Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3
|
|
- Herman Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi dari Stik Es pada Siswa Kelas IV B SDN 153 Pekanbaru Febrina Saptayani 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun 3 ABSTRACT The purpose of this research is to improve the implementation of the skills to make construction object of the ice sticks at fourth grade students of SDN 153 Pekanbaru with the application of guided inquiry learning model. The subjects in this study were fourth grade students of SDN 153 Pekanbaru in academic year 2012/2013 with the number of students 34. The formulation of the problem in this research is: "Is the implementation of guided inquiry learning model can improve the skills of making objects of construction of ice sticks on fourth grade students of SDN 153 Pekanbaru? '. The research was conducted in two cycles, the first cycle held two meetings with one final assessment cycle and the second cycle was also carried out two meetings and one final assessment cycle. The instrument of collecting data in this study is the teacher observation sheet, student observation sheet, rubric assessment process and rubric assessment product. The study is in the form of classroom action research (CAR). The results of this study indicate that the implementation of guided inquiry learning model can improve the skills of the fourth grade students in the SDN 153 Pekanbaru in making construction object of ice sticks. At the first data, the average of students score in making the construction objects of ice sticks In the first cycle, the average of students mark and increased by of the results of the initial data. Meanwhile, on the second cycle the average of students score increased to and increase of 12.6 from the first cycle. This shows that the implementation of guided inquiry learning model can improve the skills of making objects of construction of ice sticks in fourth grade students of SDN 153 Pekanbaru. Keywords: Guided Inquiry Learning Model, making object construction skills of ice sticks PENDAHULUAN Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan, kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: belajar dengan seni, belajar melalui seni dan belajar tentang seni. Peran ini tidak dapat diberikan oleh mata pelajaran lain. Pendidikan seni keterampilan sebagai salah satu pengembangan kesenian di Sekolah Dasar memiliki peranan penting dalam upaya pengembangan dan pembinaan kemampuan berpikir dengan memperhatikan kebutuhan dan perkembangan anak untuk mencapai kecerdasan emosional, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan kreativitas siswa. 1 Mahasiswa PGSD FKIP Universitas Riau, Nim , nha.bhian@yahoo.com 2 Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Antosazariul@gmail.com 3 Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Munjiatun@unri.ac.id
2 Keberhasilan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting karena keberhasilan suatu pelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti kematangan, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, model pembelajaran yang diterapkan dan alat media yang mendukung serta materi yang digunakan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Roza Warmaningsih guru bidang studi Seni Budaya dan Keterampilan kelas IV SDN 153 Pekanbaru diketahui bahwa pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada sub materi benda konstruksi sudah pernah diterapkan, akan tetapi bukan menggunakan bahan dari stik es. Untuk penelitian ini, peneliti mengambil data awal melalui tes awal, hasil dari tes awal terlihat dengan nilai ratarata siswa 50,47 dengan kategori cukup terampil. Kurangnya keterampilan siswa pada materi benda konstruksi dapat dilihat dari banyaknya jumlah siswa yang masih memiliki nilai dengan kategori kurang terampil. Hal ini terlihat dari gejala-gejala yang tampak seperti: (1) Rasa ingin tahu siswa masih rendah tentang pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan; (2) Siswa tidak mampu mengembangkan dan mengungkapkan gagasan sendiri; (3) Guru terlalu banyak membimbing selama proses pembelajaran; (4) Siswa tidak mampu mengaplikasikan materi kedalam bentuk nyata. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin melakukan tindakan perbaikan pembelajaran dalam seni budaya dan keterampilan pada siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru, maka penulis ingin mengadakan penelitian dengan judul Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk meningkatkan Keterampilan membuat Benda Konstruksi dari Stik Es pada siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, yang menjadi pokok permasalahan adalah: Apakah Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari stik es pada siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru? Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dalam membuat benda konstruksi dari stik es pada siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah: 1. Bagi siswa, mendapatkan pengalaman belajar dalam Pembelajaran Seni keterampilan dan dapat meningkatkan kreativitas, keterampilan dalam seni membuat benda konstruksi dari stik es; 2. Bagi Guru, dapat melakukan satu upaya perbaikan pembelajaran Seni budaya dan Keterampilan khususnya Seni keterampilan sehingga keterampilan dan kemampuan siswa dapat ditingkatkan dan menerapkan proses Pembelajaran Seni Keterampilan dengan menggunakan model yang tepat; 3. Bagi sekolah, dapat dijadikan salah satu masukan dalam mengembangkan sarana dan prasarana belajar di sekolah setelah mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing; 4. Bagi Peneliti, dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan tentang model pembelajaran inkuiri terbimbing dan dapat menjadi pedoman agar kelak dapat dijadikan modal sebagai guru dalam mengajar. 2
3 3 METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan dua siklus. Bentuk penelitian ini adalah tindakan kelas kolaboratif. Penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Ddikatakan penelitian kolaboratif karena pada penelitian ini guru dan peneliti dilibatkan secara serentak. Penelitian dilaksanakan di SDN 153 Pekanbaru. Bertempat di Jl. Semangka (Amilin). Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2012/2013. Pada tanggal 10 September 2012 sampai dengan 15 Oktober Subjek penelitian adalah siswa kelas IV B SDN 153 Pekanbaru. Terdiri dari 34 orang siswa, 19 orang siswa perempuan, dan 15 orang siswa laki-laki. Teknik pengumpulan data primer ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: Observasi adalah metode atau cara menganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati siswa secara langsung dalam rangka evaluasi keterampilan dalam membuat benda konstruksi. Observasi digunakan sebagai alat evaluasi untuk memakai kegiatan belajar yang bersifat kemampuan atau aspek psikomotor. Teknik Tes keterampilan adalah tes yang dilakukan untuk dapat mengambil nilai dari keterampilan yang telah dibuat oleh siswa dengan materi pembelajaran benda konstruksi dari stik es. Dokumentasi adalah suatu data yang telah diperoleh dari hasil penelitian yaitu berbentuk hasil penemuan dalam membuat keterampilan benda konstruksi dari stik es yang telah ditemukan siswa yang dilakukan melalui percobaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data deskriptif. Aktivitas guru dan siswa dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Untuk penilaian tertinggi 4 dan penilaian terendah 1. Aktivitas guru dan siswa dalam model pembelajaran inkuiri terbimbing ini terdiri dari 6 indikator, dengan rintang nilai 1-4. Maka skor maksimalnya adalah 24 ( 6 x 4) dan skor minimalnya adalah ( 6 x 1) untuk menentukan persentase nilai data aktivitas guru dan siswa yang diamati dengan rumus: Rumus: P = Sumber: Anas Sudijono (2010:43) Keterangan: P = Persentase rata-rata aktivitas guru dan siswa F = Jumlah skor aktivitas yang dilakukan guru dan siswa N = Skor maksimal yang di dapat dari aktivitas guru dan siswa
