PENGUKURAN KONSENTRASI 228Th, 226Ra, DAN 4OK DALAM T ANAH P ADA BEBERAP A LOKASI DI PULAU BANGKA DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN SITU

Transkripsi

1 Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X IIOtel Kartika Chandra,.14 Vesember 2004 PENGUKURAN KONSENTRASI 228Th, 226Ra, DAN 4OK DALAM T ANAH P ADA BEBERAP A LOKASI DI PULAU BANGKA DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN SITU Wahyudi, Asep Warsona dan Tur Raharjo Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir BATAN ABSTRAK PENGUKURAN KONSENTRASI 228Th, 226Ra, DAN «OK DALAM TANAH PADA BEBERAPA LOKASI DI PULAU BANGKA DENGAN SPEKTROMETER GAMMA IN SITU. Telah dilakukan pengukuran radionuklida 228'fh, 226Ra dan «OK dalam tanah di beberapa lokasi di Pulau Bangka menggunakan spektrometer gamma in situ dengan detektor germanium kemurnian tinggi (HPGe). Pengukuran dilakukan pada daerah Belinyu 3 lokasi, Pemali 3:lokasi, Koba 4 lokasi, dan Mentok 3 lokasi. Hasil pengukuran memperlihatkan bahwa konsentrasi 22B'fh berkisar dati (74,14:tl,71) Bqjkg sj d (362,37:t4,Ol) Bqjkg terendah di YPN Belinyu dan tertinggi di Mantung Belinyu, 226Ra berkisar dati (67,20:tl,63) Bqjkg sid (393,54:t5,58) Bqjkg terendah di halaman sekolah Mentok dan tertinggi di Mantung Belinyu, dan «OK berkisar dati (27,O9:t2,81) Bqjkg sj d (366,98:tl0,34) Bqjkg terendah di halaman kantor Camat Koba dan tertinggi di Air Simpur Pemali. ABSTRACT THE MEASUREMENT OF 228Th, 226Ra, AND 4OK CONCENTRATION IN SOIL AT SA VERAL PLACES IN BANGKA ISLAND BY USING IN SITU GAMMA SPEKTROMETRY. Measurement of 2281'h, 226Ra, and 4OK radionuclides in the soil at Bangka island had been conducted using in situ gamma spectrometry with HPGe detector. The locations of measurement are; at Belinyu 3 sites, at Pemali 3 sites, at Koba 4 sites, and at Mentok 3 sites. The measurement analysis results showed that the concentration of 228'fh ranged from (74,14:!:1,71) Bq/kg to (362,37:!:4,Ol) Bq/kg, with lowest at YPN Belinyu and the highest at Mantung Belinyu, 226Ra concentration the ranged from (67,20:tl,63) Bq/kg to (393,54:t5,58) Bq/kg with the lowest at front of Mentok school and the highest at Mantung Belinyu, 4OK the ranged from (27,O9:t2,81) Bq/kg to (366,98:tlO,34) Bq/kg the lowest at front office of Camat Koba and the highest at Air Simpur Pemali. I. PENDAHULUAN Pulau Bangka yang terdapat tambang dan Manusia dengan segala kegiatanselalu dikelilingi oleh radiasi yang berasal dari alam maupun buatan manusia menggunakan detektor germanium kebang yang mengolah basil tambang yang dapat meningkatkan tingkat radioaktivitas lingkungan [1,2]. Oleh karena itu pemantauan tingkat radioaktivitas lingkungan perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat konsentrasi radioaktivitas alam di pengolahan hasil tambang timah. Data hasil pengukuran mrrupakan acuan untuk daerah industri tambang timah yang ada di Indonesia dan sebagai masukan bagi apalagi di daerah tersebut terdapat tampara pembuat kebijakan yang perlu dipertimbangkan dalam membuat peraturan terntama Bapeten clan pemerintahdaerah. Pengukuran radionuklida secara langsurig telah dikembangkan dengan -- Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 372

