44 undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C HT TH'99 dan C HT Th'99 tanggal 12 Nopember 1999 yang menguba

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "44 undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C HT TH'99 dan C HT Th'99 tanggal 12 Nopember 1999 yang menguba"

Transkripsi

1 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sejarah berdirinya PT PNM Investment Management Perseroan didirikan dengan Akta Pendirian Nomor 23 tanggal 7 Mei 1996 di hadapan DR. Widjojo Wilami, SH., Notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C HT TH.96 tanggal 7 Agustus 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara RI Nomor : 77 tanggal 24 September 1996, Tambahan Nomor : 8230/1996, terakhir diubah dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Nomor : 10 tanggal 9 September 2008, yang dibuat dihadapan Hadijah, S.H., Mkn Notaris di Jakarta, akta mana telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU AH.0102 tahun 2008, tanggal 11 Nopember 2008, dan diumumkan dalam Berita Negara RI, Nomor : 37 tanggal 8 Mei 2009, Tambahan Nomor : PT PNM Investment Management telah memperoleh persetujuan sebagai Manajer Investasi berdasarkan Surat Keputusan Ketua BAPEPAM nomor Kep-01/PM/MI/1998 tanggal 27 Januari Melalui Akte Notaris Nomor 10 tanggal 28 September 1999 yang dibuat oleh Arry Supratno, SH., notaris di Jakarta dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Perundang-

2 44 undangan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor C HT TH'99 dan C HT Th'99 tanggal 12 Nopember 1999 yang mengubah nama perseroan menjadi PT PNM Investment Management. PT PNM Investment Management adalah anak perusahaan PT Permodalan Nasional Madani (Persero), suatu BUMN yang tujuan didirikannya adalah untuk memberdayakan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi. Manajemen PT. PNM Investment Management adalah organisasi yang lengkap yang berisikan orang-orang profesional yang berpengalaman di bidang Pasar Modal dan Pasar Uang yang meliputi unsur komisaris, direksi dan karyawan serta didukung grup Institusi Keuangan yang merupakan Badan Usaha Milik Negara. Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PNM IM adalah sebagai berikut: 1. Komisaris Utama : Parman Nataatmadja 2. Komisaris : Imam A Putro 3. Komisaris : Widyaka Nusapati 4. Direktur Utama : M.Q. Gunadi 5. Direktur : Tjatur Heri Priyono

3 45 B. Reksa Dana PNM Syariah Nama Produk Jenis Reksadana Alokasi Asset PNM Syariah (Perdana: 25 Mei 2000) Syariah Balance (Campuran) Min. 30% - 70% pada efek obligasi/pasar modal nonekuitas dan Instrumen Pasar Uang (IPU) jatuh tempo kurang dari 1 tahun (SBPU, SPH, deposito rupiah dan/atau valuta asing) sesuai ketentuan syariah Min. 30% - 70% pada ekuitas syariah Min. 0% - 20% pada kas dan setara kas Minimum Investasi Struktur Biaya Rekening Rp ,- Subscription Fee 3% Redemption Fee 0% Switching Fee 0% Deutsche Bank AG, Jakarta, Jl. Imam Bonjol 80 No. Rek Bank Muamalat Pusat, Gd. Arthaloka - Jakarta No. Rek Bank Syariah Mandiri Thamrin, Jl. MH Thamrin No. 5 Jakarta No. Rek Tabel 3.1 Produk investasi Reksa Dana PNM Syariah (Sumber : Prospektus Reksa Dana PNM Syariah adalah Reksa dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ( KIK ) dengan Akta No. 22 tanggal 18 April 2000 yang dibuat dihadapan Koesbiono Sarmanhadi S.H, Notaris di Jakarta antara PT

4 46 PNM Investment Management sebagai Manajer Investasi dan Deutsche Bank, AG Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian berdasarkan undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal, serta Peraturan Pelaksanaan dibidang Reksa Dana. Reksa Dana PNM Syariah dibentuk sebagai alternatif investasi yang dikelola secara profesional oleh PT PNM Investment Management yang bertindak sebagai Manager Investasi. Portfolio akan dikelola sesuai dengan kebijakan dan Tujuan yang ditetapkan Manajer Investasi. PT PNM Investment Management selaku Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan PNM Syariah secara terus menerus sampai dengan (dua miliar) Unit Penyertaan. Nilai minimum pembelian Unit Penyertaan adalah Rp ,- (dua ratus ribu rupiah). PNM Syariah adalah salah satu alternatif investasi yang memungkinkan pemegang Unit Penyertaan PNM Syariah untuk memperoleh beberapa manfaat investasi sebagai berikut: a. Dikelola oleh Manajemen Profesional Pengelolaan portofolio PNM Syariah dilakukan oleh Manajer Investasi yang memiliki keahlian khusus di bidang pengelolaan dana yang didukung informasi dan akses informasi pasar modal yang lengkap. Mengingat pemodal individu umumnya memiliki keterbatasan waktu dan akses informasi, maka peranan Manajer Investasi menjadi sangat penting dalam melakukan investasi di Pasar Modal.

5 47 b. Diversifikasi Investasi Untuk mengurangi risiko investasi, maka portofolio Efek PNM Syariah didiversifikasikan ke tingkat yang paling optimal, sehingga pemodal kecil dengan dana terbatas pun dapat memperoleh manfaat diversifikasi investasi sebagaimana layaknya pemodal besar. c. Kemudahan Investasi Mulai dengan nilai investasi sebesar Rp ,- (dua ratus ribu rupiah), pemodal dapat melakukan investasi secara tidak langsung di pasar modal, tanpa melalui prosedur yang rumit dan persyaratan yang merepotkan yang disertai penyediaan fasilitas pelayanan yang luas dan tersebar di berbagai tempat. Kemudahan lainnya adalah pemodal setiap saat dapat menambah nilai investasinya maupun dapat menjual kembali Unit Penyertaannya secara sebagian-sebagian atau secara keseluruhan. a. Likuiditas Pemegang UP PNM Syariah yang memerlukan uang tunai dapat menjual kembali UP-nya kepada Manajer Investasi dengan penerimaan pembayaran paling lama 7 (tujuh) hari bursa setelah tanggal transaksi penjualan kembali disetujui oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Penundaan Penjualan Kembali UP dari Pemodal dapat dilihat dalam sub-bab Risiko Likuiditas.

