BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan di PT. PLN (persero)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan di PT. PLN (persero)"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Data Jaringan Transmisi Penelitian dan pengambilan data ini dilakukan di PT. PLN (persero) Transmisi Jawa Bagian Tengah, Area Pelaksana dan Pemeliharaan Salatiga, Base Camp Yogyakarta. Data yang diambil merupakan data hasil pengukuran yang dilakukan pada menara transmisi 150kV Klaten-Bantul dengan jumlah total tiang transmisi 86 tower dan panjang transmisi 34,0 Kms. Berikut ini merupakan data panjang saluran transmisi nasional Daerah Istimewa Yogyakarta. Tabel 4.1 Lokasi Jaringan Transmisi Nasional DIY Jenis Simpul Simpul Panjang Transmisi Lokasi Kab/Kota Lokasi Kab/Kota (Kms) Bantul Bantul Godean Sleman 12,2 Bantul Bantul Kentungan Sleman 20,2 Keterangan* Bantul Bantul Klaten Klaten* 34,0 Jawa Tengah Transmisi (150kV) Bantul Bantul Wirobrajan Yogyakarta 6,4 Bantul Bantul Wonosari G. Kidul 39,0 Kentungan Sleman Gejayan Yogyakarta 6,0 Kentungan Sleman Godean Sleman 7,7 Medari Sleman Kentungan Sleman 10,6 (sumber : storage.jak-stik.ac.id) 57

2 58 Tabel 4.1 Lokasi Jaringan Transmisi Nasional DIY ( Lanjutan ) Jenis Simpul Simpul Panjang Transmisi Keterangan*` Lokasi Kab/Kota Lokasi Kab/Kota (Kms) Transmisi 150kV Palur Surakarta* Wonosari G.kidul 15,2 Jawa Tengah Pedan Klaten* Wonosari G.Kidul 11,1 Jawa Tengah Wonosari G. Kidul Wonogiri Wonogiri 31,5 (sumber : storage.jak-stik.ac.id)

3 59 Gambar 4.1 Peta Jaringan Transmisi Nasional Provinsi Jawa Tengan dan DIY (sumber : storage.jak.stik.ac.id)

4 60 Berdasarkan data panjang saluran transmisi dan peta wilayah transmisi tersebut maka dapat diketahui bahwa semakin panjang saluran transmisi yang dibangun maka kebutuhan akan proteksi terhadap transmisi tersebut semakin tinggi. Hal ini juga akan berpengaruh pada perawatan saluran transmisi yang harus semakin ditingkatkan. Mengingat akan rugi-rugi daya pada saat transfer energi melalui saluran transmisi ini juga begitu besar, serta gangguan yang mungkin terjadi pada saluran transmisi tersebut. Gangguan yang lazim terjadi pada saluran transmisi udara berupa sambaran petir ataupun gangguan alam lainnya. Maka dari itu dibutuhkanlah perawatan peralatan proteksi saluran transmisi tenaga listrik ini secara berkala. 4.2 Tahanan Pentanahan Transmisi Klaten-Bantul Pengukuran tahanan pentanahan ini memakai alat ukur earth tester digital dengan skala ukur 20 Ω. Pengukuran tahanan pentanahan tower 150 kv Bantul- Klaten berjumlah 86 tower transmisi yang memakai jenis elektroda batang atau yang biasa disebut grounding rod sebanyak 4 elektroda yang ditanam secara parallel. Pengukuran tahanan pada tower transmisi ini meliputi beberapa pengukuran yaitu pengukuran tahanan kaki tiang transmisi, tahanan pentanahan elektroda, dan tahanan pentanahan gabungan. Pada analisis pembahasan ini data pengukuran yang dipakai adalah data tahanan pentanahan gabungan 4 elektroda batang yang ditanam secara peralel. Jadi dapat dituliskan rumus R parallel sebagai berikut : 1 = Ω

5 Data Pengukuran Tahun 2015 Berikut ini merupakan data nilai pentanahan yang diambil pada tiang transmisi Klaten Bnatul pada tahun 2015 : Tabel 4.2 Data Pengukuran Tahanan Pentanahan Bantul-Klaten 2015 No Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan (Ω) Kondisi 1-3,4 2-3,4 3-2,3 4-0,47 5-0,9 6-0,27 7-0,44 8-0,47 9-0,3 10-0, ,3 12-0, , , ,3 16-0,8 17-1,5 18-0,7 19-1,2 20-0,2

6 62 Tabel 4.2 Data Pengukuran Tahanan Pentanahan Bantul-Klaten 2015 (Lanjutan) No Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan ( Ω ) Kondisi 21-0, , , ,2 25-0,8 26-1, Buruk 28-0, , , , , ,6 34-0, ,9 36-0,7 37-0,7 38-0,4 39-1, ,7 41-0, , ,7 44-1,6 45-1,3

