MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR"

Transkripsi

1 LAPORAN UMUM MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA. Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR Nadya Nastiti Purnamasari R PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011 i

2 PENGESAHAN Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Nadya Nastiti Purnamasari, NIM : R , Tahun : 2011 Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan Penguji Magang Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS Surakarta Pada Hari. Tanggal Pembimbing I Pembimbing II Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.Ok Margono, dr, MKK NIP NIP Ketua Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS Sumardiyono, SKM., M.Kes NIP ii

3 PENGESAHAN PERUSAHAAN Magang dengan judul : Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Nadya Nastiti Purnamasari, NIM : R , Tahun : 2011 Telah diuji dan disahkan pada : Hari. Tanggal Vice Exc. Off to Coorporate Safety Inspector Ir. Edy Darmawan, MM Setyo Budi iii

4 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, karunia, kesehatan, kekuatan, dan kemudahan dalam pelaksanaan magang serta penyusunan laporan penelitian dengan judul Magang Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Penulisan laporan penelitian ini merupakan syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Program Diploma III Higene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (D.III Hiperkes & KK), Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Dan juga menambah keilmuan, wawasan, dan pengalaman yang tak ternilai harganya bagi penulis. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kekurangan, untuk itu saran dan kritik membangun dari pembaca penulis terima dengan tangan terbuka. Dalam pembuatan laporan ini penulis banyak mendapat bantuan, pengarahan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak Dr. dr. A.A Subiyanto, MS, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, sampai dengan periode Mei Bapak Prof. Dr Zainal Arifin Adnan, dr. S.PD-KR-FINASIM selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Putu Suriyasa,dr.,MS.,PKK.,Sp.Ok, selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta, sampai dengan periode Juni 2011, dan selaku Dosen Pembimbing I. 4. Bapak Sumardiyono, SKM., M.Kes, selaku Ketua Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Universitas Sebelas Maret Surakarta. 5. Bapak Margono, dr, MKK selaku Dosen Pembimbing II. 6. Pimpinan Perusahaan PT. Indo Acidatama Tbk yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). 7. Bapak Ir. Edy Darmawan, MM, selaku Vice Executif Officer to Coorporate yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). 8. Bapak Setyo Budi, selaku Safety Inspector yang telah membimbing dan mengarahkan kami dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL). 9. Semua karyawan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar atas segala bantuan dan dukungan yang diberikan. 10. Keluarga tercinta, Bapak, Ibu, dan kakak-kakak saya Fahreza Adityo, Sridadi Puteri Hapsari, Anindito Suryaningrat atas segala doa, cinta, dukungan, dan motivasinya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan lancar. 11. Sahabat, teman-teman, dan orang-orang tedekat yang saya sayangi atas segala doa, bantuan, dan motivasinya. 12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu, yang telah mendukung dan membantu dalam commit menyelesaikan to user laporan penelitian ini. iv

5 Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penyusunan laporan ini. Tetapi besar harapan penulis agar laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya. Surakarta, April 2011 Penulis, Nadya Nastiti Purnamasari v

6 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi viii ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Tujuan Magang... 4 C. Manfaat Magang... 5 BAB II METODE PENGAMBILAN DATA... 7 A. Persiapan... 7 B. Lokasi... 7 C. Pelaksanaan... 7 BAB III HASIL MAGANG... 9 A. Gambaran Umum Perusahaan... 9 B. Proses Produksi C. Higiene Perusahaan D. Kesehatan Kerja vi

7 E. Keselamatan Kerja F. Ergonomi G. Manajemen K H. Lingkungan I. Gizi Kerja BAB IV PEMBAHASAN A. Higiene Perusahaan B. Kesehatan Kerja C. Keselamatan Kerja D. Ergonomi E. Manajemen K F. Lingkungan G. Gizi Kerja BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii

8 DAFTAR TABEL Tabel 1. Unit Proses dan Kapasitas Produksi di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tabel 2. Data Pengukuran Intensitas Kebisingan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tabel 3. Data Pengukuran Intensitas Penerangan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tabel 4. Data Pengukuran Getaran Mekanis PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tabel 5. Data Pengukuran Iklim Kerja PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tabel 6. Data Pengukuran Grounding PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tabel 7. Ketentuan Intensitas Penerangan Tabel 8. ISBB untuk Variasi Kerja viii

9 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Ethanol Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Acetic Acid Gambar 3. Diagram Alir Proses Produksi Ethyl Acetate Gambar 4. Struktur Organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ix

10 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Lampiran 2. Lampiran 3. Lampiran 4. Lampiran 5. Lampiran 6. Lampiran 7. Surat Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja SOP Karyawan Kontrak, harian, Mahasiswa / Siswa PKL Safety Permit (Hot Work Permit) Safety Permit (Cold Work Permit) Safety Permit Instalasi Listrik. SOP Pembuatan WP Hot SOP Pembuatan WP Cold Lampiran 8. Flow Chart Working Permit Lampiran 9. Standart Menjalankan Pekerjaan Lampiran 10. Standart Keluar Masuk Kendaraan di Lokasi Perusahaan Lampiran 11. Lembar Data Keamanan Bahan Lampiran 12. Master Chart Of Plant Division PT. Indo Acidatama, Tbk Lampiran 13. Master Organization Chart To Safety PT. Indo Acidatama, Tbk Lampiran 14. Persyaratan Transportasi Produk Lampiran 15. Bagan Kecelakaan Kerja Lampiran 16. Plant Lay-Out PT.IACI Lampiran 17. Lembar Surat Kesaksian Kecelakaan Lampiran 18. Jadwal Maintenance Penangkal Petir Lampiran 19. Document Survey Safety Lampiran 20. Survey Safety Lampiran 21. Checklist Survey Safety x

11 Lampiran 22. Lembar Checklist Sanitasi Plant Lampiran 23. Lembar Teguran APD Lampiran 24. Daftar Lokasi Fire System Lampiran 25. Lembar Permintaan Barang dan Permintaan Pembelian Lampiran 26. Surat Pengantar Bidang Medis Lampiran 27. Surat Ijin Praktek Tenaga Medis Lampiran 28. Surat Ijin Kerja (SIK) Perawat Lampiran 29. Surat Ijin Perawat (SIP) Lampiran 30. Piagam Pengukuhan Dokter Hiperkes Lampiran 31. Laporan Penerimaan dan Pemakaian Obat-obatan Poliklinik Lampiran 32. Sepuluh Besar Golongan Penyakit Pada Bulan Januari 2011 Lampiran 33. Menu Kantin bulan Maret 2011 Lampiran 34. Laporan Bulanan Pengukuran Grounding xi

12 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Kemajuan sektor industri dan perkembangannya di era globalisasi ini yang diikuti dengan meningkatnya teknologi dan seiring juga dengan peradaban manusia yang semakin maju, tidak selalu membawa dampak positif, tapi juga menimbulkan masalah-masalah baru yang membawa dampak terhadap perubahan di berbagai sektor kehidupan. Beragam jenis industri dengan berbagai hasil produksi yang bersaing di kelas dunia menimbulkan berbagai masalah yang beragam pula, antara lain seperti kecelakan kerja, penyakit akibat kerja, dan dampak industri tersebut terhadap lingkungan. Bahaya yang ada ditempat kerja dapat mengakibatkan kecelakaan kerja yang menjadi sebab hambatan-hambatan langsung dan kerugian secara tidak langsung, yaitu kerusakan mesin dan peralatan kerja dan terhentinya proses produksi untuk beberapa saat. Oleh karena itu, bahaya-bahaya yang ada ditempat kerja harus secepat mungkin dihilangkan atau dikendalikan dengan penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang ada diperusahaan (Suma mur, 1996). Dari hal tersebut diatas, ketenagakerjaan semakin diharapkan kontribusinya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan tercermin dengan meningkatnya profesionalisme, kemandirian, etos kerja dan 1

13 2 produktivitas kerja. Untuk mendukung itu semua diperlukan tenaga kerja yang sehat, selamat, nyaman dan menjamin peningkatan produktivitas kerja. Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan yang menyatakan hak tenaga kerja untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja guna mewujudkan produktifitas yang optimal maka perusahaan menyelenggarakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-aspek yang cukup luas, yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Perlindungan tersebut bermaksud agar tenaga kerja secara aman melakukan pekerjaannya sehari-hari untuk meningkatkan produksi dan produktivitas nasional. Tenaga kerja harus memperoleh perlindungan dari berbagai soal di sekitarnya dan pada dirinya yang dapat menimpa dan mengganggu dirinya serta pelaksanaan pekerjaannya. Jelaslah, bahwa keselamatan kerja adalah satu segi penting dari perlindungan tenaga kerja. Dalam hubungan ini, bahaya yang dapat timbul dari mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, keadaan tempat kerja, lingkungan, cara melakukan pekerjaan, karakteristik fisik dan mental daripada pekerjaannya, harus sejauh mungkin diberantas dan atau dikendalikan (Suma mur, 1993) Dengan demikian, keselamatan dan kesehatan kerja telah menjadi suatu kebutuhan yang penting dalam perkembangan di sektor industri. Undangundang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja telah memberikan

14 3 pedoman untuk melaksanakan pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Namun keselamatan dan kesehatan kerja merupakan tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan. Industri kimia merupakan industri yang menggunakan, mengelola serta memproses bahan kimia dengan suhu tinggi, di dalam proses ini banyak digunakan mesin dan peralatan-peralatan modern. Penggunaan bahan kimia dan mesin di dalam setiap proses produksi tentu memiliki potensi bahaya yang cukup besar, dan menimbulkan gangguan terhadap keselamatan dan kesehatan kerja. Hal ini menyebabkan adanya kerugian, kecelakaan yang dapat ditinjau dari aspek ekonomis maupun aspek kemanusiaan. Aspek ekonomis misalnya biaya pengobataan, biaya kompensasi, biaya kerusakan gedung atau sarana produksi, biaya latihan tenaga kerja baru dan upah tenaga kerja tidak mampu kerja. Sedangkan aspek kemanusiaan misalnya cidera, cacat atau bahkan kematian. (Soemanto Imamkhasani, 1987). Dalam dunia perindustrian, PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. yang bergerak dibidang industri kimia yang memproduksi bahan-bahan kimia berbahaya (B3). Pengelolaan lingkungan tempat kerja (work place/work station) perlu dilakukan dalam upaya perlindungan tenaga kerja sehingga dapat tercapai produktivitas yang tinggi. Potensi bahaya yang berasal dari lingkungan kerja dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja (Suma mur, 1996). Melihat dari proses produksinya yang begitu komplek, menggunakan peralatan/mesin yang canggih dan bahan-bahan baku yang digunakan maka PT. Indo Acidatama.

