TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Lidah Mertua ( Sansevieria trifaciata Prain)
|
|
- Hadi Sudirman Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Lidah Mertua (Sansevieria trifaciata Prain) Sansevieria trifasciata Prain termasuk dalam famili Agavaceae yang memiliki habitat asli daerah tropis kering dan mempunyai iklim gurun yang panas. Famili Agavaceae memiliki sekitar 60 spesies yang tersebar di Afrika dan sebagian spesies dari genus Sansevieria merupakan tanaman hias yang komersial (Henley et al., 2006). Tanaman Sansevieria termasuk tanaman yang bersifat sukulen, karena secara morfologi Sansevieria dicirikan dengan daun yang tebal dan memiliki kandungan air yang tinggi (Arnold, 2004). Sansivieria trifaciata Prain Laurentii merupakan salah satu jenis Sansevieria yang mudah ditemukan. Sansivieria trifaciata Prain Laurentii memiliki ciri khas daun seperti pedang, kaku dan berdaging. Purwanto (2006) menjelaskan bahwa jenis Sansevieria trifaciata Prain Laurentii pada umumnya paling banyak memiliki enam daun per roset, dan memiliki tinggi daun maksimal sekitar m dengan lebar daun cm. Henley et al. (2006) menyatakan bahwa Sansevieria dapat tumbuh pada rentang suhu yang luas dan dapat bertahan hidup di daerah panas seperti gurun, pertumbuhan optimal dicapai pada siang hari dengan temperatur C dan pada malam hari C. Sansevieria dapat beradaptasi pada ruangan dengan suhu dan kelembaban yang rendah seperti pada ruangan berpendingin (Air Conditioner). Sansevieria dapat tumbuh dengan baik pada kondisi pencahayaan penuh maupun pencahayaan yang kurang, namun Sansevieria lebih menyenangi kondisi sinar matahari langsung untuk pertumbuhannya. Penelitian yang telah dilakukan Badan Antarikasa Amerika Serikat (NASA) menunjukkan bahwa daun Sansevieria mampu menyerap 107 jenis unsur berbahaya, maka dari itu Sansevieria digunakan sebagai tanaman hias indoor dan tanaman lanskap. Purwanto (2006) pada bukunya mengemukakan riset yang dilakukan oleh Wolverton Environmental Service yang menyebutkan bahwa sehelai daun Sanseviera mampu menyerap formaldehid sebanyak µg per jam. Terdapat dua jenis Sansivieria trifaciata Prain Laurentii yang banyak ditemui sebagai tanaman hias indoor dan tanaman lanskap, yaitu Sansivieria
2 5 trifaciata Prain Laurentii jenis daun hijau, serta jenis daun variegata yaitu daun berwarna hijau dan memiliki warna kuning dibagian pinggir daun, seperti terlihat pada Gambar 1. A B Gambar 1. Sansevieria trifaciata Prain Laurentii (A) Jenis Daun Hijau; (B) Jenis Daun Variegata. Beberapa kultivar dari jenis yang banyak kita temui antara lain Sansevieria trifaciata Laurentii, Lilian True, Golden Hahnii, dan Tiger Stripe. Sansivieria trifaciata Prain Laurentii yang memiliki warna kuning di bagian pinggir daunnya, atau berdaun variegata merupakan jenis Sansevieria yang paling populer di pasaran. Perbanyakan Sansevieria secara Vegetatif Perbanyakan tanaman Sanseviera pada umumnya dilakukan secara vegetatif. Sansevieria dapat diperbanyak menggunakan stek, pemisahan anakan. teknik cabut pucuk, dan kultur jaringan (Purwanto, 2006). Teknik perbanyakan tanaman Sansevieria secara vegetatif yang sering dilakukan antara lain perbanyakan dengan stek daun dan pemisahan anakan, pada umumnya tunas akan terbentuk dan tubuh setelah akar terbentuk dengan baik (Hartman et al., 1997). Tanaman yang dapat diperbanyak dengan stek daun antara lain Sansevieria, Begonia, Peperomia dan Kalanchoe. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Lestari (2007) bahan stek daun Sansevieria trifaciata Laurentii yang dipotong mendatar pada bagian tengah dan ujung daun menghasilkan tunas, jumlah daun, tinggi tanaman, serta lebar daun yang lebih baik dibandingkan bahan stek daun
