LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)
|
|
- Verawati Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) APLIKASI BATATON SEBAGAI PASANGAN DINDING PADA INDUSTRI PEMBUATAN BATAKO Tahun ke-1 dari rencana 1 (satu) tahun Ketua: Yusep Ramdani, ST., MT. (NIDN ) Anggota: Ir. Murdini Mukhsin, MT. (NIDN ) Iman Handiman, ST., MT. (NIDN ) UNIVERSITAS SILIWANGI OKTOBER
2 2
3 RINGKASAN Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal, sarana dan prasarana seperti jalan, pasar dan bangunan pendukung lainnya menjadi semakin meningkat. Hal ini merupakan permasalahan yang harus disikapi dengan bijak dan kreatif tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga para akademisi dan praktisi dibidang teknik sipil. Penggunaan abu batu sebagai campuran bahan batako memberikan peluang bagi industri batako untuk meningkatkan kuat tekan batako sehingga pandangan masyarakat tentang kualitas batako tidak hanya sekedar dinding pengisi saja. Secara umum campuran batako yang ditambahkan abu batu dinamakan bataton dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan batako, tentu saja dengan tambahan biaya yang relatif kecil tetapi dapat meningkatkan kualitas pasangan dinding yang lebih baik. Abu batu merupakan limbah yang terbuang dari mesin pemecah batu atau stone crusher. Dengan penambahan abu batu akan diperoleh optimasi kualitas/kuat tekan bataton sesuai yang disyaratkan SNI terhadap biaya pembuatannya. Dengan penambahan abu batu maka dapat diperoleh campuran optimal untuk mencapai kuat tekan yang akhirnya dapat disosialisasikan penggunaannya di perusahaanperusahaan pembuatan bataton. 3
4 PRAKATA Puji dan syukur dipanjatkan kepada Alloh SWT, berkat rahmat dan kurnia- Nya, penyusunan Laporan Pengabdian dengan judul Aplikasi Bataton Sebagai Pasangan Dinding Pada Industri Pembuatan Batako dapat diselesaikan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan yang menjadikan laporan ini menjadi lebih baik baik. Kami sampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian laporan ini. Semoga kegiatan pengabdian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amien. Tasikmalaya, 31 Oktober 2016 Ketua Tim, Yusep Ramdani, MT NIDN
5 DAFTAR ISI Halaman Judul Halaman Pengesahan Ringkasan Prakata Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran i ii iii iv v vi vii x Bab 1 Pendahuluan 1 Bab 2 Target Dan Luaran 4 Bab 3 Metode Pelaksanaan 5 Bab 4 Kelayakan Perguruan Tinggi 6 Bab 5 Hasil Yang Dicapai 7 Bab 6 Rencana Tahapan Berikutnya 21 Bab 7 Kesimpulan Dan Saran 22 Daftar Pustaka Lampiran 5
6 DAFTAR TABEL 6
7 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Dimensi dan Potongan Bataton 4 Gambar 5.1. Diskusi kegiatan pengabdian 8 Gambar 5.2. Pasir sebagai bahan campuran bataton 9 Gambar 5.3. Abu batu sebagai bahan campuran bataton 10 Gambar 5.4. Semen sebagai bahan campuran bataton 10 Gambar 5.5. Penakaran bahan abu batu 13 Gambar 5.6. Pengaturan bahan abu batu di lokasi yang beratap 13 Gambar 5.7. Pencurahan bahan abu batu di lokasi yang beratap 14 Gambar 5.8. Pencampuran bahan pasir dan abu batu di lokasi yang beratap 14 Gambar 5.9. Pencampuran bahan pasir dan abu batu dilakukan secara merata 15 Gambar Pencampuran bahan pasir, abu batu dan semen 16 Gambar Pencampuran bahan pasir, abu batu, semen dan air 16 Gambar Pencampuran bahan pasir, abu batu, semen dan air secara merata 17 Gambar Proses pencetakan bataton 18 Gambar Proses pelepasan cetakan bataton 19 Gambar Proses penyusunan bataton yang hasil proses pencetakan 19 Gambar Penyerahan dokumen komposisi campuran bataton 20 7
8 DAFTAR LAMPIRAN 8
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat mengakibatkan kebutuhan akan tempat tinggal, sarana dan prasarana seperti jalan, pasar dan bangunan pendukung lainnya menjadi semakin meningkat. Hal ini merupakan permasalahan yang harus disikapi dengan bijak dan kreatif tidak hanya oleh pemerintah, tetapi juga para akademisi dan praktisi dibidang Teknik Sipil. Permasalah yang timbul diantaranya adalah ketidakmampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pemukiman, ini karena harga-harga bahan bangunan relatif tinggi. Disini para akademisi dan praktisi dibidang Teknik Sipil sangat dituntut peranannya untuk ikut memecahkan permasalahan tersebut dengan melakukan berbagai inovasi bahan bangunan sehingga memberikan peluang pada masyarakat untuk memilih bahan bangunan sesuai dengan kebutuhan dan kemapuan mereka. Saat ini industri batako berkembang dengan pesat, yang dapat dilihat dari mulai beralihnya masyarakat dari penggunaan bata merah ke batako untuk material penyusun dinding bangunan/gedung. 1.2 Permasalahan Mitra Salah satu alternatif pemecahan permasalahan diatas adalah pemakaian batako sebagai elemen bangunan non struktural. Pemilihan batako sebagai bahan bangunan non struktural pada umumnya didasarkan atas beberapa pertimbangan diantaranya, tidak membutuhkan banyak bahan pendukung, serta tidak membutuhkan banyak tenaga kerja untuk pemasangannya, sehingga dapat menghemat biaya pelaksanaan nya. Batako yang sekarang ini banyak diproduksi, pada umumnya menggunakan bahan pasir, semen dan sedikit air. Dalam proses pembuatannya dilakukan pencampuran antara semen pasir dan air kemudian dicetak melalui proses pemadatan sehingga menjadi bentuk balok-balok dengan ukuran tertentu dan dimana proses pengerasannya tanpa melalui pembakaran serta dalam 9