6 48 e. Transparansi Informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolio investasi dan pembiayaannya secara berkesinambungan, sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau perkembangan keuntungan, biaya, dan tingkat risiko investasi setiap saat. Manajer Investasi wajib mengumumkan NAB setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tahunan melalui pembaharuan prospektus setiap tahunnya. f. Biaya rendah Reksa Dana adalah kumpulan dana dari pemodal yang dikelola secara profesional, maka dengan besaran kemampuannya untuk melakukan transaksi secara kolektif tersebut akan dihasilkan efisiensi biaya transaksi. Dengan kata lain, biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila pemodal individu melakukan transaksi sendiri di Bursa Efek. g. Perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri Pemegang Unit Penyertaan PNM Syariah (Perorangan) dapat memperoleh perlindungan asuransi kecelakaan diri yaitu perlindungan dengan memberikan jaminan berupa santunan kematian dalam hal Pemegang Unit Penyertaan PNM Syariah meninggal dunia oleh sebab suatu kecelakaan. Tata cara pencairan manfaat tunduk pada ketentuan perusahaan asuransi dimana Manajer Investasi membayarkan premi. Pengelola Reksa Dana PNM Syariah terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.

7 49 a. Komite Investasi Komite Investasi (Investment Committee) menyusun tujuan, kebijakan dan strategi investasi serta memberikan wewenang dan pengawasan atas pengambilan keputusan investasi oleh Tim Pengelola investasi yang terdiri dari: 1. Parman Nataatmadja,. Menjabat Direktur Utama PNM (Persero) 2. Widyaka Nusapati, merupakan Direktur PT PNM (Persero) 3. Tjatur H. Priyono, adalah Direktur PT PNM Investment Management b. Tim Pengelola Investasi Terdiri dari : 1. M Q Gunadi, adalah Direktur Utama PT PNM Investment Management 2. Solahuddin Jawas, adalah Kepala Divisi Investasi PT PNM Investment Management 3. Finny Fauzana, adalah Portofolio Manager PT PNM Investment Management 4. Thauriq Anwar, adalah Portofolio Manager PT PNM Investasi Dalam melakukan tugasnya Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah PNM c. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah PNM terdiri dari 3 (tiga) orang ulama dan pakar ekonomi Islam dengan susunan sebagai berikut : 1. Ketua : Prof. DR. Didin Hafidhuddin, MSc. 2. Anggota : Prof. K.H. Ali Yafie

8 50 3. Anggota : DR. Syafi i Antonio C. Reksa Dana PNM Amanah Syariah Nama Produk Jenis Reksadana Alokasi Asset Minimum Investasi Struktur Biaya Rekening PNM Amanah Syariah (Perdana: 01 September 2004) Syariah Fixed Income (Pendapatan Tetap) Min. 80% - 98% pada obligasi dan/atau efek bersifat utang yang sejenis serta Instrumen Pasar Uang (IPU) syariah Maks. 20% pada efek ekuitas syariah Min. 0% - 20% pada kas atau setara kas Rp ,- Subscription Fee 1% Redemption Fee 1% Switching Fee <6 Bulan 0.5% Deutsche Bank AG, Jakarta, Jl. Imam Bonjol 80 No. Rek Bank Muamalat Pusat, Gd. Arthaloka - Jakarta No. Rek Bank Syariah Mandiri Thamrin, Jl. MH Thamrin No. 5 Jakarta No. Rek Tabel 3.2 Produk investasi Reksa Dana PNM Amanah Syariah (Sumber : Prospektus Pendirian Reksa Dana PNM Amanah Syariah adalah Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi Kolektif ( KIK ) didirikan dengan Akta No. 29

9 51 tanggal 10 Agustus 2004 yang dibuat dihadapan Ashoya Ratam S.H., pengganti dari Imas Fatimah S.H., Notaris di Jakarta antara PT PNM Investment Management sebagai Manajer Investasi dan Deutsche Bank, AG Cabang Jakarta sebagai Bank Kustodian. PNM Amanah Syariah dibentuk untuk menyediakan alternatif investasi yang dikelola secara profesional oleh PT PNM Investment Management sebagai Manajer Investasi. Portofolio ini akan dikelola sesuai dengan kebijakan dan tujuan yang ditetapkan Manajer Investasi. PT PNM Investment Management selaku Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan PNM Amanah Syariah secara terus menerus sampai dengan (lima ratus juta) Unit Penyertaan. Nilai minimum pembelian Unit Penyertaan adalah Rp ,- (lima ratus ribu rupiah). PNM Amanah Syariah adalah salah satu alternatif investasi yang memungkinkan pemegang Unit Penyertaan PNM Amanah Syariah untuk memperoleh beberapa manfaat investasi sebagai berikut: a. Dikelola oleh Manajemen Profesional Pengelolaan portofolio PNM Amanah Syariah dilakukan oleh Manajer Investasi yang memiliki keahlian khusus di bidang pengelolaan dana yang didukung informasi dan akses informasi pasar modal yang lengkap. Mengingat pemodal individu umumnya memiliki keterbatasan waktu dan akses informasi, maka peranan Manajer Investasi menjadi sangat penting dalam melakukan investasi di Pasar Modal.

