BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Latar Belaka ng Perusahaan PT Perusahaan Pengelola Aset ber diri pada tanggal 27 Febr uari 2004, sebagi solusi pengelolaan aset Negara diharapkan dapat memberikan kekuatan baru ke dalam urat nadi reformasi ekonomi nasional. PT. PPA dipercaya Pemerintah Indonesia untuk m engelola aset-aset eks BPPN yang tidak berperkara hukum untuk dan atas nama Menteri Keuangan pasca berakhirnya masa tugas BPPN (Keppres No. 15 tahun 2004). PT. PPA bert ugas tidak hanya untuk m encari calon pem beli / investor, tetapi juga menyusun strategi yan g efektif dan efisien untuk m en goptimalkan nilai-aset-aset tersebut dalam upaya mencapai target yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pendirian PT. PPA sebagai skema solusi pengelolaan aset Negara merupakan terobosan historis yang menjadikan PT. PPA sebuah perusahaan den gan pola unik di In donesia. Dalam m encapai tujuan yan g diharapk an, PT. PPA dit ugaskan unt uk melaksanakan pengelolaan aset dalam kurun waktu tertentu untuk memperoleh hasil yang optimal. Untuk mencapai tujuan dan target kontribusi secara optimal dalam pemulihan dan pem bangunan ekonomi dan pembangunan nasional, PPA dip ercay a untuk m elak san akan tugas-t ugas berik ut: Restrukt urisasi aset; 33

2 Penagihan piutang; Bekerjasama dengan pihak ketiga untuk peningkatan nilai asset; Penjualan aset, serta Melaksanakan tugas lain guna mendukung tugas-tugas tersebut diatas termasuk pengelolaan dokumen aset, pemeliharaan dan pengamanan aset. Dalam melakukan pengelolaan aset yang diserah-kelolakan Menteri Keuangan, PT. PPA bekerja berdasarkan pada Perjanjian Pengelolaan Aset yang tata cara pengelolaannya diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 32/PMK.06/2006 tanggal 6 April 2006 yang kemudian diubah menjadi Perat uran Menteri Keuan gan No. 92/PMK.06/2009, dim ana PT. PPA diber i kewenan gan untuk: Bekerjasama dengan pihak lain yang memiliki keahlian dalam kaitan restrukt urisasi aset, peningkatan nilai aset dan atau penjualan aset; Melak ukan pen agihan piutang bekerja sam a dengan in stansi lain seperti Panitia Urusan Piutang Negara. Selama 5 tahun masa operasi ( ), PT. PPA berhasil memberikan kontribusi yang signifikan kepada Negara dengan memberikan setoran kepada Pemerintah sebesar Rp juta atau sebesar 186,6% dari total target RKAP untuk setoran APBN. Selain kontribusi setoran tersebut PT. PPA juga memberikan kontribusi selama 5 tahun berupa setoran pajak sebesar Rp juta dan setoran dividen sebesar Rp juta. 34

3 Table 3.1 AnnualRepo rt Dengan hasil yang dicapai oleh PT. PPA selama 5 tahun tersebut serta adanya kebutuhan Pemerintah akan existensi PT. PPA, maka pada tanggal 4 September 2008 melalui Perat uran Pemerintah No. 61 Tahun 2008, Pemerintah memperluas maksud dan tujuan pendiriannya dengan menambah ruang lingkup tugas yang sebelumnya hanya mengelola aset eks BPPN yang tidak terkait perkara, dengan tugas-t ugas lain sebagai berik ut: Restrukt urisasi dan/atau revitalisasi Badan Usaha Milik Negara; Kegiatan investasi; Kegiatan pengelolaan aset Badan Usaha Negara. 35

4 Den gan adany a p erluasan tugas tersebut, jan gka waktu masa tugas PT. PPA diubah yang sebelumnya hanya 5 tahun berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan menjadi tidak terbatas (Perusahaan Going Concern). Gambar 3.1 Struktur Organisasi Visi PT. PPA Sebagai korporasi unggulan, yang memimpin dalam setiap bidang usaha. Misi PT. P PA Bertindak sebagai katalis dan berperan penting dalam penginkatan bisnis BUMN, Menyehatkan suat u per usaha an a gar t um buh sec ara berkesinam bun gan, Memanfaatkan dan mengoptimalkan peluang investasi untuk memberikan nilai tambah bagi korporasi dan Negara Berperan utama dalam peningkatan pelaksanaan Tatakelola Perusahaan Yang Baik (GCG) dan memberikan kontribusi positif secara berkelanjutan kepada pem an gku kep entingan. 36

5 3.2 S istem Komuni ka si P T.PP A Secara infrastruktur, terdapat 2 (dua) jenis jaringan pada PT. PPA yaitu jaringan telepon analog dan jaringan komputer. Kedua jaringan ini digunakan sehari-hari untuk operasional PT. PPA. Berikut adalah topologi kondisi masingmasing jaringan saat tahap assesm ent. a. Topologi Jaringan Telepon dan Fax Jaringan telepon PT. PPA menggunakan Private Analogue Branch Exchange (PABX) Siemens Hipath 300 E. PABX keluaran Siemens tahun 1998 terletak dalam Data Center PT. PPA. Kemampuan PABX ini dapat melayani 5000 extension telepon. Saat ini extension yang digunakan adalah sebanyak 250 ekstension. Line telepon keluar yang ada adalah sebanyak 20 line trunk ke Telkom. Fitur yang terdapat dalam PABX ini antara lain Akses Trun k, Ring Group, Auto Attandance dan billing tagihan. Semua fitur tersebut sudah terkonfigurasi dan berjalan den gan baik. Topologi jaringan telepon PPA adalah sebagai berikut: 37

6 Gambar 3.2 Topologi Jaringan Telepon dan Fax PT.PPA Sistim telepon analog PT.PPA hanya memiliki satu jalur keluar telepon yaitu jalur ke Telkom. 38

7 b. Topologi Jaringan Komp uter Jarin gan komputer PT. PPA m enggun akan topologi m engikuti standar desain Cisco Campus Network dengan menggunakan 3 layer yaitu Core, Distribution dan Access. Jarin gan kom puter men ggunak an fitur Vit ual LAN ( VLAN) untuk memisahkan antar bagian dan server. Media koneksi yang digunakan beragam yaitu dengan kabel tem baga, kabel optik maupun nirk abel. Pada tahun 2010 PT. PPA mengganti perangkat jaringan komputer. Perangkat yang diganti adalah switch, router dan firewall. Perangkat baru ini berkecepatan 1 Gbps dan mendukung berbagai teknologi jaringan komputer seperti Virtual Trunking Protocol (VTP), Catalyst Switched Port Analyzer (SPAN) dan Quality of Services (QoS). Hal ini menjadikan jaringan komputer PT. PPA menjadi lebih baik dan siap dikem bangkan den gan berbagai teknologi baru. PPA: Berikut adalah tabel perangkat jaringan komputer yang ada pada PT. Jenis Bran d Seri Jumlah Router Cisco Switch Cisco Catalyst GE 2 39

