LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA AMUNTAI TAHUN 2011

Transkripsi

1 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PENGADILAN AGAMA AMUNTAI TAHUN 2011 TUPOKSI, RENCANA STRATEGIS, PENGUKURAN KINERJA, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN, KEBERHASILAN, HAMBATAN/MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH., PENGUKURAN, EVALUASI, ANALISIS AKUNTABULITAS KINERJA, ASPEK KEUANGAN SERTA KEBERHASILAN, HAMBATAN/MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH. SATUAN KERJA : PENGADILAN AGAMA AMUNTAI (402556) JL. EMPU MANDASTANA NO.10 AMUNTAI, KODE POS Telp. (0527) 61002, Fax. (0527) 63037, pa.amuntai@gmail.com Website : pa-amuntai.net

2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, dengan segala puji syukur kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Pengadilan Agama Amuntai Tahun 2011 dapat diselesaikan. Shalawat serta salam kita haturkan kepada Rasulullah saw. keluarga, sahabat dan pengikut beliau, hingga akhir zaman. Laporan ini disusun berpedoman pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Surat Plt. Sekretaris Mahkamah Agung RI. Nomor : 553/SEK/01/XII/2011 perihal Penyampaian LAKIP Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012, serta Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai. Sebagaimana terurai dalam DIPA Badan Urusan Administrasi (DIPA 01) Tahun Anggaran 2011, Pengadilan Agama Amuntai telah melaksanakan 2 (dua) macam Program yaitu : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung. Sedangkan dalam DIPA Dirjen Badan Peradilan Agama (DIPA 04) Tahun Anggaran 2011, Pengadilan Agama Amuntai telah melaksanakan Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama. Laporan ini dimaksudkan sebagai evaluasi bagi kami dan pihak lain berkompeten mengenai akuntabilitas pelaksanaan rencana kinerja dan penetapan kinerja di Pengadilan Agama Amuntai. Kami telah berusaha menyampaikan laporan seobjektif mungkin, namun kami sadar masih terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan koreksi dan saran konstruktif dari semua pihak dari peningkatan kinerja dan kesempurnaan laporan yang akan datang. Demikian LAKIP Tahun 2011 dan Dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2012 Pengadilan Agama Amuntai disusun sebagai perwujudan kewajiban Pengadilan Agama Amuntai untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja tahunan serta sebagai umpan balik untuk memicu perbaikan kinerja Pengadilan Agama Amuntai ditahun mendatang untuk mewujudkan badan peradilan yang agung. Amuntai, Pebruari 2012 Panitera/ Sekretaris, BADARUDDIN, S.H.I. NIP PA.AMT/LAKIP.2011 Page 2

3 IKHTISAR EKSEKUTIF Salah satu azas dalam penerapan tata kepemerintahan yang baik adalah akuntabilitas. Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban dari amanah atau mandat yang melekat pada suatu lembaga. Dengan landasan pemikiran tersebut, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Tahun 2011 ini disusun. LAKIP ini menyajikan capaian kinerja selama tahun 2011 juga penetapan kinerja tahun 2012 dari Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai yang merupakan pelaksanaan amanah yang diemban oleh organisasi. LAKIP Tahun 2011 ini menyajikan berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Peradilan Tingkat Pertama dan sesuai dengan Visi Misinya yaitu mewujudkan supremasi hukum melalui kekuasaan kehakiman yang mandiri, transparan, akuntabel, serta mendapatkan kepercayaan publik, profesional dan memberikan pelayanan hukum yang berkualitas, etis, terjangkau dan biaya rendah bagi masyarakat serta mampu menjawab panggilan pelayanan publik. Secara keseluruhan dapat diinformasikan bahwa realisasi penyerapan DIPA 01 Tahun 2011 adalah sebesar Rp ,- atau sekitar 92,95 dari pagu anggaran Rp ,- (Dua yang dialokasikan untuk belanja pegawai, belanja barang dan belanja modal. Sedangkan realisasi penyerapan DIPA 04 Tahun 2011 adalah sebesar Rp ,- atau sekitar 78,1 dari pagu anggaran Rp ,- yang dialokasikan untuk belanja barang atas biaya pemanggilan perkara prodeo. Membandingkan program terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan, maka tampak hasil yang telah dicapai adalah 92,95 dan 78,1 dari 100 yang direncanakan. Ini berarti bahwa kinerja instansi Pengadilan Agama Amuntai tergolong berhasil karena berada dalam rantai interval pencapain 75 sampai dengan 100. Memang, masih ada sejumlah sasaran yang tidak maksimal pencapainnya dan ada kegiatan yang belum memperlihatkan out comes dan benefits maupun impacts karena berada diluar kontrol dan ketersediaan indikator input berupa sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang belum maksimal. Sehubungan dengan itu maka pada tahun-tahun berikutnya out comes, benefits dan impact dari kegiatan tersebut perlu terus dipantau dan diupayakan seoptimal mungkin agar indikator penilaian tersebut dapat lebih meningkat. Peningkatan indikator tersebut merupakan target utama karena nilai capaian lebih mendekati sasaran, tujuan, misi dan visi Pengadilan Agama Amuntai. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 3

4 PENETAPAN KINERJA PENGADILAN AGAMA AMUNTAI TAHUN 2012 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi kepada hasil, kami yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : BADARUDDIN, S.H.I. Jabatan : Panitera / Sekretaris Pengadilan Agama Amuntai Selanjutnya disebut Pihak Pertama Nama : Drs. H. MAHJUDI, M.H.I. Jabatan : Ketua Pengadila Agama Amuntai Selanjutnya disebut Pihak Kedua Pihak Pertama pada tahun 2012 ini berjanji akan mewujudkan target kinerja tahunan sesuai lampiran perjanjian ini dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab Pihak Pertama. Pihak Kedua akan memberikan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi akuntabilitas kinerja terhadap pencapaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Pihak kedua, Amuntai, Pebruari 2012 Pihak pertama Drs. H. MAHJUDI, M.H.I. NIP BADARUDDIN, S.H.I. NIP PA.AMT/LAKIP.2011 Page 4

