FABRIKASI BAG IAN-BAG IAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY
|
|
- Glenna Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FABRIKASI BAG IAN-BAG IAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID Wiranto Sudi Santoso PRPN - SATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, ABSTRAK FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKA T SCINTIGRAPHY UNTUK TlROID. Telah dilakukan fabrikasi bagian-bagian penyusun perangkat scintigraphy untuk tiroid. Perangkat scintigraphy untuk tiroid berfungsi untuk menghasilkan citra proses metabolisme organ tiroid dalam suatu satuan waktu. Keluaran dari perangkat ini digunakan untuk diagnosis kondisi kesehatan tiroid. Perangkat scintigraphy untuk tiroid terdiri dari bagian elektronik, elektromekanik, dan pengolah data. Bagian elektronik yang dibuat terdiri dari sistem deteksi, catu daya, penganalisis tinggi pulsa, penguat pembentuk sinyal, penguat penjumlah, dan ADC (Analog to Digital Converter). Bagian elektromekanik terdiri dari wadah sistem deteksi, pemegang sistem deteksi, tiang penyangga sistem deteksi, dan landasan tiang penyangga. Bagian pengolah data terdiri dari akuisisi data, pemrosesan data, dan tampilan data. Bagian-bagian ini siap diintegrasi menjadi perangkat scintigraphy untuk tiroid. Kata kunci: scintigraphy, tiroid, elektronik, elektromekanik, pengo/ah data ABSTRACT THE FABRICA TlON OF SCINTIGRAPHY EQUIPMENT PARTS FOR THYROID ORGAN. The fabrication of scintigraphy equipment parts for thyroid organ has been conducted. The function of scintigraphy equipment for thyroid organ is to provide images of metabolism process in thyroid in certain times. The result of this equipment is used for diagnosing thyroid health conditions. The scintigraphy equipment for thyroid consists of electronics, eletromechanics, and data management parts. The built electronics part consists of detection system, power supply, pulse high analyzer, shaping amplifier, summing amplifier, and ADC (Analog to Digital Converter). Electromechanics part consists of detection system container, holder, supporting pole, supporting pole base. Data management part consists of data acquisition, processing, and display. Those built parts are ready to be integrated to be scintigraphy equipment for thyroid. Keywords: scintigraphy, thyroid, electronics, electromechanics, data management 1. PENDAHULUAN Organ kelenjar tiroid (gondok) mempunyai peran penting dalam mengendalikan proses metabolisme tubuh [1]. Kelenjar tiroid berfungsi untuk memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid ini dapat mempengaruhi fungsi organ penting tubuh seperti: detak jantung, -216-
2 PRPN- BATAN, 14 November 2013 pernapasan, laju pembakaran kalori, perawatan kulit, pertumbuhan, stabilitas panas tubuh, kesuburan, dan peneernaan. Posisi kelenjar tiroid pad a tubuh ditunjukkan pada gambar 1. Karena berperan penting terhadap kesehatan tubuh, kondisi kesehatan kelenjar tiroid harus dipantau. Diagnosis kelainan yang terjadi pada kelenjar tiroid dilakukan dengan perangkat kamera gamma berukuran besar. Hal ini mengakibatkan pengoperasian perangkat diagnosis ini menjadi tidak ekonomis karena memerlukan daya listrik dan ruangan yang besar. Perangkat scintigraphy untuk tiroid didesain berdimensi keeil sehingga hanya memerlukan daya listrik rendah dan ruangan yang keci/. Kelenj:M l)ai'athyroid Gambar 1. Kelenjar tiroid [1]. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pembuatan bagian-bagian penyusun perangkat scintigraphy untuk tiroid berdasarkan desain yang telah dibuat. Perangkat scintigraphy untuk tiroid menggunakan PSPMT (Position Sensitive Photo Multiplier Tube) berukuran 3 inchi sehingga dimensi perangkat dapat diperkeeil dibandingkan dengan kamera gamma tradisiona/. 2. TEORI 2.1. Perangkat Scintigraphy Perangkat scintigraphy berfungsi untuk mendeteksi sinar gamma yang dipanearkan oleh radionuklida dalam organ tubuh sesuai dengan proses metabolisme yang terjadi pada organ tersebut [2]. Proses pencitraan menggunakan perangkat scintigraphy dilakukan dengan menyuntikkan radionuklida ke dalam tubuh pasien. Sistem deteksi perangkat scintigraphy diposisikan di atas organ yang akan diamati proses metabolismenya. Proses peneitraan menggunakan perangkat scintigraphy dapat dilihat pad a gambar