3 6 Sansevieria trifaciata Laurentii setengah bagian daun. Bentuk potongan pangkal stek dibuat miring, karena dengan permukaan irisan yang miring akan memiliki permukaan irisan yang lebih luas dibandingkan permukaan irisan yang dipotong datar. Permukaan irisan yang lebih luas akan menghasilkan jumlah akar yang lebih banyak, selain itu akan menghasilkan satu akar yang besar diujung stek, karena pada ujung stek terjadi akumulasi zat tumbuh (Wudianto, 1994). Media Tanam Media tanam merupakan komponen penting dalam budidaya tanaman hias sebagai tempat tanaman tumbuh, berakar dan berkembang. Pemilihan media tanam harus sesuai tujuannya, sebagai media semai dan perbanyakan atau sebagai tempat tumbuh sampai produksi. Media tanam yang akan digunakan harus disesuaikan dengan jenis tanaman, biasanya jenis media tanam disesuaikan dengan habitat asal tanaman yang akan dibudidayakan. Tanaman hias pada umumnya memerlukan media yang gembur, porous, subur, mengadung bahan organik, bebas dari organisme pengganggu tanaman, dan memiliki aerasi serta drainese yang baik (Wuryaningsih, 2008). Media tumbuh sangat penting untuk pertumbuhan dan produksi tanaman optimal. Kondisi media tanam yang ideal bisa didapatkan dari kombinasi antara bahan organik dan bahan anorganik. Bahan organik dapat berupa cacahan pakis, kompos, humus, serbuk gergaji, arang sekam, dan cocopeat. Bahan anorganik dapat berupa tanah, pasir, pasir malang, batu kerikil, dan hydrogel. Media tanam terdiri dari dua tipe yaitu campuran tanah (soil-mixes) yang mengandung tanah alami dan campuran tanpa tanah (soilles-mixes) yang tidak mengandung tanah (Harjadi, 1989). Bahan campuran media tanam harus memiliki peranan khusus di dalam campuran tersebut. Faktor yang harus diperhatikan dalam memilih media untuk dijadikan campuran adalah kualitas dari bahan tersebut, sifat kimia atau fisiknya, tersedia di pasaran, murah, mudah cara penggunaanya, dapat digunakan untuk berbagai macam tanaman, tidak membawa hama dan penyakit, mempunyai drainase dan kelembaban yang baik, mempunyai ph yang sesuai dengan jenis
4 7 tanaman dan mengandung unsur hara yang mendukung pertumbuhan tanaman (Acquaah, 2002). Sansevieria membutuhkan media tanam yang sama dengan jenis tanaman sukulen lainnya. Tanaman sukulen pada umumnya tidak menyukai media yang basah atau mengandung banyak air. Tanaman sukulen akan mudah terserang penyakit dan jamur terutama pada media yang lembab, maka dibutuhkan media yang bersifat porous dan tidak terlalu lembab sesuai dengan habitat aslinya daerah tropis kering dan mempunyai iklim gurun yang panas. Pasir Pasir adalah silika murni dengan ukuran partikel antara mm. Umumnya pasir digunakan sebagai media campuran (mixes) sebagai salah satu bahan komposisi media tanam. Pasir ditambahkan ke dalam media tanam untuk meningkatkan porositas media, tetapi pasir yang terlalu halus dapat menghalangi lubang-lubang drainase (Poerwanto, 2003) Pasir seharusnya difumigasi dan dipasteurisasi sebelum digunakan karena mengandung biji rumput liar dan berbagai patogen yang berbahaya. Pasir tidak menyediakan banyak unsur hara dan secara kimia pasir merupakan bagian dari media yang tidak bereaksi (Acquaah, 2002). Pasir sangat bagus digunakan sebagai media tanam Sansevieria karena selain porositasnya tinggi, pasir mempunyai kapasitas tukar kation yang rendah sehingga sangat lambat dalam melepaskan unsur hara. Komposisi media tanam campuran pasir dan kompos memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan vegetatif pada pembibitan tanaman asparagus (Hanum, 2010). Pasir malang merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan pada tanaman yang menyukai iklim kering seperti Adenium, Euphorbia dan Sansevieria. Pupuk Kandang Pupuk kandang merupakan bahan organik yang berasal dari kotoran hewan, yang mempunyai unsur hara yang lengkap, mulai dari unsur N (Natrium), P (Fosfor), dan K (Kalium). Penggunaan pupuk kandang sebagai komponen media
5 8 tanam dapat menjamin ketersediaan unsur hara bagi tanaman karena dalam pupuk kandang terkandung unsur N, P, K yang berguna bagi tanaman. Pemakaian pupuk kandang sebagai media tanam harus dalam keadaan sudah matang serta steril. Pupuk kandang yang belum matang, akibat belum tuntasnya proses fermentasi berakibat timbul banyak bakteri sehingga tanaman mudah rusak serta akar yang membusuk. Pupuk kandang yang akan digunakan harus yang sudah matang. Pupuk kandang yang sudah matang memiliki ciri-ciri warna yang cenderung kehitaman, dan teksturnya lebih remah. Beberapa jenis pupuk kandang yang umum digunakan di bidang pertanian