IP Address. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IP Address. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini."

Transkripsi

1 IP Address IP addres adalah alamat logika yang diberikan ke perangkat jaringan yang menggunakan pro-col TCP/IP dimana pro-col TCP/IP digunakan untuk meneruskan packet informasi (routing) dalam jaringan LAN, WAN, dan internet. IP address dibuat untuk mempermudah dalam pengaturan atau pemberian alamat pada perangkat jaringan agar perangkat tersebut dapat saling berkomunikasi. Seluruh perangkat jaringan memiliki MAC address (Media Access Control) yang berbeda-beda terdiri dari 12 digit bilangan hexadecimal (exm : 00:3f:1a:55:b4) yang dikeluarkan olehmasingmasing vendor. Hal ini adalah sebagai interface atau media komunikasi antara NIC dengan PC dalam suatu jaringan yang bekerja pada layer 2 (datalink), namun MAC address tidak fleksibel jika digunakan sebagai alamat internet pro-col, MAC address akan selalu berubah secara o-matis mengikuti perubahan atau pergantian NIC yang rusak, ini akan menimbulkan permasalahan dalam alamat logic, dengan diterapkannya IP address maka hal tersebut dapat diatasi, meskipun MAC address yang dimiliki NIC berubah dengan IP address yang sama tetap dapat digunakan pada seluruh NIC apapun jenis dan vendornya. Jadi penggunaan IP address memberikan kemudahan dalam network management system. 1.1 IP Network Addressing Mengubah Angka Binari ke Desimal Di dalam dunia sehari-hari, kita umumnya hanya mengenal angka decimal yang berupa angka 0 sampai 9. Namun di dalam dunia komputer, di samping angka decimal sering juga dipergunakan angka binary yang berupa angka 0 dan 1 serta angka hexadecimal yang terdiri atas angka 0 sampai F. Setiap angka binary 1 bergantung pada posisinya di dalam kelompok binarinya, memiliki nilai decimal tertentu seperti table di bawah ini. Binari Desimal Tabel Binary ke Desimal Contoh: Angka binary = 203 Jadi angka binary = angka decimal 203 Angka binary = 61 Jadi angka binary = angka decimal 61 Angka binary = 184 1

2 Angka binary = 175 Angka binary = 193 Angka binary = 217 Angka binary = Mengubah Angka Desimal ke Binari Cara menghitung nilai binary dari angka decimal yang diketahui adalah dengan me-de membagi angka decimal dengan angka 2 sambil memperhatikan hasil sisa pembagian. Contoh: Angka decimal : 2 = 101 sisa : 2 = 50 sisa 1 50 : 2 = 25 sisa 0 25 : 2 = 12 sisa 1 12 : 2 = 6 sisa 0 6 : 2 = 3 sisa 0 3 : 2 = 1 sisa 1 Angka binary adalah angka-angka sisa dibaca dari bawah, yaitu Jadi angka decimal 203 = angka binari Angka decimal : 2 = 32 sisa 0 32 : 2 = 16 sisa 0 16 : 2 = 8 sisa 0 8 : 2 = 4 sisa 0 4 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 Angka binary adalah angka-angka sisa dibaca dari bawah, yaitu Jadi angka decimal 64 = angka binary Angka decimal : 2 = 30 sisa 1 30 : 2 = 15 sisa 0 15 : 2 = 7 sisa 1 7 : 2 = 3 sisa 1 3 : 2 = 1 sisa 1 Angka binary adalah angka-angka sisa dibaca dari bawah, yaitu Jadi angka decimal 61 = angka binary

3 Angka decimal : 2 = 38 sisa 1 38 : 2 = 19 sisa 0 19 : 2 = 9 sisa 1 9 :2 = 4 sisa 1 4 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 Angka binary adalah angka-angka sisa dibaca dari bawah, yaitu Jadi angka decimal 77 = angka binary Angka decimal : 2 = 78 sisa 0 78 : 2 = 39 sisa 0 39 : 2 = 19 sisa 1 19 : 2 = 9 sisa 1 9 : 2 = 4 sisa 1 4 : 2 = 2 sisa 0 2 : 2 = 1 sisa 0 Angka binary adalah angka-angka sisa dibaca dari bawah, yaitu Jadi angka decimal 156 = angka binary Mengubah Angka Binari ke Hexadecimal Setiap angka hexadecimal 0 sampai F, masing-masing memiliki nilai ekivalen angka binary 4 bit sebagai berikut : Hexadesimal Binari A 1010 B 1011 C 1100 D 1101 E 1110 F 1111 Tabel Hexadesimal ke Binari Untuk mengubah angka binari ke hexadecimal, susun angka binari menjadi kelompok 4 bit. Mulai pengelompokan dari bit paling kanan ke kiri. Jika jumlah bit kelompok terakhir tidak cukup, tambahkan 0 untuk mencukupi 4 bit. Contoh: Angka binary D Jadi angka binari = angka hexadecimal 3D atau ASCII hexadecimal 0x3D Angka binary F 1 3

4 Jadi angka binari = angka hexadecimal 37F1 atau ASCII hexadecimal 0x37F1 Angka binary F F E Jadi angka binari = angka hexadecimal 3FFE atau ASCII hexadecimal 0x3FFE Angka binary B 4 8 Jadi angka binari = angka hexadecimal 7B48 atau ASCII hexadecimal 0x7B48 Angka binary D Jadi angka binari = angka hexadecimal 5D atau ASCII hexadecimal 0x5D Angka binary Jadi angka binari = angka hexadecimal 15 atau ASCII hexadecimal 0x15 Angka binary A F 8 Jadi angka binari = angka hexadecimal AF8 atau ASCII hexadecimal 0xAF8 Angka binary Jadi angka binari = angka hexadecimal 158 atau ASCII hexadecimal 0x Mengubah Angka Hexadesimal ke Binari Untuk mengubah angka hexadecimal ke binari, tulis nilai angka binari 4 bit ekivalen dengan angka hexadecimal diatasnya. Contoh: Angka hexadecimal 0xCB C B Jadi angka ASCII hexadecimal 0xCB = angka binari Angka hexadecimal 0xB4 B Jadi angka ASCII hexadecimal 0xB4 = angka binari Angka hexadecimal 0x37F1 3 7 F Jadi angka ASCII hexadecimal 0x37F1= angka binari Angka hexadecimal 0x AF82 A F

5 Jadi angka ASCII hexadecimal 0xAF82= angka binari Angka hexadecimal 0xD15 D Jadi angka ASCII hexadecimal 0xD15 = angka binari Angka hexadecimal 0xA7B A 7 B Jadi angka ASCII hexadecimal 0xA7B = angka binari Kelas-kelas IP Address Dalam tulisan ini IP address yang digunakan adalah IPv4 yang terdiri dari 32 bit bilangan binari, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri atas 8 bit (oktat) yang dipisah dengan tanda titik, sebagai Contohdi bawah ini : Atau dapat juga ditulis dalam bentuk empat kelompok angka decimal (0-255), misalnya : Secara simbolik, IP address tersebut dapat dituliskan sebagai empat kelompok angka sebagai berikut : W X Y Z Tabel Empat kelompok IP address IP address sebetulnya terdiri dari atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, yaitu network ID menentukan alamat jaringan, sedangkan host ID menentukan alamat host atau komputer. Oleh sebab itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Ini sama ibaratnya dengan alamat rumah anda yang terdiri atas nama jalan dan nomor rumah, yaitu network ID adalah nama jalan dan host ID adalah nomor rumah. Di dalam Contohini, network ID yang sering juga disebut network address adalah , sedangkan alamat lengkap atau IP address masing-masing host atau komputer adalah , , , , Gambar Jaringan dengan IP address Berapa jumlah kelompok angka yang termasuk network ID dan berapa yang termasuk host ID adalah bergantung pada kelas IP address yang digunakan Network ID Host ID Tabel Network ID dan Host ID 5