3 J-- Kolimator }- Kristal Detektor }- PMT ::J-- Ranakaian Posisi Logika Wadah Detektor Gambar 2. Proses pencitraan menggunakan perangkat scintigraphy [3]. Perangkat scintigraphy terdiri dari kristal scintilasi, tabung pengganda toton (Photomultiplier Tubes - PMT), rangkaian logika posisi, dan komputer penganalisis data [2]. Bagian kristal scintilasi, tabung pengganda toton, dan rangkaian logika posisi dikelompokkan ke dalam sistem deteksi perangkat scintigraphy. Sistem deteksi perangkat scintigraphy berfungsi untuk mendeteksi posisi radiasi yang datang dari organ tubuh. Setelah mengenai kristal scintilasi, radiasi akan diubah menjadi toton. Foton yang dihasilkan akan sebanding dengan intensitas radiasi yang datang. Selanjutnya toton terse but akan diperbanyak oleh tabung pengganda toton (PMT). Kemudian PMT akan mengubah toton menjadi sinyal listrik. Sinyal listrik ini diteruskan ke rangkaian logika posisi untuk ditentukan koordinat posisi datangnya radiasi PSPMT PSPMT merupakan bagian dari sistem deteksi perangkat scntigraphy yang berfungsi untuk menggandakan toton yang dihasilkan oleh kristal scintilasi dan menghasilkan sinyallistrik sebanding dengan posisi datangnya radiasi. PSPMT terdiri dari totokatoda, dinoda (dynodes), dan anoda yang tersusun secara ortogonal X dan Y. Keluaran anoda dihubungkan ke untai resistor pembagi tegangan. Untai resistor pembagi tegangan menghasilkan keluaran XA, XB, YC, dan YD. Elektron yang dipancarkan dari totokatoda akan menumbuk dinoda sehingga menghasilkan elektron sekunder. Awan elektron yang dihasilkan oleh dinoda terakhir akan dikumpulkan oleh anoda dan didistribusikan pad a ke em pat ujung untai pembagi tegangan (QXA, QXB, QYC, dan QYO). Hubungan antara posisi datangnya cahaya dengan distribusi muatan yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar
4 Inpul preamplifie. imptdnncf' 60 nun l' Q)'cQr" Qi'ec~Qy" Jnpur prcamplifier impl"duncc Inpur 11rt'amplificr impe-dance Gambar 3. Distribusi muatan pad a PSPMT [3]. 3. METODE Pembuatan sistem deteksi perangkat scintigraphy untuk tiroid dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai berikut: Evaluasi desain perangkat scintigrapy. Pad a tahap ini dilakukan evaluasi terhadap desain sesuai dengan persyaratan desain dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi oleh perangkat scintigraphy yang akan dibuat. Pembuatan sistem deteksi. Sistem deteksi perangkat scintigraphy yang dibuat terdiri dari: kristal scintilasi Nal(TI), PSPMT, rangkaian untai resistor dan perisai radiasi. Pembuatan modul-modul elektronik. Modul-modul elektronik yang dibuat terdiri dari: catu daya tegangan rendah dan tegangan tinggi, penganalisis tinggi pulsa, penguat pembentuk sinyal, penguat penjumlah, dan ADC. Pembuatan modul-modul elektromekanik. Modul-modul elektromekanik yang dibuat terdiri dari: wadah sistem deteksi, pemegang sistem deteksi, tiang penyangga sistem deteksi, dan landasan tiang penyangga. Pembuatan pengolah data. Perangkat lunak pengolah data yang dibuat terdiri dari: akuisisi data, pemrosesan data, dan tampilan data
5 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil perekayasaan bagian-bagian sistem deteksi perangkat scintigraphy untuk tiroid diuraikan berikut ini. Perekayasaan sistem deteksi perangkat scintigraphy mengacu pada persyaratan desain dan persyaratan teknis dari desain dasar perangkat scintigraphy [2]. Perangkat scintigraphy yang direkayasa didesain terdiri dari: modul sistem deteksi, bagian elektronik, bagian elektromekanik, dan bagian pengolah data. Siok diagram dari perangkat scintigraphy yang direkayasa diperlihatkan pada gambar 4. 5S,"T~ DELAY SUMMING AMP. POSITION D ~~ X X X"'''>---+ "cl.1 S XA + Xs INPUT A X Yc" LINE INPUT ~ ~ ~r:>---- AMP. I POSITION ENERGY' Xu X. POSITION I;.QCl - PREAMPLIFIER Yo Y Y Yc INTEGRATION. ~ I c + 0 I ~PUT ENERGY INPUT.1 Yc + Yo POSITION SENSITIVE DETECTOR ANALYZER Gambar 4. Siok diagram perangkat scintigraphy [4] Sistem deteksi perangkat scintigraphy Sistem deteksi perangkat scintigraphy terdiri dari: kristal scintilasi, tabung pengganda toton sensitit terhadap posisi (Position Sensitive Photomultiplier Tube PSPMT), dan untai resistor (resistor chain). Siok diagram sistem deteksi perangkat scintigraphy dapat dilhat pad a gambar 5. Untai resistor PSPMT Konektor Kristal Scintilasi Shielding Gambar 5. Siok diagram sistem deteksi perangkat scintigraphy
6 a. Kristal scintilasi Kristal scintilasi berfungsi untuk mengubah radiasi yang datang menjadi foton. Kristal scintilasi yang akan digunakan adalah Nal(TI). b. PSPMT PSPMT merupakan tabung pengganda foton yang sensitif terhadap posisi. PSPMT berfungsi untuk menggandakan foton. Selain itu, PSPMT bersama-sama dengan untai resistor pembagi tegangan menghasilkan koordinat X dan Y dari radiasi yang datang. PSPMT yang digunakan adalah PSPMT tipe R2486 dari Hamamatsu. Gambar 6. PSPMT Hamamatsu R2486 c. Untai resistor (resistor chain) Untai resistor berfungsi untuk memberikan bobot terhadap posisi datangnya radiasi pad a detektor. Keluaran dari untai resistor ini dapat digunakan untuk menentukan koordinat posisi dari radiasi yang datang. ANODA. " I' ~: :'i+'.\, c' rj :, (>--. (j-- " 1 11 ".1 ", 1.1L ;~~~:t:~'~~~!r;'::f1f; Ii ::::; 2R~: 2R 2R C1 OJ)02 ~lf:2kv C IlFiSOO V c~!001~! FiSOO1/ HV IN Gambar 7. Untai resistor
