ANGGREVITA MANALU DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANGGREVITA MANALU DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014"

Transkripsi

1 ` ANALISIS DATA PANEL UNTUK MENGETAHUI PEUBAH- PEUBAH YANG MEMPENGARUHI JUMLAH EKSPOR UDANG INDONESIA (Studi pada Negara Tujuan Utama Ekspor Udang Indonesia Periode ) ANGGREVITA MANALU DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

2

3 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Data Panel untuk Mengetahui Peubah-peubah yang Mempengaruhi Jumlah Ekspor Udang Indonesia (Studi pada Negara Tujuan Utama Ekspor Udang Indonesia Periode ) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juli 2014 Anggrevita Manalu NIM G

4 ABSTRAK ANGGREVITA MANALU. Analisis Data Panel untuk Mengetahui Peubahpeubah yang Mempengaruhi Jumlah Ekspor Udang Indonesia (Studi pada Negara Tujuan Utama Ekspor Udang Indonesia Periode ). Dibimbing oleh MOHAMMAD MASJKUR dan I MADE SUMERTAJAYA. Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang mendukung dan berperan penting dalam perdagangan internasional. Komoditas ekspor perikanan yang paling utama di Indonesia adalah udang. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel mengenai peubah-peubah yang mempengaruhi jumlah ekspor udang Indonesia. Individu yang digunakan adalah tiga belas negara tujuan utama ekspor pada periode waktu 2005 sampai Berdasarkan hasil penelitian ini, model analisis data panel yang sesuai untuk menggambarkan pengaruh harga rata-rata, PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK terhadap jumlah ekspor adalah model pengaruh tetap individu dengan transformasi dan penambahan komponen AR(1). Peubah yang berpengaruh nyata adalah harga ratarata dan PDB. Nilai R 2 dan R 2 -terkoreksi pada model adalah 94.16% dan 92.70%. Kata kunci: analisis data panel, udang, Uji Chow, Uji Hausman ABSTRACT ANGGREVITA MANALU. Analysis of Panel Data for Knowing Variabel Which Influence Shrimp Export (Studied in Major Destination Countries of Indonesian Shrimp Export on Period ). Supervised by MOHAMMAD MASJKUR and I MADE SUMERTAJAYA. International trade is trading which be done by people in a country with people in other country to be based on agreement of together. Indonesian has fishery resources that support and important role in international trade. The main export fisheries commodity in Indonesian are shrimp. Data be used in this study are panel data about variable which influence export quantity of Indonesian shrimp. Individual be used is thirteen of major destination countries to export on period 2005 until Based on this study, analysis model of panel data which be appropriate to draw influence of average price, GDP, population, exchange rate and CPI toward export quantity are individual fixed effect model with transformation and adding AR(1) component. The significant influence variable are average price and GDP. R-Square and R-Square Adjusted of value model of 94.16% and 92.70%. Key words : analysis of panel data, Chow test, Hausman test, shrimp

5 ANALISIS DATA PANEL UNTUK MENGETAHUI PEUBAH- PEUBAH YANG MEMPENGARUHI JUMLAH EKSPOR UDANG INDONESIA (Studi pada Negara Tujuan Utama Ekspor Udang Indonesia Periode ) ANGGREVITA MANALU Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Statistika pada Departemen Statistika DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

6

7 Judul Skripsi : Analisis Data Panel untuk Mengetahui Peubah-peubah yang Mempengaruhi Jumlah Ekspor Udang Indonesia (Studi pada Negara Tujuan Utama Ekspor Udang Indonesia Periode ) Nama : Anggrevita Manalu NIM : G Disetujui oleh Ir Mohammad Masjkur, MS Pembimbing I Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi Pembimbing II Diketahui oleh Dr Anang Kurnia, MSi Ketua Departemen Tanggal Lulus:

8 PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala cinta kasih dan karunia-nya serta segala tuntunan dan penyertaannya selama proses penyelesaian karya ilmiah dengan judul Analisis Data Panel untuk Mengetahui Peubah-Peubah yang Mempengaruhi Jumlah Ekspor Udang Indonesia (Studi pada Negara Tujuan Utama Ekspor Udang Indonesia Periode ). Karya ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapat gelar Sarjana Statistika di Departemen Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari bahwa selama proses perkuliahan dan penyusunan karya ilmiah ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada: 1. Keluarga tercinta yaitu Bapak Mantak Manalu, Mama Ganda Sariyanti Nababan, kakak Anggresia Manalu dan adik Nathanael Manalu yang telah memberikan kasih sayang, doa, perhatian, semangat dan dukungannya sampai saat ini. 2. Bapak Ir Mohammad Masjkur, MS dan Bapak Dr Ir I Made Sumertajaya, MSi selaku dosen pembimbing yang telah memberikan banyak masukan selama penulisan karya ilmiah ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr Ir Aji Hamim Wigena, MSc selaku dosen penguji yang memberi saran kepada penulis. 3. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Nanie dan Martua yang merupakan teman diskusi dalam pembuatan karya ilmiah ini. 4. Disamping itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Eka, Aisyah, Tia, Hani, Harumi, Ria, Lena, Lizza, Rahma, Astrid, Icha, Fascah dan seluruh teman-teman diaspora PMK IPB yang telah memberikan kasih sayang, semangat dan dukungan selama perkuliahan. Mohon maaf apabila dalam penulisan karya ilmiah masih terdapat kekurangan. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat. Bogor, Juli 2014 Anggrevita Manalu

9 DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vii DAFTAR GAMBAR vii DAFTAR LAMPIRAN vii PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 METODOLOGI 2 Bahan 2 Metode Analisis Data 2 HASIL DAN PEMBAHASAN 7 Eksplorasi Data 7 Analisis Data Panel 9 SIMPULAN 16 SARAN 16 DAFTAR PUSTAKA 16 LAMPIRAN 18 RIWAYAT HIDUP 27

10 DAFTAR TABEL 1 Peubah bebas yang digunakan dalam penelitian 2 2 Deskriptif jumlah ekspor udang Indonesia per negara (dalam ton) 8 3 Deskriptif jumlah ekspor udang Indonesia per tahun (dalam ton) 8 4 Korelasi peubah-peubah 9 5 Nilai pengaruh spesifik individu setiap negara pada model pengaruh tetap individu 10 6 Nilai pengaruh spesifik waktu setiap negara pada model pengaruh tetap waktu 11 7 Hasil Uji Chow 11 8 Hasil Uji Hausman 12 9 Hasil Uji Glesjer model pengaruh tetap individu Hasil Uji Multikolinearitas model pengaruh tetap individu Hasil Uji Glesjer model pengaruhtetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) HasilUjiMultikolinearitas model pengaruhtetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) Nilai pengaruh spesifik individu model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) 16 DAFTAR GAMBAR 1 Grafik pergerakan jumlah ekspor udang Indonesia (Y) 7 DAFTAR LAMPIRAN 1 Diagram alur analisis data panel 18 2 Grafik pergerakan masing-masing peubah bebas Grafik pergerakan harga rata-rata (X 1 ) Grafik pergerakan PDB negara importir (X 2 ) Grafik pergerakan jumlah penduduk negara importir (X 3 ) Grafik pergerakan nilai tukar (X 4 ) Grafik pergerakan IHK negara importir (X 5 ) 21 3 Hasil analisis model gabungan 22 4 Hasil analisis model pengaruh tetap individu 22 5 Hasil analisis model pengaruh tetap waktu 23 6 Hasil analisis model pengaruh acak individu 23 7 Hasil model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) 24 8 Penjabaran model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) 25 9 Fungsi Cobb-Douglas 26

