IDENTIFIKASI BAKTERI DAN UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD JAMBI ABSTRAK
|
|
- Hartono Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI BAKTERI DAN UJI SENSITIVITAS ANTIBIOTIK PADA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUD JAMBI Desi Sagita 1, Lailan Azizah 2, Desi Septiana 3 1,3 Program Studi Farmasi STIKES Harapan Ibu Jambi 2 Rumah Sakit Umum Daerah Jambi Corresponding author the_she1304@yahoo.com ABSTRAK Infeksi saluran kemih merupakan penyakit yang menyerang saluran kemih dan ditemukannya bakteri dalam urin pasien. Pemilihan antibiotik yang tepat untuk pengobatan infeksi saluran kemih memiliki peran penting dalam mencapai kesembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bakteri apa saja yang terdapat pada penderita infeksi saluran kemih dan sensitivitasnya terhadap beberapa antibiotik. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data retrospektif dan Prospektif. Sampel pada penelitian ini adalah pasien ISK periode Mei Desember 2014 di RSUD Jambi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 112 pasien yang diduga menderita infeksi saluran kemih. Kemudian urin dari pasien tersebut di kultur dan di dapatkan 46 tabung urin pasien yang mengandung bakteri. Pasien yang mengalami infeksi saluran kemih terbanyak adalah perempuan (54.3%). Ditinjau dari umur, pasien yang mengalami infeksi saluran kemih terbanyak yaitu kelompok umur 0-5 tahun (34.8%). Bakteri yang ditemukan sebanyak 13 jenis bakteri yang merupakan gram positif dan negative. Bakteri paling banyak di temukan di urin pasien Infeksi Saluran Kemih adalah Escherichia coli (30.4%) dari kelompok gram negative dan Enterobacter faecalis (13%) dari elompok gram positif. Hampir seluruh bakteri sensitive terhadap Meropenem dan Fosfomisin. Kata kunci : Infeksi Saluran Kemih (ISK), Uji Sensitivitas dan Kultur Urin ABSTRACT Urinary tract infection is a disease that attacks the urinary tract and found a bacteria in the urine of patients. The right of antibiotic for the treatment of urinary tract infections have an important role in achieving a cure. This research aims to find out what bacteria found in patient with urinary tract infections and how their sensitivity against antibiotics. The study is a descriptive research with retrospective and prospective sampling by doing a culture from a patient's urine UTI period May December 2014 in Jambi Public Hospital. The results showed that there were 112 patients suspected of urinary tract infection whose urine culture were found 46 patient to be positive contain bacteria. Most patient with urinary tract infections were found a women (33.7%) and most in the 0-5 years age group (34.8%). The bacteria were discovered as many as 13 types of bacteria is gram positive and negative. The most bacteria found in the UTI were Escherichia coli (30.4%) from gram negative group and Enterobacter faecalis (13%) from gram positive group. Almost of bacteria still sensitive toward Meropenem and Fosfomycin Keywords : Urinary Tract Infection (UTI), Sensitivity Test and Urine Culture PENDAHULUAN Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang paling sering ditemukan di masyarakat termasuk di negara maju. Meskipun sering dianggap sebagai penyakit tidak membahayakan, namun penyakit ini cukup menjadi beban bagi penderita maupun masyarakat. Infeksi saluran kemih di Indonesia insiden dan prevalensinya masih cukup tinggi (Wilianti, 2009). Sebagian besar infeksi saluran kemih (ISK) disebabkan oleh bakteri dan hanya sebagian kecil yang disebabkan oleh jamur atau virus. Jenis bakteri utama yang menyebabkan infeksi Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 94
2 saluran kemih ialah Escherichia coli. Bakteri ini merupakan bakteri komensal yang ada di saluran cerna. Bakteri yang menyebabkan infeksi saluran kemih biasanya bakteri yang bersifat aerob. Uretra bagian bawah terutama dari wanita menjadi rentan terhadap paparan mikroba yang terbawa pada saat mencuci daerah genitalia setelah buang air. Menurut data dari RSUD Zainoel Abidin Aceh bahwa bakteri terbanyak penyebab ISK adalah Pseudomonas aeroginosa, Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia.(hariis S, 2012). Pada Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), ditemukan 3 jenis kuman pada pasien ISK anak yaitu Eschericia coli, Enterobacter aerogenes dan Acinetobacter calcoaceticus (Miesien, 2005) Pengobatan ISK yang tidak tepat menyebabkan penyakit ini tumbuh dan berkelanjutan yang bisa menyebabkan kerusakan ginjal berupa peradangan (pielonefritis) bahkan bisa menyebabkan gagal ginjal. Pengobatan ISK diberikan apabila sudah diagnose ISK yang disesuaikan dengan hasil kultur bakteri. Untuk menegakkan diagnosis pasti ISK dipakai pemeriksaan biakan kemih. Diagnosis ISK ditegakkan apabila sudah di lakukan pemeriksaan mikrobiologi seperti angka leukosit dan CRP yang menandakan adanya infeksi serta kultur bakteri yang bermakna dalam biakan urin. Dikatakan kultur bakteri tersebut bermakna apabila dalam biakan urin terdapat > 10 5 CFU/ml. Akan tetapi biasanya pengobatan ISK harus segera diberikan antibiotik empiris sebelum hasil biakan ditetapkan. Lama pemberian antibiotik sekurangnya adalah 7 hari. Antibiotika yang biasanya diberikan untuk pengobatan ISK yang sebagian besar disebabkan oleh Escherichia coli adalah floroquinolones dan nitrofurantoin. Sedangkan untuk alternatifnya yaitu, trimetoprim sulfametoksazol, sefalosporin, dan fosfomisin (Kumala S, dkk, 2009) Studi yang telah dilakukan di Indonesia selama , diketahui resistensi terjadi hampir pada semua bakteri-bakteri patogen penting. Hal tersebut merupakan dampak negatif dari pemakaian antibiotik yang tidak rasional. Dari hasil penelitian yang dilakukan Kuma 2009 menunjukkan bahwa biakan bakteri yang berasal dari saluran kemih pasien resisten terhadap antibiotik amoksilin dan ofloksasin. Laporan resistensi antibiotik pada pengobatan patogen E. Coli, yaitu untuk ampisilin (39-45%), trimetoprimsulfametoksazol (14-31%),nitrofurantoin (1,8-16%) dan fluoroquinolon (0,7-10%) (Montini G, et al, 2007). Oleh karena itu sangat penting untuk dilakukan penelitian tentang sensitivitas antibiotika yang digunakan pada pasien ISK. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran biakan bakteri yang menjadi penyebab infeksi saluran kemih di salah satu Rumah Sakit Umum Daerah Jambi dan mengetahui resistensi bakteri terhadap antibiotika sehingga bisa menjadi dasar dalam pemilihan antibiotika. METODE Penelitian ini dilakukan mulai bulan Mei- Desember 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan data retrospektif dan Prospektif. Pasien pada penelitian ini adalah pasien rawat inap yang terdiagnosis ISK dan melakukan kultur urin di Laboratorium Mikrobiologi RSUD Jambi. Metode pengamatan dilakukan secara langsung terhadap hasil kultur dan identifikasi kuman dari urin, lalu dilanjutkan dengan uji sensitivitas antibiotik. Identifikasi bakteri dilakukan dengan metode BBL Crystal. Uji sensitivitas antibiotik dilakukan dengan metode difusi agar pada kertas cakram yang telah mengandung antibiotik. Sensitivitas bakteri terhadap antibiotik ditentukan oleh diameter zona hambat yang terbentuk dalam millimeter (mm). Karakterisasi dengan mengukur dan membandingkan diameter zona hambatnya terhadap data standar untuk melihat hasil sensitif (s), Intermediet (I), dan Resisten (R). HASIL DAN PEMBAHASAN Terdapat 112 pasien dengan diagnosa ISK mulai periode Mei-Desember 2014 di Rumah Sakit Umum Daerah Jambi. Dari 112 pasien ISK tersebut kemudian dilakukan kultur bakteri dari urin dan diperoleh sebanyak 46 pasien yang ditemukan adanya bakteri pada Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 95
3 urin tersebut. Bakteri tersebut terdari dari 13 jenis bakteri dengan 7 isolat berasal dari Gram Negatif dan 6 isolat dari Gram positif. Kebanyakan bakteri yang menginfeksi saluran kemih berasal dari Gram negatif yaitu Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia. Jika dilihat dari jenis kelamin pasien ISK terbanyak berasal dari jenis kelamin perempuan (54%) dan laki-laki (46%)(Tabel 1). Berdasarkan umur pasien terlihat bahwa anak anak dengan usia di bawah 10 tahun paling banyak mengalami infeksi saluran kemih. Jumlah pasien penderita infeksi saluran kemih pada perempuan lebih tinggi dari pada laki-laki. Hal ini dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, misalnya kebiasaan perempuan dari cara mencuci daerah genitalia setelah buang air besar. Gerakan mencuci genitalia dari arah belakang ke depan akan memperbesar kuman masuk ke lubang saluran kencing (Natalia, Susi, 2006). Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Samirah dkk, (2006) yang yang menyebutkan bahwa infeksi saluran kemih banyak menyerang perempuan dibanding lakilaki dikarenakan uretra perempuan lebih pendek sehingga mamudahkan bakteri masuk ke dalam kandung kemih. Kuman yang berasal dari feses atau dubur masuk ke dalam saluran kemih bagian bawah atau uretra kemudian masuk ke dalam kandung kemih dan dapat sampai ke ginjal. Ditinjau dari segi umur, pasien terbanyak yang terkena ISK adalah kelompok anak-anak. Meningkatnya kejadian infeksi pada anak anak dikarenakan anak-anak yang belum bisa menjaga kebersihan karena ketika mereka sedang buang air besar, tinjanya bisa menjalar secara ascending sehingga bakteri tinja akhirnya masuk ke saluran kemih. Sistem imun anak anak yang yang masih rendah sehingga sangat rentan terhadap paparan mikroba. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Subandiah (2004) bahwa anak umur 1-5 tahun merupakan usia terbanyak yang menderita ISK. Tabel 1. Karakteristik pasien Infeksi Saluran Kemih Sampel Jumlah Persentase Jenis Kelamin Perempuan % laki laki % Umur (tahun) % % % % % % % % TOTAL % Identifikasi bakteri dilakukan dengan metode BBL Crystal, dimana BBL Crystal merupakan identifikasi berbentuk miniatur yang menggunakan senyawa fluorogenic, chromogenic dan modifikasi dari substrat konvensional yang berfungsi untuk identifikasi bakteri patogen yang telah diisolasi dari sampel atau berupa koloni murni. Hasil identifikasi bakteri terhadap 46 sampel urin telah ditemukan 13 jenis bakteri yang menginfeksi pasien ISK. Bakteri gram positif sebanyak 6 jenis bakteri dan 7 jenis bakteri garm negatif. Bakteri tertinggi yang menginfeksi saluran kemih dari kelompok gram negatif adalah Escherichia coli dan Klebsiella pneumonia sedangkan dari kelompok gram positif adalah Enterobacter faecalis Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 96
4 Tabel 2. Distribusi bakteri penyebab ISK No Bakteri Gram Jumlah Persentase 1 Escherichia coli % 2 Klebsiella pneumonia % 3 Pseudomonas aeruginosa % 4 Enterobacter cloaceae % 5 Proteus mirabilis % 6 Acinetobacter lwoffi % 7 Citrobacter freundii % 8 Enterobacter faecalis % 9 Staphylococcus saprophyticus % 10 Staphylococcus ssp % 11 Staphylococcus aureus % 12 Staphylococcus hemolyticus % 13 Staphylococcus epidermidis % TOTAL % Escherichia coli merupakan penyebab ISK pada anak, dimana pada keadaan normal bakteri ini ada di kolon dan masuk ke uretra yang terbuka, dari kulit sekitar anus dan genital. Pada bayi, bakteri dari popoknya dapat masuk ke uretra dan menyebabkan ISK. Escherichia coli juga dapat masuk ke orifisium uretra jika anak perempuan tidak membersihkan daerah genitalia dari arah depan ke belakang setelah buang air besar. Akan tetapi tidak semua jenis Escherichia coli bisa menginfeksi saluran kemih. Hanya bakteri yang memiliki virulensi uropatogenik yang bisa menginfeksi saluran kemih. Menurut penelitian Natalia pada Tahun 2006 menunjukkan bahwa jenis kuman terbanyak penyebab infeksi saluran kemih adalah jenis Escherichia coli yang mencapai 81,3%. Hal ini menunjukkan bahwa bakteri yang paling sering mengakibatkan infeksi saluran kemih adalah Escherichia coli. Penyebab lain yang umumnya ditemukan adalah Klebsiella pneumonia, Proteus mirabilis dan Staphylococcus saprophyticus PERSENTASE SENSITIVITAS Meropenem Fosfomycin Amox.Clavulanat Ciprofloxasin Aztreonam Cef. Sulbactam Amp. Sulbactam As.Nalidiksat Tetrasiklin Gentamicin Ceftriakson Cefepin Cloramfenikol JENIS ANTIBIOTIKA sensitif Intermediet Resisten Gambar 1. Persentase sensitivitas bakteri gram negative terhadap antibiotika Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 97
5 PERSENTASE SENSITIVITAS Sensitif Intermediet Resisten JENIS ANTIBIOTIKA Gambar 2. Persentase sensitivitas bakteri gram positif terhadap antibiotika Menurut Dwidjiseputro, (2000) selain Esherichia coli, bakteri lainnya yang sering menjadi penyebab ISK yaitu Klebsiella pneumonia, Enterococcus faecalis dan Staphylococcus aureus. Klebsiella pneumonia dapat mereduksi nitrat dan banyak ditemukan di mulut, kulit, dan saluran usus, namun habitat alami dari Klebsiella pneumonia adalah di tanah. Enterococcus faecalis merupakan salah satu bakteri fakultatif anaerob gram positif yang berbentuk kokus, dapat tumbuh dengan ada atau tidak adanya oksigen dan merupakan flora normal yang ada pada rongga mulut terutama pada plak lidah. Sedangkan bakteri Staphylococcus aureus pada penelitian ini juga ditemukan menginfeksi sampel urin. Bakteri ini merupakan spesies coagulase-negatif lain yang merupakan bagian dari flora normal di vagina, pada umumnya menyebabkan infeksi sistem genitourinary pada perempuan muda. Uji Sensitivitas Antibiotik Dari pemeriksaan uji sensitivitas diketahui bahwa antibiotik yang masih sensitif terhadap bakteri gram negatif maupun positif yaitu Meropenem dan Fosfomisin (Gambar 1 dan 2). Hasil yang sama juga terdapat di dalam penelitian Haris, dkk (2012) yang dilakukan di RSUD Dr. Zaenoel Abidin Banda Aceh bahwa antibiotik meropenem memiliki tingkat kepekaan 100% terhadap bakteri Eschericia coli. Pada penelitian oleh Noviana (2004) juga diperoleh hasil bahwa meropenem termasuk antibiotik golongan β-laktam yang paling baik dalam membunuh atau menghambat Escherichia coli. Meropenem merupakan antibiotik golongan karbapenem yang termasuk betalaktam yang memiliki spektrum luas, dapat menghambat gram positif maupun gram negatif dengan mekanisme kerja menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri. Meropenem adalah derivat dimetilkarbamoil pirolidinil dan tienamisin. Obat tersebut tidak dirusak enzim dipeptidase di tubuli ginjal. Secara in vitro, meropenem sangat aktif terhadap kokus gram-positif, termasuk stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, E. faecalis serta bakteri penghasil beta-laktamase lainnya (Nurmala, dkk, 2015). Karbepenem banyak digunakan sebagai pilihan terapi untuk bakteri yang memiliki enzim ESBL. Fosfomisin merupakan antibiotik yang bekerja dengan menghambat tahap awal sintesis dinding sel bakteri. Transport obat ke dalam dinding sel melalui sistem transpor gliserofosfat atau glukosa 6-fosfatase. Fosmosin aktif terhadap bakteri gram positif dan gram-negatif. Secara in vitro, kombinasi fosfomisin dengan antibiotik beta-laktam, aminoglikosida atau florokuinolon memberikan efek sinergi Pada penelitian yang dilakukan oleh Kumala, dkk (2009) juga memperlihatkan hasil bahwa fosfomisin mempunyai sensivitas yang baik terhadap bakteri gram negatif maupun Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 98
6 positif seperti Klebsiella dan Staphylococcus. Dari data tersebut diperkirakan fosfomisin mampu memberikan respon klinik yang baik. Resisten Klebsiella pneumonia terhadap antibiotik dikarenakan bakteri ini juga memiliki kemampuan menghasilkan ESBL (Extended Spectrum Beta Lactamase). Bakteri ESBL Klebsiella pneumonia juga menunjukkan co-resistensi terhadap antibiotika kuinolon dan aminoglikosida Ravichitra, K.N, et al.,(2014). Antibiotik yang resisten terhadap bakteri gram positif yaitu ceftriakson, dan cefepin. Kedua antibiotik ini merupakan antibiotik golongan sefalosporin. yang mempunyai mekanisme kerja menghambat sintesis atau merusak dinding sel bakteri. Ceftriakson termasuk golongan sefalosporin generasi ke-3 yang kurang aktif terhadap cocus gram positif dibanding generasi ke-1, tetapi lebih aktif terhadap Enterobacteriaceae termasuk strain yang memproduksi beta-laktamase. Cefepim merupakan golongan sefalosporin generasi ke- 4 yang aktifitasnya lebih luas dibanding generasi ke 3 dan tahan terhadap betalaktamase. Antibiotik golongan sefalosporin generasi ke-3 telah digunakan secara luas pada pengobatan berbagai penyakit infeksi. Hal tersebut disebabkan karena spektrum aktivitas antibakteri yang luas, mencakup bakteri gram positif dan negatif. Namun demikian resiko berkembangnya resistensi akibat penggunaan yang terlalu luas perlu dipertimbangkan. Antibiotik Aztreonam merupakan antibiotik monobaktam yang kuat aktifitas antibakterinya terhadap bakteri gram negative. Ampisilin merupakan antibiotik spektrum luas, aktif terhadap bakteri gram positif maupun negatif. Ampisilin biasanya penggunaannya sering dikombinasikan dengan beta-laktam golongan inhibitor beta-laktamase untuk mencegah hidrolisis oleh beta-laktamase yang semakin banyak ditemukan pada bakteri gram negatif. Resistensi bakteri juga ditunjukkan pada antibiotika Clindamisin, Gentamisin, Eritromisin merupakan obat yang bekerja dengan menghambat sintesis protein. Mekanisme resistensi terjadi melalui tiga mekanisme yang diperantarai oleh plasmid, yaitu dengan menurunnya permeabilitas membran (porin), perubahan reseptor pada ribosom, dan hidrolisis oleh esterase. KESIMPULAN Dari hasil identifikasi dan uji resistensi bakteri terhadap sampel urin pasien infeksi saluran kemih di RSUD Jambi dapat disimpulkan bahwa bakteri yang paling banyak menyebabkan infeksi saluran kemih adalah Escherichia coli, Klebsiella pneumonia dan Enterobacter faecalis. Antibiotik yang sensitive terhadap bakteri gram positif dan negative adalah Meropenem dan Fosfomisin. Dari hasil penelitian ini sebaiknya diperlukan penelitian yang dilakukan secara berkala/terus-menerus untuk mengetahui pola sensitivitas bakteri yang terus berubah terhadap beberapa antibiotika, agar dapat menjadi bahan acuan para preklinik dalam pengobatan pertama ISK sebelum didapatkan hasil biakan air kemih, khususnya dalam memilih antimikroba yang masih sensitif terhadap kuman penyakit ISK. DAFTAR PUSTAKA Febiana, T Kajian Rasionalitas Penggunaan Antibiotik di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode Agustus-Desember 2011.Semarang. Universitas Diponegoro. Haris,S., Sarindah, A., Yusni., dan Raihan Kejadian Infeksi Saluran Kemih di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Darussaam, Banda Aceh. Kumala,S., Raisa, N., Rahayu, L., & Kiranasari, A Uji Kepekaan Bakteri yang Diisolasi Dari Urin Penderita Infeksi Saluran Kemih (ISK) Terhadap Beberapa Antibiotika Pada Periode Maret-Juni.6(2), Miesien. 2005, Profil infeksi saluran kemih pada anak di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo[tesis]. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 99
7 Montini G, Toffolo A, Zucchetta P Antibiotic treatment for pyelonephritis in children: multicentre randomized controlled non-inferiority trial. BMJ.; 335 (7616) : 386 Natalia, Susi Pengaruh Toilet Training Terhadap Kejadian ISK berulang Pada Anak Perempuan Usia 1-5 Tahun. Semarang. Universitas Diponegoro. Nurmala, dkk. 2015, Resistensi dan Sensitivitas Bakteri terhadap Antibiotika di RSU. Dr. Sudarso Pontianak Tahun Ravichitra K.N, P. Hema Prakash, S. Subbarayudu and U. Sreenivassa Rao, (2014). Isolation and Antibiotic Sensitivity of Klebsiella pneumonia From Pus, Sputum and Urine Samples. int, J.Curr, Microbial. App. Sci, 3(3), Samirah, Darwati, Windarwati., & Hardjoeno. (2006). Pola resistensi dan sensitivitas kuman di penderita infeksi saluran kemih. Indonesian Jurnal of clinical pathology and medical laboratory, 12 (3), Subandiah, K. 2004: Pola dan Sensitivitas Terhadap Antibiotik Penyebab Infeksi Saluran Kemih Anak Di RSU DR. Saiful Anwar Malang. Malang. SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unibraw. Wilianti, N.P Rasionalitas Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Infeksi Saluran Kemih Pada Bangsal Penyakit Dalam Di RSUP DR. Kariadi Semarang Tahun Semarang: Universitas Diponegoro. Seminar Nasional Farmasi (SNIFA) UNJANI 100
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ISK merupakan keadaan tumbuh dan berkembang biaknya kuman dalam saluran kemih meliputi infeksi di parenkim ginjal sampai infeksi di kandung kemih dengan jumlah bakteriuria
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bermakna (Lutter, 2005). Infeksi saluran kemih merupakan salah satu penyakit
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah umum untuk berbagai keadaan tumbuh dan berkembangnya bakteri dalam saluran kemih dengan jumlah yang bermakna (Lutter,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Dari kurun waktu tahun 2001-2005 terdapat 2456 isolat bakteri yang dilakukan uji kepekaan terhadap amoksisilin. Bakteri-bakteri gram negatif yang menimbulkan infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu jenis infeksi yang paling sering ditemukan dalam praktek klinik (Hvidberg et al., 2000). Infeksi saluran kemih (ISK)
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Di negara-negara berkembang, penyakit infeksi masih menempati urutan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara-negara berkembang, penyakit infeksi masih menempati urutan pertama dari penyebab sakit di masyarakat (Nelwan, 2002). Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. atas yang terjadi pada populasi, dengan rata-rata 9.3% pada wanita di atas 65
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di negara-negara berkembang penyakit infeksi masih menempati urutan pertama dari penyebab sakit di masyarakat (Nelwan, 2002). Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyebab utama penyakit infeksi (Noer, 2012). dokter, paramedis yaitu perawat, bidan dan petugas lainnya (Noer, 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan tempat dimana orang yang sakit dirawat dan ditempatkan dalam jarak yang sangat dekat. Di tempat ini pasien mendapatkan terapi dan perawatan untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di indonesia kasus-kasus penyakit yang disebabkan oleh infeksi sering diderita oleh masyarakat kita, salah satu infeksi yang diketahui adalah infeksi organ urogenitalia.
Lebih terperinciFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
IDENTIFIKASI DAN POLA KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI URIN PASIEN SUSPEK INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSUP HAJI ADAM MALIK MEDAN Oleh : ESTERIDA SIMANJUNTAK 110100141 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Subjek Penelitian Dari data pasien infeksi saluran kemih (ISK) yang diperiksa di Laboratorium Mikrobiologi Klinik FKUI pada jangka waktu Januari 2001 hingga Desember 2005
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri Gram negatif berbentuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enterobacteriaceae merupakan kelompok bakteri Gram negatif berbentuk batang. Habitat alami bakteri ini berada pada sistem usus manusia dan binatang. Enterobacteriaceae
Lebih terperinciPOLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009.
POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN SENSITIVITASNYA TERHADAP ANTIBIOTIKA DI RSUP H.ADAM MALIK PERIODE JANUARI 2009-DESEMBER 2009 Oleh: NG MEE SAN NIM: 070100275 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan penyebab tingginya angka kesakitan dan kematian di dunia. Salah satu jenis penyakit infeksi adalah infeksi nosokomial. Infeksi ini menyebabkan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Klebsiella pneumonia Taksonomi dari Klebsiella pneumonia : Domain Phylum Class Ordo Family Genus : Bacteria : Proteobacteria : Gamma Proteobacteria : Enterobacteriales : Enterobacteriaceae
Lebih terperinciABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006
ABSTRAK POLA KUMAN PENYEBAB INFEKSI SALURAN KEMIH DAN POLA SENSITIVITASNYA DI RUMAH SAKIT IMMANUEL PERIODE JULI 2005-JUNI 2006 Dessy, 2007 Pembimbing Utama I : Dani Brataatmadja, dr., Sp.PK. Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi merupakan peristiwa masuknya mikroorganisme ke suatu bagian di dalam tubuh yang secara normal dalam keadaan steril (Daniela, 2010). Infeksi dapat disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wanita 54,5% lebih banyak dari laki-laki. Namun pada neonatus, ISK lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan suatu infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan mikroorganisme yang berada di saluran kemih manusia. Organ-organ pada saluran kemih
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012). Infeksi nosokomial dapat terjadi
I. PENDAHULUAN Pseudomonas aeruginosa merupakan bakteri patogen oportunistik penting yang menyebabkan infeksi nosokomial terutama pada pasien yang mengalami penurunan sistem imun (Vahdani, et al., 2012).
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis adalah sindroma respons inflamasi sistemik dengan etiologi mikroba yang terbukti atau dicurigai (Putri, 2014). Sepsis neonatorum adalah Systemc Inflammation
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk. keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kateter uretra merupakan alat yang digunakan untuk tindakan keperawatan dengan cara memasukkan kateter ke dalam kandung kemih melalui uretra yang bertujuan untuk membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pneumonia hingga saat ini masih tercatat sebagai masalah kesehatan yang utama di negara berkembang (Setyati dkk., 2012). Pneumonia dapat terjadi sepanjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kematian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai akibatnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi masih menempati urutan teratas penyebab kesakitan dan kematian di negara-negara berkembang termasuk Indonesia, sebagai akibatnya terjadi penderitaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi pada saluran napas merupakan penyakit yang umum terjadi pada masyarakat. Infeksi saluran napas berdasarkan wilayah infeksinya terbagi menjadi infeksi saluran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pre-eklamsia adalah gangguan vasokontriksi spesifik pada kehamilan yang ditandai dengan timbulnya hipertensi dan proteinuria setelah 20 minggu kehamilan yang sebelumnya
Lebih terperinciUNIVERSITAS DIPONEGORO FAKULTAS KEDOKTERAN SEMARANG 2006
Proposal Penelitian FAKTOR RISIKO, POLA KUMAN DAN TES KEPEKAAN ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH DI RS DR. KARIADI SEMARANG TAHUN 2004-2005 Disusun untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah keadaan inflamasi di bagian sel urotelium yang melapisi saluran kemih. Infeksi saluran kemih di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepsis adalah terjadinya SIRS ( Systemic Inflamatory Respon Syndrome) yang disertai dengan adanya infeksi pada organ tertentu berdasarkan hasil biakan positif di tempat
Lebih terperinciPrevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari Desember 2012
44 Artikel Penelitian Prevalensi Kuman Multi Drug Resistance (MDR) di Laboratorium Mikrobiologi RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode Januari 21 - Desember 212 Novilla Rezka Sjahjadi, Roslaili Rasyid, Erlina
Lebih terperinciABSTRAK. Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II: Yanti Mulyana, Dra., Apt., DMM., MS.
