I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang"

Transkripsi

1 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Padi merupakan makanan pokok yang masih sukar untuk diganti dengan bahan lain di Indonesia. Laju kenaikan produksi padi di Indonesia yang mengesankan terjadi pada periode Pada periode , kenaikan produksi menanjak dengan laju 5,3% per tahun. Setelah itu ( ) laju kenaikan produksi hanya 1,9% per tahun (Fagi et al., 2002). Penurunan laju kenaikan produksi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Penurunan luas lahan sawah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan penurunan produksi padi. Hasil penelitian Sumaryanto (1995) terhadap lahan sawah di Jawa menunjukkan bahwa konversi lahan sawah di Jawa Barat dalam kurun waktu mencapai ha pertahun, dan di Jawa Tengah dalam kurun waktu telah terjadi konversi sawah ke non pertanian sebesar hektar per tahun. Selain disebabkan oleh penyusustan luas lahan sawah, penurunan laju produksi padi juga dipengaruhi oleh adanya kemarau panjang (El Nino) pada tahun 1987, 1991, 1994, dan 1997 dan karena dampak samping El Nino yang berupa gangguan hama dan penyakit (Fagi et al., 2002). Salah satu hama utama tanaman padi yang menjadi kendala produksi padi adalah wereng batang coklat (WBC). WBC merupakan hama laten yang selalu ada setiap tahun, karena selalu ada tanaman padi di lapangan sebagai akibat tanam padi yang tidak serempak seperti yang terjadi di daerah segitiga produksi padi Klaten-Boyolali-Sukoharjo. Ledakan hama WBC di Indonesia terus berlangsung dari tahun ke tahun dan puncak serangan terjadi pada tahun 2010 dan 2011 masingmasing mencapai ha dan ha (Baehaki dan Mejaya, 2014). Disamping WBC, wereng punggung putih (WPP), Sogatella furcifera Horvarth. juga menjadi masalah di beberapa daerah sentra produksi padi yang seringkali menyerang bersama-sama dalam satu pertanaman padi (Baehaki dan Mejaya, 2014). Dilaporkan bahwa WPP menyerang pertanaman padi seluas 528 ha pada tahun 1980, dan meningkat menjadi 1.166,5 ha pada tahun 1981 yang tersebar di tujuh provinsi yaitu Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Barat, Bali, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah (Baehaki dan Widiarta, 2009). Baehaki (2008a) melaporkan bahwa selama kurun waktu cenderung mengalami peningkatan populasi WPP di lapangan. 1

2 Akibat adanya perubahan iklim dewasa ini juga serangan hama tanaman padi diikuti oleh serangan virus tanaman padi yang ditularkannya, sehingga kerusakan yang ditimbulkan meningkat. Virus penyebab penyakit padi yang pada mulanya bukan merupakan virus penting menjadi penyakit penting, atau bahkan beberapa diantaranya merupakan virus yang baru muncul di suatu daerah/negara. Diantara virus pada padi, Rice Ragged Stunt Virus (RRSV) dan Rice Grassy Stunt Virus (RGSV) akhir-akhir ini menjadi masalah di beberapa negara, seperti China, Vietnam, Filipina, Indonesia, dan Thailan (Cabauatan et al. 2009; Du et al. 2007; Chiengwattana 2010; Rattanakarn and Pattawun 2010). Kedua virus tersebut ditularkan oleh WBC, Nilaparvata lugens. Di Cina dan Vietnam bahkan telah muncul penyakit baru Southern Rice Black-Streaked Dwarf Virus (SRBSDV) yang ditularkan oleh WPP (Heong and Choi, 2009). Virus SRBSDV telah menyerang sejak 2001 yang menyebar secara cepat dari Cina bagian selatan sampai Vietnam bagian utara dan menjadi patogen penting pada tanaman padi. Pada tahun 2009, virus ini telah menyerang ha dan ha pertanaman padi masing-masing di Cina dan Vietnam. Virus secara alami ditularkan oleh WPP dan dapat menginfeksi juga pada tanaman jagung (Zhou et al., 2010). Di Indonesia, serangan virus padi yang ditularkan oleh WBC juga selalu ditemukan dari tahun 2005 sampai tahun 2010 dengan luas serangan fluktuatif (Ditlin, 2010). Secara umum, gejala yang nampak oleh adanya serangan virus yang mengikuti adanya serangan hama wereng pada beberapa tahun ini adalah pertanaman menjadi kerdil dan menguning. Cabunagan and Choi (2010) melaporkan bahwa penakit kerdil kuning tanaman padi di Sukamandi-Subang merupakan kompleks penyakit virus RRSV dan RGSV, sedangkan yang ditemukan di Klaten merupakan kompleks penyakit RRSV, RGSV, RTSV dan RTBV. Dari laporan ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut di beberapa daerah endemis dan lebih detail tentang penyakit yang terjadi sebagai akibat adanya kompleks virus. Selain virus padi yang ditularkan WBC, perlu diwaspadai adanya potensi penularan virus padi yang dibawa oleh WPP di Indonesia, mengingat serangan WPP yang juga cukup tinggi di beberapa daerah sentra produksi padi. Upaya pengendalian penyakit virus yang ditularkan WBC selama ini dilakukan terutama ditujukan pada pengendalian vektornya dengan insektisida. Padahal, pengendalian penyakit RRSV di daerah eksplosif penyakit dengan insektisida hanya berhasil jika dilakukan pada saat populasi WBC sangat rendah. Jika dilakukan pada saat ambang ekonomi atau saat ada gejala penyakit virus 2