6 IP address dibagi dalam tiga kelas seperti table di bawah ini : Tabel Kelas-kelas IP address Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP address, maka setiap IP address harus memiliki subnet mask. Angka decimal 255 atau binary suatu default subnet mask menandakan bahwa oktat yang bersangkutan dari IP address adalah untuk network ID. Sedangkan angka decimal 0 atau binary default subnet mask menandakan bahwa oktat yang bersangkutan dari IP address adalah host ID. Dengan memperhatikan default subnet yang diberikan, kelas suatu IP address dapat diketahui. Selain ketiga kelas A, B, dan C yang sering digunakan, sebetulnya ada lagi kelas D dan E yang jarang dipakai. Kelas D dipergunakan untuk alamat-alamat multicast dan kelas E dipersiapkan untuk eksperimentasi.untuk dapat membedakan kelas satu dengan yang lainnya, maka dibuat beberapa peraturan sebagai berikut : Oktat pertama kelas A harus dimulai dengan angka binari 0 Oktat pertama kelas B harus dimulai dengan angka binari 10 Oktat pertama kelas C harus dimulai dengan angka binari 110 Oktat pertama kelas D harus dimulai dengan angka binari 1110 Oktat pertama kelas E harus dimulai dengan angka binari 1111 IP address masing-masing kelas harus dimulai dengan angka decimal atau binari tertentu pada oktat pertama. Berikut ini pengelompokan kelas pada IP address berdasarkan oktat pertama bilangan decimal dan binary : Tabel Kelompok oktat pertama dalam bentuk angka decimal dan binari Di samping itu, ada pula beberapa peraturan tambahan sebagai berikut yang perlu diketahui, yaitu : Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1 Sehingga dapat diketahui jumlah network ID dan jumalh host ID pada masing-masing kelas IP address : Tabel Jumlah network dan host kelas-kelas IP address 6

7 Dari table diatas dapat dilihat IP address kelas A memiliki jumlah Network ID yang paling sedikit dan jumlah Host ID yang paling banyak, kelas C memiliki jumlah Ntwork ID yang paling banyak dan jumlah Host ID yang paling sedikit. IP address dalam jaringan internet digunakan untuk memberikan alamat pada sebuah website atau situs, misal memliki IP address IP address yang digunakan dalam jaringan internet diatur oleh sebuah badan international yaitu Internet Assigned Number authority (IANA) atau lembaga-lembaga yang diberikan delegasi untuk mengelola domain. Seperti di Indonesia lembaga yang bertanggungjawab untuk pengelolaan domain adalah IANA atau PANDI hanya memberikan IP address untuk internet (domain) saja atau Network ID saja, sementara untuk Host ID diatur dan dikelola sepenuhnya oleh pemilik IP Address (domain) atau Network ID itu sendiri. IP address yang digunakan dalam jaringan internet berupa angka decimal dikonversi menjadi sebuah nama domain, nama domain atau Domain Name Server adalah sebuah system yang menyimpan tentang nama host maupun nama domain dalam bentuk basis data tersebar (distributed database) di dalam jaringan komputer dan internet. Agar dari suatu nama website dapat secara o-matis diketahui IP addreesnya, maka diperlukan suatu sistem penerjemah yang mengatur translasi antara nama website dengan IP addressnya. Pada jaringan yang menggunakan pro-col TCP/IP, sistem penerjemah ini disebut Domain Name System (DNS). Jadi nama website ditranslasikan oleh DNS sebagai IP Private Disamping itu, IANA atau Pandi menyediakan kelompok-kelompok IP address yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut IP Private Address (alamat pribadi) untuk dikelola sendiri. Berikut ini kelompok IP Private Address : Tabel Kelompok IP private address IP Private address ini hanya dapat digunakan untuk jaringan pribadi dan tidak dikenal oleh internet. 1.4 IP Broadcast Dalam IP address dikenal sebuah istilah yaitu IP Broadcast atau IP Address terakhir dalam suatu blok subnet. Dengan definisi sebagai berikut : Bit-bit dari Network ID maupun Host ID tidak boleh semuanya berupa angka binari 0 semua atau 1 semua, jika hal tersebut terjadi maka disebut flooded broadcast sebagai Contoh Jika Host ID semuanya angka binari 0 pada oktat terakhir misal maka IP address ini merupakan alamat Network ID bukan Host ID tapi disebut IP subnet Tabel IP Broadcast 7

8 1.5 Subnetting Jika kita memiliki suatu IP address kelas B dengan Network ID (IP Public) yang terkoneksi dengan internet dan ternyata kita memerlukan lebih dari satu Network ID untuk koneksi, maka kita harus melakukan pengajuan permohonan ke lembaga pengelola (IANA atau PANDI) untuk mendapatkan tambahan suatu IP Address yang baru, sedangkan IP Public tersebut jumlahnya terbatas hal ini dikarenakan menjamurnya situs-situs di internet. Untuk mengatasi ini dapat dikelola IP Address-nya secara mandiri dengan me-de subnetting dimana kegunaannya untuk memperbanyak Network ID dari satu Network ID yang telah kita miliki. Sebagai Contoh pertama : Network ID : Subnet mask : Perhitungan subnetnya adalah : IP address yang digunakan kelas B Hitung dengan rumus (256 angka octet yang ketiga pada subnet) = 64 Jadi kelompok subnet adalah kelipatan angka 64, yaitu 64, 128, 192 Dengan demikian subnet yang tersedia adalah : Sehingga kelompok IP address yang dapat digunakan adalah : Sebagai Contoh kedua : Network ID : Subnet mask : Perhitungan subnetnya adalah : IP address yang digunakan kelas B Hitung dengan rumus (256 angka octet yang ketiga pada subnet) = 32 Jadi kelompok subnet adalah kelipatan angka 32, yaitu 32, 64, 96, 128, 160, 192, 224 Dengan demikian subnet yang tersedia adalah :

9 Sehingga kelompok IP address yang dapat digunakan adalah : Sebagai Contoh ketiga : Network ID : Subnet mask : Perhitungan subnetnya adalah : IP address yang digunakan kelas C Hitung dengan rumus (256 angka octet yang ketiga pada subnet) = 16 Jadi kelompok subnet adalah kelipatan angka 16, yaitu 16, 32,48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, 240 Dengan demikian subnet yang tersedia adalah : Sehingga kelompok IP address yang dapat digunakan adalah :

