SUTISNA GUSTI TIA AROtANI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "SUTISNA GUSTI TIA AROtANI"

Transkripsi

1 PrN/l(OPDmS PfR&UllUAN llnggi... - JUDUI. OE.DI OJULIAHSAH IISEPANOAH6 SUTISNA GUSTI TIA AROtANI AIOlMAO SATOftl KAHAN PENYUSUNAN MASTER Pl.AN PENGEMBANGAN PERKEBUNAN KELAPA RAKYAT BERBASIS SISTEM AGRIBISNtS DI KABUPATEN TASlkMALAVA IMPlEMENTASt \YIRELESS SENSOR NETWORK N.'SH1 SEBAGAI SISTEM MONITORIN6 ENER61 ANGIN SE CARA SPASlAL INTERNET of THINGS n...n SEBAGA.l StsTEM MANAJEMEN ENERGI GEOUNG PERkAHTORAN MencUkur Kepuasan mn Kamrtmen Mffl&hadapi Perubahan Orpnisasl dencan Status l<epepwalan Sebapi Variabel Moderasl (KMus... ~a~nptnbi MODEL PENOICMKNi MULTIK\JLTURAI. PADA PONOOK PESANTR N NAHOlATUL UL.AMA DAI.AM MENCEGAH ANCAMAN RADIKAUSME DI KOTATASIICMALAYA NANI RATNAHINGSIH MEDIA PEMBELAJARAN INTII\AKTIF BERB.ASIS Pf.NOEKATAN SOENTIFK DALAM MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKlR MATEMATIK DAN SELF REGULATED LEARNING SISWA SMP Pene,itian D~n Pemula Al.AM RAHMATULLOH IMPLEMENT~ LOAD BAI..ANCING WEB SERVER MENGGUNAKAN HA.PROXY PADA KASUS SmtM INFORMASI AKAOEMtk UNIVERSITAS SIUW.<HGI ALOY PU1RA AI..DYA IADlikasl ManaJttmen ~n W.oWi Den,;1n Notifllcasl Pembav.r.an Uarc Sekolah Untuk Onnt Tu.1 Si5Wil kfbaslssms Gateway KH 11\HAM GUFRONI Pen~pan Metode Sret'vlce Quality Pada Aplikasl Pen,ukuran TinpJt ICepuasan Mahasiswa Terhad.ap Sarana Dan Prasarana L11~torium (Studt Kasus: lab. lnfonnatilca Teorl Dan Ptmr,...,..man Qagr Universitas Sil"--'' NURULHIRON PEMANFMTAN MESIN DIESELBOCAS SEB.AGAI SISTEM AUTOMATIC MA)N FAILURE TA.AN5f R CONTROi. (AMFTCI OENGAN METOOA HISTERISIS OEPI SETIALESMANA Pen1--n Kemaml)lgn Konek:s', ltomunlkasl dan Kemardrian ~;fa, Mahasfswa melalul Metode lnkulri Model Alberta RATNAR\JSTlNA Efektivltas Pener,pan Model Pembelafaran Ctotlve Probiem SoMnc (CPS) Terhad.lp Peninp.at: 1 Kemarnpuan Pemec:ahan Masalah Matem1ttk Mlhasiswa R REZA El AKBAR AD,ib$i SimulaM Kiner" i Pendukun materi o.rtuliinln u,_..._... Pt..- P«--t lunak VEPtAPtATI PENGEMBANGAH 8AHAN AJAR MATEMATIKA 8 RBAS.IS PENOEKA.TAN PEMB LAIARAN MATEMATIKA. REAUSTIIC jpmr) UNTUK MENINGKA.TKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN OtsPOSISI MATEMATIKSlSWA SISKA RYANE MUSLIM KaJian Leamin, Obstacle Mah1siswa Pendidikan M1tematilr.a Pada Maten Trl1onomet:ri Dalam PerkuHahan!Capita Selekt1 Se:kolah MeMnoh CE.CIP MUHAMAO ~DIK R APUICASI FORECASTING UNTUK PREDIICSI JUNLAH PEN DERITA PENYMJT MENGGUNAKAN METODE REGRESl LINIER Dt PUSKESMAS OE'SASUkARAl\J KOTA TA.SIKMAlAYA FATIMAH ZAHRA NASVTION An.alts.is Peranan Pemberdayaan Ten111 Kerja Perempuan Berbasls Islam! daian'i Mendorona Akselerasf Blsnr5 PeneOtian Dlsertasl Ooktor EDI SUROSO lean Manutattun,a Dan Total Quality Manaaemfflt Scbalal Daya ~,aerak Kinetja Perusahaan Melalut lno\lail dan Stnteal Manufaktur lstudi Pad.a Eltcn.vtlr TPT Indonesia I IWAN WISANOANI Peri&aku Ma~ Perhankiln Dal.am Penombian K,,utusan lnvestasl dan Pe~ Di Pas,;r I.all Sv:.rbh OEOt NUKTAOI IMPLEMENT A.SI DESAIN DIOAICTIS PfMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS TEOtNOLOGIQJ. PEDAGOGICAL ANO CONTENT KNOWLEDGE (TPAOO UNTUK MCNINGKATKAN ICEMAMPUAN B RPIIOR KREATIF DAN ~SI MATEMATISSISWA AIWJ A Model P-kat t.unat Sdf-lodaDttve Seroriemasi Pena'riaUn Rute-aascd S"Ysterns Pen~itian Pasca Dolrtor SUPRATMAN Mer,aemhann.2.n nuu~n MelalL.11 PMalaran Analo&I dalam Teori Pia.ii"'t UllC-MTI...,..,...;AS1-AS1'1tM1MUM11 Unrversit~Teuku l.mar" Penelltian PtodukTerapan klswanto MODEL PENGOLAHAN LIMB.AH CAIR OOMESTIK SISTEM ELEKTROUSIS DAN StSTENI BIOSAND USWATVN HASANAH Penaembanaan Biosensor Trlpserlda Berbasis Pektin seba,ai Matriks darl Umbah Kullt Kopf Aral>ilc:a Gayo

2 USULAN PROGRAM IPTEK BAGI MASYARAKAT (IbM) IbM MAKANAN PENDAMPING ASI (MP ASI) IKAN MUJAIR Oleh : Lilik Hidayanti, SKM., M.Si / NIDN Sri Maywati, SKM., M. Kes / NIDN UNIVERSITAS SILIWANGI Mei, 2016

3 ii

4 iii

5 iv

6 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii IDENTITAS DAN URAIAN UMUM... iv DAFTAR ISI... v RINGKASAN PROPOSAL... vi BAB I PENDAHULUAN Analisis Situasi Permasalahan Mitra... 3 BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN Solusi Target dan Luaran... 5 BAB III METODE PELAKSANAAN Metode Pendekatan Masalah Rencana Kegiatan Kontribusi dan Partisipasi Mitra... 9 BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI Kinerja LPPM Universitas Siliwangi Kepakaran Tim Pengusul BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN Anggaran Biaya Jadwal Kegiatan DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN Lampiran 1. Biodata Ketua Pengusul dan Anggota Tim Pengusul Lampiran 2. Gambaran Iptek yang akan ditransfer kepada kedua mitra Lampiran 3. Peta Lokasi Wilayah kedua mitra Lampiran 4. Pernyataan Kesediaan Kedua Mitra Lampiran 5. Rincian Anggaran Biaya v

