BAB II LANDASAN TEORI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II LANDASAN TEORI"

Transkripsi

1 10 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sejarah Desain Kemasan Sejarah awal desain kemasan dimulai dari kebutuhan manusia untuk memiliki barang, dan sejak 8000 SM material-material alami seperti anyaman rumput dan kain, kulit pohon, daun, kerang, kerajinan tanah liat, dan peralatan kaca yang kasar digunakan sebagai peti kemas untuk menyimpan barang. Sayur labu yang berongga dan kandung kemih binatang mengilhami bentuk botol kaca, dan kulit binatang serta daun merupakan asal muasal kantung kertas dan pembungkus plastik 1. Sejarah desain kemasan berkaitan erat dengan setiap aspek perubahan budaya manusia. Perkembangan teknologi, material, produksi, dan kondisi masyarakat konsumen yang terus berubah mengakibatkan peningkatan perlunya kemasan untuk melindungi, menyimpan, dan mengirimkan barang. Desain kemasan menjadi sarana untuk mengkomunikasikan isi produk secara visual, perspektif sejarah yang padat berikut ini akan mengeksplorasi bagaimana perkembangan peradaban, peningkatan perdagangan, penemuan-penemuan manusia, penemuan teknologi, dan berbagai kejadian global membantu memfasilitasi kelahiran dan evolusi desain kemasan. 1 Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Penjualan. Jakarta: Erlangga, hal 1.

2 Profil PT. Miwon Indonesia PT. Miwon Indonesia merupakan perusahaan pangan terbesar di Indonsesia. Setelah lebih dari tiga dasawarsa menjalankan usahanya di Indonesia, group Miwon tidak hanya berhasil bertahan sampai sekarang melainkan juga tumbuh dan berkembang. Di samping kapasitas produksinya meningkat, bidang usaha dan diversifikasi produknya juga bertambah banyak. Jumlah tenaga kerja yang terserap dari kegiatan produksi dan perdagangan serta dari kegiatan-kegiatan usaha yang muncul akibat adanya kegiatan usaha group Miwon sangat banyak. Sehingga tidak berlebihan bila dikatakan group Miwon Indonesia ikut berperan di dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia pada umumnya dan karyawan beserta keluarga khususnya. Miwon Indonesia merupakan group perusahaan yang terdiri dari PT. Miwon Indonesia, PT. Jico Agung dan PT. Aneka Boga Nusantara yang semuanya merupakan anak perusahaan dari Daesang Corporation, Korea. Usaha Group Miwon di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 1973 melalui PT. Miwon Indonesia yang bergerak dibidang industri penyedap rasa, kemudian PT. Jico Agung yang memfokuskan bidang usahanya pada distribusi atau perdagangan dalam negeri, dan dalam rangka memenuhi kebutuhan konsumen di bidang makanan dan minuman yang terus berkembang, didirikanlah PT. Aneka Boga Nusantara. PT. Miwon Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1973 secara konsisten sampai dengan saat memfokuskan diri pada Industri Monosodium Glutamate (MSG) atau di kalangan masyarakat di kenal dengan istilah penyedap rasa. MI-

3 12 WON adalah salah satu merek dagang perusahaan yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat luas. Loyalitas masyarakat terhadap penyedap rasa MI-WON inilah yang membuat perusahaan tetap dapat bertahan dan terus berkembang, di Indonesia sampai dengan saat ini. 2.3 Komunikasi Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari kata latin Comunis yang berarti sama, communico, communication atau communicare yang berarti membuat sama 2. Komunikasi efektif adalah komunikasi yang dipahami dan dimengerti oleh orang yang menerima pesan, sehingga apa yang dimaksud oleh si pengirim dapat ditangkap jelas oleh penerima pesan. Komunikasi adalah suatu proses melalui nama individu dalam hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi, dan dalam masyarakat menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi lingkungan dan orang lain 3. Para ahli mendefinisikan komunikasi menurut sudut pandang mereka masing-masing. Ingat bahwa sejarah ilmu komunikasi, dikembangkan dari ilmuwan yang berasal dari berbagai disiplin ilmu. Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (1996: 4) mendefinisikan komunikasi demikian: A process by which a source transmits a message to a reciever 2 Mulyana, Deddy Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, hal Muhammad, Arni Komunikasi Organisasi.Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, hal 10.

4 13 through some channel. (Komunikasi adalah suatu proses di mana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.) Sedangkan Bernard Berelson dan Gary A. Steiner (1964: 527) mendefinisikan komunikasi, sebagai berikut: Communication : the transmission of information, ideas, emotions, skills, etc. by the uses of symbol... (Komunikasi adalah transmisi informasi, gagasan, emosi, keterampilan dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yang biasanya disebut komunikasi.) Definisi-definisi sebagaimana dikemukakan di atas, tentu belum mewakili semua definisi yang telah dibuat oleh para ahli. Namun, paling tidak kita telah memperoleh gambaran tentang apa yang dimaksud komunikasi, sebagaimana yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949), bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain, sengaja atau tidak sengaja dan tidak terbatas pada bentuk komunikasi verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan teknologi 4. Berdasarkan kedua definisi tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi merupakan suatu proses interaksi pertukaran informasi yang melibatkan dua orang atau lebih yang terdiri dari komunikator dan komunikan hingga menghasilkan feedback pada seseorang atau khalayak yang dituju. Hakikat komunikasi adalah: Proses pernyataan antar manusia, dimana yang dinyatakan itu adalah pikiran, perasaan seseorang kepada orang lain, dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya (Effendy, 1993:28). 4 Wiryanto Pengertian Ilmu Komunikasi.Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, hal 5-6.

5 14 Namun pengertian komunikasi secara etimologis, menurut Wilbur Schramm berasal dari bahasa latin communicatio (pemberitahuan, pemberian bagian, pertukaran, ikut ambil bagian, pergaulan, persatuan, peran serta atau kerjasama). Asal katanya sendiri dari kata communis yang berarti common (bersifat umum, sama atau bersama-sama). Sedangkan kata kerjanya comunicare yang berarti berdialog, berunding atau bermusyawarah. Jadi komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Pengertian komunikasi yang demikian sangat terbatas, karena komunikasi menyangkut banyak tahap, sehingga sifatnya tidak statis akan tetapi dinamis, yaitu bergerak atau berkembang, dari tahap satu ke tahap lainnya, karena itu sebuah kegiatan komunikasi disebut sebagai sebuah Proses komunikasi. Komunikasi juga mengacu pada tindakan, baik oleh satu orang ataupun lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balik (Joseph A.Devito, 1997:23) 5. Ada tiga pengertian utama komunikasi, yaitu pengertian secara etimologis, terminologis, dan paradigmatis. 1. Secara etimologis, komunikasi dipelajari menurut asal usul kata, yaitu komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio dan perkataan ini bersumber pada kata comminis yang berarti sama makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan. 5 Rosmawaty Mengenal Ilmu Komunikasi. Jakarta:Penerbit Widya Padjadjaran, hal 14.

6 15 2. Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. 3. Secara paragdimatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Contohnya adalah ceramah, kuliah, dakwah, diplomasi, dan sebagainya. Demikian pula pemberitahuan surat kabar dan majalah, penyiaran radio dan televisi atau pertunjukkan film di gedung bioskop, dan lain-lain 6. Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Jadi, kalau dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan, maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dipercakapkan. Kesamaan bahasa yang dipergunakan dalam percakapan itu belum tentu menimbulkan kesamaan makna yang dibawakan oleh bahasa itu. Jelas bahwa percakapan kedua orang tadi dapat dikatakan komunikatif apabila kedua-duanya, selain mengerti bahasa yang dipergunakan, juga mengerti makna dari bahan yang dipercakapkan. Akan tetapi, pengertian komunikasi yang dipaparkan di atas sifatnya dasariah, dalam arti kata bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan 6 Tommy, Suprapto Pengantar Ilmu Komunikasi dan Peran Manajemen Dalam Komunikasi. Yogyakarta: Cap, hal

7 16 tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, dan lain-lain 7. Proses psikologis diasosialisasikan dengan interpretasi dan pemberian makna terhadap orang atau objek tertentu, dikenal sebagai persepsi. Dengan mengutip Cohen, fisher di kemukakan bahwa persepsi di definisikan sebagai interpretasi terhadap berbagai sensasi representasi dari objek-objek eksternal, jadi persepsi adalah pengetahuan tentang apa yang dapat di tangkap oleh panca indera kita. Definisi ini melibatkan sejumlah karakteristik yang mendasari upaya kita untuk memahami proses antarapribadi. Pertama suatu tindakan persepsi mensyaratkan kehadiran objek eksternal untuk dapat ditangkap oleh indera kita. Dalam hal perspektif terhadap diri pribadi, kehadirannya sebagai objek eksternal mungkin kurang nyata tetapi keberadaannya jelas dapat kita rasakan. Kedua, adanya informasi untuk diinterpretasikan. Informasi yang di maksud di sini adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui sensasi atau indera yang kita miliki. Karakteristik ketiga menyangkut sifat representatif dari penginderaan. Maksudnya, kita tidak dapat mengartikan makna suatu objek secara langsung, karena kita sebenarnya hanya mengartikan makna dari informasi yang kita anggap mewakili objek tersebut 8. 7 Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Penerbit PT. Remaja Rosda Karya, hal 9. 8 Fajar, Marhaeni Ilmu Komunikasi: Teori & Praktek. Yogyakarta: Penerbit Graha Ilmu, hal

