PENGARUH MODAL, AKTIVA LANCAR, TERHADAP KEUNTUNGAN LPD DESA PAKRAMAN TIMPAG KECAMATAN KERAMBITAN KABUPATEN TABANAN

Transkripsi

1 PENGARUH MODAL, AKTIVA LANCAR, TERHADAP KEUNTUNGAN LPD DESA PAKRAMAN TIMPAG KECAMATAN KERAMBITAN KABUPATEN TABANAN I MADE GITRA ARYAWAN IDA BAGUS GDE WIRAKUSUMA Fakultas Ekonomi Universtas Tabanan ABSTRAK Sebagai salah satu program pokok Pemerintah dalam pembangunan pedesaan dan peningkatan pendapatan masyarakat yang berpengasilan rendah, maka Departemen Dalam Negeri melalui Pemerintah Daerah. Mengembangkan Lembaga Lembaga Perkreditan Rakyat. Pemerintah Daerah membentuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang memiliki kaitan langsung dengan ekonomi Masyarakat pedesaan dan lembaga subak. Harapan masyarakat dengan terbentuknya LPD ini mampu menampung dan menjangkau akan kredit yang dibutuhkan masyarakat. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai LPD maka penelitian ini dilakukan di LPD Desa Pakraman Timpag Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Penelitian tentang LPD ini membahas, Pengaruh Modal, dan Aktiva Lancar terhadap Keuntungan LPD Desa Pakraman Timpag, Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Penelitian ini adalah untuk mengtahui pengaruh Modal, dan Aktiva Lancar terhadap Keuntungan adapun keuntungan LPD Desa Pakraman Timpag Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Adalah dengan penambahan modal rata-rata Rp 1000 maka rata-rata keuntungan Rp 485. Dan dengan penambahan Aset rata-rata Rp 1000 maka keuntunan rata-rata sebesar Rp 5. Penetuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan LPD Timpag, merupakan LPD yang dibentuk dengan tujuan mendorong pengembangan ekonomi masyarakat desa dan ( memberantas ijon, dikalangan petani) melalui tabungan dan penyaluran modal yang efektif, serta LPD Timpag memiliki pembukuan yang lengkap. Unit kegiatan yang dilakukan LPD Timpag yaitu tabungan, deposito, dan memberikan pinjaman. Perkembangan unit kegiatannya cukup baik bahkan meningkat setiap tahunnya serta anggotanya yang terus meningkat setiap tahun, dalam sepuluh tahun ini. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa modal, dan aktiva lancar secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap keuntungan LPD Desa Pakraman Timpag Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Oleh karena aktiva lancar berpengaruh positif tapi tidak signifikan. Disarankan hendaknya LPD berhati-hati mempergunakan aktiva Lancar agar bisa lebih likuid. Serta Pemerintah selalu membina LPD melalui Dinas terkait. Kata Kunci: Modal, aktiva, keuntungan, LPD PENDAHULUAN Perkembangan pembangunan perekonomian Indonesia khususnya pada masyarakat pedesaan di Bali merupakan hal yang penting untuk menunjang perekonomian suatu negara dan pembangunan bangsa. Menurut Fried Wijaya (1991), ijon merupakan bentuk perkreditan informal yang berperan aktif dalam pembangunan nasional sangatlah erat kaitannya. Pembangunan nasional di Indonesia dititik beratkan kepada sektor perekonomian yang ditujukan agar teciptanya struktur perekonomian yang seimbang. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari trilogi pembangunan yaitu stabilitas nasional, pemerataan pembangunan serta pertumbuhan perekonomian. Keberhasilan Trilogi Pembangunan akan menyentuh semua 208 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

2 lapisan masyarakat dan terciptanya suatu stabilitas nasional. Pemerataan pembangunan serta pertumbuhan perekonomian yang diharapkan sehingga dapat menciptakan peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia terutama masyarakat di daerah pedesaan. Provinsi Bali memiliki lembaga organisasi sosial yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah Bali. Salah satu lembaga organisasi sosial yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian Daerah Bali adalah desa pekraman untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa pekraman diperlukan adanya sebuah lembaga ekonomi yang dapat menunjang serta meningkatkan perekonomian desa pekraman. Pemerintah provinsi Bali membentuk suatu lembaga ekonomi yang diharapkan dapat menunjang serta membangkitkan prekonomian desa pekraman yang sekarang dikenal dengan nama Lembaga Perkreditan Desa. Lembaga Perkreditan Desa atau yang lebih dikenal dengan sebutan LPD pertama kali didirikan pada tahun Berdasarkan keputusan Gubernur Provinsi Bali No 3 tahun 2007 tentang Lembaga perkreditan Desa (LPD) merupakan salah satu unsur Kelembagaan Desa Pekraman yang menjalankan fungsi keuangan Desa pekraman untuk mengelola potensi keuangan Desa Pekraman. Ketentuan tersebut menunjukkan bahwa LPD merupakan suatu bentuk lembaga ekonomi yang diakui dan dikukuhkan dalam status hukum sebagai suatu bentuk badan usaha keuangan yang bersifat khusus, yaitu hanya menyelenggarakan kegiatan usaha dalam Desa Pekraman saja. Landasan operasional LPD berpegang pada awig-awig desa pekraman, yang mengedepankan ikatan kekeluargaan dan semangat gotong royong untuk warga desa pekraman (Cahyadi, 2014). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan LPD adalah menerima atau menghimpun dana dari masyarakat desa dalam bentuk tabungan dan deposito, memberikan pinjaman hanya kepada masyarakat desa, menerima pinjaman dari lembaga-lembaga keuangan dan menyimpan kelebihan likuiditasnya pada Bank Pembangunan Daerah Bali. Peran LPD yang Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 mengkhusus yaitu mendorong pembangunan Desa Pakraman dan kesempatan berusaha bagi masyarakat Desa serta ikut berperan dalam menunjang program pemerintah dalam mengentaskan Kemiskinan. Pendirian Lembaga Keuangan Mikro (LKM) merupakan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah akselibilitas kredit yang banyak dialami pelaku usaha mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini terjadi karena hingga saat ini kalangan perbankan sulit memberikan dukungan berupa bantuan pinjaman /kredit untuk pelaku usaha berskala UMKM. Selain mensyaratkan agunan dan tertib administrasi yang sulit dipenuhi UMKM, Perbankan juga cendrung enggan memberikan kredit untuk skala kecil seperti yang dibutuhkan UMKM (Ismawan dan Budiantoro, 2005) Di Bali terdapat salah satu bentuk LKM yaitu LPD (Lembaga Perkreditan Desa). LPD merupakan lembaga keuangan milik desa pekraman. Pembentukan LPD didasari oleh adanya warisan budaya berupa desa pekraman yang merupakan suatu bentuk/wadah sistem pemerintahan tingkat desa yang terdiri dari ikatan kekeluargaan. Prof. Dr I B Mantra sebagai tokoh yang sangat memperhatikan kelangsungan adat dan budaya serta perekonomian masyarakat Bali telah menciptakan gagasan ide untuk mengembangkan pola simpan pinjam menjadi sebuah lembaga yang dapat mendorong pembangunan perekonomian masyarakat sekaligus dapat melestarikan adat dan budaya yaitu LPD (Lembaga Perkreditan Desa). Pendirian LPD Merupakan tindak lanjut dari hasil seminar kredit pedesaan di Semarang Pebruari 1981, lalu ditindaklanjuti dengan keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 2 Tanggal 1 Nopember 1984, tentang pendirian LPD dan tahun 1985 dibentuk 8 LPD disetiap Kabupaten di Bali Peraturan perundang-undangan tentang LPD adalah sebagai berikut. 1. Peraturan Daerah Provinsi Bali No 3 Tahun 2001 tentang Desa Pekraman (Lembaga Daerah Provinsi Bali Tahun 2001 Nomor 29 Seri D), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 tahun 2003 tentang perubahan atas 209

3 peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 tahun 2001 tentang Desa Pekraman (Lembaga Daerah Provinsi Bali Tahun 2003 Nomor 11) 2. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tentang Lembaga Perkreditan Desa (Lembaga Daerah Provinsi Bali 2002 Nomor 20, Tambahan Lembaga Daerah Nomor 3), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 3 Tahun 2007 Tentang perubahan atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 8 tahun 2002, tentang Lembaga Perkreditan Desa (Lembaga Provinsi Bali Tahun 2007 Nomor 3). 3. Peraturan Gubernur Bali Tanggal 15 Mei 2008 Nomor 16 tahun 2008 tentang pengurus dan pengawas internal Lembaga Perkreditan Desa (Berita Daerah Provinsi Bali tahun 2008 Nomor 16). 4. Peraturan Walikota Denpasar tanggal 29 Desember 2006 Nomor 40 tahun 2006 tentang Pedoman Pembinaan LPD (Lembaga Perkreditan Desa) di Kota Denpasar(Berita daerah Kota Denpasar Nomor 37). Sebagai salah satu wadah kekayaan, LPD menjalankan fungsinya dalam bentuk usaha-usaha ke arah peningkatan taraf hidup masyarakat Desa dan dalam kegiatannya banyak menunjang Pembangunan desa. Tujuan usaha LPD antara lain; mendorong pembangunan ekonomi masyarakat desa melalui kegiatan menghimpun dana seperti tabungan, deposito dan menyalurkan dana pinjaman kepada masyarakat desa, menghapus gadai gelap dan sejenisnya, menciptakan pemerataan kesempatan berusaha dan perluasan kesempatan kerja bagi krama desa, meningkatkan daya beli dan melancarkan lalu lintas pembayaran dan peredaran uang di desa serta memberantas ijon yang seperti diketahui bahwa ijon merupakan kegiatan jual beli tanaman, buah atau biji yang belum siap untuk di panen. Ijon atau dalam bahasa arab dinamakan mukhadlaroh, yaitu menjual belikan buahbuahan atau biji-bijian yang masih hijau (Kompasina, 2007) atau dalam buku lain dinamakan al-muhaqalah yaitu menjual hasil pertanian sebelum tampak atau menjualnya ketika masih muda. Menurut Fried Wijaya (1991), ijon merupakan bentuk perkreditan informal yang berkembang di pedesaan. Transaksi ijon tidak seragam dan bervariasi, tetapi secara umum ijon adalah adalah bentuk kredit uang yang dibayar kembali dengan hasil panen yang masih muda. Ini merupakan pengadaian tanaman yang masih hijau, artinya belum siap waktnya untuk dipetik, dipanen atau dituai. Tingkat bunga kredit jika diperhitungkan pada waktu pengembalian akan sangat tinggi, antara 10 sampai dengan 40 persen. Umumnya pemberi kredit merangkap pedagang hasil panen yang menjadi pengembalian hutang. Praktek hijon yang dilakukan pedagang/tengkulak hasil pertanian sudah mengakar dan menjadi tradisi perdagangan hasil pertanian di pedesaan. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk membebaskan petani dari jeratan ijon yaitu di setiap desa telah dibentuk Badan Kredit Desa dan inisiatif untuk membentuk koperasi pertanian. Oleh sebab itu LPD merupakan salah satu solusi yang tepat guna mengurangi bahkan memberantas praktek ijon (Bisnis Bali, METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian ini aktivitas yang dipilih adalah metode analisis verifikatif dan pendekatan kuantitatif yaitu merupakan metode yang melakukan pengujian terhadap permasalahan yang tengah diteliti berdasarkan kepada teori dan data empirik. Variabel X1 (independen) = Modal Variabel X2 (independen) = aktiva lancar Variabel Y (dependen) = keuntungan LPD Penelitian ini dilakukan di LPD Desa Pakraman Timpag Kecamatan Kerambitan Kabupaten Tabanan. Responden penelitian ini adalah merupakan informan kunci yang diambil secara sengaja yang paling banyak tahu tentang LPD yaitu ketua, bagian keuangan, dan bagian kredit. Desain Penelitian adalah metode yang digunakan dalam penelitian ini metode Deskriptif Kuantitatif, dimana metode ini dibagi dalam metode deskriptif dan metode kuantitatif sehingga dengan menggambarkan 210 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

4 pembahasan yang lebih banyak berhubungan dengan rumus yang bersumber dari laporan keuangan. Data yang dibutuhkan diperoleh baik dari sumber primer maupun sekunder dengan menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : Studi Kepustakaan (Library Research); dan Studi Lapangan (Field Research); Analisis regresi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penggunaan modal dan aktiva lancar terhadap keuntungan LPD Pengaruh Modal, Dan Aktiva Lancar Terhadap Keuntungan Pada LPD Timpag Kabupaten Tabanan TH MODAL AKTIVA LANCAR KEUNTUNGAN Sumber : Diolah dari data sekunder HASIL DAN PEMBAHASAN Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda yaitu untuk menganalisis pengaruh faktor modal dan aktiva lancar terhadap keuntungan LPD. Analisis regresi linier berganda juga digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel bebas (modal dan aktiva lancar) terhadap variabel terikat (keuntungan LPD). Selanjutnya setelah besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diketahui yang ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi, maka diuji dengan uji t secara parsial dan uji F secara bersama-sama Analisis Regresi Linier Berganda Berdasarkan perhitungan (diolah melalui SPSS) pada Lampiran 2 pada dua buah variabel bebas (X1, X2,) dan satu variabel terikat (Y), maka rangkuman dari hasil pengolahan data tersebut terlihat pada tabel 2. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 Tabel 2. Hasil perhitungan Regresi linier Berganda Metode Full Regression Variabel Bebas koefisien Regresi t sig Modal (X1) Aktiva lancar (X2) Konstanta = Koefisien determinasi(r) = F ratio = Signifikansi = ᵃ Sumber : Diolah Berdasarkan Tabel di atas dapat dibuat satu persamaan model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = X X2 Persamaan regresi linier berganda di atas dapat dijelaskan koefisien koefisien regresinya masing-masing sebagai berikut : 1. Intercept (bo) diperoleh sebesar (bertanda negatif), artinya apabila modal (X1) sebesar nol rupiah. Aktiva lancar, sebesar nol rupiah,, maka keuntungan LPD rata-rata sebesar rupiah 211

5 2. Koefisien regresi (b1) untuk variabel modal (X1) diperoleh sebesar (bertanda positif) artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah positif atau setiap kenaikan modal sebesar 1000 rupiah, maka keuntungn akan naik rata-rata sebesar Rp.484 dengan asumsi bahwa variabel aktiva lancar (X2), adalah konstan, dan sebaliknya. 3. Koefisien regresi (b2) untuk variabel aktiva Lancar (X2) diperoleh sebesar (bertanda positif) artinya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah searah atau setiap penambahan aktiva lancar (X2) 1000 rupiah maka keuntungan turun rata-rata 005 rupiah dalam satu tahun dengan asumsi bahwa variabel modal (X1), konstan dan sebaliknya. Berdasarkan analisis regresi linier berganda juga diperoleh nilai, R² atau koefisien determinasi berganda dari keuntungan LPD diperoleh sebesar 0.951, nilai ini berarti bahwa sebesar 95.10% variasi variabel keuntungan LPD ditentukan oleh variasi variabel modal (X1) dan variabel aktiva lancar (X2) secara bersama-sama, sedangkan sebesar 4.9% variabel keuntungan LPD ditentukan oleh faktor lain di luar modal, dan aktiva lancar yang tidak masuk dalam model. Uji Hipotesis (menguji koefisien regresi berganda) Pengujian koefisien regresi berganda bertujuan untuk menguji signifikansi hubungan antara variabel-variabel (X) dengan variabel terikat (Y) baik secara individu atau secara bersama-sama. Pengujian-pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut 1. Uji koefisien b1, nilai t hitung diperoleh sebesar sedangkan nilai t tabelnya dengan derajat bebas 5% atau t diperoleh sebesar Oleh karena t hitung > t tabel (8.876> 1.894), maka Ho ditolak Ha diterima, berarti modal berpengaruh nyata terhadap keuntungan LPD (lampiran) 2. Uji koefisien b2 nilai t hitungnya diperoleh sebesar nilai t tabelnya dengan derajat bebas 5% diperoleh sebesar Oleh karena t hitung < t tabel (1.441<1.89), maka Ho diterima, Ha ditolak berarti aktiva lancar tidak berpengaruh nyata terhadap keuntungan LPD /non signifikan (lampiran 2) 3. Uji F tes (uji variance untuk memperkuat nilai R2, yang mana dari hasil perhitungan F hitung diperoleh sebesar sedangkan F tabel dengan derajat bebas 5%diperoleh sebesar Oleh karena t hitung lebih besar dari F tabel ( > 4.737) maka Ho ditolak, Ha diterima berarti modal (X1), aktiva lancar (X2),) berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keuntungan LPD. Uji Anova (menguji koefisien regresi berganda) Tabel 3. Tabel Uji ANOVA (Uji F) X1, X2 terhadap Y Anava b Sum of Mean Model Squares Df Square F Sig. 1 Regressi on 2.481E E a Residual 1.274E E14 Total 2.609E16 9 a. Predictors: (Constant), AKTIVA_LANCAR, MODAL b. Dependent Variable: KEUNTUNGAN Bandingkan nilai signifikan (0,000 ᵃ) dengan nilai derajat bebas 5%. Nilai signifikansi ᵃ < 0.05 maka Ho ditolak artinya modal (X1), dan Aktiva Lancar (X2) berpengaruh signifikan terhadap keuntungan LPD. Model Summary (menguji koefisien regresi berganda) Tabal 3. Tabel Uji Model Summary Model Summaryb Model R Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), AKTIVA_LANCAR, MODAL b. Dependen Variabel Keuntungan LPD Nilai koefisien determinasi (R Square) = % artinya nilai tersebut menunjukkan bahwa modal (X1) dan Aktiva Lancar (X2) berpengaruh signifikan terhadap keuntungan LPD sebesar 95,10% dari kedua variabel bebas tersebut sedangkan sisanya sebesar 4.9%. 212 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016

6 ditentukan oleh variabel-variabel lain yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas tersebut. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Modal berpengaruh positif dan nyata (signifikan) terhadap keuntungan LPD yang ditunjukkan oleh koefisien regresi (b1) sebesar t hitung lebih dari t tabel (8.876 > 1.833). 2. Aktiva Lancar berpengaruh tidak nyata (non signifikan) terhadap keuntungan LPD yang ditunjukkan oleh koefisien regresi (b2) sebesar dan t hitung lebih kecil dari t tabel (1.441 < 1.833). 3. Modal, aktiva lancar, berpengaruh nyata secara serempak/bersama-sama terhadap keuntungan LPD. Hal ini ditunjukkan oleh nilai F hitung lebih besar dari F tabel ( > 4,445). Oleh karena F hitung lebih besar dari F tabel (66.165> 4.445) maka Ho ditolak, Ha diterima berarti Modal (X1) dan Aktiva Lancar (X2) berpengaruh nyata (signifikan) terhadap keuntungan LPD. Saran 1. Modal berpengaruh positif dan nyata (signifikan) terhadap keuntungan LPD Desa Pakraman Timpag, Desa Timpag Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Oleh karena berpengaruh positif disarankan modal lebih diperbesar melalui keuntungan yang setiap tahunnya bertambah. 2. Oleh karena aktiva lancar berpengaruh negatif secara dan non signifikan hendaknya LPD berhati-hati memgunakan aktiva agar bisa lebih likuid. Serta Pemerintah selalu membina LPD melalui Dinas terkait. 3. Disarankan agar LPD Desa Pakraman Timpag lebih meningkatkan keuntungan sebagai syarat dalam pengembangannya. Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016 DAFTAR PUSTAKA Bisnis Bali, Kelola Aset Rp. 7.8 Milyar, LPD. Diakses Tanggal 16 Oktober, Cahyadi, Putu, Pengaruh Cash Turnover Loan to Deposit Ratio, Capital, Adequacy ratio dan Dana Faried Widjaya, Pengantar Ilmu Ekonomi, Edisi 1, Jakarta: Universitas Terbuka. Hermawati, Ana, Analisis Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Prifitabilitas (Studi kasus pada Industri Barang konsumsi di Bursa Efek Jakarta). Husein Umar, Metode Riset Bisnis. Pengaruh Efisiensi Modal Kerja, Likuiditas, dan Solvabilitas Terhadap Profitabilitas. Jakarta: PT Gramadia Pustaka Utama. Kuncoro, Mudrajad dan Suhardjono, Manajemen Perbankan. Yogyakarta: BPFE. Moh. Nasir, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Munawir, S Analisis Laporan Keuangan, Edisi 4, Yogyakarta: Liberty. Pemerintah Provinsi Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 3 tahun 2007, Tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Provinsi Bali Pemerintah Provinsi Bali, Peraturan Daerah Provinsi Bali No. 8 tahun 2002, Tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD), Disertai Keputusan Gubernur Bali. Laporan Keuangan Tahun 2005 Laporan Keuangan Tahun 2006 Laporan Keuangan Tahun 2007 Laporan Keuangan Tahun Laporan Keuangan Tahun

7 Laporan Keuangan tahun Laporan Keuangan Tahun Laporan Keuangan Tahun Laporan Keuangan Tahun Laporan Keuangan Tahun Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat 1 Bali No3 Tahun 2007, Tentang Lembaga Perkreditan Desa. Simorangkir, Pengantar Laporan, Keuangan Bank dan Non Bank. Jakarta: Ghalia. Yogi Premana, Analisis Determinasi Profit, LPD Kecamatan Kuta dan LPD Kecamatan Mengwi. Skripsi Jurusan Manajemen FE dan Bisnis Universitas Udayana. 214 Majalah Ilmiah Untab, Vol. 13 No. 2 September 2016