adalah pupuk kandang dari kotoran sapi, kotoran kambing, dan kotoran ayam. Menurut Muslihat (2003) menyatakan dari hasil penelitiannya bahwa pemberian pupuk kandang pada tanah, akan membentuk agregat tanah yang mantap, keadaan ini besar pengaruhnya terhadap porositas dan aerasi persediaan air dalam tanah, yang berpengaruh terhadap perkembangan akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pukan 20 ton/ha akan menunjang ketersediaan unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman, sehingga tanaman dapat tumbuh dengan subur, namun pemberian pupuk kandang berlebihan tidak meningkatkan pertumbuhan tanaman. Oyo (2010) menyatakan bahwa pupuk kandang merupakan penyangga biologis yang berfungsi memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah, sehingga tanah dapat menyediakan hara dalam jumlah yang berimbang. Tanah Tanah merupakan sistem dispersi tiga fase yang selalu berada dalam keseimbangan dinamis. Ketiga fase tersebut adalah padat, cair dan gas. Pertumbuhan tanaman membutuhkan kondisi material yang optimal, maka proporsi material harus tepat (Poerwanto, 2003). Porsi padat pada tanah terdapat dalam bentuk organik dan anorganik, bagian organik berasal dari hasil dekomposisi organisme, sedangkan bagian anorganik merupakan residu dari batuan induk hasil pelapukan secara kimia atau fisika. Porsi cair dalam tanah merupakan larutan tanah yang merupakan akibat dari air yang melarutkan mineral, oksigen dan karbondioksida. Bagian gas penting untuk pertumbuhan tanaman, pada tanah yang memiliki drainase buruk atau tanah tergenang, air akan
6 9 menggantikan udara sehingga pertumbuhan akar teganggu dan menghilangkan mikroorganisme aerobik yang diiginkan (Poerwanto, 2003). Tanah mengandung unsur hara makro (C, H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S) dan unsur hara mikro (Fe, Mn, Zn, B, Cu, Mo dan Cl). Tanah adalah jenis media yang lazim digunakan untuk tanaman. Tanah untuk budidaya Sansevieria biasanya jenis tanah yang berporositas tinggi diantaranya adalah tanah merah (latosol). Kompos Kompos merupakan media organik dari hasil pelapukan jaringan atau bahan-bahan tanaman atau limbah organik pengolahan pabrik atau sampah organik yang sengaja dibuat manusia, tingkat kandungan hara kompos sangat ditentukan oleh bahan dasar, cara pengomposan, dan cara penyimpanan (Musnamar, 2004). Kompos berperan sebagai materi humus pengikat kelembaban bila dicampur dengan tanah, kompos akan menambah bahan organik sehingga dapat meningkatkan sifat fisik tanah, meningkatkan infiltrasi air, meningkatkan aerasi tanah, menurunkan erosi, dan menyediakan hara bagi tanaman (Poerwanto, 2003). Arang Sekam Arang sekam merupakan media yang diperoleh dari pembakaran sekam yang tidak sempurna (sebelum berubah menjadi abu). Hasil analisis Japanese Society dalam Krisantini et al. (1993), jenis arang sekam paling banyak ditempati oleh SiO 2 (52%) dan C (31%), komponen lain adalah Fe 2 O 3, K 2 O, MgO, CaO, MnO dan CuO dalam jumlah sedikit serta bahan-bahan organik. Arang sekam digunakan dalam campuran media sangat ringan (berat jenis = 0.2 kg/l), kasar sehingga sirkulasi udara tinggi (banyak pori), berwarna coklat kehitaman sehingga dapat mengabsorpsi sinar matahari dengan efektif, dapat mengurangi pengaruh penyakit khususnya bakteri (Wuryaningsih, 1994). Media arang sekam merupakan media terbaik untuk pengakaran stek tanaman krisan. (Nugroho et al., 2004). Hasil penelitian selanjutnya menunjukkan bahwa media arang sekam menghasilkan pertambahan tinggi tanaman dan jumlah daun terbaik