8 Teori Perilaku Konsumen Pengertian Perilaku Konsumen Perilaku konsumen (consumer behavior) dapat didefinisikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang/jasa termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari perilaku konsumen itu: proses pengambilan keputusan, dan kegiatan fisik, yang semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang/jasa secara ekonomis Teori-Teori Perilaku Konsumen Ada berbagai macam faktor yang memengaruhi mengapa seseorang membeli suatu produk tertentu untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Antara kebutuhan dan keinginan terdapat suatu perbedaan. Kebutuhan bersifat naluriah. Sedangkan keinginan merupakan kebutuhan buatan yang dibentuk oleh lingkungan hidup seperti lingkungan keluarga, tempat bekerja, kelompok sosial, tetangga dans ebagainya. Untuk mengetahui dan memahami serta dapat mengarahkan perilaku konsumen dalam melakukan kegiatan, perlu dipelajari teori-teori perilaku konsumen antara lain: teori mikro, teori psikologis, teori sosiologis, dan teori antropologis (Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1997: 26). 1. Teori Ekonomi Mikro Menurut teori ini keputusan untuk membeli merupakan hasil perhitungan ekonomis, rasional yang sadar. Pembeli individu berusaha menggunakan

9 18 barang-barang yang memberikan kegunaan (kepuasan) paling banyak, sesuai dengan selera dan harga yang relatif. 2. Teori Psikologis Teori psikologis ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu yang selalu dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. 3. Teori Sosiologis Teori sosiologis atau disebut juga teori psikologis sosial, lebih menitikberatkan pada hubungan dan pengaruh antara individu-individu yang dikaitkan dengan perilaku mereka. 4. Teori Antropologis Teori antropologis menekankan perilaku pembelian dari suatu kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas seperti kebudayaan, subbudaya dan kelas sosial Keputusan Pembeli Struktur Keputusan Pembelian Penjual perlu menyusun keputusan membeli secara keseluruhan untuk membantu konsumen dalam mengambil keputusan tentang pembeliannya. Setiap keputusan membeli mempunyai suatu struktur sebanyak tujuh. Komponenkomponen tersebut adalah: 1. Keputusan tentang jenis produk. Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk. 9 Sunyoto, Danang Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Yogyakarta: Penerbit CAPS, hal

10 19 2. Keputusan tentang bentuk produk. Keputusan ini menyangkut ukuran, mutu, corak, dan sebagainya. 3. Keputusan tentang merk. Konsumen harus mengambil keputusan tentang merek mana yang akan dibeli. 4. Keputusan tentang penjualnya. Konsumen harus mengambil keputusan di mana produk tersebut akan dibeli. 5. Keputusan tentang jumlah produk. Konsumen harus mengambil keputusan tentang seberapa banyak produk yang akan dibelinya pada suatu saat. 6. Keputusan tentang waktu pembelian. Konsumen dapat mengambil keputusan tentang kapan ia harus melakukan pembelian. 7. Keputusan tentang cara pembayaran. Konsumen harus mengambil keputusan tentang metode atau cara pembayaran produk yang akan dibeli Komunikasi Visual Komunikasi ini mempergunakan mata sebagai alat penglihatan. Komunikasi visual adalah komunikasi menggunakan bahasa visual, dimana unsur dasar bahasa visual (yang menjadi kekuatan utama dalam penyampaian pesan) adalah segala sesuatu yang dapat dilihat dan dapat dipakai untuk menyampaikan arti, makna, atau pesan. Metodologi dalam desain komunikasi visual merupakan sebuah proses kreatif. Berikut istilah-istilah yang berhubungan dengan visual : 10 Sunyoto, Danang. Ibid., hal

11 20 1. Visual Lzanguage, yakni ilmu yang mempelajari bahasa visual. Visualisasi, yakni kegiatan menerjemahkan atau mewujudkan informasi dalam bentuk visual. 2. Visualiser, yaitu orang yang pekerjaannya menangani masalah visual atau mewujudkan suatu ide ke dalam bentuk visual dalam suatu proyek desain. 3. Visual Effect, membuat efek-efek tipuan seolah-olah terjadi suatu keadaan atau kejadian yang sulit dilakukan manusia. 4. Visual Information, adalah informasi melalui penglihatan, misalnya lambaian tangan, senyuman, baju baru, mobil baru, dll. 5. Visual Litteracy, yaitu kumpulan atau daftar karya visual Desain Komunikasi Visual Desain komunikasi visual adalah suatu disiplin ilmu yang bertujuan mempelajari konsep-konsep komunikasi serta ungkapan kreatif melalui berbagai media untuk menyampaikan pesan dan gagasan secara visual dengan mengelola elemen-elemen grafis yang berupa bentuk dan gambar, tatanan huruf, serta komposisi warna serta layout (tata letak atau perwajahan). Dengan demikian, gagasan bisa diterima oleh orang atau kelompok yang menjadi sasaran penerima pesan Kusrianto, Adi Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Penerbit Andi, hal Ibid., hal 2.

12 Simbol Lambang atau simbol adalah sesuatu yang digunakan untuk merujuk sesuatu lainnya (simbolisasi), berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Simbol meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek yang maknanya disepakati bersama. Makna sebenarnya ada pada diri kita, bukan terletak pada simbol itu sendiri. Pada umumnya simbol memang memiliki makna, atau lebih tepatnya ialah simbol tersebut yang mendorong manusia untuk memberi makna (yang telah disetujui bersama) 13. Hampir setiap kebudayaan memiliki seperangkat simbol masing-masing. Simbol-simbol kebudayaan ini biasanya hanya dimengerti oleh mereka yang menjalani serta sepakat atas simbol tersebut. Sebagai makhluk yang menggunakan simbol, manusia sering lebih mementingkan simbol dari pada hakikat yang disimbolkannya 14. Semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Pesan verbal itu sendiri terpisahpisah, artinya orang dapat mengawali dan maksud kita. Bahasa verbal menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek realitas individual kita. Bahasa dapat dianggap juga sebagai sistem kode verbal. Bahasa dapat 13 Mulyana, Deddy Ibid., hal Ibid., hal 343.

13 22 didefinisikan sebagai simbol, dengan aturan untuk mengkombinasikan simbolsimbol tersebut, yang digunakan dan dipahami suatu komunitas Unsur Unsur Visual Titik Titik adalah salah satu unsur visual yang wujudnya relatif kecil, dimana dimensi memanjang dan melebarnya dianggap tidak berarti. Titik cenderung ditampilkan dalam bentuk kelompok, dengan variasi jumlah, susunan, dan kepadatan tertentu Garis Garis dianggap sebagai unsur visual yang banyak berpengaruh terhadap pembentukan suatu objek sehingga garis selain dikenal sebagai goresan atau coretan, juga menjadi batas limit suatu bidang atau warna. Ciri khas garis adalah terdapatnya arah serta dimensi memanjang. Garis dapat tampil dalam bentuk lurus, lengkung, gelombang, zigzag, dan lainnya. Kualitas garis ditentukan oleh tiga hal, yaitu orang yang membuatnya, alat yang digunakan serta bidang dasar tempat garis digoreskan. Sementara kata orang, bahwa garis merupakan dua titik yang dihubungkan. Pada dunia seni rupa sering kali kehadiran garis bukan saja hanya sebagai garis tetapi kadang sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat disebut goresan. Goresan atau garis yang dibuat oleh seorang 15 Mulyana, Deddy Ibid., hal 260.

14 23 seniman akan memberikan kesan psikologis yang berbeda pada setiap garis yang dihadirkan. Sehingga dari kesan yang kesan yang berbeda maka garis mempunyai karakter yang berbeda pada setiap goresan yang lahir dari seniman Bidang Bidang merupakan unsur visual yang berdimensi panjang dan lebar. Ditinjau dari bentuknya, bidang bisa dikelompokkan menjadi dua, yaitu bidang geometri/beraturan dan bidang nongeometri alias tidak beraturan. Bidang geometri adalah bidang yang relatif mudah diukur keluasannya. Bidang bisa dihadirkan dengan menyusun titik maupun garis dalam kepadatan tertentu, dan dapat pula dihadirkan dengan mempertemukan potongan hasil goresan satu garis atau lebih Ruang Ruang dapat dihadirkan dengan adanya bidang. Pembagian bidang atau jarak antarobjek berunsur titik, garis, bidang, dan warna. Ruang lebih mengarah pada perwujudan tiga dimensi sehingga ruang dapat dibagi dua, yaitu ruang nyata dan semu. Keberadaan ruang sebagai salah satu unsur visual sebenarnya tidak dapat diraba tetapi dapat dimengerti. 16 Kartika, Dharsono Sony Seni Rupa Modern. Bandung: Rekayasa Sains, hal 40.