7 PRPN-BATAN, 14 November 2013, -, Ii I!,~ - \ V Gambar 8. Blok diagram penentuan koordinat posisi pada PSPMT Berdasarkan desain yang telah dibuat, dilakukan pembuatan sistem deteksi perangkat scintigraphy. Sistem deteksi perangkat scintigraphy yang dihasilkan dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9. Sistem deteksi perangkat scintigraphy yang dihasilkan 4.2. Bagian elektronik Bagian elektronik perangkat scintigraphy untuk tiroid terdiri dari catu daya tegangan rendah dan tegangan tinggi, penganalisis tinggi pulsa, penguat pembentuk sinyal, penguat penjumlah, dan ADC. Desain dan modul yang dibuat dari bagian elektronik diperlihatkan pad a gambar-gambar berikut ini (Gambar 10 sampai dengan Gambar 20)
8 PRPN- BATAN, 14 November 2013 Modul catu daya terdiri dari modul catu daya tegangan rendah dan tegangan tinggi. Modul catu daya tegangan rendah berfungsi untuk memasok daya untuk komponen elektronik. Sedangkan modul catu daya berfungsi untuk menyediakan tegangan operasi untuk sistem deteksi. Tegangan operasi sistem deteksi yang digunakan sebesar Vdc. Modul catu daya yang dihasilkan diperlihatkan pad a Gambar 13. Dar11ngton Coro~ect*d Pnz!t T~~.:.~i~z~.?: OUT ACRe! RIO """,. 47 Fer;..'d'bac}: r:irc't.,~1..t : ND<N,,,, 11\ R13 11\ ~ ~.... I,~.. w ~,.. _ Gambar 10. Rangkaian skematik catu daya tegangan rendah RECTIFIER ~J~ FILTER:! I HY OUT o to 100% ----C-AS-IN-Gj--~;~,J : dihubungkan ke Ground HY RETURN VOLTAGE REFERENCE Gambar 11. Siok diagram catu daya tegangan tinggi
9 PRPN - SA TAN, 14 November 2013 J1 INPUT C1 CR1 CONNECTOR CAPAClroo!NMlI C2 ot"r7kii a:ram~ OlSK CAPACITOR R1 CA SERIES 6 ~ 4 7 ~~ 1:1QVI35V :1i,.-r:: INPUT o I INPUT RETURN 2 PROGRAMMING RETURN ) ~ PROGRAMMING INPUT ) 4 VOLTAGE REFERENCE 6 VOLTAGE MONITOR ON-BOARD POT ON-BOARD POT Gambar 12. Diagram koneksi catu daya tegangan tinggi Gambar 13. Modul catu daya tegangan yang dihasilkan Penganalisis tinggi pulsa berfungsi untuk menyeleksi pulsa yang mas uk berdasarkan tinggi pulsa. Pulsa yang dilewatkan adalah pulsa yang mempunyai tinggi pulsa di dalam rentang yang diperbolehkan. Rentang tinggi pulsa ditentukan oleh rentang jendela energi (window energy) dengan am bang batas bawah (Lower Level Discriminator - LLD) dan am bang batas atas (Upper Level Discriminator - ULD). Modul penganalisis tinggi pulsa yang dihasilkan ditampilkan pad a Gambar
10 PRPN - SA TAN, 14 November 2013.~., ;, H -:,.r;-~ T" 6 \..-::;.. -!- Gambar 14. Rangkaian skematik penganalisis tinggi pulsa Gambar 15. Penganalisis tinggi pulsa yang dihasilkan Penguat pembentuk pulsa terdiri dari penguat pembentuk sinyal dan peak detector. Peak detector berfungsi untuk menentukan tinggi pulsa yang datang. Penguat pembentuk sinyal dilengkapi dengan Base Line Restorer untuk pemulihan dasar sinyal. Dalam modul ini juga terdapat penguat penjumlah (summing amplifier). Modul penguat pembentuk pulsa yang dihasilkan dapat dilihat pad a Gambar
11 .~' BlR1! 'j Gambar 16. Rangkaian skematik pembentuk sinyal "' ICt (1 :-\Jf ~ 10. I'J': 1U Fl.! ~o!i. 1IiF onx "'10 1'1:7'!e, Rt.:: C 1Ct '\19 10~ ;;;~ R; 1Clt n:k Gambar 17. Rangkaian skematik penguat penjumlah
12 Prosiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuk/ir I PEMBENTUK SINYAL I Gambar 18. Modul pembentuk pulsa yang dihasilkan AI <0..31> i I yang diukur Tegangan I,(\t \ Vc, I y- i Mul!iplexers AI SENSE Programmable t"~r Instrumentation PGI~,'~ Gain _/ ; V m terukur i egangan Gambar 19. Diagram koneksi modul ADC
13 Gambar 20. Modul ADC yang digunakan Bagian elektromekanik Bagian elektromekanik perangkat scintigraphy untuk tiroid terdiri dari: wadah sistem deteksi, pemegang sistem deteksi, tiang penyangga sistem deteksi, dan landasan tiang penyangga. Bagian elektromekanik ini merupakan modifikasi dari bagian elektromekanik perangkat lama. Pad a sebelah kiri Gambar 21 menunjukkan bagian elektromekanik yang lama. Sedangkan pad a sebelah kanan memperlihatkan bagian elektromekanik yang dihasilkan. Gambar 21. Bagian mekanik perangkat scintigraphy untuk tiroid
14 Presiding Pertemuan IImiah Perekayasaan Perangkat Nuklir 4.4. Bagian pengolah data Bagian pengolah data perangkat scintigraphy untuk tiroid merupakan perangkat lunak untuk mengakuisisi, memproses, dan menampilkan data. Perangkat lunak pengolah data perangkat scintigraphy untuk tiroid dibuat menggunakan bahasa pemrograman LabVIEW. Tampilan menu utama perangkat lunak pengolah data perangkat scintigraphy untuk tiroid dapat dilihat pada Gambar 22. Data intensitas radiasi yang diperoleh diproses dan disimpan dalam bentuk matriks sesuai dengan koordinat radiasi datang. Contoh matriks yang dihasilkan dapat dilihat pad a Gambar 23. Matriks data ditampilkan dalam bentuk gradasi warna seperti yang ditampilkan pada Gambar 24. Gambar 22. Tampilan menu utama pengolah data perangkat scintigraphy untuk tiroid. Gambar 23. Matriks data pengolah data perangkat scintigraphy untuk tiroid