7 63 Tabel 4.2 Data Pengukuran Tahanan Pentanahan Bantul-Klaten 2015 (Lanjutan) No Tower Tanggal Nilai Pentanahan Pengukuran ( Ω ) Kondisi ,7 48-1, ,7 52-3,4 53-8,9 Sedang 54-2,3 55-5,2 56-6,2 Sedang 57 3, Feb-15 4, Feb-15 4, Feb-15 4, Feb-15 3, Feb Feb-15 2, Feb-15 1, Feb-15 1, Feb-15 1, Feb Feb-15 3, Feb-15 3, Feb Feb Feb-15 5,2 sedang Feb-15 4, Feb-15 3, Feb-15 4,5

8 64 Tabel 4.2 Data Pengukuran Tahanan Pentanahan Bantul-Klaten 2015 (Lanjutan) No Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan ( Ω ) Kondisi Feb-15 2, Feb-15 1, Feb-15 2, Feb Feb-15 2, Feb-15 2, Feb-15 1, Feb-15 1, Feb-15 1, Feb-15 0,7 85a 24-Feb-15 0,7 baik Tabel data pengukuran diatas menunjukkan nilai tahanan pentanahan seluruh tower transmisi Klaten-Bantul pada tahun 2015 dengan total pengukuran sebanyak 86 tower. Pada pengukuran tersebut didapati beberapa nilai hasil pengukuran yang menunjukkan nilai, Sedang, dan Buruk. Kriteria klasifikasi penilaian ini didasarkan pada SK DIR 520 PT. PLN (Persero). Penilaian kondisi pada tower transmisi 150 kv dapat dikelompokkan sebagai berikut :

9 65 Tabel 4.3 Penilaian Kondisi Tower Transmisi 150 kv Peralatan Yang Diperiksa Tegangan Operasi Hasil Ukur kondisi Rekomendasi 5Ω Lanjutkan Pengujian Rutin 1 Tahun Pentanahan 150 kv 5-10 Ω Sedang Lanjutkan Pengujian Rutin 1 tahun Perbaiki, ganti secepatnya 10 Ω Buruk atau diberikan penambahan pentanahan kaki tiang Dari tabel 4.2 diketahui bahwa terdapat tiga buah tower transmisi yang berada dalam kondisi sedang yaitu tower 53 (8,9 Ω), 55 (5,2 Ω), dan 56 (6,2Ω). Sedangkan yang berada dalam kondisi nilai pentanahan buruk terdapat satu buah tower yaitu tower nomor 27 dengan nilai pentanahan sebesar 12 Ω Data Pengukuran Tahun 2016 Pada tahun 2016 dilakukan kembali pengecekan rutin tahunan pada setiap tower transmisi yang menghasilkan nilai pentanahan berikut ini : Tabel 4.4 Data Pengukuran Pentanahan Tahun 2016 No. Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan ( Ω ) Kondisi 1 14-Sep-16 2, Sep-16 7,6 Sedang

10 66 Tabel 4.4 Data Pengukuran Pentanahan Tahun 2016 (Lanjutan) No. Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan ( Ω ) Kondisi 3 14-Sep-16 5,4 Sedang 4 14-Sep-16 3, Sep-16 7,2 Sedang 6 14-Sep-16 56,8 Buruk 7 14-Sep-16 3, Sep-16 24,1 Buruk 9 14-Sep-16 4, Sep-16 4, Sep-16 7, Sep-16 5,9 Sedang Sep Sep-16 4, Sep-16 2, Sep-16 19,8 Buruk Sep-16 7,5 Sedang Sep-16 13,7 Buruk Sep-16 7,5 Sedang Sep-16 14,6 Buruk Sep-16 2, Sep-16 3, Sep Sep-16 11,3 Buruk Sep-16 5,6 Sedang Sep-16 3, Sep-16 9,8 Sedang Sep-16 3, Sep-16 3, Sep-16 2, Sep-16 1, Sep-16 9,9 Sedang Sep-16 10,3 Buruk Sep-16 6,6 Sedang Sep-16 3, Sep-16 2, Sep-16 6,32 Sedang

11 67 Tabel 4.4 Data Pengukuran Pentanahan Tahun 2016 (Lanjutan) No. Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan ( Ω ) Kondisi Sep-16 4, Sep-16 4, Buruk Buruk Buruk Buruk 44-4,5 45-2,2 46-2, Buruk 48-1,6 49-1,1 50-1,7 51-1,5 52-1,7 53-3,8 54-1,7 55-3,1 56-3,1 57-3, februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari ,1

12 68 Tabel 4.4 Data Pengukuran Pentanahan Tahun 2016 (Lanjutan) No. Tower Tanggal Pengukuran Nilai Pentanahan ( Ω ) Kondisi februari , februari , februari , februari , februari , februari ,2 Sedang februari , februari februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari , februari ,5 85a 24-februari ,5

13 69 Data pengukuran pentanahan pada tahun 2016 tersebut menjunjukkan beberapa tower yang memiliki nilai resistansi grounding yang sangat besar. Seperti yang ditunjukkan pada tower nomor 43 dengan nilai resistensi 830 Ω. Dari hal tersebut maka harus segera dilakukan tindakan agar nilai resistansi grounding tersebut turun. Slah satunya dengan cara mengganti plat elektroda atau dengan menambahkan pentanahan pada tower tersebut. Pada data pengukuran yang tercatat oleh PT. PLN (Persero) BC Yogyakarta tahun 2016, tower transmisi Bantul-Klaten menunjukkan 12 tower transmisi yang sedang dalam kondisi buruk, 13 tower dalam kondisi sedang, dan yang lainnya dalam kondisi baik. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa kondisi diantaranya kondisi kelembaban tanah, kondisi plat elektroda yang sudah tua atau berkarat karna terpapar bahan kimia korosif disekitar tiang. Kondisi nilai resistansi yang terlalu tinggi ini sangat merugikan dalam transmisi tenaga listrik. Karena grounding pada tiang transmisi tenaga listrik memiliki peranan penting dalam proses transfer tenaga listrik. Kawat grounding itu berfungsi sebagai pengaman pertama jika terjadi sambaran petir yang mengenai kawat transmisi tersebut. Maka dari itu kawat grounding harus mampu bekerja secara maksimal dalam kondisi apapun. Nilai resistansi gronding yang terlalu tinggi dapat menghambat proses penyaluran arus surja petir yang melalui kawat grounding menuju bumi sebagai titik netral. Sehingga jika terjadi kegagalan grounding maka, akan bisa berakibat arus petir tersebut ikut menyalur pada kawat transmisi sehingga dapat membuat peralatan transmisi disekitarnya mengalami kerusakan.

14 Analisis Simulasi LabView Proses simulasi ini bertujuan untuk merancang sebuah konsep yang dapat diterapkan dalam dunia industri yang berkaitan dengan transmisi tenaga listrik. Dimana sistem proteksi pentanahan (grounding) dari setiap tower transmisi dapat dipantau setiap saat, sehingga akan mempermudah dan menghemat waktu dan tenaga. Pemrograman yang dipakai untuk mengakses data input adalah pemrograman Arduino. Pengujian sistem dilakukan dengan menggunakan tahanan resistor, sehingga data tahanan yang didapatkan dari resistor menjadi input untuk diolah di software LabVIEW. 4.4 Skenario Pengujian Pada proses monitoring pengukuran ini digunakan beberapa aplikasi perangkat lunak diantaranya : 1. Sistem pemrograman Arduino, sistem aplikasi ini digunakan sebagai penghubung antara board Arduino dengan program yang akan dimasukkan kedalam board Arduino. Sehingga board Arduino dapat menjalankan perintah sesuai dengan program yang telah dibuat sebelumnya. Berikut ini merupakan script program yang di upload pada software pemrograman Arduino int analogpin; int raw= 0; int Vin= 5; float Vout= 0;

15 71 float R1= 1000; float R2= 0; float buffer= 0; void setup() { Serial.begin(9600); } void loop() { raw= analogread(analogpin); if(raw) { buffer= raw * Vin; Vout= (buffer)/1024.0; buffer= (Vin/Vout) -1; R2= R1 * buffer; //Serial.print("R2:"); Serial.println(R2); delay(100); } }

16 72 Gambar 4.2 Tampilan Sistem minimum Arduino 2. Untuk menguji apakah pemrograman yang kita buat tersebut berhasil atau tidak maka dilakukan compiling program pada software pemrograman Arduino tersebut. Setelah Software pemrograman Arduino tersembung dengan board Arduino maka pengujian serial monitor dapat dilakukan. Berikut ini merupakan serial monitor yang dilakukan oleh Arduino ketika berhasil terhubung.

17 73 Gambar 4.3 Serial Monitor Arduino 3. Visa Test Panel, ini berfungsi sebagai aplikasi untuk mengecek ulang apakah LabView yang kita gunakan sudah terhubung dengan Sistem minimum Arduino yang kita gunakan atau belum. Sistem ini akan menginisialisasi port USB mana yang telah tersambung dengan Arduino, kemudian akan memberikan keterangan apakah ada eror pada sambungan tersebut atau tidak.

18 74 Gambar 4.4 Tampilan pada Visa Test Panel Setelah diketahui bagian port yang terhubung dengan sistem minimum Arduino maka selanjutnya adalah memasukkan data yang telah diolah oleh Arduino ke dalam software LabView. Adapun bentuk data setelah diolah kedalam software LabView dapat diketahui pada gambar 4.5 berikut :

19 75 Gambar 4.5 Tampilan front panel pada software LabView Gambar diatas menunjukkan bahwa LabView terhubung dengan sistem Arduino melalui port USB (COM4), data yang dihasilkan dari arduino berupa data string. Data yang berbentuk string tersebut diolah kedalam bentuk number di dalam software LabView. Hal tersebut bertujuan agar data yang diterima dari Arduino dapat dibaca oleh LabView dan ditampilkan dalam bentuk grafik, dan meter. Sedangkan untuk menampilkan dalam bentuk tabel maka data dari bentuk number tersebut kembali dubah kedalam bentuk string agar dapat terbaca dalam bentuk tabel pada LabView. Led indicator pada tampilan LabView tersebut berfungsi sebagai indikasi bahwa data dari Arduino dapat terhubung dengan LabView. Adapun blok diagram pada LabView ditunjukkan pada gambar 4.6 dibawah ini :

20 Gambar 4.6 Blok Diagram pada LabView 76

21 Pengujian Berdasarkan Pengukuran Tahanan Sampel 1 (R= 4,7Ω) Hasil Pengukuran Tabel 4.7 Perbandingan Hasil Ukur Sampel 1 (R=4,7Ω) No Alat Ukur Simulator Selisih Ω Ω Ω 1 4,90 5,00 0, ,00 0,1 3 5,1 4,91 0,19 Sampel 2 ( R = 5,6Ω ) Hasil Pengukuran Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Ukur Sampel 2 (R=5,6Ω) No Alat Ukur Simulator Selisih Ω Ω Ω 1 5,7 5,88 0,18 2 5,9 5,87 0,97 3 5,9 5,88 0,02 Sampel 3 ( R = 1KΩ ) Hasil pengukuran Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Ukur Sampel 3 (R=1k Ω) No Alat Ukur Simulator Selisih Ω Ω Ω 1 1,103 1, ,002 1, ,050 1,037 0,13

22 78 Data-data yang disajikan diatas merupakan data hasil ukur resistor dengan alat ukur berupa multimeter dan Arduino sebagai simulator pengukuran pada LabView. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil pengukuran antara alat ukur dengan simulator yang dibuat terdapat perbedaan selisih nilai tahanan. Hal tersebut ditunjukkan pada sampel 1, 2, dan 3. Pada masing-masing sampel menunjukkan selisih sedemikian Ohm seperti pada pengukuran sampel 1 yang menggunakan R 4,7Ω pada alat ukur menunjukkan nilai 4,90Ω dan pada simulator menggunakan Arduino memperoleh nilai 5,00Ω. Dengan demikian kedua pengukuran ini memiliki selisih 0,1Ω, begitu juga pada sampel ke-2 dan ke-3. Pada sampel ke-2 pengukuran pertama kedua alat ukur memiliki selisih 0,18Ω dan 0,97Ω. 4.6 Data Hasil Simulasi LabView Dari hasil simulasi yang ditampilkan pada panel software LabView seperti yang ditunnjukkan pada gambar 4.5, data-data hasil simulasi pengukuran dapat diamati dalam tabel tersebut. Adapun data-data dari LabView tersebut dapat disimpan dalam bentuk file data pada Microsoft excel. Data yang akan muncul pada tabel tersebut berupa waktu, tanggal, serta besar nilai ukur yang didapatkan. Datadata tersebut disajikan pada tabel dibawah ini :

23 79 Tabel 4.5 Data Hasil Simulasi Pada LabView Untuk sampel 1 ( R=5,6Ω ) Sampel 1 (R=5,6Ω) No No tower nilai tahanan Jam Tanggal ( Ω ) :15 PM 7/4/ :16 PM 7/4/ :17 PM 7/4/ :18 PM 7/4/ :19 PM 7/4/ :20 PM 7/4/ :21 PM 7/4/ T :22 PM 7/4/ :23 PM 7/4/ :24 PM 7/4/ :25 PM 7/4/ :26 PM 7/4/ :27 PM 7/4/ :28 PM 7/4/ :29 PM 7/4/2017 Tabel 4.6 Data Hasil Simulasi Pada LabView Untuk Sampel 2 (R=4,7Ω) Sampel 2 (R=4,7Ω) No No Tower Nilai Tahanan Jam Tangggal :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/2017 T :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/ :27 PM 7/11/2017

24 80 Data ini merupakan data hasil simulasi yang mengaasumsikan pengukuran satu buah titik pada tiang transmisi. Dari data tersebut diketahui pengukuran pada titik tersebut dapat diambil setiap waktu. Pada pengukuran tahanan pentanahan yang sebenarnya hanya dilakukan selama satu tahun sekali. Hal tersebut menjadi salah satu kendala apabila salah satu titik pada transmisi mengalami kegagalan grounding. Ketika terjadi kegagalan grounding atau nilai tahanan tanah sangat besar pada salah satu tiang transmisi maka, tidak dapat diketahui secara langsung. Jarak yang sangat jauh dan medan letak tiang transmisi yang berada pada titik-titik sulit seperti perbukitan ataupun yang lain juga menjadi kendala tersendiri untuk mengukur setiap waktu secara manual tahanan tanah pada transmisi tersebut. Pada data simulasi LabView diatas dapat kita ketahui setiap saat nilai tahanan pentanahan pada satu titik tiang transmisi. Sehingga hal tersebut lebih efisien dalam waktu pengambilan data tahanan pentanahan. Data dari hasil simulasi ini juga dapat disimpan pada memori penyimpanan sebagai data laporan setiap waktu. Pada tabel 4.5 tersebut ditunjukkan beberapa nilai ukur tahanan selama 15 menit dengan nilai tahanan yang terukur adalah 6,08Ω dan 5,89Ω. Nilai yang berubah ini juga mensimulasikan bahwa nilai yang terukur setiap pengukuran tahanan tanah akan berubah-ubah setiap waktu.

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengamankan manusia dan peralatan siatem tenaga listrik. Sistem pentanahan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pentanahan ( grounding) adalah sistem proteksi yang sangat penting dalam instalasi listrik, karena berfungsi membuang arus berlebih kedalam tanah, sehingga dapat mengamankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun langkah-langkah penyusunan ditunjukkan oleh gambar 3.1. Studi pendahuluan. Identifikasi dan perumusan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun langkah-langkah penyusunan ditunjukkan oleh gambar 3.1. Studi pendahuluan. Identifikasi dan perumusan masalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Langkah-langkah Penyusunan Karya Tulis Adapun langkah-langkah penyusunan ditunjukkan oleh gambar 3.1 flowchart dibawah ini : Mulai Studi pendahuluan Identifikasi dan perumusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT. Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Spesifikasi Alat Pada bab III ini menjelaskan mengenai konsep perancangan alat Monitoring Arus dan Tegangan Pada Sistem Tenaga Listrik 3 fasa berbasis

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai angka terjadinya petir cukup tinggi. Untuk menghindari/meminimalisir

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai angka terjadinya petir cukup tinggi. Untuk menghindari/meminimalisir BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 KV adalah bagian dari sistem pendistribusian tenaga listrik, saluran ini sangatlah mungkin terjadi gangguan akibat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi

BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT. hardware dan perancangan software. Pada perancangan hardware ini meliputi BAB III PERANCANGAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Deskripsi dan Perancangan Sistem Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistem perancangan alat dengan konsep menghitung dan mencatat seberapa besar daya

Lebih terperinci

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen:

BAB IV. PERANCANGAN. Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: BAB IV. PERANCANGAN 4.1 Blok Diagram Alat Blok diagram menggambarkan cara kerja semua sistem E-dump secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa komponen: Sensor IR Sharp (Buka Tutup) Motor Servo Sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis BAB III PERANCANGAN Bab ini membahas perancangan Lampu LED otomatis berbasis Platform Mikrocontroller Open Source Arduino Uno. Microcontroller tersebut digunakan untuk mengolah informasi yang telah didapatkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. PLN (Persero) merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia tenaga listrik, salah satu bidang usahanya yaitu sistem distribusi tenaga listrik.

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam bab III ini akan dibahas tentang perencanaan sistem dengan membagi setiap bagian kedalam suatu diagram blok sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 4 Belajar Arduino Membaca Pin-Pin Analog dan Mengubahnya Menjadi Nilai Voltase Pada praktikum analogread() dan

Lebih terperinci

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

4.2 Persiapan Perangkat Keras dan Perangkat Lunak BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM 4.1 Tujuan Pengujian Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian dan analisa sistem. Tahap pengujian alat merupakan bagian yang harus dilakukan guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Dalam penelitian ini data yang diambil dari pengukuran Hambatan pentanahan kaki tower SUTT 150 KV transmisi Bantul Wates. Data penelitian tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Pada bab ini penulis akan menguraikan mengenai persiapan komponenkomponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menampilkan data hasil

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Perangkat Keras Setelah alat ukur melewati semua tahap perancangan maka dilakukan berbagai pangamatan dan pengujian pada perangkat keras yang hasilnya adalah sebagai

Lebih terperinci

Menuntun Anda membuat sketch HelloWorld. Menjelaskan diagram alir pemrograman HelloWorld. Menjelaskan cara memprogram Arduino

Menuntun Anda membuat sketch HelloWorld. Menjelaskan diagram alir pemrograman HelloWorld. Menjelaskan cara memprogram Arduino Bab 5 Program Arduino Anda Yang Pertama Bab ini : Menuntun Anda membuat sketch HelloWorld Menjelaskan diagram alir pemrograman HelloWorld Menjelaskan cara memprogram Arduino Menjalankan sketch HelloWorld

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 3 Belajar Arduino analogread() dan Komunikasi Serial Setelah sebelumnya kita belajar tentang penggunaan pin digital

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Bab ini akan membahas tentang pengujian dan analisa system yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui respon kerja dan system secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT

BAB IV PERANCANGAN ALAT BAB IV PERANCANGAN ALAT 4.1 Perancangan Alat Dan Sistem Kendali Berikut merupakan perancangan proses langkah-langkah untuk menghasilkan output sumber bunyi pada Robo Bin: Mikrocontroller Arduino Mega 2560

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan hasil dari pengujian rancangan alat yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem dan cara kerja perancangan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT. perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran 33 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT 4.1 Pengujian. Dalam bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari sistem perancangan alat. Tujuan pengujian adalah untuk mengetahui kebenaran rangkaian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menampikan dan menghitung hasil dari nilai nilai inputan sensor sensor dan gambaran Rancang Bangun Alat Pengukuran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. baik. Berdasarkan Persamaan 3, sebagai ilustrasi perhatikan Gambar 15 di bawah ini.

