PENGENALAN MIKROSKOP CAHAYA DAN MIKROSKOP BEDAH, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA ( CUMI-CUMI, UDANG, CACING TANAH DAN JANGKRIK)
|
|
- Hadian Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN PRAKTIKUM PROYEK ANATOMI DAN FISIOLOGI HEWAN (BI-2103) PENGENALAN MIKROSKOP CAHAYA DAN MIKROSKOP BEDAH, BAHASA ANATOMI, DAN ANATOMI HEWAN INVERTEBRATA ( CUMI-CUMI, UDANG, CACING TANAH DAN JANGKRIK) Tanggal praktikum : 2 September 2015 Tanggal pengumpulan: 9 September 2015 Disusun oleh: Muhammad Aslam Fadritama Kelompok 4 Asisten: Shanty R. Kusumawardani ( ) PROGRAM STUDI BIOLOGI SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2015
2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada tahun 1950, dua orang berkebangsaan Belanda, Zacharias Jansen dan Ayahnya, Hans Jansen bereksperimen dengan lensa. Mereka menaruh beberapa lensa dalam sebuah selongsong dan menghasilkan suatu penemuan besar. Objek yang berada dekat ujung selongsong tampak lebih besar. Selanutnya, Anton Van Leeuwenhoek, seorang peneliti asal Belanda menjadi orang pertama yang benar-benar membuat mikroskop pada abad ke 17. Van Leeuwenhoek berhasil mencapai kesuksesan besar karena mikroskop yang dibuatnya bisa melakukan perbesaran sampak 270 kali. Penelitian Van Leeuwenhoek dikembangkan lebih jauh lagi oleh seorang peneliti asal Inggris, Robert Hooke. Memahami bidang pembelahan dan posisi anatomi sangat penting bagi kita untuk memahami anatomi internal suatu individu. Bila kita tidak memahami pola pembelahan, kita akan kesulitan dalam mengamati anatomi internal suatu mahluk hidup. Ketika kita sudah memahami bidang pembelahan kita akan memiliki bekal yang cukup untuk mempelajari anatomi dan fisiologi pada daerah tertentu atau sistem tertentu. Dengan mengamati anatomi hewan invertebrata, kita dapat memahami bagaimana sistem dalam tubuh hewan tersebut bisa berjalan. Dengan demikian kita dapat mengetahui bagaimana suatu sistem khusus dapat berfungsi pada tubuh hewan tersebut. Sehingga kita dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan kita atau mengimplementasikannya untuk membuat suatu sistem agar kehidupan manusia lebih terpenuhi.
3 1.2 Tujuan Praktikum Pengenalan Mikroskop Cahaya dan Mikroskop Bedah, Bahasa Anatomi, Dan Anatomi Hewan Invertebrata bertujuan untuk: 1. Menentukan perbedaan mikroskop cahaya dengan mikroskop bedah. 2. Menentukan fungsi mikroskop cahaya dan mikroskop bedah. 3. Menentukan posisi anatomi dan bidang pembelahan pada hewan bipedal dan quadripedal. 4. Menentukan anatomi internal pada hewan invertbrata yang mewakili kelompok Arthropoda (jangkrik), Crustacea (udang), Oligochaeta (cacing) dan Cephalopoda (cumi-cumi). 5. Menentukan anatomi eksternal pada hewan invertebrata yang mewakili kelompok Arthropoda (jangkrik), Crustacea (udang), Ologochaeta (cacing) dan Cephalopoda (cumi-cumi).
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mikroskop Cahaya Dan Mikroskop Stereo Terdapat dua tipe mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop bedah (stereomikroskop). Pada keduanya terdapat dua lensa yakni lensa okuler dan lensa objektif. Jika kita ingin melihat sesuatu yang sangat kecil, sebaiknya kita gunakan mikroskop cahaya, karena memiliki perbesaran dari 4 kali sampai 100 kali bahkan ada yang sampai 1000 kali. Mikroskop bedah digunakan ketika kita akan membedah suatu individu misalnya untuk mengidentifikasi anatomi internalnya, karena mikroskop bedah hanya memiliki perbesaran antara 4 kali sampai 10 kali. Pada mikroskop bedah terdapat dua sumber cahaya, yakni dari bawah dan dari atas. Cahaya dari bawah digunakan ketika kita mengamati benda yang cukup tipis, namun jika kita sedang mengamati benda yang tidak tembus cahay (padat) kita harus menggunakan cahaya yang berasal dari atas. 2.2 Posisi Anatomi Dan Bidang Pembelahan Pembelahan apapun pada objek tiga dimensi bisa dijelaskan melalui bidang pembelahan. Bidang adalah sebuah sumbu, tiga buah bidang dibutuhkan untuk mendeskripsikan objek tiga dimensi. Bidang transversal terletak di sudut kanan terhadap sumbu panjang tubuh, yang membagi badan menjadi bagian superior dan inferior. Bidang frontal dan bidang sagital terletak paralel terhadap sumbu panjang tubuh. Bidang frontal memotong secara vertikal, membagi tubuh menjadi bagian anterior dan posterior. Bidang sagital pun memotong tubuh secara vertikal, namun bedanya bidang sagital membagi tubuh menjadi sisi sebelah kiri dan sebelah kanan. 2.3 Anatomi Hewan Invertebrata (Jangkrik, Udang, Cumi-cumi, Cacing) Cumi-cumi merupakan salah satu hewan invertebrata yang sangat berkembang. Bentuk tubuhnya yang efisien membuatnya mudah beradaptasi di laut. Cumi-cumi memliki siphon yang bisa digunakan untuk membantunya
5 berenang dengan sangat cepat dengan cara memeras air yang ada di sekitar siphon-nya. Semua hewan moluska memiliki mantel yang berfungsi untuk melindungi semua organ-organ vital yang ada di dalamnya. Cumi-cumi memiliki sepuluh tangan, delapan merupakan tangan yang lebih pendek dan dilengkapi dengan suckerdish dan dua sisanya berukuran lebih panjang yang biasa disebut tentakel. Udang dilindungi oleh eksoskeleton yang memiliki pelengkap bersendi. Kebanyakan organnya terletak di ujung kepala dengan otot terkonsentrasi di ekor. Molting atau ekdisis terjadi saat selama kehidupan udang dan berakibat pada perbesaran ukuran tubuh. Cacing tanah merupakan anggota filum annelida. Ciri khas dari filum ini adalah pembagian tubuh menjadi beberapa segmen. Tubuhnya terbagi atas tiga lapisan jaringan, ektoderm, mesoderm dan endoderm. Sistem peredarannya merupakan sistem peredaran tertutup yang berarti darah akan tetap berada di dalam pembuluhnya.