4 4 Kriteria aktivitas guru dan siswa disajikan dibawah ini : a. Jumlah kategori ada 4 yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang b. Untuk melihat kategori aktivitas guru dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut : I = Sehingga dapat dihitung dengan cara : NA = Jumlah indikator x Skor tertinggi = 6 X 4 = 24 NB = Jumlah indikator x Skor terendah = 6 X 1 = 6 Konversikan ke 100 sehingga dapat dihitung dengan cara: NA = X 100 = 100 NB = X 100 = 25 Jadi, I = = = Keterangan : I = Interval NA = Nilai Atas NB = Nilai Bawah K = Kategori Jadi kriteria aktivitas guru dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3.1 Kategori Persentase Aktivitas Guru Interval Kategori 81,25% -100% Sangat Baik 62,5% 81,25% Baik 43,75% 62,5% Cukup 25% 43,75% Kurang
5 5 Tabel 3.2 Kategori Persentase Aktivitas Siswa Interval Kategori 81,25% -100% Sangat Baik 62,5% 81,25% Baik 43,75% 62,5% Cukup 25% 43,75% Kurang Tujuan dari analisis ini ialah untuk mengetahui meningkatnya keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi yang dicapai siswa setelah pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing. Penentuan meningkatnya keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi diambil dari penilaian produk 40% dan penilaian proses sebanyak 60%. Rumus yang digunakan dalam penilaian ini (persiklus) adalah: 1. Penilaian Proses RT = Keterangan : RT = Skor rata-rata penilaian proses P1 = Skor proses pertemuan 1 P2 = Skor proses pertemuan 2 Nilai Proses = 2. Penilaian Produk Nilai Produk = X Nilai Akhir Keterampilan Nilai Akhir = Nilai Proses + Nilai Produk Kriteria dalam keterampilan membuat benda konstruksi dari stik es siswa disajikan dibawah ini: a. Jumlah kategori ada empat yaitu sangat terampil, terampil, cukup terampil dan kurang terampil b. Untuk melihat interval penilaian keterampilan membuat membuat benda konstruksi dari stik es dapat digunakan rumus sebagai berikut: I = Sehingga dapat dihitung dengan cara: I = = =
6 6 Keterangan: I = Interval NA = Nilai Atas NB = Nilai Bawah K = Kategori Jadi kriteria penilaian keterampilan membuat benda konstruksi dari stik es dapat dilihat pada table berikut : Tabel 3.3 Kategori Penilaian Keterampilan Membuat Benda Konstruksi dari Stik es Interval Kategori 81, Sangat terampil 62,5 81,25 Terampil 43,75 62,5 Cukup Terampil 25 43,75 Kurang Terampil HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap perencanaan peneliti merencanakan segala sesuatu yang diperlukan yaitu perangkat pembelajaran dan instrument pengumpulan data. Perangkat pembelajaran terdiri dari silabus (lampiran A) dan rencana pelaksanaan pembelajaran (lampiran B) yang dirancang untuk setiap pertemuan. Rancangan silabus dibuat dengan mengamati standar isi kurikulum berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah ditentukan. Setelah merancang silabus, kemudian dikembangkan kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk setiap pertemuan. Pada setiap pertemuan menggunakan media pembelajaran.instrument pengumpulan data yang digunakan adalah lembar observasi aktivitas guru (lampiran C) dan lembar observasi aktivitas siswa (lampiran D) untuk setiap kali pertemuan, serta instrumen penilaian proses (lampiran E) dan instrumen penilaian produk (lampiran F). Pada pertemuan pertama siklus I ini dilaksanakan di kelas IV B dengan jumlah siswa 34 orang yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan dan semuanya hadir. Pertemuan ini peneliti melaksanakan pembelajaran selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit) dan proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 1) (Lampiran B1) dengan materi pokok benda konstruksi. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan siswa, berdo a, dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan pertanyaan untuk menciptakan pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran, menampilkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk lebih menarik perhatian siswa dan memberikan penguatan pada siswa agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yaitu
7 7 Benda apa saja yang dapat digunakan untuk membuat benda konstruksi? Kemudian jawaban siswa dijadikan sebagai rancangan hipotesis atau jawaban sementara. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis yang relevan yaitu stik es dapat dibuat menjadi benda konstruksi, kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertukar pendapat tentang benda konstruksi apa yang dapat dibuat dengan stik es dengan pengetahuan siswa. Setelah semua siswa menyampaikan pendapatnya, lalu siswa diminta untuk merancang bentuk figura foto dari stik es dengan ukuran, selanjutnya siswa bereksperimen membuat rancangan benda konstruksi sesuai dengan yang siswa inginkan, guru membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan selama membuat rancangan figura foto. Setelah semua siswa selesai membuat rancangannya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mendeskripsikan hasil rancangan figura foto dari stik es yang telah dibuatnya, siswa lain diperbolehkan bertanya, mengkritik, dan menganalisis hasil deskripsi rancangan figura foto yang ditampilkan temannya. Setelah semua siswa mengerti dan memahami langkah-langkah dalam merancang figura foto dari stik es, selanjutnya peneliti mengecek pemahaman siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan memberikan latihan lanjutan. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa dalam menyimpulkan materi dalam merancang figura foto dari stik es. Setelah selesai pembelajaran, peneliti berdiskusi dengan observer tentang proses pembelajaran yang telah dilakukan. Pada pertemuan pertama ini, proses pembelajaran masih belum sesuai dengan apa yang direncanakan dan masih kurang optimal dalam pelaksanaannya. Pada pertemuan kedua siklus I ini dilaksanakan di kelas IV B dengan jumlah siswa 34 orang yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki, 19 orang siswa perempuan dan semuanya hadir. Peneliti melaksanakan pembelajaran selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit) dan proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 2) (Lampiran B 2 ) dengan materi pokok benda konstruksi. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan siswa, berdo a, dan mengabsen kehadiran siswa, kemudian guru menyampaikan pertanyaan tentang pelajaran minggu lalu untuk menciptakan pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, menampilkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk lebih menarik perhatian siswa dan memberikan penguatan kepada siswa, supaya siswa termotivasi selama mengikuti proses pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yaitu Bagaimana langkah-langkah yang harus dilakukan untuk membuat sebuah figura foto dari stik es? jawaban siswa dijadikan rancangan hipotesis atau jawaban sementara, selanjutnya guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis yang relevan. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merancang figura foto yang memiliki fungsi pakai dan bermanfaat, selanjutnya siswa mulai membuat figura foto yang dimulai dengan memberi lem pada stik dan menyusun stik satu persatu sehingga membentuk sebuah figura foto. Siswa bereksperimen membuat figura foto dengan stik es sesuai dengan rancangan yang