ABSTRAK POLA DAN KEPEKAAN MIKROORGANISME HASIL KULTUR URINE PASIEN RAWAT INAP DI RUANG ICU RS IMMANUEL BANDUNG TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PERIODE 2006 2008 Lingkan Wullur, 2009; Pembimbing I : Penny S. M,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. pelayanan kesehatan umum seperti rumah sakit dan panti jompo. Multidrugs
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Resistensi antibiotik memiliki pengaruh besar terhadap kesehatan manusia, setidaknya 2 juta orang terinfeksi oleh bakteri yang resisten terhadap antibiotik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakteremia didefinisikan sebagai keberadaan kuman dalam darah yang dapat berkembang menjadi sepsis. Bakteremia seringkali menandakan penyakit yang mengancam
Lebih terperinciSKRIPSI SOFIA ADHITYA PRADANI K Oleh :
POLA KUMAN DAN RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA PERIODE FEBRUARI-MARET TAHUN 2016 SKRIPSI
Lebih terperinciInfeksi saluran kemih (ISK) merupakan istilah umum. Kejadian Infeksi Saluran Kemih di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh
Artikel Asli Kejadian Infeksi Saluran Kemih di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Syafruddin Haris,* AnisahSarindah,** Yusni,** Raihan * *Departemen Ilmu Kesehatan Anak, RSUD Dr.Zainoel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Antibiotik merupakan substansi yang sangat. bermanfaat dalam kesehatan. Substansi ini banyak
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Antibiotik merupakan substansi yang sangat bermanfaat dalam kesehatan. Substansi ini banyak dimanfaatkan oleh tenaga kesehatan sebagai obat untuk mengobati penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan infeksi dapat terjadi dari satu orang ke orang lain atau dari hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1.Latar Belakang. Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif. yang normalnya hidup sebagai flora normal di sistem
1 BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Escherichia coli merupakan bakteri gram negatif yang normalnya hidup sebagai flora normal di sistem pencernaan manusia, dan juga bisa menjadi patogen yang menyebabkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pneumonia, mendapatkan terapi antibiotik, dan dirawat inap). Data yang. memenuhi kriteria inklusi adalah 32 rekam medik.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mengevaluasi tentang penggunaan antibiotik pada pasien pneumonia di RSU PKU Muhammadiyah Bantul. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat 79 rekam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya bakteri. Untuk menanggulangi penyakit infeksi ini maka digunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan salah satu penyakit yang menyerang manusia yang disebabkan oleh berbagai macam mikroba patogen, salah satunya bakteri. Untuk menanggulangi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan. ureter, kandung kemih dan uretra merupakan organ-organ yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum untuk menggambarkan kolonisasi kuman penyebab infeksi dalam urin dan pada struktur traktus urinarius. (1) Saluran
Lebih terperinciIdentifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta
ARTIKEL PENELITIAN Mutiara Medika Identifikasi Pola Kepekaan dan Jenis Bakteri pada Pasien Infeksi Saluran Kemih di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Identification of Bacteria Type and Its Sensitivity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui program proyek desa tertinggal maupun proyek lainnya, namun sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya pemerintah dalam menanggulangi penyakit diare terutama diare pada anak sudah dilakukan melalui peningkatan kondisi lingkungan baik melalui program proyek desa
Lebih terperinciABSTRAK. Pembimbing II : Triswaty Winata,dr,M.Kes.
ABSTRAK SKRINING INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA KARYAWAN TAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA DENGAN URINALISIS RUTIN, DIPSTIK, DAN PEWARNAAN Sternheimer Malbin PERIODE 2008-2009 Budi
Lebih terperinciABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008
ABSTRAK ANTIBIOGRAM INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI -DESEMBER 2008 Nita Kristiani, 2010; Pembimbing I : Penny Setyawati.
Lebih terperinciPOLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 SKRIPSI
POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PERIODE AGUSTUS 2013 AGUSTUS 2015 SKRIPSI Oleh: RATNANINGTYAS SULISTYANINGRUM K100120154 FAKULTAS
Lebih terperinciPOLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIMIKROBA PADA INFEKSI SALURAN KEMIH. SYAFADA, FENTY Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
JURNAL FARMASI SAINS DAN KOMUNITAS, Mei 2013, hlm. 9-13 Vol. 10 No. 1 ISSN : 1693-5683 POLA KUMAN DAN SENSITIVITAS ANTIMIKROBA PADA INFEKSI SALURAN KEMIH SYAFADA, FENTY Fakultas Farmasi, Universitas Sanata
Lebih terperinciABSTRAK PREVALENSI GEN OXA-24 PADA BAKTERI ACINETOBACTER BAUMANII RESISTEN ANTIBIOTIK GOLONGAN CARBAPENEM DI RSUP SANGLAH DENPASAR
ABSTRAK PREVALENSI GEN OXA-24 PADA BAKTERI ACINETOBACTER BAUMANII RESISTEN ANTIBIOTIK GOLONGAN CARBAPENEM DI RSUP SANGLAH DENPASAR Sulitnya penanggulangan infeksi pneumonia nosokomial oleh Acinetobacter
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia.
I. PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penyakit infeksi merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Sekitar 53 juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2002, sepertiganya disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama. morbiditas dan mortalitas di dunia.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penyakit infeksi masih merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di dunia. Di samping itu penyakit infeksi juga bertanggung jawab pada penurunan kualitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan oleh masuk dan berkembang biaknya mikroorganisme yaitu bakteri, virus, jamur, prion dan protozoa ke dalam tubuh sehingga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Infeksi saluran kemih Infeksi saluran kemih atau yang sering kita sebut dengan ISK adalah istilah yang dipakai untuk menyatakan adanya invasi mikroorganisme pada saluran kemih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu isu yang menjadi perhatian dunia dengan adanya globalisasi teknologi dan informasi adalah keselamatan pasien dan pengetahuan masyarakat tentang pelayanan
Lebih terperinciHUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014.
HUBUNGAN CRP (C-REACTIVE PROTEIN) DENGAN KULTUR URIN PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH PADA ANAK DI RSUP. HAJI ADAM MALIK TAHUN 2014 Oleh : PUTRI YUNITA SIREGAR 120100359 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
.. UNIVERSITAS INDONESIA POLA KEPEKAAN BAKTERI GRAM NEGATIF DARI PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH TERHADAP ANTIBIOTIK GENTAMISIN DAN KOTRIMOKSAZOL DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI KLINIK FKUI TAHUN 2001-2005 SKRIPSI
Lebih terperinciPOLA KEPEKAAN ANTIBIOTIK BAKTERI EXTENDED SPECTRUM BETA LAKTAMASES-PRODUCING ESCHERICHIA COLI
POLA KEPEKAAN ANTIBIOTIK BAKTERI EXTENDED SPECTRUM BETA LAKTAMASES-PRODUCING ESCHERICHIA COLI DARI SPESIMEN URIN DI RSUP H ADAM MALIK PERIODE JULI 2013-JUNI 2014 NANCY I SIAHAAN 110100235 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Enterobacter sp. merupakan bakteri gram negatif. berbentuk batang. Enterobacter sp.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Enterobacter sp. merupakan bakteri gram negatif berbentuk batang. Enterobacter sp. ini sering menyebabkan infeksi saluran kemih, berhubungan erat dengan trauma dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pre-eklamsia adalah hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan yang biasanya terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Pada pre-eklamsia, ditandai dengan hipertensi
Lebih terperinciPETA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI
PETA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA GANGREN DIABETIK DI RSUD Dr. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh: WULAN PRIATIWI K 100110108 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Lebih terperinciABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012
ABSTRAK PERBANDINGAN POLA RESISTENSI KUMAN PADA PENDERITA PNEUMONIA DI RUANGAN ICU DAN NON ICU RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2012 Maria F. Delong, 2013, Pembimbing I : DR. J. Teguh Widjaja, dr., SpP.,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu penyebab tingginya angka kematian di Indonesia maupun di dunia adalah penyakit infeksi (Priyanto, 2009). Penyakit infeksi dapat disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri dalam saluran kemih, meliputi infeksi diparenkim
Lebih terperinciABSTRAK AKTIVITAS TEH HIJAU SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA MIKROBA PENYEBAB LUKA ABSES TERINFEKSI SECARA IN VITRO
ABSTRAK AKTIVITAS TEH HIJAU SEBAGAI ANTIMIKROBA PADA MIKROBA PENYEBAB LUKA ABSES TERINFEKSI SECARA IN VITRO Agnes Setiawan, 2011. Pembimbing 1: Fanny Rahardja, dr., M.si. Pembimbing 2: Roys A. Pangayoman
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Enterobacteriaceae merupakan patogen yang dapat menyebabkan infeksi
BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Penelitian Enterobacteriaceae merupakan patogen yang dapat menyebabkan infeksi serius mulai dari sistitis hingga pyelonephritis, septikemia, pneumonia, peritonitis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mana tidak hanya terkait dengan persoalan estetika, tetapi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara umum yang mana tidak hanya terkait dengan persoalan estetika, tetapi juga dapat menimbulkan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi tidak hanya menjadi masalah kesehatan bagi Indonesia bahkan di dunia. Pengobatan infeksi erat hubungannya dengan penggunaan antibiotika. Penggunaan antibiotika
Lebih terperinciANGKA KEJADIAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENYANDI KLEBSIELLA PNEUMONIAE CARBAPENEMASE PADA PASIEN INFEKSI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG SKRIPSI
ANGKA KEJADIAN KLEBSIELLA PNEUMONIAE PENYANDI KLEBSIELLA PNEUMONIAE CARBAPENEMASE PADA PASIEN INFEKSI DI RSUP DR. KARIADI SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI JUNI
EVALUASI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP. PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JULI 2013 - JUNI 2014 Fahijratin N.K.Mantu 1), Lily Ranti Goenawi 1),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bakteremia adalah keberadaan bakteri pada darah yang dapat mengakibatkan sepsis (Tiflah, 2006). Sepsis merupakan infeksi yang berpotensi mengancam jiwa yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah suatu respon inflamasi sel urotelium yang melapisi saluran kemih karena adanya invasi bakteri dan ditandai dengan bakteriuria dan
Lebih terperinciPOLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI
POLA KUMAN DAN RESISTENSINYA TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA INFEKSI SALURAN NAFAS BAWAH DI RSUD DR. MOEWARDI TAHUN 2014 SKRIPSI Oleh: FINA TRIANA DEWI K 100110132 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antigen (bakteri, jamur, virus, dll.) melalui jalan hidung dan mulut. Antigen yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tonsil merupakan organ tubuh yang berfungsi mencegah masuknya antigen (bakteri, jamur, virus, dll.) melalui jalan hidung dan mulut. Antigen yang masuk akan dihancurkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit. Departemen Kesehatan pada tahun 2005, penyakit sistem nafas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit infeksi saluran nafas atas akut yang sering terjadi di Indonesia, termasuk dalam daftar jenis 10 penyakit terbanyak di rumah sakit. Menurut laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi saluran kemih (ISK) adalah suatu invasi mikroorganisme pada ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra. ISK dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, atau mikroorganisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di daerah tropis seperti Indonesia banyak dijumpai penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman, maka untuk menanggulanginya diperlukan antibiotik. Penggunaan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian dengan judul Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Pembahasan Penelitian dengan judul Evaluasi Rasionalitas Penggunaan Antibiotik pada Pengobatan Pasien Infeksi Saluran Kemih di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penelitian menunjukan bahwa penyakit ternak di Indonesia dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil penelitian menunjukan bahwa penyakit ternak di Indonesia dapat disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya, bakteri, virus, dan parasit. Dari ketiga faktor tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Infeksi merupakan penyakit dan masalah kesehatan utama di berbagai negara termasuk Indonesia. Penularan infeksi dapat terjadi dari satu orang ke orang lain atau dari
Lebih terperinciAve Olivia Rahman 1. Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi
UJI KEPEKAAN BAKTERI YANG DIISOLASI DARI PASIEN DENGAN BAKTERIURIA TERHADAP ANTIBIOTIK AMOKSISILIN, LEVOFLOKSASIN DAN CIPROFLOKSASIN DI LABORATORIUM MIKROBIOLOGI RSUD RADEN MATTAHER JAMBI PERIODE OKTOBER
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau yang dikenal pembesaran prostat jinak sering ditemukan pada pria dengan usia lanjut. BPH adalah kondisi dimana terjadinya ketidakseimbangan
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. Staphylococcus aureus, merupakan masalah yang serius, apalagi didukung kemampuan
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Munculnya strain bakteri yang resisten terhadap banyak antibiotik termasuk bakteri Staphylococcus aureus, merupakan masalah yang serius, apalagi didukung kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepanjang sejarah manusia, jutaan orang dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi bakteri. Infeksi dapat menular dari satu orang ke orang lain atau dari hewan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Antibiotik merupakan golongan obat yang paling banyak digunakan di dunia terkait dengan banyaknya kejadian infeksi bakteri. Sekitar 10-40% anggaran kesehatan di dunia
Lebih terperinciDISTRIBUSI DAN POLA KEPEKAANENTEROBACTERIACEAE DARI SPESIMEN URIN DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI JUNI 2015
DISTRIBUSI DAN POLA KEPEKAANENTEROBACTERIACEAE DARI SPESIMEN URIN DI RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE JANUARI JUNI 2015 Silvia Sutandhio* ), Lindawati Alimsardjono** ), Maria Inge Lusida** ) ABSTRACT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai sumber infeksi, seperti: gigi, mulut, tenggorok, sinus paranasal, telinga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Abses leher dalam adalah terkumpulnya nanah (pus) di dalam ruang potensial yang terletak di antara fasia leher dalam, sebagai akibat penjalaran dari berbagai sumber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita semua umur,
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi yang menyerang saluran kemih. Infeksi saluran kemih dapat terjadi pada pria maupun wanita semua umur, ternyata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. diare. Infeksi enteric yang disebabkan oleh bakteri E.coli dapat terjadi pada usus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Escherihia coli merupakan mikrobiota normal dalam saluran intestinal. Sebagian besar dari E.coli merupakan bakteri komensal yang tidak berbahaya, tetapi beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Saluran kemih merupakan salah satu organ yang paling sering terjadi infeksi bakteri. Infeksi saluran kemih (ISK) adalah istilah umum yang dipakai untuk menyatakan adanya
Lebih terperinciPOLA BAKTERI PADA URIN PASIEN YANG MENGGUNAKAN KATETER URETRA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
POLA BAKTERI PADA URIN PASIEN YANG MENGGUNAKAN KATETER URETRA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO 1 Jemmy C. Sie 2 Olivia Waworuntu 2 John Porotuo 1 Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rinitis alergi merupakan inflamasi kronis mukosa saluran hidung dan sinus yang disebabkan berbagai macam alergen. Rinitis alergi juga merupakan masalah kesehatan global
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Antibiotika 1. Definisi Antibiotika adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh jamur dan bakteri, yang memiliki khasiat mematikan atau menghambat pertumbuhan kuman, sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bagian tubuh manusia seperti kulit, mukosa mulut, saluran pencernaan, saluran ekskresi dan organ reproduksi dapat ditemukan populasi mikroorganisme, terutama bakteri.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Infeksi masih merupakan salah satu penyebab utama kematian dan kesakitan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di Indonesia. Infeksi merupakan
Lebih terperinciPOLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA SEPSIS BAYI DI RUANG PICU DAN NICU RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015
POLA RESISTENSI BAKTERI TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PENDERITA SEPSIS BAYI DI RUANG PICU DAN NICU RUMAH SAKIT X PERIODE AGUSTUS 2013-AGUSTUS 2015 PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia. adalah infeksi. Sekitar lima puluh tiga juta kematian
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Salah satu penyebab kematian tertinggi di dunia adalah infeksi. Sekitar lima puluh tiga juta kematian di seluruh dunia pada tahun 2002, sepertiganya disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. melaksanakan tugas teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang. bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Puskesmas Rowosari Puskesmas Rowosari adalah unit organisasi fungsional yang melaksanakan tugas teknis Dinas Kesehatan Kota Semarang yang bertanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang rawat intensif atau Intensive Care Unit (ICU) adalah unit perawatan di rumah sakit yang dilengkapi peralatan khusus dan perawat yang terampil merawat pasien sakit
Lebih terperinciKlebsiella pneumoniae. Gamma Proteobacteria Enterobacteriaceae. Klebsiella K. pneumoniae. Binomial name Klebsiella pneumoniae
Klebsiella pneumoniae Kingdom: Phylum: Class: Order: Family: Genus: Species: Bacteria Proteobacteria Gamma Proteobacteria Enterobacteriales Enterobacteriaceae Klebsiella K. pneumoniae Binomial name Klebsiella
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Sejumlah 205 sampel susu kuartir yang diambil dari 54 ekor sapi di 7 kandang peternakan rakyat KUNAK, Bogor, diidentifikasi 143 (69.76%) sampel positif mastitis subklinis (Winata 2011).
Lebih terperinciPOLA KUMAN PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT INTENSIF. RSUP Dr. KARIADI SEMARANG ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH
POLA KUMAN PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG RAWAT INTENSIF RSUP Dr. KARIADI SEMARANG ARTIKEL PENELITIAN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat dalam menempuh Program Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1998 WHO melaporkan bahwa infeksi merupakan penyebab kematian kedua setelah kardiovaskular dengan angka mencapai 13,3 juta orang yang meninggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Penyakit infeksi masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Diare, infeksi saluran nafas, malaria, tuberkulosis masih menjadi penyebab utama kematian.
Lebih terperinci