7 RINGKASAN IbM Makanan Pendamping ASI (MP ASI) Ikan Mujair Oleh : Lilik Hidayanti, Sri Maywati Bayi yang berumur 6 bulan sampai dengan dua tahun atau dikenal dengan istilah baduta membutuhkan asupan gizi yang tidak dapat hanya dipenuhi dari ASI saja, namun juga makanan lain yang dikenal sebagai Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Kecamatan Sukarame berada di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah dikenal sejak lama merupakan sentra produksi perikanan darat di Jawa Barat, salah satunya adalah ikan mujair. Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Sukarame membudidayakan ikan mujair di kolam ikan atau balong yang mereka miliki. Berlimpahnya hasil perikanan darat ini merupakan sumber protein non alergen yang baik bagi baduta apabila diolah menjadi MP ASI. Namun sangat disayangkan, di daerah dengan limpahan ikan sebagai sumber protein yang baik ini masih ditemukan baduta dengan asupan energi dan protein serta status gizi yang rendah. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sri maywati & Lilik Hidayanti (2014) di Kecamatan Sukarame menunjukkan bahwa masih ada 25,6 % baduta yang memiliki Tingkat Kecukupan Energi (TKE) dengan kategori defisit, dan 18,6% baduta memiliki Tingkat Kecukupan Protein (TKP) dengan kategori defisit. Kondisi tersebut akan berdampak pada rendahnya status gizi baduta. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilik Hidayanti & Sri Maywati (2014) di Kecamatan Sukarame yang menunjukkan bahwa rata-rata status gizi baduta masuk kategori gizi kurang berdasarkan BB/TB skor Z sebesar -2,024. Beberapa hal yang menyebabkan ikan mujair tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai MP ASI, antara lain adalah; (1) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan ikan mujair mejadi MP ASI, (2) Adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan, serta (3) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan baduta. Ditambah lagi, hasil penelitian Sri Maywati & Lilik Hidayanti (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar (67,4 %) ibu yang memiliki baduta berpendidikan SD. Pendidikan seseorang biasanya berkorelasi dengan pengetahuan yang dimilikinya. Upaya untuk mengatasi pemecahan masalah rendahnya asupan energi dan protein serta status gizi baduta, maka kami mengusulkan pelaksanaan IbM MP ASI Ikan mujair dengan 2 mitra kelompok ibu rumah tangga dengan kegiatan yang disepakati adalah ;(1) Demonstrasi, Pelatihan dan pendampingan mengenai cara pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair, (2) Pemantauan kejadian kecacingan baduta selama mengkonsumsi MP ASI ikan mujair, (3) Pemantauan asupan energi dan protein baduta selama pemberian MP ASI ikan mujair dengan metode visual comstock, serta (4) Pemantauan penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI berbahan baku ikan mujair. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan IbM ini adalah (1) MP ASI Ikan mujair untuk baduta, (2) Buku pencatatan asupan MP ASI Ikan mujair dengan metode visual comstock, (3) Buku pemantauan penambahan berat badan, (4) Buku pemantauan status kesehatan baduta. Kata Kunci : Baduta, MP ASI, ikan mujar vi

8 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi Setelah bayi berumur 6 bulan sampai dengan dua tahun (baduta), asupan gizinya tidak dapat hanya dipenuhi dari ASI saja. Pada periode ini, baduta membutuhkan asupan makanan lain yaitu Makanan Pendamping ASI (MP ASI). Kandungan gizi di dalam MP ASI harus mampu memenuhi kebutuhan gizi baduta agar tidak terjadi growth faltering (kegagalan pertumbuhan) dan gangguan perkembangan otak. Karena Baduta adalah periode kesempatan emas kehidupan (window of opportunity) dan merupakan periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) yang akan mempengaruhi kualitas hidup manusia di masa-masa yang akan datang. Oleh karena itu, apabila terjadi masalah gizi pada periode ini maka akan berdampak pada kualitas SDM dan akhirnya berdampak pada daya saing bangsa. Berdasarkan hasil observasi menunjukkan bahwa Kecamatan Sukarame berada di Kabupaten Tasikmalaya yang sudah dikenal sejak lama merupakan sentra produksi perikanan darat di Jawa Barat, salah satunya adalah ikan mujair. Produksi ikan mujair di Kabupaten Tasikmalaya sangat besar yaitu 8.509,46 ton/tahun pada tahun 2013, jauh di atas produksi ikan gurame (808,8 ton/tahun), dan ikan mas (6.214, ton/tahun). Kelebihan lain dari ikan mujair antara lain adalah merupakan sumber protein hewani yang murah, budidayanya mudah, pertumbuhannya cepat, memiliki daging yang tebal dan ukuran yang besar. Budidaya ikan mujair biasanya dilakukan di kolam atau dalam bahasa sunda disebut dengan balong. Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Sukarame memiliki kolam ikan atau balong ini. Berlimpahnya produksi perikanan darat ini merupakan sumber protein non alergen yang baik bagi baduta apabila diolah menjadi MP ASI. Pembuatan MP ASI dengan menggunakan bahan pangan lokal seperti ikan mujair mempunyai banyak keuntungan antara lain memiliki harga yang murah sehingga terjangkau, bahan pangan mudah didapat, serta merupakan upaya edukasi kepada baduta untuk mengenal berbagai macam rasa dan jenis makanan sehingga anak kelak dapat menyukai makanan yang beraneka ragam yang ada di sekitar mereka. 1

9 Namun sangat disayangkan, di daerah dengan limpahan ikan sebagai sumber protein yang baik ini masih ditemukan baduta dengan asupan energi dan protein serta status gizi yang rendah. Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Sri maywati & Lilik Hidayanti (2014) di Kecamatan Sukarame menunjukkan bahwa masih ada 25,6 % baduta yang memiliki Tingkat Kecukupan Energi (TKE) dengan kategori defisit, dan 18,6% baduta memiliki Tingkat Kecukupan Protein (TKP) dengan kategori defisit. Kondisi tersebut akan berdampak pada rendahnya status gizi baduta. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Lilik Hidayanti & Sri Maywati (2014) di Kecamatan Sukarame yang menunjukkan bahwa rata-rata status gizi baduta masuk kategori gizi kurang berdasarkan BB/TB skor Z sebesar -2,024. Beberapa hal yang menyebabkan ikan Mujair tidak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai MP ASI, antara lain adalah; (1) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan dan keterampilan memanfaatkan ikan mujair mejadi MP ASI, (2) Adanya mitos yang berkembang di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan, serta (3) Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan baduta. Ditambah lagi, hasil penelitian Sri Maywati & Lilik Hidayanti (2014) menunjukkan bahwa sebagian besar (67,4 %) ibu yang memiliki baduta berpendidikan SD. Pendidikan seseorang biasanya berkorelasi dengan pengetahuan yang dimilikinya. Berdasarkan hasil temuan tersebut, maka kami akan berkontribusi dengan melaksanakan kegiatan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair untuk meningkatkan asupan energi dan protein serta status gizi baduta. Makanan Pendamping ASI (MP ASI) ikan mujair merupakan MP ASI yang dibuat dengan bahan baku ikan mujair sebagai sumber protein yang dicampur bahan makanan lain sumber karbohidrat seperti labu kuning, kentang, sukun, ubi atau tepung beras. Pelaksanaan kegiatan IbM dilakukan bekerjasama dengan 2 (dua) kelompok ibu rumah tangga yang aktif di Posyandu Batugugur, Desa Sukarame dan Posyandu Sukamanah, Desa Sukarapih Kecamatan Sukarame, Kabupaten 2

10 Tasikmalaya sebagai mitra. Kelompok ibu rumah tangga yang menjadi mitra adalah ibu rumah tangga yang memiliki anak umur 6 bulan sampai 2 tahun dan kolam ikan dengan 2 kader posyandu sebagai koordinator untuk masing-masing kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 30 ibu rumah tangga. Hasil pertemuan dan diskusi dengan mitra, disepakati bahwa upaya pemecahan masalah rendahnya asupan energi dan protein serta status gizi baduta akan dilakukan dengan;(1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat mengenai kandungan gizi dan pemanfaatan ikan mujair sebagai bahan baku MP ASI melalui demonstrasi, pelatihan dan pendampingan mengenai cara pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair, (2) Merubah persepsi masyarakat mengenai mitos bahwa konsumsi ikan dapat menyebabkan kecacingan pada baduta dilakukan dengan pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI ikan mujair,(3) Melakukan pemantauan asupan energi dan protein baduta selama pemberian MP ASI ikan mujair dengan metode visual comstock, serta (4) Melakukan pemantauan penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI berbahan baku ikan mujair. 1.2 Permasalahan Mitra dan Solusi a. Permasalahan mitra 1 dan solusi Permasalahan Rendahnya status gizi baduta Akar Masalah Rendahnya asupan energi dan protein baduta yang berasal dari MP ASI Penyebab masalah 1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI 2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan Solusi yang disepakati 1. Pelatihan Pembuatan MP ASI Ikan Mujair 2. Pendampingan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 3. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 4. Pemantauan penambahan berat bada baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 3

11 terjadinya kecacingan 3. Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan baduta Demonstrasi kandungan gizi pada MP ASI Ikan Mujair b. Permasalahan Mitra 2 dan solusi Permasalahan Rendahnya status gizi baduta Akar Masalah Rendahnya asupan energi dan protein baduta yang berasal dari MP ASI Penyebab masalah 1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI 2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan Solusi yang disepakati 1. Demonstrasi mengenai pembuatan MP ASI Ikan Mujair 2. Pelatihan Pembuatan MP ASI Ikan Mujair 3. Pendampingan mengenai pembuatan MP ASI Ikan Mujair 4. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 5. Pemantauan penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 4