15 Warna Warna sebagai unsur visual yang berkaitan dengan bahan yang mendukung keberadaaannya ditentukan oleh jenis pigmennya. Kesan yang diterima oleh mata lebih ditentukan oleh cahaya. Permasalahan mendasar dari warna diantaranya adalah Hue (spektrum warna), Saturation (nilai kepekaan), dan Lightness (nilai cahaya dari gelap ke terang). Ketiga unsur tersebut memiliki nilai 0 hingga 100. Hal yang paling menentukan adalah Lightness. Jika ia bernilai 0, maka seluruh palet warna akan menjadi hitam (gelap tanpa cahaya), sebaliknya jika Lightness bernilai 100, warna akan berubah menjadi putih, alias berwarna karena terlalu silau. Pada nilai 40 hingga 40, kita akan dapat melihat warna-warna dengan jelas Tekstur Tekstur adalah nilai raba dari suatu permukaan. Secara fisik tekstur dibagi menjadi tekstur kasar dan halus, dengan kesan pantul mengkilap dan kusam. Ditinjau dari efek tampilannya, tekstur digolongkan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Disebut tekstur nyata bila ada kesamaan antara hasil raba dan penglihatan. Misalnya, bila suatu permukaan terlihat kasar dan ketika diraba juga terasa kasar. Sementara itu pada tekstur semu terdapat perbedaan antara hasil penglihatan dan perabaan. Misalnya, bila dilihat tampak kasar, tetapi ketika diraba ternyata sebaliknya, yaitu terasa halus. Dalam penerapannya, tekstur dapat berpengaruh terhadap unsur visual lainnya, yaitu kejelasan titik, kualitas garis, keluasan bidang dan ruang, serta intensitas warna.

16 Tipografi Tipografi dan Desain Kemasan Dalam desain kemasan, tipografi adalah medium utama untuk mengkomunikasikan nama, fungsi, dan faka, produk bagi konsumen luas. Pemilihan tipografi, tata letak, dan penerapan huruf dan kata-kata mempengaruhi bagaimana cetakan dibaca. Akhirnya tipografi pada desain kemasan menjadi salah satu elemen paling penting dan ekspresi visual produk. Tipografi diturunkan dari kata-kata Yunani typos ( impresi ) dan graphein ( menulis ). Tipografi adalah penggunaan bentuk huruf untuk mengkomunikasikan secara visual suatu bahasa lisan. Oleh karena huruf dibentuk oleh budaya asal huruf, penggunaan huruf sebagai sarana tipografi adalah bagian dari bahasa visual suatu budaya. Seperti yang dikatakan desainer huruf Eric Gil, dalam bukunya An Essay on Typography, ia menyatakan, Huruf adalah benda, bukan penggambaran benda-benda Kategori Tipe Huruf Pemahaman kategori tipe huruf membantu desainer mengenali kesamaan dan perbedaan karakteristik antar kelompok bentuk huruf. Kategori ini memungkinkan desainer membuat pilihan secara tepat untuk teks judul, dan teksteks lain. Manajemen huruf berdasarkan teknologi baru dan organisasi software serta search engine memungkinkan kita memasukkan deskripsi seperti hangat, dingin, feminin, berani, dan ringan untuk menghasilkan daftar tipe huruf 17 Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec Ibid., hal87.

17 26 yang sesuai dengan gaya, memungkinkan desainer bermanuver dengan ribuan gaya huruf yang tersedia. Pemahaman dasar mengenai kategori tipe bentuk huruf dan atribut desainnya dapat memfasilitasi proses seleksi. Huruf Old Style meliputi Times New Roman, Bembo, Palatino, Goudy, New Baskerville, Garamond, dan Janson. Huruf tersebut: Mewakili tulisan tangan resmi; Mempunyai penampilan yang rapi; Mempunyai kontras yang rendah (goresan tebal dan tipis tidak terlalu berbeda satu sama lin); Mempunyai serif pada huruf kecil yang miring; Mempunyai serif yang diberi tanda kurung; Mempunyai goresan utama yang melengkung, tidak tajam; Pilihan yang tepat untuk badan teks yang panjang. Huruf Modern/Serif meliputi Bodoni, Times, Fenice, dan Madrone. Huruf ini mempunyai: Kontras tebal dan tipis yang sangat berbeda; Bagian tipis huruf sebagai penekanan vertikal; Serif yang horizontal, tidak diberi tanda kurung, dan titik temu goresan mempunyai sudut yang tajam.

18 27 Huruf Slab Serif/Egyptian/Square Serif meliputi Clarendon, New Century Schoolbook, Memphis, Rockwell, dan Aahen. Huruf ini meliputi: Sedikit kekontrasan atau tidak ada kontras antara goresan tebal dan tipis; Garis vertikal yang diberi tekanan; Serif yang meliputi garis horizontal yang tebal. Huruf San Serif meliputi Avant Garde, Gill Sans, Fanklin Gothic, Frutiger, Helvetica, dan Futura. Huruf tersebut: Tanpa serif; Ketinggian-X yang cukup tinggi (ketinggian huruf kecil); Tidak ada kontras atau penekanan vertikal; Tidak ada perbedaan dalam bobot goresan baik vertikal maupun horizontal. Huruf Script meliputi Zapt Chancery dan Edwardian Decorative. Huruf ini: Mewakili tulisan tangan atau kaligrafi; Mempunyai huruf besar awal yang besar; Huruf Decorative Memiliki estetika dekoratif; Tidak didesain untuk mudah dibaca Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal

19 Prinsip Tipografi Untuk Desain Kemasan Tipografi desain kemasan digunakan untuk mengkomunikasikan pesan pemasaran pada media tiga dimensi dan awalnya terlihat dari kejauhan oleh konsumen masyarakat dari berbagai latar budaya, sosial dan etnis yang berbeda, dalam waktu yang singkat, aturan tipografi diarahkan oleh masing-masing individu. Tipografi untuk Desain Kemasan haruslah: Dapat dibaca dan mudah dibaca dari jarak beberapa kaki jauhnya; Didesain pada skala dan bentuk struktur tiga dimensi; Dapat dimengerti oleh sejumlah pengamat yang berbeda-beda latar belakangnya; Dapat dipercaya dan informatif dalam mengkomunikasikan informasi produk. Berbeda dari bentuk komunikasi dua dimensi, seperti majalah atau buku, komposisi tipografi dalam desain kemasan tidaklah mempunyai formula penggunaan sistem. Prinsip-prinsip berikut ini menyediakan kerangka pengambilan keputusan tipografi untuk desain kemasan: Prinsip 1: Definisikan Kepribadian Tipografi Tipografi harus mendefinisikan kepribadian desain kemasan. Kepribadian visual adalah apa yang mengkomunikasikan bagaimana konsumen menerjemahkan sebuah desain.

20 29 Prinsip 2: Batasi Tipe Huruf Berilah pertimbangan yang hati-hati mengenai berapa banyak tipe huruf yang diperlukan untuk mengkomunikasian sebuah konsep. Tiga tipe huruf adalah batas umum untuk semua panel display utama (PDP) dalam desain kemasan. Prinsip 3: Ciptakan Hirarki Tipografi Hirarki tipografi, organisasi informasi visual, menyediakan kerangka bagaimana informasi dibaca menurut tingkat kepentingan; yang paling penting hingga yang tidak penting-ini merupakan cara bagaimana konsumen mengetahui dengan sekilas pandang apa yang didapat dari desain kemasan. Hirarki dapat dibuat dengan mengelompokkan item-item yang tidak berkaitan menjadi satu dan menjauhkan item-item yang tidak berkaitan. Prinsip 4: Definisikan Posisi Tipografi Posisi tipografi adalah peletakan fisik tipografi di dalam area display utama; lokasi masing-masing huruf, kata, dan teks dalam kaitannya dengan elemen desain lainnya. Prinsip 5: Menentukan Pengurutan Huruf Pengurutan mendefinisikan keseluruhan arsitektur tata letak. Pengurutan setiap kata pada desain kemasan harus dipertimbangkan dengan hati-hati karena kata yang ditempatkan ditengah, rata kiri, rata kanan atau rata kanan kiri mengkomunikasikan dengan cara yang berbeda. Pengurutan tipografi dasar bisa berupa: Tengah-masing-masing kata atau baris teks ditempatkan di tengah panel display utama atau area yang spesifik;

21 30 Rata kiri-masing-masing kata atau baris teks diratakan ke kiri, sering kali digunakan dalam budaya Barat,di mana pembacaan dimulai dari kiri ke kanan; Rata kanan-masing-masing kata atau baris teks diratakan ke kanan, ini bisa menjadi pilihan yang aneh ketika terdapat sejumlah teks lain untuk dibaca konsumen; Rata kanan kiri-kata-kata atau baris teks ditarik sedemikian rupa sehingga sisi kanan dan kiri kemasan memiliki lebar yang sama, namun dalam kasus ini penentuan spasi huruf dan kata dapat sangat menantang. Prinsip 6: Memvariasikan Skala Tipografi Dalam tipografi, skala biasanya mengacu pada pembesaran atau pengecilan ukuran poin (suatu huruf/karakter). Dalam tipografi untuk desain kemasan, skala mengacu pada keterkaitan ukuran elemen-elemen tipografi satu sama lain. Sebagai contoh, identitas merek (nama merek, logo merek, dll) biasanya lebih besar skalanya daripada penjelasan produk (atau ragam produk). Prinsip 7: Memilih Kekontrasan Tipe huruf yang kontras adalah salah satu sarana untuk mengkomunikasikan kata atau baris teks yang mungkin sama pentingnya tetapi sangat berbeda. Kekontrasan tipografi-tipis vs tebal, italic vs roman, serif vs san serif-memungkinkan desainer untuk mengorganisir informasi ke konsumen dan menambah daya tarik tata letak. Prinsip 8: Bereksperimen dengan Huruf Bereksperimen dengan tipe huruf, karakter, bentuk huruf, ligatur, kerning, dan tata letak adalah bagian penting dari proses desain.