10 Sebagai Contoh keempat : Network ID : Subnet mask : Perhitungan subnetnya adalah : IP address yang digunakan kelas C Hitung dengan rumus (256 angka octet yang ketiga pada subnet) = 8 Jadi kelompok subnet adalah kelipatan angka 8, yaitu 8, 16, 24, 32, 40, 48, 56, 64, 72, 80, 88, 96, 104, 112, 120, 128, 136, 144, 152, 160, 168, 176, 184, 192, 200, 208, 216, 224, 232, 240, 248 Dengan demikian subnet yang tersedia adalah :

11 Sehingga kelompok IP address yang dapat digunakan adalah : Sebagai Contoh kelima: Network ID : Subnet mask : Perhitungan subnetnya adalah : IP address yang digunakan kelas A Hitung dengan rumus (256 angka octet yang ketiga pada subnet) = 32 Jadi kelompok subnet adalah kelipatan angka 32, yaitu 32, 64, 96, 128, 160, 192,

12 Dengan demikian subnet yang tersedia adalah : Sehingga kelompok IP address yang dapat digunakan adalah : Sebagai Contoh keenam: Network ID : Subnet mask : Perhitungan subnetnya adalah : IP address yang digunakan kelas A Hitung dengan rumus (256 angka octet yang ketiga pada subnet) = 16 Jadi kelompok subnet adalah kelipatan angka 16, yaitu 16, 32,48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, 240 Dengan demikian subnet yang tersedia adalah :

13 Sehingga kelompok IP address yang dapat digunakan adalah : Dari Contohdi atas untuk menghitung jumlah subnet dapat menggunakan rumus : Menghitung jumlah subnet dengan rumus = 2 n Dimana n adalah # of bit mask atau banyaknya angka binari 1 pada oktat terakhir dari subnet untuk kelas A adalah 3 oktat terakhir, untuk kelas B adalah 2 oktat terakhir. Menghitung jumlah host per subnet dengan rumus = 2 N - 2 Dimana N adalah # of bit mask atau banyaknya angka binari 0 pada oktat terakhir subnet. Contoh pertama : Untuk kelas B dengan 3 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 3 N = 13 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 3 = 8 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 8190 Contoh kedua : Untuk kelas B dengan 4 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 4 N = 12 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 4 = 16 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 4094 Contoh ketiga : Untuk kelas B dengan 5 bit diselubung, subnet masknya adalah atau

14 Dari nilai di atas maka : n = 5 N = 11 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 5 = 32 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 2046 Contoh keempat : Untuk kelas B dengan 6 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 6 N = 10 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 6 = 64 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 1024 Contoh kelima : Untuk kelas C dengan 2 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 2 N = 6 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 2 = 4 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 62 Contoh keenam : Untuk kelas C dengan 3 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 3 N = 5 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 3 = 8 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 30 Contoh ketujuh : Untuk kelas C dengan 4 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 4 N = 4 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 4 = 16 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 14 14

15 Contoh kedelapan : Untuk kelas C dengan 5 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 5 N = 3 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 5 = 32 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 6 Contoh kesembilan : Untuk kelas C dengan 6 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 6 N = 2 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 6 = 64 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 2 Contoh kesepuluh : Untuk kelas A dengan 3 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 3 N = 21 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 3 = 8 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = Contoh kesebelas : Untuk kelas A dengan 4 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 4 N = 20 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 4 = 16 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = Contoh keduabelas : Untuk kelas A dengan 5 bit diselubung, subnet masknya adalah atau Dari nilai di atas maka : n = 5 N = 19 15

16 Jadi jumlah subnet = 2 n = 2 5 = 32 Jadi jumlah host per subnet = 2 N 2 = = Notasi dengan Prefix Dalam penulisan subnet ada yang menggunakan notasi prefix. Contoh: 1. IP address /21, dimana angka /21 adalah konversi dari bilangan decimal subnet menjadi bilangan binari dan merupakan banyaknya angka binari 1 pada subnet mask, yaitu atau / Decimal IP address /20, dimana angka /20 adalah konversi dari bilangan decimal subnet menjadi bilangan binari dan merupakan banyaknya angka binari 1 pada subnet mask, yaitu atau / Decimal IP address /27, dimana angka /27 adalah konversi dari bilangan decimal subnet menjadi bilangan binari dan merupakan banyaknya angka binari 1 pada subnet mask, yaitu atau / Decimal IP address /28, dimana angka /28 adalah konversi dari bilangan decimal subnet menjadi bilangan binari dan merupakan banyaknya angka binari 1 pada subnet mask, yaitu atau / Decimal IP address /29, dimana angka /29 adalah konversi dari bilangan decimal subnet menjadi bilangan binari dan merupakan banyaknya angka binari 1 pada subnet mask, yaitu atau / Decimal

17 1.7 Classless Inter-Domain Routing (CIDR) CIDR menggunakan network prefix dengan panjang tertentu. Prefix-length menentukan jumlah bit sebelah kiri yang akan dipergunakan sebagai network ID. Me-de CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Sebelum kita melakukan perhitungan IP address menggunakan me-de CIDR, berikut ini adalah nilai subnet yang dapat dihitung dan digunakan. Tabel Subnet Mask dan CIDR Catatan penting dalam subnetting ini adalah penggunaan oktat pada subnet mask dimana : Untuk IP address kelas C yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada oktat terakhir karena pada IP address kelas C subnet mask defaultnya adalah Untuk IP address kelas B yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 2 oktat terakhir karena pada IP address kelas B subnet mask defaultnya adalah Untuk IP address kelas A yang dapat dilakukan CIDR-nya adalah pada 3 oktat terakhir karena pada IP address kelas A subnet mask defaultnya adalah Contoh Pertama : IP address /20 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 n ) = ( 2 4 ) = 16 subnet Dimana x adalah banyaknya angka binari 1 pada subnet mask di 2 oktat terakhir /20, yang kita ubah adalah /20 menjadi bilangan binari 1 sebanyak 20 digit sehingga dan jumlah angka binari pada 2 oktat terakhir adalah 4 digit. Menghitung jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 4094 host Dimana N adalah banyaknya angka binari 0 pada subnet mask di 2 oktat terakhir dan jumlah angka binari pada 2 oktat terakhir adalah 12 digit. Blok subnet : = 16 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224,

18 Subnet ID Range Broadcast Contoh Kedua : IP address /19 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 n ) = ( 2 3 ) = 8 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 8190 host Blok subnet : = 32 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, Contoh Ketiga : IP address /18 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 n ) = ( 2 2 ) = 4 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = host 18

19 Blok subnet : = 64 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 64, 128, 192 Subnet ID Mask Host Range Broadcast Contoh Keempat : IP address /26 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 x ) = ( 2 2 ) = 4 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 62 host Blok subnet : = 64 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 64, 128, Contoh Kelima : IP address /27 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 x ) = ( 2 3 ) = 8 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 32 host Blok subnet : = 32 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192,

