STUDI KOMPARASI BIAYA TRANSAKSI PADA PERDAGANGAN ONLINE DAN OFFLINE (STUDI KASUS USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI KOTA MALANG)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STUDI KOMPARASI BIAYA TRANSAKSI PADA PERDAGANGAN ONLINE DAN OFFLINE (STUDI KASUS USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI KOTA MALANG)"

Transkripsi

1 STUDI KOMPARASI BIAYA TRANSAKSI PADA PERDAGANGAN ONLINE DAN OFFLINE (STUDI KASUS USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI KOTA MALANG) JURNAL ILMIAH Disusun oleh : Miftah Faris JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2015

2

3 STUDI KOMPARASI BIAYA TRANSAKSI PADA PERDAGANGAN ONLINE DAN OFFLINE (STUDI KASUS USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH DI KOTA MALANG) Miftah Faris Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya ABSTRAK Pemasaran produk adalah salah satu hal cukup penting dalam bersaing di era globalisasi ekonomi yang mana perdagangan lebih kompetitif dan hal ini membuat UMKM dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar dan produk asing. Strategi pemasaran pada umumnya adalah perdagangan offline, namun saat ini adanya pemasaran yang menggunakan teknologi dan internet atau bisa disebut pemasaran modern atau online. Penelitian ini membandingkan salah satu faktor ekonomi kelembagaan yaitu biaya transaksi (ex-ante cost `dan ex-post cost) antara perdagangan online dan offline dengan uji beda independent sample t-test dan sampel yang diteliti berjumlah 25 responden. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk melihat tingkat efisiensi secara relatif antara perdagangan online dan offline yang dilihat dari besaran biaya transaksi yang dikeluarkan. Setelah dilakukan serangkaian uji perbedaan perdagangan offline dan perdagangan online memiliki kesamaan atau bersifat homogen yang berarti tidak memiliki perbedaan yang signifikan diantara keduanya. Namun, jika dilihat dari setiap rata-rata variabelnya, biaya negosiasi, biaya administrasi, biaya salah adaptasi dan biaya pengiriman perdagangan offline lebih efisien dibandingkan dengan online dan hanya biaya pengelolaan iklan, perdagangan online dinilai lebih efisien dibandingkan dengan perdagangan offline. Kata kunci: Biaya Transaksi, Ex-ante Cost, Ex-post Cost, Rasionalitas Terbatas, Perilaku Oportunistik, Perdagangan, Pemasaran, Online Shop, UMKM. A. LATAR BELAKANG Partisipasi dan kontribusi dari pengusaha-pengusaha nasional dengan pengembangan usahanya merupakan salah satu faktor penting dalam mewujudkan pembangunan nasional. Namun seiring berjalanannya waktu, para pengusaha nasional memiliki hambatan lain untuk berkembang yang merupakan dampak dari globalisasi ekonomi. Globalisasi ekonomi dapat didefinisikan sebagai mendunianya kegiatan dan keterkaitan perekonomian. Kegiatan perekonomian tidak mengenal batas-batas kenegaraan, bukan lagi sekedar internasional tapi bahkan transnasional. Dalam kondisi transnasional yang demikian kegiatan-kegiatan perekonomian bukan lagi terbatas pada aspek perdagangan dan keuangan, tetapi meluas ke aspek-aspek produksi dan pemasaran. Globalisasi ekonomi menggiring perusahaan-perusahaan raksasa yang semula bersifat multinasional menjadi transnasional. Mereka beroperasi menembus batas negara bahkan memudarkannya. Hal ini berdampak pada peredaran uang dan modal secara global, pesatnya alih teknologi, cepatnya distribusi hasil-hasil produksi. Kemudian muncul aliansi strategis antar perusahaan sejenis, serta bermunculan produk-produk yang berstandar global. Semua ini mengakibatkan kegiatan usaha dan perdagangan menjadi lebih kompetitif (Subandi, 2011). Pemasaran produk adalah salah satu hal cukup penting dalam bersaing di era globalisasi ekonomi yang mana perdagangan lebih kompetitif. Keuntungan atau laba yang diperoleh juga ditentukan dari strategi pemasaran dan merupakan salah satu faktor yang penting untuk pengembangan usaha. Perkembangan yang terjadi ini menunjukan betapa pentingnya strategi pemasaran apa yang harus diambil dalam melakukan perdagangan. Strategi pemasaran pada umumnya adalah perdagangan offline, namun saat ini adanya pemasaran yang menggunakan teknologi dan internet atau bisa disebut pemasaran modern atau online. Aktivitas dalam jenis perdagangan telah dibagi oleh para ahli dalam dua kategori yaitu mereka yang memfasilitasi proses transfer produk dan jasa dan mereka yang menggunakan infrastruktur aktivitas online dalam transaksi komersial. Transaksi komersial adalah kegiatan di mana uang,

4 barang, jasa atau kewajiban yang ditransfer antara individu atau organisasi. Dengan munculnya perdagangan online, perusahaan telah mengidentifikasi peluang baru untuk memperluas bisnis. Kebangkitan pasar digital di seluruh dunia, yang memungkinkan untuk menjual semua jenis produk melalui sarana online telah menghasilkan munculnya jaringan komersial bisnis-ke-bisnis, sebagai sumber utama keuntungan bagi perusahaan (Carina-Elena, 2013). Dalam konteks saat ini globalisasi ekonomi dan munculnya lingkungan bisnis virtual, perusahaan telah mengalami transformasi yang mendalam bahwa perusahaan memaksa untuk mempertimbangkan kembali tujuan strategis mereka, terutama dengan mempertimbangkan peluang yang diciptakan oleh teknologi informasi dan komunikasi baru (Carina-Elena, 2013). Hal ini diperkuat dengan data distribusi domain di Indonesia yang terdaftar di TLD-ID (Top Level Domain Indonesia) pada tabel 1.1. Tabel 1. Distribusi Domain Indonesia SUBDOMAIN TOTAL PRESENTASE ac.id (akademik) 291 2,97% co.id (perusahaan) ,50% mil.id (militer) 6 0,06% net.id (provider) 130 1,32% or.id (lain-lain) ,05% sch.id (sekolah) 578 5,91% web.id (web) ,82% war.net.id (warnet) 34 0,34% TOTAL ,97% Sumber: Diana dan Fandy (2007) Dalam kenyataan membangun perdagangan online tetap diperlukan biaya dalam operasionalnya dan adanya biaya-biaya lain diluar operasional, seperti biaya pengiriman, biaya asuransi, hingga biaya pengelolaan online shop. Biaya tersebut dapat dikatakan biaya transaksi. Seperti diketahui, pandangan neoklasik menganggap pasar berjalan secara sempurna tanpa biaya apa pun (costless) kerena pembeli (consumers) memiliki informasi yang sempurna dan penjual (producers) saling berkompetisi sehingga menghasilkan harga yang rendah. Tetapi dunia nyata faktanya adalah sebaliknya, dimana informasi, kompetisi, sistem kontrak dan proses jual-beli bisa sangat asimetris. Inilah yang menimbulkan adanya biaya transaksi yang sekaligus bisa didefinisikan sebagai biayabiaya untuk melakukan proses negosiasi, pengukuran dan pemaksaan pertukaran. (Yustika, 2013). Dari teori tersebut, penelitian ini menggunakan variabel biaya transaksi untuk dikomparasikan antara strategi perdagangan offline dan perdagangan online. Hal ini dikarenakan biaya transaksi pada umumnya oleh semua pelaku usaha tidak dihiraukan atau tidak diketahui, bisa jadi karena nominal yang kecil jadi tidak begitu dihiraukan atau karena pelaku usaha tidak sadar dengan pengeluaran yang lebih karena biaya transaksi ini juga diangggap sebagian besar perusahaan biaya diluar operasional sehingga bisa jadi tidak tercatat. Hal ini tentunya semakin lama jika tidak dapat diminimalkan akan semakin besar dan bahkan akan membuat kerugian bagi pelaku usaha. Sehingga biaya transaksi menjadi salah satu pertimbangan yang penting dalam memilih dan menjalankan strategi perdagangan yang akan dilakukan pelaku usaha. Penelitian mengenai biaya transaksi ini tentu sudah ada sebelumnya, contohnya penelitian dari Eko dan Asfi (2007) yang menggunakan variabel biaya transaksi untuk meneliti industri bank umum di Indonesia, selain itu penelitian dari Nadhifatul Fuaidah juga menggunakan variabel biaya transaksi pada pengeluaran petikemas di Surabaya. Berbeda hal dengan penelitian ini yang akan menganalisis dan mengkomparasikan perdagangan online dan offline, dengan mengambil sampel data dari Kota Malang. Pengambilan sampel di Kota Malang karena berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur 2012, Kota Malang memiliki pertumbuhan ekonomi dengan tren yang terus meningkat, dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebesar 7,57% di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang sebesar 7,27%, hal ini menunjukan perkembangan ekonomi di Kota Malang sangat baik.

