ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen. Oleh:

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen. Oleh:"

Transkripsi

1 PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS DI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES, TEKSTIL DAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen Oleh: SARWINDA EKA SEPTIYANINGSIH NIM : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

2 PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS DI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES, TEKSTIL DAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana Jurusan Manajemen Oleh: SARWINDA EKA SEPTIYANINGSIH NIM : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA 2016

3

4 PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA PADA PROFITABILITAS DI PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES, TEKSTIL DAN CONSUMER GOODS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sarwinda Eka Septiyaningsih STIE Perbanas Surabaya ABSTRACT Company will basically targeted activities to achieve goals. Where each activity is run companies in need of funds. Funds used to carry out activities of the company is called working capital. Working capital which has been issued it is expected to be able to come back into the company in a short time throught the sale of its production. The purpose is this study to determine the effect of net working capital, cash turnover, receivable turnover, and inventory turnover to profitability in the companies of food and beverages, textile, and consumer goods listed in Indonesia Stock Exchange period Corporate profitability used in this study is measured by retrun on assets (ROA). The population in this study is that all companies of food and beverages, textile, and consumer goods listed in Indonesia Stock Exchange. This study used purposive sampling method and found a sample are 23 the companies of food and beverages, textile and consumer goods listed in Indonesia stock Exchange period The study used a secondary data and look at the financial statements of companies are food and beverages, textile and consumer goods listed in Indonesia Stock Exchange period The data analysis technique used in this study is simple linear regression and multiple linear regression. The result of this study showed that cash turnover, receivable turnover, and inventory turnover simultaneously has a significant effect on profitability. The analysis of partial results showed net working capital and cash turnover has a significant negative effect to the profitability, while cash turnover and receivable turnover has a significant positive effect to the profitability. Key words : working capital, profitability, net working capital turnover, cash turnover, receivable turnover, inventory turnover. 1

5 PENDAHULUAN Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, bank, surat-surat berharga, piutang sediaan, dan aktiva lancar lainnya (Kasmir, 2013:250). Perusahaan harus memenuhi modal kerja jika kelebihan ataupun kekurangan karena hal ini dapat mempengaruhi profitabilitas perusahaan sehingga harus mempunyai modal yang lebih besar dari kebutuhan yang diperlukan, tetapi jika lebih kecil dari modal yang dimiliki akan mengganggu kegiatan operasional perusahaan. Kemanpuan untuk menjaga profitabilitas perusahaan sebaiknya dengan melakukan investasi sebagian modal kerjanya. Profitabilitas adalah ukuran kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (Iriani, 2013). Penelitian ini dilakukan pada perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods. Ketiga perusahaan ini memiliki hubungan dalam kehidupan masyarakat guna untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut tingkat kebutuhannya terdapat tiga kebutuhan yang sangat umum yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan kebutuhan tersier. Dalam penelitian ini perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods bergerak pada kebutuhan primer dan sekunder. Kebutuhan primer dan sekunder sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam berbagai kondisi perekonomian. Makanan, minuman dan pakaian adalah kebutuhan terkait fisiologis manusia yang perlu dipenuhi setiap hari. Hal ini akan menyebabkan kompetisi di ketiga sektor tersebut menjadi sangat tajam, terlebih menjelang MEA di tahun Adanya MEA di tahun 2016 mendatang akan semakin banyak produk-produk asing yang masuk ke dalam negeri. Semakin maraknya produk asing yang masuk ke dalam negeri, maka masyarakat akan semakin tertarik untuk memenuhi kebutuhannya mengkonsumsi produk luar negeri. Persaingan yang semakin ketat menuntut perputaran modal kerja yang semakin cepat pada jenis ketiga perusahaan tersebut. Perkembangan akan fenomena pada perusahaan food and beverages, tekstildan consumer goodsmengenai pengaruh perputaran modal kerja bersih, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaanpada profitabilitas masih memerlukan pembuktian lebih lanjut. Penelitian diantaranya dilakukan oleh Nina (2013) menyatakan bahwa pengaruh perputaran piutang dan perputaran persediaan berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada perusahaan food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Julkarnain (2013) dalam penelitiannya memberikan hasil bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran modal kerja tidak berpengaruh secara parsial terhadap return on investment Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti memberikan hasil yang berbeda, maka penulis tertarik untuk mengetahui signifikansi atau tidaknya pengaruh perputaran modal kerja bersih, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan pada profitabilitas di perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods. Hal ini dilakukan untuk mengetahui lebih jauh tentang pengaruh variabel perputaran modal kerja bersih, perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode KERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI DAN HIPOTESIS Profitabilitas Menurut Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, 2

6 total aktiva maupun modal sendiri.tolok ukur untuk mengetahui ukuran kinerja suatu perusahaan agar mencapai kinerja yang baik, dilihat pada bagaimana perusahaan mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh dengan cara menggunakan rasio profitabilitas. Menurut I Made (2011:22) profitability ratiomengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan. Pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan rasio profitabilitas memiliki peran penting karena menunjukkan efisiensi perusahaan dalam mengukur tingkat keefektifan manajemen suatu perusahaan. Return On Assets (ROA) Return On Assets (ROA) menunjukkan kemampuan perusahaan dengan menggunakan seluruh aktiva yang dimiliki untuk menghasilkan laba setelah pajak (I Made, 2011:22). Semakin kecil (rendah) rasio ini, semakin baik demikian pula sebaliknya (Kasmir, 2013:202). ROA bisa diinterpretasikan sebagai hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan (strategi) dan pengaruh dari faktor-faktor lingkungan (environmental factors) (Mamduh, 2014:157). Rumus untuk mencari tingkat return on assets dengan cara membandingkan laba setelah pajak dengan total aset. Modal Kerja Modal kerja merupakan modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusahaan dan mampu menghasilkan laba dari kegiatan operasional tersebut. Menurut Modigliani dan Miller, nilai total perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur modal perusahaan, melainkan dipengaruhi oleh investasi yang dilakukan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba (I Made, 2011:148). Menurut I Made (2011:189) terdapat beberapa konsep tentang modal kerja suatu perusahaan, dua diantaranya yang sering digunakan dalam praktik adalah modal kerja kotor (gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja kotor adalah keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan, sedangkan modal kerja bersih adalah selisih antara aktiva lancar dan utang lancar. Perputaran Modal Kerja Bersih Modal kerja bersih merupakan modal kerja yang benar-benar digunakan untuk operasional perusahaan, bukan untuk membayar utang (I Made, 2011:189). Untuk mengetahui seberapa besar pengelolaan modal kerja dapat diukur dengan menggunakan perputaran modal kerja bersih. Menurut Kasmir (2013:182) perputaran modal kerja atau working capital turnover merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai efektivitas modal kerja perusahaan selama periode tertentu. Dari hasil penilaian, apabila perputaran modal kerja yang rendah, dapat diartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldo kas yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerja tinggi, mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang atau saldo kas yang terlalu kecil (Kasmir, 2013:182). Perputaran modal kerja bersih dapat diketahui dengan membandingkan penjualan dengan aktiva lancar dikurangi hutang lancar. Perputaran Kas Menurut Jumingan (2006:17) kas merupakan uang tunai dan alat pembayaran lainnya yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Pengelolaan kas yang baik harus memperhatikan bagaimana tingkat perputaran kas pada perusahaan yang 3