22 31 Prinsip 9: Tumpuk Huruf dengan Hati-Hati Aturan umum dalam desain kemasan adalah tidak menumpuk huruf/karakter. Karakter yang menumpuk pada suatu desain kemasan dapat membingungkan pada saat penyusunan di rak karena orientasi vertikal atau horisontal yang tepat bagi produk tersebut dapat menjadi tidak jelas. Prisnsip 10: Buang Bias Visual Karena setiap desainer memiliki pemahaman visual dalam konteks yang berbedabeda, maka penting bahwa selera pribadi desainer tidak menginterfensi eksperimen-eksperimen tipografinya. Prinsip 11: Buatlah Desain Tipografi yang Khas Nama merek dan nama produk adalah apa yang membuat konsumen terkait ke produk secara mental dan emosional, sehingga tipografi yang digunakan harus unik terasa khas milik produk itu. Prinsip 12: Konsisten Pemakaian tipe huruf yang konsisten dalam kepribadian, gaya, penempatan posisi dan hirarki menciptakan tampilan yang seragam dalam grup merek atau lini produk,menghasilkan kekuatan keberadaan pada rak penjualan. Prinsip 13: Penyempurnaan Keindahan Tipografi Penyempurnaan adalah proses memeriksa dan memodifikasi tipografi dengan tujuan kesempurnaan tipografi. Kesempurnaan tipografi dicapai ketika tipe huruf memiliki kekuatan ekspresif yang berpengaruh pada desain kemasan yaitu menimbulkan kesan langsung ke konsumen, menarik konsumen untuk membeli Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal

23 Warna Warna Membedakan Desain Kemasan Warna adalah salah satu aspek yang paling berpengaruh dari desain kemasan. Konsumen lebih mengidentifikasi warna kemasan atau produk sebelum fitur visual lainnya. Warna membedakan kepribadian, menarik perhatian ke atribut-atribut lainnya, dan memungkinkan untuk membuat perbedaan dari kompetitor dalam lingkungan ritel yang ramai. Keputusan pembeli sering dibuat berdasarkan hal tersebut. Warna dapat mengindikasikan budaya, jenis kelamin, usia, etnis, daerah lokal, dan harga, atau membedakan elemen-elemen visual dan elemen-elemen tipografi. Penggunaan warna dengan tepat, dapat menerobos kategori produk dan mendiferensiasi ragam produk-komposisi, rasa, atau baudalam suatu lini produk Asosiasi Warna Bervariasi Konotasi warna adalah spesifikasi produk dan spesifikasi kategori, bagaimanapun pemahaman mengenai asosiasi warna adalah faktor penting dalam proses desain. Warna Merah melambangkan warna yang hangat dalam spektrum warna, diasosiaikan dengan matahari dan panas, dan menggambarkan cinta, api, nafsu, agresif, sifat impulsif, mendebarkan, berani, dan kuat. Dalam desain kemasan, warna merah umumnya digunakan sebagai penarik perhatian. Warna merah dapat melambangkan intensitas rasa (panggang, pedas,

24 33 panas) atau kekayaan rasa buah strawberi, raspberi, apel, atau ceri. Warna Oranye sama dengan merah, sering diasosiasikan dengan kehangatan sinar matahari, energi, suka cita, antusiasme, petualangan, ceria, dan kepuasan. Warna oranye dapat mengkomunikasikan merek yang kuat dan energik dalam satu kategori dan mengkomunikasikan rasa segar, pedas, atau rasa buah-buahan. Warna Kuning melambangkan kehidupan, matahari, kehangatan, idealisme, energi, dan sportif. Dalam kategori produk makanan, warna kuning sering dipakai untuk mengkomunikasikan rasa jeruk atau mentega, sinar matahari, kesehatan, dan kesan segar langsung dari peternakan. Warna Hijau melambangkan warna yang membumi, damai, hidup, muda, segar, dan organik. Dalam pemakaian warna untuk penjelasan rasa pada desain kemasan, warna hijau melambangkan mint, asam, apel, dan jeruk nipis. Dalam lingkungan pemasaran yang kompetitif, warna hijau semakin banyak dipakai dalam desain kemasan untuk menandakan produk yang bermanfaat untuk kesehatan. Warna Biru melambangkan otoritas, harga diri, kesetian, kebenaran, dan kebijaksanaan tetapi juga dapat melambangkan rasa depresi, kesedihan, dan kesepian. Biru bukanlah warna yang

25 34 biasa ditemukan di alam dan karena itu mempunyai konotasi negatif dalam desain kemasan makanan (biru bisa mengindikasikan karakter yang berbeda), tetapi sekarang warna biru cukup sering digunakan. Warna Ungu melambangkan kepuasan, kebangsawanan, kemewahan, kemakmuran, kebijaksanaan, priritual, sensual, misteri, nafsu, dan keberanian (seperti pada istilah Purple Heart). Dalam desain kemasan untuk produk yang berorientasi pada anak muda, warna ungu melambangkan perasaan segar, eksotik, fun, dan berani, dan warna ungu berada di antara dua warna primer: warna biru yang konservatif dan warna merah yang provokatif. Warna Hitam melambangkan keras kepala, dapat diandalkan, konstan, dan kebijaksanaan, serta mengesankan kekuatan. Pemakaian warna hitam dalam desain kemasan bisa membantu menonjolkan warna-warna lain dan membuat warna-warna lain itu terlihat. Warna Putih mengkomunikasikan kemurnian, kesegaran, kesucian, kebersihan, kefektifan, kebenaran, dan kontemporer. Dalam kemasan yang mewah, putih merupakan warna yang kaya dan klasik, tetapi juga generic dan nondeskriptif Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal

26 Berkomunikasi Dengan Citra Penggunaan Citra Secara Efektif Bila digunakan secara efektif dalam desain kemasan, citra-baik berupa ilustrasi maupun foto-dapat memberikan impresi visual yang kuat. Dampaknya dapat tidak diharapkan atau tidak terantisipasi dan dapat meningkatkan ketertarikan konsumen. Konsumen melihat gambar sebelum melihat teks. Bila digunakan secara benar citra bisa menjadi alat desain yang efektif, benar kata papatah ( Sebuah gambar bermakna seribu kata ) 21. Pencitraan dapat digunakan dalam desain kemasan untuk: Memperlihatkan produk, Menggambarkan konsumen target, Menetapkan mood (lanskap, bunga, pemandangan); Menyediakan kredibilitas (citra tersendiri); Menggugah selera Penggugah Selera Makanan Ilustrasi penggugah selera makanan atau fotografi dapat mencantumkan saran penyajian -produk yang disiapkan ditata dengan piring yang sesuai, peralatan makan, dan perlengkapannya yang menampilkan kesan elegan dan member daya tarik. 21 Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid.,hal 119

27 Cropping dan Menentukan Skala Citra Citra harus didesain agar sesuai dengan konteks tata letak, bukan sebaliknya. Cropping dan penentuan skala citra dapat menyediakan cara agar citra masuk ke dalam suatu desain. Penempatan bingkai atau garis tepi pada gambar memungkinkan citra untuk dilihat secara terpisahdari konteksnya. Metode ini dapat membantu mengidentifikasi aspek citra mana yang mewakili seluruh tujuan komunikasi desain Ilustrasi Instruksional Ilustrasi instruksional atau petunjuk penggunaan didefinisikan sebagai pencitraan yang informatif, fungsional, atau mendidik. Tipe visual ini biasanya digunakan dalam desain kemasan untuk mencantumkan suatu proses bagaimana cara. Ilustrasi ini terpisah dan elemen visual yang lebih estetis dan mempunyai tujuan penting untuk member pengarahan bagi konsumen. Ilustrtasi instruksional dapat digunakan untuk menjelaskan secara visual: Bagaimana cara membuka kemasan Bagaimana cara menutup atau menyegel ulang kemasan Bagaimana cara menggunakan atau menyiapkan produk Peringatan hati-hati atau bahaya Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal

28 Karakter Karakter dapat dikembangkan untuk mendukung komunikasi merek, mempromosikan atribut produk, dan menjadi perwujudan kepribadian merek. Oleh karena kemungkinan kualitas, kekhasan, dan fitur karakter-karakter ini adalah banyak sekali, menciptakan suatu karakter yang tepat untuk mengkomunikasikan kepribadian merek bisa menjadi suatu tantangan tersendiri. Sebuah karakter bisa berbentuk manusia atau hewan, dicantumkan dengan ilustrasi atau fotografi, atau dengan tokoh kartun yang tidak mirip manusia Perangkat Grafis Elemen desain dasar seperti garis, bentuk, warna, tekstur, dan tipe huruf menyediakan kemungkinan desain yang tak terbatas. Elemen grafis dapat digunakan untuk menuntun konsumen melalui desain kemasan dengan mengarahkan mata untuk membaca hirarki informasi Simbol - Simbol dan Ikon Simbol-simbol dan ikon dapat berupa diagram grafis yang sederhana atau tata letak yang detail. Dalam pengembangan simbol-simbol dan ikon untuk desain kemasan, adalah penting untuk memperhatikan makna simbol bagi kebudayaankebudayaan, yang bisa bertentangan Rosner Klimchuck, Marianne dan Sandra, A. Krasovec.Ibid., hal Ibid., hal

29 Struktur dan Material Stuktur dan Material Dalam Desain Kemasan Struktur dan material digunakan sebagai tempat penyimpanan, perlindungan, dan transportasi produk dan menyediakan permukaan fisik bagi desain kemasan. Keputusan struktural dan material bisa menjadi isu yang paling penting karena keputusan ini mengarah pada perlindungan dan transportsi yang efektif, dan pada akhirnya kepuasan konsumen. Struktur dan material bisa dibagi ke dalam beberapa kategori umum yaitu: 1. Kardus Kardus bisa menjadi kemasan yang fungsional, murah, dan dapat didaur ulang. Sifat fungsional kardus memungkinkan kreativitas structural dan bahkan karton lipat sederhana bisa menjadi solusi yang baik karena permukaannya yang luas dan datar dapat berfungsi sebagai tempat untuk membangun billboarding bagi identitas merek. Kardus atau paperboard adalah istilah umum dalam industry kertas untuk lembaran yang terbuat dari serat kayu murni atau kertas daur ulang.berat material kardus diukur dengan lapisan, kerapatan, atau dengan ketebalan dalam perseribu inci menggunakan instrument pengukur ketebalan atau caliper gauge. Kardus dibedakan dari kertas berdasarkan ketebalannya. Material yang ketebalannya kurang dari 0,010 inci disebut kertas; sementara semua yang lebih tebal dari 0,010 inci disebut kardus. Umumnya kardus dibuat dalam ukuran ketebalan antara 0,010 dan 0,040 inci, dan juga memakai satuan poin (0,010 = 10 poin, 0,040 = 40 poin).