10 52 b. Diversifikasi Investasi Untuk mengurangi risiko investasi, maka portofolio Efek PNM Amanah Syariah didiversifikasikan ke tingkat yang paling optimal, sehingga pemodal kecil dengan dana terbatas pun dapat memperoleh manfaat diversifikasi investasi sebagaimana layaknya pemodal besar. a. Kemudahan Investasi Mulai dengan nilai investasi sebesar Rp ,- (lima ratus ribu rupiah), pemodal dapat melakukan investasi secara tidak langsung di pasar modal, tanpa melalui prosedur yang rumit dan persyaratan yang merepotkan yang disertai penyediaan fasilitas pelayanan yang luas dan tersebar di berbagai tempat. Kemudahan lainnya adalah pemodal setiap saat dapat menambah nilai investasinya maupun dapat menjual kembali Unit Penyertaannya secara sebagian-sebagian atau secara keseluruhan. b. Likuiditas Pemegang UP PNM Amanah Syariah yang memerlukan uang tunai dapat menjual kembali UP-nya kepada Manajer Investasi dengan penerimaan pembayaran paling lama 7 (tujuh) hari bursa setelah tanggal transaksi penjualan kembali disetujui oleh Manajer Investasi dan Bank Kustodian. Penundaan Penjualan Kembali UP dari Pemodal dapat dilihat dalam sub-bab Risiko Likuiditas.

11 53 c. Transparansi Informasi Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolio investasi dan pembiayaannya secara berkesinambungan, sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau perkembangan keuntungan, biaya, dan tingkat risiko investasi setiap saat. Manajer Investasi wajib mengumumkan NAB setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tahunan melalui pembaharuan prospektus setiap tahunnya. d. Biaya rendah Reksa Dana adalah kumpulan dana dari pemodal yang dikelola secara profesional, maka dengan besaran kemampuannya untuk melakukan transaksi secara kolektif tersebut akan dihasilkan efisiensi biaya transaksi. Dengan kata lain, biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila pemodal individu melakukan transaksi sendiri di Bursa Efek. e. Perlindungan Asuransi Kecelakaan Diri Pemegang Unit Penyertaan PNM Amanah Syariah (Perorangan) dapat memperoleh perlindungan asuransi kecelakaan diri yaitu perlindungan dengan memberikan jaminan berupa santunan kematian dalam hal Pemegang Unit Penyertaan PNM Amanah Syariah meninggal dunia oleh sebab suatu kecelakaan. Tata cara pencairan manfaat tunduk pada ketentuan perusahaan asuransi dimana Manajer Investasi membayarkan premi. Pengelola Reksa Dana PNM Amanah Syariah terdiri dari Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi.

12 54 a. Komite Investasi Komite Investasi (Investment Committee) menyusun tujuan, kebijakan dan strategi investasi serta memberikan wewenang dan pengawasan atas pengambilan keputusan investasi oleh Tim Pengelola investasi. Yang terdiri dari : 1. Parman Nataatmadja, merupakan Komisaris Utama PT PNM Investment Management 2. Widyaka Nusapati, adalah Komisaris PT. PNM Investment Management 3. Tjatur H. Priyono, adalah Direktur PT PNM Investment Management b. Tim Pengelola Investasi Terdiri dari : 1. M Q Gunadi, adalah Direktur Utama PT PNM 2. Finny Fauzana, adalah Portofolio Manager PT PNM Investment Management 3. Taufiq Anwar, adalah Portofolio Manager PT PNM Investment Management Dalam melakukan tugasnya Komite Investasi dan Tim Pengelola Investasi diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah PNM.

13 55 c. Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah PNM terdiri dari 3 (tiga) orang ulama dan pakar ekonomi Islam dengan susunan sebagai berikut : 1. Ketua : Prof. DR. Didin Hafidhuddin, MSc. 2. Anggota : Prof. K.H. Ali Yafie 3. Anggota : DR. Syafi i Antonio 4. Anggota : Dr. Anwar Ibrahim Gambar 3.1 Proses Investasi PT PNMIM (Sumber : Prospekstus D. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif, merupakan penelitian yang bertujuan untuk membuat deskripsi

14 56 secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat dari populasi (obyek) penelitian (Pedoman Penyusunan Skripsi, 2009:13) E. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian kepustakaan (library research) Penelitian kepustakaan dilakukan untuk memperoleh data sekunder, dimana data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh dari pihak lain. Data sekunder ini diperoleh dari : a. Perpustakaan berupa buku-buku teori yang mendukung penganalisaan. b. Lembaga-lembaga terkait seperti Bapepam, Manajer Investasi dan Bank Kustodian. c. Artikel dan Majalah yang terkait dengan bahasan. d. Website 2. Penelitian Lapangan (field research) ) Metode pengumpulan data ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai pencatatan pembukuan mengenai seluruh transaksi efek dan transaksi keuangan reksa dana. Penulis melakukan penelitian ke perusahaan yang bertindak sebagai manager investasi dari reksa dana tersebut, yang kemudian menjadi obyek penelitian dengan menganalisis data sekunder yang dimiliki berupa laporan keuangan reksa dana untuk periode Tahun

15 57 F. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah investasi reksa dana syariah pada PT. Permodalan Nasional Madani Investment Management yang dinyatakan efektif oleh Bapepam pada periode Januari 2008 sampai dengan Desember Sedangkan obyek dari penelitian ini adalah kinerja dari investasi reksa dana syariah G. Variabel dan Pengukuran Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja reksa dana syariah berdasarkan metode sharpe dan metode treynor dengan skala pengukuran yang digunakan adalah skala ratio. H. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel merupakan penjelasan dari pengertian teoritis variabel untuk diamati dan diukur. Dalam pembuatan skripsi ini, definisi operasional variabel adalah sebagai berikut : a. Pengukuran Kinerja Dengan Metode Sharpe Pengukuran kinerja portofolio reksa dana dengan metode ini dapat dihitungkan dengan menggunakan rumus : Si = Ri - Rf σ

