III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni 2015."

Transkripsi

1 42 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 23 Februai sampai dengan Juni Pembuatan program dilaksanakan di Sub Bidang Sistem instrumentasi dan Kendali serta pengambilan data di Ruang Kontrol Utama (RKU) PRSG GAS BATAN. B. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Perangkat Keras (Hardware) Berikut perangka tkeras yang digunakan dalam penelitian ini adalah; a. Laptop Laptop berfungsi sebagai client (projec LabVIEW) dan server (NI OPC), serta penampil pengukuran data. b. Kabel Kabel digunakan untuk menghubungkan distributor aktif dari multifier ke PLC. c. PLC S7-300 PLC Siemens S7-300 didesain berbentuk modular, sehingga penggunanya dapat membangun suatu sistem dengan mengkombinasikan komponen-komponen atau susunan modul-modul S7-300 seperti yang ditunjukkan pada gambar 11 PLC S7-

2 disusun dari beragam komponen (Reference Manual SIMATIC PLC S7-300, 2003). Daftar pengkabelan ditumjukan pada tabel 1. Tabel 1. Daftar Pengkabelan PLC S7-300 Modul Analog No. Sistem Alamat Keterangan 1 JKT 03 CX811 (Flux) PIW318 MODUL 4 ; PIN 18(+), 19(-) 2 JKT 03 CX821 (Flux) PIW320 MODUL 5 ; PIN 2(+), 3(-) 3 JKT 03 CX831 (Flux) PIW322 MODUL 5 ; PIN 4(+), 5(-) 4 JKT 03 CX841 (Flux) PIW324 MODUL 5 ; PIN 6(+), 7(-) 5 JAC 01 CR811 PIW 284 MODUL 2 ; PIN 16(+), 17(-) 6 JAC 01 CR821 PIW 350 MODUL 2 ; PIN 18(+), 19(-) 7 JAC 01 CR831 PIW 288 MODUL 3 ; PIN 2(+), 3(-) 8 JRG 10 FX801 PIW 326 MODUL 5 ; PIN 8(+), 9(-) Gambar 14 merupakan PLC S7-300 yang sedang dalam proses instalasi pengkabelan PLC. Gambar 14. Instalasi Pengkabelan PLC S7-300 d. Multiplier Phoniex MCR - FL - C - UI - 2UI DCI Gambar 15. Multiplier PhoniexMCR - FL - C - UI - 2UI DCI

3 44 2. Perangkat Lunak yang Digunakan dalam Penelitian Perangkat lunak merupakan program yang dibuat untuk memantau dan merekam data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan perangkat lunak LabVIEW LabVIEW adalah perangkat lunak pemograman yang diproduksi oleh National instruments. Seperti bahasa pemograman lainnya yaitu C++, matlab atau Visual basic, LabVIEW juga mempunyai fungsi dan peranan yang sama, perbedaannya bahwa LabVIEW menggunakan Bahasa pemrograman berbasis grafis atau blok diagram sementara Bahasa pemrograman lainnya menggunakan basis text. Program LabVIEW dikenal dengan sebutan Vi atau Virtual instruments karena penampilan dan operasinya dapat meniru sebuah instrument. C. Prosedur Penelitian Penelitian ini terdiri dari beberapa tahapan yang dilakukan. Prosedur yang dilakukan adalah perancangan sistem, realisasi sistem, pengujian sistem dan data. Jika data yang diinginkan sesuai maka lanjut ke tahap pengambilan data, pengolahan data, pembuatan laporan dan selesai. Gambar 16 merupakan tahapan yang dilakukan pada penelitian ini.

4 45 Mulai Perancangan Sistem Pembuatan Sistem Uji Coba Sistem Data Benar Tidak Ya Pengambilan Data Data Hasil Analisis Selesai Gambar 16. Diagram Alir Penelitian Langkah kerja yang dilakukan penelitian ini bagian pertama, dilakukan penyusunan blok diagram penelitian guna mempermudah jalannya penelitian. Diagram blok ini juga mempermudah dalam menyusun sebuah rancangan penelitian jika dalam suatu rancangan terdapat kendala kendala. 1. Perancangan Sistem Implementasi dasar desain tersebut dibutuhkan komputer PC yang sudah diinstalasi dengan perangkat lunak program aplikasi LabVIEW dan driver untuk