HASIL DAN PEMBAHASAN. baik. Berdasarkan Persamaan 3, sebagai ilustrasi perhatikan Gambar 15 di bawah ini. Sebelumnya juga akan dilakukan pengecekan terhadap koneksi dari SD Modul. Jika koneksi terhadap SD Modul gagal, maka tampilan serial monitor dapat dilihat pada Lampiran 7. Setelah koneksi antara SD Modul

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram

BAB III PERENCANAAN. 3.1 Perencanaan Secara Blok Diagram BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan lebih rinci mengenai perencanaan dalam pembuatan alat. Penulis membuat rancangan secara blok diagram sebagai pembahasan awal. 3.1 Perencanaan Secara

Lebih terperinci

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB V. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini merupakan tahap implementasi dari perancangan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya dan tahap pengujian setiap komponen komponen pembangun E-dump yang terdiri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik

BAB I PENDAHULUAN. utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari, listrik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap orang. Ketergantungan masyarakat terhadap listrik menunjukkan trend yang semakin

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. ANALISIS 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan permasalahan yang dijelaskan oleh penulis sebelumnya, bahwa dengan perkembangan kemajuan kehidupan manusia di tuntut untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN ALAT ARDUINO UNO USB. Gambar 3.1. Diagram Blok Perencanaan. Pada perancangan pengawatan ini, tegangan sumber 7-12V atau USB dari

BAB III PEMBUATAN ALAT ARDUINO UNO USB. Gambar 3.1. Diagram Blok Perencanaan. Pada perancangan pengawatan ini, tegangan sumber 7-12V atau USB dari BAB III PEMBUATAN ALAT 3.1. Perancangan Alat Dalam miniatur ini beban dikendalikan oleh remot inframerah melalui rangkaian arduino uno, dimana arduino uno ini memberi suplai tegangan pada optokopler dan

Lebih terperinci

PERCOBAAN 1 SEVEN SEGMEN

PERCOBAAN 1 SEVEN SEGMEN PERCOBAAN 1 SEVEN SEGMEN 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui fungsi dari seven segment 2. Untuk mengetahui caradalam membuat seven segment 3. Untuk mengetahui aplikasi seven segment 1.3 Komponen dan Peralatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat 15 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Sistem Adapun gambar blok diagram modul data logger autoclave yang telah dibuat dapat dilihat pada Gambar 3.1 dibawah ini : SENSOR SUHU INSTRUMENTASI AMPLIFIER

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. pengujian perangkat lunak (software) dan kinerja keseluruhan sistem, serta analisa BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT 38 BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan tentang perancangan Alat pendeteksi dini kerusakan pada sistem pengkondisian udara secara umum alat ini terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA

BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA BAB 4 HASIL UJI DAN ANALISA Serangkaian uji dan analisa dilakukan pada alat, setelah semua perangkat keras (hardware) dan program dikerjakan. Pengujian alat dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat dapat

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN SOFTWARE

BAB III PEMBUATAN SOFTWARE 20 BAB III PEMBUATAN SOFTWARE 3.1. Diagram Blok Secara umum, diagram blok sistem pada perancangan inkubator penetas telur terdiri dari enam buah blok rangkaian utama. Diagram blok dari perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Dari hasil data yang di peroleh saat melakukan penelitian di dapat seperti pada table berikut ini. Tabel 4.1 Hasil penelitian Tahanan (ohm) Titik A Titik

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN

1. BAB I PENDAHULUAN 1 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan bahkan menjadi sebuah kebutuhan yang harus dipenuhi. Ketersediaan energi listrik pada suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pembuatan sensor putaran berbasis serat optik dilakukan di Laboratorium Optik dan Fotonik serta Laboratorium Bengkel Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Pendahuluan Dalam suatu perancangan sistem, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menentukan prinsip kerja dari suatu sistem yang akan dibuat. Untuk itu perlu disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gardu Induk merupakan bagian vital dari sistem tenaga listrik, tanpa adanya gardu induk maka tenaga listrik tidak dapat disalurkan. Sehingga pembangunan suatu gardu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan Januari 2013. Perancangan alat penelitian dilakukan di Laboratorium Elektronika, Laboratorium

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software Arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler Arduino menggunakan Arduino

Lebih terperinci

Komunikasi Serial pada ARDUINO UNO R3 untuk mengkatifkan (Menyalakan dan mematikan) LED

Komunikasi Serial pada ARDUINO UNO R3 untuk mengkatifkan (Menyalakan dan mematikan) LED Komunikasi Serial pada ARDUINO UNO R3 untuk mengkatifkan (Menyalakan dan mematikan) LED Tulisan kali ini akan membahas aplikasi ARDUINO UNO R3 dengan komunikasi serial untuk mengaktifkan (menyalakan) LED.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. adalah alat Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) berbasis mikrokontroler. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pembuatan Alat 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras (hardware) yang telah berhasil dibuat pada penelitian ini adalah alat Negative Pressure Wound Therapy

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 2 Belajar Arduino digitalread () dan Komunikasi Serial Pada praktikum kali ini, kita akan mencoba menggunakan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 1 Belajar Arduino Blink LED Blinking LED adalah pelajaran pemrograman yang paling sederhana dari pelajaran pemrograman