15 4 Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar memiliki potensi bahaya yang cukup komplek yaitu antara lain: kebakaran, peledakan dan potensi bahaya yang berasal dari mesin-mesin serta tempat kerja yang tidak aman. Sedangkan faktor-faktor bahaya yang ada yaitu kebisingan, getaran mekanis, debu bahkan panas yang bersumber dari mesin-mesin produksi, Boiler, Compressor, Diesel dan peralatan lain yang ada di unit kerja. Faktor bahaya lain yaitu bahan-bahan kimia berbahaya yang diproduksi oleh PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar antara lain Ethanol yang dapat menyebabkan keracunan dan iritasi mata, Acetic Acid bersifat korosif serta Ethyl Acetate yang dapat menyebabkan iritasi kulit. Berbagai unsur, faktor dan potensi bahaya yang ada di tempat kerja harus diminimalkan sebaik mungkin. Maka diharapkan penerapan higiene perusahaan dan keselamatan kerja dapat dilaksanakan dan dipenuhi oleh perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kimia seperti PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar sehingga diharapkan proses operasional dapat berjalan dengan efektif dan efisien tanpa kecelakaan kerja dan pencemaran yang mengganggu lingkungan sekitar. 2. Tujuan Magang Tujuan yang hendak dicapai dari kegiatan magang ini adalah sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat mengetahui proses produksi yang ada di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

16 5 2. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. 3. Mahasiswa dapat mengetahui faktor-faktor dan potensi bahaya dan mempelajari upaya pengendaliannya di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. 4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami program pelayanan kesehatan kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. 5. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan Industrial Hygiene yang diterapkan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. 3. Manfaat Magang Dengan pelaksanaan penelitian dan hasil data yang diperoleh dari magang diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa Setelah melakukan observasi dan pengamatan secara langsung di lapangan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan dalam menganalisa faktor dan potensi bahaya serta dapat menentukan pengendalian yang tepat dengan melakukan pengukuran faktor fisik, seperti pengukuran pencahayaan, tekanan panas, kadar debu, intensitas kebisingan dan lain-lain. Disamping itu diharapkan dapat mengetahui sejauh mana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, sehingga dapat

17 6 menambah wawasan dan pengetahun tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. 2. Bagi Perusahaan Hasil kegiatan magang ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi yang berguna bagi kemajuan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, sehingga dapat dijadikan dasar bagi tindakan preventif dan koreksi serta perbaikan agar tercipta tenaga kerja yang produktif, sehat dan tempat kerja yang aman, nyaman dan sehat untuk peningkatan produktivitas dan efisiensi perusahaan yang lebih baik dari sebelumnya. 3. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Dapat menambah wawasan pengetahuan dan wacana umum di bidang higiene perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja dan juga dapat menambah kepustakaan yang bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan peningkatan proses belajar-mengajar dalam perkuliahan.

18 BAB II METODE PENGAMBILAN DATA A. Persiapan Persiapan yang dilakukan sebelum melaksanakan magang adalah : 1. Penentuan tempat praktek kerja lapangan atau tempat magang. 2. Pengurusan permohonan ijin magang. 3. Pembuatan jadwal magang. 4. Identifikasi Potensi Bahaya. 5. Form pengujian. 6. Kalibrasi alat. 7. Persiapan alat dan bahan. 8. Jadwal pengukuran. B. Lokasi Pengambilan data dilakukan di PT. Indo Acidatama. Tbk. yang berada di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah. C. Pelaksanaan 1. Waktu Magang Magang dilaksanakan selama 1 (satu) bulan mulai tanggal 1 sampai dengan 31 Maret 2011 pada setiap hari kerja yaitu hari Senin sampai Jum at pukul WIB WIB. 7

19 8 2. Kegiatan Magang Kegiatan yang dilakukan antara lain mengadakan observasi dan pendataan mengenai : a. Proses produksi. b. Potensi dan faktor bahaya. c. Sistem keselamatan kerja. d. Pelayanan kesehatan kerja. e. Ergonomi dan industrial higiene. f. Gizi kerja. g. Faktor fisik lingkungan kerja. h. Sanitasi industri.

20 BAB III HASIL MAGANG A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan Perusahaan didirikan di Desa Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, Kotamadya Surakarta, Jawa Tengah dengan luas lahan ± 11 Ha. Pada mulanya perusahaan ini bernama PT.Alkohol Utama (1983) kemudian pada tahun1986 nama tersebut berubah menjadi nama menjadi PT. Indo Acidatama Chemical Industry. Setelah itu pada tanggal 4 Oktober 2005 berubah namanya menjadi PT. Sarana Nugraha Tbk. Dan pada tanggal 30 juli 2006 telah berubah lagi menjadi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Pembangunan pabrik tersebut selesai pada akhir tahun 1988, sementara produksi komersial dimulai pada tahun 1989 PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, didirikan pada tahun 1983 dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang badan hukumnya berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Pengembangannya dimulai pada Juni 1987 di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah pada area tanah + 11 ha. Mesin dan peralatan pabrik dirancang oleh Krupp Industric Teknic GMBH Jerman Barat, sedangkan teknologi diperoleh dari Hull AG Jerman Barat. Pembangunan konstruksi gedung dan peralatan proses produksi 9

21 10 seluruhnya dilakukan oleh tenaga kerja Indonesia dibawah supervisi dari Krupp Industric Teknic GMBH Jerman Barat dan selesai pada Juni PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar merupakan pabrik Ethanol terbesar di Indonesia dan juga pabrik Ethanol Integrated (selain memproduksi Ethanol juga memproduksi Asam Cuka dan Ethyl Acetate) pertama di Indonesia dan Asia Tenggara yang terletak dalam satu komplek dengan merk dagang di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. 2. Struktur Organisasi Plant Division Plant Division PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar dipimpin oleh seorang Plant Exc.Officer, dalam tugasnya dibantu oleh Vice Exc.Officer to Plant yang terdiri dari : a. Plant Administration b. Plant Division (PPC, Enginnering, MPC, Safety Inspector) c. Production Departement Head d. Utility Departement Head e. Mechanic Main. Departement Head f. Electric Main. Departement Head g. Environmental Departement Head 3. Lokasi Perusahaan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, terletak ± 15 km ke arah timur laut dari Surakarta dan 2 km dari jalan raya Solo-Sragen ke arah Barat. Dari segi ekonomis, lokasi ini dipilih

22 11 berdasarkan pertimbangan dekatnya pabrik dengan sumber bahan baku industri Ethanol, yakni tetes tebu (molasses) yang diperoleh dari pabrik gula sekitarnya. Molasses adalah suatu bahan produk samping dari pabrik gula di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Transportasinya juga mudah karena dekat dengan Jl. Raya Solo-Sragen dan berada dalam jaringan pengangkutan ke seluruh daerah pemasaran. Sedangkan dari segi sosial, PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar juga sudah banyak menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitarnya dengan tingkat pendidikan yang berbeda antara lain SLTP/Sederajat, SMU Sederajat, Sarjana Muda, Sarjana dan tenaga kerja lainnya. Lokasi yang jauh dari pemukiman warga dimaksudkan agar warga tidak terkena polusi secara langsung yang kemungkinan ditimbulkan dari perusahaan dan terhindar dari pencemaran lingkungan yang kemungkinan dihasilkan dari perusahaan tersebut. 4. Jaminan Kesejahteraan Untuk menciptakan kerjasama yang baik antara karyawan, staf dan perusahaan, PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, telah memberikan jaminan sosial yang cukup baik bagi tenaga kerja. Ketentuan jaminan yang berlaku di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar adalah : a. Sarana kesehatan, berupa poliklinik. b. Sarana K3 yang meliputi perlengkapan APD (Alat Pelindung Diri), APAR, Fire Hydrant, Fire Alarm. c. Transport karyawan dengan sistem antar jemput.