7 10 pada planlet Anthurium hasil aklimatisasi (Marliana dan Rusnandi, 2007). Media tanam arang sekam berfungsi sebagai deodorizer, yaitu penyerap bau tidak sedap dan racun dari hasil dekomposisi pada ruang perakaran, di samping itu arang mempunyai daya serap air yang tinggi. Cocopeat (Serbuk Sabut Kelapa) Serbuk sabut kelapa (cocopeat) merupakan media hasil penghancuran sabut kelapa. Sabut kelapa adalah bagian mesokarp dari buah kelapa yang sudah matang. Sabut kelapa dapat dimanfaatkan sebagai media tanam karena mengandung unsur kalium dan fosfor. Serbuk sabut kelapa banyak diproduksi terutama di Sri Langka, Philipina, Indonesia, Meksiko, Costa Rica dan Guyana. Serbuk sabut kelapa merupakan hasil dari limbah pertanian, yang dapat digunakan sebagai media tanam pengganti pakis dan moss yang merupakan hasil hutan. Hasil penelitian Muhit (2010) serbuk sabut kelapa dapat menggantikan media pakis dan moss sebagai media pembesaran bibit kompot anggrek bulan. Serbuk sabut kelapa banyak digunakan untuk media tanam, karena mempunyai kapasitas memegang air yang baik, dapat mempertahankan kelembaban (80%), kaya akan unsur hara, akan tetapi mudah terdekomposisi jika terus menerus terkena air (Sulianta dan Yonathan, 2009). Serbuk sabut kelapa memiliki kapasitas tukar kation dan porositas yang baik, mempunyai C/N ratio rendah yang mempercepat N tersedia dan mereduksi karbon. Zat Pengatur Tumbuh ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) menstimulasi pertumbuhan dengan memberi isyarat kepada sel target untuk membelah atau memanjang, beberapa ZPT menghambat pertumbuhan dengan cara menghambat pembelahan atau pemanjangan sel. Sebagian besar molekul ZPT dapat mempengaruhi metabolisme dan perkembangan sel-sel tumbuhan. ZPT digunakan secara luas di dunia pertanian dengan berbagai tujuan diantaranya penundaan atau peningkatan peluruhan daun atau pentil buah, pengendalian ukuran organ dan lain-lain
8 11 (Harjadi, 2009). Terdapat lima jenis zat pengatur tumbuh yaitu auksin, sitokinin, giberelin, inhibitor atau asam absisat dan etilen. Menurut penelitian yang dilakukan Hayashi (1961) dalam Arteca (1996) menunjukkan bahwa pemberian giberelin (GA 3 ) melalui daun dapat meningkatkan pertumbuhan karena terjadi peningkatan luas daun efektif sehingga fotosintesis meningkat. Berdasarkan hasil penelitian Kusumawardana (2008), penambahan hormon auksin dalam aplikasi 0.1% IBA, 0.03 % NAA, NAM, NAD, fungisida thiram dapat meningkatkan nilai persentase stek hidup, persentase stek bertunas, jumlah daun, panjang akar dan jumlah akar stek panili di pembibitan. Giberelin Giberelin merupakan salah satu jenis zat pengatur tumbuh yang pada prinsipnya digunakan untuk pertumbuhan vegetatif. Abidin (1985) mengemukakan bahwa giberelin menstimulasi perpanjangan sel karena adanya hidrolisa pati yang dihasilkan dari giberelin yang akan mendukung terbentuknya α amylse. Sebagai akibat dari terbentuknya α amylase, maka konsentrasi gula akan meningkat yang akan mengakibatkan tekanan osmotik didalam sel akan menjadi naik, sehingga ada kecenderungan sel tersebut berkembang. Menurut Berrie et al. (1987) pengaruh giberelin adalah mempercepat pemanjangan batang dengan mekanisme pembelahan sel. Giberelin merupakan hormon yang mempercepat perkecambahan biji, kuncup tunas, pemanjangan batang, pertumbuhan daun, merangsang pembungaan, perkembangan buah, mempengaruhi pertumbuhan dan deferensiasi akar (Campbell et al., 2003). Giberelin adalah suatu golongan ZPT dengan rangka entgibberellins yang berfungsi merangsang pembelahan sel, pemanjangan sel, dan fungsi pengaturan lain (Harjadi, 2009). Semakin tinggi konsentasi GA 3 menyebabkan pertumbuhan vegetatif seperti jumlah cabang, tinggi tanaman dan panjang ruas tanaman cabai hias meningkat (Sari, 2010). Hormon giberelin berperan dalam hampir seluruh kegiatan perkembangan tanaman, giberelin merupakan hormon tumbuhan yang terdapat pada jaringan jaringan tanaman yang muda. Giberelin merupakan zat pengatur tumbuh endogen yang terdapat pada berbagai organ dan jaringan tumbuhan seperti akar, tunas,
9 12 mata tunas, daun, bunga, bintil akar, buah dan jaringan halus (Wattimena, 1988). Hormon Giberelin yang diberikan di daerah apek tajuk dapat meningkatan pembelahan sel dan pertumbuhan sel yang mengarah pada pemanjangan batang serta (pada beberapa spesies) perkembangan daun yang berlangsung lebih cepat, sehingga laju fotosintesisnya lebih terpacu dan menghasilkan peningkatan keseluruhan pertumbuhan, termasuk akar (Salisbury dan Ross, 1995). Terdapat bermacam-macam asam giberelin, saat ini sudah 136 macam giberelin yang telah diidentifikasi dan berasal dari tanaman fungi, dan bakteri, GA 3 merupakan yang pertama kali dikenal dan diidentifikasi serta paling banyak digunakan (Sengbusch, 2003).