10 pemeliharaannya ditempatkan pada tempat yang lembab atau tidak terkena sinar matahari langsung atau hujan. Berdasarkan SNI tentang bata beton (batako), persyaratan nilai penyerapan maksimum adalah 25 % dengan Karakteristik beton minimal K60. Berdasarkan keberadaan batako yang beredar di masyarakat sekarang ini kualitas dari batako tersebut rata-rata tidak memenuhi pada standar SNI, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya : - Ketidaktahuan para mitra/bidang usaha tentang SNI batako itu sendiri, - Tidak tetap dan tidak terpenuhinya komposisi campuran material batako - Sistem pemadatan dikerjakan secara manual yang mengakibatkan perbedaan tekanan dalam proses pembuatannya - Semakin meningkatnya harga material penyusun batako sedangkan harga jual tidak naik secara signifikan sesuai kenaikan harga material karena melihat dari daya beli masyarakat. Hal ini mengakibatkan perbandingan komposisi penyusun material dikurangi/dirubah. - Semakin banyak nya para pengusaha batako yang mengakibatkan daya saing semakin tinggi sehingga harga jual semakin rendah yang mengakibatkan kualitas batako tersebut menurun Hal di atas menjadi suatu permasalah yang harus diselesaikan para akademisi dan praktisi dibidang teknik sipil guna menjaga keberadaan para pengusaha batako serta meningkatkan kualitas batako sehingga memenuhi SNI yang disyaratkan. 1.3 Solusi yang Ditawarkan Pada Mitra Dalam program Iptek Tepat Guna bagi masyarakat (ITGbM) ini akan diteliti batako dengan penambahan campuran abu batu yang hasil produksinya diberi nama bataton. Pemilihan abu batu dan semen portland sebagai bahan ikat merupakan bagian dari usaha untuk memecahkan permasalahan meningkatkan kualitas batako. Abu batu saat ini merupakan bahan hasil sampingan dalam industri pemecah batu yang jumlahnya melimpah. Saat ini abu batu pada stone crusher menjadi limbah yang harus diupayakan penangannya. Untuk menekan biaya 10
11 produksi batako sekaligus menangani masalah limbah abu batu pada industri stone crusher, dilakukan penelitian pengaruh abu batu terhadap kuat tekan bataton serta analisis ekonomi untuk perusahaan yang menjadi mitra dalam program ITGbM ini. Dengan penambahan campuran abu batu dengan komposisi 1 semen : 7 pasir dengan perbandingan pasir : abu batu 50:50 diharapkan menjadi solusi dalam menekan biaya produksi serta meningkatkan mutu batako tersebut sehingga memenuhi SNI yang disyaratkan dengan harga yang masih terjangkau oleh masyarakat. 11
12 BAB 2 TARGET DAN LUARAN 2.1 Target Target dari Program Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat dengan judul Aplikasi Bataton Sebagai Pasangan Dinding Pada Industri Pembuatan Batako adalah : - Adanya solusi dalam penanganan limbah industri stone crusher - Terciptanya bataton dengan kualitas tinggi dengan harga produksi rendah dan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat - Sebagai bahan analisis komposisi campuran bataton yang optimal - Hasil dari program ini diharapkan menjadi model acuan rancanganan bataton untuk pengusaha-pengusaha industri batako khususnya di wilayah sekitarnya umumnya di Indonesia. 2.2 Luaran Luaran dari Program Ipteks Bagi Masyarakat dengan judul Aplikasi Bataton Sebagai Pasangan Dinding Pada Industri Pembuatan Batako adalah : - Komposisi campuran optimal antara pasir, abu batu, semen dan air - Kuat tekan bataton diatas 6 MPa - Dimensi bataton sesuai dengan standar SNI untuk ukuran sedang yaitu : panjang 400 mm lebar 200 mm tinggi 150 mm dengan tebal sekatan luar 50 mm sekatan dalam 20 mm Gambar 2.1 Dimensi dan Potongan Bataton 12
13 BAB 3 METODE PELAKSANAAN Dalam kegiatan Ipteks Tepat Guna bagi Masyarakat dengan judul Aplikasi Bataton Sebagai Pasangan Dinding Pada Industri Pembuatan Batako terdiri dari beberapa tahapan kerja yaitu : 1. Studi literatur mengenai SNI tentang Batako/bataton 2. Survey lokasi penyediaan material/bahan penyusun bataton Dalam kegiatan survey lokasi penyedian material abu batu, fokus yang dilakukan yaitu pencarian industri stone crusher yang terdapat di sekitar lokasi mitra dengan alasan kemudahan mobilisasi material dan harga yang bisa relatif lebih murah karena biaya trasnportasi lebih sedikit. 3. Analisis harga jual produk bataton Kegiatan Analisis ini dilakukan setelah produk bataton jadi. Harga jual dilihat dari analisis waktu dan biaya selama kegiatan produksi 4. Survey lokasi pemasaran hasil produksi bataton Kegiatan ini bertujuan untuk mencari sektor pemasaran yang tepat 13