6 BAB III METODOLOGI 3.1 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini terdapat dalam tabel 3.1 Tabel 3.1 Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum modul satu Alat Mikroskop Cahaya Mikroskop Bedah Scalpel Gunting Bedah Jarum Pentul Pinset Jarum Jara Papan Styrofoam Baki Glove Masker Bahan Cumi-cumi Jangkrik Udang Cacing Tanah 3.2 Cara Kerja Cara menggunakan mikroskop cahaya Lampu mikroskop dinyalakan dan digunakan perbesaran lensa objektif terkecil. Preparat diletakan diatas meja objek dan diamati dengan menggunakan perbesaran lensa objektif terkecil. Kemudian Lensa objektf diturunkan sampai ke dekat permukaan preparat. Lensa objektif dinaikkan perlahan menggunakan makrometer, sambil preparat diamati melalui lensa okuler. Jika bayangan preparat sudah dapat dilihat, bayangan tersebut difokuskan menggunakan mikrometer. Diafragma dibuka sampai pembukaan besar, kemudian ditutup perlahan sambil preparat diamati melalui lensa okuler.kemudian diafragma dibuka kembali sampai
7 pembukaan besar, Kemudian diperkecil pelan-pelan sampai ditemukan bayangan yang paling kontras dari objek yang diamati Cara menggunakan mikroskop bedah Mikroskop bedah disambungkan ke sumber tegangan. Sumber cahaya dinyalakan. Jika objek berupa preparat tipis, digunakan cahaya dari bawah preparat. Jika objek berupa benda padat (tidak dapat ditembus cahaya), digunakan cahaya dari atas preparat. Objek pengamatan diletakkan diatas papan preparat dan jika diperlukan, penjepit digunakan untuk menahan objek agar tidak bergeser. Posisi lensa okuler digunakan agar objek dapat diamati oleh mata melalui mikroskop dengan nyaman tanpa harus tegang memfokuskan mata pada bayangan. Focus knob digunakan untuk mempertajam gambar hingga objek terlihat fokus. Jika tidak terlihat apapun, objek digeser hingga tampak dalam lingkaran terang Prosedur pembedahan cumi-cumi Cumi-cumi diamati bagian eksternalnya. Cumi-cumi diletakkan diatas papan styrofoam dengan bagian ventral dihadapkan keatas. Bagian posterior mantel dipotong hingga bagian paling anterior secara lurus. Dibuka mantel yang telah dipotong kemudian ditahan menggunakan jarum pentul hingga anatomi internal cumi-cumi dapat dilihat. Cumi-cumi diamati bagian internalnya Prosedur pembedahan udang Udang diamati bagian eksternalnya. Udang diletakkan diatas papan styrofoam dengan bagian dorsal dihadapkan ke atas. Gunting bedah disisipkan pada segmen terkahir abdomen. Eksoskeleton dipotong dari
8 segmen terkahir abdomen hingga kepala disepanjang sisi dorsal. Potongan tersebut dibuka hingga anatomi internal udang dapat dilihat. Udang diamati bagian internalnya Prosedur pembedahan cacing tanah Cacing tanah diamati bagian eksternalnya. Cacing tanah ditempatkan diatas papan dengan bagian dorsal dihadapkan ke atas. Dibuat potongan kecil pada klitelium. Dari potongan kecil tersebut, dipotong bagian dorsal cacing tanah hingga segmen ke-1 (anterior). Potongan tersebut dibuka dan ditahan menggunakan jarum pentul hingga anatomi internal cacing tanah dapat dilihat. Cacing tanah diamati bagian internalnya Prosedur pembedahan jangkrik Jangkrik diamati bagian eksternalnya. Jangkrik diletakkan diatas papan dengan bagian dorsal dihadapkan ke atas. Semua kaki jangkrik diputuskan dengan cara memutarnya atau menggunakan gunting. Gunting bedah disisipkan pada segmen terakhir abdomen. Eksoskeleton dipotong dari segmen terakhir abdomen hingga kepala sepanjang sisi dorsal. Potongan tersebut dibuka dan ditahan dengan jarum pentul hingga anatomi internal jangkrik dapat dilihat. Jangkrik diamati bagian internalnya. BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
9 4.1 Hasil Pengamatan Judul Foto Sitasi Anatomi eksternal cumicumi fin mantel siphon (Integrated Principle Of Zoologi, 2004) kepala arm m tentakel Anatomi internal cumi-cumi Kantung tinta perut siphon gonad insang jantun g (Integrated Principle Of Anatomi eksternal udang cephalothorax rostrum antenula a Zoologi, 2004) abdomen mata telson periopod uropod pleiopod antena maksiliped (Integrated Principle Of Zoologi, 2004)
10 Anatomi internal udang otak Jantung (sudah tidak ada) foregut Cerebral midgut ganglion hindgut (Microscopic: Anatomy of Invertebrates Volume 10: Anatomi prostomium Decapod Crustacea, 1992) eksternal cacing tanah klitelium anus (Integrated Principle Of Anatomi eksternal cacing Cerebral ganglion jantung anus Zoologi, 2004) tanah prostomium gizzard intestine (Integrated Principle Of Anatomi eksternal jangkrik antena thorax abdomen Zoologi, 2004) (Infovisual.info, 2005) cephal cercus femur tibia tarsus
11 Anatomi internal jangkrik antena esofagus lambung rektum intestine (Infovisual.info, 2005) 4.2 Pembahasan Mikroskop cahaya dan mikroskop stereo memiliki beberapa perbedaan, diantaranya mengenai fungsi. Mikroskop cahaya berfungsi untuk mengidentifikasi suatu benda yang ukurannya sangat kecil dengan berbagai macam perbesaran, sedangkan mikroskop stereo berfungsi untuk mengidentifikasi suatu benda yang ukurannya relatif lebih besar. Biasanya digunakan untuk membedah suatu spesies. Selain itu, mikroskop stereo memiliki dua sumber cahaya yang berasal dari atas dan bawah, sedangkan mikroskop cahaya hanya memiliki satu sumber cahaya. Pada mikroskop cahaya terdapat makrometer dan mikrometer yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan, sedangkan pada mikroskop stereo untuk mendapatkan bayangan yang jelas hanya bisa menaikkan atau menurunkan leher mikroskop. Pada praktikum kali ini digunakan beberapa hewan invertebrata untuk mewakili berbagai filum, diantaranya cumi-cumi (Cephalopoda), udang (Crustacea), cacing tanah (Oligochaeta) dan jangkrik (Arthropoda). Hewanhewan ini digunakan untuk mengamati anatomi hewan invertebrata karena hewanhewan tersebut relatif mudah didapat dan mudah untuk dipelajari. Pada cumicumi terdeapat beberapa struktur anatomi khas yang dimilikinya, diantaranya siphon, kantung tinta, tentakel, dan pen. Siphon berfungsi sebagai jalur keluar masuknya air dan tinta. Kantung tinta berfungsi sebagai wadah penampungan tinta yang dimiliki oleh cumi-cumi. Tentakel adalah sepasang organ yang berfungsi sebagai alat bergerak, alat bantu mengambil mangsa serta alat bantu ketika sedang masa perkawinan. Pen merupakan eksoskeleton yang berguna untuk memberi bentuk tubuh pada cumi-cumi.