5 B. KERANGKA TEORI Kerangka teori dalam penelitian ini mencakup teori ekonomi kelembagaan khususnya biaya transaksi, UMKM, etika ekonomi dan perilaku konsumen dan produsen. Definisi UMKM yang dijelaskan dalam UU. No.20 Tahun 2008 yang mana usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau besar yang memenuhi kriteria usaha kecil. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang merupakan bukan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha kecil atau besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Setiap individu memiliki hak dan kewajiban, demikian pula dengan konsumen dan produsen, hak dan kewajiban tersebut sudah diatur dalam undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Hak dan kewajiban konsumen dan produsen dalam hal transaksi elektronik juga sudah diatur dalam undang-undang no.11 tahun Transaksi Elektronik adalah perbuatan hukum yang dilakukan dengan menggunakan Komputer, jaringan Komputer, dan/atau media elektronik lainnya. Teknologi Informasi adalah suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, memproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan informasi. Dalam hal ini teknologi informasi dalam transaksi elektronik sebagai salah satu cara perusahaan dalam memasarkan produknya dengan menggunakan jaringan komputer atau media elektronik lainya. Dalam teori ekonomi kelembagaan pandangan neo-klasik menganggap pasar berjalan secara sempurna tanpa biaya apa pun (costless) karena pembeli memiliki informasi yang sempurna dan penjual saling berkompetisi sehingga menghasilkan harga yang rendah (Stone, et, al., 1996:97 dalam Yustika, 2013). Menurut Petrovic dan Krstic (2011) dalam pandangan pasar neo-klasik di mana individu saling berinteraksi dan berakibat pertukaran barang dan jasa, saat itu kerja sama berlangsung tanpa biaya yang cukup signifikan, hal ini karena diasumsikan bahwa pasar sebagai organisasi dan mekanisme koordinasi secara gratis, dan hal ini adalah biaya transaksi sama dengan nol atau biaya transaksi dalam hal ini diabaikan. Hal ini juga dikarenakan teori neoklasik memakai produk sebagai dasar unit analisis dalam mengukur biaya. Literatur ekonomi memberikan definisi yang beragam tentang biaya transaksi. Pada awalnya diidentifikasi oleh Coase sebagai biaya mengorganisasi transaksi hingga akhirnya banyak menimbulkan beberapa definisi. Secara ringkasnya, biaya transaksi adalah ongkos untuk melakukan negosiasi, mengukur, dan memaksakan pertukaran (exchange). Menurut Mburu (2002:42), biaya transaksi dapat juga diartikan untuk memasukkan tiga kategori yang lebih luas, yaitu (1) biaya pencarian informasi, (2) biaya negosiasi dan keputusan atau mengeksekusi kontrak, dan (3) biaya pengawasan, pemaksaan, dan pemenuhan/pelaksanaan (Yustika, 2013). Transaksi mencakup baik pertukaran pertukaran maupun kontrak-kontrak jika transaksi dipandang dari suatu hubungan kontraktual, dengan unsur-unsur penelitian, keputusan, pelaksanaan dan pengendalian, maka biaya transaksi akan terdiri atas biaya penelitian, informasi, keputusan, tawar menawar, monitoring dan pelaksanaan kontrak (Williamson, 1985 dalam Yustika, 2013). Transaksi terjadi ketika suatu produk atau jasa ditransfer ke dalam ikatan yang dapat dipisahkan secara teknologi, satu tahap kegiatan diakhiri dan tahapan lainnya dimulai. Biaya transaksi mencakup (Williamson, 1985 dalam Yustika, 2013) : 1. Biaya Langsung ( Direct Cost ) dari menjaga hubungan atau sering disebut biaya transaksi yang belum terjadi ( ex-ante transaction cost ). 2. Biaya Alternatif ( Opportunity Cost ) dari terbuatnya keputusan yang inferior, disebut juga biaya transaksi yang telah terjadi ( ex-post transaction cost). Menurut Bickenbach, et. al. (1999:2-3), dua kondisi penting dalam transaksi yang menyebabkan kontrak beresiko adalah kurangnya/keterbatas informasi dan spesifisitas aset. Keterbatasan informasi adalah suatu kondisi informasi tidak simetris (asymmetry information), salah satu pelaku yang melakukan kontrak mempunyai pengetahuan yang lebih banyak ketimbang pelaku yang lain. Dalam hal ini faktor ketidakpastian, perilaku oportunitis, dan rasionalitas terbatas termasuk didalamnya (Williamson, 1975:31 dalam Yustika, 2013). Sehingga jika kondisi ini di minimalkan kemungkinan biaya transaksi akan menurun dan tercapai efisiensi ekonomi. Menurut Petrovic dan Krstic (2011) tingginya tingkat biaya transaksi tidak hanya dibuktikan dengan fungsi pasar yang tidak sempurna, tetapi akibat tidak adanya lembaga. Maka dari itu biaya

6 transaksi sangat penting bagi kehadiran sebuah lembaga. Semakin tinggi biaya transaksi menyiratkan permintaan yang lebih besar terhadap lembaga yang lebih efisien dalam sebuah perekonomian dan masyarakat. Jadi suatu lembaga dianggap sebagai struktur yang meminimalkan biaya transaksi dan dievaluasi oleh kriteria ini. Sebuah lembaga bisa dikatakan efisien yang maksimal ketika biaya transaksi sama dengan nol. Kerangka Pikir Dalam penelitian ini dapat dibuat suatu kerangka pemikiran yang dapat asxzmenjadi landasan dalam penulisan ini yang pada akhirnya dapat diketahui variabel biaya transaksi perdagangan online atau perdagangan offline yang paling berpengaruh dalam pencapaian efisiensi ekonomi dalam UMKM. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah biaya transaksi yang terdiri dari ex-ante dan ex-post. Biaya transaksi ex-ante diantaranya biaya pengelolaan iklan, negosiasi dan administrasi yang dikeluarkan UMKM di Kota Malang sedangkan untuk biaya transaksi ex-post diantaranya biaya kesalahan adaptasi dan pengiriman yang variabel tersebut dihitung berdasarkan strategi perdagangan online maupun offline. Penelitian ini mencoba menganalisis dan membandingkan seberapa besar biaya transaksi yang dikeluarkan ketika perdagangan online maupun offline pada UMKM di Kota Malang. Kerangka pikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Kerangka Pikir Biaya Transaksi Ex-Ante Cost Ex-Post Cost Biaya Negosiasi (X1) Biaya Pengelolaan Iklan (X2) Biaya Administrasi (X3) Biaya Salah Adaptasi (X4) Biaya Pengiriman (X5) Perdagangan Online Perdagangan Offline Efisiensi Ekonomi Sumber : Berbagai Sumber Diolah (2015) C. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode kuantitatif, sehingga penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan. Analisis data yang bersifat kuantitatif dilakukan dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012). Sebelum uji statistik diterapkan terlebih dahulu dilakukan

