PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA"

Transkripsi

1 PENGARUH LIKUIDITAS DAN AKTIVITAS TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Dian Kartika Sari Gultom S1 Akuntansi Darwin Lie, Parman Tarigan, Ady Inrawan Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ) Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode baik secara simultan maupun parsial. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Hasil uji regresi linier berganda Y = -0, ,026X 1 + 0,066X 2 berarti likuiditas dan aktivitas berpengaruh positif terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ) Hasil koefisien korelasi (r) sebesar 0,769, terdapat korelasi yang kuat antara variabel likuiditas dan aktivitas dengan variabel profitabilitas. 3) Hasil koefisien determinasi (R) sebesar 0,591, berarti bahwa 59,1% profitabilitas dijelaskan oleh variabel likuiditas dan aktivitas sedangkan sisanya sebesar 40,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini. 4) Hasil penelitian menunjukkan bahwa likuiditas dan aktivitas secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dan secara parsial menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan sedangkan aktivitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Kata Kunci: Likuiditas, Aktivitas, dan Profitabilitas Abstract The purpose of this study are: 1) To know the description of liquidity, activity, and profitability of the company at PT Mayora Indah, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange for the period ) To determine the effect of liquidity and activity against profitability of companies in the PT Mayora Indah, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange either simultaneously or partial. The data were analyzed in this research using descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis covering the classic assumption test, multiple linear regression analysis, and hypothesis testing. The result of the study can be summarized as follows: 1) The result of multiple regression analysis of Ŷ = X X 2 means liquidity and activity positively affect the profitability of the company at PT Mayora Indah, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange for the period ) Result of the correlation coefficient (r) of obtained correlation coefficient a strong correlation or relationship between liquidity and activity with profitability. 3) Coefficient of determination (R) is 0.591, which means that 59.1% of profitability is explained by the liquidity and activity while the remaining 40.9% is explained by other variables outside variables in this study. 4) The study shows that liquidity and activity simultaneously positive and significant impact on pofitability at PT Mayora Indah, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange for the period and partially shows that liquidity positive effect and no significant on the profitability of the company while activity positive effect and significant impact on the profitability of the company at PT Mayora Indah, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange for the period Keywords: Liquidity, Activity, and Profitability A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada era persaingan yang sangat ketat saat ini, keunggulan kompetitif telah berkembang dan menuntut perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya. Untuk mengukur kinerja perusahaan, perusahaan perlu menganalisis laporan keuangannya dengan menggunakan rasio keuangan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dan merupakan rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aktiva yang dimilikinya. Untuk mencapai profitabilitas perusahaan yang Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

2 diharapkan, kreditur juga tertarik dengan likuiditas dan aktivitas perusahaan. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio lancar ( current ratio) yaitu rasio yang menggambarkan seberapa besar ketersediaan aset lancar yang dimiliki perusahaan dibandingkan dengan total kewajiban lancar. Rasio aktivitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Total Assets Turnover (TATO). Total Assets Turnover (TATO) merupakan rasio yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Berikut gambaran rasio likuiditas, aktivitas dan profitabilitas pada perusahaan PT Mayora Indah, Tbk periode : Tabel 1 Gambaran Current Ratio, Total Assets Turnover dan Return On Assets pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia Periode VARIABEL TAHUN CR (kali) 2,76 2,44 2,09 2,37 TATO (kali) 1,27 1,24 1,38 1,31 ROA (kali) 0,09 0,11 0,04 0,11 Sumber: Data diolah ( 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode b. Bagaimana pengaruh likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara simultan maupun parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, aktivitas, dan profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode b. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan aktivitas terhadap profitabilitas perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara simultan maupun parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Sedangkan menurut Martani, dkk (2012:63), laporan keuangan merupakan informasi bagi para penggunanya, terutama pemilik perusahaan, investor, kreditur, dan juga manajemen untuk mengambil keputusankeputusan terkait perusahaan di masa mendatang. 2. Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2010:93), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angkaangka dalam satu periode maupun beberapa periode. Menurut Sudana (2011:20), terdapat 5 jenis rasio keuangan, yaitu sebagai berikut: a. Leverage ratio. b. Liquidity ratio. c. Activity ratio. d. Profitability ratio. e. Market earning power. 3. Likuiditas Menurut Kasmir (2010:110), likuiditas didefinisikan sebagai rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan mampu untuk memenuhi utang (membayar) tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo. Sedangkan menurut Sudana (2011:21) likuiditas ( liquidity ratio) yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Menurut Munawir (2004:32) ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan likuiditas perusahaan yaitu: a. Besarnya investasi pada aktiva tetap dibandingkan dengan seluruh dana jangka panjang. b. Volume kegiatan perusahaan c. Pengendalian aktiva lancar. 4. Aktivitas Menurut Kasmir (2010:113), rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Menurut Munawir (2010:240) rasio aktivitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari atau Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

3 kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan piutang, maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Menurut Irawati (2006:52), ada beberapa faktor yang mempengaruhi total asset turnover yaitu: a. Sales (penjualan) b. Total Aset (Current Asset dan Fixed Assets) 5. Profitabilitas Perusahaan Menurut Astuti (2004:36), profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Menurut Brigham dan Joel (2010:146), rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dan likuiditas manajemen aset, utang terhadap hasil operasi. Menurut Sudana (2011:65), ada 4 faktor yang mempengaruhi profitabilitas perusahaan : a. Profit margin b. Dividen policy c. Financial policy d. Total Asset Turnover 6. Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas Menurut Horne dan John (2005:313), kemampuan memperoleh laba berbanding terbalik dengan likuiditas. Likuiditas yang meningkat merupakan biaya dari kemampuan memperoleh laba yang menurun. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin mampu perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang segera harus dibayar. Namun, bila terlalu tinggi akan berpengaruh jelek terhadap kemampulabaan perusahaan, karena ada sebagian dana yang tidak produktif yang diinvestasikan dalam current assets, akhirnya profitabilitas perusahaan tidak optimal. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Berikut ini disajikan data likuiditas PT Mayora Indah, Tbk yang diukur dengan menggunakan current ratio (CR): Tabel 2 Current Ratio (CR) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Aktiva Lancar Kewajiban Lancar CR (Rp ) (kali) TW I ,92 20 TW II ,27 12 TW III ,51 TW IV , TW I ,15 TW II ,86 TW III ,46 TW IV ,44 TW I ,44 TW II ,04 TW III ,01 TW IV ,09 20 TW I 6.642,286,742,922 3,162,537,357,036 2,10 15 TW II ,09 TW III ,20 TW IV ,37 CR Minimum 1,92 CR Maksimum 3,15 Rata-rata CR 2,36 Sumber: Data diolah ( Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa selama empat tahun terakhir rata-rata current ratio yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 2,36 atau 236%. Hal ini mengindikasikan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang jangka pendek dengan aktiva lancar adalah Rp 1 hutang lancar dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,36. Nilai maksimum current ratio mencapai angka 3,15 atau 315% yang dimiliki oleh perusahaan PT Mayora Indah, Tbk pada triwulan I tahun Nilai current ratio minimum mencapai angka 1,92 pada tahun 2012 jauh dibawah ratarata yaitu sebesar 2,36 yang berarti bahwa perusahaan mengalami resiko terhadap pengembalian hutang yang segera harus dipenuhi. Tabel 3 Perkembangan Current Ratio (CR) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Aktiva Kewajiban Lancar Lancar CR TW I -8,41% 5,97% -13,57% TW II 31,76% 11,27% 18,42% TW III -1,99% -11,40% 30,99% TW IV 9,70% -0,20% 21,59% TW I -2,54% -14,57% 25,40% TW II 7,67% 18,69% 3,49% TW III 3,23% 20,03% -21,98% TW IV 11,71% 12,36% -14,49% TW I -8,41% 0,35% -0,63% TW II 31,76% 39,73% -16,66% TW III -1,99% -6,44% -17,60% TW IV 9,70% -9,80% 2,63% TW I -2,54% 1,55% 4,37% TW II 7,67% 4,11% 0,18% TW III 3,23% -0,08% 4,70% TW IV 11,71% -4,21% 12,98% Sumber: Data diolah ( Pada tabel 3 juga bisa dilihat perkembangan current ratio menurun setiap Triwulan III dan IV tahun 2013 dan Penurunan current ratio ini disebabkan karena adanya peningkatan kewajiban lancar lebih cepat daripada peningkatan aktiva lancar. Peningkatan aktiva lancar yang dimaksud adalah adanya peningkatan piutang usaha yang belum ditagih perusahaan. Berikut ini disajikan data aktivitas PT Mayora Indah, Tbk yang diukur dengan menggunakan Total Assets Turnover (TATO): Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

4 Tabel 4 Total Asset Turnover (TATO) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Penjualan (Rp ) Total Aktiva TAT O (kali) TW I ,39 TW II ,70 TW III ,99 TW IV ,27 TW I ,33 TW II ,67 TW III ,96 TW IV ,24 TW I ,35 TW II ,67 TW III ,98 TW IV ,38 TW I ,33 TW II ,70 TW III ,96 TW IV ,31 TATO Minimum 0,33 TATO Maksimum 1,38 Rata-rata Akhir 0,83 Sumber: Data Diolah ( Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa selama empat tahun terakhir rata-rata TATO perusahaan adalah sebesar 0,83 yang berarti bahwa setiap Rp 1 aktiva perusahaan mampu menghasilkan Rp 0,83 penjualan. Nilai maksimum TATO adalah sebesar 1,38 kali pada triwulan IV tahun 2014 menunjukkan bahwa pada periode tersebut aktiva perusahaan mampu berputar lebih cepat dan meraih laba. Nilai minimum TATO mencapai angka 0,33 berada di bawah nilai rata-rata, hal ini kurang baik karena mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut tidak menghasilkan cukup penjualan jika melihat jumlah total asetnya. Penurunan penjualan disebabkan kemampuan perusahaan untuk mengelola produk belum maksimal, sementara penurunan total aktiva disebabkan karena adanya pengurangan kas perusahaan dan pengurangan uang muka aset tetap. Tabel 5 Perkembangan Total Asset Turnover (TATO) PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Penjualan Total Aktiva TATO Triwulan I -72,85% -0,73% -72,73% Triwulan II 112,02% 19,05% 79,49% Triwulan III 41,19% -0,95% 41,43% Triwulan IV 36,79% 7,47% 28,28% Triwulan I -74,45% -0,96% -74,02% Triwulan II 115,81% 5,52% 103,03% Triwulan III 48,17% 2,93% 43,28% Triwulan IV 39,93% 8,73% 29,17% Triwulan I -70,89% 2,27% -71,77% Triwulan II 112,03% 11,72% 91,43% Triwulan III 42,34% -3,13% 46,27% Triwulan IV 34,21% -4,23% 40,82% 2015 Triwulan I -75,61% 2,46% -76,09% Triwulan II 118,14% 2,20% 112,12% Triwulan III 41,79% 3,07% 37,14% Triwulan IV -70,89% 2,12% 36,46% Sumber: Data Diolah ( Pada tabel 5 menunjukkan perkembangan TATO menurun setiap Triwulan I tahun 2012, 2013, 2014, dan Penurunan aktivitas perusahaan ini disebabkan karena adanya penurunan penjualan yang yang cukup tinggi dari total aktiva yang dimiliki perusahaan sehingga kemampuan perusahaan untuk mengelola asetnya secara efisien dan mengkonversi aset menjadi kas menurun. Berikut ini disajikan data profitabilitas perusahaan PT Mayora Indah, Tbk yang diukur dengan menggunakan return on assets (ROA): Tabel 6 Return On Asset (ROA) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Laba Bersih Total Aktiva ROA (Rp ) (kali) TW I 139,384,794, ,02 20 TW II 340,902,068, ,04 12 TW III 517,386,857, ,07 TW IV 744,428,404, , TW I 224,612,252, ,03 TW II 460,055,255, ,05 TW III 773,934,562, ,09 TW IV 1,058,418,939, ,11 TW I 122,457,319, ,01 TW II ,958,463, ,03 TW III ,758,336, ,02 TW IV ,824,768, ,04 TW I ,369,916, ,03 TW II ,596,957, ,06 TW III ,956,362, ,08 TW IV ,250,233,128, ,11 ROA Minimum 0,01 ROA Maksimum 0,11 Rata-rata ROA 0,05 Sumber: Data Diolah ( Pada tabel 6 dapat diketahui bahwa ratarata return on asset (ROA) yang dimiliki perusahaan adalah sebesar 0,05 kali atau sebesar 5% yang berarti bahwa setiap Rp 1 total aktiva dapat menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,05. Hal ini menunjukkan perusahaan hanya mampu memperoleh laba bersih sebesar 5% dibandingkan dengan total asetnya. Nilai maksimum return on assets (ROA) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode mencapai angka 0,11 pada triwulan IV tahun 2013 dan tahun 2015 yang artinya dengan jumlah aset yang sama bisa dihasilkan laba yang lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan mampu memberikan 11% pengembalian atas seluruh aset yang digunakan. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

5 Sedangkan nilai minimum return on assets pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode mencapai angka 0,01 pada triwulan I tahun 2014 yang artinya bahwa penggunaan aset kurang efisien sehingga mendapatkan laba yang relatif kecil. Tabel 7 Perkembangan Return On Asset (ROA) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Laba Total Bersih Aktiva ROA Triwulan I -71,17% -0,73% -70,96% Triwulan II 144,58% 19,05% 105,45% Triwulan III 51,77% -0,95% 53,23% Triwulan IV 43,88% 7,47% 33,88% Triwulan I -69,83% -0,96% -69,53% Triwulan II 104,82% 5,52% 94,11% Triwulan III 68,23% 2,93% 63,44% Triwulan IV 36,76% 8,73% 25,78% Triwulan I -88,43% 2,27% -88,69% Triwulan II 152,30% 11,72% 125,84% Triwulan III -17,87% -3,13% -15,21% Triwulan IV 61,50% -4,23% 68,64% Triwulan I -31,59% 2,46% -33,23% Triwulan II 117,07% 2,20% 112,39% Triwulan III 46,56% 3,07% 42,19% Triwulan IV 40,17% 2,12% 37,26% Sumber: Data Diolah ( Pada tabel 7 juga dapat dilihat perkembangan ROA menurun pada triwulan I tahun 2012, 2013, triwulan I dan III pada tahun 2014, serta triwulan I tahun Penurunan ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan menurun yang disebabkan oleh rendahnya perkembangan laba bersih dari pada asset yang dimiliki perusahaan. b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian regresi linier sederhana pada penelitian ini pada Tabel 8 : Tabel 8 Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant -,061,043 ) 1 CR,026,017,269 TATO,066,016,729 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Berdasarkan hasil analisis dengan program SPSS pada tabel 8 di atas, persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut: Ŷ = -0, ,026X 1 + 0,066X 2 Dari persamaan regresi di atas, dapat diartikan likuiditas dan manajemen aset berpengaruh positif terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil pengolahan data SPSS untuk koefisien korelasi disajikan pada Tabel 9. Tabel 9 Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1,769 a,591,528, ,127 a. Predictors: (Constant), TATO, CR b. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Berdasarkan tabel 9 di atas, nilai koefisien korelasi (r) adalah 0,769 yang berarti bahwa hubungan atau korelasi antara likuiditas (X 1 ) dan aktivitas (X 2 ) terhadap profitabilitas (Y) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah kuat. Nilai koefisien determinasi (R) sebesar 0,591 yang berarti profitabilitas dapat dijelaskan oleh likuiditas dan aktivitas sebesar 59,1% dan sisanya 40,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini. 3) Uji Hipotesis a) Uji Simultan (Uji F) Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar α = 0,05 atau 5% Hasil perkiraan dari nilai F hitung dalam penelitian disajikan dalam tabel 10 berikut: Tabel 10 Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. Regression,010 2,005 9,386,003 b 1 Residual,007 13,001 Total, a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), TATO, CR Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Berdasarkan Tabel 10, dapat disimpulkan bahwa F hitung > F tabel yaitu 9,386 > 3,81 dengan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05. Hal ini berarti bahwa H 0 ditolak, bahwa secara simultan likuiditas ( current ratio) dan aktivitas ( total assets turnover) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (return on assets). b) Uji Parsial (Uji t) Nilai t hitung dapat dilihat dari tabel 11 berikut: Tabel 11 Hasil Uji t Model t Sig. (Constant) -1,400,185 1 CR 1,515,154 TATO 4,108,001 a. Dependent Variable: ROA Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Berdasarkan tabel 11 disimpulkan : a. Likuiditas (CR) memiliki t hitung < t tabel (1,515 < 2,1604) atau tingkat signifikansi 0,154 > 0,05 maka H 0 diterima, artinya likuiditas Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

6 berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Aktivitas (TATO) memiliki t hitung > t tabel (4,108 > 2,1604) atau tingkat signifikansi 0,001 < 0,05 maka H 0 ditolak, aktivitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Likuiditas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Hasil penelitian menunjukkan jika perusahaan ingin meningkatkan likuiditasnya atau menaikkan current ratio yang rendah maka perusahaan sebaiknya meningkatkan jumlah aset lancar yang dimiliki seperti melakukan penagihan terhadap piutang usaha, memperkecil biaya dibayar dimuka, serta mempertimbangkan pilihan dana melalui ekuitas daripada memilih pinjaman jangka pendek yang dapat menyebabkan pertambahan kewajiban lancar dan memperkecil rasio lancar. b. Evaluasi Aktivitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk meningkatkan rasio TATO tersebut maka perusahaan sebaiknya meningkatkan volume penjualan dan beberapa aset yang sudah usang dapat dijual. Karena jika aset terlalu banyak, biaya modal akan terlalu tinggi dan laba akan tertekan sehingga perusahaan tidak cukup menghasilkan penjualan dengan aset yang dimiliki. Perusahaan sebaiknya meningkatkan penjualan dan menghapuskan asetnya. Semakin cepat perputaran aktiva perusahaan, maka penjualan juga akan ikut meningkat yang berpengaruh terhadap pendapatan. Sehingga hal ini menggambarkan perusahaan efisien dan efektif menggunakan keseluruhan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan penjualan dan meraih laba. c. Evaluasi Profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk meningkatkan ROA, perusahaan sebaiknya meningkatkan kualitas aktiva produktif dan mengelola total aset sehingga dapat meningkatkan penjualan dan menghasilkan laba. Dengan begitu, perusahaan mampu memberikan pengembalian atas aset yang digunakan yang artinya setiap aktiva yang ada dapat menghasilkan penjualan. Nilai maksimum ROA pernah mencapai angka sebesar 0,11 pada triwulan IV tahun Dengan demikian telah terjadi peningkatan kinerja manajemen dalam menghasilkan laba. Tentu saja nilai ROA maksimum pada tahun tersebut mampu menarik minat investor untuk berinvestasi pada perusahaan di tahun tersebut karena return yang semain besar. d. Evaluasi Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, diketahui bahwa terdapat pengaruh yang positif antara likuiditas terhadap profitabilitas perusahaan dengan persamaan regresi Ŷ = -0, ,026X 1 + 0,066X 2. Besar pengaruh menunjukkan Likuiditas (X 1 ) sebesar 0,026 artinya bahwa setiap peningkatan satu satuan likuiditas akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,026 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Hasil analisis regresi linier berganda tersebut tidak sesuai dengan pendapat Horne dan John (2005), yang menyatakan bila likuiditas meningkat maka profitabilitas menurun. e. Evaluasi Pengaruh Aktivitas Terhadap Profitabilitas Perusahaan pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda, menunjukkan Aktivitas (X 2 ) sebesar 0,066 artinya bahwa setiap peningkatan aktivitas sebesar 1 satuan akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas sebesar 0,066 kali satuan dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. Hal ini sesuai dengan pendapat Brigham dan Joel (2009) yang menyatakan bahwa ketika aktivitas meningkat maka akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, yang berarti perusahaan efektif dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan meraih laba. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Rata-rata likuiditas yang diukur dengan menggunakan current ratio (CR) sebesar 2,36. CR maksimum adalah sebesar 3,15 dan tingkat CR minimum sebesar 1,92 yang disebabkan oleh adanya penurunan aset lancar dan peningkatan kewajiban lancar. b. Rata-rata aktivitas yang diukur dengan menggunakan total asset turnover (TATO) sebesar 0,83 kali menunjukkan bahwa perusahaan memperoleh penjualan lebih besar dari jumlah aset yang dimiliki hampir setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan perusahaan efisien dan efektif menggunakan keseluruhan aset yang dimilikinya untuk menghasilkan penjualan dan meraih laba. TATO maksimum adalah sebesar 1,38 dan tingkat TATO minimum sebesar 0,33 disebabkan jumlah penjualan perusahaan Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

7 lebih kecil dibandingkan dengan total aset perusahaan. c. Rata-rata profitabilitas yang diukur dengan menggunakan return on asset (ROA) sebesar 0,05 atau 5% hal ini menunjukkan perusahaan mampu memberikan 5% pengembalian atas aset yang digunakan hampir disetiap tahunnya. ROA maksimum adalah sebesar 0,11, sedangkan ROA minimum adalah sebesar 0,01 yang disebabkan karena adanya peningkatan aktiva lancar tanpa diiringi dengan peningkatan laba bersih perusahaan. d. Hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut Ŷ = -0, ,026X 1 + 0,066X 2, menunjukkan bahwa likuiditas dan aktivitas memiliki pengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini dapat dilihat dari besar pengaruh likuiditas yakni 0,026 artinya bahwa setiap peningkatan satu satuan likuiditas maka akan meningkatkan profitabilitas sebesar 0,026 dan besar pengaruh aktivitas 0,066 artinya bahwa peningkatan aktivitas sebesar satu satuan akan diikuti oleh kenaikan profitabilitas sebesar 0,066 satuan dengan asumsi variabel independen lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol. e. Berdasarkan analisis koefisien korelasi dan determinasi diketahui bahwa nilai koefisien korelasi (r) sebesar 0,769 yang berarti bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara variabel likuiditas dan aktivitas dengan variabel profitabilitas. Sementara koefisien determinasi (R) adalah sebesar 0,591 yang berarti bahwa 59,1% profitabilitas dijelaskan oleh variabel independen (likuiditas dan aktivitas). f. Hasil uji F diperoleh F hitung > F tabel yaitu 9,386 > 3,81 atau dengan tingkat signifikansi 0,003 < 0,05. Berarti H 0 ditolak, likuiditas ( current ratio) dan aktivitas ( total assets turnover) berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (return on assets) pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode g. Berdasarkan uji t likuiditas t hitung (1,515)< t tabel (2,1604) dengan tingkat signifikansi 0,154>0,05 maka H 0 diterima, likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Untuk aktivitas t hitung (4,108)>t tabel (2,1604) atau dengan tingkat signifikansi 0,001<0,05 maka H 0 ditolak, aktivitas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT Mayora Indah, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Saran a. Perusahaan sebaiknya mengetahui proporsi likuditas perusahaan khususnya current ratio karena semakin meningkatnya likuiditas dapat memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan yang dinilai dengan return on asset (ROA) dalam penelitian ini. Karena investor sebagai pemilik modal menginginkan perusahaan dapat menghasilkan laba yang meningkat setiap periodenya. b. Untuk meningkatkan nilai total asset turnover yang rendah perusahaan sebaiknya meningkatkan volume penjualan dengan cara meningkatkan harga satuan per unit dan menjual beberapa aset yang sudah usang. Karena jika aset terlalu banyak, biaya modal akan terlalu tinggi dan laba akan tertekan sehingga perusahaan tidak cukup menghasilkan penjualan dengan aset yang dimiliki. c. Untuk meningkatkan nilai return on asset yang rendah, sebaiknya perusahaan meningkatkan kualitas aktiva produktif dan mengelola total aset perusahaan sehingga meningkatkan pendapatan yang akhirnya meningkatkan profitabilitas perusahaan dan menghasilkan laba sehingga dapat menarik minat investor dan calon investor untuk berinvestasi pada perusahaan. E. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Dewi Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi XI. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat. Horne, James C Van dan John M Wachowicz Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku II. Edisi XII. Jakarta: Salemba Empat Irawati, Susan Manajemen Keuangan. Cetakan Kesatu. Bandung: Pustaka Kasmir Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Martani, Dwi, et. al Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jilid I. Jakarta: Salemba Empat Munawir, S Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Yogyakarta: Liberty Sudana, I Made Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

8 ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM,Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Rahmat Syahputra Sirait S1 Akuntansi Liper Siregar, Jubi, Elly Susanti Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui gambaran kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dominan menyebabkan kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik. Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis komparatif. Hasil penelitian ini adalah 1) Trend Debt Ratio, Debt to Equtiy Ratio dan Long Term Debt to Equity Ratio mengalami peningkatan 2) Trend Total Assets Turnover, Working Capital Turnover dan Inventory Turnover mengalami peningkatan 3) Trend Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) mengalami penurunan sehingga kinerja keuangan perusahaan terindikasi kurang baik 4) Faktor yang dominan menyebabkan kinerja kurang baik adalah piutang usaha, persediaan, pinjaman jangka pendek, dan utang usaha yang meningkat. Kata kunci: Analisis Laporan Keuangan, Rasio Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas dan Kinerja Keuangan Perusahaan Abstract The purpose of this research are 1) To know the description of the company's financial performance at PT Gudang Garam, Tbk. Listed in Indonesia Stock Exchange 2) To identify the factors that the dominant cause financial performance at PT Gudang Garam, Tbk. Listed in Indonesia Stock Exchange unfavorable. The analysis technique used is descriptive method and the comparative method. The results of this research can be concluded as : 1) Trend of Debt Ratio, Debt to Equity Ratio and Long-Term Debt to Equity Ratio increased 2) Trend of Total Assets Turnover, Working Capital Turnover and Inventory Turnover increased 3) Trend Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), and Net Profit Margin (NPM) have decreased so that the company's financial performance indicated unfavorable 4) The dominant factor causing unfavorable performance are receivable, inventory, short term loans, and accounts payable which is increasing. Keywords: Financial Statement Analysis, Financial Ratio, Liquidity Ratio,Leverage Ratio, Activity Ratio, Profitability Ratio and Financial Performance A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan antar perusahaaan semakin ketat, terutama persaingan antar perusahaan sejenis. Ditambah lagi dengan kondisi perekonomian yang tidak stabil membuat perusahaan dituntut agar dapat bertahan dalam ketatnya persaingan. Untuk dapat bertahan, perusahaan harus memperhatikan faktor dari dalam maupun luar perusahaan. Tanpa mengabaikan faktor dari luar perusahaan, faktor dari dalam perusahaan yang perlu diperhatikan salah satunya adalah kinerja perusahaan. Kinerja yang dimaksud adalah kinerja yang mampu menggambarkan setiap operasional perusahaan, misalnya kinerja keuangan. Kinerja keuangan adalah penilaian terhadap kondisi perusahaan atas usaha manajemen dalam melaksanakan fungsinya dalam suatu periode tertentu. Media yang digunakan dalam menilai kinerja keuangan adalah laporan keuangan. Untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja perusahaan dari laporan keuangan, maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Dalam melakukan analisis laporan keuangan dapat dilakukan dengan menganalisis setiap rasio keuangan yang ada. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk menilai kinerja keuangan adalah rasio profitabilitas, karena rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aktiva, dan utang terhadap hasil operasi (Brigham dan Joel, 2010:146). Rasio profitabilitas dapat diukur dengan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM). Berikut ini disajikan gambaran kinerja keuangan melalui rasio profitabilitas dengan mengukur Return On Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

9 Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar Di Bursa Efek Indonesia dari tahun pada Tabel 1: Tabel 1 Gambaran Profitabilitas PT Gudang Garam, Tbk. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia ROA ROE NPM ,68% 20,20% 11,84% ,80% 15,29% 8,30% ,63% 14,90% 7,91% ,27% 16,24% 8,28% ,16% 16,98% 9,17% Nilai Rata-rata 10,11% 16,72% 9,10% Sumber : Data diolah dari laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. Berdasarkan Tabel 1 di atas diketahui bahwa nilai Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) dari tahun 2011 hingga 2015 berfluktuasi dari tahun ke tahun dan cenderung menurun. Nilai ratarata Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Net Profit Margin (NPM) masingmasing adalah 10,11%, 16,72%, dan 9,10%. Terdapat nilai ROA, ROE, dan NPM yang berada di bawah rata-rata, yakni dari tahun 2012 hingga Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? b. Faktor faktor apakah yang dominan menyebabkan kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik? 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui faktor-faktor apa yang dominan menyebabkan kinerja keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik. 4. Metodologi Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan ( library research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan berupa dokumentasi. Hasil data yang diperoleh akan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2016: 7), laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Menurut Sutrisno (2008:9), laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yaitu neraca dan laporan laba rugi. Menurut Hanafi dan Abdul (2014:30), tujuan umum laporan keuangan adalah, sebagai berikut: a. Memberi informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan. b. Memberi informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas untuk pemakai eksternal. c. Memberikan informasi tentang jenis dan Memberi informasi yang bermanfaat untuk memperkirakan aliran kas perusahaan. d. Memberi informasi mengenai sumber daya ekonomi dan klaim terhadap sumber daya tersebut e. Memberi informasi mengenai pendapatan dan komponen-komponennya 2. Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2015:190), analisis laporan keuangan yaitu menguraikan akunakun laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. 3. Kinerja Keuangan Menurut Rudianto (2013:189), kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam melaksanakan fungsinya mengelola aset perusahaan secara efektif dalam periode tertentu. Kinerja keuangan perusahaan merupakan suatu diantara dasar penilaian mengenai kondisi perusahaan yang dilakukan berdasarkan analisa terhadap rasio keuangan perusahaan (Munawir, 2007:30). a. 4. Rasio Keuangan Menurut Keown, et. al, (2008:74), rasio keuangan adalah penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan. Menurut Sudana (2015:23), secara umum rasio keuangan dibagi menjadi 5 jenis antara lain : leverage ratio, liquidity ratio, activity ratio, profitabilitas ratio dan market value ratio. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