3 tersebut, pengendalian tidak akan berhasil (Baehaki dan Kartohardjono, 2005). Bahkan pada beberapa kasus menunjukkan bahwa penggunaan insektisida dapat menimbulkan masalah baru. Matsumura dan Morimura (2010) melaporkan bahwa sejak tahun 2005, khusus ketahanan WBC terhadap imidakloprid berkembang di Asia Timur dan Indochina, sedangkan ketahanan WPP terhadap fipronil berkembang luas di antara Asia Timur dan Asia Tenggara. Di Vietnam Selatan (di Mekong Delta) terjadinya ledakan dua macam penyakit virus yang ditularkan WBC (RRSV dan RGSV) sejak tahun 2005 merupakan dampak dari penggunaan besarbesaran insektisida untuk mengendalikan WBC. Hasil studi selanjutnya diketahui bahwa LD 50 populasi WBC di Vietnam Selatan menjadi lebih tinggi dibandingkan lokasi lainnya terutama untuk BPMC, imidakloprid, dan fipronil (Matsumura et al. 2008). Di Indonesia, dilaporkan bahwa WBC di Jawa Tengah telah menjadi resisten terhadap insektisida berbahan aktif imidakloprid (Untung dan Trisyono, 2010). Adanya resistensi serangga terhadap insektisida diduga juga menjadi penyebab meningkatnya tingkat penularan penyakit yang dibawa serangga tersebut. Beberapa kasus pada serangga vektor penyakit manusia menunjukkan bahwa serangga yang tahan insektisida dapat meningkat kapasitasnya sebagai vektor penular penyakit yang ditunjukkan dengan meningkatnya penularan penyakit (Rivero et al. 2010). Namun demikian sampai saat ini belum ada informasi interaksi antara ketahanan serangga vektor terhadap insektisida dengan tingkat penularan penyakit virus pada tanaman. Pada kasus penularan beberapa penyakit virus tanaman, ditemukan interaksi spesifik beberapa virus dalam serangga vektor. Sebagai contoh pada penyakit tungro padi yang disebabkan oleh komplek virus Rice tungro spherical virus (RTSV) dan Rice tungro bacilliform virus (RTBV). RTBV hanya bisa ditularkan atau dibawa oleh vektor wereng hijau (Nephotettix virescens) apabila wereng telah membawa RTSV (Cabauatan and Hibino, 1985). Padi varietas tahan wereng hijau, didominasi oleh infeksi RTBV sendiri, ketika ditulari dengan vektor viruliverus RTBV dan RTSV (Daquioag et al. 1984). Tetapi dalam kasus penyakit RRSV dan RGSV, kaitan dua macam virus tersebut dalam penularan oleh WBC apakah terjadi antagonisme atau sinergisme masih diperlukan banyak penelitian. Pengendalian terhadap penyakit virus tanaman sulit dilakukan karena kompleksnya bioekologi dan penularan virus tanaman (Bos, 1990). Cara yang banyak dilakukan adalah melalui tindakan preventif seperti penggunaan tanaman bebas virus, menghindari terjadinya kontaminasi virus, menghindari sumber infeksi, 3

4 penggunaan tanaman resisten dan pengendalian terhadap vektornya (Bos, 1990). Berkaitan dengan biologi inang, ada tumbuhan yang lebih peka terhadap infeksi virus pada saat muda, tetapi ada yang sebaliknya. Perkembangan pertumbuhan inang kadangkala dikaitkan dengan perkembangan epidemi penyakit (Rivai, 2010). Umur sumber inokulum juga berpengaruh terhadap afektivitas penularan oleh vektor. Du et al. (2005) menyebutkan bahwa uji penularan yang melibatkan gejala yang muncul dari ratoon/singgang, recovery virus dari tanaman yang terinfeksi dan penularan ke bibit sehat perlu dilakukan untuk memahami epidemiologi penyakit kerdil kuning (yellowing syndrome) tanaman padi dan asosiasi antara virus teridentifikasi dengan penyakit dalam rangka untuk mencegah kemungkinan terjadinya outbreak penyakit tersebut. Penyebaran penyakit virus RRSV dan RGSV dapat diminimalisir dengan pengendalian terhadap vektornya secara kimiawi menggunakan insektisida, dan sanitasi lahan segera setelah panen untuk menurunkan sumber inokulum. Tanaman padi merupakan sumber inokulum penyakit virus yang ditularkan WBC. Namun demikian, beberapa jenis gulma terbukti merupakan inang alternatif bagi WBC dan virus yang ditularkannya. Gupta (1984 dalam Pane dan Jatmiko, 2009) memberikan contoh beberapa spesies gulma yang menjadi tumbuhan inang WBC dan kerdil rumput ialah Cyperus iria L. (dekeng), Digitaria adcendens Henr. (jalamparang), Echinochloa crusgalli (L.) Beauv. (jajagoan), Eleusine indica (L.) Gaertn. (lulangan), dan Leersia hexandra Sw. (benta). Namun demikian Informasi tentang seberapa besar peranan gulma sebagai sumber inokulum bagi penyakit virus yang ditularkan WBC masih sangat terbatas. Selain dilakukan sanitasi lahan terhadap keberadaan sumber inokulum, alternatif pengendalian lain adalah penggunaan varietas tahan (Nuque et al. 1982). Tetapi sampai saat ini informasi tentang varietas tahan terhadap penyakit RRSV dan RGSV di Indonesia masih sangat sedikit. Informasi varietas ataupun plasmanutfah padi tahan virus tersebut sangat diperlukan selain untuk pengendalian penyakit secara langsung, juga sebagai bahan tetua dalam perakitan varietas tahan. Beberapa varietas padi yang pernah dilaporkan bereaksi tahan terhadap virus kerdil rumput dan kerdil hampa adalah varietas lokal Sikembiri Putih dan Siansirnun (Satomi, 1972 dalam Muhsin dan Widiarta, 2009). Spesias padi liar, Oryza nivara dilaporkan tahan terhadap virus kerdil rumput yang dapat digunakan sebagai tetua tahan dalam pemuliaan untuk perakitan varietas (Khush and Ling, 1974). Namun demikian, beberapa varietas yang tidak menunjukkan gejala setelah diinfeksi virus 4

5 dapat juga menjadi sumber inokulum yang efektif, seperti yang terjadi pada varietas Memberamo yang menunjukkan gejala ringan ketika diinfeksi virus tungro tetapi hasil uji serologi menunjukkan adanya titer virus yang relatif tinggi yang kemudian digolongkan sebagai varietas yang toleran (Suswanto, 2005). Infeksi virus pada tanaman toleran menyebabkan terjadinya multiplikasi dan penyebaran virus secara sistemik, tetapi tanaman mampu menekan kerusakan akibat infeksi virus sehingga gejala yang muncul akan terlihat ringan atau bahkan tidak bergejala (Matthews, 1992). Varietas yang bersifat toleran tersebut di lapangan akan menjadi sumber inokulum yang potensial, hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan dalam pengendalian penyakit virus. Informasi tentang ketahanan varietas dan potensinya sebagai sumber inokulum sangat diperlukan. 2. Permasalahan Seiring dengan adanya perubahan iklim sebagai akibat pemanasan global dewasa ini, perkembangan WBC pada tanaman padi ternyata diikuti oleh adanya serangan virus yang ditularkannya. Karena perubahan lingkungan tersebut, virus penyebab penyakit padi yang pada mulanya bukan merupakan virus penting dapat menyebabkan penyakit penting, atau bahkan beberapa diantaranya merupakan virus yang baru muncul di suatu daerah/negara. Namun demikian sampai saat ini di Indonesia belum ada laporan secara pasti tentang macam virus yang menyerang pertanaman padi tersebut, apakah merupakan virus yang sudah ada sejak dulu dengan karakter biologi yang tetap, ataukah sudah mengalami perubahan karakter biologinya, atau bahkan ada virus baru yang sebelumnya belum pernah dilaporkan menyerang pertanaman padi di Indonesia. Analisis spasial dan temporal penyakit virus dapat digunakan untuk menguji hipotesis dinamika sebaran virus, termasuk berhubungan dengan pentingnya inokulum primer dan mekanisme keterlibatannya dalam penyebaran patogen (Moreno et al. 2007). Ling (1972) menyatakan bahwa secara umum distribusi penyakit tanaman di lapangan adalah kunci dari penyakit tersebut. Pola penyebaran penyakit temporal berhubungan dengan perubahan insiden penyakit menurut waktu. Jumlah penyakit dan kecepatan menyebar terjadi selama masa hidup tanaman penting dalam menentukan kerugian yang disebabkan. Selain itu, data tersebut diperlukan dalam mengevaluasi efektivitas ketahanan tanaman inang dan pendekatan untuk mengendalikan (Thresh and Fargette. 2003). Di Indonesia, belum ada informasi tentang sebaran spasial dan temporal penyakit virus kerdil kuning 5