16 58 Adapun variabel variabel yang diperlukan dalam pengukuran kinerja reksa dana dengan metode Sharpe adalah sebagai berikut : 1) Menghitung tingkat pengembalian investasi pada reksa dana Perhitungan return berdasarkan atas NAB masing masing reksa dana adalah dengan : Ri = NAB t NAB t-1 NAB t-1 Dari perhitungan tersebut kemudian dilakukan analisis apakah return reksa dana layak, artinya memiliki nilai yang positif. Kemudian diadakan pemeringkatan untuk melihat reksa dana yang tertinggi return- nya dan yang terendah return-nya. Pemeringkatan disusun dari nilai terbesar ke nilai terkecil. 2) Menghitung varians dan penyimpangan baku (standar deviasi) dari masing masing reksa dana tersebut adalah dengan : Varians : n σi 2 = [ Ri E (Ri)] 2 t=1 N Penyimpangan baku : n σi 2 = [ Ri E (Ri)] 2 t=1 N

17 59 Dari perhitungan tersebut kemudian akan dibuat pemeringkatan varians dan penyimpangan baku (standar deviasi) untuk melihat reksa dana mana yang tertinggi resikonya dan yang terendah resikonya. Pemeringkatan tersebut disusun dari nilai terbesar ke nilai terkecil. 3). Menghitung besarnya RFR (risk free return) yang diperoleh dari rata rata tingkat pengembalian bebas resiko yang berupa SBI per bulan selama tiga tahun dengan rumus sebagai berikut : n Rf = [ Ri E (Ri)] 2 i - 1 N Setelah perhitungan dilakukan, kemudian pemeringkatan untuk melihat reksa dana mana yang paling baik kinerjanya, dan reksa dana mana yang kurang baik menurut pengukuran Sharpe. b. Pengukuran kinerja dengan metode Treynor Pengukuran kinerja portofolio reksa dana dengan metode ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Ti = Ri Rf ß Adapun variabel variabel yang diperlukan untuk melakukan perhitungan dengan metode Treynor sama halnya dengan metode Sharpe. Namun,

18 60 dalam metode Treynor digunakan pembagi beta (ß) yang merupakan resiko sistematik atau juga disebut dengan resiko pasar. Menghitung resiko sistematis (ßj) dengan rumus sebagai berikut : ßj = CovRiRm VarRm Dalam perhitungan resiko sistematis (beta), perlu dilakukan pengukuran paramater pasar yang dapat dihitung dengan rumus : Tingkat pengembalian pasar : E(Rm) = JII t JII t-1 JII t-1 Various pasar : n σm 2 = [Rm E(Rm) ] 2 t=1 N Kovarians returns atas reksa dana syariah terhadap return portofolio pasar dengan rumus : Covi.m n = [Ri E(Ri)] x [Rm E(Rm)] i = 1

19 61 Lalu dari perhitungan tersebut diadakan pemeringkatan untuk melihat reksa dana mana yang paling baik kinerjanya dan reksa dana mana yang kurang baik kinerjanya menurut pengukuran Treynor. I. Metode Analisis Data Dalam menganalisis kinerja reksa dana, maka penulis menggunakan langkah langkah sebagai berikut : a. Nilai aktiva bersih / NAB ( Net Asset Value) Adalah harga dari suatu unit penyertaan pada akhir hari biasa yang bersangkutan. Nilai aktiva bersih dapat dihitung dengan cara membagi total nilai aktiva bersih unit penyertaan dengan jumlah unit penyertaan yang beredar pada saat ini. Rumus nilai aktiva bersih adalah sebagai berikut : NAB t = MVA - LIAB t NSO t Dimana, NAB t = NB pada periode t MVA = Market value of Asset, atau total nilai pasar asset manajer investasi LIAB t = Liabilities, atau nilai mata uang kewajiban manajer investasi NSO t = Number of Shares Outstanding, atau jumlah seluruh saham manajer investasi yang beredar pada jangka waktu tertentu

20 62 b. Tingkat Pengembalian (Ri) Harga unit penyertaan pada periode t dikurangi dengan harga unit penyertaan pada periode t 1 ditambah dengan pembayaran deviden (bila ada) dibagi harga unit penyertaan pada periode t 1. Tingkat pengembalian reksa dana dapat dihitung dengan rumusan sebagai berikut : Ri = NAB t - NAB t-1 + DK NAB t-1 Dimana, Ri NAB t = Tingkat pengembalian reksa dana i t = NAB pada periode t NAB t-1 = NAB pada periode t-1 DK t = Pembagian kas (deviden) pada periode t (jika ada) c. Tingkat pengembalian yang diharapkan atau expected return [E(Ri)] Rata rata dari hasil pengembalian masing masing surat berharga yang dalam reksa dana tersebut dalam periode tertentu. E (Ri) = n Rij j = 1 N

21 63 Dimana, E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi reksa dana i Rij N = Tingkat keuntungan dari investasi reksa dana i pada periode j = Lamanya periode observasi d. Variance reksa dana atau portofolio mutual funds (σi 2 ) Variance adalah kuadrat penyimpangan setiap tingkat pengembalian terhadap penyimpangan rata rata pengembalian dalam periode tertentu. Dimana, σi 2 = n 2 [ R 1 - E (R 1)] t = 1 N 2 σi i 2 Ri = Varians reksa dana i = Tingkat keuntungan dari investasi reksa dana i E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan dari investasi reksa dana i N = Lamanya periode observasi e. Standar deviasi (σi) Merupakan akar kuadrat dari varians yang menunjukkan tingkat resiko dari suatu investasi.