11

12

13 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perdagangan internasional merupakan perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antara perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara ataupun pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Perdagangan internasional tercermin dari kegiatan impor, ekspor dan pinjaman atau kredit. Terdapat dua alasan utama yang menyebabkan negara-negara melakukan perdagangan internasional. Alasan pertama, negara-negara melakukan perdagangan internasional karena pada dasarnya negara-negara tersebut berbeda satu sama lain. Setiap negara dapat memperoleh keuntungan dengan melakukan sesuatu yang lebih baik. Alasan kedua, negara-negara melakukan perdagangan dengan tujuan untuk mencapai skala ekonomi dalam produksi. Maksudnya adalah jika setiap negara hanya memproduksi sejumlah barang tertentu, negara tersebut dapat menghasilkan barang-barang tersebut dengan skala yang lebih besar dan karenanya lebih efisien dibandingkan jika negara tersebut memproduksi segala jenis barang (Basri dan Munandar 2010). Indonesia memiliki sumberdaya perikanan yang mendukung dan berperan penting dalam perdagangan internasional. Sumberdaya perikanan Indonesia beragam dan tersedia dalam jumlah yang besar. Udang, ikan tuna, dan rumput laut merupakan komoditas ekspor utama perikanan di Indonesia. Diantara ketiga komoditas tersebut, udang merupakan komoditas ekspor bidang perikanan paling utama di Indonesia. Hal ini dikarenakan peluang pasar ekspor udang Indonesia yang besar dengan harga relatif stabil (Soemokaryo 2001). Namun demikian jumlah ekspor udang Indonesia tidak selalu meningkat. Menurut data Kementerian Kelautan dan Perikanan, jumlah ekspor udang dari tahun 2009 sampai 2012 tidak stabil. Pada tahun 2009 jumlah ekspor udang sebesar ton, tahun 2010 mengalami penurunan menjadi ton, pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan menjadi ton dan ton. Dalam melakukan ekspor terdapat tantangan secara internal maupun eksternal (Apridar 2012). Tantangan internal adalah masalah yang dihadapi oleh negara yang melakukan ekspor, seperti alat produksi, rumah tangga produksi atau yang lainnya. Adapun tantangan eksternal adalah keadaan dari negara importir seperti pendapatan negara tujuan ekspor, jumlah penduduk negara tujuan ekspor, indeks harga konsumen atau faktor lainnya dari negara tujuan. Selain memperhatikan faktor internal, negara yang akan melakukan ekspor juga perlu memperhatikan keadaan dari negara tujuan ekspornya. Terkait hal di atas, maka diperlukan adanya suatu analisis yang menggambarkan faktor-faktor yang memberi pengaruh terhadap jumlah ekspor pada komoditas yang diekspor. Telah dilakukan beberapa penelitian terkait hal tersebut, salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Karlinda pada tahun 2012 dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah ekspor mutiara. Penelitian yang dilakukan oleh Karlinda menggunakan data panel, yaitu menggabungkan data lintas individu dan data deret waktu. Selain penelitian

14 2 yang dilakukan oleh Karlinda, penelitian lainnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Irwanto pada tahun Penelitian Irwanto dilakukan pada komoditas kakao Indonesia. Sama seperti penelitian yang dilakukan Karlinda, pada penelitian Irwanto analisis yang digunakan analisis data panel. Dengan menggunakan data panel informasi yang didapatkan lebih banyak dibandingkan dengan menggunakan data lintas individu saja ataupun data deret waktu saja. Berdasarkan hal tersebut maka pada penelitian ini analisis yang digunakan adalah analisis data panel dengan mengamati faktor-faktor yang memberi pengaruh secara eksternal pada komoditas ekspor paling utama bidang perikanan di Indonesia yaitu udang. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peubah-peubah yang mempengaruhi jumlah ekspor udang Indonesia pada negara tujuan utama ekspor udang Indonesia periode 2005 sampai METODOLOGI Bahan Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari situs resmi Bank Dunia, UNCTAD, Kementerian Kelautan dan Perikanan dan juga didapatkan dari publikasi-publikasi yang diterbitkan oleh BPS. Pengamatan pada penelitian ini dilakukan pada tiga belas negara tujuan utama ekspor udang Indonesia yang tercantum pada Statistik Indonesia dengan periode pengamatan delapan tahun yaitu 2005 sampai Tiga belas negara tujuan utama ekspor udang Indonesia yang diamati yaitu Australia, Belgia, China, Perancis, Jerman, Hongkong, Italia, Jepang, Malaysia, Belanda, Singapura, Inggris dan Amerika. Peubah respon dalam penelitian ini adalah jumlah ekspor udang Indonesia (ton). Adapun peubah bebas yang digunakan sebanyak lima peubah seperti tercantum pada Tabel 1. Peubah bebas X1 X2 X3 X4 X5 Tabel 1 Peubah bebas yang digunakan dalam penelitian Keterangan peubah bebas Harga rata-ratan (US$ per ton) Pendapatan Domestik Bruto (PDB) negara importir (juta US$) Jumlah penduduk negara importir (ribu orang) Nilai tukar (rupiah) Indeks Harga Konsumen (IHK) negara importir (Tahun dasar 2000=100) Metode Analisis Data Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu: 1. Mengeksplorasi data untuk melihat gambaran umum dari data. 2. Melakukan analisis data panel, model umum data panel adalah sebagai berikut:

15 3 dengan: i :1, 2,..., 13, menunjukkan negara tujuan utama ekspor udang Indonesia t :1, 2,..., 8, menunjukkan periode waktu yang diteliti ( ) : koefisien intersep : koefisien slope : sisaan pada model Y it : peubah tidak bebas untuk negara ke-i dan waktu ke-t X kit : peubah bebas ke-k untuk negara ke-i dan waktu ke-t, k = 1, 2,..., 5 Model data panel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel sisaan satu arah, yaitu mengamati pengaruh spesifik individu saja ataupun pengaruh spesifik waktu saja. Sisaan satu arah untuk pengaruh spesifik individu dapat dijabarkan sebagai berikut: dengan: µ i : pengaruh spesifik individu ke-i yang tidak teramati : galat pada negara ke-i dan waktu ke-t untuk model pengaruh individu Adapun sisaan satu arah untuk pengaruh spesifik waktu dapat dijabarkan sebagai berikut: dengan: : pengaruh spesifik waktu ke-t yang tidak teramati : galat pada negara ke-i dan waktu ke-t untuk model pengaruh waktu Langkah-langkah dalam pemodelan dengan data panel, yaitu : a. Melakukan pendugaan parameter dengan model gabungan. Pendugaan parameter model gabungan dilakukan dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil (MKT). Pada model gabungan individu dan waktu dianggap sama sehingga untuk pendugaan parameternya dapat dilakukan dengan MKT biasa. Sisaan pada model gabungan tidak dijabarkan seperti pada model pengaruh tetap dan model pengaruh acak (Baltagi 2005). b. Melakukan pendugaan parameter dengan model pengaruh tetap individu. Pendugaan parameter model pengaruh tetap individu menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Peubah Boneka (Least Square Dummy Variable/LSDV) untuk membedakan antar individu, sehingga diperoleh nilai pengaruh spesifik individu (µ i ) (Baltagi 2005). c. Melakukan pendugaan parameter dengan model pengaruh tetap waktu. Sama seperti pada model pengaruh tetap individu pendugaan parameter model pengaruh tetap waktu menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Peubah Boneka (Least Square Dummy Variable/LSDV) untuk membedakan antar waktu, sehingga diperoleh nilai pengaruh spesifik waktu ( ) (Baltagi 2005). d. Spesifikasi model tahap pertama dilakukan dengan menggunakan Uji Chow untuk menentukan antara model gabungan, model pengaruh tetap individu dan model pengaruh tetap waktu. Uji Chow digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh individu ataupun pengaruh waktu. Adapun hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh individu adalah sebagai berikut :