5 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR 2 IKHTISAR EKSEKUTIF 3 PENETAPAN KINERJA.. 4 DAFTAR ISI.. 5 BAB I PENDAHULUAN 6 A. Kedudukan B. Tugas Pokok dan Fungsi... 5 C. Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai. 8 BAB II PROGRAM UTAMA DAN RENCANA STRATEGIS. 10 A. Program Utama.. 10 B. Rencana Strategis C. Penetapan Kinerja Tahun BAB III AKUNTABILITAS KINERJA.. 19 A. Pengukuran Kinerja B. Evaluasi dan Analisis Akuntabiitas Kinerja.. 20 BAB IV ASPEK KEUANGAN BAB V PENUTUP. 26 A. Keberhasilan B. Hambatan/masalah. 27 C. Pemecahan masalah.. 27 LAMPIRAN : - Rencana Kinerja Tahun Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Penetapan Kinerja Tahun PA.AMT/LAKIP.2011 Page 5

6 BAB I PENDAHULUAN A. Kedudukan Pengadilan Agama Amuntai merupakan salah satu pelaksana kekuasaan kehakiman pada tingkat pertama bagi para pencari keadilan yang beragama Islam mengenai perkara perdata khusus sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 jo Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, yang berada di wilayah yuridiksi Pengadilan Tinggi Agama Banjarmasin. Adapun wilayah hukum Pengadilan Agama Amuntai meliputi wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabupaten Balangan. Berdasarkan pasal Undang-Undang Dasar 1945 jo Pasal 10 ayat 2 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang kekuasaan kehakiman, sebagai salah satu lembaga Peradilan di Indonesia, Pengadilan Agama Amuntai harus menyelenggarakan peradilan yang bersih, mandiri dan bebas dari pengaruh kekuasaan eksekutif maupun legislatif. B. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Amuntai sebagai penyelenggara kekuasaan kehakiman yang merdeka, yang berada di kawal depan (Voorj post) Mahkamah Agung RI., bertugas dan berwenang menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara perdata khusus yang masuk di tingkat pertama bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam. Adapun tugas pokok Pengadilan Agama Amuntai adalah : Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang perubahan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, menyebutkan bahwa Peradilan Agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam dibidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah. Dalam penjelasan Pasal 49 huruf (i) tersebut yang dimaksud dengan Ekonomi Syari ah adalah perbuatan atau kegiatan usaha yang dilaksanakan menurut prinsip syari ah, antara lain meliputi Bank Syari ah, Lembaga Keuangan Mikro PA.AMT/LAKIP.2011 Page 6

7 Syari ah, Asuransi Syari ah, Reasuransi Syari ah, Reksadana Syari ah, Obligasi Syari ah dan Surat Berharga Berjangka Menengah Syari ah, Sekuritas Syari ah, Pembiayaan Syari ah, Pegadaian Syariah, Dana Pensiun Lembaga Keuangan Syari ah dan Bisnis Syari ah. Pasal 50 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 menyebutkan, ayat (1): Dalam hal terjadi sengketa hak milik atau sengketa lain dalam perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49, khusus mengenai objek sengketa tersebut harus diputus lebih dahulu oleh pengadilan dalam lingkungan Peradilan Umum. Dan ayat (2): Apabila terjadi sengketa hak milik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang subjek hukumnya antara orang-orang yang beragama Islam, objek sengketa tersebut diputus oleh Pengadilan Agama bersama-sama perkara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 49. Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 menyebutkan: Pengadilan Agama memberikan istbat kesaksian Rukyat Hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun Hijriyah. Pasal 52 ayat (1) menyebutkan: Pengadilan dapat memberikan keterangan, pertimbangan, dan nasihat tentang hukum Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta dan ayat (2) Pengadilan dapat diserahi tugas dan kewenangan lain oleh atau berdasarkan undang-undang. Sedang tugas lainnya adalah penyelengaraan administarsi peradilan (yustisial) dengan menerapkan pola bindalmin dan ketatausahaan (sekretariat) serta administrasi pembangunan. Berdasarkan tugas pokok di atas, maka Pengadilan Agama Amuntai sebagai organisasi berfungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Yudikatif sebagai Pengadilan yang menangani perkara di tingkat pertama sebagai berikut : - memberikan pelayanan tehnis yustisial perkara di tingkat pertama, - memberikan pelayanan administrasi perkara tingkat pertama. 2. Fungsi Administratif sebagai penyelenggara administrasi perkantoran dan administrasi pembangunan yang memberikan pelayanan kepada semua unsur di lingkungannya. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 7

8 C. Struktur Organisasi dan Jumlah Pegawai Struktur Organisasi Pengadilan Agama Amuntai 100 KETUA Drs. H. MAHJUDI, M.H.I. HAKIM WAKIL KETUA Dra. Hj. Rozanah, S.H., M.H.I. PANITERA/SEKRETARIS Badaruddin, S.H.I. 1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr East West North WAKIL PANITERA Masrani, S.H. WAKIL SEKRETARIS Salmani, S.Ag. Panmud Permohonan Panmud Gugatan Panmud Hukum Kaur Kepegawaian Kaur Keuangan Kaur Umum Panitera Pengganti Jurusita / Jurusita Pengganti Ket : Garis Koordinasi : Garis Tanggung Jawab : Adapun tugas pokok dan fungsi dari struktur organisasi Pengadilan Agama Amuntai adalah: 1. Ketua dan Wakil Ketua (Pimpinan Pengadilan Agama Amuntai). Ketua mengatur pembagian tugas para Hakim, membagikan berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara yang diajukan kepada Majelis Hakim untuk diselesaikan. Mengadakan pelaksanaan tugas dan pengawasan tingkah laku Hakim, Panitera/Sekretaris, Pejabat Struktural dan Fungsional, serta perangkat administrasi peradilan di daerah hukumnya. Menjaga agar penyelenggaraan peradilan terselenggara dengan wajar dan seksama. 2. Majelis Hakim Melaksanakan tugas kekuasaan kehakiman di daerah hukumnya. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 8