12 Beberapa struktur khas yang dimiliki oleh udang diantaranya rostrum, periopod dan pleopod. Rostrum merupakan penanda yang berguna untuk membedakan suatu spesies udang dengan spesies lainnya. Periopod atau kaki jalan berguna sebagai alat gerak udang ketika ia sedang berjalan di darat, sedangkan pleopod atau kaki renang merupakan alat bantu gerak di air. Struktur khas yang dimiliki oleh cacing tanah adalah adanya klitelium dan gizzard. Klitelium merupakan suatu segmen yang ukurannya relatif lebih besar diantara segmen yang lainnya. Klitelium berisi berbagai macam organ vital seperti jantung, alat pencernaan, gizzard dan organ-organ lainnya. Klitelium juga bisa digunakan sebagai penanda dimana mulut dan anus dari cacing tanah. Ujung yang posisinya lebih dekat dengan klitelium merupakan lubang mulut. Gizzard merupakan suatu organ yang berfungsi sebagai penghancur bahan-bahan makanan yang tercampur dengan darah. Pada struktur anatomi jangkrik terdapat bebeapa organ-organ khas diantaranya palpus, spirakel, tubuh yang bersegmen dan dua pasang sayap serta ovipositor dan cercus. Palpus merupakan organ yang terletak dekat dengan mulut yang berfungsi sebagai alat perasa. Spirakel adalah lubang-lubang kecil yang terletak pada segmen tubuh jangkrik yang berfungsi sebagai saluran masuknya oksigen dari udara. Tubuh jangkrik terbagi atas tiga bagian, yaitu cephal, thorax dan abdomen. Pada segmen thorax kedua terdapat sepasang sayap yang disebut forewing yang berguna sebagai alat bantu gerak. Sedangkan pada segmen thorax ketiga terdapat sepasang sayap yang disebut hindwing yang biasanya berguna ketika jangkrik mengeluarkan suara. Ovipositor dan cercus merupakan suatu organ yang bisa digunakan untuk membedakan apakah spesies itu jantan atau betina. Jika spesies tersebut memiliki ovipositor, bisa dipastikan spesies tersebut adalah betina, namun jika tidak memiliki ovipositor maka spesies itu adalah jantan. Ovipositor juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan telur sementara. Dengan melakukan pembedahan hewan-hewan tersebut, kita dapat mengidentifikasi anatomi internal yang ada di dalamnya. Dengan mempelajari anatominya, kita dapat mengaplikasikannya pada kehidupan manusia untuk
13 menunjang teknologi, kesehatan, energi dan lain lain yang diadaptasi dari struktur anatomi maupun fisiologi hewan-hewan tersebut.