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 13 Belajar Arduino Deteksi Perubahan Kondisi dan Operator Modulo Pada praktikum sebelumnya, kita telah belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGAMBILAN DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGAMBILAN DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGAMBILAN DATA 3.1 Perancangan Dalam pembuatan pentanahan atau grounding pada laboratorium tegangan tinggi ini terlebih dahulu merangcang atau membentuk pola konsep pentanahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM BAB IV PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM IV.1 Deskripsi Perangkat Perangkat yang dirancang dalam tugas akhir ini merupakan sistem instrumentasi pengukuran yang bertujuan untuk merekam data sinyal dari

Lebih terperinci

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN

BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN BAB III DESAIN DAN PERANCANGAN 3.1 Tujuan Perancangan Tujuan dari perancangan alat ini adalah untuk mewujudkan gagasan dan didasari oleh teori serta fungsi dari software arduino dan perangkat remote control,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah perancangan sistem tahap selanjutnya adalah pengujian, pengujian dilakukan apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanan. Pengujian peralatan dilakukan

Lebih terperinci

Logika pemrograman sederhana

Logika pemrograman sederhana Logika pemrograman sederhana Setelah belajar materi 1, 2 dan 3 sekarang saatnya mengenal logika pemrograman sederhana, di materi 1 sudah di bahas sedikit apa itu algoritma pemrograman, sekarang saatnya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis

BAB III PERANCANGAN Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis BAB III PERANCANGAN 3.1. Deskripsi Model Sistem Monitoring Beban Energi Listrik Berbasis Mikrokontroler Arduino 3.1.1 Spesifikasi Detektor Tegangan Detektor tegangan ini berperan sebagai pendeteksi besaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kebutuhan energi listrik terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini tentu saja menuntut PLN guna meningkatkan pasokan tenaga listrik. Di dalam penyaluran energi listrik,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG)

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG) NASKAH PUBLIKASI ANALISIS SISTEM PENTANAHAN MENGGUNAKAN TEMBAGA DIBANDING DENGAN MENGGUNAKAN PIPA GALVANIS (LEDENG) Disusun Oleh: RISMA LAKSANA D 400 100 011 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang digunakan serta langkah-langkah praktek, kemudian menyiapkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian 13 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Lampung dan di Laboratorium Digital Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM Sistem akuisisi data ekonomis berbasis komputer atau personal computer (PC) yang dibuat terdiri dari beberapa elemen-elemen sebagai berikut : Sensor, yang merupakan komponen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Dalam Bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Program pengujian disimulasikan di suatu sistem yang sesuai. Pengujian ini dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas III. METODE PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Maret 2015 Juli 2015. 3.2.Alat dan Bahan Adapun alat

Lebih terperinci

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG

MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG 1 MITIGASI GANGGUAN TRANSMISI AKIBAT PETIR PADA PT. PLN (PERSERO) P3B SUMATERA UPT TANJUNG KARANG Handy Wihartady, Eko Prasetyo, Muhammad Bayu Rahmady, Rahmat Hidayat, Aryo Tiger Wibowo PT. PLN (Persero)

Lebih terperinci

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN DAFTAR ISI Hal LEMBAR JUDUL LEMBAR PENGESAHAN ABSTRAK... i ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Tinjauan

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 7 Belajar Arduino Menggunakan FOR LOOP Pada praktikum kita kali ini, kita akan membahas sebuah fungsi yang sangat

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM BAB III PERECAAA SISTEM Perencanaan system control dan monitoring rumah ini untuk memudahkan mengetahui kondisi lingkungan rumah pada titik - titik tertentu serta dapat melakukan pengendalian. Dimulai

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 10 Belajar Arduino Switch Case Statement Menggunakan Keyboard Komputer Sebagai Input Serial Arduino Pada praktikum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern ini, laju perkembangan teknologi semakin hari semakin bertambah maju, dengan mengedepankan digitalisasi suatu perangkat, maka akan berdampak pada kemudahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas dan kehandalan yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataanya terdapat

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas dan kehandalan yang tinggi. Akan tetapi pada kenyataanya terdapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa sekarang kebutuhan energi listrik semakin meningkat sejalan dengan berkembangnya teknologi. Perkembangan yang pesat ini harus diikuti dengan perbaikan mutu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung yang dilaksanakan mulai dari bulan Januari sampai Desember

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO

RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO RANCANG BANGUN ALAT UKUR TINGGI BADAN DENGAN DISPLAY OLED DAN BERSUARA BERBASIS ARDUINO UNO Muslimin 1, Wiwin Agus Kristiana 2, Slamet Winardi 3 1,2 Program Studi Sistem Komputer, Fakultas Ilmu Komputer,

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Computer. Parallel Port ICSP. Microcontroller. Motor Driver Encoder. DC Motor. Gambar 3.1: Blok Diagram Perangkat Keras BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras Sistem perangkat keras yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh blok diagram berikut: Computer Parallel Port Serial Port ICSP Level

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA SISTEM GROUNDING LABORATORIUM TEGANGAN TINGGI TEKNIK ELEKTRO IST AKPRIND YOGYAKARTA Mujiman Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri IST AKPRIND Yogyakarta INTISARI Sistem pentanahan merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENDAHULUAN Pengukuran tinggi badan menggunakan ARDUINO adalah alat yang digunakan untuk mengukur tinggi badan seseorang dengan cara digital. Alat ini menggunakan sebuah IC yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun untuk gambar dan penjelasan dari blok diagram dari alat dapat dilihat pada. Modul sensor.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun untuk gambar dan penjelasan dari blok diagram dari alat dapat dilihat pada. Modul sensor. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Blok Adapun untuk gambar dan penjelasan dari blok diagram dari alat dapat dilihat pada Gambar 3. 1 di bawah ini: Elektroda gelas Modul sensor Arduino UNO R3 LCD

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Gambaran Umum Rancang Bangun Sistem Pengairan Tanaman Menggunakan Sensor Kelembaban Tanah ini terdiri dari dua perancangan, yaitu perancangan perangkat keras meliputi perancangan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang akan digunakan dalam Pengontrolan Dan Monitoring Ruang Kelas Dengan Menggunakan Controller Board ARM2368 ini adalah Controller

Lebih terperinci

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG

PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG PEMELIHARAAN DAN PERTIMBANGAN PENEMPATAN ARRESTER PADA GARDU INDUK 150 KV PT. PLN (PERSERO) P3B JB REGION JAWA TENGAH DAN DIY UPT SEMARANG Wahyu Arief Nugroho 1, Hermawan 2 1 Mahasiswa dan 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM 24 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan system monitoring Thermometer data logger menggunakan Arduino uno, yang berfungsi untuk mengontrol atau memonitor semua aktifitas yang

Lebih terperinci

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i1 ( )

JURNAL IPTEKS TERAPAN Research of Applied Science and Education V9.i1 ( ) IMPLEMENTASI SISTEM PENTANAHAN GRID PADA TOWER TRANSMISI 150 KV (APLIKASI PADA TOWER SUTT 150 KV TOWER 33) Ija Darmana *, Dea Ofika Yudha, Erliwati Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektromedik Politeknik

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 62 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN Dalam bab ini penulis akan mengungkapkan dan menguraikan mengenai persiapan komponen komponen dan peralatan yang dipergunakan serta langkahlangkah praktek, kemudian

Lebih terperinci

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain :

Dan untuk pemrograman alat membutuhkan pendukung antara lain : BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Pada Bab ini membahas tentang sistem kontrol sensor temperatur untuk mengukur suhu air dan menstabilkan suhu air dengan alat heater dan pleiter apabila suhu tidak

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR. Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D JURUSAN TEKNIK ELEKTRO NASKAH PUBLIKASI EVALUASI KEAMANAN PADA SISTEM PENTANAHAN GARDU INDUK 150 KV JAJAR Diajukan oleh: HANGGA KARUNA D 400 100 002 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Software Software arduino merupakan software yang sangat penting karena merupakan proses penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler arduino menggunakan software

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir dilaksanakan pada bulan Februari 2014 hingga Januari 2015. Perancangan dan pengerjaan perangkat keras (hardware) dan laporan

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN SISTEM DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas pembuatan dan perancangan seluruh sistem perangkat dari Sistem Miniatur Palang Pintu Otomatis Kerata Api Dengan Identifikasi RFID.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Akuisisi Data Akuisisi data merupakan sistem yang digunakan untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data yang sedang berjalan, kemudian data tersebut diolah lebih lanjut

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Bab ini membahas tentang pengujian dan analisa sistem yang telah dirancang. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui respon kerja dan sistem secara keseluruhan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan oleh pelaku suatu disiplin ilmu. Metodologi juga merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa PT. PLN pada umumnya dan khususnya PT.PLN PERSERO yaitu

BAB I PENDAHULUAN. pengguna jasa PT. PLN pada umumnya dan khususnya PT.PLN PERSERO yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan perawatan terhadap pengguna jasa PT. PLN pada umumnya dan khususnya PT.PLN PERSERO yaitu perawatan terhadap jaringan kabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. transmisi data dari Arduino ke Raspberry Pi 2 dan Arduino ke PC pembanding.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN. transmisi data dari Arduino ke Raspberry Pi 2 dan Arduino ke PC pembanding. BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PENGAMATAN Dalam bab ini penulis akan menguraikan dan menjelaskan beberapa hasil pengujian dari hasil penelitian tugas akhir ini. Pengujian yang dilakukan meliputi pengujian

Lebih terperinci

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO

PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO BBROBOTINDONESIA PANDUAN PRAKTIKUM DASAR ARDUINO www.belajarbikinrobot.weebly.com Praktikum 8 Belajar Arduino Menggunakan Array di Arduino Ingatkah Anda, saat sekolah dulu setiap siswa memiliki nomer induk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut :

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Diagram alir digambarkan pada gambar berikut : BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini di perlukan diagram alir yang digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan alat ini.

Lebih terperinci