Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Siswa Kelas IV SDN 153 Pekanbaru
|
|
- Ari Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Siswa Kelas IV SDN 153 Pekanbaru Septi Wulandari 1, Zariul Antosa 2, Erlisnawati 3 Abstrak The direction study is any approach special stake for student learning process and that relation with knowledge, declarative, and procedure. Knowledge with the good structure and learned with the activities model step by step. The goal research is to step up skill making construction object in art knowledge, cultural, skill. The research is student class of fifth SDN 153 Pekanbaru. The student total is 32 student with 14 boy student and 18 girl student. The research result show the rises skill making construction object with the average 57,81 in beginning file. To get up I cyclus is 12,50 so got the average value 70,31 in II cyclus to be rises is 14,48 so got the average value 85,15. The matter show that the direction learning model application get up skill making construction object. Keyword : The direction learning model, Skill making construction objectstudy I. PENDAHULUAN Pendidikan di sekolah dasar merupakan pondasi bagi peserta didik dalam mengikuti pendidikan formal. Sekolah wajib mengajarkan seluruh mata pelajaran yang ada kurikulum, termasuk mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Namun aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri melainkan terintegrasi dengan seni, karena itu mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya atau dengan kata lain pendidikan seni dengan pendekatan budaya. Pada pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan tidak diharapkan karya siswa harus selalu sama dengan karya gurunya, tetapi siswa diharapkan untuk dapat menampilkan kreativitas dan kemampuannya sehingga dapat menghasilkan berbagai karya seni yang kreatif pula. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan berbagai upaya terarah yang berkelanjutan. Oleh karena itu, dalam hal ini guru mempunyai peranan yang sangat penting agar terciptanya siswa yang mampu dalam membuat kerajinan dibidang tertentu. Menurut hasil wawancara peneliti kepada Ibu Roza Warmaningsih selaku guru Seni Budaya dan Keterampilan kelas IV di SDN 153 Pekanbaru, ternyata pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di sekolah ini hanya mempelajari materi saja tidak pernah praktek langsung yaitu terlihat pada materi pelajaran kerajinan benda konstruksi. Mereka hanya belajar materinya saja tidak praktek secara langsung untuk membuat kerajinan benda konstruksi. Hal ini disebabkan karena minimnya pengetahuan guru mengenai kerajinan benda konstruksi. Dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) guru menggunakan metode ceramah atau 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim , septi.wulandari96@gmail.com 2 Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, antosazariul@gmail.com 3 Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, erlis.uqi@qmail.com
2 2 menerangkan materi saja. Pembelajaran seni kerajinan benda konstruksi yang dilakukan dengan metode ceramah atau menerangkan materi saja membuat anak menjadi pasif dalam belajar dan kurang paham atau tidak mengusai bagaimana membuat kerajinan benda konstruksi. Selain itu, berdasarkan pengamatan peneliti, keterampilan membuat benda konstruksi pada siswa kelas IV SD Negeri 153 Pekanbaru dengan jumlah siswa 32 orang masih tergolong rendah. Sesuai data awal pada aspek karya kerajinan benda konstruksi dengan rata-rata nilai 57,81. Hanya 10 orang siswa yang dikategorikan terampil, 19 orang siswa dikategorikan cukup terampil dan 3 orang siswa dikategorikan kurang terampil. Menurut Arends dalam Trianto (2009:41), model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah. Selain itu model pembelajaran langsung ditujukan pula untuk membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Keterampilan membuat benda konstruksi adalah keterampilan (skill) berarti kemampuan untuk mengoperasikan suatu pekerjaan secara mudah dan cermat yang membutuhkan kemampuan dasar (basic ability). Hubungan model pembelajaran langsung dan keterampilan membuat benda konstruksi dengan diterapkannya model pembelajaran langsung, maka dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi karna model ini menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang sangat mudah dan cepat dimengerti oleh siswa. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 153 Pekanbaru, waktu penelitian dilaksanakan pada bulan April-Mei Subjek penelitian siswa kelas IV SDN sebanyak 32 orang siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan 1 kali test keterampilan. Penelitian ini dilaksanakan di SDN 153 Pekanbaru jalan Amilin, kampung tengah. Perangkat pembelajaran yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari silabus, RPP, lembar pengamatan (observasi), rubrik penilaian produk/hasil, rubrik penilaian proses. Pada tahap ini dilakukan penerapan pembelajaran langsung untuk meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru semester genap dengan menggunakan penerapan model pembelajaran langsung yang menghubungkan pembuatan benda konstruksi, yang sebelumnya telah diambil pada data awal sampai penilaian keterampilan siklus II. Penelitian ini dilaksanakan dua tahap kegiatan yaitu tahap pertama pada data awal pada tanggal 19 April 2012 kemudian, pelaksanaan proses pembelajaran tentang benda konstruksi dan membuat benda konstruksi dengan menggunakan model pembelajaran langsung dilaksanakan 4 kali pertemuan dan 2 kali penilaian