14 BAB V KESIMPULAN 1. Perbedaan mikroskop cahaya dengan mikroskop stereo ada pada sumber cahaya yang digunakan. Mikroskop cahaya hanya memiliki satu sumber cahaya, sedangkan mikroskop stereo memiliki dua sumber cahaya. Perbesaran yang dimiliki mikroskop cahaya adalah antara empat sampai seratus kali, sedangkan mikrokop stereo perbesarannya hanya antara empat samapi sepuluh kali. 2. Mikroskop cahaya berfung untuk mengamati suatu benda yang ukurannya sangat kecil, sedangkan mikroskop stereo berfungsi untuk melakukan pembedahan suatu spesies. 3. Bidang pembelahan yang terdapat pada hewan bipedal antara lain: bidang transversal yang membagi bagian tubuh superior dan inferior, bidang sagittal yang membagi bagian tubuh dexter dan sinister, sedangkan bidang frontal yang membagi bagian tubuh anterior dan posterior. Bidang pembelahan yang terdapat pada hewan quadripedal antara lain: bidang transversal yang membagi bagian tubuh anterior dan posterior, bidang sagittal yang membagi bagian tubuh dexter dan sinister, dan bidang frontal yang membagi bagian tubuh ventral dan dorsal. 4. Anatomi internal yang dimiliki cumi-cumi diantaranya paruh, esofagus, ginjal, perut, lambung, jantung, kantung tinta,gonad, sekum dan fin. Sedangkan anatomi internal yang dimiliki udang antara lain otak, perut ganglion, kelenjar pencernaan, jangtung, foregut, midgut, dan hindgut. Anatomi internal cacing tanah yang dapat diamati diantaranya cerebral ganglion, jantung, esofagus, gizzard dan intestin. Anatomi internal jangkrik yang dapat diamati selama praktikum diantaranya esofagus, lambung, rektum dan intestin 5. Anatomi eksternal yang dimiliki cumi-cumi adalah empat pasang lengan, sepasang tentakel, sepasang mata, siphon mantel, fin dan suckerdish yang terdapat pada lengan. Sedangkan anatomi eksternal yang terdapat pada
15 udang adalah sepasang antena, tiga buah antenula, ristrum, mata, tiga pasang maksiliped, lima pasang pleopod, lima pasang periopod, abdomen yang tersusun ada 6 segmen, telson dan uropod. Anatomi eksternal cacing tanah yang dapat diamati diantaranya prostomium, klitelium dan anus.n Sedangkan anatomi eksternal yang terdapat pada jangkrik antara lain sepasang antena, sepasang mata majemuk, tiga buah mata oselus, sepasang palpus, labrum,mandibula, maksila, labium, dua pasang kaki jalan, satu pasang kaki loncat, forewing, hindwing, tubuh yang terbagi atas cephal, thorax dan abdomen, cercus dan ovipositor. DAFTAR PUSTAKA
16 Anonymous Microscopic: Anatomy of Invertebrates Volume 10: Decapod Crustacea. Wiley-Liss. Inc Anonymous. The Historu Of Microscope. diakses Senin, 7 September 2015 pukul Anonymous. The Beginners Guide To Microscopy. diakses Senin 7 September pukul Carter, J. L. Stein.1989.Earthworm Anatomy Hickman, Cleveland P Integrated Principle Of Zoology Twelfth Editon. New York: McGraw-Hill Jhonson, S. K Handbook Of Shrimp Disease Martini, Frederic H. & Nath Fundamental Of Anatomy & Physiology Ninth Edition. San Fransisco: Pearson
MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN
35 MODUL VI PENGAMATAN ORGAN-ORGAN HEWAN TUJUAN Mempelajari organ-organ bagian luar dan dalam pada hewan. TEORI Umumnya hewan dibedakan dalam 2 kelompok utama yaitu vertebrata dan avertebrata. Golongan
Lebih terperinciMODUL I MIKROSKOP. TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi.
1 MODUL I MIKROSKOP TUJUAN Mahasiswa mampu menggunakan mikroskop optik, untuk pengamatan preparat biologi. TEORI Mikroskop digunakan untuk memperbesar gambaran dari benda yang terlalu kecil untuk dilihat
Lebih terperinciMorfologi dan Anatomi Dasar Kelinci
Modul Praktikum Biologi Hewan Ternak 2017 6 Morfologi dan Anatomi Dasar Kelinci Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati
Lebih terperinciKEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Test Seleksi Calon Peserta International Biology Olympiad (IBO) 2015 1 7 September
Lebih terperinciBIOLOGI LAUT Mollusca
MAKALAH BIOLOGI LAUT Mollusca MUSDALIFAH L211 13 006 MELINDA DAVID L211 13 016 JURUSAN PERIKANAN FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 KATA PENGANTAR Tiada untaian
Lebih terperinciMorfologi dan Anatomi Dasar Unggas
Modul PraktikumBiologi Hewan Ternak 2016 2 Morfologi dan Anatomi Dasar Unggas Petunjuk Umum Praktikum - Pada praktikum ini digunakan alat-alat bedah dan benda-benda bersudut tajam. Harap berhati-hati dalam
Lebih terperinciBALAI LITBANG P2B2 BANJARNEGARA IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN NYAMUK
IDENTIFIKASI DAN PEMBEDAHAN NYAMUK Balai Litbang P2B2 Banjarnegara Morfologi Telur Anopheles Culex Aedes Berbentuk perahu dengan pelampung di kedua sisinya Lonjong seperti peluru senapan Lonjong seperti
Lebih terperinciSetelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat:
Cacing Tanah (Lumbricus terrestris) I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus digestorius
Lebih terperinciI. ANATOMI SERANGGA. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP
I. ANATOMI SERANGGA ANATOMI SERANGGA MODUL-01 Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP Department of Dryland Agriculture Management, Kupang State Agriculture Polytechnic Jl. Prof. Herman
Lebih terperinciCACING TANAH (Lumbricus terrestris)
CACING TANAH (Lumbricus terrestris) Kode MPB2b Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan karakteristik Lumbricus terrestris b. Menunjukkan apparatus
Lebih terperinciAnnelida. lembab terletak di sebelah atas epithel columnar yang banyak mengandung sel-sel kelenjar
Annelida Karakteristik 1.Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik), tubuhnya bulat dan memanjang biasanya dengan segmen yang jelas baik eksternal maupun internal. 2.Appendages kecil
Lebih terperinciFILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1
FILUM MOLLUSCA KELOMPOK 1 PENGERTIAN MOLLUSCA Mollusca berasal dari bahasa latin yaitu molluscus yang artinya lunak. Jadi Filum Mollusca adalah kelompok hewan invertebrata yang memiliki tubuh lunak. Tubuh
Lebih terperinciA.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung
A.Karakteristik 1. Bilateral simetris, memiliki tiga lapisan sel (triploblastik schizocoelom), epithel satu lapis umumnya bersilia dan mengandung kelenjar lendir. 2.Tubuh biasanya pendek ditutupi oleh
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.3 1. Pengamatan dengan mikroskop dimulai dengan menggunakan lensa objektif... Cahaya lemah Cahaya kuat Perbesaran lemah
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster Kelompok Macrura Bangsa Udang dan Lobster Bentuk tubuh memanjang Terdiri kepala-dada (cephalothorax) dan abdomen (yang disebut ekor) Kaki beruas
Lebih terperinciPerkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi
Filum Arthropoda Perkiraan jumlah makhluk hidup yang menghuni bumi 1. Filum Arthropoda memiliki anggota spesies yang paling banyak dari filum lainnya dalam Kingdom Animalia. 2. Diperkirakan sekitar 1 juta
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1
1. SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 8. GEJALA ALAMLatihan Soal 8.1 Pehatikan data berikut ini! 1) Roti tawar berwarna kehitaman 2) Air mengalir 3) Matahari bersinar 4) Fungi Data yang merupakan gejala alam biotik
Lebih terperinci5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata >>> Vertebrata
POKOK-POKOK BAHASAN PALEONTOLOGI 1. Pendahuluan 2. Phylum Protozoa 3. Phylum Porifera 4. Phylum Coelenterata 5. Phylum Brachiopoda Invertebrata 6. Phylum Mollusca 7. Phylum Arthropoda 8. Phylum Echinodermata
Lebih terperinciPEMERIKSAAN KEADAAN LUAR
NEKROPSI IKAN PEMERIKSAAN KEADAAN LUAR Sebelum dilakukan pengirisan/insisi terlebih dahulu periksalah keadaan luar tubuh ikan tersebut. Periksalah keadaan kulit termasuk sirip-siripnya dan lubang-lubang
Lebih terperinciEvolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata
Evolusi, Sistematika, Taksonomi dan Klasifikasi Avertebrata Ima Yudha Perwira, SPi, MP, MSc (Aquatic) Para saintis menempatkan hewan pada dua katergori utama, yaitu: invertebrata (in = tanpa, vertebrae
Lebih terperinciJumat, 24 Desember 2010
Jumat, 24 Desember 2010 Laporan Praktikum Zoology "Cephalopoda" CEPHALOPODA dan ECHINODERMATA A. TUJUAN Mengamati Anatomi dan Morfologi Chepalopoda dan Echinodermata. B. DASAR TEORI Cephalopoda berasal
Lebih terperinciMIKROSKOP A. PENDAHULUAN
MIKROSKOP A. PENDAHULUAN Mikroskop merupakan salah satu alat yang penting pada kegiatan laboratorium sains, khususnya biologi. Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita dapat mengamati obyek
Lebih terperinciPEDOMAN PRAKTIKUM. Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten :
PEDOMAN PRAKTIKUM Nama : NIM : Kelompok : Kelas : Asisten : FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015 KEGIATAN i MIKROSKOP Prosedur A. Memegang dan Memindahkan Mikroskop 1. Mikroskop dipindahkan
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium latihan soal bab 8
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium latihan soal bab 8 1. Alat laboratorium yang digunakan untuk mengukur volume benda adalah Gelas beker Erlenmeyer Gelas ukur Tabung reaksi
Lebih terperinci- - GEJALA ALAM DAN MIKROSKOP
- - GEJALA ALAM DAN MIKROSKOP - - Modul ini singkron dengan Aplikasi Android, Download melalui Play Store di HP Kamu, ketik di pencarian tujuh1ilmiah Jika Kamu kesulitan, Tanyakan ke tentor bagaimana cara
Lebih terperinciCARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DENGAN BAIK DAN BENAR. By :
CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP DENGAN BAIK DAN BENAR By : T r i Intan Jati P. (G0C015034) Universitas Muhammadyah Semarang DEFINISI MIKROSKOP BAGIAN BAGIAN MIKROSKOP TAHAP PERSIAPAN CARA PENGGUNAAN SELESAI
Lebih terperinciFISIOLOGI SERANGGA SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI
FISIOLOGI SERANGGA SUHARA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI UPI FISIOLOGI SERANGGA 1. PencernaanSerangga Saluran pencernaan dibagi tiga bagian: Foregut (stomodeum) perut bagian depan : terdapat katup cardiac
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman Buah-buahan
3 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah-buahan Taksonomi Tanaman Buah-buahan Tanaman buah-buahan termasuk ke dalam divisi Spermatophyta atau tumbuhan biji. Biji berasal dari bakal biji yang biasa disebut makrosporangium,
Lebih terperinciMETODE. Materi. Pakan Pakan yang diberikan selama pemeliharaan yaitu rumput Brachiaria humidicola, kulit ubi jalar dan konsentrat.
METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapangan IPT Ruminansia Kecil serta Laboratorium IPT Ruminansia Besar, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan, Fakultas Peternakan,
Lebih terperinciANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk)
ANNELIDA (Annulus=cincin, Oidos=bentuk) By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Christmas tree fanworm LANGKAH KERJA Ambil cacing yg paling besar Letakkan cacing di bak parafin Kedua ujung di tahan dengan jarum
Lebih terperincinyamuk bio.unsoed.ac.id
III. MATERI DAN METODE PENELITIAN 2.1 Bagan Alir Penelitian Persiapan alat dan bahan penelitian di Lab. Parasitologi dan Entomologi Mengamati keadaan rumah yang akan diambil sampel nyamuk Aedes spp. meliputi:
Lebih terperinciPENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA
Pertemuan 1 PENGANTAR ANATOMI & FISIOLOGI TUBUH MANUSIA MK : Biomedik Dasar Program D3 Keperawatan Akper Pemkab Cianjur tahun 2015 assolzain@gmail.com nersfresh@gmail.com www.mediaperawat.wordpress.com
Lebih terperinciAssalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida. By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman
Assalamu alaikum Wr. Wb. Biologi Task Identification of Annelida By : Anjar Wicitra Wening Khalikul Haqqur Rahman Taufiqurrahman Ciri-ciri Annelida : ⱷ Tubuhnya tersusun atas cincin-cincin (gelang-gelang)
Lebih terperinciTujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak
Materi 6 Pencernaan I Aktivitas Rambut Getar Tujuan Mengamati aktivitas rambut getar mulut dan tenggorokan pada katak Dasar teori Rambut getar (silia) berperan dalam transportasi bahan makanan di saluran
Lebih terperinciSMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 2. MIKROSKOPLatihan Soal 2.1 1. Perhatikan gambar berikut! http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/bio7-mikroskop-2.1-01.jpg Fungsi bagian yang bertanda A adalah...
Lebih terperinciI. NAMA PERCOBAAN Nama percobaan : C4 Mikroskop
I. NAMA PERCOBAAN Nama percobaan : C4 Mikroskop II. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mampu menera mikroskop dengan bermacam-macam kombinasi okuler dan objektif 2. Mampu melakukan pengukuran benda / partikel yang Berukuran
Lebih terperinciSistem Respirasi Pada Hewan
Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang
Lebih terperinciUJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi
Nama : UJIAN AKHIR SEMESTER 1 SEKOLAH MENENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015 Mata Pelajaran : Biologi Kelas : 7 Waktu : 07.45-09.15 No.Induk : Hari/Tanggal : Jumat, 05 Desember 2014 Petunjuk Umum: Nilai : 1.
Lebih terperinciPENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI SERANGGA. DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : Dr. RESTI RAHAYU
PENUNTUN PRAKTIKUM MATA KULIAH FISIOLOGI SERANGGA DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH : Dr. RESTI RAHAYU LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ANDALAS
Lebih terperinciRIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA. Di susun oleh: Nandia Putri Aulia Nida Nurhanifah
RIBBON SEAL (ANJING LAUT PITA) HISTRIOPHOCA FASCIATA Di susun oleh: Nandia Putri Aulia 1417021083 Nida Nurhanifah 1417021084 KARAKTERISTIK DIAGNOSTIK DAN TAKSONOMI Merupakan spesies endemik Pasifik Utara.
Lebih terperinciBAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA
BAB PENGANTAR TENTANG TUBUH MANUSIA Bab ini membahas dasar-dasar struktur dan fungsi tubuh manusia secara terpadu. Ilmu yang menguraikan struktur tubuh dan kaitan antar struktur disebut anatomi (anatomy),
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas
6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klasifikasi dan Morfologi Daphnia sp. digolongkan ke dalam Filum Arthropoda, Kelas Crustacea, Subkelas Branchiopoda, Divisi Oligobranchiopoda, Ordo Cladocera, Famili Daphnidae,
Lebih terperinciLATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA
LATIHAN ULANGAN SEMESTER 1 KELAS V IPA A Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar organ berikut! Organ yang ditunjuk anak panah pada gambar
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Oleh Lenia W Sugiyanto BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah penemuan Mikroskop Sejarah ditemukannya mikroskop sejalan dengan penelitian terhadap. mikrobiologi.yang memasuki masa keemasan saat berhasil mengamati
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dapat memasukkan kelenjar ludah kedalam kulit inangnya serta mengangkut
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pinjal 1. Morfologi Pinjal Pinjal penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk kedalam kulit
Lebih terperinciEMBRIOLOGI MAS BAYU SYAMSUNARNO MK. FISIOLOGI HEWAN AIR
EMBRIOLOGI MAS BAYU SYAMSUNARNO MK. FISIOLOGI HEWAN AIR AWAL KEHIDUPAN SEL TELUR SPERMATOZOA ZIGOT EMBRIO Fertilisasi/Pembuahan Diawali dengan masuknya sperma ke dalam sel telur melalui mikropil pada khorion
Lebih terperinciSTANDARD OPERATIONAL PROCEDURE (SOP) MIKROSKOP
MIKROSKOP Ambil mikroskop dengan hati-hati dengan cara memegang lengan mikroskop, lalu letakkan diatas meja datar. Hindari sentuhan-sentuhan terhadap lensa, apabila bagian lensa mikroskop terlihat kotor
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang
5 4 TINJAUAN PUSTAKA A. Kutu Kutu penghisap merupakan parasit penghisap darah mamalia yang memiliki bagian-bagian mulut seperti jarum (stilet) yang dapat masuk ke dalam kulit inangnya. Bagian-bagian mulut
Lebih terperinciGambar 1. Drosophila melanogaster. Tabel 1. Klasifikasi Drosophila
I. Praktikum ke : 1 (satu) II. Hari / tanggal : Selasa/ 1 Maret 2016 III. Judul Praktikum : Siklus Hidup Drosophila melanogaster IV. Tujuan Praktikum : Mengamati siklus hidup drosophila melanogaster Mengamati
Lebih terperinciRPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
LAMPIRAN 2 RPP Dunia Hewan Fillum Anthropoda Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran : SMA : Biologi Kelas/Semester : X/2 Materi Pokok Alokasi Waktu : Dunia hewan : 1 x 3 JP
Lebih terperinciInduk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok
Standar Nasional Indonesia Induk udang rostris (Litopenaeus stylirostris) kelas induk pokok ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah individu melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Proses penginderaan ini terjadi melalui
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SMP : SMP Negeri 1 Berbah Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) Kelas/Semester : VII/1 Materi Pokok : Makhluk Hidup Submateri : Mikroskop Alokasi Waktu
Lebih terperinciBIOLOGI. Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna
BIOLOGI Filum Arthropoda-.Kelas Crustacea Made by : Raden Iqrafia Ashna www.iqrafia.blogspot.com FILUM ARTHROPODA ARTHROS : BERUAS-RUAS, PODOS : KAKI Ciri umum: 1. Tubuh beruas-ruas atau bersegmen-segmen.
Lebih terperinciSISTEM ORGAN HEWAN (I)
A. SISTEM GERAK HEWAN (I) Sistem gerak pada hewan dimiliki oleh spesies yang tidak menetap/bebas. Sistem rangka hewan terbagi menjadi: 1) Sistem rangka hidrostatik, yaitu gerak tubuh ditunjang oleh gerak
Lebih terperinciSNI : Standar Nasional Indonesia. Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock)
SNI : 01-6130 - 1999 Standar Nasional Indonesia Induk Ikan Mas (Cyprinus carpio Linneaus) strain Majalaya kelas induk pokok (Parent Stock) Daftar Isi Halaman Pendahuluan 1 Ruang lingkup...1 2 Acuan...1
Lebih terperinciSistem Organ Hewan (I)
Sistem Organ Hewan (I) A. SISTEM GERAK HEWAN Sistem gerak pada hewan dimiliki oleh spesies yang tidak menetap/bebas. Sistem rangka hewan terbagi menjadi: 1) Sistem rangka hidrostatik, yaitu gerak tubuh
Lebih terperinciSub Bab Gastrulasi mengatur kembali blastula untuk membentuk sebuah embrio berlapis tiga dengan perut primitif
UNIT TUJUH BENTUK DAN FUNGSI HEWAN BAB 47 Perkembangan Hewan Sub Bab mengatur kembali blastula untuk sebuah embrio berlapis tiga perut primitif Teks Asli Penghapusan Penyisipan Teks Dasar Proses morfogenetik
Lebih terperinciJURNAL JENIS LOBSTER DI PANTAI BARON GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA. Disusun oleh : Mesi Verianta
JURNAL JENIS LOBSTER DI PANTAI BARON GUNUNGKIDUL, YOGYAKARTA Disusun oleh : Mesi Verianta 090801117 UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOBIOLOGI PROGRAM STUDI BIOLOGI YOGYAKARTA 2016 JENIS LOBSTER
Lebih terperinciSEJARAH PENEMUAN MIKROSKOP
PENGERTIAN MIKROSKOP Kata mikroskop bersal dari bahasa Yunani yaitu micron yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat atau tujuan. Jadi dapat dikatakan bahwa mikroskop adalah alat untuk melihat
Lebih terperinci15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN OPTIK GEOMETRI TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI
OPTIK GEOMETRI (Kelas XI SMA) TRI KURNIAWAN 15B08064_Kelas C TRI KURNIAWAN STRUKTURISASI MATERI OPTIK GEOMETRI 1 K o m p u t e r i s a s i P e m b e l a j a r a n F i s i k a OPTIK GEOMETRI A. Kompetensi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI PLASMOLISIS Disusun oleh : Eugenia Septhariani XI IPA 1 / 6 SMA SANTA URSULA Jalan Pos No. 2 Jakarta 10010 2010 Tanggal praktikum : Jumat, 13 Agustus 2010 Nama : Eugenia Septhariani
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut:
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Diaphanosoma sp. 1. Klasifikasi Klasifikasi Diaphanosoma sp. adalah sebagai berikut: Fillum Kelas Sub kelas Ordo Famili Genus : Arthropoda : Crustacea : Branchiopoda : Cladocera
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2006, Agustus 2006 Januari 2007 dan Juli 2007 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Musi dengan sumber air berasal dari
Lebih terperinci2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup
2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup 2.1 Mengidentifikasi kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakan 1. Mengaitkan perilaku adaptasi hewan tertentu dilingkungannya
Lebih terperinciPEMBAHASAN Siklus Hidup C. trifenestrata Studi Perkembangan Embrio C. trifenestrata
PEMBAHASAN Siklus Hidup C. trifenestrata Tahapan hidup C. trifenestrata terdiri dari telur, larva, pupa, dan imago. Telur yang fertil akan menetas setelah hari kedelapan, sedang larva terdiri dari lima
Lebih terperinciA. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem difusi Sistem peredaran darah terbuka Sistem peredaran darah tertutup 2. Porifera
A. Sistem Sirkulasi pada Hewan Sistem sirkulasi pada hewan dibedakan menjadi 3, yaitu : Sistem difusi : terjadi pada avertebrata rendah seperti paramecium, amoeba maupun hydra belum mempunyai sistem sirkulasi
Lebih terperinciBAB I KERJA LABORATORIUM
BAB I KERJA LABORATORIUM Masalah apa yang akan dibahas? Bagaimanakah menerapkan Keselamatan kerja di laboratorium? Bagaimanakah menggunakan mikroskop? Bagaimanakah cara menyiapkan objek pengamatan untuk
Lebih terperinciBesaran pokok dengan satuan yang benar menurut sistem internasional/si pada tabel tersebut diatas adalah... A. 1 dan 3 B. 1 dan 4
1. Besaran pokok dengan satuan yang benar menurut sistem internasional/si pada tabel tersebut diatas adalah... A. 1 dan 3 B. 1 dan 4 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 2. Volume gas dalam suatu ruang 2 cm³ mempunyai
Lebih terperinciCara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar
Cara Menggunakan Mikroskop dengan Baik dan Benar Tugas I Disusun untuk memenuhi tugas browsing artikel webpage Disusun oleh : Tri Intan Jati Pamungkas (G0C015034) PROGRAM DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS
Lebih terperinciPokok Bahasan (PB)/ Sub Pokok Bahasan (SPB) 5. Annelida a.struktur tubuh Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea
Khusus X. Tujuam Umum mengkomunikasikan filum Annelida Tujuan Khusus 1.menjelaskan permbangan stuktur tubuh dan fisiologi Annelida dibandingkan dengan Nemathelminthes. 2.membandingkan strukktur tubuh masingmasing
Lebih terperinciBAB VII KERJA LABORATORIUM
BAB VII KERJA LABORATORIUM Masalah apa yang akan dibahas? Bagaimanakah menerapkan Keselamatan kerja di laboratorium? Bagaimanakah menggunakan mikroskop? Bagaimanakah cara menyiapkan objek pengamatan untuk
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) Komoditas udang Vannamei ( Litopenaeus vannamei) merupakan udang asli perairan Amerika Latin. Udang ini dibudidayakan mulai dari pantai barat
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kelas : Crustacea. Ordo : Decapoda. Webster et al., (2004), menyatakan bahwa lobster merupakan udang air tawar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi Lobster Air Tawar Menurut Holthuis (1949) dan Riek (1968), klasifikasi lobster air tawar adalah sebagai berikut : Filum : Arthropoda Kelas : Crustacea Ordo : Decapoda Famili
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN. Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Ruang lingkup penelitian Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, Ilmu Patologi Anatomi dan Fisika kedokteran. 4.2 Tempat dan waktu penelitian 4.2.1 Tempat 1. Laboratorium
Lebih terperinciORDO DECAPODA. Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan)
ORDO DECAPODA Kelompok Macrura : Bangsa udang & lobster (lanjutan) LOBSTER LAUT Salah satu jenis komoditas yang biasa ditemukan di kawasan terumbu karang adalah udang barong atau udang karang (lobster).
Lebih terperinci3. METODE PENELITIAN
9 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Ikan contoh diambil dari TPI Kali Baru mulai dari bulan Agustus 2010 sampai dengan bulan November 2010 yang merupakan hasil tangkapan nelayan di
Lebih terperinciPetunjuk Praktikum. Entomologi Dasar. ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono
Petunjuk Praktikum Entomologi Dasar ditulis oleh: Nugroho Susetya Putra Suputa Witjaksono Laboratorium Entomologi Dasar Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Lebih terperinciJMSC Tingkat SD/MI2017
I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Vektor Vektor dalam arti luas adalah pembawa atau pengangkut. Vektor dapat berupa vektor mekanis dan biologis, juga dapat berupa vektor primer dan sekunder.vektor mekanis adalah
Lebih terperinciPenanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan
Standar Nasional Indonesia Penanganan induk udang windu, Penaeus monodon (Fabricius, 1798) di penampungan ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata... ii 1 Ruang lingkup...