8 Switch Cisco Catalyst 3565G 15 Ro uter/firewall Mikrotik Access Point Cisco WAP4410N 12 Router/Firewall Sonicwall Switch 3Com Switch 3Com Switch 3Com Tabel 3.2 Perangkat Jaringan PT. PPA Saat ini y an g aktif digunak an adalah Son icwall dan Mikrotik Untuk Cisco Router 2821 dan ASA5100 belum digunakan, tetapi masih dalam pen gembangan. Selur uh p erangkat server dan core switch terletak didalam data center PT. PPA, sedangkan switch distribusi terletak pada ruang kendali di setiap lantai. Berikut adalah gambar topologi jaringan computer PT. PPA: 40

9 Gambar 3.3 Topologi Jaringan Komputer PT.PPA Koneksi Wide Area Net work (WAN) PT. PPA memiliki 3 jalur akses ke Internet rasio 1:1 dengan kecepatan jalur internasional masing-masing 1 Mbps, dan ke lokal Indonesia Internet Exchange (IIX) sebesar 5 Mbps untuk Biznet, 3 Mbps untuk NAP dan 6 M bps unt uk ICON. Biznet NAP ICON Jalur Internasional 1 Mbps 1 Mbps 1 Mbps Jalur II X 5 Mbps 3 Mbps 6 Mbps Rasio Koneksi 1:1 1:1 1:1 Tabel 3.3 Koneksi WAN PT.PPA 41

10 Berikut adalah data trafik penggunaan Internet PT.PPA Internet Service Provider Biznet Gambar 3.4 Trafik Internet jalur Biznet selama 1 (satu) hari Gambar 3.5 Trafik Internet jalur Biznet selama 1 (satu) minggu Gambar 3.6 Trafik Internet jalur Biznet selama 1 (satu) bulan Gambar 3.7 Trafik Internet jalur Biznet selama 3 (tiga) bulan 42

11 Internet Service Provider NAP Gambar 3.8 Trafik Internet jalur NAP selama 1 (satu) hari Gambar 3.9 Trafik Internet jalur NAP selama 1 (satu) minggu Gambar 3.10 Trafik Internet jalur NAP selama 1 (satu) bulan Gambar 3.11 Trafik Internet jalur NAP selama 3 (tiga) bulan 43

12 Internet Service Provider ICON Gambar 3.12 Trafik Internet jalur ICON selama 1 (satu) hari Gambar 3.13 Trafik Internet jalur ICON selama 1 (satu) minggu Gambar 3.14 Trafik Internet jalur ICON selama 1 (satu) bulan Gambar 3.15 Trafik Internet jalur ICON selama 3 (tiga) bulan 44

13 Untuk mempermudah komunikasi antar karyawan pengguna peran gkat dan lay anan Black berry di PT. PPA, dibangun sebuah infr astr uktur Blackberry Enterprise Server (BES). Dengan infrastruktur BES ini maka seluruh karyawan yang memiliki perangkat Blackberry dapat mengakses , contact dan calendar secara tepat waktu (push technology) dan dapat mengakses jalur internet PPA dengan m etode VPN secar a lan gsun g dari han dset blackberry. Berikut adalah topologi jaringan BES PT.PPA: Gambar 3.16 Topologi Jaringan BES PT.PPA Jumlah karyawan yang telah bergabung dengan BES PT. PPA adalah sebanyak 70 orang. Dengan jenis layanan Blackberry BES sebanyak 39 dan Black Berry Internet Service (BIS) 31 orang. 45

14 c. Operating System yang digunakan Saat ini PT. PPA menggunakan berbagai operating sistim seperti Windows, Linux dan Mac. Untuk Server masih didominasi oleh Windows server Lainnya adalah Linux Centos 5.5 dan Ubuntu Berikut adalah diagram sebaran Sistim Operasi di Data CenterPT. PPA: Windows Server 2003 Windows XP Linux Jumlah Server Tabel 3.5 sebaran sistim operasi PT.PPA Gambar 3.17 sebaran Operating S ystem PT. PPA Pada sisi user, sistim operasi standar yang digunakan adalah Microsoft Windows XP Proffesional SP3. 46

15 3.3 Analisa Sistim Komunikasi Untuk menganalisa sistem komunikasi yang berjalan, digunakan metode Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (ancaman) atau lebih dikenal dengan metode SW OT. a. Kekuatan Perangkat jaringan baru berkecepatan tinggi 1 Gbps dan mendukung teknologi baru seperti Virtual Trunking Protocol (VTP), Catalyst Switched Port Analyzer (SPAN) dan Quality of Services (QoS) menjadikan jaringan kom puter PT.PPA lebih mudah dikelo la dan dapat dik embangk an den gan berbagai fitur teknologi baru seperti VoIP, Video Streaming dan Network Monitoring. Topologi jaringan komputer PT. PPA sudah memiliki 3 layer yaitu Core, Distribution dan Access yan g mengik uti stan dar jarin gan Ci sco Cam pus Ne t work. Dengan topologi ini PT. PPA dapat lebih mudah mengatur pengembangan jaringan, QoS dan keamanan jaringan. Konek si WAN PT. PPA yang redundant dengan memiliki 3 jalur akses ke Internet dengan rasio 1:1. Dengan total 3 Mbps untuk koneksi Internasional dan 14 Mbp s untuk konek si II X. Fitur-fit ur yang terdapat dalam analog PABX sudah terkonfigurasi dengan baik antara lain Dial Plan, Ring Group, Auto Attandance dan billing sehingga akses setiap karyawan sudah tergam bar dan billing telepon 47

16 memiliki database tarif ke operator yang akan bermanfaat jika ada pengaturan billing telepon untuk sistim telepon lainnya. b. Kelemahan Sistim telepon analog yang dimiliki PT.PPA saat ini sudah cukup tua yaitu 14 tah un. Unt uk umur peran gkat komunikasi y ang sudah cuk up t ua dapat berpotensi terjadi kerusakan yang dapat menghambat komunikasi keluar. Belum ada konfigurasi QoS pada sistim jaringan komputer PT.PPA, hal ini dapat mengurangi kualitas data yang berjenis RTP. Jika dilihat dari beberapa topologi diatas terlihat belum ada konvergensi antara jaringan telepon dengan jaringan komputer. Dari jalur keluar telepon yang hanya memiliki 1 (satu) jalur keluar melaui Telkom dapat disim pulkan bah wa Least Cost Routing( LCR) belum ada sehingga jalur telepon keluar menjadi lebih tinggi. c. Peluang Terdapat peluang untuk mengkonvergensikan kanal komunikasi telepon/fax dengan jaringan komputer dan jaringan BES menjadi sat u sistim yang disebut Unified Communication (UC). Sistim UC ini di dukung oleh infrastruktur net work berkecepatan tinggi yang memiliki fitur Quality of Service s. Dengan sistim UC ini maka : 1. Kanal telepon/fax dapat menggunakan jalur jaringan komputer. PT.PPA akan memiliki sat u jalur tambahan unt uk komunikasi 48