9 3. Panitera/Sekretaris Panitera bertugas menyelenggarakan administrasi perkara, dan mengatur tugas Wakil Panitera, Panitera Muda, Panitera Pengganti, serta seluruh pelaksana di bagian tekhnis Pengadilan Agama Amuntai. Panitera, Wakil Panitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalannya persidangan. Panitera bertanggung jawab atas pengurusan berkas perkara, putusan, dokumen, akta, buku daftar, biaya perkara, uang titipan pihak ketiga, suratsurat berharga, barang bukti dan surat-surat lainnya yang disimpan di kepaniteraan. Sekretaris bertugas menyelenggarakan administarsi umum, mengatur tugas Wakil Sekretaris, Kepala Urusan, serta seluruh pelaksana di bagian sekretariat Pengadilan Agama Amuntai. Sekretaris selaku Kuasa Pengguna Anggaran bertanggung jawab atas penggunaan anggaran, juga selaku Kuasa Pengguna Barang bertanggung jawab atas keberadaan dan pemanfaatan barang milik negara (BMN). Jumlah Pegawai Negeri Pengadilan Agama Amuntai seluruhnya berjumlah 29 (Dua puluh sembilan) dan Tenaga Honorer berjumlah 7 (tujuh), klasifikasinya dapat dilihat di bawah ini : a. Jumlah Pegawai Menurut Golongan : Golongan IV : 7 Orang Golongan III : 21 Orang Golongan II : 1 Orang Tenaga Honorer : 7 Orang b. Jumlah Tenaga Teknis dan Non Teknis Ketua,Wakil Ketua dan Hakim : 7 Orang Panitera / Sekretaris : 1 Orang Wakil Panitera : 1 Orang Panitera Muda Gugatan : 1 Orang Panitera Muda Permohonan : 1 Orang Panitera Muda Hukum : 1 Orang Panitera Pengganti : 2 Orang Jurusita : 1 Orang Jurusita Pengganti : 6 Orang Staf / Definitif : 4 Orang c. Jumlah Pejabat Struktural Wakil Sekretaris : 1 Orang Plt. Kaur Umum : 1 Orang Kaur Kepegawaian : 1 Orang Kaur Keuangan : 1 Orang PA.AMT/LAKIP.2011 Page 9

10 BAB II PROGRAM UTAMA DAN RENCANA STRATEGIS A. Program Utama Bertolak dari tugas pokok dan fungsi dari Pengadilan Agama Amuntai serta memenuhi tantangan yang dihadapi, maka program kerja disusun serta dilaksanakan secara terencana dan bertahap yang secara keseluruhan dapat menghasilkan lembaga yang mandiri, bermartabat dalam penegakan hukum dan keadilan menuju supermasi hukum (Law Enforcement). Untuk mewujudkan kondisi tersebut dibutuhkan sumber daya manusia sarana dan prasarana yang memadai, kebijaksanaan, peningkatan sumber daya dan peningkatan pengawasan yang akan mendorong terlaksananya pelayanan hukum kepada masyarakat yang optimal. Sebagai pelaku kekuasaan kehakiman yang berpuncak kepada Mahkamah Agung RI maka visi dan misi Pengadilan Agama Amuntai mengacu kepada visi dan misi Mahkamah Agung RI. Visi Pengadilan Agama Amuntai adalah TERWUJUDNYA BADAN PERADILAN AGAMA YANG AGUNG. Visi Pengadilan Agama Amuntai tersebut merupakan kondisi yang diharapkan dapat memotifasi seluruh pegawai Pengadilan Agama dalam menjalankan aktivitas. Pernyataan visi Pengadilan Agama tersebut memiliki pokok pengertian sebagai berikut : Bahwa yang ingin dicapai melalui visi ini adalah menjadikan Pengadilan Agama sebagai lembaga peradilan yang dihormati, yang di kelola dan diawasi oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemulian, kebesaran dan keluruhan sikap dan jiwa dalam melaksanakan tugas pokoknya memutus perkara. Berdasarkan visi Pengadilan Agama yang telah ditetapkan tersebut, maka ditetapkan beberapa misi Pengadilan Agama sebagai fokus program kerja untuk mewujudkan visi tersebut. Misi Pengadilan Agama tersebut adalah: 1. Meningkatkan Profesionalisme Aparatur Peradilan Agama 2. Mewujudkan manajemen peradilan agama yang modern 3. Meningkatkan kualitas sistem pemberkasan perkara di tingkat pertama 4. Meningkatkan kajian syariah sebagai sumber hukum materi peradilan agama PA.AMT/LAKIP.2011 Page 10

11 Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan visi dan misi Pengadilan Agama Amuntai ditentukan oleh penyediaan anggaran dari tahun ke tahun melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pada Tahun Anggaran 2011 Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai menerima 2 (dua) Pagu DIPA yakni Pagu DIPA Badan Urusan administrasi (DIPA 01) dan Pagu DIPA Dirjen Badan Peradilan Agama (DIPA 04). Dalam Pagu DIPA Badau Urusan Administrasi (DIPA 01) Tahun 2011, Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai menerima anggaran sebesar Rp ,- (Dua milyar sembilan ratus dua puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) yang didalamnya terdapat 2 (dua) macam program yang utama dengan pagu masing-masing sebagai berikut : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp ,- Teknis Lainnya MA. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MA. Rp ,- J U M L A H Rp ,- Adapun dalam Pagu DIPA Dirjen Badan Peradilan Agama (DIPA 04) Tahun 2011, terdapat 1 (satu) Program, yakni Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama sebesar Rp ,- (Dua bela juta rupiah) yang dialokasikan untuk dana bantuan hukum di Pengadilan Agama Amuntai seperti penyediaan dana prodeo tingkat pertama juga pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat. B. Rencana Strategis Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Untuk itu, perlu ditunjang oleh visi dan misi organisasi yang rasional. Untuk mengukur keberhasilan sejauh mana visi dan misi organisasi telah dicapai, maka perlu menetapkan indikator kinerja (performance indicator) dengan merumuskan tujuan strategis yang merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) PA.AMT/LAKIP.2011 Page 11