22 64 n σi = [ Ri E(Ri)] 2 t=1 N Dimana, σi i Ri = Standar deviasi dari investasi reksa dana i = Tingkat keuntungan dari investasi reksa dana i E(Ri) = Tingkat keuntungan yang diharapkan reksa dana i N = Lamanya periode observasi f. Tingkat Pengembalian Pasar yang diharapkan atau Market Return (Rm) Merupakan rata rata tingkat pengembalian pasar per bulan selama periode observasi, yang tercermin dari perubahan Jakarta Islamic Index (IHSG) untuk periode tersebut. E (Rm) = JII t JII t-1 JII t-1 Dimana, E (Rm) = Tingkat pengembalian pasar yang diharapkan JII t = Jakarta Islamic Indeks pada periode t JII t-1 = Jakarta Islamic Indeks pada periode t-1

23 65 g. Varians Pasar (σm) Merupakan kuadrat selisih dari tingkat pengembalian pasar per bulan dengan tingkat pengembalian pasar yang diharapkan selama periode berlaku. Dimana, n σm 2 = [Rm E(Rm)] 2 t=1 N σmm 2 = Varians pasar m 2 Rm = Tingkat pengembalian pasar E(Rm) = Tingkat pengembalian pasar yang diharapkan N = Lamanya periode observasi h. Resiko Sistematis atau Systematic Risk (ß) Merupakan perbandingan antara kovarian tingkat pengembalian investasi reksa dana dan pasar dengan varians dari tingkat pengembalian pasar. ß = Cov R 1 R m Var R m i. Pengukuran Metode Sharpe Membandingkan antara excess return yaitu selisih antara return reksa dana dengan asset bebas resiko dengan standar deviasi portofolio reksa dana.

24 66 S i = R i - R f σ j. Pengukuran kinerja dengan metode Treynor Sebagai salah satu indeks yang digunakan utnuk mengukur kinerja portofolio reksa dana. Dalam menghitung indeks Treynor ini maka asumsi yang harus diperhatikan bahwa hasilnya memberikan evaluasi pada satu periode, karena tingkat pengembalian portofolio dan risiko membutuhkan periode yang panjang. Bila periode yang dipergunakan cukup pendek maka risiko yang dihitung dengan beta memberikan hasil yang tidak wajar atau tidak representatif. Disamping itu asumsi normalitas dari tingkat pengembalian perlu juga diperhatikan. Ti = Ri Rf ß

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Reksa Dana PNM Amanah Syariah 1. Sejarah berdirinya Reksa Dana PNM Amanah Syariah Reksa Dana PNM Amanah Syariah adalah Reksa Dana yang berbentuk Kontrak Investasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa dana Populasi penelitian yang dipilih oleh penulis adalah reksa dana jenis pendapatan tetap periode Januari 2008

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN PNM PUAS

UNTUK DIPERHATIKAN PNM PUAS SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN INI, ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI PROSPEKTUS INI YANG BERISIKAN INFORMASI PENTING SEHUBUNGAN DENGAN MANAJER INVESTASI (LIHAT BAB III), KEBIJAKAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, penulis membahas mengenai pengolahan data-data yang berlandaskan dari teori yang ada pada bab II sebelumnya. Pengelolahan data tersebut akan menghasilkan hasil

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA

BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA BAB III GAMBARAN UMUM REKSA DANA 3.1 Objek Penelitian PT Danareksa Investment management(dim) adalah anak perusahaan dari PT Danareksa(persero) Investment Bank terbesar diindonesia.pt Danareksa investment

Lebih terperinci

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007

REKSA DANA. PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 REKSA DANA PT DANAREKSA INVESTMENT MANAGEMENT, August 2007 Reksa Dana UNDANG-UNDANG PASAR MODAL No. 8 tahun1995, BAB I, Pasal 1 Ayat 27 : Reksa Dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Reksa dana yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana yang terdaftar dalam situs BAPEPAM dan IDX, perusahaan reksa dana ini menawarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund b. Panin Dana Maksima c. Trim Syariah Saham BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian a. Makinta Growth Fund Makinta Growth Fund merupakan reksa dana yang dikelola oleh Makinta Securities. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor

BAB II Tinjauan Pustaka. Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 14 BAB II Tinjauan Pustaka 2.1. Pengertian Reksa Dana Menurut Standar Akuntansi Keuangan 2002 yaitu dalam PSAK Nomor 49, pengertian reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh:

REKSADANA. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang. Disusun Oleh: REKSADANA Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pasar Modal dan Uang Disusun Oleh: Fitria Mayasari Evi Atikah Sari Arif Puji Utomo B.241.09.0051 B.241.10.0017 B.241.10.0047 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. investasi. Investasi adalah penundaan berbagai konsumsi hari ini, dengan tujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini banyak orang berpikir untuk investasi. Banyak juga orang mengatakan investasi tanpa jelas dan mengerti apa itu investasi dan apa contoh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian hypotheses testing yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan peneliti yaitu bagaimanakah perbedaan kinerja

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi Investasi adalah pengumpulan dana dalam mengantisipasi penerimaan yang lebih besar pada masa mendatang. Investasi merupakan penanaman dana yang bertujuan untuk mendapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Single Index Model Pada dasarnya Single Index Model menyederhanakan masalah portofolio dengan mengkaitkan hubungan antara setiap saham dalam portofolio