23 12 d. Mess untuk karyawan yang kerja 24 jam. e. Penyelenggaraan program JAMSOSTEK. f. Tunjangan jabatan g. Tunjangan bagi karyawan yang berprestasi. Wadah-wadah organisasi yang ada di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar adalah sebagai berikut : a. P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja) b. KOKARINDO (Koperasi Karyawan PT. Indo Acidatama Tbk, Kemiri Kebakkramat, Karanganyar) c. SP KEP (Serikat Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan) 5. Utilitas Utilitas memiliki peranan yang sangat besar dan penting dalam suatu industri, karena menunjang dalam jalannya proses produksi. Unit Utilitas di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar adalah sebagai berikut : a. Cooling tower : Menghasilkan air pendingin. b. Boiler : Menghasilkan steam. c. Power station (genset, MAK) : Menghasilkan tenaga listrik. d. Compressor : Menghasilkan udara tekan. 6. Laboratorium Pengawasan kualitas dan mutu merupakan hal yang sangat penting dalam dunia perindustrian untuk suatu hasil atau produk. PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar tidak lepas dari

24 13 berbagai hal dari pengawasan tersebut. Hal ini dilakukan agar diperoleh produk yang memenuhi syarat dan standart yang telah ditetapkan. Dengan adanya pengawasan mutu dan kualitas ini, selain kualitas produk tetap terjaga juga berfungsi untuk pengawasan effisiensi kerja suatu alat. Di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar terdapat tiga buah laboratorium yaitu Process Control Laboratory (PC), Quality Control Laboratory (QC), dan laboratorium Mikrobiologi. Dalam pelaksanaannya analisis dilakukan setiap dua jam sekali dan untuk analisa produk dilakukan satu jam sekali. Selain itu dilakukan analisa mingguan yang bertujuan untuk menunjang jalannya proses (utilitas). Analisa meliputi analisa air lunak (soft water) dan analisa untuk menara pendingin (cooling tower). Hasil analisa kemudian dilaporkan pada unit yang bersangkutan agar operator dapat mengambil tindakan dan melakukan pengendalian untuk menjaga kualitas produk. Pengendalian mutu dilakukan di laboratorium yang meliputi uji mutu bahan baku, bahan setengah jadi dan bahan jadi. Analisa-analisa yang dilakukan di laboratorium PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar adalah sebagai berikut: a. Analisa tetes sebelum masuk Molasses storage b. Analisa di Unit Fermentation Plant (area 200) c. Analisa di Unit Alkohol Plant (area 300) d. Analisa di Unit Acetaldehyde Plant (area 400) e. Analisa di Unit Acetic acid Plant (area 450)

25 14 f. Analisa di Unit Ethyl acetate Plant (area 500) g. Analisa di Unit Storage (Area 600 A/B) 7. Produksi Utama Produk utama yang dihasilkan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar antara lain Ethanol 96,0%, Acetid Acid 99,80%, dan Ethyl Acetate 100%. Selain didalam negeri Ethanol juga telah diekspor ke negara tetangga yaitu Jepang, Pakistan, dan Thailand. Sedangkan Acetid Acid dan Ethyl Acetate dibutuhkan di industri tekstil, makanan olahan, rokok, cat di dalam negeri. PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar mengolah bahan baku berupa tetes tebu (molasses) sebanyak 340 ton menjadi 1 (satu) kilo liter ethanol. Bahan baku tetes tebu bagi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar untuk menghasilkan kilo liter Ethanol diperlukan tetes tebu. Tangki penyimpanan di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar ada 5 tangki masing-masing berkapasitas m 3 dan satu tangki berkapasitas m 3 pada tahun 2006 dikembangkan 2 tangki penyimpanan tetes yang terbuat dari tanah liat yang berkapasitas m 3 dan m 3. Kini PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar memiliki kapasitas produksi ethanol ton/hari, asam cuka kg/hari dan Ethyl Acetate kg/hari dalam kemasan jerigen dan truk container atau bult.

26 15 B. Proses Produksi 1. Persiapan Bahan Baku Bahan baku utama berupa tetes tebu yang digunakan PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar untuk memproduksi Ethanol, Acetid Acid, Ethyl Acetat harus mempunyai spesifikasi sebagi berikut : a. Total sugar (%w/w) = 55 b. Reducing sugar (%w/w) = 51 c. Unfermentable sugar (%w/w) = 4 d. Ash (%w/w) = 9 Untuk menunjang proses produksi diperlukan bahan-bahan penolong antara lain : ragi, anti foam, formalin dan kalium permanganat (KMnO 4 ). 2. Unit Proses dan Kapasitas Untuk unit proses dan total kapasitas produksi PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar dan data-data teknis lainnya dapat diringkas sebagai berikut : Tabel 1. Unit Proses dan Kapasitas Produksi Unit proses Kapasitas / Supplier Tahun Jenis produk dan tahun mesin penyelesaian kadar Molasses / kl Krupp Mash tetes tebu Germany kadar Ethanol 12 % bv Ethanol kl Krupp Ethanol super prima Germany 96,5 % bv Acetid Acid ton Krupp Acetid Acid food Germany grade 99,8 % bw Licence of Huls Ethyl Acetate ton Krupp Ethyl Acetate 100 % Germany bw Sumber : PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar Tahapan Proses Produksi

27 16 Proses pembuatan Ethanol pada hakekatnya terdiri dari proses fermentasi bahan baku tetes tebu (molasses) yang merupakan produk samping (limbah) pabrik gula menjadi mash. Setelah itu mash didestilasi vakum menjadi Ethanol. Proses pembuatan Asam asetat terdiri dari proses oksidasi uap Ethanol dengan udara dalam reaktor fixed bed menjadi Acetaldehide. Kemudian Acetaldehide liquid dioksidasi dengan udara dalam reaktor bubble (gelembung) menjadi Acetic Acid. Proses pembuatan Ethyl Acetate merupakan hasil reaksi esterifikasi antara Acetic Acid dan Ethanol yang berlangsung pada reaktor tangki horizontal dengan katalis PTSA yang dilengkapi pemanas koil dengan media pemanas yang digunakan adalah steam. 4. Uraian Proses Produksi Ethanol, Acetic Acid, dan Ethyl Acetat a. Proses Produksi Ethanol Proses pembuatan Ethanol, bahan bakunya adalah tetes tebu (molasses) yang berasal dari tangki Molasses dan merupakan produk samping (limbah) pabrik gula melalui proses fermentasi (tangki Pre Fermenter dan tangki Main Fermenter) dengan media pemanas yang digunakan adalah steam. Dari proses tersebut dihasilkan mash. Setelah itu mash didestilasi vakum menjadi Ethanol. Berikut ini adalah bagan pembuatan Ethanol.

28 17 Tangki Molasses Tangki Pre Fermenter Tangki Main Fermenter Ethanol Kolom Destilasi Vakum Gambar 1. Diagram Alir Proses Produksi Ethanol b. Proses Produksi Acetic Acid Proses produksi Acetic Acid berasal dari Acetaldehide yang dioksidasi dengan udara dalam rektor Bubble (gelembung), kemudian melalui proses pencairan di Washing Column dan Concentration Column. Berikut ini adalah bagan pembuatan Acetic Acid. Tangki penyimpanan Acetaldehid Reaktor Oksidasi Bubble (gelembung) Washing Column Acetic Acid Concetration Column Gambar 2. Diagram Alir Proses Produksi Acetic Acid c. Proses Produksi Ethyl Acetate Proses pembuatan Ethyl Acetate merupakan hasil reaksi esterifikasi antara Ethanol dan Acetic Acid yang berlangsung pada reaktor Evaporator tank melalui Pre Column, Contentration Column, Extraction Column dan Finishing Column. Berikut ini adalah bagan pembuatan Ethyl Acetate.

29 18 Ethanol dan Acetic Acid Evaporator Tank Pre Column Concentration Column Ethyl Acetate Finishing Column Extraction Column Gambar 3. Diagram Alir proses Produksi Ethyl Acetate 5. Tinjauan Area a. Area 100 Area ini merupakan area penampungan tetes tebu (molasses) yang nanti akan disalurkan ke Unit Fermentasi (area 200). Area ini terdapat 4 tangki dengan kapasitas 5000 m 3 dan sebuah tangki besar dengan kapasitas m 3. b. Area 200 Area ini merupakan area fermentasi tetes tebu, terdapat 3 sead fermenter, 3 tangki pre fermenter dan 6 tangki main fermenter dan dilengkapi microlaboratorium. Proses yang terjadi disini yaitu yeast/ragi dikembangkan dalam tabung selama 14 jam dan dimasukkan dalam tangki pre frementer dengan waktu inkubasi 16 jam tetapi sebelum digunakan pre fermenter harus disterilisasi terlebih dahulu dengan steam. Dalam tangki ini sel bakteri dikembangbiakkan dan proses pre fermenter berlangsung secara aerob dengan ditambah nutrisi berupa urea, TSP, air dan tetes tebu, kemudian dipanaskan sampai suhu tertentu dan