7 dapat diukur menggunakan rasio perputaran kas. Menurut Kasmir (2013:140) rasio perputaran kas berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja untuk membayar tagihan dan membiayai penjualan. Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti ketidakmampuan perusahaan dalam membayar tagihan, dan sebaliknya apabila rasio perputaran kas rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan dalam waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang lebih sedikit (Kasmir, 2013:140). Perputaran kas dapat diketahui dengan membandingkan penjualan dengan ratarata kas. Perputaran Piutang Piutang timbul jika perusahaan menjual barang secara kredit (I Made, 2011:217). Menurut Kasmir (2013:176) perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi perputaran piutang berarti semakin efektif dan efisien manajemen piutang yang dilakukan oleh perusahaan, dan sebaliknya (I Made, 2011:22). Perputaran piutang dapat diketahui dengan membandingkan penjualan dengan ratarata piutang. Perputaran Persediaan Persediaan memungkinkan pihak manajemen perusahaan untuk mengatur kegiatan pengadaan, produksi, dan penjualan agar lebih fleksibel, memperkecil kemungkinan perusahaan gagal memenuhi permintaan pelanggan, atau terhentinya proses produksi karena tidak ada persediaan bahan baku (I Made, 2011:225). Menurut Kasmir (2013:180) perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (invetory) ini berputar dalam satu periode. Semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan mengurangi risiko kerugian karena penurunan harga, perubahan permintaan atau perubahan mode, juga menghemat ongkos penyimpanan dan pemeliharaan (carrying cost) dari persediaan (Jumingan, 2006:70). Perputaran persediaan dapat diketahui dengan membandingkan penjualan dengan rata-rata persediaan. Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas Perputaran kas digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar tagihan (hutang) dan biayabiaya yang berkaitan dengan penjualan (Kasmir, 2013:140). Menurut Bambang Riyanto (2012:254) menyatakan bahwa semakin tinggi perputaran kas akan semakin baik, karena ini berarti semakin tinggi efisiensi penggunaan kasnya dan keuntungan yang diperoleh akan semakin besar. Pernyataan ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Iriani (2013) dan I Gusti (2014) menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 2 : perputaran kas berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas Piutang merupakan komponen modal kerja yang terkait langsung dengan kegiatan operasi perusahaan (I Made, 2011:217). Mengingat bahwa piutang merupakan suatu bentuk investasi yang cukup besar bagi perusahaan dan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, maka diperlukan adanya manajemen piutang yang lebih baik sehingga keuntungan-keuntungan yang 4

8 didapatkan lebih meningkat (I Gusti, 2014). Keadaan dimana perputaran piutang yang semakin tinggi menunjukkan bahwa semakin efisien dan efektif perusahaan dalam memanajemen piutang. Hal ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nina (2013) menyimpulkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal ini berarti perusahaan mampu mengelola penagihan piutang setiap periodenya sehingga profitabilitas perusahaan terus meningkat. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 3 : perputaran piutang berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas Persediaan merupakan investasi yang dibuat untuk memperoleh pengembalian melalui penjualan kepada pelanggan (Subramanyam, 2010:253). Menurut I Gusti (2014) menyatakan bahwa semakin tinggi tingkat perputaran persediaan akan memperkecil tingkat resiko terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan selera konsumen. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan oleh Nina (2013) menyimpulkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 4 : perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. efektif dan efisien akan menghasilkan nilai tambah dan keuntungan yang berkelanjutan, sedangkan kesalahan dalam pengelolaannya akan menyebabkan penurunan performa perusahaan yang akan berdampak pada penurunan profitabilitas. Julkarnain (2013) menyatakan bahwa modal kerja yang cukup lebih baik daripada modal kerja yang berlebihan, karena dengan modal kerja yang berlebihan menunjukkan bahwa perusahaan tidak bisa menggunakan dana yang ada dengan baik, sehingga dana tersebut menjadi tidak produktif dan hal tersebut akan berdampak terhadap tingkat pengembalian modal perusahaan atau profitabilitas. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Sutanto (2012) menyimpulkan bahwa perputaran modal kerja bersih berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Berdasarkan pernyataan tersebut maka dalam penelitian dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut: Hipotesis 5 : perputaran modal kerja bersih berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Bersih terhadap Profitabilitas Menurut Iriani (2013) menyatakan bahwa pengelolaan modal kerja yang 5

9 Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Perputaran modal kerja bersih Perputaran kas Perputaran piutang Perputaran persediaan H5+ H2 + H3 + H4 + Profitabilitas H1 Gambar 1 Kerangka Pemikiran METODE PENELITIAN Klasifikasi Sampel Populasi penelitian ini adalah semua perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dengan kriteria sebagai berikut: (1) Perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama periode , (2) Perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang memiliki laporan keuangan lengkap yang sudah diaudit selama periode , (3) Perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang memiliki modal kerja positif. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel tersebut, maka diperoleh 23 perusahaan yang menjadi sampel penelitian. DATA PENELTIAN Penelitian ini mengambil sampel pada perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang sudah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia secara berturut-turut selama periode dengan kriteria yang sudah ditentukan.untuk memperoleh data laporan keuangan yang sudah dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia peneliti mengakses melalui website Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif karena datanya diukur berdasarkan numerik yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini merupakan data sekunder karena pengumpulan datanya melalui observasi non partisipan dengan melakukan pengamatan pada laporan keuangan tahunan lengkap terkait dengan variabel perputaran modal kerja bersih, perputaran kas, perputaran piutang dan perputaran persediaan. 6