TINJAUAN PUSTAKA. A. Tanaman Sirih Merah. (Duryatmo 2005). Oleh karena itu, menurut Candra (2010) dalam Sudewo (2005),
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Sirih Merah Tanaman sirih merah ini merupakan tanaman merambat, yang tumbuh hingga mencapai ketinggian 10 kaki atau lebih, mudah tumbuh di daerah tropis (khususnya daerah
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sansevieria
3 TINJAUAN PUSTAKA Sansevieria Morfologi Sansevieria berakar serabut, berwarna putih dan menampilkan perakaran yang banyak pada Sansevieria yang sehat. Akar tumbuh pada rhizome atau rimpang yang merupakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Buah melon (Cucumis melo L.) adalah tanaman buah yang mempunyai nilai komersial tinggi di Indonesia. Hal ini karena buah melon memiliki kandungan vitamin A dan C
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
15 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Pertumbuhan dan perkembangan stek pada awal penanaman sangat dipengaruhi oleh faktor luar seperti air, suhu, kelembaban dan tingkat pencahayaan di area penanaman stek.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman mentimun berasal dari kaki pegunungan Himalaya. Domestikasi dari tanaman liar ini berasal dari India utara dan mencapai Mediterania pada 600 SM. Tanaman ini dapat tumbuh
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman akar wangi termasuk keluarga Gramineae, berumpun lebat, akar tinggal bercabang banyak dan berwarna kuning pucat atau abu-abu sampai merah tua. Rumpun tanaman akar
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah Tanaman bawang merah berakar serabut dengan sistem perakaran dangkal dan bercabang terpencar, pada kedalaman antara 15-20 cm di dalam tanah. Jumlah perakaran
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Nurhasybi, Hero, Zanzibar, Dede, Agus, Buharman, Sudrajat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sengon Buto (Enterolobium cyclocarpum (Jacq.) Griseb) Menurut Nurhasybi, Hero, Zanzibar, Dede, Agus, Buharman, Sudrajat dan Suhariyanto menyebutkan bahwa sebaran alami
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Pisang merupakan komoditas buah-buahan yang populer di masyarakat karena harganya terjangkau dan sangat bermanfaat bagi kesehatan. Pisang adalah buah yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dalam ilmu taksonomi Sansevieria diklasifikasikan sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Dalam ilmu taksonomi Sansevieria diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Magnoliopyhta, Kelas: Liliopsida, Ordo: Liliales, Famili: Agavaceae, Genus:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai (Capsicum annuum) merupakan komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek pasar yang unik dan menarik. Selama ini budidaya cabai dilakukan
Lebih terperinciS U N A R D I A
EFEKTIVITAS PEMBERIAN STARBIO TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii) Giant PADA MEDIA TANAM CAMPURAN AKAR PAKIS DAN SEKAM BAKAR SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bioaktivator Menurut Wahyono (2010), bioaktivator adalah bahan aktif biologi yang digunakan untuk meningkatkan aktivitas proses komposting. Bioaktivator bukanlah pupuk, melainkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Jagung (Zea Mays L.) Jagung (Zea mays L) adalah tanaman semusim dan termasuk jenis rumputan/graminae yang mempunyai batang tunggal, meski terdapat kemungkinan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis sidik ragam menunjukkan bahwa media tanam yang digunakan berpengaruh terhadap berat spesifik daun (Lampiran 2) dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung manis (Zea mays saccharata) merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup banyak digemari, karena memiliki kandungan gula yang relatif tinggi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara tropis yang mempunyai keanekaragaman tanaman hortikultura meliputi tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman hias. Menurut Wijaya (2006), Indonesia
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Berdasarkan hasil analisis tanah di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan Institut Pertanian Bogor, tanah yang digunakan sebagai media tumbuh dikategorikan
Lebih terperinciPertumbuhan Tunas Sansevieria trifaciata Prain Laurentii pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi GA3
Pertumbuhan Tunas Sansevieria trifaciata Prain Laurentii pada Beberapa Komposisi Media Tanam dan Konsentrasi GA3 Shoots Growth of Sansevieria trifaciata Prain Laurentii in some Growing Media Composition
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Syarat Tumbuh Tanaman Selada (Lactuca sativa L.) Tanaman selada (Lactuca sativa L.) merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Compositae. Kedudukan tanaman selada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tujuan dari pertanian organik itu sendiri diantaranya untuk menghasilkan produk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertanian organik merupakan suatu kegiatan budidaya pertanian yang menggunakan bahan-bahan alami serta meminimalisir penggunaan bahan kimia sintetis yang dapat merusak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karo) sejak sebelum perang dunia kedua yang disebut eigenheimer, kentang ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditi hortikultura penting di Indonesia yang diusahakan secara komersial terutama di daerah dataran tinggi. Kentang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Bawang merah (Allium ascalonicum L.) adalah tanaman semusim yang tumbuh membentuk rumpun dengan tinggi tanaman mencapai 15 40 cm. Perakarannya berupa akar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai prospek cerah untuk dapat dikembangkan. Cabai dimanfaatkan oleh masyarakat dalam kehidupan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI
PERTUMBUHAN TANAMAN Gelombang Cinta (Anthurium plowmanii keris) PADA MEDIA CAMPURAN ARANG SEKAM DAN PUPUK KANDANG DENGAN PENAMBAHAN STARBIO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis 2.1.1. Botani dan Klasifikasi Tanaman Gandum Tanaman gandum dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kelas : Monokotil Ordo : Graminales Famili : Graminae atau
Lebih terperinciKompos Cacing Tanah (CASTING)
Kompos Cacing Tanah (CASTING) Oleh : Warsana, SP.M.Si Ada kecenderungan, selama ini petani hanya bergantung pada pupuk anorganik atau pupuk kimia untuk mendukung usahataninya. Ketergantungan ini disebabkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Gladiol merupakan salah satu komoditas hortikultura sebagai penghasil bunga potong yang berpotensi untuk dibudidayakan secara intensif. Prospek agribisnis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. pupuk tersebut, maka pencarian pupuk alternatif lain seperti penggunaan pupuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Dalam beberapa tahun terakhir ini, sistem berkelanjutan yang berwawasan lingkungan sedang digalakkan dalam sistem pertanian di Indonesia. Dengan semakin mahalnya
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Klasifikasi tanaman buah naga adalah sebagai berikut ; Divisi: Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo: Caryophyllales, Famili: Cactaceae, Genus:
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid) berpengaruh nyata pada jumlah akar primer bibit tanaman nanas, tetapi tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia tanaman hias Aglaonema dikenal dengan nama Sri. Rejeki. Aglaonema termasuk salah satu tanaman favorit untuk penghias
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia tanaman hias Aglaonema dikenal dengan nama Sri Rejeki. Aglaonema termasuk salah satu tanaman favorit untuk penghias ruangan, karena keindahan tanaman ini
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cruciferae yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Sawi memiliki nilai gizi yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kesadaran manusia akan kesehatan menjadi salah satu faktor kebutuhan sayur dan buah semakin meningkat. Di Indonesia tanaman sawi merupakan jenis sayuran
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman
TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai (Capsicum sp.) berasal dari Amerika dan menyebar di berbagai negara di dunia. Cabai termasuk ke dalam famili terong-terongan (Solanaceae). Menurut
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Selada Selada merupakan tanaman semusim polimorf (memiliki banyak bentuk), khususnya dalam bentuk daunnya. Daun selada bentuknya bulat panjang, daun sering berjumlah
Lebih terperinciPERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO
PERTUMBUHAN TANAMAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA ARANG SEKAM DAN COCOPEAT DENGAN PEMBERIAN STARBIO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknologi revolusi hijau di Indonesia digulirkan sejak tahun 1960 dan menunjukkan dampak positif terhadap kenaikan produksi padi nasional. Produksi padi nasional yang
Lebih terperinciEFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI
EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN AMPAS TEH TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) PADA MEDIA TANAM YANG BERBEDA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperolah Derajat Sarjana
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Kondisi lingkungan tumbuh yang digunakan pada tahap aklimatisasi ini, sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan planlet Nepenthes. Tjondronegoro dan Harran (1984) dalam
Lebih terperinciI. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang
I. TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Botani Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus L) tergolong dalam famili Iridaceae yang mempunyai jenis 180 jenis. Tanaman gladiol ditemukan di Afrika, Mediterania, dan paling banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pupuk merupakan suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman. Bahan tersebut dapat berasal dari organik maupun anorganik yang diperoleh secara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dewasa ini, karena sangat mudah dikembangkan dan banyak kalangan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Tanaman Caisin (Brassica chinensis L.) Caisin merupakan jenis sawi yang paling banyak dijajakan di pasar-pasar dewasa ini, karena sangat mudah dikembangkan dan banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jumlah penduduk yang semakin bertambah menuntut tersedianya bahan pangan yang dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk kelangsungan hidupnya. Salah satu bahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut :
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman Gladiol 2.1.1 Taksonomi Tanaman Gladiol Kedudukan tanaman gladiol dalam taksonomi tumbuhan sebagai berikut : Divisi : Tracheophyta Subdivisi : Pteropsida
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis. Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan),
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis diklasifikasikan ke dalam Kingdom Plantae (Tumbuhan), Divisi Spermatophyta (Tumbuhan berbiji), Subdivisi Angiospermae
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya.
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai (Glycine max L. Merr) Tanaman kedelai termasuk family leguminosae yang banyak varietasnya. Susunan morfologi kedelai terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Taksonomi Tanaman Dracaena Dracaena adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan bentuk batang bulat dan beruas-ruas. Daun dracaena berbentuk tunggal, tidak bertangkai,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berskala besar seperti limbah industri rokok, industri kertas, dan industri
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semakin meningkatnya sektor industri di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan perekonomian dan taraf hidup penduduk Indonesia, akan tetapi dengan munculnya berbagai
Lebih terperincirv. HASIL DAN PEMBAHASAN
17 rv. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Tinggi Tanaman (cm) Hasil sidik ragam parameter tinggi tanaman (Lampiran 6 ) menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kascing dengan berbagai sumber berbeda nyata terhadap tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pupuk Bokasi adalah pupuk kompos yang diberi aktivator. Aktivator yang digunakan adalah Effective Microorganism 4. EM 4 yang dikembangkan Indonesia pada umumnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yaitu masalah lingkungan hidup teerutama masalah limbah. proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi dan bahkan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya sektor industri, sektor perdagangan, maupun pertanian diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup penduduk Indonesia. Akan tetapi dengan munculnya industri-industri
Lebih terperinciSKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Diajukan Oleh :
EFEK PEMBERIAN EM (Efektivitas Mikroorganisme) TERHADAP PERTUMBUHAN ANTHURIUM GELOMBANG CINTA (Anthurium plowmanii) PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS DAN KOMPOS SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tomat (Lycopersicon esculentum mill) merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Latin, seperti Peru, Ekuador, dan Meksiko. Selanjutnya, tomat menyebar ke seluruh Amerika,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi tanah pada lahan pertanian saat sekarang ini untuk mencukupi kebutuhan akan haranya sudah banyak tergantung dengan bahan-bahan kimia, mulai dari pupuk hingga
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas
23 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Kaca, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Kampus Gedung Meneng, Bandar Lampung pada bulan Desember 2013
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. tanaman yang bersifat tak terbalikkan (irreversible) Bertambah besar ataupun
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pertumbuhan adalah perubahan secara kuantitatif selama siklus hidup tanaman yang bersifat tak terbalikkan (irreversible) Bertambah besar ataupun bertambah berat tanaman atau bagian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bawang merah merupakan salah satu komoditas sayuran yang mempunyai arti penting bagi masyarakat. Meskipun disadari bawang merah bukan merupakan kebutuhan pokok, akan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang
17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya
Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari
10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI
EFEKTIVITAS PEMBERIAN EM (Effective Microorganism) TERHADAP PERTUMBUHAN Anthurium plowmanii PADA MEDIA CAMPURAN PAKIS CACAH DAN ARANG SEKAM SKRIPSI Usulan Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kompos Kulit Buah Jarak Pagar Kompos merupakan bahan organik yang telah menjadi lapuk, seperti daundaunan, jerami, alang-alang, rerumputan, serta kotoran hewan. Di lingkungan alam,
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Parameter pertumbuhan yang diamati pada penelitian ini adalah diameter batang setinggi dada ( DBH), tinggi total, tinggi bebas cabang (TBC), dan diameter tajuk.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. saat ini adalah pembibitan dua tahap. Yang dimaksud pembibitan dua tahap
TINJAUAN PUSTAKA Pembibitan Kelapa Sawit Pada budidaya kelapa sawit dikenal dua sistem pembibitan, yaitu pembibitan satu tahap dan pembibitan dua tahap, namun yang umum digunakan saat ini adalah pembibitan
Lebih terperinciPEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT
PEMANFAATAN DAUN LAMTORO TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN ANGGREK TANAH (Vanda sp.) PADA CAMPURAN MEDIA PASIR DAN TANAH LIAT SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pertambangan Pasir Besi Pasir besi merupakan bahan hasil pelapukan yang umum dijumpai pada sedimen disekitar pantai dan tergantung proses sedimentasi dan lingkungan pengendapan
Lebih terperinciTANAH. Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah. Hubungan tanah dan organisme :
TANAH Apa yang dimaksud dengan tanah? Banyak definisi yang dapat dipakai untuk tanah Hubungan tanah dan organisme : Bagian atas lapisan kerak bumi yang mengalami penghawaan dan dipengaruhi oleh tumbuhan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut:
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sistematika tanaman sawi dalam Sharma (2007) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisi Kelas Ordo Famili Genus : Plantae : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae
Lebih terperinciEFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN LERI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN HIAS BROMELIA (Neoregelia carolinae) PADA MEDIA YANG BERBEDA
EFEKTIVITAS AIR KELAPA DAN LERI TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN HIAS BROMELIA (Neoregelia carolinae) PADA MEDIA YANG BERBEDA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan
18 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kailan adalah salah satu jenis sayuran yang termasuk dalam kelas dicotyledoneae. Sistem perakaran kailan adalah jenis akar tunggang dengan cabang-cabang akar
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka 2.1.1. Definisi dan Manfaat Vertikultur Vertikultur diambil dari istilah verticulture dalam bahasa lnggris (vertical dan culture). Menurut Nitisapto (1993) vertikultur
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brizilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun
11 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Kacang Tanah Tanaman kacang tanah memiliki perakaran yang banyak, dalam, dan berbintil. Panjang akarnya dapat mencapai 2 m. Daun kacang tanah merupakan daun majemuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tingkat konsumsi sayuran rakyat Indonesia saat ini masih rendah, hanya 35 kilogram sayuran per kapita per tahun. Angka itu jauh lebih rendah dari angka konsumsi
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tomat Tanaman tomat diduga berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan terutama Peru dan Ekuador, kemudian menyebar ke Italia, Jerman dan negaranegara Eropa lainnya. Berdasarkan
Lebih terperinciPengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pengaruh Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Tanaman A. Tujuan Mengetahui pengaruh nutrisi terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. B. Dasar Teori Pertumbuhan adalah perubahan biologis yang dipengaruhi
Lebih terperinciEFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT KACANG HIJAU DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN Sansevieria trifasciata SKRIPSI
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT KACANG HIJAU DAN AIR KELAPA TERHADAP PERTUMBUHAN Sansevieria trifasciata SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio:
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Mentimun dapat diklasifikasikan kedalam Kingdom: Plantae; Divisio: Spermatophyta; Sub divisio: Angiospermae; Kelas : Dikotyledonae;
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jati ( Tectona grandis) termasuk famili Verbenaceae yang mempunyai banyak keunggulan dalam penggunaan kayunya. Jati termasuk tanaman yang dapat tumbuh dalam berbagai kondisi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia mempunyai aneka ragam tanaman hias, baik tanaman hias daun maupun tanaman hias bunga. Tanaman hias yaitu suatu tanaman yang bagian akar, batang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pupuk organik cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang
Lebih terperinciPEMBUATAN PUPUK ORGANIK
PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA KEDELAI BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 Sesi : PEMBUATAN PUPUK ORGANIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan pupuk di Indonesia terus meningkat sesuai dengan pertambahan luas areal pertanian, pertambahan penduduk, serta makin beragamnya penggunaan pupuk sebagai usaha
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. A. Limbah Cair Industri Tempe. pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karna tidak
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Limbah Cair Industri Tempe Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih di kenal sebagai sampah, yang kehadiranya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nanas (Ananas comosus [L.] Merr) merupakan komoditas andalan dalam perdagangan buah tropika yang menempati urutan ke dua terbesar setelah pisang. Indonesia merupakan produsen
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Klasifikasi tanaman padi adalah sebagai berikut: Divisi Sub divisi Kelas Keluarga Genus Spesies : Spermatophyta : Angiospermae : Monotyledonae : Gramineae (Poaceae)
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Botani Tanaman Sawi Sendok. Tanaman sawi sendok termasuk family Brassicaceae, berasal dari daerah pantai Mediteranea yang telah dikembangkan di berbagai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakcoy (Brassica chinensis L.) Pakcoy merupakan tanaman dari keluarga Cruciferae yang masih berada dalam satu genus dengan sawi putih/petsai dan sawi hijau/caisim. Pakcoy
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu komoditas pertanian perkebunan rakyat. Tanaman ini menjadi andalan bagi petani dan berperan penting bagi perekonomian
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Hidroponik Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang cara bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam (soilless culture). Media tanam
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah
TINJAUAN PUSTAKA Deskripsi Kacang Tanah Tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea, L.) merupakan tanaman yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari daerah Brazilia (Amerika Selatan). Awalnya kacang tanah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang dibudidayakan secara komersial di daerah tropis. Hampir setiap hari produk ini
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang bersifat multiguna. Tomat banyak dikenal dan digemari oleh masyarakat
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinggi Tanaman IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengamatan yang telah diperoleh terhadap tinggi tanaman cabai setelah dilakukan analisis sidik ragam (lampiran 7.a) menunjukkan bahwa pemberian pupuk
Lebih terperinci