12 BAB II SOLUSI DAN TARGET LUARAN 2.1 Solusi Solusi yang disepakati antara tim pengusul dan mitra adalah sebagai berikut : 1. Demonstrasi, Pelatihan dan pendampingan pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair 2. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair pada baduta dengan metode visual comstock 3. Pemantauan penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 4. Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 2.2 Target Luaran Target yang diharapkan dapat tercapai pada pelaksanaan program Ipteks bagi Masyarakat (IbM) MP ASI Ikan Mujair, adalah sebagai berikut : 1. Mitra mampu membuat MP ASI berbahan baku ikan mujair 2. Meningkatkan asupan energi dan protein baduta mitra 3. Meningkatkan status gizi baduta mitra 4. Perubahan persepsi mitra terkait dengan mitos yang menyatakan bahwa ikan dapat menyebabkan kecacingan pada anak Luaran kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair ini adalah : 1. Metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair 2. Buku pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 3. Buku pemantauan penambahan berat 4. Buku pemantauan kejadian kacacingan baduta 5

13 Tabel 2.1 Rencana Target Capaian Luaran No Jenis Luaran Indikator Capaian 1. Publikasi Ilmiah di jurnal/prosiding Submitted 2. Pemakalah dalam pertemuan Terdaftar ilmiah 3. Hak Atas Kekayaan Intelektual Tidak ada 4. Teknologi tepat guna Metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair 5. a. Jasa 1. Penerapan demonstrasi, pelatihan dan pendampingan metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair 2. Penerapan pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 3. Penerapan pemantauan penambahan berat badan baduta 4. Penerapan pemantauan kejadian kecacingan baduta b. Produk 1. MP ASI Ikan Mujair untuk baduta 2. Buku pencatatan asupan MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock 3. Buku pemantauan penambahan berat badan 4. Buku pemantauan kejadian kecacingan baduta 6. Buku Ajar Draft buku ajar pada mata kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat 7. Publikasi pada media masa (cetak) Ada 6

14 BAB III METODE KEGIATAN 3.1 Metode Pendekatan Masalah Upaya yang dilakukan oleh tim pengusul agar mitra mampu memanfaatkan potensi ikan mujair yang dihasilkan sebagai bahan baku pembuatan MP ASI serta mau memberikannya untuk baduta dilakukan dengan menggunakan prinsip SAVI (Somatic, Auditory, Visualization dan Intellectualy). Prinsip SAVI adalah pembelajaran yang menekankan bahwa transfer Ipteks dilakukan dengan memanfaatkan semua alat indra yang dimiliki mitra. Transfer Ipteks tersebut meliputi tahapan kegiatan ; (1) Somatic : mitra menerima informasi dengan mengalami dan melakukan. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah menunjukkan bukti melalui pemantauan asupan, pemantauan berat badan, serta pemantauan status kesehatan selama pemberian MP ASI Ikan Mujair ; (2) Auditory: mitra menerima informasi dengan mendengarkan, menyimak, dan menanggapi. Metode yang dilakukan pada tahap ini adalah pelatihan; (3) Visualization : mitra menerima informasi melalui mengamati, demonstrasi, dan penggunaan media atau alat peraga. Metode yang digunakan pada tahap ini adalah demonstrasi analisis zat gizi dalam MP ASI (4) Intellectualy : mitra menerima informasi dengan berlatih dan menerapkan. Metode yang dilakukan pada tahap ini adalah pendampingan penerapan pembuatan MP ASI Ikan Mujair. Tujuan penyampaian informasi pada setiap tahapan adalah sebagai berikut; (1) Demonstrasi bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada mitra, (2) Pelatihan yang bertujuan agar mitra mampu membuat MP ASI Ikan Mujair, (3) Pendampingan untuk memastikan mitra dapat membuat MP ASI Ikan Mujair dengan baik, serta (4) Pemantauan bertujuan untuk mengetahui daya terima baduta dan memberikan bukti nyata dampak pemberian MP ASI Ikan Mujair pada status gizi dan kejadian kecacingan pada baduta sehingga diharapkan terjadi perubahan persepsi pada mitra. Melalui tahapan-tahapan tersebut diharapkan mitra menjadi tahu, mau, dan mampu membuat MP ASI ikan mujair, proses transfer Ipteks yang diberikan bisa sustainable, menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh 7

15 mitra, serta mitra dapat membagikan kemampuan yang dimiliki kepada ibu-ibu lain yang memiliki baduta. Secara garis besar proses yang dilakukan untuk membantu meningkatkan asupan energi dan protein serta status gizi baduta mitra melalui pembuatan dan asupan MP ASI Ikan Mujair, digambarkan sebagai berikut : Permasalahan Mitra 1 Permasalahan Mitra 2 Rendahnya status gizi karena rendahnya asupan energi dan protein, dengan penyebab : 1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI 2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan 3. Masyarakat tidak memiliki pengetahuan mengenai kandungan gizi ikan mujair yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan Rendahnya status gizi karena rendahnya asupan energi dan protein, dengan penyebab : 1. Ketidaktahuan masyarakat memanfaatkan potensi lokal (ikan mujair) menjadi MP ASI 2. Mitos di masyarakat bahwa konsumsi ikan pada baduta dapat menyebabkan terjadinya kecacingan SOLUSI Pembuatan MP ASI Ikan Mujair melalui tahapan kegiatan : 1. Demonstrasi 2. Pelatihan 3. Pendampingan 4. Pemantauan asupan MP ASI, penambahan berat badan dan kejadian kecacingan baduta Out Put Mitra tahu, mau, dan mampu membuat MP ASI Ikan Mujair Dampak Peningkatan asupan energi protein baduta Peningkatan Status gizi baduta 8

16 3.2 Rencana Kegiatan 1. Penyiapan lokasi dan sasaran 2. Penyusunan jadwal kegiatan 3. Sosialisasi program 4. Demonstrasi mengenai pembuatan dan kandungan gizi MP ASI Ikan Mujair 5. Pelatihan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 6. Pendampingan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 7. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair 8. Pemantaun penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 9. Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 10. Evaluasi peningkatan asupan energi dan protein serta status gizi baduta setelah mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 11. Evaluasi status kesehatan khususnya kejadian kecacingan setelah baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 3.3 Kontribusi dan Partisipasi Mitra Mitra 1 dan 2 memiliki kolam ikan atau balong di pekarangan rumahnya walaupun dengan ukuran yang tidak luas. Kolam ikan tersebut digunakan untuk membudidayakan ikan perairan darat yang salah satunya adalah ikan mujair. Hasil budidaya ikan perairan darat tersebut sebagian besar dijual sebagai tambahan penghasilan keluarga dan hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan untuk konsumsi keluarga. Namun begitu kedua mitra belum memanfaatkan hasil budidaya ikan mujair sebagai makanan pendamping ASI yang diberikan untuk baduta mereka. Di samping itu kedua mitra juga memiliki peralatan yang dapat digunakan untuk membuat MP ASI Ikan Mujair. Peralatan tersebut antara lain adalah blender, kompor, dan panci 9

17 BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI 4.1 Kinerja LPPM Universitas Siliwangi dalam melaksanakan Pengabdian Masyarakat Rekam jejak kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dilakukan oleh Universitas Siliwangi melalui LPPM dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan dari segi jumlah maupun kualitasnya. Pengabdian masyarakat di bawah koordinasi LPPM UNSIL antara lain dilakukan oleh unit kerja dan dosen dengan sumber dana internal Universitas Siliwangi, sumber dana DIKTI, maupun PPM kegiatan KKN tematik bekerja sama dengan Provinsi Jawa Barat. Berikut sebagian data PPM yang dilakukan oleh LPPM UNSIL dalam 1(satu) tahun terakhir : Tabel 4.1. PPM Unit Kerja dan Dosen Universitas Siliwangi No Judul PPM Sumber dana 1. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan UNSIL manajemen usaha mikro di desa wonoharjo kec. Pangandaran 2. Peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan manajemen usaha mikro di desa Margalaksana kec. Salawu UNSIL 3. Penyuluhan entrepreneurship kelompok usaha UNSIL komoditas ikan segar kec. parigi 4. Revitalisasi posyandu dalam upaya meningkatkan kemitraan dan pemberdayaan masyarakat UNSIL 5. IbM untuk pengrajin mendong di kec. Manonjaya IbM DIKTI 6. Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI 7. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM UNSIL & prov. Jabar 8. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM UNSIL & prov. Jabar 9. KKN kebangsaan (UNHAS) 10. Pemberdayaan masyarakat desa melallui KKN tematik untuk mendukung peningkatan IPM UNSIL & prov. Jabar 11. Ib-IKK Agribisnis Tanaman Hias Ib-IKK DIKTI 12. Pelatihan Kesenian Kampung Naga Ds. Neglasari IbM DIKTI 10

18 Kecamatan Salawu Kab. Tasikmalaya 13. IbM Perangkat Pembelajaran Berbasis Budaya Sunda untuk Guru-guru MIPA SMP Kec. Karangnunggal Tasikmalaya 14. IbM Untuk Pengrajin Kelom Geulis di Kec. Tamansari Kota Tasikmalaya IbM DIKTI IbM DIKTI 4.2 Kepakaran tim pengusul Pelaksanaan IbM MP ASI yang akan dilaksanakan membutuhkan tenaga yang memiliki kepakaran di bidang gizi masyarakat dan promosi kesehatan. Ketua tim pengusul berpendidikan S2 Gizi Masyarakat, mengajar mata kuliah Gizi Kesehatan Masyarakat dan Penentuan status gizi di Program Studi Kesehatan Masyarakat. Fokus utama penelitian ketua tim pengusul adalah gizi balita dan sejak tahun 2013 ketua tim pengusul terlibat dalam penelitian yang terkait dengan ketahanan pangan dan status gizi balita di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Di samping itu, ketua tim pernah ikut serta dalam tim Pengabdian Masyarakat FIK UNSIL terkait dengan revitalisasi posyandu dan menjadi narasumber pada pelatihan MP ASI pangan lokal pada PPM FIK UNSIL. Anggota tim pengusul memiliki keahlian di bidang promosi kesehatan mengajar mata kuliah diklat dan teknik survei kesehatan serta aktif dalam kegiatan yang memberikan penyuluhan dan edukasi kesehatan pada masyarakat. Dalam melaksanakan kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair ini, tim pengusul membagi tugas antara ketua dan anggota berdasarkan kemampuan dan kualifikasi masingmasing. Tabel 4.2 Uraian Tugas Tim IbM No Kedudukan dalam Tim 1. LiliK Hidayanti, SKM., M.Si (Ketua Tim) Bidang Keahlian Pembuatan MP ASI Pemujairian konsumsi pangan Uraian Tugas Demonstrasi, pelatihan dan pendampingan pembuatan MP ASI berbahan baku ikan mujair Memantau asupan energi dan protein baduta dari MP ASI Ikan Mujair dengan metode visual comstock Pengukuran status Pemantauan penambahan 11

19 2. Sri Maywati, SKM., M.Kes (Anggota Tim) gizi Survei status kesehatan Promosi kesehatan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair Memantau kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair Perencanaan dan persiapan pelaksanaan kegiatan yang meliputi koordinasi, penyiapan media dan alat peraga serta merancang metode demonstrasi dan pelatihan 12

20 BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 5.1 Anggaran Biaya Anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair secara garis besar dapat dilihat dalam tabel 5.1, sedangkan rincian detailnya dapat dilihat dalam lampiran. Tabel 5.1 Ringkasan Anggaran Program IbM No Komponen Biaya yang Diusulkan 1. Honorarium Pelaksana Rp ,00 2. Bahan Habis Pakai dan Peralatan Rp ,00 3. Perjalanan Rp ,00 4. Lain-lain : Publikasi, laporan Rp ,00 Jumlah Rp ,00 Keterangan : Rincian Anggaran Terlampir 5.1 Jadwal Kegiatan Jadwal kegiatan IbM yang akan dilaksanakan terlebih dahulu didiskusikan dan berdasarkan kesepakatan dengan mitra 1 dan mitra 2. Penentuan jadwal disesuaikan dengan kesibukan dan waktu yang dimiliki oleh mitra. Kegiatan IbM MP ASI Ikan Mujair akan dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan yang disajikan pada tabel 5.2 berikut ini : Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan IbM No Kegiatan Bulan Survei awal 2. Penyusunan jadwal kegiatan 3. Sosialiasi program 4. Demonstrasi mengenai pembuatan MP ASI Ikan Mujair 5. Pelatihan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 6. Pendampingan pembuatan MP ASI Ikan Mujair 7. Pemantauan asupan MP ASI Ikan Mujair 8. Pemantaun penambahan berat badan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 9. Pemantauan kejadian kecacingan baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair 10. Evaluasi asupan energi dan protein 13

21 11. Evaluasi status gizi baduta 12. Evaluasi kejadian kecacingan 14

22 DAFTAR PUSTAKA BAPPENAS, 2011, RANPG - Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi , BAPPENAS, Jakarta Kemenkes RI, 2010, Pedoman Kader Seri Kesehatan Anak, Kemenkes RI, Jakarta Kemenkes Hasil Riskesdas Kemenkes RI Lilik Hidayanti & Sri Maywati Ketahanan Pangan (Food Security) Dan Status Gizi Balita Keluarga Miskin Di Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya. Laporan Penelitian Dosen Madya Universitas Siliwangi Lilik Hidayanti & Sri Maywati Ketahanan Pangan Keluarga Miskin yang Memiliki Balita Gizi Kurang di Wilayah Pedesaan dan Perkotaan. Laporan Penelitian Dosen Pemula Meyliana, dkk Potensi Budidaya Ikan Mujair: Studi Kasus di Kecamatan Leuwisari Tasikmalaya, Laporan Penelitian Universitas Maranantha Puskesmas Sukarame, 2014, Laporan Tahunan Puskesmas Sukarame, Puskesmas Sukarame Sri Maywati & Lilik Hidayanti Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi. Laporan Penelitian Dosen Pemula 15

23 Lampiran 1 Biodata Ketua Tim Pengusul A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap Lilik Hidayanti, SKM., M.Si 2 Jenis Kelamin P 3 Jabatan Fungsional Lektor 5 NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Klaten, 11 Maret lilikhidayanti@unsil.ac.id 8 Nomor Hp Alamat Kantor Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya Lulusan yang telah S1 = 30 orang dihasilkan 11 Mata Kuliah yang Diampu 1. Ilmu Gizi Dasar 2. Gizi Kesehatan Masyarakat 3. Penentuan Status Gizi B. Riwayat Pendidikan S1 S2 Nama Perguruan Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro Tinggi Semarang Semarang Bidang Ilmu Kesehatan Magister Gizi Masyarakat Masyarakat/Peminatan Gizi Kesehatan Masyarakat Tahun Masuk-Lulus Judul Hubungan Pola Makan Hubungan Karakteristik Skripsi/Disertasi dengan Status Gizi Anak Keluarga dan Kebiasaan Umur 2-5 Tahun di Kec. Konsumsi Makanan Karanganom Kab. Klaten Kariogenik dengan Keparahan Karies Gigi pada Anak SD di Tasikmalaya Nama Pembimbing Prof. Dr. Fatimah Muis, M.Sc Laksmi Widajanti, Ir., M.Si Dr. SA. Nugrahaeni, M.Kes Laksmi Widajanti, Ir., M.Si C. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) 2011 Studi Retrospektif Besar Risiko faktor ibu Mandiri 4 dalam Melakukan penyapihan dini pada Balita Umur 2-5 Tahun 2013 Analisis Dampak Konseling Gizi terhadap UNSIL 4 peningkatkan pengetahuan Gizi Ibu yang memiliki balita gizi kurang 2014 Upaya Meningkatkan Ketahanan Pangan (Food Security) Keluarga Yang Memiliki Balita Kekurangan Gizi Dengan Promosi Konsumsi Makanan Beragam Berbasis Sumber Daya Lokal Melalui Konseling Gizi DIKTI 13,5

24

25 Biodata Anggota Tim Pengusul : A. Identitas Diri 1. Nama Lengkap (dengan gelar ) Sri Maywati, SKM.,M.Kes 2. Jenis Kelamin Perempuan 3. Jabatan fungsional Lektor 4. NIP/NIK NIDN Tempat dan Tanggal Lahir Bogor, 2 Juli Srimaywati@unsil.ac.id 8. Nomor Telepon /HP Alamat Kantor Jl Siliwangi no 24 Tasikmalaya 10. Nomor telepon/faks Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 30 orang 12. Mata Kuliah yang Diampu 1. Teknik Survei Kesehatan 2. Diklat B. Riwayat Pendidikan S -1 S -2 Nama Perguruan Universitas Diponegoro Universitas Diponegoro tinggi Bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Magister Promosi Kesehatan (kajian promosi K3) Tahun Masuk Lulus Judul skripsi /tesis Hubungan lama pemaparan benzena terhadap kadar Hb darah pekerja SPBU di Semarang Nama dr. Ari Suwondo, MPH Pembimbing dr. Baju Widjasena, Merg C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir Hubungan Faktor Pemajanan Benzena Dan Faktor Individu Terhadap Kadar Fenol Urin Pekerja Bagian Pengeleman Pada Home Industri Sandal Di Kota Tasikmalaya Dr. dr. Ari Suwondo, MPH dr. Daru Lestantyo, MSi No Tahun Judul Penelitian Pendanaan Sumber Jml (juta Rp) Hubungan lama paparan getaran dengan Mandiri 1.5 kejadian CTS pada pekerja bagian penjahitan tikar mendong kel. Purbaratu Kec. Cibeureum kota Tasikmalaya Dampak aktivitas home industri meubel terhadap kesehatan balita di sekitar industri meubel sektor informal kel. UNSIL 3,5 Kahuripan Kec. Tawang Kota Tasikmalaya

26

27 Lampiran 2 Gambaran Iptek yang akan ditransfer Kepada Mitra 1. Metode pembuatan MP ASI Ikan Mujair Makanan Pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan yang diberikan kepada bayi pada saat berumur 6 bulan sampai dengan 2 tahun. MP ASI harus mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi terutama adalah protein. Salah satu sumber protein yang baik adalah ikan mujair. Metode pembuatan MP ASI Ikan mujair dilakukan dengan membuat adonan catur tunggal yang terdiri dari campuran pangan sumber karbohidrat (tepung beras), sumber protein (Ikan mujair), 3. Sumber Vitamin dan mineral (sayuran), 4. Sumber lemak (margarine). 2. Pemantauan asupan MP ASI Ikan mujair dengan metode visual Comstock Prinsip dari metode visual comstock adalah menaksir secara visual banyaknya sisa makanan atau makanan yang dikonsumsi untuk setiap golongan makanan atau jenis hidangan. Hasil estimasi tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk skor dengan menggunakan skala pengukuran. Metode visual comstock dapat menghasilkan hasil yang cukup detail dan tidak mengganggu proses pemberian makan secara signifikan. Metode ini dapat digunakan untuk mengetahui seberapa banyak asupan makan seseorang. Metode taksiran visual dengan menggunakan skala pengukuran dikembangkan oleh Comstock dengan menggunakan skor skala 6 poin dengan kriteria sebagai berikut : 0 : Jika tidak ada porsi makanan yang tersisa (100% dikonsumsi) 1 : Jika tersisa ¼ porsi ( hanya 75% yang dikonsumsi) 2 : Jika tersisa ½ porsi ( hanya 50% yang dikonsumsi) 3 : Jika tersisa ¾ porsi (hanya 25% yang dikonsumsi) 4 : Jika tersisa hampir mendekati utuh ( hanya dikonsumsi sedikit atau 5%) 5 : Jika makanan tidak dikonsumsi sama sekali (utuh) 3. Pemantauan penambahan berat baduta selama mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair Pemantauan penambahan berat badan baduta dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri adalah

28 pengukuran yang menggunakan ukuran tubuh sebagai indikator status gizi seseorang. Pada kondisi ini ukuran antropometri yang digunakan adalah dimensi masa. 4. Pemantauan kejadian kecacingan selama baduta mengkonsumsi MP ASI Ikan Mujair Pemantauan terjadinya kasus kecacingan selama pemberian MP ASI Ikan Mujair untuk memberikan bukti nyata sehingga dapat merubah mitos yang ada di masyarakat bahwa ikan dapat menyebabkan kecacingan pada anak. Metode yang digunakan untuk mengetahui keberadaan telur cacing dilakukan secara sederhana dengan menggunakan metode eosin.

29 Lampiran 3 Peta Lokasi Wilayah Kedua mitra 1. Peta Kabupaten dan Kota Tasikmalaya 2. Peta Kecamatan Sukarame Kecamatan-kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya [6] 1. Kadipaten 2. Pagerageung 3. Ciawi 4. Sukaresik 5. Jamanis 6. Sukahening 7. Rajapolah 8. Cisayong 9. Cigalontang 10. Sariwangi 11. Leuwisari 12. Padakembang 13. Sukaratu 14. Singaparna 15. Salawu 16. Mangunreja 17. Sukarame 18. Manonjaya 19. Cineam Taraju 21. Puspahiang 22. Tanjungjaya 23. Sukaraja 24. Gunungtanjung 25. Karangjaya 26. Bojonggambir 27. Sodonghilir 28. Parungponteng 29. Jatiwaras 30. Salopa 31. Culamega 32. Bantarkalong 33. Bojongasih 34. Cibalong 35. Cikatomas 36. Cipatujah 37. Karangnunggal 38. Cikalong 39. Pancatengah 40. Kota Tasikmalaya

30

31

32 Lampiran 5. ANGGARAN BIAYA IbM MP ASI IKAN MUJAIR 1. Honorarium (23%) Honor Tim Pelaksana Honor /Jam (Rp) Waktu (Jam/Mgg) Minggu jumlah Ketua Rp Rp Anggota Rp Rp Asisten administrasi Rp Rp Asisten lapangan Rp Rp SUB TOTAL (HONORARIUM) Rp Bahan Habis Pakai dan Peralatan Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan jumlah bahan dan peralatan pelatihan pelaksanaan pelatihan 2 Rp Rp Pemeriksaan feses dengan eosin Pemeriksaan Kecacingan 60 Rp Rp ATK kesekretariatan 2 Rp Rp Pulsa HP koordinasi 8 Rp Rp pulsa paket data menelusur pustaka 8 Rp Rp Falsh disk alat penyimpan data 4 Rp Rp modem internet menelusur pustaka 2 Rp Rp konsumsi snak untuk pelatihan 180 Rp Rp SUB TOTAL (BAHAN HABIS PAKAI DAN ALAT) Rp Perjalanan (13 %) Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya Ketua tim persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp Rp Anggota persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp Rp asisten teknis dan administrasi persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp Rp mahasiswa (2 orang) persiapan dan pelaksanaan IbM 20 Rp Rp perjalanan seminar hasil Deseminasi hasil IbM 1 Rp Rp SUB TOTAL (PERJALANAN) Rp Lain-Lain Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Biaya Penyusunan dan pengandaan Laporan laporan 5 Rp Rp modul pembuatan MP ASI materi pelatihan 30 Rp Rp buku pemantauan visual comstock memantau asupan makan 30 Rp Rp buku pemantauan penambahan BB memantau status gizi 30 Rp Rp buku pemantauan status kesehatan memantau kejadian kecacingan 30 Rp Rp Pubikasi Publikasi hasil IbM 1 Rp Rp SUB TOTAL (LAIN-LAIN) Rp TOTAL BIAYA Rp

TAKSIRAN VISUAL COMSTOCK UNTUK MENILAI ASUPAN MP ASI IKAN MUJAIR PADA BADUTA

TAKSIRAN VISUAL COMSTOCK UNTUK MENILAI ASUPAN MP ASI IKAN MUJAIR PADA BADUTA TAKSIRAN VISUAL COMSTOCK UNTUK MENILAI ASUPAN MP ASI IKAN MUJAIR PADA BADUTA Lilik Hidayanti 1), Sri Maywati 2) 1,2) Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Siliwangi email: lilikhidayanti@unsil.ac.id email:

Lebih terperinci

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) IbP PROMOSI KONSUMSI PANGAN KAYA BESI HEM UNTUK MENCEGAH ANEMI PADA SANTRIWATI Oleh : Sri Maywati, SKM., M. Kes / NIDN 0402077701 Lilik Hidayanti,

Lebih terperinci

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ITGBM

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ITGBM USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT ITGBM ITGBM PENCEGAHAN AIR BORN DESEASE PADA BALITA MELALUI EDUKASI RUMAH SEHAT Oleh : Dr. ASEP SURYANA ABDURRAHMAT, S.Pd.,M.Kes (NIDN 0023046905) LILIK HIDAYANTI, SKM.,

Lebih terperinci

LAPORANKEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

LAPORANKEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) LAPORANKEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) IbP PROMOSI KONSUMSI PANGAN KAYA BESI HEM UNTUK MENCEGAH ANEMI PADA SANTRIWATI Oleh : Sri Maywati, SKM., M. Kes / NIDN 0402077701

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) LAPORAN KEMAJUAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM) Tahun Kesatu dari Rencana Satu Tahun IbM GERAKAN MASYARAKAT SADAR ASI (AIR SUSU IBU) DI KECAMATAN SUKARAME KABUPATEN TASIKMALAYA OLEH : Siti Novianti NIDN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG DINAS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

beberapakali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG BATAS TERTINGGI UANG PERSEDIAAN DAN GANTI UANG PERSEDIAAN PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN

Lebih terperinci

Yuni Maliani 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi

Yuni Maliani 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi LOKASI PENYEBARAN KOMODITAS UNGGULAN SUBSEKTOR PERIKANAN BUDIDAYA AIR TAWAR KABUPATEN TASIKMALAYA (THE DISTRIBUTION LOCATION OF SUPERIOR COMMODITIES OF CULTURED FRESH WATER FISHERIES SUBSECTOR IN TASIKMALAYA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 9 TAHUN 2004 TENTANG ORGANISASI KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak antara 07 2' 00" ' 00"

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak antara 07 2' 00 ' 00 BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. KONDISI KABUPATEN TASIKMALAYA 1. Kondisi Geografis Kabupaten Tasikmalaya secara geografis terletak antara 07 2' 00" - 07 48' 00" Lintang Selatan dan 107 54' 00" - 108

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun 2013 sebanyak 282,6 ribu rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun 2013 sebanyak 282,6 ribu rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kab. Tasikmalaya Tahun 3 sebanyak 8,6 ribu rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kab. Tasikmalaya Tahun 3 sebanyak Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA dan BUPATI TASIKMALAYA MEMUTUSKAN:

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA dan BUPATI TASIKMALAYA MEMUTUSKAN: SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI TASIKMALAYA TAHUN 2011 TINGKAT KABUPATEN

REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI TASIKMALAYA TAHUN 2011 TINGKAT KABUPATEN LAMPIRAN MODEL DB1 - KWK.KPU REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI TASIKMALAYA TAHUN 2011 TINGKAT KABUPATEN A. SUARA SAH NOMOR DAN NAMA PASANGAN CALON BUPATI

Lebih terperinci

CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 TINGKAT KABUPATEN

CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013 TINGKAT KABUPATEN MODEL DB - KWK.KPU CATATAN PELAKSANAAN REKAPITULASI HASIL PENGHITUNGAN SUARA PEMILIHAN CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 0 TINGKAT KABUPATEN NO URAIAN KECAMATAN CIPATUJAH KARANGNUNGGAL

Lebih terperinci

Rakor Pelaku Dan Pendamping Kecamatan Program Keluarga Harapan (Pkh) Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya, 30 Juni 2015

Rakor Pelaku Dan Pendamping Kecamatan Program Keluarga Harapan (Pkh) Kabupaten Tasikmalaya. Tasikmalaya, 30 Juni 2015 Rakor Pelaku Dan Pendamping Kecamatan Program Keluarga Harapan (Pkh) Kabupaten Tasikmalaya Tasikmalaya, 30 Juni 2015 Dalam rangka optimalisasi koordinasi lintas sektor demi keberhasilan Program Keluarga

Lebih terperinci

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP)

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS BAGI PESANTREN (IbP) IbP BINA KELOMPOK SANTRIWATI SADAR GIZI Oleh : Dian Saraswati, S.Pd., M. Kes / NIDN 0029056902 Siti Novianti, SKM., M.KM / NIDN 0431058102

Lebih terperinci

USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT. IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PEMBENTUKAN DOKTER CILIK SEBAGAI BAGIAN DARI UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT. IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PEMBENTUKAN DOKTER CILIK SEBAGAI BAGIAN DARI UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) USULAN PENGABDIAN MASYARAKAT IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PEMBENTUKAN DOKTER CILIK SEBAGAI BAGIAN DARI UNIT KESEHATAN SEKOLAH (UKS) Pengusul : 1. H. Kamiel Roesman Bachtiar, dr., M.Si NIDN

Lebih terperinci

daerah untuk membiayai berbagai pelayanan publik yang menjadi tanggunga

daerah untuk membiayai berbagai pelayanan publik yang menjadi tanggunga 13 BAB II TINJAUAN UMUM Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional kebijakan pembangunan daerah menyarankan adanya keselarasan terhadap laju pertumbuhan antar daerah, pemerataan antar daerah, dan

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2013 DESTIARA LISMANIAR PUTRI

ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2013 DESTIARA LISMANIAR PUTRI ANALISIS POTENSI DAN KEBUTUHAN PANGAN KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2013 DESTIARA LISMANIAR PUTRI DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI

Lebih terperinci

TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA TEMPLATE HIBAH PENELITIAN DOSEN UNIVERSITAS SAHID JAKARTA Sistematika Usulan Penelitian Hibah Penelitian Dosen Universitas Sahid Jakarta Maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

USULAN PROGRAM IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) USULAN PROGRAM IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) ITGbM Implementasi Aplikasi Manajemen Bank Sampah Untuk Meningkatkan Kontrol dan Optimalisasi Unit Usaha Pengelolaan Sampah Di Tasikmalaya Oleh

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M)

LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M) LAPORAN KEMAJUAN 70% KEGIATAN IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITG b M) WORKSHOP PERANCANGAN DAN APLIKASI ALAT PERAGA MATEMATIKA SEKOLAH DASAR Oleh: Drs. A.A. Gde Somatanaya, M.Pd (0026115602) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

Universitas WirarajA PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TIM PENYUSUN

Universitas WirarajA PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TIM PENYUSUN PEDOMAN USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Universitas WirarajA TIM PENYUSUN Alamat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Wiraraja Sumenep Jl. Raya Sumenep-Pamekasan KM.5

Lebih terperinci

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950)

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) SALINAN BUPATI TASIKMALAYA PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA

Lebih terperinci

MELALUI PENYEDIA. Perkiraan Biaya (Rp) Satuan kerja. Kegiatan

MELALUI PENYEDIA. Perkiraan Biaya (Rp) Satuan kerja. Kegiatan MELALUI PENYEDIA PENGUMUMAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH mor : 521.1/965/Disperta.PR/2013 Tanggal : 25 Maret 2013 Alamat : Jln Mayor Utarya mor 1 Telp/Fax 0265 330163 Tasikmalaya mengumumkan

Lebih terperinci

PENUNJUKAN LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK

PENUNJUKAN LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK PENGUMUMAN RENCANA UMUM TAHUN ANGGARAN PERUBAHAN 2013 Nomor : 602/7715 /DBMP/ 2013 DINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KABUPATEN TASIKMALAYA Alamat : Jln. Raya Mangunreja - Km. 1,200 Kab. Tasikmalaya / 1 1.03.1.03.01

Lebih terperinci

HIBAH PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017

HIBAH PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017 HIBAH PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA TAHUN 2017 A. SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN/PENGABDIAN MASYARAKAT DOSEN FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK EKSPOR. Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM* Oleh:

PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK EKSPOR. Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM* Oleh: Format Sampul Proposal Program Pengembangan Produk Ekspor PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK EKSPOR Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM* Oleh: Nama Lengkap dan NIDN Ketua Tim Pengusul Nama Lengkap dan

Lebih terperinci

BAB III PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB III PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT BAB III PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT A. Ipteks bagi Masyarakat (IbM) Pendahuluan Ipteks bagi Masyarakat (IbM) merupakan salah satu program pengabdian kepada masyarakat (PPM) yang difokuskan pada

Lebih terperinci

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT

USULAN PENELITIAN. SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT Kode/Nama Rumpun Ilmu* :.../... Bidang Fokus :... USULAN PENELITIAN SEARCH and SHARE RESEARCH GRANT JUDUL PENELITIAN TIM PENGUSUL (Nama ketua dan anggota tim, lengkap dengan gelar, dan NIDN) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 28 Juli Penulis. iii

KATA PENGANTAR. Tasikmalaya, 28 Juli Penulis. iii ii KATA PENGANTAR Bismillaahirohmanirrohiim, Puji syukur penulis panjatkan ke khadirat Alloh SWT, yang telah memberikan taufik dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan 70% Ipteks Tepat

Lebih terperinci

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) I. Pendahuluan II. III. IV. Pangan dan Gizi Sebagai Investasi Pembangunan Analisis Situasi Pangan dan Gizi

Lebih terperinci

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KERJASAMA DOSEN-MAHASISWA

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KERJASAMA DOSEN-MAHASISWA PANDUAN PELAKSANAAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KERJASAMA DOSEN-MAHASISWA DISUSUN OLEH: PUSAT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG 05 PANDUAN PENGABDIAN KEPADA

Lebih terperinci

SISTEMATIKA LAPORAN PPM

SISTEMATIKA LAPORAN PPM HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I. BAB II. BAB III. BAB IV. BAB V. PENDAHULUAN SISTEMATIKA LAPORAN PPM TARGET DAN LUARAN METODE PELAKSANAAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG MP-ASI DENGAN SIKAP DAN PERILAKU PEMBERIAN MP-ASI DI KELURAHAN JEMAWAN, KECAMATAN JATINOM, KABUPATEN KLATEN Skripsi ini Disusun untuk memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM)

LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) LAPORAN KEMAJUAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (70%) IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) ITGbM PELATIHAN PEMBUATAN BAHAN AJAR DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK Oleh: Dr. Hj. Nani Ratnaningsih,

Lebih terperinci

Prioritas Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Tasikmalaya

Prioritas Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Tasikmalaya Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan ISSN 2303-2227 Vol. 04 No. 3 Oktober 2016 Hlm: 356-363 Prioritas Wilayah Pengembangan Ternak Ruminansia di Kabupaten Tasikmalaya The Priority Region

Lebih terperinci

IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi)

IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi) IbM PENINGKATAN KUALITAS KESEHATAN MASYARAKAT DESA JARING HALUS MELALUI PROGRAM GAZI (Warga Sadar Gizi) Emni Purwoningsih Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Email: emnipurwoningsih@umsu.ac.id

Lebih terperinci

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran

Lampiran 1. Format Justifikasi Anggaran Lampiran. Format Justifikasi Anggaran Lampiran. Justifikasi Anggaran. Honor Pelaksana Jumlah Honor (Rp.). Ketua. Anggot a Sub total. Peralatan Penunjang dan bahan habis pakai ATK, dll Nama Barang Justifikasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN ANGGARAN 2014

LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN ANGGARAN 2014 LAPORAN AKHIR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN TAHUN ANGGARAN 2014 PEMBENTUKAN SRIKANDI ASI KADER POSYANDU WILAYAH KECAMATAN NGAMPILAN SEBAGAI UPAYA PROMOSI ASI DI MASYARAKAT

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN REGULER UNISNU JEPARA. Luaran program Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UNISNU Jepara dapat berupa: a.

PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN REGULER UNISNU JEPARA. Luaran program Pengabdian kepada Masyarakat LPPM UNISNU Jepara dapat berupa: a. PANDUAN PENULISAN PROPOSAL PENGABDIAN REGULER UNISNU JEPARA 1. Pendahuluan Program Pengabdian kepada Masyarakat merupakan salah satu kegiatan Tri Dharma perguruan Tinggi yang dimana dalam pengeloaan dan

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN RESES PERORANGAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2015 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. HAERUDIN, S.

LAPORAN KEGIATAN RESES PERORANGAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2015 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA. HAERUDIN, S. LAPORAN KEGIATAN RESES PERORANGAN MASA PERSIDANGAN II TAHUN 2015 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA HAERUDIN, S.Ag, MH No. Anggota A-477 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

TEMPLATE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MSYARAKAT UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

TEMPLATE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MSYARAKAT UNIVERSITAS SAHID JAKARTA TEMPLATE HIBAH PENGABDIAN KEPADA MSYARAKAT UNIVERSITAS SAHID JAKARTA Sistematika Usulan Maksimum berjumlah 20 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), Jenis huruf Times

Lebih terperinci

Format Sampul Proposal Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH. Logo Perguruan Tinggi

Format Sampul Proposal Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH. Logo Perguruan Tinggi Format Sampul Proposal Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah PROPOSAL PROGRAM PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH Logo Perguruan Tinggi JUDUL PROGRAM* Oleh: Nama Lengkap dan NIDN Ketua Tim Pengusul

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 KESIMPULAN 1. Faktor yang berkontribusi terhadap kejadian BGM di Provinsi Lampung adalah asupan energi, asupan protein, ASI eksklusif, MP-ASI, ISPA, umur balita, pemantauan

Lebih terperinci

Potensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya

Potensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya Potensi Tanaman Bambu di Tasikmalaya Pendahuluan Bambu adalah salah satu jenis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang potensial untuk mensubstitusi kayu bagi industri berbasis bahan baku kayu. Dengan adanya

Lebih terperinci

PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN

PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN PROPOSAL PRORAM KREATIVITAS MAHASISWA DENADA : DENDENG NANGKA MUDA SEBAGAI MAKANAN KHAS NUSANTARA BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh : Desi Riyana (1201414057) /2014 Itsna Ainun Nikmah

Lebih terperinci

PEDOMAN. PELAKSANAAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT DOSEN STMIK AKAKOM

PEDOMAN. PELAKSANAAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT DOSEN STMIK AKAKOM PEDOMAN PELAKSANAAN PENGABDIAN kepada MASYARAKAT DOSEN STMIK AKAKOM PUSLITBANG DAN PPM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AKAKOM YOGYAKARTA 2014 i KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan

Lebih terperinci

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA

BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA BAB 14 PENELITIAN DOSEN PEMULA 14.1 Pendahuluan Program Penelitian Dosen Pemula (PDP) dimaksudkan sebagai kegiatan penelitian dalam rangka membina dan mengarahkan para peneliti pemula untuk meningkatkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN.

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN. USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PEMANFAATAN WALUH SEBAGAI PELUANG USAHA CEMILAN STIK WALUH BIDANG KEGIATAN : PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh: Nana Noviana 2302413017/2013 Fitri Awaliah 2201414082

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 34 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA PROBOLINGGO DENGAN

Lebih terperinci

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PENGGUNAAN BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON

USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PENGGUNAAN BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON PPM - ITGbM USULAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT IPTEKS TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITGbM) PENGGUNAAN BETON NON PASIR PADA INDUSTRI PEMBUATAN KUSEN BETON TIM PENGUSUL Ketua: Yusep Ramdani, ST., MT. (NIDN.

Lebih terperinci

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA

PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA PENDIDIKAN GIZI DAN ILMU KESEJAHTERAAN KELUARGA DEPARTEMEN ILMU GIZI FK USU Pengertian Keluarga di Indonesia Keluarga inti : ayah, ibu dan anak Keluarga luas (extended family) : keluarga inti + anggota

Lebih terperinci

LPPM STIE Kesatuan Bogor Jumat, 12 Mei 2017

LPPM STIE Kesatuan Bogor Jumat, 12 Mei 2017 Sosialisasi Buku Pedoman XI Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat LPPM STIE Kesatuan Bogor Jumat, 12 Mei 2017 Penelitian Dosen Pemula (PDP) 1. Ketua berpendidikan S-2,Asisten Ahli atau belum memiliki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM DAERAH Gambaran umum daerah memperlihatkan kondisi terkini perkembangan pencapaian tujuan pembangunan daerah. Sesuai paradigma pembangunan yang dipakai yaitu pembangunan manusia, maka

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan salah satu indikator masalah gizi yang menjadi fokus Global Scaling Up Nutrition (SUN) Movement pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Selain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia. 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi merupakan salah satu masalah utama dalam tatanan kependudukan dunia. Jumlah penderita kurang gizi di dunia mencapai 104 juta anak dan keadaan kurang gizi merupakan

Lebih terperinci

GUBERNUR SUMATERA BARAT

GUBERNUR SUMATERA BARAT GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 08 TAHUN 2017 TENTANG PENGANEKARAGAMAN PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

Siapa Pengusul Program I b X

Siapa Pengusul Program I b X Oleh Wurlina Meles Hp. 0823008090 E-mail wurlina_made@yahoo.co.id Disampaikan pada Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Pendidikan D-III Keperawatan. Diselenggarakan oleh AIPDIKI Hotel Ibis Style

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 71 TAHUN 2009 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes

GIZI DAUR HIDUP. Rizqie Auliana, M.Kes GIZI DAUR HIDUP Rizqie Auliana, M.Kes rizqie_auliana@uny.ac.id Pengantar United Nations (Januari, 2000) memfokuskan usaha perbaikan gizi dalam kaitannya dengan upaya peningkatan SDM pada seluruh kelompok

Lebih terperinci

PEDOMAN USUL PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN

PEDOMAN USUL PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN SISTEMATIKA USULAN PENELITIAN Usulan Penelitian Internal Univ Mercu Buana maksimum berjumlah 0 halaman (tidak termasuk halaman sampul, halaman pengesahan, dan lampiran), yang ditulis menggunakan font Times

Lebih terperinci

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG VOLUME PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK

PERKIRAAN BIAYA (Rp) PENUNJUKAN LANGSUNG/ PENGADAAN LANGSUNG VOLUME PEMBELIAN SECARA ELEKTRONIK NO. NAMA PAKET KEGIATAN BELANJA / 1 1.03.1.03.01 Dinas Bina Marga dan 1 DED Jalan Papayan-Cikalong DED Jalan Amblas Ruas Jalan Papayan-Cikatomas-Cikalong (Banprov Jasa Konsultansi 672.180.000,00 1 Paket

Lebih terperinci

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG

12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG 12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN :

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA PENYULUHAN CINTA PRODUK LOKAL UNTUK PENGUATAN EKONOMI NASIONAL DALAM MENGHADAPI MEA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DIUSULKAN OLEH : 1. PRAPLIYATI

Lebih terperinci

BAB 17 PENELITIAN DISERTASI DOKTOR

BAB 17 PENELITIAN DISERTASI DOKTOR BAB 17 PENELITIAN DISERTASI DOKTOR 17.1 Pendahuluan Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, program doktor merupakan salah satu jenjang pendidikan tinggi secara

Lebih terperinci

Penelitian Kompetitif Nasional

Penelitian Kompetitif Nasional 4/30/05 Skim Penelitian Desentralisasi Oleh : Wurlina Meles Hp. 083008090 E-mail: wurlina_made@yahoo.co.id Disampaikan pada Workshop Penyusunan Karya Tulis Ilmiah Bagi Pendidikan D-III Keperawatan. Diselenggarakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial

BAB I PENDAHULUAN. lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak adalah pewaris, penerus dan calon pengemban bangsa. Secara lebih dramatis dikatakan bahwa anak merupakan penanaman modal sosial ekonomi suatu bangsa. Berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang

Lebih terperinci

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014

DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 DRAFT PANDUAN PENELITIAN DOSEN STIKES WIDYA HUSADA TAHUN 2014 I. Pendahuluan Program ini dimaksudkan sebagai kegiatan meningkatkan kemampuan dan kepekaan meneliti. Cakupan program ialah penelitian-penelitian

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : spatial economic, localization, specialization, LQ, SCP.