3 3 keterampilan, yaitu pada tanggal 21 April 2012 sampai tanggal 12 Mei Kemudian untuk mengetahui keterampilan membuat benda konstruksi yang telah didemonstrasikan sesuai dengan model pembelajaran langsung digunakan lembar penilaian proses dan hasil keterampilan membuat benda konstruksi yang dilakukan setiap pada pertemuan siklus I dan siklus II yaitu pada tanggal 3 Mei 2012 dan 17 Mei Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui aktivitas siswa dan aktivitas guru selama proses belajar mengajar. Pembelajaran dikatakan berhasil jika aktivitas guru dan siswa berlangsung sesuai dengan skenario pembelajaran. 1. Analisis Pengamatan Aktivitas Guru Aktivitas guru dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas guru yang diamati digunakan rumus: P = X 100 % Arikunto (dalam julia, 2011:23 ) Keterangan : P = Nilai aktivitas guru F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan guru N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas guru Kriteria aktivitas guru disajikan dibawah ini : a. Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang b. Untuk melihat kategori aktivitas guru dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : I = Iraini (dalam julia 2011:24 ) Sehingga dapat dihitung dengan cara : NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 5 X 4 = 20 NB = Jumlah indikator x Skor terendah = 5 X 1 = 5 Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA = X 100 = 100 NB = X 100 = 25 Jadi, I = = Keterangan : I = interval =
4 4 NA= nilai atas NB= nilai bawah K = kategori jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.1 Interval dan Kategori Aktivitas Guru Interval Kategori 81, Sangat Baik 62,5 < 81,25 Baik 43,75 < 62,5 Cukup 25 < 43,75 Kurang 2. Analisis Pengamatan Aktivitas Siswa Aktivitas siswa dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Data aktivitas siswa yang diamati digunakan rumus: P = X 100% Arikunto (dalam julia, 2011:23 ) Keterangan : P = Persentase aktivitas siswa F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan siswa N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas siswa Kriteria aktivitas siswa disajikan dibawah ini : a. Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang b. Untuk melihat kategori aktivitas siswa dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : I = Iraini (dalam julia 2011:24 ) Sehingga dapat dihitung dengan cara : NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 5 X 4 = 20 NB = Jumlah indikator x Skor terendah = 5 X 1 = 5 Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA = X 100 = 100 NB = X 100 = 25 Jadi, I = = =
5 5 Keterangan : I = interval NA= nilai atas NB= nilai bawah K = kategori Untuk kriteria aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.2 Interval dan Kategori Aktivitas Siswa Interval Kategori 81,25% - 100% Sangat Baik 62,5% < 81,25% Baik 43,75% < 62,5% Cukup 25% < 43,75% Kurang 2.Analisis Keterampilan Siswa Tujuan dari analisis ini ialah untuk mengetahui peningkatan keterampilan membuat benda konstruksi yang dicapai siswa setelah pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran langsung. Penentuan ketuntasan siswa dalam membuat benda konstruksi diambil dari penilaian hasil benda konstruksi sebanyak 40% dan penilaian proses sebanyak 60%. Rumus yang digunakan dalam penilaian ini ( Per Siklus) adalah : 1. Penilaian Proses Nilai Proses = x Penilaian Hasil Nilai hasil = x 40 (KTSP, 2006:226) 3. Nilai Akhir(nilai keterampilan membuat benda konstruksi) Nilai Akhir = Nilai proses + Nilai hasil Kriteria dalam keterampilan membuat benda konstruksi siswa disajikan dibawah ini: a. Jumlah kategori ada empat yaitu sangat terampil, terampil, cukup terampil dan kurang terampil b. Untuk melihat interval penilaian keterampilan membuat benda konstruksi dapat digunakan rumus sebagai berikut: I = Iraini (dalam Julia 2011:24 ) Sehingga dapat dihitung dengan cara: I = = = Keterangan: I = interval NA = nilai atas NB = nilai bawah K = kategori
6 6 jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada table berikut : Tabel.3 Kategori Penilaian Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Interval Kategori 81,25 < 100 Sangat terampil 62,5 < 81,25 Terampil 43,75 < 62,5 Cukup Terampil 25 < 43,75 Kurang Terampil III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali pertemuan, setiap pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran dengan waktu 2 x 35 menit. Setiap kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan model pembelajaran langsung dan didukung oleh lembar aktivitas guru/ siswa dan lembar penilaian keterampilan. Dan pada setiap siklus diberikan penugasan dibuat benda konstruksi, yang hasilnya digunakan sebagai landasan untuk melakukan siklus berikutnya. Siklus I Pada siklus I materi yang disajikan dalam pembelajaran adalah merancang dan membuat benda konstruksi. Perangkat pembelajaran yang dipersiapkan adalah silabus, RPP, lembar aktivitas guru dan siswa. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 21 April 2012 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) pada jam pelajaran ke tiga dan keempat, dengan materi merancang dan membuat benda konstruksi. Jumlah siswa yang hadir adalah 32 orang siswa. Kegiatan pembelajaran dilakukan guru berpedoman pada RPP yang dibuat. Pada awal pelajaran guru membuka pembelajaran dengan mngucapkan salam, menyiapkan siswa dan mengabsen kehadiran siswa. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Pada kegiatan inti pembelajaran, guru menyampaikan materi pelajaran yaitu tentang pengertian benda konstruksi dan langkah-langkah yang dibuat kerajinan benda konstruksi, kemudian guru menunjukkan contoh benda konstruksi serta dibantu dengan media gambar benda konstruksi. Kemudian guru mendemonstrasikan langkah-langkah membuat benda konstruksi yang terbuat dari kertas koran, mulai dari menggulung kertas, memberi lem pada kertas dan menyusun gulungan kertas satu ke gulungan kertas yang lain. Kemudian guru memberikan umpan balik kepada siswa tentang materi yang dipelajari. Sebelum guru menutup pelajaran guru menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya yaitu membuat benda kerajinan dengan teknik konstruksi dan merancang benda dengan teknik konstruksi. Pada saat pembelajaran berlangsung, pada pertemuan pertama ini nilai aktivitas siswa masih rendah, karena siswa belum dapat mengikuti langkahlangkah yang ditetapkan dalam rencana pembelajaran dengan baik. Siswa masih pasif dalam melakukan kegiatan yang diberikan guru dan masih ada siswa yang belum mampu dan malu dalam mengemukakan pendapat tentang materi yang dipelajari. Siswa juga tidak mencatat tujuan pembelajaran yang telah disampaikan
7 oleh guru pada buku catatan, pada saat guru mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan benda konstruksi siswa tidak memperhatikan bagaimana cara membuat, bahan utama dalam membuat benda konstruksi. Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 April 2012 selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) pada jam pelajaran ke tiga dan keempat, dengan materi merancang dan membuat benda konstruksi. Pada pertemuan kedua ini materi yang diberikan adalah membuat benda kerajinan dengan teknik konstruksi dan merancang dengan teknik konstruksi. Sebelum guru memulai kegiatan belajar, guru memeriksa kelengkapan alat dan bahan yang digunakan untuk membuat benda konstruksi dari kertas koran. Sebelum siswa membuat benda konstruksi terlebih dahulu siswa diminta untuk merancang benda yang akan dibuat, setelah merancang benda konstruksi guru menyuruh siswa untuk membuat benda konstruksi dari kertas koran dan membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat benda konstruksi, setelah selesai membuat benda konstruksi guru dan siswa menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 3 Mei Pada pertemuan ketiga ini, seperti biasa guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat benda konstruksi. Untuk penilaian akhir siklus I ini, guru menyuruh masing-masing siswa untuk melanjutkan membuat benda konstruksi yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya, yaitu tempat pensil mulai dari kerapian dan variasi. Setelah itu guru mengambil nilai akhir keterampilan dari siklus I. Refleksi Siklus I Pada siklus pertama untuk aktivitas guru dan siswa sudah berjalan dengan baik tapi masih ada beberapa kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada saat proses belajar mengajar berlangsung baik dari cara guru menyampaikan materi pembelajaran maupun pada saat aktivitas siswa. Keterampilan dalam membuat benda konstruksi pada siklus I sudah mengalami peningkatan dari data awal, namun masih banyak siswa yang belum mendapat atau yang mencapai nilai yang ditetapkan dari sekolah. Dari aktivitas siswa, siswa kurang aktif bertanya tentang materi yang diberikan maupun teknik atau cara untuk membuat benda konstruksi yang benar, sehingga pada saat penilaian keterampilan masih banyak nilai siswa yang masih kurang dari ketuntasan yang ditetapkan walaupun siswa sudah banyak yang terampil. Kekurangan dan kelemahan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II terutama pada aktivitas siswa dan guru juga pada keterampilan berikutnya. Siklus II Pada pertemuan pertama siklus ke II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 5 Mei 2012 dengan materi merancang benda dengan teknik konstruksi dan membuat benda konstruksi sederhana. Jumlah siswa yang hadir 32 siswa. Pada siklus ke II ini siswa sudah banyak yang paham bagaimana cara membuat benda konstruksi yang baik. Pada pertemuan ini siswa membuat benda konstruksi dengan ide dan kreasinya masing-masing. Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 12 Mei 2012, dengan materi membuat benda dengan teknik konstruksi, melanjutkan pertemuan sebelumnya, pada pertemuan ini siswa sudah banyak yang 7
8 8 mengikuti langkah-langkah model pembelajaran langsung. Siswa sudah mencatat tujuan pembelajaran pada buku catatan khusus mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan. Pada pertemuan ini siswa diminta untuk melanjutkan tugas yang telah diberikan. Dan guru menunjukkan beberapa hasil karya kerajinan benda konstruksi terbaik buatan siswa untuk maju kedepan kelas untuk menunjukkan bagaimana cara membuat benda konstruksi yang baik sebagai motivasi untuk siswa yang lain dalam membuat benda konstruksi untuk keterampilannya. Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari kamis tanggal 17 Mei Pada pertemuan ketiga ini, seperti biasa guru mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk membuat benda konstruksi. Untuk penilaian akhir siklus II ini, guru menyuruh masing-masing siswa untuk melanjutkan membuat benda konstruksi yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya, hanya menjadi perbadaannya adalah pada penilaian akhir siklus II ini benda konstruksi yang dibuat bukan tempat pensil tetapi sesuai dengan kreasi masing-masing siswa, yang bertujuan agar siswa lebih kreatif membuat keterampilan benda konstruksi. Setelah itu guru mengambil nilai akhir keterampilan dari siklus II. Refleksi siklus II Pada siklus II proses pembelajaran sudah menunjukkan hasil yang meningkat dari hasil proses pembelajaran pada siklus I. Pada aktivitas guru dan siswa meningkat dengan kategori sangat baik. Namun masih ada kelemahankelemahan dari masing-masing aktivitas, pada aktivitas guru dalam hal mengecek pemahaman dan memberi umpan balik guru masih menentukan siswa yang akan menjawab pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari. Sedangkan pada aktivitas siswa tentang memberi tanggapan tentang materi pembelajaran siswa sudah berani memberikan tanggapan atau pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari namun kadang siswa masih memperhatikan kegiatan lain pada saat pembelajaran. Analisis Deskriptif Hasil Keterampilan Aktivitas Guru Dalam Proses Pembelajaran Data hasil observasi siklus I dan siklus II tentang aktivitas guru, siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.4 Persentase aktivitas guru pada siklus I dan II No Aktivitas Guru yang Diamati Siklus I Siklus II Pertemuan Pertemuan Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa 2 Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan 3 Membimbing pelatihan Mengecek pemahaman dan memberi umpan balik 5 Memberikan kesempatan untuk