5 46 perangkat akuisisi data. Kemudian komputer juga dihubungkan dengan perangkat akuisisi data (PLC) untuk mengakuisisi data dari kanal pengukuran. atau komputer dapat mengambil data dari penyimpan data dalam Gambar 17. LAN PLC Gambar 17. Susunan perangkat Penghitung Fluks Neutron Terkoreksi N16 Program penghitung fluks neutron koreksi N16 melakukan perhitungan matematis berdasarkan data masukan N16 dan kerapatan fluks neutron dari Data Acqusition (DAQ) atau dari penyimpan data komputer. Data PLC digunakan saat perangkat penghitung kerapatan perangkat Rangkaian Penghitung Fluks Neutron Terkoreksi N16 terhubung langsung ke kanal pengukuran saat reaktor beroperasi. Sedangkan data dari penyimpan data digunakan saat akan menjalankan program dengan masukan dari data operasi reaktor sebelumnya. Perancangan alat ini meliputi perancangan perangkat keras dan perangkat lunak. Alat dirancang untuk merubah keluaran distributor pasif dari RPS menjadi aktif yang selanjutnya didistribusikan ke dalam perangkat PLC S7-300 yang akan digunakan. Perancangan perangkat keras dilakukan untuk mengukur data yang dilanjutkan dengan perancangan perangkat lunak sebagai pembaca dan perekam data. Bagan sistem monitoring dapat dilihat pada gambar 18.

6 47 Panel RKU JKT 03 JAC01 RPS distributor CVA06 Distributor pasif CQA06 KolamReaktor Distributor aktif JRG10 FX801 Client PLC server Gambar 18. Rancangan sistem monitoring Gambar 19 merupakan gambar teras reaktor dan komponen internal dalam kolam. Sedangkan gambar 20 merupakan blok diagram pengukuran kerapatan fluks neutron.

7 48 Gamabr 19. Teras dan komponen internal kolam reaktor Blok diagram sistem pengukuran kerapatan fluks neutron ditunjukan pada gambar 18.

8 49 Ionization chamber Giude tube Terminal box Protection tube for measuring cables Liniear DC amplifier High-voltage generator 9. Test and indicator unit 10. simulator 6. Buffer amplifier Limit value unit 11. Indicator recorder neutron fluks density 12. Indicator module, high-voltage>max.resp>min Gambar 20. Blok diagram pengukuran kerapatan fluks neutron Pengukuran kerapatan fluks neutron dideteksi oleh detektor neutron yang berada di teras reaktor. Setiap penggantian atau perubahan susunan bahan bakar di dalam

9 50 teras reaktor akan berpengaruh terhadap distribusi fluks neutron yang dihasilkan pada tiap titik lokasi oleh karena itu perlu dilakukan pengukuran distribusi fluks neutron thermal pada pusat teras. Pengukuran fluks neutron dilakukan dengan berbagai metode baik secara langsung maupun tidak langsung. Salah satu cara pengukuran fluks neutron secara langsung adalah metode detektor swadaya. Detektor merupakan bagian yang sangat penting dari suatu sistem pencacah radiasi karena alat ini berfungsi untuk menangkap radiasi dan mengubahnya menjadi sinyal atau pulsa listrik. Terdapat dua besaran yang biasa diukur dari suatu paparan radiasi nuklir yaitu jumlah radiasi dan energi radiasi. Jumlah radiasi diperlukan untuk mengetahui aktivitas sumber radiasi, sedangkan energi radiasi digunakan untuk menentukan jenis sumber radiasi. Setiap radiasi yang mengenai detektor akan diubah menjadi sebuah sinyal (pulsa) listrik sehingga jumlah radiasi dapat ditentukan dengan mengukur jumlah pulsa listrik yang dihasilkan detektor. Tinggi sinyal (pulsa) listrik yang dihasilkan detektor menunjukkan energi radiasi yang mengenai detektor sehingga energi radiasi dapat ditentukan dengan mengukur tinggi pulsa listrik yang dihasilkan detektor. Detektor kerapatan fluks neutron berada di teras reaktor, posisi masing masing detektor kerapatan fluks neutron berda di beberapa tempat yang berbeda dengan alasan agar didapatkan nilai pengukuran yang akurat. Posisi tiap detektor kerapatan fluks neutron ditunjukan pada gambar 21.

10 51 JKT02 CX821 JKT03 CX831 JKT03 CX821 JKT04 CX801 JKT02 CX811 JKT01 CX821 JKT01 CX811 JKT03 CX841 JKT03 CX811 Gambar 21. Posisi detektor fluks neutron Pada tahap perancangan sistem perangkat keras dilakukan pemotongan dan pemindahan titik jalur pengkabelan di kabinet CVA06 untuk pengambilan data

11 52 pengukuran daya. Pengukuran daya didapat dari dua detektor yaitu detektor kerapatan fluks neutron (JKT03) dan laju dosis gamma yang dihasilkan dari peluruhan N16 (JAC01). Perancangan sistem dilakukan dengan merubah posisi pengkabelan JKT03 CX811/821/831/841, JAC01 CR811/821/831, dan JRE10 FX801. Tabel 2 adalah tabel pengubahan posisi pengkabelan di kabinet CVA06. Tabel 2. Pengubahan pengkabelan No Sistem Alamat Awal Perubahan Alamat 1 JKT03 CX811 CVA06 AA001 18(-)17 (+) CVA06 BA010 18(-) 17(+) 2 JKT03 CX821 CVA06 AA002 26(-)25 (+) CVA06 BA011 26(-) 25(+) 3 JKT03 CX831 CVA06 AA003 18(-)17 (+) CVA06 BA012 18(-) 17(+) 4 JKT03 CX841 CVA06 AA003 20(-) 19(+) CVA06 BA012 20(-) 19(+) 5 JAC01 CR811 CVA06 AA008 5(-) 6 (+) CVA06 BA008 5(-) 6 (+) 6 JAC01 CR821 CVA06 AA006 21(-)22 (+) CVA06 BA009 21(-) 22(+) 7 JAC01 CR831 CVA06 AA005 13(-) 14(+) CVA06 BA009 13(-) 14(+) 8 JRE10 FX801 CVA06 AA008 7(-) 8 (+) CVA06 BA008 7 (-) 8(+) Pengubahan posisi kabel Gambar 22. Pengubahan posisi kabel di kabinet CVA06 Pengubahan posisi kabel di kabinet CVA06 selanjutnya distribusikan ke Multiplier Phoniex MCR - FL - C - UI - 2UI DCI sebagai distributor aktif dengan pengaturan keluaran 0-10 V.

12 53 sebelum Sesudah Gambar 23. Instalasi Distribusi Aktif pada Panel CQA06 sebelum dan sesudah pemasangan distributor aktif Keluaran multiplier dihubungkan ke PLC S7-300 sebagai perangkat keras akusisi data yang digunakan untuk menghubungkan server yang dilanjutkan perangkat lunak LabVIEW. Program yang dibuat pada perangkat lunak LabVIEW dimaksudkan untuk pemantauan dan perekaman data pengukuran daya dari detektor neutron dan lajudosis gamma yang selanjutnya dilakukan perhitungan N16 terkoreksi untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat dan real time. Sebelum dilakukan pengukuran secara langsung menggunakan perangkat lunak yang dibuat maka dilakukan pengujian pembacaan dari perangkat lunak OPC Server dengan memberikan masukan sinyal arus sebesar 0-20 ma menggunakan sumber arus. Kemudian dilakukan pengecekan kanal lainya dengan mengambil tiga titik pengukuran 0 ma, 10 ma dan 20 ma pada tiap kanal. Hasil pembacaan OPC server dengan sumber arus 0-20 ma ditunjukan pada tabel 3.

13 54 Tabel 3. Hasil Pembacaan OPC Server dengan sumber Arus 0-20 ma Arus [ma] Tampilan OPC [Skala PLC] Pembuatan Sistem Perangkat Lunak Pemrograman penghitung dilakukan menggunakan program LabVIEW yang disebut instrumen maya, karena operasi dan tampilannya merupakan imitasi dari instrumen fisik. Untuk memenuhi kinerja penghitung yang ditetapkan dalam desain dasar, seperti pada instrumen fisisnya akan dibuat imitasi panil depan. Program LabVIEW untuk generator sinyal ini dinamakan penghitung fluks neutron terkoreksi N16. Pada panel depan terdapat kontrol tempat pengguna menginputkan : parameter pengukuran, pilihan mode operasi dan penyimpanan data. Disamping itu pada panel depan juga terdapat tombol untuk pengoperasian, serta terdapat monitor berupa chart yang memberikan gambaran visual hasil bacaan dan perhitungan. Panel depan memuat kontrol dan indikator seperti pada tabel 4.

14 55 Tabel 4. Kontrol dan Indikator pada Panil Depan Jenis Nama Antar Muka Pengguna Kegunaan Tombol Boolean Kontainer Kontrol Numerik Tombol on atau off Tombol mulai pengukuran 2 Tombol simpan data 2 Kontrol Tab Laju data Kecepatan koreksi Limitation Histeris Dial pemilih nilai c Menghentikan menjalankan Program Memulai Pengukuran atau Menyimpan data pengu-kuran atau membatalkan Untuk memilih mode input data : dari PLC atau tempat penyimpan data. Untuk menginputkan se-lang waktu update hasil pengukuran dan atau input PLC. Untuk menginputkan kecepatan koreksi. Untuk Limitation menginputkan Untuk menginputkan Histeris Pemilih nilai c: c = 0 untuk pengujian c = untuk menyamakan nilai N16 dan N16-corr c = koreksi untuk mengaktifkan koreksi Perancangan perangkat lunak ini menggunakan program virtual instrument LabVIEW. Data hasil pengukuran dapat terekam otomatis dan tersimpan kedalam file yang dinginkan. Data pengukuran yang dihasilkan kanal pengukuran daya JKT03 dan JAC01. Gambar 24 merupakan diagram alir dapat mewakili penjelasan dari proses pengolahan data.

15 56 Mulai NI OPC Server Mean data 10 sampel per detik Konversi dalam nilai Arus, Tegangan, dandaya Perhitungandaya N16 terkorekrsi Hasil data Selesai Gambar 24. Diagram Alir Pengolahan Data Nilai yang dikonversi dari keluaran nilai arus 0-20 ma, cara pengkonversian dilakukan dengan penghitungan menggunakan tabel perawatan operasi reaktor MPR30 (Maintenance Protection Reactor). Tabel pengkonversian nilai arus (ma) ke nilai besaran lain ditunjukan pada tabel 5 pengukuran JAC01 CR831 dan JRE10 FX801 sedang untuk tabel 6 adalah daftar konversi pengukuran JKT03 CX831.

16 57 Tabel 5. Daftar konversi nilai kanal pengukuran JAC01 CR831 dan JRE10 FX801 Tegangan Daya (MW) Arus (ma) Persen (%) (A*8) (A/2) (C/3,333) A C B D 0,00 0,00 0,00 0,00 2,00 1,00 16,00 4,85 4,00 2,00 32,00 9,70 10,00 5,00 80,00 24,00 12,00 6,00 96,00 29,09 16,00 8,00 128,00 38,40 18,00 9,00 144,00 43,20 20,00 10,00 160,00 48,00 Tabel 6. Daftar konversi nilai kanal pengukuran JKT03 CX811/821/831/841 Daya (MW) Arus (ma) Volt (A/2) Persen(%) (A*8) (C/3,333) A B C D 0,00 0,00 0,00 0,00 3,33 1,67 26,64 7,99 4,00 2,00 32,00 9,70 6,66 3,33 53,28 14,55 8,00 4,00 64,00 19,40 10,00 5,00 80,00 24,00 13,33 6,67 106,6 29,09 14,00 7,00 112,00 31,52 16,67 8,33 133,34 38,40 18,00 9,00 144,00 43,20 20,00 10,00 160,00 48,00 Proses pengolahan data dimulai dengan mengkonversi nilai keluaran dari pengukuran daya detektor ke distributor aktif dengan keluaran menjadi 0-20 ma. Hasil perekaman data ditampilkan kembali dalam bentuk chart dan numerik agar pengguna dapat memantau hasil pengukurannya. Dari hasil data yang terekam dilakukan perhitungan matematis daya N16 terkoreksi, persamaan matematis yang dibuat dimasukan dalam program LabVIEW, sehingga didapatkan hasil akhir daya N16 terkoreksi.

17 58 3. Uji coba sistem Realisasi sistem dilakukan di Ruang Kontrol Utama (RKU). Pengujian sistem dilakukan dengan membaca data pada kanal pengukuran fluks neutron dan pengukuran laju dosis gamma di sistem pendingin primer. Realisasi sistem dilakukan di Ruang Kontrol Utama (RKU). Uji coba ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kinerja sistem yang telah dibangun. Pengujian sistem dilakukan dengan membaca data pada kanal pengukuran fluks neutron dan pengukuran laju dosis gamma di sistem pendingin primer. Hasil data yang terbaca merupakan nilai dari perhitungan N16. Gambar uji coba sistem ditunjukan pada gambar 25. Mulai NI OPC Server Volt (0-10 V) Perhitungan N16 terkoreksi Simpan Selesai Gambar 25. Bagan uji coba sistem 4. Data Data yang dihasilkan dari proses akuisisi data adalah berupa data pengukuran daya dari kanal pengukuran kerapatan fluks neutron JKT03 dan laju dosis gamma JAC01 yang dikonversikan nilai tegangan. Hasil ini kemudian diolah kembali

18 59 untuk dilakukan perhitungan N16 terkoreksi sebagai hasil akhir pengukuran daya sebenarnya menggunakan perangkat lunak LabVIEW Tabel 7 adalah tabel data pengukuran kerapatan fluks neutron JKT03 dan laju dosis gamma JAC0, dan tabel 8 merupakan tabel data pengukuran JRG10 FX801 terpasang dengan intrumentasi maya N116 terkoreksi. Tabel 7. Data pengukuran detektor JKT 03 CX831 dan JAC01 CR831 Detektor kerapatan fluks Detektor laju dosis gamma (JAC01) N neutron (JKT03) o Tegangan (V) Persentase (%) Daya (MW) Tegangan (V) Persentase (%) Daya (MW) N16 terkoreksi (MW) Tabel 8. Data pengukuran JRG10 FX801 terpasang dengan instrumentasi maya N16 terkoreksi N16 terkoreksi (MW) N16 terkoreksi (MW) No Terpasang Instrumentasimaya Analisis Analisis dilakukan untuk menentukan nilai daya di kolam reaktor dengan menggunakan LabVIEW untuk mendapatkan data pengukuran daya N16 terkoreksi dari detektor laju dosis gamma JAC01 CR831dan detektor kerapatan fluks neutron JKT03 CX831. Nilai daya yang didapat dari masing-masing detektor digunakan sebagai data primer untuk perhitungan N16 terkoreksi persamaan 13.

19 60 N16-corr = + U XN (13) Di mana : N16-corr = tegangan N16 terkoreksi (volt); = tegangan kerapatan fluks nuetron (volt); U XN = tegangan keluaran trigger amplifier (Inter Atom, 1989).

Implementasi Rangkaian Penghitung Kerapatan Fluks Neutron Terkoreksi N16 RSG-GAS Berbasis LABVIEW

Implementasi Rangkaian Penghitung Kerapatan Fluks Neutron Terkoreksi N16 RSG-GAS Berbasis LABVIEW JURNAL Teori dan Aplikasi Fisika Vol. 04, No.01, Januari Tahun 20161 Implementasi Rangkaian Penghitung Kerapatan Fluks Neutron Terkoreksi N16 RSG-GAS Berbasis LABVIEW Puji Siamatun, Arif Surtono & Edison

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI RANGKAIAN PENGHITUNG KERAPATAN FLUKS NEUTRON TERKOREKSI N16 RSG-GAS BERBASIS LABVIEW. Oleh PUJI SIAMATUN. Skripsi

IMPLEMENTASI RANGKAIAN PENGHITUNG KERAPATAN FLUKS NEUTRON TERKOREKSI N16 RSG-GAS BERBASIS LABVIEW. Oleh PUJI SIAMATUN. Skripsi IMPLEMENTASI RANGKAIAN PENGHITUNG KERAPATAN FLUKS NEUTRON TERKOREKSI N16 RSG-GAS BERBASIS LABVIEW Oleh PUJI SIAMATUN Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Sains Pada Jurusan Fisika

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino

PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT. G. Bambang Heru, Sagino PEMROGRAMAN SISTEM AKUISISI DATA PENGUKURAN PADA FASILITAS EKSPERIMEN UNTUK SIMULASI PENDINGINAN CONTAINMENT G. Bambang Heru, Sagino Pusat Teknologi dan Keselamatan Reaktor Nuklir (PTKRN) BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Perancangan Alat Pada BAB pembuatan alat ini akan dibahas perencanaan dan realisasi pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan dibuat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Pengantar Perancangan System Pada bab ini dibahas tentang perancangan dan pembuatan Alat Sistem Monitoring Volume dan Kejernihan Air pada Tangki Air Berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Gambar 3.1 Prosedur Penelitian 1. Perumusan Masalah Metode ini dilaksanakan dengan melakukan pengidentifikasian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Elektrokardiogram (EKG) merupakan sinyal fisiologis yang dihasilkan oleh aktifitas kelistrikan jantung. Sinyal ini direkam menggunakan perangkat elektrokardiograf.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen

Lebih terperinci

KAJIAN KEGAGALAN PENGUKURAN KETINGGIAN AIR SISTEM PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH (KPK01 CL001) DI RSG-GAS

KAJIAN KEGAGALAN PENGUKURAN KETINGGIAN AIR SISTEM PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH (KPK01 CL001) DI RSG-GAS Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. 9 No. 2, Oktober 2012: 17-26 KAJIAN KEGAGALAN PENGUKURAN KETINGGIAN AIR SISTEM PENAMPUNGAN LIMBAH CAIR AKTIVITAS RENDAH (KPK01 CL001) DI RSG-GAS ABSTRAK Sukino

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017

Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 Materi-2 SENSOR DAN TRANSDUSER 52150802 (2 SKS / TEORI) SEMESTER 106 TA 2016/2017 KONSEP AKUISISI DATA DAN KONVERSI PENGERTIAN Akuisisi data adalah pengukuran sinyal elektrik dari transduser dan peralatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai bagaimana perancangan fire alarm sistem yang dapat ditampilkan di web server dengan koneksi Wifi melalui IP Address. Perancangan alat ini

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyusun inti atom, sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom. Neutron

II. TINJAUAN PUSTAKA. penyusun inti atom, sedangkan elektron bergerak mengelilingi inti atom. Neutron 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Neutron Neutron adalah zarah elementer penyusun inti atom yang tidak mempunyai muatan listrik. Atom tersusun dari proton, neutron dan elektron. Proton dan neutron

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

VISUALISASI PERGERAKAN BATANG KENDALI REAKTOR RSG-GAS

VISUALISASI PERGERAKAN BATANG KENDALI REAKTOR RSG-GAS VISUALISASI PERGERAKAN BATANG KENDALI REAKTOR RSG-GAS Sujarwo Pusat Reaktor Serba Guna BATAN Kawasan Puspiptek Serpong Gedung No. 31, Kota Tangerang Selatan Banten Email: prsg@batan.ac.id ABSTRAK VISUALISASI

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK

VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA ABSTRAK VALIDASI DAN KARAKTERISASI FLOW METER E-MAG UNTUK PENGEMBANGAN SISTEM AKUISISI DATA FASILITAS EKSPERIMEN UNTAI UJI BETA G. Bambang Heru K., Ahmad Abtokhi, Ainur Rosidi Pusat Teknologi Reaktor dan Keselamatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. 44 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini akan membahas pengujian dan analisa sistem yang telah dibuat sebelumnya. Pengujian dilaksanakan secara berulang untuk mendapatkan data yang valid, data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Termoelektrik merupakan material yang terbuat dari semikonduktor yang salah satu kegunaannya untuk keperluan pembangkit tenaga listrik. Material semikonduktor dapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia industri, dituntut suatu teknologi yang mampu menghasilkan peralatan yang dapat menyelesaikan segala permasalahan industri dan mempermudah manusia dalam

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat BAB III PERANCANGAN Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai perancangan dan realisasi sistem bagaimana kursi roda elektrik mampu melaksanakan perintah suara dan melakukan pengereman otomatis apabila

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI. blok diagram dari sistem yang akan di realisasikan. 33 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI 3.1 Perancangan Diagram Blok Sistem Dalam perancangan ini menggunakan tiga buah PLC untuk mengatur seluruh sistem. PLC pertama mengatur pergerakan wesel-wesel sedangkan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI

PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Perancangan merupakan sebuah proses yang sangat menentukan untuk merealisasikan alat tersebut. Proses perancangan dapat dilakukan dengan cara mempelajari karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga

BAB I PENDAHULUAN. sumber energi tenaga angin, sumber energi tenaga air, hingga sumber energi tenaga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, penelitian mengenai sumber energi terbarukan sangat gencar dilakukan. Sumber-sumber energi terbarukan yang banyak dikembangkan antara lain sumber energi tenaga

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak

BAB I PENDAHULUAN. Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Radiasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang berbahaya dan tidak bermanfaat bagi kehidupan manusia. Salah satu penyebabnya adalah tragedi Chernobyl dan tragedi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan

BAB III PERANCANGAN Bahan dan Peralatan BAB III PERANCANGAN 3.1 Pendahuluan Perancangan merupakan tahapan terpenting dari pelaksanaan penelitian ini. Pada tahap perancangan harus memahami sifat-sifat, karakteristik, spesifikasi dari komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem

BAB III PERANCANGAN. Mikrokontroler ATMEGA Telepon Selular User. Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem BAB III PERANCANGAN 3.1 Prnsip Kerja Sistem Sistem yang akan dibangun, secara garis besar terdiri dari sub-sub sistem yang dikelompokan ke dalam blok-blok seperti terlihat pada blok diagram pada gambar

Lebih terperinci

TENIK PENGUKURAN TINGKAT DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR TIPE CANDU

TENIK PENGUKURAN TINGKAT DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR TIPE CANDU TENIK PENGUKURAN TINGKAT DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA NUKLIR TIPE CANDU DJARUDDIN HASIBUAN Pusat Reaktor Serba Guna (PRSG)-BATAN Kawasan Puspitek Serpong Tangerang 15310, Banten Telp. 021-7560908 Abstrak

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan

SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN. A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan SISTEM KENDALI SUHU DENGAN MENGGUNAKAN NI MyRIO A. Sistem Kendali dengan NI MyRio untuk Mengatur Suhu Ruangan Tujuan : Menggunakan NI myrio untuk mengendalikan modul Temperature Controlled System Leybold

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma dari sistem. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC

NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC NASKAH PUBLIKASI SISTEM PENGAMAN MOTOR TERHADAP SUHU TINGGI MENGGUNAKAN SISTEM BERBASIS PLC Disusun Oleh: DONY SETIYAWAN D 400 100 009 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi

BAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kemajuan teknologi dalam berbagai bidang. Teknologi instrumentasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan teknologi sekarang ini terus melaju dan berkembang dengan pesat. khususnya teknologi di bidang instrumentasi. Teknologi instrumentasi sangat memegang

Lebih terperinci

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection TUGAS AKHIR Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote Berbasis PC Menggunakan Microcontroller Arduino Uno & LAN Connection Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2014 sampai November 2014 di Laboratorium Pemodelan Fisika dan Laboratorium Elektronika Dasar Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi. beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station

ABSTRAK. Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi. beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station ABSTRAK Modular Production System (MPS) merupakan rangkaian simulasi beberapa mesin produksi, salah satu bagiannya adalah Processing Station Modular Production System (MPS) yaitu bagian pemrosesan. Bagian

Lebih terperinci

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.

Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. BAB 111 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras. Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. Difokuskan kepada ketepatan sensor, dan ketepatan motor bergerak untuk

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik 3 fasa berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kebutuhan manusia akan energi semakin berkembang seiring dengan semakin pesatnya perkembangnya teknologi, berbagai penemuan terbaru yang digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 34 III. METODE PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Dasar

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu

BAB III PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengantar Perancangan Sistem Pengendalian Lampu Pada Lapangan Bulu Tangkis Indoor Pada lapangan bulu tangkis, penyewa yang menggunakan lapangan harus mendatangi operator

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR

RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR RANCANG BANGUN SISTEM PEMBANGKIT PULSA SIMULASI DETEKTOR NUKLIR ABSTRAK Nugroho Tri Sanyoto 1 Zumaro 2, Sudiono 3, 1) STTN BATAN, Yogyakarta, Indonesia, trisanyotonugroho@yahoo.co.id 2) STTN BATAN, Yogyakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang membahas seluruh materi yang berkaitan dengan judul project work yang disajikan yaitu : latar belakang, permasalahan, batasan masalah, tujuan, serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran

BAB III METODOLOGI. tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran BAB III METODOLOGI 3.1. Alat dan bahan penelitian Smart relay adalah suatu alat yang dapat diprogram oleh suatu bahasa tertentu yang biasa digunakan pada proses automasi. Smart relay memiliki ukuran yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan

BAB III METODE PENELITIAN. alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan BAB III METODE PENELITIAN Pada penelitian ini, akan dilakukan beberapa langkah untuk membuat alat pendeteksi frekuensi detak jantung. Langkah langkah untuk merealisasikan alat pendeteksi frekuensi detak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

Bab III Pengembangan Perangkat Lunak

Bab III Pengembangan Perangkat Lunak Bab III Pengembangan Perangkat Lunak 3.1 Pendahuluan [5, 8, 9] Dalam penelitian ini, pengembangan perangkat lunak dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman berikut, yaitu: LabVIEW 7.1 Professional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan pada tugas akhir ini adalah dengan metode eksperimen murni. Pada penelitian ini dilakukan perancangan alat ukur untuk mengukur

Lebih terperinci

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW

SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT MENGGUNAKAN SOFTWARE LABVIEW SIMULASI DATA ACQUISITION ALAT UJI FLIGHT CONTROL ACTUATOR PESAWAT DATA ACQUISITION SIMULATION OF TEST EQUIPMENT AIRCRAFT FLIGHT CONTROL ACTUATOR USING LABVIEW SOFTWARE Decy Nataliana 1, Usep Ali Albayumi

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 3.1 Umum Sebuah robot adalah kesatuan perangkat yang tersusun dari mekanik yang di dalamnya tertanam serangkaian elektrik dengan fungsi dan kerja yang dapat ditentukan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Pengertian Umum Perancangan Media Penyampaian Informasi Otomatis Dengan LED Matrix Berbasis Arduino adalah suatu sistem media penyampaian informasi di dalam ruangan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM 3.1 Pengantar Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan perealisasian keseluruhan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Pada perancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan

BAB III PERANCANGAN ALAT. Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan 31 BAB III PERANCANGAN ALAT Sistem pengendali tension wire ini meliputi tiga perancangan yaitu perancangan mekanik alat, perancanga elektronik dan perancangan perangkat lunak meliputi program yang digunakan,

Lebih terperinci

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI By : Dwi Andi Nurmantris OSILOSKOP POKOK BAHASAN OSILOSKOP ANALOG OSILOSKOP DIGITAL Pengertian Osiloskop Osiloskop adalah alat ukur besaran listrik yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang 67 BAB 1 PENDAHULUAN 2.1 Latar Belakang Pengendalian dengan pengukuran didalam operasional pabrik bahan bakar minyak secara konvensional memiliki banyak keterbatasan terutama menyangkut masalah mutu dan

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB Oleh : Eko Junaidi Salam 2208 030 006 Hari Purnawiyanto 2208 030 086 D3 Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini membahas perancangan sistem telemetri pengamatan suhu dan kelembapan serta kendali peralatan elektronik (seperti kipas) berbasis platform Microcontroller Open Source Wemos.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK

BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN

BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN BAB III KEGIATAN PENELITIAN TERAPAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang akan digunakan dalam menyelesaikan Alat Simulasi Pembangkit Sinyal Jantung, berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014.

III. METODE PENELITIAN. Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Maret 2014. 3.2 Alat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 34 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab IV ini akan dibahas tentang analisis data dan pembahasan berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Rancangan alat indikator alarm ini digunakan untuk

Lebih terperinci

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax

Jl. Tamansari no. 71, Bandung Telp Fax Perangkat Lunak Sistem Akuisisi Data Menggunakan Delphi 1, Nanda Nagara & 2, Putranto Ilham Yazid 1,2 Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, Bandung, Indonesia Jl. Tamansari no. 71, Bandung 40132

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai dengan Januari 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR

BAB II SISTEM PEMANASAN AIR BAB II SISTEM PEMANASAN AIR Konsep dasar sistem pemanasan air ini memiliki 3 tahapan utama yang saling berhubungan. Tahapan pertama, yaitu operator menjalankan sistem melalui HMI InTouch. Operator akan

Lebih terperinci

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL

UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL UJI FUNGSI ALAT PENGENDALI SUHU TIPE TZ4ST-R4C SEBAGAI PERANGKAT PENGKONDISIAN SINYAL Saminto, Untung Margono, Ihwanul Aziz, Sugeng Riyanto - BATAN Yogyakarta ptapb@batan.go.id ABSTRAK UJI FUNGSI PENGENDALI

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR

RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN TEGANGAN TINGGI DC DAN PEMBALIK PULSA PADA SISTEM PENCACAH NUKLIR DELAPAN DETEKTOR NOGROHO TRI SANYOTO, SUDIONO, SAYYID KHUSUMO LELONO Sekolah

Lebih terperinci

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x

Jurnal Coding Sistem Komputer Untan Volume 03, No. 2 (2015), hal ISSN x IMPLEMENTASI SISTEM PAKAN IKAN MENGGUNAKAN BUZZER DAN APLIKASI ANTARMUKA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Kartika Sari, [2] Cucu Suhery, [3] Yudha Arman [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT

BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT BAB III PEMBAHASAN PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram-Blok Alat yang akan dibuat secara garis besar dapat digambarkan sebagai sebuah diagram blok seperti di bawah ini: IBM-PC UNIT SENSOR CAHAYA WEBCAM Gambar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015. 32 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan Juli 2014 sampai Februari 2015. Pembuatan alat dilaksanakan di Laboratorium Elektronika & Instrumentasi

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian pada algoritma pengikut matahari dan sistem sistem lainnya. Tujuan dari pengujian adalah

Lebih terperinci

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC PERANGKAT LUNAK SISTEM PENCACAH RADIASI MENGGUNAKAN VISUAL BASIC Nanda Nagara dan Didi Gayani Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN, Tamansari 71, Bandung 40132 Email: nanda.nagara@gmail.com

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SEMINAR NASIONAL V YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 2009 RANCANG BANGUN SISTEM ANTARMUKA RATEMETER DENGAN PRINTER MENGGUNAKAN KOMPUTER DAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535 SUTANTO, TOTO TRIKASJONO, DWINDA RAHMADYA Sekolah

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG DESAIN SISTEM CATU DAYA DARURAT UNTUK REAKTOR DAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. DESKRIPSI KERJA SISTEM Gambar 3.1. Blok diagram sistem Satelit-satelit GPS akan mengirimkan sinyal-sinyal secara kontinyu setiap detiknya. GPS receiver akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara

Lebih terperinci

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI

PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan PUSPIPTEK Tangerang 15314 ABSTRAK PERBAIKAN CRANE HOTCELL

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY 3.1 Perancangan Alat Dalam merealisasikan sebuah sistem elektronik diperlukan tahapan perencanaan yang baik dan matang. Tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk

I. PENDAHULUAN. metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman membutuhkan air dalam proses evapotranspirasi, fotosintesis, aktivitas metabolisme, dan tubuh tanaman itu sendiri. Menurut Foth (1998), untuk menghasilkan 1

Lebih terperinci