20 Contoh Keenam : IP address /28 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 x ) = ( 2 4 ) = 16 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = 14 host Blok subnet : = 16 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 16, 32, 48, 64, 80, 96, 112, 128, 144, 160, 176, 192, 208, 224, ContohKetujuh : IP address /10 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 x ) = ( 2 2 ) = 4 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = host Blok subnet : = 64 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 64, 128,

21 ContohKedelapan : IP address /11 / Decimal Menghitung jumlah subnet dengan rumus (2 x ) = ( 2 3 ) = 8 subnet Jumlah host per subnet = 2 N 2 = = host Blok subnet : = 32 Jadi blok subnetnya secara lengkap adalah 0, 32, 64, 96, 128, 160, 192, Variable Length Subnet Maks (VLSM) VLSM menggunakan me-de yang berbeda dengan memberikan suatu network address lebih dari satu subnet mask. Jika menggunakan CIDR dimana suatu Network ID hanya memiliki satu subnet mask saja, perbedaan yang mendasar disini juga adalah terletak pada pembagian blok, pembagian blok VLSM bebas dan hanya dilakukan oleh si pemilik Network Address yang telah diberikan kepadanya atau dengan kata lain sebagai IP address local dan IP Address ini tidak dikenal dalam jaringan internet, namun tetap dapat melakukan koneksi kedalam jaringan internet, hal ini terjadi dikarenakan jaringan internet hanya mengenal IP Address berkelas. Tahapan perihitungan menggunakan VLSM, IP address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. ContohPertama : IP address /20 /20 = = Jumlah subnet = (2 x ) = ( 2 4 ) = 16 subnet Jumlah angka binari 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4. 21

22 Maka blok tiap subnetnya : Subnet ID Host Range Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu /20 kemudian nilai subnet diubah tergantung kebutuhan misal kita gunakan /24, maka menjadi /24 : VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 VLSM /24 Selanjutnya kita ambil kembali nilai dari subnet VLSM 1-1 yaitu /24 kita pecah menjadi 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada network ID yang kita ubah menjadi 8 blok kelipatan 32 sehingga didapat : VLSM /27 VLSM /27 VLSM /27 VLSM /27 VLSM /27 VLSM /27 VLSM /27 VLSM /27 ContohKedua : Network ID : /24 Tentukan : 100 host 60 host 22

23 25 host 14 host 5 host 4 host 100 host = /25 = = = = 126 Subnetwork = /25 = = host = /26 = = Subnetwork = /26 = = host = /27 = = = = 30 Subnetwork = /27 = = host = /28 = = = = 14 Subnetwork = /28 = = host = /29 = = = = 6 Subnetwork = /29 = =

24 4 host = /29 = = = = 6 Subnetwork = /29 = = ContohKetiga : Network ID : /24 Tentukan : 50 host 25 host 19 host 10 host 5 host 50 host = /26 = = = = 62 Subnetwork = / host = /27 = = = = 30 Subnetwork = / host = /27 = = = = 30 Subnetwork = / host = /28 = = = = 14 Subnetwork = /28 24

25 host = /29 = = = = 6 Subnetwork = /

Davit Kurniawan

Davit Kurniawan Metode IP Address Lanjutan VLSM Variable Length Subnet Mask Davit Kurniawan davit@davitkurniawan.web.id http://davitkurniawan.web.id Lisensi Dokumen: Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan,

Lebih terperinci

9/27/2013. Elisabeth,S.Kom -FTI UAJM. Pertemuan 5. Subnetting

9/27/2013. Elisabeth,S.Kom -FTI UAJM. Pertemuan 5. Subnetting Pertemuan 5 Subnetting 1 Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan Network ID 222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu Netwok ID, maka organisasi tersebut harus mengajukan permohonan ke Internet

Lebih terperinci

MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK

MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK MODUL 3 SUBNETTING & PENGATURAN IP PADA LOKAL AREA NETWORK TUJUAN PRAKTIKUM : 1. Memahami Format IP Addressing versi 4 beserta pembagian kelasnya. 2. Memahami Subnetting Classfull & Classless secara CIDR

Lebih terperinci

Andi Dwi Riyanto, M.Kom

Andi Dwi Riyanto, M.Kom IP Address (Ipv4) terdiri dari 32 bit angka biner yang dituliskan dalam bentuk empat kelompok dan masingmasing kelompok terdiri dari delapan (oktat) bit yang dipisahkan oleh tanda titik 11000000.10101000.00000000.00000001

Lebih terperinci

IP ADDRESS : Jenis-jenis IP Address terdiri dari :

IP ADDRESS : Jenis-jenis IP Address terdiri dari : IP ADDRESS : Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini semakin meningkat. Kebutuhan atas penggunaan bersama resources yang ada dalam jaringan baik software maupun

Lebih terperinci

Subnetting. Pertemuan XI. Contoh Subneting 1

Subnetting. Pertemuan XI. Contoh Subneting 1 Subnetting Pertemuan XI Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan Network ID 222.124.14.0 memerlukan lebih dari satu Netwok ID, maka organisasi tersebut harus mengajukan permohonan ke Internet

Lebih terperinci

PENGANTAR SUBNETTING II

PENGANTAR SUBNETTING II 3 PENGANTAR SUBNETTING II LABORATORIUM LANJUT SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN III PENGANTAR SUBNETTING PART II I. Tujuan Praktikum : Memahami Konsep Dasar Subnetting

Lebih terperinci

Pertemuan XII. Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C)

Pertemuan XII. Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C) Pertemuan XII Subnetting Cara Cepat I (IP Kelas C) Subnetting #1 IPv4 hanya terdiri atas 32 bit sehingga pengalamatannya sangat terbatas, dengan makin bertambahnya jumlah pengguna jaringan dibuatlah suatu

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4)

Jaringan Komputer. Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Jaringan Komputer Pengalamatan Logis Internet Protocol versi 4 (IPV4) Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan

Lebih terperinci

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI

NETWORK LAYER. Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI NETWORK LAYER Lapisan jaringan atau Network layer adalah lapisan ketiga dari bawah dalam model referensi jaringan OSI Lapisan ini bertanggung jawab untuk melakukan beberapa fungsi berikut : Pengalamatan

Lebih terperinci

BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM

BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM BAB 3: IPV4 SUBNETTING & VLSM Reza Aditya Firdaus Cisco Certified Network Associate R&S Dasar Subnetting Fungsi dari subnetting adalah: Mengurangi trafik jaringan Performa jaringan teroptimasi Management

Lebih terperinci

BAB IV INTERNET PROTOCOL

BAB IV INTERNET PROTOCOL BAB IV INTERNET PROTOCOL IP adalah standard protokol dengan nomer STD 5. Standar ini juga termasuk untuk ICMP, dan IGMP. Spesifikasi untuk IP dapat dilihat di RFC 791, 950, 919, dan 992 dengan update pada

Lebih terperinci

IP Address & Subnetting

IP Address & Subnetting IP Address dan Subnetting 1 IP Address & Subnetting Agar unik setiap computer yang terkoneksi ke Internet diberi alamat yang berbeda. Alamat ini supaya seragam seluruh dunia maka pemberian alamat IP address

Lebih terperinci

Penggunaan IP Address

Penggunaan IP Address SUBNETTING Penggunaan IP Address Host ID (Nilai IP yang menunjukan bagian alamat host) Net ID (Nilai IP yang menunjukan bagian alamat jaringan) Alamat Host (komputer, router), nilai IP (Net ID + Host