2 Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radian dan Lingkungan X ~ Ifotel Kart~Chandra..14 Vese!!!!!_er :lolj4 murnian tinggi (HPG~). Keunggu1an metode ini adalah dengan cepat dapat menentukan tingkat radioaktivitas di ling- kungan seperti pada sampel tanah yang dapat secara langsung diukur tanpa ada preparasi terhadap sampel. Keunggulan lain adalah untuk sekali pengukuran dengan menempatkan detektor 100 cm diatas permukaan tanah dapat secara Radionuklida terdisttibusi eksponensial terhadap kedalaman tanah untuk radionuklida jatuhan yang sudah lama yang telah terdifusi di dalam tanah Ketiga asumsi mengenai distribusi radionuklida di tanah telah dirumuskan menggunakan persamaan sebagai berikut C = Co.e-(al p)p.z efektif """ (1) untuk dengan radius 10 m [3-9] melakukan pengukuran Makalah ini menjelaskan tentang pengukuran radionuklida dalam tanah di Pulau Bangka secara in situ yang dilakukan dengan menggunakan detektor HPGe milik P3KRBiN-BATAN yang sebelum digunakan, alat telah dikalibrasi untuk pengukuran konsentrasi radionuklida dalam tanah clan divalidasi untuk menge- tahui perbedaan pengukuran secara in situ clan laboratorium [5] II. TEORI Pengukuran radionuklida dalam tanah secara langsung menggunakan metode in situ menganut beberapa asumsi sebagai berikut [6-8]:.Radionuklida setiap lapisan tanah untuk radionuklida alamo Radionuklida terdistribusi merata di permukaan tanah untuk radionuklida jatuhan yang masih barn dan, [6] : dengan C Co a p z adalah aktivitas per satuan massa Facia kedalaman Z (Bq/kg) adalah aktivitas Facia permukaan tanah ( Bq/kg) adalah resiprokal dari panjang relaksasi vertikal (cm-l) adalah densitas tanah ( g/ cm3) adalah kedalaman tanah (cm) Untuk distribusi radionuklida yang homogen nilai a adalah 0 cm-l, sedangkan untuk pengendapan radionuklida di permukaan tanah yang masih barn nilai a ~ 00. Untuk menentukan konsentrasi terdistribusi merata diradionuklida dalam, tanah perlu ditentukan faktor kalibrasi dari detektor untuk setiap energi gamma yang diamati (Nt/C] menggunakan persamaan : [5-8] ~=~.!!.2-.t c No ~ C dengan (cps/bq/kg) (2) Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 373

3 AN Prosiding Presentasi llnt.iah Keselant.atan Radiasi dan Lingkungan X liotej Kartika Chandra..14 Vesember ~0l)4 faktor Nf/C adalah kalibrasi untuk dengan menentukan nilai kosentrasi radio- No adalah laju cacah dati puncak energinuklida dalam tanah [cpsj ci> yang teramati (cps) (Bq/kg)] Nf/No adalah faktor koreksi sudut, yang disebabkan oleh tidak seragamnya respon detektor terhadap radiasi gamma pada variasi sudut datang No/<!> adalah laju cacah per detik fink radiasi gamma yang mengenai detektor pada arab sejajar [cpsl i:\nci adalah deviasi dari laju cacah pada Co To energi-cj> yang teramati (cps) adalah cacahan pada puncak energicj> yang teramati (cacah) adalah lamanya waktu pencacahan (dt) Pada penentuan konsentrasi radio- <I>/C [(y j cm2.dt)j (Bqjkg)] (y/ cm2.dt)] nuklida dalam sistem spektrometer adalah fiuk radiasi gamma total gamma in situ 0 telah dihitun~ '" "f~ktor --~-- yang mengenai detektor per aktivitas radionuklida dalam tanah energi yang teramati dengan kon~entrasi per radionuklida padaocsetiap memperhitungkan peak detection efficiency (PDE) atau efisiensi pada setiap energi radionu- Nilai faktor kalibrasi clan notasi klida sehingga faktor kalibrasi dapat konstanta dalam persamaan (2) telah dihiturig oleh Dadong Iskandar dkk. [5] dengan menggunakan beberapa data Beck et.all.,[6] sehingga dalam melakukan perhitungan terhadap data hasil pengukuran digunakan faktor kalibrasi tersebut. Untuk menghitung laju cacah dari spektrum hasil pengukuran pada puncak langsung digunakan untuk menghitung konsentrasi pengukuran. alam radionuklida pada data Konsentrasi radionnklida dalam tanah dihitimg dengan menggunakan persamaan [5] ACi = N~!C NCi energi yang teramati menggunakan persamaan sebagai berikut [9]' dengan pengertian : (Bq/kg) (5) M = LlNCi Ci N r /C (Bq/kg) (6) ACi adalah konsentrasi radionuklida N --,.. (cps) (3) dalam tanah (Bq/kg) = M~ 2 TCi cps) (4) ~ACi adalah deviasi dari konsentrasi radionuklida (Bq/kg) - 374