12 sampai 5 (lima) tahun. Adapun rumusan tujuan strategis Pengadilan Agama Amuntai dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Peningkatan penyelesaian perkara; 2. Peningkatan tertib administrasi perkara; 3. Peningkatan penyelesaian upaya mediasi; 4. Peningkatan kualitas SDM; 5. Peningkatan kualitas pengawasan; 6. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice) 7. Program peningkatan manajemen peradilan agama; 8. Pelaksanaan program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya; 9. Pelaksanaan program peningkatan sarana dan prasarana. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 12

13 Adapun indikator sasaran atau sasaran yang lebih spesifik yang akan dicapai dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan, dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Peningkatan Penyelesaian Perkara Salah satu isu yang mengemuka di masyarakat mengenai peradilan adalah penyelesaian perkara. Pengadilan agama sebagai salah satu pelaksana kekuasaan pengadilan tingkat pertama di bawah Mahkamah Agung telah melakukan serangkaian upaya untuk mengatasi percepatan penyelesaian perkara, namun jumlah perkara baru yang masuk setiap tahun nya selain mengalami peningkatan, oleh karenanya Pengadilan Agama memandang perlu untuk membuat program peningkatan penyelesaian perkara dengan mengantar kepada : a. Prosentase penyelesaian perkara yang diterima sesuai dengan standar Operational Procedurs (SOP) yang telah ditetapkan; b. Prosentase sisa perkara yang diselesaikan 2. Peningkatan Tertib Administrasi Perkara Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian hal nya dengan Peradilan Agama yang melaksanakan tugas pokok peradilan agama. Pengadilan agama merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat teks kepada masyarakat pencari keadilan, oleh karena nya dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkan dengan unit lainnya. Adapun indikator unit mencapai hal tersebut adalah : a. Prosentase berkas yang diregister dan siap disidangkan oleh majelis; b. Prosentase pemberitahuan pemanggilan sidang tepat waktu; c. Prosentase berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap; d. Prosentase penyampaian pemberitahyan relaas putusan tepat waktu tempat dan para pihak; e. Prosentase penyampaian isi putusan/ isi penetapan ke KUA oleh para pihak; f. Prosentase penyitaan dan eksekusi tepat waktu dan tempat; PA.AMT/LAKIP.2011 Page 13

14 3. Peningkatan Penyelesaian Upaya Mediasi Pengkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dan bantuan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa, dan memutus perkara tetapi juga harus di ikuti dengan upaya mendamaikan para pihak dengan cara mediasi, untuk melaksanakan tugas dan funsi nya dalam melaksanakan dapat di ukur dengan menggunakan indikator Prosentase mediasi yang diselesaikan. 4. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan Sumber Daya manusia (SDM) aparatur Pengadilan Agama sangat di perlukan guna memberikan pelayanan kepada masyarakat secara maksimal guna menumbuhkan kepercayaan kepada aparatur Pengadilan Agama dalam menegakkan supremasi hukum dan keadilan. Adapun indikator kinerja utama dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dapat di ukur dengan pencapai sebagai berikut : a. Prosentase pegawai yang dibina melalui diklat Ditempat kerja (DDTK); b. Prosentase pegawai yang lulus Diklat teknis; c. Prosentase pegawai yang lulus Diklat Non Yudisial. 5. Penigkatan kualitas pengawasan. Pengawasan merupakan salah satu fungsi manajemen yang harus dilakukan agar sebuah lembaga dapat berjalan sesuai dengan tugas dan fungsi pokoknya. Melalui fungsi pengawasan ini, diharapkan kekurangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan tugas dapat dengan segera di atasi.fung pengawasan tidak hanya dapat dilihat secara sempit yakni pengawasan indivic aparatur pengadilan dalam melaksanakan tugasnya, akan tetapi pengawasan dilakukan meliputi pengawasan terhadap kesiapan sarana yang dapat mendukung pelaksanaan tugas pokok dan fungsi merupakan satu kesatuan yang tidak dapaqt dipisahkan. Untuk itu, fungsi pengawasan harus dilakukan oleh seorang pengawas yang memiliki kapasitas, kapabilitas, dan intergeritas yang tinggi. Fungsi pengawasan yang berjalan dengan baik, didukung oleh aparatur pengawasan yang berintegritas dapat mewujudkan prioritas didalam RPJM dalam hal menegakan hukum dan HAM serta meningkatkan profesionalisme aparat hukum. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 14

15 Untuk mencapai peningkatan kualitas pengawasan dapat mencapai dengan pengukuran indicator kinerja utama sebagai berikut : a. Prosentase pengaduan yang ditindak lanjuti; b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti; 6. Peningkatan Aksibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acess To Just Justice) Didalam memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses Transparasi kinerja peradilan maka telah diterbitkan surat keputusan yakni KMA I-144/2010 tentang keterbukaan informasi pada badan peradilan maka masyarakat dapat dengan mudah dan leluasa untuk mendapatkan informasi tentang peradilan. Untuk mencapai indikator kinerja utama pada peningkatan Aksebilitas Masyarakat Terhadap Peradilan dapat diukur melalui prosentasi proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan melalui website rest peradilan. 7. Peningkatan Manajemen Peradilan Agama Manajemen yang baik akan menentukan kualitas pelaksanaa tugas pokok dan fungsi suatu lembaga. Demikian halnya dengan peradilan agama yang melaksanakan tugas pokok peradilan agama yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara, Pengadilan Agama merupakan ujung tombak dalam memberikan pelayanan yang bersifat teknis kepada masyarakat pencari keadilan khususnyta terhadap masyarakat tidak mampu yang berpekara secara cuma-cuma (predo). Adapun indicator kinerja utama untuk mengukur keberhasilan dalam pencapaian pelayanan terhadap masyarakat tidak mampu tersebut yakni dapat dilihat dari prosento penyedian Dana Predeo Di Peradilan Tingkat Pertama 8. Pelaksanaan Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya. Peningkatan profesionalisme aparat hukum, pelayanan hukum dengan bantuan hukum kepada masyarakat tidak dapat dihitung hanya dari kinerja hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Untuk melaksanakan tugas fungsinya, pengadilan harus didukung oleh manajemen dan pelaksanaa tugas lainnya yang PA.AMT/LAKIP.2011 Page 15