ABSTRACT. Keyword : spatial economic, localization, specialization, LQ, SCP. KAJIAN EKONOMI WILAYAH DAN KELEMBAGAAN USAHA PETERNAKAN AYAM RAS PETELUR DI KABUPATEN TASIKMALAYA (The Spatial and Institutional Economic Analysis of Layer Broiler Farming in The District of Tasikmalaya)

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PROPOSAL PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA INTERVENSI TEKNOLOGI PUPUK CAIR ORGANIK BERBAHAN LIMBAH DALAM PENGOLAHAN INDUSTRI TAHU RUMAH TANGGA BIBIS, MOJOSONGO, KOTA SURAKARTA BIDANG KEGIATAN : PKM PENGABDIAN

Lebih terperinci

Logo Perguruan Tinggi JUDUL. Oleh: Nama, NIP Ketua Tim Pengusul Nama, NIP Anggota Tim Pengusul. Nama Jurusan/Fakultas Nama Perguruan Tinggi.

Logo Perguruan Tinggi JUDUL. Oleh: Nama, NIP Ketua Tim Pengusul Nama, NIP Anggota Tim Pengusul. Nama Jurusan/Fakultas Nama Perguruan Tinggi. Lampiran 2 Format Usul Pengabdian Masyarakat Unhas Tahun 2012 warna merah muda dengan ukuran kertas A -4, seperti contoh berikut Logo Perguruan Tinggi JUDUL Oleh Nama, NIP Ketua Tim Pengusul Nama, NIP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau

BAB I PENDAHULUAN. sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Balita pendek (stunting) merupakan keadaan tubuh yang pendek dan sangat pendek hingga melampaui defisit -2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan. Stunting dapat

Lebih terperinci

PANDUAN PENELITIAN FUNDAMENTAL DAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN TAHUN 2017/2018 I. PENDAHULUAN Kegiatan Penelitian Fundamental dan Penelitian Produk

PANDUAN PENELITIAN FUNDAMENTAL DAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN TAHUN 2017/2018 I. PENDAHULUAN Kegiatan Penelitian Fundamental dan Penelitian Produk PANDUAN PENELITIAN FUNDAMENTAL DAN PENELITIAN PRODUK TERAPAN TAHUN 2017/2018 I. PENDAHULUAN Kegiatan Penelitian Fundamental dan Penelitian Produk Terapan merupakan salah satu skim penelitian kompetitif

Lebih terperinci

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BALAI PENGOBATAN (BP) UMUM PUSKESMAS DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009

ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BALAI PENGOBATAN (BP) UMUM PUSKESMAS DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009 ANALISIS HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BALAI PENGOBATAN (BP) UMUM PUSKESMAS DI KABUPATEN TASIKMALAYA TAHUN 2009 TESIS Untuk memenuhi persyaratan Mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Status gizi menjadi indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Status gizi menjadi indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. digilib.uns.ac.id 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Status gizi menjadi indikator dalam menentukan derajat kesehatan anak. Gizi pada masa anak sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya bahkan sejak

Lebih terperinci

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO. Divisi Penelitian. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat COVER PANDUAN PROGRAM PENELITIAN INTERNAL DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO Divisi Penelitian Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2017/2018 1 DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 6 PENELITIAN PRODUK TERAPAN

BAB 6 PENELITIAN PRODUK TERAPAN BAB 6 PENELITIAN PRODUK TERAPAN 6.1 Pendahuluan Kegiatan Penelitian Produk Terapan (sebelumnya disebut Penelitian Hibah Bersaing) dilaksanakan sebagai salah satu model penelitian kompetitif yang tergolong

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITbM)

USULAN PROGRAM IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITbM) USULAN PROGRAM IPTEK TEPAT GUNA BAGI MASYARAKAT (ITbM) APLIKASI SOFTWARE GEOMETRI Oleh: Hj. Ipah Muzdalipah, M.Pd NIDN: 0408076501 Ratna Rustina, M.Pd. NIDN: 0420068303 Eko Yulianto, M.Pd. NIDN: 000307980

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2015 No.05,2015 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. Pedoman Umum, pelaksanaan, program, penyediaan, makanan tambahan, Pendidikan Anak Usia Dini, Pos Pelayanan

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT,

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT, PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBERDAYA LOKAL GUBERNUR JAWA BARAT, Menimbang Mengingat a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR

LAPORAN TAHUNAN PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR LAPORAN TAHUNAN PROGRAM IPTEKS BAGI PRODUK EKSPOR IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK Oleh : Puji Lestari, M. Hum Terry Irenewaty, M. Hum Nur Hidayah, M. Si Kiromim Baroroh, M. Pd Aan Ardian, S.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi,

BAB II TINJAUAN TEORI. dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Status Gizi Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme, dan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PELAKSANAAN GERAKAN PERCEPATAN PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN BERBASIS SUMBER DAYA LOKAL KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR Menimbang : a.

Lebih terperinci

MAKANAN PENDAMPING ASI, oleh Dr. Ir. Hery Winarsi, M.S.; Indah Nuraeni, S.Tp., M.Sc. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A

MAKANAN PENDAMPING ASI, oleh Dr. Ir. Hery Winarsi, M.S.; Indah Nuraeni, S.Tp., M.Sc. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A MAKANAN PENDAMPING ASI, oleh Dr. Ir. Hery Winarsi, M.S.; Indah Nuraeni, S.Tp., M.Sc. Hak Cipta 2014 pada penulis GRAHA ILMU Ruko Jambusari 7A Yogyakarta 55283 Telp: 0274-882262; 0274-889398; Fax: 0274-889057;

Lebih terperinci

Format Penyusunan Usul Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Doktor Mengabdi

Format Penyusunan Usul Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Doktor Mengabdi Format Penyusunan Usul Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Doktor Mengabdi 1. Sampul muka: warna Hijau Muda dengan ukuran kertas A-4 USUL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DOKTOR MENGABDI JUDUL TIM PENGUSUL

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MESEKAT DEWA PEDANG MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WATUROYO DALAM PENGOLAHAN KEPALA UDANG

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MESEKAT DEWA PEDANG MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WATUROYO DALAM PENGOLAHAN KEPALA UDANG PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA MESEKAT DEWA PEDANG MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WATUROYO DALAM PENGOLAHAN KEPALA UDANG BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Diusulkan

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT UNIT PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. penurunan tingkat kecerdasan. Pada bayi dan anak, kekurangan gizi akan menimbulkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan dapat pula menyebabkan

Lebih terperinci

BAB II KONDISI UMUM 2.1. Gambaran Umum Wilayah Luas dan batas administratif

BAB II KONDISI UMUM 2.1. Gambaran Umum Wilayah Luas dan batas administratif BAB II KONDISI UMUM 2.1. Gambaran Umum Wilayah 2.1.1. Luas dan batas administratif Kabupaten Tasikmalaya merupakan suatu daerah yang agraris dengan kehidupan masyarakat yang religius, berada di wilayah

Lebih terperinci

C. PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL

C. PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL C. PENELITIAN STRATEGIS NASIONAL 1. Pendahuluan Kegiatan Penelitian Strategis Nasional merupakan tanggapan atas pencanangan 6 bidang strategis nasional oleh Presiden RI pada tahun 2008, yang memerlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini.

BAB 1 PENDAHULUAN. berlanjut hingga dewasa bila tidak diatasi sedari dini. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Periode emas tersebut dapat diwujudkan apabila pada masa ini, bayi dan anak mendapatkan asupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Akses pangan merupakan salah satu sub sistem ketahanan pangan yang menghubungkan antara ketersediaan pangan dengan konsumsi/pemanfaatan pangan. Akses pangan baik apabila

Lebih terperinci

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN

JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN JUKNIS PELAKSANAAN KELAS GIZI TAHUN 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurang energi protein (KEP) pada anak umur dibawah lima tahun (balita) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA Kriteria Pengusulan Kriteria, persyaratan pengusul dan tata cara pengusulan dijelaskan sebagai berikut: a. Peserta adalah kelompok mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam; b. Anggota kelompok

Lebih terperinci