4 Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan LingkunganX liotej KaJtika Chandra,.14 Vesember!J;O04 No adalah laju cacah dati puncak energi- IBM Thik-Pad lap top clan kabel Ij> tertentu (cps) konektor dari lap top ke In Spector. Nf jsadaiah faktor kalibrasi unluk energi- ci> tertentu [cps/ (Bq/kg)] ~Na adalah deviasi dari laju cacah pada energi-<j> tertentu (cps ) Pada pengukuran secara in situ dalam kondisi cuaca cerah terdapat sebagian gas radon clan gas thoron yang lepas ke udara bebas dengan fraksi 30%, sehingga hasil pengukuran dati 228Th, clan 226Ra perlu dibagi dengan faktor koreksi sebesar 0,7 [5,9} Kabel konektor dari detektor ke In Spector. Tripod dari kayu Nitrogen cali. Generator listrik HONDA 1000 W. Mistar gulung Lokasi Pengukuran Lokasi pengukuran dipilih pada daerah yang terbuka meliputi daerah :.Belinyu 3 lokasi yaitu:; Pelawan, Mantung, clan YPN Belinyu..Pemali 3 lokasi yaitu:; Air Simpur, dengan pengertian (Bq/kg) (7) AR adalah aktivitas radionuklida ACi AAci terkoreksi (Bqjkg) adalah konsentrasi radionuklida dalam tanah (Bq/kg) adalah deviasi dari konsentrasi radionuklida dalam tanah (Bq/ kg) komplek perumahan karyawan Timah clan Kenangan. Koba 4 lokasi yaitu; Komplek perumahan. karyawan Kobatin, PadaIlg Mulia, Sinar Laut clan halaman kantor Camat Koba. Mentok 3 lokasi yaitu; Komplek peru- mahan karyawan PEL TIM, Tegalrejo clan halaman sekolahsdn 92 Mentok. III. TATA KERJA Peralatan Sistem spektrometer gamma in situ yang terdiri dari Detektor HPGe Canberra model GC 2020 In-Spector yang terdiri Supply, Amplifier dan MCA dati HV Po1ver Langkah kerjj [5] : Detektor HPGe Canberra model GC2020 diisi dengan nitrogen cair clan dilakukan penyesuaian selama satu malam. Oetektor dengan bantuan tripod ditempatkan pada ketinggian 100 cm dari permukaan tanah yang dipilih relatif datar. Sistem spektrometer gamma in situ di pasang seperti. PuslitbangKeselamatan Radiasi dan Biomediktl Nuklir-Badan Tenaga NuklirNasional 375

5 1,81) Prosiding Presentasi llmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X lfotej Kartika Chandra, 14 Vesember.{lO04 Gambar 1 dan dilakukan pengukuran selama 1800 detik sid 3600 detik. Setelah IV. HASILDANPEMBAHASAN Dengan menggunakan basil kalibrasi yang telah dilakukan oleh Dadong Iskandar dkk. [4], rnaka spektrum basil energi gamma yang diamati selanjutnya dilakukan perhitungan secara teori untuk pengukuran dengan spektrometer gamma secara in situ dihitung dengan menggunakan persamaan 3, 4, 5, 6, clan 7 secara berurutan kemudian ditentukan konsenmenentukan konsentrasi radionukiida tragi 228Th, 226Ra, clan 4 K dalam tanah menggunakan persamaan 3, 4, 5, 6, clan 7 secara berurutan. Penentuan konsentrasi 228Th, 226Ra, clan 4OK dianalisis pada puncak energi 238,63 key, 609,31 key clan 1460,81 key masing-masing dengan dengan yield (Po) sebesar 43,50%; 44,6% clan 10,67% [9). dalam tanah dengan basil secara lengkap disajikan pada Tabel 1 clan secara grafik Gambar 2. Konsentrasi 228Th berkisar (74,14:t Bqjkg sjd (362,37::\:4,01 ) dengan median (155,51:t2,63) Bq/kg, tertinggi di Mantung karena terdapat Gambar 1. Sistem spektrometer gamma in situ untuk mengukur radionuklida dalam tanah. kegiatan pencucian pasir mineral timah (lvashray) dati PT. Timah, di komplek PELTIM dan Tegalrejo Mentok, kedua lokasi tersebut konsentrasi 228Th di atas 300 Bq/kg hal ini kem~kinan,c disebabkan oleh faktor geologi daerah tersebut yang mengandung mineral timah, seperti yang pernah dilaporkan peneliti lain pada pengukuran 228Th dalam mineral timah dengan konsentrasi sekitar 4000 Bq/kg [2]. Pzlslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 376

6 Prosiding Presentasi Illniah Keselalnatan Radiasi dan Lingkungan X UoteJ Kartika Chandra,.14 Vesember 2004 Tabell. Hasil pengukuran konsentrasi radionuklida 228Th, 226Ra clan 4 K pada beberapa lokasi di Pulau Bangka dengan spektrometer gamma in situ. Belinyu Pemali Koba Pelawan Mantung -I Halarnan YPN AirSimpur I ~omplek Timah! Kenangan Komplek KOBATIN PadangMulia, Sinal Laut, i BL-l BL-2 BL-3 PM-l PM-2 PM-3 KB-l KB-2 KB-3 81,41.t 1,90 362,37.t 4,01 74,14.:t1,81 140,03.t 2,49 233,11.t 3, t 2,92 105,51.t 2,16 265,73.t 3,43 97,26.t 2,08 99,16:i: 2,80 393,54 :i: 5,58 73,66 :i: 2,42 69,21:i: 2,34 127,43 :i: 3,18 95,51 :i: 2,75 75,16 :i: 2,44 154,04 :t 3,49 83,40 :t 2,57 53,01 j: 3,93 90,87 j: 5,14 56,50 :!: 4,06 366,98 j: 10,34 57,96:1:4,11 126,99 j: 6,08 41,36 :!: 3,47 139,51 :!: 6,37 37,28:!: 3,30 Mentok Halaman kantot carnal Komplek PELTIM T egalrejo Halaman SDN92 I KB-4 MT-l MT-2 MT-3 155,51:t 2,63 346,31 :t 2,77 319,94:t 3,32 90,39:t 1,42 124,34:!: 3,14 124,59:!: 2,22 152,00 :!: 3,06 67,20 :!:.1,63 27,09:t 2,81 183,49:t 5,17 52,38 :t 3,45 75,87:t 3,32 Pada lokasi tertentu yang berjarak Konsentrasi 226Ra berkisar dari sekitar 3-5 km dari pusat penambangan atau pusat pengolahan mineral timah dan dengan pengamatan secara visual di lokasi tersebut kemungkinan tidak ada kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan atau penambangan timah daerah kita jadikan kontrol pengukuran, konsentrasi 228Th dibawah 200 Bq/kg, daerah tersebut meliputi halaman YPN Belinyu, Kenangan Pemali, Sinar Laut clan halaman kantor camat Koba clan halaman sekolah SDN 92 Mentok. (67,20::\:1,63) Bq/kg sid (393,54:t5,58) Bq/kg dengan median (95,51:t2,75) Bq/kg. Konsentrasi 226Ra tertinggi terdapat di Mantung, hal ini kemungkinan disebabkan oleh kegiatan di lokasi tersebut yaitu, pencucian pasir mineral timah sehillgga di lokasi tersebut terjadi peningkatan konsentrasi radionuklida 226Ra akibat ceceran tailing atau mineral timah di lokasi tersebut dimana konsentrasi 226Ra dalam tailing clan mineral timah yang pernah dilaporkan peneliti terdahulu sekitar (600 sid 1600) Bq/kg dan (400 sid 1700) Bq/kg [2].