10 a. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio) Untuk menilai posisi keuangan jangka pendek maka perlu dilakukan analisis terhadap rasio likuiditas. Menurut Sartono (2012:114), rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang berjangka pendek tepat pada waktunya. b. Rasio Leverage (Leverage Ratio) Leverage menggambarkan hubungan antra utang perusahaan terhadap model maupun aset. Rasio ini menunjukkan sejauh mana risiko keuangan suatu perusahaan. Menurut Sudana (2015:23), ra sio leverage merupakan rasio yang mengukur seberapa besar penggunaan hutang dalam pembelanjaan perusahaan. Dalam praktiknya, apabila dari hasil perhitungan, perusahaan ternyata memiliki rasio solvabilitas ( leverage) yang tinggi, hal ini akan berdampak timbulnya risiko kerugian lebih besar, tetapi juga ada kesempatan mendapat laba juga besar (Kasmir, 2016:152). c. Rasio Aktivitas (Activity Ratio) Rasio Aktivitas ini digunakan untuk menilai bagaimana perusahaan mengelola aset yang dimiliki. Menurut Harahap (2015 :308), yaitu rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan lainnya. Menurut Brigham dan Joel (2010:136) jika perusahaan memiliki terlalu banyak aset, maka biaya modalnya terlalu tinggi dan labanya akan tertekan. Di lain pihak, jika aset terlalu rendah, penjualan yang menguntungkan akan hilang. d. Rasio Profitabilitas Profitabilitas disini dimaksudkan sebagai hasil akhir dari kegiatan operasional perusahaan. menurut Munawir (2014:86), rasio profitabilitas adalah rasio untuk mengukur profit yang diperoleh dari modal-modal yang digunakan untuk operasi. 5. Hubungan Analisis Laporan Keuangan dengan Kinerja Keuangan Perusahaa Analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode (Kasmir, 2016:66). Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan akan diketahui letak kelemahan dan kekuatan perusahaan. Perusahaan yang menghasilkan laba besar dapat dikatakan berhasil atau memiliki kinerja perusahaan keuangan yang baik. Salah satu rasio menilai kinerja keuangan perusahaan adalah rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas mencerminkan hasil akhir dari kebijakan keuangan dan keputusan operasional. Karena rasio profitabilitas merupakan sekelompok rasio yang menunjukkan kombinasi dari pengaruh likuiditas, manajemen aktiva, dan utang terhadap hasil operasi (Brigham dan Joel, 2010:146). C. PEMBAHASAN 1. Analisis Laporan Keuangan a. Analisis Rasio Likuiditas Rasio likuiditas PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun , sebagai berikut: 1) Current Ratio (Rasio Lancar) Tabel 2 Current Ratio PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Aset lancar Liabilitas jangka Pendek Current ratio (%) , , , , ,95 Nilai Maksimum 224,48 Nilai Minimum 162,02 Rata-rata 190,54 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa current ratio PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun mengalami trend menurun. Penurunan tingkat current ratio dikarenakan perusahaan meningkatkan penggunaan utang jangka pendeknya. 2) Quick Ratio Tabel 3 Quick Ratio PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Aset Lancar Persediaan Liabilitas Jangka Pendek Quick Ratio (%) , , , , ,01 Nilai Maksimum 23,94 Nilai Minimum 15,95 Rata-rata 20,21 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

11 Selama tahun penelitian quick ratio pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi namun cenderung meningkat. Peningkatan quick ratio PT Gudang Garam, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun dikarenakan peningkatan aset lancar setelah dikurangi persediaan mengalami peningkatan relatif lebih besar dari tambahan utang lancar b. Analisis Rasio Leverage Rasio leverage PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, diuraikan sebagai berikut: 1) Debt Ratio Tabel 4 Debt Ratio PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam Jutaan Rupiah) Total Total Aset Debt Liabilitas Ratio (%) , , , , ,15 Nilai Maksimum 42,93 Nilai Minimum 35,90 Rata-rata 39,65 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan debt ratio secara keseluruhan mengalami fluktuasi namun cenderung meningkat. Peningkatan nilai debt ratio pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun dikarenakan perusahaan meningkatkan penggunaan utang. 2) Debt to Equity Ratio Tabel 5 Debt To Equity Ratio PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Total Liabilitas Ekuitas Debt to Equity Ratio (%) , , , , ,08 Nilai Maksimum 75,21 Nilai Minimum 56,02 Rata-rata 66,02 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Dari Tabel 5 dapat dilihat 5 bahwa hasil penelitian menunjukkan bahwa debt to equity ratio PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun berfluktuasi dan cenderung meningkat. Peningkatan ini karena perusahaan meningkatkan penggunaan utang, dan peningkatan utang relatif lebih besar dari tambahan ekuitas. 3) Long Term Debt to Equity Ratio (LTDR) Tabel 6 Long-term Debt to Equity Ratio PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Liabilitas Jangka Panjang Ekuitas LTDR (%) , , , , ,82 Nilai Maksimum 4,28 Nilai Minimum 3,64 Rata-rata 3,99 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa longterm debt to equity ratio PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian berfluktuasi namun cenderung menurun. Hal ini dikarenakan peningkatan ekuitas relatif lebih besar dari peningkatan utang jangka panjang. c. Analisis Rasio Aktivitas Rasio aktivitas PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan 2015, diuraikan sebagai berikut : 1) Total Asset Turn Over (TATO) Tabel 7 Total Asset Turnover PT Gudang Garam,Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Penjualan Total Aset Total Asset Turnover (kali) , , , , ,11 Nilai Maksimum 1,18 Nilai Minimum 1,07 Rata-rata 1,11 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Berdasarkan Tabel 7 di atas diketahui bahwa total aset turnover PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian berfluktuasi dan cenderung meningkat. Peningkatan total asset turnover pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikarenakan perusahaan semakin efektif melakukan penjualan dengan kata lain volume penjualan meningkat dan relatif lebih besar dari penambahan total aktiva. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

12 2) Working Capital Turn Over (WCTO) Tabel 8 Working Capital Turnover PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Penjualan Aset Lancar Liabilitas Jangka Pendek WCT (kali) , , , , ,80 Nilai Maksimum 4,42 Nilai Minimum 2,49 Rata-rata 3,51 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Berdasarkan Tabel 8 di atas dapat diketahui bahwa nilai working capital turnover PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. Peningkatan working capital turnover pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diakibatkan peningkatan volume penjualan yang relatif lebih besar dari peningkatan modal kerja yang tersedia. 3) Inventory Turn Over (ITO) Tabel 9 Inventory Turnover PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) BPP Persediaan Persediaan ITO Awal Akhir (kali) , , , , ,52 Nilai Maksimum 1,59 Nilai Minimum 1,32 Rata-rata 1,49 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Berdasarkan Tabel 9 di atas dilihat bahwa inventory turnover pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. Peningkatan inventory turnover pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa perusahaan semakin produktif dalam mengelola persediaan. d. Analisis Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2015, diuraikan sebagai berikut :. 1) Return On Asset (ROA) Pada uraian berikut ini dapat dilihat Return On Asset PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tabel 10. Tabel 10 Return On Asset PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Laba bersih setelah pajak Total Aset Return On Asset (%) , , , , ,16 Nilai Maksimum 12,68 Nilai Minimum 8,63 Rata-rata 10,11 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Dari Tabel 10 bahwa return on asset PT Gudang Garam, Tbk. selama tahun penelitian berfluktuasi dan cenderung menurun. Penurunan return on asset dikarenakan peningkatan aset relatif lebih besar daripada peningkatan laba. 2) Return On Equity (ROE) Tabel 11 Return On Equity PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Laba bersih setelah pajak Ekuitas Return On Equity (%) , , , , ,98 Nilai Maksimum 20,20 Nilai Minimum 14,90 Rata-rata 16,72 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Berdasarkan Tabel 11 diketahui bahwa nilai return on equity PT Gudang Garam, Tbk. selama tahun penelitian berfluktuasi namun cenderung menurun. Penurunan return on equity dikarenakan jumlah pertambahan nilai ekuitas relatif lebih besar daripada peningkatan laba bersih yang diperoleh perusahaan. 3) Net Profit Margin (NPM) Tabel 12 Net Profit Margin PT Gudang Garam, Tbk. tahun (Dalam jutaan rupiah) Laba bersih setelah pajak Penjualan Net Profit Margin (%) , , , , ,17 Nilai Maksimum 11,84 Nilai Minimum 7,91 Rata-rata 9,10 Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa net profit margin PT Gudang Garam, Tbk. yang Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

13 terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun penelitian berfluktuasi dan cenderung menurun. Penurunan net profit margin pada PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia terjadi karena peningkatan penjualan relatif lebih besar daripada laba bersih yang diperoleh. 2. Evaluasi a. Evaluasi Rasio Likuiditas Hasil analisis rasio likuiditas PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 13 berikut : Tabel 13 Rasio Likuiditas PT Gudang Garam, Tbk Rasio Likuiditas Current Ratio (%) Quick Ratio (%) Hasil Analisis ,48% ,02% ,21% ,02% ,95% ,45% ,94% ,71% ,95% ,01% Ratarata 190,54% 20,21% Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) b. Evaluasi Rasio Leverage Hasil analisis rasio leverage PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 14 berikut : Tabel 14 Rasio Leverage PT Gudang Garam, Tbk Rasio Hasil Rata-rata Leverage Analisis Debt Ratio (%) Debt to Equity Ratio (%) Long- term Debt to Equity Ratio (%) ,19% ,90% ,06% ,93% ,15% ,21% ,02% ,59% ,21% ,08% ,09% ,14% ,28% ,64% ,82% 39,65% 66,02% 3,99% Sumber: Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Sumber: Laporan keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Gambar 1 Rasio Likuiditas PT Gudang Garam, Tbk Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat dilihat bahwa trend rasio likuiditas, bila dihitung menggunakan current ratio mengalami trend penurunan dan bila dihitung menggunakan quick ratio mengalami trend peningkatan. Yang berarti menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya kurang baik walaupun quick ratio mengalami sedikit peningkatan namun masih jauh dari tingkat aman 100% seperti dijelaskan sebelumnya. Dalam mengatasi permasalahan ini sebaiknya perusahaan menggunakan modal sendiri untuk membiayai pembelian bahan baku sehingga utang semakin kecil. Disamping itu risiko keuangan perusahaan juga semakin kecil apabila perusahaan dibubarkan. Sumber: Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Gambar 2 Rasio Leverage PT Gudang Garam, Tbk Dari Gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa trend rasio leverage, debt ratio debt to equity ratio, dan long-term debt to equity ratio selama 5 tahun penelitian secara keseluruhan meningkat. Yang berarti menunjukkan bahwa semakin banyak aset perusahaan yang dibelanjai dengan menggunakan utang. Rasio leverage perusahaan meningkat, dengan kata lain risiko keuangan perusahaan juga semakin meningkat. Namun disisi lain harapan memperoleh laba juga akan meningkat. Untuk meningkatkan leverage perusahaan bisa mempertimbangkan dengan menambah jumlah utang, baik dengan pinjaman jangka pendek maupun pinjaman jangka panjang. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

14 c. Evaluasi Rasio Aktivitas Tabel 15 Rasio Aktivitas PT Gudang Garam, Tbk Rasio Hasil Rata-rata Aktivitas Analisis Total Asset Turnover (kali) Working Capital Turnover (kali) Long- term Debt to Equity Ratio , , , , , , , , , , , , , , ,52 1,11 3,51 1,49 Sumber: Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Tabel 16 Rasio Profitabilitas PT Gudang Garam, Tbk Rasio Hasil Rata-rata Profitabilitas Analisis ,68% ,80% ROA (%) ,63% 10,11% ,27% ,16% ,20% ,29% ROE (%) ,90% 16,72% ,24% ,98% ,84% ,30% NPM (%) ,91% 9,10% ,28% ,17% Sumber: Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Sumber: Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Gambar 3 Rasio Aktivitas PT Gudang Garam, Tbk Berdasarkan Gambar 3 di atas, dapat dilihat bahwa trend rasio aktivitas, total asset turnover, working capital turnover dan inventory turnover selama 5 tahun penelitian cenderung meningkat. Yang berarti menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam mengelola aset, modal, dan persediaan dalam menghasilkan penjualan cukup baik. Namun diharapkan perusahaan lebih meningkatkan penjualannya dan menekan operating expense. Sehingga perusahaan semakin efektif dalam melaksanakan operasinya dan hasil penjualan akan meningkat yang pada akhirnya akan meningkatkan laba yang diperoleh. d. Evaluasi Rasio Profitabilitas Hasil analisis rasio profitabilitas PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2011 sampai tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 16 berikut : Sumber: Laporan Keuangan PT Gudang Garam, Tbk. (Data diolah) Gambar 3 Rasio Aktivitas PT Gudang Garam, Tbk Berdasarkan Gambar 4 di atas, dapat dilihat bahwa trend profitabilitas yakni pada return on asset, return on equity dan net profit margin selama 5 tahun penelitian mengalami penurunan secara keseluruhan. Yang berarti menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih kurang baik. Menurut Riyanto (2010:38), besarnya ROA dapat diperbesar dengan dengan memperbesar profit margin (margin laba) atau total asets turnover (perputaran total aset). Untuk meningkatkan ROE bisa dilakukan dengan cara meningkatkan ROA diatas dengan tambahan perlunya meningkatkan multiplier ekuitas. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

15 e. Evaluasi Kinerja Keuangan pada PT Gudang Garam, Tbk. Kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun berdasarkan profitabilitas sebagai indikatornya dapat dikatakan kurang baik. Hal ini dikarenakan menurunnya tingkat profitabilitas perusahaan, yang berarti kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kurang baik. Faktor yang dominan menyebabkan kinerja keuangan PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Piutang usaha yang meningkat, hal ini menyebabkan kas yang diterima perusahaan berkurang dari penerimaan yang seharusnya diterima dari penjualan. 2) Persediaan yang terlalu banyak yang menyebabkan beban pokok penjualan meningkat, pada akhirnya meningkatkan operating expense dan menekan jumlah laba yang dihasilkan. 3) Pinjaman jangka pendek perusahaan meningkat setiap tahunnya, hal ini berdampak pada meningkatnya beban bunga yang harus dibayar perusahaan dan juga meningkatkan operating expense. 4) Utang usaha yang meningkat akibat pembelian persediaan secara kredit. Untuk mengatasi hal ini perusahaan dapat meninjau kembali atau menentukan anggaran yang tepat untuk membeli persediaan. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Tingkat likuiditas PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami penurunan secara keseluruhan. Hal ini karena utang lancar perusahaan yang meningkat terus-menerus dan relatif lebih besar dari peningkatan aset lancarnya. b. Tingkat leverage PT Gudang Garam, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengalami kenaikan secara keseluruhan. Hal ini menunjukkan semakin besar penggunaan hutang dalam kegiatan operasional perusahaan. c. Kinerja keuangan perusahaan mengalami penurunan bila dilihat berdasarkan profitabilitas yang menurun dan dapat dikatakan kinerja keuangan kurang baik. Faktor dominan yang menyebabkan kinerja keuangan kurang baik adalah peningkatan piutang usaha, persediaan yang terlalu banyak, serta pinjaman jangka pendek dan utang usaha yang terus meningkat. 2. Saran a. Perusahaan sebaiknya meningkatkan likuiditasnya terutama dengan meningkatkan aset lancar perusahaan selain persediaan. Karena apabila likuiditas perusahaan menurun terus-menerus akan berdampak buruk terhadap kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan bisa mempertimbangkan dengan menjual sebagian aset tetap untuk mengurangi utang lancar, dan berbagai upaya lainnya. b. Perusahaan sebaiknya meninjau kembali penggunaan utang, terutama pada utang jangka pendek. Karena berdasarkan rasio leverage yang terus meningkat perusahaan belum mampu menyeimbangkan antara resiko yang ada dengan keuntungan yang mungkin didapatkan. Hal ini terlihat dari laba yang dihasilkan belum maksimal. Untuk mengatasi hal ini sebaiknya perusahaan mempertimbangkan penghimpunan dana dari modal sendiri (ekuitas) dengan cara menerbitkan saham dan lainnya. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F dan Joel F Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi Sebelas.Jakarta: Salemba Empat. Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Cetakan Keduabelas. Jakarta :Raja Grafindo Persada. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Edisi 1. Cetakan Kesembilan. Jakarta : RajaGrafindo Persada. Keown, Arthur J, et. al Manajemen dan Keuangan. Jilid1,Edisi Kesepuluh. Jakarta : PT Indeks Riyanto,Bambang Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Rudianto.2013.Akuntansi Manajemen. Jakarta : Erlangga. Sartono, Agus Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi 4. Cetakan Keenam.Yogyakarta :BPFE Yogyakarta. Sudana, I Made Manajemen Keuangan Perusahaan.Edisi 2. Jakarta : Erlangga. Sutrisno Manajemen Keuangan : Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi Pertama, Cetakan Keenam.Yogjakarta : Ekonisia. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

16 PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT LION METAL WORKS, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Meriyana Siahaan S1 Akuntansi Darwin Lie, Jubi, Supitriyani Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui gambaran Leverage, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Rata-rata Debt to equity ratio (DER) adalah 23,96, rata-rata Return on equity (ROE) adalah 9,17, rata-rata Price to Book Value (PBV) adalah 35, Hasil analisi regresi linier berganda adalah Ŷ= -49, ,207X 1 + 6,060X 2, artinya terdapat pengaruh positif antara leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 3. Koefisien korelasi adalah 0,715, terdapat hubungan cukup kuat antara variabel leverage, profitabilitas dan nilai perusahaan. Koefisien determinasi sebesar 0,512, berarti bahwa 51,2% dari nilai perusahaan dijelaskan oleh leverage dan profitabilitas. 4. Hasil uji hipotesis menyatakan leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Saran dari hasil penelitian ini adalah penting bagi perusahaan untuk tetap menjaga kestabilan nilai DER, ROE dan PBV. Sebaiknya perusahaan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi DER maksimum, ROE minimum, dan PBV maksimum agar para investor tertarik untuk menanamkan modalnya di perusahaan. Kata kunci: Leverage, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan Abstract The purpose of this research are 1. To know the decription of leverage profitability and the value of the company at PT Lion Metal Works,Tbk. listed in Indonesia Stock Exchange and 2. To know the effect of Leverage and Profitability on Company Value at PT Lion Metal Works,Tbk. listed in Indonesia Stock Exchange. The research was done by using qualitative descriptive analysis method. Data was collected by documentation method. The classic assumption test, multiple linier regresssion analysis, the correlation coefficient, determination coeficient and hypothesis test were used as techncal analysis. The result of the research are 1. The average of average of debt to equity ratio (DER) is 23,96, the average of return on Equity (ROA) is 9,17 and average of Price to Book Value (PBV) is 35, The result of multiple regression linier is Ŷ= -49,098+1,207X 1 +6,060X 2, which means there is positive correlation between leverage and profitability with the value of the company. 3. The cofficient of correlation is 0,715, which means there is strong correlation between independent variables with dependent variabel. The coefficient of determination is 0,512, wich means 51,2% of is company value explained by leverage and profitability ratio. 4. Research hypothesis is leverage and profitability has significant effect on the value of the company at PT Lion Metal Works,Tbk. listed in Indonesia either partially or simultaneously. Suggestions from this research are important from company to maintain the stability level DER, ROE and PBV.The company should be more pay attention with factors affect the maximum of DER, minimum of ROE, and maximum of PBV so that investor are interested to invest in the company. Keyword: Leverage, Profitability and Corporate Value A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran pemilik perusahaan atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Memaksimalkan kemakmuran pemegang saham tidak hanya bermanfaat secara langsung bagi pemegang saham tetapi juga memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dari keputusan pendanaan adalah leverage. Leverage adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Profitabiltas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

17 aktiva, dan hutang pada hasil operasi. Tabel berikut menunjukkan gambaran umum leverage, profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode sebagai berikut: Tabel 1 Gambaran Debt to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), dan Price to Book Value (PBV) pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indoesia periode DER ROE(%) PBV (%) (%) ,11 17,39 90, ,58 22,96 145, ,91 15,58 150, ,08 11,44 113, ,64 10,12 12,01 Sumber: Hasil Pengolahan Data ( 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran umum leverage, profitabilitas, dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Dengan metode ini, penelitian dilakukan langsung dengan cara mencari dan mengumpulkan data melalui media elektronik (browsing). B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Kieso, et. al. (2007:2), laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Menurut Murhadi (2013:4), laporan keuangan merupakan gambaran ringkas dari aliran operasional perusahaan. Setiap transaksi yang ada akan memberikan dasar dan berkontribusi terhadap gambar secara keseluruhan. Menurut Kasmir (2010:66), laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. 2. Analisis Lapoan Keuangan Menurut Subramanyam (2005:3), analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan yang bertujuan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. Menurut Horne dan John (2012:154), analisis laporan keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. 3. Rasio Keuangan Menurut Kasmir (2010:93), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka yang lainnya. Menurut Sudana (2011:20), rasio keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Informasi ini diperlukan untuk mengevaluasi kinerja yang dicapai manajemen perusahaan dimasa yang lalu, dan juga untuk beban pertimbangan dalam menyusun rencana perusahaan ke depan. Ada 5 jenis rasio keuangan yaitu leverage ratio, liquidity ratio, activity ratio, profitability ratio dan market value ratio. 4. Leverage Salah satu faktor penting dalam unsur pendanaan hutang ( leverage). Menurut Horne dan John (2012:169), rasio hutang adalah rasio yang menunjukkan sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. Menurut Astuti (2004:35), rasio hutang adalah rasio yang mengukur persentase dana yang disediakan oleh kreditur. Keputusan pendanaan (utang) yang berkaitan dengan pemilihan sumber dana baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Sumber dana dari internal berasal dari laba ditahan dan depresiasi. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal adalah dana yang berasal dari kreditur dan pemilik, pemenuhan kebutuhan dana yang berasal dari kredit merupakan utang bagi perusahaan atau disebut dengan metode pembelanjaan utang. Menurut Kasmir (2010:112), leverage ratio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan hutang. Artinya berapa besar hutang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. 5. Profitabilitas Menurut Brigham dan Joel (2010:146), rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

18 likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil operasi. Menurut Atmaja (2003:415), profitabilitas adalah alat untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Menurut Margaretha (2011:26), rasio profitabilitas menunjukkan pengaruh hutang terhadap hasil operasi (laba). 6. Nilai Perusahaan Menurut Keown, et. al. (2004:470), nilai perusahaan adalah nilai pasar atas surat berharga dan ekuitas perusahaan yang beredar. Bagi para pemegang saham, harga pasar saham perusahaan menggambarkan nilai perusahaan termasuk seluruh kompleksitas dan risiko dunia nyata. Menurut Atmaja (2003:4), memaksimumkan nilai perusahaan sama dengan memaksimumkan harga pasar saham. Hal ini dapat dijelaskan secara sederhana sebagai berikut: nilai perusahaan ( V = Value) adalah hutang ( D = Debt ) ditambah modal sendiri ( E = Equity). Jika hutang diasumsikan tetap, nilai perusahaan naik, maka modal sendiri akan naik. Naiknya modal sendiri akan meningkatkan harga per lembar saham perusahaan. Jika harga per lembar saham naik, pemegang saham akan senang karena bertambah makmur. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Tabel 12 Debt to Equity Rasio (DER) pada PT Lion Metal Works,Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara triwulan Tw Total Hutang Total Ekuitas DER (%) I , II ,78 III ,22 IV ,11 I , II ,67 III ,79 IV ,58 I , II ,46 III ,22 IV ,91 I , II ,30 III ,97 IV ,08 I , II ,36 III ,01 IV ,64 NILAI MAKSIMUM 42,08 NILAI MINIMUM 1,78 RATA-RATA 23,96 Sumber: Data diolah Dari tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa Debt to Equity Ratio rata-rata sebesar 23,96%. Artinya dalam menjamin hutangnya dengan menggunakan modal sendiri (ekuitas) yang dimiliki perusahaan sebesar 23,96%. Nilai DER di bawah rata-rata yaitu tahun 2011, 2012, dan DER di atas rata-rata yaitu tahun 2014 dan DER minimum pada tahun 2011 triwulan kedua yaitu sebesar 1,78% yang dipengaruhi oleh penurunan pada total hutang yang lebih besar dari penurunan pada total ekuitas. Hal ini disebabkan oleh menurunnya utang jangka pendek yang merupakan utang kepada pihak ketiga, peningkatan tambahan modal disetor secara signifikan, dan peningkatan pada saldo laba belum di tentukan penggunaannya. DER maksimum pada tahun 2014 triwulan keempat sebesar 42,08% yang dipengaruhi oleh besarnya peningkatan total hutang dibandingkan periode sebelumnya lebih besar dari peningkatan total ekuitas. Hal ini disebabkan meningkatnya pinjaman perusahaan dan terjadinya penurunan ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Gambaran profitabilitas pada PT Lion Metal Works, Tbk. menggunakan Return on Equity (ROE). Tabel 13 Return on Equity PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara triwulan Tw Laba Bersih Setelah Pajak Total Ekuitas ROE (%) I , II ,28 III ,81 IV ,39 I , II ,95 III ,18 IV ,96 I , II ,72 III ,13 IV ,58 I , II ,59 III ,27 IV ,97 I , II ,04 III ,82 IV ,12 NILAI MAKSIMUM 22,96 NILAI MINIMUM 1,33 RATA-RATA 9,17 Sumber: Data Diolah Dari tabel 13, dapat dilihat bahwa ROE rata-rata sebesar 9,17%. Artinya setiap Rp. 100 ekuitas turut berkontribusi menciptakan Rp. 9,17 laba bersih. Nilai ROE di bawah rata-rata yaitu pada tahun 2011 triwulan pertama dan triwulan kedua, tahun 2012 triwulan pertama dan kedua, tahun 2013 triwulan pertama dan kedua, dan pada tahun 2015 triwulan pertama sampai triwulan ketiga. Diketahui ROE minimum pada tahun 2015 triwulan pertama sebesar 1,33% yang dipengaruhi oleh laba setelah pajak lebih Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

19 rendah dibandingkan total ekuitas yang dimiliki perusahaan lebih tinggi. Hal ini disebabkan biaya total yang dikeluarkan perusahaan mengalami kenaikan lebih besar dibandingkan kenaikan pendapatannya, serta meningkatnya saldo laba yang ditentukan penggunaannya dan saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya. ROE maksimum pada tahun 2012 triwulan keempat sebesar 22,96%. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba setelah pajak tidak sebanding dengan peningkatan total ekuitas. Gambaran PBV per tahun pada PT Lion Metal Works, Tbk. Sebagai berikut : Tabel 14 Price to Book Value (PBV) pada PT Lion Metal Works, Tbk. periode Nilai Buku Harga Saham Tw Total Ekuitas PBV (%) I , ,84 II , ,08 III , ,43 IV , ,41 I , ,13 II , ,68 III , ,86 IV , ,49 I , ,42 II , ,96 III , ,11 IV , ,12 I , ,32 II , ,57 III , ,43 IV , ,96 I , ,14 II , ,22 III , ,37 IV , ,01 NILAI MAKSIMUM 150,12 NILAI MINIMUM 7,84 RATA-RATA 35,13 Sumber: data diolah Dari tabel 14, dapat di lihat bahwa nilai rata-rata PBV sebesar 35,13%. Artinya pasar menghargai saham sebesar 35,13% lebih tinggi dari pada nilai buku ekuitas. PBV di bawah ratarata yaitu pada tahun 2011 triwulan pertama sampai ketiga, tahun 2012 triwulan pertama sampai ketiga, tahun 2013 triwulan pertama sampai ketiga, tahun 2014 triwulan pertama sampai ketiga, dan pada tahun 2015 triwulan pertama sampai keempat. PBV minimum pada tahun 2015 triwulan keempat yaitu sebesar 7,84% yang dipengaruhi oleh nilai buku sebesar Rp ,201 jumlah saham beredar sebesar lembar, total ekuitas Rp dengan harga saham yang rendah sebesar Rp Hal ini disebabkan oleh kerugian yang dialami oleh perusahaan, tingkat rasio utang yang tinggi, melemahnya rupiah terhadap dollar dan tingkat inflasi. PBV maksimum pada tahun 2013 triwulan ketiga sebesar 150,12% yang dipengaruhi oleh meningkatnya nilai buku dibandingkan dengan periode sebelumnya dari Rp menjadi Rp , untuk jumlah saham beredar stabil dengan jumlah yang sama sebesar lembar, total ekuitas meningkat dari Rp menjadi Rp , sedangkan harga saham juga meningkat dari Rp menjadi Rp Hal ini disebabkan oleh besarnya dividen yang dibagikan dan naiknya laba bersih. b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara leverage (DER), profitabilitas (ROE) terhadap nilai perusahaan (PBV). Model yang digunakan untuk melakukan analisis regresi linear berganda adalah Ŷ = a + b 1 +x 1 +b 2 x 2 +ɛ analisis regresi linier berganda pada penelitian ini menggunakan SPSS 20 dengan hasil sebagai berikut: Tabel 15 Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -49,098,285 DER 1,207,828,263 ROE 6,060 1,435,761 Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan tabel 15, model persamaan regresi yang diperoleh adalah Ŷ = -49, ,207 X 1 + 6,060 X 2 Persamaan regresi diatas dapat diartikan bahwa leverage dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. periode ) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil pengolahan data SPSS untuk koefisien korelasi disajikan pada Tabel 16. Tabel 16 Koefisien Korelasi (r) dan Determinasi (R) Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,715 a,512,454 34, a. Predictors: (Constant), ROE, DER b. Dependent Variable: PBV Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Dari tabel 16 berdasarkan hasil r sebesar 0,715 yang berarti bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara variabel leverage dan profitabilitas dengan nilai perusahaan pada Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