30 19 didinginkan sampai C baru dimasukkan ke dalam tangki main fermenter. Dalam tangki main fermenter proses fermentasi terjadi selama jam secara anaerob tetapi sebelum digunakan main fermenter harus dibersihkan dengan air dan disterilisasikan dengan steam, kemudian didinginkan dengan blower, sebelum terjadi proses fermentasi ditambah tetes tebu, air dan anti foam terlebih dahulu. Pada proses ini zat gula yang ada di mollases diubah menjadi Ethanol dan gas CO 2. Produk utama dari proses fermentasi adalah mash dengan kandungan Ethanol %, sedangkan hasil sampingnya berupa bahan baku gas CO 2 yang disalurkan ke PT. Sama Mandiri untuk diolah menjadi gas CO 2 murni (99,99 %). c. Area 300 Area ini merupakan area destilasi Ethanol, dimana mash dari area 200 yang mengandung + 12 % Ethanol didestilasi di area ini dan dikondensasikan hingga menghasilkan Ethanol 96,0 % atau lebih (produk utama yang dijual), sedangkan yang kadarnya kurang dari 96,0 % digunakan dalam produksi Acetaldehid di area 400 dan Ethyl Acetate di area 500. d. Area 400 A/B Area ini merupakan area yang memproduksi Acetaldehid 99,9% yang merupakan bahan baku dalam pembuatan Asam Asetat. Di area ini terdiri dari 2 plant yaitu plant 400 A dan plant 400 B. Di area ini Ethanol kadarnya kurang dari 96,0%. Dari area 300 didestilasi hingga

31 20 menghasilkan uap Ethanol kemudian dioksidasi dengan udara dalam reaktor hingga dihasilkan gas sintetis yaitu Acetaldehide 17%, setelah itu dicairkan dalam kolom pendingin dan dikonsentrasikan hingga menghasilkan uap Acetaldehide sesuai dengan kadar yang diharapkan. Uap Acetaldehide disimpan dalam tangki sebelum disalurkan ke area 450, untuk menjaga kestabilan suhu yang sebelumnya dicairkan dan ditekan hingga + 3 bar untuk mengurangi resiko bahaya. e. Area 450 A/B Area ini merupakan area produksi Acetic Acid dengan kadar 99,80%. Proses pembuatannya yaitu : Acetaldehide fasa cair dari area 400 A/B dioksidasikan dengan udara dalam reaktor dengan katalisator cair (Ethyl Acetate). Hasil reaksinya akan mengalami proses destilasi dan kondensasi sampai menghasilkan Acetic Acid dengan kadar 99,80% sebagai produk utama sedang yang kadarnya kurang dari 99,80% digunakan pada proses di area 500 untuk pembuatan Ethyl Acetate. f. Area 500 Area ini merupakan area yang memproduksi Ethyl Acetate dengan kadar 100%. Proses esterifikasi antara Ethanol dan Acetic Acid (kadar kurang dari standar) dengan katalis PTSA terjadi di dalam reaktor. Setelah diperoleh hasil Ethyl Acetate kemudian didestilasi untuk mengambil Acetic Acid yang ikut menguap, dan memisahkan air dan Ethanol dari Ethyl Acetate. Setelah Ethyl Acetate terpisah dimurnikan lagi hingga terbentuk Ethyl commit Acetate to user dengan kadar 100%.

32 21 g. Area 600 A/B Area ini merupakan area penampungan dan penyimpanan hasil proses produksi (produk utama) yaitu Ethanol, Acetid Acid, Ethyl Acetate. Dan siap untuk dipasarkan atau melalui sistem pipanisasi dikirim ke Unit Filling dan Unit Shipping. Di Unit Filling hasil produksi berupa Ethanol, Acetid Acid dan Ethyl Acetate diisikan ke dalam jerigenjerigen dengan kapasitas 30 kg, ini khusus untuk produk Acetic Acid, sedangkan Ethanol diisikan ke dalam drum dengan kapasitas 200 kg. Sedangkan di Unit Shipping, produk Ethanol, Acetid Acid dan Ethyl Acetate diisikan ke dalam tangki-tangki truk. h. Area 700 A/B Area ini merupakan area terjadinya proses pendinginan air dari semua produk yang telah dihasilkan. Air dari plant langsung masuk ke dalam bak hot bacin (Cooling Tower 1 dan 2), setelah dingin masuk ke bak cold bacin kemudian di kembalikan ke plant untuk kegiatan proses produksi. i. Area 800 Area ini merupakan tempat untuk menyimpan Bahan Bakar Minyak (BBM) khususnya untuk Diesel MAK/Genset. j. Area 900 Area ini merupakan tempat terjadinya kegiatan, proses limbah. Di area ini terdapat 5 bak limbah dan bak clarifire. Pada bak 1, 2, 3 ditutup dengan plastik sintetis High Density Poly Ethylen (HDPE) dengan

33 22 kapasitas m 3, lebar m, panjang m dalam 7 11 m. Hal itu dilakukan untuk mengatasi bau yang timbul dari limbah area 300. Sebelum masuk ke bak penampung, limbah dari area 300 diberi nutrisi dulu agar kandungan gas didalamnya menjadi sedikit (CH 4 = 55%, CO = 43%, H 2 S = 1%, gas lain = 1%). k. Area 1000 Area ini merupakan tempat pengoperasian boiler, yang dimana PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar mempunyai boiler batubara dan boiler biogas. l. Area 1100 Area yang merupakan tempat dimana pupuk organik majemuk dihasilkan atau yang lebih sering disebut POMI. m. Area 1200 Tempat yang digunakan sebagai tempat evaporasi. Mengolah limbah menjadi bahan dalam pembuatan pupuk Unit-unit kerja yang membantu kegiatan produksi di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar, antara lain : a. Unit Compressor Merupakan unit pensuplai udara bertekanan yang digunakan untuk menggerakkan semua peralatan instrument di plant produksi Control Room dan untuk udara proses. Terdapat 6 Unit Compressor dengan total kapasitas kg/jam.

34 23 b. Unit MAK/ Genset Merupakan pusat pembangkit sumber tenaga listrik untuk semua kegiatan produksi. c. Unit Boiler Merupakan unit yang menyediakan uap steam untuk pemanasan proses, terdapat 3 unit Boiler yaitu Alstom, Basuki, dan Bahan Bakar Gas. d. Unit Cooling Tower Merupakan unit untuk mengolah dan mendistribusikan air ke seluruh plant produksi dan keperluan-keperluan unit yang lain. e. Unit-unit kerja yang lain yaitu : Unit Workshop, Control Room, Unit Pengolahan Limbah, Unit Kompos, Unit Bahan Bakar Minyak (BBM), Laboratorium, Teknisi Listrik, Instrument, Logistic, Safety, Security, Kantin, Driver, Mushola, gudang spare part, Poliklinik. C. Higiene Perusahaan Spesialisasi dalam ilmu higiene beserta prakteknya dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit secara kualitatif dan kuantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya.

35 24 1. Potensi bahaya Potensi bahaya yang terdapat dilingkungan kerja PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar antara lain : a. Kebakaran PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar merupakan perusahaan yang memproduksi bahan-bahan kimia yang mudah terbakar dan meledak yang menggunakan bahan-bahan tambahan yang sifatnya mudah terbakar, misalnya : Ethanol, Acetic Acid, Ethyl Acetat, dan sebagainya. Apabila ada kebocoran-kebocoran yang mungkin terjadi pada pipa-pipa produksi dan mengeluarkan bahan kimia bisa memperbesar potensi bahaya kebakaran dan peledakan. Terutama dalam wellding atau pengelasan pada pipa atau plant produksi bisa menyebabkan potensi bahaya semakin besar. Maka dari itu perusahaan selalu membuat safety permit terlebih dahulu sebelum melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan produksi perusahaan dan memiliki potensi bahaya yang tinggi. Perusahaan juga menyediakan alat untuk memadamkan api berupa APAR, APA, fire ball, hydrant, hydrant box, fire alarm di setiap unit dan ruangan untuk menekan angka kerusakan apabila terjadi kebakaran. b. Peledakan Peledakan dapat saja terjadi tiap-tiap unit, khususnya Boiler baik Boiler batu-bara ataupun unit Boiler BBM. Unit Boiler sebagai unit produksi steam dan penyediaan bahan bakar, reaktor di area produksi dan

36 25 pada tangki-tangki Acetaldehide. Bahan-bahan kimia yang dihasilkan juga dapat menimbulkan terjadinya peledakan. Karena kemungkinan adanya bahaya peledakan ini sangat besar, maka perusahaan memasang safety valve dan melatih operator agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. c. Mesin PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar menggunakan mesin-mesin dan peralatan kerja yang dalam operasional pengoperasiannya memiliki potensi bahaya tertentu dikarenakan karena usia mesin dan peralatan kerja yang telah cukup tua. Potensi dan faktor bahaya yang dihadapi oleh tiap-tiap tenaga kerja tidak sama, karena dipengaruhi oleh lokasi pekerjaan, sifat pekerjaan, sikap dan cara kerja yang tidak aman, mesin dan peralatan kerja yang digunakan. Untuk pengoperasian mesin dilakukan melalui Control Room sehingga angka kecelakaan kerja dapat ditekan agar tidak terlalu tinggi. Sedangkan pada pekerjaan seperti pengelasan, kegiatan perbengkelan di Workshop, perawatan dan perbaikan mesin, peralatan produksi, inspeksi mesin, pengisian produk jadi dan pengambilan sampel produksi memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja pada tenaga kerja seperti terpeleset, tersengat listrik atau tersentuh benda panas, terjatuh dari ketinggian tertentu, kejatuhan benda, tertarik mesin berputar, tergores, tersiram produk atau bahan kimia, terjepit dan terbentur benda.