7 uji validitas dan uji realibilitas. Apabila data lolos uji validitas dan uji reliabilitas atau bisa pengukuran instrumen dikatakan valid, maka dilakukan uji statistik parametrik yaitu uji beda t-test dengan menggunakan Independent sample t-test. Independent sample t-test adalah salah satu pengujian hipotesis dari statistik komparatif. Independent sample t-test adalah metode yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya perbedaan mean antara dua kelompok yang bersifat independen. Independen berarti adalah sampel yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan sampel lainya. Independent samples t- test pada dasarnya menguji dua sampel, tujuannya untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi dengan melihat rata-rata dua sampelnya. Untuk menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini, dilakukan uji beda secara bertahap agar perbedaan variabel biaya transaksi secara parsial dan simultan dapat diketahui. Responden dalam penelitian ini merupakan usaha mikro, kecil dan menengah sesaui dengan kriteria yang telah diatur undang-undang. Adapun kriteria lain yang diharuskan yaitu seluruh responden dalam hal ini UMKM memiliki toko offline dan toko online. Toko offline diartikan sebagai tempat penjualan langsung yang pada umumnya terletak di rumahan, ruko dan mall. Toko online diartikan sebagai tempat untuk penjualan secara jarak jauh dengan media teknologi internet, dimana transaksi tanpa bertatap muka dengan konsumen. Lokasi penentuan penelitian dilakukan Jawa Timur lebih tepatnya di Kota Malang. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sample dalam suatu kelompok UMKM di Kota Malang. Pengambilan sample di Kota Malang ini karena beberapa alasan salah satunya berdasarkan data BPS Provinsi Jawa Timur 2012, dimana Kota Malang memiliki pertumbuhan ekonomi dengan tren yang terus meningkat, dan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi sebesar 7,57% di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur yang sebesar 7,27%, hal ini menunjukan perkembangan ekonomi di Kota Malang sangat baik. Salah satu alasan berkembangnya ekonomi Kota Malang karena kontribusi dari industri-industri mikro, kecil, menengah dan besar yang ada di Kota Malang, terbukti dari pencapaian yang tertinggi setelah perdagangan, hotel dan restauran dalam PDRB tahun 2012 berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku Kota Malang tahun Fokus sampel penelitian ini adalah UMKM di Kota Malang karena usaha inilah yang mempunyai kontibusi cukup besar dalam melakukan kombinasi strategi perdagangan online dan offline jika kita bandingankan dengan industri jasa dan kuliner. Waktu penelitian dilakukan dengan menyesuaikan waktu pengumpulan data selama dua bulan sampai data tercukupi. Metode sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu peneliti menggunakan pertimbangan sendiri secara sengaja dalam memilih anggota populasi yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan atau unit sampel yang sesuai dengan kriteria tertentu yang diinginkan peneliti. Teknik pengambilan data dengan menggunakan wawancara dan kuesioner. Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini mempertimbangkan acuan dari penelitian eksperimental dan penelitian komparatif dengan analisis parametrik dengan jumlah sampel tidak diketahui jelas jumlahnya (Sekaran, 2003 dalam Wijaya, 2013). Namun, Berdasarkan hasil pengujian statistik, Voorhis dan Morgan (2007) memberikan saran minimal sampel untuk pengujian perbedaan membutuhkan 30 sampel per kelompok untuk kekuatan 80%, dan mungkin dapat dikurangi setidaknya dengan batasan 7 sampel per kelompok. Cohen (1998) membagi tingkatan kekuatan efek ukuran sampel yaitu 20% (kecil), 50% (sedang) dan 80% (besar). Sehingga penelitian ini membutuhkan 25 sampel untuk diteliti agar dapat menjawab rumusan masalah penelitian ini. D. PEMBAHASAN Pengujian hipotesis penelitian ini menggunakan SPSS, dimana setiap outputnya memiliki hipotesis statistik. Hipotesis untuk perbedaan varians populasi dengan H0 dan H1, H0 menyatakan kedua varians populasi adalah sama (homogen) dan H1 menyatakan kedua varians populasi adalah tidak sama (tidak homogen) dengan pengambilan keputusan jika nilai probabilitas > 0,05, maka H0 diterima dan jika nilai probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. Pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata pada populasi, pengambilan keputusan dalam analisis Uji t dapat dilakukan dengan dua cara yakni berdasarkan perbandingan antara t hitung dengan t tabel, dan berdasarkan perbandingan nilai probabilitas atau nilai signifikansi. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah H0 kedua rata-rata populasi adalah identik atau sama. Sedangkan H1 adalah kedua ratarata populasi adalah tidak indentik atau sama. Jika probabilitas > 0,05, maka H0 diterima, sedangkan bila probabilitas < 0,05, maka H0 ditolak. Setelah itu,

8 Hasil Uji Beda Ex-Ante Cost Biaya transaksi yang diuji beda pertama kelompok variabel ex-ante cost diantaranya biaya negosiasi, biaya pengelolaan iklan, dan biaya administrasi. Hasil independent sample t-test untuk strategi online mempunyai rata-rata biaya transaksi ex-ante cost sebesar 26,44 dan untuk strategi offline mempunyai rata-rata biaya transaksi ex-ante cost sebesar 25,44. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata biaya transaksi strategi online lebih tinggi dari rata-rata biaya transaksi strategi offline. Untuk menjawab secara signifikan (jelas dan nyata) perbedaan antara strategi online dan strategi offline, analisis dilanjutkan pada hasil output F hitung dari biaya transaksi ex-ante cost yaitu sebesar 0,37 dengan probabilitas 0,848. Oleh karena nilai probabilitas 0,848 > 0,05, maka H0 diterima atau kedua varians populasi adalah sama (homogen). T hitung untuk biaya transaksi ex-ante cost dengan Equal variance not assumed adalah 0,525 dengan probabilitas 0,602. Oleh karena probabilitas 0,602 > 0,05, maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya transaksi ex-ante cost antara perdagangan online dan perdagangan offline adalah sama. Rata-rata biaya transaksi ex-ante cost antara perdagangan online dan offline dinyatakan sama atau identik dalam hasil uji beda, hal ini berarti tidak adanya perbedaan yang signifikan dalam biaya transaksi diantara keduanya. Jika dilihat secara parsial, biaya negosiasi online relatif lebih tinggi dibandingkan dengan offline dengan nilai rata-rata variabel biaya negosiasi online sebesar 3,55 dan biaya negosiasi offline sebesar 2,89. Kemudian biaya pengelolaan online relatif lebih rendah dari offline dengan nilai rata-rata variabel biaya pengelolaan iklan online sebesar 2,40 dan biaya pengelolaan iklan offline sebesar 2,76. Terakhir biaya administrasi online sama dengan offline dengan nilai rata-rata yang sangat tipis yang dapat diartikan sama, yaitu variabel biaya administrasi online sebesar 2,87 dan biaya administrasi offline sebesar 2,85. Hasil ini mengartikan bahwa dari dua variabel relaitf lebih tinggi online dan satu variabel sama antara online dan offline. Hasil deskriptif ini mendukung hasil uji beda dimana tidak adanya perbedaan antara perdagangan online dan offline karena rata-rata yang tidak terlalu jauh dan tinggi rendahnya biaya transaksi yang bervariasi. Biaya Negosiasi Secara lebih spesifik hasil dari kuesioner dan wawancara seluruh responden mengatakan bahwa biaya komunikasi untuk bernegosiasi di online lebih tinggi dari offline. Hal ini dikarenakan jarak dengan konsumen yang bervariasi dan sebagian besar berada di luar kota sehingga waktu yang dihabiskan dari negosiasi hingga follow up konsumen lebih banyak, berbeda hal nya offline yang bernegosiasi secara langsung sehingga biaya komunikasi tidak lebih untuk follow up konsumen yang sudah mencapai kesepakatan. Tingkat kegagalan dalam mencapai kesepakatan dalam perdagangan online juga lebih tinggi daripada offline, beberapa responden mengatakan tidak sedikit konsumen yang tidak serius untuk membeli produk dan hanya sekedar bertanya bahkan berusaha untuk menipu, sementara jika di offline hal ini jarang terjadi karena niat konsumen dalam membeli memang lebih tinggi dan terhindar dari usaha penipuan. Sebagian besar responden menanggapi konsumen yang tidak serius atau ingin menipu hanya dibiarkan saja jika tidak dirugikan secara finansial, namun sebenarnya perusahaan sudah dirugikan dalam hal waktu dan biaya komunikasi. Biaya Pengelolaan Iklan Hasil dari kuesioner dan wawancara seluruh responden mengatakan pengeluaran untuk iklan secara offline lebih tinggi dari online dikarenakan biaya untuk periklanan online lebih sederhana dengan hanya membayar domain atau paket internet saja berbeda dengan offline yang membutuhkan proses percetakan dan terdapat pajak yang harus dibayarkan jika pemasangan iklan di tempat umum. Selain itu beberapa responden mengatakan pengeluaran iklan offline tidak hanya sebatas media cetak namun lebih bervariasi seperti adanya gathering, peaching dan sponsorship untuk kegiatan yang dapat menguntungkan perusahaan. Seluruh responden menyatakan target perluasan pemasaran yang dicapai iklan secara online lebih tinggi jika dibandingkan offline, hal ini dikarenakan media offline hanya berpengaruh signifikan terhadap penjualan dalam kota pada umumnya dengan pengeluaran iklan yang lebih tinggi juga, sehingga dapat dikatakan bahwa biaya transaksi dalam mencapai target perluasan pemasaran offline lebih tinggi dari online. Biaya Administrasi Seluruh responden menyatakan bahwa biaya packaging produk dan pengeluaran perlengkapan administrasi pada online lebih tinggi dibandingkan dengan offline. Hal ini diikarenakan pada studi lapangan masing-masing perusahaan menunjukan packaging untuk produk yang diperjualbelikan secara online harus memiliki keamanan yang lebih agar tidak merusak produk ketika sampai pada

9 tujuan, berbeda halnya dengan packaging produk yang diperjualbelikan secara offline hanya menggunakan kemasan standar. Berbuhungan dengan packaging online lebih tinggi membuat pengeluaran perlengkapan administrasi lebih tinggi. Pembayaran yang dilakukan seluruh konsumen online adalah dengan menggunakan via bank, hal ini membuat proses yang semakin panjang karena pengecekan transfer yang harus teliti agar tidak terjadi penipuan. Hasil Uji Beda Ex-Post Cost Untuk strategi online mempunyai rata-rata biaya transaksi sebesar 15,08 dan untuk strategi offline mempunyai rata-rata biaya transaksi sebesar 12,36. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata biaya transaksi ex-post cost strategi online relatif lebih tinggi dari rata-rata biaya transaksi ex-post cost strategi offline. Untuk menjawab secara signifikan (jelas dan nyata) perbedaan ex-post cost antara strategi online dan strategi offline, analisis dilanjutkan pada hasil output F hitung dari biaya transaksi ex-post cost yaitu sebesar 0,174 dengan probabilitas 0,678. Oleh karena nilai probabilitas 0,678 > 0,05, maka H0 diterima atau kedua varians populasi adalah sama (homogen). T hitung untuk biaya transaksi ex-post cost dengan Equal variance not assumed adalah 2,48 dengan probabilitas 0,018. Oleh karena probabilitas 0,018 > 0,05, maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata biaya transaksi ex-post cost antara perdagangan online dan perdagangan offline adalah tidak sama. Rata-rata biaya transaksi ex-post cost antara perdagangan online dan offline dinyatakan tidak sama dalam hasil uji beda, hal ini berarti adanya perbedaan yang signifikan dalam biaya transaksi diantara keduanya. Jika dilihat secara parsial, biaya salah adaptasi online relatif lebih tinggi dibandingkan dengan offline dengan nilai rata-rata variabel biaya salah adaptasi online sebesar 2,12 dan biaya salah adaptasi offline sebesar 1,55. Kemudian biaya pengiriman online relatif lebih tinggi dibandingkan dengan offline dengan bahwa nilai rata-rata variabel biaya pengiriman online sebesar 2,91 dan biaya pengiriman offline sebesar 2,57. Hasil ini mengartikan bahwa seluruh variabel biaya transaksi yang dinilai secara online relatif lebih tinggi secara signifikan terhadap offline. Biaya Salah Adaptasi Seluruh responden menyatakan bahwa retur produk atau pengembalian produk yang dilakukan oleh konsumen online karena produk yang cacat atau rusak lebih tinggi dari konsumen offline. Selain itu, konsumen yang kecewa dan melakukan pembatalan pembelian setelah membayar tunai ataupun dengan uang muka secara online lebih tinggi daripada secara offline, namun masih dalam kategori rendah untuk keduanya. Hal ini dikarenakan terkadang pengiriman barang membuat produk sedikit rusak dan terkadang ketidak cocokan produk yang dilihat konsumen secara online dengan kenyataanya. Berebeda hal tentu dengan offline karena konsumen secara langsung melihat kejelasan produk dan membawa produk yang dibelinya sendiri. Dalam hal ini untuk menanggapi konsumen yang kecewa karena produk yang rusak beberapa perusahaan melakukan kosultasi dan pendekatan persuasif yang bertujuan menjaga nama baik perusahaan, namun hal ini membuat biaya transaksi menjadi tinggi. Biaya Pengiriman Dari hasil yang didapatkan, seluruh responden menyatakan bahwa pengeluaran bensin atau bahan bakar untuk operasional pengiriman produk dan pengeluaran jasa pengiriman yang ditanggung perusahaan dari transaksi secara offline lebih tinggi dari online. Hal ini dikarenakan sebagian besar responden menyatakan jika pemesanan dalam skala besar atau produk yang memang membutuhkan transportasi untuk pengirimannya, akan menjadi tanggungan dari perusahaan. Jika pengiriman dalam kota menggunakan jasa pengiriman akan lebih tinggi biayanya sehingga pengiriman dilakukan oleh kurir dari perusahaan. Berbeda dengan online yang pengirimannya menggunakan jasa pengiriman, biaya pengiriman tersebut ditanggung oleh konsumen untuk sebagian perusahaan, ditambah dengan seluruh responden sudah memiliki kerjasama terhadap jasa pengiriman sehingga biaya transaksi dinilai lebih rendah. Namun dilihat dari intensitasnya pengiriman online lebih sering terjadi, walaupun biaya transaksi rendah untuk online tetapi hal ini membuat biaya transaksi yang dikeluarkan menjadi rutin dan semakin membesar. Oleh karena itu jika di kumulatifkan akan terlihat biaya transaksi pengiriman online lebih tinggi dibandingkan dengan offline dengan nilai yang sangat tipis. Hasil Uji Beda Total Biaya Transaksi Pengujian perbedaan yang terakhir dengan menggunakan seluruh variabel biaya transaksi atau secara keseluruhan diantaranya biaya negosiasi, biaya pengolahan iklan, biaya administrasi, biaya salah adaptasi dan biaya pengiriman. Untuk strategi online mempunyai rata-rata biaya transaksi sebesar 41,52 dan untuk strategi offline mempunyai rata-rata biaya transaksi sebesar 37,80. Hal ini