16 dapat berfungsi sebagai pendukung kelancaran pelaksanan tupoksi. Oleh karenanya perlu dilakukan peningkatan manajemen dari pelaksanaan tugas teknis lainnya. Seperti penyelengaraan operasional perkantoran lainnya, tertib administrasi tata laksana kepegawaian, umum dan keuangan. Adapun indicator kinerja utama tersebut di atas dapat diukur dapat diukur dengan prosentase pencapaian penyelenggaran operasional perkantoran. 9. Pelaksanaan Program Peningkatan Sarana dan Prasarana. Peningkatan sarana dan prasarana aparatur pengadilan agama diharapakan dapat memenuhi kebutuhan saranan dan prasarana guna mendukung pelaksanaan tugas pokok pengadilan agama sebagai pengadilan tingkat pertama didalam menegakkan supremasi hukum dan pengadilan. Sarana dan prasarana baik yang berkaitan dengan fungsi pengadilan, maupun untuk kebutuhan aparatur pengadilan agama dalam menjalankan dan melaksanakan amanat undang-undang N0 48 tahun 2009, umumnya dan undand-undang No 03 tahun 2006 jo. Undang-undang No 50 tahun 2009 tentang peradilan agama. Adapun Untuk mengukur pencapaian daru program tesebut dengan menggunakan prosentase percapaian penyedian sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan berbagi teknilogi informasi (TI). C. Penetapan Kinerja Tahun 2011 Penetapan Kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun. Tujuan khusus penetapan kinerja adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur, sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi amanah, sebagai dasar penilaian keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi. Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sesuai visi misi Pengadilan Agama Amuntai ditentukan oleh penyediaan anggaran dari tahun ke tahun melalui Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). PA.AMT/LAKIP.2011 Page 16

17 Dalam Pagu DIPA Badau Urusan Administrasi (DIPA 01) Tahun 2011, Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai menerima anggaran sebesar Rp ,- (Dua milyar sembilan ratus dua puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) yang didalamnya terdapat 2 (dua) macam program yang utama dengan pagu masing-masing sebagai berikut : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Rp ,- Teknis Lainnya MA. 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur MA. Rp ,- J U M L A H Rp ,- Adapun dalam Pagu DIPA Dirjen Badan Peradilan Agama (DIPA 04) Tahun 2011, terdapat 1 (satu) Program, yakni Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama sebesar Rp ,- (Dua bela juta rupiah) yang dialokasikan untuk dana bantuan hukum di Pengadilan Agama Amuntai seperti penyediaan dana prodeo tingkat pertama juga pelaksanaan sidang keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat. Dari program yang utama sebagaimana tertuang dalam DIPA 01 dan DIPA 04 Pengadilan Agama Amuntai Tahun Anggaran 2011, dalam pelaksanaannya diuraikan dalam beberapa kegiatan pokok yang merupakan satu kesatuan dari Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai yaitu : 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Mahkamah Agung, dipergunakan untuk : a. Pembayaran Gaji, Honorarium dan Tunjangan untuk Pegawai. b. Pengadaan pakaian dinas pegawai. c. Perawatan Gedung Kantor. d. Perawatan Rumah Negara. e. Perawatan kendaraan bermotor roda 4. f. Perawatan kendaraan bermotor roda 2. g. Perawatan sarana gedung. h. Langganan daya dan jasa. i. Jasa pos giro. j. Operasional perkantoran dan pimpinan. k. Pembinaan dan konsultasi. l. Perjalanan Rakernas. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 17

18 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkaamh Agung. Dari program ini dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2011 dipergunakan untuk : a. Rehab Rumah Dinas. b. Pengadaan kenndaraan bermotor roda 4. c. Pengadaan Alat Pengolah Data d. Pengadaan Air Conditioning (AC) e. Pengadaan Interir Gedung/Kantor. f. Pembuatan Tempat Parkir g. Pengadaan meubelair. 3. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Agama. Dari program ini dengan anggaran yang tersedia pada tahun 2011 dipergunakan untuk Dana Bantuan Hukum di Pengadilan Agama Amuntai, seperti penyediaan dana prodeo dan pelaksanaan siding keliling untuk menjangkau segenap lapisan masyarakat. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 18

19 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas. Pengukuran Kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Pengadilan Agama Amuntai. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok Indikator Kinerja Kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan. Untuk mempermudah interpretasi atas pencapaian sasaran dan kegiatan dipergunakan nilai disertai makna dari nilai tersebut, yaitu : 100 = Amat Baik = Baik = Cukup Baik < 49 = Kurang Pada pembahasan ini terdapat 2 (dua) aspek pengukuran kinerja terdiri dari Pengukuran Kinerja Kegiatan dan Pengukuran Pencapaian Sasaran. 1. Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Pengukuran Kinerja Kegiatan yaitu mengukur tingkat capaian kinerja kegiatan yang dimulai dengan menetapkan indikator kinerja kegiatan berdasarkan kelompok inputs, outputs, outcomes, benefits dan impacts; menentukan satuan setiap kelompok indicator, menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator kinerja kegiatan, menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 19