30 39 Kardus yang paling umum adalah: SBS (solid bleached sulfate) dibuat dengan kandungan utama berupa serat murni yang diputihkan. Kardus iniadalah yang paling mahal, biasanya dilapisi dengan tanah liat agar permukaan cetak premium putih solid dan terutama digunakan untuk mengemas makanan, produk susu, kosmetik, obat-obatan, dan produk farmasi. SUS (solid unbleached sulfate) dibuat dengan kandungan utama berupa serat murni yang tidak diputihkan. Kardus Kraft alami ini tersedia dalam bentuk permukaan yang dilapisi dan tanpa dilapisi. Kekuatan material ini membuat SUS menjadi pilihan umum bagi kemasan minuman, produk hardware, dan perlengkapan kantor. Daur ulang (recycled) adalah material multilapis yang 100 persen terbuat dari kertas dan kardus daur ulang, dan tersedia dalam lembaran yang sudah dilapisi. Kardus tanpa dilapisi digunakan untuk tabung komposit (silinder dengan gulungan spiral) dan drum serat. Kardus berlapis digunakan untuk kemasan makanan kering termasuk biskuit, dan kue serta barang peralatan rumah tangga lainnya, misalnya produk-produk kertas dan deterjan bubuk. Plain chipboard (shirtboard) terbuat dari kertas limbah dan biasanya berwarna abu-abu atau sawo matang. Kertas ini digunakan untuk kotak jadi (biasanya struktur kaku yang ditutup kertas dekoratif atau material lain yang biasa digunakan untuk hadiah seperti parfum dan barang pecah belah). Material ini juga digunakan untuk karton lipat lainnya, karton latar pada kemasan blister, kemasan kelas bawah (murah), dan untuk struktur bagian

31 40 dalam kemasan yang tidak terlihat di rak. Biasanya plain chipboard tidak cocok untuk dicetak langsung. 2. Kardus Gelombang (Corrugated Paperboard) Corrugated Paperboard atau containerboard terdiri dari dua kardus sebagai medium yang dilapis dan disisipkan pada lapisan kardus yang rata. Kardus bertuliskan huruf cetak dapat dilapiskan pada kardus gelombang untuk kemasan primer produk-produk berat: perkakas, peralatan masak, peralatan rumah tangga/elektrik (setrika, pemanggang roti, piring, pecah belah, dan sebagainya), dan elektronik (komputer, kamera, dan sebagainya). 3. Karton Lipat Karton lipat biasanya di desain dengan konstruksi selembar kardus atau kardus gelombang yang di press, kemudian ditindas atau diberi alur untuk dilipat, dan disteples atau dilem untuk menghasilkan sebuah bentuk struktur. 4. Kotak Jadi Kotak jadi struktur kaku yang telah dicetak dengan bagian atas dan bagian bawah. Sering digunakan untuk kosmetik, permen, perhiasan, dan produk kelas atas lainnya, struktur ini merupakan struktur rumit yang memberikan kesan mewah dan menambah daya tarik visual bagi produk. 5. Canisters Canisters adalah gulungan spiral kardus sehingga silinder dan diproduksi dalam variasi tebal dan panjang. Canisters kelas bawah biasanya merupakan kardus polos sementara canisters kelas atas seringkali digunakan sebagai

32 41 struktur premium untuk kosmetika, pakaian dalam, aksesori busana, dan produk mewah dan juga untuk makanan dan kotak minuman keras. 6. Struktur Kertas dan Kardus Lainnya Baki, tabung, kantung, tas adalah stuktur-struktur lain yang digunakan sebagai desain kemasan primer, untuk struktur kemasan bagian dalam, atau sebagai kombinasi dalam sistem deain kemasan yang lengkap. 7. Plastik Jenis plastik yang paling umum digunakan sebagai kemasan adalah sebagai berikut: Low-density polyethylene (LDPE) digunakan untuk container dan tas untuk pakaian dan makanan, dalam bentuk film pembungkus yang disusutkan maupun direnggangkan. High density polyethylene ((HDPE) adalah kaku dan opaq dan digunakan untuk susu, deterjen, cairan pembersih rumah tangga, produk perawatan pribadi, dan botol kosmetika. Polyethylene terephtalate (PET) adalah bening seperti kaca dan digunakan untuk produk air dan minuman berkarbonasi; makanan seperti mustard, selai kacang, minyak edible, dan sirup; kantung untuk makanan dan produk kesehatan. Polypropylene digunakan utnuk botol, tutup botol, dan pembungkus yang tahan kelembaban. Polystyrene diproduksi dalam berbagai bentuk.kristal polystyrene digunakan untuk membuat kotak tempat CD dan botol-botol pil. Dengan pengaplikasian

33 42 panas dan tekanan, polystyrene tahan banting digunakan untuk membuat container untuk produk susu. Foamedpolystyrene digunakan untuk membuat gelas, dan container makanan bika-kait (hamburger), baki daging, dan karton pengemas telur. 8. Kemasan Bloster Jenis lain struktur plastik kaku adalah kemasan blister. Struktur ini dibentuk dalam suhu dan tekanan tinggi dan ditempatkan di depan produk, sehingga memungkinkan produk tersebut untuk terlihat melalui plastik yang transparan. Mainan, kosmetik produksi massa, produl perawatan pribadi, obat bebas, baterai, elektronik, dan hardware seperti paku, baut, dan barang kecil lainnya adalah contoh-contoh produk yang dijual dalam kemasan blister. 9. Kaca Container kaca dikenalkan dalam bentuk, ukuran dan warna yang sangat bervariasi dan merupakan struktur yang umum dalam hampir semua kategori produk konsumsi. Secara alamiah, sifat kaca yang inert (tidak bereaksi dengan isi yang dikandungnya) membuat lebih sesuai dibandingkan material lainnya yang cenderung untuk berinteraksi dan mempengaruhi makanan, obat-obatan dan beberapa produk lain. Kaca merupakan material kemasan yang diutamakan untuk produk parfum, kosmetika, obat-obatan, minuman, dan makanan gourmet serta produk mewah. 10. Logam Kemasan logam dibuat dari timah, alumunium dan baja. Ketersediaan produksi telah membuat material kemasan ini sebagai struktur berbiaya

34 43 rendah untuk dapat diproduksi. Makanan hasil olahan, aerosol, cat, bahan kimia, dan produk-produk otomotif adalah beberapa produk konsumsi umum yang menggunakan kaleng dan botol baja. Aluminium seringkali digunakan dalam kategori produk minuman berkarbonasi serta kategori kesehatan dan kecantikan, container yang terbuat dari aluminium foil digunakan untuk produk bakery, produk daging dan makanan siap saji. 11. Kaleng Saat ini kaleng logam sangat ringan dan seringkali dilapisi dengan material yang mencegah interaksi dengan produk. Kaleng diproduksi dalam desain dua bagian atau tiga bagian. Pada kaleng dua bagian, pertama dicetak bagian dasar serta dinding silinder, dan bagian atas dibuat tersendiri. Kaleng minuman berkarbonasi merupakan contoh kaleng dua-bagian yang permukaannya telah dicetak grafis. Kaleng tiga-bagian umumnya menggunakan label kertas untuk menampilkan identitas merek dan informasi produk, seperti pada sayuran dan sup kaleng. Kaleng merupakan benda yang kuat, hemat ruang dan dapat didaur ulang. 12. Tube Tube logam biasanya terbuat dari aluminium dan seirng digunakan untuk produk obat-obatan, kesehatan dan kecantikan seperti pasta gigi, krim, gel balsam, pelumas pribadi, dan barang semi padat lainnya dan juga untuk lem, sealant, anti bocor, cat, dan produk perbaikan rumah lainnya, peralatan rumah tangga dan produk-produk industri. Dengan pelapisan khusus untuk