6 pada tanaman padi yang diperlukan untuk mempelajari dinamika sebaran virus tersebut. Serangan virus pada tanaman padi dapat terjadi oleh satu macam virus ataupun oleh lebih dari satu virus secara bersama-sama. Karakteristik penularan virus secara individual ataupun multi virus tentu akan berbeda. Jika dalam kenyataannya ditemukan lebih dari satu macam virus, maka diperlukan pengkajian tingkat efektivitas penularannya. Sebagai akibat banyaknya penggunaan insektisida dalam pengendalian wereng maupun hama lainnya yang dilakukan secara terus menerus, maka muncul populasi yang resisten terhadap insektisida dan menambah masalah baru. Adanya resistensi ini tentu berkontribusi dalam meningkatnya populasi wereng. Terkait dengan penyebaran virusnya, belum ada penelitian yang mengkaji efektivitas WBC resisten pestisida sebagai penular virus. Sementara itu berkaitan dengan tanaman inang, sampai saat ini di Indonesia belum ada laporan tentang efektivitas berbagai stadia tanaman padi sebagai sumber inokulum virus. Selain itu, belum diketahui varietas padi yang tahan terhadap virus penyebab penyakit kerdil kuning yang ditularkan WBC, karena selama ini skrining ketahanan varietas padi hanya ditujukan untuk ketahanan terhadap WBC, bukan terhadap virus. Berkaitan dengan varietas padi, sampai saat ini juga belum ada informasi tentang peranan varietas sebagai sumber inokulum. Varietas tahan WBC maupun tahan virus dapat menjadi sumber inokulum virus yang efektif ditularkan oleh WBC. Berkaitan dengan inang, adanya inang alternatif di lapangan akan menyebabkan keberadaan virus yang terus menerus ada. Untuk itu kajian tentang inang alternatif bagi virus dan tingkat efektivitasnya sebagai sumber inokulum sangat diperlukan. 3. Tujuan Penelitian Kegiatan penelitian yang dilakukan ini adalah untuk menjawab permasalahan yang ditemukan di atas, yaitu: 1) Mengetahui virus penyebab penyakit pertanaman padi yang ditularkan oleh vektor WBC di beberapa daerah. 2) Mengetahui pola pemencaran penyakit virus penyebab penyakit kerdil kuning (yellowing) pada tanaman padi 3) Mengetahui efektivitas WBC resisten dan non resisten pestisida sebagai penular virus 6

7 4) Mengetahui karakteristik penularan virus secara individual ataupun multi virus 5) Mengetahui efektivitas stadia tanaman sebagai sumber inokulum virus 6) Mengetahui inang alternatif virus dan efektivitasnya sebagai sumber inokulum 7) Mengetahui ketahanan beberapa varietas padi terhadap virus dan efektivitasnya sebagai sumber inokulum Manfaat dari penelitian ini diharapkan diperoleh informasi penting tentang bioekologi dari penyakit virus yang ditularkan oleh WBC yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengelolaan penyakit. Informasi tentang virus penyebab penyakit yang ditularkan oleh wereng batang coklat serta keragaman genetiknya dapat digunakan sebagai awal penentuan metode pengendalian yang harus dilakukan. Diketahuinya informasi tentang karakter interaksi antara virus penyebab penyakit dengan vektornya yang meliputi pola sebaran penyakit berkaitan dengan vektor, efektivitas WBC resisten pestisida sebagai penular virus padi, dan peranan WBC sebagai penular virus padi tunggal ataupun ganda dapat digunakan sebagai dasar pengendalian. Informasi yang diperoleh tentang karakter interaksi antara virus padi dengan inangnya yang meliputi efektivitas stadia tanaman padi, gulma inang alternatif, dan varietas padi tahan sebagai sumber inokulum dapat menjadi sumbangan tersendiri baik bagi ilmu pengetahuan maupun untuk dasar dalam pengelolaan penyakit, baik melalui pengelolaan vektor maupun pengelolaan terhadap tanaman inang sumber inokulum. 4. Kebaruan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka beberapa hal terkait kebaruan penelitian yang akan dilakukan ini adalah: 1) Belum pernah dikaji tentang penyakit padi disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh vektor WBC yang menyebabkan kerusakan parah pada pertanaman padi di beberapa daerah di Indonesia saat ini 2) Belum pernah dikaji tentang pola pemencaran penyakit virus penyebab penyakit yellowing yang ditularkan WBC pada tanaman padi 3) Belum pernah dikaji efektivitas WBC resisten dan non resisten pestisida sebagai penular virus 4) Belum ada informasi karakteristik penularan virus secara individual ataupun multi virus 7

8 5) Belum pernah dikaji efektivitas stadia tanaman sebagai sumber inokulum 6) Belum pernah dikaji Inang alternatif virus dan efektivitasnya sebagai sumber inokulum 7) Belum pernah dikaji ketahanan varietas padi di Indonesia terhadap virus yang ditularkan wereng batang coklat dan efektivitasnya sebagai sumber inokulum. 8

I. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi

I. PENDAHULUAN. kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tungro merupakan salah satu penyakit penting pada tanaman padi yang menjadi kendala dalam peningkatan stabilitas produksi padi nasional dan ancaman bagi