17 telepon/fax yang bisa berjalan berdampingan (redundant) sehin gga dapat dijadikan jalur alternatiif jika terjadi permasalahan dengan jalur utama. Dalam kata lain, PT.PPA akan memiliki backup sistim telepon. 2. Dapat tersambung dengan jaringan Skype. Hal ini dapat membuat (lima ratus juta) pelanggan Skype di seluruh dunia dapat melakukan panggilan telepon secara gratis ke PT.PPA. Panggilan internasional juga dapat dilakukan melalui jalur Skype dengan biaya yang lebih m urah dibanding dengan akses Sam bun gan Langsun g Internasional (SLI) yan g biasa digun akan PT.PPA. 3. Dengan teknologi VoIP maka m etode Least Co st Ro utin g (LCR) dap at diterapkan di PT.PPA sehin gga akan men gurangi biaya penggunaan telepon PT.PPA. 4. Dengan membangun server Instant Messaging(IM) sendiri, maka membuka jalur kom unikasi pengiriman teks (m essaging) dan kemampuan memeriksa status dari user lain (presence) antara karyawan. Perangkat yang dapat digunakan bersifat universal yaitu dengan komputer, Blackberry, iphone, ipad, Android atau perangkat kom unikasi lainny a yan g m en duk ung protokol XMPP. 5. Pengiriman fax akan jauh lebih m udah, karena dapat langsung mengirim dari komputer masing-masing karyawan tanpa harus mencetak dok umen terlebih dah ulu lalu bar u m engirim kannya 49

18 melalui mesin fax. Penerimaan fax juga akan menjadi jauh lebih mudah karena hasil fax yang masuk akan langsung di kirimkan ke karyawan dalam form at gam bar jpeg. Sehin gga f ax yan g masuk dapat dengan mudah di arsipkan secara digital. d. Ancaman Pada topologi jaringan komputer terlihat bahwa sistim belum memiliki perangkat Intrusion Detection System (IDS) dan Intrusion Prevention System (IPS). Jika ada penyusup maka sistim tidak dapat memberikan perin gatan dan m elin dun gi data. Penggunaan kom unikasi Instant Messenger m elalui thir d party tidak menjamin kerahasiaan data messaging perusahaan. 50

19 Internal Strengths 1. Perangkat jaringan komputer baru dengan kecepatan 1 Gbps 2. Perangkat jaringan komputer ya ng mendukung QoS 3. Perangkat jaringan komputer ya ng mendukung SPAN 4. Topologi jaringan komputer ya ng mengikuti standar Cisco 5. Koneksi WAN yang redundant dengan kecepatan 3 Mbps Internasional dan 14 Mbps IIX 6. Fitur fitur yang terdapat dalam analog PABX sudah terkonfigurasi dengan baik antara lain Dial Plan, Ring Group, Auto Attandance da n billing Weaknesses 1. Umur perangkat PABX ya ng sudah tua 2. Belum adanya konfigurasi QoS 3. Belum konvergensi antara jaringan telepon analog dengan jaringan komputer 4. Belum ada LCR pada sistim telepon berjalan External Opportunities 1. Membua t sistim Unified Communication(UC) untuk dapat membuka jalur komunikasi keluar menjadi lebih luas 2. Membua t jalur telepon ma suk dan keluar melaui Skype dengan memanfaatkan sistim UC. 3. Membua t koneksi telepon dengan sistim VoIP BUMN/perusahaan lain dengan memanfaatkan sistim UC. Threats 1. Penyusup karena belum adanya sistim IDS/IPS 2. Penggunaan instant messaging pa da third party ti dak menjamin kerahasiaan data 3. Layanan BES berpotensi membuka celah keamanan jaringan SWOT Analysis Summary Infrastruktur Sistim Komunikasi PT.PPA yang ada saat ini sudah cukup baik tetapi ma sih belum terkonvergensi antar ka na l komunikasi sehingga fitur fitur yang dapat meningkatkan produktifitas kerja kurang bisa dimanfaatkan. Solusinya adalah mengkonvergensikan sistim ya ng ada dengan membuat sistim Unified Communication sehingga dapat me m buka kanal komunikas i me njadi lebih luas lagi. Tabel 3.6 Analisa SWOT Infrastuktur Sistim Komunikasi PT. PPA 51

20 e. Rekomendasi Memanfaatkan jarin gan kom puter yan g baik tersebut untuk m enggabungkan ketiga topolo gi diatas m enjadi Unified Comm unications. Untuk dapat mencapai itu tahapan-tahapan diperlukan agar penggabungan bi sa berja lan den gan baik. Tahapan pertama adalah memasang server Unified Communication untuk dap at berjalan ber dampingan dengan sistim yang ada. Setelah dapat berjalan bersama maka selanjutnya adalah mulai memindahkan data dan konfigurasi pada sistim telepon analog ke dalam sistim Unif ied Comm unication. Tahapan terakhir adalah menjalankan kedua sistim secara redundant dan mem ilik i scen ario ben cana untuk per gantian sistim telekom un ikasi utama jika terjadi masalah. 52

21 3.4 Kerangka Pikir 53

22 3.5 Desain Unified Communication Desain Topologi UC Desain UC yang dibuat adalah berdasarkan hasil analisa SW OT infrastr uktur kom unikasi PT.PPA. Sistim UC yan g dirancang dapat mengkonvergensikan jaringan telepon, fax dan instant messaging. Sistim ini juga dap at terhubun g dengan Skype dan sistim Asterisk lainnya. Gambar 3.18 Desain Unified Communication 54

23 Pada gambar disain diatas terlihat bahwa sistim UC berjalan berdampingan dengan sistim analog PABX. Keduanya berjalan bersama dan dapat saling berkom unikasi Kebutuhan Server UC a. Kebutuhan hardware 1. Server den gan spe sifik asi: a. Pentium 4 Processor b. Memory 4 GB c. Harddisk 80 GB d. Kartu Jar in gan 100 Mbps 2. Voip Gateway dengan spesifikasi: a. Berjenis PCI b. Minimal memiliki 2 (dua) Foreign Exchange Office (FXO) c. Dapat berjalan dengan baik di lingkungan Linux Perangkat voip gateway saat ini yang dapat berjalan baik di Centos dan Elastix serta dari sisi har ga cuk up baik adalah Open Vox Voip Gat e way. b. Sistim operasi dan Aplikasi Untuk dapat mengintegrasikan seluruh channel komunikasi dengan baik dibutuhkan sistim operasi dan aplikasi yang fleksibel dan tangguh. Karena jika tidak, akan banyak berbenturan dengan lisensi dan aturan main vendor tertentu. Oleh karena itu, sistim operasi opensource adalah pilihan 55