35 44 mencegah interaksi dengan produk, tube memberikan perlindungan efektif terhadap produk, serta ringan. 13. Kemasan Fleksibel Kemasan fleksibel mencakup beragam struktur dan material atau kombinasi material-material. Umumnya kertas dan plastik yang tidak kaku. Bentuk fleksibel yang umum adalah tas, kantung, tabung, atau pembungkus dari film. Struktur kemasan fleksibel biasanya diisi dengan produk (roti) atau membungkus disekitar sebuah stuktur (sabun). Meskipun material fleksibel tidak dapat di daur ulang, pemakaian material kemasan biasanya lebih sedikit, mudah dilipat dan memakan sedikit ruang di tempat sampah Prinsip Dasar Desain Pengetahuan prinsip dasar desain dua dimensi adalah komponen penting bagi setiap tugas penyelesaian masalah visual. Prinsip dasar desain, sebagaimana terkait dengan penggunaan elemen-elemen desain seperti garis, bentuk, warna dan tekstur, menyediakan panduan yang membentuk komunikasi visual dan kemampuan untuk bermanuver dalam proses desain kemasan. Desain dua dimensi dimulai dengan suatu pemahaman mengenai tata letak, yaitu susunan elemen-elemen desain yang memiliki tujuan untuk membentuk komunikasi visual. Tujuan pokok tata letak adalah untuk menciptakan organisasi visual yang memuaskan, menstimulasi, menggugah oikiran, dan nyaman bagi mata. Beberapa tata letak mengikuti grid (kerangka kerja yang menyediakan 25 Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal

36 45 sistem tetap untuk tata letak), sementara lainnya dipandu dengan menganalisis elemen-elemen desain dan bagaimana fungsi setiap elemen dalam posisinya masing-masing. Langkah pertama mencapai tujuan tersebut yaitu memahami prinsip desain, bagaimana elemen desain dipengaruhi oleh hubungannya satu sama lain, dan bagaimana pengaruhnya terhadap komunikasi visual secara keseluruhan. Ada berbagai konsep yang berbeda-beda yang berkaitan dengan prinsip dasar desain. Konsep tersebut dapat menjadi spesifik dalam kaitannya dengan disiplin ilmu khusus atau dapat menjadi umum ketika mengacu pada suatu garis besar komposisional. Prinsip-prinsip yang didefinisikan di sini dapat memperluas pemahaman mengenai apa yang membuat suatu tata letak desain kemasan efektif sementara tata letak lainnya tampak meragukan Prinsip-Prinsip Desain Kemasan Dalam desain kemasan, prinsip dasar desain disesuaikan untuk memenuhi tujuan setiap tugas-tugas desain. Prinsip-prinsip desain tersebut terdiri dari warna, tipografi, struktur, dan citra yang diaplikasikan dalam suatu tata letak desain untuk menciptakan kesan keseimbangan, intensitas, proporsi, dan penampilan yang tepat. Inilah yang membuat elemen-elemen desain membentuk atribut komunikatif suatu desain kemasan. Ada banyak variabel yang mempengaruhi bagaimana dan mengapa desain kemasan menarik konsumen. Dari suatu perspektif murni (memindahkan variabel pemasaran lain seperti harga, lokasi, dan 26 Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec Desain Kemasan Perencanaan Merek Produk yang Berhasil Mulai dari Konsep sampai Pnejualan. Jakarta: Erlangga, hal. 79.

37 46 kesetiaan merek) terdapat elemen-elemen penting yang menangkap perhatian konsumen dengan sangat baik dan menerobos kerumunan visual dalam kompetisi ritel. Empat penarik perhatian utama Warna Struktur fisik atau bentuk Simbol dan Angka Tipografi Daya tarik elemen desain adalah berdasarkan: Prinsip dasar desain + tujuan pemasaran yang jelas + pemakaian empat penarik perhatian utama dengan efektif = desain kemasan konsumen yang dirancang dengan baik. Desain kemasan yang bisa melayani target pasar yang dituju haruslah: Sesuai dengan budaya setempat Tatanan bahasa yang tepat dan akurat Logis secara visual Dirancang secara kompetitif Klimchuck, Marianne Rosner dan Sandra, A. Krasovec. Ibid., hal 82.

38 Dasar-Dasar Penyusunan Penyusunan atau komposisi dari unsur-unsur estetik merupakan prinsip pengorganisasian unsur dalam desain. Dasar-dasar penyusunan dibagi menjadi: 1. Harmoni (Selaras) Harmoni atau selaras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda dekat. Jika unsur-unsur estetika dipadu secara berdampingan maka akan timbul kombinasi tertentu dan timbul keserasian (harmony). Interval sedang menimbulkan laras dan desain yang halus umumnya berwatak laras. Namun harmonis bukan berarti merupakan syarat untuk semua komposisi/susunan yang baik. Acapkali diisyaratkan pengguna susunan harmonis banyak disukai pada masyarakat konservatif. 2. Kontras Kontras merupakan paduan unsur-unsur yang berbeda tajam. Semua matra (dimensi) sangat berbeda (interval besar), gelombang panjang pendek yang tertangkap oleh mata/telinga menimbulkan warna/suara. Tanggapan halus, licin, dengan alat raba menimbulkan sensasi yang kontras; pertentangan adalah dinamik dari eksistensi menarik perhatian. Kontras merangsang minat, kontras menghidupkan desain; kontras merupakan bumbu komposisi dalam pencapaian bentuk. Tetapi perlu diingat bahwa kontras yang berlebihan akan merusak komposisi, ramai dan berserakan. 3. Repetisi (Irama) Repetisi merupakan pengulangan unsur-unsur pendukung karya seni. Repetisi atau ulang merupakan selisih antara dua wujud yang terletak pada ruang dan

39 48 waktu, maka sifat paduannya bersifat satu matra yang dapat diukur dengan interval ruang, serupa dengan interval waktu antara dua nada musik beruntun yang sama. Interval ruang atau kekosongan atau jarak antar objek adalah bagian penting di dalam desain visual seperti interval waktu adalah kesunyian antara suara adalah bagian penting. Puisi, desain, musik, dan semua unsur dalam kesenian memungkinkan adanya repetisi (ulang). 4. Gradasi Gradasi merupakan satu sistem paduan dari laras menuju ke kontras, dengan meningkatkan masa dari unsur yang dihadirkan. Gradasi merupakan paduan dari interval kecil ke interval besar, yang dilakukan dengan penambahan atau pengurangan secara laras dan bertahap. Gradasi merupakan keselarasan yang dinamik, dimana terjadi perpaduan antara kehalusan dan kekasaran yang hadir bersama seperti halnya kehidupan. Gradasi merupakan penggambaran susunan monoton menuju dinamika yang menarik. Sistem ini banyak dijumpai pada kesenian klasik tradisional seperti pemakaian sungging pada pewarnaan tradisi Hukum Penyusunan (Azas Desain) 1. Kesatuan (Unity) Kesatuan adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Kesatuan merupakan efek yang dicapai dalam suatu susunan atau komposisi di antara hubungan unsur 28 Kartika, Dharsono Sony Ibid., hal

Struktur dan Material Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk.bagi banyak produk,konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu merek Pengetahuan dasar mengenai berbagai tipe material dan struktur

Lebih terperinci

BAB I KONSEP DASAR KEMASAN (PACKAGING) Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak

BAB I KONSEP DASAR KEMASAN (PACKAGING) Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak BAB I KONSEP DASAR KEMASAN (PACKAGING) 1.1 Komposisi Bentuk, Struktur, dan Material. Dalam pikiran konsumen, kemasan adalah produk. Bagi banyak produk, konfigurasi fisik mewujudkan identitas visual suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. Dalam buku Aplikasi Desain Grafis untuk Periklanan (Suyanto, 2004:5-8), tersebut. Ada empat macam tujuan dari iklan, yaitu: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Periklanan Periklanan merupakan salah satu tahap dalam pemasaran. Produk barang atau jasa, baik penamaannya, pengemasannya, penetapan harga, dan distribusinya tercermin dalam

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Kemasan Menurut Klimchuk dan Krasorvec (2007, p33), desain kemasan adalah bisnis kreatif yang mengkaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi,

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA

BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA BAB IV TAHAPAN PRODUKSI MEDIA A. Tahap Produksi Media Pada tahap produksi media promosi ini penulis melakukan beberapa tahapan mulai dari sebelum produksi hingga proses produksi media. Adapun ltahapan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Kemasan 24 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Kemasan 1. Sejarah Kemasan Sejarah desain kemasan berkaitan erat dengan setiap aspek perubahan budaya manusia. Perkembangan teknologi, material, produksi,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Photoshop Photoshop merupakan salah satu software yang paling banyak dipakai dalam dunia publikasi, fotografi, video dan juga bidang berorientasi visual lainnya,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR Jolanda Srisusana Atmadjaja Jurusan Arsitektur FTSP Universitas Gunadarma ABSTRAK Penelitian karya arsitektur dapat dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi.