10 Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian meliputi variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen pada penelitian ini adalah profitabilitas, sedangkan variabel independen adalah perputaran modal kerja bersih, perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan. Definisi Operasional Variabel Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan selama periode tertentu. Pengukuran profitabilitas pada penelitian ini menggunakan return on assets (ROA) karena rasio ini memiliki manfaat bagi perusahaan dalam mengukur tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan menggunakan total aktiva dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama kegiatan operasional perusahaan. ROA = Perputaran Modal Kerja Bersih Perputaran modal kerja bersih merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam mengelola seberapa banyak modal kerja yang berputar selama periode tertentu. PMKB = Perputaran Kas Perputaran kas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan perusahaan dalam mengelola dana kas yang tertanam didalam modal kerja setelah digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan. Perputaran Kas = Penjualan Rata rata kas Perputaran Piutang Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali dana dalam piutang berputar sebagai akibat dari hasil penjualan secara kredit maupun secara langsung. PPi = Penjualan Rata rata piutang Perputaran Persediaan Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur berapa kali tingkat persediaan barang di perusahaan ini berputar selama periode tertentu. PP = Penjualan Rata rata persediaan Alat Analisis Alat analisis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda. Analisis tersebut digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis regresi linear sederhana digunakan untuk menguji pengaruh variabel perputaran modal kerja bersih terhadap profitabilitas. Berikut ini adalah bentuk persamaan regresinya: Y = α + βx + e Keterangan: Y = profitabilitas α = konstanta x = perputaran modal kerja bersih β = koefisien regresi variabel x e = error Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Berikut ini adalah bentuk persamaan regresinya: 7

11 Y = α + β 1 x 1 + β 2 x 2 + β 3 x 3 + e Keterangan: Y = profitabilitas α = konstanta x 1 = perputaran kas HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui data sampel yang sudah diuji x 2 = perputaran piutang x 3 = perputaran persediaan β 1,β 2,β 3 = koefisien regresi berganda variabel x 1,x 2,x 3 e = error pada penelitian dengan melihat tabel statistik deskriptif. Tabel statistik deskriptif menggambarkan jumlah sampel, nilai minimun, nilai maksimum, rata-rata, dan standar deviasi. Berikut ini merupakan tabel analisis deskriptif: Tabel 1 Hasil Analisis Deskriptif N Minimum Maksimum Mean Std. Deviation Return On 115 Assets Perputaran 115 Modal Kerja Bersih Perputaran 115 Kas Perputaran 115 Piutang Perputaran 115 Persediaan Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa hasil analisis nilai minimum untuk variabel return on assets (ROA) sebesar 0,139995persen yang dimiliki oleh PT Indo Rama Shyntetic Tbk tahun 2012 dengan kode perusahaan INDR. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri tekstil. Perusahaan ini memiliki nilai minimum sebesar 0, persen karena perusahaan tersebut menghadapi berbagai macam persaingan, dimana persaingannya tidak hanya di tingkat lokal atau Indonesia namun juga persaingan dari perusahaan asing yang masuk ke Indonesia. Seperti produk-produk tekstil asing yang memberikan harga relatif lebih murah, sehingga akan mengancam kemampuan perusahaan tersebut dalam menjual produk dalam negeri. Hal ini akan berdampak pada kemampuan perusahaan tidak mampu menghasilkan laba yang tinggi. Nilai maksimum sebesar persen yang dimiliki oleh PT Merck Tbk tahun 2011 dengan kode perusahaan MERK. Perusahaan ini bergerak pada bidang farmasi. Perusahaan tersebut memiliki nilai maksimum sebesar persen karena perusahaan tersebut mampu menjual harga per produknya tinggi, sehingga dengan semakin tingginya tingkat penjualan tersebut, maka tingkat pengembalian labanya akan semakin tinggi. 8

12 Hasil analisis deskriptif statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai minimum untuk variabel perputaran modal kerja bersih sebesar 0, kali yang dimiliki oleh PT Ricky Putra Globalindo Tbk dengan kode perusahaan RICY pada tahun Perusahaan ini bergerak di bidang pakaian. Perusahaan tersebut memiliki nilai minimum sebesar 0, kali karena karena perusahaan ini dalam menghasilkan produknya bersifat jangka panjang sehingga produknya tidak cepat terjual, maka perputarannya rendah Nilai maksimum sebesar kali yang dimiliki oleh PT Sinar Mas Agro Resources Tecknology Tbk pada tahun 2013 dengan kode perusahaan SMAR. Perusahaan tersebut memiliki nilai maksimum sebesar kali karena produk dari perusahaan Sinar Mas Agro Resources Tecknology Tbk merupakan kebutuhan bahan pokok yang menjadi kebutuhan setiap rumah tangga sehingga produknya cepat terjual. Semakin cepat penjualannya, maka perusahaan tersebut cepat dalam mnghasilkan modal kerja sehingga perputarannya tinggi. Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai minimum untuk variabel perputaran kas sebesar kali yang dimiliki oleh PT Darya Varia Laboratoria Tbk pada tahun 2014 dengan kode perusahaan DVLA. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang farmasi. Perusahaan Darya Varia Laboratoria Tbk memiliki nilai minimum sebesar kali karena persaingan yang semakin ketat sehingga penjualan produknya tidak cepat terjual. Semakin lambat penjualannya, maka perusahaan dalam menghasilkan kas terjadi penurunan sehingga perputarannya rendah. Nilai maksimum sebesar kali yang dimiliki oleh PT Indo Rama Shyntetic Tbk pada tahun 2011 dengan kode perusahaan INDR. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang tekstil. Perusahaan Indo Rama Shyntetic Tbk memiliki nilai maksimum sebesar kalikarena perusahaan tersebut memiliki kualitas produk yang bagus dengan harga yang bersaing, namun perusahaan mampu menjual produknya dengan cepat. Semakin cepat penjualannya maka kas yang yang diperoleh perusahaan tersebut meningkat sehingga perputarannya tinggi. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa nilai minimum untuk variabel perputaran piutang sebesar kali yang dimiliki oleh PT Ricky Putra Globalindo Tbk pada tahun 2013 dengan kode perusahaan RICY. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pakaian. Perusahaan Ricky Putra Globalindo Tbk memiliki nilai minimum sebesar kali karena produk yang dijual oleh perusahaan tersebut relatif mahal bagi masyarakat kalangan bawah atau menengah sehingga produknya tidak cepat terjual. Semakin lama penjualan produknya, maka perputaran piutangnya rendah. Nilai maksimum sebesar kali dimiliki oleh PT Gudang Garam Tbk pada tahun 2011 dengan kode perusahaan GGRM. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang konsumsi. Perusahaan Gudang Garam Tbk memiliki nilai maksimum sebesar kali karena perusahaan tersebut sistem penagihan piutangnya relatif bagus sehingga dalam melakukan penagihan sangat cepat. Hal ini dapat dilihat bahwa perputarannya yang tinggi. Disamping produk rokok Gudang Garam termasuk produk yang banyak diminati sehingga konsumen banyak yang membeli. Berdasarkan hasil analisis deskriptif statistik pada tabel 1 menunjukkan bahwa nilai minimum untuk variabel perputaran persediaan sebesar 0, kali yang dimiliki oleh PT Ricky Putra Globalindo Tbk pada tahun 2013 dengan kode perusahaan RICY. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang pakaian. Perusahaan Ricky Putra Globalindo Tbk memiliki nilai minimum sebesar 0, kali karena perusahaan tersebut memiliki banyak persaingan karena harga produknya relatif mahal sehingga 9

13 produknya tidak cepat terjual, maka produksi barang rendah. Nilai maksimum sebesar kali yang dimiliki oleh PT Nippon Indosari Corporindo Tbk pada tahun 2010 dengan kode perusahaan ROTI. Perusahaan tersebut bergerak dalam bidang food and beverages. Perusahaan Nippon Indosari Corporindo Tbk memiliki nilai maksimum sebesar kali karena perusahaan tersebut memiliki persediaan barang di gudang dalam jumlah yang cukup kecil sehingga proses produksi cepat dilakukan dan menghasilkan produk yang sangat cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut dalam mengelola persediaannya relatif bagus sehingga perputarannya tinggi. Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa variabel perputaran persediaan memiliki rata-rata yang paling tinggi yaitu sebesar satuan dibandingkan dengan variabel lainnya, sedangkan standar deviasi sebesar satuan. Hal ini dapat dijelaskan bahwa variabel perputaran kas paling merata dibandingkan variabel lainnya karena variabel tersebut memiliki nilai standar deviasi yang paling tinggi. Berikut ini merupakan hasil analisis regresi linear sederhana yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja bersih terhadap profitabilitas. Hasil analisis regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Hasil Analisis dan Pembahasan Tabel 2 Hasil Pengolahan Data Regresi Linear Sederhana Koefisien Regresi t hitung t tabel Sign. r 2 R 2 Konstanta Perputaran Modal ,056 Kerja Bersih Sumber: Data diolah Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana pada tabel 2, maka didapatkan persamaan regresi linear sederhana sebagai berikut : Return on assets (ROA) = 11,017 0,161 X + e 1. Konstanta (β 0 ) = 11,017 Artinya variabel perputaran modal kerja bersih sama dengan nol, maka nilai untuk variabel return on assets sebesar 11,017 dengan asumsi variabel lain konstan. 2. Koefisien regresi untuk variabel perputaran modal kerja bersih(x) = - 0,161 Artinya besarnya nilai untuk variabel perputaran modal kerja bersih menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel perputaran modal kerja bersih sebesar satu satuan, maka akan menurunkan return on assets (ROA) sebesar 0,161 satuan dengan asumsi variabel (X) lain konstan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai uji hipotesis secara parsial (Uji t) pada variabel perputaran modal kerja bersih : a) Uji Secara Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk menguji pengaruh perputaran modal kerja bersih secara parsial terhadap return on assets. Berikut ini merupakan penjelasan uji secara 10

14 parsial yang ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut: 1. Analisis perbandingan t hitung dengan t tabel Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel perputaran modal kerja bersih sebesar -2,583. Untuk menentukan t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan df = 113, maka dapat diperoleh t tabel sebesar ±1,645. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dibandingkan dengan t tabel yaitu-2,578<1,645 sehingga dapat dilihat bahwa tingkat signifikansi perputaran modal kerja bersih lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 0,011 < 0,05. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak, maka dapat dijelaskan bahwa perputaran modal kerja bersih secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap return on assets (ROA). 2. Analisis Koefisien Determinasi Parsial (r 2 ) Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi sebesar 0,0556 artinya kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran modal kerja bersih secara parsial terhadap return on assets sebesar 5,56% dan sisanya sebesar 94,44% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. 3. Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi sebesar 0,056 artinya kontribusi yang diberikan oleh variebal perputaran modal kerja bersih secara parsial terhadap return on assets sebesar 5,6% dan sisanya sebesar 94,4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. Berikut ini merupakan hasil analisis regresi linear berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas. Tabel 3 Hasil Pengolahan Data Regresi Linear Berganda Koefisien Regresi t hitung t tabel Sign. r 2 Konstanta Perputaran Kas ± Perputaran Piutang 0, ± Perputaran 0, ± ,0506 Persediaan F hitung = F tabel = ±2.760 R 2 = Sign = Sumber: Data diolah Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda pada tabel 3, maka bentuk persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Return on assets (ROA) = 9,836 0,154 X 1 + 0,176 X 2 + 0,132 X 3 + e Interpretasi dari persamaan diatas adalah sebagai berikut: 11

15 1. Konstanta (β 0 ) = 9,836 Artinyavariabel perputaran kas (X 1 ), perputaran piutang (X 2 ), dan perputaran persediaan (X 3 ) sama dengan nol, maka nilai untuk variabel return on assets sebesar 9,836 dengan asumsi variabel lain konstan. 2. Koefisien regresi untuk variabel perputaran kas (X 1 ) = -0,154 Artinya besarnya nilai untuk variabel perputaran kas menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel perputaran kas sebesar satu satuan, maka akan menurunkan return on assets (ROA) sebesar 0,154 satuan dengan asumsi variabel (X) lain konstan. 3. Koefisien regresi untuk variabel perputaran piutang (X 2 ) = 0,176 Artinya besarnya nilai untuk variabel perputaran piutang menunjukkan bahwa setiap kenaikan varibel perputaran piutang sebesar satu satuan, maka meningkatkan retrun on assets (ROA) sebesar 0,176 satuan dengan asumsi variabel (X) lain konstan. 4. Koefisien regresi untuk variabel perputaran persediaan (X 3 ) = 0,132 Artinya besarnya nilai untuk variabel perputaran persediaan menunjukkan bahwa setiap kenaikan variabel perputaran persediaan sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan return on assets (ROA) sebesar 0,132 satuan dengan asumsi variabel (X) lain konstan. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai pengujian hipotesis baik secara simultan (Uji F) maupun secara parsial (Uji t) : a) Uji Secara Simultan (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara simultan terhadap return on assets. Berikut ini merupakan penjelasan hasil uji simultan yang ditunjukkan pada tabel 3 sebagai berikut: 1. Analisis perbandingan F hitung dengan F tabel Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 11,499 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Untuk menentukan F tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 dan df 1 = 3 serta df 2 = 111, maka dapat diperoleh hasil F tabel sebesar ±2,760. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa F hitung lebih besar dibandingkan dengan F tabel yaitu 11,499 > 2,760 serta tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 0,000 < 0,05 maka H 0 ditolak artinya secara bersama-sama variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap return on assets (ROA). 2. Analisis Koefisien Determinasi (R 2 ) Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat bahwa koefisien determinasi sebesar 0,237 artinya kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara bersama-sama terhadap return on assets yaitu sebesar 23,7% dan sisanya sebesar 76,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. b) Uji Secara Parsial (Uji t) Penjelasan pengujian hipotesis untuk setiap variabel (X) terhadap return on assets (Y) dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Uji t untuk variabel perputaran kas Berdasarkan pada tabel 3 dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel perputaran kas sebesar -5,028. Untuk menentukan t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan df sebesar 111, maka diperoleh hasil t tabel sebesar ±1,645. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih kecil dibandingkan t tabel yaitu -0,5028 < 1,645 serta tingkat signifikansi perputaran kas lebih kecil dibandingkan dengan tingkat 12