20 Pada Tahun 2011, Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai mempunyai 4 (empat) program kegiatan dan semuanya sudah direalisasikan. Berdasarkan formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan/Indikator Kinerja Utama tahun 2011, maka dapat diuraikan sebagai berikut ( terlampir ) : a. Pembayaran Gaji/Honorarium/Tunjangan, kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 95,11. b. Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran, kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 98,95. c. Pengadaan sarana dan prasarana, kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 87,96. d. Dana bantuan hukum, kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan pencapaian rencana tingkat capaian 78,1. 2. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Pengukuran Pencapaian Sasaran meliputi : menetapkan indikator sasaran, menetapkan rencana tingkat capaian (target), mengetahui realisasi indikator sasaran, menghitung rencana dan realisasi untuk mendapatkan prosentasenya. Dimana pada Tahun 2011 Pengadilan Agama Amuntai telah telah direalisasikan dan memperoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 92,95 dari DIPA 01 dan 78,1 dari DIPA 04. B. Evaluasi dan Analisis Akuntabilitas Kinerja Berdasarkan pada hasil perhitungan Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) yang telah dilakukan di atas dengan membandingkan antara rencana pencapaian target dengan realisasi yang ada berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan, dapat diketahui bahwa kinerja instansi Pengadilan Agama Amuntai Tahun Anggaran 2011 dikategorikan berhasil dengan baik. Analisis pencapaian kinerja pada dasarnya diarahkan untuk mengukur tingkat keberhasilan visi yang telah ditetapkan dan dijabarkan dalam misi. Selanjutnya untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan tujuan, sasaran, kebijakan, program, dan kegiatannya. Oleh karena itu maka analisis pencapaian kinerja PA.AMT/LAKIP.2011 Page 20

21 selanjutnya secara rinci dilaksanakan berdasarkan tingkat keberhasilan kegiatankegiatan yang telah ditetapkan. Berdasarkan evaluasi kinerja yang diolah dari Formulir PKK dan PPS diperoleh kesimpulan sementara bahwa pada Tahun 2011 semua Program dan Kegiatan telah memberikan kontribusi kepada visi dan misi Pengadilan Agama Amuntai. Namun mengingat anggaran yang terbatas dan kurangnya kualitas sumber daya manusia, maka kinerja Pengadilan Agama Amuntai Tahun 2011 belum Optimal. Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu mengalokasikan dana kepada kegiatan yang sangat prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Selanjutnya melalui peningkatan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus-menerus dilakukan. Dengan adanya peningkatan kualitas SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Pengadilan Agama Amuntai dapat meningkat. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 21

22 BAB IV ASPEK KEUANGAN Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, Pengadilan Agama Amuntai ditunjang dengan anggaran yang berasal dari DIPA 01 Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp ,- (Dua milyar sembilan ratus dua puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah), dan DIPA 04 Tahun Anggaran 2011 sebesar Rp ,- (Dua belas juta rupiah). Adapun realisasi per-anggaran keuangan dari DIPA 01 Tahun Anggaran 2011, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : NO KEGIATAN/ SUB KEGIATAN KODE JUMLAH PAGU DIPA REALISASI SISA PROSEN TASE A LAYANAN PERKANTORAN ,60 1 PEMBAYARAN GAJI DAN TUNJANGAN ,11 Belanja Gaji Pokok PNS ( ) 103,64 Belanja Pembulatan Gaji PNS (3.677) 115,99 Belanja Tunj. Suami/Istri PNS ,03 Belanja Tunj. Anak PNS ,51 Belanja Tunj. Struktural PNS ,76 Belanja Tunj. Fungsional PNS ,52 Belanja Tunj. PPh PNS ,61 Belanja Tunj. Beras PNS ( ) 145,17 Belanja Uang Makan PNS ,03 Belanja Tunjangan Umum PNS ,08 Belanja Uang Lembur ,67 B PENYELENGGARAAN OPERASIONAL PERKANTORAN ,95 1 PENGADAAN PAKAIAN DINAS PEGAWAI A Belanja Barang Operasional Lainnya PERAWATAN GEDUNG KANTOR B Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan PERAWATAN RUMAH NEGARA C PA.AMT/LAKIP.2011 Page 22

23 Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Lainnya PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 4 D Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 E Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin PERAWATAN SARANA GEDUNG F Belanja Biaya Pemeliharaan Gedung dan Bangunan Belanja Biaya Pemeliharaan Peralatan dan Mesin LANGGANAN DAYA DAN JASA G ,53 Belanja Langganan Daya dan Jasa ,53 8 JASA POS/ GIRO/ SERTIFIKAT H Belanja pengiriman surat dinas pos pusat OPERASIONAL PERKANTORAN DAN PIMPINAN I Belanja Keperluan Perkantoran Honor Terkait Operasional Satuan Kerja PEMBINAAN DAN KONSULTASI J Belanja Perjalanan Biasa Belanja Perjalanan Lainnya PERJALANAN RAKERNAS K Belanja Perjalanan Lainnya C PROGRAM PENINGKATAN SARANA DAN PRASARANA APARATUR MAHKAMAH AGUNG ,96 PENGADAAN SARANA DAN PRASARANA DI LINGKUNGAN PERADILAN ,96 1 BANGUNAN RUMAH NEGARA ,96 Belanja Modal Gedung dan Bangunan ,96 2 KENDARAAN ,93 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,93 3 ALAT PENGOLAH DATA ,49 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,49 4 AIR CONDITIONING ,50 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,50 5 PERLENGKAPAN SARANA GEDUNG , Belanja Penambahan Nilai Gedung ,25 dan Bangunan SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN ,49 Belanja Modal Gedung dan Bangunan ,49 7 PENGADAAN MEUBELAIR ,79 Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,79 PA.AMT/LAKIP.2011 Page 23

24 Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa anggaran belanja pegawai adalah sebesar Rp ,- (Satu milyar sembilan ratus sembilan juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah). Sedangkan realisasinya sebesar Rp ,- (Satu milyar delapan ratus dua puluh lima juta enam ratus dua ribu enam ratus dua puluh tujuh rupiah), kelebihan anggaran belanja pegawai tahun 2011 sebanyak Rp ,- (Delapan puluh tiga juta delapan ratus tujuh puluh satu ribu tiga ratus tujuh puluh tiga rupiah). Kelebihan tersebut disebabkan karena data awal DIPA berdasarkan keadaan pegawai pada tahun 2010 dengan berdasar pada aplikasi Belanja Pegawai, namun kelebihan belanja pegawai tersebut di kembalikan ke kas negara. Adapun anggaran belanja modal sebesar Rp ,- (Satu milyar empat belas juta rupiah) telah direalisasi sebesar Rp ,- (Delapan ratus sembilan puluh satu juta sembilan ratus lima ribu rupiah). Sehingga sisa dana yang ada sebesar Rp ,- (Seratus dua puluh dua juta sembilan puluh lima ribu rupiah). Sisa belanja modal tersebut dikembalikan ke kas negara karena pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak mencapai nilai pagu tetapi berdasarkan nilai bentuk pekerjaan. Dari uraian tersebut di atas, realisasi dari DIPA 01 Tahun Anggaran 2011 pada Pengadilan Agama Amuntai sebesar Rp ,- (Dua milyar tujuh ratus tujuh belas juta lima ratus tujuh ribu enam ratus dua puluh tujuh rupiah) atau 92,95 dari pagu anggaran Rp (Dua milyar sembilan ratus dua puluh tiga juta empat ratus tujuh puluh empat ribu rupiah) dan terdapat sisa anggaran pelaksanaan sebesar Rp ,- (Dua ratus lima juta sembilan ratus enam puluh enam ribu tiga ratus tujuh puluh tiga rupiah) atau 7,05 dan dikembalikan ke kas negara. Sedangkan untuk Realisasi per-anggaran keuangan dari DIPA 04 Tahun Anggaran 2011, dapat dilihat pada tabel di bawah ini : NO KEGIATAN/ SUB KEGIATAN KODE JUMLAH PAGU DIPA REALISASI SISA PROSEN TASE A PENANGANAN PERKARA ,10 PENYEDIAAN DANA BANTUAN HUKUM DI PENGADILAN AGAMA ,10 Perkara Bagi Masyarakat Miskin dan Terpinggirkan di Lingkungan Pengadilan Agama Amuntai ,10 Belanja Barang Operasional Lainnya ,10 PA.AMT/LAKIP.2011 Page 24

25 Dari table di atas, dapat diketahui bahwa anggaran belanja Biaya untuk Penyediaan Dana Bantuan Hukum di Pengadilan Agama sebesar Rp ,- (Dua belas juta rupiah). Realisasi belanja untuk Dana Bantuan Hukum tersebut sebesar Rp ,- (Sembilan juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah), sehingga sisa dana sebesar Rp ,- (Dua juta enam ratus dua puluh delapan ribu rupiah). Dari uraian tersebut di atas realisasi dari DIPA 04 Tahun Anggaran 2011 pada Pengadilan Agama Amuntai sebesar Rp ,- (Sembilan juta tiga ratus tujuh puluh dua ribu rupiah) atau 78,10 dari pagu anggaran Rp ,- (Dua belas juta rupiah) dan terdapat sisa anggaran pelaksanaan sebesar Rp ,- (Dua juta enam ratus dua puluh delapan ribu rupiah) atau 21, dan dikembalikan ke kas Negara. Selanjutnya jika kita bandingkan antara harapan dan kenyataan dilapangan, intinya anggaran yang yang berasal dari DIPA 01 dan DIPA 04 telah terlaksana dengan baik, meski tingkat pencapaiannya belum optimal 100. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 25

26 BAB V PENUTUP Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Tahun 2011 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Tahun Anggaran Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Satuan Kerja Pengadilan Agama Amuntai Tahun 2011 telah terlaksana dengan baik. Namun demikian, hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. A. Keberhasilan Keberhasilan yang telah dicapai antara lain : Realisasi penyerapan dana DIPA yang telah dicapai sebesar 92,95 dari DIPA 01 dan 78,1 dari DIPA 04. Terwujudnya rasa keadilan sesuai dengan undang-undang dan peraturan serta terpenuhinya keadilan yang dituntut masyarakat, yang dapat dilihat dari jumlah perkara yang masuk pada tahun 2011 mengalami peningkatan sekitar 21,10 dibanding jumlah perkara yang diterima pada tahun Pada tahun 2010 perkara yang masuk berjumlah 493 perkara dan pada tahun 2011 perkara yang masuk berjumlah 597 perkara. Meningkatnya kualitas akses pelayanan publik dibidang peradilan. Dalam hal ini, akses pelayanan publik dan transparansi peradilan dapat di akses melalui jaringan internet di Terwujudnya profesionalisme dan koordinasi yang baik sehingga team network dapat berfungsi dengan baik, dan sistem pelaporan, evaluasi, pengawasan dan pembinaan dapat berjalan dengan lancar. Terjalinnya kerjasama dan kemitraan yang baik di lingkungan Peradilan Agama dan di lingkungan 4 (empat) Peradilan dibawah Mahkamah Agung RI serta instansi pemerintah daerah. Bertambahnya sarana dan prasarana penunjang operasional kantor. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 26

27 B. Hambatan/Permasalahan Beberapa hambatan/masalah yang masih dihadapi antara lain : Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang masih kurang yakni berjumlah 29 orang, dibanding dengan standar jumlah pegawai untuk Pengadilan Tingkat Pertama Klas I B. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran hukum masyarakat, sehingga belum dapat membela hak dan kewajibannya sesuai dengan hukum yang berlaku, hal ini antara lain disebabkan penyuluhan hukum yang tidak merata. C. Pemecahan Masalah Untuk pemecahan hambatan/masalah yang dihadapi dilakukan dengan cara : Membangun dan meningkatkan motivasi, displin kerja pegawai dengan pendekatan kesadaran akan tanggung jawab serta pendekatan keagamaan dengan memaksimalkan pemanfaatan sarana/prasarana yang tersedia serta mengikut sertakan pegawai pada diklat-diklat yang berhubungan dengan tanggung jawab yang diembannya, bila perlu memberikan reward untuk memberikan stimulus terhadap karyawan yang lain. Perlunya program penyuluhan hukum yang terus-menerus dan berkesinambungan disetiap Kecamatan wilayah hukum Pengadilan Agama Amuntai dengan melibatkan instansi daerah terkait, minimal 3 atau 4 kali dalam satu tahun anggaran. PA.AMT/LAKIP.2011 Page 27