Lebih terperinciSISTEM SARAF PADA AVERTEBRATA
SISTEM SARAF PADA AVERTEBRATA Tidak semua Avertebrata memiliki sistem saraf. Hewan yang tergolong Protozoa dan Porifera tidak memiliki sistem saraf. Setiap sel penyusun tubuh hewan tersebut mampu mengadakan
Lebih terperinciMAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA. Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1
MAKALAH BIOLOGI HEWAN VERTEBRATA DAN INVERTEBRATA Disusun Oleh : Ira Melita Kelas : XII. IPA. 1 KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI SURADE 2016 KATA PENGANTAR Assallamu alaikum
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Biologi dan Morfologi Rayap (Coptotermes curvignatus) Menurut (Nandika et, al.dalam Pratama 2013) C. curvignatus merupakan rayap yang paling luas serangannya di Indonesia. Klasifikasi
Lebih terperinciPraktikum Biologi Fapet Unpad: Bagian Insecta IIa. 1
CLASSIS : ARTHROPODA (SERANGGA) Kode MPB2a Fapet I. TUJUAN PRAKTIKUM Setelah menyelesaikan praktikum mahasiswa praktikan dapat: a. Menyebutkan dan mengetahui karakteristik Apis sp b. Mengetahui serangga-serangga
Lebih terperinciTERMINOLOGI ANATOMI. Oleh. Dr. Katrin Roosita, MSi.
TERMINOLOGI ANATOMI Oleh Dr. Katrin Roosita, MSi. DEFINISI ANATOMI (latin): ana = bagian, tomie = iris/potong Anatomi: ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik secara keseluruhan, maupun bagian-bagiannya,
Lebih terperinciSistem Respirasi Pada Hewan
Sistem Respirasi Pada Hewan Alat respirasi adalah alat atau bagian tubuh tempat 02 dapat berdifusi masuk dan sebaliknya C02 dapat berdifusi keluar. Alat respirasi pada hewan bervariasi antara hewan yang
Lebih terperinciPRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN
PRINSIP BIOENERGETIKA PADA HEWAN BAHAN MAKANAN (MOLEKUL ORGANIK) Lingkungan eksternal Hewan KONSUMSI MAKANAN PROSES PENCERNAAN PROSES PENYERAPAN PANAS energi yg hilang dalam feses MOLEKUL NUTRIEN (dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau kira-kira spesies hewan adalah arthropoda. (Djakaria, Sungkar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sediaan Entomologi Entomologi adalah ilmu yang mempelajari tentang vektor, kelainan dan penyakit yang disebabkan oleh arthropoda. Delapan puluh lima persen atau kira-kira 600.000
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sapi Bali Sapi bali merupakan sapi potong asli Indonesia yang merupakan hasil domestikasi dari banteng (Bibos banteng) dan merupakan sapi asli sapi Pulau Bali. Sapi bali merupakan
Lebih terperinciMorfologi Ikan BENTUK TUBUH
Morfologi Ikan Ikan, didefinisikan. secara umum sebagai hewan yang hidup di air, bertulang belakang, poikiloterm, bergerak dengan menggunakan ship, bernafas dengan insang, dan memiliki gurat sisi (linea
Lebih terperinciN E M A T H E L M I N T H E S
N E M A T H E L M I N T H E S Nema = benang, helminthes = cacing Memiliki rongga tubuh yang terbentuk ketika ektodermis membentuk mesodermis, tetapi belum memiliki mesenterium untuk menggantungkan visceral
Lebih terperinciInduk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok
Standar Nasional Indonesia Induk udang vaname (Litopenaeus vannamei) kelas induk pokok ICS 65.150 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif...
Lebih terperinciBAB VII SISTEM PERNAPASAN
BAB VII SISTEM PERNAPASAN PERNAPASAN / RESPIRASI PROSES PERTUKARAN GAS OKSIGEN DAN KARBON DIOKSIDA DALAM TUBUH ORGANISME FUNGSI Mensuplai oksigen ke dalam sel-sel jaringan tubuh dan mengeluarkan karbondioksida
Lebih terperinciIDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
IDENTIFIKASI IKAN NILA (Oreochromis niloticus) LAPORAN PRAKTIKUM IKHTIOLOGI KELOMPOK : 22 KELAS : B LAB : AKUAKULTUR MUHAMAD SYAIFUL ISLAM 230110150131 KHASANATUR ROSYIDAH 230110150139 DAMAR PRATAMA PUTRA
Lebih terperinciPENGANTAR LABORATORIUM MIKROTEKNIK. Disusun oleh Joko Mulyono
PENGANTAR LABORATORIUM MIKROTEKNIK Disusun oleh Joko Mulyono DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011 Kata Pengantar Laboratorium Mikroteknik merupakan laboratorium pendidikan
Lebih terperinciMODUL MATA PELAJARAN IPA
KERJASAMA DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA DENGAN FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA MODUL MATA PELAJARAN IPA Klasifikasi Makhluk Hidup dan Ciri-ciri Makhluk Hidup untuk kegiatan PELATIHAN PENINGKATAN
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.
I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian, (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan
Lebih terperinciLEMBAR KERJA SISWA KINGDOM ANIMALIA 2015
Standar Kompetensi Memahami manfaat keanekaragaman hayati Kompetensi Dasar Mendeskripsikan ciri-ciri Filum dalam Dunia Hewan dan peranannya bagi kelangsungan hidup di bumi Indikator Pencapaian Kompetensi
Lebih terperinciSISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR
SISTEM SIRKULASI PADA HEWAN AIR Ani Rahmawati Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian UNTIRTA Prinsip dasar sistem sirkulasi Hanya dapat berlangsung jika ada pompa (satu atau lebih) dan saluran di mana darah
Lebih terperinci