8 8 telah dibuatnya. Guru membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan selama proses membuat figura foto dari stik es. Setelah semua siswa menyelesaikan membuat figura fotonya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendeskripsikan hasil figura foto yang telah dibuat sesuai rancangan yang diinginkan, siswa lain diperbolehkan bertanya, mengkritik dan menganalisis pekerjaan temannya. Setelah semua siswa mendeskripsikan hasil figura foto yang telah dibuat, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa terhadap langkah-langkah dalam membuat figura foto dari stik es yang telah dibuatnya. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran mengenai teknik dalam membuat benda konstruksi dalam bentuk figura foto dari stik es yang telah dibuat. Sebagai latihan lanjutan siswa diminta untuk berlatih merancang membuat benda konstruksi dirumah masingmasing karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan penilaian akhir siklus I. Pada pertemuan ketiga siklus I ini, peneliti melanjutkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) pertemuan kedua, karena pada pertemuan kedua, waktu yang digunakan tidak cukup untuk melakukan pembelajaran membuat benda konstruksi dan mengadakan penilaian akhir siklus I. Pada pertemuan ketiga ini, peneliti meminta siswa untuk melanjutkan membuat benda konstruksi yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya, yaitu figura foto dari stik es. Siswa diminta untuk memperhatikan kerapian dan kreasi pada figura foto. Setelah semua selesai membuat benda kontruksinya, guru mengambil nilai akhir keterampilan dari siklus I. Hasil pengamatan observer selama pelaksanaan siklus I sebanyak dua kali pertemuan, masih terdapat banyak kekurangan yang dilakukan oleh peneliti dan siswa, seperti: guru belum aktif selama membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan, selama kegiatan pembelajaran peneliti hanya memperhatikan sebagian besar siswa yang aktif saja. Dan siswa, selama bertukar pendapat dalam merumuskan hipotesis masih banyak yang melakukan aktivitas yang lain. Dengan melihat hasil refleksi pada siklus I, peneliti perlu perencanaan perbaikan pada siklus II, yaitu peneliti harus memberikan pengertian dan memotivasi siswa supaya lebih aktif selama kegiatan pembelajaran dan siswa mampu mencari sendiri informasi mengenai materi yang dipelajari, peneliti mampu mengembangkan daya kognitif siswa, dan juga membimbing siswa secara keseluruhan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Pada pertemuan pertama siklus II ini dilaksanakan di kelas IV B dengan jumlah siswa 34 orang yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki, 19 orang siswa perempuan dan 2 orang siswa tidak hadir karena sakit. Pertemuan ini peneliti melaksanakan pembelajaran selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit) dan proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 3) (Lampiran B 3 ) dengan materi pokok benda konstruksi. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan siswa, berdo a, dan mengabsen kehadiran siswa. Kemudian guru menyampaikan pertanyaan untuk menciptakan pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari, kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran,
9 9 menampilkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk lebih menarik perhatian siswa dan memberikan penguatan pada siswa agar siswa lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yaitu Bagaimana cara merancang lampion dari stik es, yang berbeda dari contoh didepan? Kemudian jawaban siswa dijadikan sebagai rancangan hipotesis atau jawaban sementara. Guru membimbing siswa dalam merumuskan hipotesis atau jawaban sementara menjadi hipotesis yang relevan. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk merancang kembali benda konstruksi dalam rancangan lampion sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan siswa. Dengan itu siswa bereksperimen membuat rancangan benda konstruksi dalam rancangan lampion sesuai dengan yang siswa inginkan, guru membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam membuat rancangan lampion dari stik es, setelah semua siswa selesai membuat rancangannya, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat mendeskripsikan hasil rancangan lampion yang telah dibuatnya, siswa lain diperbolehkan bertanya, mengkritik, dan menganalisis hasil deskripsi rancangan lampion yang ditampilkan temannya, setelah semua siswa mengerti dan memahami langkah-langkah dalam merancang lampion dari stik es, selanjutnya peneliti mengecek pemahaman siswa dengan mengajukan beberapa pertanyaan dan memberikan latihan lanjutan. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran mengenai teknik membuat rancangan benda konstruksi dalam bentuk lampion dari stik es yang telah dibuat. Sebagai latihan lanjutan siswa diminta untuk berlatih merancang membuat lampion dirumah masing-masing. Pada pertemuan kedua siklus II ini dilaksanakan di kelas IV B dengan jumlah siswa 34 orang yang terdiri dari 15 orang siswa laki-laki, 19 orang siswa perempuan dan 1 orang siswa tidak hadir karena sakit. Pertemuan ini peneliti melaksanakan pembelajaran selama 2 jam pelajaran (2 X 35 menit) dan proses pembelajaran mengacu pada rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 4) (Lampiran B 4 ) dengan materi pokok benda konstruksi. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan mempersiapkan siswa, berdo a, dan mengabsen kehadiran siswa, kemudian guru menyampaikan pertanyaan tentang pelajaran minggu lalu untuk menciptakan pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran, menampilkan media pembelajaran yang akan digunakan untuk lebih menarik perhatian siswa dan memberikan penguatan kepada siswa, supaya siswa termotivasi selama mengikuti proses pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyajikan masalah yang berhubungan dengan materi pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan yaitu Dari rancangan yang telah dibuat pada minggu lalu, bagimana anak-anak menjadikan rancangan lampion menjadi sebuah benda konstruksi yang sempurna? jawaban siswa dijadikan sebagai rancangan hipotesis atau jawaban sementara, selanjutnya guru membimbing siswa untuk membuat hipotesis yang relevan. Kemudian guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat benda konstruksi dari stik es yang telah dirancang dalam bentuk lampion. Siswa bereksperimen membuat lampion dengan stik es sesuai