28 LAMPIRAN RENCANA KINERJA TAHUN 2011 SATUAN KERJA : PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAMPIRAN : 1 No. SASARAN KEGIATAN PROGRAM URAIAN INDIKATOR KINERJA TARGET URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET Tercapainya profesionalisme Out put : Program Dukungan Manajemen 1. Pembayaran gaji, Input : pelayanan aparatur yang netral, bersih dan berwibawa, dengan meningkatkan profesionalitas, integritas dan moralitas hakim, pejabat fungsional dan struktural dan seluruh Koordinasi terjalin dengan baik serta tercipta peradilan agama yang bersih dan berwibawa dimata masyarakat Out come : Pelaksanaan peradilan dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dalam menunjang pelayanan peradilan. honorarium dan tunjangan pegawai Dana Out put : Pembayaran gaji, honorarium dan tunjangan pegawai Out come : Kesejahteraan pegawai terpenuhi Benefits : Kinerja meningkat Rupiah Tahun pegawai serta yang lebih berkualitas Impacts : mewujudkan instuisi serta disenangi oleh Tugas diselesaikan dengan baik peradilan yang efektif, masyarakat dan benar efisien, bermartabat, dihormati, mandiri, tidak memihak dan transparan. 2. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Input : Dana Out put : Terlaksananya operasional & pemeliharaan perkantoran Out come : Untuk melengkapi kebutuhan operasional perkantoran Benefits : Kinerja meningkat Impacts : Tugas diselesaikan dengan baik dan benar Rupiah Tahun

29 Mantapnya akses Out put : Peningkatan sarana dan 1. Pembangunan Input : pelayanan di bidang Sarana, prasarana prasarana dalam menunjang Prasarana dan Dana Rupiah peradilan pada menunjang pelayanan pelayanan peradilan pada Sarana Lingkungan Out put : masyarakat pencari di bidang peradilan masyarakat serta Gedung Terselenggaranya pembangunan Paket 3 keadilan pada masyarakat selalu peningkatan lembaga prasarana dan sarana lingkungan optimal peradilan dan lembaga gedung berupa Rehab Rumah Out come : penegak hukum Dinas, Pembuatan Interior Tujuan dan sasaran Gedung dan Bangunan serta tercapai sesuai dengan yang diinginkan Pembuatan Tempat Parkir. Out come : Sarana lingkungan gedung semakin lengkap Benefit : Menunjang pegawai dalam melaksanakan tugas / kegiatan Impacts : Menunjang peningkatan kinerja 2. Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung Input : Dana Out put : Tersedianya perlengkapan sarana gedung berupa pengadaan AC kantor, pengadaan alat pengolah data dan pengadaan kendaraan bermotor roda 4 (empat). Out come : Sarana lingkungan gedung semakin lengkap Benefit : Menunjang pegawai dalam melaksanakan tugas / kegiatan Impacts : Menunjang peningkatan kinerja Rupiah Paket PA.AMT/LAKIP.2011 Page 29

30 Terpenuhinya rasa Out put : Peningkatan manajemen 1. Penyediaan Dana Input : keadilan masyarakat Lembaga peradilan peradilan dan pelayanan Bantuan Hukum Dana Rupiah dengan menyelenggarkan yang berwibawa dan peradilan kepada seluruh untuk masyarakat Out put : proses peradilan secara mandiri lapisan masyarakat miskin dan Terselenggaranya operasional perkara 40 cepat, mudah, murah, Out come : terpinggirkan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat, dengan menjunjung tinggi rasa keadilan dan kebenaran Pelayana hukum dan keadilan terhadap masyarakat tercapai persidangan peradilan Out come : Menyelesaikan perkara tepat waktu Benefit : Meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat Impact : Terciptanya masyarakat yang teratur PA.AMT/LAKIP.2011 Page 30

31 PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN (PKK) TAHUN 2010 SATUAN KERJA : PENGADILAN AGAMA AMUNTAI LAMPIRAN : 2 NO PROGRAM KEGIATAN URAIAN INDIKATOR KINERJA SATUAN RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) REALISASI PERSENTASI PENCAPAIAN RENCANA TINGKAT CAPAIAIN (TARGET) Program Dukungan 1. Pembayaran gaji, Input : Manajemen dan honorarium dan Dana Rupiah Sisa (Rp) Pelaksanaan Tugas tunjangan pegawai Out put : (95,11) Teknis Lainnya dalam Pembayaran gaji, honorarium dan Tahun 1 (4,89) menunjang pelayanan tunjangan pegawai peradilan. Out come : Kesejahteraan pegawai terpenuhi Benefits : Kinerja meningkat Impacts : Tugas diselesaikan dengan baik dan benar 2. Penyelenggaraan operasional dan pemeliharaan perkantoran Input : Dana Out put : Terlaksananya operasional & pemeliharaan perkantoran Out come : Untuk melengkapi kebutuhan operasional perkantoran Benefits : Kinerja meningkat Impacts : Tugas diselesaikan dengan baik dan benar Rupiah Tahun (98,95) KET Sisa (Rp) (1,05) PA.AMT/LAKIP.2011 Page 31

32 Peningkatan sarana dan 1. Pembangunan Input : prasarana dalam Prasarana dan Dana Rupiah Sisa (Rp) menunjang pelayanan Sarana Lingkungan Out put : (99,71) peradilan pada Gedung Terselenggaranya pembangunan Paket 3 (0,29) masyarakat serta prasarana dan sarana lingkungan gedung peningkatan lembaga berupa Rehab Rumah Dinas, Pembuatan peradilan dan lembaga penegak hukum Interior Gedung dan Bangunan serta Pembuatan Tempat Parkir. Out come : Sarana lingkungan gedung semakin lengkap Benefit : Menunjang pegawai dalam melaksanakan tugas / kegiatan Impacts : Menunjang peningkatan kinerja 2. Pengadaan Perlengkapan Sarana Gedung Input : Dana Out put : Tersedianya perlengkapan sarana gedung berupa pengadaan AC kantor, pengadaan alat pengolah data, meubelair dan pengadaan kendaraan bermotor roda 4 (empat). Out come : Sarana lingkungan gedung semakin lengkap Benefit : Menunjang pegawai dalam melaksanakan tugas / kegiatan Impacts : Menunjang peningkatan kinerja Rupiah Paket (82,67) Sisa (Rp) (17,33) PA.AMT/LAKIP.2011 Page 32