10 menunjukan bahwa rata-rata biaya transaksi strategi online secara keseluruhan relatif lebih tinggi dari rata-rata biaya transaksi strategi offline. F hitung dari seluruh biaya transaksi adalah 0,000 dengan probabilitas 0,990. Oleh karena nilai probabilitas 0,990 > 0,05, maka H0 diterima atau kedua varians populasi adalah sama (homogen). T hitung untuk seluruh biaya transaksi dengan Equal variance not assumed adalah 1,309 dengan probabilitas 0,197. Oleh karena probabilitas 0,197 > 0,05, maka Ho ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata dari seluruh biaya transaksi antara perdagangan online dan perdagangan offline adalah sama. Hasil yang didapatkan secara keseluruhan dengan uji beda adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan antara biaya transaksi perdagangan online dan offline. Hasil dari pengujian secara menyeluruh, variabel yang memilki persamaan rata-rata lebih dominan sehingga keseluruhan biaya transaksi antara online dan offline terlihat sama. Namun jika dilihat secara parsial, kesimpulan hasil pengujian dari variabel biaya transaksi ex-ante cost, perdagangan offline lebih efisien dari perdagangan online, begitu juga dengan variabel biaya transaksi ex-post cost pada perdagangan offline lebih efisien dari perdanganan online dengan biaya transaksi yang lebih rendah. Hasil statistik ini membutuhkan analisis untuk mengetahui kenapa offline lebih efisien dari online, karerna itu pernyataan dan persepi dari responden sangat dibutuhkan. Pernyataan akhir dari semua responden dalam menilai keuntungan pada perdagangan online ataukah offline, dari 25 responden hanya 3 responden yang menjawab lebih menguntungkan online, 11 responden menjawab offline dan 11 responden berikutnya menjawab keduanya. Dari sebaran pernyataan setiap responden dalam menjawab antara online dan offline memiliki persepsi berbeda. Persepsi Responden Masing-masing responden memiliki persepsi yang berbeda, responden yang menjawab offline lebih menguntungkan cenderung adalah perusahaan yang mempertimbangkan keamanan bertransaksi, ketidak pastian konsumen dalam membeli membuat perusahaan mengalami kerugian waktu untuk bernegosiasi dengan konsumen lainya. Beberapa permasalahan yang sering kali timbul adalah ketika perusahaan menghadapi konsumen nakal dalam hal ini konsumen yang kabur dari pesanan hingga konsumen yang melakukan penipuan seperti memalsukan bukti transfer. Walaupun perusahaan sudah memiliki cara untuk memperkecil kemungkinan terjadimya hal-hal tersebut namun tetap tidak dapat diprediksi secara pasti. Berbeda halnya dengan offline, penipuan dan konsumen kabur dari pesanan jarang sekali terjadi. Semua konsumen yang langsung datang ke toko walaupun tidak membeli produk, perusahaan tidak dirugikan karena tidak menggunakan alat komunikasi atau tidak menyita waktu yang banyak dalam bernegosiasi karena informasi cepat diterima konsumen secara langsung daripada secara online. Jika dilihat dari sisi pengelolaan iklan, seluruh responden mengatakan memang lebih tinggi offline daripada online karena tidak hanya media cetak namun iklan melalui radio, sponsor kegiatan hingga ikut serta dalam pameran merupakan biaya iklan yang bahkan lebih tinggi. Namun offline tetap dipilih dengan persepsi responden ini adalah iklan melalui offline lebih efektif dibandingkan online karena mencakup semua kalangan dan dapat memperluas pemasaran dari mulut ke mulut serta memberikan respon nama baik perusahaan secara langsung terhadap konsumen. Sementara responden yang menjawab online lebih menguntungkan daripada offline diantaranya responden yang menganggap bahwa perdagangan online adalah minimum budget maximal income. Responden ini cenderung tidak memikirkan resiko keamanan karena menganggap jika terjadi kegagalan karena konsumen kabur dari pesanan atau terjadinya penipuan tidak akan merugikan finansial namun hanya waktu saja. Kemudahan dalam bertransaksi online menjadi faktor utama dalam memilih perdagangan online. Responden menyatakan perdagangan dapat dilakukan 24 jam dan perusahaan dapat mengerjakan hal lain disaat bersamaan. Biaya pengiriman sebagian besar ditanggungkan kepada konsumen, karena itu biaya dalam pengiriman tidak terlalu tinggi. Responden yang menjawab keduanya menguntungkan dan saling berhubungan adalah perusahaan yang cenderung fundamental perusahaannya baik dalam hal manajemen dan memiliki tenaga kerja yang terpisah antara online dan offline sehingga dapat memperkecil kemungkinan terjadi masalah. Responden ini menganggap online dan offline saling mendukung, ketika perusahaan memiliki toko membuat konsumen online lebih percaya terhadap perusahaan dan jika perusahaan memiliki online dapat memudahkan konsumen offline memilih terlebih dahulu sebelum datang ke toko dan mendapat informasi produk terbaru dari perusahaan.

11 E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil uji beda dan anaisis data yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan dari ketiga uji beda tersebut, yaitu: 1. Hasil yang didapatkan dari keseluruhan biaya transaksi dengan uji beda adalah tidak adanya perbedaan yang signifikan antara biaya transaksi perdagangan online dan offline atau dapat dikatakan sama, hal ini mengartikan bahwa biaya transaksi antara online dan offline memiliki besaran yang hampir sama. 2. Persepsi dalam memilih perdagangan online dan offline masih sangat beragam. Responden menganggap bahwa perdagangan online adalah minimum budget maximal income, namun masih sangat beresiko. Perbedaan penilaian ini berhubungan dengan seberapa berani perusahaan mengambil resiko dan cara masing-masing perusahaan dalam menangani resiko tersebut. Sebagian besar perusahaan masih belum berani mengambil resiko, karena itu lebih memfokuskan penjualan dari offline sehingga penjualan di online kurang maksimal. 3. Biaya komunikasi untuk bernegosiasi di online lebih tinggi dari offline dengan kategori perdagangan online agak tinggi dan offline agak rendah. Hal ini dikarenakan jarak dengan konsumen yang bervariasi dan sebagian besar berada di luar kota sehingga waktu yang dihabiskan dari negosiasi hingga follow up konsumen lebih banyak, tingkat kegagalan dalam mencapai kesepakatan dalam perdagangan online juga lebih tinggi daripada offline karena tidak sedikit konsumen yang tidak serius untuk membeli produk dan hanya sekedar bertanya bahkan berusaha untuk menipu. 4. Pengeluaran untuk iklan secara offline lebih tinggi dari online dikarenakan biaya untuk periklanan online dengan kategori perdagangan online rendah dan offline agak rendah, lebih sederhana dengan hanya membayar domain atau paket internet saja pada umumnya, berbeda dengan offline yang membutuhkan proses percetakan dan terdapat pajak yang harus dibayarkan jika pemasangan iklan di tempat umum atau pameran. Pengeluaran iklan offline tidak hanya sebatas media cetak namun lebih bervariasi seperti adanya gathering, peaching, sponsorship dan kegiatan lain yang dapat menguntungkan perusahaan. 5. Pengiriman barang membuat produk sedikit rusak dan terkadang ketidak cocokan produk yang dilihat konsumen secara online dengan kenyataanya. Berebeda hal tentu dengan offline karena konsumen secara langsung melihat kejelasan produk dan membawa produk yang dibelinya sendiri. Dalam hal ini untuk menanggapi konsumen yang kecewa karena produk yang rusak beberapa perusahaan melakukan kosultasi dan pendekatan persuasif yang bertujuan menjaga nama baik perusahaan, namun hal ini menambah biaya transaksi lainya menjadi tinggi. 6. Untuk melihat lebih efisien manakah antara perdagangan online dan offline secara keseluruhan tidak dimungkinkan karena keduanya memiliki besaran yang sama, karena dari itu harus dilihat dari setiap variabelnya. Dilihat dari biaya negosiasi, biaya administrasi, biaya salah adaptasi dan biaya pengiriman perdagangan offline lebih efisien dibandingkan dengan online. Dilihat dari biaya pengelolaan iklan, perdagangan online lebih efisien dibandingkan dengan offline. Kesimpulan dari penelitian ini adalah perdagangan offline lebih efisien dari perdagangan online jika dilihat dari keseluruhan biaya transaksi. Saran 1. Keamanan merupakan pertimbangan yang sangat diperhatikan oleh UMKM dalam memulai perdagangan online, terdapat saran untuk pemerintah berkaitan akan hal ini diantaranya regulasi dan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban produsen-konsumen harus dipertegas serta lebih di perhatikan karena semakin meningkatnya pengguna online dalam berbisnis semakin tingginya kesempatan penipuan, tidak hanya perusahaan namun konsumen juga rentan akan terkena penipuan. Pemberdayaan dan pelatihan UMKM lebih intensif tidak hanya dalam berbisnis offline namun dalam berbisnis online juga di setiap daerah agar terhindar dari permasalahan dan dapat bersaing dengan perusahaan asing. Adanya lembaga dari pemerintahan yang berfokus menangani tindak pidana dan perdata dari bisnis online agar para pengusaha online lebih merasa aman. 2. Berkaitan hasil penelitian terdapat saran untuk UMKM, diantaranya untuk memilih strategi bisnis onlline atau offline harus mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam hal finansial dan sumber daya manusia. Dalam berbisnis online dibutuhkan tenaga kerja yang dikhususkan dalam pengelolaan online dan mahir dalam internet agar kesalahan informasi antara prosuden

12 dan konsumen dapat dicegah. Untuk mencegah tingginya biaya transaksi dari hasil penelitian ini disarankan menganalisis setiap kegiatan ekonomi yang dilakukan perusahaan terutama dalam negosiasi, administrasi, kesalahan adaptasi dan pengiriman produk. Dan yang terakhir pihak perusahaan disarankan untuk memberikan informasi dengan jelas dalam online dan offline misalnya dari harga dan kualitas karena hal ini yang membuat biaya transaksi semakin tinggi. Keterbatasan 1. Penelitian ini masih mengandung beberapa keterbatasan, terutama berkaitan dengan sampel. Sampel penelitian ini kurang dari yang ditargetkan sebanyak 30. Kekurangan sampel ini dikarenakan tidak diketahuinya jumlah populasi dengan jelas, banyak sekali perusahaan yang menutup diri dan ada beberapa responden yang memberikan jawaban yang tidak valid. Selain itu keterbatasan penelitian ini juga terbatasnya penelitian terdahulu yang serupa. 2. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data hasil wawancara dan kuesioner dari perusahaan. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini dari kuesioner yang disusun masih kurang menjelaskan biaya transaksi yang terjadi di lapangan. Untuk mengembangkan penelitian lebih lanjut masih perlu adanya masukkan variabel lainnya yang akan mempunyai pengaruh lebih bervariasi terhadap penelitian ini. Saran dan kritik yang membangun senantiasa diterima peneliti untuk mengembangkan penelitian ini agar lebih baik lagi. Daftar Pustaka Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur dan Kota Malang Tahun diakses pada 4 November Badan Pusat Statistik Kota Malang PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun diakses pada 4 November Brousseau, Erick dan Jean-Michel Glachant New Institutional Economics, a guide book. London: Cambride University Press. Carina-Elena, Stegăroiu The Electronic Market Liberalization In A Knowledge Based Economy. Lecturer Phd, Constantin Brancusi University Of Targu Jiu, Faculty Of Economics And Business Administration. Diana, Anastasia dan Fandy T E-Business. Yogyakarta : Penerbit Andi Hendro Dasar-dasar Kewirausahaan, panduan bagi mahasiswa untuk mengenal, memahami, dan memasuki dunia bisnis. Jakarta : Erlangga. Kuncoro, Mudrajad Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi : Bagaimana meneliti & menulis tesis?. Jakarta : Erlangg Listiyanto, Eko dan Asfi Manzilati Analisis biaya transaksi pada industri bank umum di Indonesia, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Journal of Indonesian Applied Economics. Ollie Membuat Toko Online Dengan Multiply, cara mudah menjaring uang lewat blog gratisan. Penerbit Mediakita. Petrovic, Dragan dan Milos Krstic Transaction Cost and Efficiency of Institution. FACTA UNIVERSITATIS Series: Economics and Organization, Vol. 8, No. 4, 2011, pp Subandi Ekonomi Pembangunan. Bandung : Alfabeta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Tambunan, T.H Development of Small and Medium Enterprises in Indonesia. Faculty of Economic, University Trisakti Indonesia. Working Paper. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen. Jakarta: Diperbanyak oleh diakses pada 31 Oktober Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta: Diperbanyak oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN), diakses pada 31 Oktober Wijaya, Tony Metode Penelitian, Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta : Graha Ilmu. Yustika, Ahmad Erani Ekonomi Kelembagaan: Paradigma, Teori, & Kebijakan. Jakarta : Erlangga.

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi menjadi ciri khas pada era globalisasi saat ini. Perkembangan sistem informasi saat ini sangat pesat khusunya dalam urusan bisnis manusia. Terlebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko

BAB I PENDAHULUAN. yang membayar harga barang yang dijual. Faktor offline store atau toko BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia tidak akan lepas dari transaksi jual beli sehingga pasar-pasar semakin lama menjadi lebih besar. Jual beli adalah persetujuan saling mengikat antara penjual

Lebih terperinci

Bisnis Online,Mudah,Cepat dan Menguntungkan

Bisnis Online,Mudah,Cepat dan Menguntungkan Bisnis Online,Mudah,Cepat dan Menguntungkan OLEH: Kenang Antar Nusa 10.12.4959 S1 SISTEM INFORMASI 2H STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAKSI Antar Nusa,Kenang. Bisnis Online,Mudah,Cepat dan Menguntungkan. Karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan strategi yang bersifat fundamental bagi setiap Online shop yang bertujuan untuk meningkatkan laba dan nilai dari perusahaan. Setiap Online shop

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang sistematis terhadap hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu secara rasional, empiris dan sistematis. Adapun metodologi penelitian yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. orang mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat mengakses dan BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di era globalisasi kini semakin cepat, pesat dan merata di semua kalangan di seluruh dunia. Setiap orang mempunyai kesempatan

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat. 1 BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu alat komunikasi yang paling efektif untuk menjangkau konsumen. Bahkan bukan hanya

Lebih terperinci

PENGENALAN E-COMMERCE

PENGENALAN E-COMMERCE BAB PENGENALAN E-COMMERCE TUJUAN: 1. Praktikan mengetahui peran E-commerce dalam bisnis modern 2. Praktikan bisa mendefinisikan arti E-Commerce 3. Praktikan dapat memahami manfaat E-Commerce 1.1. Mengapa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan di beberapa media teknologi yang didapat dari internet, kios interaktif dan CD-ROM, sampai TV digital dan radio pada saat ini telah membawa kita ke dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat dibuktikan banyaknya inovasi yang ada, dari yang sederhana sampai yang menghebohkan dunia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi komunikasi dan internet yang semakin pesat di era globalisasi ini mendorong terjadinya perubahan kultur dalam kehidupan manusia. Saat ini media

Lebih terperinci

EKONOMI KELEMBAGAAN (8)

EKONOMI KELEMBAGAAN (8) Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. teguhfp.wordpress.com Pandangan NEOKLASIK menganggap pasar berjalan secara sempurna tanpa biaya apapun karena pembeli (consumers( consumers) ) memiliki informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LatarBelakang Kegiatan pemasaran tidak bisa terlepas dari aktifitas bisnis yang bertujuan pada pencapaian profit. Fokus utama kegiatan pemasaran adalah mengidentifikasikan peluang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA. Fein Suwira A. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PERUSAHAAN PENDANAAN DI YOGYAKARTA Fein Suwira A. Fenyta Dewi Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Atma

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun

BAB III METODE PENELITIAN. antara kedua atau lebih objek yang diteliti. keuangannya dimulai dari tahun BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan bersifat komparatif (perbandingan) yaitu bersifat menguraikan sifat-sifat dan keadaan sebenarnya dari dua atau lebih objek penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang bertujuan menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa pelayanan lainnya. Menurut undang-undang

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Online shopping adalah suatu bentuk perdagangan (barang atau jasa) yang dilakukan melalui internet menggunakan web browser. Secara umum,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer.

I. PENDAHULUAN. (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu produk inovasi teknologi telekomunikasi adalah internet (interconnection networking), yaitu suatu koneksi antar jaringan komputer. Internet adalah seluruh jaringan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN ORISINALITAS... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv vi vii x

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang menumbuhkan berbagai pengaruh bagi penggunanya. Teknologi bagai bermata dua yang memberikan kelebihan dan kekurangan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan tersebut adalah gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi di dunia khususnya internet mengalami perkembangan yang sangat pesat. Internet menjadi salah satu media yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana

BAB I PENDAHULUAN. yang baik (Bastian, 2001).Tingkatan kinerja organisasi dapat dilihat dari sejauh mana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja organisasi merupakan sebuah alat ukur untuk menilai dan mengevaluasi berhasil atau tidak tujuan organisasi. Kinerja didefinisikan sebagai suatu gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bisnis online dan perkembangan dunia online memang sudah sangat pesat saat ini. Internet sudah dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat di seluruh negara dan

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN

EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN EFEKTIVITAS PROMOSI ONLINE DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN M. Rifa i dan Hamidi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang m.rifa i@unitri.ac.id ABSTRAK Promosi online adalah kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan. peristiwa sesuai dengan apa adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan. peristiwa sesuai dengan apa adanya. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriftif komparatif yang kemudian diverifikasi berdasarkan teori. Penelitian deskriptif diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi telah menyebabkan perubahan sosial yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet. Ditengah perkembangan

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI e-jurnal BINAR 10 AKUNTANSI Vol. 2 e-jurnal No. 1, Januari BINAR 2013 AKUNTANSI Vol. 2 No. 1, April 2013 ISSN 2303-1522 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SLACK ANGGARAN PADA PT. BRI DI KOTA JAMBI Alfebriano

Lebih terperinci

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya

Pengaruh Literasi Keuangan dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 6, No. 1, (2017) ISSN: 2337-3520 (2301-928X Print) D-12 Pengaruh Literasi dan Persyaratan Kredit terhadap Akses Kredit Formal pada UMKM di Surabaya Oktavianti, V., Hakim,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis yang berbasis internet. Internet menawarkan kenyamanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali perkembangan pada dunia bisnis dan pemasaran. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali perkembangan pada dunia bisnis dan pemasaran. Dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat termasuk internet ternyata memberi dampak yang besar bagi seluruh aspek yang ada, tidak terkecuali perkembangan pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan latar belakang mengapa studi ini dilakukan serta rumusan dan pertanyaan penelitian yang penting untuk dijawab. Bab ini juga menguraikan tujuan dan sasaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain

I. PENDAHULUAN. peran yang sangat strategis dalam mendukung perekonomian nasional. Di sisi lain I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan produksi dan distribusi komoditi pertanian khususnya komoditi pertanian segar seperti sayur mayur, buah, ikan dan daging memiliki peran yang sangat strategis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknologi informasi dalam dunia bisnis saat ini tidak perlu diragukan lagi, karena saat ini banyak sekali perusahaan yang ingin berkembang. Perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN BAB II LANDASAN TEORI DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Internet Internet adalah kumpulan jaringan komputer yang saling berhubungan dan memiliki infrastruktur yang sangat unik, yang bisa menghubungkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian Assosiatif kausal, penelitian Asosiatif kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI TETAP DAN HONORER DI KANTOR CAMAT TANJUNG SAKTI KABUPATEN LAHAT. Dian Septianti* 1, Sari Sakarina 2

PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI TETAP DAN HONORER DI KANTOR CAMAT TANJUNG SAKTI KABUPATEN LAHAT. Dian Septianti* 1, Sari Sakarina 2 PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI TETAP DAN HONORER DI KANTOR CAMAT TANJUNG SAKTI KABUPATEN LAHAT Dian Septianti* 1, Sari Sakarina 2 1,2 Universitas Tridinanti Palembang; Jalan Kapten Marzuki No.

Lebih terperinci

Metodologi penelitian dalam penelitian ini berupa data primer yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden yang merupakan nasabah dari suatu bank b

Metodologi penelitian dalam penelitian ini berupa data primer yaitu kuesioner yang telah diisi oleh responden yang merupakan nasabah dari suatu bank b ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI KINERJA BANK SEBELUM DAN SESUDAH PENERAPAN E-BANKING (Studi kasus pada nasabah Bank Mandiri) Disusun Oleh: Nama : Wening Worohesti NPM : 27209033

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, pertumbuhan perekonomian bertumbuh sangat pesat khususnya di Negara Indonesia, seiring dengan berkembangnya industri makro maupun mikro

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan signifikan. Cara baru tersebut dikenal sebagai pemasaran digital 1 BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Era globalisasi yang semakin pesat berkembang mendorong bagi pelaku pasar untuk dapat menyasar konsumen menggunakan teknologi yang telah berkembang. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penguasaan teknologi berperan dalam mendukung pencapaian tujuan bisnis pada berbagai skala usaha dan jenis industri. Kecakapan dalam pemanfaatan teknologi informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dimana perkembangan teknologi yang semakin canggih dan didukungnya infrastruktur yang memadai, koneksi internet bukanlah hal yang sulit untuk di dapatkan