20 PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangankan nilai R square adalah 0,512 artinya bahwa nilai perusahaan ( Price to Book Value) dapat dijelaskan dengan leverage (Debt to Equity Ratio) dan profitabilitas ( Return on Equity) sebesar 51,2% pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3) Uji Hipotesis a) Uji Simultan (Uji F) Nilai F hitung diperoleh dengan bantuan SPSS versi 20 dapat di lihat pada tabel 17: Tabel 17 Hasil Uji F Model 1 Sum of Squares ANOVA a df Mean Square F Sig. Regression 21795, ,787 8,912,002 b Residual 20788, ,834 Total 42583, a. Dependent Variable: PBV b. Predictors: (Constant), ROE, DER Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Dari tabel 17, dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah sebesar 8,912 dengan tingkat signifikansi 0,002 yang lebih kecil dari 0,05 dan nilai F tabel = (0,05;2 vs (20-2-1)) sebesar 3,59. Karena F hitung > F tabel atau tingkat signifikansi 0,002<0,05 maka H 0 ditolak,artinya Leverage dan Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Uji Parsial (Uji t) Hasil uji t dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 18. Tabel 18 Hasil Uji t Model Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) -49,098 28,502-1,723,103 t Sig. DER 1,207,828,263 1,457,163 ROE 6,060 1,435,761 4,222,001 a. Dependent Variable: PBV Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan tabel 18 dapat dilihat bahwa pengaruh masing-masing variabel independen terhadap dependen sebagai berikut: a) Leverage yang diproksikan dengan DER mempunyai nilai t hitung < t tabel (1,457< 2,109) atau nilai signifikansi leverage (0,163 > 0,05), maka H 0 diterima artinya Leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Profitabilitas yang diproksikan dengan ROE mempunyai nilai t hitung > t tabel (4,222 > 2,109), atau nilai signifikansi leverage adalah 0,001<0,05 maka H 0 ditolak, Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Leverage pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara triwulan Hasil penelitian menunjukkan kondisi leverage PT Lion Metal Works, Tbk. pada periode yang diukur dengan Debt to Equity (DER) mengalami fluktuasi dan cenderung meningkat. Kondisi ini terlihat dimana rata-rata DER perusahaan sebesar 23,96%. Rendahnya DER dipengaruhi oleh penurunan total hutang dan peningkatan total ekuitas yang tinggi. Nilai DER maksimum perusahaan adalah 42,08% berada pada tahun 2014 triwulan keempat. Pada saat DER mencapai tingkat maksimum, ini menunjukkan adanya tingkat resiko berupa ketidakmampuan perusahaan membayar semua kewajibannya. Artinya bahwa dana yang disediakan perusahaan rendah, perusahaan lebih banyak menggunakan dana dari utang sebesar 42,08%. Dari segi kemampuan membayar jangka panjang, kemapuan perusahaan semakin kecil. Sedangkan DER minimum perusahaan sebesar 1,78% berada pada tahun 2011 triwulan kedua. Pada saat DER mencapai tingkat minimum, ini menunjukkan kinerja PT Lion Metal Works, Tbk. meningkat dan kreditur lebih menyukai rasio hutang yang rendah. Karena semakin rendah rasio ini, maka semakin besar perlindungan terhadap kerugian kreditur. Dari hasil penelitian, sebaiknya perusahaan dapat mengendalikan hutangnya karena meningkatnya hutang menyebabkan beban bunga yang tinggi yang akan mengakibatkan penurunan pada profitabilitas. Hutang yang tinggi harus digunakan untuk peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan cara pembelian bahan baku sehingga akan meningkatkan penjualan dan laba perusahaan b. Evaluasi Profitabilitas pada PT Lion Metal Works, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek periode secara triwulan Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi profitablitas PT Lion Metal Works, Tbk. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

21 yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang diukur dengan ROE mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Kondisi ini terlihat dimana rata-rata ROE perusahaan sebesar 9,17%. Nilai ROE yang dibawah rata-rata berada pada tahun 2011 triwulan pertama, tahun 2012 triwulan pertama dan kedua, tahun 2013 triwulan pertama dan kedua, tahun 2014 triwulan pertama sampai ketiga, dan pada tahun 2015 triwulan pertama sampai ketiga. Rendahnya ROE yang dimiliki perusahaan yang dipengaruhi oleh laba bersih setelah pajak lebih rendah dibandingkan total ekuitas yang dimiliki perusahaan. ROE maksimum perusahaan adalah sebesar 22,96% berada pada tahun 2012 triwulan keempat. Disaat ROE mencapai tingkat maksimum, ini menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. ROE minimum perusahaan adalah sebesar 1,33% berada pada tahun 2015 triwulan pertama. Ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan laba bersih setalah pajak dari total ekuitas yang digunakan. Disaat ROE mencapai ditingkat minimum, ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak begitu berhasil karena tidak efesien dan efektif dalam penggunaan asetnya. Dalam hasil penelitian, sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aset agar laba perusahaan meningkat sehingga akan membuat ketertarikan para investor untuk berinvestasi pada perusahaan. c. Evaluasi Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara triwulan Hasil penelitian menunjukkan kondisi nilai perusahaan PT Lion Metal Works, Tbk. periode yang diukur dengan PBV mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Kondisi ini terlihat dimana rata-rata PBV adalah sebesar 35,36%. Nilai PBV yang berada dibawah ratarata dapat disebabkan oleh rendahnya harga saham dari nilai buku dan stabilnya jumlah saham beredar yang dimiliki perusahaan. PBV maksimum perusahaan sebesar 150,12% berada pada tahun 2013 triwulan keempat. Disaat PBV mencapai tingkat maksimum, ini menunjukkan hal baik, karena semakin tinggi rasio nilai pasar dan harga saham mencerminkan nilai perusahaan yang baik di mata investor. Hal ini disebabkan oleh besarnya dividen yang dibagikan dan naiknya laba bersih. PBV minimum perusahaan adalah sebesar 7,84% berada pada tahun 2011 triwulan pertama. Disaat PBV mencapai tingkat minimum, ini menujukkan bahwa perusahaan merupakan hal yang tidak baik, karena dapat mengindikasikan menurunnya kualitas dan kinerja fundamental emiten. Hal ini disebabkan oleh kerugian yang dialami oleh perusahaan, tingkat rasio utang yang tinggi, melemahnya rupiah terhadap dollar dan tingkat inflasi. Dari hasil penelitian, sebaiknya perusahaan mengendalikan hutang yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan laba perusahaan yang berdampak pada nilai perusahaan. Jika labanya tinggi maka investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan. d. Evaluasi pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode secara triwulan Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda diketahui bahwa leverage memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini sejalan dengan pendapat Hery (2015:191), perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi (memiliki utang yang besar) dapat berdampak pada timbulnya resiko keuangan yang besar, tetapi juga memiliki peluang yang besar pula untuk menghasilkan laba yang tinggi. Artinya jika rasio leverage mengalami kenaikan maka perusahaan akan berdampak pada kenaikan nilai perusahaan dan sebaliknya. Sedangkan untuk profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Kondisi ini sejalan dengan pendapat Atmaja (2003:415), yang menyatakan profitabilitas merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba. Artinya jika semakin tinggi profitabilitas maka akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan dan sebaliknya. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Rata-rata leverage yang diukur dengan menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) adalah sebesar 23,96%. Nilai maksimum Debt to Equity Ratio (DER) dihasilkan oleh PT Lion Metal Works, Tbk. adalah sebesar 42,08% dan minimun DER sebesar 1,78%. b. Rata-rata tingkat Return on Equity (ROE) dihasilkan oleh PT Lion Metal Works, Tbk. adalah sebesar 9,17%. Nilai maksimum Return on Equity (ROE) dihasilkan oleh PT Lion Metal Works, Tbk. adalah sebesar 22,96% dan nilai minimum Return on Equity (ROE) adalah sebesar 1,33%. c. Rata-rata Price to Book Value (PBV) dihasilkan oleh PT Lion Metal Works, Tbk. adalah sebesar 35,13%. Nilai maksimum Price to Book Value (PBV) dihasilkan oleh PT Lion Metal Works, Tbk. adalah sebesar 150,12% dan nilai minimun Price to Book Value (PBV) adalah sebesar 7,84%. d. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda Ŷ = -49, ,207 X 1 + 6,060 X 2. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

22 Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa leverage dan profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap nilai perusahaan. e. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil r sebesar 0,715, artinya korelasi atau hubungan antara leverage (Debt to Equity Ratio) dan profitabilitas ( Return on Equity) terhadap nilai perusahaan ( Price to Book Value) pada PT Lion Metal Works, Tbk. adalah cukup kuat. Sementara nilai R sebesar 0,512 yang berarti bahwa nilai perusahaan ( Price to Book Value) dapat dijelaskan dengan leverage (Debt to Equity Ratio) dan profitabilitas ( Return on Equity) sebesar 51,2% pada PT Lion Metal Works, Tbk. f. Dari hasil pengujian uji F diperoleh F hitung lebih besar F tabel (8,912 > 3,59) atau nilai signifikansi lebih kecil dari α (0,002 < 0,05 maka H 0 ditolak. Hal ini berarti leverage dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. g. Hasil uji t dengan derajat signifikasi yang digunakan adalah 0,05. leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Saran a. Sebaiknya perusahaan dapat mengendalikan hutangnya karena meningkatnya hutang menyebabkan beban bunga yang tinggi yang akan mengakibatkan penurunan pada profitabilitas. Hutang yang tinggi harus digunakan untuk peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan cara pembelian bahan baku sehingga akan meningkatkan penjualan dan laba perusahaan. b. Sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan dan efisiensi perusahaan dalam mengelola aset agar laba perusahaan meningkat sehingga akan membuat ketertarikan para investor untuk berinvestasi pada perusahaan. c. Sebaiknya perusahaan mengendalikan hutang yang bertujuan untuk meningkatkan profitabilitas dan laba perusahaan yang berdampak pada nilai perusahaan. Jika labanya tinggi maka investor akan tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan. Brigham, Eugene F. dan Joel F Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan: Essentials of Financial Management, Edisi Kesebelas, Jilid Satu. Jakarta: Salemba Empat. Horne, James C.Van dan John M. Wachowicz Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Ketigabelas, Jilid Satu. Jakarta: Salemba Empat. tercatat/ laporan keuangan dan tahunan.aspx, diakses tahun Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo. Keown, et. al Manjemen Keuangan: Prinsip-prinsip Dasar dan Aplikasi, Edisi Kesembilan, Jilid Satu. Jakarta: Indeks Kelompok Gramedia. Kieso, E. Donald, Jerry J, Weygant, dan Terry D. Warfield Akuntansi Intermediate, Edisi XII, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Murhadi, R. Warner Analisis Laporan Keuangan, Proyeksi dan Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat. Margaretha, Farah Manajemen Keuangan untuk Manajer Perusahaan. Jakarta: Erlangga. Sumbramanyam, K. R, dan John J. Wild Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedelapan, Buku 2. Jakarta: Erlangga. Sudana, I Made Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. E. DAFTAR PUSTAKA Astuti, Dewi Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Atmaja, Lukas Setia Manjemen Keuangan, Edisi 2. Yogyakarta: Andi Offset. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

23 PENGARUH STRUKTUR MODAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT ASTRA OTOPARTS, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Octavia Magdalena Simangunsong S1 Akuntansi Darwin Lie, Efendi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda, koefisien korelasi, determinasi, uji F, dan uji t. Analisis data dilakukan dengan bantuan software statistic SPSS 20. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rata-rata DER sebesar 42,93%, rata-rata ROE sebesar 17%, dan rata-rata PER sebesar 1359,81%. 2. Hasil analisis regresi adalah Ŷ = 1949, ,944 X 1 94,870 X 2 yang berarti terdapat pengaruh positif pada struktur modal dan berpengaruh negatif pada profitabilitas terhadap nilai perusahaan. 3. Terdapat hubungan sangat kuat antara struktur modal dan profitabiltas terhadap nilai perusahaan sebesar 0,937 dan koefisien determinasi sebesar 87,8%. 4. Hasil uji F menunjukkan bahwa struktur modal dan profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. 5. Hasil uji t menunjukkan bahwa struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Adapun saran dari penelitian ini adalah perusahaan seharusnya dapat mengelola modalnya dengan baik sehingga keuntungan yang di didapat perusahaan lebih besar. Kata Kunci: Struktur Modal, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan Abstract The purpose of this research are 1. to know the decription of capital structure, profitability, and the firm s value at PT Astra Otoparts, Tbk. listed in Indonesia Stock Exchange. 2. The influence of capital structure and profitability on the firm s value at PT Astra Otoparts, Tbk. listed in Indonesia Stock Exchange This research was conducted using qualitative descriptive and quantitative descriptive analysis. The data was collected by documentation method. The analysis technique was used by multiple linear regression, correlation coefficient, determination coefficient, F test and t test. Data analysis was performed using SPSS 20 statistical software assistance. The result of this research was concluded: 1. The everage of DER is 42,93%, the average of ROE is 17%, and the average of PER is 1359,81%. 2. The result of regression is Ŷ = 1949, ,944 X 1 94,870 X 2 There was a positive influence for capital structure and negative for profitability on the firm value. 3. There was a strong correlation between capital structure and profitability on the firm value as much as 0,937 and 87,8% for determination. 4. The F test result showed that capital structure and profitability significant effect on the value of the firm s at PT Astra Otoparts, Tbk. listed in Indonesia Stock Exchange 5. The t test results showed that capital structure affected but not significant on the value of the firm s and profitabilty significant effect on the value of the firm s at PT Astra Otoparts, Tbk. listed in Indonesia Stock Exchange. As for suggestion from this research is the firm s should manage the capital well so that the benefit obtained increase. Keyword: Capital Structure, Profitability and Firm s Value A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dinamika persaingan yang kompleks dan dinamis saat ini, menuntut perusahaan untuk melakukan berbagai cara agar dapat bersaing dan mencapai tujuan perusahaan. Tujuan perusahaan tidak hanya untuk memperoleh laba semaksimal mungkin atau laba yang sebesar-besarnya. Tetapi juga memakmurkan pemilik perusahaan atau para pemilik saham serta memaksimalkan kekayaan atau nilai perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan nilai aset yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat mempengaruhi citra perusahaan yang semakin baik. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

24 Salah satu faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan adalah struktur modal. Struktur modal ( capital structure) merupakan kumpulan dana yang digunakan perusahaan untuk membiayai kegiatan bisnisnya yang terdiri dari hutang dan ekuitas suatu perusahaan. Baik buruknya struktur modal akan mempunyai efek langsung terhadap posisi keuangan perusahaan maksudnya yaitu hutang yang besar akan memberikan beban yang berat bagi perusahaan yang bersangkutan. Profitabilitas juga dapat mempengaruhi nilai perusahaan, dimana profitabilitas adalah ukuran dari kinerja perusahaan yang ditujukan dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan Return on Equity (ROE). Rasio ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen serta kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dan meningkatkan nilai perusahaan. Gambaran struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode Tabel 1 Gambaran Struktur Modal, Profitabilitas dan Nilai Perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Struktur Modal X 1 Variabel Profitabilitas X 2 Nilai Perusahaan Y DER (%) ROE (%) PER (%) ,34 23,94 115, ,14 27,81 241, ,46 23, , ,92 20, , ,45 10, , ,34 9, , ,85 3, ,24 Ratarata 42,93 17, ,81 Sumber: Laporan Keuangan PT Astra Otoparts, Tbk. ( data diolah 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran struktur modal, profitabilitas dan nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun secara parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan teknik dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Kieso, Jerry dan Terry (2007:2), laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama pihak-pihak di luar perusahaan. Menurut Martani, dkk. (2012:8), laporan ke uangan adalah informasi keuangan yang dihasilkan oleh proses akuntansi. Menurut Hery (2009:6), menyatakan tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut: a. Memberikan informasi terpercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban perusahaan. b. Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba. c. Memungkinkan untuk manaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d. Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan kewajiban. e. Mengungkapkan informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan. 2. Analisis Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2015:104), rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan yang lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada di antara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode. Menurut Harahap (2008:297), rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari suatu pos laporan keuangan dengan pos yang lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan (berarti). 3. Struktur Modal Menurut Halim (2007:58), struktur modal merupakan perimbangan hutang jangka pendek yang bersifat tetap, hutang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Sedangkan menurut Margaretha (2011:112), struktur modal adalah gambaran pembiayaan permanen Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

25 perusahaan yang terdiri dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Sementara menurut Wild, Subramanyam, dan Robert (2005:211), struktur modal yaitu pendanaan ekuitas dan hutang pada suatu perusahaan, sering juga dihitung berdasarkan besaran relatif berbagai sumber pendanaan. Menurut Brigham dan Joel (2011:155), empat faktor utama yang mempengaruhi keputusan struktur modal adalah: resiko usaha, posisi perpajakan perusahaan, fleksibilitas keuangan, konservatisme atau keagresifan manajemen. Menurut Subramanyam dan John (2010:44), terdapat beberapa jenis rasio struktur modal yaitu: Debt to Equity Ratio (DER), Debt to Assets Ratio (DAR), Long Term Debt to Equity (LTDE), Time Interest Earned Ratio (TIER). 4. Profitabilitas Menurut Murhadi (2013:63), profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan. Menurut Sudana (2011:22), profitabilitas dapat mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan, seperti aktiva, modal, atau penjualan perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam dan Robert (2005:110), faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu: masalah estimasi, metode akuntansi, intensif pengungkapan, keragaman pengguna. Menurut Sudana (2011:22), terdapat beberapa cara untuk mengukur besar kecilnya profitabilitas, yaitu: Returns on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Profit Margin Ratio. 5. Nilai Perusahaan Menurut Rodoni dan Herni (2014:4), nilai perusahaan adalah persepsi investor terhadap perusahaan, yang sering dikaitkan dengan harga saham. Harga saham yang tinggi akan meningkatkan nilai perusahaan. Sedangkan menurut Brigham dan Joel (2001:17), nilai perusahaan adalah perbandingan antara nilai pasar saham dengan nilai buku saham. Menurut Horne dan John (2012:3), faktor intern yang mempengaruhi nilai perusahaan antara lain: keputusan investasi, keputusan pendanaan, keputusan manajemen aset. Menurut Murhadi (2013:64), rasio nilai pasar (nilai perusahaan) terbagi atas: Earning per share (EPS), Dividend Payout Ratio (DPR), Price to Earning Ratio (PER), Dividend Yield (DY), Price to Book Value Ratio (PBV), Price Earning Ratio to Growth (PEG Ratio). 6. Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Menurut Rodoni dan Herni (2014:131), teori yang dikenal dengan Trade off model, mengatakan bahwa bila perusahaan menggunakan hutang maka perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa penghematan pajak ( tax shield). Namun disisi lain harus pula diperhitungkan biaya yang ditimbulkan dari penggunaan leverage tersebut seperti biaya kebangkrutan dan keagenan. Oleh karena itu perusahaan yang tinggi hutangnya akan meningkatkan nilai suatu perusahaan. Karena hutang berkaitan dengan beban bunga apabila hutang besar maka beban bunga pinjaman akan besar dan akan menurunkan penghasilan terkena pajak sehingga nilai perusahaan bertambah. Semakin sukses suatu perusahaan, kemungkinan akan menggunakan lebih banyak hutang. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi penggunaan hutang maka akan meningkatkan nila perusahaan Brigham dan Joel (2010:150), menyatakan bahwa rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen hutang dan profitabilitas semuanya terlihat baik dan apabila kondisi ini berjalan terus-menerus secara stabil maka rasio nilai pasar juga akan tinggi, harga saham kemungkinan tinggi sesuai dengan yang diperkirakan. Hal yang positif ini menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas maka semakin tinggi profit margin yang diperoleh perusahaan. Para investor akan tertarik dengan perusahaan yang memiliki keuntungan atau laba yang besar. Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh perusahaan, maka akan semakin tinggi kepercayaan investor terhadap perusahaan, sehingga harga saham akan meningkat dan juga akan meningkatkan nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas yang tinggi akan memberikan kepercayaan yang tinggi kepada para investor sehingga nilai perusahaan akan meningkat. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Tabel 13 Debt to Equity Ratio (DER) PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Total Hutang Total Ekuitas DER (%) , , , , , , ,36 Rata-rata 42,93 DER Minimum 32,45 DER Maksimum 61,92 Sumber: Laporan Keuangan PT Astra Otoparts, Tbk. ( data diolah Berdasarkan Tabel 13 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata DER pada PT Astra Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

26 Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebesar 42,93%. Artinya setiap Rp 100 hutang dijamin dengan Rp 42,93 ekuitas. Nilai DER yang berada di atas rata-rata terjadi pada tahun 2011 dan 2012 dan nilai DER yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2013, 2014 dan Berikut ini disajikan ROE pada PT Astra Otoparts, Tbk. Tabel 14 Return on Equity (ROE) PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Earning AfterTax Total Equity ROE /EAT (%) , , , , , , ,18 Rata-rata 17,00 ROE Minimum 3,18 ROE Maksimum 27,81 Sumber: Laporan Keuangan PT Astra Otoparts, Tbk. ( data diolah Berdasarkan Tabel 14 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata ROE pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebesar 17%. Artinya setiap Rp 100 ekuitas turut berkontribusi menciptakan Rp 17 laba bersih. Nilai ROE yang berada di atas rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 dan nilai ROE yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2013, 2014 dan Berikut ini disajikan Price to Earning Ratio (PER) pada PT Astra Otoparts, Tbk. : Tabel 15 Price Earning Ratio (PER) PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Harga Pasar per Laba per PER Lembar Saham Saham (%) , , , , , , ,24 Rata-rata 1.359,81 PER Minimum 115,46 PER Maksimum 2.424,24 Sumber: Laporan Keuangan PT Astra Otoparts, Tbk. ( data diolah Berdasarkan Tabel 15 di atas terlihat bahwa nilai rata-rata PER pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan 2015 sebesar 1359,81%. Artinya pasar menghargai saham sebesar 1359,81% lebih tinggi dari pada laba per lembar saham. Nilai PER di atas ratarata terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2015 dan nilai PER yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2011 dan b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 16 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model 1 Coefficients a Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 1949, ,704 DER 23,944 16,822,254 ROE -94,870 17,713 -,956 a. Dependent Variable: PER Sumber: Hasil Pengelolahan Data (SPSS 20) Maka model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Ŷ = 1949, ,944 X 1 94,870 X 2 Hasil persamaan regresi menunjukkan terdapat pengaruh positif antara struktur modal terhadap nilai perusahaan dan pengaruh negatif antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Tabel 17 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Adjusted R Std. Error of the Square Square Estimate 1,937 a,878, , a. Predictors: (Constant), ROE, DER b. Dependent Variable: PER Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Dari Tabel 17 di atas diperoleh hasil r adalah sebesar 0,937, terdapat korelasi atau hubungan yang sangat kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil koefisien determinasi sebesar 0,878, artinya nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh struktur modal dan profitabilitas sebesar 87,8% dan sisanya 12,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel dalam penelitian ini. 3) Uji Hipotesis a) Uji Simultan (Uji F) Hasil perkiraan dari nilai F hitung dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 20. Tabel 20 Hasil Uji F ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression , ,543 14,397,015 b 1 Residual , ,621 Total ,570 6 a. Dependent Variable: PER b. Predictors: (Constant), ROE, DER Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) Berdasarkan Tabel 20 di atas, hasil uji F yang ditampilkan menunjukkan bahwa F hitung > Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

27 F tabel atau 14,397 > 6,94 maka H 0 ditolak, yang berarti struktur modal dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Uji Parsial (Uji t) Hasil perkiraan nilai t hitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Hasil Uji t Coefficients Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta Constant) 1949, ,704 2,657,057 1 DER 23,944 16,822,254 1,423,228 ROE -94,870 17,713 -,956-5,356,006 a. Dependent Variable: PER Sumber : Hasil Pengolahan Data (SPSS 20) a) Debt to Equity Ratio (DER) mempunyai nilai t hitung < t tabel (1,423 < 2,776) atau Sig. > nilai α (0,228 > 0,05) maka H 0 diterima, artinya DER berpengaruh tidak signifikan terhadap PER pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Return on Equity (ROE) mempunyai nilai t hitung > t tabel (-5,356 > -2,776) atau Sig. < nilai α (0,006 < 0,05) maka H 0 ditolak, artinya ROE berpengaruh signifikan terhadap PER pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Struktur Modal pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata DER pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebesar 42,93%. Artinya setiap Rp 100 hutang dijamin dengan Rp 42,93 ekuitas. Nilai DER yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2013, 2014 dan 2015 sedangkan Nilai DER minimum pada PT Astra Otoparts, Tbk. terjadi pada tahun 2013 sebesar 32,45%. Rendahnya DER dipengaruhi oleh penurunan total hutang (liabilitas) dan peningkatan ekuitas yang tinggi. Penurunan total hutang disebabkan keputusan perusahaan untuk melakukan pembayaran dini sebagai pinjaman perbankan, penurunan beberapa pos seperti akrual, provisi, dan terjadi kenaikan ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kenaikan ini sejalan dengan ekspansi Perusahaan dalam perkembangan usaha. b. Evaluasi Profitabilitas Aset pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata ROE pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebesar 17%. Artinya setiap Rp 100 ekuitas turut berkontribusi menciptakan Rp 17 laba bersih. Nilai ROE yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2015 sedangkan nilai ROE minimum pada PT Astra Otoparts, Tbk. terjadi pada tahun 2015 sebesar 3,18%. Rendahnya ROE dipengaruhi oleh penurunan total laba bersih setelah pajak dan peningkatan ekuitas perusahaan. Penurunan laba bersih disebabkan penurunan permintaan kendaraan bermotor, peningkatan upah minimum, kenaikan beban usaha dan penurunan laba bersih perusahaan juga disebabkan oleh kondisi perekonomian dan kebijakan pemerintah yang mempengaruhi kinerja perusahaan seperti fluktuasi mata uang rupiah dan biaya tenaga kerja yang meningkat. c. Evaluasi Nilai Perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata PER pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode sebesar 1359,81%. Artinya pasar menghargai saham sebesar 1359,81% lebih tinggi dari pada laba per lembar saham. Nilai PER yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 sedangkan nilai PER minimum pada PT Astra Otoparts, Tbk. terjadi pada tahun 2009 sebesar 115,46%. Besarnya nilai PER dipengaruhi oleh peningkatan harga saham diimbangi dengan peningkatan laba per lembar saham perusahaan yang tinggi. Hal ini disebabkan peningkatan dividen yang dibagikan kepada pemegang saham, peningkatan pendapatan bersih dan laba bersih perusahaan. Nilai PER di atas rata-rata terjadi pada tahun 2013, 2014 dan Nilai PER maksimum ini dipengaruhi oleh besarnya penurunan harga saham sedangkan laba per lembar saham mengalami penurunan yang cukup besar dibandingkan sebelumnya. hal ini disebabkan Hal ini disebabkan harga komoditas yang masih lemah dan tingkat bunga di pasar finansial yang masih rendah yang disebabkan rendahnya permintaan sehingga laba yang dihasilkan perusahaan rendah. rendahnya permintaan dan berkurangnya sensitivitas perdagangan dunia dalam merespon aktivitas global, serta melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar. d. Evaluasi Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, persamaan regresi yaitu Ŷ = 1949, ,944 X 1 94,870 X 2. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara struktur modal terhadap nilai perusahaan Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