16 4 H 0 : (tidak ada pengaruh individu) H 1 : minimal ada satu i sehingga (ada pengaruh individu) Adapun hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh waktu adalah sebagai berikut : H 0 : (tidak ada pengaruh waktu) H 1 : minimal ada satu t sehingga (ada pengaruh waktu) Statistik uji yang digunakan adalah : dengan N adalah jumlah individu, T adalah jumlah waktu dan K adalah jumlah peubah bebas. Keputusan tolak H 0 jika atau jika nilai-p < (Baltagi 2005). Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Uji Chow terdapat tiga alternatif model yang dapat disimpulkan yaitu: i. Jika dari pengujian hipotesis pengaruh individu dan pengaruh waktu diperoleh hasil H 0 tidak ditolak, maka model yang sesuai adalah model gabungan, yaitu (berhenti dan lanjut ke langkah 2g): ii. Jika dari pengujian hipotesis pengaruh individu diperoleh hasil H 0 ditolak dan pada pengaruh waktu H 0 tidak ditolak maka model yang dapat digunakan adalah model pengaruh tetap individu, yaitu: iii. Jika dari pengujian hipotesis pengaruh waktu diperoleh hasil H 0 ditolak dan pada pengaruh individu H 0 tidak ditolak maka model yang dapat digunakan adalah model pengaruh tetap waktu, yaitu : e. Melakukan pendugaan parameter dengan model pengaruh acak individu atau model pengaruh acak waktu. Pendugaan parameter model pengaruh acak dilakukan dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil Terampat. Pendugaan parameter dengan menggunakan MKT biasa pada model pengaruh acak akan menghasilkan pendugaan parameter yang bias (Baltagi 2005). Adapun jika pada spesifikasi model tahap pertama model pengaruh tetap individu yang terpilih maka pendugaan parameter yang dilakukan untuk spesifikasi tahap kedua adalah model pengaruh acak individu, sehingga model dapat dituliskan sebagai berikut: dengan merupakan pengaruh spesifik individu yang tidak teramati yang bersifat acak atau saling bebas dengan untuk setiap individu dan merupakan sisaan acak. Adapun jika pada spesifikasi model tahap pertama model pengaruh tetap waktu yang terpilih maka pendugaan parameter yang dilakukan untuk spesifikasi tahap kedua adalah model pengaruh acak waktu, sehingga model dapat dituliskan sebagai berikut:

17 dengan merupakan pengaruh spesifik waktu yang tidak teramati yang bersifat acak atau saling bebas dengan untuk setiap waktu dan merupakan sisaan acak. f. Spesifikasi model tahap kedua dilakukan dengan menggunakan Uji Hausman untuk menentukan antara model pengaruh acak dan model pengaruh tetap. Adapun hipotesis yang digunakan untuk menentukan antara model pengaruh tetap individu dan model model pengaruh acak individu adalah sebagai berikut : H 0 : (model pengaruh acak individu) H 1 : (model pengaruh tetap individu) Adapun hipotesis yang digunakan untuk menentukan nyata model pengaruh tetap waktu dan model model pengaruh acak waktu adalah sebagai berikut : H 0 : (model pengaruh acak waktu) H 1 : (model pengaruh tetap waktu) Statistik uji yang digunakan adalah : dengan 5 Karena maka dan saling bebas, didapat nilai Statistik uji ini menyebar khi-kuadrat dengan derajat bebas K (jumlah peubah bebas), adalah nilai dari statistik Uji Hausman, adalah vektor selisih dari koefisien pengaruh acak dengan koefisien pengaruh tetap, adalah vektor koefisien peubah bebas pengaruh tetap dan adalah vektor koefisien peubah bebas pengaruh acak. Hipotesis nol menyatakan model pengaruh acak lebih sesuai. Keputusan tolak H 0 jika dengan K adalah jumlah peubah bebas atau jika nilai-p < (Baltagi 2005). g. Melakukan pengujian pelanggaran asumsi serta melakukan penanganan pada asumsi yang dilanggar. Terdapat empat asumsi yang diujikan pada data panel yaitu : i. Kehomogenan ragam sisaan Salah satu uji yang dapat digunakan untuk mendeteksi asumsi ini adalah adalah Uji Glesjer. Pada Uji Glesjer dilihat ada atau tidaknya pengaruh setiap peubah bebas terhadap nilai mutlak sisaan dari model. Adapun hipotesis dari Uji Glejser adalah: H 0 : ragam sisaan homogen H 1 : ragam sisaan tidak homogen Adapun statistik uji t yang digunakan adalah :

18 6 ii. dengan merupakan koefisien kemiringan regresi, merupakan koefisien kemiringan yang dihipotesiskan dan merupakan simpangan baku kemiringan. Jika terdapat minimal satu peubah bebas yang memiliki nilai t hitung lebih besar dari t tabel atau nilai-p lebih kecil dari 0.05 maka dapat dikatakan peubah bebas memiliki pengaruh terhadap nilai mutlak sisaan atau disimpulkan bahwa model tidak homogen (Juanda 2009). Korelasi pada sisaan Uji Durbin-Watson adalah salah satu uji yang digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi. Adapun hipotesis dari Uji Durbin-Watson adalah: H 0 : sisaan saling bebas H 1 : sisaan tidak saling bebas Adapun nilai statistik uji yang digunakan adalah : iii. Jika nilai statistik Durbin-Watson terletak diantara wilayah du dan 4-dU maka dapat dikatakan model tidak mengalami masalah korelasi pada sisaan (Draper dan Smith 1992). Kenormalan sisaan Pengujian asumsi ini dapat dilakukan dengan menggunakan Jarque- Bera. Hipotesis untuk pengujian ini adalah: H 0 : sisaan menyebar normal H 1 : sisaan tidak menyebar normal Statistik uji Jarque-Bera dituliskan sebagai berikut : iv. Dengan S merupakan kesimetrikan sebaran data (skewness) dan K merupakan keruncingan sebaran data (kurtosis). Jika nilai statistik uji JB lebih besar dari nilai-p lebih kecil dari 0.05 maka dapat dinyatakan bahwa model tidak menyebar normal (Widarjono 2013). Multikolinearitas Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat diketahui dari nilai Variance Inflation Factors (VIF). Nilai VIF diperoleh dari : dengan merupakan koefisien determinasi ganda bila X k diregresikan terhadap semua peubah bebas lainnya. Suatu model diduga mengalami multikolinearitas jika minimal salah satu peubah bebasnya memiliki nilai VIF > 10 (Juanda 2009). Berdasarkan pelanggaran asumsi pada penelitian ini dilakukan penanganan yaitu dengan transformasi logaritma natural dan penambahan komponen AR(1) (Juanda 2009). Diagram alur untuk langkah-langkah analisis data panel di atas dapat dilihat pada Lampiran Evaluasi dan interpretasi model.

19 Jumlah ekspor udang Indonesia (ton) 7 HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Eksplorasi data dilakukan untuk memberikan gambaran dan informasi dari data tanpa mengambil keputusan secara umum. Eksplorasi data pada penelitian ini dengan menampilkan grafik pergerakan peubah-peubah yang digunakan. Selain itu menampilkan deskriptif peubah jumlah ekspor udang Indonesia per negara maupun per tahun, serta korelasi peubah jumlah ekspor udang Indonesia (Y) dengan peubah bebasnya (X1, X2, X3, X4, X5) Tahun Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura Gambar 1 Grafik pergerakan jumlah ekspor udang Indonesia (Y) Gambar 1 menunjukkan pergerakan jumlah ekspor udang Indonesia dalam satuan ton pada negara tujuan utama ekspor udang Indonesia. Jumlah ekspor udang Indonesia dari tahun 2005 sampai pada tahun 2012 ke negara-negara tujuan utama ekspor udang Indonesia berfluktuasi atau tidak stabil. Jumlah ekspor udang Indonesia ke Amerika dan Jepang jauh lebih tinggi dibandingkan negara tujuan ekspor lainnya. Hal ini dapat dilihat dari grafik kedua negara tersebut yang sangat tinggi jika dibandingkan yang lainnya. Grafik pergerakan setiap peubah harga rata-rata, PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK dapat dilihat pada Lampiran 2.1 sampai Lampiran 2.5. Pergerakan harga rata-rata setiap negara dari tahun 2005 sampai pada tahun 2012 berbeda dan tidak stabil. Negara tujuan ekspor udang Indonesia yang memiliki nilai PDB paling tinggi dibandingkan negara lainnya adalah negara Amerika. Nilai PDB setiap negara dari tahun 2005 sampai 2012 cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dari ketiga belas negara tujuan ekspor, negara dengan jumlah penduduk terbanyak adalah China. Pergerakan nilai tukar pada

20 8 setiap negara pada tahun 2005 sampai 2012 tidak stabil. Nilai tukar negara Inggris lebih tinggi dibandingkan negara lainnya dengan kecenderungan mengalami penurunan. Adapun IHK setiap negara cenderung mengalami peningkatan dari tahun 2005 sampai Negara dengan IHK paling tinggi dibandingkan yang lain adalah Australia. Tabel 2 Deskriptif jumlah ekspor udang Indonesia per negara (ton) Negara Rataan Simp. Baku Min Maks Total Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura Pada Tabel 2 memuat rataan, simpangan baku, nilai minimum, nilai maksimum dan total dari jumlah ekspor udang Indonesia untuk masing-masing negara tujuan ekspor. Negara Amerika memiliki nilai rataan jumlah ekspor terbesar jika dibandingkan dengan negara lainnya yaitu sebesar ton. Secara keseluruhan total jumlah ekspor udang Indonesia ke Amerika dari tahun 2005 sampai tahun 2012 paling tinggi yaitu sebesar ton dengan simpangan baku yang sangat besar dibanding negara lainnya, yang artinya bahwa jumlah ekspor ke negara Amerika berfluktuasi. Adapun negara dengan total ekspor udang paling kecil adalah negara Australia yaitu sebesar ton. Tabel 3 Deskriptif jumlah ekspor udang Indonesia per tahun (ton) Tahun Rataan Simp. Baku Min Maks Total Pada Tabel 3 memuat rataan, simpangan baku, nilai minimum, nilai maksimum dan total dari jumlah ekspor udang Indonesia untuk masing-masing

21 tahun. Dari hasil yang ada dapat dilihat bahwa dari tahun 2005 sampai 2012 nilai rataan jumlah ekspor udang Indonesia ke semua negara tujuan ekspor utama tidak stabil. Pada tahun 2005 nilai rataan jumlah ekspor ke semua negara sebesar ton dan tahun berikutnya tahun 2006 mengalami peningkatan namun kemudian mengalami penurunan maupun peningkatan hingga pada tahun Adapun nilai keragaman jumlah ekspor udang yang terkecil dari keseluruhan pada tahun Secara keseluruhan total jumlah ekspor udang Indonesia terbesar adalah pada tahun 2006, yaitu sebesar ton. Tabel 4 Korelasi peubah-peubah Y X1 X2 X3 X4 X * (0.000) X * * (0.000) (0.001) X * (0.299) (0.342) (0.000) X * * * (0.013) (0.039) (0.819) (0.000) X * (0.065) (0.412) (0.164) (0.357) (0.000) * Berpengaruh nyata pada taraf 5% 9 Pada Tabel 4 menunjukkan korelasi antara peubah jumlah ekspor udang Indonesia, harga rata-rata, PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK. Korelasi peubah bebas yang nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia (Y) adalah harga rata-rata (X1), PDB (X2) dan nilai tukar (X4). Adapun peubah jumlah penduduk (X3) dan IHK (X5) memiliki nilai-p lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar dan atau tidak nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia (Y). Korelasi antara peubah bebas yang paling kuat adalah nilai tukar (X4) dan IHK yaitu sebesar (X5) dengan nilai-p lebih kecil dari Analisis Data Panel Spesifikasi Model Spesifisikasi model dilakukan untuk memilih model yang sesuai antara model gabungan, model pengaruh tetap dan model pengaruh acak. Pada data panel terdapat dua tahap spesifikasi model. Spesifikasi tahap pertama menggunakan Uji Chow untuk memilih antara model gabungan, model pengaruh tetap individu dan model pengaruh tetap waktu. Alternatif pertama adalah model gabungan, hasil analisis model gabungan dapat dilihat pada Lampiran 3. Pada model gabungan peubah bebas dengan nilai-p kurang dari 0.05 adalah PDB negara importir, jumlah penduduk negara importir, nilai tukar dan IHK negara importir. Sehingga dapat dinyatakan bahwa pada model gabungan PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK berpengaruh nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia pada taraf 5%. Dari hasil tersebut, model gabungan yang terbentuk adalah sebagai berikut :

22 10 = X 1it X 2it X 3it X 4it X 5it + pada model gabungan, individu dan waktu dianggap sama atau tidak ada pengaruh individu dan waktu. Adapun nilai R 2 untuk model gabungan adalah sebesar yang berarti keragaman jumlah ekspor udang Indonesia dapat dijelaskan dengan baik pada model ini. Alternatif kedua adalah model pengaruh tetap individu, hasil analisis data panel dengan menggunakan model pengaruh tetap individu dapat dilihat pada Lampiran 4. Adapun pada model pengaruh tetap individu semua peubah bebas yaitu harga rata-rata, PDB negara importir, jumlah penduduk negara importir, nilai tukar dan IHK negara importir memiliki nilai-p lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar , , , dan Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa pada model pengaruh tetap individu semua peubah bebas tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia. Model pengaruh tetap individu yang terbentuk adalah sebagai berikut: = X 1it X 2it X 3it X 4it X 5it + + Tabel 5 Nilai pengaruh spesifik individu setiap negara pada model pengaruh tetap individu Negara Pengaruh Australia Belgia China Perancis Jerman Hongkong Italia Jepang Malaysia Belanda Singapura Inggris Amerika merupakan pengaruh individu setiap negara yang dihasilkan dengan penambahan peubah dummy, nilai pengaruh individu tercantum pada Tabel 5. Pada model pengaruh tetap individu, setiap individu dianggap berbeda antar individu. Nilai R 2 yang dihasilkan pada model ini sangat baik yaitu sebesar yang berarti keragaman jumlah ekspor udang Indonesia dapat dijelaskan dengan baik pada model ini. Alternatif ketiga adalah model pengaruh tetap waktu, hasil analisis data panel dengan menggunakan model pengaruh tetap waktu dapat dilihat pada Lampiran 5. Pada model pengaruh tetap waktu peubah bebas yang memiliki nilaip kurang dari 0.05 adalah harga rata-rata, PDB negara importir, jumlah penduduk negara importir dan nilai tukar. Adapun peubah IHK negara importir memiliki nilai-p lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar Disimpulkan bahwa peubah harga rata-rata, PDB negara importir, jumlah penduduk negara importir dan nilai

23 tukar pada model pengaruh tetap waktu berpengaruh nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia. Model pengaruh tetap waktu yang terbentuk adalah sebagai berikut: = X 1it X 2it X 3it X 4it X 5it + + Tabel 6 Nilai pengaruh spesifik waktu setiap tahun pada model pengaruh tetap waktu Tahun Pengaruh merupakan pengaruh waktu setiap tahun yang dihasilkan dengan penambahan peubah dummy yang tercantum pada Tabel 6. Pada model pengaruh tetap waktu, setiap waktu dianggap berbeda antar waktu. Nilai R 2 yang dihasilkan pada model ini adalah sangat baik yaitu sebesar yang berarti keragaman jumlah ekspor udang Indonesia dapat dijelaskan dengan baik pada model ini. Tabel 7 Hasil Uji Chow Uji Pengaruh Statistik uji Derajat bebas Nilai-p Individu-F (12,86) Waktu-F (7,91) Hasil Uji Chow untuk melihat ada atau tidak pengaruh individu ataupun pengaruh waktu tercantum pada Tabel 7. Nilai-p pada analisis pengaruh individu kurang dari 0.05 yaitu sebesar , artinya bahwa terdapat pengaruh individu. Adapun nilai-p untuk pengaruh waktu lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar , artinya bahwa tidak terdapat pengaruh waktu. Dari hasil tersebut, model yang terpilih pada spesifikasi tahap pertama adalah model pengaruh tetap individu. Spesifikasi model data panel tahap dua yaitu menggunakan Uji Hausman untuk memilih antara model pengaruh tetap individu dan model pengaruh acak individu. Hasil analisis dengan menggunakan model pengaruh acak individu dapat dilihat pada Lampiran 6. Peubah harga rata-rata, PDB dan nilai tukar memiliki nilai-p lebih kecil dari Adapun nilai-p pada peubah bebas jumlah penduduk dan IHK memiliki nilai-p lebih dari 0.05 yaitu dan Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada model ini harga rata-rata, PDB dan nilai tukar berpengaruh nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia. Dari hasil tersebut, model pengaruh acak individu yang terbentuk adalah sebagai berikut: = X 1it X 2it X 3it X 4it X 5it + 11

24 12 Pada model pengaruh acak individu, bersifat acak atau tidak memiliki korelasi dengan peubah bebas. Nilai R 2 pada model ini lebih kecil dibandingkan dengan model gabungan dan model pengaruh tetap individu yaitu sebesar Tabel 8 Hasil Uji Hausman Pengaruh model acak Statistik uji Derajat bebas Nilai-p Uji Hasil Uji Hausman untuk melihat apakah pengaruh individu bersifat tetap atau acak dapat dilihat pada Tabel 8. Berdasarkan hasil Uji Hausman nilai-p yang dihasilkan adalah atau lebih kecil dari 0.05 yang artinya tolak H 0. Sehingga dapat dinyatakan bahwa model yang dapat menggambarkan pengaruh harga rata-rata, PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK terhadap jumlah ekspor adalah model pengaruh tetap individu. Pengujian Pelanggaran Asumsi Setelah menentukan model yang sesuai, selanjutnya dilakukan pemeriksaan asumsi dengan tujuan agar model yang terbentuk nantinya adalah model yang valid. Tabel 9 Hasil Uji Glesjer model pengaruh tetap individu Peubah t-hitung Nilai-p C X X X X X Asumsi pertama adalah kehomogenan ragam dengan uji Glesjer dapat dilihat pada Tabel 9. Semua peubah bebas memiliki nilai-p lebih dari 0.05 atau dapat disimpulkan bahwa model yang terbentuk tidak mengalami masalah ketidakhomogenan ragam sisaan pada taraf 5%. Asumsi kedua adalah korelasi pada sisaan. Nilai statistik Durbin-Watson yang dihasilkan yaitu sebesar 1.157, lebih kecil dari nilai dl dan du sebesar dan sehingga dapat dinyatakan bahwa tolak H 0 atau terdapat korelasi sisaan. Asumsi ketiga yang harus dipenuhi dalam pemodelan data panel adalah kenormalan sisaan. Dari hasil Jarque-Bera diperoleh nilai-p lebih kecil dari 0.05 atau sisaan tidak menyebar normal. Tabel 10 Hasil Uji Multikolinearitas model pengaruh tetap individu Variabel VIF X X X X X

25 Asumsi keempat yang harus dipenuhi dalam pemodelan data panel adalah multikolinearitas antar peubah bebasnya. Pada Tabel 10 peubah jumlah penduduk memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi permasalahan multikolinearitas. Penanganan Pelanggaran Asumsi Berdasarkan pengujian pelanggaran asumsi didapatkan hasil bahwa asumsi yang tidak terpenuhi adalah tidak adanya korelasi pada sisaan, kenormalan sisaan dan multikolinearitas pada peubah bebas. Pada penelitian ini penanganan yang digunakan adalah transformasi logaritma natural dan penambahan komponen AR(1). Hasil pendugaan parameter pada model dengan penanganan asumsi dapat dilihat pada Lampiran 7. Tabel 11 Hasil Uji Glesjer model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) Peubah t-hitung Nilai-p C X X X X X Hasil Uji Glesjer setelah dilakukan transformasi dan penambahan komponen AR(1) dapat dilihat pada Tabel 11. Nilai-p pada setiap peubah lebih besar dari 0.05 atau dapat disimpulkan bahwa tidak ada peubah bebas yang berpengaruh nyata terhadap nilai mutlak sisaan pada taraf 5%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa model yang terbentuk tidak mengalami masalah ketidakhomogenan ragam sisaan pada taraf 5%. Nilai Durbin-Watson pada model pengaruh tetap individu setelah dilakukan transformasi dan penambahan komponen AR(1) adalah sebesar Nilai Durbin-Watson dihasilkan berada diantara nilai du dan 4-dU yaitu antara dan 2.196, sehingga keputusan yang dihasilkan adalah terima H 0 atau tidak terdapat korelasi sisaan. Hasil uji kenormalan model pengaruh tetap individu setelah dilakukan transformasi dan penambahan komponen AR(1) adalah nilai-p lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa sisaan pada model ini menyebar normal. 13 Tabel 12 Hasil Uji Multikolinearitas model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) Peubah VIF X X X X X

26 14 Nilai VIF dari model pengaruh tetap individu setelah dilakukan transformasi dan penambahan komponen AR(1) dapat dilihat pada Tabel 12. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa semua peubah bebas memiliki nilai VIF setiap peubah kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi permasalahan multikolinearitas. Evaluasi dan interpretasi model Model pengaruh tetap individu dengan transformasi dan penambahan komponen AR(1) menggambarkan pengaruh harga rata-rata, PDB negara importir, jumlah penduduk negara importir, nilai tukar, dan IHK negara importir terhadap jumlah ekspor udang Indonesia pada negara utama tujuan ekspor udang Indonesia pada periode waktu 2005 sampai Berdasarkan Uji-F yang dapat dilihat pada Lampiran 7, nilai-p untuk statistik F pada model adalah sebesar Hal ini menunjukkan bahwa pada taraf 5% model yang terbentuk layak untuk digunakan dan terdapat minimal satu peubah bebas dalam model yang berpengaruh nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia. Nilai R 2 dan R 2 terkoreksi yang dihasilkan pada model ini yaitu sebesar 94.16% dan 92.70%. Hal ini menunjukkan bahwa 94.16% keragaman jumlah ekspor udang Indonesia ketiga belas negara tujuan utama ekspor udang Indonesia pada periode waktu 2005 sampai 2012 dapat dijelaskan pada model, sedangkan sisanya dijelaskan oleh peubah lain diluar model. Model yang terbentuk merupakan fungsi Cobb-Douglas yang dijelaskan pada Lampiran 9, untuk estimasi persamaan dapat dituliskan dalam bentuk fungsi logaritma natural yaitu : lny i,t = lnX 1i,t lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 4i,t lnX 5i,t lnX 5i,t ln + dengan : Y i,t = nilai jumlah ekspor udang Indonesia tahun ke-t Y i,t-1 = nilai jumlah ekspor udang Indonesia satu tahun sebelumnya (t-1) X ki,t = nilai peubah bebas ke-k tahun ke-t X ki,t-1 = nilai peubah bebas ke-k satu tahun sebelumnya (t-1) = sisaan pada model negara ke-i pada tahun ke-t penjabaran model di atas dapat dilihat pada Lampiran 8. Dari model yang terbentuk diketahui bahwa jumlah ekspor udang Indonesia Y i,t tidak hanya dipengaruhi oleh nilai peubah bebas tahun ke-t yang diamati, tetapi dipengaruhi juga oleh nilai peubah bebas satu tahun sebelumnya (t-1) dan jumlah ekspor udang Indonesia tahun sebelumnya Y i,t-1. Hasil Uji-t menyatakan bahwa peubah-peubah yang berpengaruh nyata terhadap jumlah ekspor udang Indonesia pada taraf 5% adalah harga rata-rata dan PDB negara importir. Interpretasi untuk harga rata-rata tahun ke-t adalah peningkatan harga rata-rata tahun ke-t sebesar 1 % akan menurunkan jumlah ekspor udang Indonesia sebesar 0.914%. Adapun peningkatan harga rata-rata satu tahun sebelumnya (t-1) sebesar 1% akan meningkatkan jumlah ekspor udang Indonesia sebesar 0.297%. Adapun untuk peubah PDB adalah peningkatan PDB tahun ke-t sebesar 1 % akan meningkatkan jumlah ekspor udang Indonesia sebesar 1.639%. Adapun

27 peningkatan PDB satu tahun sebelumnya (t-1) sebesar 1% akan menurunkan jumlah ekspor udang Indonesia sebesar 0.534%. Selain itu, jumlah ekspor udang Indonesia satu tahun sebelumnya (t-1) juga mempengaruhi jumlah ekspor udang Indonesia tahun ke-t. Apabila jumlah ekspor udang Indonesia satu tahun sebelumnya (t-1) mengalami peningkatan 1% maka akan meningkatkan jumlah ekspor udang Indonesia tahun ke-t yaitu sebesar 0.326%. Dari model di atas, jika ingin memprediksi jumlah ekspor udang Indonesia pada negara Amerika untuk tahun 2013 maka harga rata-rata, PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK negara Amerika tahun 2013 dan juga tahun 2012, serta jumlah ekspor ke Amerika tahun 2012 perlu untuk diketahui. Sebagai ilustrasi misalkan diketahui, lnx 1Amerika,2012 = 9.01 lnx 2Amerika,2012 = lnx 3Amerika,2012 = lnx 4Amerika,2012 = 9.15 lnx 5Amerika, 2012 = 4.89 untuk nilai dugaan peubah bebas tahun 2013, dapat dihitung berdasarkan laju ratarata perubahan nilai peubah bebas X ke-k dari tahun ke tahun (r), 15 maka nilai dugaan X k,amerika,2013 adalah sebagai berikut : X k,amerika,2013 = X k,amerika,2012 x ( 1 x r ) ln 1Amerika,2013 = 9.04 ln 2Amerika, 2013 = ln 3Amerika,2013 = ln 4Amerika,2013 = 9.15 ln 5Amerika, 2013 = 4.92 lny Amerika, 2012 =10.99 prediksi jumlah ekspor udang Indonesia tahun 2013 berdasarkan model yang terbentuk adalah : lny Amerika,2013 = (9.01) (9.04) (16.60) (16.63) (12.66) (12.67) (9.15) (9.15) (4.89) (4.92) (10.99) + = = dengan merupakan sisaan pada model yang terdiri dari µ i dan. Adapun µ i menyatakan nilai spesifik individu yang tidak teramati, namun memberikan pengaruh pada model dan merupakan bagian dari sisaan model (u it ) dapat dilihat pada Tabel 13 dan merupakan galat pada negara ke-i dan waktu ke-t. Dari hasil perhitungan di atas prediksi jumlah ekspor udang Indonesia ke negara Amerika pada tahun 2013 (lny Amerika,2013 ) adalah atau sebesar ton dengan pengaruh individu adalah1.343 atau sebesar ton.

28 16 Tabel 13 Nilai pengaruh spesifik individu model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) Negara Pengaruh Australia Belgia China Perancis Jerman Hongkong Italia Jepang Malaysia Belanda Singapura Inggris Amerika SIMPULAN Model data panel yang sesuai untuk menggambarkan pengaruh harga ratarata, PDB, jumlah penduduk, nilai tukar dan IHK terhadap jumlah ekspor pada negara utama tujuan ekspor udang Indonesia pada periode waktu 2005 sampai 2012 adalah model pengaruh tetap individu. Dari hasil yang ada peubah yang berpengaruh secara nyata adalah harga rata-rata dan PDB. Nilai R 2 dan R 2 - terkoreksi yang dihasilkan pada model ini yaitu sebesar 94.16% dan 92.70%. SARAN Penelitian ini hanya menggunakan lima peubah bebas dari faktor-faktor eksternal yang diduga mempengaruhi jumlah ekspor udang Indonesia. Penelitian selanjutnya disarankan untuk menambahkan beberapa faktor-faktor yang bersifat internal yang diduga mempengaruhi jumlah ekspor udang. DAFTAR PUSTAKA Apridar Ekonomi Internasional: Sejarah, Teori, Konsep dan Permasalahan dalam Aplikasinya. Yogyakarta (ID) : Graha Ilmu. Baltagi BH Econometric Analisis of Panel Data. Edisi ke-3. New York (USA) : John Willey and Sons. Basri F, Munandar H Dasar-Dasar Ekonomi Internasional: Pengenalan dan Aplikasi Metode Kuantitatif. Jakarta (ID) : Kencana. [BPS] Badan Pusat Statistik Statistik Indonesia Jakarta (ID) : BPS.

29 Conference on Trade and Development. Berbagai Terbitan. [Januari 2014] Draper N, Smith H Analisis Regresi Terapan. Edisi ke-2. Sumantri B, penerjemahan Jakarta (ID) PT Gramedia Pustaka Utama. Terjemahan dari: Applied Regression Analysis. Irwanto E P Analisis Faktor-Faktor yang Memengaruhi Ekspor Komoditas Kakao Indonesia ke Kawasan Uni Eropa [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Juanda B Ekonometrika Pemodelan dan Pendugaan. Bogor (ID) : IPB Press. Karlinda F Analisis Daya Saing dan Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan Impor Mutiara Indonesia [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Berbagai Terbitan. [November 2013] Soemokaryo S Model Ekonometrika Perikanan Indonesia. Jakarta (ID) : Agritek. Widarjono A Ekonometrika Pengantar dan Aplikasinya. Edisi ke-4. Yogyakarta (ID) : UPP STIM YKPN. World Bank. Berbagai Terbitan. [Desember 2013] 17

30 18 Lampiran 1 Diagram alir analisis data panel Pendugaan model gabungan Pendugaan model pengaruh tetap Spesifikasi model Tahap I Uji Chow Terima H o Model Gabungan Tolak H o Model pengaruh tetap Tahap I Pendugaan model pengaruh acak Terima H o Spesifikasi model Tahap II Uji Hausman Tolak H o Model pengaruh acak Model pengaruh tetap Pengujian Asumsi (Kehomogenan, korelasi sisaan, kenormalan dan multikolinearitas)

31 PDB (juta US$) Harga rata-rata (US$) 19 Lampiran 2 Grafik pergerakan masing-masing peubah bebas 2.1 Grafik pergerakan harga rata-rata (X 1 ) Tahun Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura 2.2 Grafik pergerakan PDB negara importir (X 2 ) Tahun Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura

32 Nilai tukar (Rupiah)) Jumlah penduduk (ribu orang) Grafik pergerakan jumlah penduduk negara importir (X 3 ) Tahun Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura 2.4 Grafik pergerakan nilai tukar (X 4 ) Tahun Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura

33 IHK (Tahun dasar 2000=100) Grafik pergerakan IHK negara importir (X 5 ) Tahun Amerika Australia Belanda Belgia China Hongkong Inggris Italia Jepang Jerman Malaysia Perancis Singapura

34 22 Lampiran 3 Hasil analisis model gabungan Spesifikasi setiap peubah Peubah Koefisien Sisaan baku t-hitung Nilai-p C X X X X X Spesifikasi model gabungan R Sisaan baku regresi R 2 -Adjusted Jumlah kuadrat sisaan F-hitung Durbin-Watson Nilai-p Lampiran 4 Hasil analisis model pengaruh tetap individu Spesifikasi setiap peubah Peubah Koefisien Sisaan baku t-hitung Nilai-p C X X X X X Spesifikasi model pengaruh tetap R Sisaan baku regresi R 2 -Adjusted Jumlah kuadrat sisaan F-hitung Durbin-Watson Nilai-p

35 23 Lampiran 5 Hasil analisis model pengaruh tetap waktu Spesifikasi setiap peubah Peubah Koefisien Sisaan baku t-hitung Nilai-p C X X X X X Spesifikasi model pengaruh tetap R Sisaan baku regresi R 2 -Adjusted Jumlah kuadrat sisaan F-hitung Durbin-Watson Nilai-p Lampiran 6 Hasil analisis model pengaruh acak individu Spesifikasi setiap peubah Peubah Koefisien Sisaan baku t-hitung Nilai-p C X X X X X Spesifikasi model pengaruh acak S.D. Rho Efek individu acak Idiosyncratic acak R Sisaan baku regresi R 2 -Adjusted Jumlah kuadrat sisaan F-hitung Durbin-Watson Nilai-p

36 24 Lampiran 7 Hasil model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) Spesifikasi setiap peubah Peubah Koefisien Sisaan baku t-hitung Nilai-p C lnx lnx lnx lnx lnx AR(1) Spesifikasi model pengaruh tetap R Sisaan baku regresi R 2 -Adjusted Jumlah kuadrat sisaan F-hitung Durbin-Watson Nilai-p

37 Lampiran 8 Penjabaran model pengaruh tetap individu menggunakan hasil transformasi dan AR(1) Model yang terbentuk dari pendugaan parameter dengan model pengaruh tetap individu menggunakan transformasi logaritma natural dan AR(1) adalah sebagai berikut (Persamaan 1): lny i,t = lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 5i,t + + dari hasil di atas maka dapat dituliskan (Persamaan 2), = lny it ( lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 5i,t + ) nilai sisaan dengan penambahan AR(1) adalah sebagai berikut (Persamaan 3): = sehingga dari Persamaan 1 dan Persamaan 2 maka (Persamaan 4), lny it = lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 5i,t Dari Persamaan 2 maka nilai sisaan satu tahun sebelumnya (t-1) dapat dituliskan sebagai berikut (Persamaan 5), = lny i,t-1 - ( lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 5i,t-1 + ) Sehingga dari hasil persamaan di atas yaitu memasukkan nilai pada Persamaan 5 ke dalam Persamaan 3 maka (Persamaan 6), lny it = lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 5i,t (lnY i,t-1 - ( lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 5i,t-1 + )) + Persamaan 6 di atas dapat dituliskan seperti berikut : = (1- ) dimana, = Koefisien komponen AR(1) = ln - ln = ln ln = ln - ln = - maka (Persamaan 7), lny it = ( ) (lnX 1i,t lnX 1i,t-1 ) (lnX 2i,t lnX 2i,t-1 ) (lnX 3i,t lnX 3i,t-1 ) (lnX 4i,t lnX 4i,t-1 ) (lnX 5i,t lnX 5i,t-1 ) ln + atau, lny it = lnX 1i,t lnX 1i,t lnX 2i,t lnX 2i,t lnX 3i,t lnX 3i,t lnX 4i,t lnX 4i,t lnX 5i,t lnX 5i,t ln + 25

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder selama enam tahun pengamatan (2001-2006). Pemilihan komoditas yang akan diteliti adalah sebanyak lima komoditas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS )

III. METODE PENELITIAN. Thailand, India, Vietnam, Malaysia, China, Philipines, Netherlands, USA, dan Australia 9 2 Kentang (HS ) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder. Data yang diamati merupakan data gabungan time series dan cross section atau panel data. Tahun pengamatan sebanyak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi

Lebih terperinci

menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil. Model analisis data panel yang dievaluasi kemudian adalah model gabungan, model

menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil. Model analisis data panel yang dievaluasi kemudian adalah model gabungan, model 4 kurang dari 10, maka peubah bebas tersebut tidak mengalami masalah multikolinearitas dengan peubah bebas lainnya. Selanjutnya Uji ARCH atau White digunakan untuk menguji asumsi kehomogenan ragam sisaan.

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian yang dilakukan meliputi perancangan penelitian, perumusan masalah, pengumpulan data pada berbagai instansi terkait, pemrosesan data, analisis

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS. Oleh. Baida Soraya /MAG 1 ANALISIS DETERMINAN EKSPOR KARET INDONESIA DENGAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL TESIS Oleh Baida Soraya 117039030/MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 27 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder tahun 2005-2009 yang berasal dari World Integrated Trade Solutions (WITS), United

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisis Daya Saing Komoditi Mutiara Indonesia di Negara Australia, Hongkong, dan Jepang Periode 1999-2011 Untuk mengetahui daya saing atau keunggulan komparatif komoditi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI

ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN MODEL DATA PANEL INTISARI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume xx, No. x (tahun), hal xx xx. ANALISIS FAKTOR PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI, EKSPOR, DAN KONSUMSI PEMERINTAH TERHADAP PDRB KALIMANTAN BARAT DENGAN

Lebih terperinci

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan.

pendekatan dalam penelitian ini dinilai cukup beralasan. Tabel Hasil pendugaan model pengaruh tetap dengan Y sebagai peubah respon dan X, X dan X sebagai C -. 00 X -5 0.50 X.05 00 X 00 R 0.6 Adjusted R 0.6 Hasil pendugaan model data panel dengan Y sebagai peubah

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

3. METODE. Kerangka Pemikiran

3. METODE. Kerangka Pemikiran 25 3. METODE 3.1. Kerangka Pemikiran Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu serta mengacu kepada latar belakang penelitian, rumusan masalah, dan tujuan penelitian maka dapat dibuat suatu bentuk kerangka

Lebih terperinci

ANALISIS DATA PANEL ANOMALI PENYERAPAN TENAGA KERJA PERTANIAN DI INDONESIA NANIE KURNIADI

ANALISIS DATA PANEL ANOMALI PENYERAPAN TENAGA KERJA PERTANIAN DI INDONESIA NANIE KURNIADI ANALISIS DATA PANEL ANOMALI PENYERAPAN TENAGA KERJA PERTANIAN DI INDONESIA NANIE KURNIADI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Negara Indonesia dari tahun 1985 sampai tahun 2014. Penentuan judul penelitian didasarkan pada pertumbuhan produksi beras Negara

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data

IV METODE PENELITIAN Jenis dan Sumber Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan berupa data sekunder baik bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Data sekunder kuantitatif terdiri dari data time series dan cross section

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DATA PANEL DEWI SARTIKA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DATA PANEL DEWI SARTIKA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DATA PANEL DEWI SARTIKA DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET ALAM INDONESIA KE NEGARA MITRA DAGANG UTAMA TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET ALAM INDONESIA KE NEGARA MITRA DAGANG UTAMA TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET ALAM INDONESIA KE NEGARA MITRA DAGANG UTAMA TAHUN 2000-2012 SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan

III. METODE PENELITIAN. series dan (2) cross section. Data time series yang digunakan adalah data tahunan 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data panel, yaitu data yang terdiri dari dua bagian : (1)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA

VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA VI ANALISIS EKSPOR KEPITING INDONESIA 6.1 Pengujian Asumsi Gravity model aliran perdagangan ekspor komoditas kepiting Indonesia yang disusun dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria pengujian asumsi-asumsi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan 49 III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi, inflasi dan kualitas sumber daya manusia terhadap tingkat pengangguran

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DI ASEAN-5 TAHUN

ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DI ASEAN-5 TAHUN ANALISIS PENGARUH PRODUK DOMESTIK BRUTO, SUKU BUNGA DAN JUMLAH PENDUDUK TERHADAP JUMLAH UANG BEREDAR DI ASEAN-5 TAHUN 2000-2013 SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2012: 13), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi

BAB III METODE PENELITIAN. mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, penulis mengambil objek di seluruh provinsi di Indonesia, yang berjumlah 33 provinsi di 5 pulau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan model data panel, yaitu model data yang menggabungkan data time series dengan crosssection.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data 40 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data time series tahunan 2002-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung. Adapun data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan oleh peneliti, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan pengetahuan berdasarkan fakta dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode

III. METODE PENELITIAN. topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode III. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan pendekatan umum untuk membangun topik penelitian secara keseluruhan. Dalam kaitannya dengan hal ini, metode penelitian merupakan sistem atas peraturan-peraturan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared.

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai hasil dari uji statistik yang terdiri dari uji F, uji t, dan uji R-squared. V. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil estimasi dan pembahasan dalam penelitian ini akan dibagi dalam tiga pemaparan umum yaitu pemaparan secara statistik yang meliputi pembahasan mengenai hasil dari uji statistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham

BAB III METODE PENELITIAN. Volume Perdagangan Saham. Dengan populasi Indeks Harga Saham 1 BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini difokuskan pada faktor-faktor yang diduga dapat mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan, dan faktorfaktor tersebut adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data BAB III METODE PENELITIAN A. Objek dan Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah Koperasi Jasa Keuangan Syariah Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data Tingkat Bagi Hasil

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas kakao dunia tidak ditentukan. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari

Lebih terperinci

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas

Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Vol. 14, No. 1, 93-99, Juli 2017 Metode Regresi Ridge dengan Iterasi HKB dalam Mengatasi Multikolinearitas Nurhasanah Abstrak Regresi berganda dengan peubah bebas saling berkorelasi (multikolinearitas)

Lebih terperinci

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait.

Daerah Jawa Barat, serta instansi-instansi lain yang terkait. IV. METODE PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data sekunder untuk keperluan penelitian ini dilaksanakan pada awal bulan juli hingga bulan agustus 2011 selama dua bulan. Lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran

METODE PENELITIAN. Perdagangan, Kementrian ESDM, Badan Pusat Statistika, serta penelusuran III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelian ini adalah data sekunder yang merupakan panel data dengan periode waktu 9 tahun dari tahun 2001 hingga tahun 2009. Data

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi III. METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produk Domestik Bruto Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia Tahun

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Pergerakan laju inflasi kelompok ASEAN-5

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 1 Pergerakan laju inflasi kelompok ASEAN-5 5 yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand dan Viet Nam. Oleh karena itu, jumlah pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 90. Peubah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia,

BAB III METODE PENELITIAN. Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penelitian ini adalah sembilan negara anggota Association of South East Asian Nation (ASEAN), yaitu Kamboja, Indonesia, Myanmar, Singapura,

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data. merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data panel dan merupakan data sekunder yang bersumber dari data yang dipublikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data sekunder mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2010. Data tersebut didapat dari beberapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

III. METODE PENELITIAN. data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder, dimana data sudah dikompilasi ke dalam bentuk digital file, publikasi, buku, laporan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data panel (pooled data) yang merupakan gabungan data silang (cross section)

Lebih terperinci

MARTUA PUTRA JONATHAN

MARTUA PUTRA JONATHAN ANALISIS DATA PANEL UNTUK MENENTUKAN PEUBAH- PEUBAH PADA LAPORAN KEUANGAN YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM (Studi pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang merupakan data deret waktu mulai dari tahun 2001-2010. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel

Kata Kunci : Common Effect, Fixed Effect, Tingkat Kesejahteraan Masyarakat (IPM), Regresi Data Panel Judul Nama Pembimbing : Analisis Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Kabupaten/Kota di Provinsi Bali : Kadek Ari Lestari : 1. Ir. I Putu Eka Nila Kencana, M.T. 2. Ir. I Komang Gde Sukarsa, M.Si. ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang

BAB I PENDAHULUAN. melakukan penelitian ada tiga jenis, yaitu data deret waktu (time series), data silang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam analisis perekonomian, ketersediaan data yang sesuai sangat mempengaruhi hasil analisis yang diperlukan. Data yang biasa digunakan dalam melakukan penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

III. METODE PENELITIAN. berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross 36 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data panel terdiri dari dua bagian yaitu : (1) time series dan (2) cross

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bogor, Provinsi Jawa Barat dengan studi kasus Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder 47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 43 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi perkembangan variabel 1. Nilai Ekspor Nonmigas Indonesia Negara yang menjadi tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah negara Jepang, nilai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series, yang merupakan data bulanan dari tahun 005 sampai 008, terdiri dari

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Untuk memperjelas dan memudahkan pemahaman terhadap variabelvariabel yang akan dianalisis dalam penelitian ini, maka perlu dirumuskan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan dua analisis untuk membuat penilaian mengenai pengaruh ukuran negara dan trade facilitation terhadap neraca perdagangan, yaitu

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi risiko produksi jagung manis dilakukan di Desa Gunung Malang, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA KE UNI EROPA TESIS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA KE UNI EROPA TESIS ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR CRUDE PALM OIL (CPO) INDONESIA KE UNI EROPA TESIS Oleh Nurul Fajriah Pinem 117039029/ MAG PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga.

1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. LAMPIRAN Lampiran 1. Evaluasi Model Evaluasi Model Keterangan 1) Kriteria Ekonomi Estimasi model dikatakan baik bila hipotesis awal penelitian terbukti sesuai dengan tanda dan besaran dari penduga. 2)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang terdiri atas Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sektor perekonomian yang

Lebih terperinci

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN P R O S I D I N G 113 DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT Erlangga Esa Buana 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya E-mail: erlanggaesa@gmail.com PENDAHULUAN Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini dilihat dari kontribusi sektor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian, yang akan diuji BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian eksplanatif asosiatif, di mana hubungan antar variabel tersebut dirumuskan dalam hipotesis penelitian,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berkaitan dengan data yang waktu dikumpulkannya bukan (tidak harus) untuk memenuhi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan

IV. METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan IV. METODE PENELITIAN 4.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Lokasi pengambilan data primer adalah di Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING RUMPUT LAUT INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL

ANALISIS DAYA SAING RUMPUT LAUT INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL ANALISIS DAYA SAING RUMPUT LAUT INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL SKRIPSI MARK MAJUS RAJAGUKGUK H34066078 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan kerja pada sektor Industri alat 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah-masalah yang telah peneliti rumuskan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Apakah investasi mempengaruhi kesempatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada masalah-masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan dari penelitian ini antara lain untuk: 1. Mengetahui besarnya pengaruh tenaga kerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. September). Data yang dikumpulkan berupa data jasa pelayanan pelabuhan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari data sekunder dengan jenis data bulanan mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2011 (bulan September).

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Pengumpulan Data 4.1.1. Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu laporan keuangan tahunan perusahaan pertambangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi didefinisikan sebagai kemampuan ekonomi nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka waktu yang cukup lama untuk dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di

BAB 3 METODA PENELITIAN. industri penghasil bahan baku sektor pertambangan yang terdaftar di BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Peneliti memperoleh data penelitian ini yang terdapat pada sumber data historis berupa laporan keuangan perusahaan yang telah diaudit dengan benar serta

Lebih terperinci

Bab IV. Metode dan Model Penelitian

Bab IV. Metode dan Model Penelitian Bab IV Metode dan Model Penelitian 4.1 Spesifikasi Model Sesuai dengan tinjauan literatur, hal yang akan diteliti adalah pengaruh real exchange rate, pertumbuhan ekonomi domestik, pertumbuhan ekonomi Jepang,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa data tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005:01 2012:12 yang diperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR SURAKARTA KE ENAM NEGARA TUJUAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL

ANALISIS DETERMINAN EKSPOR SURAKARTA KE ENAM NEGARA TUJUAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL ANALISIS DETERMINAN EKSPOR SURAKARTA KE ENAM NEGARA TUJUAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN GRAVITY MODEL Skripsi Disusun Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data 3.1.1 Populasi dan Pemilihan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat pengembalian indeks saham sektoral yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Suku Bunga Kredit Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi tentang satuan pengukuran,

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET SUMATERA UTARA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET SUMATERA UTARA 1 UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI MEDAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KARET SUMATERA UTARA Proposal Skripsi Diajukan Oleh: NAMA : MARWANTA DACE NIM : 040501087 DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data tenaga kerja, PDRB riil, inflasi, dan investasi secara berkala yang ada di kota Cimahi.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Sampel, Sumber Data dan Pengumpulan Data Penelitian kali ini akan mempergunakan pendekatan teori dan penelitian secara empiris. Teori-teori yang dipergunakan diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. tahun mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder periode tahun 2001-2010 mencakup wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor.

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan utama ekspor. digilib.uns.ac.id 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan suatu kajian masalah terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi aliran ekspor Surakarta ke Negara tujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

REGRESI LINIER BERGANDA

REGRESI LINIER BERGANDA REGRESI LINIER BERGANDA 1. PENDAHULUAN Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis data dalam statistika yang seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan meramal

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang terdiri dari data time series tahunan selama periode tahun 2003-2010 dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. GLS menggunakan White Heteroscedaticity.

HASIL DAN PEMBAHASAN. GLS menggunakan White Heteroscedaticity. 5 X2 = Inestasi asing langsung X3 = Tingkat pertumbuhan GDP X4 = REER X5 = Perbedaan suku bunga dalam negeri dan US X6 = Tingkat Inflasi Pendefinisian peubah Y dengan pendekatan Boyce dan Ndikumana (2002)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel

METODE PENELITIAN. tingkat migrasi risen tinggi, sementara tingkat migrasi keluarnya rendah (Tabel 30 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini dilakukan dengan ruang lingkup nasional, yang dilihat adalah migrasi antar provinsi di Indonesia dengan daerah tujuan DKI Jakarta, sedangkan

Lebih terperinci

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE

METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE METODE LEAST MEDIAN OF SQUARES (LMS) PADA ANALISIS REGRESI DENGAN PENCILAN AMIR A DALIMUNTHE DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2010 RINGKASAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder 42 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian adalah data sekunder yang mempunyai sifat runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang kemiskinan ini hanya terbatas pada kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah tahun 2007-2011. Variabel yang digunakan dalam menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Januari sampai April 2017 dengan tahun pengamatan dari Januari 2010 sampai Desember 2016 untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Hasil Regresi dengan OLS 6.1.1. Uji Ekonometrika Sebuah model regresi dikatakan baik berdasarkan kriteria statistik jika memenuhi kebaikan uji ekonometrika dimana uji ini merupakan

Lebih terperinci

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi produksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Series data yang digunakan dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari Badan Pusat Statistik Republik Indonesia dan BPS Provinsi Maluku Utara.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci