BAB IV ANALISIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA CIKARANG NOMOR. 089/Pdt.P/2015/PA.Ckr DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA CIKARANG NOMOR. 089/Pdt.P/2015/PA.Ckr DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM"

Transkripsi

1 BAB IV ANALISIS PENETAPAN PENGADILAN AGAMA CIKARANG NOMOR 089/Pdt.P/2015/PA.Ckr DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM A. Analisis Dasar Hukum dalam Penetapan Pengadian Agama Cikarang nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr Hukum kewarisan adalah hukum yang mempelajari pembagian harta waris, siapa-siapa saja yang berhak mendapatkan menerima warisan dengan syarat antara ahli waris dan pewaris tidak terhalang saling mewarisi. Salah satu penghalang tidak dapat saling mewarisi adalah antara perbedaan agama. 109 Dalam perkara a quo, Pengadilan Agama Cikarang menetapkan anak yang beda agama (non muslim) mendapatkan wasiat wajibah dengan bagian sama yang seharusnya ia terima. Dalam perkara tersebut, penulis akan menganalisa berdasarkan dasar hukum formil dan dasar hukum materil. 1. Dasar Hukum Formil Dasar hukum formil dalam Pengadilan Agama adalah seorang hakim dalam memeriksa suatu perkara harus mengikuti berdasarkan hukum acara yang berlaku dan hakim pun harus mengadili menurut hukum serta tidak membeda-bedakan orang. 110 Dalam perkara a quo, jenis perkara yang diajukan adalah permohonan yaitu permasalahan perdata yang diajukan dalam bentuk permohonan yang ditandatangani oleh pemohon atau kuasa hukumnya dan ditujukan kepada Ketua Pengadilan Agama. Terdapat tiga ciri 109 Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, Jakarta : Rajawali Press, 2015, hal A. Mukti Arto, Mencari Keadilan Kritik dan Solusi terhadap Praktik Peradilan Perdata di Indonesia, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2001, hal

2 66 khas Hukum acara yang berlaku dalam perkara permohonan antara lain sebagai berikut : a. Masalah yang diajukan bersifat hanya untuk kepentingan sepihak semata. b. Masalah dimohon bukan sengketa dengan pihak lain. c. Tidak ada orang lain atau pihak ketiga yang ditarik sebagai lawan. 111 Dari pengertian di atas, penulis akan menganalisa 3 (tiga) ciri khas tersebut, yaitu : a. Masalah yang diajukan bersifat hanya untuk kepentingan sepihak semata. Dalam perkara ini, pihak yang mengajukan perkara hanyalah satu pihak tidak ada lawan. Terbukti jelas dalam perkara tersebut hanya ada pihak pemohon, tidak ada pihak termohon. Pemohon yang mengajukan perkara ini adalah salah satu anak dari pewaris ( I Made Sarya ) yang bernama Esthika Sari Gangga bertindak untuk diri sendiri dan kuasa hukum dari saudara-saudara kandungnya, yaitu Rini Subantari, Widiyaningsih, Evie Meilanny Kepentingan pemohon adalah ingin mendapatkan penetapan hak ahli waris dari ayahnya yang bernama I Made bin Sarya yaitu untuk keperluan pengurusan Pengambilan Uang Deposito atas nama Bapak I Made Sarya Bin I Wayan Santra di Bank BNI 46 Cabang Darmawangsa dengan Nomor Rekening : Kewenangan tersebut sesuai dengan ugas pokok Pengadilan Agama huruf f yang berbunyi, 111 M. Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, hal 29.

3 67 Waarmerking akta keahliwarisan dibawah tangan untuk pengambilan Deposito tabungan, pension, dan sebagainya. Dalam perkara a quo yang diajukan, diperkuat dengan adanya alat bukti berupa bukti surat dan bukti saksi. Bukti surat yang ditunjukan pemohon berupa : fotokopi Kartu Tanda Penduduk dari para pemohon, fotokopi Akte Kelahiran dari para pemohon, fotokopi Kartu Keluarga dari para pemohon, dan fotokopi dari BNI Deposito atas nama I Made Sarya. Semuanya itu bermaterai dan telah dicocokkan dengan yang aslinya oleh Majelis Hakim saat persidangan berlangsung. Para Pemohon pun mengajukan dua orang saksi, saksi yang pertama adalah paman pemohon, dan saksi kedua adalah orang kenal dengan pemohon dan juga kenal dengan I Made Sarya. b. Masalah dimohon bukan sengketa dengan pihak lain. Harta benda yang merupakan sengketa yakni seseorang yang merasa menguasai harta sehingga terjadilah perebutan antara satu pihak dengan pihak lain. Prinsip permohonan yakni tuntutan hak perdata untuk satu pihak yang berkepentingan terhadap suatu hak yang tidak mengandung sengketa. 112 Lain halnya dengan perkara gugatan, tuntutan yang terdapat dalam surat gugatan mengandung sengketa. 113 Dalam perkara ini, harta benda berupa uang deposito atas nama I Made Sarya bin I Wayan Santra tidak memiliki sengketa dengan pihak 112 Ahmad Fathoni Ramli, Administrasi Peradilan Agama Pola Bindalmin dan Hukum Acara Peradilan Agama dalam Praktek, Bandung : CV Bandar Maju, 2013, hal Mukti Arto, Praktek Perdata Pada Pengadilan Agama, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 2011, hal 39.

4 68 lain, terbukti bahwa diantara anak-anak I Made Sarya selaku para pemohon tidak ada saling menguasai dan tidak ada saling memiliki diantara mereka sehingga tidak ada perebutan untuk mendapatkan harta warisan berupa uang deposito tersebut. Karena para pemohon ini samasama mengajukan ke pengadilan untuk mendapatkan penetapan ahli waris dari almarhum I Made Sarya bin I Wayan Santra. c. Tidak ada orang lain atau pihak ketiga yang ditarik sebagai lawan Dalam perkara a quo merupakan perkara permohonan, yaitu pihak yang ada hanya pemohon sendiri, tidak ada pihak lain ang ditarik sebagai lawan. Prinsip permohonan sendiri yakni untuk menyelesaikan perkara permohonan tanpa adanya pihak lawan. Beda halnya dengan dengan perkara gugatan yang mengandung sengketa dengan pihak lain. Para pihak yang mengajukan permohonan dalam perkara a quo yakni Esthika Sari Gangga, Rini Subantari, Widiyaningsih, Evie Meilanny yang merupakan anak-anak dari I Made Sara bin I Wayan Santra. Tidak ada pihak lain dalam perkara ini karena para pemohon memohon ke pengadilan untuk menetapkan anak-anak dari almarhum I Made Sarya sebagai ahli waris dari almarhum I Made Sarya. Oleh karena itu, tidak ada pihak lain atau bahkan pihak ketiga yang ditarik sebagai lawan.

5 69 2. Dasar Hukum Materiil Dasar hukum materiil dalam Pengadilan Agama sendiri adalah sebuah putusan hakim yang harus memuat alasan-alasan dan dasar-dasar putusan, pasal-pasal tertentu dari peraturan-peraturan yang bersangkutan dengan perkara atau sumber hukum tidak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili. 114 Hal ini sesuai dengan Pasal 25 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman, yang berbunyi : Segala putusan pengadilan harus memuat alasan dan dasar putusan tersebut, memuat pula pasal tertentu dari peraturan perundangundangan yang bersangkutan atau sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili. 115 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 Pasal 49 ayat 2 tentang Peradilan Agama atas perubahan Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 sesuai dengan permohonan yang diajukan oleh pemohon dan itu adalah kewenangan Pengadilan Agama dalam menangani perkara warisan, pasal tersebut berbunyi sebagai berikut : Waris adalah penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan mengenai harta peninggalan, penentuan bagian masing-masing ahli waris, dan melaksanakan pembagian harta peninggalan tersebut, serta penetapan pengadilan atas permohonan seseorang tentang penentuan siapa yang menjadi ahli waris, penentuan bagian masing-masing ahli waris. 116 Permohonan yang diajukan pemohon adalah penetapan ahli waris dari ayah kandungnya. Kompilasi Hukum Islam Pasal 171 ayat c menyebutkan 114 A. Mukti Arto, Mencari Keadilan Kritik dan Solusi terhadap Praktik Peradilan Perdata di Indonesia,, hal Pasal 25 ayat 1, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. 116 Pasal 49 ayat 2, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Peradilan Agama.

6 70 pengertian ahli waris, yaitu orang yang pada saat orang lain meninggal dunia mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan orang yang meninggal tersebut, beragama Islam dan tidak terhalang oleh hukum untuk menjadi ahli waris. 117 Dalam KHI syarat menjadi ahli waris semuanya telah terpenuhi kecuali bagi anak kedua dari I Made Sarya yang berbeda agama yang bernama Widiyaningsih. Dasar pertimbangan hakim Pengadilan Agama Cikarang dalam memberikan penetapan bahwa anak beda agama mendapatkan wasiat wajibah adalah mengacu pada yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 368 K/AG/1995 dan Nomor 51 K/AG/1999. Dalam amar putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 368 K/AG/1995 memberikan wasiat wajibah kepada anak beda agama yang kadar bagiannya sama dengan bagian yang seharusnya ia terima. 118 Berbeda dengan putusan Mahkamah Agung Nomor 51 K/AG/1999 memberikan wasiat wajibah kepada anak dari saudara kandung yang beda agama dengan kadar bagian sama dengan bagian yang seharusnya ia terima. Mahkamah Agung memberikan putusan tersebut dengan alasan mengutamakan keadilan dengan melihat Pasal 27 ayat (1) Undang-undang Nomor 14 Tahun 1970 yang menyatakan bahwa hakim sebagai penegak 117 Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam, Pasal 171, hal Skripsi Qonik Hajah Masfuah (2005) mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Walisongo dengan judul Analisis Putusan MA No. 368 K/Ag/1995 Tentang Wasiat Wajibah Bagi Ahli Waris Nonmuslim, hal 48.

7 71 hukum dan keadilan wajib manggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat. 119 Menurut Taufiq, Ketua Majelis Hakim Agung yang memutuskan perkara Putusan Mahkamah Agung Nomor 51 K/AG/1999, yang telah diwawancarai oleh Abdul Manan, yang dikutip dalam jurnal Innovatio Volume X Nomor 2, menurutnya pemberian harta peninggalan pewaris muslim kepada ahli waris beda agama hanya berdasarkan wasiat wajibah dan tidak menetapkan statusnya sebagai ahli waris. Putusan ini dilakukan atas dasar pertimbangan kemaslahatan. Pertimbangan ini diberikan karena melihat kondisi ahli waris beda agama yang sangat membutuhkan. Disamping itu, semasa hidup pewaris, pewaris tidak pernah dirugikan oleh ahli waris beda agama tersebut. 120 Pemberian wasiat wajibah bagi ahli waris yang terhalang karena beda agama dalam putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 51K/AG/1999 dan Nomor 368K/AG/1995 kemudian dipakai sebagai pertimbangan hukum hakim dalam memutus perkara Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr. Pemberian seperti itu dilakukan Mahkamah Agung kemungkinan merujuk kepada Pasal 76 Undang-undang Mesir Nomor 71 Tahun 1946 tentang wasiat, yaitu untuk memberikan wasiat wajib kepada keturunan dengan batas maksimal sepertiga bagian dari harta warisan. 119 Soehartono, Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 51/K/AG/1999 dalam Perkara Ahli Waris Beda Agama, dalam Jurnal Yustisia Edisi Nomor m63 Oktober-Desember 2003, hal 639, dikutip pada tanggal 06 Oktober Dian Mustika, Wasiat Wajibah kepada Non-Muslim dalam Perspektif Hukum Islam: Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 51.K/AG/1999, dalam Jurrnal Innovatio, Volume X, Nomor 2, Juli-Desember 2011, hal 383, dikutip pada tanggal 01 April 2016.

8 72 Dengan adanya pemberian tersebut juga dapat memberikan rasa keadilan bagi masyarakat Indonesia umumnya, khususnya bagi anak beda agama yang semasa hidupnya pewaris masih berhubungan baik dengan pewaris, seperti yang dialami Widiyaningsih dan I Made Sarya. Adanya Yurisprudensi Mahkamah Agung tersebut tidak menutup kemungkinan membuat hakim lain menggunakan pemikiran tersebut dalam pertimbangan untuk memutus perkara serupa karena yurisprudensi sendiri adalah keputusan hakim yang terdahulu terhadap suatu perkara yang tidak diatur di undang-undang dan kemudian dijadikan pedoman oleh hakim lainnya dalam memutuskan perkara yang sama. Yurisprudensi itu sendiri lahir karena belum ada peraturan perundang-undangan yang berlaku agar tidak menyulitkan seorang hakim dalam memutus suatu perkara. 121 Menurut pendapat Bapak M. Nur Sulaeman yang mengatakan bahwa, Majelis hakim dalam mempertimbangkan suatu perkara boleh mengambil yurisprudensi apabila sependapat dengan yurisprudensi tersebut. 122 Karena tidak setiap putusan hakim dapat dijadikan sebagai yurisprudensi. Sebab seorang hakim menggunakan suatu putusan dalam pertimbangan hukumnya yang dijadikan sebagai yurisprudensi yaitu pertimbangan psikologis, pertimbangan praktis dan pendapat yang sama. Dasar pertimbangan psikologis yakni putusan hakim Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung mempunyai kekuatan atau kekuasaan hukum sehingga 121 Yahya Harahap, Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian dan Putusan Pengadilan, hal Wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Cikarang Bapak Drs. M. Nur Sulaeman, M.HI., pada tanggal 28 Maret 2016 pukul di Pengadilan Agama Cikarang.

9 73 hakim bawahannya segan untuk tidak mengikuti putusan tersebut. Pertimbangan praktis dapat digunakan dalam kasus yang sama sudah dijatuhkan putusan oleh hakim terdahulu agar tidak memberikan putusan yang menyimpang. Dalam perkara yang sama banyak hakim yang sependapat dengan keputusan hakim lain yang terdahulu apabila tidak ada undangundang yang berlaku atau isi undang-undang yang ada tersebut tidak sesuai dengan keadaan sosial masyarakat pada waktu itu. 123 Pertimbangan hukum hakim Pengadilan Agama Cikarang yang memutus perkara a quo mengacu pada dua yurisprudensi putusan Mahkamah Agung, yang kedua-duanya menggunakan alasan kemaslahatan dalam memutus perkara putusan Mahkamah Agung tersebut. Syarat ahli waris beda agama menerima harta warisan dalam bentuk wasiat wajibah yang dituturkan oleh Sartino selaku hakim yang menangani perkara penetapan ahli waris tersebut ; Antara ahli waris yang beda agama dengan ahli waris muslim masih berhubungan baik seperti saling menolong, berbuat baik dengan saudarasaudaranya yang muslim. Semasa hidup pewaris, ahli waris yang beda agama dengan pewarisnya masih berhubungan baik. 124 Kemudian ditambahkan lagi oleh M. Nur Sulaeman selaku hakim yang menangani perkara a quo ; Dalam persidangan Majelis Hakim menanyakan kepada ahli waris muslim, apakah ahli waris muslim itu keberatan atau tidak memberikan haknya kepada ahli waris non muslim dan ahli waris muslim tidak keberatan bahwa ahli waris beda agama diberikan bagian kadarnya R Soeroso, Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta : Sinar Grafika, 2007, hal Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Cikarang, Bapak Drs. Sartino, S.H. M.H, pada tanggal 4 Maret 2016 pada pukul Wawancara dengan hakim Pengadilan Agama Cikarang Bapak Drs. M. Nur Sulaeman, M.HI., pada tanggal 28 Maret 2016 pukul di Pengadilan Agama Cikarang.

10 74 Dalam perkara a quo, ahli waris beda agama yaitu Widiyaningsih diberikan harta peninggalan I Made Sarya berdasarkan wasiat wajibah, tapi Widiyaningsih tidak dinyatakan sebagai ahli waris muslim karena dalam hukum kewarisan Islam, perbedaan agama merupakan salah satu penghalang seseorang dapat mewarisi. Hal ini didasarkan atas Hadits bahwa antara muslim dan non muslim tidak dapat saling mewarisi : ح د ث ن ا ح ى ب ن ح ى و أ ب و ب ك ر ب ن أ ب ش ب ة و إ س ح ق ب ن إ ب ر اه م و الل ف ظ ل ح ى ق ال ح ى أ خ ب ر ن ا و ق ال االخ ر ان ح د ث ن ا اب ن ع ن ة ع ن الز ه ري ع ن ع ل ب ن ح س ن ع ن ع م ر وب ن ع ث ما ن ع ن أ س ام ة ب ن ز د أ ن الن ب ص ل ى هللا ع ل ه و س ل م ق ال ال ر ث الم س ل م الك اف ر و ال الك اف ر الم س ل م )رواه البخارى ومسلم( Artinya : Yahya bin Yahya, Abu Bakar bin Abu Syaibah, dan Ishaq bin Ibrahim telah memberitahukan kepada kami lafazh hadits milik Yahya- Yahya berkata, Ibnu Uyainah telah mengabarkan kepada kami, sementara dua perawi lainnya berkat, Ibnu Uyainah telah memberitahukan kepada kami, dari Az-Zuhri, dari Ali bin Husain, dari Amr bin Utsman, dari Usamah bin Zaid, bahwasanya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Orang muslim tidak dapat mewarisi (harta) orang kafir, dan orang kafir tidak dapat mewarisi (harta) orang muslim. (HR Bukhari dan Muslim) 126 Hadits tersebut terdapat larangan saling mewarisi antara muslim dan nonmuslim, tapi Mahkamah Agung telah memberikan hak bagi ahli waris yang terhalang karena perbedaan agama untuk mendapatkan harta peninggalan pewaris dalam bentuk wasiat wajibah. Pemberian kepada anak kandung atau saudara kandung atau istri atau suami yang beda agama dari pewaris muslim harus berdasarkan alasan kemaslahatan. Dengan adanya 126 Imam An-Nawawi, Syarah Shahih Muslim, hal 878.

11 75 pemberian tersebut sehingga diikuti oleh hakim Pengadilan Agama lain salah satunya Pengadilan Agama Cikarang. Penegakan hukum berasal dari masyarakat bertujuan untuk mencapai kedamaian di dalam masyarakat, karena masyarakat dapat mempengaruhi tegak atau tidaknya suatu hukum. 127 Oleh karena itu, salah satu tugas Mahkamah Agung adalah membuat undang-undang untuk melindungi kepentingan masyarakat dan untuk mengikuti norma keadilan yang berlaku bagi masyarakat, sudah seharusnya membuat undang-undang bagi ahli waris yang terhalang karena beda agama yang ingin mendapatkan harta warisan dari pewaris muslim agar ahli waris yang terhalang tersebut mendapatkan bagian juga. Dengan adanya peraturan tertulis tersebut hakim dapat dengan mudah memutuskan suatu putusan. 128 Salah satu amar putusan dalam perkara Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr menetapkan bahwa Widyaningsih binti I Made Sarya yang berstatus beda agama mendapatkan bagian berdasarkan wasiat wajibah dengan bagian yang sama dengan bagian anak kandung perempuan lainnya. Putusan tersebut diberikan berdasarkan pertimbangan bahwa ahli waris muslim tidak keberatan memberikan harta peninggalan I Made Sarya kepada Widiyaningsih. Menurut penulis, dalam perkara a quo, bahwa antara anak yang muslim tidak keberatan dan merelakan memberikan bagian yang seharusnya mereka terima diberikan kepada saudaranya yang beda agama sesuai hak yang ia 127 Syamsulbahri Salihima, Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan dalam Hukum Islam dan Implementasinya pada Pengadilan Agama, Jakarta : Prenadamedia Group, 2015, hal A. Mukti Arto, Mencari Keadilan Kritik dan Solusi terhadap Praktik Peradilan Perdata di Indonesia, hal 125.

12 76 terima, karena dalam perkara tersebut antara ahli waris muslim dan saudaranya yang beda agama tidak ada perselisihan dan pertengkaran diantara mereka, dibuktikan dengan wawancara dua hakim yang menangani perkara a quo. Dalam hal ini, penulis sependapat dengan putusan hakim dalam memberi warisan dalam bentuk wasiat wajibah kepada ahli waris yang terhalang karena beda agama dan tidak menjadikannya sebagai ahli waris. Perbedaan agama merupakan salah satu penghalang untuk mendapatkan harta warisan, tetapi karena ia mempunyai hubungan darah yaitu anak dan orang tua seperti perkara a quo, maka sangat adillah apabila ahli waris yang terhalang karena beda agama itu diberi bagian sejumlah yang seharusnya ia terima dengan bentuk wasiat wajibah. B. Analisis Hukum Islam terhadap Penetapan Anak Beda Agama yang Mendapatkan Harta Warisan Berdasarkan Wasiat Wajibah 1. Analisis Terhadap Rukun Dan Syarat Wasiat Dalam Bab II telah disebutkan bahwa rukun wasiat ada 4 (empat), yaitu orang yang berwasiat, penerima wasiat, harta benda yang diwasiatkan dan sighat wasiat beserta syarat-syarat yang terdapat disetiap rukun wasiat tersebut. Oleh karenanya, penulis akan menganalisa rukun dan syarat wasiat. a. Orang yang berwasiat Kompilasi Hukum Islam menyebutkan dalam Pasal 194 ayat 1, syarat orang yang berwasiat sekurang-kurangnya 21 tahun, berakal sehat

13 77 dan tanpa adanya paksaan dapat mewasiatkan sebagian harta bendanya kepada orang lain atau lembaga. 129 Dalam kasus ini, orang yang berwasiat adalah almarhum I Made Sarya yang dilakukan oleh hakim yang memutus perkara nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr karena dalam hal ini wasiat tersebut pelaksanaannya melalui dibebankan kepada hakim dan pelaksanaannya tidak tergantung pada kehendak orang yang meninggal dunia. Almarhum I Made Sarya meninggal dunia pada tahun 2015 dan almarhum menikah dengan Elly Hamidah pada tahun Dapat disimpulkan bahwa antara tahun menikah dan meninggalnya I Made Sarya telah lebih dari 21 tahun, sedangkan tahun tersebut belum ditambah dengan tahun lahir sampai tahun menikahnya I Made Sarya Jadi, I Made Sarya telah berumur lebih dari 21 tahun. Pemberi wasiat memanglah I Made Sarya karena harta benda yang akan diwasiatkan adalah milik I Made Sarya. Akan tetapi, pelaksanaan pemberian wasiat ini ditangguhkan kepada hakim karena pemilik harta telah meninggal dunia. Pelaksanaan pemberian wasiat dilakukan pada saat hakim memberikan putusan atas perkara Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr dengan menetapkan Widiyaningsih mendapatkan bagian berdasarkan wasiat wajibah dengan bagian sama dengan bagian anak kandung perempuan lainnya. 129 Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 1991, Kompilasi Hukum Islam, Pasal 194, hal Diambil dari berkas Pengadilan Agama Cikarang Register Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr pada riset tanggal 21 Maret 2016.

14 78 b. Penerima wasiat Pertama, syarat penerima wasiat adalah penerima wasiat bukan ahli waris dari pemberi wasiat. Dalam perkara ini, penerima wasiat adalah Widiyaningsih dan ia bukanlah merupakan ahli waris dari I Made Sarya karena agama Widiyaningsih adalah Kristen. Salah satu penyebab terhalangnya seorang ahli waris mendapatkan harta warisan dari pewaris adalah beda agama. 131 Oleh karenanya, Widiyaningsih berhak mendapatkan hak wasiat dari pemberi wasiat yaitu I Made Sarya. Pernyataan tersebut amar putusan hakim Pengadilan Agama Cikarang Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr. Kedua, syarat penerima wasiat adalah penerima wasiat ada pada saat pemberi wasiat mati. Widiyaningsih masih hidup saat ayahnya yaitu I Made Sarya meninggal dunia. Ketiga, syarat penerima wasiat adalah penerima wasiat tidak membunuh orang yang memberi wasiat. Widiyaningsih bukan orang yang mengakibatkan I Made Sarya meninggal dunia karena I Made Sarya meninggal dunia dikarenakan sakit. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan keterangan dua orang saksi yang dihadirkan oleh para pemohon pada saat persidangan. Dua orang saksi tersebut adalah : 1) Adang Hidayat, selaku paman dari para pemohon, 2) Susiningsih, selaku orang yang kenal dengan I Made Sarya. 131 Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, Jakarta : Rajawali Press, 2015, hal 35

15 79 Para saksi tersebut telah bersaksi bahwa I Made Sarya telah meninggal dunia pada Bulan Oktober 2014, karena sakit bukan karena dibunuh oleh penerima wasiat yaitu Widiyaningsih. 132 c. Benda yang diwasiatkan Harta benda yang diwasiatkan yakni benda-benda yang dapat digunakan bagi kepentingan manusia secara positif baik benda bergerak maupun benda yang tidak bergerak. Benda yang diwasiatkan dalam perkara ini yakni uang deposito atas nama I Made Sarya di Bank BNI 46 Cabang Darmawangsa dengan Nomor Rekening dan uang deposito tersebut merupakan benda yang bergerak. d. Sighat wasiat Wasiat dapat dilakukan secara tertulis maupun secara lisan dengan syarat dilakukan di hadapan dua orang saksi. Dalam perkara ini, dikarenakan pewasiat telah meninggal dunia maka pelaksanaannya dibebankan kepada majelis hakim yang menangani perkara Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr. Wasiat yang dimaksud dalam perkara ini adalah wasiat wajibah yang tidak sepenuhnya memenuhi ketentuan-ketentuan wasiat pada umumnya, yaitu wasiat yang dilakukan secara sukarela tanpa adanya ijab dari pemberi wasiat dan tanpa adanya qabul dari penerima wasiat. Dan pelaksanaannya ditangguhkan pada hakim. 133 Oleh karena itu, pemberian 132 Diambil dari berkas Pengadilan Agama Cikarang Register Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr pada riset tanggal 21 Maret Muchit A. Karim, Problematika Hukum Kewarisan Islam Kontemporer Di Indonesia, Jakarta : Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama RI, 2012, hal 275.

16 80 wasiat kepada Widiyaningsih dilakukan oleh hakim yang memutus perkara Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr. Dalam hal ini, Pengadilan Agama Cikarang menetapkan Widiyaningsih mendapatkan harta warisan berdasarkan wasiat wajibah dengan bagian yang sama dengan bagian yang seharusnya. 2. Analisis Keabsahan Sah atau tidak sahnya wasiat tergantung dari praktik wasiat itu sendiri, apabila telah memenuhi rukun dan syarat wasiat maka wasiat di anggap sah. Sebaliknya, apabila tidak memenuhi rukun dan syarat wasiat walaupun hanya satu yang tidak terpenuhi maka wasiat itu tidak sah. Menurut penulis, dari analisa terhadap rukun dan syarat wasiat bahwa penetapan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr telah sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Ketentuan wasiat yang dimaksud dalam perkara ini adalah wasiat wajibah dan wasiat seperti ini tidak memerlukan persetujuan dari pemberi wasiat dan tidak memerlukan ijab qabul antara pemberi wasiat dan penerima wasiat karena pelaksanaan wasiat wajibah dilakukan oleh aparat negara yang memberikan putusan wajib berwasiat bagi orang yang telah meninggal dunia kepada orang tertentu dalam keadaan tertentu pula. Wasiat wajibah merupakan ijtihadiyah karena peraturan wasiat wajibah tidak terdapat pada nash Al-Qur an maupun Sunnah. Di Indonesia, peraturan wasiat wajibah terdapat pada Kompilasi Hukum Islam Pasal 209 yang hanya

17 81 diberikan kepada anak angkat atau orang tua angkat. Sedangkan di Mesir, wasiat wajibah terdapat pada Kitab Undang-undang Hukum Wasiat Pasal 78, yang berbunyi bahwa, Wasiat wajibah didahulukan dari wasiat yang lainnya. 134 Pelaksanaan tersebut tanpa tergantung perizinan ahli waris dan setelah seluruh biaya perawatan serta pelunasan hutang-hutang, barulah pelaksanaan wasiat wajibah dapat didahulukan pelaksanaannya dari wasiatwasiat lainnya. 135 Dalam perkara ini, wasiat wajibah diberikan kepada salah satu anak kandung yang berbeda agama sehingga ia terhalang untuk mewarisi harta dari ayahnya. Pernyataan tersebut mengacu pada Kompilasi pasal 171 bahwa ahli waris merupakan orang yang mempunyai hubungan darah atau hubungan perkawinan dengan perawis, beragama Islam dan tidak terhalang karena hukum menjadi ahli waris. Poin yang perlu digarisbawahi adalah antara pewaris dan ahli waris mempunyai hubungan darah, maka dari itu tidak menutup kemungkinan bagi hakim untuk mengambil putusan bahwa antara ahli waris yang memiliki hubungan darah dengan pewaris berhak mendapatkan harta warisan dari pewaris. Dasar hukum wasiat wajibah terdapat pada Al-Baqarah ayat 180 yang kemudian ditafsirkan oleh para ulama dan hasilnya bahwa kewajiban berwasiat berlaku bagi walidain dan aqrabin yang tidak termasuk ahli waris baik karena perbedaan agama atau terhalang oleh ahli waris lainnya. Menurut Wahbah Zuhaili, perbedaan agama antara pewasiat dan penerima wasiat 134 Suparman Usman dan Yusuf Soemawinata, Fiqh Mawaris Hukum Kewarisan Islam, Jakarta : Gayaa Media Pratama, 2008, hal Fatchur Raman, Ilmu Waris, hal 65.

18 82 tidaklah menjadi syarat sah berwasiat, oleh karena itu,pewasiat muslim diperbolehkan berwasiat kepada non muslim, begitupun sebaliknya. 136 Dalam buku karya Fatchur Rahman disebutkan bahwa kewajiban berwasiat kepada kerabat-kerabat yang tidak menerima pusaka diambil dari pendapat fuqaha dan tabi in besar ahli fiqh dan ahli hadits. Dan pengkhususan tersebut dengan batas sebesar sepertiga peninggalan didasarkan pendapat Ibnu Hazm dan berdasarkan kaidah syari ah yang berbunyi : إ ن لو ل ي اال م ر أ ن ي أ م ر ب المب اح ل م ا ي ر اه مه ال م ص ل ح ة الع امة و م ت ى ا م ر ب ه و ج ب ت ط اع ت ه Artinya : Pemegang kekuasaan mempunyai wewenanng memerintahkan perkara yang mubah, karena ia berpendapat bahwa hal itu akan membawa kemaslahatan umum. Bila penguasa memerintahkan demikian, maka wajib ditaati. 137 Kaidah tersebut berarti bahwa apabila penguasa memerintahkan sesuatu yang mambawa kemaslahatan umum, maka wajib ditaati. Kaidah tersebut dikuatkan dengan Al-Qur an surat An-Nisa ayat 59 yang berbunyi : Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. 138 Mahkamah Agung dalam memberikan hak wasiat wajibah bagi ahli waris yang terhalang karena beda agama pada putusan Nomor 368K/AG/1995 dan putusan Nomor 51K/AG/1999 berdasarkan kemaslahatan. Kemaslahatan menurut Imam Maliki yaitu kemaslahatan yang sesuai dengan yang 136 Dian Mustika, Wasiat Wajibah kepada Non-Muslim dalam Perspektif Hukum Islam: Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 51.K/AG/1999, dalam Jurrnal Innovatio, Volume X, Nomor 2, Juli-Desember 2011, hal 383, dikutip pada tanggal 01 April Fatchur Raman, Ilmu Waris, hal Departemen Agama RI, Al- Qur an dan Terjemahannya, hal 87.

19 83 dikandung dalam nash tanpa bertentangan dengan nash Al-Qur an dan Hadits. 139 Kemaslahatan sendiri diwujudkan untuk kebaikan manusia tapi harus berdasarkan pada syari at. 140 Kemaslahatan dalam perkara ini tidak bertentangan dengan Al-Qur an dan Hadits karena untuk merealisasikan prinsip keadilan dan rasa kasih sayang yang terdapat dalam ajaran agama Islam untuk saling mengasihi dan berbuat baik sesama umat manusia agar hidup lebih harmonis. Dalam pekara ini, Widiyaningsih binti I Made Sarya masih berhubungan baik dengan saudara-saudara kandungnya dan Widiyaningsih juga masih berhubungan baik dengan I Made Sarya (ayahnya) pada saat ayahnya masih hidup. Maka dari itu, tidak sepatutnya Widiyaningsih tidak mendapatkan harta peninggalan dari ayah kandungnya sendiri. Wasiat wajibah dalam Kompilasi Hukum Islam hanya terbatas pada anak angkat atau orang tua angkat. Kemudian Mahkamah Agung memberikan wasiat wajibah kepada ahli waris yang terhalang karena beda agama dengan alasan kemaslahatan merupakan suatu peluasan arti bagi wasiat wajibah sendiri. Penetapan yang dilakukan oleh hakim kepada ahli waris yang terhalang karena beda agama memberikan rasa keadilan dan kasih sayang terhadap sesama umat manusia juga agar menghindari permusuhan dan rasa benci sehingga tidak terjadi perpecahan di antara umat walaupun ia berbeda agama. 139 Amin Farih, Kemaslahatan dan Pembaharuan Hukum Islam, Semarang : Walisongo Press, 2008, hal Hamka Haq, Al-Syathibi Aspek Teologi Konsep Maslahah dalam Kitab Al-Muwafaqat, Penerbit Erlngga, 2007, hal 83.

20 84 Berbuat baik kepada sesama umat seperti yang telah disebutkan dalam Al- Qur an Surat al-mumtahanah ayat 8 yang berbunyi : Artinya : Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan Berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang Berlaku adil. 141 ( QS Al- Mumtahanah : 8 ) Perkembangan hukum Islam pada zaman sekarang, ijtihad seperti ini dapat dijadikan pedoman hukum bagi masyarakat tertentu dan waktu tertentu pula karena pemberian wasiat wajibah terhadap ahli waris yang terhalang karena beda agama belum ada peraturan perundang-undangan yang sah. Ijtihad seperti ini dilakukan dengan berbagai metode seperti kesepakatan para mujtahid yang disebut ijma, mendeduksikan sebuah analogi, kemaslahatan umum, serta adat istiadat yang mengikat dalam suatu masyarakat tertentu. 142 Tidak menutup kemungkinan bahwa hakim berijtihad untuk mendapatkan keadilan bagi anak yang terhalang mewarisi harta ayah kandungnya karena perbedaan agama antara ayah dan anak, hal seperti ini di alami oleh I Made Sarya dan Widiyaningsih. Dengan prinsip keadilan, setiap orang berhak diakui dan diperlakukan sesuai dengan harkat dan martabatnya, 141 Departemen Agama RI, Al- Qur an dan Terjemahannya, hal Abdul Ghofur Anshori, Hukum Kewarisan Islam di Indonesia Eksistensi dan Adabtabilitas, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2012, hal 76.

21 85 sama derajatnya, sama hak dan kewajibannya tanpa membedakan suku, keturunan, latar belakang sosial dan agamanya. 143 Pelaksanaan wasiat wajibah saat ini hanya dapat dilakukan oleh penguasa atau hakim sebagai aparat Negara untuk memberikan wajib wasiat bagi orang yang telah meninggal dunia yang diberikan kepada orang tertentu dalam keadaan tertentu pula. 144 Pernyataan berarti bahwa apabila penguasa sebagai aparat Negara memerintahkan sesuatu untuk kemaslahatan umum, maka wajib ditaati. Pemberian hak kepada ahli waris yang terhalang karena beda agama berdasarkan wasiat wajibah dengan bagian sebesar yang seharusnya ia terima yang dilakukan oleh hakim telah sesuai dengan rukun syarat yang berlaku karena yang membedakan rukun dan syarat wasiat wajibah terdapat pada pelaksanaannya dan ijab qabul. Menurut penulis, apabila pemberian hak wasiat wajibah bagi ahli waris yang terhalang karena beda agama berdasarkan kemaslahatan yaitu keadilan dan rasa kasih sayang, maka sahlah wasiat wajibah tersebut. Karena kita harus berprilaku adil kepada sesama umat manusia. Perbedaan agama merupakan penghalang kewarisan dalam KHI, Widiyaningsih memiliki agama nonmuslim yang jelas kesengajaan sehingga sangat berpengaruh dalam proses pengambilan keputusan oleh hakim di Pengadilan Agama. 145 Ulama pun berpendapat bahwa boleh bersedekah 143 Bahruddin Muhammad, Hak Waris Anak di Luar Perkawinan Studi Hasil Putusan MK Nomor 46/PUU-VIII/2010, Semarang : Fatawa Publishing, 2014, hal Fatchur Rahman, Ilmu Waris, hal Habiburrahman, Rekonstruksi Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, hal 171.

22 86 kepada nonmuslim yang bergaul dengan baik dengan kaum muslimin, serta tidak mengganggu kepentingan Islam. 146 Maka tidak sepatutnya bahwa Widiyaningsih tidak mendapatkan harta warisan dari ayahnya karena pada saat pewaris (ayah dari Widiyaningsih) masih hidup, Widiyaningsih masih berprilaku baik terhadap ayahnya. Berdasarkan pemaparan di atas tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian hak wasiat wajibah bagi anak beda agama merupakan suatu bentuk bagi pembaruan bagi hukum Islam karena konsep wasiat wajibah bagi anak beda agama tidak diatur dengan tegas dalam nash, baik dalam Al-Qur an maupun Hadits. Dengan berkembangnya zaman, semakin banyak permasalahan yang terkait dengan kewarisan untuk ahli waris beda agama, maka dari itu wasiat wajibah merupakan solusi untuk merespon ahli waris yang tidak memperoleh harta warisan dan pemberian tersebut harus berdasarkan prinsip kemaslahatan. 146 Ibid,hal 173.

BAB I PENDAHULUAN. tersebut telah tertulis dalam Al-Qur an yang diturunkan Allah melalui malaikat

BAB I PENDAHULUAN. tersebut telah tertulis dalam Al-Qur an yang diturunkan Allah melalui malaikat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Allah menetapkan aturan bagi kehidupan manusia di dunia ini. Aturan tersebut telah tertulis dalam Al-Qur an yang diturunkan Allah melalui malaikat Jibril kepada Rasulullah

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBERIAN WASIAT DENGAN KADAR LEBIH DARI 1/3 HARTA WARISAN KEPADA ANAK ANGKAT A. Analisis Terhadap Pemberian Wasiat Dengan Kadar Lebih Dari 1/3 Harta Warisan Kepada

Lebih terperinci

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Dasar Pertimbangan Hakim Mahkamah Agung Terhadap Putusan Waris Beda Agama Kewarisan beda agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dimulai dari kelahiran kemudian dilanjutkan dengan perkawinan dan

BAB I PENDAHULUAN. yang mana dimulai dari kelahiran kemudian dilanjutkan dengan perkawinan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara garis besar setiap manusia mengalami tiga peristiwa hukum, yang mana dimulai dari kelahiran kemudian dilanjutkan dengan perkawinan dan diakhiri dengan kematian.

Lebih terperinci

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TIDAK DITETAPKANNYA NAFKAH IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK (STUDI ATAS PUTUSAN NOMOR 2542/PDT.G/2015/PA.LMG) A. Pertimbangan Hukum Hakim yang Tidak Menetapkan Nafkah

Lebih terperinci

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV. PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN NOMOR 732/Pdt.G/2008/PA.Mks DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM Analisis implementasi Hukum Islam terhadap ahli waris non-muslim dalam putusan hakim di Pengadilan Agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan hukum Islam di Indonesia, khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan hukum Islam di Indonesia, khususnya di 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan hukum Islam di Indonesia, khususnya di bidang Hukum Kewarisan, bahwa seorang cucu dapat menjadi ahli waris menggantikan ayahnya

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 11-06-2017 16 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tadarus Al Qur an Al-Bukhari 4635-4637, 4643, 4644 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Allah SWT telah menciptakan segala sesuatunya di dunia ini dengan berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah diciptakan-nya

Lebih terperinci

ب س م الل ه ال رح م ن ال رح ي م

ب س م الل ه ال رح م ن ال رح ي م P E N E T A P A N NOMOR XXXX/Pdt.P/2017/PA.Ktbm ب س م الل ه ال رح م ن ال رح ي م DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERCERAIAN KARENA ISTERI PERKARA PUTUSAN NOMOR 1708/pdt.G/2014/PA.bjn. A. Analisis terhadap Dasar Hukum dan Pertimbangan Hakim karena Isteri M dalam Putusan Nomor:

Lebih terperinci

BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg

BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg BAB III PERTIMBANGAN DAN DASAR HUKUM PUTUSAN NOMOR: 0151/Pdt.G/2014/PA.Mlg A. Deskripsi Perkara Kasus yang diteliti penulis kali ini merupakan perkara cerai gugat yang di dalamnya disertai gugatan hak

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 30-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Tarawih Al-Bukhari 1869-1873 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk

Lebih terperinci

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SIDOARJO TENTANG PERMOHONAN IZIN POLIGAMI (PEMBUKTIAN KEKURANGMAMPUAN ISTERI MELAYANI SUAMI) A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 002/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Muara Tebo yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan

BAB IV ANALISIS. A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan 67 BAB IV ANALISIS A. Tinjauan Yuridis terhadap Formulasi Putusan Perkara Verzet atas Putusan Verstek pada Perkara Nomor: 1884/Pdt.G/VERZET/2012/PA.Kab.Mlg Terhadap formulasi putusan penulis mengacu pada

Lebih terperinci

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA

Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA Perzinahan dan Hukumnya SEPUTAR MASALAH PERZINAHAN DAN AKIBAT HUKUMNYA Pertanyaan Dari: Ny. Fiametta di Bengkulu (disidangkan pada Jum at 25 Zulhijjah 1428 H / 4 Januari 2008 M dan 9 Muharram 1429 H /

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan 06-06-2017 11 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan Al-Bukhari 1814, 1815 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP HAK KHIYA>R PADA JUAL BELI PONSEL BERSEGEL DI COUNTER MASTER CELL DRIYOREJO GRESIK A. Analisis terhadap Mekanisme Hak Khiya>r pada Jual Beli Ponsel Bersegel Akad merupakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM BISNIS ISLAM TERHADAP PENGAMBILAN KEUNTUNGAN PADA PENJUALAN ONDERDIL DI BENGKEL PAKIS SURABAYA A. Analisis terhadap Praktek Pengambilan Keuntungan pada Penjualan Onderdil di Bengkel

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 20-06-2017 25 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Adab Bersilaturrahmi Al-Bukhari 5524-5526, 5528, 5532 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 04-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Puasa Buat Orang Yang Berpergian Al-Bukhari 1805, 1806, 1807, 1808, 1810 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk

P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk P E N E T A P A N Nomor 20/Pdt.P/2013/PA Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk

P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk P E N E T A P A N Nomor 0026/Pdt.P/2013/PA Slk BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Solok yang memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI BARANG SERVIS DI TOKO CAHAYA ELECTRO PASAR GEDONGAN WARU SIDOARJO A. Analisis Praktik Jual Beli Barang Servis Di Toko Cahaya Electro Pasar Gedongan

Lebih terperinci

Syarah Istighfar dan Taubat

Syarah Istighfar dan Taubat Syarah Istighfar dan Taubat Publication : 1438 H_2017 M SYARAH ISTIGHFAR DAN TAUBAT Disalin dari: Syarah Do'a dan Dzikir Hishnul Muslim oleh Madji bin Abdul Wahhab Ahmad, dengan koreksian Syaikh Dr. Sa'id

Lebih terperinci

ب س م ال رح م ن ال رح ی م

ب س م ال رح م ن ال رح ی م PENETAPAN Nomor XXXX/Pdt.P/2017/PA.Ktbm ب س م ال رح م ن ال رح ی م DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang bersidang di Kecamatan TNJG RJ yang memeriksa dan mengadili

Lebih terperinci

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV NASAB DAN PERWALIAN ANAK HASIL HUBUNGAN SEKSUAL SEDARAH (INCEST) DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Nasab Anak Hasil Hubungan Seksual Sedarah Dalam Perspektif Hukum Islam Pada bab dua telah banyak

Lebih terperinci

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م

ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م PENETAPAN NomorXXXX/Pdt.P/2016/PA.Ktbm ب س م الله ال رح م ن ال رح ی م DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang bersidang di Kecamatan ABSKR yang memeriksa dan mengadili

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa 07-06-2017 12 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa Al-Bukhari 1816, 1817, 563 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 29-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Iftor Al-Bukhari 1818-1822 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah jariyah Anda untuk membantu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PUTUSAN PA SURABAYA OLEH PTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PUTUSAN PA SURABAYA OLEH PTA SURABAYA BAB IV ANALISIS TERHADAP PEMBATALAN PUTUSAN PA SURABAYA OLEH PTA SURABAYA A. Analisis terhadap Putusan dan Dasar Hukum Hakim Pengadilan Agama Surabaya No. 1440/Pdt.G/2007/PA. Sby Pengadilan Agama merupakan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 03-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kesalahan Besar Di Bulan Ramadhan Al-Bukhari 1799-1801 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan sedekah

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa 05-06-2017 10 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa Al-Bukhari 1811, 1812 Tirmidzi 648, 649 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis dari Aspek Akadnya Sebagaimana yang telah penulis jelaskan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU

BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU BAB IV ANALISIS TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN UANG DENGAN JUMLAH YANG TIDAK SAMA JIKA DIKAITKAN DENGAN PEMAHAMAN PARA PELAKU A. Analisis Terhadap Praktik Penukaran Uang Dengan Jumlah Yang Tidak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg.

BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG. NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg. BAB IV ANALISIS HUKUM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA SAMPANG NOMOR: 455/Pdt.G/2013.PA.Spg. A. Analisis Hukum Terhadap Deskripsi Putusan Nomor: 455/Pdt.G/2013/PA.Spg Mengenai Perceraian Akibat Suami

Lebih terperinci

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب

ف ان ت ه وا و ات ق وا الل ه ا ن الل ه ش د يد ال ع ق اب 7 Aliran yang menolak sunah/hadis rasul Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia dalam sidangnya di Jakarta pada Tanggal 16 Ramadhan 1403 H. bertepatan dengan tanggal 27 Juni 1983 M., setelah : Memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM BAB IV ANALISIS TERHADAP JUAL BELI IKAN BANDENG DENGAN PEMBERIAN JATUH TEMPO DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM A. Analisis terhadap aplikasi jual beli ikan bandeng dengan pemberian jatuh tempo. Jual beli ikan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA

STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA STUDI KOMPARASI TENTANG PENARIKAN HIBAH DALAM PASAL 212 KHI DAN PASAL 1688 KUH PERDATA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Syari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa

BAB I PENDAHULUAN. perceraian. Selanjutnya persoalan yang terjadi di Indonesia telah diatur bahwa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam mengajarkan betapa pentingnya arti suatu keluarga yang diawali dengan perkawinan. Perkawinan merupakan pondasi awal membentuk suatu keluarga yang harmonis

Lebih terperinci

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan

Kaidah Fiqh. Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan Kaidah Fiqh ي ن س ب ال و ل د إ ل أ ب ي ه ش ر ع ا و إ ل أ م ه و ض ع ا Seorang anak dinasabkan kepada bapaknya karena hubungan syar'i, sedangkan dinasabkan kepada ibunya karena sebab melahirkan Publication:

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an 10-06-2017 15 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an Al-Bukhari 4632, 4633, 4637, 4638, 4639 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM BAB IV ANALISIS PERTANGGUNG JAWABAN PEMERIKSAAN TERSANGKA PENGIDAP GANGGUAN JIWA MENURUT HUKUM PIDANA POSITIF DAN HUKUM PIDANA ISLAM A. Persamaan dalam Pertanggung Jawaban Tersangka yang Diduga Mengidap

Lebih terperinci

P E N E T A P A N. Nomor : XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P E N E T A P A N. Nomor : XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P E N E T A P A N Nomor : XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara - perkara tertentu

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 16-06-2017 21 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Kewajiban Zakat Fitrah Al-Bukhari 1407-1413 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Lebih terperinci

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

HADITS TENTANG RASUL ALLAH HADITS TENTANG RASUL ALLAH 1. KEWAJIBAN BERIMAN KEPADA RASULALLAH ح دث ني ي ون س ب ن ع ب د الا ع ل ى أ خ ب ر اب ن و ه ب ق ال : و أ خ ب ر ني ع م ر و أ ن أ اب ي ون س ح دث ه ع ن أ بي ه ر ي ر ة ع ن ر س ول

Lebih terperinci

SALINAN PENETAPAN Nomor : XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm

SALINAN PENETAPAN Nomor : XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm SALINAN PENETAPAN Nomor : XX/Pdt.P/2012/PA.Ktbm BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 26-06-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Qodho Puasa Yang Ditinggalkan Bukhari 310, 1814, 1815 Muslim 508 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat

Lebih terperinci

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT

KRITERIA MASLAHAT. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT 40 KRITERIA MASLAHAT FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 6/MUNAS VII/MUI/10/2005 Tentang KRITERIA MASLAHAT Majelis Ulama Indonesia (MUI), dalam Musyawarah Nasional MUI VII, pada 19-22 Jumadil Akhir 1426

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO

BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO BAB IV ANALISIS AKAD IJA>RAH TERHADAP PERJANJIAN KERJA ANTARA TKI DENGAN PJTKI DI PT. AMRI MARGATAMA CABANG PONOROGO A. Akad Perjanjian Kerja antara TKI dengan PJTKI di PT. Amri Margatama Cabang Ponorogo

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di 13-06-2017 18 Ramadhan Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Fiqh Itikaf Al-Bukhari 1885-1890 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di www.warungustad.com

Lebih terperinci

dengan amanat pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman. Peraturan tersebut menyatakan bahwa

dengan amanat pasal 27 ayat 1 Undang-undang Nomor 14 tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman. Peraturan tersebut menyatakan bahwa 53 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PANDANGAN HAKIM PENGADILAN AGAMA PASURUAN TENTANG IKRAR TALAK BAGI SUAMI ISTRI PASCA PUTUSAN BERKEKUATAN HUKUM TETAP Ketika tidak ada peraturan yang tegas mengatur

Lebih terperinci

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar

A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan Mahar Dalam Pernikahan Gadis dan. 1. Analisis prosesi tradisi standarisasi penetapan mahar 49 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP TRADISI STANDARISASI PENETAPAN MAHAR DALAM PERNIKAHAN GADIS DAN JANDA DI DESA GUA-GUA KECAMATAN RAAS KABUPATEN SUMENEP A. Analisis Tradisi Standarisasi Penetapan

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf KAIDAH FIQH ت ب د ل س ب ب ال م ل ك ك ت ب د ل ال ع ي Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf Publication: 1437 H_2016 M Perubahan

Lebih terperinci

PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2016/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2016/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN NOMOR XXXX/Pdt.P/2016/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan

Lebih terperinci

ZAKIYAH SALSABILA

ZAKIYAH SALSABILA TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP ANAK BEDA AGAMA YANG MENDAPATKAN HARTA PENINGGALAN BERDASARKAN WASIAT WAJIBAH ( Analisis Penetapan Pengadilan Agama Cikarang Nomor 89/Pdt.P/2015/PA.Ckr ) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP AKAD JASA PENGETIKAN SKRIPSI DENGAN SISTEM PAKET DI RENTAL BIECOMP A. Deskripsi akad jasa pengetikan skripsi dengan sistem paket di Rental Biecomp Jemurwonosari Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang

BAB IV. Agama Bojonegoro yang menangani Perceraian Karena Pendengaran. Suami Terganggu, harus mempunyai pertimbangan-pertimbangan yang BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PUTUSAN PENGADILAN AGAMA BOJONEGORO NOMOR. 2865/Pdt.G/2013/PA.Bjn. TENTANG CERAI GUGAT KARENA PENDENGARAN SUAMI TERGANGGU A. Analisis Terhadap Dasar Hukum Hakim Dalam

Lebih terperinci

PUTUSAN Nomor : 042/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 042/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN Nomor : 042/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Muara Tebo yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN)

PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) 36 PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 5 Tahun 2005 Tentang PENEMPELAN PHOTO PADA MUSHAF AL-QUR AN (KEMULIAAN AL-QUR AN) Majelis Ulama Indonesia,

Lebih terperinci

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf KAIDAH FIQH ت ش ر ع ال ق ر ع ة إ ذ ا ج ه ل ال م س ت ح ق و ت ع ذ ر ت ال ق س م ة Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu

BAB I PENDAHULUAN. seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan penguasa suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu hal yang tidak dapat dihindari adalah setiap orang tentu akan meninggal, baik ia seorang pria atau seorang wanita, rakyat kecil atau pejabat tinggi, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT

BAB I PENDAHULUAN. yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam telah menetapkan bila seseorang meninggal dunia, maka harta warisan yang ditinggalkan atau berpindah dan menjadi hak milik ahli warisnya. Allah SWT berfirman

Lebih terperinci

UNTUK KALANGAN SENDIRI

UNTUK KALANGAN SENDIRI SHALAT GERHANA A. Pengertian Shalat gerhana dalam bahasa arab sering disebut dengan istilah khusuf (الخسوف) dan jugakusuf (الكسوف) sekaligus. Secara bahasa, kedua istilah itu sebenarnya punya makna yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna,

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tidak ada satu pun agama di dalam dunia yang memiliki kesempurnaan sebagaimana sempurnanya Islam. Islam adalah agama yang lengkap dan sempurna, hal itu dapat

Lebih terperinci

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r: Penetapan Awal Bulan dan Jumlah Saksi Yang Dibutuhkan hilal? Bagaimana penetapan masuknya bulan Ramadhan dan bagaimana mengetahui Dengan nama Allah I Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji

Lebih terperinci

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M Qawaid Fiqhiyyah ن ي ة ال م ر ء أ ب ل غ م ن ع م ل ه Niat Lebih Utama Daripada Amalan Publication : 1436 H_2015 M Sumber: Majalah as-sunnah, Ed. 01 Thn.XVIII_1435H/2014M, Rubrik Qawaid Fiqhiyyah Download

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: TRILOGI - AQIDAH KOMPETENSI DASAR: Menganalisis trilogi ajaran Islam dan kedudukan aqidah dalam agama Islam Menganalisis unsur-unsur dan fungsi aqidah bagi kehidupan manusia (umat Islam) INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan 31-05-2017 Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan Tema: Yang Membatalkan Puasa Al-Bukhari 1797, 1800, 1815 Tirmidzi 652-653 Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Donasi Pusat Kajian Hadis Salurkan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI TABUNGAN RENCANA MULTIGUNA DI PT. BANK SYARI AH BUKOPIN Tbk. CABANG SURABAYA A. Aplikasi Tabungan Rencana Multiguna PT. Bank Syariah Bukopin, Tbk Cabang Surabaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK PENGULANGAN PEKERJAAN BORONGAN PEMBUATAN TAS DI DESA KRIKILAN KECAMATAN DRIYOREJO KECAMATAN GRESIK Sebagaimana permasalahan yang telah diketahui dalam pembahasan

Lebih terperinci

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) 24 Penggunaan Dana Zakat Untuk Istitsmar (Inventasi) FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI) Majelis Ulama Indonesia, setelah MENIMBANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN SEWA MENYEWA POHON UNTUK MAKANAN TERNAK Praktik sewa menyewa pohon yang terjadi di Desa Mayong merupakan suatu perjanjian yang sudah lama dilakukan dan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR: AL-RA YU/IJTIHAD KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-ra yu atau Ijtihad dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-ra yu/ijtihad INDIKATOR: Mendeskripsikan

Lebih terperinci

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL

KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL 33 KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK LAKI-LAKI BERSAMA ANAK PEREMPUAN TUNGGAL FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 4 Tahun 2004 Tentang KEWARISAN SAUDARA KANDUNG LAKI-LAKI/ SAUDARA SEBAPAK

Lebih terperinci

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA Jama ah Jum at rahimakumullah Setiap muslim pasti bersaksi, mengakui bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasulullah, tapi tidak semua muslim memahami hakikat yang

Lebih terperinci

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh: AL-HADIS KOMPETENSI DASAR: Menganalisis kedudukan dan fungsi al-hadis dalam agama Islam. Mengidentifikasi berbagai karakteristik yang berkaitan dengan al-hadis INDIKATOR: Mendeskripsikan kedudukan dan

Lebih terperinci

P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh

P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh P U T U S A N. Nomor : xxxx/pdt.g/2011/ms-aceh BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Mahkamah Syar iyah Aceh yang mengadili perkara Cerai Talak pada tingkat banding

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006 BAB IV ANALISIS TERHADAP PENETAPAN HARTA BERSAMA DALAM PERMOHONAN IZIN POLIGAMI DALAM BUKU II SETELAH ADANYA KMA/032/SK/IV/2006 A. Analisis Hukum Terhadap Landasan Penetapan Harta Bersama Dalam Permohonan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENAHANAN SAWAH SEBAGAI JAMINAN PADA HUTANG PIUTANG DI DESA KEBALAN PELANG KECAMATAN BABAT KABUPATEN LAMONGAN A. Analisis Pelaksanaan Penahanan Sawah sebagai Jaminan

Lebih terperinci

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com

Mengadu Domba Sesama Muslim. E-Artikel dari UstadzAris.com Mengadu Domba Sesama Muslim Pengertian Namimah Secara etimologi, dalam bahasa Arab, namimah bermakna suara pelan atau gerakan. Secara istilah pada dasarnya namimah adalah menceritakan perkataan seseorang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/PDT.P/2013/PA.MLG TENTANG PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/PDT.P/2013/PA.MLG TENTANG PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENETAPAN PENGADILAN AGAMA MALANG NOMOR: 69/PDT.P/2013/PA.MLG TENTANG PENGAJUAN PERWALIAN ANAK DI BAWAH UMUR A. Analisis Pertimbangan Hakim Mengabulkan Pengajuan Perwalian

Lebih terperinci

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad

A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak bisa tidak harus terkait dengan persoalan akad BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK ARISAN JAJAN DENGAN AKAD MUDHARABAH DI TAMBAK LUMPANG KELURAHAN SUKOMANUNGGAL KECAMATAN SUKOMANUNGGAL SURABAYA A. Analisis Tentang Tata Cara Akad Manusia tidak

Lebih terperinci

P U T U S A N Nomor : 028/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : 028/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA P U T U S A N Nomor : 028/Pdt.G/2011/PA.Mto. BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Muara Tebo yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Pengangkatan Anak Di Pengadilan Agama Bantul (Studi Kasus Penetapan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. A. Pengangkatan Anak Di Pengadilan Agama Bantul (Studi Kasus Penetapan 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Pengangkatan Anak Di Pengadilan Agama Bantul (Studi Kasus Penetapan Nomor 91/Pdt.P/2016/Pa.Btl) Pengadilan Agama Bantul telah menjatuhkan putusan perkara

Lebih terperinci

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M

Kaidah Fiqh BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR. Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah Fiqh الط ه ار ة ا بت ي م ام ك ال ط ه ار اة ب ل م ا اء BERSUCI MENGGUNAKAN TAYAMMUM SEPERTI BERSUCI MENGGUNAKAN AIR حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq Abu Yusuf Publication in CHM: 1436 H_2015 M Kaidah

Lebih terperinci

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN. Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENETAPAN Nomor XXXX/Pdt.P/2015/PA.Ktbm DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama, telah menjatuhkan

Lebih terperinci

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan.

BAB IV. A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Negeri Meulaboh dalam Putusan No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO tentang Tindak Pidana Pembakaran Lahan. BAB IV ANALISIS PERTIMBANGAN HAKIM PENGADILAN NEGERI MEULABOH DALAM PUTUSAN No. 131/Pid.B/2013/PN.MBO TENTANG TINDAK PIDANA PEMBAKARAN LAHAN PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM A. Pertimbangan Hakim Pengadilan

Lebih terperinci

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN 23 ZAKAT PENGHASILAN Majelis Ulama Indonesia, setelah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN MENIMBANG : a. bahwa kedudukan hukum zakat penghasilan, baik penghasilan

Lebih terperinci

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN HAK ASUH ANAK DI PA.MOJOKERTO DALAM PUTUSAN NOMOR 1298/PDT.G/2014/PA.Mr

BAB IV. ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN HAK ASUH ANAK DI PA.MOJOKERTO DALAM PUTUSAN NOMOR 1298/PDT.G/2014/PA.Mr 69 BAB IV ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENOLAKAN HAK ASUH ANAK DI PA.MOJOKERTO DALAM PUTUSAN NOMOR 1298/PDT.G/2014/PA.Mr A. Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Mojokerto Dalam Memutus Perkara Nomor: 1298/Pdt.G/2014/PA.Mr

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]: BAB IV KONSEP SAKIT A. Ayat-ayat al-qur`an 1. QS. Al-Baqarah [2]: 155 156...و ب ش ر الص اب ر ين ال ذ ين إ ذ ا أ ص اب ت ه م م ص يب ة ق ال وا إ ن ا ل ل و و إ ن ا إ ل ي و ر اج عون. "...Dan sampaikanlah kabar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CERAI TALAK

BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CERAI TALAK 20 BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CERAI TALAK A. Landasan Teori Tentang Perceraian 1. Pengertian Perceraian Perkawinan merupakan suatu sunnah Rasul SAW, yang bertujuan untuk membentuk keluarga sakinah mawaddah

Lebih terperinci

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR حفظه هللا Ustadz Abu Ismail Muslim al-atsari Publication 1436 H/ 2015 M MENZHALIMI RAKYAT TERMASUK DOSA BESAR Sumber: Majalah As-Sunnah, No.08 Thn.XVIII_1436H/2014M

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN 69 BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM PENETAPAN HARGA PADA JUAL BELI AIR SUMUR DI DESA SEBAYI KECAMATAN GEMARANG KABUPATEN MADIUN A. Analisis Sistem Penetapan Harga {Pada Jual Beli Air Sumur di

Lebih terperinci

PENETAPAN /Pdt.P/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PENETAPAN /Pdt.P/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA NOMOR : PENETAPAN /Pdt.P/2014/PA.Ppg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Pasir Pengaraian yang mengadili perkara Dispensasi Kawin pada tingkat pertama,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa

BAB I PENDAHULUAN. kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masyarakat Jawa pada umumnya mempunyai aktivitas yang pada dasarnya kental dan peka terhadap tata cara adat istiadat. Kekentalan masyarakat Jawa terhadap adat

Lebih terperinci

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING

ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING 53 BAB IV ANALISIS FIQH SIYASAH TENTANG PERAN BADAN ANGGARAN DPRD KOTA SURABAYA DALAM MEREALISASIKAN FUNGSI BUDGETING A. Analisis Terhadap Peran Badan Anggaran Menurut UU No. 27 / 2009 Tentang Susunan

Lebih terperinci

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

PROSES AKAD NIKAH. Publication : 1437 H_2016 M. Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M PROSES AKAD NIKAH حفظه هللا Ustadz Abu Bilal Juli Dermawan Publication : 1437 H_2016 M PROSES AKAD NIKAH حفظه هللا Oleh : Ustadz Abu Bilal Juli Dermawan Disalin dar Majalah As-Sunnah_Baituna Ed.10 Thn.XIX_1437H/2016M

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN WARIS SECARA PERDAMAIAN DI DESA TAMANREJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN WARIS SECARA PERDAMAIAN DI DESA TAMANREJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBAGIAN WARIS SECARA PERDAMAIAN DI DESA TAMANREJO KECAMATAN LIMBANGAN KABUPATEN KENDAL A. Analisis Terhadap Pembagian Waris Secara Perdamaian Di Desa Tamanrejo Kecamatan

Lebih terperinci