28 dan terdapat pengaruh negatif antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Hasil penelitian ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Rodoni dan Herni (2014:131), yang menyatakan bahwa bila perusahaan menggunakan leverage maka perusahaan akan memperoleh keuntungan berupa penghematan pajak (tax shield). Namun disisi lain harus diperhitungkan biaya yang ditimbulkan dari penggunaan leverage tersebut seperti biaya kebangkrutan dan keagenan. Oleh karena itu perusahaan yang tinggi hutangnya akan meningkatkan nilai suatu perusahaan. Karena hutang berkaitan dengan beban bunga apabila hutang besar maka beban bunga pinjaman akan besar dan akan menurunkan penghasilan terkena pajak sehingga nilai perusahaan bertambah. Semakin sukses suatu perusahaan, kemungkinan akan menggunakan lebih banyak hutang. Pengaruh yang negatif profitabilitas terhadap nilai perusahaan menunjukkan bahwa PT Astra Otoparts, Tbk. belum mampu mengelola modalnya untuk meningkatkan laba atau keuntungan perusahaan, hal ini dapat kita lihat pada modal PT Astra Otoparts, Tbk. pada tahun 2009 sampai dengan 2015 mengalami peningkatan sedangkan laba bersih setelah pajak (EAT/ earning after tax) mengalami penurunan dari tahun 2009 sampai dengan Penurunan laba bersih setelah pajak disebabkan penurunan pendapatan penjualan perusahaan, dan kenaikan biaya tenaga kerja perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan tidak hanya dipengaruhi oleh profitabilitas, perusahaan tidak mampu mempertahankan dan meningkatkan laba bersih dengan baik sehingga menimbulkan penurunan profitabilitas. Semakin rendahnya profitabilitas juga akan menurunkan laba per lembar saham dan harga saham perusahaan tetapi nilai perusahaan akan tetap naik, hal ini disebabkan dividen yang dibagikan kepada para investor sebagai hak investor mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai dengan 2015 sehingga nilai perusahaan meningkat. Berdasarkan penjelasan di atas maka sebaiknya PT Astra Otoparts, memperhatikan laba bersih setelah pajak dengan cara meningkatkan penjualan perusahaan dan Peningkatan hutang juga menjadi daya tarik semakin diminati investor, karena bagi investor hutang dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam mengelolah keuangan perusahaan. Hal inilah yang menjadi pertimbangan investor untuk melakukan penanaman modal atau tidak, oleh karena itu sebaiknya perusahaan meningkatkan pinjamannya. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Nilai rata-rata struktur modal yang dihitung dengan menggunakan debt to Equity ratio pada PT Astra Otoparts, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan 2015 sebesar 42,93%. Artinya setiap Rp 100 hutang dijamin dengan Rp 42,93 ekuitas. Nilai DER di atas rata-rata terjadi pada tahun 2011 dan 2012 dan nilai DER yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2013, 2014 dan 2015 b. Nilai rata-rata profitabilitas yang dihitung dengan menggunakan return on equity pada PT Astra Otoparts, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan 2015 sebesar 17%. Artinya setiap Rp 100 ekuitas turut berkontribusi menciptakan Rp 17 laba bersih. Nilai ROE di atas rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 dan nilai ROE yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2015 c. Nilai rata-rata nilai perusahaan yang dihitung dengan menggunakan price to earning ratio pada PT Astra Otoparts, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2009 sampai dengan 2015 sebesar 1359,81%. Artinya pasar menghargai saham sebesar 1359,81% lebih tinggi dari pada laba per lembar saham. Nilai PER di atas rata-rata terjadi pada tahun 2013, 2014 dan 2015 dan nilai PER yang berada di bawah rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012 d. Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi linear berganda Ŷ= 1949, ,944 X 1 94,870 X 2. Persamaan regresi tersebut dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh positif antara struktur modal terhadap nilai perusahaan dan pengaruh negatif antara profitabilitas terhadap nilai perusahaan. e. Berdasarkan uji korelasi (r) adalah sebesar 0,937 yang berarti bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang sangat kuat antara variabel struktur modal dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yang Terdafftar di Bursa Efek Indonesia periode Sedangkan nilai r square (R) adalah sebesar 0,878 yang berarti bahwa nilai perusahaan ( Price to Earning Ratio) dapat dijelaskan dengan struktur modal ( Debt to Equity Ratio) dan profitabilitas ( Return on Equity) sebesar 87,8% pada PT Astra Otoparts, Tbk sisanya sebesar 12,2% dipengaruhi oleh variabel lain seperti Return on Equity (ROA), Net Profit Margin (NPM), Gross Profit Margin (GPM), dan faktor eksternal lainnya. f. Dari uji F diperoleh F hitung > F tabel atau 14,397 > 6,94 atau tingkat signifikansi sebesar 0,015 < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya struktur Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

29 modal dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. g. Hasil uji t nilai t hitung < t tabel (1,423 < 2,776) atau nilai signifikansi DER > α (0,228 > 0,05) maka H 0 diterima, artinya struktur modal berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otparts, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode Dan Return on Equity (ROE) mempunyai nilai t hitung > t tabel (5,356 > 2,776) atau nilai signifikansi < α (0,006 < 0,05) maka H 0 ditolak, artinya profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Astra Otoparts, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Saran a. PT Astra Otoparts, Tbk sebaiknya meningkatkan pinjaman perusahaan dan menjaga penggunaan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek perusahaan untuk menghasilkan laba ataupun keuntungan perusahaan dan dapat menarik investor untuk membeli saham perusahaan atau reinvestasi. karena bagi investor penggunaan hutang dapat menunjukkan kinerja perusahaan dalam mengelola keuangan perusahaan. b. PT Astra Otoparts, Tbk sebaiknya meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan cara mengurangi biaya dan menaikkan harga dengan mencari pemasok yang lebih murah serta melakukan peningkatan pada penjualan untuk menghasilkan laba atau pendapatan perusahaan, melakukan kontrol secara berkala terhadap efektivitas kinerja dengan memberikan pelatihan khusus pada karyawan terkait, dan sebaiknya perusahaan selalu mengikuti perkembangan nilai rupiah yang sedang berlaku dengan cara melakukan pembukuan dengan menggunakan dollar untuk tetap terjaga dari fluktuasi nilai rupiah serta sebaiknya perusahaan mencari tenaga kerja yang handal sehingga perusahaan hanya perlu sedikit tenaga kerja produksi. c. PT Astra Otoparts, Tbk sebaiknya meningkatkan dividen perusahaan karena dividen salah satu faktor investor tertarik untuk membeli saham dan investasi kembali dan sebaiknya perusahaan melakukan Hedging dengan cara membuat perjanjian dengan bank untuk meningkatkan harga saham perusahaan Dasar-dasar Manajemen keuangan: Essential of Financial Management. Edisi XI. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat Dasar-dasar Manajemen keuangan: Essential of Financial Management. Edisi XI. Buku 2. Jakarta: Salemba Empat. Bursa Efek Indonesia. tahun akses Halim, Abdul Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Laporan Keuangan. Edisi I. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Hery Teori Akuntansi. Edisi I. Cetakan ke 1. Jakarta: Prenada Media Group. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Edisi VIII. Jakarta: Rajawali Pers. Kieso, E. Donald., Jerry J. Weygant., dan Terry D. Warfield Akuntansi Intermediate. Edisi XII. Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Margaretha, Farah Manajemen Keungan untuk Manajer Nonkeuangan. Jakarta: Erlangga. Martani, Dwi, dkk Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta: Salemba Empat. Murhadi, Werner R Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Rodoni, Ahmad, dan Herni Ali Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Mitra Wacana Media Subramanyam, K. R dan John J. Wild Analisis Laporan Keuangan: Financial Statement Analysis. Edisi X. Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Sudana, I. Made Manajemen Keuangan Perusahaan: Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. E. DAFTAR PUSTAKA Brigham, Eugene F, dan Joel F Houston Manajemen keuangan: Edisi VIII. Buku 2. Jakarta: Erlangga. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

30 PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP RETURN SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL,Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Evanna Romaida Purba S1 Akuntansi Liper Siregar, Jubi, Ady Inrawan Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, profitabilitas dan return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta 2. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini seperti: uji asumsi klasik, analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistic SPSS 20. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rata-rata CR adalah sebesar 124,20%. 2. Rata-rata ROE adalah sebesar 24,36%. 3. Rata-rata return saham adalah sebesar 43,42%. 4. Hasil pengujian regresi linier berganda, yaitu Ŷ = -672, ,982X 1 + 7,577X Hasil analisis koefisien korelasi, yaitu nilai r sebesar 0,685, artinya terdapat korelasi yang kuat antara likuiditas, profitabilitas, dan return saham. Koefisien determinasi (R Square) adalah 0,470, artinya Return saham dapat dijelaskan oleh likuiditas dan profitabilitas sebesar 47% sedangkan sisanya sebesar 53% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini. 6. Hasil uji F diperoleh nilai signifikansi 0,281>0,05 maka H 0 diterima, artinya likuiditas dan profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 7. Dari hasil uji t, nilai signifikansi untuk likuiditas sebesar 0,489>0,05 maka H 0 diterima, artinya likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Dan nilai signifikansi untuk profitabilitas sebesar 0,142>0,05 maka H 0 diterima artinya profitabilitas berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham. Kata Kunci : Likuiditas, Profitabilitas dan Return Saham Abstract The purpose of this study are: 1. To describe Liquidity, Profitability and Stock Return at PT Astra International, Tbk listed in Indonesia Stock Exchange and 2. To determine the effect of Liquidity, Profitability and Stock Return at PT Astra International, Tbk listed in Indonesia Stock Exchange. This research design used in this research is a library research. Data collection method was carried out by documentation method. The analysis data technique used in this research as: assumption classic test, qualitative and quantitative descriptive analysis. Data analysis was performed using SPSS (Statistical Product and Service Solution) 20,0 statistical software assistance. The result of this research can be concluded as following: 1. The average value of CR equals to 133,39%. 2. The average of ROE equals to 24,36%. 3. The average of stock return equals to 43,42%. 4. The results of multiple linier regression analysis is Ŷ= -672, ,983 X 1 + 7,577X The results of analysis correlation coefficient is 0,685, means there is a strong correlation between liquidity, profitability, and stock return. Analysis coefficient determination is 0,470, means in explain stock return by liquidity and profitability is 47% while the rest 53% that influenced by another variable but not research in this study. 6. F-test results obtained significance value is 0,281>0,05 then H 0 accepted, meaning that Liquidity and Profitability not significant effect on Stock Return at PT Astra International, Tbk listed on Indonesia Stock Exchange. 7. Fromresults of t test for Liquidity significance value is 0,489>0,05 then H 0 accepted, meaning that liquidity not significant effect on Stock Return and significance value for profitability is 0,142>0,05 then H 0 accepted, meaning that Profitability not signifficant effect on Stock Return. Keywords: Liquidity, Profitability and Stock Return A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dalam melakukan pengembangan usaha, perusahaan memerlukan investasi. Investasi secara umum dapat diartikan sebagai kegiatan menempatkan dana atau modal untuk hal tertentu dengan harapan mendapatkan keuntungan baik dalam waktu yang singkat maupun jangka waktu yang lama. Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh tingkat pengembalian (return) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return tersebut yang menjadi parameter untuk meningkatkan kemakmuran para investor, Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

31 termasuk di dalamnya para pemegang saham. Return saham sangat penting bagi perusahaan karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan. Kinerja perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan yang akan dilakukan secara periodik. Terdapat beberapa rasio dan informasi keuangan perusahaan yang dapat digunakan untuk memprediksi return saham. Rasio keuangan yang dapat dipakai untuk memprediksi return saham antara lain rasio likuiditas dan profitabilitas. Gambaran Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), dan Return Saham pada PT Astra International, Tbk pada tahun dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini: Tabel 1 Gambaran CR, ROE, dan Return Saham PT Astra International,Tbk Periode CR (%) ROE Return (%) Saham (%) ,88 31,19 228, ,18 34,48 57, ,40 27,79 35, ,91 25,32 2, ,20 21,00-10, ,26 18,39 9, ,93 12,34-19,19 Ratarata 133,39 24,36 43,42 Sumber: Data diolah (Laporan Keuangan PT Astra International, Tbk) 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran likuiditas, profitabilitas dan return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, profitabilitas dan return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Baridwan (2004:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Martani, dkk. (2012:9), secara umum tujuan laporan keuangan untuk : a. Memberikan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. b. Menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. c. Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. d. Menyediakan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu. 2. Analisis Laporan Keuangan Menurut Horne dan John (2012:154), analisis laporan keuangan adalah seni untuk mengubah data dari laporan keuangan ke informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan. Menurut Kasmir (2016:92), secara umum dikatakan bahwa tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah: a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode. b. Untuk mengetahui kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan. c. Untuk mengetahui kekuatan yang dimiliki perusahaan. d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini. e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah pelu penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal. f. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang mereka capai. Menurut Brigham dan Joel (2010:154), rasio keuangan yang sering digunakan yaitu: a. Rasio likuiditas (likuidity ratio) b. Rasio manajemen aset (assets manajement ratio) c. Rasio manajemen utang ( financial leverage ratio) d. Rasio profitabilitas (profitability ratio) Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

32 e. Rasio nilai pasar (market value ratio) 3. Likuiditas Menurut Kasmir (201 6:110), rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Jenis rasio likuiditas yang umum digunakan ada dua, yaitu rasio lancar dan rasio cepat. Menurut Munawir (2002:32), ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan likuiditas perusahaan yaitu: 1) Besarnya investasi pada aktiva tetap dibandingkan dengan seluruh dana jangka panjang 2) Volume Kegiatan Perusahaan 3) Pengendalian Aktiva Lancar 4. Profitabilitas Menurut Kasmir (201 6:115), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Sedangkan menurut Brigham dan Joel (2010:146), rasio profitabilitas adalah sekelompok rasio yang menunjukkan gabungan efek-efek dari likuiditas, manajemen aktiva, dan hutang pada hasil-hasil operasi. Jenis rasio profitabilitas yang umum digunakan adalah return on asset (ROA) dan return on equity (ROE). Menurut Brigham dan Joel (2010:146), rasio profitabilitas menunjukkan pengaruh gabungan dari likuiditas, manajemen aset dan hutang pada hasil operasi. 5. Return Saham Menurut Samsul (2006 :291), return saham adalah pendapatan yang dinyatakan dalam persentase dari modal awal investasi. Pendapatan dalam saham ini meliputi keuntungan jual beli saham, dimana jika untung disebut capital gain dan jika rugi disebut capital loss. Return dapat berupa return realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasian yang belum terjadi, tetapi yang diharapkan akan terjadi di masa mendatang (Hartono, 2013:235). Return realisasian dapat dihitung menggunakan data historis return ini penting karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan dan juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi di masa mendatang. Menurut Samsul (2006:200), faktor - faktor yang mempengaruhi return saham terdiri atas faktor makro dan mikro, antara lain: a. Faktor makro merupakan faktor yang berada diluar perusahaan. Faktor makro terdiri dari makro ekonomi dan makro non ekonomi. b. Faktor mikro ekonomi yang mempunyai pengaruh terhadap harga saham suatu perusahaan berada dalam perusahaan itu sendiri. Menurut Samsul (2006: 292), perhitungan return saham dengan pengukuran capital gain/capital loss dapat dirumuskan sebagai berikut: Keterangan: R t = Return saham P t = Harga saham dari waktu ke waktu = Harga saham periode sebelumnya P t-1 6. Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Return Saham Semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan yang tercermin dari current ratio akan cenderung memiliki kemampuan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Current Ratio (CR) yang semakin tinggi maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan semakin sedikit, karena rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar yang tidak baik terhadap profitabilitas perusahaan karena aktiva lancar menghasilkan return yang lebih rendah dibandingkan dengan aktiva tetap (Hanafi dan Abdul, 2014:75). C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Gambaran Likuiditas pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 CR PT Astra International, Tbk Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009 sampai 2015 (Dalam Miliaran Rupiah) Current Assets Current Liabilities Current Ratio , , , , , , , , , , , , , ,93 RATA-RATA 133,39 CR MINIMUM 124,20 CR MAKSIMUM 139,91 Sumber : Data Diolah % Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

33 Berdasarkan Tabel 2 diatas, diketahui CR minimum perusahaan tahun adalah sebesar 124,20% pada tahun 2013 yang berarti setiap Rp. 100,- hutang lancar dapat dijamin oleh aset lancar sebesar 124,20% atau Rp 1,2420. CR maksimum perusahaan tahun adalah sebesar 139,91% pada tahun Nilai rata-rata CR tahun adalah sebesar 133,39%. Nilai Current Ratio (CR) yang berada dibawah rata-rata terjadi pada tahun 2010, 2013 dan 2014 sedangkan nilai Current Ratio (CR) yang berada diatas terjadi pada tahun 2009, 2011, 2012 dan Gambaran Profitabilitas pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 3 ROE PT Astra International, Tbk Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (Dalam Miliaran Rupiah) Laba bersih setelah pajak Total Ekuitas ROE % , , , , , , , , , , , , , ,34 RATA-RATA 24,36 ROE MINIMUM 12,34 ROE MAKSIMUM 34,48 Sumber : Data Diolah Berdasarkan Tabel 3 diatas, diketahui ROE minimum perusahaan periode adalah sebesar 12,34% pada tahun Hal ini disebabkan oleh penjualan yang menurun sehingga laba yang dihasilkan perusahaan rendah dan ketidakefisiennya perusahaan dalam mengeluarkan biaya-biaya dalam kegiatan operasinya. ROE maksimum perusahaan periode adalah sebesar 34,48% pada tahun Menunjukkan bahwa pada tahun tersebut PT Astra International, Tbk mampu menghasilkan laba yang besar dari kepemilikan modal perusahaan kepada pemegang saham yang dikelola secara efektif. ROE dengan tingkat maksimum menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Hal ini akan meningkatkan ketertarikan para investor untuk berinvestasi pada perusahaan. Nilai rata-rata ROE adalah sebesar 24,36%. Ini menunjukkan bahwa pada periode rata-rata laba yang diperoleh perusahaan adalah sebesar 24,36% artinya perusahaan dapat menghasilkan laba sebesar 24,36% yang diperoleh dari hasil penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Nilai ROE yang berada di atas rata-rata terjadi pada tahun Gambaran Return Saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4 Return saham PT Astra International, Tbk Yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode ,29 228, ,57 57, ,36 35, ,03 2, (8000) -0,11-10, ,09 9, (14.250) -0,19-19,19 RATA-RATA 43,42 RETURN SAHAM MINIMUM -19,19 RETURN SAHAM MAKSIMUM 228,91 Sumber : Data Diolah Tabel 4 diatas, diketahui return saham minimum perusahaan periode adalah sebesar -19,19% pada tahun Hal ini disebabkan oleh nilai harga saham tahun berjalan yang lebih kecil dibandingkan harga saham tahun sebelumnya. Ini mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian atau yang disebut dengan capital loss. Untuk itu sebaiknya perusahaan harus meningkatkan penjualan yang akan meningkatkan laba perusahaan, sehingga para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi. Return saham maksimum perusahaan periode adalah sebesar 228,91% pada tahun 2009, menunjukkan perusahaan mengalami keuntungan atau yang disebut dengan capital gain. Nilai rata-rata return saham adalah sebesar 43,42% artinya tingkat pengembalian yang diterima oleh investor atas sahamnya pada perusahaan adalah sebesar 43,42%. b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini menggunakan SPSS versi 20 dengan hasil distribusi data normal dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Standardized 1 Harga Saham Berjalan Harga Saham Sebelum nya Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) -672, ,455 Likuiditas 3,982 5,226,282 Profitabilitas 7,577 4,144,676 a. Dependent Variable: Return_Saham Selisih Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Return Saham % Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

34 Berdasarkan Tabel 5, maka model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Ŷ = -672, ,982X 1 + 7,577X 2 Dari persamaan regresi di atas, artinya likuiditas dan profitabilitas berpengaruh positif terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk tahun Nilai Konstanta (α) = -672,362, menunjukkan bahwa jika Current Ratio (CR) dan Return on Equity (ROE) diasumsikan sama dengan nol maka Return saham adalah sebesar -672,362. Koefisien regresi variabel likuiditas (X 1 ) sebesar 3,982; artinya jika variabel independen nilainya tetap dan likuiditas (X 1 ) mengalami kenaikan satu satuan, maka return saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 3,982. Koefisien regresi variabel profitabilitas (X 2 ) sebesar 7,577; artinya jika variabel independen nilainya tetap dan profitabilitas (X 2 ) mengalami kenaikan satu satuan, maka return saham (Y) akan mengalami peningkatan sebesar 7,577. 2) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Tabel 6 Koefisien Korelasi dan Determinasi Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Square Estimate 1,685 a,470,204 76,65861 a. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Likuiditas b. Dependent Variable: Return_Saham Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Diperoleh hasil r adalah 0,685. Dapat disimpulkan bahwa korelasi atau hubungan antara likuiditas yang diukur dengan Current Ratio (CR) dan profitabilitas yang diukur dengan Return On Equity (ROE) terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah kuat. Nilai R Square adalah sebesar 0,470. Artinya return saham dapat dijelaskan oleh likuiditas dan profitabilitas sebesar 47% dan sisanya 53% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. 3) Uji Hipotesis a) Uji Simultan (Uji F) Hasil perkiraan dari nilai F hitung dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 20810, ,450 1,771,281 b 1 Residual 23506, ,543 Total 44317,072 6 a. Dependent Variable: Return_Saham b. Predictors: (Constant), Profitabilitas, Likuiditas Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan uji anova atau uji F, diperoleh nilai sig 0,281 > 0,05 atau F hitung < F tabel maka H 0 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa likuiditas dan profitabilitas secara simultan berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Uji Parsial (Uji t) Hasil perkiraan nilai t hitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil Uji t Model t Sig. (Constant) -,931,405 1 Likuiditas,762,489 Profitabilitas 1,828,142 a. Dependent Variable: Return_Saham Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan hasil pengujian statistik uji-t yang menjelaskan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen sebagai berikut: 1) Untuk variabel likuiditas t tabel sebesar 2,77645 dan besar t hitung adalah 0,762. Karena t hitung < t tabel (0,762 < 2,77645) atau tingkat signifikansi adalah 0,489 > 0,05 maka H 0 diterima, dapat dikatakan secara parsial likuiditas berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2) Untuk variabel profitabilitas t tabel sebesar 2,77645 dan besar t hitung adalah 1,828. Karena t hitung < t tabel (1,828<2,77645) atau tingkat signifikansi 0,142 > 0,05 maka H 0 diterima, profitabilitas berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Likuiditas pada PT Astra Internasional, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai current ratio pada PT Astra International, Tbk periode adalah 133,39%, artinya setiap Rp 100,- hutang lancar dijamin dengan Rp 133,39,- aset lancar. Untuk nilai current ratio yang berada dibawah rata-rata yaitu pada tahun 2010, 2013 dan Rendahnya current ratio yang dimiliki perusahaan disebabkan kenaikan liabilitas jangka pendek perusahaan yang lebih besar dari kenaikan aset lancar perusahaan. Besarnya liabilitas jangka pendek yang dimiliki perusahaan ini disebabkan adanya peningkatan nilai pinjaman jangka pendek dan hutang usaha yang dimiliki perusahaan. Untuk itu sebaiknya perusahaan menambah modal untuk Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

35 mengurangi hutang lancar atau liabilitas jangka pendek sehingga dapat meningkatkan Current Ratio (CR). Nilai Current Ratio (CR) yang berada diatas rata-rata terjadi pada tahun 2009, 2011, 2012 dan Tingginya Current Ratio (CR) yang dimiliki perusahaan disebabkan kenaikan aset lancar seperti kas, piutang usaha dan persediaan perusahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan liabilitas jangka pendek. b. Evaluasi Profitabilitas pada PT Astra Internasional, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil penelitian, rata-rata return on equity pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 24,36%. Ini menunjukkan bahwa perusahaan hanya mampu menghasilkan laba bersih sebesar 24,36%. Nilai Return On Equity (ROE) yang berada dibawah rata-rata terjadi pada tahun sedangkan nilai Return On Equity (ROE) yang berada diatas rata-rata terjadi pada tahun Untuk meningkatkan nilai Return On Equity (ROE) yang berada dibawah rata-rata maka perusahaan harus meningkatkan laba dengan cara meningkatkan penjualan sehingga pengembalian modal atas investasi juga akan meningkat. ROE dengan tingkat maksimum terjadi pada tahun 2010 sebesar 34,48%, hal ini menunjukkan bahwa kinerja perusahaan semakin baik karena tingkat pengembalian investasi semakin besar. Hal tersebut akan meningkatkan ketertarikan para investor untuk berinvestasi pada perusahaan. Untuk itu sebaiknya perusahaan meningkatkan penjualan agar bisa mendapatkan pendapatan yang maksimal, dan perusahaan juga harus melakukan perencanaan ulang dalam kegiatan penjualan seperti meningkatkan pemasaran atau menambah nilai produk yang dihasilkan agar dapat lebih menarik konsumen. c. Evaluasi Return Saham pada PT Astra Internasional, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil penelitian, rata-rata return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 43,42%. Terdapat 5 tahun yang berada dibawah nilai rata-rata yaitu tahun Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yaitu diantaranya faktor kinerja keuangan perusahaan, krisis global, suku bunga, dan adanya persaingan yang semakin ketat. Nilai return saham yang berada diatas rata-rata terdapat pada tahun 2009 dan Hal ini disebabkan pada tahun tersebut pasar sedang baik dan investor optimis bahwa investasi di pasar modal akan menguntungkan, sehingga diikuti oleh meningkatnya harga saham. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Nilai rata-rata Current Ratio (CR) pada perusahaan PT Astra International, Tbk tahun adalah sebesar 133,39%. CR minimum sebesar 124,20% dan CR maksimum sebesar 139,91%. Nilai Current Ratio (CR) yang berada dibawah rata-rata terjadi pada tahun 2010, 2013 dan 2014 sedangkan nilai Current Ratio (CR) yang berada diatas terjadi pada tahun 2009, 2011, 2012 dan b. Nilai rata-rata profitabilitas yang dihitung dengan menggunakan Return On Equity (ROE) pada perusahaan PT Astra International, Tbk tahun adalah sebesar 24,36%. ROE minimum sebesar 12,34 dan ROE maksimum sebesar 34,48. Nilai Return On Equity (ROE) yang berada dibawah rata-rata terjadi pada tahun sedangkan nilai Return On Equity (ROE) yang berada diatas terjadi pada tahun c. Nilai rata-rata return saham pada perusahaan PT Astra International, Tbk adalah sebesar 43,42. Return saham minimum sebesar -19,19% dan return saham maksimum sebesar 228,91%. Terdapat 5 tahun yang berada dibawah rata-rata yaitu dari tahun d. Berdasarkan hasil pengujian regresi linier berganda diketahui bahwa persamaan regresi yaitu: Ŷ = -672, ,982X 1 + 7,577X 2. Hal ini dapat dilihat dari besar pengaruh yang dimaksud adalah 3,982, yang berarti bahwa setiap variabel likuiditas yang diproksikan dengan Current Ratio (CR) meningkat sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan meningkat sebesar 3,982 dan sebaliknya. Sedangkan besar pengaruh profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Equity (ROE) sebesar 7,577, yang berarti bahwa setiap variabel return on equity meningkat sebesar satu satuan, maka nilai perusahaan akan meningkat sebesar 7,577. e. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi diperoleh hasil r adalah 0,685 bahwa korelasi atau hubungan antara likuiditas dan profitabilitas terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode kuat. Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R square adalah 0,470. Hal ini berarti 47% variasi atau perubahan dalam return saham PT Astra International, Tbk pada tahun dapat dijelaskan oleh CR dan ROE. Sedangkan sisanya sebesar 53% dijelaskan Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

36 oleh faktor-faktor lain yaitu faktor makro ekonomi dan faktor mikro ekonomi. f. Hasil uji F diperoleh F hitung <F tabel maka H 0 diterima, bahwa likuiditas dan profitabilitas secara simultan berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode g. Hasil uji t, diperoleh t hitung < t tabel atau 0,762>2,77645 atau tingkat signifikansi adalah 0,489 > 0,05 maka H 0 diterima, artinya likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Untuk ROE diperoleh t hitung <t tabel atau 1,828<2,77645 atau tingkat signifikansi adalah 0,142> 0,05 maka H 0 diterima, artinya profitabilitas berpengaruh dan tidak signifikan terhadap return saham pada PT Astra International, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kasmir Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Kesembilan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada. Kasmir Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Kedua. Cetakan Kelima. Jakarta : Kencana. Martani, dkk Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK (PSAK Konvergensi IFRS). Buku Satu. Jakarta : Salemba Empat. Munawir, S Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuhbelas. Yogyakarta : Liberty. Samsul, Mohammad Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta : Erlangga. 2. Saran a. Perusahaan sebaiknya menambah modal untuk mengurangi hutang lancar atau liabilitas jangka pendek sehingga dapat meningkatkan Likuiditas. b. Perusahaan sebaiknya meningkatkan penjualan agar bisa mendapatkan pendapatan yang maksimal, dan perusahaan juga harus melakukan perencanaan ulang dalam kegiatan penjualan agar dapat meningkat dengan cara meningkatkan pemasaran atau menambah nilai produk yang dihasilkan agar dapat lebih menarik konsumen. c. Perusahaan sebaiknya meningkatkan penjualan yang akan meningkatkan laba perusahaan. Semakin besar laba yang dihasilkan perusahaan maka para investor akan tertarik berinvestasi sehingga mengakibatkan peningkatan terhadap return saham. E. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta : BPFE UGM. Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi 11. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Bursa Efek Indonesia, tahun akses Hanafi, Mamduh M., dan Abdul Halim Analisis Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Cetakan Ketiga. Yogyakarta : UPP STIM YKPN. Horne, James C. Van, dan John M. Wachowicz, Jr Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan. Buku 1. Edisi 13. Jakarta : Salemba Empat. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

37 PENGARUH KUALITAS KREDIT DAN TINGKAT LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK CENTRAL ASIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Verawati S1 Akuntansi Yansen Siahaan, Jubi, Elly Susanti Abstrak Tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran kualitas kredit, tingkat likuiditas, dan profitabilitas 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik, analisis deskriptif kualitatif, dan analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi dan determinasi, dan uji hipotesis. Analisis data dilakukan dengan bantuan software statistic SPSS H Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Rata-rata NPL adalah sebesar 0,574%, rata-rata LDR adalah sebesar 65,899%, dan rata-rata ROE adalah sebesar 30,951%. 2. Hasil pengujian regresi adalah Ŷ=60,815 16,147X 1 0,312X 2 yang berarti kualitas kredit yang diukur dengan rasio NPL (X 1 ) dan tingkat likuiditas yang diukur dengan rasio LDR (X 2 ) berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan rasio ROE (Y). 3. Kekuatan hubungan kedua variabel adalah sangat kuat, dengan koefisien korelasi sebesar 0,855. Koefisien determinasi sebesar 73,1%, dan sisanya sebesar 26,9% dijelaskan oleh faktor lainnya. 4. Hasil Uji F menunjukkan bahwa NPL dan LDR berpengaruh signifikan terhadap ROE PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Hasil uji t menunjukkan bahwa NPL berpengaruh tidak signifikan sedangkan LDR secara parsial berpengaruh signifikan terhadap ROE PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Kata Kunci: Kualitas kredit, Tingkat Likuiditas, dan Profitabilitas Abstract The purpose of this research is: 1. To know and describe the description of the credit quality, liquidity, and Profitability 2. The influence of the credit quality and liquidity on the profitability of PT Bank Central Asia, Tbk. that listed on The Indonesia Stock Exchange. Data collection was performed by documentation method. The analysis technique used in this research was the classic asumption test, descriptive analysis of qualitative, and descriptive analysis of quantitative which includes multiple linear regression analysis, correlation coefficient and determination, and the hypothesis test. Data analysis was performed using SPSS (statistical Product and Service Solutions) 20.0 statistical software assistance. The results of the study can be summarized as follows: 1. The average of NPL equals to 0,574%, the average of LDR equals to 65,899% and the average of ROE equals to 30,951%. 2. The results of regression is = 60,815 16,147X 1 0,312X 2 means that credit quality measured with NPL ratio (X 1 ) and the liquidity measured with LDR ratio (X 2 ) has a negative effect toward the profitability measured with ROE (Y). 3. The strength of the relationship between the two variabel are very strong, with correlation coefficient value equals to 0,855. Determination coefficient value equals to 73,1%, and the remaining 26,9% is explained by the other factors. 4.The result of the F test showed that NPL and LDR has a significant effect on ROE of PT Bank Central Asia, Tbk. that listed on the Indonesia Stock Exchange in the period The result of the t test showed that NPL has insignificant effect while LDR has a significant effect on ROE of PT Bank Central Asia, Tbk. that listed on the Indonesia Stock Exchange in the period Keywords: Credit quality, the liquidity, and profitability A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Manajemen bank selalu memperhatikan keuntungan banknya, karena persentase laba yang tinggi merupakan kunci untuk menarik investor. Rasio profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank memperoleh laba. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas bank adalah rasio Return On Equity (ROE). Semakin besar rasio ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu balance sheet management, operating management, dan financial management. Salah satu faktor yang Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

38 mempengaruhi profitabilitas adalah balance sheet management. Pengaturan harta yaitu kredit dan liabilitas yaitu dana pihak ketiga secara bersama dapat meningkatkan profitabilitas bank. Pada penelitian ini, rasio yang digunakan untuk mengukur kualitas kredit adalah rasio Non Performing Loan (NPL). NPL merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat kredit bermasalah dengan membandingkan kredit bermasalah dengan total kredit. Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas adalah rasio Loan to Deposit Ratio (LDR). LDR merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali dana dengan mengandalkan kredit. Gambaran Rasio NPL, LDR dan ROE pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut : Tabel 1 NPL, LDR, dan ROE pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Variabel NPL (%) LDR(%) ROE(%) ,598 53,828 30, ,723 50,543 32, ,643 55,462 35, ,488 62,535 37, ,383 69,348 31, ,440 76,264 29, ,597 77,374 27, ,723 81,839 23,371 Sumber : PT Bank Central Asia, Tbk. ( Data Diolah 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran kualitas kredit, tingkat likuiditas, dan profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh kualitas kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan dan parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran kualitas kredit, tingkat likuiditas, dan profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kualitas kredit dan tingkat likuiditas terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan dan parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Bank Menurut Baridwan (2010:17), laporan keuangan merupakan ringkasan dari suatu proses pencatatan, merupakan ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Menurut Kasmir (2014:281), secara umum tujuan pembuatan laporan keuangan suatu bank adalah sebagai berikut: a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva dan jenis-jenis aktiva yang dimiliki. b. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah kewajiban dan jenis-jenis kewajiban baik jangka pendek (lancar) maupun jangka panjang. c. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah modal dan jenis-jenis modal bank pada waktu tertentu. d. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang diperoleh dan sumber-sumber pendapatan bank tersebut. e. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah biaya-biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu. f. Memberikan informasi tentang perubahanperubahan yang terjadi dalam aktiva, kewajiban, dan modal suatu bank. g. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan keuangan yang disajikan. 2. Analisis Laporan Keuangan Bank Analisis rasio dapat mengungkapkan hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing-masing komponen yang membentuk rasio. Menurut Kasmir (2015:216), rasio keuangan yang digunakan oleh bank dengan perusahaan nonbank sebenarnya relatif tidak jauh berbeda. Perbedaannya terutama terletak pada jenis rasio yang digunakan untuk menilai suatu rasio yang jumlahnya lebih banyak. 3. Rasio Keuangan Bank merupakan perusahaan keuangan yang bergerak dalam memberikan layanan keuangan yang mengandalkan kepercayaan dari masyarakat dalam mengelola dananya. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

39 Resiko yang dihadapi bank juga lebih besar daripada perusahaan nonbank sehingga beberapa rasio dikhususkan untuk memerhatikan rasio ini. Menurut Kasmir (2015:217), adapun rasio keuangan bank yang dianggap penting yang menjadi pokok bahasan terdiri dari: Rasio likuiditas bank, rasio solvabilitas bank, rasio rentabilitas bank, 4. Kualitas Kredit Dalam undang-undang perbankan No , kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Semua bank mengandalkan penghasilan utamanya dari jumlah penyaluran kredit, disamping dari penghasilan yang berupa biaya-biaya dari jasajasa bank lainnya yang dibebankan ke nasabah Dalam hal ini prinsip kehati-hatian bank dalam menyalurkan kredit perlu memerhatikan kualitas kredit. Bukan tidak mungkin kredit yang jumlahnya cukup banyak akan mengakibatkan kerugian apabila kredit yang disalurkan tersebut ternyata tidak berkualitas dan mengakibatkan kredit tersebut bermasalah. Rasio yang dapat digunakan untuk mengukur kualitas aktiva produktif yaitu kredit adalah rasio NPL atau credit risk ratio. Menurut Ismail (2010:125), kredit bermasalah akan berakibat pada kerugian bank, yaitu kerugian karena tidak diterimanya kembali dana yang telah disalurkan, maupun pendapatan bunga yang tidak dapat diterima. Artinya, bank kehilangan kesempatan mendapat bunga, yang berakibat pada penurunan pendapatan secara total. Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia No. 17/11/PBI/2015 menetapkan rasio NPL yang sehat/baik adalah kurang dari 5%. Rumus untuk mencari NPL menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dalam Taswan (2013:61) adalah sebagai berikut: 5. Likuiditas Menurut Dendawijaya (2005:114), analisis rasio likuiditas adalah analisis yang dilakukan terhadap kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya atau kewajiban yang sudah jatuh tempo Rasio yang paling sering digunakan oleh perbankan untuk mengukur tingkat likuiditasnya adalah rasio LDR. Menurut Hariyani (2010:56), dalam dunia perbankan rasio likuiditas dapat diketahui dengan LDR. Rasio LDR merupakan rasio kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga yang diterima oleh bank yang bersangkutan.besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba melalui penciptaan kredit. LDR yang tinggi mengindikasikan adanya penanaman dana dari pihak ketiga yang besar ke dalam bentuk kredit. Kredit yang besar akan meningkatkan laba. Pertumbuhan likuiditas berlawanan arah dengan pertumbuhan laba yaitu jika pertumbuhan likuiditas menunjukkan adanya peningkatan dana yang menganggur dapat menyebabkan pertumbuhan laba satu tahun kedepan akan menurun. Rumus untuk mencari LDR menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dalam Taswan (2013:61) adalah sebagai berikut: 6. Profitabilitas Tujuan akhir yang ingin dicapai suatu perusahaan yang terpenting adalah memperoleh laba atau keuntungan yang maksimal. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan rasio keuntungan atau rasio profitabilitas yang dikenal juga dengan nama rasio rentabilitas. Salah satu rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah rasio ROE Menurut Kasmir (2014:328), rasio ROE merupakan rasio untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net income. Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang bersangkutan. Rasio ROE ini merupakan indikator yang amat penting bagi para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Selanjutnya, kenaikan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga saham bank. Rumus untuk mencari ROE menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 dalam Taswan (2013:61) adalah sebagai berikut: 7. Pengaruh Kualitas Kredit dan Tingkat Likuiditas Terhadap Profitabilitas Kredit merupakan pengalokasian dana yang paling utama dan paling penting bagi kegiatan perbankan karena penggunaan dana untuk penyaluran kredit mencapai 70%-80% dari keseluruhan volume kegiatan usaha bank. Penyaluran kredit yang besar dan disertai dengan analisis kredit yang baik dapat Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

40 meningkatkan laba karena bank akan mendapat balas jasa berupa bunga. Tingkat likuiditas memiliki peran yang sangat penting bagi bank karena likuiditas menggambarkan kemampuan bank menyediakan dana guna melunasi kewajiban jangka pendeknya berupa pembayaran kembali dana yang telah dititipkan oleh deposan. Suatu bank dikatakan likuid apabila bank tersebut mampu memenuhi kewajiban keuangannya dengan tepat waktu. Besarnya LDR akan berpengaruh terhadap laba melalui penciptaan kredit karena kredit yang besar akan meningkatkan laba. Menurut Dendawijaya (2005:116), semakin tinggi rasio LDR memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar. Menurut Hariyani (2010:57), Likuiditas merupakan indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi atau membayar kewajibannya (simpanan masyarakat) yang harus segera dipenuhi. Pertumbuhan likuiditas berlawanan arah dengan pertumbuhan laba yaitu jika pertumbuhan likuiditas menunjukkan adanya peningkatan dana yang menganggur dapat menyebabkan pertumbuhan laba satu tahun kedepan akan menurun. LDR merupakan salah satu rasio likuiditas bank yang mengukur seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Berdasarkan laporan keuangan auditan objek penelitian diperoleh data NPL selama periode , yang disajikan pada Tabel 2 berikut: Tabel 2 Analisis NPL pada PT Bank Central Asia,Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (dalam Jutaan) Kredit Bermasalah Total Kredit NPL (%) , , , , , , , ,723 Rata-rata 0,574 Maksimal 0,723 Minimal 0,383 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Central Asia, Tbk., Data Diolah Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui bahwa rasio NPL pada PT Bank Central Asia, Tbk. mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 NPL PT Bank Central Asia, Tbk. sebesar 0,598% dan mengalami peningkatan pada tahun 2009 menjadi 0,723% yang disebabkan oleh meningkatnya kredit bermasalah oleh beberapa debitur korporasi. Pada tahun 2010, 2011, dan 2012 pertumbuhan portofolio kredit yang signifikan diimbangi dengan terjaganya kualitas kredit yang disalurkan sebagaimana tercermin dari rendahnya rasio NPL yang mengalami penurunan menjadi 0,643%, 0,488%, dan 0,383%. NPL yang berada di atas rata-rata sebanyak 5 tahun yaitu tahun 2008, 2009, 2010, 2014, dan 2015 dan NPL yang berada di bawah rata-rata sebanyak 3 tahun yaitu tahun 2011, 2012, dan Hal ini berarti terjadi penurunan kualitas kredit tetapi secara keseluruhan masih dalam keadaan yang sehat karena rata-rata NPL adalah sebesar 0,574% dan berada di bawah standar yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Berdasarkan laporan keuangan audit objek penelitian diperoleh data LDR selama periode tahun , yang disajikan pada Tabel 3 berikut: Tabel 3 Analisis LDR pada PT Bank Central Asia,Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Total Kredit (dalam Jutaan Rupiah) Total Dana Pihak Ketiga LDR (%) , , , , , , , ,839 Rata-rata 65,899 Maksimal 81,839 Minimal 50,543 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Central Asia, Tbk., Data Diolah Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat bahwa rasio LDR cenderung mengalami peningkatan. Artinya, tingkat likuiditas PT Bank Central Asia, Tbk. semakin rendah karena penyaluran dana dalam bentuk kredit semakin meningkat. Pada tahun 2008 LDR PT Bank Central Asia, Tbk. adalah sebesar 53,828% kemudian mengalami penurunan pada tahun 2009 menjadi 50,543% yang disebabkan oleh pertumbuhan dana pihak ketiga yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan portofolio kredit. LDR terus mengalami peningkatan mulai tahun yaitu menjadi 55,462%, 62,535%, 69,348%, 76,264%, 77,374%, dan 81,839%. Peningkatan LDR selama enam tahun terakhir disebabkan oleh pertumbuhan portofolio kredit yang semakin meningkat melebihi keseluruhan dana pihak ketiga. Peningkatan kredit disebabkan oleh tingkat suku bunga yang rendah, kuatnya aliran investasi, serta kuatnya permintaan konsumen. Di tengah melemahnya perekonomian Indonesia dan tren kenaikan rasio kredit Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

41 bermasalah sektor perbankan, PT Bank Central Asia, Tbk. memperkuat prinsip penyaluran kredit bank yang prudent dengan secara konsisten memantau kondisi bisnis dan faktorfaktor lainnya yang dapat mempengaruhi kualitas kredit serta kemampuan pembayaran hutang debitur. Data ROE selama periode , yang disajikan pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Analisis ROE pada PT Bank Central Asia,Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Laba Setelah Pajak Total Modal (Tier 1 ) Rata-Rata Equity ROE (%) ,000 30, ,500 32, ,500 35, ,500 37, ,500 31, ,500 29, ,000 27, ,000 23,371 Rata-rata 30,951 Maksimal 37,431 Minimal 23,371 Sumber: Laporan Keuangan PT Bank Central Asia, Tbk., Data Diolah Berdasarkan Tabel 4 dapat diketahui bahwa rasio ROE mengalami fluktuasi dan cenderung menurun. Artinya, kinerja perusahaan menurun dan mengakibatkan terjadinya penurunan persentase laba. Pada tahun 2008 ROE PT Bank Central Asia, Tbk. adalah sebesar 30,962% dan terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada tahun menjadi 32,503%, 35,633%, dan 37,431%. Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan laba yang lebih besar daripada peningkatan ekuitas. Peningkatan laba terjadi karena adanya Peraturan Pemerintah (PP) No.81/2007 mengenai penurunan tarif pajak penghasilan bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang berbentuk PT yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2008 sehingga pada tahun 2008 PT Bank Central Asia, Tbk. berhak mendapatkan insentif berupa pemotongan tarif pajak sebesar 5% sehingga laba bersih meningkat dan lebih besar daripada peningkatan modal. b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian regresi linier sederhana pada penelitian ini menggunakan SPSS ( Statistical Package for Social Science) versi 20.0 dengan hasil distribusi data normal dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 60,815 8,495 1 NPL -16,147 8,460 -,455 LDR -,312,089 -,834 a. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 5, maka model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Ŷ = 60,815 16,147 0,312 Dari persamaan regresi di atas terdapat pengaruh yang negatif antara Kualitas Kredit yang diukur dengan rasio NPL (X 1 ) dan Tingkat Likuiditas yang diukur dengan rasio LDR ( X 2 ) terhadap Profitabilitas yang diukur dengan rasio ROE (Y) pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun ) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil pengolahan data SPSS untuk koefisien korelasi disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary b R Adjusted R Std. Error of the Model R Square Square Estimate 1,855 a,731,623 2, a. Predictors: (Constant), LDR, NPL b. Dependent Variable: ROE Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Dari Tabel 6 diperoleh koefisien korelasi hasil r adalah sebesar 0,855 dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kualitas kredit yang diukur dengan rasio NPL dan tingkat likuiditas yang diukur dengan rasio LDR terhadap profitabilitas yang diukur dengan rasio ROE pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia memiliki hubungan yang sangat kuat. Kemudian diperoleh nilai koefisien determinasi (R) sebesar 0,731, artinya ROE dapat dijelaskan oleh NPL dan LDR sebesar 73,1% sedangkan sisanya sebesar 26,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini seperti profit margin (operating management) dan financial management. 3) Uji Hipotesis Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah uji simultan (Uji F) dan uji parsial (Uji t), sebagai berikut : a) Uji Simultan (Uji F) Hasil perkiraan dari nilai F hitung dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji F Model F Sig. 1 Regression 6,778,038 b Residual Total Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 7, nilai F hitung adalah sebesar 6,778 diperoleh F tabel (0,05; 2 Vs =5) sebesar 5,79. Dengan demikian 6,778 > 5,79 atau tingkat signifikansi 0,038 < 0,05 maka H 0 ditolak, artinya kualitas kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

42 profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.. b) Uji Parsial (Uji t) Hasil perkiraan nilai t hitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil Uji t Model t Sig. (Constant) 7,159,001 1 NPL -1,909,115 LDR -3,500,017 Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan hasil uji t sebagai berikut: (1) Untuk variabel kualitas kredit t hitung < t tabel (1,909<2,57058) atau tingkat signifikansi 0,115 > 0,05 maka H 0 diterima, artinya kualitas kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2) Untuk variabel tingkat likuiditas yang diukur dengan rasio LDR, t hitung < t tabel (3,500<2,57058) atau tingkat signifikansi 0,017 0,05 maka H 0 ditolak, artinya bahwa tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Kualitas Kredit pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, PT Bank Central Asia, Tbk. memiliki rata-rata NPL sebesar 0,574%. Hal ini mengindikasikan dari setiap Rp100,00 kredit yang disalurkan terdapat kredit bermasalah sebesar Rp0,574. Secara keseluruhan rasio NPL PT Bank Central Asia, Tbk dalam kondisi yang baik karena berada di bawah standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. Secara keseluruhan NPL PT Bank Central Asia, Tbk. juga berada jauh di bawah rata-rata NPL sektor perbankan Indonesia yang memiliki nilai NPL sebesar 2,5% selama 7 tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan kondisi kualitas kredit PT Bank Central Asia, Tbk. dalam keadaan yang sehat. Kenaikan rasio kredit bermasalah sektor perbankan Indonesia disebabkan oleh menurunnya kualitas kredit usaha sejalan dengan melemahnya profitabilitas sektor bisnis. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya mempertahankan tingkat NPL tetap pada kondisi yang sehat. Perusahaan juga diharapkan mampu menjaga kualitas kreditnya agar tidak mengalami peningkatan kredit bermasalah pada tahun berikutnya dengan melakukan analisis secara mendalam dan memberikan kredit berdasarkan prinsip kehatihatian dan berupaya untuk melakukan penyelamatan kredit bermasalah melalui rescheduling, reconditioning, restructuring, kombinasi, dan eksekusi. Perusahaan juga dapat melakukan pemisahan fungsi dalam organisasi kredit. Pemisahan fungsi ini dilakukan agar setiap fungsi dapat menilai secara objektif sehingga dapat memperkecil potensi terjadinya kredit bermasalah. b. Evaluasi Tingkat Likuiditas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan hasil analisis, PT Bank Central Asia, Tbk. memiliki rata-rata LDR sebesar 65,899%. LDR PT Bank Central Asia, Tbk. berada di bawah batas yang ditentukan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 78%-92% dan secara keseluruhan LDR PT Bank Central Asia, Tbk. juga berada di bawah rata-rata LDR sektor perbankan Indonesia yang memiliki nilai LDR sebesar 83,885% selama 7 tahun terakhir PT Bank Central Asia, Tbk. dapat tetap menjaga likuiditasnya dengan menjaga keseimbangan antara dana yang diterima dari pihak ketiga dan pertumbuhan portofolio kredit yang diberikan kepada masyarakat. Pemanfaatan dana secara efektif dan tetap berdasarkan prinsip kehati-hatian dapat meningkatkan laba bersih dan ROE sehingga akan menarik investor untuk menanamkan modalnya. Bank sebaiknya dapat meningkatkan rasio LDR yang sehat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu 78%-92%. c. Evaluasi Profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan hasil analisis, PT Bank Central Asia, Tbk. memiliki rata-rata ROE sebesar 30,951%. Mulai tahun , ROE yang berada di atas rata-rata sebanyak 5 tahun yaitu tahun Meningkatnya rasio ROE disebabkan oleh adanya peningkatan laba yang lebih besar dari peningkatan ekuitas. Rasio ROE yang tinggi mengindikasikan perusahaan memiliki kinerja yang baik karena tingkat pengembalian investasi semakin besar dan menarik minat investor untuk menginvestasikan dananya. Dengan adanya peningkatan laba, maka semakin tinggi pula dividen yang diterima oleh pemegang saham sehingga hal ini dapat memperkuat posisi permodalan pemegang saham. Apabila posisi permodalan semakin kuat, maka bank dapat melakukan ekspansi kegiatan usahanya sehingga laba bersih dapat meningkat dan hal ini akan meningkatkan ROE. Kenaikan dalam rasio ROE berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang bersangkutan. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

43 D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Nilai rata-rata kualitas kredit yang dihitung dengan rasio NPL pada PT Bank Central Asia, Tbk. periode tahun adalah sebesar 0,574% dan berada di bawah standar yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 5%. b. Nilai rata-rata tingkat likuiditas yang dihitung dengan rasio LDR pada PT Bank Central Asia, Tbk. periode tahun adalah sebesar 65,899%. Hal ini menyatakan bahwa tingkat likuiditas PT Bank Central Asia, Tbk. berada di bawah batas yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu sebesar 78%-92%. c. Nilai rata-rata tingkat profitabilitas yang dihitung dengan rasio ROE pada PT Bank Central Asia, Tbk. periode tahun adalah sebesar 30,951%. d. Dari hasil regresi diperoleh persaman regresi linear yaitu Ŷ =60,815 16,147X 1 0,312X 2. e. Berdasarkan hasil analisis koefisien korelasi diperoleh hasil r adalah sebesar 0,855. dapat disimpulkan bahwa hubungan antara kualitas kredit, tingkat likuiditas, dan profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun memiliki hubungan yang sangat kuat. f. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh nilai R Square adalah 0,731 yang berarti Profitabilitas dapat dijelaskan oleh kualitas kredit dan tingkat likuiditas sebesar 73,1% sedangkan sisanya sebesar 26,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini g. Dari hasil pengujian secara simultan kualitas kredit dan tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. h. Dari hasil pengujian secara parsial kualitas kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tingkat likuiditas berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas pada PT Bank Central Asia, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Saran a. Perusahaan sebaiknya tetap menjaga dan berusaha meningkatkan kualitas kreditnya dengan cara menurunkan kredit bermasalah. Perusahaan diharapkan dapat mempertahankan tingkat NPL tetap pada kondisi yang sehat dengan melakukan analisis secara mendalam dan memberikan kredit berdasarkan prinsip kehati-hatian dan berupaya untuk melakukan penyelamatan kredit bermasalah. b. Perusahaan sebaiknya dapat menghimpun dana secara maksimal baik melalui tabungan, giro maupun deposito sehingga dapat meningkatkan dana pihak ketiga. Apabila dana pihak ketiga meningkat maka perusahaan dapat meningkatkan penyaluran dana dalam bentuk kredit dan dapat meningkatkan LDR sesuai dengan standard yang telah ditetapkan Bank Indonesia sebesar 78%-92%. c. Perusahaan sebaiknya menjaga kualitas kredit, menyalurkan kredit yang lebih besar berdasarkan prinsip kehati-hatian, meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan biaya operasional, dan berupaya meminimalkan berbagai dampak yang terjadi akibat adanya faktor eksternal lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja manajemen perusahaan. E. DAFTAR PUSTAKA Baridwan, Zaki Intermediate Accounting. Edisi 8. Yogyakarta: BPFE- Yogyakarta Anggota IKAPI. Dendawijaya, Lukman Manajemen Perbankan. Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia Hariyani, Iswi Restruktursi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Ismail Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Kasmir Manajemen Perbankan. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Taswan Akuntansi Perbankan Transaksi dalam Valuta Rupiah. Edisi III. Semarang: UPP STIM YKPN Manajemen Perbankan Dari Teori Menuju Aplikasi. Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

44 ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nopita Sari S1 Akuntansi Darwin Lie, Parman Tarigan, L. Siregar Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui gambaran laporan arus kas dan kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia; 2. Untuk mengetahui kinerja keungan perusahaan PT Unilever Indonesia, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan laporan arus kas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dan metode komparatif. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan perhitungan Microsoft Excel dengan rasio likuiditas keuangan, rasio fleksibilitas keuangan dan rasio arus kas bebas. Laporan arus kas merupakan variabel independen dan kinerja keuangan merupakan variabel dependen. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berdasarkan rasio likuiditas keuangan, rasio fleksibilitas keuangan dan rasio arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung mengalami peningkatan dan di bawah standar 1. Hal ini disebabkan semakin meningkatnya pembayaran kepada pemasok, meningkatnya biaya jasa dan royalti serta kewajiban yang semakin meningkat. Perusahaan belum mampu memenuhi kewajibannya dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Ini berarti kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dikatakan kurang baik. Hasil penelitian menyarankan pada PT Unilever Indonesia, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk meningkatkan penjualan tunai dan mempercepat perputaran piutang agar kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi meningkat dan mampu memenuhi kewajiban operasional perusahaan. Kata Kunci: laporan arus kas dan kinerja keuangan Abstract The purpose of this research are: 1. To know the description of cash flows and financial perfomance of PT Unilever Indonesia, Tbk listed on Indonesia Stock Exchange; 2. To Determine the financial performance of PT Unilever Indonesia, Tbk listed on Indonesia Stock Exchange using cash flow statement. The method used in this research are descriptive qualitative method and comparative method. The testing is done counting by microsoft excel with financial liquidity ratio, financial flexibility ratio and free cash flow ratio. The cash flow statement is an independent variable and financial performance is the dependent variable. The results of this study can be concluded that based on the ratio of finansial liquidity, financial flexibility ratio and the ratio of free cash flow PT Unilever Indonesia, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange tend to increase in payments to suppliers, the increasing cost of services and royalties and obligations are increasing. Companies is not able to fulfill the it s obligations with net cash provided by operating activities. This means that the financial performance PT Unilever Indonesia, Tbk listed on the Indonesia Stock Exchange can not be said to be good. The result of this research suggests that PT Unilever Indonesia, Tbk listed on Indonesia Stock Exchange to accelarate the turn over of receivable in order to cash flow that earned by operating activities incrase and able to fulfill the liabilities in operating activities of the company. Keywords : cash flow report and financial performance A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Laporan arus kas merupakan laporan keuangan yang berisi informasi aliran kas masuk dan aliran kas keluar dari suatu entitas selama periode tertentu. Dalam menilai kinerja keuangan melalui laporan arus kas indikator yang digunakan yaitu likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas. Kekurangan atau kelebihan kas dapat menimbulkan berbagai masalah. Aktivitas operasi perusahaan dapat terhenti karena kekurangan kas. Kelebihan kas dilain pihak juga merugikan perusahaan. Kas yang mengganggur ( idle) selain menimbulkan resiko penggelapan atau kecurangan lainnya juga menurunkan nilai intrinsik. Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian ini, maka berikut disajikan data laporan arus kas Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

45 PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode : Tabel 1 Gambaran Rasio Likuiditas Keuangan, Fleksibilitas Keuangan dan Arus Kas Bebas Pada PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Rasio Likuiditas Fleksibilitas Arus Kas Keuangan Keuangan Bebas ,659 0, ,627 0, ,753 0, ,780 0, ,760 0, Rata-rata 0,716 0, Sumber: ( data diolah Berdasarkan Tabel 1, bahwa rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas tahun berfluktuasi cenderung mengalami peningkatan akan tetapi masih di bawah standar. Rasio likuiditas keuangan pada tahun dikatakan kurang baik karena di bawah standar 1. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan Kieso, Weygandt dan Walfield (2002:243), yaitu rasio yang mendekati 1:1 adalah bagus karena mengindikasikan bahwa perusahaan dapat memenuhi semua kewajiban lancarnya dari arus kas yang dihasilkan secara internal. Rasio fleksibilitas keuangan pada tahun di dikatakan kurang baik karena di bawah standar 1. Hal ini tidak sesuai dengan yang dikemukakan Kieso, Weygandt dan Walfield (2002:243), semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya saat jatuh tempo. Rasio arus kas bebas pada tahun 2011, 2012, 2013 dan tahun 2015 di bawah rata-rata dikatakan kurang baik tidak sesuai dengan yang dikemukakan oleh Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:23), arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersediah bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang. Sedangkan pada tahun 2014 di atas rata-rata dan dapat dikatakan baik. Melihat kondisi dari laporan arus kas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, sesungguhnya perusahaan dihadapkan pada masalah kemampuan perusahaan dalam mendanai setiap kegiatan aktivitasnya dengan arus kas bersih dari aktivitas operasi serta kemampuan dalam pengembalian kewajibannya. Meski arus kas yang dihasilkan untuk mendapatkan laba perusahaan meningkat, hal ini tidak menjadi ukuran mutlak dalam keberhasilan perusahaan. Karena perusahaan dihadapkan dengan masalah penyelesaian kewajiban. Laporan arus kas ini sangat mempengaruhi kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran laporan arus kas dan kinerja keuangan pada PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Faktor apa yang menyebabkan kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran laporan arus kas dan kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui dan menganalisis faktor apa yang menyebabkan kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia kurang baik. 4. Metode Penelitian Dalam penulisan penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kepustakaan ( Library Research). Dalam metode ini, penelitian dilakukan langsung dengan cara membaca, mencari informasi melalui digital library (browsing), dan mempelajari berbagai referensi lainnya yang berhubungan dengan laporan arus kas, rasio arus kas dan kinerja keuangan. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Dalam UU No tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintan dijelaskan bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan negara/daerah selama suatu periode. Menurut Brigham dan Joel (2012:84), laporan keuangan adalah beberapa lembar kertas dengan angka-angka yang tertulis di atasnya, tetapi penting juga untuk memikirkan aset-aset nyata yang berada di balik angka tersebut. Tujuan laporan keuangan disusun guna memenuhi kepentingan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. 2. Laporan Arus Kas Menurut Rudianto (2009:206), laporan arus kas adalah suatu laporan tentang aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas perusahaan di dalam suatu periode tertentu, beserta penjelasan tentang sumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut. Menurut Martani, dkk (2012:145), laporan arus kas merupakan laporan yang menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan arus kas keluar dan setara kas untuk entitas untuk suatu periode tertentu. Tujuan laporan arus kas adalah untuk menyajikan informasi tentang Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