BAB II LANDASAN TEORI. untuk melakukan pekerjaan antara lain, yaitu: terutama gambar logo dua dimensi. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Corel draw Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel sendiri adalah sebuah perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Versi

Lebih terperinci

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013

Menggambar Unsur Unsur Tata Letak / Stefanus Y. A. D / 2013 1 KATA PENGANTAR Bahan ajar ini mempelajari tentang unsur unsur tata letak yang akan menjiwai rancangan desain komunikasi visual, agar hasil rancangan dapat berkualitas dan secara visual sedap dipandang.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Desain Grafis Desain grafis terdiri dari dua buah kata yaitu desain dan grafis, desain merupakan proses atau perbuatan dengan mengatur segala sesuatu sebelum bertindak

Lebih terperinci

BAB III DATA A. KEMASAN

BAB III DATA A. KEMASAN BAB III DATA A. KEMASAN Kemasan dapat didefinisikan sebagai seluruh kegiatan merancang dan memproduksi wadah atau bungkus atau kemasan suatu produk. Kemasan meliputi tiga hal, yaitu: 1. Merek, Merek adalah

Lebih terperinci

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA DUA DIMENSI Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 PENGERTIAN NIRMANA Berasal dari dua akar kata, yakni nir yang artinya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1 Unsur dasar senirupa Pertemuan ke 1 Titik Titik adalah unsur seni rupa dua dimensi yang paling dasar. Titik dapat dikembangkan menjadi garis dan bidang. Titik merupakan unsur penting dalam seni rupa. Sebagai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar )

BAB IV KONSEP DESAIN. Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Fotografi Camera Angle ( Sudut Pengambilan Gambar ) Dalam buku Basic Lighting for Beauty yang ditulis oleh Adimodel menjelaskan bahwa agar foto yang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan

BAB 4 KONSEP DESAIN. Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan BAB 4 KONSEP DESAIN 4.3 Landasan Teori 4.3.1 Kampanye Sosial Kampanye isu sosial, bukan kampanye politik, bukan kampanye demonstrasi dan bukan kampanye promosi produk dan jasa. kampanye isu sosial merupakan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUANPUSTAKA

BAB III TINJAUANPUSTAKA BAB III TINJAUANPUSTAKA Dalam Bab III,TinjauanPustaka, penulis akan menerangkan tentang penjelasan- penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan dengan Pengerjaan Cover Video Klip

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Corel Draw Mernurut Rahmat Widiyanto dalam bukunya Teknik Profesional CorelDraw, definisi dari Corel draw adalah editor grafik vector yang dibuat oleh corel, Corel

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Desain Komunikasi Visual. Menurut Jessica Helfand dalam situs BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Komunikasi Visual Menurut Jessica Helfand dalam situs http://www.aiga.org, Desain Komunikasi Visual merupakan kombinasi kompleks rata-rata dan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku Buku 4.2 Definisi Publikasi 4.3 Landasan Teori Teori Layout Grid Systems BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Definisi Buku 4.1.1 Buku Buku Menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah lembar kertas yang berjilid, berisi tulisan atau kosong. Sedangkan menurut Oxford Dictionary, buku adalah hasil

Lebih terperinci

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014

Desain Kerajinan. Unsur unsur Desain. Titik 9/25/2014 Desain Kerajinan Unsur unsur Desain Unsur desain merupakan bagian-bagian dari desain yang disusun untuk membentuk desain secara keseluruhan. Dalam sebuah karya desain masing-masing unsur tidak dapat dilepaskan

Lebih terperinci

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Rupadasar 2D Apa itu Rupa dasar?desain dasar? Ilmu yang mempelajari Nirmana Ilmu yang mengajarkan unsur elemen yang ada pada sebuah karya seni/desain. Ilmu yang mengorganisasi unsur atau elemen agar menjadi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA YANG BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1.Nozzle Nozzle merupakan perangkat yang tidak kalah penting dalam pemadaman, fungsi nozzle ini adalah mempermudah

Lebih terperinci

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt

penerima terhadap pengirim mempengaruhi pemikiran penerima. Proses komunikasi dimulai ketika pengirim memilih kata kata, gambar, simbol yang tepat unt BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi Komunikasi adalah proses menyalurkan informasi, pertukaran ide atau proses untuk menghadirkan sebuah paham atau pemikiran antara pengirim dan penerima. Hal ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Pada dasarnya fungsi bahasa sebagai alat komunikasi dan pada umumnya ada tiga elemen dalam berkomunikasi yaitu pembicara, pendengar dan sebuah

Lebih terperinci

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni Pengertian Seni Rupa Secara sederhana, seni rupa adalah ungkapan ide atau perasaan yang estetis dan bermakna dari pembuatnya yang diwujudkan melalui media rupa yang bisa ditangka dan dirasakan dengan rabaan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Kemasan dan desain kemasan telah menjadi faktor penting dalam memasarkan bermacam-macam produk dan merupakan kunci penting dalam mengkomunikasikan keunggulan produk

Lebih terperinci

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya PENERAPAN DESAIN DALAM RANGKAIAN BUNGA SEBAGAI PELENGKAP DEKORASI RUANG Arita Puspitorini PKK Abstrak, Bunga sejak dulu hingga kini memiliki peran penting dalam kehidupan manusia, karena bunga dirangkai

Lebih terperinci

Sabtu, 1 Desember 2012

Sabtu, 1 Desember 2012 BlanKonf #4 Desain Grafis Sabtu, 1 Desember 2012 princeofgiri@di.blankon.in @princeofgiri Komponen Desain Grafis Garis Bentuk (Shape) Warna Ilustrasi / Gambar Huruf (Teks) / Tipografi Ruang (Space) Garis

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Dalam pemilihan material yang akan digunakan untuk membuat sebuah rak, perlu memperhatikan juga unsur kelestarian bagi lingkungan. Penggunaan kayu

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis,

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Tipografi Menurut Danton Sihombing dalam bukunya yang berjudul, Tipografi dalam Desain Grafis, proses perancangan dengan menggunakan huruf adalah tahapan

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1. Gambaran Media Produksi Berdasarkan dari pengamatan penulis, selama ini industri tersebut belum menggunakan media komunikasi yang memadai yang dilakukan oleh pemilik industri

Lebih terperinci

Pengembangan Sistem Multimedia

Pengembangan Sistem Multimedia Pengembangan Sistem Multimedia Siklus Pengembangan Multimedia Pengembangan sistem multimedia harus mengikuti tahapan pengembangan sistem multimedi, yaitu mendefinisikan masalah, studi kelayakan, melakukan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI KELAS I KOMPETENSI INTI 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,

Lebih terperinci

Kemasan Kertas dan Karton

Kemasan Kertas dan Karton Kemasan Kertas dan Karton Souvia Rahimah Pengemasan Bahan Pangan Latar Belakang Bahasa Yunani : Papyrus 3000 SM Tahun 105 : pembuatan kertas pertama di Cina (Dinasti Han) Tahun 1799 : pembuatan mesin kertas

Lebih terperinci

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang 55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA TEORI

BAB III KERANGKA TEORI BAB III KERANGKA TEORI 3.1 Pengertian Desainer Grafis Pekerjaan desain grafis menuntut pemahaman terhadap esensi dunia visual dan seni (estetika). Sebab desain grafis menerapkan elemen-elemen dan prinsipprinsip

Lebih terperinci

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER PEWARNAAN Astrid Lestari Tungadi, S.Kom., M.TI. KOMPONEN WARNA Warna terbentuk dari: 1. Hue (Corak) 2. Intensity (Intensitas) 3. Saturation (Kejenuhan atau Jumlah Putih pada

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Desain produk menjadi hal yang penting dalam mempertahankan serta menjaga minat beli konsumen maupun pasar. Produk yang terkesan monoton dan tidak variatif akan menimbulkan

Lebih terperinci

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF

Tipografi Aplikatif TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK. Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si. Modul ke: 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Modul ke: TIPOGRAFI IKLAN MEDIA CETAK 15Fakultas FAKULTAS DESAIN DAN SENI KREATIF Program Studi DESAIN PRODUK Ir. Kamil Rusdi Abdullah, M.Si Anatomi Paragraf Bagian Isi Memberikan pemahaman dan wawasan

Lebih terperinci

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia

Bab 10. Pengembangan Sistem Multimedia. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Bab 10 Pengembangan Sistem Multimedia Pokok Bahasan : Pengembangan sistem multimedia Siklus pengembangan sistem multimedia Tujuan Belajar : Setelah mempelajari bab ini, diharapkan mahasiswa dapat : Memahami

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.3 Desain Grafis Menurut Blanchard (1986) mendefinisikan desain grafis sebagai suatu seni komunikasi yang berhubungan dengan industri, seni dan proses dalam menghasilkan gambaran

Lebih terperinci

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain

Faktor-Faktor dalam. Perancangan Desain Faktor-Faktor dalam Perancangan Desain Perancangan dalam komunikasi visual dapat diartikan sebagai penuangan ide, gagasan, konsep perancangan ke dalam wujud yang komunikatif terhadap kebutuhan tertentu

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN Dalam proses perancangan desain gerobak kopi keliling renceng sepeda ini, digunakan metode yang merujuk pada konsep perancangan. Sebuah konsep dalam proses perancangan dirasa

Lebih terperinci

BAB III ELABORASI TEMA

BAB III ELABORASI TEMA BAB III ELABORASI TEMA 3.1. Ruang aktif. 3.1.1. Pengertian ruang aktif. Ruang aktif adalah ruang yang memilki berbagai macam kegiatan, didalam ruangan tersebut adanya perubahan interior atau eksterior

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL III.1. Strategi Perancangan Strategi perancangan yang akan dibuat mengenai identitas Kota Bandung ini adalah dengan merancang identitas yang dapat memenuhi

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG

BAB III TEORI PENUNJANG BAB III TEORI PENUNJANG 3.1 Desain Grafis dalam Perancangan Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Desain

Lebih terperinci

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

Pengemasa Makanan. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc Pengemasa Makanan Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc SEJARAH SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia SEJARAH Kemasan Tradisional Indonesia DEFINISI kemasan/ke mas an/ n 1 hasil mengemas; 2 bungkus