7 Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X IfoteJ Kartika Chandra,.14 Vesember :JiO04 ŌJ ~ "Co ~ "Uj m -L. C Q) VI C 0 ~ ~ m,ll N M ~ N..- M..- ~ ~ ~ m m D- ~ a- a- ~ ~ Lokasi Pengukuran ~II '" v m ~~ C"> m~..:. ~ ~ ~ Gambar 2. Hasil pengukuran konsentrasi radionuklida 228Th, 226Ra clan 4OK di beberapa lokasi di Pulau Bangka dengan spektrometer gamma in situ. Konsentrasi 4 K 2,81)Bqjkg dengan sid median berkisar dari (27,O9:t (366,98:1:10,34)Bq/kg, (57,96:t4,ll) Bq/kg. Konsentrasi 4OK tertinggi di Air Simpur, hal ini kemur.gkinan disebabkan oleh kondisi geologi di daerah tersebut, seperti pengukuran di daerah lain yang pemah dilakukan oleh Sutarman,1999 di Propinsi Lampung dengan konsentrasi sekitar 400 Bqfkg[ll). Lokasi lain yang cukup tinggi Dari keempat daerah pengukuran diperoleh data konsentrasi tertinggi untuk 228Th clan 226Ra di Mantung Belinyu"'dengan nilai (362,37:t4,Ol) Bq/kg clan (393,54:t5,58) Bq/kg clan 4 K di Air Simpur Pemali dengan nilai (366,98:tl0,34) Bq/kg. Konsentrasi terendah untuk 228Th di lokasi halaman YPN B,elinyu dengan nilai (74,14:tl,81) Bq/kg, 226Ra di halaman sekolah SON 92 Mentok dengan nilai konsentarsi 4 K adalah di komplek (67,20:1:1,63) Bq/kg clan 4OK di halaman PELTIM Mentok (183,49::!:5,17)Bq/kg, kantor Camat Padang Mulia Koba (139,51:t6,57) Bq/kg, clan Kenangan Pemali dengan konsentrasi (126,99:t6,O8) Bq/kg. Koba dengan nilai (27,O9:t2,81) Bq/ kg, ketiga lokasi terse but merupakan daerah yang jauh dari lokasi penambangan aau pengolahan mineral timah. Jika dilihat data hasil pengukuran n~ Puslitbanfl. Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 378

8 timah, pala Tabel 1, maka ~gkat konsentrasi radionuklida 228Th, 226Ra, clan 4OK dominan dipengaruhi oleh faktor geologi dan kegiatan penambangan serta pengolahan mineral timah di sekitar lokasi pengukuran. Karena Pulau Bangka merupakan pengolahan maka kegiatan penambangan dan pengolahan mineral timah dapat meningkatkan konsentrasi radionuklida 228Th, 226Ra, dan 4OK yang berasal dari sumber daya alam dan dalam bumi [1]. daerah tambang timah dan terdapatpabrik Tabe12. Konsenuasi 228Th, 226Ra, dan 4OK di beberapa negara 1. P. Bangka, Indonesia Penelitian ini 2 Malaysia UNSCEAR (12) 3 Thailand UNSCEAR 112] Jepang China India 7. Amerika Serikat UNSCEAR [12) UNSCEAR [12] UNSCEAR [12] UNSCEAR IlZ]' Jika dibandingkan hasil pengukuran yang dilaporkan oleh beberapa V. SIMPULAN Hasil pengukuran konsentrasi ~, 226Ra, clan 4OK di Pulau Bangka adalah sebagai berikut : hasil pengukuran di Pulau Bangka ini masih dalam kisaran dari data di beberapa 1. Konsentrasi tertinggi untuk 228Th clan 226Ra di Mantung Belinyu dengan nilai (362,37 :t 4,01) Bq/kg clan (393,54 :t 5,58) Bq/kg, clan 4 K di Air Simpur data di China, sedangkan untuk 40K masih dibawah data tertinggi yang dilaporkan negara-negara di Asia clan Amerika Serikat. Pemali dengan nilai (366,98:t 10,34) Bq/kg, Konsentrasi terendah untuk 228Th di halaman YPN Belinyu dengan nilai Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 379