24 yang terbaik. Community Enterprise OS (CENTOS) adalah sistim operasi kelas enterprise yang handal saat ini. Dukungan yang besar dari berbagai organisasi diselur uh dunia dan juga merup akan kembaran dari ver si Red Hat Enterprise menjadikan Centos pilihan utama pada pemilihan sistim operasi UC. Untuk ap likasi karena pada p em ilihan sistim operasi sudah menggunakan lin ux, maka sebaiknya juga men ggunak an lin ux. Saat ini ada beberapa aplikasi Unified Communication yang handal serta openso urce. Aplik asi tersebut bebas diun duh, dipasang, dan di modif ikasi sesuai kebutuhan sesuai dengan lisensi GPLnya masing-masing. Untuk dapat memenuhi kebutuhan PT.PPA, aplikasi Elastix adalah yang terbaik karena: 1. Aplik asi Full Openso urce y ang bebas di un duh dan dikem ban gkan. 2. Adanya dukungan komersil jika dibutuhkan 3. Aplikasi ini dapat menyatukan semua kanal kom unikasi yang PPA miliki 4. Aplikasi ini sudah terintegrasi dengan fasililas monitoring dan billing 5. Aplikasi ini memiliki modul-modul tambahan yang terus bertambah sehingga memperkaya fitur-fit ur kedepan Desain Kone ksi ke Skype da n sistim UC perusahaan lain 56

25 Setelah server UC terpasan g, m aka selanjutnya dapat melak ukan trunking ke Skype atau BUMN/Perusahaan lain yang menggunakan sistim Asterisk Desain Quality of Service Untuk optimasi kinerja UC, maka diperlukan pengat uran Quality of Service (QoS) yang baik. Ada beberapa teknik QoS yang dapat diterapkan salah satunya adalah dengan menggunakan Differentiated Service Code Point (DSCP). Pada optimasi jaringan UC ini penelitian akan dilakukan untuk menilai apakah optimasi sudah secara benar dijalankan dan bermanfaat bagi perusahaan. Desain QoS DSCP untuk perangkat Switch 4948 direkomendasikan dari Cisco adalah sebagai berik ut: 57

26 Gambar 3.19 desain pembagian QoS DSCP Catalyst 4948 Pada desain ini jenis traffic dibagi menjadi 4 (empat) jenis yaitu prioritas utama untuk data suara sebesar 30%, untuk v ideo stream in g mendapat pem bagian 40%, untuk paket yang tidak ditandai mendapat bagian 25% dan sisanya sebesar 5% untuk p aket lainny a Lea st Cost Routing Dengan Least Cost Routing maka jalur panggilan telepon keluar akan melalui jalur yang paling murah. Gambar 3.20 Desain LCR PT. PPA Berikut adalah perbandingan tariff SLI dengan asumsi 1 USD = Rp.8.600,00 58

27 Negara Tarif SLI 001 Tarif SLI 007 Tarif Skype Singapore ,2 South Africa ,2 Portugal ,2 Australia ,2 Canada ,2 Tabe l 3.7 pe rbandi ngan tari ff S LI de ngan Skype Terlihat bahwa dengan LCR jika ada panggilan SLI maka akan melalui jalur Skype sehingga terjadi efesiensi biaya telepon. c. Pengawasan Sistim dan Penggunaan Setelah sistim UC berjalan, maka langkah selanjutnya adalah pemantauan sistim yang berjalan dan pemantauan penggunaan jalur keluar telepon. Untuk monitoring sistim yang berjalan dap at m enggun akan software opensource network monitoring seperti wireshark. Untuk billing dap at m enggunakan f asilitas yan g sudah ada pada Elastix. 3.6 Model dan Metode Analisis 59

28 Pada penelitian kali ini, dibuat desain rencana penelitian yang akan digunakan dalam menentukan kerangka, prosedur kerja serta gambaran hasil akhir dari penelitian ini. Adapun pada penelitian ini menggunakan desain Pre Tes dan Post Test, dimana akan diteliti kualitas performa jaringan tanpa implementasi Differ entiated Serv ice Co de Point (DSCP) yan g dibandin gkan den gan kualitas performa jaringan menggunakan DSCP. 3.7 Metode Pengumpulan Data Data adalah sesuatu y ang dik etahui atau diasum sikan. Kegunaan dar i data adalah sebagai dasar yang obyektif dalam proses pembuatan keputusan dalam rangka memecahkan atau menyelesaikan suat u permasalahan. Untuk itu data yang baik adalah data y an g dap at dipercaya k ebenar annya, bar u dan m encakup r uan g lingkup yang luas, sehingga dapat memberikan gambaran tentang permasalahan secara menyeluruh. Dalam penelitian ini data diambil dari aplikasi wireshark yang akan mencatat packet loss, delay, dan jitter di dalam sistim jaringan PT. PPA dalam bent uk data dan grafik. Berikut adalah hasil screenshot dari program aplikasi network monitorin g wireshark: 60

29 Gambar 3.21 Pengambilan data QoS 3.8 Pengambilan Data Pengam bilan data akan dijalankan dengan metode pre test dan post test. Pengam bilan data dilakukan pada saat jaringan berada pada keadaan tanpa ada trafik beban apapun, untuk memberikan keadaan yang sama pada saat pre-test dan post-test. Adapun rancangan skenario pengambilan datanya : Melak ukan p anggilan pada dua komp uter. Komp uter A den gan IP dan Komputer B dengan IP Pengam bilan data dilakukan p ada keadaan jarin gan yan g dikon disikan dengan memberikan beban pada jaringan utama sebesar 10 GigaByte. Data ditangkap oleh komputer m an-in-the-m iddle (komputer monitoring) menggunakan wireshark. Komputer monitoring ini melakukan capt ure data yang lewat melalui port yang digunakan oleh 61

30 server unified communication yang di-m irror dengan teknologi Switch Port Analy zer (SP AN). Den gan skenario seperti yan g sudah dirancang tersebut, dihar apkan dapat memperlihatkan data panggilan telpon yang menggambarkan keadaan delay, jitter dan packet loss yang terjadi selama panggilan telpon berlangsung pada jaringan tanpa tergan ggu trafik dar i device komputer yan g lainny a. Pada pre test, setting QoS DSCP tidak di aktifkan. Data dalam bentuk kiriman file sebesar 10 GigaByte akan dikirim dan bersamaan juga akan dilak ukan sambungan telepon VoIP dengan rekaman yang sama selama 3 menit. Berikut adalah diagram pengambilan data: Gambar 3.22 diagram pengambilan data Langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut: 62