Lebih terperinci

Peranan Vektor Dan Sumber Inokulum Dalam Perkembangan Tungro Intisari Tungro merupakan penyakit virus penting pada padi yang ditularkan oleh wereng hijau dan wereng sigsag. Virus tungro maupun vektornya

Lebih terperinci

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Yurista Sulistyawati BPTP Balitbangtan NTB Disampaikan dalam Workshop Pendampingan UPSUS Pajale, 18 April 2017 PENDAHULUAN Provinsi NTB: Luas panen padi

Lebih terperinci

UJI KETAHANAN GALUR-GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT TUNGRO DI DAERAH ENDEMIK ABSTRAK PENDAHULUAN

UJI KETAHANAN GALUR-GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT TUNGRO DI DAERAH ENDEMIK ABSTRAK PENDAHULUAN UJI KETAHANAN GALUR-GALUR PADI TERHADAP PENYAKIT TUNGRO DI DAERAH ENDEMIK Mansur 1, Syahrir Pakki 2, Edi Tando 3 dan 4 Yulie Oktavia 1 Loka Penelitian Penyakit Tungro 2 Balai Penelitian Tanaman Serealia

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi sawah (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi

I. PENDAHULUAN. Padi sawah (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Padi sawah (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas andalan Provinsi Lampung pada sektor tanaman pangan. Produksi komoditas padi di Provinsi Lampung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk dalam genus Oryza, yang terbagi menjadi 25 spesies dan semuanya

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi termasuk dalam genus Oryza, yang terbagi menjadi 25 spesies dan semuanya 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi termasuk dalam genus Oryza, yang terbagi menjadi 25 spesies dan semuanya tersebar di daerah-daerah yang beriklim tropis dan sub-tropis di benua Asia, Afrika,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di 16 III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari Agustus sampai dengan November 2012 di Laboratorium Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 3.2

Lebih terperinci

Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan

Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan Ketahanan Beberapa Varietas terhadap Penyakit Tungro di Sulawesi Selatan Mansur Loka Penelitian Penyakit Tungro Jl. Bulo no. 101 Lanrang, Sidrap, Sulsel E-mail : mansurtungro09@yahoo.co.id Abstrak Tujuan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 18 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Inokulasi Virus Tungro pada Varietas Hibrida dan Beberapa Galur Padi di Rumah Kaca Pengaruh Infeksi Virus Tungro terhadap Tipe Gejala Gambar 2 menunjukkan variasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Klaten merupakan salah satu sentra produksi beras di Indonesia. Saat ini, lebih dari 8% hasil produksi pertanian pangan di kabupaten Klaten adalah beras. Budidaya padi dilakukan

Lebih terperinci

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi

Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika UNY 2017 Model Matematika SIV Untuk Penyebaran Virus Tungro Pada Tanaman Padi Sischa Wahyuning Tyas 1, Dwi Lestari 2 Universitas Negeri Yogyakarta 1 Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (Rismunandar, 1993). Indonesia memiliki beragam jenis beras dengan warna nya

BAB I PENDAHULUAN. (Rismunandar, 1993). Indonesia memiliki beragam jenis beras dengan warna nya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi atau beras merupakan komoditas strategis dan sumber pangan utama untuk rakyat Indonesia. Pemerintah Indonesia sejak tahun 1960 sampai sekarang selalu berupaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hama merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi dunia pertanian termasuk Indonesia, dimana iklim tropis cocok untuk perkembangan hama. Hama dapat menimbulkan

Lebih terperinci

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan)

Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan) Waspada Serangan Hama Tanaman Padi Di Musim Hujan Oleh : Bambang Nuryanto/Suharna (BB Padi-Balitbangtan) Memasuki musim hujan tahun ini, para petani mulai sibuk mempersiapkan lahan untuk segera mengolah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Hama tanaman merupakan salah satu kendala yang dapat menurunkan produktivitas tanaman. Salah satu hama penting pada tanaman padi adalah wereng batang cokelat (Nilapavarta

Lebih terperinci

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI Oleh : M Mundir BPKK Nglegok I LATAR BELAKANG Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) adalah semua organisme yang menggangu pertumbuhan tanaman pokok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan primernya, dan salah satu kebutuhan primernya tersebut adalah makanan

Lebih terperinci

Kelimpahan Wereng Hijau, Insiden Penyakit Tungro, dan Efektivitas Sumber Inokulum pada Ketinggian Tempat Berbeda

Kelimpahan Wereng Hijau, Insiden Penyakit Tungro, dan Efektivitas Sumber Inokulum pada Ketinggian Tempat Berbeda Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Desember 2014 Vol. 19 (3): 125 129 ISSN 0853 4217 Kelimpahan Wereng Hijau, Insiden Penyakit Tungro, dan Efektivitas Sumber Inokulum pada Ketinggian Tempat Berbeda

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman budidaya terpenting dalam peradaban dan telah

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan tanaman budidaya terpenting dalam peradaban dan telah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Padi merupakan tanaman budidaya terpenting dalam peradaban dan telah menjadi bahan pangan lebih dari setengah populasi dunia dengan Indonesia sebagai negara dengan konsumsi

Lebih terperinci

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu)

1 Menerapkan pola tanam yang teratur dan waktu tanam yang serempak (tidak lebih dari 2 minggu) Hama dan penyakit merupakan cekaman biotis yang dapat mengurangi hasil dan bahkan dapat menyebabkan gagal panen. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil panen yang optimum dalam budidaya padi, perlu dilakukan

Lebih terperinci

Mekanisme Ketahanan, Pola Pewarisan Genetik Dan Screening Pada Varietas Unggul Tahan Hama

Mekanisme Ketahanan, Pola Pewarisan Genetik Dan Screening Pada Varietas Unggul Tahan Hama TUGAS MATA KULIAH PEMULIAAN TANAMAN Mekanisme Ketahanan, Pola Pewarisan Genetik Dan Screening Pada Varietas Unggul Tahan Hama Dewi Ma rufah Oleh : H0106006 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO

KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO Jurnal HPT Volume 2 Nomor 3 Agustus 2014 ISSN : 2338 4336 KETAHANAN BEBERAPA GALUR DAN VARIETAS PADI (Oryza Sativa L.) TERHADAP SERANGAN VIRUS TUNGRO Samsul Huda Asrori, Tutung Hadiastono, Mintarto Martosudiro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tanaman pertanian yang diusahakan adalah tanaman padi (Oryza Sativa L.). Tanaman padi (O.sativa) merupakan tanaman pangan utama di Indonesia, karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi

BAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi BAB I PENDAHULUAN Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam perekonomian bangsa indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat

Lebih terperinci

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata)

b) Kepik Mirid (Cyrtorhinus lividipennis ) c) Kumbang Stacfilinea (Paederus fuscipes)/tomcat d) Kumbang Carabid (Ophionea nigrofasciata) Wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens) merupakan salah satu hama penting pada pertanaman padi karena mampu menimbulkan kerusakan baik secara langsung maupun tidak langsung. WBC memang hama laten yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA v

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN PRAKATA v DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii PERNYATAAN PRAKATA v DAFTAR ISI v DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i DAFTAR LAMPIRAN ii I. PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1 B. Keaslian Penelitian 5 C. Tujuan

Lebih terperinci

Abdul Hamid 1) dan Herry Nirwanto 2) 2). UPN Veteran Jawa Timur ABSTRACT

Abdul Hamid 1) dan Herry Nirwanto 2) 2). UPN Veteran Jawa Timur ABSTRACT Korelasi Penyakit Virus Tungro dengan (A. Hamid dan Herry Nirwanto) 1 KORELASI PENYAKITVIRUS TUNGRO DENGAN BERBAGAI JENIS WERENG PADA TANAMAN PADI (Oryza sativa) Di JAWA TIMUR Abdul Hamid 1) dan Herry

Lebih terperinci

Gulma Inang Virus Tungro dan Kemampuan Penularannya ke Tanaman Padi

Gulma Inang Virus Tungro dan Kemampuan Penularannya ke Tanaman Padi Gulma Inang Virus Tungro dan Kemampuan Penularannya ke Tanaman Padi Fausiah T. Ladja Loka Penelitian Penyakit Tungro Jl Bulo No. 11, Lanrang, Rappang, Sidrap Email: uchi_tungro@yahoo.co.id. Naskah diterima

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total

II. TINJAUAN PUSTAKA. Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stall) Wereng batang coklat (WBC) dapat menyebabkan kerusakan dan kematian total pada tanaman padi (hopperburn) sebagai akibat dari hilangnya

Lebih terperinci

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON

INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON INSIDENSI PENYAKIT TUNGRO PADA TANAMAN PADI SAWAH DI KECAMATAN TOMOHON BARAT KOTA TOMOHON PLANT DISEASES INCIDENCE TUNGRO RICE FIELD IN WEST DISTRICT TOMOHON CITY TOMOHON Livita C. Tamuntuan 1, Guntur

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500

1. PENDAHULUAN. Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedelai merupakan tanaman asli daratan Cina dan telah dibudidayakan sejak 2500 SM. Sejalan dengan makin berkembangnya perdagangan antarnegara yang terjadi pada

Lebih terperinci

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman

Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal. Oleh : Budi Budiman Mengenal Hama Wereng Batang Coklat Nilaparvata lugens Stal Oleh : Budi Budiman Nak, kemungkinan hasil panen padi kita tahun ini berkurang!, sebagian besar padi di desa kita terserang hama wereng. Itulah

Lebih terperinci

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem

Peran Varietas Tahan dalam PHT. Stabilitas Agroekosistem Peran Varietas Tahan dalam PHT Dr. Akhmad Rizali Stabilitas Agroekosistem Berbeda dengan ekosistem alami, kebanyakan sistem produksi tanaman secara ekologis tidak stabil, tidak berkelanjutan, dan bergantung

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun 16 HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Virus pada Pertanaman Mentimun Bogor dikenal sebagai salah satu daerah sentra pertanian khususnya tanaman hortikultura seperti buah-buahan, cabai, tomat, kacang panjang,

Lebih terperinci

I. KEBERADAAN OPT PADI

I. KEBERADAAN OPT PADI I. KEBERADAAN OT ADI ada periode 1-15 Mei 2015 dilaporkan pertanaman padi di Jawa Timur seluas 534.325,40 Ha dan terpantau 22 jenis OT yang menyerang tanaman dengan keberadaan serangannya (keadaan dan

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura Juni, 2013 Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan EFIKASI PESTISIDA ANJURAN TERHADAP PERKEMBANGAN POPULASI HAMA WERENG BATANG COKLAT DI KABUPATEN KUDUS Hairil Anwar dan S. Jauhari Balai Pengkajian Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Wereng batang cokelat (Nilaparvata lugens), biasa disebut hama WBC. Hama ini merupakan hama umum tanaman padi di Indonesia, yaitu sudah lebih dari 80 tahun menjadi

Lebih terperinci

Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo. Tim : BPTP Jawa Tengah

Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo. Tim : BPTP Jawa Tengah Hama Penyakit Tanaman Padi Gogo Tim : BPTP Jawa Tengah HAMA UTAMA PADI WERENG PENGGEREK BATANG PADI WALANG SANGIT LUNDI/ORONG-ORONG/ANJING TANAH PENYAKIT UTAMA PADI BLAST/NECK BLAST HAWAR DAUN BAKTERI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 12 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan Desa Joho, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dari bulan Mei hingga November 2012. B. Bahan

Lebih terperinci

Wereng Batang Cokelat Mengancam Swasembada Beras

Wereng Batang Cokelat Mengancam Swasembada Beras Wereng Batang Cokelat Mengancam Swasembada Beras Kasumbogo Untung dan Y. Andi Trisyono Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM Yogyakarta 55281 Rangkuman Eksekutif Indonesia pertama kali

Lebih terperinci

Verifikasi Komponen Budidaya Salibu: Acuan Pengembangan Teknologi

Verifikasi Komponen Budidaya Salibu: Acuan Pengembangan Teknologi Verifikasi Komponen Budidaya Salibu: Acuan Pengembangan Teknologi Nurwulan Agustiani, Sarlan Abdulrachman M. Ismail Wahab, Lalu M. Zarwazi, Swisci Margaret, dan Sujinah Indonesia Center for Rice Research

Lebih terperinci

Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Tahan Penyakit Tungro di Kabupaten Manokwari

Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Tahan Penyakit Tungro di Kabupaten Manokwari Adaptasi Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Sawah Tahan Penyakit Tungro di Kabupaten Manokwari Subiadi, Surianto Sipi, Hiasinta F.J. Motulo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, Jl. Base Camp

Lebih terperinci

VARIASI VIRULENSI VIRUS TUNGRO BERSUMBER DARI INOKULUM DI DAERAH ENDEMIS TUNGRO DI INDONESIA

VARIASI VIRULENSI VIRUS TUNGRO BERSUMBER DARI INOKULUM DI DAERAH ENDEMIS TUNGRO DI INDONESIA J. HPT Tropika. ISSN 1411-7525 Widiarta & Pakki Variasi Virulensi Virus Tungro 1 Vol. 15, No. 1: 1 9, Maret 2015 VARIASI VIRULENSI VIRUS TUNGRO BERSUMBER DARI INOKULUM DI DAERAH ENDEMIS TUNGRO DI INDONESIA