Lebih terperinci

PENGANTAR SUBNETTING

PENGANTAR SUBNETTING 2 PENGANTAR SUBNETTING LABORATORIUM LANJUT SISTEM KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS GUNADARMA PERTEMUAN II PENGANTAR SUBNETTING PART I I. Tujuan Praktikum : Memahami Konsep Dasar Subnetting Memahami

Lebih terperinci

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan

Modul 3. Praktikkum Subnetting. A. Tujuan Modul 3 Praktikkum Subnetting A. Tujuan Setelah Praktikum ini mahasiswa di harapkan dapat : 1 ) Memahami Koneksi dan Implementasi Subnet berikut konsep IPV 4 dan kelasnya 2 ) Membangun Koneksi antar Subnet

Lebih terperinci

IP Address dan Pengkabelan

IP Address dan Pengkabelan LAPORAN PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER IP Address dan Pengkabelan Disusun untuk memenuhi laporan Praktikum Mata Kuliah Jaringan Komputer Disusun Oleh : Baiq Syafira Noor Z 11520249004 Aditya Jantra Madana

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4

JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 JARINGAN KOMPUTER IP VERSI 4 IP Versi 4 IP Address merupakan pengenal yang digunakan untuk memberi alamat pada tiap tiap komputer dalam jaringan. Format IP Address adalah bilangan 32 bit yang tiap 8 bitnya

Lebih terperinci

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING

KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Tugas I Jaringan Multimedia KONSEP IP ADDRESS DAN PERHITUNGAN SUBNETTING Oleh : PUTU NOPA GUNAWAN NIM : D411 10 009 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin 2013 1 A. Pendahuluan Teknologi

Lebih terperinci

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad

IP Addressing. Oleh : Akhmad Mukhammad IP Addressing Oleh : Akhmad Mukhammad Objektif Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka desimal. Mampu mengklasifikasikan tipe IP address dan mengetahui penggunaannya

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING ruliriki@gmail.com Why? Sebenarnya subnetting itu apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Jalan bernama Gatot Subroto terdiri

Lebih terperinci

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

IP Address. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya IP Address Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya 1 Pendahuluan Salah satu aturan yang ada pada jaringan TCP/IP adalah pengalamatan, setiap komputer yang terkoneksi

Lebih terperinci

SUBNETTING IP ADDRESS

SUBNETTING IP ADDRESS SUBNETTING IP ADDRESS 1 Menghitung Subnetting IP Address Berikut ini kita akan membahas tentang perhitungan subnetting, perhitungan subnetting bias dilakukan dengan dua cara, yaitu cara binary yang relative

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pertemuan 2 & 3 Revisi : 01 Tgl : 5 Maret 2012 Hal 1 dari 12 1. Tujuan a. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. b. Memahami konsep alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing

Lebih terperinci

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING

IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING IP (INTERNET PROTOCOL) ADDRESSING DEFINISI IP (Internet Protocol) adalah alamat logika yang diberikan pada peralatan jaringan menggunakan protocol TCP/IP IP ADDRESING 1. Deretan bil. unik yg meng identifikasi

Lebih terperinci

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1.

IP address adalah sistem pengalamatan pada TCP/IP yang tersusun atas 32 bit angka biner, angka yang hanya dapat bernilai 0 atau 1. Setiap perangkat jaringan baik komputer, router, ataupun yang lain harus memiliki identitas yang unik. Pada layer network, paket-paket komunikasi data memerlukan alamat pengirim dan alamat penerima dari

Lebih terperinci

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting

Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting Laporan Pratikum Instalasi Jaringan Komputer Subnnetting Nama : Ria Permata Sari NIM : 1107020 Prodi : Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang 2013 A. TUJUAN

Lebih terperinci

IP Address, CIDR dan VLSM Oleh : Tim Jarkom

IP Address, CIDR dan VLSM Oleh : Tim Jarkom IP Address, CIDR dan VLSM Oleh : Tim Jarkom I. Tujuan Praktikum 1. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. 2. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM. 3. Memahami

Lebih terperinci

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing)

1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) 1. Mengetahui 3 tipe komunikasi TCP/IP 2. Mengetahui kelas IP Address 3. Menghitung subnetting (Classless Addressing) Dalam TCP/IP dikenal 3 tipe komunikasi : Unicast Broadcast Multicast Pada komunikasi

Lebih terperinci

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING

PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING 4 PENGALAMATAN IP DAN SUBNETTING Modul ini membahas tentang pengalamatan IP dan melakukan subnetting untuk membuat collision domain yang baru. Subnetting dilakukan dengan membagi alamat IP dari sebuah

Lebih terperinci

- FREE EDITION - BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI

- FREE EDITION - BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI BUKU JAGO SUBNETTING MOHAMMAD AFDHAL JAUHARI BUKU JAGO SUBNETTING Oleh: Mohammad Afdhal Jauhari Tebal Software : 177 halaman : Adobe InDesign CS6 Disusun di

Lebih terperinci

Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik. Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP,

Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik. Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP, Pertemuan-5. IP Address and Subnet Address Pengalamatan IP Di dalam jaringan TCP/IP setiap terminal diidentifikasi dengan sebuah alamat IP unik. Kecuali Router dapat memiliki lebih dari sebuah alamat IP,

Lebih terperinci

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam

DASAR JARINGAN. TCP (Transmission Control Protocol) merupakan protokol (penterjemah) dalam DASAR JARINGAN Jaringan komputer merupakan fungsi / proses pengiriman data antara satu komputer menuju komputer lainnya. dalam jaringan komputer kita sering mendengar istilah tentang TCP/IP. Lalu apakah

Lebih terperinci

IP Address and Subnet Address

IP Address and Subnet Address Komunikasi Data & Jaringan HO-05 IP Address and Subnetting Sudirman S.Kom IP Address and Subnet Address SUDIRMAN S.Kom Email : sudirmanart@gmail.com Website : http://dirboyz.esy.es Pengalamatan IP Di dalam

Lebih terperinci

Figure 3.1 Format datagram IP

Figure 3.1 Format datagram IP 3.1 Tujuan Mengetahui bagaimana TCP/IP mengidentifikasi jaringan Mengetahui bagaimana netmask menentukan range IP address Mengetahui fungsi kerja subnetting 3.2 Teori Dasar Dalam melakukan pengiriman data

Lebih terperinci

Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1

Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1 Cara Cepat Belajar Mneghitung Subnetting IP Address Bagian 1 Subnetting sering diartikan sebagai metode yang dilakukan untuk membagi blok setiap alamat IP address menjadi beberapa blok IP address. Dari

Lebih terperinci

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom IP ADDRESSING & SUBNETTING M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom PENGALAMATAN IP Setiap perangkat memiliki 2 pengalamatan: MAC address phisik IP Address logika o IP address pengalamatan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM IP

LAPORAN PRAKTIKUM IP PEND. TEKNIK INFORMATIKA KELAS E1 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2012 LAPORAN PRAKTIKUM IP ADDRESS DAN PENGKABELAN Laporan ini guna memenuhi tugas mata kuliah Praktik Jaringan Komputer Disusun Oleh : Laporan

Lebih terperinci

PEMANFAATAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DAN PENGHEMATAN HOST DENGAN METODE VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM)

PEMANFAATAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DAN PENGHEMATAN HOST DENGAN METODE VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM) Udin Sidik Sidin, Pemanfaatan VLAN dan Penghematan HOST dengan Metode VLSM PEMANFAATAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DAN PENGHEMATAN HOST DENGAN METODE VARIABLE LENGTH SUBNET MASK (VLSM) Udin Sidik

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha.