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun

BAB I PENDAHULUAN. suku bunga menyebabkan pengembalian (return) yang diterima oleh investor pun BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Pasar modal atau bursa efek merupakan bagian dari pasar keuangan (financial market). Peran pasar modal sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu Negara.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat

BAB IV PEMBAHAS AN. Padahal reksa dana syariah memiliki perkembangan yang cukup pesat, tercatat BAB IV PEMBAHAS AN IV.1 Analisis Kinerja Portofolio Melihat kinerja portofolio perlu dilakukan sebelum melakukan keputusan investasi. Dengan membandingkan kinerja antar reksa dana, maka investor mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar modal yang merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, menjalankan dua fungsi sekaligus, yaitu fungsi ekonomi

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI KERATON II OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Lingkungan investasi meliputi berbagai jenis sekuritas atau efek yang ada, di mana dan bagaimana mereka diperjualbelikan. Proses

Lebih terperinci

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA

EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA EDUKASI & LITERASI KEUANGAN PENGETAHUAN UMUM TENTANG INVESTASI DAN REKSA DANA Inflasi Memproteksi nilai asset Meningkatkan nilai asset Mencapai impian 1996 2013 Hero granulated sugar 4 kg 1,700 6,800 Rinso

Lebih terperinci

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD)

Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) Program Pelatihan Wakil Agen Penjual Efek Reksa Dana (WAPERD) Pengetahuan Dasar Mengenai Reksa Dana Oleh : Welin Kusuma ST, SE, SSos, SH, SS, SAP, SStat, MT, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP,, Aff.WM, BKP,

Lebih terperinci

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL)

INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) INSTRUMEN INVESTASI BAGI PEMODAL YANG MEMILIKI DANA TERBATAS (INVESTOR INDIVIDUAL) Oleh: DEDEN MULYANA Disampaikan pada Seminar Bulanan Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi 15 Mei 2013 Pendahuluan Investasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1

BAB 1 PENDAHULUAN. bertahan dari terpaan krisis tersebut. Tabel 1 di bawah ini menunjukkan. Tabel 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meskipun sejak tahun 2008 perekonomian dunia sedang mengalami perlambatan dikarenakan krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara di kawasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengukur kinerja reksa dana syariah pendapatan tetap yang terdaftar pada Otoritas Jasa Keuangan. Reksa dana yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Tingkat Pengembalian Investasi Reksa Dana Saham Dan Pendapatan Tetap Untuk menghitung tingkat pengembalian investasi Reksa dana. Dibutuhkan data berupa nilai

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PNM DANA TUNAI

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PNM DANA TUNAI PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PNM DANA TUNAI Tanggal Efektif: 24 Februari 2015 Tanggal Mulai Penawaran : 2 Maret 2015 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK

Lebih terperinci

PENAWARAN UMUM PT PNM INVESTMENT MANAGEMENT sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan PNM SUKUK NEGARA SYARIAH secara te

PENAWARAN UMUM PT PNM INVESTMENT MANAGEMENT sebagai Manajer Investasi melakukan Penawaran Umum atas Unit Penyertaan PNM SUKUK NEGARA SYARIAH secara te PROSPEKTUS REKSA DANA SYARIAH PNM SUKUK NEGARA SYARIAH Tanggal Efektif: 21 Juli 2016 Tanggal Mulai Penawaran: 22 Juli 2016 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK

Lebih terperinci

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH SESI 13: Reksadana Syariah Achmad Zaky,MSA.,Ak.,SAS.,CMA.,CA Definisi Inggris unit Trust unit (saham) kepercayaan Amerika mutual fund dana bersama Jepang investment fund pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB III KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 3.1. Kajian Teori 3.1.1. Pengertian Investasi Investasi adalah penanaman modal, biasanya dalam jangka panjang untuk pengadaan aktiva lengkap atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Menurut Undang-undang Pasar Modal No.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27). Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan

BAB I PENDAHULUAN. Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Investasi syariah yang semakin berkembang di negara-negara maju menyadarkan para calon investor di Indonesia yang mayoritas beragama Islam untuk mendapatkan hasil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Komposisi Investasi Komposisi Investasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian 1.1.1 PT. Trimegah Asset Management PT. Trimegah Asset Management merupakan anak perusahaan dari PT. Trimegah Securities Tbk, salah satu perusahaan sekuritas

Lebih terperinci

Reksa Dana. Pengertian Reksa Dana

Reksa Dana. Pengertian Reksa Dana Reksa Dana Pengertian Reksa Dana Unit trust dan Mutual fund atau Investment fund adalah istilah-istilah yang memiliki pengertian sama dengan Reksa Dana. Hal itu dapat dilihat darai pengertiannya dibawah

Lebih terperinci

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS

PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS Tanggal Efektif: 28 Februari 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 9 April 2012 PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA MINNA PADI PROPERTY PLUS OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial assets) merupakan salah satu bentuk dari investasi selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada pasar modal merupakan salah satu cara bagi masyarakat pemodal untuk memperoleh keuntungan dengan cepat. Investasi pada aktiva keuangan (financial assets)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund

BAB I PENDAHULUAN. Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seorang investor individual ataupun investor institusi, manajer investasi (fund manager), memilih berbagai jenis investasi yang ada ke dalam portfolionya dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan

I. PENDAHULUAN. investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan. mengharapkan return (tingkat pengembalian) berupa capital gain, dan 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan salah satu kegiatan yang sangat menarik bagi seorang investor. Para investor yang menginvestasikan dananya, pasti akan mengharapkan return

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Pengertian Reksa Dana Syariah Secara Umum reksa dana syariah dan reksa dana konvesional tidak jauh berbeda, namun secara fundamental terdapat