Lebih terperinci

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep)

Gambar 1. Gejala serangan penggerek batang padi pada stadium vegetatif (sundep) HAMA PENGGEREK BATANG PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA Status Penggerek batang padi merupakan salah satu hama utama pada pertanaman padi di Indonesia. Berdasarkan luas serangan pada tahun 2006, hama penggerek

Lebih terperinci

Preferensi Wereng Batang Cokelat terhadap Varietas Padi dan Ketahanan Varietas Padi terhadap Virus Kerdil Hampa

Preferensi Wereng Batang Cokelat terhadap Varietas Padi dan Ketahanan Varietas Padi terhadap Virus Kerdil Hampa SUPRIHANTO ET AL.: WERENG COKELAT DAN VIRUS KERDIL HAMPA PADA PADI Preferensi Wereng Batang Cokelat terhadap Varietas Padi dan Ketahanan Varietas Padi terhadap Virus Kerdil Hampa Brown Planthopper Preference

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata

HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah ( S. coarctata 15 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkembangan Populasi Kepinding Tanah (S. coarctata) Secara umum tampak bahwa perkembangan populasi kepinding tanah terutama nimfa dan imago mengalami peningkatan dengan bertambahnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi

I. PENDAHULUAN. penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Lada (Piper nigrum L.) merupakan salah satu jenis rempah yang paling penting di antara rempah-rempah lainnya (king of spices), baik ditinjau dari segi perannya dalam menyumbangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang. termasuk dalam family Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan),

BAB I PENDAHULUAN. Mentimun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu tanaman yang. termasuk dalam family Cucurbitaceae (tanaman labu-labuan), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan pendapatan petani dan

Lebih terperinci

UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU TERHADAP WERENG HIJAU DAN PENYAKIT TUNGRO DI KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA

UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU TERHADAP WERENG HIJAU DAN PENYAKIT TUNGRO DI KABUPATEN MERAUKE, PROVINSI PAPUA Uji Adaptasi Varietas Unggul Baru Terhadap Wereng Hijau dan Penyakit Tungro (Sudarsono & Dini Yuliani) Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 SALATIGA 50711

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena

BAB I PENDAHULUAN. Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua ilmu pengetahuan sesungguhnya bersumber dari Al Qur an, karena di dalam Al Qur an telah dijelaskan proses penciptaan alam semesta termasuk makhluk hidup yang

Lebih terperinci

Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial

Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial Karakterisasi Wereng Batang Coklat Populasi Lapang dengan Varietas Diferensial Suyono, M. Iman, Sutrisno, D. Suwenda, dan Isak Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor ABSTRAK Wereng batang

Lebih terperinci

KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE PADI LOKAL KAMBA TERHADAP PENYAKIT TUNGRO. Resistance of Several Genotype Local Paddy Kamba Against Tungro Disease

KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE PADI LOKAL KAMBA TERHADAP PENYAKIT TUNGRO. Resistance of Several Genotype Local Paddy Kamba Against Tungro Disease J. Agroland 22 (1) : 41-48, April 2015 ISSN : 0854 641X E-ISSN : 2407 7607 KETAHANAN BEBERAPA GENOTIPE PADI LOKAL KAMBA TERHADAP PENYAKIT TUNGRO Resistance of Several Genotype Local Paddy Against Tungro

Lebih terperinci

Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd

Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd Wereng coklat, (Nilaparvata lugens Stal) ordo Homoptera famili Delphacidae. Tubuh berwarna coklat kekuningan - coklat tua, berbintik coklat gelap pd pertemuan sayap depan. Panjang badan serangga jantan

Lebih terperinci

PENYEMPURNAAN PENGENDALIAN TERPADU PENYAKIT TUNGRO DENGAN STRATEGI MENGHIDARI INFEKSI DAN PERGILIRAN VARIETAS TAHAN

PENYEMPURNAAN PENGENDALIAN TERPADU PENYAKIT TUNGRO DENGAN STRATEGI MENGHIDARI INFEKSI DAN PERGILIRAN VARIETAS TAHAN 92 J. HPT Tropika. ISSN 1411-7525 Vol. 6, No. 2 : 92 99, September 2006 PENYEMPURNAAN PENGENDALIAN TERPADU PENYAKIT TUNGRO DENGAN STRATEGI MENGHIDARI INFEKSI DAN PERGILIRAN VARIETAS TAHAN Burhanuddin 1,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan produksi padi dipengaruhi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Padi merupakan tanaman serealia penting dan digunakan sebagai makanan pokok oleh bangsa Indonesia. Itulah sebabnya produksi padi sangat perlu untuk ditingkatkan. Peningkatan

Lebih terperinci

Perbaikan Ketahanan Varietas Padi terhadap Penyakit Tungro

Perbaikan Ketahanan Varietas Padi terhadap Penyakit Tungro Perbaikan Ketahanan Varietas Padi terhadap Penyakit Tungro Andi Hasanuddin 1 Ringkasan Varietas padi yang terinfeksi virus tunggro, RTBV, RTSV atau kedua-duanya (RTBV/ RTSV), menunjukkan variasi gejala

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family

II. TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) tergolong ke dalam Famili Poaceae, Sub- family Oryzoideae dan Genus Oryza. Organ tanaman padi terdiri atas organ vegetatif dan organ generatif.

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kebutuhan terhadap pangan khususnya beras, semakin meningkat sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk, sedangkan usaha diversifikasi pangan berjalan lambat. Jumlah penduduk

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Keragaman Iklim

TINJAUAN PUSTAKA Keragaman Iklim TINJAUAN PUSTAKA Keragaman Iklim Keragaman iklim merupakan perubahan nilai rerata atau varian dari unsurunsur iklim seperti radiasi matahari, suhu, curah hujan, kelembaban, angin dan sebagainya dalam rentang

Lebih terperinci

DINAMIKA WERENG COKLAT TANAMAN PADI DI WILAYAH INDONESIA

DINAMIKA WERENG COKLAT TANAMAN PADI DI WILAYAH INDONESIA DINAMIKA WERENG COKLAT TANAMAN PADI DI WILAYAH INDONESIA Sri Hartati Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan Jl. A. Yani Km. 34 Banjarbaru, Kalimantan Selatan e-mail : tatiekmanis@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Press Release PREDIKSI DAMPAK DINAMIKA IKLIM DAN EL-NINO 2014-2015 TERHADAP PRODUKSI PANGAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN I. Prediksi Iklim hingga Akhir 2014/Awal 2015 1. Prediksi berbagai

Lebih terperinci

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai

PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai 77 PEMBAHASAN UMUM Karakterisasi Genotipe Cabai Varietas cabai yang tahan terhadap infeksi Begomovirus, penyebab penyakit daun keriting kuning, merupakan komponen utama yang diandalkan dalam upaya pengendalian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Aplikasi Insektisida terhadap Populasi WBC dan Musuh Alaminya di Lapangan Nilaparvata lugens Populasi wereng batang cokelat (WBC) selama penelitian dipengaruhi oleh interaksi antara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman sumber protein yang

I. PENDAHULUAN. Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman sumber protein yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) merupakan tanaman sumber protein yang mempunyai peran dan sumbangan besar bagi penduduk dunia. Di Indonesia, tanaman kedelai

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN POPULASI WERENG HIJAU

PERKEMBANGAN POPULASI WERENG HIJAU 15 PERKEMBANGAN POPULASI WERENG HIJAU (Nephotettix sp.) PADA BEBERAPA VARIETAS PADI UNGGUL NASIONAL DI MUSIM HUJAN THE DEVELOPMENT OF GREEN LEAFHOPPER (Nephotettix sp.) ON SEVERAL NATIONAL SUPERIOR VARIETIES

Lebih terperinci

hama wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) dan pengendaliannya

hama wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) dan pengendaliannya hama wereng coklat (Nilaparvata lugens Stal) dan pengendaliannya Penulis: Bebet Nurbaeti IGP Alit Diratmaja Sunjaya Putra Penyunting: Karsidi Permadi Desain Layout: Nadimin BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Lebih terperinci

II. PERANAN PHT DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN IP PADI

II. PERANAN PHT DALAM MENDUKUNG PENINGKATAN IP PADI I. PENDAHULUAN Berdasarkan agroekosistem dan kesesuaian lahannya, tanaman padi mempunyai potensi dan peluang yang tinggi untuk dikembangkan di Provinsi Bengkulu. Provinsi Bengkulu memiliki lahan sawah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi

TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi TINJAUAN PUSTAKA Pemuliaan Tanaman Padi Peningkatan hasil tanaman dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan teknik bercocok tanam yang baik dan dengan peningkatan kemampuan berproduksi sesuai harapan

Lebih terperinci

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia

FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT. M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia FENOMENA RESURJENSI PADA PENGGUNAAN INSEKTISIDA IMIDOKLOPRID 350SC PADA HAMA WERENG COKLAT M. Sudjak Saenong Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Fenomena resurjensi penggunaan insektisida berbahan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Wereng Batang Cokelat

TINJAUAN PUSTAKA Wereng Batang Cokelat TINJAUAN PUSTAKA Wereng Batang Cokelat Wereng batang cokelat (WBC) Nilaparvata lugens Stål adalah serangga yang termasuk dalam Ordo Hemiptera, Subordo Auchenorrhyncha, Superfamili Fulgoroidea, Famili Delphacidae

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang dan mencukupi kebutuhan pangan Indonesia memerlukan peningkatan produksi padi

Lebih terperinci

Patogenisitas Virus Tungro pada Varietas Tetua Padi Tahan Tungro. Pathogenicity of Tungro Viruses in Parental Rice Varieties Resistant to Tungro

Patogenisitas Virus Tungro pada Varietas Tetua Padi Tahan Tungro. Pathogenicity of Tungro Viruses in Parental Rice Varieties Resistant to Tungro ISSN: 2339-2479 Volume 9, Nomor 6, Desember 2013 Halaman 186 192 DOI: 10.14692/jfi.9.6.186 Patogenisitas Virus Tungro pada Varietas Tetua Padi Tahan Tungro Pathogenicity of Tungro Viruses in Parental Rice

Lebih terperinci

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM ABSTRAK ABSTRACT

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM ABSTRAK ABSTRACT JURNAL UDAYANA MENGABDI, VOLUME 15 NOMOR 3, SEPTEMBER 2016 PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PADI DI DESA PESABAN, KECAMATAN RENDANG, KARANGASEM I M. Sudarma 1, N. M. Sritamin 2 dan I G.N. Bagus 3

Lebih terperinci

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI

APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI APLIKASI MODEL PERAMALAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN TANAMAN PADI Oleh: Edi Suwardiwijaya Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Jl. Raya Kaliasin. Tromol

Lebih terperinci

Kontribusi Parameter Iklim Untuk Peringatan Dini Serangan Wereng Batang Coklat (WBC)

Kontribusi Parameter Iklim Untuk Peringatan Dini Serangan Wereng Batang Coklat (WBC) 1234567 89111121234567891111212345678911112123456789111121234567891111212345678911112123456789111121234567891111212345678911112123456789111121234567891111212345678911112123456789111121234567891111212345678911112

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang

BAB I PENDAHULUAN. yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tanaman pisang (Musa spp.) merupakan tanaman monokotil berupa herba yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis. Dalam skala internasional, pisang menduduki posisi

Lebih terperinci

dan pengendaliannya DEPARTEMEN PERTANIAN BAGIAN PROYEK INFOMASI PERTANIAN IRAN JAYA 1986.

dan pengendaliannya DEPARTEMEN PERTANIAN BAGIAN PROYEK INFOMASI PERTANIAN IRAN JAYA 1986. TUNGRO dan pengendaliannya DEPARTEMEN PERTANIAN BAGIAN PROYEK INFOMASI PERTANIAN IRAN JAYA 1986. Kata Pengantar Salah satu kendala dalam berusaha-tani ialah kurangnya pengetahuan petani dalam hal pengendalian

Lebih terperinci

Identifikasi Virus Penyebab Penyakit Kerdil pada Tanaman Padi di Sukamandi, Jawa Barat

Identifikasi Virus Penyebab Penyakit Kerdil pada Tanaman Padi di Sukamandi, Jawa Barat ISSN: 0215-7950 Volume 11, Nomor 6, Desember 2015 Halaman 205 210 DOI: 10.14692/jfi.11.6.205 Identifikasi Virus Penyebab Penyakit Kerdil pada Tanaman Padi di Sukamandi, Jawa Barat Identification of Viruses

Lebih terperinci

WERENG HIJAU (Nephotettix virescens Distant): DINAMIKA POPULASI DAN STRATEGI PENGENDALIANNYA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TUNGRO.

WERENG HIJAU (Nephotettix virescens Distant): DINAMIKA POPULASI DAN STRATEGI PENGENDALIANNYA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TUNGRO. WERENG HIJAU (Nephotettix virescens Distant): DINAMIKA POPULASI DAN STRATEGI PENGENDALIANNYA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TUNGRO I Nyoman Widiarta Balai Penelitian Tanaman Padi, Jalan Raya No. 9, Sukamandi

Lebih terperinci

DOMINASI HAMA PENYAKIT UTAMA PADA USAHATANI PADI DI JAWA TIMUR

DOMINASI HAMA PENYAKIT UTAMA PADA USAHATANI PADI DI JAWA TIMUR DOMINASI HAMA PENYAKIT UTAMA PADA USAHATANI PADI DI JAWA TIMUR Moh. Cholil Mahfud, Sarwono dan G. Kustiono Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Banyaknya hama-penyakit pada tanaman padi,

Lebih terperinci

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN 1. Pengaruh factor fisik terhadap OPT 2. Pengaruh factor biotic terhadap OPT 3. Pengaruh factor edafik terhadap OPT LINGKUNGAN MANUSIA 1. Masukan energi berupa a. Pupuk

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bervariasi, berikut adalah beberapa definisi SIG:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. bervariasi, berikut adalah beberapa definisi SIG: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Informasi Geografis Defininisi Sistem Informasi Geografis (SIG) sangatlah beragam, karena memang definisi SIG selalu berkembang, bertambah dan sangat bervariasi,

Lebih terperinci

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium

Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pemanfaatan Teknik Kultur In Vitro Untuk Mendapatkan Tanaman Pisang Ambon Tahan Penyakit Fusarium Pisang merupakan salah satu komoditas buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia karena

Lebih terperinci

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.) Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Masalah yang sering dihadapi dan cukup meresahkan petani adalah adanya serangan hama

Lebih terperinci

Memahami Konsep Perkembangan OPT

Memahami Konsep Perkembangan OPT DASAR DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Oleh: Tim Dosen HPT Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan - Fakultas Pertanian - Universitas Brawijaya - 2013 Memahami Konsep OPT Memahami Konsep Perkembangan OPT 1 Batasan/definisi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sawah irigasi sebagai basis usahatani merupakan lahan yang sangat potensial serta menguntungkan untuk kegiatan usaha tani. Dalam satu tahun setidaknya sawah irigasi dapat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan pertanian, khususnya tanaman pangan bertujuan untuk meningkatkan produksi dan memperluas keanekaragaman hasil pertanian. Hal ini berguna untuk memenuhi

Lebih terperinci

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27 Lada (Piper nigrum L.) merupakan tanaman rempah yang menjadi komoditas ekspor penting di Indonesia. Propinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu sentra produksi utama lada di Indonesia dan dikenal

Lebih terperinci

Teknik Pengelolaan Gulma Padi Sawah Dalam Pengendalian Tungro

Teknik Pengelolaan Gulma Padi Sawah Dalam Pengendalian Tungro Teknik Pengelolaan Gulma Padi Sawah Dalam Pengendalian Tungro Wasis Senoaji 1 dan R. Heru Praptana 2 1 Loka Penelitian Penyakit Tungro 2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Abstract Tungro

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Padi (Oryza sativa L.) 4 TINJAUAN PUSTAKA Padi (Oryza sativa L.) Pentingnya Padi sebagai Tanaman Pangan Padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditi pangan yang mendapat prioritas utama dalam pembangunan pertanian karena menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedelai (Glycine max (L.) Merill.), merupakan salah satu sumber protein penting di Indonesia, termasuk ke dalam jenis tanaman polong-polongan. Saat ini tanaman kedelai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. hortikultura,dan 12,77 juta rumah tangga dalam perkebunan. Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara agraris yang amat subur sehingga tidak dapat dipungkiri lagi sebagian besar penduduknya bergerak dalam sektor agraris. Data dalam Badan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Produksi dan Konsumsi Beras Nasional, Tahun I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terpadat keempat setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Setiap tahunnya jumlah penduduk di Indonesia terus meningkat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat.

PENDAHULUAN. Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman. bagian timur Indonesia dijadikan sebagai makanan pokok masyarakat. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman ubi jalar (Ipomoea batatas. L) merupakan salah satu tanaman pangan yang mempunyai gizi yang tinggi, bahkan di daerah tertentu khususnya bagian timur Indonesia dijadikan

Lebih terperinci

Tingkat Ketahanan Padi Varietas Hibrida dan Beberapa Galur Harapan (GH) terhadap Rice Tungro Virus MORA YANTI

Tingkat Ketahanan Padi Varietas Hibrida dan Beberapa Galur Harapan (GH) terhadap Rice Tungro Virus MORA YANTI 1 Tingkat Ketahanan Padi Varietas Hibrida dan Beberapa Galur Harapan (GH) terhadap Rice Tungro Virus MORA YANTI DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011 2 ABSTRAK

Lebih terperinci

PENGARUH EKSTRAK BIJI MIMBA TERHADAP PENEKANAN SERANGAN WERENG BATANG PADI COKLAT

PENGARUH EKSTRAK BIJI MIMBA TERHADAP PENEKANAN SERANGAN WERENG BATANG PADI COKLAT PKMI-1-18-1 PENGARUH EKSTRAK BIJI MIMBA TERHADAP PENEKANAN SERANGAN WERENG BATANG PADI COKLAT Dies Rina Kusumastanti, Diana Puji Rahayu dan Rina Hastarita Nilawati Fakultas Pertanian, Universitas Tunas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) tergolong dalam Famili Fabaceae.

BAB I PENDAHULUAN. Kacang panjang (Vigna sinensis L.) tergolong dalam Famili Fabaceae. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kacang panjang (Vigna sinensis L.) tergolong dalam Famili Fabaceae. Golongan kacang panjang ini merupakan tanaman perdu semusim yang memiliki banyak manfaat bagi

Lebih terperinci

Hama penghisap daun Aphis craccivora

Hama penghisap daun Aphis craccivora Hama Kacang tanah Hama penghisap daun Aphis craccivora Bioekologi Kecil, lunak, hitam. Sebagian besar tdk bersayap, bila populasi meningkat, sebagian bersayap bening. Imago yg bersayap pindah ke tanaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi

I. PENDAHULUAN. Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Tanaman kelapa sawit mempunyai nilai ekonomi yang sangat penting bagi kehidupan manusia yang dapat memenuhi kebutuhan akan minyak nabati. Tanaman lain yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Serangga Vektor

HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Serangga Vektor HASIL DAN PEMBAHASAN Identifikasi Serangga Vektor Kutudaun Aphis craccivora yang dipelihara dan diidentifikasi berasal dari pertanaman kacang panjang, sedangkan A. gossypii berasal dari pertanaman cabai.

Lebih terperinci