9 9 pelatihan lanjutan dan penerapan Jumlah Skor Skor Maksimum Persentase Kategori Cukup Baik Sangat baik Sangat baik Dari tabel.4 di atas dapat dilihat bahwa secara umum aktivitas guru selama empat kali pertemuan mengalami peningkatan. Pada aktivitas guru siklus I pertemuan pertama dengan persentase 60 meningkat sebesar 10 sehingga pada pertemuan kedua diperoleh jumlah persentase 70. Kemudian aktivitas guru pada siklus II pertemuan pertama atau pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan dari pertemuan kedua pada siklus I yaitu mengalami peningkatan sebesar 15 sehingga pada diperoleh jumlah persentase 85. Pada siklus II pertemuan kedua atau pertemuan keempat juga mengalami peningkatan dari pertemuan ketiga yaitu sebesar 5 diperoleh jumlah dengan persentase 90. Secara keseluruhan aktivitas guru mengalami peningkatan dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat yaitu dari jumlah dengan persentase 60 meningkat sebesar 30 sehingga diperoleh jumlah persentase 90. Jadi secara kesuluruhan aktivitas guru dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan. Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Data hasil observasi siklus I dan siklus II tentang aktivitas siswa dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel.5 Peningkatan aktivitas Siswa pada Siklus I dan Siklus II Siklus I Siklus II No Aktivitas Siswa yang Diamati Pertemuan Pertemuan 1 Mendengarkan penjelasan guru tentang pengertian benda konstruksi dan mencatat hal-hal penting 2 Mengikuti langkah pembuatan benda konstruksi yang diberikan guru secara teratur dan benar 3 Berlatih membuat benda konstruksi dengan benar 4 Dapat merancang bentuk benda konstruksi 5 Mengerjakan tugas lanjutan di rumah yang diberikan oleh guru secara teratur Jumlah Skor Skor Maksimum Persentase 50% 65% 80% 90% Kategori Cukup Baik Baik Sangat baik
10 10 Dari tabel.5 di atas dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa di setiap pertemuan pertama hingga pertemuan keempat. Pada pertemuan pertama aktivitas siswa masih kurang, ini terlihat dari jumlah dengan persentase 50%. Pada pertemuan kedua aktivitas siswa meningkat dari pertemuan pertama sebesar sebesar 15% sehingga diperoleh jumlah persentase 65%, pada pertemuan ketiga aktivitas siswa juga mengalami peningkatan dari pertemuan kedua yaitu sebesar 15% sehingga diperoleh jumlah dengan persentase 80% dan pada pertemuan keempat aktivitas siswa sudah sangat baik dan mengalami peningkatan dari pertemuan ketiga yaitu sebesar 10% diperoleh jumlah dengan persentase 90%. Secara keseluruhan aktivitas siswa dari pertemuan pertama hingga pertemuan keempat mengalami peningkatan yaitu dari jumlah persentase 50% meningkat sebesar 40% diperoleh jumlah persentase 90%. Hasil Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Dari hasil keterampilan siklus I dan siklus II, pada siklus I dari jumlah keseluruhan 32 orang siswa yang mendapat kategori terampil 23 orang siswa dan yang mendapatkan kategori cukup terampil ada 9 orang siswa. Sedangkan pada siklus II siswa yang emndapat kategori sangat terampil 25 orang dan kategori terampil 7 orang siswa. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data siklus I dan siklus II maka penerapan model pembelajaran langsung dalam meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dapat meningkatkan beberapa hal seperti: Peningkatan Aktivitas Guru Pada lembar pengamatan aktivitas guru, pada siklus I rata-rata aktivitas guru adalah 70 (baik) mengalami kenaikan pada siklus II dengan rata-rata 90 (sangat baik). Peningkatan Aktivitas Siswa Pada lembar pengamatan aktivitas siswa, pada siklus I rata-rata aktivitas siswa adalah 65 (baik) mengalami kenaikan pada siklus II dengan rata-rata 90 (sangat baik). Peningkatan Hasil Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Untuk mengetahui peningkatan keterampilan membuat benda konstruksi dari kertas pada siklus I dan siklus II melalui penerapan model pembelajaran langsung siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru pada tahun ajaran 2011/2012 dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabel.6 Peningkatan Nilai Keterampilan Benda Konstruksi Siswa Dalam Membuat Kerajinan Benda konstruksi Pada Data Awal, Siklus I dan Siklus II Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Interval Kategori Data Siklus I Siklus II Awal 81,25% % Sangat Terampil ,5 % < 81,25 % Terampil ,75 % < 62,5 % Cukup Terampil % < 43,75 % Kurang Terampil 3 - -