10 dengan rancangan yang telah dibuatnya. Guru membimbing dan membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses membuat lampion dari stik es. Setelah semua siswa menyelesaikan membuat lampion dari stik es, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendeskripsikan hasil lampion yang telah dibuat sesuai rancangan yang diinginkan, siswa lain diperbolehkan bertanya, mengkritik dan menganalisis pekerjaan temannya. Setelah semua siswa mendeskripsikan hasil benda konstruksi yang telah dibuat dalam bentuk lampion, kemudian guru mengajukan beberapa pertanyaan untuk menguji pemahaman siswa terhadap langkah-langkah dalam membuat lampion dari stik es yang telah dibuatnya. Pada kegiatan akhir, guru membimbing siswa untuk menyimpulkan pelajaran tentang teknik membuat benda konstruksi dalam bentuk lampion dari stik es yang telah dibuat. Sebagai latihan lanjutan siswa diminta untuk berlatih membuat benda konstruksi dirumah masingmasing karena pada pertemuan berikutnya akan diadakan penilaian akhir siklus II. Pada pertemuan ketiga siklus II ini, peneliti melanjutkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP 4) karena pada pertemuan kelima, waktu yang digunakan tidak cukup untuk melakukan pembelajaran membuat benda konstruksi dan mengadakan penilaian akhir siklus II. Pada pertemuan ketiga ini, peneliti meminta siswa untuk melanjutkan membuat benda konstruksi yang telah dirancang pada pertemuan sebelumnya, yaitu lampion dari stik es. Siswa diminta untuk memperhatikan kerapian dan kreasi pada lampion. Setelah semua selesai membuat benda kontruksinya, guru mengambil nilai akhir keterampilan dari siklus II. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus II ini sudah lebih baik dibandingkan siklus I. Hasil refleksi pada siklus I dan perencanaan untuk perbaikannya juga sudah diterapkan pada setiap pertemuan pada siklus II. Aktivitas guru dan siswa sudah lebih baik dibanding siklus I, begitu juga dengan hasil keterampilan benda konstruksi dari hasil sebelumnya. Kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan telah terlaksana sesuai dengan langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing, peneliti juga sudah mampu untuk menggunakan waktu dengan baik, bimbingan dan motivasi yang diberikan guru sudah mampu untuk meningkatkan aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan sangat baik. Siswa sudah mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing, hal ini terlihat dari keaktifan siswa, kemandirian siswa selama membuat keterampilan benda konstruksi dari stik es. Dari refleksi yang dilakukan pada siklus II ini, peneliti tidak melakukan rencana perbaikan untuk siklus selanjutnya karena peneliti hanya melaksanakan penelitian sebanyak dua siklus. 10
11 11 Peningkatan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II dapat digambarkan seperti tabel berikut: Tabel 4.12 Perbandingan Aktivitas Guru Selama Proses Pembelajaran dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Siklusi I Siklus II N Aktivitas Guru yang Diamati O Pertemuan ke- Pertemuan ke Menyajikan pertanyaan atau masalah Membimbing siswa menentukan hipotesis yang relevan mengenai benda konstruksi dari stik es Membimbing siswa menentukan langkah-langkah merancang benda konstruksi dari stik es Membimbing siswa membuat benda konstruksi dari stik es untuk menguji hipotesis Mengumpulkan dan menilai keterampilan benda konstruksi yang telah dibuat Membimbing siswa menyimpulkan pelajaran berdasarkan hasil keterampilan benda konstruksi dari stik es Jumlah Skor Skor Maksimum Persentase 50% 66,66% 75% 87,5% Kategori Cukup Baik Baik Sangat Baik Dari tabel 4.12 di atas dapat dilihat bahwa pada siklus I pertemuan pertama aktivitas guru mendapatkan persentase 50% dengan kategori cukup, hal ini dikarenakan guru masih belum mampu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing. Kemudian meningkat pada siklus I pertemuan kedua aktivitas guru mendapatkan persentase 66,66% dengan kategori baik, hal ini dikarenakan guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing tetapi masih belum mampu membuat siswa menjadi aktif. Kemudian meningkat pada siklus II pertemuan pertama aktivitas guru mendapatkan persentase 75% dengan kategori baik, hal ini dikarenakan guru sudah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing tetapi masih terdapat beberapa orang siswa yang masih belum aktif. Kemudian meningkat pada siklus II pertemuan kedua aktivitas guru mendapatkan persentase 87,5% dengan kategori sangat baik, hal ini dikarenakan guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing dan mampu membuat siswa menjadi aktif. Peningkatan aktivitas siswa pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
12 12 Tabel 4.14Perbandingan Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Dengan Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Siklus I dan Siklus II N Aktivitas Siswa yang Diamati Siklus I Siklus II o Pertemuan Pertemuan 1 Memperhatikan dan membahas pertanyaan atau masalah tentang benda konstruksi yang diberikan oleh guru 2 Menentukan hipotesis yang relevan dengan permasalahan benda konstruksi dari stik es 3 Mengikuti langkah-langkah pembuatan benda konstruksi sesuai dengan hipotesis yang akan dilakukan 4 Berlatih membuat benda konstruksi dengan benar untuk menguji keterampilan siswa Terampil dalam membuat benda konstruksi Menyimpulkan pelajaran berdasarkan hasil keterampilan benda konstruksi dari stik es Jumlah Skor Skor Maksimum Persentase 50% 66,66% 79,16% 87,5% Kategori Cukup Baik Sangat Baik Sangat baik Dari tabel 4.14 di atas, dapat dilihat bahwa pada aktivitas siswa siklus I pertemuan pertama dengan persentase sebesar 50% dengan kategori cukup, hal ini dikarenakan siswa belum mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran inkuiri terbimbing. Kemudian meningkat pada siklus I pertemuan kedua dengan persentase sebesar 66,66% dengan kategori baik, hal ini dikarenakan siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing tetapi masih kurang aktif dalam pelaksanaannya. Kemudian meningkat pada siklus II pertemuan pertama dengan persentase sebesar 79,16% dengan kategori baik, hal ini dikarenakan siswa mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran inkuiri terbimbing tetapi masih terdapat siswa yang belum aktif dalam pembelajaran. Kemudian meningkat pada siklus II pertemuan kedua dengan persentase sebesar 87,5% dengan kategori sangat baik, hal ini dikarenakan siswa telah mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan langkahlangkah pembelajaran inkuiri terbimbing dan aktif dalam pembelajaran. Untuk mengetahui peningkatan nilai keterampilan membuat benda konstruksi dengan stik es pada data awal, siklus I, dan siklus II melalui penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada siswa kelas IV SDN 153 Pekanbaru dapat dilihat pada tabel berikut:
13 13 Tabel 4.16 Peningkatan Nilai Keterampilan Siswa dalam Membuat Benda Konstruksi Pada Data Awal, Nilai Akhir Siklus I dan Nilai Akhir Siklus II Jumlah Siswa Interval Kategori Data Awal Siklus I Siklus II 81, Sangat Terampil ,5 81,25 Terampil ,75 62,5 Cukup Terampil ,75 Kurang Terampil Jumlah Nilai Siswa ,5 2785,7 Rata-rata Nilai Siswa 50,47 69,33 81,93 Kategori Cukup Terampil Terampil Sangat Terampil Berdasarkan tabel 4.16 di atas dapat dilihat bahwa keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi meningkat dari data awal, siklus I hingga siklus II. Pada data awal siswa dengan kategori sangat terampil belum ada, kategori terampil 14 orang, kategori cukup terampil 4 orang, dan yang kurang terampil 16 orang, dengan jumlah nilai 1716 dan nilai rata-rata 50,47 dikategorikan cukup terampil. Karena, siswa belum pernah membuat keterampilan benda konstruksi, sehingga yang didapat oleh siswa hanya konsepnya saja pada pokok bahasan benda konstruksi tanpa ada praktek langsung. Kemudian peningkatan terlihat pada siklus I, siswa dengan kategori sangat terampil terdapat 3 orang, kategori terampil 18 orang, kategori cukup terampil 13 orang, dan kategori kurang terampil tidak ada, dengan jumlah nilai 2357,5 dan nilai rata-rata 69,33 dengan kategori terampil. Karena, setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing siswa mampu mengembangkan keterampilan membuat benda kontruksi dengan ide-ide yang dimiliki siswa. Selanjutnya pada siklus II juga mengalami peningkatan dari siklus I yaitu, siswa yang termasuk kategori sangat terampil 18 orang, kategori terampil 11 orang, kategori cukup terampil 5 orang dan kategori kurang terampil tidak ada, dengan jumlah nilai 2785,7 dan nilai rata-rata 81,93 dikategorikan sangat terampil. Karena, siswa sudah mampu membuat keterampilan benda konstruksi sesuai dengan konsep sampai dengan rancangannya. Untuk lebih jelas peningkatan keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi dari data awal yang didapat, penilaian akhir siklus I dan penilaian akhir siklus II dapat dilihat pada tabel berikut:
14 14 Tabel 4.17 Hasil Data Awal, Nilai Akhir Siklus I dan Nilai Akhir Siklus II Keterampilan Membuat Benda Konstruksi pada Siswa No Uraian Jumlah Siswa Nilai Persentase Rata-rata Siswa 1 Data Awal 50,47 41,17% 2 Nilai Akhir Siklus I 34 69,33 52,94% 3 Nilai Akhir Siklus II 81,93 85,29% Berdasarkan tabel 4.17 di atas dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing cukup efektif dalam meningkatkan keterampilan siswa dalam membuat benda konstruksi. Hal ini terlihat dari hasil ratarata siswa pada data awal hanya 50,47 dengan persentase 41,17%. Kemudian setelah diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi pokok benda konstruksi, nilai keterampilan siswa meningkat. Dilihat dari hasil penilaian akhir siklus I dengan jumlah rata-rata siswa sebesar 69,33 dengan persentase 52,94% dan mengalami peningkatan sebesar 18,86 poin dengan persentase 11,77% dari data awal. Kemudian pada penilaian akhir siklus II jumlah rata-rata siswa meningkat sebesar 81,93 dengan persentase 85,29% dan mengalami peningkatan sebesar 12,60 poin dengan persentase 32,35% dari penilaian akhir siklus I. KESIMPULAN DAN SARAN Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dapat meningkatkan keterampilan membuat benda konstruksi dari stik es pada siswa kelas IV SD Negeri 153 Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari hasil penilaian keterampilan membuat benda konstruksi dari stik es pada data awal dengan nilai rata-rata 50,47 mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 18,86 sehingga diperoleh nilai rata-rata 69,33 dan juga mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 12,6 sehingga diperoleh nilai ratarata 81,93. Dapat juga dilihat pada peningkatan aktivitas guru yaitu pada siklus I pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 12 dengan persentase 50% meningkat sebesar sebesar 4 poin atau sebesar 16,66% sehingga pada pertemuan kedua diperoleh jumlah skor 16 dengan persentase 66,66%, kemudian pada pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan dari pertemuan kedua yaitu sebesar 2 poin atau sebesar 8,34% sehingga diperoleh jumlah skor 18 dengan persentase 75%. Pada pertemuan keempat juga mengalami peningkatan dari pertemuan ketiga yaitu sebesar 3 poin atau sebesar 12,5% sehingga diperoleh jumlah skor 21 dengan persentase 87,5%. Dapat juga kita lihat peningkatan pada aktivitas siswa yaitu pada pertemuan pertama diperoleh jumlah skor 12 dengan persentase 50% kemudian meningkat pada pertemuan kedua sebesar 4 poin atau sebesar 16.66% sehingga diperoleh jumlah skor 16 dengan persentase 66,66%, Kemudian pertemuan ketiga juga mengalami peningkatan dari pertemuan kedua yaitu sebesar 3 poin atau sebesar 12,5% sehingga diperoleh jumlah skor 19 dengan persentase 79,16% dan pada pertemuan keempat juga mengalami
15 15 peningkatan dari pertemuan ketiga yaitu sebesar 2 poin atau 8,34% sehingga diperoleh jumlah skor 21 dengan persentase 87,5%. Bagi guru yang akan menerapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing ini, diharapkan dapat menguasai langkah-langkah model pembelajaran inkuiri terbimbing sebelum melaksanakannya dalam proses pembelajaran, dan guru juga dapat mengelola kelas dengan baik serta melakukan refleksi setelah terlaksananya proses pembelajaran tersebut. Bagi siswa, pada saat proses pembelajaran khusunya membuat keterampilan benda konstruksi diharapkan dapat serius dan selalu mempersiapkan diri sebelum memulai proses pembelajaran. Salah satu cara mempersiapkan diri dengan membaca buku-buku yang berhubungan dengan keterampilan dan mengulang pelajaran tersebut dirumah. Bagi pembaca yang akan menindak lanjuti penelitian ini, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan dasar atau pedoman untuk penelitian dalam cakupan yang lebih luas. DAFTAR PUSTAKA Akhmadsudrajat. (2008). Pendekatan Strategi Metode teknik dan Model Pembelajaran.[online]. Tersedia diakses [ 20 mei 2011] Arikunto Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Depdiknas Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Gulo, W Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Grasindo Julia Penerapan Tehnik Menempel Untuk Meningkatkan Keterampilan Kolase Siswa Kelas 1 Seni Budaya dan Keterampilan SDN 013 Bukit Raya Munandar, Utami. (2004). Pengembangan Aktivitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta Sagal, S. (2010). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Sudijono, Anas (2010). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana. (2010). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Sumanto. (2006). Pengembangan Kreativitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar. Jakarta. DEPDIKNAS. Tim Bina Karya Guru. (2010). Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Kelas IV. Jakarta: Erlangga. Trianto Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka. Tumurang, Hetty Pembelajaran Kreativitas Seni Anak Sekolah Dasar. Jakarta: DEPDIKNAS.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT KERAJINAN MERONCE SISWA KELAS V SDN 114 PEKANBARU Winda Angela 1, Zariul Antosa 2, Lazim N 3 ABSTRACK The purpose
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Pada Siswa Kelas IV. C SD Negeri 165 Pekanbaru
1 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Pada Siswa Kelas IV. C SD Negeri 165 Pekanbaru Elvina Oktavia 1, Zariul Antosa 2, Erlisnawati 3 ABSTRACT
Lebih terperinciPENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU
1 PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONSTRUKSI SISWA KELAS IV SD NEGERI 145 PEKANBARU Helmi Yanti, Drs. Zariul Antosa, M.Sn, Mahmud Alpusari, S.Pd., M.Pd myza1403@yahoo.com,
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Siswa Kelas IV SDN 153 Pekanbaru
1 Penerapan Model Pembelajaran Langsung untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Benda Konstruksi Siswa Kelas IV SDN 153 Pekanbaru Septi Wulandari 1, Zariul Antosa 2, Erlisnawati 3 Abstrak The direction
Lebih terperinciKeywords: Contextual Model Of Learning, Skill Meronce.