14 BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Dalam satu tahun terakhir LPPM Universitas Siliwangi Melakukan Pengabdian kepada Masyarakat dengan tersentralisasi pada masing-masing Fakultas. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengaplikasikan perkembangan penelitian dan aplikasi teknologi sesuai dengan kepakarannya. Pengabdian dalam hal rekayasa kontruksi terfokus pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil. Beberapa Pengabdian pada masyarakat yang dikerjakan oleh fakultas Teknik dari tahun ke tahun antara lain : - Tahun 2008 : Perencana Pembangunan Mesjid Al Barokah, Lengkong Kaler, Kelurahan Lengkong, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya. - Tahun 2009 : a. Pendataan Irigasi sekota Tasikmalaya b. Pembangunan Gedung Serbaguna DPRD - Tahun 2010 a. Perencana Pembangunan Mesjid Di Perumahan Graha Siliwangi, Kelurahan Mangkubumi, KotaTasikmalaya. b. Pengukuran Luas Wilayah (Pemetaan) Wilayah RT 04/RW 03, Lengkong Kaler, Kota Tasikmalaya - Tahun 2013 a. Perencanaan gedung program pasca sarjana Universitas Siliwangi Tasikmalaya b. Perencanaan pintu gerbang utama Universitas Siliwangi Tasikmalaya - Tahun 2014 Perencanaan Master Plan UNSIL
15 BAB 5 HASIL YANG DICAPAI 5.1. Umum Bataton merupakan beton tanpa agregat kasar yang disusun oleh semen, abu batu dan agregat halus saja. Sedangkan batako adalah beton tanpa agregat kasar yang disusun oleh semen dan agregat halus saja. Bataton mempunyai sifat-sifat panas dan ketebalan total yang lebih baik dari pada beton padat. Semakin banyak produksi bataton semakin ramah lingkungan dari pada produksi bata tanah liat karena tidak harus dibakar. Bataton memiliki kualitas kuat tekan yang lebih tinggi dibandingkan dengan batako. Pemakaian bataton bila dibandingkan dengan batu merah lebih hemat beberapa segi, misalnya : per m 2 luas tembok lebih sedikit jumlah yang dibutuhkan, sehingga secara kuantitatif terdapat penghematan sehingga ada penghematan dalam pemakaian adukan sampai 75%. Beratnya tembok diperingan sampai 50%, dengan demikian juga fondasinya bisa berkurang. Bentuk bataton yang bermacam-macam memungkinkan variasi-variasi yang beragam. Dalam kondisi tertentu tembok dengan bataton ini tidak usah diplester dengan tampilan cukup menarik. 15
16 Gambar 5.1. Diskusi kegiatan pengabdian 5.2. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Bahan Dan Peralatan Campuran Bataton Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bataton adalah: Semen Pasir halus (ukuran sampai 5 mm) Abu batu Air Sedangkan peralatan yang dipergunakan adalah: Cetakan bataton Ayakan pasir Kotak adukan Sendok semen Sekop Cangkul 16
17 Ember dan ember penyiram Plastik (untuk menjaga kelembaban) Beberapa bahan dan peralatan dalam pembuatan bataton dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 5.2. Pasir sebagai bahan campuran bataton 17
18 Gambar 5.3. Abu batu sebagai bahan campuran bataton Gambar 5.4. Semen sebagai bahan campuran bataton 18
19 Proses Pembuatan Bataton a. Memilih Lokasi Kerja Lokasi kerja untuk pembuatan bataton yang memenuhi persyaratan adalah: Rata, luas dan beratap Dekat dengan bahn baku Tersedia sumber air Terhindar dari tempat bermain anak-anak Tersedia bak perendaman b. Proses Pencampuran Bahan baku pembuatan bataton terdiri dari: pasir, abu batu, semen, air, sedangkan perbandingan standar pembuatan batako dengan campuran rasio abu batu:pasir adalah 50:50 dengan perbandingan semen:pasir 1:7. Sehingga bagi produsen batako sebelum memproduksi secara masal, perlu mengadakan percobaan terlebih dahulu sehingga akan menghasilkan produk yang optimal dan dapat diterima di masyarakat. c. Proses Pengadukan Adukan untuk pembuatan bataton berbeda dengan adukan untuk beton, adukan yang digunakan untuk bembuatan bataton menggunakan adukan ½ kering caranya cukup mudah, setelah adonan sudah homogen (rata), kita perciki air sambil diaduk bila adukan kita kepal sudah tidak berantakan/ambrol berarti sudah dapat digunakan, adukan siap cetak. d. Proses Pencetakan Pada proses pencetakan disiapkan alat cetakan dan lempeng kayu sebagai tatakan, alat cetakan dirakit diatas lempeng kayu dengan posisi terbalik jangan lupa baut pengikat dikencangkan, setelah betul betul presisi mulai diisi dengan adonan yang telah disiapkan sedikit demi dekit dan sambil dipadatkan menggunakan lempeng besi sebagai alat pemadat/penekan, setelah padat ditambah lagi sambil dipadatkan sampai cetakan betul betul penuh. 19
20 e. Proses Pelepasan Cetakan Setelah cetakan sudah penuh dan betul-betul padat, cetakan yang sudah terisi bahan bataton dibawa kelokasi yang telah disediakan, cetakan diletakan dengan posisi berdiri dilokasi yang betul-betul rata untuk menghindari keretakan pada saat cetakan dilepas caranya adalah, disetiap sudut dan bagian atas cetakan dilakukan pemukulan berulang-ulang dengan palu, agar adonan dengan cetakan tidak lengket, lalu dilepas botolan satu persatu, langkah berkutnya dikendorkan kedua baut pengikat baru dilepaskan bagian dari cetakan secara pelan-pelan, langkah terakhir diangkat plat ring yang ada diatas batako tersebut. f. Perawatan Batako Setelah Pencetakan Setelah lokasi yang tersedia telah penuh dengan bataton dan bila lokasi tanpa atap batako tersebut ditutupi dengan kantong semen atau bahan lainnya untuk menghindari panas langsung sinar mata hari. Bataton dibiarkan sampai hari berikutnya, pengeringan batako yang baik dengan jalan diangin-anginkan. Perawatan Batako yang baik dan ideal melalui perendaman, bila tidak tersedia kolam perendaman, batako yang telah dibiarkan selama satu malam tadi, langsung disusun minimal ditempat yang sejuk dan setiap pagi disiram air sampai batako tersebut betul-betul keras dan proses persenyawaan antara semen dengan pasir betul-betul sempurna. Jika tersedia lokasi yang beratap maka penyusunan bataton tersebut dapat dilakukan disitu dan dapat digunakan sebagai gudang. 20