11 11 Jumlah Nilai Siswa Rata- Rata nilai Siswa 57,81 70,31 85,15 Kategori Cukup Terampil Sangat Terampil Terampil Pada tabel.6 di atas dapat dilihat adanya peningkatan antara data awal siklus I dan siklus II. Dari rata-rata nilai data awal 57,81 meningkta di siklus I menjadi 70,31 atau meningkat sebesar 12,50 poin, dari siklus I meningkat menjadi 85,15 atau meningkat sebesar 14,84 poin. Untuk lebih jelasnya peningkatan keterampilan membuat benda konstruksi dari koran dapat dilihat pada grafik dibawah ini: Grafik.7 Peningkatan Keterampilan Siswa Membuat benda konstruksi Dari Data Awal, Siklus I dan Siklus II Data Awal Siklus I Siklus II Sebagaimana terlihat pada grafik diatas, bahwa sebelum diterapkan model pembelajaran langsung nilai rata-rata pada skor dasar hanya 57,81 dengan kategori cukup terampil. Kemudian setelah diterapkan model pembelajaran langsung siklus I, nilai rata-rata keterampilan siswa meningkat menjadi 70,31 dengan kategori terampil. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rat mencapai 85,15 dengan kategori sangat terampil. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran langsung yang dilakukan oleh guru dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari kertas koran dengan demikian hipotesis dapat diterima. IV. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan deskripsi hasil penelitian dan pembahasan, diperoleh simpulan dan saran sebagai berikut: Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab IV dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penerapan model pembelajaran langsung dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi siswa kelas IV SD Negeri 153 Pekanbaru. Hal
12 12 ini dapat dilihat dari hasil perbandingan data awal, hasil penilaian benda konstruksi siklus I dan hasil penilaian benda konstruksi siklus II siswa yang semakin meningkat. Pada data awal nilai rata-rata siswa 57,81, pada hasil penilaian benda konstruksi di siklus I nilai rata-rata siswa 70,31 mengalami peningkatan sebesar 12,50 dari hasil data awal. Sementara pada hasil penilaian benda konstruksi siklus II nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 85,15 dan mengalami peningkatan sebesar 14,84 dari hasil penilaian benda konstruksi siklus I. 2. Dapat juga dilihat pada peningkatan aktivitas guru yaitu pada siklus I pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 12 dengan persentase 60% meningkat sebesar sebesar 2 point atau sebesar 10% sehingga pada pertemuan kedua diperoleh jumlah skor 14 dengan persentase 70%, kemudian pada pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan dari pertemuan kedua yaitu sebesar 3 poin atau sebesar 15% sehingga diperoleh jumlah skor 17 dengan persentase 85%. Pada pertemuan keempat juga mengalami peningkatan dari pertemuan ketiga yaitu sebesar 1 point atau sebesar 5% sehingga diperoleh jumlah skor 18 dengan persentase 90%. 3. Dapat juga kita lihat peningkatan pada aktivitas siswa yaitu pada pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 10 dengan persentase 50% kemudian meningkat pada pertemuan kedua sebesar 3 point atau sebesar 15% sehingga diperoleh jumlah skor 13 dengan persentase 65%, Kemudian pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan dari pertemuan kedua yaitu sebesar 3 point atau sebesar 15% sehingga diperoleh jumlah skor 16 dengan persentase 80% dan pada pertemuan keempat juga mengalami peningkatan dari pertemuan ketiga yaitu sebesar 2 poin atau 10% sehingga diperoleh jumlah skor 18 dengan persentase 90%. Saran Melalui penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengemukakan saransaran sebagai berikut : 1. Bagi Sekolah, model pembelajaran langsung dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif memperbaiki kualitas proses pembelajaran terutama untuk meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi di sekolah dasar. 2. Kepada guru bidang studi SBK hendaknya membiasakan siswa untuk lebih mengembangkan pengetahuan dan kemampuannya dan hendaknya guru memahami langkah-langkah pembelajaran dengan baik agar proses pembelajaran dapat berjalan secara efektif. 3. Kepada peneliti yang berminat menindak lanjuti penelitian ini diharapkan untuk lebih mengembangkan model pembelajaran langsung. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharjono, Supardi. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Palembang: Depdiknas.
13 13 Julia. (2011). Penerapan Tehnik Menempel Untuk Meningkatkan Keterampilan Kolase Siswa Kelas 1 Seni Budaya dan Keterampilan SDN 013 Bukit Raya. Mohammad Jauhar. (2011). Implementasi PAIKEM. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher. Nurhadiat, dedi. (2008). Seni Budaya dan Keterampilan untuk SD/MI kelas IV. Jakarta : PT. Grasindo. Pengertian Model Pembelajaran.[online]. Tersedia Diakses tanggal 11 Maret Robert E. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Indeks. Sanjaya W. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group. Satria.(2008).Pengertian Keterampilan dan jenisnya.[online]. Diakses tanggal 11 Maret Sri Murtono,M.Pd.dkk. (2011). SBK (Seni Budaya dan Keterampilan kelas IV SD). Bogor: Yudhistira. Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta: Derektorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tim Bina Karya Guru. (2007). Seni Budaya dan Keterampilan (untuk Sekolah Dasar Kelas IV). Jakarta: Erlangga. Trianto. (2007). Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka Pubhlisher. Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Yanti. (2012). Daur Ulang. Jakarta: Demedia.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KARYA KERAJINAN MAKRAME. Mulyana 1, Zariul Antosa 2, Hamizi 3 ABSTRACT
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KARYA KERAJINAN MAKRAME Mulyana 1, Zariul Antosa 2, Hamizi 3 ABSTRACT Direct study model is one of the approach teach which is designed
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU Winda Angela 1, Zariul Antosa 2, Lazim N 3 ABSTRACK The purpose
Lebih terperinciKeywords: Contextual Model Of Learning, Skill Meronce.