Lebih terperinci

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi

PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART. Rangkuman Skripsi PERBEDAAN PERSEPSI KONSUMEN ATAS FAKTOR PENENTU TEMPAT BELANJA TERHADAP INDOMARET DAN ALFAMART Abstrak Rangkuman Skripsi Disusun oleh: Jonathan Christian Supomo 09 03 17585 Manajemen, Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat

BAB III METODE PENELITIAN. sendiri dilakukan selama bulan November 2015 Januari Untuk tempat BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan kurang lebih selama Sembilan bulan, yaitu dari bulan Mei 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. Sedangkan pengambilan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, dunia telah membawa perubahan di berbagai bidang kehidupan, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang memegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis. Dunia marketplace mulai ditinggalkan. Distribusi fisik merupakan aspek tempat

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda bagi setiap orang. Istilah komputer (computer) diambil dari bahasa Latin computare yang berarti menghitung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan,pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas

BAB I PENDAHULUAN. kekuatan,pasar yang semakin terintegrasi dengan tanpa rintangan batas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi perekonomian merupakan suatu proses kegiatan ekonomi dan perdagangan, dimana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan,pasar yang semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Dalam pendekatan penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian jenis kuantitatif, dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin maju membawa beberapa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang menjadi serba

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Globalisasi menyebabkan perubahan sistem perdagangan, baik secara tradisional maupun modern. Sistem perdagangan tradisional yakni transaksi antara penjual

Lebih terperinci

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce III. LANDASAN TEORI Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat telah membawa banyak perubahan pada stabilitas ekonomi global, yaitu maraknya penggunaan Internet sebagai medium untuk melakukan transaksi

Lebih terperinci

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi

@UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi memegang peran yang sangat penting. Hal ini dapat terlihat dari penggunaan komputer di berbagai bidang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif dapat diartikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Prosedur Prosedur adalah suatu urutan kegiatan kretikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di Citra Sari Family Restaurant. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan komunikasi di era modern seperti saat ini kian. memudahkan banyak orang melakukan segala hal. Salah satu kecanggihan

BAB I PENDAHULUAN. Kecanggihan komunikasi di era modern seperti saat ini kian. memudahkan banyak orang melakukan segala hal. Salah satu kecanggihan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kecanggihan komunikasi di era modern seperti saat ini kian memudahkan banyak orang melakukan segala hal. Salah satu kecanggihan tersebut ialah internet. Internet

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian komparatif dan penelitian asosiatif. Penelitian komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam BAB I PENDAHULUAN 1.5 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam perubahan sistem, baik secara langsung maupun tidak langsung, seperti sistem perdagangan, cara bertransaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia Internet tidak mengenal batas negara dan telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia Internet tidak mengenal batas negara dan telah menciptakan suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia Internet tidak mengenal batas negara dan telah menciptakan suatu paradigma baru yang mempennudah interaksi antar individu maupun bisnis. Internet yang semula

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id,

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah di Zalora.co.id, dengan subyek penelitian adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian online.

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. jurang kesenjangan digital (digital divide), yaitu keterisolasian dari perkembangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang demikian pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas membuka peluang bagi pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era digital, kunci keberhasilan perusahaan dalam menghadapi persaingan yang sangat kompetitif ini terletak pada pemanfaatan teknologi informasi dan teknologi

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang) PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN (Survei pada Pelanggan yang Menggunakan Jasa Pengiriman di Kantor Pos Besar Kota Malang) Arfian Bimantara Putra Edy Yulianto Sunarti Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satunya adalah handphone. Pada jaman sekarang, handphone menjadi salah

BAB I PENDAHULUAN UKDW. satunya adalah handphone. Pada jaman sekarang, handphone menjadi salah BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini semakin cepat dan semakin canggih serta praktis. Teknologi telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia zaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan pihak manajemen perusahaan untuk meramalkan, memperkirakan dan memastikan keadaan di masa mendatang ialah terjadinya perubahan. Kehidupan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses jual beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet atau prose jual beli

BAB I PENDAHULUAN. proses jual beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet atau prose jual beli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang E-Commerce merupakan suatu konsep baru yang biasa digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada Word Wide Web Internet atau prose jual beli atau pertukaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah adanya internet. Perkembangan teknologi memberikan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat segala sesuatu dapat dikerjakan dengan lebih mudah. Salah satu dari perkembangan teknologi tersebut adalah adanya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini untuk memperoleh data dan menganalisis data, peneliti mengunakan metode kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan internet sudah hampir diperlakukan sebagai salah satu kebutuhan sehari-hari. Beragam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang semua teknologi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi itu pasti akan berpengaruh terhadap kehidupan di muka bumi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini keadaan perekonomian dunia sudah memasuki era globalisasi, dimana sangat dirasakan persaingan antara perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lainnya sangat

Lebih terperinci

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Pengguna Internet Indonesia BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Globalisasi dan Kemajuan Teknologi Pada era globalisasi saat ini transaksi barang dan jasa bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Mobilitas masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu

BAB I PENDAHULUAN. berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Internet, jaringan komputer terbesar di dunia pada saat ini digunakan oleh berjuta-juta orang yang tersebar di segala penjuru dunia. Internet membantu mereka sehingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak pengusaha untuk semakin memperluas usahanya untuk meraih pangsa pasar, baik itu dalam skala

Lebih terperinci

keluarga, ataupun orang yang baru kita kenal.

keluarga, ataupun orang yang baru kita kenal. BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi, teknologi informasi berperan sangat penting. Setiap orang membutuhkan banyak informasi untuk kepentingan yang berbeda, baik untuk kepentingan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS BERJUALAN KUE MELALUI MEDIA INTERNET

PELUANG BISNIS BERJUALAN KUE MELALUI MEDIA INTERNET PELUANG BISNIS BERJUALAN KUE MELALUI MEDIA INTERNET KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS disusun oleh Nama : Kristyawan Susanto NIM : 11.01.2906 Jurusan : Teknik Informatika Program study : D3 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Di dalam perkembangan dunia saat ini, internet benar-benar mempermudah aktivitas banyak orang. Salah satunya adalah berbelanja. Orang tak perlu lagi keluar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggunaan dan pemanfaatan internet sebagai sarana informasi dan komunikasi secara global dapat digunakan sebagai media bisnis saat ini. Dari pengusaha kecil

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA TOKO ONLINE

KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA TOKO ONLINE KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS MEMBUKA TOKO ONLINE Oleh : Anang Dhian Kurniawan 11.11.5417 11-S1TI-11 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 ABSTRAK Bisnis online adalah semua bisnis yang dilakukan

Lebih terperinci

produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatankegiatan

produk dan jasa perusahaan, keinginan dan kebutuhan pelanggan serta kegiatankegiatan 1 PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha dewasa ini ditandai dengan permintaan kebutuhan konsumen semakin tinggi. Hal ini menyebabkan banyaknya pesaing yang bermunculan memenuhi kebutuhan konsumen untuk

Lebih terperinci

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi.

B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN. jaman, yang cukup terlihat pesat pada bidang ekonomi. B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini persaingan dunia semakin tajam karena sudah memasuki era globalisasi dimana perkembangan teknologi

Lebih terperinci

E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA

E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA E-UMKM: APLIKASI PEMASARAN PRODUK UMKM BERBASIS ANDROID SEBAGAI STRATEGI MENINGKATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA Meri Nur Amelia 1*, Yulianto Eko Prasetyo 1, Iswara Maharani 2 1 Pendidikan Teknik Elektro,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan perlu mengadopsi visi, misi dan strategi yang tepat yang didukung oleh strategi sumber daya manusia dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal ini dikarenakan peneliti ingin memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

Lebih terperinci