21 Gambar 5.5. Penakaran bahan abu batu Gambar 5.6. Pengaturan bahan abu batu di lokasi yang beratap 21
22 Gambar 5.7. Pencurahan bahan abu batu di lokasi yang beratap Gambar 5.8. Pencampuran bahan pasir dan abu batu di lokasi yang beratap 22
23 Gambar 5.9. Pencampuran bahan pasir dan abu batu dilakukan secara merata 23
24 Gambar Pencampuran bahan pasir, abu batu dan semen Gambar Pencampuran bahan pasir, abu batu, semen dan air 24
25 Gambar Pencampuran bahan pasir, abu batu, semen dan air secara merata 25
26 Gambar Proses pencetakan bataton 26
27 Gambar Proses pelepasan cetakan bataton Gambar Proses penyusunan bataton yang hasil proses pencetakan 27
28 Gambar Penyerahan dokumen komposisi campuran bataton 28
29 BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA Untuk pengembangan dan keberlanjutan kegiatan pengabdian Ipteks Tepat Guna Bagi Masyarakat (ITGbM ) Aplikasi Bataton Sebagai Pasangan Dinding Pada Industri Pembuatan Batako maka pelaksana kegiatan pengabdian sudah merancang tahapan kegiatan pengabdian selanjutnya, yaitu: 1. Mengaplikasikan penambahan abu batu pada produk selain bataton pada penggunaan elemen pengisi bangunan lain diantaranya: roster dan paving blok. 2. Mengaplikasikan penggunaan produk pewarnaan pada elemen pengisi bangunan (bataton, batako, roster dan paving blok) yang ramah lingkungan. 3. Mensosialisasikan dan menyebarluaskan perhitungan ekonomis dari biaya produksi dan biaya penjualan bataton, batako, roster dan paving blok 29
30 BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian pada industri pembuatan bataton diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Digunakan campuran rasio abu batu:pasir adalah 50:50 dengan perbandingan semen:pasir 1:7 diperoleh tampilan bataton lebih kedap dan lebih berat dibandingkan batako. 2. Penggunaan limbah abu batu pada batako dapat meningkatkan kualitas bataton dikarenakan gradasi abu batu mampu mengisi pori yang selama ini kosong hampa udara. 3. Penggunaan bataton dapat memasayarakat pada industri pembuatan batako sehingga masyarakat dapat menggunakan bataton sebagai pasangan pengisi dinding dengan kualitas lebih baik dibandingkan penggunaan batako. 4. Penggunaan bataton dapat meningkatkan pendapatan pemilik industri bataton mengingat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan bataton semakin meningkat Saran Beberapa saran yang perlu disampaikan agar kegiatan pengabdian sejenis dapat dilakukan di masa yang akan datang adalah: 1. Kegiatan pengabdian perlu dilakukan untuk penggunaan abu batu pada industri pembuatan paving blok. 2. Penggunaan bataton dan paving blok berwarna perlu diperkenalkan dan dikembangkan pada industri pembuatan bataton dan paving blok dengan bahan ramah lingkungan. 30
31 DAFTAR PUSTAKA Departemen Pekerjaan Umum, 1982, Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia, Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan PU, Pedoman Beton SKBI Mulyono, Tri, 2005, Teknologi Beton, Edisi 2, Andi, Yogyakarta. Samekto, 2001, Teknologi Beton, Bandung. Tjokrodimulyo, K., 1996, Teknologi Beton, Nafiri, Yogyakarta Nawy, Edward. G., Reinforce Concrete a Fundamental Approach, Terjemahan, cetakan pertama, Bandung : PT. Eresco, 1990 LAMPIRAN 31
OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA
OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA Yusep Ramdani, MT (1), Murdini Mukhsin, MT, Iman Handiman, MT Teknik Sipil Universitas Siliwangi Tasikmalaya Email (1) ramdani.yusep1975@gmail.com
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)
PPM - ITGbM LAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) APLIKASI BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON TIM PENGUSUL Ketua: Yusep Ramdani, ST.,
Lebih terperinciLAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)
PPM - ITGbM LAPORAN KEMAJUAN 70% PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) APLIKASI BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON TIM PENGUSUL Ketua: Yusep Ramdani, ST.,
Lebih terperinciUSULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PENGGUNAAN BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON
PPM - ITGbM USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PENGGUNAAN BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON TIM PENGUSUL Ketua: Yusep Ramdani, ST., MT. (NIDN.