1 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Meronce Siswa Kelas V SDN 82 Pekanbaru Oleh Lidia Febrina 1, Zariul Antosa 2, Neni Hermita 3 Abstract Background of this research
Lebih terperinciFebrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3
1 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi dari Stik Es pada Siswa Kelas IV B SDN 153 Pekanbaru Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Pada Siswa Kelas IV. C SD Negeri 165 Pekanbaru
1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Pada Siswa Kelas IV. C SD Negeri 165 Pekanbaru Elvina Oktavia 1, Zariul Antosa 2, Erlisnawati 3 ABSTRACT
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief dari Bahan Plastis Siswa Kelas IV SDN 151 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief dari Bahan Plastis Siswa Kelas IV SDN 151 Pekanbaru Sri Wahyuningsih 1, Zariul Antosa 2, Gustimal Witri 3 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU
1 PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU Helmi Yanti, Drs. Zariul Antosa, M.Sn, Mahmud Alpusari, S.Pd., M.Pd myza1403@yahoo.com,
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran
1 Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Kemampuan Menggambar Imajinatif dengan Menggunakan Teknik Arsir Siswa Kelas III SDN 149 Pekanbaru Rini Mariyantika 1, Zariul Antosa 2, Erlisnawati
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS BENDA TIGA DIMENSI DENGAN TEKNIK MENEMPEL SISWA KELAS IV
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGHIAS BENDA TIGA DIMENSI DENGAN TEKNIK MENEMPEL SISWA KELAS IV.C SDN 21 PEKANBARU Oleh Riri Karmila sari 1, Zariul
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO
Prosiding Seminar Nasional Volume 2, Nomor 1 ISSN 2443-119 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN
Lebih terperinciPerbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif
Jurnal Matematika Vol. 3 No. 2, Desember 2013. ISSN: 1693-1394 Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif Tri Wahyuningsih
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK PIANIKA PADA SISWA KELAS V SDN 041 PEKANBARU
1 PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK PIANIKA PADA SISWA KELAS V SDN 041 PEKANBARU Gaby Giovanni Putri 1, Zariul Antosa 2, Lazim N 3 Abstract Tipe of This research
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP
PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini
Lebih terperinciPENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU
1 PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU Fenti Putri Sari, Drs.Zariul Antosa, Jessi Alexander Alim M.Pd fentiputrisari123@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH Depi Julianti, Otang Kurniaman, Guslinda depijulianti@gmail.com,
Lebih terperinciKeyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VC SDN 165 Pekanbaru Dini Novita Sari 1, Neni Hermita 2, Otang Kurniaman 3 Abstract
Lebih terperinciMETODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA WANDY Guru SMP Negeri 3 Tapung wandy6779@gmail.com ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mengetahui
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION
MUST: Journal of Mathematics Education, Science and Technology Vol. 1, No. 2, Desember 2016. Hal 199 208. UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI)
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN 2015/2016 Ahmad Subhanarrijal 1, Triyono 2, Wahyudi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT DI SDN 11 RAWANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Indriani 1, Yusrizal 1, Hendrizal 1 1 Program
Lebih terperinci3 Dosen pembimbing II, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, .
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENCAMPUR WARNA SISWA KELAS IV SDN 151 PEKANBARU Rahma Diana 1, Dra. Zariul Antosa, M.Sn 2, Dra.Hj. Munjiatun 3 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU
PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU Rahmatul Yusna 1, Hamizi 2, Mahmud Alpusari 3 Abstract The problem formulation in this
Lebih terperinciBAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Data Pratindakan Peneliti terlebih dahulu melakukan tahap pratindakan sebelum melaksanakan proses penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 7 KOTA PEKANBARU Dedi Arianto, Zariul Antosa, Munjiatun Dediarianto281@gmail.com, Antosazariul@gmail.com,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan
25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian tindakan adalah penelitian yang dilakukan bertujuan untuk menemukan alternatif dari pemecahan masalah dan untuk melakukan perbaikan dalam berbagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting 3.1.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Surabaya yang terletak di jalan Danau Towuti Kecamatan Kedaton Kota Bandar Lampung.
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 74 PEKANBARU
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 74 PEKANBARU Nia Afrilyatni 1, Hendri Marhadi 2, Lazim. N. 3 Abstract The problem in this study were
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)
27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 122 PEKANBARU.
1 PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II SD NEGERI 122 PEKANBARU. Oleh Ria Indrawati 1,Jesi Alexander Alim 2,M. Jaya Adi
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYANYIKAN LAGU DAERAH RIAU SISWA KELAS V SDN 40 PEKANBARU
1 PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYANYIKAN LAGU DAERAH RIAU SISWA KELAS V SDN 40 PEKANBARU Dayangku Mustika Sri Alam, Zariul Antosa, Eddy Noviana dayangku_mustika@yahoo.com, 085272850011,antosa_zariul@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015 Ary Wardani 1, Triyono 2, Ngatman 3 1 Mahasiswa, 2
Lebih terperinciLEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU
1 LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU Yuliska Yusro, Eddy Noviana, Otang Kurniaman, Yuliska0207@gmail.com,, eddynoviana82@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KERAJINAN MAKRAME SISWA KELAS Va SD NEGERI 21 PEKANBARU Oleh Nova Andrilia 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun
Lebih terperinciPENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD
PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN GURU MENERAPKAN MODEL STAD Suciono Pengawas Sekolah Dinas Pendidikan, kab. Langkat Abstract: This study aims to determine whether
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah
Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 4, Agustus 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE SD Negeri Kedungpatangewu, Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN 018 Pulau Rambai Kecamatan Kampar timur Kabupaten Kampar dengan jumlah siswa
Lebih terperinciOleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS III.A SDN 1 PEKANBARU Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 Abstrak The application of direct instructional
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IVB SDN 153 Pekanbaru,, ABSTRACT This research is motivated by low grade math
Lebih terperinciAPLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT
1 APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT Yeni Marleni, Munjiatun, Mahmud Alpusari Yeni_Marlinaagt@yahoo.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 168 PEKANBARU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 168 PEKANBARU Yesi Susanti 1, Mahmud Alpusari 2, Syahrilfuddin 3 Abstrack The specific objective
Lebih terperinciIMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU Ana Julita, Lazim N, Mahmud Alpusari Anajulita111@gmail.com, LazimPGSD@gmail.com,
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS II C SD NEGERI 21PEKANBARU Oleh Suci Anggraini 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak Percentage of teacher
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEWARNAI MOTIF MELAYU RIAU SISWA KELAS VA SDN 138 PEKANBARU. Abstract
1 PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEWARNAI MOTIF MELAYU RIAU SISWA KELAS VA SDN 138 PEKANBARU Oleh Roys Saddam 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3 Abstract The problems underlying
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Gendongan 01 yang terletak di Jl. Margorejo No.580 Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Siswa
Lebih terperinciPenerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 M-31 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick on the Draw dalam Perkuliahan Kalkulus Integral Dewi Rahimah 1, Effie Efrida Muchlis 2 Program Studi
Lebih terperinciSuci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno Prodi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin,
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII A DI SMP NEGERI 31 BANJARMASIN PADA MATERI AJAR ZAT DAN WUJUDNYA MELALUI PENERAPAN MODEL EXPLICIT INSTRUCTION Suci Puspa Melati, M. Arifuddin Jamal, dan Suyidno
Lebih terperinciOleh: Umi Hidayah Sahida 1, Noorhidayati 2, Kaspul 3 Program Studi Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin 1,2,3
Jurnal Wahana-Bio Volume XVI Desember 2016 UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X MIA 1 SMA NEGERI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP EKOSISTEM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PROBING PROMPTING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERFIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 BANGKINANG BARAT TAHUN AJARAN 2011/2012
Lebih terperinciKeyword: CIRC, Learning, Phoem
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 SELANG
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INKUIRI
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF INKUIRI Ni Made Novitasari 1, Achmad Dasuki 2, Dadang Kurnia 3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KEPADATAN POPULASI MANUSIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DI SMP ARTIKEL PENELITIAN OLEH TRI SUPRAPTO NIM : F65112041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciArnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI SISWA MELALUI STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X1 SMA NEGERI 1 KAMPAR KIRI TAHUN AJARAN 2009/2010 Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU Oleh Sri Susilawati Tanjung 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 Abstrak This study
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEGAK BERSAMBUNG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG SISWA KELAS I SDN UJUNG VIII SURABAYA Usmiwati PGSD FIP Universitas Negeri Surabaya (email: usmiwatiwati@yahoo.co.id)
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK TARI SISWA KELAS VSD NEGERI 183 PEKANBARU
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK TARI SISWA KELAS VSD NEGERI 183 PEKANBARU OLEH: Guspina Olensia Anggraini 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati
Dinamika: Jurnal Praktik Penelitian Tindakan Kelas Pendidikan Dasar & Menengah Vol. 7, No. 2, April 2017 ISSN 0854-2172 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR SD Negeri Purbasana
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 PULAU KECAMATAN BANGKINANG SEBERANG By Anni Hidayati 1, Syahrilfuddin 2, Otang Kurniaman 3
Lebih terperinciPENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD
PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD Sutarsih 1, Suripto 2, Mohamad Chamdani 3 PGSD FKIP UNS Kampus VI Kebumen. Jl. Kepodang 67A
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 178 PEKANBARU Nurlaili, Jesi Alexander Alim, Otang Kurniaman Lilinurlaili759@yahoo.co id, Jesialexa@yahoo.com,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kecandran 01 dengan subyek penelitian siswa kelas 4 yang berjumlah 32 siswa yang terdiri dari
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII 1 MTs NEGERI ENOK Habibullah a, Hj. Zetriuslita b, Abdurrahman c a Alumni Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR
Penerapan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR Isa Bella Mustika Perwita PGSD FIP Universitas
Lebih terperinciWirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS X 1 SMA NEGERI 6 PEKANBARU Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS IV SDN PANJATAN Oleh: Woro Rukmi Estiningtyas 1, Imam
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract
PENINGKATAN KEMAMPUAN MELAKUKAN EKSPERIMEN DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI PENDEKATAN CONTEKSTUAL TEACHING AND LEARNING DI SDN 13 BUKIT KACIAK Erik Sandra 1, Wince Hendri
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Berwawancara Siswa Kelas V SDN 021 Bangkinang Kabupaten Kampar.
1 Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Berwawancara Siswa Kelas V SDN 021 Bangkinang Kabupaten Kampar Oleh Satri Mulia Tami Sulta 1, Otang Kurnaman, M. Pd 2, Erlisnawati,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Aqib (2014: 18) PTK merupakan cara yang strategis bagi guru untuk memperbaiki
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BERNYANYI LAGU WAJIB NASIONAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SEKOLAH DASAR. Mansurdin 1), Mayurni Ofanida 2 1
PEMBELAJARAN BERNYANYI LAGU WAJIB NASIONAL DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DI SEKOLAH DASAR Mansurdin 1), Mayurni Ofanida 2 1 PGSD FIP UNP, Kota Padang, Indonesia 2 Mahasiswa PGSD FIP UNP, Kota Padang,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE SISWA KELAS V SDN 038/XI SUNGAI PENUH PROVINSI JAMBI Agus Edwariyanto¹, Gusnetti², Asrul Thaher² ¹ ) Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI KELAS VC SDN 42 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT RESMI KELAS VC SDN 42 PEKANBARU Oleh Reni Rosma Dewi 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 Abstrak Formulation of the problem
Lebih terperinciPermata Puti Baydar, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa
1 APPLICATION OF INDONESIA REALISTIC MATHEMATIC EDUCATION (PMRI ) FOR INCREASING FIFTH GRADE STUDENTS MATHEMATIC LEARNING OUTCOME OF SDN 8 DURI BARAT KECAMATAN MANDAU KABUPATEN BENGKALIS Permata Puti Baydar,
Lebih terperinciMebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)
PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP JENIS POHON JARINGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV TEMA CITA-CITAKU DI SDN KEBONSARI 05 JEMBER Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERITA LEGENDA SISWA KELAS V SDN 034 SUKAJADI KOTA PEKANBARU Otang
Lebih terperinciBegi Arfendi¹, Erlisnawati², Zulkifli³. Abstract
1 Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa IPS Kelas IV SDN 001 Rantau Baru Kecamatan Pangkalan Kerinci Begi Arfendi¹, Erlisnawati², Zulkifli³
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI Irma Daniyati dan Sri Sudarmini Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya SMA Negeri 11 Surabaya
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstrak
PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI ACTIVE DEBATEDI SDN 01 KOTO PULAI PESISIR SELATAN Juli Mardon 1, Gusnetti, 1 Gusmaweti 2 1 Program
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V A SDN 54 PEKANBARU Oleh Fitri Yana S 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak This study aims to improve students' mathematics
Lebih terperinciKemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam As- Shofa Pekanbaru
Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 3, No. 1, 2017, Hal. 9 14 Kemampuan Pemahaman Matematis Melalui Strategi Think Talk Write Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Islam
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS III MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI SD NEGERI 18 SILAUT PESISIR SELATAN Syafriani 1, Wince Hendri 2, Khairul Harha
Lebih terperinciPenerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No.
Penerapan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Penyebab Benda Bergerak Di Kelas II SD No. 1 Polanto Jaya Fartati Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau *Korespondensi :
1 PENGGUNAAN MEDIA MICROSOFT OFFICE POWERPOINT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII 2 SMPN 32 PEKANBARU Verawati Turanda *, Rosmaini
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 40 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Interaktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SDN 40 Pekanbaru Metralita 1, Neni Hermita 2, Munjiatun 3 Abstract This research is based on dissatisfying result
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI
203 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI 0812 689 8822 SDN 002 Bagan Besar, Kota Dumai ABSTRACT This study aimed to describe the learning
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR Okmi Muji Rahayu 1, Suhartono 2, M. Chamdani 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas
Lebih terperinciKeywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SDN 2 NGASINAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Laela
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian Penelitian Tindakan Kelas ini di awali dari orientasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran matematika yang terdapat di kelas 2.B
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA SDN KEBUN BUNGA 6 BANJARMASIN Raihanah Sari Universitas Lambung Mangkurat Email: reyhana89.rss@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELASVB SD NEGERI 56 PEKANBARU Dian Septia 1, Syahrilfuddin 2, Lazim N 3 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
Lebih terperinciIMPLEMENTATION STRATEGY FOR THE MAP CONCEPT IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IPS SD STATE CLASS IV C 163 PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION STRATEGY FOR THE MAP CONCEPT IMPROVING STUDENT LEARNING OUTCOMES IPS SD STATE CLASS IV C 163 PEKANBARU Meli Zulhairani, Zariul Antosa, Lismasila mely140793@gmail.com, antosazariul@gmail.com,
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Langsung Dengan Media Komik Matematika dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 23 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Dengan Media Komik Matematika dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 23 Pekanbaru Oleh Dilla Fitri 1, Syahrilfuddin 2, Neni Hermita 3 Abstract
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU Kamaruddin, Munjiatun, Mahmud Alpusari kamaruddin86@yahoo.co.id,
Lebih terperinciKurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa
1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai Wirdatul Jannah 1, Damanhuri Daud 2, Neni Hermita 3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciYana Anita Restari 1, Zariul Antosa 2, Eddy Noviana 3
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGGAMBAR IMAJINATIF PADA SISWA KELAS III SDN 016 TANAH MERAH KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Yana Anita Restari 1, Zariul Antosa
Lebih terperinci