1 Penerapan Model Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Meronce Siswa Kelas V SDN 82 Pekanbaru Oleh Lidia Febrina 1, Zariul Antosa 2, Neni Hermita 3 Abstract Background of this research
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciAPLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT
1 APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT Yeni Marleni, Munjiatun, Mahmud Alpusari Yeni_Marlinaagt@yahoo.com,
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR
PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR Ulfatun Rohmah 1, Suhartono 2, Ngatman 3 PGSD FKIP Universitas Negeri Sebelas Maret, Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN Marya Dalva 1, Gusmaweti 2, Ashabul Khairi 3. 1) Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBUAT BENDA KONTRUKSI DARI KERTAS KORAN SISWA KELAS IV SD NEGERI 009 RAMBAH Depi Julianti, Otang Kurniaman, Guslinda depijulianti@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KARYA KERAJINAN MAKRAME. Mulyana 1, Zariul Antosa 2, Hamizi 3 ABSTRACT
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN KARYA KERAJINAN MAKRAME Mulyana 1, Zariul Antosa 2, Hamizi 3 ABSTRACT Direct study model is one of the approach teach which is designed
Lebih terperinciLEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU
1 LEARNING MODEL APPLICATION EXPLICIT INSTRUCTION TO INCREASE THE ABILITY OF MOTION ZAPIN DANCE BASIC CLASS V SDN 143 PEKANBARU Yuliska Yusro, Eddy Noviana, Otang Kurniaman, Yuliska0207@gmail.com,, eddynoviana82@gmail.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU
71 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU maidadeli@yahoo.co.id SMP Negeri 13 Pekanbaru,
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK TARI SISWA KELAS VSD NEGERI 183 PEKANBARU
PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK TARI SISWA KELAS VSD NEGERI 183 PEKANBARU OLEH: Guspina Olensia Anggraini 1, Zariul Antosa 2, Munjiatun
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief dari Bahan Plastis Siswa Kelas IV SDN 151 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Untuk Meningkatkan Keterampilan Membuat Relief dari Bahan Plastis Siswa Kelas IV SDN 151 Pekanbaru Sri Wahyuningsih 1, Zariul Antosa 2, Gustimal Witri 3 Program Studi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL INKUIRI DI SDN 04 KAMPUNG OLO PADANG Tasri Purnanda¹,Gusmaweti 2,Hendra Hidayat 1 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciAPPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR
1 APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR Sukawati, Syahrilfuddin, Hendri Marhadi sukawati@gmail.com, syahrilfuddinkarim@yahoo.com, hendri.m29@gmail.com
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SD NEGERI 37 ALANG LAWEH PADANG Oleh RANTI EFRIZAL NPM 1210013411035 PROGRAM
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU
PENERAPAN STRATEGI THE POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 9 PEKANBARU Hanifli hanafli.sman9@gmail.com SMAN 9 Pekanbaru ABSTRACT This research is motivated by
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU. Abstract
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN 15 PEKANBARU Oleh Dewi Suprapti 1, Jesi Alexander Alim 2,M. Jaya Adi Putra 3 Abstract This thesis
Lebih terperinciTHE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU
1 THE APPLICATION OF INQUIRY LEARNING MODEL TO INCREASE THE SCHOOL LEARNING OUT COME OF THE FOURTH GRADE STUDENT AT SDN 67 PEKANBARU Clara Anastasia Feronika Manalu, Mahmud Alpusari, Zariul Antosa, claraanastasia.manalu@yahoo.com,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU Ermawati, Hamizi, Erlisnawati erma.wati233@yahoo.com, hamizipgsd@gmail.com,
Lebih terperinciMebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul Fitriah 1)
PENERAPAN STRATEGI PETA KONSEP JENIS POHON JARINGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV TEMA CITA-CITAKU DI SDN KEBONSARI 05 JEMBER Mebtan Dwi Permana, Imam Muchtar, Chumi Zahroul
Lebih terperinciKata Kunci: Hasil Belajar, Keterampilan Proses,, Media Lingkungan,, Metode Eksperimen, Pembelajaran IPA. Abstract
1 Peningkatan Keterampilan Proses dan Hasil Belajar pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Energi Panas dan Bunyi Menggunakan Metode Eksperimen dengan Media Lingkungan pada Siswa Kelas IV SDN Sukowiryo 01 Jelbuk
Lebih terperinciPenerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru
1 Penerapan Metode Diskusi untuk Meningkatkan Keterampilan Siswa Kelas V SD Negeri 111 Pekanbaru Mariana Theresia,Otang Kurniaman,Munjiatun Theresia.mariana@yahoo.com,Otang.kurniaman@gmail.com,Munjiatunpgsd@gmail.com
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS LINGKUNGAN Hias Bersih Dakhi SD Negeri 074038, kota Gunungsitoli Abstract: Problems observed in this study is the low learning outcomes
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperinci3 Dosen pembimbing II, Staf pengajar program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, .
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENCAMPUR WARNA SISWA KELAS IV SDN 151 PEKANBARU Rahma Diana 1, Dra. Zariul Antosa, M.Sn 2, Dra.Hj. Munjiatun 3 Program Studi
Lebih terperinciOLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA TEMA 8 DAERAH TEMPAT TINGGALKU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL LISTENING TEAM DI SDN 03 ALAI KEC. PADANG UTARA OLEH: JULWITA ANDANI PUTRI NPM.
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN
PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN 1 BUMIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Endah Purwanti 1, Harun Setyo Budi 2,
Lebih terperinciHengky Saputra, Gustimal Witri, Otang Kurniaman Otang. Cp.
