BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. KPU Kota Surakarta. Relawan demokrasi yang disini disebutkan dengan tim

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. KPU Kota Surakarta. Relawan demokrasi yang disini disebutkan dengan tim"

Transkripsi

1 66 BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA Dalam bab ini akan membahas mengenai sosialisasi penggunaan hak pilih dengan benar pada Pilkada tahun 2015 yang dilakukan oleh relawan demokrasi kepada segmen pemilih pemula dibawah kegiatan resmi yang dilaksanakan oleh KPU Kota Surakarta. Relawan demokrasi yang disini disebutkan dengan tim penggerak partisipasi atau tim gerak pasti sebagai komunikator. Sedangkan audience disini disebutkan sebagai calon pemilih pemula yang akan melaksanakan pemilihan umum kepala daerah 2015 kemarin. Beberapa informan dari KPU Kota Surakarta telah dipilih untuk menjelaskan tentang komunikasi yang terjalin saat kegiatan sosialisasi penggunaan hak pilih dengan benar pada Pilkada tahun 2015, materi sosialisasi, media apa saja yang digunakan. Sosialisasi penggunaan hak pilih dengan benar yang dilakukan oleh relawan demokrasi ke calon pemilih pemula dari hasil penelitian penulis meliputi lima unsur komunikasi dikemukakan oleh Berloo yaitu Source-Message-Channel- Receiver-Effect. A. Source (Sumber) 1. Relawan sebagai Komunikator Sumber atau komunikator yang disini adalah Relawan Demokrasi (Relasi) yang direkrut oleh KPU Kota Surakarta untuk membantu jalannya kegiatan sosialisasi mengenai Pilkada yang sudah diatur resmi secara undangundang dalam penyelenggaraan Pemilu.

2 67 Dalam pemilihan umum maka peran dalam sosialisasi adalah meningkatkan kesadaran dalam menggunakan hak pilih, dan pendidikan memilih, dan juga pendidikan politik meskipun bukan porsinya KPU namun porsinya partai. Jadi yang pertama relawan itu direkrut untuk membantu KPU dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih, meningkatkan kesadaran dalam menggunakan hak pilih, dan pendidikan memilih, dan juga pendidikan politik meskipun bukan porsinya KPU namun porsinya partai. (Ungkap Agus Sulistyo, wawancara pada 29 April 2016) Perekrutan anggota Relawan demokrasi atau gerak partisipasi ini terdapat beberapa syarat untuk menjadi relawan Gerak Pasti antara lain : 1. Warga Negara Indonesia; 2. Usia minimal 17 tahun pada saat mendaftar, khusus pemilih pemula maksimal 25 tahun; 3. Pendidikan minimal SLTA/Sederajat; 4. Berdomisili di wilayah kerja setempat; 5. Non-partisipan, sekurang-kurangnya dalam 5 (lima) tahun terakhir; 6. Memiliki komitmen menjadi relawan kepemiluan; 7. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan lancar; 8. Jujur, bertanggung jawab dan berbudi pekerti baik; 9. Bukan bagian dari penyelenggara pemilu; 10. Diutamakan yang memiliki pengalaman kehumasan, pernah aktif dalam kegiatan penyuluhan atau aktif dalam organisasi kemasyarakatan/kemahasiswaan;

3 Tidak pernah terlibat tindak pidana atau tidak sedang menjalani proses hukum atas tindak pidana. Dengan persyaratan tersebut dapat ditententukan siapa yang pantas menjadi seorang relawan yang akan mengemban tugas penting dalam penyelenggaraan sosialisasi pilkada kepada masyarakat calon pemilih pemula masyarakat kota Surakarta. 2. Peran Penting Relawan Pada regulasi Pilkada yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum pasal 2 mengenai tugas dan wewenang KPU yang wajib mengadakan sosialisasi mengenai pemilihan umum kepada masyarakat. Dari undang-undang itulah menjelaskan bahwa sosialisasi merupakan tahapan yang penting dan harus dilaksanakan oleh KPU dalam penyelenggaraan Pilkada. Seperti yang dikatakan oleh informan kedua yaitu Setyo Budiarto selaku Kepala Sub Bagian Teknis dan Hupmas KPU Kota Surakarta. Di regulasi pilkada itu kan salah satunya ada sosialisasi. Di situ ada lima segmen untuk sosialisasi itu salah satunya pemilih pemula yang dilaksanakan oleh relawan demokrasi atau gerak pasti ya kemarin itu, dilakukan di sekolah-sekolah atau ke karangtaruna perkumpulan seperti itu. Sangat penting karena tahapan yang paling urgent sekaligus menyampaikan tahapan ataupun proses penyelenggaraan pilkada kemarin (Ungkap Setyo Budiarto, wawancara pada 22 April 2016) Menambahkan mengenai pentingnya sosialisasi yang diselenggarakan oleh KPU Kota Surakarta pada segmen pemilih pemula, walaupun KPU sudah memberikan sosialisasi mengenai Pilkada tersebut secara besar melalui media

4 69 yang sudah ada, namun juga perlu menginformasikannya langsung kepada masyarakat. Dalam hal ini berpengaruh pada hak konstitusi yang harus dilindungi dan tertampung dengan baik, maka diperlukan sosialisasi secara langsung apalagi dengan segmen pemilih pemula ini untuk ikut serta memberikan hak suaranya secara baik. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Komisioner KPU Kota Surakarta yang bernama Kajad Pamuji mengenai arti pentingnya sosialisasi. Sangat penting sekali. Setiap tahapan pemilu apalagi pilkada serentak dilaksanakan sekian ratus kabupaten kota seindonesia ada 7 provinsi. Ini kan walaupun di media sudah ada, yang menginformaksikan kepada masyarakat pilkada dilaksanakan pada 9 Desember Tetapi untuk sampai ke masyarakat atau masyarakat dalam hal ini pemilih yang memiliki hak konstitusi yang harus dilindungi supaya haknya itu bisa tertampung dengan baik dan digunakan dengan baik juga diperlukan sosialisasi, pentingnya seperti itu. Terutama untuk para pemilih yang belum pernah. Pemilih pemula secara konstitusi adalah pemilih yang baru pertama kali. Jadi tidak hanya mengajak untuk menggunakan hak pilihnya saja namun juga mengajak untuk menjadi pemilih yang cerdas. (Ungkap Kajad Pamuji, wawancara pada 22 April 2016) Dengan adanya pandangan mengenai pentingnya sosialisasi mengenai Pilkada tersebut maka diharapkan sosialisasi mengenai Pilkada ini dapat mengena ke lapisan masyarakat secara langsung. Maka dari itu perlunya relawan demokrasi yang disebut dengan tim penggerak partisipasi melakukan sosialisasi dengan diberikan bekal khusus serta pedoman dalam melaksanakan sosialisasi. Seperti adanya pelatihan bimbingan teknis kepada seluruh tim relawan agar materi yang disampaikan dari relawan kepada segmen pemilih pemula tersampaikan. Namun dalam pengembangannya, relawan juga dapat menyesuaikan sesuai dengan kondisi yang ada pada lapangan. Seperti apa yang dikatakan oleh Ketua KPU Kota Surakarta.

5 70 Yang jelas kita memberikan sebuah pelatihan materi yang dipandang ini materi yang harus disampaikan secara substansi, tetapi pengembangan materi pengembangan sosialisasi pengembangan cara penyampaian materi itu sendiri diserahkan sepenuhnya kepada relawan. Sehingga nanti bisa menyesuaikan situasi di lapangannya seperti apa, banyaknya, pasti itu berkembang, gitu. Kalau memang itu dipandang misalnya harus menghadirkan komisioner sebagai narasumber ya tidak masalah. (Ungkap Agus Sulistyo, wawancara pada 29 April 2016) 3. Motivasi Relawan Dengan penyelenggaraan kegiatan sosialisasi tersebut, relawan demokrasi yang dijadikan informan mengungkapkan motivasi mereka dalam keikutsertaan mereka dalam kegiatan ini. Relawan demokrasi segmen pemilih pemula yang disini disebut dengan tim penggerak partisipasi, juga terdiri dari beberapa relawan yang juga sebagai pemilih pemula. Mereka sengaja dipilih sebagai relawan segmen pemilih pemula agar komunikasi diantara mereka lebih tidak ada batasan. Relawan segmen pemilih pemula dipilih dengan menggunakan kriteria umur, yaitu tahun. Dari seleksi yang diadakan KPU dalam memilih relawan, relawan tersebut memiliki beragam motivasi untuk mengikuti kegiatan sosialisasi ini. Relawan pemilih pemula ini semuanya memang baru pertama kali terjun dalam kegiatan sosialisasi Pilkada. Maka dari itu muncul motivasi-motivasi yang tergerak dari dalam diri mereka untuk terjun langsung kelapisan masyarakat yang serta dapat membantu sedikit dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan hal kecil seperti yang diungkapkan oleh informan pertama sebagai relawan segmen pemilih pemula yang bernama Nurul Mustafa. Berpartisipasi dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Jadi saya mulai dari hal-hal yang kecil seperti ikut relasi ini, bisa memberi

6 71 arahan kepada teman-teman yang baru awal-awal memilih agar mereka berpartisipasi dalam pilkada dan tidak menyalahgunakan hak pilihnya. Sehingga apa yang menjadi tujuan pilkada bisa tercapai yakni tidak adanya golput kecurangan-kecurangan. Dan saya rasa Relasi ini adalah salah satu nilai positif yang bisa saya dapatkan. (Ungkap Nurul Mustafa wawancara pada 19 April 2016) Hampir sama dengan relawan Nurul Mustafa, relawan lain yang bernama Kiki Marsheila juga mengungkapkan cita-cita yang mulianya yaitu untuk terjun kelapisan masyarakat pemilih pemula untuk menyadarkan mereka akan pentingya kepemiluan itu seperti apa. Motivasi awal saya yaitu saya ingin terjun ke lapisan masyarakat pemula sendiri untuk menyadarkan atau menyampaikan agar lebih termotivasi untuk menggunakan dengan baik hak memilih mereka dalam Pilkada. Seperti halnya di luar sana banyak sekali pemilih pemula namun mereka sama sekali tidak sadar akan haknya untuk mereka menggunakan hak pilih mereka. (Ungkap Kiki Marsheila wawancara pada 8 Mei 2016) Namun berbeda dengan relawan yang bernama Lia Antari. Dia mengungkapkan rasa penasaran dia dan tertantang apa yang akan mereka hadapi dalam penyelenggaraan sosalisasi mengenai pilkada kepada pemilih pemula. Kegiatan seperti ini baru saya jalani pertama kali, makanya penasaran juga kerjanya seperti apa, akan ada apa saja hambatan yang ditemui. Memang setiap apapun itu ada hambatan namun harapan saya semoga hambatan tersebut tidak mengganggu hubungan relawan dengan KPU atau hubungan relawan dengan pihak luar. Dari situlah saya tertantang untuk mencoba menjalani kegitan ini. (Ungkap Lia Antari, wawancara pada 4 Mei 2016) Relawan demokrasi sebagai komunikator yang disini menyampaikan mengenai pilkada ke masyarakat calon pemilih pemula termasuk pada kategori aktivis atau komunikator paruh waktu. Kategori tersebut dikarenakan

7 72 menjadi seorang relawan merupakan tidak menjadi kegiatan sebagai lapangan pekerjaan atau pekerjaan pokok. Mereka pada pokok tugasnya adalah melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan menyampaikan pesan berupa informasi ke calon pemilih pemula masyarakat Surakarta untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar saat pilkada dan mengenai tata cara pilkada. B. Message (Pesan) 1. Penyampaian Materi oleh Relawan Dalam melaksanakan sosialisasi, Relasi memiliki tugas untuk menyampaikan pesan berupa informasi tentang tata cara penggunaan hak pilih dengan benar kepada calon pemilih pemula saat Pilkada. Informasi sosialisasi yang wajib disampaikan oleh relawan kepada audience yaitu pemilih pemula adalah antara lain, seperti : a. Siapa penyelenggara Pilkada; b. Syarat menjadi pemilih dan masalahnya; c. Hari, tanggal, waktu pemungutan suara; d. Siapa pasangan calon yang ditetapkan dan visi-misinya; e. Pengertian dan substansi kampanye; f. Jenis pelanggaran dalam Pemilihan; g. Cara melipat surat suara dan pemberian tanda coblos yang benar/sah. Terdapat relawan yang sudah sangat menguasai materi tersebut seperti yang diungkapkan oleh Kiki Marsheila, mengatakan bahwa kondisi lapangan sangat berpengaruh pada dia yang mau tidak mau harus sudah menguasai detail

8 73 materi mengenai kepemiluan untuk disampaikan kepada pemilih pemula saat sosialisasi. (...) Untuk materi saya mau tidak mau harus menguasainya, karena sebelum kita menyampaikan ke mereka ke sekolah atau ke perkumpulan muda-mudi kita harus memiliki rasionalisasi atau tolak ukur apa saja yang jelas. Detail mengenai kepilkadaan saya paham dan menguasainya. (Ungkap Kiki Marsheila wawancara pada 8 Mei 2016) Namun ada juga relawan Nurul Mustafa dan Lia Antari yang mengatakan bahwa mengenai detail kepemiluan mereka belum begitu menguasainya penuh. Mereka berjalan apa adanya sesuai dengan ilmu yang mereka miliki. Dengan bantuan media pendukung seperti leaflet, pamflet, poster sangat membantu mereka dalam menyampaikan sosialisasi. Ketika muncul pertanyaan atau hal-hal yang mereka belum menguasainya mereka akan konfirmasi kepada komisioner atau tim dari KPU bagaimana penyelesaiannya. Yang terpenting menurut mereka adalah ketika mereka udah berhasil mengambil hati audience untuk mendengarkan sosialisasi dari mereka walaupun waktu dari stakeholders yang diberikan juga terbatas, mereka akan lebih mudah dalam menyampaikan hal-hal yang pokok mengenai informasi pilkada dan penggunaan hak pilih mereka dengan baik dan benar. Ya. Kalau tata cara pilkada yang sepenuhnya saya belum menguasainya. Tetapi karena saya berada di segmen pemilih pemula, yang terbagi-bagi dari segmen agama perempuan difabel dan marginal. Jadi saya fokus dalam bidang saya di pemula. Bagaimana cara menggunakan hak pilih mereka dengan baik. Apalagi dengan umur saya sebagai relawan dan pemilih pemula yang sepantaran jadi ngobrolnya lebih enak, bisa tau kondisi psikologis mereka. Dan tentang tata cara untuk pemula,ya saya InsyaAllah menguasainya, dan jika ada pertanyaan dari pemilih pemula saya dan teman-teman tim saya bisa menjawab secara detail sesuai prosedur dan mengarahkan

9 74 mereka pemilih pemula. (Ungkap Nurul Mustafa wawancara pada 19 April 2016) Kalau untuk detail atau lebih rinci mengenai pilkada belum terlalu. Mungkin kita kemarin step by step aja. Kalau biasanya saya jalankan itu pakai bagan apa yang akan saya bicarakan, jadi tidak membahas kemana-mana dan tidak kurang informasi soalnya kan juga ada batasan waktu yang diberikan dari tempat kita sosialisasi. (Ungkap Lia Antari wawancara pada 4 Mei 2016) 2. Penerimaan Materi oleh Pemilih Pemula Penyampaian informasi mengenai pilkada ke calon pemilih pemula menggunakan komunikasi yang interaktif. Melihat komunikan atau audience disini merupakan pemilih pemula yang banyak masih awam dan tidak faham mengenai pemilu, maka interaksi yang efektif juga tetap perlu didukung dengan media agar materi lebih tersampaikan. Interaksi dalam komunikasi tatap muka tidak hanya sebatas memahami materi sebagai isi pesan yang harus relawan sampaikan kepada audience, namun juga menghadapi hambatan seperti audience yang sama sekali tidak dapat dikendalikan hingga relawan harus bisa membuat interaksi yang lain sampai mereka mau mendengarkan dan memahami materi. Apalagi sosialisasi ini selalu disisipkan mengenai pendidikan politik tentang penggunaan hak pilihnya akan berpengaruh besar dalam masa depan negara kita yang menganut sistem demokrasi seperti ini. Komunikasi menggunakan media pendukung juga merupakan faktor yang dapat memperlancar jalannya sosialisasi hingga sampai ke audience. Pentingnya informasi yang disampaikan oleh relawan kepada calon pemilih pemula, membuat informan calon pemilih pemula yang bernama

10 75 Rika Kusuma mengatakan bahwa dia sangat memperhatikan apa yang relawan sampaikan mengenai pencoblosan suara yang sah atau tidak sah itu seperti apa. Informasi yang saya dapatkan kemarin sudah sesuai dengan apa yang saya harapkan. Seperti informasi mengenai tatacara pencoblosan yang benar, sah atau tidaknya surat suara. Selain itu kita juga diarahkan untuk menjadi pemilih yang cerdas, karena sebagai warga negara yang baik kita memiliki hak untuk menyumbangkan suara kita dalam pilkada ini. Sebisa mungkin kita tidak golput, karena satu suara dari kita dapat berpengaruh untuk masa depan daerah kita. Sebagai pemilih yang cerdas, sebelumnya kita harus mengetahui visi dan misi dari calon pemimpin yang akan kita pilih sehingga kita dapat menentukan bagaimana langkah kedepan yang akan pemerintah untuk kemajuan daerah yang mereka pimpin. (Ungkap Rika Kusuma wawancara pada 2 Juni 2016) Sama halnya yang dikatakan oleh Rika Kusuma, informan lain yang bernama Hendi Saputra juga mengatakan bahwa materi yang disampaikan oleh relawan membuka pikiran mereka pemilih pemula untuk mengikuti pilkada itu seperti apa. Materi yang disampaikan mengenai suara sah dan tidak sah menjadi materi yang sangat diperhatikan oleh Hendi Saputra. Materi yang saya perhatikan ketika sosialisasi kemarin itu tentang suara sah dan tidak sah itu seperti apa. Banyak teman-teman yang masih bingung awalnya sah dan tidak sah suara ditentukan dari pencoblosan yang bagaimana. Namun setelah relawan menjelaskan secara lisan dan memperlihatkan ke kita contoh gambar suara yang sah atau tidak sah, kami menjadi lebih paham. Soalnya kan sayang sekali jika satu suara kita menjadi tidak sah karena kita salah mencoblosnya. (Ungkap Hendi Saputra wawancara pada 3 Juni 2016)

11 76 Menurut informan lain yang merupakan murid SMA Muhammadiyah 1 Surakarta bernama Dinda Nur, dia mengatakan bahwa informasi yang disampaikan relawan sudah detail relawan sampaikan. Tidak hanya mengenai informasi pokok tentang pilkada seperti tatacara dan waktu pelaksanaan pilkada, namun relawan juga mengarahkan dan mengajak audience untuk menjadi pemilih yang cerdas. Menurut saya sosialisasi yang dilakukan oleh relawan kemarin sudah pas sekali. Informasi apa yang saya butuhkan semua saya dapatkan dari relawan, seperti bagaimana cara pencoblosan sah atau tidaknya surat suara. Waktu pelaksanaan pilkada pukul berapa, biasanya kan kita cuman tau tanggalnya saja tapi jamnya tidak faham. Nah mereka relawan memberitahu detailnya. Relawan juga mengarahkan kita untuk menjadi pemilih yang cerdas. Dimana kita tidak hanya asal mencoblos saja. Padahalkan ini menentukan nasib kota selama 5tahun kedepan. Jadi setidaknya kita mantep memilih calon pemimpin kita dengan hati nurani kita, seperti itu mbak. (Ungkap Dinda Nur wawancara pada 5 Juni 2016) Penyampaian relawan kepada pemilih pemula untuk menjadi pemilih yang cerdas sudah dirasakan oleh pemilih pemula itu sendiri. Hendi mengatakan bahwa informasi yang disampaikan oleh relawan sudah apa yang dia harapkan. Sosialisasi yang dilakukan relawan juga membuat mereka menjadi lebih sadar tidak hanya menggunakan hak pilihnya dengan benar namun menjadi pemilih yang cerdas itu seperti apa. Informasi yang saya dapatkan kemarin mengikuti sosialisasi sudah seperti apa yang saya bayangkan dan harapkan ketika relawan datang kesini. Kita jadi lebih tau bagaimana cara menggunakan hak pilih dengan benar dan menjadi pemilih yang cerdas itu seperti apa. Mungkin ada sebagian teman-teman yang bingung cara pencoblosan yang sah atau tidak sah itu bagaimana

12 77 seperti apa, teman-teman jadi tahu.(...) ( Ungkap Hendi Saputra wawancara pada 3 Juni 2016) Pesan yang disampaikan oleh relawan kepada calon pemilih pemula dikategorikan pada pesan sebagai pengaruh sosial pada keberagaman konsep pesan yang dikemukakan oleh B. Aubrey Fisher. Dimana relawan dengan dibekali oleh KPU Kota Surakarta dalam penyampaian informasi memiliki misi untuk mempengaruhi mereka calon pemilih pemula masyarakat kota Surakarta untuk melaksanakan Pilkada dengan benar. Dengan penyampaian pesan oleh relawan hingga para taraf pemilih pemula ini timbul efek untuk melaksanakan Pilkada. C. Channel (Media) 1. Media Pendukung Sosialisasi Komunikasi langsung yang dilakukan oleh Relawan kepada calon pemilih pemula tidak hanya sebatas penyampaian informasi baku mengenai Pilkada dan tata cara penggunaan hak pilih dengan benar, namun juga harus membangun komunikasi yang interaktif kepada audience yang mungkin masih awam mengenai kepemiluan. Maka dari itu, media pendukung sangat diperlukan agar pemeberian materi dapat tersampaikan dengan lebih mudah kepada audience. Media yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi beragam jenis. Ada yang hanya menggunakan apa yang telah disediakan oleh KPU namun juga ada yang mengembangkan dengan kreatifitas relawan itu sendiri. Seperti apa yang dikatakan oleh Agus Sulistyo bahwa materi dalam perlengkapan sosialisasi

13 78 perlu dengan adanya media agar di dipandang bisa menyalurkan materi secara substansi kepada pemilih. Segala alat peraga perlengkapan sosialisasi sudah KPU siapkan. Namun KPU tidak membatasi relawan untuk menggunakan media apapun, silahkan. Yang jelas metodenya dipandang bisa menyalurkan materi secara substansi kepada pemilih. Apakah metodenya bermain, atau metodenya dengan alat elektronik misalnya. Kalo difabel pakai film ya. tinggal kelompok sasarannya. (Ungkap Agus Sulistyo wawancara pada 29 April 2016) Sama halnya dengan alat yang digunakan sebagai media pendukung berlangsungnya sosialisasi, sebagai kepala Sub Bagian Teknis yang berhubungan langsung dengan berlangsungnya kegiatan sosialisasi ini juga mengatakan bahwa KPU telah menyiapkan media pendukung sosialisasi seperti flyer, leaflet, poster, stiker dan souvenir lainnya untuk menarik minat pendengar sosialisasi yaitu pemilih pemula. Dengan adanya media pendukung seperti itu diharapkan relawan dapat menyampaikannya secara dialogis mengenai tatacara melakukan pencoblosan dengan detail agar tepat sampai sasaran. Alat yang digunakan dalam sosialisasi menyediakan media yaitu tata cara pemilihan, kemudian ada gambar yang menunjukkan apakah itu suara sah atau tidak sah dalam pencoblosan, kemudian ada flyer, leaflet dsb. (Ungkap Setyo Budiarto wawancara pada 21 April 2016) Instrumen yang digunakan salah satunya seperti poster, leaflet untuk mempermudah sosialisasi. Namun tidak hanya poster atau leaflet itu tertempel namun juga harus dialogis, jadi kita juga memberikan materi kepada relasi tersebut bagaimana untuk menjadi pemilih yang baik bagaimana menggunakan hak pilih yang baik misalnya cara mencoblos. (Ungkap Kajad Pamuji wawancara pada 22 April 2016) Penggunaan media yang dilakukan relawan dalam melaksanakan tugasnya sifatnya tidak terbatas. Mereka dapat menggunakan media pendukung

14 79 yang sudah disediakan oleh KPU namun juga mereka bisa mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan audience yang mereka temui atau hasil dari kreatifitas relawan dalam menyampaikan sosialisasi. Seperti apa yang dikatakan relawan Nurul Mustafa, Lia Antari, dan Kiki Marsheila yang mereka memiliki cara yang berbeda-beda dalam membangun interaksi komunikasi yang baik dengan para pemilih pemula agar sesuai dengan harapan relawan dan KPU. 2. Komunikasi Interaktif oleh Relawan Relawan demokrasi adalah bertindak sebagai komunikator yang berhadapan langsung dengan komunikan calon pemilih pemula yang berusia muda yaitu tahun. Komunikasi langsung yang dilakukan relawan kepada pemilih pemula harus disikapi dengan berbeda yang sifatnya lebih santai karena dihadapan mereka para audience yang masih memiliki sifat publik yang awam mengenai pemilu. Seperti apa yang dikatakan oleh informan Nurul Mustafa dan Lia Antari, mereka sampai memiliki kiat khusus dalam penyampaian materi ketika sosialisasi ketika berhadapan langsung ke calon pemilih pemula. Membangun interaksi ketika menghadapi kendala dalam tatap muka dengan menggunakan media yang sering digunakan itu kayak pamflet, leaflet, poster, stiker dan sebenarnya ada juga surat suara. Tapi surat suara ini tergantung dengan kondisi di lapangan, kalo kondisi di lapangan tidak memungkinkan ya tidak memakai surat suara. Jadi hanya menggunakan pamflet yang kita sebar ke temanteman pemilih pemula dan ada juga video. Tapi kebetulan video tersebut belum kita dapatkan hingga akhir waktu penugasan sosialisasi. Sedangkan dalam sekolahan relawan sebagai komunikator dengan memberikan arahan kepada teman dekat untuk sekolahansekolahan yang tidak terjamah oleh kita untuk menyebarkan sosialisasi melalui sosial media atau mulut ke mulut. (Ungkap Nurul Mustafa wawancara pada 19 April 2016)

15 80 (...)Yang jelas awalan sosialisasi itu kita harus santai. Apalagi pemilih pemula itu kan pasti anak remaja, dimana kedatangan kita saja itu sudah membuat mereka bingung kita ini mau apa. Ada yang memikirkan kita benar-benar resmi dari KPU namun ada juga yang berfikiran kalau kita itu dari partai politik. Mereka pasti bertanyatanya kita ini mau ngapain sih, mau ngomong apa kok bisa sampe masuk ke sekolahan-sekolahan. Jadi kita harus menjelaskan dahulu. Pengenalan itu harus lebih ditajamkan agar mereka itu bisa mengerti kita itu dari mana. Kalau mereka sudah mengerti kita itu darimana, otomatis mereka akan mau mendengarkan ya walaupun tetap ada yang cuek namun setidaknya mereka tidak asing lagi dengan kita setelah kita memperkenalkan diri dengan cara yang santai.(...)yang jelas berbincang dahulu sebelum masuk ke materi penggunaan hak pilih dengan benar dalam pemilih pemula. (Ungkap Lia Antari wawancara pada 4 Mei 2016) Sebagai komunikator, relawan dalam menyampaikan materi sosialisasi tentang pilkada tidak pernah lepas dari media yang membantu mereka. Komunikasi secara tatap muka dengan dibekali ilmu mengenai materi tentang pilkada tidak cukup kuat untuk mereka melaksanakan tugasnya, maka fungsi media yang telah disediakan dari KPU sebagai alat bantu menyampaikan materi kepada audience sangat memiliki peran yang penting. Media yang pasti itu yang sudah disediakan dari KPU seperti poster, pamflet, leaflet. Dimana selebaran tersebut ada gambar calon walikota ada identitasnya ada visi misi calon tersebut. Ada juga contoh suara sah dan tidak sah dalam pencoblosan itu seperti apa. Untuk komunikasi dalam memberikan kelancaran amaka pihak relawan untuk dapat meberikan surat untuk ijin dalam proses sosialisasi. (Ungkap Lia Antari wawancara pada 4 Mei 2016) Dalam komunikasi tatap muka menggunakan selebaran poster, leaflet, bagaimana tata cara memilih atau mencoblos dengan suara sah, sebaliknya ada gambar pasangan calon juga, stiker, dan mug untuk kuis atau souvenir. Kemudian ada juga alam peraga lengkap kotak suara, contoh kertas suara. (Ungkap Kiki Marsheila wawancara pada 8 Mei 2016)

16 81 Alat peraga yang disediakan oleh KPU digunakan relawan dalam penyampaian materi sosialisasi. Selain didukung dengan penggunaan media tersebut, relawan juga memiliki kiat khusus dalam berkomunikasi kepada calon pemilih pemula agar pesan tersampaikan. D. Receiver (Penerima) 1. Kendala Relawan Penerima pesan pada kegiatan sosialisasi ini adalah para calon pemilih pemula yang merupakan pemilih yang bisa dikategorikan pada pemilih yang berumur tahun dan sifat mereka yang floating atau mengambang. Sebagian bsear dari mereka yang masih meraba-raba apa yang harus mereka lakukan ketika pemilu tiba. Dalam melakukan sosialisasi relawan selalu menggunakan komunikasi yang aktif bertatap muka ditambah pula dengan menggunakan media yang sudah mereka bawa dari KPU untuk disampaikan ke audience pemilih pemula. Kendala yang harus dihadapi oleh relawan banyak juga dari audience. Dimana pemilih pemula tersebut banyak yang kurang sadar akan pentingnya mendengarkan informasi mengenai pilkada ini. Banyak dari mereka yang gaduh hingga tim relawan harus tidak boleh menyerah untuk terus mengulang materi atau memutar otak menggunakan cara yang efektif dan kreatif dalam mereka menyampaikan informasi tersebut. Kendala yang sering saya temui lainnya selain saat berlangsungnya sosialisasi adalah sebelum sosialisasi itu dilakukan seperti

17 82 perijinan(...)ada juga kendala dari siswanya, mungkin karena terlalu banyak siswa yang mengikuti sosialisasi, jadi ketika kemarin itu seringnya saya dan rekan-rekan satu sekolah murid kelas 2 dan 3 dikumpulkan di sebuah aula atau lapangan. Saat itu saya bersama 2 rekan saya melakukan sosialisasi, hanya baris depan saja yang mendengarkan materi. Yang belakang sama sekali tidak mendengarkan. Padahal kan ini informasi yang penting buat mereka, mereka belum sadar akan hal itu. Jadi harus ada pendekatan yang berulang-ulang agar mereka mengerti atau setidaknya mendengarkan. Jadi untuk melakukan simulasi kan jadi kehabisan waktu untuk mengulang materi. (Ungkap Kiki Marsheila wawancara pada 8 Mei 2016) Menjadi seorang relawan tim gerak partisipasi yang bertugas untuk mensosialisasikan mengenai pilkada memang harus didasari oleh niat yang tulus dan baik dari dalam hati tim relawan yang mengikutinya. Kendala yang harus dihadapi oleh relawan dalam melaksanakan tugasnya tidak hanya dari satu faktor, namun beberapa faktor. Seperti kendala dalam menyampaikan materi yang audience tidak mendengarkan hingga mereka relawan harus mengulang materi beberapa kali atau memutar kiat dalam penggunaan cara komunikasi seperti apa agar audience mendengarkan dan mengerti akan materi sosialisasi yang disampaikan relawan. 2. Opini Pemilih Pemula Cara berkomunikasi interaktif yang dilakukan relawan dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi, menurut pemilih pemula sebagai audience sosialisasi merasakan bahwa kegiatan ini berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan menurut pernyataan informan Rika Kusuma. Menurut saya, kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh KPU kemarin sudah baik, karena sangat membantu para pemilih pemula dalam pemilihan sehingga mereka tidak bingung harus melakukan apa. Dan penjelasan yang diberikan oleh relawan juga sudah cukup jelas. Tetapi akan lebih baik lagi kalau penjelasannya

18 83 tersebut juga menggunakan media LCD yang dapat dijangkau oleh semua peserta sosialisasi yang datang. (Ungkap Rika Kusuma wawancara pada 2 Juni 2016) Penilaian yang sama juga diutarakan oleh informan Dinda. Dia mengungkapkan bahwa ketika relawan datang memberikan sosialisasi, relawan memiliki kesiapan yang matang dalam hal materi dan media yang ditambahi dengan pemutaran jingle pilkada Kota Surakarta sebelum sosialisasi dimulai. Saya menilai kegiatan kemarin sudah baik. Dimana materi dari kesiapan untuk datang ke sekolah kami sudah matang. Materi yang mereka sampaikan sangat pas dan sebelumnya diputarkan lagu jingle pilkada kota Surakarya. Yaa walaupun tetap ada kekurangan. (Ungkap Dinda Nur wawancara pada 5 Juni 2016) Kekurangan yang dirasakan calon pemilih pemula dalam kegiatan sosialisasi yang dilakukan relawan kepada segmen pemilih pemula yaitu personil yang datang untuk sosialisasi. Dinda mengatakan bahwa akan lebih baik jika sosialisasi kemarin terdapat tambahan relawan sehingga dapat menjangkau untuk berkomunikasi secara langsung dengan mereka. Saya berharap kegiatan sosialisasi yang terjun langsung ke pemilih muda seperti ini terus berlangsung. Karena dapat memotivasi mereka pemilih yang awal-awal seperti saya dan teman-teman untuk tergerak menggunakan hak pilihnya dengan cerdas dalam pemilu. Namun mungkin kekurangan menurut saya terletak pada personil yang seharusnya bisa lebih banyak, karena saya rasakan memang kemarin 3 personil yang datang ke sekolah kami itu kurang. Dimana masih ada banyak siswa yang tidak terjangkau oleh relawan dalam mereka dapat berkomunikasi langsung dengan relawan. (Ungkap Dinda Nur wawancara pada 5 Juni 2016)

19 84 Kekurangan yang dirasakan oleh informan lain yaitu alat pendukung sosialisasi berupa media LCD atau proyektor seperti yang dikatakan oleh Rika Kusuma juga disampaikan oleh informan Hendi Saputra. Dia mengatakan bahwa akan lebih menarik jika relawan juga menyiapkan materi yang berbentuk slide atau materi yang bisa ditampilkan di layar proyektor. Penilaian saya soal sosialisasi yang kemarin sudah bagus sih mbak, soalnya mereka juga sudah membawa alat peraga juga. Materi yang disampaikan relawan juga didukung dengan selebaran-selebaran yang mereka bawa dan dibagikan untuk kita. Jadi selain kita mendengarkan penjelasan dari relawan, kita juga mengetahui materi tersebut dari selebaran yang mereka bawa. Mereka juga membawa contoh surat suara, jadi seperti kita yang belum pernah memilih jadi lebih faham. Tapi kemarin itu sayangnya tidak memanfaatkan media proyektor mbak, dari kami pengelola sudah menyiapkan. Namun mereka tidak ada materi yang bisa di tampilkan di proyektor, hanya ada di selebaran saja. Padahal kalau pake proyektor kan temen-temen lebih bisa lebih melihat secara audiovisual materi yang ada. Lebih menyeluruh dan menarik ke semua gitu mbak. (Ungkap Hendi Saputra wawancara pada 2 Juni 2016) Pemilih pemula yang menjadi informan penulis menilai bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh relawan sudah baik. Hal tersebut dipengaruhi oleh komunikasi interaktif dan akrab oleh relawan kepada pemilih pemula yang menjadikan pemilih pemula menjadi lebih nyaman dalam menyimak dan mengetahui meteri yang disampaikan. Media pendukung lainnya seperti alat peraga dan souvenir yang menarik berhasil mengambil hati audience agar berjalannya sosialisasi sesuai dengan apa yang diharapkan relawan.

20 85 Hal-hal yang mempengaruhi saya menilai kalau sosialisasi kemarin sudah cukup baik adalah cara berinteraksi relawan yang asik. Sehingga kita bisa lebih cepat akrab dengan mereka. Apalagi materi yang mereka sampaikan juga tidak cukup rumit untuk kita pahami namun itu semua penting yang harus kita lakukan ketika pelaksanaan pilkada. Akan tetapi ya itu yang kurang, mengenai LCD mungkin akan lebih sempurna jika itu ada. Sebenarnya media yang digunakan relawan sudah cukup lengkap seperti selebaranselebaran apalagi mereka juga membawa souvenir yang menarik untuk mereka bagikan kepada kita yang mengajukan pertanyaan atau yang dapat menjawab pertanyaan dari relawan. (Ungkap Rika Kusuma wawancara pada 2 Juni 2016) Sama dengan penilaian Rika Kusuma, menurut Hendi Saputra kegiatan sosialisasi penggunaan hak pilih yang benar yang dilakukan relawan gerak pasti sudah baik. Dengan keakraban yang dibangun oleh relawan kepada audience, membuat mereka tidak sungkan untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka mengerti. Dari relawan yang cepat akrab dengan teman-teman. Jadi kita tuh bisa lebih menggali informasi untuk bertanya detail tentang pemilu itu seperti apa. Dari relawan pun dalam menjawab satu persatu pertanyaan dengan enak. Jadi kita tidak malu untuk bertanya, mendapatkan informasi yang lebih. Jadi lebih pahamlah, karena pembawaan relawan yang akrab dan komunikatif. (Ungkap Hendi Saputra wawancara pada 2 Juni 2016) Komunikan pesan yaitu calon pemilih pemula merupakan publik pada kategori publik umum. Mereka merupakan masyarakat yang masih awam mengenai pemilu, sehingga relawan harus secara detail dan runtut dalam menyampaikan informasi agar mereka sebagai komunikan calon pemilih pemula mendapatkan dampak yang positif dari kegiatan sosialisasi pilkada dan tergerak untuk menggunakan hak pilihnya secara benar.

21 86 E. Effect (Efek) 1. Perubahan Perilaku Sosialisasi mengenai penggunaan hak pilih dengan cerdas dan benar yang dilakukan oleh relawan gerak pasti kepada segmen pemilih pemula memiliki tujuan agar calon para pemilih pemula ini menjadi lebih bersemangat menyambut datangnya pesta demokrasi pilkada. Dengan bekal ilmu dan kemantapan untuk menjadi pemilih yang cerdas, mereka siap untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar ketika pilkada kemarin berlangsung. Seperti apa yang dikatakan Rika Kusuma, bahwa pendidikan politik yang disampaikan oleh relawan kepada pemilih pemula memiliki dampak yang positif untuk mereka sadar akan pengaruh besarnya partisipasi suara mereka dalam pilkada. Iya saya tergerak untuk mengikuti pilkada setelah mendapatkan sosialisasi. Tetapi andaikan saja saya tidak mendapatkan sosialisasi tersebut mungkin saya melaksanakan pilkada dengan biasa saja karena saya belum sadar bahwa mengikuti pilkada dan memberikan suara itu adalah hak dari setiap warga negara. Alangkah lebih baik jika kita memberikan suara karena negara kita adalah negara demokrasi. Mungkin setelah mendapatkan sosialisasi ini saya menjadi lebih semangat dalam menyambut datangnya pilkada kemarin. (Ungkap Rika Kusuma wawancara pada 2 Juni 2016) Semangat yang sama juga muncul dari informan pemilih pemula yang bernama Hendi Saputra dan Dinda Nur. Mereka mengungkapkan bahwa baru kali ini dia mendapatkan sosialisasi mengenai pilkada. Dari situlah dia dan teman-temannya seperti memiliki komitmen mengikuti pilkada bahkan kedepan untuk selalu melaksanakan pemilihan yang berikutnya dengan cerdas dan benar.

22 87 Iya saya menjadi tergerak mengikuti pilkada. Kemarin-kemarin sih belum pernah sebelumnya saya mendapatkan sosialisasi seperti itu. Namun seperti yang relawan katakan bahwa satu suara itu sangat berarti maka saya dan teman-teman jadi akan lebih berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemilu tidak hanya pada pilkada kemarin saja. Saya dan teman-teman menghindarkan hal-hal semacam golput, atau mencoblos seenaknya sendiri. (Ungkap Hendi Saputra wawancara 3 Juni 2016) Ya, saya tergerak. Banyak hal yang membawa saya mengerti hingga bersemangat untuk menyambut pilkada tersebut dan pemilupemilu berikutnya. Saya sadar bahwa di usia yang baru awal saya melakukan pemilu ini kita tidak boleh melupakan atau tidak peduli akan kepemiluan. (Ungkap Dinda Nur wawancara pada 5 Juni 2016) 2. Harapan pada Kegiatan Sosialisasi kedepan Harapan kedepan mengenai sosialisasi pilkada ini Rika Kusuma mengatakan agar kegiatan positif tersebut terus terselenggara demi meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pemilih pemula untuk lebih perhatian akan adanya pemilu. Harapan saya untuk kegiatan ini kedepannya adalah semoga kegiatan ini selalu terselenggara terus sebelum pemilu berlangsung. Apalagi kegiatan ini juga dilakukan kepada segmen pemilih pemula agar mereka dapat lebih sadar dan perhatian terhadap pemilu. Mereka menjadi membuka mata dan mengerti apa yang harus mereka lakukan agar mereka bisa menjadi pemilih yang cerdas dengan menggunakan hak pilihnya dengan benar. Karena bagaimanapun juga pemilu adalah suatu kegiatan yang menyangkut masa depan suatu wilayah yang menjadi tempat tinggal kita. (Ungkap Rika Kusuma wawancara pada 3 Juni 2016) Berbeda dengan harapan yang disampaikan oleh Hendi Saputra, dia lebih mengharapkan pada teknis kegiatan. Dimana relawan harus lebih memiliki persiapan sebelum sosialisasi terlaksana agar audience yang mengikuti lebih banyak. Karena Hendi Saputra menyadari bahwa kegiatan

23 88 sosialisasi ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat pemilih pemula dalam menggunakan hak pilihnya dengan benar. Untuk kegiatan sosialisasi ini kedepannya untuk lebih ada persiapannya. Seperti contoh sebelumnya sudah ada pengumuman dulu kalau ada relawan untuk menyampaikan tentang pilkada yang akan datang. Jadi biar yang datang lebih banyak. Kalau kemarin kan sedikit karena sebelumnya tidak ada pengumuman yang bisa kita mengumpulkan teman-teman pemilih pemula yang lebih banyak. Padahal kan ini informasi yang sebenarnya penting sekali bagi mereka. Menggunakan alat peraga yang lebih lengkap lagi dipersiapkan. Penyampaian materi lebih menarik pasti kalau menggunakan media proyektor. (Ungkap Hendi Saputra wawancara pada 2 Juni 2016) Calon pemilih pemula tergerak dan termotivasi untuk melaksanakan pilkada setelah mendapatkan sosialisasi mengenai pilkada yang dilakukan relawan gerak pasti. Beberapa faktor yang mempengaruhi mereka untuk termotivasi salah satunya adalah cara komunikasi interaktif yang dilakukan oleh relawan kepada audience. Dari komunikasi yang akrab terjalinlah suasana yang nyaman untuk audience menyimak dan memahami isi materi yang disampaikan relawan. Faktor yang lain yang berpengaruh juga dari media yang digunakan relawan dalam menyampaikan sosialisasi. Media pendukung berupa selebaran poster, leaflet, pamflet cukup membantu audience dalam memahami materi yang ada. Walaupun tetap terdapat kekurangan dalam relawan yang tidak memanfaatkan media yang ada yaitu proyektor yang menurut audience akan sangat lebih menarik. Pendidikan politik mengenai kepemiluan yang disampaikan kepada audience oleh relawan ternyata berhasil. Dimana mereka sudah mulai sadar akan pentingnya pemilu itu seperti apa hingga mereka bersemangat untuk menantikan datangnya pemilu berikutnya.

24 89 F. Ringkasan Sajian dan Analisis Data Proses komunikasi yang dilakukan Relawan Demokrasi kepada segmen pemilih pemula dalam mensosialisasikan penggunaan hak pilih dengan benar pada pemilihan kepala daerah Kota Surakarta tahun 2015 dapat dilihat pada matriks berikut ini : - Komunikator dalam proses ini adalah Relawan Demokrasi - Komunikator Relawan Demokrasi termasuk pada kategori pada Source (Sumber) kategori aktivis atau komunikator paruh waktu. - Peran penting komunikator relawan demkokrasi adalah untuk membantu KPU dalam upaya mensosialisasikan mengenai pilkada, meningkatkan kesadaran dalam menggunakan hak pilih, dan pendidikan memilih. - Pesan yang disampaikan oleh relawan kepada calon pemilih pemula dikategorikan pada pesan sebagai pengaruh sosial pada Message (Pesan) keberagaman konsep pesan.

25 90 - Relawan dibekali oleh KPU Kota Surakarta menyampaikan informasi sosialisasi yang wajib disampaikan oleh relawan kepada audience yaitu seperti : pemilih pemula adalah antara lain, seperti siapa penyelenggara Pilkada, syarat menjadi pemilih dan masalahnya, hari tanggal waktu pemungutan suara, siapa pasangan calon yang ditetapkan dan visimisinya, pengertian dan substansi kampanye, jenis pelanggaran dalam pemilihan, cara melipat surat suara dan pemberian tanda coblos yang benar/sah. - Selain informasi wajib tersebut, Relawan Demokrasi juga memiliki misi untuk mempengaruhi mereka calon pemilih pemula masyarakat kota Surakarta untuk melaksanakan Pilkada dengan cerdas.

26 91 - Media pendukung berlangsungnya sosialisasi KPU telah menyiapkan seperti flyer, leaflet, poster, stiker dan souvenir lainnya untuk Channel (Media) menarik minat penerima sosialisasi yaitu pemilih pemula. Dengan adanya media pendukung seperti itu diharapkan relawan dapat menyampaikannya secara dialogis mengenai tatacara melakukan pencoblosan dengan detail agar tepat sampai sasaran. Sebagai komunikator, relawan dalam menyampaikan materi sosialisasi tentang pilkada tidak pernah lepas dari media yang membantu mereka. - Komunikasi secara tatap muka dengan dibekali ilmu mengenai materi tentang pilkada tidak cukup kuat untuk mereka melaksanakan tugasnya, maka fungsi media yang telah disediakan dari KPU sebagai

27 92 alat bantu menyampaikan materi kepada audience sangat memiliki peran yang penting. - Penerima pesan pada kegiatan sosialisasi ini adalah publik pada kategori publik umum. Mereka merupakan masyarakat calon Receiver (Penerima) pemilih pemula berumur tahun yang masih meraba-raba apa yang harus mereka lakukan ketika pemilu tiba. - Relawan sebagai komunikator harus secara detail dan runtut dalam menyampaikan informasi agar mereka sebagai komunikan calon pemilih pemula mendapatkan dampak yang positif dari kegiatan sosialisasi pilkada dan tergerak untuk menggunakan hak pilihnya secara benar. - Kegiatan sosialisasi mengenai penggunaan hak pilih dengan cerdas dan benar yang dilakukan

28 93 oleh relawan gerak pasti kepada segmen pemilih pemula memiliki tujuan agar calon para pemilih Effect (Efek) pemula ini menjadi lebih bersemangat menyambut datangnya pesta demokrasi pilkada. Dengan bekal ilmu yang disampaikan dari Relawan dan kemantapan untuk menjadi pemilih yang cerdas mereka termotivasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar ketika pilkada. - Harapan kedepan dari komunikan mengenai sosialisasi pilkada ini agar kegiatan positif tersebut terus terselenggara demi meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya pemilih pemula untuk lebih perhatian akan adanya pemilu

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sosialisasi politik merupakan salah satu cara dalam menyebarluaskan informasi politik, sehingga fungsi sosialisasi politik yaitu untuk memberikan pengetahuan dan pembelajaran

Lebih terperinci

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.

Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09. Narasumber : Dadan Abdul Kohar Jabatan : Kepala Seksi Perizinan Bangunan di Dinas Tata Kota dan Bangunan kota Depok Waktu : 21 Mei 2008, jam 09.00 WIB Bagaimana proses identifikasi wajib retribusi Izin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang

BAB I PENDAHULUAN. Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pilgub Jabar telah dilaksanakan pada tanggal 24 Pebruari 2013, yang dilaksanakan secara langsung, yang merupakan salah satu bentuk Demokrasi. Bagi sebuah bangsa

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SINTANG TAHUN 2015

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SINTANG TAHUN 2015 PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI SINTANG TAHUN 2015 I. PENDAHULUAN Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILU TAHUN 2014

PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILU TAHUN 2014 PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) PEMILU TAHUN 2014 I. PENDAHULUAN Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi dan kualitas pemilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. a. menyebarluaskan informasi kegiatan menyangkut tahapan, jadwal dan program Pemilihan;

BAB I PENDAHULUAN. a. menyebarluaskan informasi kegiatan menyangkut tahapan, jadwal dan program Pemilihan; BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sosialisasi pada Pemilihan Umum merupakan proses penyampaian informasi tentang kegiatan menyangkut tahapan dan program penyelenggaraan Pemilihan, melalui media cetak

Lebih terperinci

Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse)

Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse) Lampiran: Pengumuman Nomor: 145/PP.08-PU/1503/KPU-Kab/III/2018 Tentang Pendaftaran Kursus SIngkat Kepemiluan (Election Shortcourse) PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES)

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT. NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR : 21/Kpts/KPU-Prov-019/2012 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR KALIMANTAN

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN KEGIATAN KURSUS SINGKAT KEPEMILUAN (ELECTION SHORTCOURSES) PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PENDAHULUAN Program Kegiatan Kursus Singkat Kepemiluan (Election

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI

BAB II DESKRIPSI LOKASI 45 BAB II DESKRIPSI LOKASI A. KPU Kota Surakarta 1. Pengertian KPU Kota PP RI No. 6 Tahun 2005 Pasal I menyatakan bahwa Komisi Pemilihan Umum Daerah adalah KPU Provinsi dan KPU kabupaten/kota sebagaimana

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) RELAWAN PILGUB DKI SI MONAS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017

PETUNJUK PELAKSANAAN RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) RELAWAN PILGUB DKI SI MONAS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PETUNJUK PELAKSANAAN RELAWAN DEMOKRASI (RELASI) RELAWAN PILGUB DKI SI MONAS PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DKI JAKARTA TAHUN 2017 PENDAHULUAN Program relawan demokrasi adalah gerakan sosial yang

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada bagian ini akan dipaparkan gambaran tentang partisipasi politik penyandang disabilitas di Kecamatan Kemlagi Kabupaten Mojokerto dalam Pilkada 2015. Hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN 109 BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Bentuk- Bentuk Kampanye Massa Yang Digunakan Di Kelurahan Pekauman Kabupaten Gresik Dalam Pemilu Presiden 2014 Pemilu Presiden merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik

BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik BAB I Pastikan Pilihan Anda Adalah Peserta Pemilu dan Calon Yang Memiliki Rekam Jejak Yang Baik Bab ini menjelaskan tentang: A. Ketahui Visi, Misi dan Program Peserta Pemilu. B. Kenali Riwayat Hidup Calon.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. bentuk perwujudan dan bentuk partisipasi bagi rakyat Indonesia. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setelah berakhirnya masa jabatan Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai presiden Republik Indonesia maka dimulai jugalah acara pesta demokrasi pemilihan umum untuk presiden

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum.

I. PENDAHULUAN. aspirasi dan memilih pemimpin dengan diadakannya pemilihan umum. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan suatu negara yang menganut paham demokrasi, dan sebagai salah satu syaratnya adalah adanya sarana untuk menyalurkan aspirasi dan memilih pemimpin

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan

BAB VII PENUTUP Kesimpulan. kualitas dan kuantitas pemilih dalam menggunakan hak pilihnya. Relawan BAB VII PENUTUP 7.1. Kesimpulan Relawan Demokrasi merupakan program nasional dari KPU RI yang dirancang untuk seluruh kabupaten/kota di Indonesia dan ditempatkan di bawah supervisi KPU kabupaten/kota setempat.

Lebih terperinci

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi yang dilaksanakan di Madrasah Aliyah Sukasari Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, merupakan sosialisasi disekolah mengenai pemilihan umum

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH KOMISI PEMILIHAN UMUM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM - 2 - Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5656) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Perubahan

Lebih terperinci

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG

SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN. NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab /2010 TENTANG SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TUBAN NOMOR : 12/Kpts/KPU Kab 014329920/2010 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di tahun 2009 masyarakat Indonesia akan melaksanakan Pesta Demokrasi. Dimana pesta tersebut adalah kesempatan masyarakat untuk memlih wakil dan pemimpinnya

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab /2015.

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL. KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab /2015. [WIN7A1\1 j KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL NOMOR : 51 /Kpts/KPU-Kab-002.434826/2015. TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013

TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 TINGKAT PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN KEPALA DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 Yuliantika 1, Nurharmi 1, Hendrizal 1 1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan

Lebih terperinci

REKRUITMEN RELAWAN KOMUNITAS PEDULI PEMILU DAN DEMOKRASI TAHUN 2017

REKRUITMEN RELAWAN KOMUNITAS PEDULI PEMILU DAN DEMOKRASI TAHUN 2017 KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA REKRUITMEN RELAWAN KOMUNITAS PEDULI PEMILU DAN DEMOKRASI TAHUN 2017 Komisi Pemilihan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta membuka kesempatan kepada masyarakat

Lebih terperinci

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan

C. Manajemen Pengelolaan Pelayanan STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PELAYANAN KUNJUNGAN RUMAH PINTAR PEMILU BOENDA TANAH MELAYU KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN LINGGA PROVINSI KEPULAUAN RIAU A. Latar Belakang Rumah Pintar Pemilu (RPP)

Lebih terperinci

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1 Universitas Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Indonesia sebagai salah satu negara penganut demokrasi, sudah tentu melaksanakan pemilu sebagai perwujudan kedaulatanan rakyat. Seperti yang tertulis dalam Undang-undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.304, 2010 KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kampanye. Pilkada. Pedoman Teknis.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.304, 2010 KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kampanye. Pilkada. Pedoman Teknis. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.304, 2010 KOMISI PEMILIHAN UMUM. Kampanye. Pilkada. Pedoman Teknis. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya

I. PENDAHULUAN. masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, dan kondisi masyarakatnya heterogen. Salah satu ciri sistem demokrasi adalah adanya partisipasi politik.

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM,

KOMISI PEMILIHAN UMUM, KOMISI PEMILIHAN UMUM PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PENYAMPAIAN INFORMASI PEMILIHAN UMUM ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT, DEWAN PERWAKILAN

Lebih terperinci

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA

PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI, DAN/ATAU WALIKOTA DAN WAKIL WALIKOTA 1. Menambahkan sasaran pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Universitas Esa unggul merupakan salah satu Universitas swasta yang terletak di daerah Jakarta Barat. Universitas yang telah berdiri sejak tahun 1993 telah berkembang

Lebih terperinci

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012

S A L I N A N. Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/ /2012 Tanggal : 7 Mei 2012 Lampiran : KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN NGANJUK Nomor : 03/Kpts/KPU-Kab/014.329801/2012 Tanggal : 7 Mei 2012 PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI DAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. karena keberhasilan suatu perusahaan atau organisasi terletak pada kemampuan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman segala sesuatu aktifitas kerja dilakukan secara efektif dan efisien serta dibutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR: 10/Kpts/KPU-Prov-010/2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 105 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan latar belakang masalah dan analisis yang dilakukan dari hasil interview dan observasi, maka peneliti mengambil garis besar peranan Kaskus dalam

Lebih terperinci

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan:

BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: UNDANG-UNDANG PEMILIHAN WAKIL MAHASISWA KELUARGA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS (UU PEMILWA KMFEB UB ) BAB I KETENTUAN UMUM PASAL 1 Dalam undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1. Keluarga Mahasiswa

Lebih terperinci

LEMBAR KONFIRMASI PEMUATAN BERITA : KPU KABUPATEN LOMBOK TIMUR MENGADAKAN SOSIALISASI KEPADA PEMILIH PEMULA DI SEKOLAH

LEMBAR KONFIRMASI PEMUATAN BERITA : KPU KABUPATEN LOMBOK TIMUR MENGADAKAN SOSIALISASI KEPADA PEMILIH PEMULA DI SEKOLAH PEMUATAN BERITA Judul Berita : KPU KABUPATEN LOMBOK TIMUR MENGADAKAN SOSIALISASI KEPADA PEMILIH PEMULA DI SEKOLAH Foto : Selong,kpu-lomboktimurkab.go.id- KPU Kabupaten Lombok Timur baru-baru ini melakukan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM

RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM RANCANGAN PERATURAN KPU TENTANG SOSIALISASI, PENDIDIKAN PEMILIH, DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM 1. Untuk mengakomodir asas kepentingan umum dan untuk menjamin kemudahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan

BAB I PENDAHULUAN. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah. Pesta demokrasi dimulai, saat ini bangsa Indonesia sedang memeriahkan pesta, yang di tunggu-tunggu oleh seluruh rakyat Indonesia pada tahun 2014. Pemilu

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BENGKULU

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BENGKULU KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BENGKULU KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI BENGKULU NOMOR : 6 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN KAMPANYE PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR PROVINSI

Lebih terperinci

- 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

- 3 - Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum ini yang dimaksud dengan: 1. Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati - 2 - Perubahan atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 7 Tahun 2015 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota; Mengingat

Lebih terperinci

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang

BAB IV. Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan. 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang BAB IV Mekanisme Rekrutmen Politik Kepala Daerah PDI Perjuangan 4.1 Rekrutmen Kepala Daerah Dalam Undang-Undang Tahapan Pilkada menurut Peraturan KPU No.13 Th 2010 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pencalonan

Lebih terperinci

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN A. Temuan Penelitian Dalam sebuah penelitian diharapkan akan memperoleh hasil sesuai dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala desa merupakan pimpinan penyelenggara desa berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama BPD ( Badan Permusyawaratan Desa ), perangkat desa tersebut bertugas

Lebih terperinci

Interview Guide. A. Pertanyaan Ditujukan Kepada Humas KPUD Bantul

Interview Guide. A. Pertanyaan Ditujukan Kepada Humas KPUD Bantul Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada Humas KPUD Bantul 1. Bagaimana strategi kampanye yang dilakukan KPUD Bantul dalam mensosialisasikan calon Bupati Bantul periode 2015-2020? Karena kita ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem demokrasi untuk memilih wakil rakyat yang akan duduk di lembaga perwakilan rakyat. Selain itu pemilu

Lebih terperinci

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI

TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI TATA CARA PEMILIHAN KEPALA DESA DI KABUPATEN KEDIRI A. PROSES PELAKSANAAN PEMILIHAN KEPALA DESA. 1. Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa. a. Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Uraian dalam bab ini merupakan penyajian dan temuaan data hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, berdasarkan wawancara mendalam, observasi serta dokumentasi. Adapun penyajian

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA 1 KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 58/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI

VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI VARIASI GAYA BAHASA SLOGAN DALAM ATRIBUT CALEG PEMILU 2009 DI SURAKARTA SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Oleh:

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.719, 2015 KPU. Peserta Pilkada. Dana Kampanye. PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG DANA KAMPANYE PESERTA PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR,

Lebih terperinci

SEJUTA RELAWAN GERAKAN PENGAWAS PEMILU POKJANAS GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU BADAN PENGAWAS PEMILU REPUBLIK INDONESIA

SEJUTA RELAWAN GERAKAN PENGAWAS PEMILU POKJANAS GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU BADAN PENGAWAS PEMILU REPUBLIK INDONESIA BH IN N E K A TUNG G A L IK A GERAKAN SEJUTA RELAWAN PENGAWAS PEMILU website : www.bawaslu.go.id www.awaslupadu.com facebook : facebook.com/awaslupadu twitter : twitter.com/awaslupadu Dari Bawaslu Kita

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir 59 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah para pemilih pemula yang tercatat dalam data pemilih pada pemilihan Peratin Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG

KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG KOMISI PEMILIHAN UMUMM PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 72 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS SOSIALISASI DAN PARTISIPAS MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR

Lebih terperinci

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. mensosialisasikan Pemilu Legislatif Data yang diperoleh berasal dari proses

BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA. mensosialisasikan Pemilu Legislatif Data yang diperoleh berasal dari proses BAB III SAJIAN DAN ANALISIS DATA Pada Bab III ini akan dipaparkan sejumlah data yang berkaitan dengan strategi komunikasi yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kota Surakarta dalam mensosialisasikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA, Rancangan Uji Publik RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu

I. PENDAHULUAN. diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan salah satu pilar demokrasi sebagai wahana perwujudan kedaulatan rakyat guna menghasilkan pemerintahan yang demokratis. Pemerintahan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan

BAB II DESKRIPSI LOKASI. demi terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas berdasarkan Pancasila dan BAB II DESKRIPSI LOKASI A. Komisi Pemilihan Umum (KPU) 1. Visi Terwujudnya Komisi Pemilihan Umum sebagai penyelenggara Pemilihan Umum yang memiliki integritas, profesional, mandiri, transparan dan akuntabel,

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM

KOMISI PEMILIHAN UMUM KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI SALINAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 05/Kpts/KPU-Wng-012329512/2010 TENTANG PEDOMAN SOSIALISASI PENYELENGGARAAN PEMILIHAN UMUM BUPATI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi

BAB I PENDAHULUAN. 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud Maksud penyusunan laporan ini adalah : 1. Untuk menghimpun seluruh program dan kegiatan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Pohuwato selama Pelaksanaan Pemilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum di Indonesia sebagai salah satu upaya mewujudkan negara

BAB I PENDAHULUAN. Pemilihan umum di Indonesia sebagai salah satu upaya mewujudkan negara BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Pemilihan umum di Indonesia sebagai salah satu upaya mewujudkan negara yang demokrasi. Secara teoritis pemilihan umum di anggap merupakan tahap paling awal dari berbagai

Lebih terperinci

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH

PENINGKATAN NILAI PARTISIPASI PEMILIH Policy Brief [05] Kodifikasi Undang-undang Pemilu Oleh Sekretariat Bersama Kodifikasi Undang-undang Pemilu MASALAH Demokrasi bukanlah bentuk pemerintahan yang terbaik, namun demokrasi adalah bentuk pemerintahan

Lebih terperinci

Hasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal

Hasil Wawancara. Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal Hasil Wawancara Pertanyaan ditujukan kepada konsumen Waroeng Spesial Sambal Pertanyaan berdasarkan empathy : 1. Apa perasaan anda saat pertama kali melihat poster garansi kekecewaan ini? 2. Apakah menurut

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK

RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN, PANITIA PEMUNGUTAN SUARA, DAN KELOMPOK PENYELENGGARA PEMUNGUTAN SUARA DALAM PENYELENGGARAAN PEMILIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN TEKNIS KAMPANYE PEMILIHAN UMUM KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: - 2 - Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678); 3. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 05 Tahun 2008 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti dengan topik sesuai dalam pertanyaan-pertanyaan yang peneliti BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Paparan data disini merupakan uraian yang disajikan untuk mengetahui karakteristik data pokok yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan peneliti dengan topik

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam

I. PENDAHULUAN. demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan negara demokrasi, Sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi politik. Dalam hubungannya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan. menyampaikan hak nya sebagai warganegara. Pemilihan umum merupakan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan umum sebagai sarana demokrasi dan juga sebagai cerminan masyarakat yang memiliki kebebasan berekspresi dan berkehendak, serta menyampaikan hak nya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan pemerintahan negara yang demokratis berdasarkan Pancasila dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sarana perwujudan kedaulatan rakyat yang diselenggarkan secara langsung, bebas, rahasia, jujur dan adil guna menghasilkan

Lebih terperinci

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam

2 b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pengawas Pemilihan Umum tentang Pengawasan Dana Kam No.993, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU. Dana Kampanye. Peserta Pilkada. Pengawasan. Pencabutan. PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENGAWASAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN LAMPIRAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN KOTA GUNUNGSITOLI NOMOR : 32 /Kpts/ KPU.K-GST-002.680675/2015 TANGGAL : 22 MEI 2015 TENTANG : PEDOMAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN WALIKOTA

Lebih terperinci

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan:

- 3 - BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1. Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan: 4. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 5. Undang-Undang

Lebih terperinci

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014

PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 PAKTA INTEGRITAS PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU 2014 Kami yang bertanda tangan dibawah ini, Partai Politik Peserta Pemilu 2014, pada hari ini Maret 2014, menyatakan janji dan komitmen kami melalui penandatanganan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR, DPRD, dan DPD) dan Gubernur Provinsi Lampung. Sedangkan di bulan Juli 2014, masyarakat

Lebih terperinci

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh

SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN. : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM. Adalah benar sebagai Narasumber dalam penulisan skripsi yang dilakukan oleh SURAT PERNYATAAN KEY INFORMAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Isni Nur Aini, M.Psi Jabatan : Kepala Bagian Humas Direktorat PSKTK-PM Perusahaan : Kementerian Sosial RI Adalah benar sebagai

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM, Bahan Uji Publik 18 Maret 2015 RANCANGAN PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM NOMOR TAHUN 2015 TENTANG SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR, BUPATI DAN WAKIL BUPATI

Lebih terperinci

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018

MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018 MEKANISME PENYELENGGARAAN PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JATENG DAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI KUDUS TAHUN 2018 Disampakain pada acara Jogja Campus Fair Keluarga Kudus Yogyakarta 28 JANUARI 2018 Oleh

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan

I. PENDAHULUAN. dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan sistem pemerintahan demokrasi yang dimana warga negara memiliki hak untuk ikut serta dalam pengawasan jalannya pemerintahan. Warga negara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemilihan umum (Pemilu) adalah proses pemilihan orang-orang untuk mengisi jabatan-jabatan politik baik di pemerintah maupun di legislatif. Pelaksanaan pemilihan

Lebih terperinci

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015

MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA --------------------- RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 120/PUU-XIII/2015 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN I. UMUM 1. Dasar Pemikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. NOMOR: 021/Kpts/KPU-Prov-022/2015

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN. NOMOR: 021/Kpts/KPU-Prov-022/2015 1 SALINAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR: 021/Kpts/KPU-Prov-022/2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 47 BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL 3.1 STRATEGI KOMUNIKASI Komunikasi menurut dance (1967) adalah usaha yang menimbulakan respons melalui lambang-lambang verbal yang bertindak sebagai stimuli, dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang

I. PENDAHULUAN. Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan umum (selanjutnya disebut Pemilu) adalah sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat yang diselenggarakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI BARAT NOMOR TAHUN 2001 Tentang PENCALONAN, PEMILIHAN, PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN PETINGGI SENDAWAR 2001 PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI

Lebih terperinci

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI

BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI BAB VII PERSEPSI PEGAWAI MENGENAI PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN LURAH TERHADAP EFEKTIVITAS ORGANISASI Penerapan gaya kepemimpinan seorang lurah mempengaruhi efektivitas organisasi kelurahan. Berikut adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan politik di landasi oleh Undang-Undang No 2 Tahun 2011 Tentang Partai Politik pasal 11 huruf a,b,c,d, dan e. Partai politik berfungsi sebagai, a) sarana

Lebih terperinci

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR : 22/Kpts/KPU-Prov-010/TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

Lebih terperinci

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN KEDUA (dari 5 episode) 19 Februari 2010 jam 17:03

MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN KEDUA (dari 5 episode) 19 Februari 2010 jam 17:03 MENUJU SHOLAT KHUSYUK BAGIAN KEDUA (dari 5 episode) 19 Februari 2010 jam 17:03 Ass. Wr. Wb. Bisa dilanjutkan diskusi hari ini mas? Ya- pak. Silahkan. Oww- ya, bukankah dik Devi minta dipanggil dulu pak?

Lebih terperinci

Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017

Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017 Rapat Koordinasi Nasional Program Partisipasi Masyarakat Tahun 2017 Oleh: Sigit Joyowardono (Kepala Biro Teknis dan Hupmas KPU RI) Wakatobi, 22 24 Maret 2017 Preview Program Partisipasi Masyarakat Tahun

Lebih terperinci

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, ANALISIS HASIL DAN REFLEKSI A. PERSIAPAN Persiapan mengajar merupakan salah satu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan sebelum melakukan praktik mengajar

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.668, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KPU. Gubernur dan Wakil Gubernur. Bupati dan Wakil Bupati. Walikota dan Wakil Walikota. Pemilihan. Partisipasi Masyarakat. Sosialisasi. Pencabutan. PERATURAN

Lebih terperinci

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PANWASLU KECAMATAN SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 10 JUNI 2015

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PANWASLU KECAMATAN SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 10 JUNI 2015 1 BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PELANTIKAN PANWASLU KECAMATAN SE- KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 TANGGAL 10 JUNI 2015 HUMAS DAN PROTOKOL SETDA KABUPATEN SEMARANG 2 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014

URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA URGENSI UNDANG-UNDANG PEMILU DAN PEMANTAPAN STABILITAS POLITIK 2014 Disampaikan pada acara Round Table Discussion (RTD) Lemhannas, Jakarta, Rabu 12 Oktober

Lebih terperinci

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH

Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada. oleh. AA Gde Putra, SH.MH Peranan Partai Politik Dalam Meningkatkan Partisipasi Pemilih Dalam Pemilu dan Pilkada oleh AA Gde Putra, SH.MH Demokrasi (pengertian Umum) Bentuk sistem pemerintahan yang setiap warganya memiliki kesetaraan

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PENELITIAN

LAPORAN HASIL PENELITIAN LAPORAN HASIL PENELITIAN PEMETAAN PERSEPSI ATAS PENYELENGGARAAN SOSIALISASI KEPEMILUAN, PARTISIPASI DAN PERILAKU PEMILIH DI KABUPATEN BANGLI Kerjasama Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangli dan Fakultas

Lebih terperinci