16 signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 0,000 < 0,05, maka H 0 ditolak artinya perputaran kas secara parsial berpengaruhnegatifsignifikan terhadap return on assets. 2. Uji t untuk variabel perputaran piutang Berdasarkan pada tabel 3 dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel perputaran piutang sebesar 2,053. Untuk menentukan t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan df sebesar 111, maka diperoleh hasil t tabel sebesar ±1,645. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dibandingkan t tabel yaitu 2,053 > 1,645 serta tingkat signifikansi perputaran piutang lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 0,042 < 0,05, maka H 0 ditolak artinya perputaran piutang secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap return on assets. 3. Uji t untuk variabel perputaran persediaan Berdasarkan pada tabel 3 dapat dilihat bahwa t hitung untuk variabel perputaran persediaan sebesar 2,433. Untuk menentukan t tabel dengan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan df sebesar 111, maka diperoleh hasil t tabel sebesar ±1,645. Hasil tersebut menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dibandingkan t tabel yaitu 2,433 > 1,645 serta tingkat signifikansi perputaran persediaan lebih kecil dibandingkan dengan tingkat signifikansi yang sudah ditetapkan yaitu 0,017 < 0,05, maka H 0 ditolak artinya perputaran persediaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap return on assets. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat diperoleh hasil mengenai pembahasan dari hasil analisis yang menggunakan analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda dari semua variabel yang diuji dengan menggunakan pengujian hipotesis baik dalam uji secara simultan (uji F) maupun uji secara parsial (uji t). Berikut ini adalah pembahasan dari hasil analisis: 1. Uji Secara Simultan (Uji F) Hasil analisis dengan menggunakan regresi linier berganda menunjukkan bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara bersama-sama mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap return on assets. Hal ini dapat dilihat pada tingkat signifikansi sebesar 0,000 dan hasil F hitung lebih besar dari F tabel. Berdasarkan koefisien determinasi (R 2 ) menunjukkan bahwa kontribusi untuk variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan sebesar 23,7%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap return on assetscukup kecil karena koefisien determinasinya kurang dari 50%. Akan tetapi, dapat dijelaskan bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh positif signifikan terhadap return on assets, sedangkan sisanya sebesar 76,3% dipengaruhi oleh variabel lain diluar model. 2. Uji Secara Parsial (Uji t) Berdasarkan analisis regresi linier sederhana dan analisis regresi linier berganda akan dipaparkan penjelasan pengujian secara parsial (Uji t) mengenai bagaimana pengaruh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas (ROA). a. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Bersih terhadap Profitabilitas Berdasarkan analisis regresi linear sederhana menggunakan uji t menunjukkan bahwa perputaran 13

17 modal kerja bersih secara parsial berpengaruh negatif signifikan terhadap return on assets. Pada tabel 2 dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari perputaran modal kerja bersih bernilai negatif yaitu sebesar -0,161 dan nilai r 2 sebesar 5,56% menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran modal kerja bersih dalam mempengaruhi profitabilitas cukup kecil. Jadi, dapat disimpulkan bahwa perputaran modal kerja bersih berpengaruh tidak positif signifikan terhadap return on assets. Perputaran modal kerja bersih berpengaruh tidak positif signifkan terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan karena pada perusahaan manufaktur memiliki modal kerja yang tinggi sehingga aktivitas operasional perusahaan semakin meningkat. Hal ini berdampak pada beban dan biaya meningkat, sehingga mengurangi profitabilitas. Aktivitas operasional ini ditunjukkan ketika perusahaan melakukan pembelian bahan baku, maka akan meningkatkan produksi perusahaan sehingga membutuhkan karyawan yang lebih banyak serrta beban produksi lainnya yang lebih tinggi. Hal ini akan menyebabkan beban perusahaan semakin meningkat, sehingga profit yang dihasilkan digunakan untuk membayar beban tersebut. b. Pengaruh Perputaran Kas terhadap Profitabilitas Berdasarkan analisis regresi linear berganda menggunakan uji t menunjukkan bahwa perputaran kas berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari perputaran kas bernilai negatif yaitu sebesar -0,154 dan nilai r 2 sebesar 18,57% menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran kas dalam mempengaruhi profitabilitas cukup kecil. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran kas berpengaruh tidak positif signifikan terhadap profitabilitas. Perputaran kas berpengaruh tidak positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini dikarenakan pada perusahaan manufaktur dalam menggunakan kas perusahaan tidak digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan, tetapi digunakan dalam rangka memenuhi kebutuhan likuiditasnya, sehingga akan menurunkan profit perusahaan. Hal ini dapat ditunjukkan ketika perusahaan melakukan penjualan, tetapi hasil dari penjualan tersebut tidak digunakan untuk kegiatan operasional lagi, namun disimpan untuk memenuhi kebutuhan yang mendadak, sehingga profit perusahaan menurun. c. Pengaruh Perputaran Piutang terhadap Profitabilitas Berdasarkan analisis regresi linear berganda menggunakan uji t menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai koefisien dari perputaran piutang sebesar 0,176 dan nilai r 2 sebesar 3,64% menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran piutang dalam mempengaruhi profitabilitas sangat kecil. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran piutang secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Perputaran piutang secara parsial berpengaruh positif terhadap profitabilitas.hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur meskipun memiliki 14

18 banyak tagihan, namun tagihantagihan tersebut dapat terbayarkan dengan baik. Jadi, perusahaan dalam mengelola piutangnya dengan baik sehingga perusahaan tersebut mampu melakukan penagihan piutang secara efisien. Dengan semakin efisien pengihan piutang yang dilakukan, maka akan mempengaruhi tingkat perputaran piutangnya yang semakin cepat sehingga keuntungan perusahaan akan semakin tinggi. d. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas Berdasarkan analisis regresi linear berganda menggunakan uji t menunjukkan bahwa perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa niali koefisien dari perputaran persediaan sebesar 0,132 dan nilai r 2 sebesar 5,06% menunjukkan bahwa kontribusi yang diberikan oleh variabel perputaran persediaan dalam mempengaruhi profitabilitas sangat kecil. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa perputaran persediaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Perputaran persediaan berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini disebabkan karena pada perusahaan manufaktur dalam memproduksi barang ada penghematansehingga tidak terjadi pembengkakan biaya atas produksi barang tersebut. Hal ini akan terjadi keseimbangan antara penghematan dan biaya produksi yang timbul sehingga pengendalian persediaan semakin efisien. Dengan semakin efisien pengendalian persediaan tersebut maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan. KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN Berdasarkan analisis regresi linear sederhana dan analisis regresi linear berganda dengan menggunakan pengujian hipotesis, maka dapat disimpulkan hasil dari analisis tersebut menunjukkan bahwa perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Berdasarkan pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa (1) perputaran modal kerja bersih berpengaruh tidak positif signifikan terhadap profitabilitas. (2) Perputaran kas berpengaruh tidak positif signifikan terhadap profitabilitas. (3) Perputaran piutang secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitablitas. (4) Perputaran persediaan secara parsial berpengaruh positif signifikan terhadap profitabilitas. Penelitian ini mempunyai keterbatasan dalam mempengaruhi hasil penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) Penelitian ini menggunakan sampel pada tiga sektor perusahaan diantaranya perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Namun, dengan adanya kriteria yang sudah ditentukan pada ketiga sektor tersebut hanya diperoleh sedikit perusahaan yang menjadi sampel penelitian. (2) Penelitian ini hanya menggunakan satu variabel terikat yaitu rasio profitabilitas dalam mempengaruhi variabel bebas. (3) Penelitian ini dalam mengukur perputaran modal kerja bersih menggunakan rumus modal kerja bersih sebagai pembanding yang diukur dengan menggunakan aktiva lancar dikurangi dengan hutang lancar. (4) Penelitian ini dalam memberikan hasil untuk variabel perputaran modal kerja bersih dan perputaran kas menunjukkan hasil yang berbeda dengan teori yang ada. Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan saran bagi pihakpihak yang menggunakan hasil dari penelitian ini untuk dijadikan referensi, diantaranya adalah sebagai berikut: (1) 15

19 Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya tidak membatasi pada perusahaan food and beverages, tekstil dan consumer goods. Namun, dapat menggunakan sektor yang lain dari perusahaan manufaktur. (2) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan lebih dari satu rasio karena pada perusahaan manufaktur tidak hanya rasio profitabilitas yang menjadi ukuran dalam mempengaruhi variabel bebas. (3) Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya menggunakan rumus rata-rata modal kerja bersih sebagai pembanding dalam mengukur tingkat perputaran modal kerja bersih.(4) Bagi perusahaan sebaiknya memperhatikan manajemen modal kerja dan manajemen kas karena terbukti dalam penelitian ini mempengaruhi profitabilitas. DAFTAR RUJUKAN Agus Sartono Manajemen Keuangan Teori dan aplikasi. Edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE. Bambang Riyanto Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi ke-4. Yogyakarta: BPFE. I Gusti Ayu Putu dan Sayu Ketut Sutrisna Dewi Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada Perusahaan Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Jurnal Ekonomi. Vol 3 (12). Pp I Made Sudana Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Iriani Susanto, dkk Perputaran Modal Kerja Terhadap Profitabilitas Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Jurnal EMBA. Vol 2 (4). Pp Julkarnain Pengaruh Modal Kerja, Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, dan Perputaran Piutang Terhadap Profitabilitas Perusahaan Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Jurnal Ekonomi. Jumingan Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara. Kasmir Analisa Laporan Keuangan. Edisi ke-1. Jakarta: Rajawali Pers.. Nina Sufiana dan Ni Ketut Purnawati Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas.Jurnal Ekonomi. Vol 2 (4). Pp Subramanyam dan Wild, John. J Analisis laporan Keuangan. Buku 2. Edisi ke-10. Jakarta: Salemba Empat. Sutanto, J.E dan Yanuar Pribadi Efficiency of Working Capital on Company Profitability in Generating ROA (Case Studies in CV. Tools Box in Surabaya). Journal of Economics and Accountancy Ventura. Vol 15 (2).Pp

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan dalam melakukan penelitian, sehingga dengan mengetahui penelitian terdahulu dapat memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran modal kerja

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran modal kerja BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh perputaran modal kerja bersih, perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Return On Asset (ROA) keuntungan. ROA mampu mengukur kemampuan perusahaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Return On Asset (ROA) 2.1.1 Pengertian Return On Asset (ROA) Return on Assets (ROA) merupakan salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis laporan keuangan, rasio ini paling

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: ROI cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Keywords: ROI cash turnover, inventory turnover and working capital turnover. Universitas Kristen Maranatha ANALYSIS OF EFFECT OF CASH TURNOVER, INVENTORY TURNOVER AND WORKING CAPITAL TURNOVER ON PROFITABILITY IN MANUFACTURING COMPANY DURING THE PERIOD 2007-2011 IN STOCK EXCHANGE INDONESIA ABSTRAK The profitability

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas, beberapa

Lebih terperinci

Tri Handayani 1) Djoko Kristianto 2) Dewi Saptantinah Puji Astuti 3) ABSTRACT

Tri Handayani 1) Djoko Kristianto 2) Dewi Saptantinah Puji Astuti 3) ABSTRACT PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN KAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Survei pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu :

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS. dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Modal Kerja Menurut Bambang Riyanto (2001:57) pengertian modal kerja ini dapat dikemukakan adanya beberapa konsep, yaitu : 1) Konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Profitabilitas Profitabilitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Triyanto Prasetya   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Triyanto Prasetya Email: yantosetia7@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH.

PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH. PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Oleh: DENI ARIBOWO HAJIANSYAH NIM : 2011210224 SEKOLAH TINGGI ILMU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut Wibowo dan Wartini (2012) sebelum melakukan investasi dalam suatu perusahaan, para investor biasanya melakukan analisis profitabilitas. Oleh karena

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh : PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015 Disusun

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PROFITABILTAS PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Meliana email: melianazheng96@gmail.com Program Studi Akuntansi

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Intellectual Capital, Modal Kerja, dan Financial Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Effect of Intellectual Capital, Working Capital and Financial Leverage

Lebih terperinci

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013) Syaiful

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era persaingan yang sangat ketat, keunggulan kompetitif telah berkembang dan melibatkan pada pentingnya kinerja keuangan perusahaan. Oleh karena itu sangat

Lebih terperinci

Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana Yudiaatmaja. Jurusan Manajemen Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAANTERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2014 Kadek Agustia Dewi, I Wayan Suwendra, Fridayana

Lebih terperinci

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR

TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR TINGKAT PERPUTARAN KAS, PERTUMBUHAN KREDIT, RASIO BOPO DAN PERTUMBUHAN JUMLAH NASABAH KREDIT PADA PROFITABILITAS PT. BPR PEDUNGAN DENPASAR Putu Yunita Febri Astuti Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pentelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Manajemen

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pentelesaian Program Pendidikan Sarjana Program Studi Manajemen PENGARUH MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Pentelesaian Program Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi sangat mendorong pertumbuhan ekonomi yang dimana pertumbuhan ekonomi memperlancar proses pembangunan ekonomi. Sekarang ini dunia usaha dan indsutri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Rentabilitas Menurut Munawir (2004:86), rentabilitas atau profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Modal Kerja. dan biaya-biaya lainnya, setiap perusahaan perlu menyediakan modal BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Modal Kerja 2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja Modal kerja sangat penting dalam operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk member uang muka

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

Rio Widiasmoro Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRACT

Rio Widiasmoro Mahasiswa Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRACT PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS / ROA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014 Rio Widiasmoro Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya tujuan perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Dian Kartika Sari Gultom S1 Akuntansi Darwin Lie, Parman Tarigan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja, perusahaan yang bergerak dibidang apapun baik itu perusahaan jasa maupun perusahaan produksi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012

ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 ANALISIS PENGARUH PENGELOLAAN MODAL KERJA TERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : YULIANA PRASMAWATI

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL INFORMASI KEUANGAN TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM INDUSTRI MAKANAN DAN MINUMAN DI BURSA EFEK INDONESIA Dara Arum Sari, Mahsina, Juliani Pudjowati Program Studi Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: debt equiy ratio, net profit margin, return on equity, pengungkapan wajib laporan keuangan.

ABSTRAK. Kata Kunci: debt equiy ratio, net profit margin, return on equity, pengungkapan wajib laporan keuangan. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh struktur modal dan profitabilitas perusahaan terhadap kelengkapan pengungkapan wajib laporan keuangan pada perusahaan sektor manufaktur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri

I. PENDAHULUAN. Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan makanan dan minuman merupakan salah satu kategori sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang mempunyai peluang untuk tumbuh dan berkembang. Industri

Lebih terperinci

Oleh ABSTRACT. keywords : cash turnover, receivables turnover, inventory turnover, profitability

Oleh ABSTRACT. keywords : cash turnover, receivables turnover, inventory turnover, profitability PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP TINGKAT PROFITABILITASPADA KUD PRATAMA JAYA KECAMATAN SINGINGI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI (RIAU) Oleh 1 Ria Anggraini, 2 Citra

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR ISSN : 2302 8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014) : 709-716 PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN PADA KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN MANUFAKTUR Ni Putu Yunita

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran piutang dan 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Kun Muflihati dan Hening (2015) Penelitian ini dilakukan untuk menguji secara empiris dan membuktikan adanya pengaruh perputaran kas, perputaran

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, apakah Cash Turnover,

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, apakah Cash Turnover, BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan diatas, apakah Cash Turnover, Resivable Turnover In Days, Inventory Turnover In Days

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis yang ketat seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi menuntut perusahaan untuk terus mengembangkan inovasi produk, meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain.

BAB I PENDAHULUAN. dapat menjadi perusahaan yang mampu bersaing dengan perusahaan yang lain. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan industri barang konsumsi adalah salah satu perusahaan yang ikut berperan dalam pasar modal. Perusahaan industri barang konsumsi merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk tertinggi ke-4 di dunia. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Fasli Jalal

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014 Juli 2015 di Universitas Mercu Buana. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan makanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari

BAB I PENDAHULUAN. diperoleh untuk mempertahankan kelangsungan hidup (going concern) dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah mencapai profit yang maksimal dalam menjalankan usahanya. Laba perusahaan yang diperoleh untuk mempertahankan

Lebih terperinci

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

: Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Perubahan Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nama Mahasiswa : Ario Yusuf Nomor Pokok Mahasiswa : 0611031039

Lebih terperinci

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract

RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2. Abstract PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PERUSAHAAN ASURANSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA RAFIKA DIAZ 1, JUFRIZEN 2 1 Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiv. DAFTAR LAMPIRAN... xvi DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR LAMPIRAN... xvi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Identifikasi Masalah...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi dunia bisnis sekarang ini menuntut perusahaan-perusahaan yang ada untuk senantiasa meningkatkan efisiensinya. Hal ini dimaksudkan supaya perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN MODAL KERJA, DAN RASIO UTANG TERHADAP RASIO LANCAR PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN MODAL KERJA, DAN RASIO UTANG TERHADAP RASIO LANCAR PERUSAHAAN PERTAMBANGAN PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN MODAL KERJA, DAN RASIO UTANG TERHADAP RASIO LANCAR PERUSAHAAN PERTAMBANGAN Rizal Achmad Maulana 1 Elva Nuraina 2 Purweni Widhianningrum 3 IKIP PGRI Madiun Jl. Setia

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR EKA AYU RAHAYU JONI SUSILOWIBOWO Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : RICKY EKO PRAKOSO NIM. B PENGARUH DIVIDEND YIELD, DPR, EPS, ROE DAN SIZE TERHADAP HARGA SAHAM (Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Sebagai Salah Satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang kompetitif. Menghadapi persaingan tersebut, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Melihat perkembangan dunia usaha yang banyak bermunculan dan tumbuh dengan semakin cepat, hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya suatu persaingan usaha

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk membeli bahan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Modal Kerja Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja yang akan digunakan untuk membiayai aktivitas perusahaan sehari-hari misalnya untuk

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN LQ-45 PERIODE IDA

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN LQ-45 PERIODE IDA PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP LIKUIDITAS PADA PERUSAHAAN LQ-45 PERIODE 2011-2014 IDA Fakultas Ekonomi Universitas Islam Madura EVI MALIA Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap aktivitas ekonomi pasti mempunyai objective function yang merupakan tujuan akhir dari pencapaian suatu kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh para pelaku ekonomi.

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sayekti 1) Sumarno Dwi Saputra 2) 1, 2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besar keuntungan haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang ditargetkan, perusahaan

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Financial Distress Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

Yuandi K. Timbul, Perputaran Modal Kerja PERPUTARAN MODAL KERJA DALAM MENGUKUR TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA, TBK. JAKARTA.