37 26 Untuk mencegah adanya potensi dan faktor bahaya tersebut, PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar khususnya safety unit telah melaksanakan pelatihan DAMKAR bagi seluruh tenaga kerja dan karyawan. Perusahaan juga menyediakan alat-alat pemadam kebakaran yang telah siap dan layak digunakan karena diadakan pemeriksaan berkala dan pengisian ulang sesuai jadwal seperti Alarm System, APAR, APA, Hydrant Box, Hydrant Pilar, dan sebagainya. Tujuan diadakannya pelatihan DAMKAR tersebut agar tenaga kerja dan karyawan dapat mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan potensi bahaya dan juga mengetahui faktor-faktor bahaya di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar sehingga mereka dapat melakukan tindakan preventif atau pencegahan sehingga dapat menekan terjadinya angka kecelakaan kerja. Tenaga kerja melakukan suatu pekerjaan berdasarkan Safety Permit yang diberikan oleh Safety Inspector yang berupa Hot Permit, Cold Permit, dan surat ijin bekerja dengan power listrik. Dan apabila tidak menjalankan dan mematuhi prosedur kerja atau SOP (Standar Operational Procedure) yang telah ditentukan akan dikenakan sanksi yang tegas. 2. Faktor Bahaya Faktor-faktor bahaya yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar antara lain : a. Kebisingan Kebisingan yang terjadi di lingkungan kerja PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar berasal dari mesin-mesin

38 27 produksi seperti unit Filling, area Fermentasi dan juga dari mesin-mesin utilitas seperti, unit Compressor, unit Boiler, unit Diesel/MAK serta mesin dan peralatan-peralatan lain yang ada di unit-unit kerja PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar. Pengukuran intensitas kebisingan dilakukan tanggal 7 Maret 2011 dengan menggunakan alat Sound Level Meter Merck Rion type NA 20/21, sehingga diperoleh data sebagai berikut : Tabel 2. Data Pengukuran Intensitas Kebisingan No Lokasi Intensitas Kebisingan Lama (dba) pemaparan I II III IV Rata-rata 1 Unit Filling - Ruang penyimpanan 8 Jam/hari Ruang pengisian 8 Jam/hari Ruang Operator 8 Jam/hari Area Mesin fermentasi Ruang nutrisi Ruang operator Mesin motor Unit MAK - Ruang operator 8 Jam/hari Ruang Mesin 40 menit/hari 6 (off) 40 Menit/hari (off) 40 Menit/hari (off) 40 Menit/hari Ruang Maintenance 8 Jam/hari Ruang Compressor 40 Menit/hari * Turbo 5 (off) 40 Menit/hari * Turbo 6 (off) 40 Menit/hari * Piston I(off) 40 Menit/hari * Piston II (on) 40 Menit/hari * Piston III (off) 40 Menit/hari Air Dryer Unit Boiler Biogas Ruang operator 8 Jam/hari bersambung... sambungan...

39 28 No Lokasi Lama pemaparan Intensitas Kebisingan (dba) I II III IV Rata-rata Ruang Boiler 40 Menit/hari I (off) 40 Menit/hari II (off) 40 Menit/hari III (on) 40 Menit/hari Unit Boiler Batu Bara Ruang operator 8 Jam/hari Boiler Alstom 40 Menit/hari Boiler Basuki 40 Menit/hari Unit Cooling Tower Motor 1 8 Jam/hari Motor 2 8 Jam/hari Workshop Mesin sekrap 8 Jam/hari Mesin milling 8 Jam/hari Mesin bubut 8 Jam/hari Gerinda tangan 8 Jam/hari Mesin las 8 Jam/hari Gerinda duduk 8 Jam/hari Mesin bor 8 Jam/hari Sumber : hasil pengukuran pada tanggal 7 Maret 2011 b. Penerangan Penerangan merupakan salah satu faktor fisik yang sangat penting dan tidak dapat dikesampingkan fungsinya. Karena dengan penerangan yang baik dapat menciptakan lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman, di samping itu penerangan juga sangat mendukung efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja. Pengukuran penerangan dilakukan pada tanggal 8 Maret 2011 dengan Lux Meter ANA 999, diperoleh data sebagai berikut :

40 29 Tabel 3. Data Pengukuran Intensitas Penerangan No Lokasi Intensitas Jenis Lama penerangan Penerangan Pemaparan (Lux) 1 Unit Filling - Ruang Kantor - Ruang penyimpanan Ruang pengisian 66 2 Unit MAK - Ruang operator 93 - Ruang mesin 56 - Ruang maintenance 3 Unit Boiler Alami 8 jam/hari 40 Alami 8 jam/hari Alami dan buatan Alami dan buatan Alami dan buatan 239 Alami 8 jam/hari 8 jam/hari 8 jam/hari 30 menit/hari Tingkat ketelitian Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan agak teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Boiler biogas - Ruang operator 493 Alami 8 jam/hari - Boiler 1 (off) 45 - Boiler 2 (off) 45 - Boiler 3 (on) 60 Boiler batu bara - Ruang operator 125 Alami dan buatan Alami dan Buatan - Boiler Alstom 76 Alami - Boiler Basuki 76 Alami 4 Unit Compressor 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari - Ruang Operator 82 Alami 8 jam/hari * Turbo I (off) 80 Alami 40 menit/hari Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti bersambung

41 30 sambungan No Lokasi Intensitas penerangan (Lux) Jenis Penerangan * Turbo II (off) 58 Alami * Piston I (off) 105 Alami * Piston II (on) 85 Alami * Piston III (off) 106 Alami * Piston IV (off) 94 Alami - Air Dryer 164 Alami 6 Unit Workshop Lama Pemaparan 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari 40 menit/hari Tingkat ketelitian Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Ruang Kantor 37 Alami 8 jam/hari Ruang Mesin 11 Alami dan buatan 8 jam/hari Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti 7 Area Mesin Fermentasi 145 Alami 8 jam/hari - Ruang nutrisi 20 Alami 8 jam/hari - Ruang operator 248 Alami dan Buatan 8 jam/hari - Ruang motor 97 Alami 8 jam/hari Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti Pekerjaan teliti 8 Kantin - Ruang dapur 94 Alami dan Buatan 8 jam/hari - Ruang makan 224 Alami 1 jam/hari Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 8 Maret 2011 Pekerjaan teliti Pekerjaan agak teliti

42 31 c. Getaran Mekanis Pengukuran getaran mekanis dilakukan pada tanggal 7 Maret 2011 dengan Vibration Meter, model Riovibro VM-63. Data yang diperoleh sebagai berikut : No Lokasi Tabel 4. Data Pengukuran Getaran Mekanis Jml TK Lama Pemaparan Percepatan (m/dt 2 ) Kecepatan (cm/dt) I II III IV I II III IV 1 Unit Filling 11 8 Jam/hari - Ruang Kantor 0,2 0,2 0,2 0,2 0,02 0,04 0,04 0,04 - Ruang pengisian 0,6 0,4 0,6 0,6 0,11 0,14 0,14 0,11 2 Area Mesin fermentasi 2 Jam/hari 1,0 0,9 0,9 0,8 0,05 0,06 0,06 0,07 - Ruang nutrisi 2 Jam/hari 0,3 0,3 0,3 0,3 0,09 0,09 0,09 0,09 - Ruang operator 8 Jam/hari 0,3 0,4 0,4 0,3 0,06 0,09 0,06 0,09 - Ruang motor 3 Unit MAK 11 - Ruang Operator - Ruang Mesin 40 Menit/hari 4,3 7,7 7,7 6,5 0,95 0,2 0,8 0,77 8 Jam/hari 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,03 0,03 0,03 40 Menit/ hari 0,2 0,2 0,2 0,2 0,04 0,03 0,03 0,04 - Ruang Maintenance 8 Jam/hari 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,04 0,03 0,03 4 Unit 40 Menit/ 4 Compressor hari Turbo V (off) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,03 0,03 0,04 Turbo VI (off) 0,3 0,2 0,3 0,3 0,03 0,04 0,04 0,04 Piston 1(off) 0,2 0,3 0,3 0,2 0,05 0,08 0,05 0,03 Piston 2(on) 8,1 3,6 2,5 2,7 0,13 0,24 0,24 0,07 Piston 3(off) 0,3 0,3 0,3 0,4 0,05 0,06 0,09 0,06 Air Dryer 0,3 2,0 0,5 0,4 0,04 0,05 0,05 0,06 5 Unit Boiler 8 Boiler Batubara bersambung

43 32 sambungan No Lokasi Jml TK Lama Pemaparan Percepatan (m/dt 2 ) Kecepatan (cm/dt) I II III IV I II III IV - Ruang Operator 8 Jam/hari 0,2 0,2 0,2 0,2 0,04 0,03 0,04 0,03 - Alstom 40 Menit/ hari 0,2 0,2 0,2 0,2 0,04 0,03 0,04 0,04 - Basuki 0,2 0,2 0,2 0,2 0,06 0,10 0,15 0,15 Boiler biogas dan BBM - Ruang operator 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,03 0,03 0,03 - Boiler I (off) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,04 0,03 0,03 - Boiler II (off) 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,04 0,03 0,03 - Boiler III (on) 0,5 2,2 11,4 13,1 0,10 0,16 1,13 1,28 6 Cooling Tower 0,2 0,2 0,2 0,2 0,03 0,04 0,03 0,03 - Motor 1 8,7 5,5 2,4 3,9 0,28 0,14 0,24 0,08 - Motor 2 7,9 4,3 1,6 2,2 0,41 0,08 0,06 0,06 7 Unit Workshop 25 8 Jam/hari - Mesin bur 1,1 1,1 1,4 4,5 0,07 0,05 0,08 0,07 - Mesin bubut 0,9 1,2 1,2 0,7 0,07 0,06 0,08 0,04 - Mesin gerinda tangan 5,0 4,6 4,5 4,7 0,55 1,11 1,05 1,12 - Mesin sekrap 1,1 2,1 2,6 1,1 0,06 0,10 0,12 0,06 - Mesin gerinda duduk 7,5 9,0 9,0 9,0 0,39 0,83 0,83 0,83 - Mesin milling 1,6 14,6 8,4 7,0 0,10 0,18 0,18 0,14 - Mesin las 1,6 1,0 1,4 1,2 0,14 0,25 0,25 0,25 Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 7 Maret 2011 d. Iklim Kerja Pengukuran iklim kerja dilakukan di unit MAK atau Genset, unit Compressor, unit Boiler Biogas dan BBM, ruang Workshop, Cooling Tower, area 200 atau Fermentasi, kantin, gudang dan unit Filling. Pengukuran iklim kerja dilakukan dengan menggunakan alat Questemp pada tanggal 8 Maret Tabel berikut ini merupakan data hasil pengukuran iklim kerja PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar.