Jaringan Komputer. IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha. Jaringan Komputer IP Addressing (IPV4 dan IPV6) Adhitya Nugraha adhitya@dsn.dinus.ac.id Fasilkom 1/20/2015 Objectives Memahami struktur IP address dan mampu melakukan konversi angka biner 8-bit dan angka

Lebih terperinci

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP

Gambar 11. Perbandingan Arsitektur OSI dan TCP/IP Protocol adalah sekumpulan peraturan atau perjanjian yang menentukan format dan transmisi data. Layer n di sebuah komputer akan berkomunikasi dengan layer n di komputer yang lain. Peraturan dan perjanjian

Lebih terperinci

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi

9/6/2014. Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 3. Sesi 8. Referensi Sesi 8 Pengalamatan IP Danny Kriestanto 2 Tujuan Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan 1 Sub Pokok Bahasan 2 Sub Pokok Bahasan 3 Referensi Kode MK : MI Revisi Terakhir : 3 Memperkenalkan klasifikasi IP berdasarkan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer: Ch. 3 Network Protocols and Communications

Jaringan Komputer: Ch. 3 Network Protocols and Communications 1 Ch. 3 Network Protocols and Communications Jaringan Komputer: IPv4 Addresses and IP Address v4.0 The Subnet Mask 2 Hardware Addressing. Hardware addressing (pengalamatan perangkat keras) digunakan untuk

Lebih terperinci

Subnetting. Contoh analogi :

Subnetting. Contoh analogi : Subnetting Contoh analogi : Jalan bernama Gatot Subroto terdiri dari beberapa rumah bernomor 01-08, dengan rumah nomor 08 adalah rumah Ketua RT yang memiliki tugas mengumumkan informasi apapun kepada seluruh

Lebih terperinci

Modul Praktikum Subnet dan Supernet

Modul Praktikum Subnet dan Supernet Modul Praktikum Subnet dan Supernet Modul Praktikum Authored by : Laboratorium Jaringan Komputer Program Ilmu Komputer Universitas Pendidikan Indonesia 1. Subnetting Subnetting adalah teknik atau metode

Lebih terperinci

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan

Untuk memperbanyak network ID dari suatu network id yang sudah ada, dimana sebagaian host ID dikorbankan untuk digunakan dalam membuat ID tambahan Kita juga harus menguasai konsep subnetting untuk mendapatkan IP address baru, dimana dengan cara ini kita dapat membuat network ID baru dari suatu network yang kita miliki sebelumnya. Subnetting digunakan

Lebih terperinci

Jaringan Komputer. CIDR (Classles Inter Domain Routing) Joko Christian, S.Kom

Jaringan Komputer. CIDR (Classles Inter Domain Routing) Joko Christian, S.Kom Jaringan Komputer CIDR (Classles Inter Domain Routing) Joko Christian, S.Kom Latar Belakang Classless Inter Domain Routing diadopsi untuk membantu mengurangi beban pada router backbone (misalnya pada router

Lebih terperinci

Praktikum Jaringan Komputer

Praktikum Jaringan Komputer Praktikum Jaringan Komputer Pengenalan IP dan Subnetting LABORATORIUM TEKNIK INFORMATIKA UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2014 Daftar Isi Daftar Isi... i Internet Protocol ( IP )... 1 Sejarah IP Address...

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Pertemuan 2 & 3 Revisi : 00 Tgl : 11 Maret 2012 Hal 1 dari 7 1. Tujuan a. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. b. Memahami konsep teknik subnetting menggunakan metode VLSM. c. Memahami

Lebih terperinci

IP Address dan Pengkabelan (2) Oleh : Tim Jarkom

IP Address dan Pengkabelan (2) Oleh : Tim Jarkom IP Address dan Pengkabelan (2) Oleh : Tim Jarkom I. Tujuan Praktikum 1. Mampu melakukan konfigurasi IP Address di komputer jaringan. 2. Memahami konsep alokasi IP Public dengan metode Classless Addressing

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING ruliriki@gmail.com Why? Apa dan kenapa harus dilakukan? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan analogi sebuah jalan. Why? Problem Ketika rumah di wilayah itu makin banyak, Apakah

Lebih terperinci

CARA MENGHITUNG IP ADDRESS, SUBNET MASK DAN NET ID April 18, 2014 Leave a comment

CARA MENGHITUNG IP ADDRESS, SUBNET MASK DAN NET ID April 18, 2014 Leave a comment CARA MENGHITUNG IP ADDRESS, SUBNET MASK DAN NET ID April 18, 2014 Leave a comment Konsep Subnetting Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga

Lebih terperinci

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom

IP ADDRESSING & SUBNETTING. M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom IP ADDRESSING & SUBNETTING M. Teguh Kurniawan Fakultas Rekayasa Industri Universitas Telkom PENGALAMATAN IP Setiap perangkat memiliki 2 pengalamatan: MAC address phisik IP Address logika o IP address pengalamatan

Lebih terperinci

Dasar Perhitungan. Basis Bilangan 2 (Biner) Badiyanto, S.Kom., M.Kom STMIK AKAKOM Yogyakarta Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1

Dasar Perhitungan. Basis Bilangan 2 (Biner) Badiyanto, S.Kom., M.Kom STMIK AKAKOM Yogyakarta Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1 Badiyanto, S.Kom., M.Kom STMIK AKAKOM Yogyakarta Dasar Perhitungan Basis Bilangan (Biner) Basis bilangan hanya ada dua nilai 0 dan 1 DESIMAL BINER DESIMAL BINER 0 0 11 1011 1 1 1 1100 10 13 1101 3 11 14

Lebih terperinci

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM

IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address OLEH: ADI SETIAWAN, S.KOM IP Address IP Address (Internet protocol Address) merupakan deretan angka biner antara 32 bit sampai dengan 128 bit yang digunakan sebagai alamat identifikasi untuk

Lebih terperinci

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 SILABUS MATAKULIAH Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013 A. Identitas 1. Nama Matakuliah : A22.53110/ Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer 2. Program Studi : Teknik Informatika-D3 3. Fakultas

Lebih terperinci

IP address IP address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda titik(.) atau dot di setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit ini untuk selanjutnya disebut dengan oktet. Bentuk biner adalah sebagai

Lebih terperinci

Universitas Indraprasta PGRI / Teknik Informatika. CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : Subnet Mask :

Universitas Indraprasta PGRI / Teknik Informatika. CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : Subnet Mask : CONTOH 1 : IP Address : Kelas C IP Address : 222.124.14.0 Subnet Mask : 255.255.255.0 1 IP Address & Subnet Mask ditulis dalam bentuk angka biner : Cara membuat Subnet-Subnet baru dari IP Address yang

Lebih terperinci

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP

Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP 2 Pengalamatan IP (IP Addressing) dan Konfigurasi TCP/IP A. TUJUAN Setelah praktikum ini, praktikan diharapkan dapat: 1. Mengetahui jenis-jenis (klasifikasi) alamat IP. 2. Mempraktekkan cara setting dan

Lebih terperinci

Why do we need Subnets

Why do we need Subnets SOLUSI Sebuah perusahan IT bernama PT. Majuterus hendak membangun jaringan internet yang terdiri atas 4 buah divisi. Divisi marketing, divisi produk, divisi IT dan divisi keungan. Total IP address yang

Lebih terperinci

Muhamad Husni Lafif. Perhitungan Tentang Subnetting. Lisensi Dokumen:

Muhamad Husni Lafif. Perhitungan Tentang Subnetting.  Lisensi Dokumen: Muhamad Husni Lafif muhamadhusnilafif@yahoo.com http://royalclaas.blogspot.com Perhitungan Tentang Subnetting Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN SUBNETTING

PENGHITUNGAN SUBNETTING PENGHITUNGAN SUBNETTING Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting

Lebih terperinci

Memahami IP Address 17 th of November 2001

Memahami IP Address 17 th of November 2001 Memahami IP Address 17 th of November 2001 Husni@Lunix96.Net IP atau Internet Protocol mendefinisikan bagaimana informasi dilewatkan antar sistem di Internet. IP Address atau Alamat IP adalah suatu deretan

Lebih terperinci

Subnetting. Dua alasan utama melakukan subnetting: 1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien.

Subnetting. Dua alasan utama melakukan subnetting: 1. Mengalokasikan IP address yang terbatas supaya lebih efisien. Subnetting Subnetting adalah sebuah teknik yang mengizinkan para administrator jaringan untuk memanfaatkan 32 bit IP address yang tersedia dengan lebih efisien. Teknik subnetting membuat skala jaringan

Lebih terperinci

Pertemuan XI. IP Address

Pertemuan XI. IP Address Pertemuan XI IP Address IP Address #1 Badan yang mengatur pemberian IP Address & mengkoordinasikan DNS serta pendelegasian nama domain Internet di seluruh dunia adalah Internet Assigned Number Authority

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5)

JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5) JARINGAN KOMPUTER Alokasi IP Address (pertemuan 5) Joko Christian,S.kom CONTENT 1. Refresh konversi biner ke desimal 2. Pemahaman struktur IP address versi 4 3. Memahami Network prefix 4. Alokasi IP address

Lebih terperinci

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014

MODUL 03 PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014 MOD 03 DUL PRAKTIKUM TIM ASISTEN SISTEM OPERASI 2014 Manajemen Jaringan pada Sistem Operasi 1. Tujuan a. Mahasiswa mampu memahami konsep jaringan pada sistem operasi b. Mahasiswa mampu melakukan setting

Lebih terperinci

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : A22.53110 / Pengantar Sistem Operasi dan Jaringan Komputer Revisi ke : 0 Satuan Kredit Semester : 2 SKS Tgl revisi : Agustus

Lebih terperinci

Tugas Jaringan Komputer

Tugas Jaringan Komputer Tugas Jaringan Komputer Soal 1. Jelaskan perbedaan antara model jaringan OSI dan TCP/IP 2. Jelaskan fungsi tiap layer pada model TCP/IP! 3. Apa yang dimaksud Protocol? 4. Jelaskan tentang konsep class

Lebih terperinci

IP Address dan Netmask

IP Address dan Netmask IP Address dan Netmask Email : izzudin@uny.uny.ac.id Packet Propagation and Switching Within a Router Skema IP Addressing IP Address terdiri 32 bits. Terbagi menjadi dua bagian Bagian networkid dan Bagian

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. INTERNET PROTOKOL dan NETMASK. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

JARINGAN KOMPUTER. INTERNET PROTOKOL dan NETMASK. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs JARINGAN KOMPUTER INTERNET PROTOKOL dan NETMASK Pertemuan 3 Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail:

Lebih terperinci

IP Addressing. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc.

IP Addressing. Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. IP Addressing Ir. Risanuri Hidayat, M.Sc. Host Addressing Network 1 1 12 11 12 2 7 10 7 7 Network 2 3 Network 3 1 19 October 2010 IP Addressing 2 Host Addressing Setiap host di dalam suatu network punya

Lebih terperinci

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN

Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN Melakukan Perbaikan dan atau Setting Ulang Koneksi Jaringan MENJELASKAN LANGKAH PERSIAPAN SETTING ULANG KONEKSI JARINGAN IP Address IP address adalah alamat/identitas yang diberikan pada jaringan komputer

Lebih terperinci

Olivia Kembuan, M.Eng PTIK - UNIMA

Olivia Kembuan, M.Eng PTIK - UNIMA Olivia Kembuan, M.Eng PTIK - UNIMA Latar Belakang Apabila suatu organisasi memiliki IP Address dengan Network ID tertentu memerlukan lebih dari satu Netwok ID, maka organisasi tersebut harus mengajukan

Lebih terperinci

TUGAS MAKALAH SUBNETTING

TUGAS MAKALAH SUBNETTING TUGAS MAKALAH SUBNETTING Disusun Oleh : PUTRI HARFINDRANI 095623247 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DIII MANAJEMEN INFORMATIKA UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2012 A. Pengertian Subnetting Subnetting

Lebih terperinci

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal

Pengalamatan IP. Urutan bit Desimal Pengalamatan IP IP adalah protokol TCP/IP yang paling sesuai dengan layer 3 dalam model networking OSI. IP menetapkan pengalamatan, seperti juga routing. Seperti layanan pos, IP menetapkan alamat sehingga

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs

JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING. Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs JARINGAN KOMPUTER SUBNETTING Pertemuan 05-0606 Zaid Romegar Mair, S.T., M.Cs PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA Jl. Kolonel Wahid Udin Lk. I Kel. Kayuara, Sekayu 30711 web:www.polsky.ac.id mail: polsky@polsky.ac.id

Lebih terperinci

Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4

Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4 Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4 Network Fundamentals Chapter 6 1 Tujuan Menjelaskan struktur pengalamatan IPv4 dan menunjukkan kemampuan untuk mengkonversi antara 8-bit biner dan bilangan desimal.

Lebih terperinci

Konsep Subnetting, Siapa Takut?

Konsep Subnetting, Siapa Takut? Konsep Subnetting, Siapa Takut? Subnetting adalah termasuk materi yang banyak keluar di ujian CCNA dengan berbagai variasi soal. Juga menjadi momok bagi student atau instruktur yang sedang menyelesaikan

Lebih terperinci

9/27/2013. Elisabeth, S.Kom. Pertemuan IV. IP Address

9/27/2013. Elisabeth, S.Kom. Pertemuan IV. IP Address Pertemuan IV IP Address 1 Badan yang mengatur pemberian IP Address & mengkoordinasikan DNS serta pendelegasian nama domain Internet di seluruh dunia adalah Internet Assigned Number Authority / IANA (http://www.iana.org)

Lebih terperinci

LEBIH MENGENAL PROSES SUBNNETING

LEBIH MENGENAL PROSES SUBNNETING LEBIH MENGENAL PROSES SUBNNETING Reza Kurniawan Reza.kurniawan@raharja.info Abstrak Semakin banyak nya pengguna perangkat computer dan smarphone yang menggunakan Ip address, membuat jumlah Ip semakin lama

Lebih terperinci

CIDR DAN VLSM. Budhi Irawan, S.Si, M.T

CIDR DAN VLSM. Budhi Irawan, S.Si, M.T CIDR DAN VLSM Budhi Irawan, S.Si, M.T Pertimbangan Pengembangan Jaringan 1. Berapa jumlah total subnet yang dibutuhkan saat ini. 2. Berapa jumlah total subnet yang dibutuhkan untuk masa mendatang. 3. Berapa

Lebih terperinci

PENGALAMATAN JARINGAN MENGGUNAKAN IPV4

PENGALAMATAN JARINGAN MENGGUNAKAN IPV4 PENGALAMATAN JARINGAN MENGGUNAKAN IPV4 Pengalamatan Jaringan Menggunakan IPv4 Network Fundamentals Chapter 6 1 Tujuan Menjelaskan struktur pengalamatan IPv4 dan menunjukkan kemampuan untuk mengkonversi

Lebih terperinci

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment

UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment UNIT I IP Address, Subnetting, VLSM dan IP Assignment I. Pendahuluan IP address digunakan sebagai alamat dalam hubungan antar host di internet sehingga merupakan sebuah sistem komunikasi yang universal

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network)

BAB III LANDASAN TEORI Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network) BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Virtual Local Area Network 3.1.1 Sejarah Perkembangan VLAN (Virtual Local Area Network) Pemanfaatan teknologi jaringan komputer sebagai media komunikasi data hingga saat ini

Lebih terperinci

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol

TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol TCP/IP Transmission Control Protocol/ Internet Protocol Protokol untuk komunikasi dalam jaringan komputer yang mendukung platform open source dan closed source. Bisa digunakan mulai tingkat LAN dengan

Lebih terperinci

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX

MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX MODUL 3 SUBNETTING DAN PENGATURAN IP PADA LINUX PENDAHULUAN Untuk berkomunikasi dengan host lain didalam suatu jaringan, sebuah host harus mempunyai IP (Internet Protocol) address. Pada praktikum ini,

Lebih terperinci

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6

NETWORK LAYER Cont IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 NETWORK LAYER Cont { IP6, FORMAT IP6, JENIS IP6 IPv6 Definisi IPv6 Pengalamatan yang merupakan pengembangan dari IPv4 untuk mengantisipasi perumbuhan penggunaan internet yang kian pesat, diperlukan sistem

Lebih terperinci

Apakah IP address? Notasi Dotted Decimal. IP Address. Struktur IP address Classful IP addresses

Apakah IP address? Notasi Dotted Decimal. IP Address. Struktur IP address Classful IP addresses IP Address Struktur IP address Classful IP addresses 3. IP Address Batasan dan Masalah dg Classful IP Addresses Subneting CIDR IP version 6 Addressing Jaringan Komputer Teknik Komputer Susmini I. Lestariningati,

Lebih terperinci

IP ADDRESS UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 7. JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi

IP ADDRESS UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 7. JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi IP ADDRESS UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA CHAPTER 7 JARINGAN KOMPUTER Program Sarjana - Sistem Informasi Bab 7 7.0 Pengantar 7.1 Alamat Jaringan IPv4 7.2 Alamat IPv6 Jaringan 7.3 Verifikasi Konektivitas

Lebih terperinci

TCP/IP and IP Address Concepts

TCP/IP and IP Address Concepts Modul 12: TCP/IP and IP Address Concepts Overview Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) Model merupakan model komunikasi data yang dikempangkan oleh US Department of Defense (DoD). Pada

Lebih terperinci

IP ADDRESS DAN SUBNETTING

IP ADDRESS DAN SUBNETTING IP ADDRESS DAN SUBNETTING IP ADDRESS dan SUBNETTING IP ADDRESS IP address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi pc yang sedang berhubungan dengan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP.

Lebih terperinci

IP ADDRESS dan SUBNETTING

IP ADDRESS dan SUBNETTING IP ADDRESS dan SUBNETTING IP ADDRESS IP address atau alamat IP ibarat sebuah tanda pengenal bagi pc yang sedang berhubungan dengan jaringan yang menggunakan protocol TCP/IP. IP address terdiri dari 32

Lebih terperinci

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static Studi Kasus Subnetting dan Routing Static Soal Suatu ketika anda di minta untuk membuat sebuah jaringan dengan topologi sebagai berikut : Jaringan diatas masih belum sempurna, sempurnakan dengan beberapa

Lebih terperinci

»IP Addressing & Subnetting. Nyoman Suryadipta

»IP Addressing & Subnetting. Nyoman Suryadipta »IP Addressing & Subnetting Nyoman Suryadipta www.facebook.com = Facebook.com = web Server = IP Public = Public Access Facebook Datacenter = Thousand servers = Thousand IP Public IP Address Internet Protocol

Lebih terperinci

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh :

Konsep Bilangan Biner & Desimal. Contoh : Dasar TCP/IP Konsep Bilangan Biner & Desimal Contoh : Perhatikan bagan berikut : Kemudian bagan berikut : Sekarang anda coba konversikan bilangan biner 00110010 ke bilangan desimal! Selanjutnya mengubah

Lebih terperinci

SUBNETTING. Gambar 1. Satu jaringan dengan IP Address

SUBNETTING. Gambar 1. Satu jaringan dengan IP Address SUBNETTING adalah cara membagi satu jaringan menjadi beberapa sub jaringan. Beberapa bit dari bagian Host ID dialokasikan menjadi bit tambahan pada bagian NetID. Cara ini menciptakan sejumlah NetID tambahan

Lebih terperinci

pengenalan IP Address

pengenalan IP Address Pengenalan IP Address Kali ini kita akan mempeljari tentang dasar IP Address, bagi para pemula ataupun pelajar yang ingin memperlajari jaringan harus memahami terlebih dahulu dasardasar pengenalan IP Address

Lebih terperinci

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian.

Dalam implementasinya internet protocol dilengkapi dengan protokol-protokol lain seperti ICMP, ARP, RARP yang akan dibahas kemudian. Internet Protocol (IP) Pada protocol TCP/IP, Internet Layer (lapisan internet) sama dengan Network Layer pada OSI reference model. Internet Protocol adalah mekanisme transmisi yang digunakan oleh TCP/IP

Lebih terperinci

JARINGAN KOMPUTER. IP Address

JARINGAN KOMPUTER. IP Address JARINGAN KOMPUTER IP v4 ADDRESS ruliriki@gmail.com IP Address Merupakan bagian dari TCP/IP untuk pengalamatan Data Sebagai pengenal alamat tiap komputer. (Logical address) Unik/unique Not for host only

Lebih terperinci