1 APPLICATION METHODS DEBATE AKTIVE TO IMPROVE ON LEARNING OUTCOMES STUDENTS ON THE SUBJECTS OF CIVICS FOURTH GRADE IN PUBLIC PRIMARY SCHOOL 016 KUSAU MAKMUR TAPUNG HULU DISTRICT Hengky Saputra, Gustimal
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENDEKATAN INKUIRI PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SDN 07 TUIK BATANG KAPAS Dahlia Ningsih 1, Gusmaweti 1, Zulfa Amrina 1. 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciKALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG ENERGI PADA SISWA KELAS IV SDN KETIWIJAYAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Septina Cipta Putri 1, Imam
Lebih terperinciAkbar et al., Peningkatan Minat dan Hasil Belajar...
1 Peningkatan Minat dan Hasil Belajar IPA Pokok Bahasan Energi Panas dan Bunyi Melalui Penerapan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas IV B MI Muhammadiyah Sidorejo Tahun Pelajaran 2013/2014 (Increased interest
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU
PENERAPAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS Vb SD NEGERI 113 PEKANBARU Rahmatul Yusna 1, Hamizi 2, Mahmud Alpusari 3 Abstract The problem formulation in this
Lebih terperinciPENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU
1 PENERAPAN MOTODE DRILL UNTUKMENINGKATKAN KETERAMPILAN GERAK DASAR TARI ZAPIN SISWA KELAS IV SDN 97 PEKANBARU Fenti Putri Sari, Drs.Zariul Antosa, Jessi Alexander Alim M.Pd fentiputrisari123@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG Vivi Anggraini¹, Muhammad Sahnan¹, Muhammad Tamrin¹ Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciOleh: Dewi Sri Yuliati 1, Zuhri D 2, Sehatta Saragih 3
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS III A SDN 008 SALO KECAMATAN SALO KABUPATEN KAMPAR TP 0-0 Oleh: Dewi Sri Yuliati, Zuhri D, Sehatta
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN.
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV A PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SCRAMBLE DI SDN 03 KOTO PULAI PESISIR SELATAN Oleh: RINDA ZURYUNITA NPM. 1210013411115 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SDN 26 PASAMAN Mira Maryulis 1, Erman Har 1, Edrizon 1. 1 Program Studi Pendidikan Guru
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V.E DENGAN MENGGUNAKAN MODEL WORD SQUARE DI SD KARTIKA I-10 PADANG Rika Purwati 1), Dr. Erman Har, M.Si. 2), Daswarman, ST.,M.Pd. 1) 1) Program Studi
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED TEACHING DI SDN 02 AIR PURA KABUPATEN PESISIR SELATAN Oleh: WILYA
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENALAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MELALUI MODEL PICTURE AND PICTURE PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 01 BANDAR BUAT KECAMATAN LUBUK KILANGAN KOTA PADANG OLEH
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Riyadi Solichin 1, Harun Setyo Budi 2, Suripto
Lebih terperinciilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah
PENERAPAN METODE INKUIRI TERBIMBING UNTUK PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD Retno Megawati 1, Suripto 2, Kartika Chrysti Suryandari 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Kepodang
Lebih terperinciIMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU
1 IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU Ana Julita, Lazim N, Mahmud Alpusari Anajulita111@gmail.com, LazimPGSD@gmail.com,
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV B SDN 111 PEKANBARU Oleh Sri Susilawati Tanjung 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3 Abstrak This study
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COURSE REVIEW HOREY PADA SISWA KELAS IV DI SDN 17 SUNGAI GERINGGING PARIAMAN Fitri Handayani 1, Wince Hendri 2, Darwianis 3 Program
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum
Lebih terperinciKeywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.
PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA PUZZLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PADA SISWA KELAS IV SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016 Tri Yogi Utami 1, Tri Saptuti Susiani 2, Imam
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING
PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING MELALUI PENDEKATAN VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI 2 JATIROTO TAHUN AJARAN 2014/2015 Marlina 1, M. Chamdani
Lebih terperinciIndah Purnama *) Kartini dan Susda Heleni **) Progam Studi Pendidikan Matematika FKIP UR HP :
APPLICATION OF STRUCTURAL APPROACHES COOPERATIVE LEARNING MODEL THINK PAIR SQUARE TO IMPROVE STUDENT LEARNING MATHEMATICS CLASS OF IV SD NEGERI 036 SERUSA KECAMATAN BANGKO KABUPATEN ROKAN HILIR Indah Purnama
Lebih terperinciKurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa
1 THE APPLICATION OF LEARNING MODELS ACTIVE, INNOVATIVE, CREATIVE, EFECTIVE AND FUN (PAIKEM) TO IMPROVE LEARNING OUTCOMES SOCIAL CLASS STUDENTS IV SD MUHAMMADIYAH 6 PEKANBARU Kurnia Restu, Lazim N, Zariul
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 03 SUAYAN TINGGI Oleh: DEDE KURNIA YUZA NPM. 1010013411153 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciA R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.
A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB. SOLOK SELATAN Oleh SULASTRI NPM. 1110013411566 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN
Lebih terperinciAPPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH
1 APPLICATION INQUIRY LEARNING MODEL LEARNING TO IMPROVE RESULTS IPA CLASS IV SDN 016 SEKELADI KECAMATAN TANAH PUTIH Suriani, Hendri Marhadi, Mahmud Alpusari suryanisur1985@gmail.com, hendrim29@yahoo.co.id,
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET
PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GERAK BENDA DAN ENERGI PADA SISWA KELAS III SDN GESIKAN TAHUN AJARAN 2016/2017 Laila
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN PKn DENGAN STRATEGI INDEX CARD MATCH DI SDN 06 KECAMATAN IV JURAI OLEH: WELLINDI CINTITA VIANI NPM. 1110013411056 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU
1 PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SDN 1 PEKANBARU Oleh Vera Malia 1, Lazim N 2, Damanhuri Daud 3 Abstrak The observation of
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V-A DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI SD NEGERI 09 KAYU ARO KOTA PADANG OLEH: RAHMA OKTAVIA NPM. 1110013411055 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK PIANIKA PADA SISWA KELAS V SDN 041 PEKANBARU
1 PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERMAIN ALAT MUSIK PIANIKA PADA SISWA KELAS V SDN 041 PEKANBARU Gaby Giovanni Putri 1, Zariul Antosa 2, Lazim N 3 Abstract Tipe of This research
Lebih terperinciMachthumah et al., Penerapan Metode Inkuiri Terbimbing...
1 Penerapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Pelajaran IPA Pokok Bahasan Pesawat Sederhana Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Kelas VA SDN Rogotrunan 01 Lumajang Tahun Pelajaran 2014/2015
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET
PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGSARI TAHUN AJARAN 2014/2015 Masrukhin 1, Triyono 2,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR Oleh: Venny Eka Putri vennyekaputri882@yahoo.co.id Abstrak Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V DENGAN MODEL LEARNING STARTS WITH A QUESTION DI SD NEGERI 33 KANDANG BARU KABUPATEN SIJUNJUNG 1) Mey Elvira, 2) Eman Har, 1) Erwinsyah Satria
Lebih terperinciDewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...
27 Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VI Pokok Bahasan Konduktor dan Isolator SDN Semboro Probolinggo Tahun Pelajaran 2012/2013 (The Application
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) Yelda Regesti 1, Fazri Zuzano 1, Arlina Yuza 1 1 Program Studi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016
PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016 Widi Windarwati 1, Triyono 2, Kartika Chrysti Suryandari 3
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciKeyword : Cooperative Type Think Pair Share (TPS), Science Learning Outcomes.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VC SDN 165 Pekanbaru Dini Novita Sari 1, Neni Hermita 2, Otang Kurniaman 3 Abstract
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 2015/2016 Siti Rokhmah 1, Wahyudi
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK Suzana 1), Gusmaweti 2), Erwinsyah Satria 1) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciMENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 2 No 2, Juni 2014 MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA MELALUI TEAM GAMES TOURNAMENT SISWA KELAS III MI MUHAMMADIYAH NGADIPURO I DUKUN MAGELANG Saras Putri Utami
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 026 PADANG MUTUNG KEC. KAMPAR Nurhamidah 1, M. Adi Jaya Putra 2, Syahrilfuddin 3 Abstract The
Lebih terperinciPENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG
PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG Masni ¹, Wince Hendri², Erwinsyah Satria¹, Program Studi : Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)
PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS) Danang Wahyu Setiawan 1), Peduk Rintayati 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Slamet Riyadi
Lebih terperinciKata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.
1 Pendahuluan Penerapan Teori Bruner dalam Metode Diskusi Kelompok untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Pokok Bahasan Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Siswa Kelas III SDN Kemuningsari
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYANYIKAN LAGU DAERAH RIAU SISWA KELAS V SDN 40 PEKANBARU
1 PENERAPAN METODE DRILL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYANYIKAN LAGU DAERAH RIAU SISWA KELAS V SDN 40 PEKANBARU Dayangku Mustika Sri Alam, Zariul Antosa, Eddy Noviana dayangku_mustika@yahoo.com, 085272850011,antosa_zariul@gmail.com,
Lebih terperinciMENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG
MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG Novi Harista Putri 1, M. Nursi 2, Hendrizal 1 1 Program
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai
Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Sekolah Dasar Kelas V SDN 045 Muara Jalai Wirdatul Jannah 1, Damanhuri Daud 2, Neni Hermita 3 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG
PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG Hasanatul Fitri 1, Dra. Gusmaweti, M.Si 2, Drs. H. Asrul Thaher,
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN Emi Susanti 1), Wince Hendri 2), Erwinsyah Satria 3) 1) Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU Hatma, Jesi Alexander Alim, Syahrilfuddin misnariati@gmail.com, jesialexa@yahoo.com, via.syalisia@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA
PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA Kartika Teti Kadarsih 1), Usada 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: kartikateti@gmail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS IV DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARTIKULASI DI SD NEGERI 06 ULAKAN TAPAKIS KABUPATEN PADANG PARIAMAN Rima Yulia Erman 1, Yetty Morelent 2, Erwinsyah Satria 2 1)
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG Widya Danu Fadilah 1, Edrizon 1, Hendra Hidayat 1 1
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PLANTED QUESTION DI SDN 28 RAWANG TIMUR KECAMATAN PADANG SELATAN OLEH: SRI WAHYUNI NPM. 1110013411081 PROGRAM
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN DENGAN GIVING REWARD AND PUNISHMENT KELAS III SD NEGERI 11 LOLONG PADANG Rica Azwar 1), Dr. Erman Har, M.Si.
Lebih terperinciPENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IV SDN BLABAK 1 KANDAT KEDIRI
Tersedia secara online EISSN: 2502-471X Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 1 Nomor: 9 Bulan September Tahun 2016 Halaman: 1869 1873 PENERAPAN TEAMS GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA SISWA KELAS V SDN 17 SAPAN KECAMATAN BATANG KAPAS Riri Trisnimala 1, Erman Har, Nurharmi 2. 1) Mahasiswa Program
Lebih terperinciKeywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA SISWA KELAS IV SDN 2 NGASINAN TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Laela
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sidoarjo Vol. 1, No. 2, September 2013 ISSN:
PENGGUNAAN ALAT PERAGA DALAM BENTUK GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA (THE USE FIGURE DRAWING TO INCREASE LEARNING STUDENT S ACHIEVEMENT) Dita Ade Vian Perdana (ditaadevianperdana@yahoo.com)
Lebih terperinciPenerapan Model Pembelajaran Langsung Dengan Media Komik Matematika dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 23 Pekanbaru
Penerapan Model Pembelajaran Langsung Dengan Media Komik Matematika dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV SDN 23 Pekanbaru Oleh Dilla Fitri 1, Syahrilfuddin 2, Neni Hermita 3 Abstract
Lebih terperinciPendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1
Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1 Pendahuluan Penerapan Metode Permainan Tebak Kata dengan Media Gambar untuk Meningkatkan dan Hasil Siswa Kelas IV pada Mata Pelajaran IPS Pokok Bahasan Perkembangan
Lebih terperinciKeywords: CTL model, concrete objects, students creativity, learning outcomes
PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI RELIEF KELAS IV SD NEGERI 2 SIDOMORO TAHUN AJARAN 2015/2016 Devi
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 3, November 2014 PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION Meizha Istiqomah
Lebih terperinciPENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN
UNION: Jurnal Pendidikan Matematik, Vol 5 No 3, November 2017 PENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH SISWA KELAS VII F SMP 1 BANGUNTAPAN Hidayatullathifah
Lebih terperinciIMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL
IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL 1 Ina Fauziah, Mahmud Alpusari, Lazim. N ina.fauziah@gmail.com, mahmud131079@gmail.com,
Lebih terperinciPendahuluan. Wardani et all, Pendekatan Kontekstual...
Meningkatkan Kemampuan Menulis Pantun melalui Pendekatan Kontekstual dengan Media Objek Langsung Siswa Kelas IV Semester II SDN 2 Battal Tahun Pelajaran 2012/2013 ( Improve Writing Ability Rhymes through
Lebih terperinci