15 PRPN-BATAN, 14 November 2013 yrdph : : Gambar 24. Tampilan hasil pengolah data perangkat scintigraphy untuk tiroid. 5. KESIMPULAN. Telah didifabrikasi bagian-bagian penyusun perangkat scintigraphy untuk tiroid. Bagian-bagian yang telah dihasilkan adalah bagian elektronik, elektromekanik, dan pengolah data. Bagian elektronik terdiri dari sistem deteksi, catu daya tegangan rendah dan tegangan tinggi, penganalisis tingi pulsa, penguat pembentuk sinyal, penguat penjumlah, dan ADC. Sistem deteksi perangkat scintigraphy yang dibuat terdiri dari kristal scintilasi Nal(TI), PSPMT, rangkaian untai resistor dan perisai radiasi. Bagian elektromekanik terdiri dari wadah sistem deteksi, pemegang sistem deteksi, tiang penyangga sistem deteksi, dan landasan tiang penyangga. Bagian pengolah data merupakan perangkat lunak pengolah data yang terdiri dari akuisisi data, pemrosesan data, dan tampilan data. Bagian-bagian penyusun perangkat scintigraphy untuk tiroid siap diintegrasikan menjadi perangkat scintigraphy untuk tiroid 6. UCAPAN TERIMAKASIH Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala PRPN yang telah memberikan izin untuk menggunakan fasilitas serta peralatan untuk melakukan kegiatan ini. Tak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu pelaksanaan kegiatan ini, terutama rekan-rekan di Bidang Instrumentasi Kesehatan dan Keselamatan, PRPN - BATAN
16 7. DAFTAR PUSTAKA 1. Wikipedia, "Thyroid", Available at: diunduh pad a 28 September Wiranto Budi Santoso, "Desain Dasar Perangkat Scintigraphy", Jurnal Perangkat Nuklir Volume 04 Nomor 07, (2010) 3. Wiranto Budi Santoso dan Leli Yuniarsari, "Perekayasaan Sistem Deteksi Perangkat Scintigraphy Menggunakan PSPMT", Majalah Prima Volume 08 Nomor 02, (2011) 4. IAEA, "Quality Control of Nuclear Medicine Instruments 1991" (IAEA-TECDOC-317), IAEA, Vienna (1991) 5. IAEA, "Quality Control of Nuclear Medicine Instruments" (IAEA-TECDOC-317), IAEA, Vienna (1984) 6. Hamamatsu, "Position Sensitive Photomultiplier Tube with Crossed Wire Anodes R2486 Series", December 2001 TANYA JAWAB Pertanyaan: 1. Filosofi penyerapan radiasi pad a tiroid tersebut bagaimana antara tiroid yang sakit dan yang sehat atau setengah sehat? (Tri Harjanto) 2. Apakah secara sistem telah dicoba untuk pengambilan phantom dengan sumber radiasi? (Sigit) 3. ADC-nya produk mana? Modulnya beli atau buat sendiri? Time conversionnya berapa? (Rony Djokorayono) 4. Apakah layar pengolah data akan menampilkan anatomi kelenjar gondok? (Wahyuni) Jawaban: 1. Radiasi yang dipancarkan oleh kelenjar toroid dipengaruhi oleh serapan radiofarmaka oleh kelenjar tiroid. Kondisi kesehatan jaringan pada kelenjar tiroid mempengaruhi serapan radiofarmaka pad a jaringan organ. 2. Pengujian dengan menggunakan phantom dan sumber radiasi akan dilakukan pada tahun ADC menggunakan produk dari National instrument tipe NI-USB 6353 dengan time conversion setara dengan 1 atau 1,2 MHz. 4. Tampilan pengolah data menampilkan proses metabolisme pad a kelenjar gondok, bukan anatomi kelenjar gondok
FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID
FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY UNTUK TIROID Wiranto Budi Santoso PRPN BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK FABRIKASI BAGIAN-BAGIAN PERANGKAT SCINTIGRAPHY
Lebih terperinciPEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT
PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT Wiranto Budi Santoso 1 dan Leli Yuniarsari 1 1 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - Badan Tenaga Nuklir Nasional ABSTRAK PEREKAYASAAN SISTEM
Lebih terperinciPEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT
PEREKAYASAAN SISTEM DETEKSI PERANGKAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN PSPMT Wiranto Budi Santoso 1, Leli Yuniarsari 2, Sigit Bachtiar 3 1,2,3 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI UNTUK TIROID SC-12
PENGEMBANGAN MODUL CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT SCINTIGRAFI UNTUK TIROID SC-12 Wiranto Budi Santoso, Romadhon, Budi Santoso, Sukandar, Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) - BATAN Email: wiranto@batan.go.id
Lebih terperinciDESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY
DESAIN DASAR PERANGKAT SCINTIGRAPHY WIRANTO BUDI SANTOSO Pusat Rekayasa Perangakat Nuklir, BATAN Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK Desain Dasar Perangkat Scintigraphy.