46 perubahan arus kas dan setara kas entitas selama satu periode yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2002:374), laporan arus kas mengklasifikasikan penerimaan kas dan pembayaran kas berdasarkan kegiatan operasi, investasi, dan pembiayaan. Karakteristik transaksi dan peristiwa lainnya dari setiap jenis kegiatan adalah sebagai berikut: 1) Kegiatan operasi, melibatkan pengaruh kas dari transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersi, seperti penerimaan kas dari penjualan barang dan jasa, serta pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan untuk memperoleh persediaan serta membayar beban. 2) Kegiatan investasi, umumnya melibatkan aktiva jangka panjang dan mencakup (a) pemberian serta penagihan pinjaman, dan (b) perolehan serta pelepasan investasi dan aktiva produktif jangka panjang. 3) Kegiatan pembiayaan, melibatkan pos-pos kewajiban dan ekuitas pemegang saham serta mencakup (a) perolehan kas dari kreditor dan pembayaran kembali pinjaman, serta (b) perolehan modal dari pemilik dan pemberian tingkat pengembalian atas, dan pengembalian dari investasinya. 3. Analisis Laporan Arus Kas Dalam menganalisis laporan arus kas, terdapat beberapa rasio yang digunakan. Suatu rasio mengekspresikan hubungan matematis antara suatu kuantitas dengan kuantitas lainnya. Menurut Kieso, Weygandt, dan Warfield (2002:243), untuk menilai kinerja keungan melalui laporan arus kas digunakan rasio sebagai berikut: a. Rasio Likuiditas Keuangan Menurut Kasmir (2010:110), rasio likuiditas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kemampuan jangka pendeknya Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2002:243), rumus rasio cakupan hutang tunai lancar adalah sebagai berikut: Rasio Cakupan Hutang Tunai Lancar Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki masalah likuiditas. b. Rasio Fleksibilitas Keuangan Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:206), rasio fleksibilitas keuangan merupakan kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil langkah guna mengatasi interupsi yang tidak diharapkan pada arus dana. Menurut Kieso, Weygandt dan Warfield (2002:243) rumus rasio ini berikut: Rasio Cakupan Hutang Tunai Semakin tinggi rasio ini, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Akibatnya, rasio ini menandakan apakah perusahaan dapat membayar hutang-hutangnya dan bertahan hidup jika sumber dana eksternal terbatas atau terlalu mahal. c. Rasio Arus Kas Bebas Menurut Wild, Subramanyam, dan Halsey (2005:23), turunan analitis laporan arus kas yang bermanfaat adalah perhitungan arus kas bebas ( free cash flow-fcf). Arus kas bebas positif mencerminkan jumlah yang tersediah bagi aktivitas bisnis setelah penyisihan untuk pendanaan dan investasi yang diperlukan untuk mempertahankan kapasitas produksi pada tingkat sekarang. Pertumbuhan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Analisis ini dimulai dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dan berakhir pada arus kas bebas ( free cash flow), yang dihitung sebagai kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi dikurangi pengeluaran modal dan dividen. Arus kas bebas ( free cash flow) adalah jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi hutangnya, membeli saham treasuri, atau menaikkan likuiditasnya. Ukuran ini mengindikasikan tingkat fleksibilitas keuangan perusahaan. Rumus rasio ini sebagai berikut: Arus Kas Bebas= Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi - Pengeluaran Modal - Pembayaran Dividen C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Rasio Likuiditas Keuangan Rasio likuiditas keuangan yang digunakan yaitu cakupan hutang tunai lancar. Rasio ini mengindikasikan apakah PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat melunasi kewajiban lancar rata-ratanya dalam tahun tertentu dari operasinya. Rasio Likuiditas keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun dapat dilihat pada Tabel 2: Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

47 Tabel 2 Likuiditas keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (Dalam Jutaan Rupiah) Kewajiban Lancar Ratarata (Dalam Jutaan Rupiah) Rasio Likuiditas keuangan , , , , ,760 Nilai Rata-rata 0,716 Nilai Minimum 0,627 Nilai Maksimum 0,780 Sumber: diolah Berdasarkan tabel 2 dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun cenderung mengalami peningkatan namun peningkatan ini masih di bawah standar 1. Nilai likuiditas keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia terendah terjadi pada tahun Hal ini disebabkan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran untuk beban jasa dan royalti mengalami peningkat sehingga kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi mengalami penurunan. Selain itu penurunan ini disebabkan oleh kewajiban lancar yang akan dibayar PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kegiatan operasi meningkat. b. Analisis Rasio Fleksibilitas Keuangan Rasio fleksibilitas yang sering digunakan yaitu cakupan hutang tunai. Rasio ini mengidentifikasikan kemampuan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi. Ukuran ini lebih bersifat jangka panjang. Rumus rasio ini sebagai berikut: Rasio Fleksibilitas keuangan Rasio fleksibilitas keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun dapat dilihat pada Tabel 3: Tabel 3 Fleksibilitas Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (Dalam Jutaan Rupiah) Total Kewajiban Rata-rata (Dalam Jutaan Rupiah) Rasio Fleksibilitas keuangan , , , , ,734 Nilai Rata-rata 0,691 Nilai Minimum 0,605 Nilai Maksimum 0,727 Sumber: diolah Berdasarkan tabel 3 dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun cenderung mengalami peningkatan dan di atas rata-rata. Nilai terendah terjadi pada tahun Hal ini disebabkan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran untuk beban jasa dan royalti mengalami peningkat sehingga kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi mengalami penurunan. Selain itu total kewajiban rata-rata perusahaan juga mengalami peningkatan yang cukup besar. c. Analisis Rasio Arus Kas Bebas Rasio arus kas bebas turunan analitis yang paling baik untuk memeriksa laporan arus kas. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Dengan memeriksa laporan arus kas menggunakan rasio arus kas bebas akan lebih mudah melihat apakah PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun sudah mampu atau belum membiayai kegiatan operasinya dengan arus kas bebas yang tersedia dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasinya. Rasio arus kas bebas dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: Arus Kas Bebas= Kas Bersih yang Disediakan oleh Aktivitas Operasi - Pengeluaran Modal- Pembayaran Dividen Rasio arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat dilihat pada Tabel 4: Tabel 4 Arus Kas Bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi (Dalam Jutaan Rupiah) Pengeluaran Modal (Dalam Jutaan Rupiah) Pembayaran Dividen (Dalam Jutaan Rupiah) Rasio Arus Kas Bebas (Dalam Jutaan Rupiah) Nilai Rata-rata Nilai Minimum Nilai Maksimum Sumber: diolah Berdasarkan hasil analisis tabel 4, analisis ini menunjukkan bahwa arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun ke tahun di bawah standar 0, yang artinya bahwa PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak mampu mendanai Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

48 kegiatan investasi dan pendanaannya dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Berdasarkan tabel 4 dapat disimpulkan bahwa arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia terendah terjadi Pada tahun 2015 juga terjadi penurunan arus kas bebas yang cukup drastis dari tahun Hal ini disebabkan karena terjadinya kenaikan pada pembayaran dividen dan pengeluaran kas. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang digunakan untuk kegiatan tersebut mengalami penurunan. d. Analisis Kinerja Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dapat diketahui bahwa: a. Likuiditas keuangan PT Unilever Indonesia Tbk., yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan. Namun peningkatan yang terjadi masih di bawah standar 1. Nilai likuiditas keuangan PT Unilever Indonesia Tbk., yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia terendah terjadi pada tahun Hal ini disebabkan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran untuk beban jasa dan royalti mengalami peningkatan yang cukup besar. Peningkatan pengeluaran kas pada aktivitas operasi mengakibatkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami penurunan. b. Fleksibilitas keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2011 sampai 2015 cenderung mengalami peningkatan dan di atas rata-rata namun masih di bawah standar. Nilai terendah terjadi pada tahun Hal ini disebabkan total kewajiban yang mengalami peningkatan cukup besar. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi mengalami penurunan. Semakin besar kewajiban yang harus dibiayai perusahaan menggunakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. c. Arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia terendah terjadi pada tahun 2015, dan penurunan drastis terjadi pada tahun 2015 dari tahun Hal ini disebabkan kas yang digunakan untuk kegiatan pendanaan dan investasi mengalami peningkatan. Sedangkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi yang digunakan untuk kegiatan investasi dan pendanaan mengalami penurunan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang dianalisis menggunakan rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas cenderung meningkat namun masih kurang baik karena masih di bawah standar 1. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan pembayaran kepada pemasok, peningkatan biaya jasa dan royalti serta kewajiban yang semakin meningkat. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini dinyatakan dapat diterima. 2. Evaluasi Dengan penilaian kinerja keuangan dapat diketahui keberhasilan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia di masa yang akan datang. Serta dengan adanya penilaian kinerja keuangan dapat diketahui kesehatan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam setiap operasinya. Kinerja keuangan ini berguna bagi pihak manajemen dan para pemangku kepentingan. Berikut ini adalah kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia melalui analisis rasio: a. Rasio Likuiditas Keuangan Rasio ini untuk melihat kemampuan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mengubah aktiva menjadi kas yang digunakan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio likuiditas keuangan yang digunakan adalah cakupan hutang tunai lancar. Rasio 1 mengindikasikan bahwa kinerja keuangan perusahaan baik. Artinya perusahaan mampu memenuhi kewajiban lancar rata-ratanya selama tahun tertentu dalam operasinya. Sumber: diolah Gambar 1 Grafik Likuiditas Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada gambar 1, secara keseluruhan grafik di bawah rata-rata dan cenderung meningkat akan tetapi likuiditas keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia di bawah standar 1. Hal ini menunjukkan bahwa PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dinyatakan kurang baik. Perusahaan belum memiliki kemampuan untuk memenuhi Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

49 kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan belum cukup mampu mengubah aktiva menjadi kas dalam aktivitas operasinya. Penurunan disebabkan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran untuk beban jasa dan royalti mengalami peningkat sehingga kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi mengalami penurunan. Selain itu penurunan ini disebabkan oleh kewajiban lancar yang akan dibayar PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kegiatan operasi meningkat. Untuk meningkatkan kemampuan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia memenuhi kewajiban lancarnya dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Sebaiknya perusahaan mempercepat perputaran piutang agar kas bersih yang diperoleh dari aktivitas meningkat. Penjualan tunai sebaiknya lebih ditingkatkan agar kas bersih yang digunakan untuk kegiatan operasi terus meningkat. Selain itu sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjadwal kembali waktu yang digunakan untuk melakukan pembayaran kepada pemasok. Hal ini diharapkan agar pengeluaran kas tidak terlalu meningkat. b. Rasio Fleksibilitas Keuangan Rasio fleksibilitas yang sering digunakan yaitu cakupan hutang tunai. Rasio ini mengidentifikasikan kemampuan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk membayar kembali kewajibannya dengan kas bersih yang disediakan oleh aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aktiva yang dipakai dalam operasi. Rasio ini menggunakan total kewajiban ratarata dan bukan kewajiban lancar rata-rata, ukuran ini lebih bersifat jangka panjang. Sumber: diolah Gambar 2 Grafik Fleksibilitas Keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada gambar 2, secara keseluruhan fleksibilitas keuangan cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Penurunan yang cukup tinggi terjadi pada tahun 2012 dan 2015 dikarenakan kenaikan total kewajiban lebih tinggi dibandingkan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Hal ini mengakibatkan semakin kecil kemampuan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia membayaran total kewajiban ratarata. Fleksibilitas keuangan cenderung dibawah rata-rata dan di bawah standart 1. Untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia meningkatkan penjualan tunai dibandingkan dengan penjualan kredit agar penerimaan dari pelanggan semakin meningkat dan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi semakin tinggi. Sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mempercepat perputaran persediaan agar persediaan tidak semakin menumpuk dan pembayaran untuk biaya jasa dan royalti tidak semakin meningkat. c. Rasio Arus Kas Bebas Rasio arus kas bebas turunan analitis yang paling baik untuk memeriksa laporan arus kas. Pertumbuhan dan fleksibilitas keuangan bergantung pada ketersediaan arus kas bebas. Dengan memeriksa laporan arus kas menggunakan rasio arus kas bebas akan lebih mudah melihat apakah PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun sudah mampu atau belum membiayai kegiatan operasinya dengan arus kas bebas yang tersedia dari kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasinya. Sumber: ( diolah Gambar 3 Arus Kas Bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Berdasarkan grafik yang ditunjukkan pada gambar 3, secara keseluruhan arus kas bebas cenderung mengalami peningkatan. Namun peningkatan ini masih di bawah standart 0. Sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia meningkatkan penerimaan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Agar PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia mampu mendanai kegiatan investasi dan pendanaannya. PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaiknya meninjau kembali manajemen hutang untuk tidak melakukan peningkatan pinjaman dimana peningkatan kewajiban yang terlaluh besar dan tidak dibarengi dengan kenaikan kas bersih Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

50 yang diperoleh dari aktivitas operasi akan mengakibatkan penurunan pada likuiditas keuangan dan fleksibilitas keuangan. d. Evaluasi Kinerja Keuangan Pada PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Penilaian kinerja keuangan perlu dilakukan setiap PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk melihat bagaimana kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut pada periode waktu tertentu. kinerja keuangan merupakan hasil dari kegiatan operasional PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia penentuannya berdasarkan standart dan kinerja yang telah ditetapkan oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dengan penilaian kinerja keuangan dapat diketahui keberhasilan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia di masa yang akan datang. Serta dengan adanya penilaian kinerja keuangan dapat diketahui kesehatan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam setiap operasinya. Kinerja keuangan ini berguna bagi pihak manajemen dan para pemangku kepentingan. Berikut ini adalah tabel kinerja keuangan. PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tabel 5 Hasil Perhitungan Rasio Likuiditas Keuangan, Fleksibilitas Keuangan dan Arus Kas Bebas yang Menyebabkan Kinerja Keuangan Menurun Pada PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode Rasio Likuiditas keuangan Fleksibilitas keuangan Arus Kas Bebas Rasio Likuiditas Keuangan Ratarata 0,659 0,627 0,753 0,780 0,760 0,716 Rasio Fleksibilitas Keuangan 0,637 0,605 0,727 0,753 0,734 0, Rasio Arus Kas Bebas Sumber: diolah Berdasarkan Tabel 5 kinerja keuangan dikatakan kurang baik. Rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas rata-rata di bawah standar 1. Untuk rasio likuiditas keuangan dan fleksibilitas keuangan standar 1. Sedangkan untuk rasio arus kas bebas standar 0. Untuk rasio likuiditas keuangan tahun kinerja keuangan dinyatakan kurang baik karena ratarata di bawah standart 1. Hal ini disebabkan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran untuk biaya jasa dan royalti semakin meningkat. Selain itu timbulnya pengeluaran kas untuk biaya keuangan yang cukup besar yang semakin mengurangi kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak mampu memenuhi kewajiban lancar rata-rata yang akan segera jatuh tempoh menggunakan kas bersih yang tersediah dari aktivitas operasi. Rasio fleksibilitas keuangan dari tahun rata-rata 1 dan kinerja keuangan dinyatakan kurang baik. Hal ini disebabkan pembayaran kepada pemasok dan pembayaran untuk biaya jasa dan royalti semakin meningkat. Selain itu terjadinya peningkatan kewajiban yang semakin besar. PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tidak mampu memenuhi total kewajiban dengan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. Sedangkan untuk rasio arus kas bebas hanya tahun dan kinerja keuangan dinyatakan baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kinerja keuangan PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diukur menggunakan rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas dinyatakan kurang baik. D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Hasil analisis likuiditas keuangan menggunakan rasio cakupan hutang tunai lancar PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun belum dinyatakan baik. Cakupan hutang tunai lancar cenderung meningkat tetapi 1. Hal ini disebabkan oleh kenaikan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan kewajiban lancar yang akan dibayar perusahaan. b. Cakupan hutang tunai PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia cenderung meningkat tetapi 1. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya total kewajiban yang harus dibayar perusahaan menggunakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi. c. Hasil analisis arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia belum dikatakan belum baik karena cenderung mengalami penurunan. Dari tahun 2011, 2012, 2013 dan Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi belum mampu memenuhi kegiatan pendanaan dan investasinya selama operasi. Pada tahun dan kondisi ini dikatakan baik. Perusahaan mampu memenuhi kegiatan pendanaan dan investasi menggunakan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasinya. d. Berdasarkan keseluruhan dari hasil analisis rasio likuiditas keuangan, fleksibilitas keuangan dan arus kas bebas PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

51 Efek Indonesia kinerja keuangan perusahaan belum dinyatakan baik. Karena hasil analisis rasio cenderung di bawah standart. Tetapi untuk arus kas bebas tahun 2014 sudah baik karena kas bersih dari aktivitas operasi setelah dikurangi pengeluaran modal dan pembayaran dividen masih menghasilkan nilai positif (nilai lebih). 2. Saran a. Sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia menjadwal kembali waktu yang digunakan untuk melakukan pembayaran kepada pemasok. Hal ini diharapkan agar pengeluaran kas tidak terlaluh meningkat. b. Untuk meningkatkan fleksibilitas keuangan sebaiknya PT Unilever Indonesia, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia meningkatkan penjualan tunai dibandingkan dengan penjualan kredit agar penerimaan dari pelanggan semakin meningkat dan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi semakin tinggi. Selain itu sebaiknya perusahaan mempercepat perputaran persediaan agar persediaan tidak semakin menumpuk dan pembayaran untuk biaya jasa dan royalti tidak semakin meningkat. c. Sebaiknya perusahaan meninjau kembali manajemen hutang untuk tidak melakukan peningkatan pinjaman dimana peningkatan kewajiban yang terlaluh besar dan tidak dibarengi dengan kenaikan kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi akan mengakibatkan penurunan pada likuiditas keuangan dan fleksibilitas keuangan. E. DAFTAR PUSTAKA Undang-Undang No Tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah. Martini, Dwi., dkk Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Buku 1, Jilid 2. Jakarta: Salemba Empat. Kasmir Pengantar Manajemen Keuangan. Edisi Pertama, Cetakan ke- 2. Jakarta: Kencana. Kieso., E. Donald., Jerry J. Weygand., dan Terry D. Walfield Akuntansi Intermediate. Edisi Kesepuluh, Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi11, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Wild, John J., K. R. Subramanyam., dan Robert. F. Halsey Analisis Laporan Keuangan. Edisi 8, Buku 1. Jakarta: Salemba Empat. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

52 ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT LION METAL WORKS, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nanda Sihombing S1 Akuntansi Liper Siregar, Jubi, Supitriyani Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran likuiditas, leverage dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Rata-rata quick ratio adalah sebesar 4,322; rata-rata debt to equity ratio adalah sebesar 0,261 dan rata-rata market to book ratio adalah sebesar 1,392. 2) Hasil pengujian regresi linier berganda adalah Ŷ = 1, ,073 X 1-0,549 X 2, artinya likuiditas berpengaruh positif dan leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. 3) Hasil analisis koefisien korelasi adalah 0,707 yang artinya terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen dengan dependen. Koefisien determinasi adalah sebesar 0,499 yang artinya likuiditas (quick ratio), leverage (debt to equity ratio) mampu menjelaskan nilai perusahaan (market to book ratio) sebesar 49,9%, sedangkan sisanya 50,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini. 4) Hasil uji F menunjukkan bahwa likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 5) Hasil uji t menunjukkan bahwa likuiditas dan leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Likuiditas, Leverage dan Nilai Perusahaan Abstract The purpose of this research is to know the description of liquidity, leverage and firm s value on PT Lion Metal Works, Tbk. which listed in the Indonesia Stock Exchange and to know the influence of liquidity and leverage to firm s value on PT Lion Metal Works, Tbk. which listed in the Indonesia Stock Exchange either simultaneously or partially. Data analysis techniques in this research using descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis covering the classic assumption test, multiple linear regression analysis, and hypothesis testing. The result of this research can be concluded as following: 1) The average of quick ratio is 4,322; the average of debt to equity ratio is 0,261 and the average of market to book ratio is 1,392. 2) The result of multiple linear regression analysis Ŷ = 1, ,073 X 1-0,549 X 2, which means liquidity has positive and leverage has negative effect to firm s value. 3) The coefficient of correlation is 0,707 which means there is a strong correlation between independent and dependent variable. The coefficient of determination is 0,499 which means liquidity (quick ratio) and leverage (debt to equity ratio) can explain the firm s value (market to book ratio) is 49,9%, and the rest 50,1% was explained by other variables that were not discussed in this research. 4) The result of F test is liquidity and leverage have significant effect to firm s value on PT Lion Metal Works, Tbk. which listed in the Indonesia Stock Exchange. 5). The result of t test shows that liquidity and leverage have not significant effect to firm s value on PT Lion Metal Works, Tbk. which listed in the Indonesia Stock Exchange. Keywords: Liquidity, Leverage and Firm s Value A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kondisi persaingan dalam dunia bisnis yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk melakukan aktivitasnya dengan maksimal, demi mencapai tujuan dalam mempertahankan eksistensinya di dunia bisnis. Jika dilihat dari sudut pandang jangka panjang, perusahaan memiliki tujuan yaitu memaksimalkan nilai perusahaannya. Upayaupaya dalam meningkatkan nilai perusahaan menjadi sangat penting bagi setiap perusahaan karena dapat dijadikan sebagai salah satu ukuran keberhasilan suatu manajemen dalam mengelola perusahaan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi nilai dari suatu perusahaan, beberapa diantaranya adalah likuiditas dan leverage. Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

53 kewajiban lancarnya dengan menggunakan kas yang dimiliki. Salah satu indikator likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah quick ratio. Rasio ini merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancarnya tanpa mengandalkan penjualan dari persediaan. Sedangkan rasio leverage merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh utangnya apabila perusahaan dilikuidasi. Salah satu indikator leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio. Rasio ini merupakan rasio yang digunakan untuk memberikan gambaran jumlah rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Gambaran likuiditas, leverage dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Gambaran Likuiditas, Leverage dan Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Nilai Likuiditas Leverage Perusahaan Quick Ratio (Kali) Debt to Equity Ratio (Kali) Market to Book Ratio (Kali) ,965 0,166 1, ,662 0,199 1, ,539 0,352 1, ,700 0,406 1,201 Sumber: Data Diolah ( 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran likuiditas, leverage dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, leverage dan nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Kieso, Jerry dan Terry (2007:2), laporan keuangan merupakan sarana pengomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar perusahaan. Menurut Martani, dkk (2012:62), lap oran keuangan merupakan informasi bagi para penggunanya terutama pemilik perusahaan, investor, kreditur dan juga manajemen untuk mengambil keputusan-keputusan terkait perusahaan di masa mendatang. Menurut Kieso, Jerry, dan Terry (2007:5), tujuan pelaporan keuangan adalah: a. Menyediakan informasi yang berguna bagi keputusan investasi dan kredit. b. Menyediakan informasi yang berguna dalam menilai arus kas masa depan. c. Menyediakan informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tesebut, dan perubahannya. 2. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan menjadi penting untuk dilakukan, karena dengan melakukannya para pengguna dapat mengetahui kekuatan dan kelemahan dari suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi atas kinerja yang dicapai manajemen di masa lalu, serta menjadi bahan pertimbangan terhadap penyusunan rencana di masa depan. Menurut Kasmir (2010:66), analisis laporan keuangan merupakan salah satu cara untuk mengetahui kinerja perusahaan dalam suatu periode. 3. Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan suatu perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang dapat berfungsi sebagai alat ukur dalam menilai kinerja suatu perusahaan. Menurut Keown, et. al (2004:74), rasio keuangan merupakan penulisan ulang data akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam rangka mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan keuangan perusahaan.. Ada beberapa jenis rasio keuangan menurut Brigham dan Joel (2010:134), yaitu: Liquidity Ratio, Asset Management Ratio, Financial Leverage, Profitability Ratio, dan Market Value Ratio. 4. Likuiditas Likuiditas merupakan kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas atau kemampuan untuk memperoleh kas (Wild, Subramanyam dan Robert, 2005:185). Likuiditas mengacu pada kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Menurut Kasmir (2010:110), rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban (hutang jangka pendek). Artinya apabila perusahaan ditagih, maka akan Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

54 mampu untuk memenuhi (membayar) hutang tersebut terutama hutang yang sudah jatuh tempo. Menurut Brigham dan Joel (2010:134), pengukuran likuiditas sebagai berikut : rasio lancar ( current ratio) dan rasio cepat ( quick ratio/acid-test ratio). Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan likuiditas perusahaan (Munawir, 2002:32) yaitu: besarnya investasi pada aktiva tetap dibandingkan dengan seluruh dana jangka panjang, volume kegiatan perusahaan, dan pengendalian aktiva lancar. 5. Leverage Hutang merupakan sumber pendanaan eksternal yang digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Pembiayaan dengan utang mempunyai pengaruh bagi korporasi karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap (Tampubolon, 2005:37). Menurut Halim (2007:158), rasio leverage digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin jelek keadaan keuangan perusahaan, karena semakin tinggi pula risiko keuangan yang ditanggung oleh perusahaan. Cara yang umum digunakan dalam mengukur rasio leverage (Kasmir, 2010:112), yaitu: debt ratio dan Debt to Equity Ratio. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal ( leverage) menurut Brigham dan Joel (2011:155), adalah risiko usaha, posisi pajak perusahaan, fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau keagresifan manajerial. 6. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap perusahaan yang selalu dikaitkan dengan harga saham. Menurut Brealey, Stewart dan Alan (2007:46), harga saham dan nilai perusahaan mengikhtisarkan penilaian kolektif investor tentang seberapa baikkah keadaan suatu perusahaan, baik kinerja saat ini maupun prospek masa depannya. Oleh sebab itu, peningkatan harga saham mengirimkan sinyal positif dari investor kepada manajer. Dalam penelitian ini, penulis mengukur nilai perusahaan dengan menggunakan market to book ratio (MBR). Menurut Sudana (2011:24), market to book ratio adalah rasio yang mengukur penilaian pasar keuangan terhadap manajemen dan organisasi perusahaan sebagai going concern. Menurut Horne dan John (2012:3), faktorfaktor yang mempengaruhi nilai perusahaan terdiri dari: keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan manajemen aset. 7. Pengaruh Likuiditas dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Nilai perusahaan merupakan cerminan dari harga pasar saham dan jumlah saham beredar dari suatu perusahaan. Bila rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang dan profitabilitas semuanya terlihat baik dan jika kondisi ini berjalan terus-menerus secara stabil, maka rasio nilai pasar juga akan tinggi, harga saham kemungkinan tinggi sesuai dengan yang diperkirakan, dan manajemen telah melakukan pekerjaannya dengan baik sehingga sebaiknya mendapat imbalan (Brigham dan Joel, 2010:150). Menurut Kasmir (2010:112), rasio solvabilitas atau leverage merupakan suatu rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Pembiayaan dengan utang mempunyai pengaruh bagi korporasi, karena utang mempunyai beban yang bersifat tetap. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin jelek keadaan keuangan perusahaan, karena semakin tinggi pula resiko keuangan yang ditanggung oleh perusahaan seperti ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi beban tetap berupa bunga ataupun pelunasan utang pokoknya dalam situasi perekonomian yang memburuk (Tampubolon, 2005:37). Jika dengan penggunaan utang yang tinggi perusahaan dapat memperoleh laba yang lebih besar dibandingkan dengan beban bunga, maka akan meningkatkan nilai perusahaan. Namun, jika dengan penggunaan utang yang tinggi akan meningkatkan lebih banyak beban bunga dibandingkan dengan laba perusahaan, maka nilai perusahaan akan turun yang tercermin dari harga saham. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Tabel 2 Quick Ratio (QR) PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sumber: Data Bursa Efek Indonesia (Diolah) Berdasarkan Tabel 2 di atas, nilai quick ratio yang berada di bawah rata-rata ada pada tahun 2014 (TW I sampai TW IV) dan tahun 2015 (TW I sampai TW IV). Nilai yang berada di Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

55 bawah rata-rata ini disebabkan oleh keadaan dimana jumlah aset lancar yang cenderung meningkat didominasi oleh besarnya jumlah persediaan. Nilai quick ratio minimum perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah sebesar 2,386 kali pada tahun 2015 (TW I). Artinya, perusahaan mampu menjamin Rp 100 kewajiban lancar yang dimiliki dengan Rp 238,6 aset lancarnya. Sedangkan quick ratio maksimum perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah sebesar 6,965 kali pada tahun 2012 (TW IV). Hal ini disebabkan karena adanya penurunan terhadap nilai persediaan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Diikuti dengan aset lancar perusahaan yang mengalami kenaikan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Gambaran Debt to equity ratio PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode disajikan pada Tabel 3. Tabel 3 Debt to Equity Ratio PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Total Utang Total Ekuitas Debt to Equity Ratio (Kali) 2012 I ,210 II ,187 III ,158 IV , I ,168 II ,165 III ,192 IV , I ,287 II ,303 III ,310 IV , I ,365 II ,354 III ,348 IV ,406 Rata-rata 0,261 Debt to Equity Ratio Minimum 0,158 Debt to Equity Ratio Maksimum 0,406 Sumber: Data Bursa Efek Indonesia (Diolah) Berdasarkan Tabel 3 di atas, diketahui nilai rata-rata debt to equity ratio perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah sebesar 0,261 kali, yang artinya perusahaan menggunakan utang dalam kegiatan usahanya sebesar 0,261 kali dibandingkan dengan ekuitasnya. Nilai debt to equity ratio minimum perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah sebesar 0,158 kali pada tahun 2012 (TW III), yang artinya perusahaan menggunakan utang dalam kegiatan usahanya sebesar 0,158 kali dibandingkan dengan ekuitasnya. Hal ini disebabkan karena total ekuitas perusahaan meningkat jauh dibandingkan total utang perusahaan. Sedangkan debt to equity ratio maksimum perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah sebesar 0,406 kali pada tahun 2015 (TW IV), yang artinya perusahaan menggunakan utang dalam kegiatan usahanya sebesar 0,406 kali dibandingkan dengan ekuitasnya. Hal ini disebabkan karena total utang perusahaan meningkat yang diikuti dengan menurunnya jumlah ekuitas. Gambaran Market to book ratio PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode disajikan pada Tabel 4. Tabel 4 Market to Book Ratio PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sumber: Data Bursa Efek Indonesia (Diolah) Tabel 4 di atas, nilai rata-rata market to book ratio perusahaan periode adalah sebesar 1,392 kali, yang artinya setiap Rp 100 nilai buku per saham dihargai Rp 139,2 oleh investor. Nilai market to book ratio minimum perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah 1,013 kali pada tahun 2012 (TW I), yang artinya setiap Rp 100 nilai buku per saham dihargai Rp 101,3 oleh investor. Hal ini disebabkan karena harga pasar saham tidak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya. Sedangkan market to book ratio maksimum perusahaan periode 2012 sampai 2015 adalah sebesar 1,811 kali pada tahun 2013 (TW III), yang artinya setiap Rp 100 nilai buku per saham dihargai Rp 181,1 oleh investor. Hal ini disebabkan karena harga pasar per saham lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya. Keadaan ini mengindikasikan bahwa saham yang dimiliki perusahaan dihargai jauh lebih tinggi di atas nilai bukunya. b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 5: Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

56 Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta 1 (Constant) 1,221,790 QR,073,083,521 DER -,549 1,693 -,193 Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 5, maka model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: = 1, ,073 X 1-0,549 X 2 Dari persamaan regresi di atas, dapat diartikan likuiditas berpengaruh positif dan leverage berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode triwulan dari tahun ) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil pengolahan data SPSS untuk koefisien korelasi disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,707 a,499,422, Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai korelasi adalah sebesar 0,707, artinya terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara variabel independen (likuiditas dan leverage) terhadap variabel dependennya (nilai perusahaan). Sementara koefisien determinasi (R Square) adalah sebesar 0,499, artinya likuiditas dan leverage mampu menjelaskan variabel nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 sampai 2015 sebesar 49,9% dan sisanya 50,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, seperti current ratio, debt to asset ratio, return on asset atau return on equity. 3) Uji Hipotesis a) Uji Simultan (Uji F) Hasil perkiraan dari nilai F hitung dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji F Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regressio n,466 2,233 6,485,011 b Residual,467 13,036 Total, Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 7, tingkat signifikansi 0,011 alpha 0,05, atau F hitung (6,485) > F tabel (3,81), maka H 0 ditolak, yang artinya bahwa likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Uji Parsial (Uji t) Hasil perkiraan nilai t hitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil Uji t Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan hasil pengujian statistik uji-t sebagai berikut: (1). Likuiditas mempunyai nilai t hitung 0,876) < t tabel (2,160) atau dengan taraf signifikansi 0,397 > 0,05, maka H 0 diterima, artinya likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2). Leverage mempunyai nilai t hitung 0,324) < t tabel (2,160) atau dengan taraf signifikansi 0,751 > 0,05, maka H 0 diterima, artinya leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Likuiditas pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Hasil analisis menunjukkan kondisi likuiditas yang diukur dengan quick ratio PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 sampai 2015 mengalami fluktuasi yang cenderung menurun. Dimana quick ratio minimum sebesar 2,386 kali yang berada di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan besarnya jumlah pesediaan yang mendominasi jumlah aset lancar, Oleh sebab itu, sebaiknya perusahaan lebih bijak dalam mengendalikan aset lancarnya. Perusahaan perlu meningkatkan keamanan stok modal kerjanya yaitu investasi terhadap aset lancar dan mengurangi tingkat persediaan serta mengurangi jumlah kewajiban lancarnya dengan cara menambah kewajiban jangka panjang ataupun ekuitasnya agar kegiatan operasional perusahaan semakin baik dan laba yang dihasilkan juga semakin meningkat. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

57 Sedangkan hasil quick ratio maksimum sebesar 6,965 kali yang terdapat pada tahun 2012 (TW IV). Keadaan ini disebabkan adanya penurunan terhadap nilai persediaan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yang diikuti dengan kenaikan aset lancar yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kenaikan kewajiban lancarnya. Oleh karena itu, perusahaan harus selalu memantau perkembangan aset lancarnya serta berusaha untuk menggunakannya dengan seoptimal mungkin agar dapat meningkatkan nilai perusahaannya. b. Evaluasi Leverage pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Hasil analisis menunjukkan kondisi leverage yang diukur dengan debt to equity ratio PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 sampai 2015 mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat. Dimana debt to equity ratio minimum sebesar 0,158 kali yang berada di bawah rata-rata. Hal ini disebabkan karena total ekuitas perusahaan meningkat jauh dibandingkan total utang perusahaan. Sedangkan hasil debt to equity ratio maksimum sebesar 0,406 kali yang terdapat pada tahun 2015 (TW IV). Kenaikan ini disebabkan karena total utang perusahaan meningkat yang diikuti dengan menurunnya jumlah ekuitas. Nilai ini menunjukkan bahwa perusahaan menggunakan utang dalam kegiatan usahanya sebesar 0,406 kali dan sisanya 0,594 kali didanai oleh ekuitas. Oleh sebab itu, perusahaan harus menurunkan tingkat debt to equity ratio yang dimiliki dengan cara mengurangi utang tanpa mengurangi ekuitas, atau perusahaan dapat menambah ekuitas tanpa menambah utang. Dan sebelum memutuskan pendanaan menggunakan utang, perusahaan harus memikirkan dampak dari penggunaan utang terhadap labanya. Karena apabila beban bunga atas utang yang dibayar lebih besar dari laba yang didapatkan, maka nilai perusahaan akan mengalami penurunan. Namun sebaliknya, jika laba yang didapatkan lebih besar dibandingkan dengan beban bunga yang harus dibayar, maka nilai perusahaan akan meningkat. c. Evaluasi Nilai Perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Hasil analisis menunjukkan kondisi nilai perusahaan yang diukur dengan market to book ratio pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012 sampai 2015 mengalami fluktuasi yang cenderung menurun. Dimana market to book ratio minimum sebesar 1,013 kali yang berada di bawah rata-rata namun masih berada di atas angka 1. Hal ini disebabkan karena harga pasar saham tidak jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya. Oleh sebab itu, untuk menjaga nilai perusahaan agar tetap berada di atas angka 1, perusahaan perlu melakukan beberapa kiat seperti meningkatkan profitabilitas, membagikan dividen ke pemegang saham dengan teratur dan meminimalkan risiko finansialnya seperti risiko ketidakmampuan dalam memenuhi hutanghutangnya. Sedangkan market to book ratio maksimum sebesar 1,811 kali yang terdapat pada tahun 2013 (TW III). Kenaikan ini disebabkan karena harga pasar per saham lebih tinggi dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya. Nilai ini menunjukkan bahwa setiap Rp 100 nilai buku per saham akan dihargai Rp 181,1 oleh investor. Hal ini juga mengindikasikan bahwa perusahaan telah berhasil dalam menciptakan nilai bagi pemegang sahamnya D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Hasil pengujian regresi linier berganda yang telah dilakukan, diperoleh persamaan regresi = 1, ,073 X 1-0,549 X 2. Persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa likuiditas mempunyai pengaruh positif dan leverage mempunyai pengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Besarnya pengaruh likuiditas yang diukur dengan quick ratio terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan market to book ratio adalah sebesar 0,073, artinya setiap likuiditas mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan kenaikan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,073 satuan. Sementara besarnya pengaruh leverage yang diproksikan dengan debt to equity ratio terhadap nilai perusahaan yang diproksikan dengan market to book ratio adalah sebesar -0,549, yang artinya setiap leverage mengalami kenaikan sebesar 1 satuan, maka akan menyebabkan penurunan terhadap nilai perusahaan sebesar 0,549 satuan. b. Pengujian koefisien korelasi dan determinasi diperoleh nilai korelasi sebesar 0,707, yang artinya terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara variabel independen (likuiditas dan leverage) terhadap variabel dependen (nilai perusahaan). Sementara untuk koefisien determinasi (R square) diperoleh nilai sebesar 0,499. Angka ini mempunyai arti bahwa likuiditas dan leverage mampu menjelaskan variabel nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 sampai 2015 sebesar 49,9% dan sisanya 50,1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, seperti current ratio, debt to asset ratio, return on asset atau return on equity. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

58 c. Hasil uji F, diperoleh nilai F hitung (6,485) > F tabel (3,81), atau dengan taraf signifikansi 0,011 < alpha 0,05, maka H 0 ditolak, artinya likuiditas dan leverage berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. d. Hasil uji t, pada quick ratio diperoleh nilai t hitung (0,876) < t tabel (2,160), atau dengan taraf signifikansi 0,397 > 0,05, maka H 0 diterima, artinya likuiditas berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pada debt to equity ratio diperoleh nilai t hitung (0,324) < t tabel (2,160), atau dengan taraf signifikansi 0,751 > 0,05, maka H 0 diterima, artinya leverage berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai perusahaan pada PT Lion Metal Works, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Saran a. Perusahaan sebaiknya meningkatkan keamanan stok modal kerja dan mengurangi tingkat persediaan serta mengurangi jumlah kewajiban lancarnya dengan cara menambah kewajiban jangka panjang ataupun ekuitasnya, agar kegiatan operasional perusahaan semakin baik dan laba yang dihasilkan juga semakin meningkat. b. Perusahaan sebaiknya memperhatikan dampak dari penggunaan liabilitas terhadap laba, agar kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman dan bunga pinjamannya semakin baik sehingga memperkecil risiko perusahaan untuk dilikuidasi. c. Perusahaan sebaiknya meningkatkan profitabilitasnya, membagikan dividen ke pemegang saham dengan teratur dan meminimalkan risiko finansialnya seperti risiko ketidakmampuan dalam memenuhi hutang-hutangnya, agar dapat menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal di perusahaan. Keuangan, Edisi XIII, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Kasmir Pengantar Manajemen Keuangan, Edisi I, cetakan Pertama. Jakarta : Kencana. Keown, et.al Manajemen Keuangan : Prinsip-prinsip dan Aplikasi, Edisi IX, Jilid 1. Jakarta : PT Indeks Kelompok Gramedia. Kieso, Donald E, Jerry J. Weygandt dan Terry D. Warfield Akuntansi Intermediate, Edisi XII, Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Martani, Dwi, dkk Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Munawir, S Analisa Laporan Keuangan, Edisi II. Yogyakarta : YKPN. Sudana, I Made Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga. Tampubolon, Manahan P Manajemen Keuangan (Financial Management): Konseptual, Problem & Studi Kasus, Edisi I. Bogor : Ghalia Indonesia. Wild, John J, Subramanyam, dan Robert F. Halsey Financial Statement Analysis. Jakarta : Salemba Empat. E. DAFTAR PUSTAKA Brealey, Richard A, Stewart C. Myers dan Alan J. Marcus Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi V, Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston Dasar-Dasar Manajemen Keuangan: Essentials of Financial Management, Edisi XI, Buku 1. Jakarta : Salemba Empat. Halim, Abdul Manajemen Keuangan Bisnis. Bogor : Penerbit Ghalia Indonesia. Horne, James C. Van dan John M. Wachowicz Prinsip-prinsip Manajemen Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

59 PENGARUH STRUKTUR ASET DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Raesha Suhaebra S1 Akuntansi Darwin Lie, Jubi, Supitriyani Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran struktur aset, ukuran perusahaan dan struktur modal serta untuk mengetahui pengaruh struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Objeknya adalah PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2004 sampai dengan Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Rata-rata tangibility of asset ratio sebesar 0,201; rata-rata size sebesar 16,768 dan rata-rata DER sebesar 0,988. 2) Hasil analisis regresi linier berganda Ŷ = 13,864 2,423X 1 0,739X 2, artinya terdapat pengaruh negatif antara struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode ) Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,766 berarti terdapat hubungan yang kuat antara struktur modal, struktur asset, dan ukuran perusahaan. Koefisien determinasi sebesar 0,587, berarti 58,7% struktur modal dijelaskan oleh struktur aset dan ukuran perusahaan. 4) Hasil uji F, H 0 ditolak, artinya struktur aset dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Dari Uji t untuk struktur aset H 0 diterima, artinya struktur aset berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk dan untuk ukuran perusahaan H 0 ditolak, artinya ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kata Kunci: Struktur Aset, Ukuran Perusahaan dan Struktur Modal Abstract The purpose of this research ist to describe the asset structure, company size and capital structure at PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk listed in Indonesia Stock Exchange and to analyze influence of the asset structure and size of the company on the capital structure of PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk listed in Indonesia Stock Exchange. Data analysis techniques in this research using descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis covering the classic assumption test, multiple linear regression analysis, and hypothesis testing. The result of this research can be concluded as: 1) The average tangibility of assets ratio is 0,201; The average size is 16,768 and average DER is 0,988. 2) The result of multiple linear regression analysis is Ŷ = 13,864 2,423X 1 0,739X 2, which mean there is a negative effect between the asset structure and size of the company towards the capital structure. 3) The result of correlation coefficient analysis is 0,766 means there is a strong relationship between asset structure, size of the company, and the capital structure. Coefficient of determination is 0,587 means 58,7% of capital structure is explain by asset structure and size of the company. 4) F-test is H 0 rejected, means that the asset structure and firm size significant effect on the capital structure at PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. The t-test for liquidity is H 0 accepted, means the asset structure not significant effect towards the capital structure at PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk and for firm size is H 0 rejected, meaning that firm size significant towards the capital structure at PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk listed in Indonesia Stock Exchange. Keywords: Assets Structure, Firm Size and Capital Structure A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi mulai menunjukkan kemajuan yang signifikan, dengan banyaknya perusahaan yang tumbuh dan berkembang di bidang usahanya yang dijalani. Hal ini menyebabkan persaingan di dunia bisnis menjadi ketat dan perusahaan dituntut untuk menjadi perusahaan yang lebih baik serta kreatif. Salah satu faktor untuk memenangkan persaingan di dunia bisnis tersebut adalah struktur modal. Keputusan penting yang dihadapi oleh manajer keuangan adalah mengenai keputusan struktur modal. Struktur modal banyak dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

60 struktur aset dan ukuran perusahaan. Struktur aset merupakan penentuan besarnya alokasi dana untuk masing-masing komponen aset, baik aset lancar maupun aset tetap. Menurut Brigham dan Joel (2006:42), perusahaan yang aktivanya cocok sebagai jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan hutang. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset, rata-rata total penjualan dan rata-rata total aset. Menurut Sjahrial (2008:205), perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena kemudahaan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula. Gambaran struktur aset, ukuran perusahaan dan struktur modal pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Gambaran Tangibility of Asset Ratio, Size dan DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Struktur Aset Tangibility of Asset Ratio (Kali) Ukuran Perusahaan Size (Kali) Struktur Modal DER (Kali) ,186 16,275 1, ,201 16,295 1, ,189 16,354 1, ,225 16,568 0, ,268 16,596 1, ,243 16,690 0, ,199 16,837 1, ,199 16,780 0, ,157 17,083 0, ,172 17,126 0, ,209 17,161 1, ,165 17,453 0,187 Sumber: Data Diolah ( 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran struktur aset, ukuran perusahaan dan struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran struktur aset, ukuran perusahaan dan struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna,Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui pengaruh struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial.. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Stice, et. al. (2009:64), laporan keuangan merupakan ikhtisar hasil operasi dan menunjukkan posisi keuangan serta arus kas yang disiapkan berdasarkan informasi yang didapat dari akun yang telah sesuai. Menurut Rudianto (2009:18), secara umum laporan keuangan disusun dengan tujuan sebagai berikut: a. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-sumber ekonomis, dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. b. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi suatu perusahaan yang timbul dalam aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba. c. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu parapemakai laporan dalam mengestimasi potensi perusahaan guna menghasilkan laba. 2. Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (20 06:190), analisis laporan keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau yang mempunyai makna antara yang satu dengan yang lain baik antara data kuantitatif maupun data non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yang tepat. 3. Rasio Keuangan Menurut Horne dan John (2013:163), rasio keuangan adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua buah data keuangan dengan membagi satu angka dengan angka lainnya. Ada beberapa jenis rasio keuangan menurut Brigham dan Joel (2010:134), yaitu: Liquidity Ratio, Asset Management Ratio, Financial Leverage, Profitability Ratio, dan Market Value Ratio. 4. Struktur Aset Menurut Weston dan Brigham (2005:175), struktur aset adalah perimbangan Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

61 atau perbandingan antara aset tetap dan total aset. Menurut Brigham dan Joel (2006:42), perusahaan yang aktivanya cocok sebagai jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan utang. Pengukuran struktur aset dapat dilakukan dengan melihat proporsi aset tetap perusahaan terhadap total aset perusahaan secara keseluruhan. 5. Ukuran Perusahaan Menurut menurut Sawir (2004:101), ukuran perusahaan menggambarkan ukuran besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total aset, jumlah penjualan, rata-rata total penjualan dan rata-rata total asset. Menurut Asnawi dan Wijaya (2005:274), hal ini disebabkan dugaan banyaknya keputusan/hasil keuangan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Secara umum biasanya size diproksi dengan total aset. Karena nilai total aset biasanya sangat besar dibandingkan variabel keuangan lainnya, maka dengan maksud mengurangi peluang heteroskedastis dan aset biasanya sangat besar nilainya, untuk menghindari bias skala maka aset perlu dikompres. 6. Struktur Modal Menurut Riyanto (2009:22), struktur modal dapat didefinisikan sebagai perimbangan atau perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Menurut Sjahrial (2008:260), struktur modal adalah perimbangan antara penggunaan modal pinjaman yang terdiri dari hutang jangka pendek yang bersifat permanen, hutang jangka panjang dengan modal sendiri yang terdiri saham preferen dan saham biasa. Menurut Sudana (2011:157), rasio struktur modal terdiri dari Debt to Assets Ratio (DAR) atau Debt Ratio (DR), Debt to Equity Ratio (DER), Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER), Times Interest Earned (TIE), dan Fixed Change Converage (FCC). Maka faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal adalah stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan agen pemberi peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, dan fleksibilitas keuangan. 7. Pengaruh Struktur Aset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal Struktur aset merupakan perbandingan antara aset tetap dan total aset yang dapat menentukan besarnya alokasi dana untuk masing-masing komponen aset. Semakin besar nilai struktur aset perusahaan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan menjamin hutangnya dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Rasio untuk mengukur struktur aset adalah dengan membandingkan total aset tetap dan total aset. Menurut Brigham dan Joel (2006:42), perusahaan yang aktivanya cocok sebagai jaminan atas pinjaman cenderung lebih banyak menggunakan utang. Aktiva untuk tujuan umum yang dapat digunakan oleh banyak bisnis dapat menjadi jaminan yang baik, dan sebaliknya pada aktiva untuk tujuan khusus. Maka dapat dikatakan struktur aset dapat digunakan untuk menentukan seberapa besar hutang jangka panjang yang dapat diambil dan hal ini akan berpengaruh terhadap penentuan besarnya struktur modal. Ukuran perusahaan adalah ukuran besar atau kecilnya aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar ukuran perusahaan menunjukkan semakin tinggi kemampuan perusahaan memperoleh modal di pasar modal dan semakin besar perusahaan, maka akan semakin tinggi pula dana yang dibutuhkan untuk membiayai kebutuhan perusahaan. Menurut Sjahrial (2008:205), perusahaan besar yang sudah mapan akan lebih mudah memperoleh modal di pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena kemudahaan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki fleksibilitas yang lebih besar pula dan perusahaan dengan ukuran lebih besar, mempunyai kepercayaan lebih besar dalam mendapatkan sumber dana, sehingga akan memudahkan untuk mendapatkan kredit dari pihak luar. Oleh karena itu, ukuran perusahaan yang besar merupakan sinyal positif bagi kreditur untuk memberikan pinjaman. Sehingga ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap struktur modal. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Tabel 2 Tangibility of Asset Ratio pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tangibility of Asset Ratio Aset tetap/total Aset , , , , , , , , , , , ,165 Nilai Minimum 0,157 Nilai Maksimum 0,268 Rata-rata 0,201 Sumber: Data Diolah ( Berdasarkan Tabel 2 di atas, nilai ratarata tangibility of asset ratio tahun Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

62 adalah sebesar 0,201. Diketahui tangibility of asset ratio minimum perusahaan tahun adalah sebesar 0,157 pada tahun 2012, yang berarti aset lancar meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan aset tetap perusahaan. Hal ini disebabkan perusahaan melakukan pembelian persediaan bahan baku yang tinggi pada tahun tersebut. Tangibility of asset ratio maksimum perusahaan tahun adalah sebesar 0,268 pada tahun 2008, yang berarti aset tetap meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan aset lainnya. Hal ini disebabkan perusahaan menerima Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri dari Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia sehubungan dengan proyek perluasan modal dalam negeri. Sebagian besar rencana investasi telah direalisasikan dan pabrik baru telah beroperasi secara komersial pada kuartal tiga tahun Pada tanggal 31 Desember 2008, persentase penyelesaian rata-rata atas aset dalam penyelesaian yang diakui dalam pelaporan keuangan adalah sekitar 52%. Gambaran ukuran perusahaan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Size pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Size Ln(Total Aset) , , , , , , , , , , , ,453 Nilai Minimum 16,275 Nilai Maksimum 17,453 Rata-rata 16,768 Sumber: Data Diolah ( Berdasarkan Tabel 3 di atas, nilai ratarata size perusahaan tahun adalah sebesar 16,768. Diketahui size minimum perusahaan tahun adalah sebesar 16,275 pada tahun Hal ini disebabkan oleh rendahnya piutang dan persediaan perusahaan, begitu juga dengan aset tetap perusahaan yang masih rendah sehingga total aset yang dimiliki perusahaan masih rendah. Size maksimum perusahaan sebesar 17,453 pada tahun Hal ini disebabkan oleh peningkatan aset lancar dan aset tidak lancar perusahaan yang dapat meningkatkan total aset yang dimiliki perusahaan perusahaan. Gambaran Struktur Modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk sbb.: Tabel 4 Debt to Equity Ratio (DER) pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Debt to Equity Ratio (DER) Total Hutang/ Ekuitas , , , , , , , , , , , ,187 Nilai Minimum 0,187 Nilai Maksimum 1,555 Rata-rata 0,988 Sumber: Data Diolah ( Tabel 4 di atas, nilai rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan tahun adalah sebesar 0,988. Diketahui Debt to Equity Ratio (DER) minimum perusahaan tahun adalah sebesar 0,187 pada tahun Hal ini disebabkan oleh penurunan hutang perusahaan dan peningkatan jumlah modal perusahaan. Debt to Equity Ratio (DER) maksimum perusahaan tahun adalah sebesar 1,555 pada tahun Hal ini disebabkan oleh peningkatan hutang perusahaan dan penurunan jumlah modal perusahaan. Ini berarti perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan dari luar perusahaan (hutang) dibandingkan modal sendiri. b. Analisis Deskriptif Kuantitatif 1) Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 5 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 13,864 3,721 1 TAR -2,423 2,453 -,231 SIZE -,739,209 -,828 Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 5, maka model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Ŷ = 13,864 2,423X 1 0,739X 2 Persamaan regresi di atas dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh negatif antara struktur aset (X 1 ) ukuran perusahaan (X 2 ) terhadap struktur modal ( Ŷ) pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia untuk periode ) Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Hasil pengolahan data SPSS untuk koefisien korelasi disajikan pada Tabel 6. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

63 Tabel 6 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1,766 a,587,495, Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa nilai r adalah 0,766, berarti korelasi atau hubungan antara struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. adalah korelasi kuat. Sementara koefisien determinasi (R Square) adalah 0,587 atau 58,7% yang berarti bahwa tangibility of asset ratio dan size berpengaruh 58,7% terhadap Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan sisanya 41,3%, dipengaruhi faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini, seperti Asset Mix, Debt to Assets Ratio (DAR) dan Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER). 3) Uji Hipotesis a) Uji Simultan (Uji F) Hasil perkiraan dari nilai F hitung dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7 Hasil Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regressio,733 2,367 6,384,019 b n 1 Residual,517 9,057 Total 1, Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 7, menunjukkan F hitung > F tabel (6,384>4,286) maka H 0 ditolak yang berarti bahwa struktur aset dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b) Uji Parsial (Uji t) Hasil perkiraan nilai t hitung dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Hasil Uji t Model Unstandardized Coefficients B Std. Error 13,86 3,721 4 Standardized Coefficients Beta T Sig. (Const 3,72 ant) 6,005 TAR -2,423 2,453 -,231 -,988, SIZE -,739,209 -,828 3,54,006 3 Sumber: Hasil Pengolahan Data (SPSS) Berdasarkan Tabel 8, menunjukkan hasil pengujian statistik uji-t sebagai berikut: (1). Tangibility of asset ratio mempunyai nilai t hitung < t tabel (0,988 < 2,262) atau Sig. > alpha (0,349 > 0,05) maka H 0 diterima yang berarti bahwa struktur aset berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. (2). Size mempunyai nilai t hitung < t tabel (3,543 > 2,262) atau sig. alpha (0, ) maka H 0 ditolak yang berarti bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 2. Evaluasi a. Evaluasi Struktur Aset pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata nilai tangibility of asset ratio pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Periode adalah sebesar 0,201. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perbandingan jumlah aset tetap tetap terhadap total aset pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Periode adalah sebesar 0,201. Untuk nilai tangibility of asset ratio di bawah rata-rata yaitu pada tahun 2004, 2006, 2010, 2011, 2012, 2013 dan tahun Rendahnya tangibility of asset ratio yang dimiliki perusahaan disebabkan aset lancar yang dimiliki perusahaan tidak diikuti dengan kenaikan aset tidak lancar perusahaan. Besarnya aset lancar yang dimiliki perusahaan ini disebabkan adanya peningkatan nilai kas dan setara kas, piutang usaha dan persediaan yang dimiliki oleh perusahaan. Sebaiknya perusahaan dalam meningkatkan struktur aset, perusahaan menambah jumlah aset tetapnya dan harus lebih memperhatikan aset tetap yang baik. Dengan menambah jumlah aset tetap, seperti mesin dan peralatan produksi, perusahaan akan lebih banyak menghasilkan suatu produk yang dapat meningkatkan penjualan sehingga perusahaan akan memperoleh laba. Dengan meningkatnya penjualan tentunya ini akan meningkatkan struktur aktiva perusahaan tersebut. b. Evaluasi Ukuran Perusahaan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata size pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 16,768. Tingkat size paling tinggi berada pada tahun 2015 yaitu sebesar 17,453. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan berusaha meningkatkan nilai asetnya, baik aset lancar maupun aset tidak lancar perusahaan. Hal ini juga menggambarkan bahwa perusahaan meningkatkan pertumbuhan penjualannya yang juga dapat meningkatkan kas dan setara kas perusahaan dan juga perusahaan membuat pabrik baru untuk Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

64 meningkatkan produksinya. Pada tahun 2011 size perusahaan mengalami penurunan. Hal ini disebabkan kas dan dan aset tetap perusahaan mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Sebaiknya perusahaan dalam meningkatkan ukuran perusahaan, perusahaan melakukan pengendalian dalam meningkatkan total aset perusahaan, baik aset lancar maupun aset tidak lancar. Pengendalian dalam meningkatkan total aset perusahaan sangat mempengaruhi besarnya ukuran perusahaan. c. Evaluasi Struktur Modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata Debt to Equity Ratio (DER) pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebesar 0,988. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata perbandingan jumlah hutang dengan modal yang dimiliki oleh perusahaan adalah sebesar 0,988. Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) tertinggi berada pada tahun Tingginya Debt to Equity Ratio (DER) disebabkan meningkatnya jumlah hutang perusahaan dibandingkan dengan nilai ekuitasnya. Hal ini juga menggambarkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan pendanaan dari luar (hutang) daripada modal sendiri untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Tingkat Debt to Equity Ratio (DER) terendah berada pada tahun Rendahnya Debt to Equity Ratio (DER) disebabkan penurunan hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang perusahaan. Sedangkan total ekuitas perusahaan meningkat dikarenakan tambahan modal disetor pada tahun tersebut meningkat drastis dari tahun sebelumnya. Sebaiknya perusahaan dalam melakukan penambahan hutang, perusahaan mempertimbangkan komposisi serta pengalokasian hutang dengan tepat. Hutang yang berlebih dapat membawa dampak pada risiko keuangan, namun bila dikelola dengan tepat akan berguna dalam pencapaian laba. d. Evaluasi Struktur Aset dan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 6,384 dengan tingkat signifikansi 0,019 yang lebih kecil dari 0,05 atau dapat dikatakan 0,019 < 0,05 sedangkan nilai F tabel sebesar 4,286. Karena F hitung > F tabel maka H 0 ditolak, yang berarti bahwa struktur aset dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Struktur Aset, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 0,988 lebih kecil dari t tabel 2,262 atau dapat 0,988 < 2,262. Sementara nilai probabilitas tangibility of asset ratio (0,349) lebih besar dari (0,05), atau dapat dikatakan 0,349 > 0,05, maka H 0 diterima atau dapat dikatakan struktur aset berpengaruh tidak signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial. Struktur Aset berpengaruh tidak signifikan disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu adanya data yang yang berubah secara drastis. Selain itu ukuran sample yang kecil hanya 12 tahun saja. Dan masih banyak faktor-faktor lainnya. Perusahaan sebaiknya memperhatikan kembali langkah apa yang harus diambil dalam memanfaatkan struktur aset yang dimiliki perusahaan. Semakin besar struktur aset perusahaan maka semakin tinggi kemampuan perusahaan menjamin hutangnya dalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan. Ukuran Perusahaan, berdasarkan uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 3,543 lebih besar dari t tabel 2,262 atau dapat dikatakan 3,543 < 2,262 Sementara nilai probabilitas size (0,006) lebih kecil dari (0,05), atau dapat dikatakan 0,006 0,05, maka H 0 ditolak atau dapat dikatakan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia secara parsial. Perusahaan sebaiknya dapat mempertahankan serta meningkatkan segala aspek perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar termasuk salah satu indikator untuk menilai besar kecilnya suatu perusahaan. Semakin besar perusahaan semakin besar pula peluang perusahaan untuk mendapatkan hutang jangka panjang D. KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Hasil analisis regresi linier berganda yang telah dilakukan, yaitu: Ŷ = 13,864 2,423X 1 0,739X 2. Artinya terdapat pengaruh negatif antara struktur aset dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Besar pengaruh yang dimaksud adalah -2,423 yang berarti bahwa setiap kenaikan tangibility of asset ratio sebesar 1 satuan, maka Debt to Equity Ratio (DER) akan turun sebesar 2,423 satuan dan sebaliknya. Sedangkan besar pengaruh yang dimaksud adalah -0,739 yang berarti bahwa setiap kenaikan size sebesar 1 satuan, maka Debt to Equity Ratio (DER) akan turun sebesar 0,739 satuan dan sebaliknya. b. Uji F diperoleh F hitung > F tabel (6,384>4,286) atau nilai signifikan 0,019 < 0,05 maka H 0 ditolak, berarti struktur aset dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada PT Hanjaya Mandala Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

65 Sampoerna, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. c. Analisis koefisien korelasi dan determinasi diketahui bahwa nilai r adalah 0,766 yang berarti bahwa terdapat korelasi atau hubungan yang kuat antara variabel dependen (Struktur modal) dengan variabel independennya (struktur aset dan ukuran perusahaan). Sementara koefisien determinasi (R Square) adalah 0,587 atau 58,7% yang berarti bahwa tangibility of asset ratio dan size berpengaruh 58,7% terhadap Debt to Equity Ratio (DER) sedangkan sisanya sebesar 41,3%, Debt to Equity Ratio (DER) dapat dipengaruhi faktor lain yang tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Seperti Asset Mix, Debt to Assets Ratio (DAR) dan Long Term Debt to Equity Ratio (LTDER). 2. Saran a. Sebaiknya perusahaan dalam meningkatkan struktur aset, perusahaan menambah jumlah aset tetapnya dan harus lebih memperhatikan aset tetap yang baik. b. Sebaiknya perusahaan dalam meningkatkan ukuran perusahaan, perusahaan melakukan pengendalian dalam meningkatkan total aset perusahaan, baik aset lancar maupun aset tidak lancar. Pengendalian dalam meningkatkan total aset perusahaan sangat mempengaruhi besarnya ukuran perusahaan. c. Sebaiknya perusahaan dalam melakukan penambahan hutang, perusahaan mempertimbangkan komposisi serta pengalokasian hutang dengan tepat. Hutang yang berlebih dapat membawa dampak pada risiko keuangan, namun bila dikelola dengan tepat akan berguna dalam pencapaian laba. Riyanto, Bambang Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Cetakan Keenam. Yogyakarta: BPFE. Rudianto Pengantar Akuntansi. Jakarta: Erlangga. Sawir, Agnes Kebijakan Pendanaan dan Restrukturisasi Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sjahrial, Darmawan Manajemen Keuangan, Edisi 2. Jakarta: Mitra Wacana Media. Stice, James D., Earl K. Stice dan K. Fred Skousen Akuntansi Keuangan: intermediate accounting. Jakarta: Salemba Empat. Sudana, I Made Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktek. Jakarta: Erlangga. Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Erlangga. E. DAFTAR PUSTAKA Asnawi, Said Kelana dan Chandra Wijaya Riset Keuangan: Pengujian- Pengujian Empiris. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Brigham, Eugene F., dan Joel F. Houston Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2, Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Horne, Van C., James, dan John M. Wachowicz, Jr Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan, Buku 1, Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

66 PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT TANAH LAUT, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Maya Rani Manullang S1 Akuntansi Liper Siregar, Jubi, Supitriyani Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran likuiditas, leverage dan profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta untuk mengetahui pengaruh likuiditas dan leverage terhadap Profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi uji asumsi klasik, analisis regresi linier berganda, dan uji hipotesis. Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Rata-rata Current Ratio (CR) adalah 16,72, rata-rata Debt to Asset Ratio (DAR) adalah 0,41, rata-rata Return On Asset (ROA) adalah 0,04. 2) Hasil analisis dari regresi linier berganda adalah Ŷ=0,252-0,004X 1-0,366X 2, artinya terdapat pengaruh negatif antara likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas. 3) Hasil analisis koefisien korelasi diperoleh nilai r = 0,866 yang berarti hubungan yang sangat kuat antara variabel likuiditas,, leverage, dan profitabilitas. Koefisien determinasi adalah sebesar 0,749 yang berarti bahwa 74,9% dari profitabilitas dijelaskan oleh likuiditas dan leverage. 4) Hasil uji hipotesis menyatakan H 0 ditolak, artinya likuiditas dan leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas PT Tanah Laut, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. Kata Kunci: Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Abstract The purpose of this research is to know the description of liquidity, leverage and profitability at PT Tanah Laut, Tbk. which listed in the Indonesia Stock Exchange and to know the influence of liquidity and leverage to profitability at PT Tanah Laut, Tbk. which listed in the Indonesia Stock Exchange either simultaneously or partially. Data analysis techniques in this research using descriptive analysis of qualitative and quantitative descriptive analysis covering the classic assumption test, multiple linear regression analysis, and hypothesis testing. The result of this research can be concluded as following: 1) The average of Current Ration (CR) is 16,72, the average of Debt to Asset Ratio (DAR) is 0,41 and average of Return On Asset (ROA) is 0,04. 2) The result of multiple regression linier is Ŷ= 0,252-0,004X 1 +0,366X 2, which means there is negative correlation between liquidity and leverage with profitability. 3) The cofficient of correlation is 0,866, which means there is strong correlation between independent variables with dependent variabel. The coefficient of determination is 0,749, wich means 74,9% of profitability is explained by liquidity and leverage ratio. While the remaining 25,1% is explained by other factors. 4) Research hypothesis H 0 is accepted, which means liquidity and leverage has significant negative effect on theprofitability at PT Tanah Laut,Tbk. listed in Indonesia either partially or simultaneously. Keywords: Liquidity, Leverage and Profitability A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Bagi pihak manajemen, selain dituntut untuk mengkoordinasikan pengelolaan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara efektif dan efisien, juga dituntut untuk menghasilkan keputusan-keputusan yang menunjang terhadap pencapaian tujuan perusahaan di masa yang akan datang. Tujuan utama perusahaan adalah mendapatkan tingkat profitabilitas yang tinggi. Penerapan tujuan perusahaan tidak terlepas dari dukungan dana untuk memperlancar jalannya aktivitas usaha. Tambahan dana tersebut berasal dari sumber pendanaan dari dalam dan sumber pendanaan dari luar perusahaan itu sendiri. Profitabilitas adalah suatu ukuran mengenai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan. Salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas adalah likuiditas. Likuiditas merupakan rasio keuangan yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk membayar hutang terutama hutang jangka pendek. Selain itu, leverage digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin buruk keadaan keuangan perusahaan karena semakin tinggi pula risiko keuangan yang ditanggung oleh perusahaan. Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

67 Gambaran likuiditas, leverage dan dan Profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 sampai dengan 2015 pada Tabel 1. Tabel 1 Gambaran Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR) dan Return on Asset (ROA) pada PT Tanah Laut, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Current Ratio (CR) kali Debt to Asset Ratio (DAR) Kali Return On Asset Ratio (ROA) Kali ,74 1,06-0, ,22 0,33 0, ,78 0,22 0, ,96 0,70 0, ,92 0,68 0, ,20 0,24 0, ,02 0,06 0, ,96 0,02 0,01 Sumber: PT Tanah Laut, Tbk ( 2. Rumusan Masalah a. Bagaimana gambaran likuiditas, leverage dan profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Bagaimana pengaruh likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui gambaran likuiditas, leverage dan profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. b. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh likuiditas dan leverage terhadap profitabilitas pada PT Tanah Laut, Tbk. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara simultan maupun parsial. 4. Metode Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kepustakaan (Library Research). Teknik pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode dokumentasi. Hasil data yang diperoleh diuji dengan uji asumsi klasik dan dianalisis secara deskriptif baik bersifat kualitatif dan kuantitatif. B. LANDASAN TEORI 1. Laporan Keuangan Menurut Mursyidi (2010:121), laporan keuangan merupakan laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja dan posisi keuangan suatu lembaga/ organisasi/ perusahaan dalam suatu periode tertentu. Menurut Kasmir (2010:87), ada beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu: a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva yang dimiliki perusahaan pada saat ini. b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki perusahaan pada saat ini. c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu. d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu. e. Memberikan informasi tentang perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva dan modal perusahaan. f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode tertentu. g. Memberikan informasi tentang catatan atas laporan keuangan. h. Informasi keuangan lainnya. 2. Analisis Laporan Keuangan Analisis laporan keuangan sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan. Menurut Subramanyam dan John (2005:3), analisis laporan keuangan adalah aplikasi dari alat dan teknik analisis untuk laporan keuangan bertujuan umum dan data-data yang berkaitan untuk menghasilkan estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis. 3. Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antar komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angkaangka dalam satu periode maupun beberapa periode. Menurut Sudana (2011:20), rasio keuangan penting dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Ada beberapa jenis rasio keuangan menurut, yaitu: Liquidity Ratio, Leverage Ratio, Activity Ratio, Profitability Ratio, dan Market Value Ratio. 4. Likuiditas Menurut Sudana (2011:21), rasio likuiditas yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendek. Menurut Hery (2015:175), ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendeknya dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu: a. perusahaan tidak mampu membayar utang jangka pendeknya karena perusahaan tersebut memang tidak memiliki dana sama sekali. b. Perusahaan tidak mengalami kesulitan finansial, hanya saja pada saat terdapat utang yang jatuh tempo, perusahaan masih perlu menunggu untuk mencairkan beberapa aset lancarnya menjadi kas, seperti Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

68 melakukan penagihan piutang usaha, menjual persediaan barang dagang, atau bahkan menjual beberapa sekuritas jangka pendeknya. c. Terdapat perusahaan yang justru memiliki kelebihan kas secara berlimpah dan tidak terpakai dalam kegiatan operasionalnya. Hal tersebut tentu saja kurang baik karena berarti bahwa manajemendianggap tidak mampu dalam mengoptimalkan penggunaan kas perusahaan yang sesungguhnya dimanfaatkan untuk kepentingan ekspansi bisnis dan investasi, baik nvestasi jangka pendek, menengah maupun jangka panjang. Kekurangan ataupun kelebihan kas di atas, bisa diatasi apabila manajemen perusahaan senantiasa melakukan analisis rasio keuangan secara berkala sehingga dapat dimonitor dan dievaluasi perkembangan kondisi keuangan perusahaan dari waktu ke waktu. 5. Leverage Menurut Halim (2007:64), leverage adalah penggunaan aset atau dana, dimana atas penggunaan tersebut perusahaan harus menanggung beban tetap berupa penyusutan atau berupa bunga. Rasio leverage digunakan untuk mengukur sampai seberapa besar perusahaan dibiayai oleh utang (Halim, 2007:158). Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin jelek keadaan keuangan perusahaan, karena semakin tinggi pula risiko keuangan yang ditanggung oleh perusahaan. Keputusan dalam memilih alternative sumber pembiayaan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor (Hery, 2015:1 89) yaitu: kemudahan dalam mendapatkan dana, jumlah dana yang dibutuhkan dan jangka waktu pengembalian dana, kemampuan perusahaan dalam membayar beban pinjaman, pertimbangan pajak dan masalah kedali perusahaan dan pengaruhnya terhadap laba per lembar saham fleksibilitas keuangan dan konservatisme atau keagresifan manajerial. 6. Profitabilitas Menurut Astuti (2004:36), profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba. Satu-satunya ukuran profitabilitas yang paling penting adalah laba bersih. Sedangkan menurut Kasmir (2010:115), rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Menurut Sudana (2011:22), rasio laba bersih yang termasuk dalam rasio profitabilitas adalah Return On Assets, Return on Equity, Net Margin atau Profit Margin on Sales dan Basic Earning Power. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas menurut Brigham dan Joel (2010:89), terdiri dari: likuiditas, manajemen hutang ( leverage, margin laba bersih, perputaran total aktiva, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan merupakan rata-rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun. 7. Pengaruh Likuiditas dan Leverage Terhadap Profitabilitas Menurut Brigham dan Joel (2010:150), jika rasio likuiditas, manajemen aset, manajemen utang dan profitabilitas semuanya terlihat baik dan jika kondisi ini berjalan terus menerus secara stabil maka rasio nilai pasar juga akan tinggi, harga pasar kemungkinan tinggi sesuai dengan yang diperkirakan. Likuiditas yang baik adalah likuiditas yang tidak mengalami penurunan, karena penurunan likuiditas dapat berarti perusahaan sedang mengalami masalah keuangan. Menurut Sudana (2011:1 53), berdasarkan Signaling Theory, perusahaan yang mampu menghasilkan laba cenderung meningkatkan jumlah utangnya, karena tambahan pembayaran bunga akan diimbangi dengan laba sebelum pajak. Sedangkan menurut Pecking Order Theory, besarnya rasio leverage membuat perusahaan harus mengemban tingginya biaya bunga yang harus dipenuhi, sehingga ini akan berdampak pada penurunan profitabilitas perusahaan. C. PEMBAHASAN 1. Analisis a. Analisis Deskriptif Kualitatif Gambaran Current Ratio (CR) PT Tanah Laut, Tbk. disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Nilai Current Ratio (CR) pada PT Tanah Laut, Tbk. yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Sumber: Data Diolah Berdasarkan Tabel 2 di atas, nilai ratarata perusahaan tahun adalah sebesar 16,72, yang artinya setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin oleh aset lancar sebesar 16,72. CR maksimum perusahaan tahun adalah sebesar 62,96 pada tahun 2015, artinya setiap Rp 1 hutang lancar dapat dijamin oleh aset lancar sebesar 62,96. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aset lancar yang tinggi dibandingkan dengan liabilitas lancar. Ini menunjukkan bahwa perusahaan berkemampuan untuk melunasi liabilitas lancarnya. CR minimum perusahan tahun Jurnal FINANCIAL ISSN : Vol. 2, No. 2, DESEMBER

PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH LEVERAGE DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Respina Siregar S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK RAHMI SRI GUSTIANI 133402065 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nurdiana Simatupang S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2015) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT ADHI KARYA (PERSERO), TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT ADHI KARYA (PERSERO), TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH MANAJEMEN ASET DAN STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT ADHI KARYA (PERSERO), TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Nelly Vika S1 Akuntansi Darwin Lie, Jubi, Ady Inrawan Abstrak

Lebih terperinci

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN PERPUTARAN AKTIVA TETAP TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT MAYORA INDAH TBK Yogi Sugiarto Maulana E-mail: 4091.sm@gmail.com Program Studi Administrasi Bisnis STISIP Bina

Lebih terperinci

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,TBK

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,TBK ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,TBK Oleh: Khairul Azwar S1 Akuntansi Parman Tarigan, Liper Siregar, Ady Inrawan Abstraksi Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT FAST FOOD INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT FAST FOOD INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT FAST FOOD INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Maria Laura S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan, Parman Tarigan,

Lebih terperinci

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH NON PERFORMING LOAN (NPL) DAN LIKUIDITAS TERHADAP PROFITABILITAS PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA, TBK YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Selamat Fajar S1 Akuntansi Pinondang Nainggolan,

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk. Yeni Purwati PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSET (ROA) TERHADAP EARNING PER SHARE (EPS) PADA PT. UNILEVER INDONESIA, Tbk Yeni Purwati 133402063 Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK. Angga Bahtiar Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi Jalan Siliwangi

Lebih terperinci

TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA)

TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PENGARUH QUICK RATIO TERHADAP RETURN ON ASSETS (ROA) PADA PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Rosanna Purba Dosen Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan ABSTRAK

Lebih terperinci

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Albinatus Riki   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG, PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT ACE HARDWARE INDONESIA, TBK. DAN ENTITAS ANAK Albinatus Riki email: riki.ambawang@gmail.com

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Agustina 1), Silvia 2) STIE Mikroskil Jl. Thamrin No. 112, 124, 140 Medan 20212 agustina@mikroskil.ac.id,

Lebih terperinci

ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani

ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani ABSTRAK Pengaruh Likuiditas dan Perputaran Aset Terhadap Return On Assets PT. Unilever, Tbk. Disusun oleh: Desti Fitriani 133402133 Di bawah Bimbingan: Beben Bahren Dewi Permatasari Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 Sutoro, Arna Suryani, Evi Adriani Abstract This research aims to identify

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus Pada Perusahaan Food and Beverages dan Consumers Goods yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014)

Lebih terperinci

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity. PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, INVENTORY TURN OVER, DAN CURRENT RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY PADA PERUSAHAAN SEKTOR FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA M.Firza Alpi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Laporan Keuangan Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 2012 dikemukakan laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

Lebih terperinci

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha

Keywords : Current Ratio, Debt to Equity Ratio (DER), Return on Assets (ROA), Dividend Payout Ratio (DPR). vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The Influence of Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Return on Assets To Dividend Policy: An Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange Period 2010-2013 This study tries

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Financial Leverage, Return On Equity (ROE) dan Firm Size terhadap Tingkat Underpricing (Studi Kasus pada Perusahaan Non Keuangan yang Melakukan Initial Public

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Norma Ayu Kartika (normayu_kartika@yahoo.com) Siti Khairani (siti.khairani@mdp.ac.id) MANAJEMEN STIE MDP ABSTRAK :

Lebih terperinci

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni

DINA YULIANI ABSTRAK. Dibawah Bimbingan : H. Beben Bahren H. Nana Sahroni PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TATO) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) (Penelitian Pada PT. Unilever Indonesia Tbk Tahun 2015) DINA YULIANI 133402277 Program Studi Manajemen Fakultas

Lebih terperinci

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh :

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Oleh : PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN TEKSTIL DAN GARMEN YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015 Disusun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1. Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan Deskripsi kinerja keuangan perusahaan PT. Bakrie Telecom Tbk. Digambarkan dengan rasio sebagai

Lebih terperinci

Prosiding Manajemen ISSN:

Prosiding Manajemen ISSN: Prosiding Manajemen ISSN: 2460-6545 Pengaruh Debt To Asset Ratio (DAR) dan Fixed Assets Turn Over (FATO) terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Property & Real Eastate yang Terdaftar di Bursa Efek

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk ANALISIS PENGARUH EFISIENSI MODAL KERJA, LIKUIDITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP PROFITABILITAS Studi Kasus pada PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Setyo Budi Nugr oho Jur usan Administrasi Bisnis, Fakultas

Lebih terperinci

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah

AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah ISSN: 2597-3991 AQLI Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Volume 1, Nomor 1, 2017 Pengaruh likuiditas dan profitabilitas terhadap kebijakan dividen: Studi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Lebih terperinci

Triyanto Prasetya Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Triyanto Prasetya   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, PERPUTARAN PERSEDIAAN, DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP RETURN ON INVESTMENT (ROI) PADA PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Triyanto Prasetya Email: yantosetia7@gmail.com

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Laporan Keuangan 2.1.1 Pengertian Analisis Laporan Keuangan Analisis terhadap laporan keuangan pada dasarnya karena ingin mengetahui posisi keuangan perusahaan saat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya dalam penelitian ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa rasio akan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Rasio Keuangan Rasio yang menggambarkan suatu hubungan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisis berupa

Lebih terperinci

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN Dwi Hari Prayitno Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Tujuan Penelitian yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN ARUS KAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT GUDANG GARAM, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Oleh: Lia Agustina S1 Akuntansi Liper Siregar, Parman Tarigan, Ady Inrawan Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan Analisis rasio adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan tertentu antara elemen yang satu dengan elemen yang lain dalam suatu laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Sawir (2008:67) kinerja keuangan adalah penilaian tingkat efisiensi dan produktifitas perusahaan di bidang keuangan yang dilakukan secara berkala atas

Lebih terperinci

Jl. Tamansari No.1 Bandung

Jl. Tamansari No.1 Bandung Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Intellectual Capital, Modal Kerja, dan Financial Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan Effect of Intellectual Capital, Working Capital and Financial Leverage

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 2.1.1 Pengertian merupakan hak pemegang saham biasa (common stock) untuk mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Statistik deskriptif dalam penelitian ini meliputi nilai statistik deskriptif variabel return, CR, ROA, DER, EPS dan Beta. Dari

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston,

II. LANDASAN TEORI. dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Menurut Brigham dan Houston, 18 II. LANDASAN TEORI 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT. TOKO GUNUNG AGUNG, Tbk TAHUN 2008-2012 NAMA : DEWI KUSUMASTUTI KELAS : 3EB15 NPM : 21210905 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI Latar Belakang Masalah Analisis laporan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO Universitas Dian Nuswantoro Semarang ABSTRACT This research is conducting

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 8 BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Statistik Sampel Data Penelitian Berikut ini telah disajikan tabel perkembangan kinerja keuangan PT Indosat tahun 2010, 2011 dan 2012 Tabel 3. Tabel Modal Kerja,

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Setia Wati, Kusni Hidayati, Achmad Usman Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PER SHARE PADA INDUSTRI BARANG KONSUMSI DI BURSA EFEK INDONESIA Isfenti Sadalia dan Khalijah Staf Pengajar FE USU Abstract: The purpose of this research is to

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan banyaknya perusahaan sejenis bermunculan dan mengakibatkan semakin ketatnya persaingan. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

Ng Sun Fung Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Ng Sun Fung   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH WORKING CAPITAL TURNOVER, DEBT RATIO DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP RETURN ON INVESTMENT PADA SUBSEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Ng Sun Fung email: sunfng09@gmail.com

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan

TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Likuiditas Likuiditas merupakan suatu indikator yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang penganalisis untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.2.1. Profitabilitas Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing-masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total

Lebih terperinci

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK PENGARUH FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP EARNING PER SHARE PADA PT BUMI SERPONG DAMAI, Tbk DAN ENTITAS ANAK Vivilya Email: vivilya39@yahoo.com Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ( Studi Kasus Pada Tahun 2007 2015

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Tujuan utama perusahaan adalah memaksimalkan laba. Laba merupakan indikator prestasi atau kinerja perusahaan yang besarnya tampak

Lebih terperinci

Muhammad Syukri Hamdi

Muhammad Syukri Hamdi ANALISIS PENGARUH RASIO AKTIVITAS, LEVERAGE KEUANGAN, UKURAN, DAN UMUR PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN MANUFAKTUR MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Muhammad Syukri

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Laba a. Pengertian Laba Laba didefinisikan dengan pandangan yang berbeda-beda. Pengertian laba secara operasional merupakan perbedaan antara pendapatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek penelitianya adalah Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN HASIL PEMBAHASAN A. Laporan Keuangan PT. Mustika Ratu Tbk. Salah satu cara yang diterima untuk meneliti keadaan keuangan adalah dengan cara memperoleh Laporan Keuangan seperti neraca,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Laba 2.1.1 Pengertian dan Karakteristik Laba Setiap perusahaan pasti menginginkan memproleh laba yang maksimal atas usaha yang dikelolanya sehingga perusahaan dapat terus maju

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN

PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN DEBT TO ASSETS RATIO TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2012-2015 ABDUL HALIM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PADA INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Sayekti 1) Sumarno Dwi Saputra 2) 1, 2) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HOTEL DAN RESTORAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HOTEL DAN RESTORAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KEBIJAKAN MODAL KERJA TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN HOTEL DAN RESTORAN DI BURSA EFEK INDONESIA Ni Wayan Yuliati Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Harga saham a. Pengertian saham Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR) BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Rasio Likuiditas BCA Syariah Rasio likuiditas ini mengukur kemampuan perusahaan atau bank dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang jatuh tempo.

Lebih terperinci

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B

Disusun Oleh: NURUL FAJRINA B ANALISIS RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2012-2015) Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham.

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. A. Penelitian Terdahulu BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh kinerja keuangan terhadap harga saham. Adha dan Ratna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini dalam suatu periode tertentu (Kasmir,

Lebih terperinci

Lina. Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Working Capital Turnover, Turnover Fixed Assets and Return On Asset

Lina.   Current Ratio, Debt to Asset Ratio, Working Capital Turnover, Turnover Fixed Assets and Return On Asset Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Asset Ratio (DAR), Perputaran Modal Kerja dan Perputaran Aset Tetap terhadap Return On Asset (ROA) pada Perusahaan Food and Beverage yang terdafar di BEI Periode 2011-2014

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode ) ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode 2007-2013) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARNI / 20208189 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani Latar Belakang Masalah Salah satu faktor

Lebih terperinci

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Syaiful Arif Raden Rustam Hidayat Zahroh Z.A Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA, LEVERAGE DAN PERTUMBUHAN PENJUALAN TERHADAP PROFITABILITAS (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2011-2013) Syaiful

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil 1. Statistik Deskriptif Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Return to Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER), Total

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan catatan informasi keuangan suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu yang disusun

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Perputaran Modal Kerja, Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Leverage, Profitabilitas. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas, beberapa

Lebih terperinci

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany

PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany PENGARUH CURRENT RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP CASH DIVIDEND PADA PT. ASTRA AGRO LESTARI, Tbk. Agnes Agrifany (agnes.agrifany@gmail.com) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2013-2015 Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata I pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rasio Keuangan 2.1.1 Pengertian Rasio Keuangan Rasio keuangan merupakan alat analisis untuk menjelaskan hubungan antara elemen satu dengan elemen lain dalam suatu laporan keuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskriptif Obyek Penelitian Deskripsi obyek dalam penelitian ini menjelaskan mengenai hasil perolehan sampel dan data tentang likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pesatnya perkembangan pasar modal yang terjadi pada saat ini dapat menciptakan berbagai peluang atau alternatif investasi bagi investor. Disisi lain, perusahaan pencari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Rasio Keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Analisis rasio adalah suatu metode Analisis untuk mengetahui hubungan pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba rugi secara individu atau kombinasi

Lebih terperinci

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT. HOLCIM INDONESIA TBK CILACAP Shinta Ayu Pramita, Siti Rosyafah, Mahsina Prodi

Lebih terperinci

Gladys Dorothy Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

Gladys Dorothy   Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS), PRICE EARNING RATIO (PER), NET PROFIT MARGIN (NPM), DAN RETURN ON ASSETS (ROA) TERHADAP HARGA SAHAM PT UNILEVER INDONESIA, Tbk. DAN ENTITAS ANAK Gladys Dorothy Email:

Lebih terperinci

Prosiding Akuntansi ISSN:

Prosiding Akuntansi ISSN: Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, dan Net Profit Margin terhadap Harga Saham Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lebih terperinci

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK PENGARUH TOTAL ASSETS TURNOVER DAN WORKING CAPITAL TURNOVER TERHADAP NET PROFIT MARGIN PADA PT MAYORA INDAH, Tbk. DAN ENTITAS ANAK ABSTRAKSI Pamela Hadianto Pamela_tp88@ymail.com Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2015 Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

Rizki Adriani Pongrangga Moch. Dzulkirom Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Rizki Adriani Pongrangga Moch. Dzulkirom Muhammad Saifi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER DAN DEBT TO EQUITY RATIO TERHADAP RETURN ON EQUITY (Studi pada Perusahaan Sub Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI periode 2011-2014) Rizki

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan

BAB 4 PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian. Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum dan Deskriptif Data Objek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pada penelitian ini peneliti memilih untuk menggunakan perusahaanperusahaan yang bergerak dibidang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laba Setiap perusahaan berusaha untuk memperoleh laba yang maksimal. Laba yang diperoleh perusahaan akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Earning PerShare, Laba Bersih.

ABSTRAK. Kata kunci: Current Ratio, Total Asset Turnover, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, Earning PerShare, Laba Bersih. ABSTRAK Penelitian ini berjudul Rasio Keuangan Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Sektor Properti di BEI Pada tahun 2012-2015. Tujuan penelitian ini untuk Memberikan gambaran penelitian mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Laporan Keuangan Pengertian laporan keuangan menurut Feriansya (2015:4) : Laporan keuangan merupakan tindakan pembuatan ringkasan dan keuangan perusahaan. Laporan

Lebih terperinci

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH ROA, ROE DAN NPM TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA NAMA KELAS : NURYANA : 3EB09 NPM : 25210226 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI 2013 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan : BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Analisa deskripsi semua variabel, baik variabel bebas maupun variabel terikat adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics N Minimum

Lebih terperinci

Bagus et al, Pengaruh likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden...

Bagus et al, Pengaruh likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden... 1 Pengaruh Likuiditas, Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Deviden (Studi Empiris pada Perusahaan Automotive and Components yang Listed di BEI) (The Effect Of Liquidity, Leverage and Profitability

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Dividen Dividen menurut Riyanto (2008:265) adalah aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham atau equity investor. Dividen merupakan bagian keuntungan yang dibayarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Uji Analisis Hipotesis dalam penelitian ini dengan menggunakan model regresi berganda. Tujuannya adalah untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai pengaruh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 20 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Keuangan Pengertian manajemen keuangan menurut beberapa pendapat, yaitu: Segala aktifitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan, dan pengelolaan aktiva dengan

Lebih terperinci

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM) PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM) Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN

PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PENGGUNAAN ANALISIS RASIO KEUANGAN DENGAN METODE TIME SERIES UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN Syamsul Arif R. Rustam Hidayat Achmad Husaini Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Price Earnig Ratio Price Earning Ratio merupakan salah satu ukuran paling besar dalam analisis saham secara fundamental dan bagian dari rasio penilaian untuk mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir suatu proses kegiatan pencatatan akuntansi yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan

Lebih terperinci