44 33 No Lokasi 1 Unit Filling Tabel 5. Data Pengukuran Iklim Kerja Wet Globe Dry Bulb Bulb (ºC) (ºC) (ºC) WBGT Out (ºC) WBGT In ( C) - Ruang operator 35,5 31,4 26,3-29,1 - Ruang penyimpanan 38,3 33,0 27,3-30,6 - Ruang Pengisian 36,7 32,1 26,9-29,8 -Luar Ruangan 34,9 32,3 26,7 29,4-2 Area Ruang operator 31,2 30,8 26,5-30,1 - Ruang nutrisi 31,6 31,2 26,2-30,6 - Mesin fermentasi 32,1 31,1 26,5-30,9 -Ruang motor 35,7 32,3 25,5-30,8 3 Unit MAK - Ruang Operator 27,6 26,1 21,8-23,5 - Ruang Mesin 28,2 28,0 25,3-26,1 - Ruang Maintenance 28,6 28,6 25,1-26,1 -Luar Ruangan 29,0 29,0 24,9 26,2-4 Unit Compressor - Ruang operator 29,4 28,6 25,1-26,3 - Ruang mesin 29,4 29,2 25,2-26,4 - Luar ruangan 29,2 29,2 25,2 26,4-5 Boiler Biogas dan BBM - Ruang operator 31,3 27,4 23,8-25,9 - Ruang mesin 30,8 29,0 25,4-27,0 - Luar ruangan 24,6 28,1 24,6 25,9 - Boiler batu bara - Ruang operator 30,6 27,6 20,9-23,7 - Basuki 32,3 30,8 26,4-28,2 - Alstom 31,1 31,1 26,6-28,0 - Luar ruangan 41,5 33,9 27,7 31,0 - bersambung

45 34 sambungan No Lokasi Globe (ºC) Dry Bulb (ºC) dapat diketahui sebagai berikut : Wet Bulb (ºC) WBGT Out (ºC) WBGT In ( C) 6 Cooling Tower - Ruang operator 32,3 29,7 25,6-27,6 - Luar ruangan I 32,0 30,2 25,7 27,3 - - Luar ruangan II 34,4 30,5 25,8 28,4-7 Kantin - Ruang dapur 37,8 33,5 27,3-30,3 - Ruang makan 35,4 31,0 26,9-39,4 - Luar ruangan 41,2 34,0 27,5 31, Gudang 34,2 32,1 26,8-28,9 - Luar ruangan 39,8 30,7 26,0 29,1 - Sumber : Hasil pengukuran pada tanggal 8 Maret 2011 Keterangan : ISBB in : ISBB Dalam Ruangan ( o C) ISBB out : ISBB Luar Ruangan ( o C) Globe : Suhu Bola ( o C) Dry Bulb : Suhu Kering ( o C) Wet Bulb : Suhu Basah ( o C) e. Grounding PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar juga terdapat sistem grounding atau penangkal petir yang terpasang di setiap plant atau area produksi. Pengukuran Grounding dilakukan secara berkala setiap 1 bulan. Dan pada tanggal 4 Maret 2011 mahasiswa juga di bimbing untuk melakukan pengukuran Grounding secara langsung di semua area di PT. Indo Acidatama. Tbk. Kemiri, Kebakkramat, Karanganyar dengan dibantu oleh seorang orang Safety Man. Hasilnya

46 35 Tabel 6. Data Pengukuran Grounding No I II III III IV V VI Lokasi/Area Hasil Pengukuran (ma) 1 x 1 Ω 1 x 10 Ω 1 x 100 Ω Kantor produksi Utara 0,03 0,00 0,00 Timur 0,02 0,00 0,00 Ruang joglo Barat I 0,00 0,00 0,00 Barat II 0,00 0,00 0,00 Kantor main office Kantor main office Utara I 0,04 0,00 0,00 Utara II 0,00 0,00 0,00 Barat 0,04 0,00 0,00 Shipping Utara 0,02 0,00 0,00 Selatan 0,02 0,00 0,00 Tangki (sturage) 1. FB 603 A 0,02 0,00 0,00 2. FB 603 B 0,00 0,00 0,00 3. FB 603 C 0,02 0,00 0,00 4. FB 603 D 1,00 0,00 0,00 5. FB 604 A 1,00 0,00 0,00 6. FB 605 A 0,00 0,00 0,00 7. FB 605 B 0,02 0,00 0,00 8. FB 605 C 0,00 0,00 0,00 Plant 1. Area 300 Beam barat I 0,02 0,00 0,00 Beam barat II 0,00 0,00 0,00 Beam timur I 1,02 0,00 0,00 Beam timur II 0,00 0,00 0,00 2. Area 500 Beam utara 0,00 0,00 0,00 Beam selatan 0,00 0,00 0,00 3. Area col DA 401 A 0,02 0,00 0,00 4. Area 400 0,00 0,00 0,00 5. Area 400 B 0,02 0,00 0,00 6. Area 450 A 0,00 0,00 0,00 7. Area 450 B 0,00 0,00 0,00 VII Area FC 103 bersambung

47 36 sambungan No Lokasi/Area Hasil Pengukuran (ma) 1 x 1 Ω 1 x 10 Ω 1 x 100 Ω Utara 0,02 0,00 0,00 Selatan 0,04 0,00 0,00 Timur 0,02 0,00 0,00 2. FC 104 Utara Rusak Rusak Rusak Selatan 0,02 0,00 0,00 Timur 0,02 0,00 0,00 3. FC 105 Utara 0,00 0,00 0,00 Selatan 0,00 0,00 0,00 Timur 0,00 0,00 0,00 4. FC 106 Utara 0,00 0,00 0,00 Selatan 0,02 0,00 0,00 Timur 0,00 0,00 0,00 FC 107 Utara 0,00 0,00 0,00 Selatan 0,00 0,00 0,00 Timur 0,00 0,00 0,00 VIII Area FB 213 0,00 0,00 0,00 2. FB 214 0,02 0,00 0,00 3. FB 215 0,02 0,00 0,00 4. FB 216 0,02 0,00 0,00 5. FB 217 0,02 0,00 0,00 6. FB 218 0,00 0,00 0,00 IX Cerobong 1. Boiler Rusak Rusak Rusak 2. Boiler II 0,02 0,00 0,00 3. Boiler III 0,06 0,00 0,00 4. BB Basuki 0,02 0,00 0,00 5. BB Alstom 0,02 0,00 0,00 X Penangkal petir 1. Plant 300 0,00 0,00 0,00 2. Plant 400 A 0,02 0,00 0,00 3. Plant 450 B 0,00 0,00 0,00 4. Water pit 0,02 0,00 0,00 5. Tangki 107 0,00 0,00 0, Plant evaporator 0,00 0,00 0,00 XI Evaporator Beam utara 0,00 0,00 0,00 Beam selatan 0,00 0,00 0,00 bersambung

LAPORAN MAGANG. IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

LAPORAN MAGANG. IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR LAPORAN MAGANG IMPLEMENTASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR Oleh : Iis Purwani NIM. R0205019 PROGRAM DIPLOMA IV KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK. PT. INDO ACIDATAMA Tbk. UNIT ETHYL ACETATE (UNIT 500) KARANGANYAR. dengan TUGAS KHUSUS NERACA MASSA TOTAL DAN KOMPONEN DA-502

LAPORAN KERJA PRAKTEK. PT. INDO ACIDATAMA Tbk. UNIT ETHYL ACETATE (UNIT 500) KARANGANYAR. dengan TUGAS KHUSUS NERACA MASSA TOTAL DAN KOMPONEN DA-502 LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. INDO ACIDATAMA Tbk. UNIT ETHYL ACETATE (UNIT 500) KARANGANYAR dengan TUGAS KHUSUS NERACA MASSA TOTAL DAN KOMPONEN DA-502 Disusun Oleh : Panji Prawidya NIM : 021070002 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproses bahan kimia dengan suhu tinggi, di dalam proses ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. memproses bahan kimia dengan suhu tinggi, di dalam proses ini banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri kimia merupakan industri yang menggunakan, mengelola serta memproses bahan kimia dengan suhu tinggi, di dalam proses ini banyak digunakan mesin dan