Lebih terperinciPERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR
PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata
Lebih terperinciPENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING
WAHANA INOVASI VOLUME 5 No.2 JULI-DES 16 ISSN : 89-8592 PENELITIAN PEMANFAATAN SERBUK BEKAS PENGGERGAJIAN KAYU SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PEMBUATAN BATA BETON (BATAKO) UNTUK PEMASANGAN DINDING Heri Sujatmiko
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN KUALITAS BATAKO HASIL PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KOTA PALU. Oleh : Harun Mallisa ABSTRAK
Media Litbang Sulteng IV (2) : 75 82, Desember 2011 ISSN : 1979-5971 STUDI KELAYAKAN KUALITAS BATAKO HASIL PRODUKSI INDUSTRI KECIL DI KOTA PALU Oleh : Harun Mallisa ABSTRAK Salah satu cara yang efektif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Umum Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Adapun faktor yang diteliti adalah penggunaan agregat daur ulang sebagai pengganti dari agregat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat
III. METODE PENELITIAN A. Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat tekan paving block. Di Indonesia, paving block pada umumnya dibuat dari campuran semen, pasir, dengan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PADA PAVING BLOCK FAJAR AWALUDIN
ANALISIS PENGARUH BENTUK GEOMETRI TERHADAP KUAT TEKAN PADA PAVING BLOCK ( Studi Kasus Bentuk Segitiga, Persegi dan Segi Delapan ) Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata
Lebih terperinciJURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT KREATIF, VOLUME 01, NOMOR 01
46 KELOMPOK PEREMPUAN PENAMBANG PASIR DI DESA SUNJU KEC. MARAWOLA KAB. SIGI BIROMARU Rosmala Nur 1, M. Rusydi 2, Abd.Gani Hadi 3 1 Fakultas KIK Universitas Tadulako 2 Fakultas MIPA Universitas Tadulako
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Paving block merupakan produk bahan bangunan dari semen yang digunakan sebagai salah satu alternatif penutup atau pengerasan permukaan tanah. Paving block dikenal
Lebih terperinciPENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) ABSTRAK
PENGARUH PERSENTASE BATU PECAH TERHADAP HARGA SATUAN CAMPURAN BETON DAN WORKABILITAS (STUDI LABORATORIUM) Andrian Kurnia NRP : 9821047 Pembimbing : Herianto Wibowo, Ir., M.Sc. FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. 1.2 Rumusan masalah. 1.3 Tujuan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pemakaian paving block saat ini banyak digunakan untuk membangun jalan karena paving block memberikan peresapan air tanah lebih baik daripada aspal maupun maupun lantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Berbagai macam industri mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan obyek berupa paving blok mutu rencana 400 Kg/ dan 500 Kg/ sebanyak masing-masing 64 blok. Untuk setiap percobaan kuat tekan dan tarik belah paving
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE
54 NEUTRON, VOL.10, NO.2, AGUSTUS 2010: 54-59 PEMANFAATAN LIMBAH MARMER UNTUK PEMBUATAN PAVING STONE Sri Utami ABSTRAK Limbah marmer di Campurdarat Kabupaten Tulungagung sangat berlimpah, karena Tulungagung
Lebih terperinciPEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK
PEMANFAATAN BAMBU DAN KARET TALI TIMBA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI TULANGAN BAJA PADA PELAT BETON PRA CETAK Basuki 1, David Nur Nugroho 2 1 Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan di bidang struktur mengalami pertumbuhan pengetahuan dan teknologi sangat pesat yang menyebabkan adanya pembangunan konstruksi yang berkualitas, sehingga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi perbandingan agregat kasar, antara lain : Variasi I (1/1 : 1/2 : 2/3 = 3 : 1 : 2) Variasi II (1/1 : 1/2 : 2/3 = 5 : 1 : 3) Variasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batu bata adalah bahan bangunan yang telah lama dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat seiring dengan meningkatnya jumlah dan laju perkembangan penduduk. Penggunaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.. Umum Menurut SNI-03-2834-993, pengertian beton adalah campuran antara semen Portland atau bahan pengikat hidrolis lain yang sejenis, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil),
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. ini adalah paving block dengan tiga variasi bentuk yaitu berbentuk tiga
20 III. METODE PENELITIAN A. Umum Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Struktur Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Obyek dalam penelitian ini adalah paving block dengan
Lebih terperinciKata kunci: limbah batu tabas, nilai slump, berat volume, kuat tekan beton, kuat tarik belah beton
ABSTRAK Batu tabas merupakan batuan beku jenis basalt yang terbentuk dari magma yang sudah membeku atau mengeras. Batu tabas ini dapat juga dijadikan alternative pengganti agregat kasar dalam campuran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. agregat pada perbandingan tertentu. Mortar dapat dicetak ke dalam bentuk. yang bervariasi, diantaranya adalah paving block.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang membawa pengaruh terhadap kemajuan di segala bidang terutama bidang pembangunan. Salah satu kemajuan pada
Lebih terperinci1.1. LATAR BELAKANG MASALAH
21 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Dewasa ini pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi di Indonesia cukup pesat. Hampir 70% material yang digunakan dalam pekerjaan konstruksi adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai September 2014 di laboratorium fisika STIPAP dan laboratorium beton teknik USU. B. Peralatan Peralatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian yang sudah pernah dilakukan dan dapat di jadikan literatur untuk penyusunan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Ishaq Maulana
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Paving Block Bata beton ( paving block ) merupakan salah satu jenis beton non strultural yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan jalan, pelataran parkir, trotoar, taman, dan
Lebih terperinciPERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN
PERKERASAN LAPISAN JALAN, TEMPAT PARKIR DAN HALAMAN Lapis permukaan jalan pada umumnya menggunakan : 1. Perkerasan Lentur perkerasan lentur dengan bahan pengikat aspal yang sering disebut campuran aspal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya tembok atau dinding dibuat dari bahan batu kali atau bata merah yang dilapisi dengan mortar, pada volume besar dan letak bangunan di daerah yang memerlukan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING. Naskah Publikasi
PEMANFAATAN LIMBAH ASPAL HASIL COLD MILLING SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : SUNANDAR
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Mulai tahap perencanaan hingga tahap analisis, penelitian dilaksanakan berdasarkan sumber yang berkaitan dengan topik yang dipilih, yaitu penelitian tentang agregat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dinding panel merupakan suatu komponen non struktural yaitu dinding yang dibuat dari suatu kesatuan blok dinding parsial, yang kemudian dirangkai menjadi sebuah dinding
Lebih terperinciBahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Beton adalah bahan yang diperoleh dengan mencampurkan agregat halus, agregat kasar, semen Portland, dan air ( PBBI 1971 N.I. 2 ). Seiring dengan penambahan umur, beton akan semakin
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN
PENGARUH PENAMBAHAN PECAHAN KERAMIK PADA PEMBUATAN PAVING BLOCK DITINJAU DARI NILAI KUAT TEKAN Aulia Zastavia Putri*, Imastuti** *Mahasiswi Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Katolik
Lebih terperinciPENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN
PENGARUH PECAHAN BATA PRESS SEBAGAI BAHAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON TERHADAP NILAI KUAT TEKAN Bambang Hariyono (1) Anton Ariyanto,ST.M.Eng (2) Arie Syahrudin Sibarani, ST.MT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang, dapat dikatakan penggunaan beton dapat kita jumpai disetiap tempat. Pembangunan rumah tinggal, gedung bertingkat, fasilitas umum, hingga jalan raya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur penelitian Untuk mempermudah untuk melakukan penelitian, maka dibuat diagram alir penelitian seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.1 dibawah ini. Mulai Perumusan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland
III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland Composite Cement) Merek Holcim, didapatkan
Lebih terperinciPENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari
PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo Intisari Beton merupakan bahan bangunan yang amat populer di masyarakat karena bahan
Lebih terperinciPEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON
PEMANFAATAN LUMPUR LAPINDO SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR BETON Agus Susanto 1, Prasetyo Agung Nugroho 2 1,2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. A. Yani Tromol
Lebih terperinciPENGEMBANGAN USAHA HOME INDUSTRY BATAKO KORBAN ERUPSI MERAPI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
PENGEMBANGAN USAHA HOME INDUSTRY BATAKO KORBAN ERUPSI MERAPI DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Ida Nugroho Saputro Pusat Studi Bencana Lembaga Penelitian Dan Pengabdian (LPPM) UNS Surakarta ABSTRAK Batako
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti
Lebih terperinciPENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN. Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si.
PENGARUH PENAMBAHAN SERBUK GERGAJI KAYU JATI TERHADAP KUAT TEKAN KUAT LEKAT DAN ABSORFSI PADA MORTAR SEMEN Oleh : Dedi Sutrisna, M.Si. Abstrak Mortar adalah campuran yang terdiri dari semen, pasir dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek
25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek Holcim, didapatkan dari toko bahan bangunan
Lebih terperinciSTUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON Jeffry 1), Andry Alim Lingga 2), Cek Putra Handalan 2) Abstrak Beton merupakan salah satu bahan konstruksi yang
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. penambal, adukan encer (grout) dan lain sebagainya. 1. Jenis I, yaitu semen portland untuk penggunaan umum yang tidak
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Semen Semen merupakan bahan yang bersifat hidrolis yang jika dicampur dengan air akan berubah menjadi bahan yang mempunyai sifat perekat. Penggunaannya antara lain untuk pembuatan
Lebih terperinciJurnal Rancang Bangun 3(1)
FORMULASI PROPORSI STYROFOAM TERHADAP PASIR MERAPI DAN PENGARUHNYA PADA KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BATAKO RINGAN Imam Trianggoro Saputro Staf Pengajar Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciPENGARUH CAMPURAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK
TUGAS AKHIR PENGARUH CAMPURAN ABU SEKAM PADI TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK DENGAN VARIASI 0%, 30%, 35% DAN 40% PADA PERBANDINGAN 1Pc:10Ps, 1Pc:13Ps DAN 1Pc:15Ps Disusun oleh : BUDI WALUYO 2009 011 0012
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MADYA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MADYA OPTIMASI SISTEM STRUKTUR CABLE-STAYED AKIBAT BEBAN GEMPA Tahun Ke-1 rencana 1 (satu) tahun Ketua: Ir. Murdini Mukhsin, MT. (NIDN. 00-0511-5501) Anggota: Yusep Ramdani,
Lebih terperinciKUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN
KUAT TEKAN MORTAR DENGAN MENGGUNAKAN ABU TERBANG (FLY ASH) ASAL PLTU AMURANG SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN Rudolvo Wenno Steenie E. Wallah, Ronny Pandaleke Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciVol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK
PENGARUH PENGGUNAAN FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN PAVING BLOCK Oleh: Mulyati*, Saryeni Maliar** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ** Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciSetelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan :
3.4 Membuat Paving Blok A. TUJUAN Setelah melakukan kegiatan/praktikum ini diharapkan : Mengetahui fungsi paving blok. Menghitung / kalkulasi komposisi campuran yang akan digunakan dalam membuat paving
Lebih terperinciUJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS
doi: https://doi.org/10.5281/zenodo.1207331 UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PAVING BLOCK DENGAN BAHAN PASIR KASAR, BATU KACANG, DAN PASIR HALUS Anita Christine Sembiring 1, Jetri Juli Saruksuk 2 1
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan bahan bangunan yang terus meningkat harus disikapi dengan pemanfaatan dan penemuan alternatif bahan bangunan baru yang mempunyai kualitas yang baik. Berbagai
Lebih terperinciScanned by CamScanner
Scanned by CamScanner ABSTRAK Limbah adalah bahan sisa dan suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri, pertambangan dan sebagainya. Salah satu limbah yang kita tahu adalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengalami kemajuan maka harus diimbangi dengan perkembangan. Dengan adanya bangunan-bangunan yang berdiri saat ini maka secara
1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi saat ini dalam pembangunan mengalami kemajuan yang cukup pesat, termasuk pembangunan insfrastruktur yang di bangun diatas lahan lahan hijau, seperti
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen PCC merk
51 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini adalah semen PCC merk Holcim, didapatkan dari toko bahan bangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELTIAN
BAB III METODOLOGI PENELTIAN 3.1 Lokasi dan Sample Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Struktur Universitas Pendidikan Indonesia. Sampel penilitian adalah benda uji yang berupa silinder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bertambahnya jumlah penduduk tiap tahunnya membuat jumlah kebutuhan bangunan rumah, gedung, sekolah, kantor, dan prasarana lainnya akan meningkat. Pada umumnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan produk utama pertanian di negara-negara agraris, termasuk Indonesia yang tak lain merupakan salah satu negara dengan tingkat konsumsi beras terbesar di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat telah mendorong pengguna bangunan, terutama pada bangunan-bangunan sarana prasarana umum dan permukiman menjadi
Lebih terperinciPENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH.
PENGARUH PERENDAMAN AIR PANTAI DAN LIMBAH DETERGEN TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR DINDING PASANGAN BATA MERAH Naskah Publikasi untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas meliputi prosentase Silica fume dalam campuran beton (5%) dan
Lebih terperinciPengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak
Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan **
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH PLASTIK LDPE SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA BATAKO BETON RINGAN Prasetyo Ramadhan, S.T. 1, Nursyamsi, S.T., M.T. 2 1 Departemen Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara, Jl. Perpustakaan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Umum Menurut SNI 03-3430-1994, dinding memiliki 2 macam yaitu: dinding pasangan (non-structural) atau dinding yang berperan menopang atap dan sama sekali tidak menggunakan cor
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. berpori di Indonesia, maka referensi yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Dikarenakan belum adanya buku peraturan dan penetapan standard untuk beton berpori di Indonesia, maka referensi yang digunakan lebih banyak diperoleh dari hasil
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini dimulai dengan mengidentifikasi masalah apa saja yang terdapat dalam referensi-referensi tentang beton EPS dan filler fly ash. Penggunaan EPS pada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Mulai tahap perencanaan hingga tahap analisis, penelitian dilaksanakan berdasarkan sumber yang berkaitan dengan topik yang dipilih, yaitu penelitian tentang agregat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lama digunakan di seluruh dunia. Penggunaan batu bata di Indonesia sudah banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengunaan batu bata sebagai bahan bangunan (non sturuktural) sudah sejak lama digunakan di seluruh dunia. Penggunaan batu bata di Indonesia sudah banyak digunakan sebagai
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang. merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti pasir.
III. METODE PENELITIAN A. Metode Pengambilan Sampel 1. Tanah Lempung Anorganik Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung anorganik yang merupakan bahan utama paving block sebagai bahan pengganti
Lebih terperinciCAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH
CAMPURAN BETON RINGAN MATERIAL WALL/FLOORING DENGAN PEMANFAATAN LIMBAH KULIT KOPI, JERAMI, DAN FLY ASH Anik Ratnaningsih 1, Ririn Endah Badriani 2, Syamsul Arifin. 3 1 Program Studi Teknik Sipil, Universitas
Lebih terperinciPERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH
30 PERBANDINGAN KUAT TEKAN MORTAR MENGGUNAKAN AIR SALURAN TARUM BARAT DAN AIR BERSIH Andi Kusumah 1), Anita Setyowati Srie Gunarti 2), Sri Nuryati 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alur Penelitian Mulai Hipotesis Survei Bahan Studi Literatur Penentuan Bahan Material Pengujian Bahan Material Sesuai Mix Desain Sesuai Pembuatan Benda Uji Perawatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu variasi persentase limbah
Lebih terperinciProsedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut:
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian ini dibagi dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1. Tahap perumusan masalah Tahap ini meliputi perumusan tehadap topik penelitian,
Lebih terperinciEVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER
EVALUASI PERBANDINGAN BENDA UJI BERBENTUK HOLLOW- BRICK TERHADAP SILINDER Janre Henry Mentang Jorry D. Pangouw, Lelyani Kin Khosama, Steenie E. Wallah Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Sam
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari. daerah Karang Anyar Lampung Selatan
29 III. METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari daerah Karang Anyar Lampung Selatan 2. Semen portland yaitu semen baturaja dalam kemasan
Lebih terperinciPEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI
PEMBUATAN BETON KEDAP AIR DENGAN MEMANFAATKAN KLELET SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-1 Teknik Sipil diajukan oleh : RINA RAHMIATI LESTARI
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN
PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN Fachriza Noor Abdi 1, Sayid Muhammad Fahreza Nizar Khair
Lebih terperinciPEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M)
PEMANFAATAN LIMBAH ASBES UNTUK PEMBUATAN BATAKO (141M) Setiyo Daru Cahyono 1 dan Rosyid Kholilur Rohman 2 1 Jurusan Teknik Sipil, Universitas Merdeka Madiun, Jl. Serayu 79 Madiun Email: cahyono.ds@gmail.com
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian
BAB IV METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti lakukan adalah dengan cara membuat benda uji di laboratorium Teknik Bahan Konstruksi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, dimana penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produktivitas kerja untuk dapat berperan serta dalam meningkatkan sebuah
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dengan semakin pesatnya pertumbuhan pengetahuan dan teknologi di bidang konstruksi yang mendorong kita lebih memperhatikan standar mutu serta produktivitas
Lebih terperinciPENGARUH CAMPURAN KADAR BOTTOM ASH DAN LAMA PERENDAMAN AIR LAUT TERHADAP LENDUTAN PADA BALOK
PENGARUH CAMPURAN KADAR BOTTOM ASH DAN LAMA PERENDAMAN AIR LAUT TERHADAP LENDUTAN PADA BALOK Muhadi Wiji Novianto Dosen Pembimbing : 1. Ir. Ristinah S., MT 2. Roland Martin Simatupang, ST., MT Jurusan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Alat-alat yang Digunakan Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini mulai dari pemeriksaan bahan susun beton, pembuatan benda uji, perawatan benda uji, dan sampai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini akan membahas tentang latar belakang diadakan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian yang akan diperoleh dari penelitian ini, batasan penelitian serta keaslian penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah, industri di bidang properti seperti perumahan, pertokoan, gedung-gedung bertingkat, dan lain sebagainya semakin
Lebih terperinciKata Kunci: Blok Bahan Pasangan Dinding, Agregat bekas, Aspal emulsi sisa, Kuat tekan
ABSTRAK Sejalan dengan pertumbuhan penduduk, secara berkelanjutan diperlukan material untuk perumahan berupa bahan dinding. Bahan dinding yang umum dipergunakan: bata tanah liat dan blok bahan pasangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggunaannya sehingga mendukung terwujudnya pembangunan yang baik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industri konstruksi merupakan bagian utama dalam kelancaran dan perkembangan pembangunan di suatu negara maju maupun negara berkembang. Semakin meningkatnya pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beton adalah bahan konstruksi yang terbuat dari campuran agregat halus dan agregat kasar dengan semen sebagai matrik bahan pengikat. Dalam pemakaiannya, terutama
Lebih terperinciPENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)
PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200) Asri Mulyadi 1), Fachrul Rozi 2) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Paving block (bata beton) banyak digunakan dalam bidang konstruksi dan merupakan salah satu alternatif pilihan untuk lapis perkerasan permukaan tanah, kemudahan dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atmosfer. Untuk memaksimalkan limbah sekam padi, sangat perlu untuk dicari
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak, abu gosok, bahan bakar dan sebagai pembuatan
Lebih terperinci4. Gelas ukur kapasitas maksimum 1000 ml dengan merk MC, untuk menakar volume air,
22 BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan atau Material Penelitian Bahan-bahan penyusun campuran beton yang digunakan pada penelitian ini dapat dilihat pada lampiran. Bahan-bahan tersebut antara lain: 1. Agregat
Lebih terperinciEfek Substitusi Semen dengan Limbah Padat Industri Pupuk PT. Petrokimia terhadap Kuat Lentur Genteng Beton di PT.
Efek Substitusi Semen dengan Limbah Padat Industri Pupuk PT. Petrokimia terhadap Kuat Lentur Genteng Beton di PT. Varia Usaha Beton Oleh : Yultino Syaifullah F 3110030087 M. Rohim Lathiif 3110030091 Pembimbing
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Bahan Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam penilitian ini adalah : 1). Semen Portland jenis I merk Semen Gersik 2). Agregat kasar berupa krikil, berasal dari Sukoharjo
Lebih terperincimaterial lokal kecuali semen dan baja tulangan. Pembuatan benda uji, pengujian
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN 4.1 Tinjauan Umum Dalam pelaksanaan penelitian ini yang dilakukan adalah membuat benda uji balok dengan tiga variasi. Pembuatan adukan beton untuk benda uji direncanakan dengan
Lebih terperinci