Lebih terperinciSISTEM PENCACAH RADIASI DENGAN DETEKTOR SINTILASI BERBASIS MIKROKOMPUTER
SISTEM PENCACAH RADIASI DENGAN DETEKTOR SINTILASI BERBASIS MIKROKOMPUTER Widya A. Gammayani dan Didi Gayani Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, Jl. Tamansari 71, Bandung, 40132 Email: widya_a9@yahoo.com
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA
PERANGKAT LUNAK PELATIHAN PENCITRAAN PADA PERALATAN KAMERA GAMMA SIGIT BACHTIAR Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir (PRPN) BATAN Kawasan Puspitek, Serpong Tangerang 15310, Banten Telp (021) 7560896 Abstrak
Lebih terperinciX-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF)
X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) Philips Venus (Picture from http://www.professionalsystems.pk) Alat X-Ray Fluorescence Spectrometer (XRF) memanfaatkan sinar
Lebih terperinciPEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1 UNTUK DIAGNOSIS KELENJAR GONDOK
PEREKAYASAAN PENCACAH RIA IP10.1 UNTUK DIAGNOSIS KELENJAR GONDOK Hari Nurcahyadi 1, I Putu Susila 2, Wahyuni Z Imran 3 1,2,3 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang
Lebih terperinciPEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA
PEMBUATAN LINEAR AMPLIFIER MENGGUNAKAN LM318 UNTUK SPEKTROMETRI GAMMA JUMARI, SRI PRIHARTINTO, MURSITI Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan-BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1008, DIY 55010 Telp. 0274.488435,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar
Lebih terperinciUJI LAPANGAN PERANGKAT DETEKSI GAMMA DENSITY HASIL REKAYASA BATAN PADA INDUSTRI & PERTAMBANGAN
UJI LAPANGAN PERANGKAT DETEKSI GAMMA DENSITY HASIL REKAYASA BATAN PADA INDUSTRI & PERTAMBANGAN 1 Rony Djokorayono, 2 Indarzah MP, 3 Usep S.G, 4 Utomo A 1,2,3,4 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan
Lebih terperinciRENOGRAF DUAL PROBES Berbasis komputer personal Akurat Aman, dan Ekonomis
RENOGRAF DUAL PROBES Berbasis komputer personal Akurat Aman, dan Ekonomis Perkembangan Renograf Teknik Renografi untuk memeriksa fungsi ginjal telah dikenal sejak tahun 1950-an. Teknik ini pada awalnya
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari
Lebih terperinciJurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 2, April 2014 ISSN
STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN SINGLE PHOTON EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (SPECT) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI MEDIUM ENERGY Ra 226 Friska Wilfianda Putri 1, Dian Milvita
Lebih terperinciRANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR
SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah
Lebih terperinciPENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT MAMMOGRAFI MX-13 BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION
PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI PERANGKAT MAMMOGRAFI MX-13 BERBASIS PULSE WIDTH MODULATION Wiranto Budi Santoso, Budi Santoso, Sukandar, I Putu Susila Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) BATAN Email
Lebih terperinciDisusun Oleh: Kevin Yogaswara ( ) Meitantia Weni S B ( ) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT.
Disusun Oleh: Kevin Yogaswara (2207 030 006) Meitantia Weni S B (2207 030 055) Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendi AK., MT. PROGRAM STUDI DIII TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL PENGKONDISI SINYAL DENGAN PENGANALISA KANAL TUNGGAL PADA SISTEM SPEKTROSKOPI GAMMA
RANCANG BANGUN MODUL PENGKONDISI SINYAL DENGAN PENGANALISA KANAL TUNGGAL PADA SISTEM SPEKTROSKOPI GAMMA Joko Sumanto 1, Toto Trikasjono 2, Sigit Bachtiar 1 1 PRPN BATAN Kawasan Puspiptek gd.71 Serpong
Lebih terperinciSistem Pencacah dan Spektroskopi
Sistem Pencacah dan Spektroskopi Latar Belakang Sebagian besar aplikasi teknik nuklir sangat bergantung pada hasil pengukuran radiasi, khususnya pengukuran intensitas ataupun dosis radiasi. Alat pengukur
Lebih terperinciJurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014 ISSN
STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN SINGLE PHOTON EMISSION COMPUTED TOMOGRAPHY (SPECT) MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY I 131 Yosi Sudarsi Asril 1, Dian Milvita 1, Fadil
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. perancangan mekanik alat dan modul elektronik sedangkan perancangan perangkat
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak ( Software). Pembahasan perangkat keras meliputi perancangan mekanik
Lebih terperinciRANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH
RANCANGAN PERANGKAT PEMANTAU RADIOAKTIVITAS LINGKUNGAN JARAK JAUH Benar Bukit Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir, Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK RANCANGAN PERANGKAT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Perancangan sistem EKG ini dimulai dengan perancangan blok diagram sistem. Blok diagram sistem dapat dilihat pada gambar 3.1 di bawah ini. Perangkat keras
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGANALISIS KANAL TUNGGAL. Herry Mugirahardjo dan Eddy Santoso
p~ ~ N~ H~ N~ ~ ~X ~ c" ISSN 1c,10-')6g6 RANCANG BANGUN PENGANALISIS KANAL TUNGGAL Herry Mugirahardjo dan Eddy Santoso Puslitbang Iptek Bahan BATAN, Kawasan PuspiptekSerpong, Tangerang ABSTRAK RANCANG
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini menguraikan perancangan mekanik, perangkat elektronik dan perangkat lunak untuk membangun Pematrian komponen SMD dengan menggunakan conveyor untuk indutri kecil dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,
6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT
MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI PENGENALAN NI ELVIS MEASUREMENT INSTRUMENT A. Tujuan Praktikum 1. Memahami dasar-dasar penggunaan NI ELVIS 2. Memahami analisis rangkaian menggunakan NI ELVIS B. Alat
Lebih terperinciRANCANGAN ON LINE ANALIZER BATUBARA PAD A BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK NUKLIR
PRPN - SA TAN, 14 November 2013 RANCANGAN ON LINE ANALIZER BATUBARA PAD A BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK NUKLIR Rony Djokorayono, Indarzah Masbatin Putra, dan Usep Setia Gunawan PRPN - SATAN, Kawasan Puspiptek,
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF)
ISSN 1979-2409 Analisis Kerusakan X-Ray Fluoresence (XRF) (Agus Jamaludin, Darma Adiantoro) ANALISIS KERUSAKAN X-RAY FLUORESENCE (XRF) Agus Jamaludin, Darma Adiantoro Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM
BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen
Lebih terperinciMODUL LINEAR AMPLIFIER SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PADA PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI NUKLIR
MODUL LINEAR AMPLIFIER SEBAGAI SARANA PEMBELAJARAN PADA PRAKTIKUM PEMELIHARAAN INSTRUMENTASI NUKLIR ABSTRAK Nugroho trisanyoto trisanyotonugroho@yahoo.co.id STTN BATAN MODUL LINEAR AMPLIFIER SEBAGAI SARANA
Lebih terperinciGambar 1 UVTRON R2868. Gambar 2 Grafik respon UVTRON
Sensor-sensor Keperluan Khusus Sensor-sensor jenis ini adalah merupakan sensor yang digunakan secara spesifik untuk robot-robot dengan tujuan tertentu. Contohnya, sensor api untuk robot yang difungsikan
Lebih terperinciALAT UKUR RADIASI. Badan Pengawas Tenaga Nuklir. Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta Telepon : (021)
ALAT UKUR RADIASI Badan Pengawas Tenaga Nuklir Jl. MH Thamrin, No. 55, Jakarta 10350 Telepon : (021) 230 1266 Radiasi Nuklir Secara umum dapat dikategorikan menjadi: Partikel bermuatan Proton Sinar alpha
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika
Lebih terperinciPenentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer)
Penentuan Spektrum Energi dan Energi Resolusi β dan γ Menggunakan MCA (Multi Channel Analizer) 1 Mei Budi Utami, 2 Hanu Lutvia, 3 Imroatul Maghfiroh, 4 Dewi Karmila Sari, 5 Muhammad Patria Mahardika Abstrak
Lebih terperinciANALISIS STATIK RANGKA PEMEGANG PERISAI RADIASI PADA ALAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS
ANALISIS STATIK RANGKA PEMEGANG PERISAI RADIASI PADA ALAT SCINTIGRAPHY MENGGUNAKAN SOFTWARE ANSYS Muhammad Awwaluddin, Edy Purwanta, Kusdi Prijono, Priyono, Samuel Praptoyo. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem deteksi keberhasilan software QuickMark untuk mendeteksi QRCode pada objek yang bergerak di conveyor. Garis besar pengukuran
Lebih terperinciUJI FUNGSI SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MODEL : BEM - IN1001
UJI FUNGSI SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MODEL : BEM - IN1001 BATAN, Yogyakarta e-mail : jumari@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MODEL : BEM - IN1001. Telah dilakukan uji fungsi terhadap
Lebih terperinciPEREKAYASAAN SISTEM TIMBANGAN MASSA BATUBARA PADA BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK SERAPAN RADIASI GAMMA
PEREKAYASAAN SISTEM TIMBANGAN MASSA BATUBARA PADA BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK SERAPAN RADIASI GAMMA Rony Djokorayono, Indarzah Masbatin Putra, dan Usep Setia Gunawan PRPN - BATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu penyebabnya adalah tragedi Chernobyl dan tragedi
Lebih terperinciRANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8 BERBASIS USB.
RANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8 BERBASIS USB. Joko Sumanto, Sukandar, Abdul Jalil, Cukarya PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71, Tangerang Selatan,
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN
Jurnl Forum Nuklir (JFN), Volume 7, Nomor 2, November 2013 RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN Ikhsan Shobari, Dian Fitri Atmoko, Syahrudin Yusuf, Sutomo Budihardjo
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.
44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52
RANCANG BANGUN PENGATUR CATU DAYA TEGANGAN TINGGI DC BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C52 JUMARI*, DJUNINGRAN*, MURSITI* DAN SUKARMAN** *Pusat Teknologi Akselerator dan Proses Bahan Jl. Babarsari Kotak Pos
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jantung (cardiac) adalah organ di dalam tubuh manusia yang mempunyai fungsi untuk memompa dan mengedarkan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN
RANCANG BANGUN MODUL ELECTRICAL POWER DEMAND UNTUK SIMULATOR INSTALASI PLTN Ikhsan Shobari, Dian Fitri Atmoko, Syahrudin Yusuf, Sutomo Budihardjo PRPN-BATAN, Gd 71 Lt 2, Kawasan PUSPIPTEK, Serpong, Tangerang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan
BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input untuk
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Dasar Perancangan Sistem Perangkat keras yang akan dibangun adalah suatu aplikasi mikrokontroler untuk efisiensi energi listrik pada kehidupan sehari-hari. Perangkat input
Lebih terperinciINSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808)
INSTRUMENTASI INDUSTRI (NEKA421) JOBSHEET 14 (DAC 0808) I. TUJUAN 1. Mahasiswa dapat memahami karakteristik pengkondisi sinyal DAC 0808 2. Mahasiswa dapat merancang rangkaian pengkondisi sinyal DAC 0808
Lebih terperinciRANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER BERBASIS USB PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8.
RANCANGAN KONTROL GERAKAN SAMPLE CHANGER BERBASIS USB PADA PERANGKAT RADIOIMMUNOASSAY-RIA IP8. ABSTRAK Joko Sumanto, Sukandar, Abdul Jalil, Cukarya Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN Kawasan Puspiptek
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambar Rangkaian EMG Dilengkapi Bluetooth Gambar 4. 1 Rangkaian keseluruhan EMG dilengkapi bluetooth Perancangan EMG dilengkapi bluetooth dengan tampilan personal computer
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015.
42 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015. Pembuatan program dilaksanakan di Sub Bidang Sistem instrumentasi dan
Lebih terperinciUJI LINE SCAN CAMERA PAD A RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA
Proseding Pertemuan Ifmiah Rekayasa Perangkat Nuklir PRPN - SA TAN, 30 November. 2011 UJI LINE SCAN CAMERA PAD A RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA AJvano Yulian
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR
RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR ABSTRAK Nugroho Tri Sanyoto 1 Zumaro 2, Sudiono 3, 1) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, trisanyotonugroho@yahoo.co.id 2) STTN BATAN, Yogyakarta,
Lebih terperinciKOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62
Jurnal Forum Nuklir (JFN), Volume 6, Nomor 2, November 2012 KOMPARASI UNJUK KERJA SPEKTROMETRI GAMMA DETEKTOR BICRON 2M2 DENGAN LUDLUM 44-62 Alan Batara Alauddin 1, Argo Satrio Wicaksono 2, Joko Sunardi
Lebih terperinciPERANCANGAN PERANGKAT SINAR-X DIGITAL UNTUK DIAGNOSIS MEDIS
PERANCANGAN PERANGKAT SINAR-X DIGITAL UNTUK DIAGNOSIS MEDIS I Putu Susila, Sukandar, Leli Yuniarsari dan Ferry Suyatno PRPN BATAN, Kawasan PUSPIPTEK, Gedung 71, Tangerang Selatan, 15310 ABSTRAK. PERANCANGAN
Lebih terperinciUJI LINE SCAN CAMERA PADA RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA
UJI LINE SCAN CAMERA PADA RANCANG BANGUN SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMMA Alvano Yulian 1, Sutomo Budihardjo 2 dan Ikhsan Sobari 3 1,2,3, Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik 3 fasa berbasis
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA. Tugas Akhir
RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGISIAN DAN PENGONTROLAN SUHU AIR HANGAT PADA BATHTUB MENGGUNAKAN DETEKTOR FASA Tugas Akhir Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga Oscillating Water Column. 3.1. Gambaran Alat Alat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Oksigen merupakan gas yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia membutuhkan kadar oksigen yang cukup dalam tubuh untuk dapat bertahan hidup. Sehingga perlu
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)
SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M0209054, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENULISAN
BAB III METODOLOGI PENULISAN 3.1 Blok Diagram Gambar 3.1 Blok Diagram Fungsi dari masing-masing blok diatas adalah sebagai berikut : 1. Finger Sensor Finger sensor berfungsi mendeteksi aliran darah yang
Lebih terperinciDESAIN DAN PEMBUATAN PENDUKUNG MEKANIK PADA PROTOTIPE PERANGKA T SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SINAR GAMMA
DESAIN DAN PEMBUATAN PENDUKUNG MEKANIK PADA PROTOTIPE PERANGKA T SISTEM PENCITRAAN PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SINAR GAMMA Nur Khasan dan Sapta Teguh P. PRPN - SATAN, Kawasan Puspiptek, Gedung 71, Tangerang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR)
RANCANG BANGUN OTOMASI SISTEM PENGONTROLAN INTENSITAS PENERANGAN LAMPU PIJAR MENGGUNAKAN PENGATURAN FASA SILICON CONTROLLED RECTIFIER (SCR) Tugas Akhir Untuk memenuhi persyaratan mencapai pendidikan Diploma
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium
Lebih terperinciPEREKAYASAAN RENOGRAF IR8
PEREKAYASAAN RENOGRAF IR8 Joko Sumanto 1 1 Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir BATAN Kawasan Puspiptek Gd.71, Lt2. Serpong 15310 ABSTRAK PEREKAYASAAN RENOGRAF IR8. Telah dilakukan perekayasaan renograf IR8
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan sistem alat pembuat biogas dari eceng gondok. Perancangan terdiri dari perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. 3.1.
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November
23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan
Lebih terperinciSISTEM DETEKSI DENSIT AS FLUIOA 01 OALAM PIPA MENGGUNAKAN. Indarzah MP', Rony Djokorayono2 dan Utomo3
Proseding Pertemuan IImiah Rekayasa Perangkat NukJir PRPN-BA/AN, JONcvember 2011 SISTEM DETEKSI DENSIT AS FLUIOA 01 OALAM PIPA MENGGUNAKAN TEKNIK SERAPAN RADIASIGAMMA Indarzah MP', Rony Djokorayono2 dan
Lebih terperinciPEMBUATAN COUNTER/TIMER UNTUK SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C52
Surakarta, Selasa 9 Agustus 016 PEMBUATAN COUNTER/TIMER UNTUK SISTEM SPEKTROMETER GAMMA MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER AT89C5, BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 1601 ykbb, Yogyakarta email: jumari@batan.go.id
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan
Lebih terperinciSTUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR STATIK MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY IODIUM-131 (I 131 )
STUDI AWAL UJI PERANGKAT KAMERA GAMMA DUAL HEAD MODEL PENCITRAAN PLANAR STATIK MENGGUNAKAN SUMBER RADIASI HIGH ENERGY IODIUM-131 (I 131 ) Rima Ramadayani 1, Dian Milvita 1, Fadil Nazir 2 1 Jurusan Fisika
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciRANCANGAN DASAR ON-LINE ANALYZER BATUBARA PADA BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK AKTIVASI NEUTRON
RANCANGAN DASAR ON-LINE ANALYZER BATUBARA PADA BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK AKTIVASI NEUTRON Rony Djokorayono, Agus Cahyono Pusat Rekayasa Fasilitas Nuklir (PRFN) BATAN Email : Ronyd@batan.go.id ABSTRAK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1PHOTODIODA Dioda foto adalah jenis dioda yang berfungsi mendeteksi cahaya. Berbeda dengan dioda biasa, komponen elektronika ini akan mengubah cahaya menjadi arus listrik. Cahaya
Lebih terperinciSistem Monitoring Air Bubble System Pada Prototype Sephull Bubble Vessel
Jurnal Wave, UPT. BPPH BPPT Vol. 4, No. 2, 2010 Sistem Monitoring Air Bubble System Pada Prototype Sephull Bubble Vessel Mochammad Nasir 1, Miftah 1, M. Ali Mudhoffar 1 Abstrak Sephull Bubble Vessel adalah
Lebih terperinciPEREKAYASAAN PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA TUMOR PAYUDARA
PEREKAYASAAN PERANGKAT PENCACAH RIA IP10 UNTUK DIAGNOSA TUMOR PAYUDARA Wahyuni Z. Imran, Hari Nurcahyadi, Sukandar dan Nuning Duria Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN, Serpong, Tangerang Selatan ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Bab ini akan membahas mengenai perancangan dan realisasi perangkat keras serta perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung keseluruhan alat yang dibuat. Gambar
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam
BAB III PERENCANAAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan dalam merencanakan alat yang dibuat. Adapun pelaksanaannya adalah dengan menentukan spesifikasi dan mengimplementasikan dari
Lebih terperinciABSTRAK. Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin /
Tuts Organ Elektronik Menggunakan Pengontrol Mikro Edwin / 0622030 Email : edwinedun@hotmail.com Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Jalan Prof. drg. Suria Sumantri, MPH 65, Bandung 40164, Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III MEODOLOGI PENELIIAN 3.1 Blok Diagram Sistem 3.1.1 Blok Diagram Heart Rate dan Suhu ubuh Rencana teknis pertama untuk metode penelitian ini adalah membuat diagram blok. Fungsi dari diagram blok
Lebih terperinciSPEKTROSKOPI-γ (GAMMA)
SPEKTROSKOPI-γ (GAMMA) Veetha Adiyani Pardede M2954, Program Studi Fisika FMIPA UNS Jl. Ir. Sutami 36 A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah email: veetha_adiyani@yahoo.com ABSTRAK Aras-aras inti dipelajari
Lebih terperinciPENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN
PENENTUAN TEBAL PERISAI RADIASI PERANGKAT RADIOTERAPI EKSTERNAL Co-60 UNTUK POSISI PENYINARAN Kristiyanti, Budi Santoso, Leli Yuniarsari, Wiranto B.S. Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek
Lebih terperinciPERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC
PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Nanda Nagara dan Didi Gayani Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN, Tamansari 71, Bandung 40132 Email: nanda.nagara@gmail.com
Lebih terperinciDETEKTOR RADIASI. NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id
DETEKTOR RADIASI NANIK DWI NURHAYATI, S.Si, M.Si nanikdn.staff.uns.ac.id nanikdn@uns.ac.id - Metode deteksi radiasi didasarkan pd hasil interaksi radiasi dg materi: proses ionisasi & proses eksitasi -
Lebih terperinciTEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1)
TEKNIK MESIN STT-MANDALA BANDUNG DASAR ELEKTRONIKA (1) DASAR ELEKTRONIKA KOMPONEN ELEKTRONIKA SISTEM BILANGAN KONVERSI DATA LOGIC HARDWARE KOMPONEN ELEKTRONIKA PASSIVE ELECTRONIC ACTIVE ELECTRONICS (DIODE
Lebih terperinciDeskripsi. Bidang Teknik Invensi. Latar Belakang Invensi
Deskripsi PERALATAN DAN METODE PENGUKURAN PERUBAHAN NILAI TEGANGAN LISTRIK ANTARA TITIK-TITIK AKUPUNKTUR TUBUH SECARA INVASIF UNTUK MENGETAHUI KELAINAN FUNGSI ORGAN TUBUH MANUSIA Bidang Teknik Invensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Krisis energi bukanlah permasalahan yang baru, namun sudah menjadi hal yang diprediksikan pasti akan terjadi. Sumber energi minyak yang selama ini menjadi andalan akan
Lebih terperinciUJI MODUL COUNTER DAN DAC PERANGKAT RENOGRAF IR8
UJI MODUL COUNTER DAN DAC PERANGKAT RENOGRAF IR8 Joko Sumanto 1, Abdul Jalil 1 1 PRPN-BATAN Kawasan Puspiptek Serpong 15310 ABSTRAK UJI MODUL COUNTER DAN DAC PERANGKAT RENOGRAF IR8. Telah dilakukan pengujian
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini membahas perencanaan dan pembuatan dari alat yang akan dibuat yaitu Perencanaan dan Pembuatan Pengendali Suhu Ruangan Berdasarkan Jumlah Orang ini memiliki 4 tahapan
Lebih terperinciINSTRUMEN UJI PENYAKIT GONDOK BERBASIS ISOTOP I 131
INSTRUMEN UJI PENYAKIT GONDOK BERBASIS ISOTOP I 131 Sumardi Teknik Elektro-Program Studi Teknik Universitas Jember ABSTRAK Dalam diagnosis kelainan kelenjar gondok dilihat dari bentuk fisiknya yang lebih
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10.
ABSTRAK ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI PERANGKAT RIA IP10. Benar Bukit, Kristiyanti, Hari Nurcahyadi Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir-BATAN ANALISIS PERHITUNGAN KETEBALAN PERISAI RADIASI
Lebih terperinciPEMBUATAN PROTOTIPE SISTEM DETEKSI KANDUNGAN BATUBARA SECARA ON-LINE PADA BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK AKTIVASI NEUTRON
PEMBUATAN PROTOTIPE SISTEM DETEKSI KANDUNGAN BATUBARA SECARA ON-LINE PADA BELT CONVEYOR DENGAN TEKNIK AKTIVASI NEUTRON Rony Djokorayono, Agus Cahyono, Indarzah MP, Usep S.G., Sukandar Pusat Rekayasa Fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penemuan sinar-x pertama kali oleh fisikawan berkebangsaan Jerman Wilhelm C. Roentgen pada tanggal 8 November 1895 memberikan hal yang sangat berarti dalam perkembangan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SISTEM KENDALI CONVEYOR PADA PROTOYPE MONITOR PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMA
RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI CONVEYOR PADA PROTOYPE MONITOR PETI KEMAS DENGAN TEKNIK SERAPAN SINAR GAMA Khairul Handono, Alvano Yulian, Nur Hasan, dan Sapta T Pusat Rekayasa Perangkat Nuklir- BATAN, PUSPIPTEK
Lebih terperinciPEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN)
PEMBUATAN SISTEM MONITORING TEKANAN DAN TEMPERATUR BERBASIS PLC PADA SARANA EKSPERIMEN KONDENSASI (SEKONDEN) Kussigit Santosa, Agus Nur Rachman Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan Nuklir, Puspiptek,
Lebih terperinci