Lebih terperinci

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah

BAB III TEORI PENUNJANG. teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah BAB III TEORI PENUNJANG Untuk menunjang laporan Kerja Praktik ini dibutuhkan beberapa teori-teori penunjang sebagai referensi praktikan untuk membuat sebuah perancangan dari proyek yang diberikan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi sebuah desain, dalam desain komunikasi visual mempunyai peranan yang sangat penting, dalam penciptaan sebuah desain harus melalui tahap yang sesuai dengan kaidah kaidah pada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Pada perancangan desain peta dan buku wisata diperlukan keterkaitan antara rancangan produk dengan lingkungan disekitarnya. Hasil rancangan produk

Lebih terperinci

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan seni merupakan bagian dari Sistem Pendidikan Nasional yang tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara keseluruhan. Salah satu pendidikan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Desain Grafis Menurut kutipan yang diambil dari buku Bringing Graphic Design In-House, Orangeseed Design, desain dapat menjadi dan melakukan segala hal. Desain adalah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 27 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas estetika pohon-pohon dengan tekstur tertentu pada lanskap jalan dan rekreasi yang bervariasi. Perhitungan berbagai nilai perlakuan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN

III. METODE PENCIPTAAN III. METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritis 1. Tema Karya yang di Angkat Penulis mengangkat bentuk visualisasi gaya renang indah ke dalam karya seni grafis karena berenang merupakan salah satu bagian

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka. memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi maaupun masyarakat

BAB II. Tinjauan Pustaka. memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi maaupun masyarakat BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu kegiatan bisnis yang merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan manusia, organisasi maaupun masyarakat

Lebih terperinci

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang ESTETIKA BENTUK Pengertian Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang Rasa keindahan itu akan muncul apabila terjalin perpaduan yang serasi dari elemen

Lebih terperinci

Kemasana Makanan Kemasan Minuman Kemasan Kosmetik Kemasan Obat Kemasan Sabun Kemasan Keecap / Saus

Kemasana Makanan Kemasan Minuman Kemasan Kosmetik Kemasan Obat Kemasan Sabun Kemasan Keecap / Saus Keloimpok 9: Astry Eka Citrasari / 1006775842 Dwitya Nur Fadilah / 1006756175 Mariska Maghfiroh / 1106022843 Ratna Dewi Verinasari / 1106070893 Rizali Nurcahya Nararya / 1106055160 Windy Riskaprilisa /

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam

BAB III LANDASAN TEORI. gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam 8 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Teori Desain Grafis Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang menggunakan gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin. Dalam disain grafis,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

TINJAUAN PUSTAKA. mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Motivasi Konsumen Motivasi berasal dari kata latin mavere yang berarti dorongan/daya penggerak. Yang berarti adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Desain Desain biasa diterjemahkan sebagai seni terapan, baik seni rupa dan berbagai pencapain kreatif lainnya. Dalam sebuah kalaimat, kata desain bisa digunakan baik sebagai kata

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Kelompok Data Berkaitan Dengan Aspek Fungsi Produk Setelah mengetahui bahwa PT. Earth Color tidak memiliki Graphic Standard Manual, Penulis melakukan riset dan menanyakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Desain Keunggulan bersaing perusahaan, sesungguhnya adalah keunggulan komunikasi sehingga masalah dalam bersaing adalah masalah dalam penyampaian pesan kepada benak konsumen.

Lebih terperinci

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang 54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Republik

Lebih terperinci

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis A. Garis / Line Garis atau line adalah suatu goresan, batas limit dari suatu benda, massa, ruang, warna, dan sebagainya. Dari pengertian diatas, garis dapat digolongkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori Landasan teori berfungsi sebagai arah & batasan dalam konsep berfikir sehingga proses perancangan media interaktif ini berada pada arah dan ruang lingkup yang jelas dan

Lebih terperinci

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034 Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP. 198311292010012034

Lebih terperinci

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan berbagai informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis ( unsur grafis, ilustrasi,

Lebih terperinci

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis

Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis Definisi, Tujuan, dan Manfaat Desain Grafis 1. Definisi Desain Grafis Desain grafis dapat diartikan sebagai media penyampaian informasi kepada yang membutuhkan (masyarakat) yang disampaikan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Branding BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Branding Menurut buku Designing Brand Identity, A Complete Guide to Creating, Building and Maintaining Strong Brands, Alina Wheeler, brand adalah janji, ide besar, dan harapan yang

Lebih terperinci

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper).

III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). III. Kerajinan dari Daur Ulang A. Produk Kerajinan dari Kertas Daur Ulang Banyak hal yang dapat diciptakan dari kertas seni (handmade paper). Akan tetapi, pada dasarnya unsur kreativitas dan pengalaman

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton

BAB 4 KONSEP DESAIN. Menurut kutipan dari buku Tipografi dalam Desain Grafis, Danton BAB 4 KONSEP DESAIN 3.1 Landasan Teori 1. Teori Tipografi Menurut kutipan dari buku "Tipografi dalam Desain Grafis", Danton Sihombing. MFA, tipografi bukan lagi merupakan pelengkap suatu statement visual,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN SMK Negeri 4 Malang Jl. Tanimbar 22 Malang 65117Telp. ( 0341) 353798,Fax (0341) 353798 E-mail : surat@smkn4-mlg.info Definisi Warna Warna adalah salah satu elemen

Lebih terperinci

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI

MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI MEDIA PEMBELAJARAN DUA DIMENSI NON PROJEKSI Fitri Rahmawati, MP. Jurusan Pendidikan Teknik Boga Fakultas Teknik UNY Email: fitri_rahmawati@uny.ac.id Kompetensi yang ingin dicapai Menyebutkan macam-macam

Lebih terperinci

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran. Proses Sumber Persiapan gagasan Sketsa Pengalaman Ide atau Gagasan Karya Pewarnaan Konsultasi BAB I I I Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN Media Teknik massa Pencetakan A. Implementasi Teoritik

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB IV PRODUKSI MEDIA BAB IV PRODUKSI MEDIA 4.1 Gambaran Media Produksi Berdasarkan data dan informasi lapangan yang penulis dapat, maka penulis kemudian menggunakan beragam elemen desain grafis (garis, bidang, ruang gempal,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah :

BAB 4 KONSEP DESAIN. Dalam buku New Book Design karya Roger-Fawcett Tang faktor yang harus diperhatikan dalam pembuatan desain buku adalah : 15 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Desain Buku Dengan semakin banyaknya penerbit-penerbit baru, maka jumlah buku yang di produksi pun makin banyak juga. Dalam hal ini, maka desain untuk

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate

BAB 4 KONSEP DESAIN. Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori TEORI BRAND Jika berbicara tentang brand, pastilah selalu dihubungkan dengan corporate identity dan corporate image. Brand adalah suatu janji, ide besar dan ekspetasi

Lebih terperinci

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013

DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN SMA / MA KOMPONEN KELAYAKAN KEGRAFIKAAN BUKU SISWA 2013 A. UKURAN BUKU Butir 1 Butir 2 Kesesuaian ukuran buku Mengikuti standar ISO, Ukuran buku

Lebih terperinci

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik.

DESAIN GRAFIS. Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. 1 DESAIN GRAFIS Salah satu kriteria penting dari sebuah antar muka adalah tampilan yang menarik. Perancang tampilan selain harus mempunyai jiwa seni yang memadai, juga harus mengerti selera pengguna secara

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

KEMASAN SAYURAN SEGAR

KEMASAN SAYURAN SEGAR KEMASAN SAYURAN SEGAR Souvia Rahimah Jatinangor, 19 April 2010 KEMASAN SAYURAN SEGAR Kemasan plastik dengan lubang lubang ventilasi Gabungan antara baki / kotak styrofoam dan clingwrap Kantung plastik

Lebih terperinci

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latar belakang kami menulis makalah ini ialah untuk menjelaskan karya seni rupa dua dimensi secara lebih rinci. Penjelasan karya seni rupa dua dimensi akan meliputi

Lebih terperinci

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D. Bab 2 Berkarya Seni Rupa Tiga Dimensi (3D) Peta Materi Pengertian Jenis Karya Berkarya Seni Rupa 3 D Simbol Karya Nilai Estetis Proses Berkarya 32 Kelas X SMA / MA / SMK / MAK Setelah mempelajari Bab 2

Lebih terperinci

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR Dalam desain, terdapat beberapa sistem tanda yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah desain komunikasi visual lingkungan, berupa Sign

Lebih terperinci

A. Implementasi Teoritik

A. Implementasi Teoritik BAB III METODE PENCIPTAAN A. Implementasi Teoritik 1. Tematik Lebah Madu adalah serangga kaya manfaat, dalam klasifikasi dunia binatang, lebah dimasukan dalam Ordo Hymenoptera yang artinya sayap bening.

Lebih terperinci

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 NIRMANA WARNA Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013 WARNA Merupakan kesan yang timbul oleh pantulan cahaya yang ditangkap oleh

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf

BAB II URAIAN TEORETIS. Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf BAB II URAIAN TEORETIS A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang berkaitan dengan kemasan telah dilakukan oleh Manaf (2005) dengan judul Pengaruh Kemasan terhadap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Extra

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN BAB III DATA DAN ANALISA PE A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK 1. Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani Keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah

Lebih terperinci

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1 Konsep Perencanaan Dan Perancangan Proyek perencanaan dan perancangan untuk interior SCOOTER OWNERS GROUP INDONESIA Club di Bandung ini mengangkat tema umum

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci