pasar Sehat: A. Lokasi 1. Lokasi sesuai dengan Rencana Umum

Lebih terperinci

CHECK LIST METODE PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI, BEKASI TAHUN 2014

CHECK LIST METODE PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI, BEKASI TAHUN 2014 CHECK LIST METODE PENGELOLAAN LINEN DI RUMAH SAKIT BHAKTI KARTINI, BEKASI TAHUN 2014 NO KETERANGAN YA TIDAK 1 Tahap Pengumpulan Pemilihan antara linen infeksius dan linen non infeksius dimasukkan ke kantong

Lebih terperinci

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY

ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY ANALISIS RESIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA INSTALASI LAUNDRY Pengendalian Bahaya berguna agar terjadinya incident, accident penyakit akibat hubungan kerja ditempat kerja berkurang atau tidak

Lebih terperinci

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan :

I. Data Responden Penjamah Makanan 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : KUESIONER HIGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA PERALATAN MAKAN DI INSTALASI GIZI RUMAH SAKIT UMUM MAYJEN H.A THALIB KABUPATEN KERINCI TAHUN 0 I. Data Responden Penjamah

Lebih terperinci

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK

Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK Analisa Program Kebersihan Lingkungan Rumah Sakit PPI RSIA CICIK (Berdasarkan KepMenkes RI no. 1204/KEPMENKES/SK/X/2004) 1. Lingkungan Bangunan Rumah Sakit No Apek yang Dinilai Sudah 1. Pagar atau batas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu,

BAB I PENDAHULUAN. Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri terdapat dimana-mana di dalam tanah, debu, udara, dalam air susu, maupun pada permukaan jaringan tubuh kita sendiri, di segala macam tempat serta lingkungan

Lebih terperinci

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU Program perencanaan dan perancangan Terminal Tipe B di Kawasan Stasiun Depok Baru merupakan hasil analisa dari pendekatan-pendekatan

Lebih terperinci

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai Flowchart Proses Produksi Kacang

Lebih terperinci

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes

Kamar Operasi. Dewi Feri, ST., MKes Kamar Operasi Dewi Feri, ST., MKes Pendahuluan Kamar Operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Definisi Rumah Sakit Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

TUJUAN? Mengidentifikasi kekuatan & area yang menjadi perhatian dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi Menentukan tindakan yang diperlukan

TUJUAN? Mengidentifikasi kekuatan & area yang menjadi perhatian dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi Menentukan tindakan yang diperlukan Metode Tracer TUJUAN? Mengidentifikasi kekuatan & area yang menjadi perhatian dalam program pencegahan dan pengendalian infeksi Menentukan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi setiap resiko yang teridentifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Jenis Bakteri Udara Pada Rumah Sakit Udara tidak mengandung komponen nutrisi yang penting untuk bakteri, adanya bakteri udara kemungkinan terbawa oleh debu, tetesan uap air kering

Lebih terperinci

ALUR PENCUCIAN KAIN LINEN DI INSTALASI LAUNDRY RS. ROYAL PRIMA KOTA MEDAN

ALUR PENCUCIAN KAIN LINEN DI INSTALASI LAUNDRY RS. ROYAL PRIMA KOTA MEDAN 85 ALUR PENCUCIAN KAIN LINEN DI INSTALASI LAUNDRY RS. ROYAL PRIMA KOTA MEDAN Gambar 1. Tempat pengumpulan kain linen Gambar 2. Proses pemilihan linen infeksiun dan non infeksius 86 Gambar 3. Timbangan

Lebih terperinci

Tindakan Nama. Kepala Instalasi Bedah Sentral. Disiapkan dr. Ahmad Fuadi, Sp. B-KBD, M. Kes. 12 Januari Direktur Pelayanan

Tindakan Nama. Kepala Instalasi Bedah Sentral. Disiapkan dr. Ahmad Fuadi, Sp. B-KBD, M. Kes. 12 Januari Direktur Pelayanan PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG NOMOR : 898/PER/RSI-SA/I/2014 TENTANG INSTALASI STERILISASI PUSAT (CSSD) RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG Tindakan Nama Disiapkan dr. Ahmad Fuadi, Sp. B-KBD,

Lebih terperinci

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen

LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen LAMPIRAN Lampiran. Daftar Pertanyaan Keluhan Konsumen. Kapan anda datang untuk makan di restoran ini? Jawab:....... Produk apa yang biasanya Anda beli? Jawab:....... Selama makan di restoran ini apakah

Lebih terperinci

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI Oleh: TIM PPI RS BHAYNGKARA WAHYU TUTUKO BOJONEGORO DAFTAR ISI: Daftar isi... 2 I. Pendahuluan...3 II. Perencanaan program pengendalian infeksi berbasis Akreditasi rumah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik

BAB 1 PENDAHULUAN. termasuk makanan dari jasaboga. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkatnya pendapatan masyarakat dan meningkatnya kegiatan pekerjaan di luar rumah, akan meningkatkan kebutuhan jasa pelayanan makanan terolah termasuk makanan dari

Lebih terperinci

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran : Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak Gambar lampiran 2: saluran limbah yang kotor dan tidak tertutup dekat dengan Pengolahan sambal Gambar lampiran 3: keadaan dapur yang

Lebih terperinci

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL

LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL 105 LEMBAR OBSERVASI HYGIENE SANITASI KAPAL (Berdasarkan International Health Regulation (2005) : Handbook for Inspection of Ships and Issuance of Ship Sanitation Certificates) 1. Nama Kapal : 2. Jenis

Lebih terperinci

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

AQA-KC105AGC6 AQA-KC105AG6 AQA-KC109AG6. Trouble shooting Air Conditioner. Split Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Split Type Air Conditioner AQA-KC05AGC6 AQA-KC05AG6 AQA-KC09AG6 Trouble shooting Page Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan amanat Pasal 28 H, ayat (l) perubahan Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sesuai dengan amanat Pasal 28 H, ayat (l) perubahan Undang Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sesuai dengan amanat Pasal 28 H, ayat (l) perubahan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh

Lebih terperinci

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com

Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI irnien.wordpress.com Irnin Agustina D.A.,M.Pd Universitas Indraprasta PGRI am_nien@yahoo.co.id irnien.wordpress.com fungsi utama laboratorium fisika sekolah adalah sebagai salah satu sumber belajar fisika di sekolah atau sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Alat kesehatan meliputi barang, instrumen atau alat lain yang termasuk tiap komponen, bagian atau perlengkapannya yang diproduksi, dijual atau dimaksudkan untuk digunakan

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan 1. Gerakan kerja operator berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi gerakan yang dihubungkan dengan gerakan-gerakan kerjanya, tata letak tempat kerja, dan perancangan

Lebih terperinci

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja

Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Keputusan Menteri Kesehatan No. 261/MENKES/SK/II/1998 Tentang : Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Menimbang : MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk mencegah timbulnya gangguan kesehatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan melakukan observasi langsung dan pengujian yang kemudian dianalisa secara deskriptif dan melakukan

Lebih terperinci

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang

Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang Suatu uhaha preventif pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. suatu usaha preventif pencegahan penyakit

Lebih terperinci

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN

1 KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Lampiran KUISIONER GAMBARAN HYGIENE SANITASI PENGELOLAAN MAKANAN DAN PEMERIKSAAN Escherichia coli PADA MAKANAN DI RUMAH MAKAN KHAS MINANG JALAN SETIA BUDI KELURAHAN TANJUNG REJO KECAMATAN MEDAN SUNGGAL

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Telah dilakukan penelitian dengan metode deskriptif kuantitatif yaitu observasi dan pengujian dengan alat bantu yang dilakukan oleh peneliti.

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan pada bab 5, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut

Lebih terperinci

Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan...

Tripradanti, et al, Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Strerile Supply Department (CSSD) dan... Kajian Pengelolaan Linen di Instalasi Central Sterile Supply Departmen (CSSD) dan Laundry RSUD Dr. Iskak Tulungagung (The Linen Management Studies in Central Sterile Supply Department (CSSD) and Laundry

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1. Defenisi Rumah Sakit Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan dengan memberdayakan berbagai kesatuan personel terlatih

Lebih terperinci

Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007)

Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007) LAMPIRAN Tabel 1 Lampiran 1 Standar Unit Bedah Sentral Rumah Sakit Tipe C (Depkes, 2007) No. Nama Ruangan Fungsi 1 R. Administrasi dan Pendaftaran Ruang untuk menyelenggarakan Kegiatan administrasi khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Hygiene Perawat dan Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di

BAB III METODE PENELITIAN. Hygiene Perawat dan Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di BAB III METODE PENELITIAN.. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk melihat gambaran Perilaku Hygiene Perawat dan Fasilitas Sanitasi dalam Pencegahan Infeksi Nosokomial di

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Dasar Penyakit merupakan salah satu penyebab stres, jika penyakit itu terus-menerus menempel pada tubuh seseorang, dengan kata lain penyakit itu sulit

Lebih terperinci

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan

STANDAR USAHA SPA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Ruang Perawatan LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA SPA STANDAR USAHA SPA A. Spa Tirta 3 I. PRODUK A. Ruang Perawatan B. Perawatan, Terapi,

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk

Lampiran 1. Kategori Objek Pengamatan. Keterangan. Prinsip I : Pemilihan Bahan Baku Tahu. 1. Kacang kedelai dalam kondisi segar dan tidak busuk 94 Lampiran 1 Lembar Observasi Higiene Sanitasi Pengolahan Tahu Pada Industri Rumah Tangga Pembuatan Tahu di Kelurahan Sari Rejo Kecamatan Medan Polonia Kota Medan Tahun 2016 (Sumber : Keputusan Menteri

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN Bab 7 Kesimpulan dan Saran 7-1 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Penilaian Fasilitas 1.1. Penilaian Fasilitas dalam Kamar Tidur a. Lemari Pakaian Menurut data anthropometri, ukuran panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokok di bidang kesehatan. Udara sebagai komponen lingkungan yang penting dalam kehidupan perlu dipelihara

Lebih terperinci

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI

LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 519/MENKES/SK/VI/2008 YANG TELAH DIMODIFIKASI LEMBAR PENILAIAN PASAR SETONOBETEK SESUAI KEPMENKES RI NO. 9/MENKES/SK/VI/ YANG TELAH DIMODIFIKASI NO. a. b. - VARIABEL UPAYA BANGUNAN PASAR Penataan ruang dagang Tempat penjualan bahan pangan dan makanan

Lebih terperinci

KAJIAN RESIKO PENGENDALIAN INFEKSI MATRIX PENCEGAHAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN RENOVASI

KAJIAN RESIKO PENGENDALIAN INFEKSI MATRIX PENCEGAHAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN RENOVASI KAJIAN RESIKO PENGENDALIAN INFEKSI MATRIX PENCEGAHAN UNTUK PEMBANGUNAN DAN RENOVASI Langkah Pertama : Identifikasi Tipe Aktifitas Proyek Konstruksi (Tipe A-D) Tipe Aktifitas inspeksi dan non-invasif. A

Lebih terperinci

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a.

II Observasi. No Objek pengamatan. Total skor masing masing setiap kantin Bobot Nilai Lokasi & Bangunan SMA Lokasi : a. LAMPIRAN I LEMBAR OBSERVASI KONDISI HIGIENE DAN SANITASI PENYELENGGARA MAKANAN DAN MINUMAN PADA KANTIN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) DI KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 0 I. Indentitas

Lebih terperinci

Rumah? Perumahan? PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT. Ns. Eka M. 6/6/2011. Overview

Rumah? Perumahan? PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT. Ns. Eka M. 6/6/2011. Overview Overview PERUMAHAN DAN PEMUKIMAN SEHAT?? Ns. Eka M. Rumah? Perumahan? Prasarana, adalah Kelengkapan dasar fisik lingkungan yang memungkinkan perumahan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Mis : Jaringan

Lebih terperinci

Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM

Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM Sterilisasi menggunakan Sterilisator Ozon & IM STERILISASI MENGGUNAKAN STERILISATOR OZON & IM ( INFRA MERAH ) Sterilisasi adalah suatu pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan semua

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH NOMOR : /TU.K/ / /2015

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA KOTA BANDA ACEH NOMOR : /TU.K/ / /2015 PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MEURAXA Jl. Soekarno-Hatta, Banda Raya, Banda Aceh (23238) Telp./Faks. (0651) 43097/ 43095 Email: rsum@bandaacehkota.go.id Website: http://rsum.bandaacehkota.go.id

Lebih terperinci

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang BAB V KESIMPULAN DAN SARAN kondisi jalur di pusat perbelanjaan di jantung kota Yogyakarta ini kurang memadai. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Penelitian ini telah melakukan evaluasi terhadap kondisi jalur evakuasi darurat

Lebih terperinci

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau

tekanan tinggi. Akibatnya, dibutuhkan temperatur yang lebih tinggi C atau STERILISASI ALAT 1. Definisi Sterilisasi adalah proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan. Suatu benda steril dipandang dari sudut mikrobiologi, artinya bebas dari semua bentuk kehidupan (Mulyanti

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Konsep Makro Konsep makro merupakan konsep dasar perancangan bangunan secara makro yang bertujuan untuk menentukan garis besar hotel bandara yang akan dirancang. Konsep makro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan linen adalah suatu kegiatan yang dimulai dari pengumpulan linen kotor dari masing-masing ruangan, pengangkutan, pencucian, penyetrikaan, penyimpanan, dan

Lebih terperinci

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER

Trouble shooting Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG. Standing Floor Type Air Conditioner TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER Trouble shooting Air Conditioner Standing Floor Type Air Conditioner AQA-FC2400BG AQA-FC4800BG Unit indoor tidak dapat menerima sinyal dari remote kontrol atau remote kontrol tidak berfungsi Trouble shooting

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya

Lebih terperinci

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah

Lebih terperinci

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan

4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU. Panduan Perencanaan 4 LANGKAH MEWUJUDKAN DAPUR BARU Panduan Perencanaan 4 langkah untuk mewujudkan kitchen set baru Anda Brosur ini membantu Anda membuat pengukuran, perencanaan, pemesanan dan pemasangan kitchen set IKEA

Lebih terperinci

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI A. IDENTITAS PEKERJA Nama Alamat Usia :... :... :. Tahun Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan Status Perkawinan : 1.Kawin 2.

Lebih terperinci

PROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST

PROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST PROFIL INSTALASI KESEHATAN LINGKUNGAN RSUD KOTA MATARAM OLEH : FIRA FRSIMAWATI, ST PENGERTIAN IKL Instalasi Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram merupakan salah satu unit kerja yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009

BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 BAB II TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT 2.1 Rumah Sakit 2.1.1 Definisi Rumah Sakit Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Gerakan-gerakan kerja operator untuk tiap stasiun kerja sudah dirancang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung Kombinasi Jumlah Tabung yang Positif 1:10 1:100 1:1000 APM per gram atau ml 0 0 0

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang RS Permata Medika merupakan rumah sakit tipe c. Pengelolaan laundry rumah sakit berada dibawah tanggung jawab bagian logistik rumah sakit. Dikepalai oleh kepala logistik

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian serta pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan penulis pada perusahaan JOIES CLUB, maka diperoleh kesimpulan yaitu sebagai

Lebih terperinci