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Teknik dan Pengambilan Sampel 3.1.1 Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pendapatan Tetap yang terdaftar di Badan Pengawas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. dan keahlian untuk mengelola investasinya. Menurut Undang-Undang Republik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Definisi Reksadana Menurut Undang-Undang Pasar Modal no.8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27) disebutkan bahwa Reksadana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana masyarakat

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan, susunan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan, susunan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN III.1 Objek Penelitian Objek penelitian dari skripsi ini ialah PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (PT MAMI). Adapun hal yang akan di bahas ialah sejarah singkat perusahaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham. terbesar pada akhir Desember 2012, 2013 dan 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sample Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sample adalah sebagai berikut: 1. Reksa dana tersebut merupakan produk reksa dana saham 2. Reksa dana tersebut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Reksadana Definisi Reksadana menurut UU Pasar Modal No.8/1995 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan

Lebih terperinci

UNTUK DIPERHATIKAN PNM SYARIAH

UNTUK DIPERHATIKAN PNM SYARIAH SEBELUM ANDA MEMUTUSKAN UNTUK MEMBELI UNIT PENYERTAAN INI, ANDA HARUS TERLEBIH DAHULU MEMPELAJARI PROSPEKTUS INI YANG BERISIKAN INFORMASI PENTING SEHUBUNGAN DENGAN MANAJER INVESTASI (LIHAT BAB III), KEBIJAKAN

Lebih terperinci

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015

Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal SMAK BPK Penabur, Cirebon 30 April 2015 Pasar Modal Pasar Modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. 2 Fungsi Pasar

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang.

PENDAHULUAN. Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada. saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Investasi pada hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang. Namun dalam dunia yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa. memberikan keuntungan tertentu di masa yang akan datang. BAB I 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN Di zaman yang serba moidern ini investasi sudah menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi masyarakat. Menurut Sharpe (2005: 1) investasi merupakan pengorbanan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PNM MONEY MARKET FUND USD

PROSPEKTUS REKSA DANA PNM MONEY MARKET FUND USD PROSPEKTUS REKSA DANA PNM MONEY MARKET FUND USD Tanggal Efektif: 14 Juli 2015 Tanggal Mulai Penawaran : 15 Juli 2015 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27):

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksadana Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana (investee) dengan pihak yang kelebihan dana (investor). Investee akan menjual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank.

BAB I PENDAHULUAN. bank. Suatu perusahaan dapat menerbitkan saham dan menjualnya di pasar. beban bunga tetap seperti jika meminjam ke bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah menjadi perhatian banyak pihak, khususnya masyarakat bisnis. Hal ini disebabkan oleh kegiatan pasar

Lebih terperinci

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH

EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH EASTSPRING SYARIAH FIXED INCOME AMANAH eastspring.co.id TUJUAN INVESTASI Eastspring Syariah Fixed Income Amanah adalah reksa dana pendapatan tetap syariah yang bertujuan untuk memberikan potensi kinerja

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. ketidakpastian sehingga dibutuhkan kompensasi atas penundaan tersebut. 15 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Investasi 2.1.1 Pengertian Investasi Investasi adalah bentuk penundaan konsumsi masa sekarang untuk memperoleh konsumsi di masa yang akan datang, di mana di dalamnya terkandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Meningkatnya kegiatan investasi membuat pemerintah selalu bertekad untuk mengusahakan agar pasar modal menjadi salah satu sektor kegiatan penting di bidang

Lebih terperinci

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL

Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL Bab 2 SURAT BERHARGA DI PASAR MODAL 2.1. Pengertian Surat Berharga Surat Berharga adalah istilah umum di dalam dunia keuangan yang menunjukkan bukti (dapat berupa selembar kertas) hak investor (yaitu pihak

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Reksadana 2.1.1 Definisi Reksadana Undang-undang nomor 8 tahun 1995 pasal 1 ayat 27 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa reksadana merupakan kumpulan dana dari masyarakat

Lebih terperinci

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND

EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND EASTSPRING IDR FIXED INCOME FUND eastspring.co.id TUJUAN INVESTASI Reksa Dana Eastspring IDR Fixed Income Fund adalah reksa dana pendapatan tetap yang bertujuan memberikan pengembalian investasi yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi yang dipilih peneliti untuk penelitian adalah di Pojok BEI UIN malang. Untuk mencari sampel dan populasi Reksadana Saham sebagai bahan penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, berinvestasi pada instrumen keuangan atau financial assets menjadi sebuah cara yang banyak digemari oleh para pemilik modal untuk mengembangkan dana yang

Lebih terperinci

PROSPEKTUS REKSA DANA PNM DANA SURAT BERHARGA NEGARA II

PROSPEKTUS REKSA DANA PNM DANA SURAT BERHARGA NEGARA II II PROSPEKTUS REKSA DANA PNM DANA SURAT BERHARGA NEGARA II Tanggal Efektif: 9 Juni 2016 Tanggal Mulai Penawaran: 10 Juni 2016 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam melakukan kegiatan ekonomi beberapa cara yang dilakukan seperti dengan bekerja, berdagang, maupun berinvestasi. Dalam melakukan kegiatan tersebut terdapat risiko

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. investasi mereka. Pada dasarnya investasi pada Reksa Dana bertujuan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Reksa Dana merupakan salah satu alternatif investasi yang semakin berkembang saat ini. Salah satu upaya menarik minat investor domestik di pasar modal dapat dilakukan

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pilihan instrumen investasi. Menurut Tandelilin (2010, h.1), investasi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investor dihadapkan pada berbagai pilihan dalam menentukan sumber daya yang dimiliki untuk konsumsi saat ini atau di investasikan pada berbagai jenis pilihan instrumen