31 1. Lingkungan jaringan dibuat seperti gambar diagram diatas 2. Aplikasi network m onitoring wireshark diaktifkan pada komputer monitoring. 3. Dilakukan pembebanan pada jaringan dengan mengirimkan file data sebesar 10 GigaByte. 4. Aplikasi softphone diaktifkan pada kedua komputer dan mikrofon di arahkan ke soundcard. 5. Koneksi SIP dijalankan, dengan melakukan pemanggilan nomor extension SIP dari komputer A ke komputer B. 6. Rek am an Percakap an 3 m enit dijalankan pada kedua sisi komp uter. Setelah lan gkah-langkah tersebut dilakuk an, maka data tentang packet loss, delay dan jitter akan dapat dip eroleh oleh wireshark yang sudah diaktifkan sebelum terjadinya komunikasi pada kedua komputer dalam keadaan tanpa DSCP. Berikut adalah diagram pengambilan data dengan DSCP: Langkah-langkah pengambilan data adalah sebagai berikut : 1. Lingkungan jaringan dibuat seperti gambar diagram diatas 2. Melakukan konfigurasi pengaktifan DSCP di komputer A, komputer B, Core Switch dan unified comm unication server. 3. Aplikasi net work monitoring wireshark diaktifkan pada komputer monitoring. 63

32 4. Dilakukan pembebanan pada jaringan dengan mengirimkan file data sebesar 10 GigaByte dari komputer A men uju ke kom puter B, dan juga sebaliknya dari komputer Rio men uju ke kom puter Akbar. 5. Aplikasi Softphone diaktifkan pada kedua komputer dan mikrofon di arahkan ke soundcard. 6. Koneksi SIP dijalankan, dengan melakukan pemanggilan nomor extension SIP dari komputer A ke komputer B. 7. Rek am an Percakap an 3 m enit dijalankan pada kedua sisi komp uter. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, maka data tentang packet loss, delay dan jitter akan dapat diperoleh oleh wireshark pada kedua komputer yang disetting dengan DSCP. 3.9 Metode Analisis Untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara optimasi pada QoS terhadap performa UC dilak ukan analisa dari data y ang sudah didapat melalui network m onitoring tool wireshark. Data yang didapat ditabulasi dan ditampilkan ke dalam bentuk grafik. Gambar grafik tersebut akan menampilkan nilai delay, jitter dan packet loss. Sehingga dapat dilakukan pembandingan antara jaringan yang tidak diaktifkan DSCP Variabel yang digunakan unt uk melakukan pengukuran performa jaringan. - Packet Loss 64

33 - Dela y - Jitter Untuk kom unik asi suara dan video, variabel delay, jitter dan packet loss adalah variabel yang mempengaruhi kualitas dari komunikasi data. Sehingga dengan melakukan optimasi diharapkan dapat memperbaiki nilai dari setiap variabel tersebut. Setiap variabel diatas memiliki nilai minimum untuk menent ukan bahwa optimasi yang dilakukan sudah benar. Nilai yang harus dimiliki setiap variabel ber dasarkan dari stan dar internasion al tentang transm isi data yan g dikeluarkan oleh ITU-T G.114 : - packet loss, dengan nilai 1% - delay, dengan nilai 150 ms - jitter, den gan nilai 30 ms Jika setiap variabel memiliki nilai yang lebih tinggi dari nilai tersebut, maka variabel tersebut dapat dikategorik an m em iliki nilai y ang bur uk. 65

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada. Sehingga tidak hanya individu saja yang merasakan keuntungannya, tetapi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada. Sehingga tidak hanya individu saja yang merasakan keuntungannya, tetapi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi yang cepat pada saat ini memudahk an peker jaan in dividu maupun kelom pok. Kem udahan y ang ditawarkan seperti kemam puan unt uk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan kebutuhan yang sangat penting, karena melalui komunikasi kita bisa menyampaikan ide atau pesan kepada orang lain. Seiring berkembangnya teknologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi Unified Communication 4.1.1 Perangka t Keras dan Jaringan PT. PPA telah menyediakan berbagai perangkat keras dan jaringan sesuai den gan m inim al spesifikasi

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM oleh: Prasaja Wikanta Saat ini TCP/IP secara de facto sudah menjadi standar jaringan telekomunikasi di dunia. Politeknik

Lebih terperinci

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta

INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI BATAM. oleh: Prasaja Wikanta JURNAL INTEGRASI Vol. 5, No. 1, 2013, 79-84 ISSN: 2085-3858 Article History Received February, 2013 Accepted March, 2013 INTEGRASI JARINGAN TELEPON ANALOG DENGAN JARINGAN KOMPUTER DI POLITEKNIK NEGERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi saat ini telah membawa perubahan yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia telekomunikasi, komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I 1

BAB I PENDAHULUAN I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi setiap orang, dengan adanya komunikasi yang lancar, maka pertukaran informasi juga akan menjadi lancar. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN - 1 - BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi, semua aplikasi akan berbasis Internet Protokol (IP). Berbagai cara digunakan untuk melewatkan layanan melalui

Lebih terperinci

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony

BAB 3. Metodologi. 3.1 Metodologi. Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony BAB 3 Metodologi 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Pikir Perancangan IP Telephony Masalah yang diindetifikasi adalah mengenai penggunaan telepon konvensional pada kantor yang dalam pengoperasiannya mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. packet-switch, jadi dalam bertelepon menggunakan jaringan IP atau Internet. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP sendiri

Lebih terperinci

UJI KEAMANAN SISTEM KOMUNIKASI VOIP DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS ENKRIPSI VPN PADA MIKROTIK PROPOSAL SKRIPSI

UJI KEAMANAN SISTEM KOMUNIKASI VOIP DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS ENKRIPSI VPN PADA MIKROTIK PROPOSAL SKRIPSI UJI KEAMANAN SISTEM KOMUNIKASI VOIP DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS ENKRIPSI VPN PADA MIKROTIK PROPOSAL SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Strata I Program Studi

Lebih terperinci

DESAIN, IMPLEMENTASI, DAN OPTIMASI OPENSOURCE UNIFIED COMMUNICATION DENGAN DIFFERENTIATED SERVICE CODE POINT PADA PT.PERUSAHAAN PENGELOLA ASSET

DESAIN, IMPLEMENTASI, DAN OPTIMASI OPENSOURCE UNIFIED COMMUNICATION DENGAN DIFFERENTIATED SERVICE CODE POINT PADA PT.PERUSAHAAN PENGELOLA ASSET DESAIN, IMPLEMENTASI, DAN OPTIMASI OPENSOURCE UNIFIED COMMUNICATION DENGAN DIFFERENTIATED SERVICE CODE POINT PADA PT.PERUSAHAAN PENGELOLA ASSET GROUP FIELD PROJECT Akbar Alamsyah 1012400514 Rio Ariestia

Lebih terperinci

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad

komunikasi suara yang murah. jauh melalui jaringan IP. [1] Data suara yang berupa sinyal analog diubah menjad Pada saat sekarang ini, komunikasi menjadi kebutuhan yang sanga penting bagi seluruh orang di dunia. Komunikasi dapat dilakukan secara langsun ataupun jika komunikan memiliki jarak yang cukup jauh dapat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony

BAB 4 PERANCANGAN. melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Persiapan awal Beberapa hal yang harus dilakukan sebagai persiapan awal sebelum melakukan implementasi infrastruktur jaringan yang baru dan sistem IP Telephony pada PT. XYZ ialah:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Arsitektur Komunikasi Data Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus dikembangkan, dan setiap layanan tersebut memiliki tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN

UKDW BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi saat ini telah menjadi suatu kebutuhan penting terutama teknologi Internet. Internet saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi perorangan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. 3.1.1. Studi Kepustakaan Studi literatur dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan 4.1.1 Usulan Perancangan Jaringan Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan teknologi Frame Relay. Daripada menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III Analisa Kebutuhan Sistem

BAB III Analisa Kebutuhan Sistem BAB III Analisa Kebutuhan Sistem 3.1 Metode Perancangan Gambar 3.1 Tahapan PPDIOO [11] Metode perancangan dengan menerapkan metode berdasarkan PPDIOO (Prepare, Plan, Design, Implemetation, Operate, Optimize).