9 8. Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan X Ifotel Kartika Chandra..14 Vesember 2004 (74,14 ::I: 1,81) Bq/kg,.226Ra di halaman sekolah SDN 92 Mentok dengan nilai (67,20 :t 1,63) Bq/kg dad 4OK di halaman kantor Camat Koba dengan nilai (27,09 :t 2,81) Bq/kg 3. Konsenh'asi 228Th, 226Ra dan 4oK dalam 4. tanah di Pulau Bangka dipengaruhi oleh kondisi geologi daerah tersebut dan kegiatan penambangan timah. pengolahan clan Data basil pengukuran 228Th dan 226Ra dalam tanah di Pulau Bangka masih berada di kisaran data yang dilaporkan oleh negara-negara Asia sedangkan 4OK dibawah data negara-negara Asia. UCAP AN TERIMA KASIH Terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Eko, Bp. Jom Bp. Ikron, Ibu Elly dati Subdit Pengendalian Dampak Fisik dan Radiasi Ditjen PPMPL-DEPKES dan kepada Bp.Dr. Topo Suprihadi dan Ibu Zubaidah A., M.Sc. dati P3KRBiN-BATAN 7. yang talahmembantu kegiatan ill. DAFfARPUSTAKA 2. SUTARMAN, Peningkatan radiasi alam akibat pemanfaatan sumber daya alam yang berasal dari dalam bumi, Buletin ALARA Vol.5 No.2 & 3 April 2004, P3KRBiN-BA TAN, Jakarta (2004) HISWARA, E., WARSONA, A., W AHYUDI dan BUCHARI, R., Pengukuran tingkat radiasi dan radioaktivitas lingkungan di daerah indush'i tambang timah, Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan VI, 2-3 September 1998, P3KRBiN-BATAN, Jakarta (1998) SYARBAINI, BUNAWAS clan W AHYUDI, Aplikasi spekh'ometer gamma in situ dalam keselamatan nuklir, Prosiding Seminar Keselamatan Nuklir II, 6-8 Mei 2002, P3KRBiN- BAT AN, Jakarta (2002) CANBERRA, In situ Gamma Spech'ometry Systems for Soil and Surface Activity Measurements, Aplication Note, Canberra 0008/II/94 (1994). ISKANDAR, D., W AHYUDI clan BUNA WAS, Kalibrasi sistem spekh'omeh'i gamma in situ,~tuk pengukuran radioaktiviotas lmgkungan, Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan VII, Agustus 1999, P3KRBiN- BAT AN, Jakarta (1999) BECK, H.L., DeCAMPO, J., and GOGO LAC, C., In situ Ge(Li) and NaI(Tl) Gamma-ray Spech'ometry, HASL-258, United States Atomic Energy Commission, Technical Information Center, New York (1972). SAKAI, E., TERADA, H., and KAT AGIRI, M., In situ Measurement of the Environmental Gamma-Rays by Portable Ge(Li) Detectors, JAERI- M 6498, Janan Atomic Energy Research Institute, Tokai (1976). ICRU, Gamma-ray Spectrometry in the Environment, ICRU Report 53, Maryland-USA (1994). FUJITAKA, K., MATSUMOTO, M., KAIHO, K., and ABE, S., Effect of rain interval on wet deposition of radon daughters, Radiation Protection Dosimetry 45 (1992) Puslitbang Keselamatan Radiasi dan Biomedika Nuklir-Badan Tenaga Nuklir Nasional 380

10 Prosiding Presentasi Iltniah Keselatnatan Radiasi dan Lingkungan X IfoteJ Kartika Chandra,.14 Vesember ~Ol)4 llj. 11; 12. BAT AN, Prosedur. Analisis Sampel Radioaktivitas Lingkungan, Badan Tenaga Nuklir Nasional, Jakarta (1998). SUT ARMAN, Pemantauan Radioaktivitas dad Radiasi Gamma Lingkungan di Propinsi Lampung, Laporan Penelitian No , P3KRBiN-BATAN, Jakarta (1999). UNSCEAR, Exposures from Natural Radiation Sources, Annex B, United Nations Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation, Report to' the General Assembly with Scientific Annexes, New York (1993) Jawab: 1. Biaya operasional cukup!nahal, tapi dapat memberikan data yang cepat clan akurat. 2. Memberi saran ke BAPETEN untuk melakukan kajian yang lebih mendalam, sehingga dapat diambil tindakan yang lebihtepat.; DISKUSI Gatot Suhariyono (P3KRBiN-BATAN) Apa kondisi tanah di P. Bangka dipengaruhi apa saja sehingga Th, Ra-226, K-40 berbeda di tiap lokasi? Apa ada pengaruh dari pabrik di lingkungan sekitar pengukuran? Jawab: 1. Konsentrasi Tll-228, Ra-226 lebih dominan dipengaruhi kondisi geologi tanah pada tiap-tiap lokasi, 2. Pengaruh pabrik pengo.lahan timah akan meningkatkan konsentrasi Ra-226 clan Th-228 yang disebabkan oleh lirnbah tailing clan slag dari ahsil samping timah. Hen! Prasetio (P3KRBiN-BATAN) 2. Apakah pengukuran tersebut secara ekonomi bail clan efisien? Apa rekomendasi anda jika nilai yang diperoleh telah tinggi dari standar? Puslitban.R: Keselamatan Radiasi dan BiomedikaNuklir-Badan Tenaga NuklirNasional 381