Lebih terperinci

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK

DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK DAFTAR ISI JUDUL BAGIAN DALAM LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xvi DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/POJK.04/2015 TENTANG PENERBITAN DAN PERSYARATAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA SUCORINVEST GOVERNMENT BOND FUND

PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA SUCORINVEST GOVERNMENT BOND FUND PROSPEKTUS PEMBAHARUAN REKSA DANA SUCORINVEST GOVERNMENT BOND FUND Tanggal Efektif: 28 November 2012 Tanggal Mulai Penawaran: 12 Desember 2012 OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Investasi adalah hal yang dilakukan oleh masyarakat agar mendapatkan tingkat hasil atau return sehingga dapat meningkatkan besarnya harta atau kekayaaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV

REKSA DANA TERPROTEKSI CIMB-PRINCIPAL CPF CB IV Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Jatuh Tempo Tanggal Penjualan Kembali Tanggal Pembagian Hasil Investasi Jangka Waktu Investasi Tanggal Pembayaran Pelunasan 16 November 2011 Selama 90 Hari Bursa,

Lebih terperinci

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo

Tabel. IV.1 RKAP Asuransi Jasindo BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 RKAP PT ASURANSI JASINDO 2003 2007 Di bawah ini adalah Tabel IV.1 yang berisikan nilai nilai RKAP dari PT. Asuransi Jasindo selama tahun 2003 hingga tahun 2007.

Lebih terperinci

PT Phillip Sekuritas Indonesia

PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia PT Phillip Sekuritas Indonesia berdiri pada tahun 1989 dan merupakan sekuritas ritel asing tepercaya di Bursa Efek Indonesia (BEI). PT Phillip Sekuritas Indonesia merupakan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor

I. PENDAHULUAN. Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reksa dana adalah wadah pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar dengan cara membeli

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan menggunakan tipe sampel yang berbasis pada kemungkinan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 13/PM/2002 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dalam rangka peningkatan

Lebih terperinci

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi.

Bab I. Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan. jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi. Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Seseorang yang memiliki uang akan selalu berusaha mengoptimalkan jumlahnya. Dengan kata lain setiap orang memerlukan investasi. Halim (2003:1) menyatakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir berkembang cukup dinamis. Kedinamisan tersebut salah satunya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal (Capital Market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang maupun modal

Lebih terperinci

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA CAMPURAN DENGAN REKSADANA SAHAM. DRS. Nimrod Limbong, MBA (STIE SURYA NUSANTARA, PEMATANGSIANTAR) ABSTRAK

ANALISA PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA CAMPURAN DENGAN REKSADANA SAHAM. DRS. Nimrod Limbong, MBA (STIE SURYA NUSANTARA, PEMATANGSIANTAR) ABSTRAK ANALISA PERBANDINGAN KINERJA REKSADANA CAMPURAN DENGAN REKSADANA SAHAM DRS. Nimrod Limbong, MBA (STIE SURYA NUSANTARA, PEMATANGSIANTAR) ABSTRAK Artikel ini berjudul Analisa Perbandingan antara Kinerja

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar

I. PENDAHULUAN. Reksa Dana, yang merupakan salah satu instrumen alternatif berinvestasi di pasar I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beberapa saat setelah disahkannya Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, maka mulailah bermunculan instumen investasi bernama Reksa Dana, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Reksa Dana Apa sebenarnya reksadana itu? Beberapa definisi di bawah ini akan menjelaskannya : Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya

IV. GAMBARAN UMUM. Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya 72 IV. GAMBARAN UMUM Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (UUPM), Reksadana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya Reksadana berbentuk Perseroan, yaitu

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN

EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN EVALUASI KINERJA REKSA DANA PENDAPATAN TETAP BERDASARKAN METODE SHARPE, METODE TREYNOR DAN METODE JENSEN Fitaning Intan Pradani R. Rustam Hidayat Topowijono Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak

PENDAHULUAN. Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berinvestasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu investasi langsung dan tidak langsung. Investasi langsung artinya adalah investor dapat memilih langsung

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Reksa Dana 2.1.1 Pengertian Reksa Dana Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan.

REKSA DANA. Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Definisi: REKSA DANA Reksa : Jaga/pelihara Dana : Uang, Reksa Dana : Kumpulan Uang yang dipelihara bersama untuk suatu kepentingan. Menurut UU No 8 Tahun 1995 Suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995

II. TINJAUAN PUSTAKA. Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 18 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Reksa Dana Definisi reksa dana berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 1995 pasal 1 ayat 27 adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. sumber pembiayaan bagi perusahaan dan alternatif investasi bagi para. (Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, 2009). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu pilar ekonomi di Indonesia yang dapat menjadi penggerak perekonomian nasional melalui peranannya sebagai sumber pembiayaan bagi

Lebih terperinci

PASAR UANG SYARIAH R E K S A D A N A PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PNM PASAR UANG SYARIAH

PASAR UANG SYARIAH R E K S A D A N A PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PNM PASAR UANG SYARIAH PEMBAHARUAN PROSPEKTUS REKSA DANA PNM PASAR UANG SYARIAH Tanggal Efektif: 15 April 2015 Tanggal Mulai Penawaran : 17 April 2015 R E K S A D A N A PASAR UANG SYARIAH OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.04/2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA TERPROTEKSI, REKSA DANA DENGAN PENJAMINAN, DAN REKSA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu media yang mempertemukan antara pihak yang memerlukan dana dengan pihak yang kelebihan dana. Pihak yang memerlukan dana menjual

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA BAB II DESKRIPSI INDUSTRI REKSADANA 2.1. Sejarah Reksadana Reksadana mulai diperkenalkan di Indonesia ketika PT. Danareksa didirikan oleh pemerintah untuk pertama kalinya tahun 1976 dimana perusahaan ini

Lebih terperinci