Yuandi K. Timbul, Perputaran Modal Kerja PERPUTARAN MODAL KERJA DALAM MENGUKUR TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA, TBK. JAKARTA. PERPUTARAN MODAL KERJA DALAM MENGUKUR TINGKAT PROFITABILITAS PADA PT. JASA ANGKASA SEMESTA, TBK. JAKARTA. Oleh: Yuandi K. Timbul Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT. Kimia Farma Tbk., maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Hasil kinerja likuiditas

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover,

Analisis Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, Analisis Pengaruh Cash Turnover, Receivable Turnover, Dan Inventory Turnover Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Perusahaan Kosmetik Dan Barang Keperluan Rumah Tangga Yang Terdaftar Di BEI Periode

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Yeni Purwati 133402063 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung,

John Henry Wijaya. Universitas Widyatama, Bandung, PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2010-2014 (Studi Kasus Pada PT Indo Tambangraya Megah Tbk, PT Jasa Marga (persero) Tbk,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1. Modal Kerja 2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja Perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasinya sehari hari. Pengertian modal kerja

Lebih terperinci

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang

Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang Peranan Modal Kerja Dan Pengaruhnya Terhadap Peningkatan Profitabilitas Pada PT. Hagabaya Sejati Palembang Liliana Universitas Tridinanti Palembang Liliana.ishak@yahoo.com Abstract: The purpose of this

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat digolongkan menjadi: (a) peusahaan jasa; (b) perusahaan. pabrik (manufaktur); dan (c) peusahaan dagang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya adalah melakukan produksi dan distribusi guna

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu

Lebih terperinci

Sitti Mispa *) Keywords: Return on Assets, Cash Turnover, Inventory Turnover and sales growth.

Sitti Mispa *) Keywords: Return on Assets, Cash Turnover, Inventory Turnover and sales growth. PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sitti Mispa *) Abstract. The purpose

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi*

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA. Hayuningtyas Pramesti Dewi* Jurnal Akuntansi Bisnis Hayuningtyas Vol. 02 Pramesti No. 02 Mei Dewi 2015 PENGARUH DAN HUTANG TERHADAP ARUS KAS OPERASI. STUDI PADA PT EXER INDONESIA * ABSTRACT: This study is analyzed the impact of Account

Lebih terperinci

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA DAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA KOPERASI KARYAWAN KEBUN/PKS/PLASMA SEI PAGAR (KOPKAR SPA)

ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA DAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA KOPERASI KARYAWAN KEBUN/PKS/PLASMA SEI PAGAR (KOPKAR SPA) 1 ANALISIS EFISIENSI MODAL KERJA DAN RENTABILITAS MODAL SENDIRI PADA KOPERASI KARYAWAN KEBUN/PKS/PLASMA SEI PAGAR (KOPKAR SPA) Reni Yulianthi 1, Gusnardi 2, Gani Haryana 3 Email : reniyulia11@rocketmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS

PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS 451 PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS Nina Sufiana 1 Ni Ketut Purnawati 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk)

EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk) EFEKTIVITAS PENGELOLAAN MODAL KERJA UNTUK MENINGKATKAN LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS PERUSAHAAN (Studi pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk) Budi Purnomo Moch. Dzulkirom AR Zahroh ZA Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis Pada tinjauan teoritis di Bab II ini akan menjelaskan lebih dalam mengenai defenisi dari modal kerja, kas, piutang dan persediaan. 2.1.1 Modal Kerja Pada bagian

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BEI

PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BEI PENGARUH PERPUTARAN KAS DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PLASTIK DAN KEMASAN YANG TERDAFTAR DI BEI JUFRIZEN Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Modal Kerja 2.1.1 Definisi Modal Kerja Setiap perusahaan perlu menyediakan modal kerja untuk membelanjai operasi perusahaan dari hari ke hari seperti misalnya untuk memberi

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk.

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP NET PROFIT MARGIN DAN CURRENT RATIO PADA PT HERO SUPERMARKET, Tbk. Merry Christiani Email: mei.limei000@yahoo.co.id Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Lebih terperinci

Kata Kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Profitabilitas

Kata Kunci : Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan dan Profitabilitas 1 Pengaruh Perputaran Unsur-Unsur Modal Kerja Terhadap ROA Pada Perusahaan Food And Beverage Yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2012-2014 Oleh : Adi Wahyu Saputra Juli Ratnawati, SE, M.Si. ABSTRAK Modal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis

I. PENDAHULUAN. Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan farmasi atau perusahaan obat-obatan adalah perusahaan bisnis komersial yang fokus dalam meneliti, mengembangkan dan mendistribusikan obat, terutama dalam hal

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH. Khairunnisa Asri

SKRIPSI OLEH. Khairunnisa Asri SKRIPSI PENGARUH PAJAK PENGHASILAN BADAN DAN UKURAN PERUSAHAANTERHADAP KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH Khairunnisa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata I pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini begitu banyak perusahaan manufaktur yang berkembang di Indonesia, terutama perusahaan disektor barang konsumsi (Consumer Goods Industry) dan

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perekonomian global yang melemah memberi dampak negatif pada perekonomian Indonesia. Merosotnya pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2015 mendorong upaya perbaikan ekonomi melalui pembangunan

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Norma Ayu Kartika (normayu_kartika@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) MANAJEMEN STIE MDP ABSTRAK :

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

Ng Sun Fung Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Ng Sun Fung   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH WORKING CAPITAL TURNOVER, DEBT RATIO DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA SUBSEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ng Sun Fung email: sunfng09@gmail.com

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) dan Fixed Assets Turn Over (FATO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Property & Real Eastate yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

Keywords: Cash Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover and Profitabiliy

Keywords: Cash Turnover, Receivable Turnover, Inventory Turnover, Working Capital Turnover and Profitabiliy PENGARUH PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAANOTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2011-2015 Aprilya Zatri Putri 1, Yesmira

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan perekonomian di Indonesia tidak terlepas dari peran serta industri indutri yang beroperasi di Indonesia. Salah satu perusahaan industri di Indonesia yang berperan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.9 No.1, Mei 2018

EKSIS: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, Vol.9 No.1, Mei 2018 Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Persediaan, dan Perputaran Piutang Terhadap Return On Assets (ROA) pada PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Periode 2008-2015 Dona Elvia Desi Dosen Tetap STIE Sakti Alam

Lebih terperinci

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Pada Perusahaan Real Estate and Property Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2009 2011) Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Profitability, Liquidity, Solvency, Activity, Company Size, Age Company and Dividend Payout Ratio. viii

ABSTRACT. Keywords: Profitability, Liquidity, Solvency, Activity, Company Size, Age Company and Dividend Payout Ratio. viii ABSTRACT This study aims to determine the effect of profitability, liquidity, solvency, activity, company size and age of the company on dividend policy on manufacturing companies listed in Indonesia Stock

Lebih terperinci