Lebih terperinci

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR

MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR LAPORAN UMUM MAGANG TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PT. INDO ACIDATAMA Tbk, KEMIRI KEBAKKRAMAT KARANGANYAR Oleh Mirza Paska Dewi NIM. R0006128 PROGRAM D-III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL telah berubah lagi menjadi PT. Indo Acidatama Tbk. Indonesia di bawah supervisi dari Krup Industri Teknik GMBH Jerman Barat

BAB IV HASIL telah berubah lagi menjadi PT. Indo Acidatama Tbk. Indonesia di bawah supervisi dari Krup Industri Teknik GMBH Jerman Barat BAB IV HASIL A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Perusahaan ini didirikan di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah dengan luas lahan ± 11 Ha. Pada mulanya perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya akan

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi dan bahan-bahan berbahaya akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan teknologi maju sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesusilaan dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilainilai

BAB I PENDAHULUAN. kesusilaan dan perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilainilai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang undang RI No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pasal 86 menyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses

BAB I PENDAHULUAN. dihindari, terutama pada era industrialisasi yang ditandai adanya proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemanfaatan teknologi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia secara luas, namun tanpa disertai dengan pengendalian yang tepat akan merugikan manusia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR

HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR TUGAS AKHIR HUBUNGAN ANTARA KELELAHAN KERJA DENGAN STRES KERJA KARYAWAN UNIT FILLING PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR Eka Dian Prasetya R0010038 PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahun. Peningkatan dan perkembangan ini

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dari tahun ke tahun. Peningkatan dan perkembangan ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan sektor industri di Indonesia semakin meningkat dan berkembang dari tahun ke tahun. Peningkatan dan perkembangan ini sejalan dengan peningkatan antara

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik metil tersier butil eter adalah unit

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN KEBAKARAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Cosi Andiyanto R0010027 PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Eka Andi Saputro ( I 0511018) Muhammad Ridwan ( I 0511030) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

PRODUKSI ETANOL BERBAHAN BAKU MOLASE DI PT MOLINDO RAYA INDUSTRIAL LAWANG, JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PRODUKSI ETANOL BERBAHAN BAKU MOLASE DI PT MOLINDO RAYA INDUSTRIAL LAWANG, JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PRODUKSI ETANOL BERBAHAN BAKU MOLASE DI PT MOLINDO RAYA INDUSTRIAL LAWANG, JAWA TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : OKKY PURNAMA LOEKITO 6103009115 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS TON/TAHUN perpustakaan.uns.ac.id TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Risma Sappitrie ( I0511045 ) 2. Trias Ayu Laksanawati (

Lebih terperinci

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN

3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 44 3 KARAKTERISTIK LOKASI DAN PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Industri susu adalah perusahaan penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang mempunyai usaha di bidang industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia telah mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pembangunan industri di Indonesia telah mengalami BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan pembangunan industri di Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang berdiri di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penunjang untuk meningkatkan produktivitas kerja. Bentuk bentuk paparan yang berupa faktor risiko bahaya harus diminimalisasi

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS TON/TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS TON/TAHUN LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. DIC ASTRA CHEMICALS JAKARTA TIMUR

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. DIC ASTRA CHEMICALS JAKARTA TIMUR IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. DIC ASTRA CHEMICALS JAKARTA TIMUR LAPORAN MAGANG Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Mega Dwi Aprilia R0012056 PROGRAM

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Oleh : Annisa Shanti Rahmani I 0510004 Fitri Rista Riana I 0510016 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS 230000 TON PER TAHUN Oleh: ISNANI SA DIYAH L2C 008 064 MUHAMAD ZAINUDIN L2C

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar... v vi vii DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Intisari... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Pendirian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. telah mengganti sumber tenaga pada pembangkit uap/boiler dari Industrial Diesel

BAB I PENDAHULUAN. telah mengganti sumber tenaga pada pembangkit uap/boiler dari Industrial Diesel BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan dan kesehatan dalam bekerja sangat diperlukan tenaga kerja agar dalam melakukan pekerjaan selalu terjamin keselamatannya. Selain itu, pekerja merupakan modal

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup pabrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi akan selalu diiringi oleh penerapan teknologi tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. Industrialisasi akan selalu diiringi oleh penerapan teknologi tinggi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Industrialisasi akan selalu diiringi oleh penerapan teknologi tinggi. Namun dalam penerapan teknologi tinggi tersebut sering tidak diikuti oleh kesiapan sumber daya

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT LAPORAN MAGANG Untuk Memenuhi Persyaratan Memeperoleh Gelar ahli Madya Selia Adiarti R.0012089 PROGRAM

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS 25.000 TON PER TAHUN Oleh : SULASTRI Dosen Pembimbing: 1. Ir. H. Haryanto AR, M.S. 2. Dr.

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA JAKARTA UTARA

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA JAKARTA UTARA IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA JAKARTA UTARA LAPORAN MAGANG Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Yeni Windayani R0011117

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Dita Kusuma Yuswardani ( I 0511017) 2. Shofwatun Nida ( I 0511048)

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT KWM adalah perusahaan yang bergerak di industri manufaktur aksesoris garmen yang terbuat dari timah dan menerima pesanan pewarnaan metal. Berdasarkan hasil pengamatan, permasalahan yang paling

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KAJIAN IKLIM KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN DAN KONVEKSI 4 PT. DAN LIRIS SUKOHARJO

TUGAS AKHIR KAJIAN IKLIM KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN DAN KONVEKSI 4 PT. DAN LIRIS SUKOHARJO TUGAS AKHIR KAJIAN IKLIM KERJA DAN TINGKAT KELELAHAN PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN DAN KONVEKSI 4 PT. DAN LIRIS SUKOHARJO Retno Astrini W R.0010083 PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi pada daya kerja. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi telah mengangkat standar hidup manusia dan mengurangi sumber kecelakaan, insiden, cidera, kelelahan, dan stres akibat kerja. Kompleksnya teknologi

Lebih terperinci

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS TON/TAHUN

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS TON/TAHUN PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK DIMETHYL ETHER (DME) DARI GAS ALAM DENGAN PROSES SINTESA LANGSUNG KAPASITAS 7.200 TON/TAHUN Diajukan oleh: Cicilia Setyabudi NRP: 5203011014 Stefani Tanda NRP: 5203011022

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Proyeksi tahunan konsumsi bahan bakar fosil di Indonesia Prarancangan Pabrik Etil Alkohol dari Molase BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik Harga minyak dunia yang melambung, sudah lama diprediksi. Logikanya, minyak bumi (fossil fuel) adalah

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi tahun 2020 mendatang kesehatan dan

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi tahun 2020 mendatang kesehatan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi tahun 2020 mendatang kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang di tetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan dan barang

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK

VII. TATA LETAK PABRIK VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan hidup pabrik

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS 20.000 TON PER TAHUN Oleh : DETI PRIHATINI Dosen Pembimbing: 1. Ir. H. Haryanto AR, MS 2.

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS 20.000 TON PER TAHUN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, TBK

IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, TBK IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGAN DI PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, TBK LAPORAN MAGANG Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Anggi Mayang Sari R0013012

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS 26.000 TON PER TAHUN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata I Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM

BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 52 BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit pendukung proses (utilitas) merupakan bagian penting penunjang proses produksi. Utilitas yang tersedia di pabrik PEA adalah unit pengadaan air, unit

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Oleh : Anto Maryadi R

TUGAS AKHIR. Oleh : Anto Maryadi R TUGAS AKHIR PENGARUH CAHAYA SILAU DAN SINAR UV LAS LISTRIK TERHADAP KELELAHAN MATA PADA MEKANIK PENGELASAN UNIT WORKSHOP PT. INDO ACIDATAMA Tbk. KEMIRI, KEBAKKRAMAT, KARANGANYAR Oleh : Anto Maryadi R0010015

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI BIOETANOL SKALA RUMAH DI SUKABUMI

KUESIONER PENELITIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI BIOETANOL SKALA RUMAH DI SUKABUMI LAMPIRAN 53 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA INDUSTRI BIOETANOL SKALA RUMAH DI SUKABUMI Data Responden Nama :.. Usia :.. Berilah tanda silang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Notifah Arum Baati R

TUGAS AKHIR. Notifah Arum Baati R TUGAS AKHIR PERBANDINGAN KADAR PARAMETER OUTLET 2010 DAN 2011 INSTALASI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TERHADAP BAKU MUTU LIMBAH CAIR DI PT. KIMIA FARMA PLANT WATUDAKON JOMBANG Notifah Arum Baati R0010066 PROGRAM

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Keselamatan Kerja Tarwaka (2008: 4) mengatakan bahwa keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahan,

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

REFINERY UNIT IV. commit to user R KERJA. Surakarta 2013

REFINERY UNIT IV. commit to user R KERJA. Surakarta 2013 LAPORAN MAGANG IMPLEMENTASI HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA SERTA LINGKUNGANN DI PT PERTAMINA (PERSERO) REFINERY UNIT IV CILACAP JAWA TENGAH Eritmetika Mega Pradani R.0010040 PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan

BAB I PENDAHULUAN. yang bekerja mengalami peningkatan sebanyak 5,4 juta orang dibanding keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dalam sektor pekerjaan menjadi salah satu fokus utama dari strategi pembangunan Indonesia. Pada Februari 2014 tercatat jumlah penduduk yang bekerja mengalami

Lebih terperinci

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna BAB II DESKRIPSI PROSES 1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (www.kaltimmethanol.com) Fase (25 o C, 1 atm) : cair Warna : jernih, tidak berwarna Densitas (25 o C)