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu melewatkan trafik suara, video dan data yang berbentuk paket melalui jaringan IP. Jaringan IP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam Tugas Akhir ini adalah studi kepustakaan, percobaan dan analisis. Dalam Tugas Akhir ini penulis mencoba untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX

JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX JARINGAN TELEKOMUNIKASI 2 IP - PBX Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Jaringan Telekomunikasi 2 Semester 6 PEMBIMBING : Amalia Eka R., ST. MT DISUSUN OLEH : Dwi Definta Oktavia Siswoyo NIM. 1241160069

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer

BAB 1 PENDAHULUAN. melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang VoIP (voice over internet protokol) adalah teknologi yang mampu melewatkan suara atau video melalui jaringan IP. Semenjak keberhasilan transfer informasi real time

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1 I 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia teknologi informasi dan telekomunikasi semakin canggih dan pesat dengan adanya perkembangan internet. Saat ini teknologi informasi dan telekomunikasi sudah

Lebih terperinci

Bab IV. Implementasi

Bab IV. Implementasi Bab IV Implementasi 4.1 IMPLEMENTASI Pada bab ini akan dijelaskan hasil dari implementasi yang sudah di rancang sesuai dengan topologi yang sudah di bahas di bab III. Implementasi yang akan dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL SIMULASI 4.1 Instalasi sistem Dalam melakukan simulasi pada jaringan VRRP ini, dibutuhkan program untuk membangun sebuah jaringan VRRP, pada simulasi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan

BAB III LANDASAN TEORI. yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan BAB III LANDASAN TEORI Pada bab landasan teori ini akan menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung dalam pengerjaan tugas ini, seperti switch, router, dan metro Ethernet. 3.1 ROUTER ROUTER adalah alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau

BAB I PENDAHULUAN. teknologi internet, user komputer mulai menggunakan surat elektronik atau Laporan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini komunikasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Seiring dengan perkembangan teknologi, bentuk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat mendorong terbentuknya suatu komunikasi yang bersifat convergence dengan teknologi komunikasi lainnya. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan Voice Over Internet Protocol (VoIP) untuk saat ini menjadikan teknologi alternatif dalam berkomunikasi melalui internet, baik berupa audio streaming maupun

Lebih terperinci

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS Fahmi Alfian 1, Prima Kristalina 2, Idris Winarno 2 1 Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Gambaran Umum Sistem Dalam pengerjaan tugas akhir ini, penulis menggunakan lima kondisi sistem, dari yang menggunakan routing table biasa, sampai yang menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan

BAB I PENDAHULUAN. Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di masa sekarang ini, internet sangat berperan besar. Internet digunakan untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan, atau bahkan untuk chatting. Bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi, komunikasi data yang terintegrasi menjadi kebutuhan bagi perusahaan, apalagi perusahaan yang mempunyai cabang di lokasi yang berbeda

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi telah berdampak sangat luas dalam bisnis, dan gaya hidup manusia saat ini. Teknologi-teknologi baru di bidang ini terus bermunculan dengan konsep-konsep

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer.

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang dan dapat dilakukan tidak hanya secara langsung tetapi juga. mendukung hal tersebut adalah jaringan komputer. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tumbuh pesatnya teknologi informasi pada saat ini membuat ruang gerak suatu komunikasi menjadi lebih bebas dan fleksibel. Pada masa lampau suatu komunikasi biasa dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya.

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi dapat bermacam-macam. Contohnya  , telepon, short messaging. services (SMS), surat, chatting, dan sebagainya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemanfaatan teknologi informasi merupakan faktor penting dalam perkembangan bisnis dewasa ini. Salah satunya adalah alat komunikasi yang dapat menyampaikan informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENGEMBANGAN BAB III METODE PENGEMBANGAN di bawah. 3.1. Perancangan Sistem dan Blok Diagram Sistem Perancangan sistem yang digunakan dapat dijelaskan dengan blok diagram Gambar 3.1 PERANCANGAN PENERAPAN PERSIAPAN DATA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang penting. Telepon menjadi sebuah sarana bagi para pengusaha,

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi yang penting. Telepon menjadi sebuah sarana bagi para pengusaha, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak telepon pertama kali ditemukan, telepon menjadi sebuah salah satu alat komunikasi yang penting. Telepon menjadi sebuah sarana bagi para pengusaha, karyawan, ataupun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semua bidang usaha di dunia ini menerapkan teknologi informasi dalam kegiatannya. Peranan teknologi informasi akan semakin vital bagi perusahaan besar dan perusahaan

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing

Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP. berbasis Parallel Processing Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP antara Asterisk dan FreePBX berbasis Parallel Processing JOANA SIBORO 2206100080 Dosen Pembimbing: Dr.Ir. Achmad Affandi, DEA NIP: 196510141990021001 PERANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1

BAB I PENDAHULUAN. Institut Teknologi Telkom - Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penggunaan telepon dalam kehidupan sehari-hari merupakan rutinitas setiap orang. Dengan menelepon, seseorang dapat berinteraksi serta saling tukar informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini teknologi komunikasi data yang lebih dikenal sebagai packet switching semakin berkembang dari tahun ke tahun. Voice over Internet Protokol (VoIP)

Lebih terperinci

Vpn ( virtual Private Network )

Vpn ( virtual Private Network ) Vpn ( virtual Private Network ) VPN ( Virtual Private Network ) VPN(Virtual Private Network) adalah sebuah jaringan yang menggunakan infrastruktur telekomunikasi publik, seperti internet untuk menyediakan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung PENGATURAN QUALITY OF SERVICE (QoS) PADA JARINGAN UNTUK MENDUKUNG LAYANAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VoIP) (Studi Kasus: Lab.Jurusan Teknik Informatika Universitas Pasundan) TUGAS AKHIR Disusun sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) MENGGUNAKAN VPN TUNNELING PPTP DAN L2TP/IPSEC

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) MENGGUNAKAN VPN TUNNELING PPTP DAN L2TP/IPSEC ANALISIS DAN IMPLEMENTASI KEAMANAN JARINGAN VOICE OVER INTERNET PROTOKOL (VOIP) MENGGUNAKAN VPN TUNNELING PPTP DAN L2TP/IPSEC Suci Monalisa Olii Mukhlisulfatih Latief 1 Tajuddin Abdillah 2 SI Sistem Inforrnasi/Teknik

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini :

BAB 3 METODOLOGI. PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : 1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika memiliki struktur organisasi seperti yang ditunjukan pada bagan dibawah ini : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Vektordaya Mekatrika

Lebih terperinci

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA

KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR. Oleh : IQBAL SYABANA KINERJA DUA VOIP SERVER YANG DIHUBUNGKAN DENGAN METODE TRUNKING MENGGUNAKAN PROTOKOL IAX2 LAPORAN TUGAS AKHIR Oleh : IQBAL SYABANA 41509010084 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung BAB III PEMBAHASAN 3.1 Local Area Network ( LAN ) Pada PT. Kereta Api Indonesia Bandung Analisa pada jaringan LAN di PT. Kereta Api Indonesia di batasi hanya pada jaringan LAN di kantor pusat PT. Kereta

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dijelaskan beberapa hal yang berkaitan dengan perancangan system yang digunakan, beserta metode pengambilan data untuk kemudian dilakukan analisa. 3.1 Perancangan

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer transport yang digunakan untuk meminta kualitas layanan QoS tinggi transportasi data, untuk sebuah

Lebih terperinci

KAJIAN UNJUK KERJA APLIKASI KOMPUTER MINI SEBAGAI SERVER VOIP

KAJIAN UNJUK KERJA APLIKASI KOMPUTER MINI SEBAGAI SERVER VOIP Prosiding SENTIA 216 Politeknik Negeri Malang Volume 8 ISSN: 285-2347 KAJIAN UNJUK KERJA APLIKASI KOMPUTER MINI SEBAGAI SERVER VOIP Farida Arinie Soelistianto 1, Martono Dwi Atmadja 2, M. Junus 3 1,2,3

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan pengukuran kualitas komunikasi dari VOIP sebelum dan sesudah diamankan dengan VPN PPTP. 4.1 Analisis Akan dilakukan analisis terhadap

Lebih terperinci

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( )

6/26/2010. Rancang bangun sistem. Pengukuran. Sintesis dan Penarikan kesimpulan. Oleh : Hafid Amrulloh ( ) INTEGRASI JARINGAN VoIP DENGAN JARINGAN PABX ANTARA KANTOR CABANG SURABAYA DENGAN KANTOR PUSAT JAKARTA PT. WIJAYA KARYA MELALUI Tujuan MengintegrasikanVoIP dan PABX pada kantor cabang Surabaya dan kantor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN TEORITIS 2.1 Topologi Jaringan Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer satu dengan komputer yang lainnya maupun perangkat sehingga membentuk sebuah jaringan dan dapat berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi m ulai merambah ke dalam gaya hidup

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi m ulai merambah ke dalam gaya hidup 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi m ulai merambah ke dalam gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini. Penggunaan internet sebagai media untuk mencari informasi informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan teknologi informasi khususnya jaringan komputer saat ini semakin kompleks pada setiap perusahaan. Sebagian besar perusahaan sangat bergantung kepada jaringan

Lebih terperinci

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP

WIDE AREA NETWORK & ROUTER. Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK & ROUTER Budhi Irawan, S.Si, M.T, IPP WIDE AREA NETWORK Pengertian WAN atau Wide Area Network adalah kumpulan komputer dan sumber daya jaringan yang terhubung melalui jaringan wilayah

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol Martono Hadianto Teknik Informatika UNIKOM Jl.Dipati Ukur No.114, Bandung Email

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan

PERANCANGAN SISTEM. 4.1 Perancangan Infrastruktur Jaringan BAB 4. PERANCANGAN SISTEM Tahap ini adalah tahapan untuk merancang jaringan VoIP yang akan diimplementasi di Altros, baik untuk infrastruktur jaringan, Call Manager, Unity Express, endpoint devices, hingga

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii. LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... i ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... iv HALAMAN PERSEMBAHAN... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

Perencanaan dan Implementasi Virtual Local Area Network untuk Komunikasi Video Streaming dan Suara

Perencanaan dan Implementasi Virtual Local Area Network untuk Komunikasi Video Streaming dan Suara Perencanaan dan Implementasi Virtual Local Area Network untuk Komunikasi Video Streaming dan Suara Firman Setya Nugraha, Sarono Widodo Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Semarang E-mail : firmansetyan@gmail.com,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI

IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI IMPLEMENTASI VOIP SERVER MENGGUNAKAN SOFTWARE PHONE 3CX SYSTEM DENGAN IP PBX NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Andi Burhanuddin 10.11.3530 kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan VPN Untuk menghubungkan jaringan PT. Finroll dan perusahaan relasinya maka perlu adanya proses tunneling antar perusahaan tersebut. Dikarenakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi

BAB 3 METODOLOGI. Gambar 3.1 Kerangka Metodologi BAB 3 METODOLOGI 3.1 Metodologi Gambar 3.1 Kerangka Metodologi Dari kerangka metodologi yang telah dibuat, dapat dilihat bahwa terdapat 4 hal yang dilakukan terlebih dahulu yaitu : 1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

VoIP (Voice Over Internet Protocol)

VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice Over Internet Protocol) VoIP (Voice over Internet Protocol) merupakan nama lain internet telephony. Internet telephony adalah hardware dan software yang memungkinkan pengguna Internet untuk

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP

RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP RANCANG BANGUN SISTEM BILLING TELEPON BERBASIS VoIP Diajeng Arum, Mike Yuliana, Prima Kristalina, Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Jurusan Teknik Telekomunikasi Dosen Politeknik Elektronika

Lebih terperinci

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana   Abstrak ANALISIS PENGARUH SOFT HANDOVER PADA MOBILE STATION TERHADAP KUALITAS LAYANAN VOIP DI JARINGAN UMTS Putu Fadly Nugraha Putu Fadly Nugraha1, IGAK Diafari Djuni H2, Pande Ketut Sudiarta3 1,2,3 Jurusan Teknik

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN SISTEM

BAB III PERENCANAAN SISTEM 31 BAB III PERENCANAAN SISTEM 3.1 Pendahuluan Tugas Akhir ini merupakan pengembangan dari Tugas Akhir yang berjudul Simulasi dan Analisis Performansi QoS pada Aplikasi Video Live Streaming menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan modular dengan berbasis teknologi IP (Internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Dalam teknologi komunikasi, komunikasi suara

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Proses perancangan dan implementasi Host Stanby Router Protocol dan Gateway Load Balancing Protocol pada layanan VoIP ini akan lebih mudah dikerjakan jika dituangkan

Lebih terperinci

BAB 3. ANALISA SISTEM Analisa Sistem merupakan salah satu langkah penting dalam penelitian ini. Analisa Sistem dimaksudkan untuk : 1. Mengidentifikasi Masalah : Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu

Lebih terperinci

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring

Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring Pengukuran Performance Open vswitch pada Virtual Network Traffic Monitoring berbasis Port Mirroring ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer Peneliti

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI

BAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI BAB III PERANCANGAN MODEL SIMULASI Pada Bab III akan dirancang suatu pemodelan sistem dimana metode pengamatan dibagi menjadi dua cara, yaitu dalam pencarian quality of service, yaitu delay, jitter, packetloss,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuhan Sistem Saat pengujian perbandingan unjuk kerja video call, dibutuhkan perangkat software dan hardware untuk mendukung dalam penelitian analisis perbandingan unjuk

Lebih terperinci

Hirarki WAN & Perangkat WAN

Hirarki WAN & Perangkat WAN Senin, 24 September 2012 Hirarki WAN & Perangkat WAN Firman Al-Hadiansyah XI TKJ-A Paraf : Pembina : - Rudi Haryadi - Antoni Budiman Pelajaran : Diagnosa WAN I. Tujuan - Siswa memahami materi hirarki WAN

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3. 1 Riwayat Perusahaan PT Hipernet IndoData yang lebih dikenal dengan HyperNet yang berarti "jaringan yang melebihi layanan jaringan biasa", merupakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup

BAB I PENDAHULUAN. jaringan mengalami down. Jalur redundansi pada jaringan akan segera mem-backup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Infrastruktur jaringan yang memadai dan memiliki redundansi sangatlah dibutuhkan bagi suatu instansi. Hal ini akan sangat berguna ketika jalur utama pada jaringan mengalami

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server.

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM. mendukung proses implementasi, antara lain: Operating System yang digunakan pada komputer Server. BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Dibawah ini adalah spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mendukung proses implementasi, antara lain: Windows Server 2008 Operating System yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko,

BAB I PENDAHULUAN. gunung berapi, memantau kondisi rumah, dan event penting lainnya (Harmoko, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan terhadap kebutuhan informasi semakin meningkat, dimana tidak hanya informasi berupa text dan gambar saja tetapi juga melibatkan semua aspek multimedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan era teknologi informasi dan komunikasi tidak dapat lepas dari peran serta layanan internet yang semakin melekat erat dengan gaya hidup dan kebutuhan kita

Lebih terperinci

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Bab 2. Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu Adapun penelitian yang menjadi acuan dalam penelitian yang dilakukan adalah Penelitian dengan judul Analisis dan Perancangan Security Voice Over Internet

Lebih terperinci

A I S Y A T U L K A R I M A

A I S Y A T U L K A R I M A A I S Y A T U L K A R I M A STANDAR KOMPETENSI Pada akhir semester, mahasiswa mampu merancang, mengimplementasikan dan menganalisa sistem jaringan komputer Menguasai konsep networking (LAN &WAN) Megnuasai

Lebih terperinci

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya

Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Sebelumnya (Sugiharto, 2011) menjelaskan tentang sebuah sistem yang berfungsi untuk memonitor traffic dalam jaringan, sehingga administrator dapat mengetahui keadaan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 38 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini dibahas mengenai pengujian dan analisis hasil implementasi yang telah dilakukan. Pengujian dan analisis ini bertujuan untuk mengetahui performansi pada jaringan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang

BAB 1 PENDAHULUAN. daya, dimana dibutuhkan layanan-layanan dan aturan-aturan (protocols) yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaringan komputer didefinisikan sebagai sekumpulan peralatan komputer yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan tujuan membagi sumber daya, dimana dibutuhkan

Lebih terperinci

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government

KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI. 10 Urusan. Layanan E-Government KOMPETENSI DAN PELATIHAN SDM PENGAMPU TI 10 Urusan Layanan E-Government Administrator Server Administrator Server Mengelola komponen (server, workstation, sistem operasi) sistem informasi sesuai kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus

BAB I PENDAHULUAN. Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Aktifitas Mahasiswa, dosen dan Karyawan di dalam lingkungan kampus selain melakukan aktifias belajar mengajar, mahasiswa juga saling berinteraksi antara sesama mahasiswa

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU. masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN BARU Pada bab ini akan membahas tentang topologi baru sebagai solusi pemecahan masalah yang dihadapi pada jaringan yang sudah ada. Jaringan baru yang akan dibuat akan memanfaatkan

Lebih terperinci

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian

Lampiran Wawancara. Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian L1 Lampiran Wawancara Pihak BPPT yang diwawancarai adalah Chaerul Anwar dengan jabatan Kepala Bagian Pusyantis BPPT. Tanya : Selamat siang Pak Chaerul Jawab : Selamat siang Tanya : Kami mahasiswa dari

Lebih terperinci

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang IP camera merupakan teknologi yang sering digunakan untuk monitoring keamanan, selayaknya Camera CCTV. Hal yang menjadikan IP camera lebih unggul jika dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informatika dan telekomunikasi saat ini bergerak semakin pesat. Keduanya saling mendukung dan tidak dapat dipisahkan. Saat ini, kebutuhan akan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 5. IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam implementasi sistem jaringan ini akan menerapkan semua yang telah direncanakan dan didesain pada tahap sebelumnya yaitu tahap design dan simulasi. Untuk perangkat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era yang berbasis internet sekarang ini, perkembangan kemajuan teknologi pada dunia telekomunikasi juga semakin pesat, diantaranya adalah video chatting, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi membawa perubahan yang sangat mendasar bagi dunia telekomunikasi. Karena kebutuhan tentang komunikasi sangat diperlukan

Lebih terperinci

Nama : Devi Triana Arifin NPM : Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing :Lilis Ratnasari, ST., MSi.

Nama : Devi Triana Arifin NPM : Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing :Lilis Ratnasari, ST., MSi. MERANCANG BANGUN JARINGAN VOIP BERBASIS WIRELESS DAN JARINGAN VOIP BERBASIS KABEL MENGGUNAKAN BRIKER DAN X- LITE Nama : Devi Triana Arifin NPM : 51411938 Jurusan : Teknik Informatika Pembimbing :Lilis

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP

BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI. 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP BAB 4 PERANCANGAN DAN EVALUASI 4.1 Perancangan Jaringan Komputer dengan Menggunakan Routing Protokol OSPF dan GLBP Berdasarkan usulan pemecahan masalah yang telah diajukan, maka akan diaplikasikan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertukaran Informasi antar perusahaan di dunia pada awalnya hanya terbatas di media-media cetak, akan tetapi semakin berkembangnya suatu perusahaan berbanding lurus

Lebih terperinci

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help. sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini.

Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help. sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini. 145 Halaman Help Gambar 4.25 Tampilan Halaman Help Pada halaman ini data entry dapat melihat manual sedehana sebagai pem bantu bila mengalami kesulitan dengan program ini. 146 Halaman Input Penjualan Gambar

Lebih terperinci

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI 2206100535 MPLS (Multi Protocol Label Switching) Penggabungan antara IP dan ATM Mengoptimalkan

Lebih terperinci