Lebih terperinci

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK 128 VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh :

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRAPERANCANGAN PABRIK KIMIA PRAPERANCANGAN PABRIK ETILEN GLIKOL DENGAN KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Oleh : JD Ryan Christy S Louis Adi Wiguno L2C008065 L2C008070 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

PENGANTAR TEKNIK KIMIA JOULIE

PENGANTAR TEKNIK KIMIA JOULIE PENGANTAR TEKNIK KIMIA JOULIE Chemical Engineering PENGANTAR TEKNIK KIMIA Chemical Engineering 11 Kompetensi : Memiliki kemampuan mengenal secara umum peranan, manfaat dan resiko industri kimia. Memiliki

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Audi Ardika Paundratama ( I 0512009 ) 2. M. Fitra Arifianto ( I

Lebih terperinci

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi

Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Pabrik Silika dari Fly Ash Batu Bara dengan Proses Presipitasi Disusun oleh : Dina Febriarista 2310 030 015 Fixalis Oktafia 2310 030 085 Dosen Pembimbing : Ir. Imam Syafril, MT 19570819 198601 1 001 Pemanfaatan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60. TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : Jemy Harris P.P. I 0508097 Nugroho Fajar Windyanto

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Norman Aditya R

LAPORAN TUGAS AKHIR. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya. Norman Aditya R EVALUASI PENGELOLAAN KANTIN DI PT. ASAHIMAS CHEMICAL CILEGON BANTEN BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 1096 TAHUN 2011 TENTANG HIGIENE SANITASI JASABOGA LAPORAN TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK. terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan

TATA LETAK PABRIK. terhadap kelangsungan proses pabrik yang meliputi keberhasilan dan VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DARI METANOL DAN KARBON MONOKSIDA DENGAN PROSES MONSANTO KAPASITAS 200.000 TON PER TAHUN Oleh : Vitria Wijayanti D 500 050 022 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tenaga kerja merupakan tulang punggung suksesnya pembangunan bangsa dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi keselamatan dan kesehatannya

Lebih terperinci

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI

BIOGAS DARI KOTORAN SAPI ENERGI ALTERNATIF TERBARUKAN BIOGAS DARI KOTORAN SAPI Bambang Susilo Retno Damayanti PENDAHULUAN PERMASALAHAN Energi Lingkungan Hidup Pembangunan Pertanian Berkelanjutan PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BIOGAS Dapat

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Ade Tia Suryani Setiawaty I 0512001 Suci Ardiana Rahmawati I 0512060 PROGRAM STUDI SARJANA

Lebih terperinci

PERANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM KARBONAT DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

PERANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM KARBONAT DAN ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN PABRIK MAGNESIUM SULFAT DARI MAGNESIUM KARBONAT DAN ASAM SULFAT KAPASITAS 40.000 TON PER TAHUN Oleh : Adinda Fitri Wahyuningtyas D 500 030 049 Dosen Pembimbing : 1. Ir.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi dan globalisasi harus didukung dengan peralatan dan teknologi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan pembangunan nasional bangsa Indonesia, maka mendorong timbulnya berbagai macam sektor industri. Sebagaimana diketahui bahwa

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS 39.000 TON/TAHUN Oleh : 1. Grata Priangga I 0508091 2. M. Ikbal Said I 0508103 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011

Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2011 PABRIK BIOETHANOL DARI LIMBAH TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES FERMENTASI OLEH : ARTHANI ROSYIDA (2308 030 070) EVI ANGGRAINI (2308 030 078) Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA NIP. 19600624

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk Spesifikasi Bahan Baku 1. Metanol a. Bentuk : Cair b. Warna : Tidak berwarna c. Densitas : 789-799 kg/m 3 d. Viskositas

Lebih terperinci

PRARENCANA PABRIK (GVL) KAPASITAS KG/TAHUN. Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : Nova Handoyo NRP :

PRARENCANA PABRIK (GVL) KAPASITAS KG/TAHUN. Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : Nova Handoyo NRP : PRARENCANA PABRIK PRODUKSI NONANA DARI γ-valerolactone (GVL) KAPASITAS 55.063.871 KG/TAHUN Diajukan Oleh : Soegiarto Adi S. NRP : 5203011006 Nova Handoyo NRP : 5203011011 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT DARI METANOL DAN KARBON MONOKSIDA DENGAN PROSES MONSANTO KAPASITAS 250.000 TON PER TAHUN Oleh : Yuliana Enggarsari D 500 050 030 Dosen

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %

Lebih terperinci

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

Lebih terperinci

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Tujuan Pembelajaran Setelah melalui penjelasan dan diskusi 1. Mahasiswa dapat menyebutkan tujuan Penerapan K3 sekurang-kurangnya 3 buah 2. Mahasiswa dapat memahami

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. LOKASI PABRIK Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Oleh: Oleh : Saifuddin Tomi Wijanarko Efendi I0512056 I0512063 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

Keselamatan & Kesehatan Kerja PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Keselamatan & Kesehatan Kerja PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA K3 Keselamatan & Kesehatan Kerja PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN BIDANG HIPERKES DAN KK TUJUAN M A N F A A T a Melindungi Tenaga

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang

VII. TATA LETAK PABRIK. Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang VII. TATA LETAK PABRIK A. Tata Letak Alat dan Pabrik Tata letak pabrik adalah tempat kedudukan dari bagian-bagian pabrik yang meliputi tempat bekerja karyawan, tempat penyimpanan bahan baku, dan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut

Lebih terperinci

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL PELAKSANAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA ELEMEN : IMPLEMENTASI (PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 38 TAHUN 2014) TUGAS MATA KULIAH REKLAMASI DAN PENUTUPAN TAMBANG DOSEN : IR.

Lebih terperinci

PABRIK ACETALDEHYDE DARI ETHYL ALCOHOL DENGAN VEBA CHEMIE PROCESS PRA RENCANA PABRIK

PABRIK ACETALDEHYDE DARI ETHYL ALCOHOL DENGAN VEBA CHEMIE PROCESS PRA RENCANA PABRIK PABRIK ACETALDEHYDE DARI ETHYL ALCOHOL DENGAN VEBA CHEMIE PROCESS PRA RENCANA PABRIK Oleh : SIGIT ADE PAMUNGKAS 053101 0082 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK 116 BAB VII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik merupakan salah satu pertimbangan penting dalam upaya mendirikan suatu pabrik, karena harus dapat memberikan keuntungan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK METIL TERSIER BUTIL ETER DARI METANOL DAN ISOBUTILENA KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL TERSIER BUTIL ETER DARI METANOL DAN ISOBUTILENA KAPASITAS TON / TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL TERSIER BUTIL ETER DARI METANOL DAN ISOBUTILENA KAPASITAS 60.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Agatha Prastika Kusumaningrum ( I 0512003) Fransisca Anita Sukamto ( I

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK DIETIL ETER DARI ETANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK DIETIL ETER DARI ETANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK DIETIL ETER DARI ETANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI KAPASITAS 30.000 TON PER TAHUN Oleh : Rauna Rokhmatin D 500 050 002 Dosen Pembimbing : Ir. H. Haryanto A.R., MS.

Lebih terperinci

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK ASETALDEHID DARI BIOETANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS TON/TAHUN

PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK ASETALDEHID DARI BIOETANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS TON/TAHUN PRARENCANA PABRIK PRARENCANA PABRIK ASETALDEHID DARI BIOETANOL DENGAN PROSES DEHIDROGENASI KAPASITAS 10.500 TON/TAHUN Diajukan Oleh: Okki Novian Andrianto NRP: 5203011009 Ayndri Nico Prayudo NRP: 5203011040

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI

LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMBUATAN BRIKET ARANG DARI LIMBAH BLOTONG PABRIK GULA DENGAN PROSES KARBONISASI SKRIPSI OLEH : ANDY CHRISTIAN 0731010003 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

LAPORAN KERJA PRAKTEK

LAPORAN KERJA PRAKTEK LAPORAN KERJA PRAKTEK PT. SAMATOR GRESIK UNIT AIR SEPARATION PLANT (ASP) Diajukan oleh: Yusak Adi Wijaya NRP: 5203013002 Stephen Utomo NRP: 5203013017 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Sistem pemadam kebakaran atau sistem fire fighting disediakan digedung sebagai preventif (pencegahan) terjadinya kebakaran. Sistem ini terdiri dari sistem sprinkler,

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

GAMBARAN HASIL PENGUKURAN INTENSITAS PENERANGAN DI PT. HEINZ ABC INDONESIA KARAWANG JAWA BARAT

GAMBARAN HASIL PENGUKURAN INTENSITAS PENERANGAN DI PT. HEINZ ABC INDONESIA KARAWANG JAWA BARAT LAPORAN TUGAS AKHIR GAMBARAN HASIL PENGUKURAN INTENSITAS PENERANGAN DI PT. HEINZ ABC INDONESIA KARAWANG JAWA BARAT Oleh: Hade Muhyiddin Dzulfahmi R0010045 PROGRAM DIPLOMA 3 HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG :

KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG : KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG : 5315127344 BAB I PENDAHULUAN Ketel atau pesawat uap dan bejana tekan merupakan peralatan yang mempunya resiko sangat tinggi, apabila tidak dilakukan pemeliharaan

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS TON / TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS 30.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Ariska Rinda Adityarini ( I 0511009) Eka Yoga Ramadhan ( I 0511019) JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci